UPAYA GURU BK MEGEMBANGKAN KARAKTER CERD

UPAYA GURU BK MEGEMBANGKAN KARAKTER CERDAS SISWA DALAM
ARAH PILIH KARIER PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Oleh:
M.Ferdiansyah, M.Pd.,Kons
[email protected]
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Univ PGRI Palembang
ABSTRAK
Seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
indonesia, maka pemerintah melakukan banyak perubahan dalam semua aspek
pendidikan. Salah satu aspek tersebut adalah Kurikulum, pada tahun 2013
pemerintah mengeluarkan Kurikulum 2013 dimana dalam Kurikulum 2013 guru
BK juga mengalami perubahan peran dalam membantu peserta didik. Pada
Kurikulum 2013 guru BK fokus membantu siswa dalam peminatan. Peminatan
merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dan salah satu upaya guru BK
dalam memfasilitasi peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Salah satu tujuan tersebut adalah membantu arah pilih karier peserta didik, guna
untuk membentuk karakter cerdas siswa dalam pilihan karier ke depan, melalui
berbagai upaya pelayanan bimbingan dan konseling yang profesional. Adapun
upaya guru BK dalam membentuk karakter cerdas siswa dalam arah pilih karier
siswa adalah a)melakukan pendampingan kepada peserta didik dengan
berkolaboratif dengan guru mata pelajaran b) memberikan layanan penempatan

dan penyaluran c) memberikan layanan orientasi dan informasi d) memberikan
layanan bimbingan kelompok dengan memasukkan pendidikan karakter cerdas e)
mengumpulkan dokumen setiap peserta didik dan f) melakukan tes bakat dan
minat pada peserta didik. Upaya tersebut sejalan dengan tugas guru BK dalam
Kurikulum 2013 yaitu mengawal, memfasilitasi dan memberi advokasi terhadap
proses pembelajaran di sekolah.
Kata Kunci: Guru BK, Peserta didik, Karakter cerdas,Peminatan, Kurikulum
2013.

A. Pendahuluan
Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 dan di keluarkan Permendikbud
No. 81A Tahun 2013, konsekuensi logisnya adalah seluruh lembaga pendidikan
dibawah Kemendikbud harus melaksanakan Kurikulum 2013. Oleh karena itu
guru mata pelajaran, guru kelas dan guru BK sebagai pelaksana langsung dalam
proses pembelajaran harus mampu dan mematuhi peraturan yang ditetapkan
oleh pemerintah. Lebih jauh guru BK pada Kurikulum 2013 diwajibkan untuk
membimbing peserta didik dalam program peminatan. Program peminatan ini
merupakan ladang garapan guru BK. Kurikulum 2013 dikembangkan dalam
upaya pemerintah meningkatkan capaian pendidikan nasional Indonesia.
Guru BK atau konselor sekolah merupakan salah satu ujung tombak

pelaksana pendidikan, yang bertugas membantu mengarahkan peminatan
kelompak dan pendalaman materi mata pelajaran sesuai dengan kemampuan
dasar umum seperti kecerdasan, bakat, minat dan kecendrungan umum setiap
peserta didik. Merujuk pada pernyataan tersebut maka, guru BK memiliki peranan
penting dalam membantu arah pilih karier peserta didik, agar peserta didik
memiliki karakter cerdas dalam memilih dan melanjutkan pendidikan ke depan
dalam proses mencapai karier yang diinginkan oleh peserta didik. Sejak
diberlakukanya permendikbud 81A lampiran VI, pemerintah menginstruksikan
pelayanan konseling ada dalam program pembelajaran dua jam pelajaran dalam
seminggu, dengan adanya intruksi tersebut jelas mendorong guru BK untuk
mengembangkan materi dan bagaimana menciptakan strategi pembelajaran yang
dapat memotivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Guru BK pada hakekatnya adalah pendidik, oleh karena itu dengan
masuknya layanan konseling dalam struktur program maka, guru BK dituntut
untuk melakukan suatu pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan jumlah kelas
yang menjadi tanggung jawabnya. Pengertian pembelajaran sendiri adalah
bagaimana seorang guru mampu mendorong peserta didik untuk belajar dalam
arti menguasai sesuatu hal yang baru (Prayitno 2013: 23), oleh karena itu dengan
ditekankannya tugas guru BK dalam Kurikulum 2013 guru BK diharapkan mampu
melaksanakan mandat dari Kemendikbud dengan berupaya membentuk karakter

