MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I.

(1)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Desi Hidiastuti

0909090

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Oleh Desi Hidiastuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Desi Hidiastuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN


(4)

vii ABSTRAK

Desi Hidiastuti (0909090) “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Karyawisata Pada Siswa Kelas V SDN Cikentrung I”. 2013

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya masalah yang dihadapi di lapangan, yakni siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan metode karyawisata dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung I? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung I? Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: (I) Ingin menerapkan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung I.(2)Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui penerapan karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung I.

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian sadalah siswa kelas V SDN Cikentrung I Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu lembar observasi penerapan metode karyawisata dan tes kemampuan menulis karangan deskripsi.

Metode karyawisata adalah suatu teknik pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, dalam metode ini siswa tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi guru membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari di luar kelas. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkas hasil belajar siswa pada pembelajar menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari tiap-tiap siklus, pada pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh dalam menulis karangan dekripsi adalah 5,8 sedangkan pada siklus I 7,6 dan pada siklus II nilai rata-rata yang diproleh yaitu 8,8.

Kesimpulan yang didapat bahwa dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Hasil penelitian ini direkomendasikan bagi guru agar terus berupaya meningakatkan pengajaran menulis karangan dengan menggunakan metode karyawisata dengan demikian siswa sejak dini sudah dilatih kreatifitas dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga nantinya siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik yang nantinya dapat dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian baik dengan metode karyawisata ataupun berbeda haruslah mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh persiapan yang maksimal agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal pula.


(5)

v

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan

Pernyataan

Abstrak ... i

Kata Pengantar...iv

Daftar Isi ...v

Daftar Gambar... viii

Daftar Tabel... ix

Daftar Grafik... x

Daftar Lmpiran... xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ... 9

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 9

2. Menulis ... 13

3. Karangan Deskripsi... 15


(6)

vi

B. Kajian Hasil Penelitian... 25

C. Kerangka Berfikir... 26

D. Hipotesis Tindakan...27

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 28

1. lokasi Penelitian ... 28

2. Subyek Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian PTK... 29

1. Pengertian PTK ... 29

2. Kelebihan PTK ... 29

3. Model-model PTK ... 30

4. Model PTK yang dipilih ... 32

C. Prosedur Penelitian ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 38

1. Observasi ... 38

2. Tes ... 42

E. Analisis Data ... 46

BAB IVPELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian...48

1. Profil Sekolah ... 48

2. Kedudukan Peneliti ... 49


(7)

vii

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

a. Pelaksanaan Pra Siklus ... 49

b. Pelaksanaan Siklus I ... 50

c. Pelaksanaan Siklus II ... 61

B. Analisis Hasil Penelitian... 71

C. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 77

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 78

B. Rekomendasi ... 80 DAFTAR PUSTAKA


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Taggart ... 32 Gambar 3.2 prosedur penelitian pembelajaran menulis karangan deskrips


(9)

ix

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR TABEL

Tabael 3.1 Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisa... 38 Tabel 3.2 Lembar Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Siswa...43 Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Penerapan

Metode Karyawisata Siklus I ... 52 Tabel 4.2 Hasil Tes Penilaian Menulis

Karangan Deskripsi Siswa Suklus I ... 57 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Observasi Penerapan

Metode Karyawisata Siklus II ... 63 Tabel 4.4 Hasil Tes Penilaian Menulis

Karangan Deskripsi Siswa Suklus II ... 68 Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Penerapan Metode Karyawisata ... 72 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Menulis Karangan Deskripsi siswa...74


(10)

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Penerapan Metode Karyawisata... 73 Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Menulis Karangan Deskripsi Siswa....76


(11)

xi

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 Lembar Tes Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus I Lampiaran 3 Lembar Tes Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus II Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian PTK

Lampiran 5 Surat Keputusan Direktur Tentang Pengangkatan Pembimbing Skripsi Lampiran 6 Surat Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan Kepala Sekolah Lampiran 8 Riwayat Hidup


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting baik secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari kemampuannya dalam menguasai empat aspek kebahasaan yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar mengarahkan siswa untuk memiliki kemampuan berbahasa yaitu: “Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan menulis di SD, siswa diharapkan agar dapat menulis secara efektif dan efesien berbagai jenis karangan dalam berbagai jenis konteks” (Depdiknas 2006) dalam Dadan Djuanda (2010:47).

