PENGARUH METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN MEMBACA ANAK USIA DINI: Studi Eksperimen Kuasi di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2010-2011.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian... 5

D.Manfaat Penelitian... 6

E. Asumsi Penelitian ... 7

F. Hipotesis Penelitian ... 7

G.Definisi Operasional ... 8

H.Metode Penelitian ... 11

BAB II. KAJIAN TEORETIS A.Metode Cantol Roudhoh 1. Pengertian Metode Cantol Roudhoh ... 12

2. Media yang dipakai ... 13

3. Prinsip-prinsip Metode Cantol Roudhoh ... 13

a. Metode menghafal cepat dengan sistem roudhoh ... 13

b. Memaksimalkan modalitas otak... 15

c. Penyampaian dengan cerita dan bermain... 17


(2)

B. Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini ... 18

1. Pengertian Kemampuan Menyimak ... 18

2. Tujuan Menyimak ... 22

3. Fungsi Menyimak ... 23

4. Menyimak Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa... 25

5. Prinsip-prinsip Kemampuan Menyimak ... 26

6. Jenis-jenis Menyimak... 27

7. Jenis-jenis Menyimak yang Dikembangkan di TK ... 29

8. Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Para Pembelajar ... 31

9. Strategi Pengembangan Kemampuan Menyimak TK ... 32

10.Metode Pengembangan Kemampuan Menyimak di TK ... 33

11.Hubungan Menyimak dengan Kemampuan Berbahasa Lainnya. 34 C. Kemampuan Membaca Anak Usia Dini. ... 35

1. Konsep Membaca ... 35

2. Tujuan Membaca ... 39

3. Manfaat Membaca ... 41

4. Tahap-tahap Membaca ... 41

5. Kemampuan Membaca Dini ... 43

6. Materi yang Diajarkan dalam Membaca Dini untuk Anak Usia Dini ... 46

7. Kriteria Anak Mampu Membaca ... 47

8. Proses Membaca Dini ... 49

9. Aspek-aspek Membaca ... 51

10.Pentingnya Kemampuan Membaca... 53

11.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Membaca ... 54

12.Rumusan Membaca ... 57


(3)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian... 61

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 62

C. Prosedur Penelitian... 63

D. Teknik Pengumpul data... 65

E. Proses Perlakuan ... 67

F. Instrumen Penelitian... 68

G. Uji Coba Alat Pengumpul Data ... 70

H. Teknik Analisis Data ... 73

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Hasil Penelitian ... 79

1. Deskripsi Penerapan Metode Cantol Roudhoh ... 79

2. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Menyimak Anak pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 81

3. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Membaca Anak pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 87

4. Hasil Perhitungan Setiap Aspek ... 93

a. Kemampuan Menyimak ... 93

b. Kemampuan Membaca ... 98

B. Pembahasan ... 101

1. Penerapan Metode Cantol Roudhoh... 101

2. Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak Anak ... 106

3. Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Membaca Anak ... 110


(4)

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan... 113

B. Rekomendasi ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Validitas dan Reliabilitas ... 118

2. Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak Anak ... 121

3. Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Anak ... 122

4. Rencana Kegiatan harian dan Skenario Pembelajaran ... 125

5. Hasil prosentase keterserapan materi yang diperoleh anak.selama Perlakuan ... 145

6. Lembar Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji Beda ... 180

7. Lembar Observasi Kinerja Guru ... 238

8. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Membaca ... 241

9. Surat Permohonan Melakukan Penelitian ... 245

10. Surat Pernyataan Melaksanan Penelitian ... 246


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat atau gerak. Melalui bahasa manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral agama.

Badudu (1989 dalam Nurbiana, 2007: 1.11) menyatakan,

Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat

arbitrer (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka kerjasama,

berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat istiadat dan sopan santun.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat yang bersifat arbitrer (mana suka) dan manusiawi.

Pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi telah diteliti oleh beberapa ahli. Berd telah melaporkan hasil penelitian tentang perkembangan bahasa di Stepene College Cirl sebagai berikut : menyimak 42%, berbicara 25%, membaca

15% dan menulis 18%”. (Tarigan, 1994: 6). Rankin dalam penelitiannya tentang perkembangan bahasa adalah : ”menyimak 42%, berbicara 32%, membaca 15% dan menulis 11%. (Tarigan, 1994: 7)


(6)

Dari dua penelitian tersebut penulis berpendapat bahwa menyimak lebih banyak digunakan dalam berkomunikasi dan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang sama pentingnya dikembangkan sejak usia dini disamping kemampuan berbicara dan menulis. Keterampilan menyimak dan membaca anak harus dikembangkan melalui stimulasi-stimulasi dan latihan-latihan agar keterampilan berbahasa anak dapat dimiliki secara optimal

Menurut Nurbiana (2007: 4.6), ”Menyimak adalah kegiatan mendengarkan secara aktif dan kreatif untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan

serta memahami makna komunikasi yang disampaikan secara lisan”. Brooks (dalam Tarigan, 2008: 4) menyatakan bahwa ’Menyimak dan membaca mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat receptif, bersifat menerima, dan perbedaannya bahwa menyimak menerima informasi dan sumber lisan, sedangkan

membaca menerima informasi dari sumber tertulis’.

Banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa anak belajar membaca sebelum dia mencapai usia sekolah. Salah satunya Durkin dalam Nurbiana (2007:

5.3) ’ Tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah belajar membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca dini’.

Ahli lain yang telah bereksperimen mengenai mengajar membaca dini untuk anak-anak berusia antara 1-4 tahun, yaitu Steinberg menemukan ”Anak-anak yang telah mendapat pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah” (Nurbiana, 2007: 5.3). Meski demikian Ftanzen dalam Bachrudin (2008: 3)


(7)

menyatakan bahwa ’Pembelajaran pada masa prasekolah secara kualitatif

berbeda dari pembelajaran pada masa sekolah’.

