PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANNEL TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Studi Eksperimen Kuasi Pada Kelompok A Taman Kanak-kanak Juwita Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011.
iii
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ……... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Asumsi ... F. Hipotesis Penelitian ... G. Metode Penelitian ... H. Lokasi dan Subjek Penelitian... BAB II LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Bahasa Anak ... B. Kemampuan Menyimak Anak ... C. Kemampuan Berbicara Anak ... D. Pembelajaran Menyimak dan Berbicara di Taman Kanak-
kanak ... E. Kompetensi Dasar Kemampuan Menyimak dan Berbicara
di Taman Kanak-kanak ... F. Media Pembelajaran dengan Menggunakan Papan Flannel... G. Pembelajaran dengan Menggunakan Papan Flannel...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... B. Alur Penelitian ... C. Lokasi dan Subjek Penelitian ...
i ii iii v vii viii 1 5 6 6 7 8 8 9 10 13 19 23 27 34 36 41 42 46
(2)
iv
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data ... G. Proses Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... H. Teknik Analisis Data
1. Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak TK ... 2. Uji Hipotesis ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Papan Flannel ... 2. Kemampuan Menyimak Sebelum dan Sesudah
Menggunakan Media Papan Flannel...
a. Penguasaan Awal (Pre test) ... a. Penguasaan Akhir (Post test) ... b. Peningkatan (N-Gain) Kemampuan Menyimak Anak 3. Kemampuan Berbicara Sebelum dan Sesudah
Menggunakan Media Papan Flannel... a. Penguasaan Awal (Pre test) ... b. Penguasaan Akhir (Post test) ... c. Peningkatan (N-Gain) Kemampuan Berbicara Anak...
B. Pembahasan
1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Papan Flannel ... 2. Dampak Pembelajaran dengan Menggunakan Media
Papan Flannel Terhadap Kemampuan Menyimak ... 3. Dampak Pembelajaran dengan Menggunakan Media
Papan Flannel Terhadap Kemampuan Berbicara Anak... BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... B. Rekomendasi ...
DAFTAR PUSTAKA ... 47 48 50 52 55 57 58 62 70 71 75 78 80 81 85 87 90 91 94 100 101 104
(3)
v
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 107
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tahap-tahap Perkembangan Bahasa Anak ... 2.2 Kompetensi Dasar, Hasil Belajar, dan Indikator Kemampuan Bahasa
Anak Taman Kanak-kanak ... 3.1. Desain Penelitian ... 3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Menyimak dan Berbicara
Anak TK ... 3.4. Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan
Berbicara ... 3.5. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan Berbicara
Anak Setelah Uji Validitas ... 3.6. Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas ... 3.7. Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi ... 4.1. Hasil Uji Normalitas Skor Pre Test Kemampuan Menyimak ... 4.2. Hasil Uji Homogenitas Skor Pre Test Kemampuan Menyimak ... 4.3. Uji Beda Rata-rata Pre Test Kemampuan Menyimak ... 4.4. Hasil Uji Normalitas Skor Post Test Kemampuan Menyimak ...
12
28 42 45
49
53
54 56 58 72 73 74 76
(4)
vi
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.5. Hasil Uji Homogenitas Skor Post Test Kemampuan Menyimak ... 4.6. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Menyimak ... 4.7. Hasil Uji Normalitas Skor Pre Test Kemampuan Berbicara ... 4.8. Hasil Uji Homogenitas Skor Pre Test Kemampuan Berbicara... 4.9. Hasil Uji Beda Rata-rata Pre Test Kemampuan Berbicara ... 4.10. Hasil Uji Normalitas Skor Post Test Kemampuan Berbicara Anak
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 4.11. Hasil Uji Homogenitas Skor Post Test Kemampuan Berbicara Anak
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 4.12. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Berbicara Anak ...
77 78 82 83 84
86
87 88
(5)
vii
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 3.1. Alur Proses Penelitian ...
4.1. Uji Beda Rata-rata Pre test Kemampuan Menyimak ... 4.2. Uji Beda Rata-rata N-Gain Kemampuan Menyimak Anak ... 4.3. Peningkatan Kemampuan Menyimak Anak pada Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen ... 4.4. Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest Kemampuan Berbicara Anak ... 4.5. Hasil Uji Beda Rata-rata N- Gain Kemampuan Berbicara Anak ... 4.6. Peningkatan Kemampuan Berbicara pada kelompok Kontrol dan
kelompok Eksperimen ... 43 75 79
80 85 89
(6)
viii
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 2. Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak Anak TK ... 3. Pedoman Observasi Kemampuan Berbicara Anak TK ... 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Menyimak ... 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Berbicara ... 6. Hasil Penghitungan Penelitian Pretest dan Postest dengan
Menggunakan SPPS ... 7. Hasil Penghitungan Penelitian Menyimak T-Test ... 8. Hasil Penghitungan N-Gain Menyimak ... 9. Hasil Penghitungan Penelitian Berbicara T-Test ... 10. Hasil Penghitungan N-Gain Berbicara ... 11. Rencana Kegiatan Harian ... 12. Data Pretest Kemampuan Menyimak Kelas Kontrol ... 13. Data Pretest Kemampuan Berbicara Kelas Kontrol ...
107 109 110 112 113
115 116 117 118 119 120 128 129
(7)
ix
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
14. Data Pretest Kemampuan Berbicara Kelas Eksperimen... 15. Data Postest Kemampuan Berbicara Kelas Eksperimen... 16. Data Pretest Kemampuan Menyimak Kelas Eksperimen... 17. Data Postest Kemampuan Menyimak Kelas Eksperimen... 18. Data Postest Kemampuan Berbicara Kelas Kontrol ... 19. Data Postest Kemampuan Menyimak Kelas Kontrol ... 20. Hasil Penilaian Pretest dan Postest Kemampuan Menyimak... 21. Hasil Penilaian Pretest dan Postest Kemampuan Berbicara... 22. Foto Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Papan Flannel ... 23. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian dari Ketua Yayasan TK.... 24. Surat Ijin Penelitian dari Direktur Sekolah Pascasarjana UPI Bandung... 25. Surat Keputusan Pengangkatan Tim Pembimbing Tesis dari Direktur
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... 130 131 132 133 134 135 136 137 138 149 150
(8)
1
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk anak dalam rentang usia empat sampai dengan enam tahun yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan TK dianggap penting karena usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan “masa peka” dan hanya datang sekali. Masa peka adalah suatu masa yang menuntut pengembangan anak secara optimal. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi menunjukkan bahwa 80% perkembangan mental dan kecerdasan anak berlangsung pada usia ini.
