PENGARUH PETA PIKIRAN DALAM TATANAN PEMBELAJARAN INQUIRI DAN KONVENSIONAL TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KOGNITIF TINGKAT TINGGI (C3-C5) DI SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA.

\

ABSTRAK

Risma Pardede : Pengaruh Peta Pikiran Da1am Tatanan Pembelajaran Inquiri dan
Konvensional Terhadap Sikap Dmiah dan Hasil Belajar
Biologi KognitifTmgkat Tinggi (C3-CS) Di SMA Negeri I
Tanjungmorawa.

t

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh peta pikiran
terhadap sikap ilmiah yang diajar dengan pembelajaran inquiri dan konvensional;
dan (2) Pengaruh peta pikiran terbadap basil bela,jar kognitif tingkat tinggi yang
diajar dengan pembelajaran inquiri dan konvensional. Penelitian ini diJaksanaJcan
di SMA Negeri I Tanjungmorawa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
ke1as X SMA Negeri 1 TanjUDBJDorawa sebanyak 148 orang. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling dan selanjutnya
melalui pengundian maka kelas X-1 terpilih sebagai kelas yang akan diajar
dengan strategi pembelajaran inquiri peta pikiran. k.clas X-2 diajar dengan stratcgi
pembelajaran inquiri, kelas X-4 diajar dengan S1rategi pembelajaran Konvensional

peta pikiran dan kelas X-S diajar dengan strategi pembelajaran konvensional. Data
sikap ilmiah dilrumpulkan menggunakan angket dan data basil belajar Biologi
dengan test. Instrumen digunakan setelah divalidasi oleh validator dan uji coba
instrumen. Hasil uji persyaratan menunjukkan sebaran data basil belajar Biologi
dan adopsi informasi adalah berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis
penelitian diuji dengan menggunakan uji ANAVA dilanjutkan dengan uji tukey.
Hasil ini menunjukkan: (1) Peta pikiran memberi pengaruh yang berbeda secara
signifikan terhadap sikap ilmiah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjmtgmorawa.
Dimana sikap ilmiah siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inquiri peta
pikiran (X"" 136,40) lebih baik. dari inquiri (X= 131,70), sikap ihniah siswa
yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional peta pikiran (X = 135)
lebih baik dari konvensional (X= 127). Nammt sikap ilmiah siswa yang
dibelajarkan dengan konvensional peta pikiran tidak berbeda nyata dengan yang
dibelajarkan dengan inquiri peta pikiran; (2) Peta pikiran memberi pengaruh yang
berbeda secara signifikan Wbadap basil belajar biologi siswa kelas X SMA
Negeri I Tanjungmorawa. Dimana basil belajar biologi siswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran inquiri peta pikiran (X= 79,45) lebih baik dari inquiri
(X =12,77), basil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional peta pikiran (X= 76,55) lebih baik dari konvensional (X=69,45).
Narnun basil belajar siswa yang dibelajark.an dengan konvensional peta pildmn

tidak berbeda nyata dengan yang dibelajarkan dengan inquiri peta pikiran. Oleh
karena itu untuk membelajarkan materi jamur di kelas X sebaiknya digunakan
pendekatan konvensionaJ peta pikiran.

Abstract

Risma Pardede: The influence using mind maps of Teaching Method Inquiry
and conventional to the scientific attitude and to the learning
Achievement in Biology of the Student at SMA Negeri 1
Tanjungmorawa.