Berdasarkan pandangan para ahli tersebut, penulis berpendapat bahwa anak TK dapat belajar membaca dini setelah diketahui memiliki tanda kesiapan anak untuk belajar membaca dan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik tidak boleh sama cara penyampaiannya dengan SD, karena pembelajaran di Taman Kanak-kanak tidak sama dengan pembelajaran di Sekolah Dasar.

Agar dapat mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca anak, guru memiliki peran yang utama dalam memfasilitasi dan memberi stimulus secara optimal. Bimbingan guru sangat membantu dalam meningkatkan minat anak untuk dapat menyimak dan membaca dengan baik dan lancar. Implikasinya, guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Pembelajaran yang menarik diharapkan akan memotivasi anak untuk membaca dan mempelajarinya, rasa ingin tahu anak akan terlihat dari antusias dan konsentrasinya pada saat anak menyimak materi yang diberikan guru. Daya konsentrasi anak berbanding lurus dengan usianya, anak usia lima tahun bisa berkonsentrasi selama lima menit, anak usia enam tahun dapat berkonsentrasi selama enam menit dan seterusnya.

Meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak Taman Kanak-kanak memerlukan suatu cara atau teknik yang menarik dan menyenangkan. Suasana belajar yang menyenangkan harus ditunjang dengan berbagai metode. Jika guru dapat memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat, maka


(8)

anak akan belajar dengan nyaman, sehingga kemampuan menyimak dan membaca anak dapat lebih meningkat.

Apabila melihat kenyataan di lapangan, banyak guru yang belum menerapkan metode pembelajaran yang tepat, khususnya dalam mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca. Sehingga potensi-potensi yang melekat pada diri anak tidak dapat tergali secara optimal. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dalam penelitian ini, penulis akan meneliti sebuah metode pembelajaran bagi anak TK yang dinilai efektif untuk mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada anak, khususnya kemampuan menyimak dan membaca. Metode yang diteliti adalah metode cantol raudhoh. Nurhasanah (2007: 2) menyatakan bahwa “metode cantol raudhoh adalah sebuah metode membaca yang berpegang pada prinsip dengan mengembangkan aspek visual, auditorial dan kinestetik yang di dalamnya terdapat unsur warna, gambar, nada, irama dan rasa nyaman”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dan dari hasil survei di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang belum pernah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh maka peneliti akan melakukan kajian tentang pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode cantol raudhoh yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan anak untuk mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini. Oleh karena itu penulis mengajukan judul penelitian tentang ”Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak Dan Membaca Anak Usia Dini”


(9)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas menunjukkan perlu adanya upaya dalam memperbaiki proses belajar mengajar dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak. Adapun permasalahan penelitian ini

adalah : ”Apakah terdapat pengaruh dari penggunaan metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca pada anak TK Negeri Pembina Kabupaten Majalengka?”

Rumusan masalah tersebut secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode cantol roudhoh pada anak kelompok B TK

Negeri Pembina Majalengka?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak anak?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca anak?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui penerapan metode cantol roudhoh pada anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.

2. Mengetahuipengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak

anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.

3. Mengetahui pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca anak. kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.


(10)

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini dapat memberi kontribusi yang berharga bagi pengembangan khasanah ilmu, khususnya pengetahuan tentang metode cantol

roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak pada jenjang Taman

Kanak-kanak. 2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu: a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini.

b. Bagi Guru

Guru Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka khususnya dan guru Taman Kanak-kanak lain pada umumnya untuk memilih dan mengunakan metode cantol roudhoh sebagai upaya mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini.

c. Bagi Pengelola

Pengelola Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka khususnya dan Taman Kanak-kanak lain pada umumnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran.


(11)

E. Asumsi Penelitian

Menurut Kamus Bahasa Indonesia asumsi adalah anggapan dasar, dugaan, pikiran, landasan berpikir. Asumsi yang mendasari hipotesis penelitian ini adalah : 1. Membaca bagi anak usia dini sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada anak, sekaligus mempersiapkan anak memasuki Pendidikan Dasar (SD) (Tampubolon, 1993: 62)

2. Berhasil tidaknya suatu program pembelajaran bahasa seringkali dinilai dari segi metode yang digunakan, karena metodelah yang menentukan isi dan cara mengajar bahasa (Djunaidi, 1987: 27)

3. Metode membaca cantol raudhoh dinilai dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak TK.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian menurut Furqon dan Emilia (2010: 26)

”merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian”. Secara umum

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh metode

cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak di TK Negeri

Pembina Kabupaten Majalengka. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.

2. Terdapat pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.


(12)

G.Definisi Operasional 1. Metode Cantol Roudhoh

Metode cantol roudhoh menurut Nurhasanah (2007: 2) adalah “sebuah metode membaca yang berpegang pada prinsip dengan mengembangkan aspek

visual, auditorial dan kinestetik yang di dalamnya terdapat unsur warna, gambar,

nada, irama dan rasa nyaman”. Lagu merupakan salah satu unsur di dalamnya. Ketiga aspek tersebut dipadukan dengan metode menghafal cepat yaitu metode

cantol yang dikembangkan dalam ”Quantum Learning”. Dalam metode ini anak

dipermudah dengan hanya mengingat 21 cantolan dengan kelompok suku katanya yang mudah dihafal dalam bentuk lagu, sehingga metode ini sangat mudah sekali diserap oleh anak-anak prasekolah. Metode ini mengguanakan media VCD untuk mempermudah anak memahami dan menghapal materi yang diberikan.

