PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT/DOKUMEN KANTOR KELAS XI AP SMK SWASTA SRI LANGKAT TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MENANGANI SURAT/DOKUMEN KANTOR KELAS XI AP SMK SWASTA SRI LANGKAT TANJUNG PURA

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

KARMINI 7102141021

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Karmini, Nim. 7102141021. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menangani Surat/Dokumen Kantor Kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan metode pembelajaran yang hanya bersifat konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada mata pelajaran menangani surat/dokumen kantor kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura beralamat di Jalan Madrasah No. 7 Tanjung Pura. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah yaitu dengan mengambil keseluruhan populasi dalam penelitian, yaitu seluruh kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 60 orang dimana sampel terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang masing-masing berjumlah 30 orang di kelas eksperimen dan 30 orang di kelas kontrol. isntrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar menangani surat/dokumen kantor dalam bentuk objektif tes sebanyak 20 item.

Dari data hasil tes belajar menunjukkan nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen 71,66 dengan standar deviasi 9,58 dan nilai rata-rata post-test kelas kontrol 64,16 dengan standar deviasi 9,19. Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus Uji “t” dengan dk = (n1 + n2 - 2) pada taraf signifikansi sebesar 95% atau α = 0,05. Dari data perhitunga hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,004 dan ttabel sebesar 1,669. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan thitung > ttabel yaitu 3,004 > 1,669 dengan kata lain hipotesis diterima.

Dapat disimpulkan bahwa Ada Pengaruh yang positif dan signifikan Penggunaan Model Pembelajaran Make a Match terhadap Hasil Belajar Siswa Menangani Surat/Dokumen Kantor Pada Kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(6)

ABSTRACT

Karmini, Nim. 7102141021. Effect of Cooperative Learning Model Type Make a Match Against Student Results Subjects Dealing In Securities / Office Document Class XI AP SMK Sri Langkat Tanjung Pura in academic year 2014/2015. Thesis. Faculty of Economics. Department of Economic Education. Education Studies Office Administration Program, University of Medan in 2014.

The problem in this study was low due to the student learning outcomes learning methods merely conventional. This study aims to improve student learning outcomes by implementing cooperative learning model to Make a Match on subjects dealing with documents/office of class XI AP SMK Sri Langkat Tanjung Pura in academic year 2014 /2015.

This research was conducted at SMK Sri Langkat Tanjung Pura located at Jalan Madrasah No. 7 Tanjung Pura. The population in this study was a class XI student of AP Private SMK Sri Langkat Tanjung Pura consisting of 2 classes with enrollment of 60 people. The sampling technique used is that by taking the entire population in the study, the entire class XI AP SMK Sri Langkat Tanjung Pura academic year 2014/2015, amounting to 60 people where the sample consists of experimental class and control class, which amounted to 30 those in the experimental class and 30 in the control class. isntrumen research is addressing achievement test documents / office in the form of objective test of 20 items. From the data of learning test results show the average value of students' post-test experimental class 71.66 with a standard deviation of 9.58 and the average value of the post-test control class 64.16 with a standard deviation of 9.19. Hypothesis testing is done with the formula test "t" with df = (n1 + n2 - 2) at a significance level of 95% or α = 0.05. From the data obtained perhitunga hypothesis tcount ttable 3,004 and 1,669. Results of hypothesis testing showed tcount> ttable ie 3.004> 1.669 in other words, the hypothesis is accepted.

There can be concluded that the positive and significant influence Learning Model Using Make a Match to Handle Student Results Letter / Document Office In Class XI AP SMK Sri Langkat Tanjung Pura academic year 2014 /2015.