This research was aimed to study ( l) The influence on mind maps of the
scientific attitude of the student by using Inquiry teaching method with
conventional strategy; (2) The influence on mind maps of the biological learning
achievement of the student who thouch by Inquity teaching me1hod with
conventional strategy. This research was conducted at SMA Negeri I
Tanjungmorawa. The population is all of student of grade X SMA Negeri 1
Tanjungmorawa for 148 student The sample was took by cluster random

sampling and by raftle the Grade X-1 was chosen as treatment class with Inquirymind maping strategy, Grade X-2 was chosen treatment class with teaching in
inquiry type, Grade X-4 was chosen treatment class with teaching in
conventional-mind maps type and Grade X-5 was chosen treatment class with
teaching in conventional type. The data of scientific attitude was collected by
quesionaire and the data of biological learning achievement by test. The
instrument is used after validated by validator and instrument try test The results
of requirement indicates the distribution of the data of sicientific attitude and
biological learning achievement is in normal and homogenous distribution. The
hypothesis of research is tested by ANAVA test and continued by Tukey test. The
rcsuls iadictes: (1) The mind maps has different influence significantly to the
scientific attitude of student of Grade X SMA Negeri 1 Tanjungmorawa. Where
scintific attitude was chosen treatment class with teaching in inquary-mind maps
type (X= 136,40) is higher with inquary (X= 131,70), scintific attitude was
chosen treatment class with teaching,in conventional-mind maps type (X= 135)
is higher with Conventional (X= 127). But the scientific attitude of the studen
that we teach with conventional mind maps is not very absolutely different with
(2) The mind maps has different influence
the teaching with inquary mind maps~
significantly to the biological learning achievement of student of Grade X SMA
Negeri l Tanjungmorawa. Where biological learning achievement was chosen

treatment class with teaching in conventional-mind maps type (X= 79,45) is
higher with inquary (X= 72,77). biological learning achievement was chosen
treatment elass with teaching in conventional-mind maps type (X= 76,55} is
higher with Conventional (X= 69,45). But the biological learning achievement of
the studen that we teach with conventional mind maps is not very absolutely
different with the teaching with inquary mind maps. Therefore, for teaching the
subject of Fungi in class X. it would be better with the conventional mind maps

appoaches.

ii

/~

'/)dl

. MI.LIKPIRP.USTAKAAN

PENGARUH


PETA~

' ,~Nl\fEO

PEMBr~

SJt.
6?/
V'~

DALAM TATANAN
INQUW DAN KONVENSIONAL T.ER.IIADAP SIKAP 1LMIAH DAN
BASIL BELUAR BIOLOGI KOGNITI.F TINGKAT TINGGI
(C3-C5) DI SMANEGEIU.l TANJUNGMORAWA

TESIS

!Majnu utU: Memen'Ui Penyvatu
d.a!am Mem.~
GUr MqWer Pelldidiku pada

Prognm StU~
Padidiku Bielogi

Olea:
RISMA PARDEDE
~:018927

;.

PROGRAM PASCASARJMte\.
l1NIVERST~-\

MEDAN

2011

PENGARUH PI:TA. P1KfRAN DALAM TATANA.N PEMBELA.JARAN
INQUIRI DANKONVENSIONA.L TERif.AD.AP SIKAP ILMfAR DAN
IIA.SIL BEI.A.JA.R BIOLOGI kOGNITJF TINGJCAT TINGGI
(C3-Cs) D1 SMA NEGERI 1 TANJUNGMORA.WA


Tesis
Oleb:

RISMA PARDEDE
NIM:081188910027
Telafa ~ank
di Depan Panitia Ujian Tesis.
Pada llari: X..U. Tanggal 03 Maret 2011 dan Dinyatakan
Telab Men•..w S.lab Satu Syarat Untuk MelbperoJeb Gelar
.Pt{agister P-....ikan Progra10 Studi Pendidikan Biologi

Medan, 09 Maret 2011

Aleayetujui Tim Pelbbilbbing:

p~
Dr. Rer.nat. Binari ........_g, Msi
NIP.196404 0419890 J -


ketua Progralb SCadi

Dr. Hasriia'din, M.Pd
NIP. 196404 2419890 I 827



\

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
\

No Nama
Tanda Tangan

1. Dr. Rer. Nat. Binari Manorung, M.Si

NIP.196404041989031006
(Pembimbing I)


2. Dr. Syahmi Edi, M.Si

NIP.19640710198900t002
(Pembimbing II)

