Hubungan antara minat terhadap profesi guru motivasi belajar dan prestasi belajar pada mahasiswa keguruan : studi pada mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

  HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP PROFESI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEGURUAN (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Oleh : Roswita Indra Noviastuti 049114055 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP PROFESI GURU,

MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PADA

MAHASISWA KEGURUAN

  (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Disusun Oleh : Roswita Indra Noviastuti

  NIM : 049114055

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  Karya ini aku persembahkan untuk :

  • Yesus yang selalu Mendampingi aku dan memberi jalan yang terbaik untukku,

  • Bapak Fx. Joko Prayitno & Ibu M. M Hariyati yang dengan sabar

  membimbing dan mendukung setiap langkahku,

  • Mbak Ika, Kris & Sinta yang selalu memberi semangat,
  • Rm. A. Gatot W.,SMM yang selalu memberi semangat, nasehat dan doa,
  • My Love, Agahari Iswara Jati yang selalu menemani dan memberi semangat

    setiap saat.

  Hargailah apa yang Anda lakukan, dan Lakukanlah apa yang Anda Hargai ~Values Realization Institute~

  Pengalaman membuat Engkau mampu untuk Mengenal sebuah Kesalahan bilamana Engkau melakukannya lagi ~Franklin P. Jones~

  ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP PROFESI GURU, MOTIVASI

  BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEGURUAN (

  

Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

  )

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  Roswita Indra Noviastuti Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) hubungan antara minat terhadap profesi guru dengan motivasi belajar mahasiswa keguruan, 2) hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan dan 3) hubungan antara minat terhadap profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma yang sedang mengambil matakuliah microteaching yang berjumlah 102 mahasiswa. Peneliti berhipotesis bahwa 1) ada hubungan yang positif antara minat terhadap profesi guru dengan motivasi belajar mahasiswa keguruan, 2) ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan dan 3) ada hubungan yang positif antara minat terhadap profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan. Data penelitian diungkap dengan menggunakan Skala minat terhadap profesi guru dan Skala motivasi belajar yang telah disusun dengan teknik Likert. Skala minat terhadap profesi guru memiliki reliabilitas 0.840 dan Skala motivasi belajar memiliki reliabilitas 0.822. Prestasi belajar menggunakan IPK mahasiswa yang diperoleh dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris atas ijin Kaprodi yang bersangkutan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson

  

Product Moment . Hasil penelitian menunjukkan 1) korelasi minat terhadap profesi

  guru dengan motivasi belajar sebesar 0.462, p = 0.000 (p<0.01), yang berarti ada hubungan yang positif antara minat terhadap profesi guru dengan motivasi belajar mahasiswa keguruan, 2) korelasi motivasi belajar dengan prestasi belajar sebesar 0.073, p= 0.233 (p>0.01), yang berarti tidak ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan, 3) korelasi minat terhadap profesi guru dengan prestasi belajar sebesar -0.038, p=0.351 (p>0.01), yang berarti tidak ada hubungan yang positif antara minat terhadap profesi guru dengan prestasi belajar pada taraf signifikansi 1 %. Kata kunci : minat terhadap profesi guru, motivasi belajar, prestasi belajar

  ABSTRACT The Relation Between Interest to Teacher Profession, Academic Motivation and

  Academic Performance in Teaching College Students (Study in English’s Language Education in Sanata Dharma University)

  Roswita Indra Noviastuti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  This research aimed to know 1) the relation between interest to teacher profession with academic motivation in teaching college students, 2) the relation between academic motivation with academic performance in teaching college students, and 3) the relation between interest to teacher profession with academic performance in teaching college students. The subjects were 102 students in English’s Language Education in Sanata Dharma University who take microteaching’s class. The hypothesis were that 1) There was a positive correlation between interest to teacher profession and academic motivation in teaching college students, 2) There was a positive correlation between academic motivation and academic performance in teaching college students, and 3) There was a positive correlation between interest to teacher profession and academic performance in teaching college students. The data was revealed by the scale of interest to teacher profession with the reliability 0.840 and academic motivation scale was 0.822. Academic performance used IPK that collected from English’s Language Education. The data was analyzed with Pearson Product Moment Correlation. The results were shown 1) Correlation coefficient of interest to teacher profession and academic motivation was 0.462, p = 0.000 (p<0.01) that means there was positive correlation between interest to teacher profession and academic motivation in teaching college students, 2) Correlation coefficient of academic motivation and academic performance was 0.073, p= 0.233 (p>0.01) that means there wasn’t positive correlation between academic motivation and academic performance, 3) Correlation coefficient of interest to teacher profession and academic performance was -0.038, p=0.351 (p>0.01) that means there wasn’t positive correlation between interest to teacher profession and academic performance in teaching college students at 1% significant level.

