PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKO
33 +3 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : NURUL MALIKAH
NIM. B10.098
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III PADA Ny. R G 1 P 0 A 0 UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33 +3 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh NURUL MALIKAH NIM. B10.098
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 02 Agustus 2013
Pembimbing
(Leni Kurniawati, SST., M.Kes) NIK. 201088061
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III PADA Ny. R G 1 P 0 A 0 UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33 +3 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh NURUL MALIKAH NIM. B10.098
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan
Pada tanggal Agustus 2013
Penguji I
Penguji II
(Desy Handayani, SST., M.Kes) (Leni Kurniawati, SST., M.Kes) NIK. 200884029
NIK. 201088061
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi DIII Kebidanan
(Dheny Rohmatika, S.SiT) NIK. 200580015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny. R G
1 P 0 A 0 Umur 20 tahun Umur Kehamilan 33 Minggu dengan Letak Sungsang di RSUD dr. Moewardi Surakarta”.
Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Leni Kurniawati, SST, M.Kes selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
5. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Ny. R yang telah bersedia menjadi subyek studi kasus dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena saran sangat penulis harapkan demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Agustus 2013
Penulis
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Nurul Malikah B10.098
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III PADA Ny. R G 1 P 0 A 0 UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33 +3 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2013
xi + 80 halaman + 9 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Kehamilan letak sungsang adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya. Letak sungsang bisa menyebabkan komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu. Penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI) masih tetap trias penyebab kematian yaitu berupa perdarahan (60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%). Penyebab lainnya hanya menimbulkan 5% kematian maternal dan perinatal. Data yang di peroleh di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan Januari - September 2012 terdapat 394 ibu hamil patologi 252 orang (64%) hamil sungsang
24 Tujuan : Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan. Metode Penelitian : Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta di Poli Kandungan. Subyek seorang ibu hamil Ny. R dengan letak sungsang. Waktu studi kasus dilaksanakan pada Tanggal 5 – 23 Juli 2013. instrumen yang digunakan dalam mengambilan data studi kasus ini mengunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil. Teknik pengumpulan data meliputi data primer yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Data sekunder yaitu Studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan kasus yaitu Alat wawancara. Alat observasi Hasil Studi Kasus : Identitas Pasien Nama Ny. R, Umur 20 tahun. Diagnosa Potensial pada kasus tidak terjadi perdarahan. Hasil asuhan yang telah dilakukan Keadaan umum baik, Kesadaran Composmentis, vital Sign didapatkan Tekanan
darah 120/80 mmHg, Suhu 36 7 ° C, Respirasi 22 x/menit, Nadi 82 x/menit. Hasil akhir asuhan kebidanan ibu hamil letak sungsang yaitu ibu sudah tahu bahwa
kehamilannya sudah kembali normal dimana kepala sudah berada dibagian bawah, ibu bersedia mengerjakan posisi knee chest. Kesimpulan : Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan temukan kesenjangan antara kasus dengan teori yaitu pada pemeriksaan tinggi badan tidak dilakukan pemeriksaan.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, hamil, letak sungsang Kepustakaan : 26 literatur (tahun 2003 – 2012)
MOTTO
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh
permasalahan akan rusak. (Khalifah 'Ali)
Tanda-tanda orang bijaksana antara lain adalah lidahnya
selalu basah dengan dzikrullah. (Utsman bin Affan)
Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak
menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan
rezki yang lebih baik daripada sabar. (Khalifah 'Umar)
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan Anugerah dan HidayahNya sehingga terwujud Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang paling aku banggakan menjadi tumpuan hidup yang selalu memberikan semangat dan dukungan, sungguh tiada kata yang lebih mudah dan lebih pantas terucap untuk membalas semua kasih sayang, tetesan air mata, cucuran keringat serta do’a yang selalu mengalir kepada penulis
3. Papah-Mamah tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moral maupun material, tanpamu diri bukanlah apa-apa.