Keywords: Learning Mode Make a Match, Learning Resut of Mail Handlin / Office Document


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………. i

KATA PENGANTAR……… ... ii

ABSTRAK……….. ... v

ABSTRACT……… ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran ... 8

2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning ... 9


(8)

2.1.2.1 Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning ... 10

2.1.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 11

2.1.2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning ... 13

2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe “ Make a Match”……… 14

2.1.3.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe “ Make a Match “ ... 16

2.1.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe “Make a Match”……….... 16

2.1.4. Pembelajaran Konvensional... 18

2.1.4.1. Perbedaan Pembelajaran konvensional dengan Pembelajaran Kooperatif ... 20

2.1.5. Hasil Belajar ... 21

2.1.5.1 Pengertian Belajar ... 21

2.1.6.2 Pengertian Hasil belajar ... 23

2.1.5.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 25

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 27

2.3. Kerangka Berfikir ... 28


(9)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian ... 31

3.2. Populasi dan Sampel ... 31

3.2.1. Populasi ... 31

3.2.2. Sampel ... 31

3.3. Variabel Penelitian dan Operasional ... 32

3.3.1. Variabel Penelitian ... 32

3.3.2. Defenisi Operasional ... 32

3.4. Desain Penelitian ... 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.5.1. Alat Pengumpul Data ... 34

3.5.2. Uji Instrumen Data ... 35

3.5.2.1 Validitas Tes ... 35

3.5.2.2. Reliabilitas Tes ... 35

3.5.2.3. Uji Daya Pembeda Tes ... 36

3.5.2.4. Tingkat Kesukaran Tes ... 37

3.6. Teknik Analisis Data ... 37

3.6.1. Uji Normalitas Data ... 37

3.6.2. Uji Homogenitas Data ... 38


(10)

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian………. 41

4.2. Uji Instrumen Data……… 41

4.2.1. Uji Validitas Tes………. 41

4.2.2. Uji Reliabilitas Tes………. 43

4.2.3. Uji Daya Beda Tes……….. 44

4.2.4. Uji Tingkat Kesukaran Tes………. 45

4.3. Analisis Data………. 46

4.3.1. Perhitungan Rata-rata, SD, dan Varians………. 46

4.3.2. Uji Normalitas………... 46

4.3.3. Uji Homogenitas……….. 48

4.3.4. Uji Hipotesis……… 48


(11)

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan……….. 52 5.2. Saran………. 52 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 13 Tabel 2.2. Perbedaan Pembelajaran Konvensional

dengan Pembelajaran Kooperatif ... 20 Tabel 3.1. Sampel Penelitian ... 32 Tabel 3.2. Rancangan Penelitian ... 33 Tabel 4.1. Perhitungan Rata-rata, standar Deviasi, dan Varians…………. 46

Tabel 4.2. Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pre Tes………. . 47

Tabel 4.3. Perhitunga Uji Normalitas Nilai Post Tes……….. 47


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Paradigma Variabel Penelitian……….. 32


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus……… . 54

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen……….. . 59

Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol……….. 69

Lampiran 4 Contoh Kartu Soal……… 79

Lampiran 5. Instrumen Penelitian……… 80

Lampiran 6. Kunci Jawaban………. 83

Lampiran 7. Validitas Tes………. 84

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes………. 85

Lampiran 9. Reliabilitas Tes……….. 87

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes……… 88

Lampiran 11. Indeks Kesukaran Tes………. 90

Lampiran 12. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes………. 91

Lampiran 13. Uji Daya Bda Tes……… 93

Lampiran 14. Data Hasil Belajar siswa Kelas Eksperimen……….. 95

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol……… 96

Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians……… 97

Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas .……… ... 101

Lampiran 18. Perhitungan Homogenitas .……….. ... 107


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan secara sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk mendukung dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi.

Pendidikan melaluli lembaga formal merupakan cara yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru, khsusnya guru mata pelajaran menangani surat/dokumen kantor. Hal ini disebabkan peranan menangani surat/dokumen kantor sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan.

Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa diantaranya ada yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang disebut faktor internal dan ada juga yang berasal dari luar diri siswa yaitu faktor eksternal. Faktor yang dari dalam diri siswa yaitu kemampuan, kesiapan, sikap, minat, dan integelensi. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat. Raehanun (2011) pernah melakukan penelitian tentang pendekatan pembelajaran kooperatif tipe make macth dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 1 Sukarara 2010/2011. Hal ini, ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari siklus I kesiklus II. Tampak peningkatan


(16)

nilai rata-rata kelas sebesar 76,59 menjadi 84,04. Dengan peningkatan prosentasi ketuntasan secara klasikal sebesar 71,43% menjadi 90,48%.