Metode cantol roudhoh dalam penelitian ini adalah suatu cara yang dipakai guru dalam pengenalan membaca pada anak dengan menggunakan sebuah alat yang dapat menyampaikan pesan melalui visual berupa gambar dan tulisan sekaligus juga melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak di TK Negeri Pembina Majalengka yang penyajiannya disesuaikan dengan usia dan karakteristik anak usia dini.

Adapun langkah-langkah penerapan metode cantol roudhoh yang dilaksanakan di TK Negeri Pembina Majalengka pada kelas eksperimen sebagai berikut: Kegiatan awal anak diberi keleluasaan untuk menyimak pembelajaran membaca permulaan melalui tayangan video, lalu anak bersama-sama


(13)

mendiskusikan hasil simakannya. Pada kegiatan inti anak melaksanakan kegiatan membaca sesuai dengan tata cara penerapan metode cantol roudhoh yaitu anak diarahkan untuk terlebih dahulu menguasai titian ingatannya. Anak akan mengetahui bunyi kelompoknya, cukup apabila ia mengetahui bunyi awal kelompok suku kata tersebut, yaitu ba, ca, da, dan seterusnya. Untuk membantu anak sebagai sandaran dalam pola berfikir, maka suku awal diberi cantolan berupa nama-nama benda yang bunyi suku awalnya sama dengan bunyi suku awal tiap kelompok. Misalnya kelompok satu cantolannya "baju", kelompok dua "cabe", kelompok tiga "dadu" dan seterusnya. Nama benda-benda yang dijadikan

cantolan diusahakan dikenal anak. Cantolan diterapkan dalam bentuk kartu-kartu

yang dijadikan sebagai alat peraga. Misalnya kelompok satu kartu bergambar baju, kelompok dua kartu bergambar cabe dan seterusnya.

Sebuah cantolan kelompok satu yaitu "baju". Pada penerapannya, anak dikenalkan mengenai "baju" itu sendiri, anak ditekankan pada bunyi suku kata awal yaitu "ba". Begitupun untuk cantolan cabe yaitu ca dan cantolan lainya. Apabila anak sudah memahami titian ingatan tiap kelompok, maka dengan sendirinya ia akan mengenal tiap kelompok suku kata melalui cantolan ini. Untuk membantu anak menghapal cantolan dan kelompok suku katanya, maka diberi lagu yang disukai dan mudah diingat oleh anak dan ini memang terbukti sangat efektif. Pada kegiatan akhir anak mendiskusikan hasil membacanya bersama-sama.


(14)

2. Kemampuan Menyimak

Kemampuan menyimak menurut Nurbiana (2007: 3.17) merupakan

“kemampuan anak untuk dapat menghayati lingkungan sekitarnya dan mendengar orang lain dengan indera pendengaran. Kemampuan ini terkait dengan

kesanggupan anak dalam menangkap isi pesan secara benar dari orang lain”

Kemampuan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu ketentuan yang dimiliki anak dalam menangkap isi dari pembelajaran membaca disampaikan guru. Pada saat anak menonton tayangan VCD, maka anak akan menangkap bunyi bahasa, suara dan melihat aneka gambar dengan menggunakan kemampuan memusatkan perhatian.

Indikator kemampuan menyimak yang disampaikan kepada anak sebagai alat ukur dalam penelitian ini adalah menunjukkan ekspresi, antusias dan konsentrasi ketika menyimak, melakukan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar, meniru kembali 3-5 urutan kata, menirukan dan membedakan suara

tertentu (binatang, alam, lagu), menirukan kalimat sederhana sesuai dengan cerita yang disampaikan guru.

3. Kemampuan Membaca

Anderson dkk dalam Nurbiana (2007) ”Membaca sebagai proses untuk

memahami tulisan”. Kemampuan membaca anak usia dini dalam penelitian ini adalah ketentuan yang dimiliki anak dalam melafalkan simbol-simbol tertulis baik suku kata, kata maupun kalimat sederhana.

Indikator kemampuan membaca untuk kelompok B yaitu antara usia 4-5 tahun adalah, melafalkan simbol suku kata, menemukan/menebak simbol suku


(15)

kata, menyebutkan kata benda dari suku kata yang sama, merangkai suku kata yang dibaca menjadi nama sendiri, merangkai kata menjadi kalimat.

H.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental karena sifatnya menguji, yakni menguji pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini . Disebabkan sifat penelitian ini menguji, maka semua variabel yang diuji diukur dengan menggunakan instrumen tes

(Sa’ud, 2007: 82-83).

Instrumen penelitian dikembangkan untuk menjaring skor kemampuan menyimak dan membaca sebelum (pre) dan sesudah (post) memperoleh perlakuan karena desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Contrl Groups Pretest-postest. Observasi dilakukan guna

memperoleh data hasil pelaksanaan pembelajaran metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak.

Analisis data dilakukan setelah uji homogenitas varians. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak TK Negeri Pembina Majalengka.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

“Penelitian merupakan suatu proses pencarian kebenaran (pengetahuan

yang benar) melalui penelahaan fakta beserta maknanya secara terencana, sistematis, kritis dan logis guna memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu

pengetahuan” (Solehuddin, 2010: 1).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain “Nonequivalent group pretest-posttest design”. Penelitian ini dilakukan pada kelas, yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Kedua kelompok diperlakukan sama, yaitu kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok eksperimen pembelajaran dengan metode cantol roudhoh. Desain penelitiannya sebagai berikut:

Group Preetest treatment Posttest

A O1 X1 O2

B O3 X2 O4

(Schumacher, 2001: 333)

Bagan 3.1


(17)

Keterangan :

A : Kelompok Eksperimen yang Mendapat Perlakuan B : Kelas Kontrol

O1 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok kontrol

O4 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok kontrol

X1 : Aplikasi/ penggunaan metode cantol roudhoh.