  Key words : interest to teacher profession, academic motivation, academic performance

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Penulis juga menyadari bahwa dalam proses pengerjaan skripsi ini penulis didukung oleh berbagai pihak yang dengan tulus dan senang hati membantu penulis. Oleh karena itu, penulis dengan tulus ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sangat berperan dalam proses pengerjaan skripsi ini dan juga dalam kehidupan penulis :

  1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan fasilitas-fasilitas dan berbagai kemudahan dalam menyelesaikan skripsi dan kegiatan akademik.

  2. Bapak V. Didik Surya H., S.Psi., M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar memberikan arahan, masukan dan waktu untuk memperbaiki skripsi ini, serta dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi dan Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si selaku dosen penguji skripsi.

  4. Ibu Lusia Pratidarmanastiti, M. Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberi arahan, semangat dan dukungan baik dalam kegiatan akademik maupun pada saat menyelesaikan skripsi.

  5. Romo Paul Suparno, S.J selaku professional judgement dalam penelitian ini, terima kasih atas bimbingan romo.

  6. Semua Bapak / Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang telah mengajari banyak hal tentang psikologi dan semua karyawan Fakultas Psikologi (Mas

  Gandung, Ibu Nanik, Mas Doni, Mas Muji, Pak Gie, dll) yang selalu membantu kelancaran kegiatan akademik.

  7. Bapak Fx. Joko Prayitno & Ibu M. M Hariyati yang selalu mendukung semua kegiatan penulis, memberi semangat dan dukungan materiil dan non materiil sehingga penulis bersemangat untuk menyelesaikan skripsi.

  8. Mbak Ika dan Mas Yuli, Kris, dan Sinta yang selalu memberi semangat dan dorongan untuk penulis agar secepatnya menyelesaikan skripsi.

  9. Rm. A. Gatot, SMM yang selalu memberi semangat, nasehat, dan doa.

  10. Agahari Iswara Jati, terima kasih atas kasih sayang dan semangat yang selalu ada buat penulis, teruslah berjuang dan gapai mimpimu.

  11. Bapak & Ibu Sugeng Prihanto, Mbak Asti, Tio, Om Tri, terima kasih atas dukungan dan semangat yang telah diberikan.

  12. Mas Antok yang selalu bersedia direpotkan dan bersedia membantu dalam mencetak skripsi ini. Terima kasih.

  13. Sahabatku, Tyas yang selalu mengingatkan, membantu dan memberi semangat untuk segera menyelesaikan skripsi, terima kasih buat semuanya.

  14. Sahabat-sahabatku, Lusi, Fanni, Dita, terima kasih selalu bersedia menjadi tempatku berbagi saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

  15. Pungky, Mas Daru, Mami Lusi, Mas Jimmy, Dina, Mas Nico, terima kasih atas semua dukungan dan semangat yang diberikan yang selalu menghiburku saat lagi penat, kapan-kapan nonton bola bareng lagi yuks..

  16. Teman-teman bimbingan Pak Didik, Betty, Sikha, Fenni, Mbak Wiwid, Mbak Inung, terima kasih buat saran dan semangatnya.

  17. Rekan-rekan P2TKP, Mbak Diana, Ruri, Tinul, Wulan, Mas Sumar, Patje, Alma, Tya, pokoknya semuanya (maaf tidak bisa menyebutkan satu-satu), terima kasih semua dukungannya.

  18. Temen-temen angkatan 2004, Nana, Hetty, Mami Yoan, Galih, Elis, Vero, Mitha, Mita, Pandu, Maya dan semua temen-teman yang tidak bisa disebut satu per satu, terima kasih atas saran-saran dan dukungannya.

  19. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris, terima kasih atas kerjasama dan ijin yang diberikan.

  20. Karyawan sekertariat Pendidikan Bahasa Inggris, terima kasih telah membantu kelancaran pengambilan data

  21. Teman-teman PBI 2006 yang menjadi subyek dalam penelitian penulis, terima kasih atas kerjasama dan dukungannya.

  22. Segenap pihak yang selalu mendukung dan memberi semangat penulis yang tidak bisa penulis ungkap satu per satu, terima kasih semuanya.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membaca dan bagi ilmu pengetahuan.

