PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Jenis Kelamin Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa SMP Negeri 1 Pucakwangi Pati Tahun Ajaran 2012/2013.
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA
SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh :
RINI RIANA A 410 090 227
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi : Nama : Drs. Slamet HW, M.Pd.
NIP : 130811582
Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa :
Nama : RINI RIANA
NIM : A410090227
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS
KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1
PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, Oktober 2013
Pembimbing,
(Drs. Slamet HW, M.Pd.) NIP : 130811582
(3)
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA
SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013
Rini Riana1) email: [email protected], Drs. Slamet HW, M.Pd2). Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1)
Mahasiswa, 2) Staf Pengajar,
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji: (1) pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika , (2) pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika , (3) interaksi pengaruh kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika . Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi tahun ajaran 2012/2013 Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 52 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode angket dan dokumentasi. Teknik prasyarat analisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, yang dilanjutkan dengan uji analisis data yaitu analisis variansi dua jalur sel tak sama. Dari hasil penelitian dengan
menggunakan α= 5% diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. (2) terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. (3) tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Karena terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika, maka dilakukan uji lanjut untuk mengetahui perbedaan rerata antar kategori. Dari hasil uji lanjut pasca anava diperoleh: (1) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara kedisiplinan belajar tinggi dan sedang, yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 38,26 < Ftabel = 6,40. (2) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara kedisiplinan belajar tinggi dan rendah, yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 53,77 > Ftabel = 6,40. (3) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara kedisiplinan belajar sedang dan rendah yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 6,74 > Ftabel = 6,40.
(4)
I. Pendahuluan
Matematika merupakan induk dari segala ilmu. Matematika membantu memudahkan dalam perhitungan suatu masalah dalam ilmu tersebut, misalnya ilmu ekonomi, ilmu fisika, ilmu kimia, dan yang lain. Oleh karena itu, matematika sangat perlu untuk dipelajari. Mata pelajaran matematika dapat membantu mengembangkan pola pikir kritis, keaktifan, kreatifitas, dan kedisiplinan siswa. Namun, pada kenyataannya hasil belajar matematika yang diperoleh siswa sangat bervariasi yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Dewasa ini tingkat kedisiplinan belajar siswa mulai menurun. Terlihat dari keaktifan siswa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau tugas, mempelajari atau mengulas kembali materi di rumah, membaca atau mempersiapkan materi buat pertemuan selanjutnya, dan yang lainnya tidak diperhatikan. Sehingga dalam pembelajaran siswa terkesan belum siap untuk menerima materi yang akan disampaikan dan gampang lupa dengan materi yang sudah disampaikan oleh guru.
Menurut Aminah Ekawati dan Shinta Wulandari (2011), dalam penelitiannya secara biologis laki-laki dan perempuan berbeda. Perbedaan itu terlihat jelas pada alat reproduksi. Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan disebabkan oleh adanya hormone yang berbeda antara laki-laki dengan perempuan. Dengan adanya perbedaan ini berakibat pada perlakuan yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Selain faktor biologis, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor psikologis. Secara psikologis laki-laki dan perempuan berbeda. Faktor psikologis terkait dengan intelegensi, perhatian, minat, bakat, disiplin, kematangan, dan kesiapan.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut diatas tingkat kedisiplinan antara siswa laki-laki dan perempuan juga berbeda. Hal ini berdampak pada hasil belajar matematika antara laki-laki dan perempuan, dan terjadi kesenjangan antara hasil belajar matematika diantaranya.
(5)
Berdasarkan pengamatan penulis selama ini, hasil belajar siswa perempuan lebih baik dari hasil belajar siswa laki-laki. Hal ini juga diungkapkan oleh Budiyono (2002) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa siswa perempuan kasus sekolah dasar materi operasi hitung siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki.
Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Thienhuong N. Hoang (2008) dalam penelitiannya yang berjudul The Effects of Grade Level, Gender, and Ethniccity on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan skala sikap dalam lingkungan belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Sedangkan penelitian Watik Purnomo Sari (2012) menyimpulkan bahwa ada pengaruh pola asuh orang tua dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Dan menurut Arum Pawestri Setyaningsih (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kedisiplinan belajar siswa, kelengkapan sumber belajar, dan latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji pengaruh kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut: (1) Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi? (2) Adakah pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi? (3) Adakah interaksi kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi?
(6)
II. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dan asosiatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah penelitian komparatif. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Sedangkan variabel bebasnya adalah kedisiplinan belajar dan jenis kelamin. Kedisiplinan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketekunan siswa dalam kegiatan belajar untuk menunaikan tugas dalam rangka pencapaian tujuan belajar menjadi yang lebih baik.