X2 : Aplikasi/ penggunaan metode konvensional

B.Lokasi dan Populasi Penelitian

”Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian” (Akdon, 2008: 96). Pernyataan Ridwan (2008: 55) tentang populasi adalah ”keseluruhan

dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Adapun sampel menurut Sugiyono (2006: 89) adalah ”bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang beralamat di Jl. Lamejajar No. 57 Kelurahan Cicenang Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka. Sampel dari penelitian ini sebanyak satu kelas dengan jumlah 30 anak diambil dari kelompok B1. Adapun pembagian sampelnya sebagai berikut; kelompok B1 sebanyak 15 anak pembelajarannya dengan menggunakan metode cantol roudhoh sabagai kelas eksperimen dan kelompok B1 sebanyak 15 anak diberi pembelajaran yang konvensional sebagai kelas kontrol.


(18)

C.Prosedur Penelitian

Bagan 3.2 Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca

Penyusunan Instrumen 1. Pedoman observasi kemampuan

menyimak

2. Pedoman observasi kemampuan membaca

Melatih guru TK Negeri Pembina 1. Menyiapkan anak kelompok B 2. Konsep pembelajaran membaca

metode cantol roudhoh 3. Penyusunan perangkat

pembelajaran dan RKH Uji coba, validasi

Kelompok kontrol Pre-test Kelompok eksperimen

Pembelajaran pembelajaran secara Konvensional

Pos-test Penerapan pembelajaran

dengan metode cantol

roudhoh

Pengolahan Dan analisis

data

Observasi kegiatan

Pembelajaran membaca

dengan metode cantol

roudhoh

 Pembahasan


(19)

Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Studi literatur tentang anak usia dini, program-program pembelajaran dan pendidikan anak usia dini untuk menyusun dan menetapkan teori mengenai konsep pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Menyusun skenario pembelajaran tentang penggunaan metode cantol roudhoh yang dikembangkan pada definisi konsep, indikator kemampuan menyimak dan kemampuan membaca dengan membuat rencana kegiatan harian, alat penilaian dan alokasi waktu

c. Pembagian kelompok heterogenitas dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latarbelakang agama, ekonomi dan etnik serta kemampuan akademis d. Studi pengembangan untuk menentukan instrumen kemampuan menyimak dan

kemampuan membaca yang akan dikembangkan melalui lembaran observasi.

2. Tahap Penjajagan

Dimulai dengan mengunjungi TK Negeri Pembina untuk meminta izin pelaksanaan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian. Tahap berikutnya berdiskusi dengan dengan guru kelas B TK Negeri Pembina tentang penggunaan metode cantol roudhoh serta menetapkan jadwal penelitian dan kelas yang menjadi sampel penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh yang telah dituangkan dalam rencana pembelajaran yang telah ditetapkan dalam jadwal pembelajaran.


(20)

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan

1 2 3 4 Rabu-Jum’at 4,5,6 Mei 2011 Sabtu 7Mei 2011 Senin-Rabu 9-11Mei 2011 Kamis s.d Rabu 12-25 Mei 2011 Uji Treatment

Melatih guru tentang pembelajaran yang menggunakan metode cantol roudhoh

Preetest

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh Sekaligus post tes

Pembelajaran yang tidak menggunakan metode cantol roudhoh

Sekaligus post tes

Tk Insan Mutiara

Guru TK Pembina Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen

dan kelas kontrol

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

4. Tahap Analisis

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya mengumpulkan data, dianalisis dan diolah secara statistik untuk pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriftif untuk pendekatan kualitatifnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu melalui observasi dan dokumentasi.


(21)

Observasi dilakukan dimana peneliti melihat langsung dari dekat bagaimana proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, maka peneliti sebagai pengamat (observer) dan para guru memberikan penilaian terhadap anak sesuai dengan kriteria penilaian yang sudah disusun oleh peneliti.Kriteria penilaian dalam pedoman observasi disajikan lebih rinci sesuai dengan variabel yang ditentukan.

Observasi dipilih sebagai teknik utama dalam penelitian ini, karena penelitian ini akan meneliti kemampuan menyimak dan kemampuan membaca anak usia dini, peneliti juga mengukur dengan menggunakan observasi. Sugiyono

(2008:203) menyatakan bahwa “Observasi digunakan bila penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”.

“Dokumentasi dipilih agar dapat memperoleh data langsung dari tempat penelitian seperti peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, rekaman

kegiatan dan data yang relevan”. (Akdon, 2008:137). Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan istrumen yang digunakan.

Tabel 3.2 Instrumen Data No Sumber

Data

Jenis Data Teknik Pulta

Instrumen

1 Anak Kemampuan menyimak

anak sebelum

mendapatkan perlakuan dan setelah mendapat perlakuan

Pre tes dan pos tes

Pertanyaan operasional tentang kemampuan menyimak anak

2 Anak Kemampuan membaca

anak sebelum

mendapatkan perlakuan

Pre tes dan pos tes

Pertanyaan operasional tentang kemampuan membaca anak


(22)

dan setelah mendapat perlakuan

3 Anak dan

Guru

Foto-foto, rekaman kegiatan pembelajaran

Dokumentasi Alat yang dibutuhkan untuk mengambil foto atau rekaman seperti kamera atau

handycame

4 Guru Data perencanaan

pembelajaran

Dokumentasi Perencanaan tema dan sub tema

E. Proses Perlakuan

Pada penelitian ini ditentukan dua kelas sebagai subyek penelitian, kelas pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Pertama masing-masing kelompok diberi pretes dengan maksud untuk mengetahui keadaan awal adakah perbandingannya antara kelompok eksperimen dengan kelas kontrol.