cerdas peserta didik dalam perencanaan arah pilih karier.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka, masalah yang
menjadi fokus dalam kajian makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah upaya guru BK dalam membentuk karakter cerdas siswa
dalam arah pilih karier pada Kurikulum 2013?
2. Bagaimanakah Implikasi pelaksanan Kurikulum 2013 terhadap bimbingan
konseling terhadap kinerja guru BK di sekolah?
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah ;
1. Menambah wawasan, pengetahuan. keterampilan nilai dan sikap guru BK
dalam menjalankan tugasnya pada Kurikulum 2013
2. Sebagai masukan kepada guru BK dalam melaksanakan tupoksi-nya pada
Kurikulum 2013
3. Memperjelas langkah kerja guru BK di sekolah.

4. Membantu guru BK dalam upaya mengembangkan karakter cerdas
peserta didik.
D. Pembahasan
Profesi bimbingan dan konseling mulai memetakan perjalanannya saat

Frank Parsons (1909) menguraikan proses untuk pemilihan karier dan
memperkenalkan gerakan bimbingan pekerjaan. Menurut Parsons, lebih baik
memilih suatu profesi daripada mengejar pekerjaan. Glading (2012: 402)
menjelaskan bahwa memilih karier lebih dari sekedar menentukan apa yang akan
dilakukan seseorang untuk mencari nafkah. Pekerjaan mempengaruhi hidup
seseorang secara keseluruhan, termasuk fisik dan mental. Proses pemilihan
karier sangat unik untuk masing-masing individu. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti, kepribadian, jenis kelamin, bakat, minat dan usia.
Gibson (2010: 445) menjelaskan bahwa pendidikan karier merupakan
totalitas pengalaman di mana seorang belajar dan mempersiapkan diri untuk
terlibat di dalam pekerjaan sebagai bagian dari cara memperoleh penghasilan.
Konselor sekolah atau guru BK harus menyadari kalau pendidikan karier sangat
penting bagi peserta didik. Pendidikan karier tersebut berlandaskan pada tugas
perkembangan peserta didik, oleh karena itulah melalui layanan peminatan yang
terdapat pada Kurikulum 2013 guru BK diharapkan mengarahkan peserta didik
agar memilki kematangan konsep diri dan harga diri sehingga peserta didik
memiliki karakter cerdas dalam menentukan kariernya ke depan. Pilihan karier
tentunya membutuhkan sikap dan tingkat kecerdasan diri, sehingga apapun
resiko, dampak negatif atau positif atas pilihan karier dapat disadari secara sadar
bukan karena intervensi dari pihak lain. Oleh karena itu dalam hal ini guru BK

sebagai pendidik harus berupaya membantu peserta didik dalam arah pilih karier
peserta didik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru BK menelusuri data
peserta didik dengan segenap latar belakang keluarga, bakat, dan jika
memungkinkan guru BK dapat menyandingkan data hasil tes psikologi peserta
didik. Senada dengan pernyataan tersebut di atas peran guru mata pelajaran,
guru wali kelas, dan orangtua sangat berkontribusi besar terhadap arah pilih
karier siswa. Oleh karena itu kolaborasi guru mata pelajaran, wali kelas orangtua
siswa dan guru BK menjadi kunci keberhasilan guru BK untuk mengembangkan
karakter cerdas siswa dalam arah pilih karier paserta didik.
Lebih jauh peminatan menurut Kurikulum 2013 adalah;
1. Pemilihan, penetapan bidang keahlian peserta didik.
2. Pendekatan pembelajaran yang berbasis minat sesuai dengan
kesempatan belajar
3. Pengambilan keputusan dan pilihan minat belajar, mata pelajaran bidang
keahlian yang didasari oleh pemahaman terhadap potensi diri
4. Peminatan adalah sebuah proses berkesinambungan sebagai upaya
memfasilitasi peserta didik dalam mencapai perkembangan yang optimal
sesuai dengan maksud dan tujuan pendidikan nasional.
Mengacu pada peminatan yang telah dirumaskan di dalam Kurikulum

2013 tersebut, maka guru BK harus memiliki program dan materi yang terjadwal,
terencana untuk menghindari kekeliruan dalam arah pilih karier peserta didik.