4. Bunda Hj. Yuyun Eka Wardoyo yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat demi keberhasilan dan kesuksesanku
5. Suami tercinta “Bayu” yang selalu menjadi inspirasi dan semangatku, terima kasih atas do’a, dukungan, kesetiaa dan cintanya selama ini
6. Kakak-Adikku tercinta yang selalu menjadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi, love U so much
7. Teman-teman Kelas IIIB Prodi DIII Kebidanan STKes Kusuma Husada Surakarta, semoga perjalanan ini menjadikan kita lebih dewasa
8. Almamater tercinta
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama
: Nurul Malikah
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 27 April 1992 Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat : Perum Grogol Indah Jl. Seta AG 17 Solo Baru
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Beji Lulus tahun 2004
2. SMP Negeri 1 Andong Lulus tahun 2007
3. SMA Negeri 1 Andong Lulus tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 2. Surat Balasan Ijin Pengambilan data Awal Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 4. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 5. Lembar Kesediaan Menjadi Responden Lampiran 6. Satuan Acara Penyuluhan Posisi Knee ches Lampiran 7. Satuan Acara Penyuluhan Gizi Ibu Hamil Lampiran 8. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hasil konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
Kehamilan letak sungsang adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya. Letak sungsang bisa menyebabkan komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu (Wiknjosastro, 2010).
Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2011).
Penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI) masih tetap trias penyebab kematian yaitu berupa perdarahan (60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%). Penyebab lainnya hanya menimbulkan 5% kematian maternal dan perinatal (Manuaba, 2007).
Kehamilan letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua, secara kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28 -
30 minggu, hanya 80%. Presentasi berkurang bila mendekati aterm. Psikososial ibu hamil letak sungsang merasa khawatir, maka perlu dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen melalui Ante Natal Care (ANC) (Wiknjosastro, 2010).
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk kepala seperti anencepalus dan hidrocepalus (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka perlu dilakukan ANC yang berkualitas. ANC yang berkualitas diharapkan mampu dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang agar tidak terjadi persalinan sungsang (Wiknjosastro, 2005).
Data yang di peroleh di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan Januari - September 2012 terdapat 394 ibu hamil, ibu hamil fisiologi 142 orang (36%) ibu hamil patologi 252 orang (64%). Ibu hamil patologi terdiri dari anemia 212 orang (84,20%), hamil letak sungsang 24 orang (9,55%), hipertensi 14 orang (5,50%), hamil letak lintang 2 orang (0,75%).
Posisi janin sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti pada ibu mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi, sedangkan pada bayi terjadi perdarahan, infeksi pasca partus seperti meningitis dan trauma persalinan seperti kerusakan alat vital, trauma ektermitas dan trauma alat vesera seperti lever ruptur dan lien rupture (Manuaba, 2008).
Berdasarkan hal ini tersebut di atas penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny. R Umur 20 tahun G 1 P 0 A 0 Umur Kehamilan 35 Minggu Dengan Letak Sungsang di RSUD dr. Moewardi Surakarta “.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny. R G 1 P 0 A 0 Umur 20 tahun Umur Kehamilan 35 Minggu dengan Letak Sungsang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pendekatan manajemen kebidanan Varney?”.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi diri sendiri Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
2. Bagi Profesi Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang.
3. Bagi Instusi
a. Pendidikan Dapat menambah kepustakaan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu sistem pengajaran bagi akademi.
b. Rumah Sakit Dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya kehamilan dengan letak sungsang.
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil dengan letak sungsang melalui pendekatan manajemen kebidanan meliputi :
1) Melaksanakan pada Ny. R G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur
kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
2) Menginterpretasi data pada pada Ny. R G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan.