Pada hakikatnya pendidikan TK adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak agar mereka siap menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini selaras dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (14) yang menyatakan bahwa pendidikan anak TK/ Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang diajukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
(9)
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Karakteristik tujuan pembelajaran di TK memiliki tujuh bidang pengembangan yaitu: pengembangan kognitif, pengembangan bahasa, pengembangan motorik, pengembangan sikap dan nilai, dan pengembangan kreativitas. Penelitian pada tesis ini dititikberatkan pada peningkatan kemampuan bahasa anak TK, karena anak memerlukan kemampuan bahasa untuk mengembangkan kemampuan bergaul dengan orang lain (social skill). Hal ini selaras dengan pernyataan Hurlock (1978:), bahwa anak umur 2 sampai 6 tahun mulai belajar melakukan hubungan sosial serta bergaul dengan orang lain, terutama dengan anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar bekerja sama dan menyesuaikan diri dalam kegiatan bermain. Melalui bergaul, anak akan memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan akademik maupun keterampilan hidup untuk bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Pada usia TK kemampuan anak masih terbatas dalam memahami bahasa dari pandangan orang lain. Menurut Hetherington (Moeslichatoen, 1999), akselerasi perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil perkembangan fungsi simbolis. Jika fungsi simbolis telah berkembang, maka anak dapat memperluas kemampuan bahasanya.
Pengembangan bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekpresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pengembangan berbahasa pada anak TK menekankan pada kemampuan menyimak dan berbicara
(10)
serta kemampuan awal membaca. Penelitian pada tesis ini dikhususkan pada kemampuan menyimak dan berbicara.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lain (Tarigan, 1994).
Kemampuan menyimak erat kaitannya dengan kemampuan berbicara. Semakin sering anak menyimak kosakata, pola kalimat, dan intonasi, semakin berkembang kemampuannya mengolah semua input itu sehingga menjadi motivasi untuk tahu lebih banyak hal, dan ini memancing anak untuk bertanya. Bertanya merupakan bentuk kemampuan berbicara yang akan menggiring anak untuk tertarik membaca. Setelah mahir membaca, anak akan terpicu untuk mencoba menuliskan apa yang ia tahu atau yang ingin ia ketahui tentang semua hal. Maka tidaklah mengherankan apabila Tarigan mengungkapkan bahwa menyimak merupakan dasar dari pada keterampilan bahasa lainnya (1987).
Oleh karena itu, kegiatan menyimak perlu dipusatkan dan dikembangkan sedini mungkin. Pembelajaran di TK merupakan langkah awal yang tepat bagi anak untuk belajar bahasa secara baik dan benar, karena anak usia TK sangat mudah menyerap semua hal yang terjadi di sekeliling mereka, termasuk meniru kualitas bahasa yang digunakan orang-orang yang dekat dengan lingkungan mereka.
(11)
Guru merupakan salah satu pembimbing selain orang tua dan lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Guru TK harus dapat mengupayakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan menyimak dan berbicara anak. Strategi pembelajaran akan semakin berhasil jika didukung media pembelajaran yang tepat. Media papan flanel merupakan salah satu media visual yang mudah diperoleh. Kesederhanaannya, membuat papan flannel dapat dibuat sendiri oleh guru dengan biaya yang tidak mahal.
Media ini dinilai efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran didik, karena guru menjelaskan sambil menunjukkan angka, huruf, atau bentuk sesuatu yang sedang dijelaskan secara lebih konkrit. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit daripada yang abstrak. Anak akan lebih mengetahui bentuk bunga anggrek dari gambar yang guru tunjukkan ketimbang guru menjelaskan secara verbal bagian-bagian dari bunga anggrek. Papan flannel sebagai media visual diharapkan mampu memberikan penjelasan lebih baik kepada anak, karena seseorang memperoleh 75% rata-rata jumlah informasi melalui indera penglihatan (penelitian British Audio-Visual Association). Lebih lanjut penelitian ini juga mengemukakan bahwa media visual memberikan penjelasan secara lebih baik daripada media non-visual.
Kegunaan media dapat menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan anak (Yusuf Hadi, 1984). Gambar-gambar menarik dengan warna cerah yang ditempelkan pada papan flannel dapat menarik perhatian anak TK sehingga mereka berminat mengikuti pelajaran bahasa
(12)
yang diberikan. “Gambar yang kelihatan diam sebenarnya banyak berkata bagi mereka yang peka dan penuh imajinasi” (Tarigan, 1992). Anak juga dapat berinteraksi menyusun dan menempelkan sendiri gambar yang dipilihnya pada papan flannel sehingga ia senang dan bangga pada kemampuannya sendiri. Hal ini akan menumbuhkan motivasi dan kesenangan anak pada pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menyimak dan berbicara.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini difokuskan pada kajian “Pengaruh Penggunaan Media Papan Flannel terhadap Kemampuan Menyimak dan Berbicara pada Anak Taman Kanak-Kanak”.
B. Rumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini ialah kemampuan menyimak dan berbicara anak TK untuk digunakan dalam komunikasi sehari-hari kepada teman sebaya dan orang dewasa. Melalui penelitian ini, penulis ingin merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara di TK Juwita Bandung?
2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menyimak antara anak yang mendapat perlakuan dengan media papan flanel (kelompok eksperimen) dengan anak yang tidak memperoleh perlakuan media papan flanel?
(13)
3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berbicara antara anak yang mendapat perlakuan dengan media papan flanel (kelompok eksperimen) dengan anak yang tidak memperoleh perlakuan media papan flanel?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara di TK Juwita Bandung.