Oleh karena itulah guru BK sebisa mungkin dapat memberikan layanan berupa;
1) memberikan layanan penempatan dan penyaluran serta penjurusan untuk
siswa SMA dan SMK 2)memberikan layanan informasi dalam bentuk klasikal
mengenai pilihan untuk melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan pilihan dan
kemampuan yang dimiliki peserta didik 3) menginformasikan, mengenalkan
pekerjaan kebutuhan karier masa depan yang dibutuhkan masyarakat 4)
mengajak peserta didik melakukan kunjungan ke lapangan yang menjadi pusat
industri.
Sebagaimana tertuang dalam dalam undang-undang guru no 14 tahun
2005, guru harus memiliki kompetensi profesional, komptensi paidagogik,
kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian, dalam kompetensi kepribadian
guru mutlak harus memiliki karakter yang kuat, agar dalam pelaksanaan proses
perilaku bijak sebagai guru BK tercermin dalam setiap tindakan sehingga mampu
memberi penguat dan menjadi inspirasi serta motivasi berprestasi bagi setiap
peserta didik, sehingga peserta didik akan mudah diarahkan oleh guru BK dalam
pemilihan karier.
Lebih khusus Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) 2005

menegaskan bahwa ada sejumlah persyaratan yang terkait dengan kemampuan
yang harus yang harus dimiliki oleh konselor sekolah atau guru BK untuk
berpartisifasi menuju pada kesiapan membimbing dan mengarahkan peserta
didik dalam pemilihan karier yang sesuai dengan komptensi peserta didik, oleh
karena itu dibutuhkan konselor sekolah atau guru BK yang memiliki standar
kompetens; 1) memiliki kesadaran akan etika profesional, 2) memahami konsep
dasar dan praksis dalam pendidikan 3) menguasai konsep perilaku dan
perkembangan individu 4) menguasai konsep dan paksis bimbingan dan
konseling 5) menguasai konsep dan paksis assesment 6) menguasai konsepkonsep dan praksis riset dalam bimbingan dan konseling.
Guru BK yang profesional dituntut untuk mampu mengimplementasikan
Kurikulum 2013, meskipun proses sosialisasi Kurikulum 2013 belum menyentuh
semua kalangan pendidikan di daerah. Akan tetapi sebagai seorang yang
profesional guru BK harus siap menghadapi semua tantangan dan rintangan
yang terjadi di lapangan, karena setiap tujuan perubahan adalah untukmencapai
dan meningkatkan kualitas peserta didik. Sedangkan hakikat dari perubahan
Kurikulum adalah peninjauan ulang terhadap kebijakan lama pemerintah.
Lebih jauh ada tiga hal mendasar yang termuat dalam Kurikulum 2013
1. Pola pikir pendidikan
2. Isi atau materi yang diajarkan
3. Proses dan metode pembelajaran

Pada Kurikulum sebelumnya (KTSP), guru wajib menyusun silabus
sendiri. Pada Kurikulum 2013 guru dibebaskan dari tugas membuat silabus
sehingga dapat fokus terhadap proses pembelajaran, namun setiap perubahan
pasti ada konsekuensi dari perubahan pasti ada plus minus, oleh karena itu guru
dituntut untuk memiliki kreativitas dalam proses pembelajaran, selain itu guru BK
juga sebisa mungkin menjalin kerjasama dengan guru mata pelajaran dalam
memantau perkembangan peserta didik. Adapun upaya yang dapat dilakukan
oleh guru BK dalam membuat data siswa agar dapat digunakan dalam arah pilih
karier atau peminatan siswa adalah sebagai berikut;

Nama Siswa
Jenis Kelamin
NIS
Nama Sekolah
Alamat Sekolah
Jumlah Saudara
Pekerjaan Orangtua
Nilai Tes
Nilai Raport


Tes

Prestasi

Mata Pelajaran
IPA
IPS
Bahasa Indo
Bahasa Inggris
Matematika
Tes
IQ
Bakat
Minat
Bidang
Akademik
Non Akademik