3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada Ny. R G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
4) Menentukan antisipasi terhadap masalah yang muncul pada Ny. R
G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
5) Membuat perencanaan yang sesuai dengan diagnosa kebidanan dan masalah pada Ny. R G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
6) Melaksanakan rencana tindakan secara efisien dan aman pada Ny. R G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
7) Mengevalusai dari tindakan yang tilah diberikan pada Ny. R
G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
c. Mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan pada Ny. R G 1 P 0 A 0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
d. Mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada Ny. R G 1 P 0 A 0
umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
E. Keaslian Studi Kasus
1. Sari, V.R.P (2010) dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny. S G 1
P 0 A 0 dengan Letak Sungsang di BPS Supadmi Bulu Sukoharjo“ dengan keluhan utama ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan perut bagian atas terasa penuh kadang ampek sampai nyari ulu hati. Asuhan yang di berikan KIE tentang letak sungsang dan penkes P 0 A 0 dengan Letak Sungsang di BPS Supadmi Bulu Sukoharjo“ dengan keluhan utama ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan perut bagian atas terasa penuh kadang ampek sampai nyari ulu hati. Asuhan yang di berikan KIE tentang letak sungsang dan penkes
2. Handayani, D (2009) dengan judul “Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny S Dengan Letak Sungsang Di RB Kinarsih Sukoharjo”, dengan keluhan utama ibu merasa perut bagian atas terasa penuh kadang nampek sampai nyari ulu hati. Ibu merasa cepat lelah, asuhan yang diberikan dengan cara informasi tentang letak sungsang dan posisi knee chest. Setelah di lakukan asuhan selama 6 minggu Di RB Kinarsih Sukoharjo posisi bayi berhasil dengan baik menjadi presentasi kepala.
Perbedaan studi kasus dengan keaslian di atas yaitu lokasi, waktu, subyek studi kasus serta lama asuhan, persamaan melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan studi kasus dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari teori medis meliputi pengertian kehamilan, tanda dan gejala kehamilan, pengertian letak sungsang, klasifikasi letak BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari teori medis meliputi pengertian kehamilan, tanda dan gejala kehamilan, pengertian letak sungsang, klasifikasi letak
BAB III METODOLOGI Bab ini terdiri dari jenis studi yang digunakan, lokasi, subyek, waktu dan instrumen laporan kasus, teknik pengumpulan data, serta alat-alat yang dibutuhkan.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan,
data perkembangan dengan menggunakan SOAP serta pembahasan yang menguraikan kesenjangan antara teori dan praktek.
evaluasi dan
BAB V PENUTUP Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran untuk menjawab tujuan penulisan dan menyatakan inti dari pembahasan, sedangkan saran dirumuskan untuk menanggapi kesenjangan dan merumuskan alternatif pemecahan masalah.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010). Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).
Kehamilan adalah hasil konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi
3 yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan
b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.
c) Ngidam, wanita hamil sering mengingkinkan makanan tertentu.
d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamtrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan seing miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi
(kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigram linea alba main hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka
janin dapat dilihat.
a. Klasifikasi kehamilan Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu) Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.
Tahap pertama kehamilan dapat membawa beberapa perubahan dalam tubuh anda. Tubuh anda akan tumbuh dan berubah untuk mengakomodasi perkembangan janin, dan dapat juga terjadi periode ketidaknyamanan untuk anda. Bagaimanapun juga, ingat bahwa ini adalah bukan penyakit tetapi sesuatu yang alamiah.
Beberapa perubahan pada trimester pertama kehamilan termasuk diantaranya adalah perubahan ukuran payudara, rasa cepat lelah dan mual. Meregangnya perut juga nyata pada tahap ini. Pada tahap ini mungkin anda merasa ingin kencing lebih sering. Beberapa wanita juga mengalami konstipasi, gangguan pencernaan, dan masuk angin selama kehamilan trimester pertama.
Kehamilan trimester pertama dipenuhi oleh banyaknya perubahan pada ibu. Sejumlah ibu akan mengalami perasaan tidak Kehamilan trimester pertama dipenuhi oleh banyaknya perubahan pada ibu. Sejumlah ibu akan mengalami perasaan tidak
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu) Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu dapat memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipun refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga perutnya saati ini. Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum bisa mendengar suaranya karenan janin masih belum dapat mengeluarkan suara. Pusat penulangan primer terdapat disemua tulang panjang anggota badan menjelang perkembangan minggu ke-14.
Sidik jari sebagai indentitas individu sudah terbentuk di jari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring perkembangan kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh tubuh). Bila janin Ibu perempuan, dia sekarang memiliki hampir 2 juta telur di indung telurnya. Rambut halus yang disebut dengan lanugo akan meliputi seluruh tubuh janin minggu ini.
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu) Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar, besar, dan besar sampaimemenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk selalu berhati- hati dan memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur. Konsumsilah asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Otak janin berkembang sangat progresif.