2. Untuk mengetahui kemampuan menyimak anak TK Juwita Bandung setelah menggunakan media papan flannel.
3. Untuk mengetahui kemampuan berbicara anak TK Juwita Bandung setelah menggunakan media papan flannel.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru Taman Kanak-kanak, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat dalam perbaikan pembelajaran bahasa terutama: a. Memberikan solusi terhadap permasalahan pembelajaran bahasa yang
(14)
b. Memberi masukan mengenai penggunaan media papan flannel sebagai salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa di TK.
c. Memberi masukan kepada guru, mengenai bagaimana peran guru dalam pembelajaran bahasa dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak TK.
2. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lanjut mengenai kemampuan menyimak dan berbicara anak usia dini di lembaga atau institusi pendidikan lainnya.
E. Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar yang penulis rumuskan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan menyimak dan berbicara anak Taman Kanak-kanak merupakan aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi anak untuk dapat bersosialisasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
2. Media pembelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran terutama bagi anak Taman Kanak-kanak yang memiliki karakteristik senang bermain dan sulit konsentrasi. Anak Taman Kanak-kanak memerlukan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian mereka dan membuat mereka senang belajar.
(15)
3. Media papan flanel sebagai media visual dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran bahasa untuk menyampaikan pelajaran menyimak dan berbicara secara menarik bagi anak Taman Kanak-kanak agar mereka senang dan berhasil menguasai keterampilan menyimak dan berbicara yang diajarkan.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan hal ini maka hipotesis yang diusulkan adalah:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan menyimak antara anak yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dengan anak yang memperoleh pembelajaran konvensional di kelas A Taman Kanak-Kanak Juwita Bandung.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan berbicara antara anak yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dengan anak yang memperoleh pembelajaran konvensional di kelas A Taman Kanak-Kanak Juwita Bandung.
G. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), suatu produk atau instrumen penelitian. Dengan kontak tatap muka, peneliti dapat menanyakan
(16)
secara rinci mengenai respon yang telah diberikan (Metode Penelitian Pengembangan, 2008).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian pre-test dan posttest
Control Group Design. Rancangan eksperimen dilakukan dengan cara
mengintervensi sebagian kelompok yaitu setengah kelompok di intervensi dan setengah kelompok yang lainnya tidak di intervensi, kemudian dibandingkan dengan pengukuran (Hidayat. A, 2003).
Data penelitian diperoleh dari hasil pre-test dan post test anak kelas eksperimen dan anak kelas kontrol, serta observasi anak selama pembelajaran berlangsung.
H. Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di TK Juwita Kecamatan Cibiru Kota Bandung sebanyak 30 orang anak. Satu kelompok eksperimen sebanyak 15 anak dan satu kelompok kontrol sebanyak 15 anak, yang menjadi alasan dilaksanakan penelitian di sekolah ini adalah belum diterapkan penggunaan media papan flannel dalam pembelajaran.
(17)
41
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan pendekatan Ekperimental Design, karena penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu. Arikunto (2000:89) mengatakan bahwa “metode eksperimen adalah suatu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan melihat hasil ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan (treatment)”.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok
yang diteliti dan tidak dipilih secara random. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok diberi Pre-Test dengan maksud untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan kemampuan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3). Desain ini dapat
(18)
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Sugiyono, (2007)
Keterangan:
A = Kelompok Eksperimen
B = Kelompok Kontrol
O1 = Pre-test sebelum diberikan perlakuan pada kelompok Eksperimen
O2 = Post-test setelah diberikan perlakuan pada kelompok Eksperimen
x = Perlakuan menggunakan media papan flannel O3 = Pre-test pada kelompok Kontrol
O4 = Post-test pada kelompok Kontrol
Penelitian eksperimen dilaksanakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) yang diberikan secara berulang-ulang dalam waktu tertentu. Berdasarkan hasil penjelasan tersebut diatas, dikaitkan dengan penelitian ini, penelitian dilaksanakan untuk mengetahui penggunaan media papan flannel sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak pada TK Juwita Bandung.
B. Alur Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam mewujudkan desain penelitian tersebut ditunjukan dalam alur penelitian sebagai berikut:
(19)
Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian Uji Coba, Validasi
Studi Literatur: Media Papan Flannel, Kemampuan Menyimak dan Kemampuan Berbicara Pada Anak
Penyusunan Rencana Pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel
Penyusunan Instrumen
1. Pedoman observasi Kemampuan
Menyimak
2. Pedoman observasi Kemampuan
berbicara anak
Pembahasan
Kelompok Kontrol Tes Awal Kelompok Eksperimen
Perumusan Masalah
Tes Akhir Media Pembelajaran dengan
Papan Flannel Pembelajaran
Konvensional
Pengolahan dan analisis data
Observasi Keterlaksanaan media
papan flannel
Kesimpulan Studi Pendahuluan
(20)
Prosedur Penelitian ini dilaksanakan melalui langkah-langkah berikut: 1. Tahap persiapan
Pada tahap ini di awali dengan studi literatur terhadap program pembelajaran dan buku-buku pendidikan anak usia dini dalam upaya menganalisis konsep-konsep penting yang akan diajarkan, selanjutnya menyusun skenario pembelajaran tentang media papan flannel terhadap kelas eksperimen yang dikembangkan pada definisi konsep, indikator kemampuan menyimak dan berbicara dalam menyiapkan persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran, media dan penilaian serta alokasi waktu. Selanjutnya studi pengembangan kemampuan menyimak dan berbicara untuk menentukan instrumen yang akan dikembangkan melalui lembaran observasi. Instrumen yang akan digunakan untuk melihat kemampuan menyimak dan berbicara anak terlebih dahulu didiskusikan dengan pembimbing sebelum di uji cobakan pada TK Swadaya.