Selanjutnya pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh sebanyak sepuluh kali pertemuan dengan langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Tahap persiapan, dengan langkah kegiatan:

a. Guru menentukan metode yang akan dilaksanakan, dan menata lingkungan kelas yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran membaca,

b. Guru menyiapkan bahan dan media yang diperlukan serta skenario pembelajaran,

2. Tahap awal, dengan langkah kegiatan:

a. Anak-anak berbaris dan masuk kelas dan duduk membentuk lingkaran,

b. Guru membimbing anak untuk berdoa dan membaca surat pendek serta menyanyi,

c. Guru memberikan informasi kepada anak anak tentang kegiatan yang akan dilakukan,


(23)

d. Guru memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan kegiatan,

e. Guru bersama anak bersepakat membuat tatatertib untuk kelangsungan kegiatan pembelajaran membaca

3. Tahap inti, dengan langkah kegiatan:

a. Guru memperkenalkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca,

b. Guru memutar film pembelajaran membaca dengan metode cantol raudhoh, c. Anak menonton film yang ditayangkan guru dengan tertib,

d. Anak menyimak film dengan seksama,

4. Tahap penutup, dengan langkah kegiatan:

a. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau berpendapat tentang film yang telah mereka simak,

b. Guru berbincang-bincang tentang kegiatan yang akan dilaksanakan besok, c. Guru membimbing anak untuk berdoa.

Kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran membaca dengan menggunakan metode yang konvensional sebanyak sepuluh kali pertemuan dengan melewati tahapan pembelajaran yang sama yaitu perencanaan, kegiatan inti dan penutup.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 149) “Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi oeperasionalnya dan selanjutnya ditentukan


(24)

indikator-indikator yang akan diukur. Dari ini kemudian dijabarkan menjadi

butir-butir pertanyaan atau pernyataan”

Pengembangan instrumen penelitian yang dimaksud adalah untuk mengungkapkan kemampuan menyimak dan membaca adak di TK yang disusun dalam kisi-kisi instrumen.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kemampuan Menyimak dan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini

Varia bel

Sub variabel Indikator Pulta Respon den Item soal Kemam puan Menyi mak Mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan mengucapkannya

1. Menirukan nyanyian yang diperdengar kan 2. Membedakan suara

suku kata yang diucapkan orang lain

Observasi Anak

Kel B

1

2,3,4

Mengamati apa yang diceritakan oleh orang lain melalui indra penglihatan dengan penuh perhatian

1. Menunjukkan antusias, sebelum menyimak 2. Menunjukkan ekspresi ketika menyimak 3. Menununjukkan konsentrasi ketika menyimak Observasi Anak Kel B 5,6,7 Mengerti beberapa perintah secara bersamaan

1. .Melakukan 3-5 perintah secara berurutan dengan benar.

2. Menunjukkan gambar

3. Menunjukkan suku kata

4. Menunjukkan kata

Observasi Anak

Kel B 8,9,10 11,12, 13 Kemam puan Memba ca Mengenal simbol-simbol

Melafalkan simbol suku kata

Observasi Anak Kel B

1,4,7,10,13,16, 19,22,25,28,31 34,37,40,43,47 50,53,56,59,62


(25)

Menemukan/menebak simbol suku kata

20,23,26,29,32 35,38,41,44,47 50,53,56,59,62

Mengenal suara

suku kata awal dari nama sendiri/ benda-benda yang ada di sekitarnya.

Menyebutkan kata benda dari suku kata yang sama.

Merangkai suku kata

yang dibaca menjadi

nama sendiri

Merangkai kata menjadi kalimat

Observasi Anak Kel B

3,6,9,12,15,18, 21,24,27,30,34 37,40,43,46,49 52,55,58,61,64

64, 65

66, 67

Keterangan:

Instrumen ini diukur dengan skala yang dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada skala likert, adapun penilaiannya sebagai berikut; nilai 1 untuk jawaban responden yang tidak mampu, nilai 2 untuk jawaban responden yang kurang mampu, nilai 3 untuk jawaban responden yang mampu, nilai 4 untuk jawaban responden yang sangat mampu.

G. Uji Coba alat Pengumpul Data

Setelah instrumen disusun, tahap selanjutnya yaitu melakukan uji coba terhadap instrumen tersebut dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen tersebut terhadap aspek yang diukur.

1. Validitas Reliabilitas Butir Item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu ukuran atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur itu mampu mengukur yang diukur pada penelitian. Uji


(26)

validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran instrumennya.

Supaya tingkat validitas dapat diketahui maka instrumen diujicobakan di sekolah atau di Taman Kanak-kanak yang secara umun mempunyai tingkat yang sama tentang kemampuan menyimak dan membaca anak yang akan dijadikan penelitian ini. Dalam pengujian validitas butir observasi, peneliti menggunakan validitas isi dan validitas construct.

Validitas isi dilakukan dengan cara bertanya dan berdiskusi kepada dua orang ahli pada bidangnya. Atas rekomendasi dari salah satu pembimbing untuk menentukan apakah instrumen yang akan digunakan sesuai untuk anak usia Taman Kanak-kanak. Sedangkan untuk validitas construct instrumen dilakukan terhadap anak-anak kelompok B sebanyak 15 orang anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang beralamat di Jl. Lamejajar No. 57 Kelurahan Cicenang Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka.