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang diajarkan di sekolah dasar, merupakan sarana yang penting dikuasai siwa agar dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan perasaan dengan baik.

Dadan Djuanda (2010:63) menyatakan “bahwa aktivitas menulis merupakan suatu bentuk menifestasi kemampuan berbahasa paling akhir

dikuasai dalam pembelajaran bahasa”. Dibandingkan dengan ketiga

kemampuan bahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal itu disebabkan


(13)

2

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menjadi karangan yang runtut dan padu.

Cara guru mengajar mempengaruhi cara siswa belajar, pembelajaran menulis pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1 masih mengalami masalah.

Di SDN Cikentrung 1 dalam menulis karangan deskripsi guru hanya meminta siswa membayangkan objek yang akan ditulis, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan kata-kata kedalam kalimat. Karangan yang dihasilkan siswapun cenderung pendek. Siswa mengalami kesulitan menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kurangnya pengetahuan memahami topik meliputi pengungkapan isi, dan kurang tepat dalam menulis karangan yang baik.

Penggunaan metode pembelajaran secara efektif, inovatif, dan kreatif perlu diupayakan agar pembelajaran menulis tidak membosankan atau lebih menarik perhatian siswa. Dalam hal ini guru harus selektif dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran tersebut, karena setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tersendiri. Begitu pula dalam pembelajaran menulis, guru dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang digunakan, metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga metode pembelajaran yang digunakan mampu mendukung pencapaian kompetensi atau tujuan yang diharapkan.


(14)

Berdasarkan hal tersebut penggunaan metode karyawisata dirasa efektif dalam pembelajaran menulis. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar siswa mampu menuangkan ide atau gagasan secara logis dalam bentuk tulisan. Mulai dari peristiwa awal hingga akhir menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa memulai dari rasa senang dan tertarik sehingga hasil tulisan mereka dapat meningkat menjadi lebih baik. Dengan memanfaatkan alam terbuka diharapkan dapat membantu anak untuk membuat kalimat sesuai dengan apa yang mereka lihat di alam terbuka, sehingga siswa mudah untuk menuangkan ide atau gagasan pemikiranya.

Dari pernyataan di atas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang meningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata pada siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1.

B. Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi

melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1?


(15)

4

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) disamping itu juga bertujuan sebagai berikut :

a. Ingin menerapkan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1.

b. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1.

D. Manfaat Peneltian

Dengan penelitian yang dialkukan ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Guru

1) Memberikan pengetahuan kepada guru bahwa metode karyawisata dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi.

2) Memberi motivasi kepada guru agar mau melakukan inovasi pembelajaran demi tercapainya siswa yang pandai dan kreatif.


(16)

3) Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran. b. Bagi Siswa

1) Memberikan pembelajaran yang menyenangkan.

2) Dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi. 4) Memberikan suasana baru dalam belajar.

5) Siswa dapat memanfaatkan alam terbuka untuk belajar. c. Bagi Sekolah

Memberikan pengetahuan kepada sekolah dengan metode yang kreatif dan inovatif secara optimal sehingga berdampak pada peningkatan dan kemajuan sekolah.

E. Definisi Operasional 1. Menulis

Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.3) menulis dapat didefinisikan sebagai “suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya. Pesan adalah sisi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan di sepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat : penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa, dan pembaca sebagai penerima pesan”. Sebagai suatu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisanya serta menuangkan dalam formulasi ragam bahsa tulis dan konvensi penulisan lainya, namun dibalik kerumitanya


(17)

6

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual dan sosial sesorang.

Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.29) mengatakan “menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan berbahasa non lisan yang harus dipelajari agar orang lain memahami dan mengerti apa yang diinginkan oleh penulis.

2. Karangan Deskripsi

Mengarang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembaca. Sebagai bahasa tulis karangan memiliki perbedaan dengan bahasa lisan.

Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 4.6) menyatakan bahwa kata

deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang sesui dengan citra penulisnya”.

Ismail Marahimin (2020:45) deskripsi adalah “pemaparan atau

penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau

keadaan”.

Secara singkat karangan deskripsi merupakan karangan yang di susun untuk melukiskan sesuatu dengan maksud untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca.


(18)

Di bagian awal telah disebutkan mengenai pengertian kemampuan menulis yaitu suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya Suparno dan

Mohamad Yunus (2007: 1.3). Mereka juga menyatakan “bahwa kata

deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan

atau memerikan suatu hal”.

Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehibgga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang sesui dengan citra penulisnya.

3. Metode Karyawisata

Roestiyah N.K (2001 : 85) mengatakan teknik karyawisata adalah

“cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu duliar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, toko makanan, bengkel mobil, sutu petrnakan, perkebunan, perkampungan dan sebagainya”.

Menurut Syaiful sagala (2012 : 214) bahwa karyawisata adalah

“pesiar atau ekskursi yang dilakukan oleh para pendidik untuk

melengkapi pengalaman tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah”.

Dengan karyawisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk maksud belajar berbeda dengan tamasya dimana pada tujuan utamanya hanya untuk berlibur, namun dengan karyawisata diikat oleh tujuan tugas belajar.


(19)

8

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Kendati pun karyawisata menurut Rusyan (1993 : 82) dalam Syaiful

Sagala (2012:214) “memiliki nilai akademis nol, tetapi tujuan umum pendidikan dapat dicapai, terutama mengenai wawasan dan pengalaman tentang dunia luar seperti kunjungan ketempat-tempat situs bersejarah, museum, peternakan yang sistematis dan sebagainya”.


(20)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti melakukan penelitian yang bertempat di SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang.

Peneliti melakukan penelitian di SD tersebut dengan berbagai pertimbangan (alasan) sebagai berikut :

a. Peneliti memilih SDN Cikentrung 1 sebagai tempat penelitian karena lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti b. Antara peneliti dan rekan – rekan seprofesi di SDN Cikentrung 1

sudah terjalin hubungan yang erat, sehingga diharapkan dapat membantu dan mempermudah dalam melakukan proses penelitian berlangsung.

2. Subyek penelitian

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan 12 orang siswa perempuan.


(21)

29

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

B. Metode Penelitian (Penelitian Tindakan Kelas) 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di dalam kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan.

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 41) mengatakan PTK adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga peroses pebelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat”.

Selanjutnya E.Yusnandar (2012:7) mengatakan bahwa “dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang di lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam peroses pembelajaran, penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas”.

Dalam penelitian tindakan kelas guru dapat melihat, merasakan, menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran selama ini dilakukan memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat merumuskan tidakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Dari pengertian-pengertian di atas secara singkat PTK dapat diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional. 2. Kelebihan-kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kelebian PTK Menurut Shumsky (1982) antara lain:

a. Kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki. Kerjasama dalam proyek penelitian tindakan mungkin memenuhi


(22)

kebutuhan dalam kehidupan modern. Kerjasama memberikan kesempatan untuk menciptakan kelompok baru yang mendorong lahirnya rasa keterkaitan.

b. Kerjasama dalam PTK mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis. Dalam interaksi dengan orang lain, seseorang akan menemukan bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.

c. Kerjasama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Mencoba sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, dan ketika kelompok menanggung resiko.

d. Kerjasama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Peneliti tidak merasa memiliki semua fakta dan mengetahui semua jawaban.

Secara singkat bahwa PTK mempunyai banyak kelebihan, antara lain: menciptakan rasa kerjasama yang menimbulkan rasa memiliki, mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis, meningkatkan kemungkinan untuk berubah, serta meningkatkan kesepakatan.

3. Model-model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Hamzah B.Uno (2011:85) sebagi salah satu penelitian yang dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas, sehingga menyebabkan terjadinya beberapa model penelitian tindakan kelas (PTK), diantaranya:


(23)

31

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

a. Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action research atau penelitian tindakan. Kurt lewin menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

b. Model Kemmis dan Mc Taggart

Model Kemmis dan Mc Tanggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja, komponen tindakan dengan observasi dijadikan sebagi satu kesatuan. Disatukanya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara tindakan dan observasi merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan.

c. Model Gabungan Sanford dan Kemmis

Model ini rupanya dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan adalah sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem,cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi.


(24)

4. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Dipilih

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PTK model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis & McTaggart (1990:4) model inipada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang sebelumnya diawali dengan pra siklus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar. 3.1 Siklus PTK menurut model Kemmis & Taggart.

Dalam penelitian model Kemmis dan Mc Taggart secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:

a. Plan (prencanaan) yaitu tindakan yang dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

Act and Observe Act and Observe

Revised Plan Plan

Reflect Reflect


(25)

33

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

b. Act (tindakan) yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c. Observe (observasi) yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan pada siswa. Peneliti mengamati langsung kegiatan pembelajaran yang diterapkan, serta mengamati tindakan yang dilakukan oleh guru.

d. Reflect (refleksi) dengan refleksi peneliti mengkaji hasil atau dampak dari tindakan berbagai kriteria dan kemudian peneliti bersama guru kelas melakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal untuk rencana selanjutnya.