Rahim ibu berada 8 cm di atas pusar dengan kenaikan berat badan saat ini adalah 7,7 –10,8 kg. Puting payudara Ibu, terkadang keluar rembesan cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan Rahim ibu berada 8 cm di atas pusar dengan kenaikan berat badan saat ini adalah 7,7 –10,8 kg. Puting payudara Ibu, terkadang keluar rembesan cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan
Trimester ketiga ini, umumnya wanita hamil akan meningkatkan berat badannya sebanyak 5,5 kg. Apabila Ibu sedang berkunjung rutin ke dokter Ibu, maka cobalah untuk mendiskusikan mengenai cara persalinan nanti, apakah normal atau memerlukan operasi. Apabila ini adalah persalinan pertama, maka pertanyaan mengenai episiotomi, monitoring janin, dan pereda rasa nyeri adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Mulailah untuk mendiskusikan dengan dokter kebidanan. Minggu ke-29 merupakan masa untuk mengulangi tes darah tertentu seperti tes toleransiglukosa.
b. Asuhan pada ibu hamil Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan (Saifuddin, 2002).
Tujuan asuhan antenatal menurut Saifuddin (2002), antara lain :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Jadwal pemeriksaan :
a) Usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir sampai 28
minggu : 4 minggu sekali
b) 28 - 36 minggu
: 2 minggu sekali
: 1 minggu sekali Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
c) Di atas 36 minggu
b) Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Pada permulaan kehamilan ibu telah harus makan-makanan yang mempunyai nilai gizi yang bermutu tinggi, maka oleh karena itu harus banyak makan yang mengandung protein, banyak ditemukan defisiensi
Fe dan vitamin B 12 pada calon ibu baik diberikan Fe sehingga sulfas ferosus 200 mg 3 kali sehari, kalsium dengan tablet berisi macam- macam vitamin seorang wanita hamil memerlukan 2000 kalori sehari (Wiknjosastro, 2005).
2. Kehamilan Letak Sungsang
a. Pengertian Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian terendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Marmi, 2011).
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala janin berada di fundus dan bokong di bawah (Susilowati dkk, 2009).
b. Klasifikasi Letak Sungsang Menurut Marmi (2011), ada 4 (empat) tipe letak sungsang yaitu :
1) Complete (flexed brech) Posisi ini pada dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih sering pada multigravida.
2) Extended brech (frank breech)
Pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ekstensi, sehingga kaki berada dekat kepala, sering terjadi pada primi yang prematur.
3) Presentasi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong Yaitu disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
4) Presentasi lutut
c. Etiologi Letak Sungsang Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk kepala seperti anencepalus dan hidrocepalus (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Adapun faktor-faktor penyebab letak sungsang menurut Manuaba (2008), dapat berasal dari :
1) Sudut ibu
a. Keadaan rahim i.
Rahim arkuatus
ii.
Septum pada rahim
iii.
Uterus dupleks
iv.
Mioma pada kehamilan
b. Keadaan plasenta
(1) Plasenta letak rendah (2) Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir (1) Kesempitan panggul (2) Defomitas tulang panggul (3) Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke
posisi kepala
2) Sudut janin Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang yaitu :
a) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b) Hidrocepalus atau anensefalus
c) Kehamilan kembar
d) Hidramion atau oligohidramion
e) Prematuritas
d. Diagnosa Diagnosa kehamilan letak sungsang menurut Marmi (2011), dapat di tegakkan melalui beberapa pemeriksaan yaitu :
1) Pemeriksaan abdomminal
a) Letaknya adalah memanjang
b) Diatas panggul teraba massa lunak, irreguler dan tidak terasa seperti kepala, di curigai adalah bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha terengang di atas tulang-tulang di bawahnya, b) Diatas panggul teraba massa lunak, irreguler dan tidak terasa seperti kepala, di curigai adalah bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha terengang di atas tulang-tulang di bawahnya,
c) Punggung ada di sebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian kecil ada disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan belakang.
d) Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar di raba bila kepala ada di bawah hepar atau iga-iga. kepala lebih keras dan lebih bulat dari pada bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (ballottement). Kalau di fundus uteri taraba masa yang dapat dipantulkan, harus dicurigai presentasi bokong.
e) Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan.