2. Tahap penjajagan
Pada tahapan ini, peneliti mengunjungi Taman Kanak-kanak Juwita yang ada di Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Bandung untuk meminta izin melaksanakan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tahap berikutnya mendiskusikan dengan guru kelas yang dijadikan sebagai tempat
(21)
eksperimen tentang pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dan sekaligus menetapkan jadwal penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru kelas eksperimen melaksanakan pembelajaran dengan media papan flannel yang telah dituangkan dalam rencana pembelajaran dengan jadwal kegiatan tercantum pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
1. Kamis, 21 April 2011
Uji Instrument TK Swadaya di Jln.
Pagarsih No. 181 E Bandung
2. Senin, 25 April 2011
Melatih guru mengenai media papan flannel
Guru kelas eksperimen
3. Selasa- Rabu, 26 – 27 April 2011
Pretes Kelas eksperimen dan
kelas kontrol anak TK Juwita, Jalan Desa Cipadung no. 137 Cibiru Bandung 4. Senin,
2 – 13 Mei 2011
Pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel
Kelas eksperimen
Tidak diterapkan pembelajaran dengan menggunaka media papan flannel
Kelas kontrol
(22)
16 – 17 Mei 2011 kelas kontrol
4. Tahap analisis
Setelah pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel selesai, data yang terkumpul dianalisis dan diolah secara statistik untuk data kuantitatif dan deskriptif untuk data kualitatif.
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Juwita Bandung yang beralamat di Jalan Desa Cipadung No. 137 Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Sekolah tersebut bersedia dijadikan tempat penelitian.
b. Taman Kanak-Kanak Juwita Bandung merupakan salah satu TK yang sudah mempunyai integritas yang baik terutama dalam mengintegrasikan seluruh kemampuan anak dalam proses pembelajarannya.
c. Belum pernah ada yang meneliti tentang penggunaan media papan flanel terhadap kemampuan menyimak dan berbicara di Taman Kanak-kanak Juwita Bandung.
Subjek penelitian yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto, 2002) pada penelitian ini adalah 30 orang anak dan setiap kelompok masing-masing 15 orang untuk kelompok A, semester genap tahun ajaran 2010-2011.
(23)
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah dalam penelitian ini, penulis mendefinisikan beberapa istilah sebagai berikut.
1. Papan Flanel
Papan flanel adalah suatu suatu papan yang dilapisi kain flannel atau kain yang berbulu untuk menempelkan potongan gambar-gambar atau simbol-simbol, dan semacamnya dengan tujuan menyampaikan suatu cerita atau menjelaskan sesuatu hal. Gambar-gambar atau simbol-simbol tersebut biasanya disebut item papan flanel (I Wayan Santyasa, 2007). Sebagai media pembelajaran, papan flanel harus memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) menyederhanakan hal yang kompleks, (b) menarik perhatian siswa, (c) memperjelas makna bahan ajar yang sedang dipelajari, (d) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan berpartisipasi, (e) menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar (Sadiman, 2002).
2. Kemampuan menyimak
Menyimak adalah proses menginterprestasi dan menerjemahkan suara yang didengar sehingga memiliki arti tertentu. Menyimak melibatkan proses kognitif yang memerlukan perhatian dan konsentrasi dalam rangka memahami arti informasi yang disampaikan. Kemampuan menyimak dalam penelitian ini adalah (1) anak mampu mendengarkan dan membedakan bunyi, suara, bunyi bahasa dan
(24)
mengucapkannya, (2) mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana (Kurikulum TK dan RA, 2005).
3. Kemampuan berbicara
Kemampuan berbicara adalah kemampuan dalam berkomunikasi secara lisan sebagai media dalam menyampaikan suatu ide, gagasan atau pendapat serta pemikirannya kepada orang lain untuk berbagai kepentingan. Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan kita sehingga maksud pembicaraan dapat dipahami oleh orang lain (Arsjad & Mukti, 1998).
Kemampuan berbicara yang akan diteliti adalah (1) berkomunikasi secara lisan dengan benar, dan (2) menguasai kosa kata yang diperlukan untuk komunikasi sehari-hari (kata benda, kata kerja, kata sifat, dan keterangan waktu) (Kurikulum TK dan RA, 2005).
E. Instrumen Penelitian
Titik tolak dari penyusunan instrumen adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2008).
(25)
Pengembangan instrumen penelitian yang dimaksud adalah untuk mengungkap kemampuan menyimak dan berbicara anak TK Juwita Bandung. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dikembangkan dari indikator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen penelitian, digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak TK
No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Pulta Butir Soal
1. Kemampuan
Menyimak
Mendengarkan, membedakan bunyi suara dan mengucapkan bunyi bahasa a. Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu
b. Menirukan kembali
3-4 urutan kata
c. Menyebutkan
kata-kata yang mempunyai suku kata awal/akhir yang sama (Misal: nama-sama dll)
Observasi 1, 2, 3, 4,5
6, 7, 8,9 10,11, 12
Mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana
a. Melakukan 2-3
printah secara sederhana
b. Mendengarkan
cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
Observasi 13,14,15,16
17, 18, 19
2. Kemampuan
Berbicara
Berkomunikasi secara lisan
a. Menyebutkan nama
diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana b. Menceritakan pengalaman atau kejadian secara sederhana c. Menjawab pertanyaan tentang keterangan atau informasi secara sederhana
Observasi 1,2,3,4,5
6, 7, 8
9, 10, 11
Memperkaya kosa kata untuk
a. Bercerita
menggunakan kata
(26)
No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Pulta Butir Soal
bekomunikasi sehari-hari (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan waktu
ganti aku, saya
b. Menunjukkan
gerakan-gerakan, misalnya: duduk, jongkok, berlari, makan, melompat, menangis, senang, sedih dan lain-lain
c. Menyebutkan
posisi/keterangan tempat. Misalnya: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di kiri, di kanan dsb
d. Menyebutkan
waktu (pagi, siang, malam)
17,18,19,20,21, 22
23,24,25,26
27,28,29
Variabel penelitian diukur dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi untuk keperluan penelitian dengan tiga interval penilaian. Skala pengukuran yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Mampu = 3
Kurang Mampu = 2
Tidak Mampu = 1
Kisi-kisi tersebut di atas, peneliti uraikan dalam instrumen penelitian berupa pedoman observasi sebagai berikut.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan dua teknik pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu observasi dan dokumentasi. Observasi merupakan teknik utama
(27)
dalam penelitian ini karena penelitian ini akan meneliti perilaku atau sikap manusia, yaitu kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK. Sugiyono (2008) menyatakan bahwa “observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”. Dokumentasi dipilih agar dapat memperoleh data langsung dari tempat penelitian seperti laporan kegiatan, foto-foto, rekaman kegiatan dan data yang relevan (Akdon, 2008).