(26)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini seperti tampak pada gambar berikut ini:

Bagan 3.2

PRA SIKLUS

Observasi

 Mengamati kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi

 Mengamati sikap siswa dan guru dalam proses KBM.

Refleksi

Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B. Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.

Perencanaan  Guru membuat RPP tentang

menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata.  Membuat lembar observasi

 Menentukan lokasi karyawisata yang akan dilaksanakan

SIKLUS 1

Tindakan

 Melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode

karyawisata yang sesuai dengan rencana.

 Mengadakan evalusi belajar

Refleksi

 Peneliti dan guru mendiskusikan dan menganalisis hasil kemajuan tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi

Observasi  Guru sebagai mitra

mengamati


(27)

35

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Proses tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata dimulai dari:

1. Pra Siklus

Dalam tindakan pra siklus belum mempunyai rencana tindakan. Peneliti hanya mengobservasi proses pembelajaran tentang menulis karangan deskripsi dari situasi dan kondisi kelas serta informasi langsung dari guru kelas yang bersangkutan.

a. Observasi

Dalam kegiatan observasi mengamati kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan mengamati sikap siswa dan guru dalam proses KBM.

b. Refleksi

Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B. Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Tindakan Siklus 1 a. Tahap Perencanaan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Merumuskan tujuan pembelajaran


(28)

2) Menyiapkan materi pelajaran yang sesuai silabus atau kurikulum yang ada

3) Melakukan studi awal ke lokasi sasaran karya wisata 4) Menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata 5) Menyiapkan tata tertib pelaksanaan karya wisata b. Tindakan

Pada tahap tindakan, pembahasan materi pada siklus I yaitu menulis karangan deskripsi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

Kegiatan pembukaan ini dilaksanakan di sekolah sebelum berangkat ke lokasi karya wisata, atau dapat pula dilaksanakan di lokasi karyawisata sebelum turun ke lapangan. Kegiatan pembukaan ini meliputi :

a) Mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diberikan melalui pertanyaan apersepsi, memotivasi siswa dengan membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasyarakat atau melalui pertanyaan-pertanyaan

b) Mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dank


(29)

37

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

pelajaran tersebut selama karya wisata, mengemukakan tata tertib selama karya wisata.

c) Sebelum kegiatan karyawisata dilakukan guru memberikan penjelasan atau petunjuk tentang bagaimana cara mengamati obyek.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pelajaran ini dilakukan selama karya wisata :

a) Melakukan observasi terhadap obyek sasaran belajar, lalu mendiskripsikannya dalam bentuk kalimat, mengambil gambarnya, dan sebagainya.

b) Mewawancarai nara sumber dan mencatat informasi yang disampaikan secara lisan oleh nara sumber.

c) Setelah siwa melakukan pengamatan terhadap obyek pada saat karyawiasata, guru lalau menjelaskan bagaimana cara membuat karangan deskripsi.

3) Kegiatan Penutup a)

Menyuruh siswa melaporkan hasil karya wisata dan memb uat rangkuman.

b) Melakukan evaluasi proses dan hasil karya wisata.

c) Melakukan tindak lanjut berupa tugas yang sifatnya memperkaya hasil karya wisata.


(30)

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.

d. Refleksi

Menentukan revisi rencana tindakan untuk siklus berikutnya. Demikian untuk seterusnya, satu siklus diikuti dengan siklus berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa kali siklus hingga mencapai hasil yang maksimal atau pembelajaran menjadi lebih baik.

D. Instrumen Penelitian 1. Observasi

Hamzah B. Uno (2012:90) mengatakan bahwa observasi adalah “proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian”.

Komponen yang diobservasikan adalah langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode karyawisata. Adapun format penerapan metode karyawisata dapat dilihat sebagai berikut:


(31)

39

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisata Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada siswa Kelas V SDN

Cikentrung 1.

No

Aspek yang

Diamati Deskriptor

Skor Penilaian

0 1 2 3

1 Persiapan guru memulai kegiatan

1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran

2. Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut selama kegiatan karyawisata 3. Guru mengemukakan tata

tertib selama kegiatan karyawisata

2 Kemampuan guru mengelola kegiatan

1. Guru mengkondiasikan siswa 2. Guru mengecek kehadiran


(32)

siswa

3. Guru membimbing siswa sebelum sampai sesudah kegiatan

3 Kemampuan guru mengelola waktu

1. Guru memulai kegiatan tepat waktu

2. Guru memberikan batas waktu dalam kegitan karyawisata 3. Guru mengguanakan waktu

secara efesien

4 Kemampuan guru memberikan apersepsi

1. Guru mendorong siswa untuk mengemukakan

penegetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas

2. Guru memberikan pertanyaan-pertanyan yang berhubungan dengan karangan deskripsi 3. Guru mendorong siswa agar

mampu berkomunikasi


(33)

41

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

membimbing siswa dalam kegitan

mengenai tugas yang harus dikerjakan siswa dalam kegiatan karyawisata 2. Guru berkeliling mengamati

dan membantu kesulitan dalam kegiatan.

3. Guru membimbing keberangkatan kegiatan karyawiasata.

7 Perhatian guru terhadap siswa

1.Guru memberikan perhatianya pada saat siswa mengalami kesulitan.

2. Guru menumbuhkan motifasi siswa.

3. Guru memusatkan seluruh perhatianya kepada siswa.

8 Kemampuan menutup kegiatan

1. Guru bersama siswa

menyimpulkan kegiatan yang sudah berlangsung.

2. Guru mengadakan refleksi tentang proses hasil belajar. 3. Guru bersama siswa membuat


(34)

JUMLAH

Rata-rata

Skor Maksimal = Jumlah deskriptor x nilai tertinggi Nilai Rata-rata = Skor yang diperoleh

Jumlah deskriptor

Diisi dengan tanda ceklis (√)

Nilai 0 = Jika tidak ada deskriptor yang nampak

Nilai 1 = Jika muncul satu deskriptor yang nampak

Nilai 2 = Jika muncul dua deskriptor yang nampak

Nilai 3 = Jika muncul tiga deskriptor yang nampak

2. Tes

Hamzah B. Uno (2011:104) mengatakan bahwa tes adalah “seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jwaban yang dijadikan penetapan skor angka”.

Tes jug dapat disefinisikan instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu atau objek.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes tulis (essay) karena berhubungan dengan menulis.

Aspek-aspek yang dinilai pada karangan terdiri dari : a. Kesesuaian isi dengan judul.


(35)

43

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

b. Koherensi antar kalimat. c. Koherensi antar paragraf. d. Ejaan

e. Kerapihan.

Pemberian skor untuk masing-masing komponen dianggap cocok dilakukan dengan memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolum penilaian dan diberi nilai 20 pada tiap-tiap aspek.

Tes kebahasaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam pembelajaran bahasa. Melalui penilaian tersebut akan dapat diketahui hasil belajar siswa secara objektif. Penilaian akan mendapatkan hasil yang baik jika aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan disajikan secara lebih rinci. Adapun format penilaian tes menulis karangan deskripsi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1

No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Rata- rata

A B C D E

1 Ai Niatun Nujum

2 Aditia

3 Alip Paoz

4 Ani Sumarni

5 Bahrul Alam


(36)

7 Istizah Garizah

8 Lia Rahmalia

9 M. Ade F

10 Mahesa

11 M. Alam

12 M. Alfian

13 M. Mujidi

14 M. Kojali

15 Muslim

16 Nelisa Andani

17 Neng Nur Alisa

18 Neng Rina

19 Nur Asiah

20 Nurlaelah

21 Pira Sapirah

22 Rosa

23 Siti Aminah

24 Siti Melinsa

25 Siti Mutmainah

26 Siti Rohmah

27 Tatu Hanifah


(37)

45

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

29 Wilyanah M

30 Wursin

Jumlah Rata-rata

Menurut Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah No. 120/C/Kep/LK/2013 25 Maret 2013 dalam Erti Ernawati (2010:33) mengatakan bahwa klasifikasi dan predikat prestasi nilai ujian sekolah sebagai berikut:

Keterangan

≥ 9,50 = Istimewa 8,00 – 9,49 = Amat baik 6,50 – 7,99 = Baik 5,50 – 6,49 = Cukup 3,10 – 5,49 = Kurang ≤ 3,00 = Amat kurang

Nilai Akhir : Jumlah yang diperoleh x 100 Jumlah maksimum


(38)

Data dikumpulkan melalui observasi dan tes hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1. Sehingga dapat menyimpulkan tentang proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V tentang menulis karangan deskripsi.