  Penulis, Roswita Indra Noviastuti

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. ix

KATA PENGANTAR...................................................................................... x

DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG....................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH................................................................... 5 C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................. 6 D. MANFAAT PENELITIAN .............................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8

A. Minat Terhadap Profesi Guru ......................................................... 8

  1. Minat ....................................................................................... 8

  2. Profesi Guru ............................................................................ 9 3.

  Minat Terhadap Profesi Guru ................................................. 13

  4. Indikator Minat Terhadap Profesi Guru.................................. 14

  B. Motivasi Belajar ................................................................................ 15

  1. Pengertian Belajar ................................................................... 15 2.

  Pengertian Motivasi Belajar.................................................... 16 3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ....................... 20

  C. Prestasi Belajar ................................................................................. 20 1.

  Pengertian Prestasi Belajar...................................................... 20

  2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar........... 22

  D. Kerangka Berpikir............................................................................ 22

  1. Hubungan Antara Minat Terhadap Profesi Guru dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan............................................................................... 22

  2. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ............. 24

  3. Hubungan Antara Minat Terhadap Profesi Guru dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan............................................................................... 26

  E. Hipotesis Penelitian........................................................................... 27

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 28

A. Jenis Penelitian.................................................................................. 28 B. Variabel Penelitian............................................................................ 28

  C. Subyek Penelitian.............................................................................. 30 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 31

  E. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner................................................ 33

  F. Teknik Analisis Data......................................................................... 36

  1. Uji Asumsi Data Penelitian..................................................... 36 2.

  Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................... 37

  

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 39

A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 39 1. Perijinan Penelitian ................................................................. 39

  2. Pelaksanaan Pengambilan Data Penelitian ............................. 39

  B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 41

  1. Deskripsi Subyek Penelitian ................................................... 41

  2. Deskripsi Data Penelitian........................................................ 41

  C. Hasil Penelitian.................................................................................. 42

  1. Uji Asumsi Penelitian ............................................................. 42 2.

  Pengujian Hipotesis ................................................................ 44 D.

   Pembahasan....................................................................................... 46

  

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 50

A. Kesimpulan ........................................................................................ 50 B. Saran .................................................................................................. 51 C. Keterbatasan ..................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 53

LAMPIRAN......................................................................................................... 56

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Perbedaan antara Peran Mendidik, Membimbing, Mengajar, dan Melatih Tabel 2. Bentuk Final Skala Minat Terhadap Profesi Guru Tabel 3. Bentuk Final Skala Motivasi Belajar Tabel 4. Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian Tabel 6. Hasil Pengujian Normalitas Tabel 7. Hasil Pengujian Linearitas

  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : Kisi-kisi Instrumen Minat Terhadap Profesi Guru

  Kisi-kisi Intrumen Motivasi Belajar Skala Try Out I Minat Terhadap profesi Guru Skala Try Out I Motivasi Belajar Uji Validitas Reliabilitas Skala Try Out I

  LAMPIRAN B : Kuisioner Penelitian (Try Out II (terpakai))

  Uji Validitas Reliabilitas Try Out II (terpakai) Hasil Analisis One Sample T-Test

  LAMPIRAN C : Uji Normalitas dan Linearitas

  Uji Linearitas dengan Scatterplot Korelasi Minat Terhadap Profesi Guru, Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Surat Ijin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guru merupakan komponen yang penting dalam pendidikan. Tanpa guru,

  pendidikan takkan berjalan karena tak ada yang mengarahkan siswa dalam belajar, khususnya di sekolah. Guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik siswa. Selain mengajar, guru juga bertanggung jawab untuk membimbing, melatih dan mengarahkan siswanya dalam proses pembentukan kepribadian. Guru juga mengevalusi hasil belajar siswa sehingga jika terjadi kesalahan guru dapat membimbing ke arah yang lebih baik. Di samping itu, guru berperan sebagai wakil orang tua di sekolah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu menjadi teladan yang baik bagi siswanya baik di dalam sekolah maupun dalam masyarakat yang lebih luas.

  Profesi guru merupakan profesi yang mulia. Suparlan (2006) mengatakan bahwa guru adalah ibu dari semua profesi. Tanpa guru takkan ada profesi lain seperti dokter, pengacara, hakim dan lain-lain. Meskipun profesi guru kurang memiliki status ekonomi yang tinggi namun profesi guru sangat dihormati dalam masyarakat. Seperti pomeo Jawa yang mengatakan bahwa guru adalah orang yang “digugu lan ditiru”. Guru menjadi tempat bertanya dan sumber berbagai pengetahuan karena dianggap memiliki pendidikan yang lebih tinggi. Dulu masyarakat berlomba-lomba untuk menjadi guru karena profesi ini dianggap

  2 sebagai profesi yang istimewa, namun sekarang peringkat profesi guru sebagai profesi yang istimewa mulai menurun (Suparlan, 2006).

  Pergeseran budaya dan kemajuan teknologi mempengaruhi perubahan penilaian pada profesi guru. Peran guru sebagai tempat bertanya dan sumber pengetahuan telah digeser oleh teknologi yang semakin maju, seperti internet. Tanpa harus bertanya pada guru, kita dapat mengetahui berbagai pengetahuan yang diinginkan melalui internet. Bahkan informasi dari berbagai negara dapat diperoleh dengan mudah.