Adapun jenis-jenis instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan di TK Juwita Bandung adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan (Observation)
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek peneliti untuk melihat dari dekat kegiatan yang akan dilakukan. Peneliti menggunakan catatan yang berisi segala sesuatu yang terjadi pada saat pengamatan berlangsung. Pada penelitian ini peneliti menggunakan daftar checklist melalui observasi dengan menggunakan alat penilaian yang dikembangkan dari Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal Tahun 2003 dari Departemen Pendidikan Nasional.
2. Studi Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi papan flannel dan perangkatnya sebagai media pembelajaran yang akan digunakan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data
(28)
lainnya yang relevan dengan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel yang dilaksanakan di TK Juwita Bandung.
G. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kehandalan dan kesahihan suatu alat ukur (Arikunto dalam Ridwan, 2008). Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Validitas butir instrumen penelitian dihitung dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. yaitu:
{
2 2}{
2 2}
) ( ) ( ) )( ( i i i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X n r Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan:
r : koefisien korelasi : jumlah skor item
: jumlah skor total (seluruh item)
n : jumlah responden uji coba
Kaidah keputusan: jika rhitung > 0,30 berarti valid, sebaliknya
jika rhitung < 0,30 berarti tidak valid
(29)
) 1 ( ) 2 ( 2 r n r thit xy
− − =
dengan kriteria: Jika thitung > ttabel, maka butir item valid dan signifikan.
Untuk mengetahui tingkat validitasnya, maka instrumen penelitian terlebih dahulu diujicobakan pada anak TK Swadaya di Jalan Pagarsih Nomor 181E Bandung, yang secara umum memiliki tingkat kemampuan menyimak dan berbicara yang sama dengan kelompok anak yang akan dijadikan subjek penelitian ini.
Sebanyak 48 butir item (19 butir instrument kemampuan menyimak dan 29 butir instrument kemampuan berbicara) diujicobakan kepada 15 orang anak TK Swadaya dan diperoleh hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan Berbicara
No. Soal
Validitas
Interpretasi No.
Soal
Validitas
Interpretasi thitung ttabel Keterangan thitung ttabel Keterangan
1 0,729 0.3077 Valid Dipakai 1 0,637 0.2451 Valid Dipakai
2 0,729 0.3077 Valid Dipakai 2 0,411 0.2451 Valid Dipakai
3 0,729 0.3077 Valid Dipakai 3 0,411 0.2451 Valid Dipakai
4 0,729 0.3077 Valid Dipakai 4 0,637 0.2451 Valid Dipakai
5 0,815 0.3077 Valid Dipakai 5 0,583 0.2451 Valid Dipakai
6 0,815 0.3077 Valid Dipakai 6 0,846 0.2451 Valid Dipakai
7 0,815 0.3077 Valid Dipakai 7 0,429 0.2451 Valid Dipakai
8 0,729 0.3077 Valid Dipakai 8 0,600 0.2451 Valid Dipakai
9 0,729 0.3077 Valid Dipakai 9 0,637 0.2451 Valid Dipakai
10 0,720 0.3077 Valid Dipakai 10 0,637 0.2451 Valid Dipakai
11 0,440 0.3077 Valid Dipakai 11 -0,434 0.2451 Tidak Valid Tidak Dipakai
12 0,440 0.3077 Valid Dipakai 12 0,845 0.2451 Valid Dipakai
13 0,789 0.3077 Valid Dipakai 13 0,475 0.2451 Valid Dipakai
14 0,467 0.3077 Valid Dipakai 14 0,460 0.2451 Valid Dipakai
15 0,694 0.3077 Valid Dipakai 15 0,460 0.2451 Valid Dipakai
16 0,492 0.3077 Valid Dipakai 16 0,625 0.2451 Valid Dipakai
17 0,405 0.3077 Valid Dipakai 17 0,626 0.2451 Valid Dipakai
18 0,482 0.3077 Valid Dipakai 18 0,637 0.2451 Valid Dipakai
(30)
No. Soal
Validitas
Interpretasi No.
Soal
Validitas
Interpretasi thitung ttabel Keterangan thitung ttabel Keterangan
20 0,846 0.2451 Valid Dipakai
21 0,846 0.2451 Valid Dipakai
22 0,894 0.2451 Valid Dipakai
23 0,460 0.2451 Valid Dipakai
24 0,460 0.2451 Valid Dipakai
25 0,402 0.2451 Valid Dipakai
26 0,402 0.2451 Valid Dipakai
27 0,845 0.2451 Valid Dipakai
28 -0,366 0.2451 Tidak Valid Tidak Dipakai
29 -0,14 0.2451 Tidak Valid Tidak Dipakai
Dari 48 butir soal yang diuji validitasnya, diperoleh sebanyak 45 butir soal valid dan dipakai untuk penelitian, dan sebanyak 3 butir soal tidak valid dan tidak dipakai untuk penelitian.
Tabel 3.5.