Menganalisis data berdasarkan hasil analisis data keseluruhan, maka menjadi referensi tentang situasi pembelajaran sesungguhnya. Secara garis besar, prosedur pengolahan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan ini antara lain:

a) Mengecek kelengkapan data, maksudnya memeriksa isi instrumen pengumpul data.

b) Mengecek macam-macam isian data 2. Tabulasi Data

Dalam tahap ini peneliti mengklarifikasikan data melalui tabulasi data. Kegiatan tabulasi data ini antara lain:

a) Penilaian skor pada hasil observasi

b) Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat prosentasi

c) Pemberian skor terhadap soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa, kemudian skor siswa tersebut dikumpulkam untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus.


(39)

47

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya: a) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan peneliti

b) Mendeskripsikan hasil temuan untuk pembahasan selanjutnya c) Menafsirkan data yang terkumpul berdasarkan intrumen yang telah

dilaksanaan kemudian dibuat kesimpulan secra menyeluruh. 4. Kesimpulan

Data hasil deskripsian dan hasil interprestasi disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian dan hipotesis tindakan.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan kelas dilakukan peneliti pada siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yaitu tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, sebelum siklus dimulai, dilakukan pra siklus terlebih dahulu sebagai studi pendahuluan, sehingga ditemukannya masalah-masalah yang harus dicarikan solusinya dan kemudian ditetapkan siklus-siklusnya.

Dengan demikian penelitian tindakan kelas berdasarkan tujuan penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Dengan menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam memahami dan menyesuaikan aspek-aspek dalam menulis karangan, karena sebelum menulis karangan deskripsi siswa sudah dapat mengetahui langkah-langkah dalam menulis karangan deskrispsi seperti menyesuaikan antara judul dengan isi, koherensi antar kalimat, koherensi antar paragraf, ejaan dan kerapiahan.

2. Berdasarkan tujuan penelitian yang kedua yaitu meningktakan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi denagn menggunakan metode karyawisata, telah terbukti bahwa penggunaan metode


(41)

79

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

karyawisata mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil tes pembelajaran selama dua siklus, peningkatan tes dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh siswa selama pembelajara. Pada pembelajaran siklus 1 siswa mendapat nilai rata-rata kelas 7,6 dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada saat sebelum dilberikan tindakan yaitu pada saat pra siklus dengan rata-rata kelas sebesar 5,8. Pada siklus II menunjukan kembali peningkatan yaitu sebesar 8,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan deskripsi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneli merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Terus berupaya meningkatkan pengajarn menulis karangan dengan menggunakan metode karyawisata, dengan demikian siswa sejak dini sudah dilatih kreastifitas dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga nantinya siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik yang nantinya dapat dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


(42)

2. Bagi peneliti

Untuk peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan metode yang sama ataupun berbeda haruslah mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh persiapan yang maksimal agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal pula. Dan terlebih dahulu memperkenalkan aspek-aspek yang terdapat pada materi yang akan digunakan pada penelitian.


(43)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah dkk. (1991). Pembelajaran Bahasa Indonesia http://lenterakecil.com/pembelajaran-bahasa-indonesia.

Bahri Dzamarah, Syaiful dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

B. Uno, Hamzah dkk. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Dadan, Djuanda. (2010). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.

Dadan, Djuanda. (2010). Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Proses Menulis dan Penelitian Fortipolio di Kelas 5 SDN Sindang Raja. Jurnal Pendidikan dasar 14.46-52.

Hodijah dan Cahyani, Isah. (2000). Kemampuan Berbahsa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.

Marahimin, Ismail. (2010). Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

N.K, Roestiyah. (2001). Macam-macam Metode dalam Mengajar.

http:/firstiawan-student.fkip.uns.ac.id/tag/metode-metode-menajar-kekurangan-dan-kelebihanya/(27/10/2011).

Nuraini, U dkk. (2008). Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Swadaya Murni. Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Shumsky. (1982). PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

http:1/tahirbio09unm.blogspot.com/2013/04/PTK-penelitian-tindakan-kelas_1130.htmi?m=1.

Suparnpo dan Yunus, Muhamad. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(44)

Y. Slamet , St (2008). Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia.htm.

Yusnandar. E. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di Sekolah Dasar. Ikhwan Mndiri Pess.