  Masyarakat kini tak lagi mengganggap guru sebagai tokoh penting dalam masyarakat. Guru dianggap sama seperti profesi lain, merupakan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masyarakat lebih mementingkan diri sendiri dan memandang segala sesuatu dari materi. Tentu saja profesi guru bukanlah profesi yang pantas dipandang dari segi materi karena jelas profesi dokter lebih menguntungkan dalam hal materi (Suparlan, 2006).

  Suparlan (2006) menjelaskan bahwa perubahan penilaian pada profesi guru menyebabkan minat masyarakat terhadap profesi gurupun menurun sehingga tidak banyak lulusan sekolah menengah yang berminat melanjutkan pendidikannya di jalur keguruan. Mereka lebih tertarik pada profesi-profesi yang lebih menjanjikan dalam hal materi, seperti profesi dokter, arsitek, pengacara, dll. Selain itu, mereka yang melanjutkan ke sekolah kedokteran dianggap lebih istimewa dan lebih pintar, sedangkan mereka yang memilih jurusan keguruan biasanya karena mereka kurang beruntung dalam bidang lain yang mereka inginkan atau merasa kurang secara intelektual (Suparlan, 2006). Hal ini serupa

  3 dengan hasil wawancara pendek yang dilakukan dengan beberapa mahasiswa keguruan yang awalnya mereka masuk fakultas keguruan bukan atas kemauan sendiri.

  Citra guru yang buruk ini juga diakui oleh Paul Suparno, dosen Universitas Sanata Dharma yang dimuat dalam harian Kompas, 21 Februari 2006.

  Paul Suparno (dalam Permanasari & Wisudo, 2006) menjelaskan bahwa citra guru yang buruk kemudian berpengaruh langsung pada kualitas calon mahasiswa program studi kependidikan.

  Suparno mencontohkan ketika IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas, lulusan SMA terbaik justru memilih program-program studi nonkeguruan yang dibuka kemudian. Misalnya, nilai calon mahasiswa Farmasi Sanata Dharma yang rata-rata mencapai 8,5 , sedangkan untuk program kependidikan tidak hanya minatnya yang sedikit namun nilai hasil tes akademiknya pun rendah. Bahkan Suparno mengatakan bahwa sejujurnya mereka tidak boleh menjadi guru.

  Meskipun sejumlah studi kependidikan yang favorit masih diminati, namun sebagian dari mereka enggan menjadi guru. Misalnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang terkenal cukup favorit, tetapi sedikit yang berminat menjadi guru. Hal ini tidak hanya dialami oleh Universitas Sanata Dharmadisebutkan pula bahwa pernah terjadi di Universitas Negeri Jakarta dalam satu angkatan hanya 1 dari 30 orang yang akhirnya menjadi guru (dalam Permanasari & Wisudo, 2006).

  4 Sebelum menjadi guru yang sebenarnya, calon-calon guru ini akan mendapatkan pendidikan keguruan di perguruan tinggi yang memiliki jurusan keguruan atau biasa disebut FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) agar layak menjadi guru. Di sini para calon guru atau biasa disebut mahasiswa keguruan akan mempelajari ilmu pengetahuan, metode belajar – mengajar, bagaimana menyusun perencanaan pembelajaran yang baik dan sebagainya.

  Hasil dari proses pendidikan tersebut akan diwujudkan dalam suatu nilai atau biasa dikenal dengan nilai IP (Indeks Prestasi). Nilai dari prestasi belajar ini akan menentukan apakah mahasiswa keguruan yang bersangkutan telah berhasil melalui proses pendidikan tersebut atau belum. Jika nilai yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelulusan maka mahasiswa atau calon guru tersebut telah berhasil melalui proses pendidikan dengan baik sehingga dapat lulus dan mulai bekerja atau berprofesi sebagai guru. Jelas bahwa calon gurupun harus memiliki prestasi belajar yang tinggi. Dengan prestasi belajar yang tinggi diharapkan dapat menjadi seorang guru yang professional dan berkualitas tinggi pula.

  Prestasi belajar dalam diri seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri. Winkel (2007) mengemukakan faktor yang berasal dari dalam diri misalnya intelektual (kemampuan belajar, cara belajar), non-intelektual (motivasi, sikap, minat, perasaan, kondisi psikis, kondisi akibat sosial-kultural) dan kondisi fisik. Sedangkan faktor yang berasal dari luar misalnya kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, guru dan fasilitas belajar, pengelompokkan siswa, faktor sosial di sekolah (sistem sekolah, status sosial

  5 siswa, interaksi guru dan siswa) dan faktor situasional (meliputi keadaan politik dan ekonomi, keadaan waktu dan tempat, keadaan musim dan iklim) .