Demikian juga halnya di SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura, masih banyak siswa yang tidak memiliki semangat dalam proses belajar di kelas, terlebih pada saat belajar menangani surat/dokumen kantor, yang dibuktikan dengan adanya hasil ulangan harian siswa yang hanya 15 orang dari 30 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan belajar menurut kurikulum yaitu 7,5 atau 75%. Hal ini disebabkan karena siswa menganggap dan merasa bahwa pelajaran menanangani surat/dokumen kantor merupakan suatu objek pelajaran yang sulit untuk dipahami dan dikuasai. Hal ini terjadi dikarenakan metode mengajar yang masih menggunakan model mengajar yang konvensional, dimana guru dijadikan sebagai pusat di dalam proses pembelajaran sedangkan siswa hanya menerima apa yang telah diberikan oleh guru.

Ini terlihat pada hasil belajar siswa yang masih rendah yaitu masih banyaksiswa yang belum bias memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berlaku di SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura yaitu nilai 75.

Adapun hasil belajar siswa selama 3 tahun terakhir dapat dijabarkan sebagai berikut: Nilai Ujian Menangani Surat/Dokumen Kantor SiswaKelas XI

SMK Swasta Sri Langkat TanjungPura pada tahun 2011/2013 dengan jumlah siswa 39 siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 sebesar 17 siswa dan yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 22 siswa, selanjutnya pada tahun 2012/2013 dengan jumlah siswa 34 siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 sebanyak 11 siswa dan yang mendapat nilai kurang dari n75 sebanyak 23 siswa, dan pada tahun 2013/2014 dengan jumlah siswa 30 siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 sebanyak 9 siswa dan yang mendapat nilai


(17)

kurang dari 75 sebanyak 21 siswa. Ini terlihat bahwa nilai siswa setiap tahunnya menurun sangat jauh.

Pada pembelajaran menangani surat/dokumen kantor ditemukan keragaman masalah sebagai berikut: keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum terlihat, siswa memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti pembelajaran, para siswa jarang mengajukan pertanyaan walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal yang belum atau kurang faham, keaktifan siswa mengerjakan soal-soal latihan pada proses pembelajaran juga masih kurang, kurangnya keberanian siswa untuk mngerjakan soal di depan kelas.

Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus mampu dan berusaha menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk lebih giat belajar. Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengelola interaksi belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, karena guru memegang peranan penting dalam keberhasilan siswanya. Pembelajaran mata pelajaran menangani surat/dokumen kantor yang diupayakan guru belum menunjukkan sebagai suatu proses pengembangan kreativitas dan keaktifan siswa.

Dalam pembelajaran menangani surat/dokumen kantor diharapkan siswa benar-benar aktif, sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan. Suatu konsep akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik keaktifan siswa sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.

Berdasarkan masalah di atas perlu dikembangkan strategi pembelajaran, salah satu strategi pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran


(18)

kooperatif menempatkan siswa sebagai bagian suatu sistem yang bekerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar. Keberhasilkan belajar menurut model ini semata-mata ditentukan oleh individu secara utuh, melainkan perolehan akan semakin baik apabila dilakukan bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan baik.

Pembelajaran kooperatif ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar yang diharapkan dapat membuat siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks situasi dunia nyata, karena model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang dikembangkan atas dasar teori bahwa manusia memiliki potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu, manusia dapat saling asah, asih, asuh (saling mencerdaskan).

Untuk mengatasi maslah dalam melaksanakan proses pembelajaran diperlukan langkah-langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal yang har us dilakukan adalah dengan menggunakan metode yang cocok dengan kondisi siswa agar siswa dapat berfikir kritis, logis, dan dapat memcahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif, dan inovatif.

Dengan maksud memperbaiki proses pengajaran yang akan berdampak terhadap hasil belajar siswa, maka peneliti tertarik untuk menggunakan model pembelajaran Make a Match. Model Make a Match atau ber pasanagan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Secara umum cara pelaksanaan model pembelajaran ini diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Selanjutnya


(19)

guru mempersiapkan beberapa buah kartu yang berisi soal dan setengah lagi berisi jawaban soal. Kemudian guru mebagikan kartu secara acak kepada siswa, setiap siswa mendapat satu buah kartu. Langkah selanjutnya adalah guru menyuruh siswa untuk memikirkan jawaban ataupun soal dari kartu yang diperoleh untuk dipertanggung jawabkan. Setelah itu siswa mencari pasangan kartu yang dimilikinya sampai batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menangani Surat/ Dokumen Kantor Di Smk Swasta Sri Langkat Tanjung Pura T.P. 2014/2015.”