Kisi-Kisi Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak Setelah Uji Validitas
No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik
Pulta Butir Pernyataan Perubahan No Item Soal
1. Kemampuan
Menyimak
Mendengarkan, membedakan bunyi suara dan mengucapkan bunyi bahasa a. Menyebutkan berbagai bunyi/suara tertentu b. Menirukan kembali 3-4 urutan kata c. Menyebutkan kata-kata yang mempunyai suku kata awal/akhir yang sama (Misal: nama-sama dll)
Observasi 1, 2, 3, 4,5
6, 7, 8,9 10,11, 12
1, 2, 3, 4,5
6, 7, 8,9 10,11, 12
Mendengarkan dan memahami kata dan kalimat sederhana
d. Melakukan 2-3
printah secara sederhana
e. Mendengarkan
cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana
Observasi 13,14,15, 16
17, 18, 19
13,14,15, 16
(31)
No Variabel Sub Variabel Indikator Teknik Pulta Butir Pernyataan Perubahan No Item Soal
2. Kemampuan
Berbicara
Berkomunikasi secara lisan
f. Menyebutkan
nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah secara sederhana g. Menceritakan pengalaman atau kejadian secara sederhana h. Menjawab pertanyaan tentang keterangan atau informasi secara sederhana
Observasi 1,2,3,4,5
6, 7, 8
9, 10, 11
1,2,3,4,5
6, 7, 8
9, 10
Memperkaya kosa kata untuk bekomunikasi sehari-hari (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan waktu
i. Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya j. Menunjukkan gerakan-gerakan, misalnya: duduk, jongkok, berlari, makan, melompat, menangis, senang, sedih dan lain-lain
k. Menyebutkan
posisi/keterangan tempat. Misalnya: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di kiri, di kanan dsb
l. Menyebutkan
waktu (pagi, siang, malam)
Observasi 12,13,14, 15,16 17,18,19 20,21, 22 23,24,25, 26 27,28,29
11, 12, 13, 14, 15
16, 17, 18, 19, 20, 21
22,23,24, 25
26
2. Uji Reliabilitas
Singarimbun (1995) menyatakan, reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur atau instrument penelitian dapat
(32)
dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan pengumpulan data. Jika suatu alat ukur atau instrument penelitian dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat ukur atau instrument tersebut reliable. Mengukur reliabilitas digunakan rumus Alpha
Cronbach, sebagai berikut:
Keterangan:
α = koefisien keandalan alat ukur
r = koefisien rata-rata korelasi antar item k = jumlah item
Semakin tinggi koefisien alpha, maka kuesioner semakin reliabel, kriteria yang digunakan dalam koefisien reliabilitas sebesar 0,70 sebagai batas terendah kuesioner bisa diterima.
Tabel 3.6.
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Criteria Reliability Validity
Good Acceptable Marginal Poor
0,80 0,70 0,60 0,50
0,50 0,30 0,20 0,10 Sumber: Barker et.al,: 2002; 70
Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen observasi kemampuan menyimak diperoleh sebagai berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(33)
Dari hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas butir soal intrumen kemampuan menyimak adalah acceptable atau dapat diterima, karena memperoleh skor 0,927 diatas 0,70.
Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen observasi kemampuan berbicara diperoleh sebagai berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.947 26
Dari hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas butir soal intrumen kemampuan berbicara adalah acceptable atau dapat diterima, karena memperoleh skor 0,947 diatas 0,70.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan permasalahan, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak TK
Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-Gain) dengan rumus Hake (Cheng, et. Al, 2004):
Keterangan:
Spost = Skor Postest
Spre = Skor Pretest
(34)
Gain yang dinormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan kemampuan menyimak dan berbicara anak TK dengan kriteria seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7.
Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g < 0,7 Sedang
g > 0,3 Rendah
Pengaruh pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel dapat dilihat dari perbandingan nilai g kelas eksperimen (yang menggunakan media papan flannel) dengan kelas kontrol (yang menggunakan media konvensional). Suatu pembelajaran dikatakan lebih efektif jika menghasilkan g lebih tinggi dibandingkan pembelajaran lainnya (Margendoller, 2006).
2. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan menyimak anak TK Juwita Bandung. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan, apakah statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Pengujian normalitas data menggunakan test of normality Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS.
(35)
Menurut Singgih Santoso (2002), dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan nilai probabilitas (asymptotic significance), yaitu:
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi dari data memenuhi asumsi normalitas.
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi dari data tidak memenuhi asumsi normalitas
Jenis analisis statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif tergantung dari hasil pengujian normalitas data. Apabila data dari variable yang sedang diuji berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik yaitu uji t sampel independen, sebaliknya apabila dari data variabel yang sedang diuji tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik nonparametrik, yaitu uji Mann-Whitney. Statistik uji parametrik yang digunakan untuk menguji kemampuan menyimak dan berbicara antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah uji t sample independen dengan rumus sebagai berikut:
(Cooper & Schindler, 2006:510) Keterangan:
= rata-rata skor anak kelompok ekperimen = rata-rata skor anak kelompok kontrol
n1 = banyaknya jumlah anak pada kelompok eksperimen
n2 = banyaknya jumlah anak pada kelompok control
(36)
Kriteria ujinya adalah:
Tolak H0 jika | t | > t1-α/2 dimana t1-1/2α didapat dari daftar distribusi dengan dk = (n1+n2-2) dan peluang (1-α).
Statistik uji nonparametrik yang digunakan untuk menguji menyimak dan berbicara anak usia dini antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah uji beda dua sampel independen dengan menggunakan uji t sampel berpasangan (Paired Sample Test).
(37)
100
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab 4 maka disimpulkan bahwa:
1. Proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang dilakukan dengan menggunakan media papan flannel bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan kemampuan berbicara anak usia dini. Dalam pelaksanaannya media papan flannel membuat anak tertarik dan tidak merasa bosan. Beberapa metode yang digunakan adalah bercerita, tanya jawab, demontrasi (praktek langsung), bernyanyi. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, peran guru di awal pembelajaran sangat penting.Pada permulaan pembelajaran, guru menerangkan tema pelajaran,menjelaskan tata cara menggunakan media papan flannel yang harus dipatuhi oleh anak misalnya: dengan cara memilih salah satu gambar dan menempelkannya pada papan flannel, antri menunggu giliran, mengangkat tangan jika hendak menjawab pertanyaan, mendengarkan dengan baik ketika teman berbicara di depan kelas, dan setelah mengakhiri pelajaran, guru membuat sebuah kesimpulan singkat bersama anak-anak.