  Motivasi dan minat merupakan dua faktor yang penting dalam menentukan prestasi belajar. Motivasi adalah dorongan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Minat merupakan respon akan kesukaan (Strong dalam Murphy & Davidshofer, 2005).

  Sebagai mahasiswa atau calon guru yang sedang menjalani proses pendidikan tentu membutuhkan minat dan motivasi untuk belajar. Tanpa motivasi dan minat yang tinggi ada kemungkinan mahasiswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjalani proses pendidikannya karena tidak ada perasaan suka dan kekuatan yang mendorong diri untuk menjalani proses pendidikan tersebut.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana minat mahasiswa keguruan sebagai calon-calon guru terhadap profesi guru yang dihubungkan dengan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan.

B. RUMUSAN MASALAH

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui : 1.

  Apakah ada hubungan yang positif antara minat terhadap profesi guru dengan motivasi belajar mahasiswa keguruan?

  2. Apakah ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan?

  6 3.

  Apakah ada hubungan yang positif antara minat terhadap profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan?

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Hubungan antara minat terhadap profesi guru dengan motivasi belajar mahasiswa keguruan

  2. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan

  3. Hubungan antara minat terhadap profesi guru dengan prestasi belajar mahasiswa keguruan

  D. MANFAAT PENELITIAN

  Penelitian ini memiliki manfaat, sebagai berikut :

  a. Bagi mahasiswa Hasil penelitian ini dapat memberi informasi bagi mahasiswa akan pentingnya minat terhadap profesi guru sehingga mahasiswa dapat mulai menumbuhkan minat terhadap profesi guru yang akan mereka jalani nantinya.

  b. Bagi fakultas keguruan Hasil penelitian ini dapat memberi informasi bagi fakultas tentang minat terhadap profesi guru dan motivasi belajar sebagai faktor yang dapat

  7 dipertimbangkan dalam mempersiapkan calon-calon guru yang berkualitas.

BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Terhadap Profesi Guru

  1. Minat Winkel (2007) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Strong (dalam Murphy & Davidshofer, 2005) mendefinisikan minat (interest) sebagai respon akan kesukaan, yang merupakan suatu respon afektif yang dipelajari terhadap suatu objek atau aktivitas. Strong menghubungkan minat dengan ketekunan (persistance) dan kepuasan (satisfaction).

  Seseorang yang memiliki minat pada suatu materi akan berusaha dengan tekun untuk mempelajari materi tersebut dan setelah materi itu dapat dipelajari akan menimbulkan suatu kepuasan dalam diri.

  Ormord (2008; 417) mengemukakan bahwa minat atau interest adalah “ perception that an activity is intriguing and enticing; typically

  accompanied by both cognitive engagement and positive effect.” Ormord

  melihat minat sebagai suatu aktivitas yang menggugah rasa ingin tahu dan menarik, yang disertai dengan kesadaran dan pengaruh yang positif.

  Minat pada diri seseorang akan menimbulkan rasa ingin tahu untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal yang diminati tersebut. Minat merupakan sesuatu yang disadari sehingga seseorang yang memiliki minat

  9 atau tertarik pada suatu objek secara sadar akan mencurahkan perhatiannya pada objek tersebut.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan menetap yang didorong oleh perasaan senang atau ketertarikan seseorang pada suatu obyek yang disertai dengan perhatian yang lebih dan partisipasi pada kegiatan yang berkaitan dengan obyek tersebut.

2. Profesi Guru

  Suparlan (2006) menjelaskan bahwa profesi menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan terhadap pekerjaan itu. Maka jelaslah bahwa guru juga merupakan suatu profesi. Menurut Poerwadarminta (dalam Suparlan, 2006), guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  Dalam Surat Edaran Mendikbud dan Kepala BAKN Nomor 57686/MPK/1989 dinyatakan lebih spesifik bahwa “Guru adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwewenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah

  10 (termasuk hak yang melekat dalam jabatan)”. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 (2) menyatakan bahwa “Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.” Pengertian pendidik dijelaskan dalam Ketentuan Umum butir 5 sebagai berikut : “ Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.”

  Suparlan (2006) menjelaskan bahwa guru memiliki tugas yang paling sulit, karena pekerjaannya membuat peserta didik memahami.