1.2 Identifiaksi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor guru dan siswa

2. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar masih bersifat konvensional, sehingga keadaan kelas terlihat pasif dan monoton.

3. Bagaimana pelaksanaan model make a match di SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura T.P. 2014/2015

4. Bagaimana pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran menangani surat/ dokumen kantor di Smk Swasta Sri Langkat Tanjung Pura T.P. 2014/2015.”


(20)

1.3 Pembatasan Masalah

Penetapan batasan masalah sangat penting agar penelitian nantinya tidak meluas dan untuk mengindari penafsiran yang berbeda-beda, oleh karena itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran menangani surat/dokumen kantor kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura T.P 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran menangani surat/dokumen kantor kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura T.P. 2014/2015.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran menangani surat/dokumen kantor di kelas XI AP SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura T.P. 2014/2015

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan peneliti mengenai model pembelajaran make a match terhadap hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang studi terhadap hasil belajar menangani dokumen kantor.


(21)

3. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin mengadakan penelitian yang sama.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar menangani surat/dokumen kantor siswa yang pembelajarannya dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match memperoleh rata-rata 71,66 sedangkan yang menggunakan model konvensional diperoleh rata-rata 64,16.

2. Dari perhitungan dengan menggunakan rumus “t” diperoleh nilai thitung = 3,004 > ttabel = 1,669 pada taraf signifikan 95% dan taraf α = 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh model pembelajaran Make A Match terhadap hasil belajar siswa menangani surat/dokumen kantor yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

1.2. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang perlu disimpulkan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian sebaiknya dipergunakan sebagai penambah wawasan calon guru dalam melaksnakan proses pembelajaran sehingga kelak tidak monoton hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Penggunaan model pembelajaran Make A Match di SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan


(23)

pembelajaran konvensional, sehingga diharapkan bagi guru dapat menggunakan model pembelajaran Make A Match sesuai dengan pembelajaran tersebut.

3. Perlu diadakan penelitian lanjut untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara memodifikasi desain atau rancanagan penelitian agar diperoleh perubahan-perubahan yang positif.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

__________, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arvianto, Rais, Ilham. (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT Berbasis Assesment For Learning (Afl) Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. ( Vol.1 No.7). (ISSN: 2339 1685). Tersedia http://jurnal.pasca.uns.ac.id/files/disk1/5/g dlhub--susilohadi-206-1-susiloh-i.pdf (diaskes pada 15 juli 2014 16:00 wib)

Aulianah. (2010). Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Deskripsi melalui Game Make A Match pada Siswa Kelas VII. (Vol.5). (ISSN:2337-3253). Tersedia (http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/4.2.pdf). (diaskes pada 15 juli 2014 17:00 wib)

Fauziah. (2014). Penerapan Model Cooverative Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Darul Kamal Tahun 2013/2014. (Vol.2 No.2). (ISSN:2302 416X). Tersedia http://jurnal.serambimekkah.ac.id/Jurnal-Biology-Education-Volume-2.pdf (diakses pada 15 juli 2014 15:40 wib)

Sudjana. (2009). Pengulasan hasil belajar siswa menurut bloom https://www. google. co.id/sear ch?output=search&sclient=psy-ab&q=uji+normalitas&btn ( diakses pada 13 Juni 2014 16:30 wib)

Hamalik. (2003). Pengertian hasil belajar. Dalam http://misterchand89.blogspot.com/201 3/03/beberapa-pengertian-hasil-belajar.html (di akses pada 4 Maret 2014 18:21 wib)

Huda. (2011). Pembelajaran kooperatif tipe make a match. Dalam ( http://nurani-mustintin.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-make-match.html) (diakses pada 25 Maret 2014 21:10 wib)