2) Denyut jantung janin Denyut janin terdengar paling keras pada atau diatas umbilikus dan pada sisi yang sama dengan punggung pada RSA (Right Sacrum Anterior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran kanan atau perut ibu. Kadang-kadang denyut jantung janin terdengar dibawah umbilikus, dalam hal ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh sebab itu denyut jantung janin terdengar tidak ditempat biasa (Walsh, 2007).
3) Pemeriksaaan dalam
a) Bagian terendah teraba tinggi
b) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fontanella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukan adanya mal presentasi.
c) Bagian terendahnya teraba lunak dan inreguler. Anus dan tuber ishiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
d) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik dibawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksan, ia dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang yang keras.
e) Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan daimeter bitrochanteria ada pada diameter obliqua kanan.
f)Kadang-kadang teraba kaki dan harus dibedakan dengan tangan.
4) Pemeriksaan Sinar – X Sinar - X berguna baik untuk menegakkan diagnosa maupun untuk menentukan perkiraan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar – X harus dikerjakan pada semua primigravida dan pada multipara yang mempunyai riwayat persalinan sukar atau bayi- bayi yang lahirkan sebelum kecil semua, sinar – X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kalainan-kelainan seperti hydrochepalus.
5) Ultrasonografi Pemeriksaan seksama dengan ultrasonografi akan memastikan letak janin yang tidak normal. Letak sungsang dikenal pula dengan istilah kelahiran bokong dengan empat kemungkinan. Kemungkinan pertama, ditemukan bokong sempurna atau bokong kaki, jika kedua tungkai terlipat didepan perut. Kedua, bokong murni, kalau kedua tungkai menekuk lurus kearah depan tubuh hingga bekerja sebagai 5) Ultrasonografi Pemeriksaan seksama dengan ultrasonografi akan memastikan letak janin yang tidak normal. Letak sungsang dikenal pula dengan istilah kelahiran bokong dengan empat kemungkinan. Kemungkinan pertama, ditemukan bokong sempurna atau bokong kaki, jika kedua tungkai terlipat didepan perut. Kedua, bokong murni, kalau kedua tungkai menekuk lurus kearah depan tubuh hingga bekerja sebagai
e. Komplikasi hamil letak sungsang Posisi janin sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti hipoksia sebagai penyebab tersering kematian bayi sungsang dan prolaps tali pusat insiden 3,7% pada bayi sungsang, lebih sering pada primigravida daripada multigravida (6% dan 3%). Lebih umum pada persalinan premature dan presentasi inkomplet (tipe kaki menumbung presentasi bokong) (Chapman, 2006).
f. Penatalaksanaan Menurut Chapman (2006), asuhan mandiri yang bersifat menyeluruh dari langkah – langkah sebelumnya. yaitu :
1) Beri informasi kehamilannya dan dukungan moril.
2) Lakukan postural posisi knee chest serta anjurkan untuk dilaksanakan di rumah.
3) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera datang ke tempat pelayanan kesehatan. Menurut Mufdlilah (2009), langkah- langkah knee chest yaitu ibu dengan posisi menungging (seperti sujud), dimana : lutut dan dada menempel pada lantai, lutut sejajar dengan dada, lakukan 3 - 4 x/hari selama 15 menit, lakukan pada saat sebalum tidur, sesudah tidur, 3) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera datang ke tempat pelayanan kesehatan. Menurut Mufdlilah (2009), langkah- langkah knee chest yaitu ibu dengan posisi menungging (seperti sujud), dimana : lutut dan dada menempel pada lantai, lutut sejajar dengan dada, lakukan 3 - 4 x/hari selama 15 menit, lakukan pada saat sebalum tidur, sesudah tidur,
a) Pada kelamilan 7 - 7,5 bulan masih dapat dicoba
b) Melakukan posisi knee chest 3 - 4 x/hari selama 15 menit.
c) Latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35 – 36 minggu.
d) Situasi yang masing longgar diharapkan dapat
e) Memberikan peluang kepada turun menuju pintu atas panggul.
f) Dasar pertimbangan kepala lebih berat dari pada bokong sehingga dengan hukum alam akan mengarah ke pintu atas panggul.
B. Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney
1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada klien. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap sehingga dapat diaplikasikan dalam semua situasi, akan tetapi 1. Pengertian Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada klien. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi, langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap sehingga dapat diaplikasikan dalam semua situasi, akan tetapi
2. Proses manejemen kebidanan
a. Langkah pertama : Pengkajian Data Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber daya berkaitan dengan kondisi klien, bila pasien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasi kepada dokter dalam manajemen kebidanan.
1) Data subyektif, yaitu data yang didapat dari pertanyaan yang disampaikan dengan
menggunakan standar yaitu diakui (Varney, 2007). Adapun data subyektif terdiri atas :
a) Identitas ibu (1) Nama ibu
: Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam memberikan asuhan kebidanan (Matondang, 2003).
(2) Umur ibu : Dikaji untuk mengetahui umur ibu yang kurang dari 19 tahun, memiliki peluang tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau mengalami retardasi pertumbuhan dan lebih dari 35 tahun. Biasanya merupakan akibat kelainan kromosom atau komplikasi medis akibat penyakit kronis yang lebih sering (2) Umur ibu : Dikaji untuk mengetahui umur ibu yang kurang dari 19 tahun, memiliki peluang tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau mengalami retardasi pertumbuhan dan lebih dari 35 tahun. Biasanya merupakan akibat kelainan kromosom atau komplikasi medis akibat penyakit kronis yang lebih sering
(3) Agama : Dikaji untuk mengantisipasi kebiasaan religius yang berkaitan dengan kehamilan. Perasaan tenang, jenis kelamin, tenaga kesehatan dan beberapa kasus penggunaan produk rendah (Wheeler, 2004).
(4) Suku Bangsa : Dikaji untuk mengetahui bahasa yang digunakan pasien sehingga mempermudah dalam berkomunikasi dengan pasien (Prawirohardjo, 2005).
(5) Pendidikan : Dikaji untuk mempermudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan sesuai dengan tingkat pendidikan, memahami klien sebagai individu dan memberikan gambaran kemampuan baca tulisnya (Wheeler, 2004).
(6) Pekerjaan : Untuk mengkaji kecukupan ekonomi pada keluarga klien dan untuk mendeteksi adanya kemungkinan bayi prematur dan adanya ancaman bahaya lingkungan kerja yang dapat membahayakan janin (Wheeler, 2004).
(7) Alamat : Dikaji secara jelas dan lengkap diperlukan agar bila sewaktu-waktu pasien terjadi kegawatdaruratan atau perlu tindakan segara dapat dengan mudah menghubunginya, disamping itu alamat juga dikaji untuk kepentingan kunjungan rumah (Matondang, 2003).
b) Alasan datang Alasan datang wanita tersebut mengunjungi klinik, kantor, kamar gawat darurat, pusat pelayanan persalinan, rumah sakit (Varney, 2007). Pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang alasan datang adalah terasa sesak pada abdomen bagian atas (Manuaba, 2007). (1) Keluhan utama
Keluhan utama adalah pada kasus kehamilan letak sungsang, keluhan yang dirasakan ibu adalah gerakan janin terasa lebih banyak bagian perut bagian bawah dan terasa penuh dibagian atas (Winknjosastro, 2005).
(2) Riwayat menstruasi Untuk mengetahui menarche, siklus menstruasi, lama menstruasi, banyaknya, menstruasi teratur atau tidak, sifat darah, dismenorhoe atau tidak (Prawirohardjo, 2005).
(3) Riwayat hamil ini (a) HPHT : Dikaji untuk menghitung usia Kehamilan dan
tanggal tafsiran persalianan (Winknjosastro, 2005).
(b) HPL
: Dikaji untuk mengetahui perkiraan lahir bayi, apakah bayi lahir prematur atau postmature merupakan faktor predisposisi dari letak sungsang (Prawiroharjo, 2005).