Untuk memperoleh data penelitian tersebut digunakan metode angket dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk memperoleh data kedisiplinan belajar. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jenis kelamin dan hasil belajar matematika. Dimana data jenis kelamin diperoleh dari presensi siswa, dan data hasil belajar matematika diperoleh dari nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian dilakukan pada tanggal 3 – 4 Juni 2013, dimana tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah SMP Negeri 1 Pucakwangi kelas VIII semester 2 tahun ajaran 2012/2013 yang terletak di Jl. Raya Pucakwangi No. 7, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 52 siswa.
Setelah dilaksanakan penelitian dan semua data diperoleh kemudian dilakukan uji analisis. Uji yang pertama dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Suatu instrument dikatakan valid jika rhitung > rtabel atau nilai signifikansi < 0,05, dan dikatakan relibel jika .
Setelah instrument data dinyatakan valid dan reliabel, maka selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dengan menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett. Dengan taraf signifikasi 5% instrument penelitian dikatakan normal dan homogen jika signifikasi (Sig) lebih dari 0,05. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis dua jalur sel tak sama. Jika ada hipotesis yang ditolak maka perlu dilakukan
(7)
uji pasca anava yang bertujuan untuk mengetahui beda rerata antar sel maupun kolom.
III. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 52 siswa yang menjadi sampel, dimana terdapat 20 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Untuk mengetahui kedisiplinan belajar digunakan angket yang terdiri dari 30 soal, karena 4 soal dinyatakan tidak valid, maka hanya 26 soal yang diujikan ke kelas sampel. Berdasarkan skor angket yang terdiri dari 52 siswa diperoleh skor tertinggi adalah 93, skor terendah adalah 56, dan range = 37. Berikut adalah rangkuman data distribusi frekuensi skor kedisiplinan belajar:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Skor Kedisiplinan Belajar
Interval Xi fi Persentase
56 – 61 58,5 2 3,85 %
62 – 67 64,5 6 11,54%
68 – 73 70,5 17 32,69%
74 – 79 76,5 9 17,31%
80 – 85 82,5 15 28,84%
86 – 91 88,5 2 3,85%
92 – 97 92,5 1 1,92%
Jumlah 52 100%
Dari Tabel 1 terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada rentang skor 68–73, sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang skor 92–97.
Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan data yang diperoleh dari kelas sampel diperoleh nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 76, dan range = 10. Berikut adalah rangkuman tabel distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa.
(8)
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Interval Xi fi Persentase
76 - 77 76,5 23 44,231%
78 - 79 78,5 14 26,923%
80 - 81 80,5 7 13,462%
82 - 83 82,5 5 9,615%
84 - 85 84,5 2 2,846%
86 - 87 86,5 1 1,923%
Jumlah 52 100%
Dari Tabel 2 terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada interval 76-77 dengan prosentase 44,231%, dan frekuensi terendah berada pada interval 86-87 dengan prosentase 1%. Data hasil belajar matematika tersebut memiliki mean 78.5385 dan standart deviasinya sebesar 2.50851.
Setelah instrumen data terkumpul, selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji normalitas menggunakan metode Liliefors. Dengan taraf signifikasi 5%, data dinyatakan berdistribusi normal jika jika Lhitung < Ltabel.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Liliefors
Variabel Lmaks Ltabel Keputusan
Kedisiplinan Belajar Siswa 0,518762 0,886 Berdistribusi Normal Hasil Belajar Matematika 0,603323 0,886 Berdistribusi Normal
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa Jadi kedisiplinan belajar dan hasil belajar matematika berdistribusi normal, karena Lhitung < Ltabel.
Sedangkan untuk uji homogenitas dengan taraf signifikasi 5%. Data akan dinyatakan homogen jika χ2obs < χ2tabel. Berikut adalah rangkuman untuk uji homogenitas:
(9)
Tabel 4
Hasil Uji Homogenitas
Variabel χ2obs χ2tabel Keputusan Kedisiplinan Belajar Siswa 0,156 5,991 Homogen
Jenis Kelamin 0,677 3,841 Homogen
Dari Tabel dapat dilihat bahwa kedisiplinan belajar dan jenis kelamin merupakan data yang homogen, karena χ2obs< χ2tabel.
Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis penelitian yaitu dengan menggunakan uji analisis dua jalur sel tak sama. Berikut adalah rangkuman hasilnya:
Tabel 5
Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber JK dk RK Fobs Fα H0
Jenis Kelamin (A) 6,46 1 6,46 2,175 4,05 Diterima Kedisiplinan Belajar (B) 168,33 2 84,165 28,338 3,20 Ditolak Interaksi (AB) 1,29 2 0,645 0,217 3,20 Diterima
Galat 135,817 46 2,97
Total 312,397 51
Berdasarkan Tabel 5 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.
3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.
Karena terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika maka perlu dilakukan uji komparasi ganda dimana uji ini merupakan analisis lanjutan setelah dilakukannya analisis variansi
(10)
sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan belajar tinggi, sedang, dan rendah. Berikut adalah rangkuman hasil uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.
Tabel 6
Rangkuman Uji Komparasi Ganda
Kedisiplinan Belajar Fhitung Ftabel Analisis
Tinggi – Sedang 38,26 6,4 Ditolak
Tinggi – Rendah 53,77 6,4 Ditolak
Sedang - Rendah 6,74 6,4 Ditolak
Berdasarkan Tabel 6 dengan taraf signifikasi 5%. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Fhitung = 38,26 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan sedang.
2. Fhitung = 53,77 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan rendah.
3. Fhitung = 6,74 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar sedang dan rendah.
IV. Pembahasan
Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak selalu siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki.
(11)
Pernyataan pada hipotesis ini tidak dapat membuktikan bahwa siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa laki-laki seperti yang diungkapkan oleh Budiyono (2002) yang diuraikan dalam latar belakang masalah.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki kedisiplinan belajar tinggi, sedang, dan rendah di kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. Hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan belajar tinggi cenderung lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan belajar sedang maupun rendah. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Pernyataan dalam hipotesis kedua ini sebanding dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Ali Imron (2011) bahwa orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing-masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.
Rushdie dan Nurlaela Isnawati (2009) juga menyatakan hal serupa yaitu diantara salah satu tips meraih prestasi yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah terbentuknya pribadi-pribadi yang penuh dedikasi dan disiplin. Karena seseorang yang disiplin belajar, bekerja, dan melakukan aktifitas positif lainnya akan dengan mudah mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan dan prestasi.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
(12)
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Pernyataan ini juga dapat dilihat dengan tidak adanya perpotongan antara profil masing-masing variable yang digambarkan dalam grafik 4.5.
Grafik 4.5 Profil Interaksi
V. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, analisis variansi, dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.
3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.
82,67
78,56
76,44 81,20
77,68
76,00
72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00
Tinggi Sedang Rendah
Profil Interaksi
Laki-laki
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Ekawati, Aminah dan Shinta Wulandari. 2011. “Perbedaan Jenis Kelamin Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi Kasus Sekolah Dasar)”. Jurnal Ilmiah Universitas Borneo Tarakan. Februari 2011, Volume 3 Nomor 1.
Hoang, Thienhuong. 2008. “The Effects of Grade Level, Gender, and Ethniccity on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School”. International Elektronic Journal of Mathematics Education. Volume 3, Number 1, February 2008.
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.
Isnawati, Nurlaela dan Rushdie. 2009. Tips Membuat Anak Anda Jadi Murid Berprestasi. Yogyakarta : Garailmu.
Sari, Watik Purnomo. 2012. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Gondang Sragen Tahun Ajaran 2011/2012”.
Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Setyaningsih, Arum Pawestri. 2012. ”Kontribusi Kedisiplinan Belajar Siswa, Kelengkapan Sumber Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Baturetno tahun ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(1)
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Interval Xi fi Persentase
76 - 77 76,5 23 44,231%
78 - 79 78,5 14 26,923%
80 - 81 80,5 7 13,462%
82 - 83 82,5 5 9,615%
84 - 85 84,5 2 2,846%
86 - 87 86,5 1 1,923%
Jumlah 52 100%
Dari Tabel 2 terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada interval 76-77 dengan prosentase 44,231%, dan frekuensi terendah berada pada interval 86-87 dengan prosentase 1%. Data hasil belajar matematika tersebut memiliki mean 78.5385 dan standart deviasinya sebesar 2.50851.
Setelah instrumen data terkumpul, selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji normalitas menggunakan metode Liliefors. Dengan taraf signifikasi 5%, data dinyatakan berdistribusi normal jika jika Lhitung < Ltabel.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Liliefors
Variabel Lmaks Ltabel Keputusan
Kedisiplinan Belajar Siswa 0,518762 0,886 Berdistribusi Normal Hasil Belajar Matematika 0,603323 0,886 Berdistribusi Normal
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa Jadi kedisiplinan belajar dan hasil belajar matematika berdistribusi normal, karena Lhitung < Ltabel.