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Karli dan Yuliariatiningsih. (2002:72). Dalam (Kelebihan dan kelamahan model pembel ajaran kooperatif. Dalam http://www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan dan kel emahan model pembelajaran kooperatif.html) (diakses pada tanggal 25 Maret 2014 19:50 wib)


(25)

Nurmu’ani. (2010). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif Number Head Together di SMP Negeri 21 Surabaya. (Vol 4). (ISSN: 1337 3253). Tersedia http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/19 9/4.2.pdf). (diaskes pada 15 juli 2014 18:00 wib)

Paramita,irma.dkk. (2012). Penggunaan Model Cooperative Learning Type Make a Match Terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak. (Vol 1, No.3). (ISSN 2252 6579). Tersedia http://Fjournal.unnes.ac.id%2Fsju%2/Findex.php/ujb. (diakses pada 15 Juli 2014 15:00wib)

Raehanun. (2011). pendekatan pembelajaran kooperatif tipe make macth dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 1 Sukarara 2010/2011. Dalam http://wwwsahmanm2com.blogspot.com. (diakses pada 2 Mei 2014 23:00 Wib)

Rahmat. (2009). Dalam http: //march-rahmat. Blogspot.com. (diakses pada 2 Mei 2014 16:00 Wib)

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Depok : Kharisma Putra Utama Offset

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Socy. 2008, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Swasta Perulian 2 Medan. Skripsi Unimed.

Subrata, H. (2008). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Bercerita Berpasangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SD. Dalam http: // tpcommunity 05. Blogspot.com. (diakses pada 2 mei 2014 16:30 Wib)

Sudjana, (2009 ). Penilaian hasil Proses belajar mengajar. Bandung : Rosda

Suprijono, Agus. (2009:65). Langkah-langkah model pembelajaran. Dalam (http://kuliah pgsd.blogspot.com/2012/01/langkah-langkah-model-pembelajaran.html) (diakses pada tanggal 25 Maret 2014 21:00 wib)

Syah, Muhabbin, 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Grafindo Persada

______________, (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dalam http:/ /dinulislami.blogspot.com/2013/02/faktor-faktor-yangmempengaruhi-hasil.html ( di akses pada 4 Maret 2014 18:58 wib)


(26)

Trianto. (2010). Definisi belajar. Dalam http://widhiieaprilia.blogspot.com/p/definisibela jarblog-page_16.html (diakses pada 4 maret 2014 17:53 wib )

Widyaningsih, wahyu. (2008). Kel. 3 Cooperative Learning sebagai Model Pembelajaran Alternatif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Dalam http: // tpcommunity 05.blogspot.com. (diakses pada 2 Mei 2014 17:00 Wib)


(1)

3. Sebagai bahan referensi bagi penulis lain yang ingin mengadakan penelitian yang sama.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar menangani surat/dokumen kantor siswa yang pembelajarannya dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match memperoleh rata-rata 71,66 sedangkan yang menggunakan model konvensional diperoleh rata-rata 64,16.

2. Dari perhitungan dengan menggunakan rumus “t” diperoleh nilai thitung = 3,004 > ttabel = 1,669 pada taraf signifikan 95% dan taraf α = 0,05. Dengan demikian terdapat pengaruh model pembelajaran Make A Match terhadap hasil belajar siswa menangani surat/dokumen kantor yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

1.2. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka ada beberapa saran yang perlu disimpulkan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian sebaiknya dipergunakan sebagai penambah wawasan calon guru dalam melaksnakan proses pembelajaran sehingga kelak tidak monoton hanya menggunakan model pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Penggunaan model pembelajaran Make A Match di SMK Swasta Sri Langkat Tanjung Pura memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan


(3)

pembelajaran konvensional, sehingga diharapkan bagi guru dapat menggunakan model pembelajaran Make A Match sesuai dengan pembelajaran tersebut.