2. Aplikasi pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak usia dini dibandingkan dengan
(38)
pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari penelitian kelompok eksperimen pada kemampuan menyimak anak, nilai rata-rata pre-test sebesar 2,49 , setelah diadakan perlakuan meningkat secara signifikan dengan nilai rata-rata post test sebesar 2,77. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan menyimak pada anak TK Juwita Bandung.
3. Aplikasi pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian kelompok eksperimen pada kemampuan berbicara anak, nilai rata-rata pre-test sebesar 2,55, setelah diadakan perlakuan meningkat secara signifikan dengan nilai rata-rata post-test sebesar 2,84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan berbicara pada anak TK Juwita Bandung.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pada beberapa simpulan sebagai jawaban dari permasalahan dan tujuan penelitian mengenai pembelajaran dengan menggunakan media papan
(39)
flannel dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK Juwita Bandung, maka peneliti merekomendasikan:
1. Media papan flannel dapat menjadi alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak TK. Anak TK perlu diberikan pembelajaran menyimak agar mereka terlatih dan terbiasa memusatkan perhatian dan berkonsentrasi terhadap apa yang didengar dan dilihat untuk kemudian terbiasa memahami dan menghayati bahan simakan agar mereka paham makna dan artinya. Jika sejak dini dilatih konsentrasi, tentu anak akan terbiasa berkonsentrasi dan mampu memahami informasi dengan tepat. Hal ini akan sangat berguna bagi perjalanan pembelajaran mereka, baik dalam hal akademis maupun keterampilan (life skill) untuk bekal mereka menjalani hidup.
2. Pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak TK. Melalui berbicara, anak dapat berkomunikasi dengan teman dan orang-orang di lingkungan sekitarnya sehingga dapat mengalami proses pembelajaran mengenai bagaimana ia menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya serta bagaimana ia dapat menghargai pikiran, perasaan, dan keinginan orang lain. Dengan memiliki kemampuan menyimak dan berbicara yang baik, anak dapat berinteraksi dengan lingkungannya secara lebih baik. Hal ini akan berguna dalam perkembangan sosial anak.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut dalam aspek lain, tidak hanya terbatas pada penggunaan media papan
(40)
flanel tetapi pada pengembangan media pembelajaran untuk anak TK, khususnya media pembelajaran bahasa.
4. Melalui media papan flannel tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak tetapi juga akan mengembangkan dimensi perkembangan anak yang lain secara optimal seperti perkembangan kognitif , perkembangan motorik juga perkembangan sosial anak.
5. Guru diharapkan untuk memanfaatkan media papan flannel secara optimal dalam proses pembelajaran bukan hanya sekedar mengisi waktu luang bagi anak.
6. Guru sangat dituntut lebih kreatif, dapat menerima anak apa adanya, motivator, menghargai pendapat anak, peduli terhadap perkembangan anak, senang dan mau bermain bersama anak, hal tersebut dapat membantu tumbuh kembang anak lebih optimal.
7. Kreativitas guru sangat memungkinkan dalam mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel, karena gambar-gambar yang ditempelkan pada media papan flannel dapat dibuat dengan menggunakan barang bekas, dan warna-warna yang menarik.
(41)
104
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, N. U. 2001. Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Rineka Cipta.
Agustin, Mubiar. (2006). Mengenal dan Memahami Dunia Anak. UPI : Bandung. Angkowo. R. (2006). Media pembelajaran dalam dunia Pendidikan (online) ( 12
Oktober 2008) Tersedia http://www.suara merdeka.com
Arsja, Maidar G. (1991). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Badudu, J. S. (1991). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I, II, III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Beaty, J. J. (1998). Observing Development of the Young Child. Ohio: Prentice Hall.
Crain, William. (2007). Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kompetensi Dasar Anak Usia Dini. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.(2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Desi Ermayani (2009) Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi terhadap peningkatan kosa kata Dasar Anak Usia Dini. Skripsi UPI tidak dipublikasikan.
Dhieny, Nurbiana, dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Djamarah, Bahri, Syaiful. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dodge, T., et al. (2002). The Creative Curriculum for Preschool. Teaching Strategi, Inc Washington DC.
Eka, Rita, 2005. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini. Penerbit Depdiknas: Jakarta.
(42)
Fisher. (1977). Children Language dan The Language Art. New York: McGraw Hill Inc.
Furqon. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Penerbit ALFABETA : Bandung.
Hamalik. O (1994). Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bhakti.
Hawadi, R.A. (2001). Psikologi Perkembangan anak, Mengenal Sifat, bakat, dan
Kemampuan Anak. Jakarta: PT Grasindo.
Hurlock, Elizabeth B. (2004). Perkembangan Anak I (terjemahan oleh Meitasari Tjandra dan Muchlisoh Zakarsih). Jakarta: Erlangga.
Jamaris, Martini. (2003). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-kanak. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. UNJ Jakarta.
Masitoh, 2005. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Musthafa, Bachrudin. (2008) Dari Literasi Dini ke Literasi Teknologi Yayasan
CREST Center For Research on Education and Sociocultural Transformation, Bandung dengan New Concep English Education Centre.
Jakarta
Nugraha, Ali, dkk. (2008). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Patmonodewo, S. 1995. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Ramli. (2010). Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. Tersedia: http://ramlimpd.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-untuk-anak-usia-dini.html
Sa’ud, Syaefudin Udin (2007). Modul Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung SPS UPI.
Santyasa, Wayan (2007). Makalah “Landasan Konseptual Media Pembelajaran.” Disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMAN Banjarangkan Klungkung
(43)
Santrock, Jhon W (2007) Perkembangan Anak Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga Solehuddin, M (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI Sudarti. (2007). Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Taman Kanak-Kanak (TK) Melalui Penggunaan Media Papan Flannel. Skripsi UPI tidak dipublikasikan
Sudjana, N. & Rivai, Ahmad. (1991). Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuatitatif,
kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyanto, Slamet (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing
Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Syaodih, Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda
Tarigan, H. G. (1985). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G dan Djago Tarigan (1986). Teknik Pengajaran Ketrampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI.