  Suparlan membedakan pengertian mendidik, membimbing, mengajar dan melatih secara terminologis akademis sebagai berikut : a. Mendidik

  Dalam mendidik, guru lebih berperan sebagai panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladan siswa. Sikap dan perilaku guru baik di dalam maupun di luar kelas secara tidak langsung merupakan alat pendidikan yang akan membentuk kepribadian siswa di masa mendatang. Contoh dan keteladan dalam bersikap dan berperilaku, berbudi pekerti luhur, dan berakhlak mulia seperti jujur,

  11 tekun, mau belajar, amanah, sosial, dan sopan santun terhadap sesama menjadi bahan ajar yang akan ditiru oleh siswanya.

  b. Membimbing Dalam membimbing, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk membimbing siswa, memberikan dorongan psikologis agar siswa dapat menepikan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mengganggu proses pembelajaran di dalam dan di luar sekolah, serta memberikan arahan dan pembinaan karir siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.

  c. Mengajar Dalam mengajar, guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang diampu untuk ditransfer kepada siswa. Guru harus menguasai materi, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas dan dasar-dasar pendidikan d. Melatih

  Dalam melatih, guru diharapkan memberikan banyak kesempatan pada siswa untuk menerapkan konsep atau teori dalam praktik yang akan digunakan langsung dalam kehidupan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk mempraktikkan berbagai jenis ketrampilan yang mereka butuhkan.

  12 Tabel 1 Perbedaan antara Peran Mendidik, Membimbing, Mengajar, dan Melatih

  

No. Aspek Mendidik Membimbing Mengajar Melatih

  1. Isi Moral dan kepribadian Norma dan tata tertib

  Bahan ajar berupa ilmu pengetahuan dan teknologi

  Ketrampilan atau kecakapan hidup (life skills)

  2. Proses Menjadi contoh dan teladan dalan hal moral dan kepribadian

  Memberikan motivasi untuk belajar dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang telah menjadi kesepakatan bersama Menyampaikan atau mentransfer bahan ajar yang berupa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan menggunakan strategi dan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan individual siswa Memberikan contoh kepada siswa atau mempraktikkan ketrampilan tertentu atau menerapkan konsep yang telah diberikan kepada siswa menjadi kecakapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari

  3. Strategi dan Metode Keteladanan, pembiasaan Motivasi dan pembinaan Ekspositori dan enkuiri Praktik kerja, simulasi, dan magang

  Sumber : Guru sebagai Profesi (2006 : 31)

  13 Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa profesi guru adalah suatu pekerjaan yang menuntut tanggung jawab untuk mengajar, membimbing, mendidik dan melatih peserta didik dalam dunia pendidikan.

3. Minat terhadap Profesi Guru

  Telah diuraikan di atas bahwa minat adalah suatu kecenderungan menetap yang didorong oleh perasaan senang atau ketertarikan seseorang pada suatu obyek yang disertai dengan perhatian yang lebih dan partisipasi pada kegiatan yang berkaitan dengan obyek tersebut. Dalam penelitian ini, minat yang dimaksud adalah perasaan senang atau ketertarikan seseorang, perhatian dan partisipasi pada profesi guru atau dunia keguruan, khususnya pada mahasiswa keguruan.

  Mahasiswa yang memiliki minat terhadap profesi guru tentu memiliki perasaan senang terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru. Strong (dalam Murphy & Davidshofer, 2005) mengemukakan bahwa minat berhubungan dengan ketekunan dan kepuasan. Mahasiswa yang berminat terhadap profesi guru akan merasa senang dan bersemangat dalam menekuni profesi guru dan akan merasa puas saat berhasil mempelajari atau berpartisipasi di dalam aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan profesi guru.

  14 Winkel (2007) juga mengistilahkan perasaan tertarik pada topik yang sedang dibahas atau dipelajari dengan istilah perhatian. Mahasiswa yang berminat pada profesi guru tentu akan memberikan perhatian yang lebih pada tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam dunia pendidikan. Perhatian nampak dari adanya rasa ingin tahu mahasiswa untuk mempelajari dan memahami bahkan ikut serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan bidang pendidikan. Misalnya seminar-seminar pendidikan atau kegiatan mahasiswa baik di dalam maupun di luar yang berhubungan dengan bidang pendidikan.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti mendefinisikan minat terhadap profesi guru sebagai suatu kecenderungan menetap pada diri seseorang yang didorong oleh perasaan senang atau ketertarikan terhadap profesi guru yang disertai dengan perhatian yang lebih dan partisipasi pada kegiatan keguruan atau pendidikan. Peneliti membatasi profesi guru sebatas tanggung jawab guru dalam proses mengajar, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik.

  4. Indikator Minat terhadap Profesi Guru Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk memprediksi minat terhadap profesi guru, antara lain :

  15 a.

  Perasaan senang terhadap profesi guru Adanya rasa senang saat mempelajari atau menjalani proses mengajar, mendidik, membimbing, atau melatih. Perasaan senang itu meliputi sejumlah rasa yang lebih spesifik seperti rasa puas, rasa gembira, rasa nikmat, rasa simpati dan rasa sayang (Winkel, 2007). Sebaliknya, perasaan tidak senang meliputi sejumlah rasa yang lebih spesifik seperti rasa cemas, rasa gelisah, rasa takut, rasa marah dan rasa dendam.

  b.