(4) Riwayat kesehatan sekarang Dikaji tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditemukan ibu hamil untuk petunjuk dini adanya respon wanita tersebut terhadap kehamilannya, mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal (Sujiyatini dkk, 2008). (a) Riwayat kesehatan yang lalu
Dikaji semua riwayat sakit, cidera, reaksi terhadap pengobatan, perawatan rumah sakit, alergi yang diketahui, transfusi darah, semua riwayat pembedahan khususnya yang berhubungan dengan struktur panggul untuk penyelidikan khusus mungkin diperlukan untuk memperkirakan atau mencegah semua komplikasi yang mungkin terjadi dalam persalinan (Sujiyatini dkk, 2008).
(b) Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi dan epilepsi (Prawirohardjo, 2008).
(c) Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular dan penyakit menurun seperti hipertensi, DM, jantung, TBC (Prawirohardjo, 2008).
(d) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan dengan keluarga etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan dengan lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut tinggal (Fletcher dkk, 2009).
(e) Riwayat keturunan kembar
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan kembar atau tidak (Marmi dkk, 2011).
(f) Riwayat operasi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang berhubungan dengan tindakan kebidanan (Wheeler, 2004).
(5) Riwayat perkawinan Dikaji untuk mengetahui menikah berapa kali dan berapa lama menikah karena status perkawinan ibu yang jelas (5) Riwayat perkawinan Dikaji untuk mengetahui menikah berapa kali dan berapa lama menikah karena status perkawinan ibu yang jelas
(6) Riwayat KB Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah menggunakan KB atau belum, jika pernah lamanya berapa tahun, dan jenis KB yang digunakan (Varney, 2004).
(7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu (a) Kehamilan : Adakah gangguan seperti mual, muntah berlebihan, hipertensi dan perdarahan pada kehamilan (Varney, 2007).
(b) Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada perdarahan waktu persalinan atau tidak, ditolong oleh siapa dan dimana tempat melahirkan (Varney, 2007).
(c) Nifas
: Adakah terjadi perdarahan, infeksi dan bagaimana laktasinya (Varney, 2007).
(d) Anak
: Jenis kelamin, hidup atau mati, berat badan waktu lahir, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada (Varney, 2007).
(8) Pola kebutuhan sehari-hari
(a) Nutrisi
Untuk mengetahui status gizi ibu, apakah sudah memenuhi standar makanan yang dibutuhkan seorang ibu hamil, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat Untuk mengetahui status gizi ibu, apakah sudah memenuhi standar makanan yang dibutuhkan seorang ibu hamil, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat
(b) Eliminasi
BAK ditanyakan adakah perubahan pola BAK sebalum dan sesudah hamil, sering kencing terjadi karena rahim ke depan menyebabkan kandung kemih terasa penuh pada triwulan kedua sudah menghilang. BAB pada wanita hamil terjadi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristlaltik usus menyababkan kesulitan untuk buang air besar (Prawirohardjo, 2005).
(c) Akitivitas
Untuk mengetahui aktivitas ibu berlebihan atau tidak dan adakah trauma atau kecelakaan kerja (Sujiatini dkk, 2006).
(d) Istirahat
Wanita hamil dianjirkan untuk istirahat untuk merencanakan istirahat yang cukup yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilan. Jadwal istirahat Wanita hamil dianjirkan untuk istirahat untuk merencanakan istirahat yang cukup yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilan. Jadwal istirahat
(e) Personal hygiene
Dikaji kebiasaan ibu dalam menjaga kebersihan dirinya yaitu kebiasaan mandi, gosok gigi, bila kerusakan gigi tidak diperhatikan mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, septikemia, oleh karena infeksi di rongga mulut dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana- mana, ganti baju, dan penggunaan alas kaki (Prawirohardjo, 2005).
(f) Hubungan seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu dan apakah ada keluhan (Varney, 2007).
(g) Riwayat psikologis, sosial, ekonomi
1. Psikologis Perlu dikaji untuk mengetahui bahwa kehamilannya diterima oleh dirinya, suami dan kelurga atau tidak karena apabila ibu tidak mendapat dukungan sehingga psikologi ibu terganggu dan dapat mengganggu kehamilannya (Prawirohardjo, 2005).
2. Penggunaan obat-obatan atau jamu dikaji untuk mengetahui apakah ibu mengkomsumsi jamu atau obat 2. Penggunaan obat-obatan atau jamu dikaji untuk mengetahui apakah ibu mengkomsumsi jamu atau obat
kelainan
organ pada janin
(Wiknjosastro, 2005).