Menurut Akdon (2008: 138) sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah diuji validitas nya dan hasilnya valid. Validitas setiap butir item yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Person Product Moment, kemudian menghitung harga thitung.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r korelasi secara keseluruhan sebesar 0.958 untuk kemampuan membaca dan 0.493 untuk kemampuan menyimak. Lebih jelasnya perhitungan realiabilitas terlampir.


(27)

2. Reliabilitas Butir Item

Reliabilitas adalah kestabilan skor ynag diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha-Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikasi 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha (Triton PB, 2006: 248). Menurut Santoso (2001: 227), apabila alpha hitung lebih besar dari pada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrument penelitian dapat disebut reliable.

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Apabila skala tersebut dikelompokkan kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran keantapan alpha dapat diinterpretasi seperti tabel berikut:

Tabel 3.4

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20 >0,20 s.d 0,40 >0,40 s.d 0,60 >0,60 s.d 0,80 >0,80 s.d 1,00

Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel

Reliabel Sangat Reliabel


(28)

H.Teknik analisis data

Untuk menganalisis data yang telah diperoleh sehingga dapat digunakan dalam menjawab rumusan permasalahan, maka langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Peningkatan kemampuan menyimak dan membaca anak

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-Gain) dengan rumus Hake (Cheng, et, al, 2004:35):

pre maks

pre post

S S

S S g

  

Keterangan :

Spost = Skor Postes

Spre = Skor Pretes

Smaks = Skor Maksimum Ideal

Gain yang dinormalisasi ini diinterprestasikan untuk menyatakan peningkatan kemampuan menyimak dan membaca anak dengan kriteria seperti pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g > 0,3 Rendah

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh dapat dilihat dari perbandingan nilai g pada kelas eksperimen dengan kelas


(29)

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Suatu pembelajaran dikatakan lebih efektif jika menghasilkan g lebih tinggi dibanding pembelajaran lainnya.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data kemampuan menyimak dan kemampuan membaca untuk kelompok eksperimen dilakukan dengan persamaan (Sugiyono: 2007:241) :

e

e o

f f f

x ) ( )

( 2

Dimana : fo : Frekuensi observasi

fe : Frekuensi ekspektasi

data dikatakan berdistribusi normal jika x2hitung < x2tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan menyimak anak diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Normalitas Data Awal (pretes) Kemampuan Menyimak Anak

No Data 2hitung2tabel(99)(2) Keputusan

1 Pretes Kelas Kontrol 7.52 9.21 Normal

2 Pretes Kelas Eksperimen 3.97 9.21 Normal Hasil uji normalitas data kemampuan menyimak awal (pretes) di kelompok kontrol menunjukkan 7.52 dan di kelompok eksperimen 3.97, karena masing-masing hasil pengujiannya menunjukkan lebih kecil dari 2tabel maka


(30)

Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan membaca anak diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.7

Hasil Uji Normalitas Data Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak

No Data 2hitung2tabel(99)(2) Keputusan

1 Pretes Kelas Kontrol 3.23 9.21 Normal

2 Pretes Kelas Eksperimen 2.17 9.21 Normal Hasil uji normalitas data kemampuan awal (pretes) kemampuan membaca pada kelas kontrol menunjukkan 3.23 dan pada kelas eksperimen 2.17 karena masing-masing hasil pengujiannya menunjukkan lebih kecil dari 2tabel maka

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas distribusi data dilakukan dengan menggunakan persamaan

kecil S

besar S

F 2

2 

Dengan S2 = varians

Data dikatakan homogen bila Fhitung < Ftabel (Sugiyono, 2007: 276)

Tabel 3.8

Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (pretest) Kemampuan Menyimak Anak

Data Fhitung Ftabel Keputusan

Pretes kelas kontrol dan pretes

kelas eksperimen 2.2667 3.70 Homogen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung sebesar 2.2667 dengan dk


(31)

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dinyatakan bahwa data pretes kedua kelas tersebut memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik parametrik.

Sedangkan hasil uji homogenitas data kemampuan membaca dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak

Data Fhitung Ftabel Keputusan

Pretes kelas kontrol dan pretes

kelas eksperimen 2.216609 3.70 Homogen Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung sebesar 2.216609 dengan dk

pembilang 15-1=14, dan dk penyebut 15-1=14 maka diperoleh Ftabel=3.70 (antara

14-14), artinya Fhitung<Ftabel. Dengan pernyataan lain kedua varian homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dinyatakan bahwa data pretes kedua kelas tersebut memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik parametrik.

c. Uji Kesamaan Dua Rerata

Uji kesamaan dua rata-rata dipakai untuk membandingkan antara dua keadaan, yaitu keadaan nilai rata-rata pre test siswa pada kelompok eksperimen dengan siswa pada kelompok kontrol, keadaan ini nilai rata-rata post test siswa pada kelompok eksperimen dengan siswa pada kelompok kontrol, dan uji kesamaan rata-rata untuk g. Uji kesamaan dua rata-rata (uji-t).


(32)

Ada dua rumus untuk uji-t dua sampel independen (Sudjana, 2005:207) sebagai berikut :

1. Dengan asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed):

       ) 1 1 ( y x p n n S y x t

Dengan derajat kebebasan : nx + ny-2

              2 ) 1 ( ) 1

( 2 2

y x y y x x p n n S n S n S

Dimana nx = besar sampel pertama

ny = besar sampel kedua

2. Dengan asumsi kedua variance tidak sama besar (equal variances not

assumed):            ) ( 2 2 y y x x p n S n S S y x t

Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney atau Wilcoxon (Ruseffensi, 1998:398).