  Perhatian yang lebih terhadap profesi guru Perhatian yang lebih nampak dari adanya rasa ingin tahu untuk mempelajari hal-hal yang menunjang proses mengajar, mendidik, membimbing atau melatih, misalnya dengan membaca buku atau artikel pendidikan atau mempelajari metode-metode belajar mengajar alternatif yang tidak diajarkan oleh dosen pengajar.

  c. Partisipasi aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan bidang keguruan atau pendidikan.

  Perhatian yang lebih juga nampak dalam partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan yang menyangkut bidang pendidikan baik di dalam maupun di luar kampus seperti seminar-seminar pendidikan atau kegiatan pengajaran yang bersifat tidak wajib atau sukarela.

  16 B. Motivasi Belajar 1.

  Pengertian Belajar Sepanjang hidupnya individu akan terus belajar. Menurut Winkel

  (2007), belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative konstan dan berbekas. Menurut Hamzah (2007), belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah memperoleh informasi yang disengaja sebagai upaya untuk mencapai perubahan tingkah laku baik menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap.

  Hamzah menjelaskan bahwa proses tersebut ada berkat interaksi antara individu dengan lingkungannya. Interaksi ini kemudian berubah dalam bentuk penguasaan atau penilaian terhadap sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan maupun kecakapan yang diperoleh yang merupakan penambahan atau peningkatan suatu perilaku.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan belajar merupakan suatu aktivitas mental yang terjadi karena interaksi individu dengan lingkungan guna memperoleh sesuatu yang baru berupa perubahan tingkah laku. Perubahan ini dapat berupa suatu penambahan atau peningkatan perilaku dari yang tidak tahu menjadi lebih tahu, dari yang hanya mengerti hingga mampu memahami sesuatu.

  17 2.

  Pengertian Motivasi Belajar Motivasi merupakan kekuatan dalam diri yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan. Santrock (2004) mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh dengan energi atau semangat, terarah dan bertahan lama.

  Marshall Jones (dalam McClelland, 1985) ketika memperkenalkan edisi tahunan Nebraska Symposium on Motivation mengemukakan bahwa motivasi berkaitan dengan bagaimana perilaku dimulai, diberi energi, dipertahankan, diarahkan dan dihentikan. Lepas dari perbedaan motivasi belajar dengan motivasi berprestasi, beberapa ahli motivasi berprestasi mencoba menjelaskan permulaan, arah dan intensitas dari perilaku individu dalam situasi dimana hasilnya dapat dievaluasi dalam standar tertentu (Stipek, 1993).

  Gerrig dan Zimbardo (2008) juga mendefinisikan motivasi sebagai suatu konsep dinamika yang digunakan untuk mendeskripsikan proses mengarahkan perilaku. Dari beberapa definisi yang dikemukan di atas jelas bahwa motivasi berhubungan dengan bagaimana perilaku yang berenergi dimulai, diarahkan dan dipertahankan dalam jangka lama.

  Berdasarkan perspektif kognitif (Santrock, 2004), motivasi lebih dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran seperti motivasi internal untuk mencapai tujuan, atribusi (persepsi tentang kesuksesan-kegagalan) dan keyakinan dapat mengontrol lingkungan secara efektif. Perspektif kognitif

  18 berpendapat bahwa tekanan eksternal, misal hukuman atau imbalan seharusnya tidak dilebih-lebihkan (Santrock, 2004).

  Maehr (dalam Stipek, 1993) mendeskripsikan 5 pola perilaku yang dapat digunakan sebagai indikasi motivasi yang berhubungan dengan belajar, yaitu 1. Arah perhatian dan kegiatan

  Dalam satu kelas yang sama, belum tentu semua anak akan melakukan hal yang sama meskipun diberi tugas yang sama. Ada anak yang dengan tekun mengerjakan tugas. Ada pula anak yang malah bersosialisai dengan yang lain dan tidak mengerjakan tugasnya. Hal ini juga seringkali terjadi dalam proses perkuliahan.

  Kedua jenis anak ini sama-sama termotivasi, tetapi mereka memiliki aktivitas dan perhatian yang berbeda. Perilaku anak yang mengerjakan tugas mungkin termotivasi untuk belajar, atau hanya untuk menyenangkan guru atau memperoleh external reward. Sedangkan perilaku anak yang mengabaikan tugas mungkin termotivasi untuk menjadi popular. Anak yang tidak bekerja keras untuk menyelesaikan tugas termasuk anak yang tidak termotivasi untuk belajar.

2. Persistance (ketekunan)

  Lama waktu yang digunakan dalam aktivitas terutama tugas yang sulit, seringkali digunakan sebagai index perilaku dari motivasi. Individu yang mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan memiliki motivasi yang lebih rendah daripada individu yang bertahan.