Sedangkan untuk uji homogenitas dengan taraf signifikasi 5%. Data akan dinyatakan homogen jika χ2obs < χ2tabel. Berikut adalah rangkuman untuk uji homogenitas:
(2)
Tabel 4
Hasil Uji Homogenitas
Variabel χ2obs χ2tabel Keputusan Kedisiplinan Belajar Siswa 0,156 5,991 Homogen
Jenis Kelamin 0,677 3,841 Homogen
Dari Tabel dapat dilihat bahwa kedisiplinan belajar dan jenis kelamin merupakan data yang homogen, karena χ2obs < χ2tabel.
Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis penelitian yaitu dengan menggunakan uji analisis dua jalur sel tak sama. Berikut adalah rangkuman hasilnya:
Tabel 5
Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber JK dk RK Fobs Fα H0
Jenis Kelamin (A) 6,46 1 6,46 2,175 4,05 Diterima Kedisiplinan Belajar (B) 168,33 2 84,165 28,338 3,20 Ditolak Interaksi (AB) 1,29 2 0,645 0,217 3,20 Diterima
Galat 135,817 46 2,97
Total 312,397 51
Berdasarkan Tabel 5 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.
3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.
Karena terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika maka perlu dilakukan uji komparasi ganda dimana uji ini merupakan analisis lanjutan setelah dilakukannya analisis variansi
(3)
sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan belajar tinggi, sedang, dan rendah. Berikut adalah rangkuman hasil uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.
Tabel 6
Rangkuman Uji Komparasi Ganda
Kedisiplinan Belajar Fhitung Ftabel Analisis
Tinggi – Sedang 38,26 6,4 Ditolak
Tinggi – Rendah 53,77 6,4 Ditolak
Sedang - Rendah 6,74 6,4 Ditolak
Berdasarkan Tabel 6 dengan taraf signifikasi 5%. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Fhitung = 38,26 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan sedang.
2. Fhitung = 53,77 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan rendah.
3. Fhitung = 6,74 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar matematika siswa antara kedisiplinan belajar sedang dan rendah.
IV. Pembahasan
Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak selalu siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki.
(4)
Pernyataan pada hipotesis ini tidak dapat membuktikan bahwa siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa laki-laki seperti yang diungkapkan oleh Budiyono (2002) yang diuraikan dalam latar belakang masalah.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki kedisiplinan belajar tinggi, sedang, dan rendah di kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. Hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan belajar tinggi cenderung lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan belajar sedang maupun rendah. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Pernyataan dalam hipotesis kedua ini sebanding dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Ali Imron (2011) bahwa orang-orang yang berhasil dalam bidangnya masing-masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.
Rushdie dan Nurlaela Isnawati (2009) juga menyatakan hal serupa yaitu diantara salah satu tips meraih prestasi yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah terbentuknya pribadi-pribadi yang penuh dedikasi dan disiplin. Karena seseorang yang disiplin belajar, bekerja, dan melakukan aktifitas positif lainnya akan dengan mudah mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan dan prestasi.
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
(5)
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Pernyataan ini juga dapat dilihat dengan tidak adanya perpotongan antara profil masing-masing variable yang digambarkan dalam grafik 4.5.
Grafik 4.5 Profil Interaksi
V. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, analisis variansi, dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.
3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.
82,67
78,56
76,44 81,20
77,68
76,00
72,00 74,00 76,00 78,00 80,00 82,00 84,00
Tinggi Sedang Rendah
Profil Interaksi
Laki-laki
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Ekawati, Aminah dan Shinta Wulandari. 2011. “Perbedaan Jenis Kelamin
Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi
Kasus Sekolah Dasar)”. Jurnal Ilmiah Universitas Borneo Tarakan.
Februari 2011, Volume 3 Nomor 1.
Hoang, Thienhuong. 2008. “The Effects of Grade Level, Gender, and Ethniccity
on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School”.
International Elektronic Journal of Mathematics Education. Volume 3, Number 1, February 2008.
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.
Isnawati, Nurlaela dan Rushdie. 2009. Tips Membuat Anak Anda Jadi Murid Berprestasi. Yogyakarta : Garailmu.
Sari, Watik Purnomo. 2012. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Gondang Sragen Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Setyaningsih, Arum Pawestri. 2012. ”Kontribusi Kedisiplinan Belajar Siswa, Kelengkapan Sumber Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP N 1
Baturetno tahun ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.