"

3. Dr. Hasruddin, M.Pd

NIP.196404241989031027
(Nara Somber)
4. Dr. Fauziyah Harahap, M.Pd

NIP.196607281991032002
(Nara Somber)

5. Prof. Dr. Herbet Sipahotar, M.Si, M.Sc

NIP.196106261987101001

(Nara Somber)

Kata pengantar
Puji dan syukur kebadirat Tuhan yang telah memberikan berkat dan
anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul "Pengaruh
Peta Pikiran Dalam Tatanan Pembelajaran Inquiri dan Konveusional Terhadap
Sikap Umiah dan Hasil Belajar Biologi Kognitif Tingkat Tinggi (C3..C5) di SMA
Negeri I Tanjungmorawa".
Pada kesempatan ini, penulis sampai.kan ucapan terima kasih kepada
Bapak Dr.rer.nat.Binari Manunmg,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak
Dr.Syahmi Edi, M.Si seluku pembimbing II yang telah membimbing penulis

dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Bapak

Dr.Hasruddin,M.Pd,

lbu

Dr.Fauziah


dan

Harahap,M.Si

Bapak

Prof.Dr.Herbet Sipahutar,M.Si, M.Sc yang telah memberikan masukan dan saran
untuk kesempumaan tcsis ini.
Ucapan terima kasih penulis sampai.kan kepada Bapak Drs.Kasman ButarButar,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Tanjungmorawa yang telah
memberi izin dan memfasilitasi penulis untuk melakukan penelitian.
Ucapan terima kasih dan rasa honnat penulis sampaikan kepada suami
tercinta St.Drs.Asthon Ronald Meyer Sihombing yang selalu memberikan
motivasi, semangat dan cinta kasih yang tulus, kiranya Tuhan senantiasa
memberkati kita.

Demikianjuga anak-anakku terkasih Ray Horas, Tomy Wilma

Arnaldo dan Andry Josua raj in belajar dan senantiasa berdoa kepada Tuhan maka
cita-citamu akan tercapai.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran
dan kritik yang bersifat konstruktif dan inofatif dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kcsempurnaan tesis ini.
Medan,

Maret 2011

Penulis,

Risma Pardede

iii

BABI
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakaq Masalah
Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelajaran karena strategi pembelajaran berpengaruh dalam penguasaan
siswa terbadap materi pelajaran yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan

basil belajar, kemampuan berpikir dan sikap ilmiah siswa. Menurut Sanjaya
(2005) tanpa suatu strategi yang cocok, tepat. jitu tidalc. mungkin tujuan tercapai.
Oleh karena itu, guru sepatutnya mampu mencari strategi yang dipandang dapat
membelajarkan siswa melalui proses pengajaran yang dilaksanakan agar
pengajaran dapat tercapai secara efektif dan basil belajar diharapkan dapat lebih
ditingkatkan. Sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan umumnya dan basil
belajar Biologi khususnya, maka guru dituntut kemampuannya untuk menerapkan
berbagai strategi pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.



Masih rendahnya basil belajar dan kemampuan berpikir siswa dapat dilihat
dari literasi IPA anak-anak Indonesia, dimana skor yang dicapai oleh siswa-siswi
Indonesia masih rendah. Hal tersebut sesuai dengan basil penelitian the

Programme for internasional Student Assesment (PISA) dalam Rustaman, dkk
(2003) yang menyatakan bahwa dalam kurun waktu 2000 hingga 2003 tingkat
literasi sains anak-anak Indonesia usia 15 tahun masih berada pada peringkat ke
38 dari 40 negara. Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan

sains untuk mengindentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan
bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan tentang alam dan
perubahan yang dilak.ukan terhadap alam melalui aktifitas manusia (Rustaman,
dkk, 2003).
Ibrahim (1996) juga menyatakan secara kualitatif kondisi pendidikan kita
juga bennasalah, satu masalahnya dapat dilihat dari rata-rata nilai ujian akhir
nasional (UAN) yang rendah. Rendahnya basil belajar siswa juga tCJjadi di SMA
Negeri l Tanjung Morawa. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata ujian
nasional semua mata pelajaran yang di UAN kan tahun terakhir menunjukkan
basil yang belum menggembirakan dan masih jauh dari standar nilai ketuntasan