3. Perlu diadakan penelitian lanjut untuk mengetahui cara meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara memodifikasi desain atau rancanagan penelitian agar diperoleh perubahan-perubahan yang positif.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

__________, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta

Arvianto, Rais, Ilham. (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif TGT Berbasis Assesment For Learning (Afl) Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa. ( Vol.1 No.7). (ISSN: 2339 1685). Tersedia http://jurnal.pasca.uns.ac.id/files/disk1/5/g dlhub--susilohadi-206-1-susiloh-i.pdf (diaskes pada 15 juli 2014 16:00 wib)

Aulianah. (2010). Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Deskripsi melalui Game Make A

Match pada Siswa Kelas VII. (Vol.5). (ISSN:2337-3253). Tersedia

(http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/4.2.pdf). (diaskes pada 15 juli 2014 17:00 wib)

Fauziah. (2014). Penerapan Model Cooverative Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Darul

Kamal Tahun 2013/2014. (Vol.2 No.2). (ISSN:2302 416X). Tersedia

http://jurnal.serambimekkah.ac.id/Jurnal-Biology-Education-Volume-2.pdf (diakses pada 15 juli 2014 15:40 wib)

Sudjana. (2009). Pengulasan hasil belajar siswa menurut bloom https://www. google. co.id/sear ch?output=search&sclient=psy-ab&q=uji+normalitas&btn ( diakses pada 13 Juni 2014 16:30 wib)

Hamalik. (2003). Pengertian hasil belajar. Dalam http://misterchand89.blogspot.com/201 3/03/beberapa-pengertian-hasil-belajar.html (di akses pada 4 Maret 2014 18:21 wib)

Huda. (2011). Pembelajaran kooperatif tipe make a match. Dalam ( http://nurani-mustintin.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-make-match.html) (diakses pada 25 Maret 2014 21:10 wib)

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Karli dan Yuliariatiningsih. (2002:72). Dalam (Kelebihan dan kelamahan model pembel ajaran kooperatif. Dalam http://www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan dan kel emahan model pembelajaran kooperatif.html) (diakses pada tanggal 25 Maret 2014 19:50 wib)


(5)

Nurmu’ani. (2010).Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif

Number Head Together di SMP Negeri 21 Surabaya. (Vol 4).

(ISSN: 1337 3253). Tersedia http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/19 9/4.2.pdf). (diaskes pada 15 juli 2014 18:00 wib)

Paramita,irma.dkk. (2012). Penggunaan Model Cooperative Learning Type Make a Match Terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak. (Vol 1, No.3). (ISSN 2252 6579). Tersedia http://Fjournal.unnes.ac.id%2Fsju%2/Findex.php/ujb. (diakses pada 15 Juli 2014 15:00wib)

Raehanun. (2011). pendekatan pembelajaran kooperatif tipe make macth dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN 1 Sukarara 2010/2011. Dalam http://wwwsahmanm2com.blogspot.com. (diakses pada 2 Mei 2014 23:00 Wib)

Rahmat. (2009). Dalam http: //march-rahmat. Blogspot.com. (diakses pada 2 Mei 2014 16:00 Wib)

Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Depok : Kharisma Putra Utama Offset

Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Socy. 2008, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Swasta Perulian 2 Medan. Skripsi Unimed.

Subrata, H. (2008). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Bercerita Berpasangan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SD. Dalam http: // tpcommunity 05. Blogspot.com. (diakses pada 2 mei 2014 16:30 Wib)

Sudjana, (2009 ). Penilaian hasil Proses belajar mengajar. Bandung : Rosda

Suprijono, Agus. (2009:65). Langkah-langkah model pembelajaran. Dalam (http://kuliah pgsd.blogspot.com/2012/01/langkah-langkah-model-pembelajaran.html) (diakses pada tanggal 25 Maret 2014 21:00 wib)

Syah, Muhabbin, 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Grafindo Persada

______________, (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dalam http:/ /dinulislami.blogspot.com/2013/02/faktor-faktor-yangmempengaruhi-hasil.html ( di akses pada 4 Maret 2014 18:58 wib)


(6)

Trianto. (2010). Definisi belajar. Dalam http://widhiieaprilia.blogspot.com/p/definisibela jarblog-page_16.html (diakses pada 4 maret 2014 17:53 wib )

Widyaningsih, wahyu. (2008). Kel. 3 Cooperative Learning sebagai Model Pembelajaran Alternatif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Dalam http: // tpcommunity 05.blogspot.com. (diakses pada 2 Mei 2014 17:00 Wib)