Budi
Laki-laki

0021
SMAN XX
Palembang
4
Petani
Hasil
8
8
8
8
9
Hasil
110
Relasi Ruang
Sosial
Hasil
Juara 2
Juara 1 Basket
antar sekolah


Ket
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Ket
Cerdas

Ket

Berdasarkan format data di atas maka akan memudahkan guru BK dalam
penelusuran hasil tes bakat, dan minat sesuai dengan nilai raport, prestasi
akademik, dan non tes yang kemudian dapat dianalisis secara mendalam oleh
guru BK. Hal tersebut bertujuan agar guru BK tidak mengalami kesulitan dalam
memberikan arah pilih karier siswa, sehingga dari proses pengarahan karier
tersebut peserta didik diharapkam memiliki karakter cerdas dalam menentukan
arah pilih karier.
Peminatan merupakan bagian integrasi sebagaimana yang dijelaskan
dalam Kurikulum 2013, dalam program pelayanan bimbingan dan konseling pada
satuan menengah. Peminatan akademik menawarkan pilihan antar minat atau
pendalaman mata pelajaran, serta peminatan pada studi lanjut. Secara khusus
tanggung jawab program peminatan siswa sepenuhnya menjadi tanggung jawab
guru BK namun dalam proses pengumpulan data tetap bekerjasama dengan guru
mata pelajaran dan orangtua.
Peminatan yang dibimbing dan diarahkan oleh guru BK dapat membentuk
karakter cerdas peserta didik dalam arah pilih karier ke depan. Oleh karena itu
esensinya setiap individu perlu memahami kemampuan, minat, terhadap bidang
pekerjaan yang ditawarkan kepada individu tersebut. Memiliki kemampuan atau
kematangan karier merupakan kenyamanan dalam bekerja nantinya, karena
dalam perkembangan global menciptakan tingkat persaingan yang tinggi
dikalangan pencari kerja. Oleh karena itu pengampu profesi harus siap dengan
berbagai pergeseran kerja. Senada dengan pernyataan tersebut Surya (2009)
menyatakan bahwa ”Lahan kerja konseling mengalami pergeseran dari situasi
isolasi kepada keterkaitan dengan berbagai aspek kehidupan” hal tersebut sesuai

dengan pola konseling komprehensif yaitu layanan konseling mencakup semua
aspek kehidupan.
Adapun kerangka pikir pola bimbingan dan konseling, dalam Kurikulum
2013 mengembangkan karakter cerdas dalam arah pilih karier siswa dapat
digambarkan sebagai berikut;
Bimbingan dan Konseling di
Sekolah

Bimbingan
Pribadi

Bimbingan
Sosial

Bimbingan
Belajar

Materi Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan BK
2. Kegiatan Pendukung

Arah pilih Karier/peminatan

Tugas perkembangan peserta
didik

Peserta didik Cerdas dalam
memilih karier

Bimbingan
Karier

E. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut;
1. Melalui program kerja yang kreatif dan aplikatif guru BK dapat
diharapkan dapat memberikan motivasi peserta didik menjalani
proses pembelajaran dalam suasana yang dinamis, kondusif dan
kompetitif.
2. Melalui program peminatan pada Kurikulum 2013 dapat memberi
penjelasan atau pemahaman pada peserta didik agar dapat
merencanakan pilihan karier masa depan dengan pertimbangan
yang matang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
3. Melalui program peminatan pada Kurikulum 2013 dapat membentuk
gambaran atau pola karier, dengan kecendrungan pilihan karier yang
diinginkan dengan senantiasa mendekatkan diri dengan kegiatan
atau aktifitas yang terkait dengan pilihan karier peserta didik ke
depan.
4. Guru BK melalui program peminatan pada Kurikulum 2013 dapat
berupaya menanamkan dan membentuk karakter cerdas siswa
dalam pengambilan keputusan karier.

F. Daftar Pustaka
ABKIN 2005. Kompetensi Konselor Indonesia. http:www.Abkin.com (diakses 21
Desember 2013)
Gibson, Robert L., dan Mithcell., Mariane H. 2010. Bimbingan dan Konseling.
Terjemahan oleh Yudi Santoso. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Glading, Samuel T. 2012. Konseling Profesi yang Menyeluruh. Terjemahan oleh
Winarno dan Lilian Yuhono. Jakarta: PT. Indeks.
Kurikulum 2013. Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implimentasi Kurikulum 2013.
Surya, Mohammad. 2009. Peluang dan Tantangan Global Profesi Bimbingan dan
Konseling. Makalah disampaikan dalam kuliah umum di UPI.