2

belajar yang diharapkan. Adapun nilai rata-rata ujian nasional 3 (tiga) tahun
terakhir sebagai berikut:
Tabel 1.1: Rata-Rata Nilai Mata Pelajaran Yang di UAN kan di SMA Negeri 1
Taniungmorawa
Tahun Pembell!jaran
No
Nilai Rata-Rata
2006/2007
1
2
2oo112oos
3
200812009
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Medan
Rendahnya pencapaian basil belajar siswa juga terjadi pada bidang studi
Biologi, dimana berdasarkan nilai rata-rata ujian sekolah 3 (tiga) tahun terakhir
sebagai berikut:

Tabel 12: Hasil Ujian Akhir Sekolah Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 1
Tanjungmorawa
No
Tahun Pembelajaran
Nilai Rata-Rata

1

200612007

6,7

2

200712008

6,8

3

200812009

6,8

Sumber: SMA Negeri 1 Tanjungmorawa

Ji.ka dilibat dari nilai rata-rata yang diperoleh maka nilai ujian akhir
sekolah ~

dicapai siswa masih Jauh dari standar nilai ketuntasan belajar yan~

diharapkan yaitu 7 ,0.
Selanjutnya data yang berhasil diperoleh melalui interview dengan 2 orang
guru Biologi (Agustina Sembiring dan Drs.Asthon R.M.Sihombing) ketika
observasi awal yang dilakukan pada bulan Juni 2010, diperoleh data bahwa dalam
belajar siswa seringkali mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan kognitif
tingkat tinggi dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa masih sangat tumpul. Hal ini

.,

terlihat pada saat pembelajaran berlangsung sebagian siswa tampak kurang
bergairah dan cenderung tidak aktif, rendahnya respons umpan balik dari siswa
terhadap pertanyaan guru tentang kognitif tingkat tinggi. Dan rendahnya antusias

...

siswa ketika pelajaran berlangsung. Dari basil observasi terlihat bahwa terdapat
kesenjangan antara harapan yang harus dicapai dan kenyataan yang teJjadi di
lapangan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu diindentifikasi faktorfaktor keserijangan yang terjadi.
Berdasarkan indentifikasi masalah yang dilakukan pada observasi awal
penyebab teJjadinya kesenjangan ini adalah strategi pembelajaran yang digunakan

3

masih berorientasi pada guru. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru



SMA Negeri I Tanjung Morawa selama ini cenderung menggunakan strategi
pembelajaran konvensional yaitu metode yang berpusat pada guru dan sesekali
tanya jawab.
Salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Biologi kelas X adalah
mendiskripsikan perbedaan antara ciri-ciri jamur, jenis-jenis jamur serta
penggunaan jamur bagi kehidupan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat dalam menyajikan materi Jamur beserta penerapannya, diharapkan
memberikan keterkaitan yang bennakna bagi siswa dengan situasi nyata dan dapat
mendorong siswa untuk bekerja sama, berpikir kritis, dan kreatif, yang pada
akhimya dapat meningkatkan basil belajar dan sikap ilmiah siswa.
Menurut Sanjaya (2009) salah satu strategi yang dapat dipergunakan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif dan sikap ilmiah siswa adalah inquiri. Dalam
hal ini strategi pembelajaran inquiri tidak saja mengharapkan siswa hanya sekadar
mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi
melalui strategi pembelajaran inquiri siswa aktifberpikir, berkomunikasi, mencari
dan mengolah data dan akhimya menyimpulkan. Di samping itu juga, aktivitas
pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi Pembelajaran
inquiri menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran.
Artinya tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. Pada
inquiri, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir
secara ilmiah. Dengan demikian, basil pembelajaran diharapkan lebih bermakna,
karena proses pembelajaran berlangsung alamiah, siswa bekeija dan mengalami,
bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam strategi pembelajaran