  19 3.

  Level aktivitas Level intensitas berhubungan dengan level motivasi. Individu yang bekerja dengan intensif memiliki motivasi yang lebih tinggi daripada yang bekerja setengah hati.

  4. Continuing Motivation (motivasi kelanjutan) Individu yang melakukan sesuatu tanpa insentif eksternal yang nyata atau atas kemauan sendiri memiliki motivasi yang tinggi. Misal : mahasiswa yang membaca tentang materi perkuliahan di rumah atau saat waktu luang atau menyelesaikan soal yang tidak diminta oleh dosen (tidak wajib dikerjakan) 5. Performance (hasil)

  Hasil merupakan konsekuensi dari 4 faktor di atas. Individu yang bekerja intensif, bertahan pada tugas yang sulit dan melakukan sesuatu atas kemauan sendiri akan belajar lebih dan memperoleh hasil yang lebih baik daripada individu yang bekerja setengah hati, menghindari tugas dan mudah menyerah Meskipun demikian, Stipek (1993) menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang sempurna antara motivasi dan hasil karena individu yang sedikit usaha dapat memperoleh hasil yang baik tanpa benar-benar mencoba. Oleh karena itu, motivasi harus diukur bebas dari performance (hasil).

  Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu proses dalam diri yang memberi semangat,

  20 arah dan kegigihan dalam belajar. Proses dalam diri berarti berhubungan dengan motivasi internal mahasiswa atau keinginan sendiri untuk belajar. Perilaku yang bersemangat berarti perilaku belajar yang dilakukan dengan perasaan senang. Perilaku yang terarah adalah perilaku yang memiliki tujuan.

  Mahasiswa yang memiliki tujuan belajar untuk menguasai materi yang dipelajari merupakan mahasiswa yang memiliki motivasi untuk belajar yang tinggi. Mahasiswa yang termotivasi juga memiliki kegigihan untuk mempertahankan perilaku belajar dalam jangka waktu yang lama.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

  Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dalam diri seseorang. Menurut Winkel (2007) faktor yang mempengaruhi proses belajar dan motivasi belajar pada diri seseorang pada umumnya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : faktor internal dan faktor eksternal.

  Faktor internal meliputi tujuan siswa yang ingin dicapai, tujuan untuk berprestasi, perasaan dan minat serta sikap siswa terhadap pelajaran yang diberikan. Sedangkan faktor eksternal yaitu metode atau strategi yang digunakan selama berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, keadaan sosial ekonomi, keadaan sosial kultural, dan keadaan fisik.

  Hamzah (2007) menjelaskan bahwa motivasi belajar dapat timbul karena adanya faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil,

  21 dorongan kebutuhan untuk belajar, harapan akan cita-cita dan adanya faktor ekstrinsik berupa penghargaan, lingkungan yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi belajar merupakan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Winkel (2007) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar yang terjadi pada anak sekolah yang hasilnya berupa ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

  Prestasi belajar biasanya dilihat dengan menggunakan suatu ujian atau tugas-tugas yang kemudian diberi nilai berupa angka, simbol, atau huruf. Ujian atau tugas tersebut disusun berdasarkan materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya.

  Pada perguruan tinggi, ujian ini disusun oleh dosen yang bersangkutan sesuai dengan materi perkuliahan yang diajarkan. Hasil dari ujian tersebut merupakan evaluasi belajar bagi para peserta didik yang berguna untuk melihat sejauh mana ia memahami materi yang telah disampaikan. Hasil ujian atau tugas-tugas akan dikomulasikan dan dirata-rata untuk menentukan nilai akhir mata kuliah. Nilai akhir ini biasanya berupa huruf A, B, C, D, E atau F sesuai norma yang berlaku dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.

  22 Nilai akhir ini kemudian akan dikomulasikan lagi dengan nilai akhir mata kuliah yang lain yang diambil dalam satu semester dan dibagi berdasarkan beban kredit yang diambil. Hasil dari pembagian ini biasa disebut sebagai Indeks Prestasi atau lebih dikenal dengan sebutan IP. IP atau Indeks Prestasi inilah yang menunjukkan seberapa tinggi tingkat prestasi belajar mahasiswa yang bersangkutan.

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap atau perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu yang dilihat dengan menggunakan suatu ujian atau tugas. Dalam penelitian ini, prestasi belajar ditunjukkan dengan tingkat Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2009.

0 0 125

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh motivasi dan prestasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan praktik mengajar : studi kasus mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 97

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 139

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 133

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 107

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 112

Pengaruh motivasi dan prestasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan praktik mengajar : studi kasus mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 95

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 - USD Repo

0 0 157