Hasil pengujian uji t data kemampuan menyimak dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.10

Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Menyimak Anak Di Kelas

Data thitung db ttabel Signifikansi Keputusan Pretes kelas kontrol dan 9.7979 14 2.977 1% Terdapat


(33)

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor pretes kemampuan menyimak anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada taraf signifikansi 1% diperoleh thitung= 3,7979 > ttabela0,99(14) = 2,977, artinya

terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan menyimak pada kelas kontrol dan kelas ekperimen. Perhatikan kurva:

Sedangkan hasil pengujian uji t kemampuan membaca anak dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak Di Kelas

Data thitung Db ttabel Signifikansi Keputusan Pretes kelas kontrol dan

eksperimen 13.41811 14 2.977 1%

Terdapat perbedaan Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor pretes kemampuan membaca anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada taraf signifikansi 1% diperoleh thitung = 13.41811> ttabel 0,99(14) = 2,977, artinya

terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan membaca pada kelas kontrol dan kelas ekperimen.


(34)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab 4 sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan Metode Cantol Raudhoh di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka telah dilakukan guru dengan langkah-langkah yang baik, yaitu mulai dari tahap persiapan pembelajaran, proses pembelajaran sampai pada tahap evaluasi.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak. Hal ini dilihat dari aspek mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan mengucapkannya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan pada setiap aspeknya.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Hal ini dilihat dari aspek mengenal simbol dan mengenal suara suku kata awal dari nama sendiri/ benda-benda yang ada di sekitarnya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan pada setiap aspeknya.


(35)

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode cantol raudhoh di TK Negeri Pembina Kabupaten Majalengka dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak, oleh karena itu hasil penelitian ini direkomendasikan kepada :

1. Guru untuk menggunakan metode cantol roudhoh sebagai metode yang efektif dalam pembelajaran membaca, karena metode ini dapat membantu anak untuk mempermudah kegiatan belajar membaca. Akan tetapi kreatifitas guru sangat dituntut dalam menyampaikan pembelajarannya agar tercipta pembelajaran yang inovativ, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

2. Kepala TK untuk memprogramkan metode cantol roudhoh sebagai salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini.

3. Para peneliti untuk meneruskan penelitian lebih lanjut mengenai metode cantol

roudhoh terhadap pengembangan kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak


(36)

DAFTAR PUTAKA

Agustin, Mubiar (2008). Mengenali dan Memahami Dunia Anak. Bandung: PT. Lotus Mandiri

Aisyah, Siti. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak

Usia Dini. Jakarta : UT

Alwashilah, A Chaedar. (2010). Pokoknya Action Research. Bandung; Kiblat BSNP. (2009). Permen Standar PAUD Formal dan Non Formal. Jakarta Dhieni, Nurbiana, dkk (2007). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT

Dirjen Manajeman Dikdasmen (2010). Pedoman Pengembangan Program

Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat pembinaan

TK dan SD

Furqon . (2008). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Furqon, Emilia, Emi (2002). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: UPI Hurlock, Elizabeth B. (1994). Psikologi Perkembangan (Developmentally

Psychology) Jakarta : Erlangga

http://ecmbtm.wordpress.com/2008/08/27/sekilas-metode-cantol-roudhoh/ http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html

http://ruru333lippo.blogspot.com/2010/09/pengertian-menyimak-menurut-para-pakar.html

Masitoh (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa

Menyeluruh. UPI: Tidak dipublikasikan.

Masitoh. dkk (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti

Munir. Supriadi, Dedi. (2003). Teknologi Pembelajaran. Mimbar Pendidikan. Bandung; Jurnal Pendidikan.

Musfiroh, Tadkiroatun. (2009). “Uji Produk Model Baca-Tulis Akuisisi Literasi Pada Paud - KB - TK di DIY”. Jurnal Kependidikan39, (1), 27-40


(37)

Mustafa, Bachrudin. Alwashilah, Chaedar. (2008). Dari Literasi Dini Ke Literasi

Teknologi. Jakarta: PT. Cahaya Insan Sejahtera.

Ridwan. (2009). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Lembaga Pendidikan Pra Sekolah. (2007). “Metode Membaca Cantol Roudhoh

Cara Mudah dan Kreatif untuk Membaca”. Makalah. Bandung

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak (jilid 2). Jakarta: Erlangga

Santoso, Singgih. (2003). Statisticts Product and Service Solutions (SPSS)

Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Alexmedia

Komputindo.

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung: UPI

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. dkk. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif Jakarta: PT. Gramedia. Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian Tahun 2004. Bandung: Alfabeta. Suharsiwi (2001). Metodologi pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta Barat: PT Indeks

Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana (2007). Perkembangan Peserta Didik.. Jakarta: Universitas Terbuka

Solehuddin (2004). Bermain dan Perkembangan dalam Persfektif Vygotsky.

Makalah Pada Pelatihan Pengembangan Wawasan Dosen PGTK.

Jakarta.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada

Anak. Bandung: Angkasa

Tampubolon, (1986) Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (1983). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan


(38)

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa: Angkasa Group

Yunus, Samir (2006) Menjadikan Anak Senang Membaca. Jakarta: BIue Foundation:


(1)

YENI MARDIANI, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor pretes kemampuan menyimak anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada taraf signifikansi 1% diperoleh thitung= 3,7979 > ttabela0,99(14) = 2,977, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan menyimak pada kelas kontrol dan kelas ekperimen. Perhatikan kurva:

Sedangkan hasil pengujian uji t kemampuan membaca anak dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak Di Kelas

Data thitung Db ttabel Signifikansi Keputusan

Pretes kelas kontrol dan

eksperimen 13.41811 14 2.977 1%

Terdapat perbedaan Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor pretes kemampuan membaca anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada taraf signifikansi 1% diperoleh thitung = 13.41811> ttabel 0,99(14) = 2,977, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan membaca pada kelas kontrol dan kelas ekperimen.