'\

inquiri, siswa diharapkan dapat mengalami dan memahami sendiri apa makna
belajar, apa manfaatnya dan bagaimana mencapainya, sehingga siswa dapat

"

menyadari bahwa pelajaran tersebut berguna bagi hidupnya nanti.
Berbagai penelitian yang berkaitan dengan strategi pembelajaran inquiri

sudah banyak dilakukan dalam beberapa tahun belakangan ini. Penelitian tentang
pembelajaran inquiri yang dilakukan Agustanto (2009) merangkum basil
penelitian tentang keunggulan strategi ini, antara lain: pembelajaran inquiri dapat
meningkatkan basil belajar dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa

4

selama PBM berlangsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2008)

mengungkapkan bahwa, strategi pembelajaran inquiri, dapat meningkatkan
keterampilan guru mengelola K.BM, meningkatkan kualitas pengelolaan proses
belajar mengajar oleh guru, meningkatkan kualitas interaksi siswa dengan
lingkungan belajar dan meningkatkari prestasi belajar siswa. Hasil-hasil ini dapat
menegaskan bahwa penggunaan strategi yang sesuai pada mata pelajaran sangat
potensial untuk merangsang siswa dalam mencapai tujuan belajar mereka.
Selain strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru, teknik belajar juga
perlu dilakukan oleh siswa. Teknik belajar yang baik adalah teknik belajar yang
mampu memberikan stimulasi positif terhadap otak. Peta pikiran merupakan
teknik mencatat yang mampu mensinergiskan kerja otak kiri dengan otak kanan,
sehingga konsentrasi belajar dapat meningkat sepuluh kali lipat. Catat, tulis,
susun, menghubungkan apa yang didengarkan menjadi poin-poin utama dan

menuliskan pemikiran dan kesan dari materi pelajaran yang telah dipelajari
(Bobbi de Portyer dan Hernacki,

1999). Akinoglu (2007) menjelaskan

penggunaan teknik mencatat peta pikiran dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap konsep materi pembelajaran, mengatasi kesalah pahaman konsep, dapat

meningkatkan prestasi belajar dan dikap belajar siswa.
Untuk

mengatasi

masalah

yang

dialami

siswa

di

SMAN

1

Tanjungmorawa, suatu penelitian yang mengkaji pengaruh peta pikiran dalam
tatanan pembelajaran Inquiri dan konvensional terhadap hasil belajar biologi dan

sikap ilmiah siswa di kelas X SMA Negeri 1 Tanjungmorawa telah dilakukan.
1.2. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat

'

..

diindentifikasi beberapa permasalahan yakni: (I) Siswa masih belajar secara pasif
dan informasi yang diterima kebanyakan dari guru; (2) Minat belajar siswa rendah
dalam mempelajari

biologi;

(3)

Strategi pembelajaran

yang

digunakan

menekankan pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan potensi dan
kemampuan siswa tidak tergali dengan baik; (4) Hasil belajar siswa yang

berkaitan dengan kognitiftingkat tinggi masih kurang; dan (5) Guru belum pemah
melakukan teknik meringkas peta pikiran dalam proses belajar mengajar.

5

...

1.3. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan pembahasan masa1ah, malca perlu dilakubn

pembatasan masalah. Oleh karena itu masalah dalam penelitian ini dibatasi
sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan
pembelajaran inquiri dan konvensional.

2. Teknik meringkas yang digunakan adalah teknik meringkas peta pikiran.

3. Hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif dari
C3~5

pada pokok bahasan

Jamur kelas X semester ganjil.