Winda, G, dkk. (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar
Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan
Nasional.
http://www.doyseta.co.cc/2010/05/meningkatkan-kemampuan-berbicara-anak.html
(44)
(1)
flannel dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara pada anak TK Juwita Bandung, maka peneliti merekomendasikan:
1. Media papan flannel dapat menjadi alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak TK. Anak TK perlu diberikan pembelajaran menyimak agar mereka terlatih dan terbiasa memusatkan perhatian dan berkonsentrasi terhadap apa yang didengar dan dilihat untuk kemudian terbiasa memahami dan menghayati bahan simakan agar mereka paham makna dan artinya. Jika sejak dini dilatih konsentrasi, tentu anak akan terbiasa berkonsentrasi dan mampu memahami informasi dengan tepat. Hal ini akan sangat berguna bagi perjalanan pembelajaran mereka, baik dalam hal akademis maupun keterampilan (life skill) untuk bekal mereka menjalani hidup.
2. Pembelajaran bahasa dengan menggunakan media papan flannel dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak TK. Melalui berbicara, anak dapat berkomunikasi dengan teman dan orang-orang di lingkungan sekitarnya sehingga dapat mengalami proses pembelajaran mengenai bagaimana ia menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya serta bagaimana ia dapat menghargai pikiran, perasaan, dan keinginan orang lain. Dengan memiliki kemampuan menyimak dan berbicara yang baik, anak dapat berinteraksi dengan lingkungannya secara lebih baik. Hal ini akan berguna dalam perkembangan sosial anak.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut dalam aspek lain, tidak hanya terbatas pada penggunaan media papan
(2)
103
flanel tetapi pada pengembangan media pembelajaran untuk anak TK, khususnya media pembelajaran bahasa.
4. Melalui media papan flannel tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak tetapi juga akan mengembangkan dimensi perkembangan anak yang lain secara optimal seperti perkembangan kognitif , perkembangan motorik juga perkembangan sosial anak.
5. Guru diharapkan untuk memanfaatkan media papan flannel secara optimal dalam proses pembelajaran bukan hanya sekedar mengisi waktu luang bagi anak.
6. Guru sangat dituntut lebih kreatif, dapat menerima anak apa adanya, motivator, menghargai pendapat anak, peduli terhadap perkembangan anak, senang dan mau bermain bersama anak, hal tersebut dapat membantu tumbuh kembang anak lebih optimal.
7. Kreativitas guru sangat memungkinkan dalam mengoptimalkan pembelajaran dengan menggunakan media papan flannel, karena gambar-gambar yang ditempelkan pada media papan flannel dapat dibuat dengan menggunakan barang bekas, dan warna-warna yang menarik.
(3)
104
Lusia Hasti Sarahaswati, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, N. U. 2001. Pendidikan Anak Dini Usia. Jakarta: Rineka Cipta. Agustin, Mubiar. (2006). Mengenal dan Memahami Dunia Anak. UPI : Bandung. Angkowo. R. (2006). Media pembelajaran dalam dunia Pendidikan (online) ( 12
Oktober 2008) Tersedia http://www.suara merdeka.com
Arsja, Maidar G. (1991). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Badudu, J. S. (1991). Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I, II, III. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Beaty, J. J. (1998). Observing Development of the Young Child. Ohio: Prentice Hall.
Crain, William. (2007). Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Kompetensi Dasar Anak Usia Dini. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.(2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Desi Ermayani (2009) Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi terhadap peningkatan kosa kata Dasar Anak Usia Dini. Skripsi UPI tidak dipublikasikan.
Dhieny, Nurbiana, dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Djamarah, Bahri, Syaiful. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dodge, T., et al. (2002). The Creative Curriculum for Preschool. Teaching Strategi, Inc Washington DC.
Eka, Rita, 2005. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia Dini. Penerbit Depdiknas: Jakarta.
(4)
105
Fisher. (1977). Children Language dan The Language Art. New York: McGraw Hill Inc.
Furqon. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Penerbit ALFABETA : Bandung.
Hamalik. O (1994). Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bhakti.
Hawadi, R.A. (2001). Psikologi Perkembangan anak, Mengenal Sifat, bakat, dan
Kemampuan Anak. Jakarta: PT Grasindo.
Hurlock, Elizabeth B. (2004). Perkembangan Anak I (terjemahan oleh Meitasari Tjandra dan Muchlisoh Zakarsih). Jakarta: Erlangga.
Jamaris, Martini. (2003). Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-kanak. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. UNJ Jakarta.
Masitoh, 2005. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Musthafa, Bachrudin. (2008) Dari Literasi Dini ke Literasi Teknologi Yayasan
CREST Center For Research on Education and Sociocultural Transformation, Bandung dengan New Concep English Education Centre.
Jakarta
Nugraha, Ali, dkk. (2008). Kurikulum dan Bahan Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Patmonodewo, S. 1995. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta Ramli. (2010). Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. Tersedia:
http://ramlimpd.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-untuk-anak-usia-dini.html
Sa’ud, Syaefudin Udin (2007). Modul Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung SPS UPI.
Santyasa, Wayan (2007). Makalah “Landasan Konseptual Media Pembelajaran.” Disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMAN Banjarangkan Klungkung
(5)
Santrock, Jhon W (2007) Perkembangan Anak Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga Solehuddin, M (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: FIP UPI Sudarti. (2007). Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Taman Kanak-Kanak (TK) Melalui Penggunaan Media Papan Flannel. Skripsi UPI tidak dipublikasikan
Sudjana, N. & Rivai, Ahmad. (1991). Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuatitatif,
kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. (2008). Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suyanto, Slamet (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing
Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Syaodih, Nana. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda
Tarigan, H. G. (1985). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G dan Djago Tarigan (1986). Teknik Pengajaran Ketrampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI.
Winda, G, dkk. (2008). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar
Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan
Nasional.
http://www.doyseta.co.cc/2010/05/meningkatkan-kemampuan-berbicara-anak.html
(6)
107