(1)

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya: a) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan peneliti

b) Mendeskripsikan hasil temuan untuk pembahasan selanjutnya c) Menafsirkan data yang terkumpul berdasarkan intrumen yang telah

dilaksanaan kemudian dibuat kesimpulan secra menyeluruh. 4. Kesimpulan

Data hasil deskripsian dan hasil interprestasi disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian dan hipotesis tindakan.


(2)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan kelas dilakukan peneliti pada siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yaitu tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, sebelum siklus dimulai, dilakukan pra siklus terlebih dahulu sebagai studi pendahuluan, sehingga ditemukannya masalah-masalah yang harus dicarikan solusinya dan kemudian ditetapkan siklus-siklusnya.

Dengan demikian penelitian tindakan kelas berdasarkan tujuan penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Dengan menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam memahami dan menyesuaikan aspek-aspek dalam menulis karangan, karena sebelum menulis karangan deskripsi siswa sudah dapat mengetahui langkah-langkah dalam menulis karangan deskrispsi seperti menyesuaikan antara judul dengan isi, koherensi antar kalimat, koherensi antar paragraf, ejaan dan kerapiahan.

2. Berdasarkan tujuan penelitian yang kedua yaitu meningktakan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi denagn menggunakan


(3)

karyawisata mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil tes pembelajaran selama dua siklus, peningkatan tes dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh siswa selama pembelajara. Pada pembelajaran siklus 1 siswa mendapat nilai rata-rata kelas 7,6 dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada saat sebelum dilberikan tindakan yaitu pada saat pra siklus dengan rata-rata kelas sebesar 5,8. Pada siklus II menunjukan kembali peningkatan yaitu sebesar 8,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis karangan deskripsi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneli merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Terus berupaya meningkatkan pengajarn menulis karangan dengan menggunakan metode karyawisata, dengan demikian siswa sejak dini sudah dilatih kreastifitas dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga nantinya siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik yang nantinya dapat dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


(4)

80

2. Bagi peneliti

Untuk peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan metode yang sama ataupun berbeda haruslah mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh persiapan yang maksimal agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal pula. Dan terlebih dahulu memperkenalkan aspek-aspek yang terdapat pada materi yang akan digunakan pada penelitian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah dkk. (1991). Pembelajaran Bahasa Indonesia

http://lenterakecil.com/pembelajaran-bahasa-indonesia.

Bahri Dzamarah, Syaiful dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

B. Uno, Hamzah dkk. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Dadan, Djuanda. (2010). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.

Dadan, Djuanda. (2010). Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Proses Menulis dan Penelitian Fortipolio di Kelas 5 SDN Sindang Raja. Jurnal Pendidikan dasar 14.46-52.

Hodijah dan Cahyani, Isah. (2000). Kemampuan Berbahsa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.

Marahimin, Ismail. (2010). Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

N.K, Roestiyah. (2001). Macam-macam Metode dalam Mengajar.

http:/firstiawan-student.fkip.uns.ac.id/tag/metode-metode-menajar-kekurangan-dan-kelebihanya/(27/10/2011).

Nuraini, U dkk. (2008). Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Swadaya Murni. Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Shumsky. (1982). PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

http:1/tahirbio09unm.blogspot.com/2013/04/PTK-penelitian-tindakan-kelas_1130.htmi?m=1.

Suparnpo dan Yunus, Muhamad. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

UPI. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Y. Slamet , St (2008). Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia.htm.

Yusnandar. E. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di Sekolah Dasar. Ikhwan Mndiri Pess.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS XI AK 4 SMK N 1 SRAGEN TAHUN 2010/2011.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 2 16

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas Tentang Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Ciseureuh Kabupa

0 1 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS IV SDN KAMALAKA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN ORGANISASIONAL EXPLICIT INSTRUCTION.

0 3 32

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KADUPANDAK 1 DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN GAMBAR TUNGGAL.

0 1 29

IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR KOTA SERANG.

1 1 26

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING:PTK Pada Siswa Kelas V (Lima) SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Serang.

0 0 41

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 1 TURI SLEMAN.

0 2 132

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN I KRAJAN JATINOM.

0 0 101

KEEFEKTIFAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS VISUALISASI MUSEUM TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI DAN KEAKTIFAN PADA BELAJAR SEJARAH SISWA SMP MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR

0 0 78