4. Sikap ilmiah yang diteliti dari angket sikap ilmiah yang berdasatkan ranah
afektif.

1.4. Perumusao Masalah
Berdasarkan Jatar belakang yang telah diuraikan, maka masalah
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran inquiri menggunakan peta pikiran dengan
strategi inquri tanpa peta pikiran di SMA Negeri I Truijungmorawa?
2. Apakah terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran Konvensional menggunakan peta pikiran
dengan strategi konvensional tanpa peta pikiran

di SMA Negeri I

Tanjungmorawa?
3. Apakah terdapat perbedaan basil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran inquiri menggunakan peta pikiran dengan

-.

strategi inquri tanpa peta pikiran di SMA Negeri I Tanjungmorawa?
4. Apakah terdapat perbedaan basil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran konvensional menggunakan peta pikiran
dengan strategi konvensional tanpa peta pikiran
Tanjungmorawa?

di SMA Negeri I

6

..

'

1.5. Tujuaa PeaeUtiaa

"

Adapun tujuan dari peru;Jitian ini adalah. untuk mengetahui:
l. Perbedaan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran inquiri menggunakan peta pikiran dengan strategi inquri tanpa
peta pikiran di SMA Negeri l Taqjungmorawa.

2. Perbedaan sikap ilmiab siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelaYaran Konvensional menggunakan peta pikiran dengan strategi
konvensional tanpa peta pikiran di SMA Negeri I Taqjungmorawa.
3. Perbedaan basil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran inquiri menggunakan peta pikiran dengan strategi inquri tanpa
peta pikiran di SMA Negeri l Tanjungmorawa.
4. Perbedaan basil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan strategi

pembelaYaran konvensional menggunakan peta pikiran dengan strategi
konvensional tanpa peta pikiran di SMA Negeri I Tanjungmorawa.
1.6. Maofaat Peaelitiaa

B.erdasarkan penelitian yang dilakukan, manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.6.1. Manfaat Praktis
I. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar

dike Ill$.
2. Meningkatkan lrualitas pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru.
3. Meningkatkan interaksi siswa dengan lingkungan belaYar

sehin~

belajar

semak.in menyenangkan.
4. Siswa semakin mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit.
5. Meningkatkan basil belajar biologi siswa.
6. Hasil penelitian dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
1.6.2. Manfaat Teoritis
I.
2.
3.
4.

Memberikan kemudahan bagi guru dalam melaksanakan pembelaYaran inquiri.
Memperluas khasanah pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran inquiri.
Guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelaYaran.
Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam
upaya perbaikan pembelajaran.

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarbn basil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan. maka
dalam mengajarlcan materi jamur di kelas x dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Siswa yang diajar dengan pembelajaran inquiri peta pik:iran memperoleb sikap
ilmiah dan basil belajar yang lebih baik dibanding siswa yang diajar tanpa
peta pikiran di SMA Negeri 1 Tanjungmorawa.

2. Siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional

peta pikiran

memperoleb sikap ilmiah dan basil belajar yang lebih baik dibanding siswa

..


yang diajar tanpa peta pikiran di SMA Negeri 1 Tanjungmorawa.
3. Sikap ilmiah dan basil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran inquiri
peta pikiran tidak berbeda nyata dengan sikap ilmiah siswa yang diajar dengan

pembelajaran konvensional peta pikiran di SMA Negeri 1 T&Jijungmorawa.

5.1.

Implikasi
Berdasarkan basil penelitian dan kesimpulan penelitian maka perlu kiranya

menjadi pertimbangan bagi guru-guru di SMA Negeri I Tanjungmorawa untuk
dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat dan penggunaan tekhnik

pembelajaran peta pikiran yang mampu memberikan stimulasi positif terhadap
otak sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka sesuai
dengan basil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut:
1. Sebagai upaya untuk meningkatkan basil belajar siswa secara optimal,
makaguru perlu mempersiapkan langkah-Iangkah dalam penggunaan strategi

pembelajaran lnquiri dengan peta pikiran sebagaimana yang dilakukan peneliti
dalam strategi pembelajaran dan membuat rencana pembelajaran.