(2)

YENI MARDIANI, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab 4 sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan Metode Cantol Raudhoh di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka telah dilakukan guru dengan langkah-langkah yang baik, yaitu mulai dari tahap persiapan pembelajaran, proses pembelajaran sampai pada tahap evaluasi.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak. Hal ini dilihat dari aspek mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan mengucapkannya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan pada setiap aspeknya.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Hal ini dilihat dari aspek mengenal simbol dan mengenal suara suku kata awal dari nama sendiri/ benda-benda yang ada di sekitarnya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan pada setiap aspeknya.


(3)

YENI MARDIANI, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pembelajaran membaca dengan menggunakan metode cantol raudhoh di TK Negeri Pembina Kabupaten Majalengka dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak, oleh karena itu hasil penelitian ini direkomendasikan kepada :

1. Guru untuk menggunakan metode cantol roudhoh sebagai metode yang efektif dalam pembelajaran membaca, karena metode ini dapat membantu anak untuk mempermudah kegiatan belajar membaca. Akan tetapi kreatifitas guru sangat dituntut dalam menyampaikan pembelajarannya agar tercipta pembelajaran yang inovativ, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

2. Kepala TK untuk memprogramkan metode cantol roudhoh sebagai salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini.

3. Para peneliti untuk meneruskan penelitian lebih lanjut mengenai metode cantol roudhoh terhadap pengembangan kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak usia dini.


(4)

YENI MARDIANI, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUTAKA

Agustin, Mubiar (2008). Mengenali dan Memahami Dunia Anak. Bandung: PT. Lotus Mandiri

Aisyah, Siti. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : UT

Alwashilah, A Chaedar. (2010). Pokoknya Action Research. Bandung; Kiblat BSNP. (2009). Permen Standar PAUD Formal dan Non Formal. Jakarta Dhieni, Nurbiana, dkk (2007). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT

Dirjen Manajeman Dikdasmen (2010). Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat pembinaan TK dan SD

Furqon . (2008). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Furqon, Emilia, Emi (2002). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: UPI Hurlock, Elizabeth B. (1994). Psikologi Perkembangan (Developmentally

Psychology) Jakarta : Erlangga

http://ecmbtm.wordpress.com/2008/08/27/sekilas-metode-cantol-roudhoh/ http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html

http://ruru333lippo.blogspot.com/2010/09/pengertian-menyimak-menurut-para-pakar.html

Masitoh (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa Menyeluruh. UPI: Tidak dipublikasikan.

Masitoh. dkk (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti

Munir. Supriadi, Dedi. (2003). Teknologi Pembelajaran. Mimbar Pendidikan. Bandung; Jurnal Pendidikan.

Musfiroh, Tadkiroatun. (2009). “Uji Produk Model Baca-Tulis Akuisisi Literasi Pada Paud - KB - TK di DIY”. Jurnal Kependidikan39, (1), 27-40


(5)

YENI MARDIANI, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mustafa, Bachrudin. Alwashilah, Chaedar. (2008). Dari Literasi Dini Ke Literasi Teknologi. Jakarta: PT. Cahaya Insan Sejahtera.

Ridwan. (2009). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Lembaga Pendidikan Pra Sekolah. (2007). “Metode Membaca Cantol Roudhoh

Cara Mudah dan Kreatif untuk Membaca”. Makalah. Bandung

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak (jilid 2). Jakarta: Erlangga

Santoso, Singgih. (2003). Statisticts Product and Service Solutions (SPSS) Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Alexmedia Komputindo.

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung: UPI

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. dkk. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif Jakarta: PT. Gramedia. Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian Tahun 2004. Bandung: Alfabeta. Suharsiwi (2001). Metodologi pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta Barat: PT Indeks

Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana (2007). Perkembangan Peserta Didik.. Jakarta: Universitas Terbuka

Solehuddin (2004). Bermain dan Perkembangan dalam Persfektif Vygotsky. Makalah Pada Pelatihan Pengembangan Wawasan Dosen PGTK. Jakarta.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa

Tampubolon, (1986) Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (1983). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa: Angkasa Group


(6)

YENI MARDIANI, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa: Angkasa Group

Yunus, Samir (2006) Menjadikan Anak Senang Membaca. Jakarta: BIue Foundation:


Dokumen yang terkait

METODE FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TAMAN KANAK‐KANAK Metode Flashcard Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Taman Kanak-Kanak.

0 3 12

METODE FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TAMAN KANAK- Metode Flashcard Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Taman Kanak-Kanak.

1 3 15

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 3 8

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK Pengaruh Permainan Engklek Terhadap Kemampuan Loncat Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Kanak-Kanak Pkk Semanding Dan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pabelan.

0 4 16

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Metode Role Game Pada Anak Kelompok B Di Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 6

EFEKTIVITAS PENERAPAN IMMERSION IN TEXT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK :Studi Eksperimen Kuasi di Kelompok B Taman Kanak-kanak Kartini I Kecamatan Nagrak -Kabupaten Sukabumi Tahun Ajaran 2013-2014.

0 0 39

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN.

0 1 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK DENGAN METODE SHARED READING.

0 0 42

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANNEL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Juwita Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011.

1 1 44

PENERAPAN METODE STORYTELLING DENGAN MEDIA WAYANG UNTUK MENANAMKAN MORALITAS PADA ANAK USIA DINI :Studi Eksperimen Kuasi Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-kanak Hati Mekar Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2010-2011.

1 3 54