2) Data Obyektif Data obyektif didapatkan melalui :
a) Pemeriksaan fisik umum (1) Kesadaran Umum : Untuk mengetahui keadaan ibu apakah
baik/sedang/buruk. Pada kasus ibu hamil normal keadaan umum baik (Saifuddin,
2006). Pada kasus kehamilan sungsang kesadaran umum adalah baik
(2) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis, somnolen, koma. Pada ibu hamil sungsang adalah composmentis (Wiknjosastro, 2005).
(3) Tekanan darah : Tekanan darah diukur faktor hipertensi atau hipotensi (Saifuddin, 2001). Batas normal antara 90/60 mmHg sampai 130/90
mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 150 mmHg dari
pasien normal (Wiknjosastro, 2005).
keadaan
(4) Nadi : Pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit. Batas suhu normal adalah
60 - 100x/menit (Wiknjosastro, 2005). (5) Suhu
: Suhu normal pada ibu hamil adalah
C, jika keadaan suhu tinggi menunjukkan adanya infeksi (Marmi, 2011). Suhu normal adalah 36!C-37!C (Wiknjosastro, 2005).
0 36 0 C -37
(6) Pernafasan
: Apabila ibu
sesak nafas akan berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran atau berat badan janin tidak sesuai dengan usia kehamilan batas
12-20 x/menit (Prawirohardjo, 2005). (7) Berat badan
normal
: Untuk mengetahui berat badan pasien selama hamil kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg. Kenaikan berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi besar, sebab janin besar dapat menyebabkan disproporsi, meskipun ukuran panggul normal (Wiknjosastro, 2005).
(8) Tinggi badan
: Berkaitan
dengan kemungkinan panggul sempit bila tinggi badan kurang (Wiknjosastro, 2005).
(9) LILA : Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu hamil tidak kurang dari 23,5 cm (Wiknjosastro, 2005).
b) Pemeriksaan sistematis Menurut Wiknjosastro (2005), pemeriksaan sistematik dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkuasi untuk mengetahui keadaan umum yang mempengaruhi kesehatan atau kehamilan dan persalinan ibu meliputi : (1) Kepala
: Perlu dikaji bagaimana kebersihan rambut, kulit kepala, ada ketombe atau tidak, ada benjolan atau tidak pada kepala.
(2) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan, cloasma gravidarum, adakah oedema.
(3) Mata : Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan conjungtiva pucat atau merah muda, warna sclera putih atau tidak.
(4) Hidung : Perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran benjolan pada hidung yang dapat berpengaruh jalan nafas.
(5) Telinga : Perlu dikaji untuk mengetahui keadaan telinga apakah terdapat serumen atau tidak karena bisa berpengaruh pada pendengara.
(6) Mulut : Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau tidak, gigi berlubang atau tidak. (7) Leher
: Dikaji
mengetahui adanya pembesaran kelenjar tyroid yang biasanya disebabkan karena kekurangan garam beryodium.
untuk
(8) Dada : Observasi apakah simetris atau tidak, adakah teraba benjolan, nyeri atau tidak, punting susu menonjol atau tidak, pada payudara.
(9) Perut : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah luka bekas operasi ataukah nyeri tekan yang sekiranya perlu pengawasan khusus saat persalinan.
(10) Genetalia : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda-tanda penyakit kelamin yang perlu diwaspadai seperti keputihan, syphilis,
herpes.
(11) Anus : Perlu dikaji adakah haemoroid atau tidak. (12) Ekstermitas
: Perlu dikaji apakah ada kelainan atau tidak, bisa digerakan atau tidak, adakah oedem, varices atau tidak.
Atas : Simetris, tidak ada oedem dan varises, kuku tidak pucat dan tidak sianosis. Bawah : Simetris, tidak ada oedem dan varises, kuku tidak pucat, tidak ada tanda howman, tidak ada nyeri tekan, reflek patella +/+.
c) Pemeriksaan Khusus Obstetri Pemeriksaan obstetri dilakukan untuk mengetahui keadaan kehamilan dan persalinan meliputi : (1) Abdomen
(a) Inspeksi