MILIK PERPUSTAKAAN
49

UNIMED

so
2. Penggunaan pembelajaran dengan teknik meringkas peta pikiran yang
matang dari guru perlu direncanakan dengan maksimal dalam proses belajar
mengajar.
3. Hendaknya dalam pembelajaran biologi guru tidak hanya sckedar mentransfer

konsep-konsep biologi melainkan bagaimana proses konsep-konsep itu terjadi
dapat dipahami dan diltuasai siswa serta bagaimana merespon siswa supaya
berpikir kritis dan analisis.

-.

51
DAFrAR PUSTAKA

Arikunto. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidilcan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. New York USA: Me Graw -Hill.
Amali. 2000. Pendelcatan dalam Proses Be/ajar Mengajar. Bartdung: Remaja

Rosdakarya.

Akiooglu, 0 dan Zeynep Yasar. 2007. The Effects of Note Talking in Science

Education Through The Mind Mapping Technique on Students Attitudes,
Academic Achievement and Concep Learning. Journal ofBaltic Science

Education,6: 203-208

Agustanto, Bambang. 2009. "Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif
terbadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 4 Baborok
Langkat". Tesis. Program Pascasmjana Unimed.
Anthony, V. 2006. Application of the Mind Map Learning Technique in
Chiropractic education: a Pilot Study and Literature. Journal ofChiropractic
humanities. NUHS. Hal. 11-17

Annie, C.T. (2004). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresij.
Surabaya: Kencana.
Bani. 2004. Berbagai Pendekatan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bina Aksara.
Buzan, T. 2005. Mindmaps at Work. Cara Cemerlang Menjadi Bintang di Tempat
KeJja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utarna
Chaniago, .ElniJa. 2009. "Pengaruh Strategi PembeJajaran dan Gaya Berp.ildr
Terhadap Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 18 Medan". Tesis. Program
Pascasarjana Unimed.
Donald. 2005. Assessment of the use ofthe Inquiri Method and Active Learning
in Non-majors, Introductory Biology. American Journal of Applied
Sciences. Vol. 2:49-53.
Gulo, W. 2002. Strategi Bel~ar

dan Men~ar.

Jakarta. Grafindo.

Hasruddin. 2006. Strategi Pembelajaran Kooperatif pada Pembelajaran Biologi.
Tabularasa. Jurnal Pendidilcan PPs Unimed, 3: No.1, Desember 2006.
Ibrahim, M., Fida R., Nur, M. dan Ismono. 1996. Pembe/ajaran Kooperotif.

Surabaya: Unesa Press.

Johnson. 2009. Cooperative Learning.
Berkelompok. Bandung: Alfabeta.

Mengembangkan

Kemampuan

52

Mahmuddin. 2009. Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran (mind mapping).
http://astutiamin.wordpress.com, diaskes 21 Agustus 2010.
Mulyasa. 2005. 2006. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Mariani,N. 2005. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran
K.ooperatif Dengan Pendekatan Struktur Di Kelas VII SLTP Negeri 20
Pekanbaru. Jurna/ Biogenesis Vol. 2:8-12.
Nana,S. 2008. Perkembangan Kurilculum Teori dan Pralctek. Baodung: PT

Remaja Rosdakarya.
Nong, B.K.., Tuan Anh Pham, dan Thy Un Tran. 2008. Integrate the Digital
Mindmapping into Teaching and Learning psychology. ICT-VVOB,
Education Program Vietnam.
Rahman. 2008. Taksonomi Bloom. http://rahman.Wordpress.com, diakses 31

O.ktober 201 0.

...

Rustaman. 2003. The Programme for International Student Asesment (PISA)
Journal ofChiropractic humanities.
Rahayuningsih. 2008. Sikap Ilmiah. http://www.ningsih.com, diakses 31 Oktober
2010.

R.obani dan Ahmad.l99S. Strategi Be/ajar dan Mengajar. Jakarta: