Tingkat kedisplinan terhadap tata tertib siswa kelas V sekolah dasar Pangudi Luhur Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

  

TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB

SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO

SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010

  

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

  

Progam Studi Bimbingan dan Konseling.

  

Disusun Oleh :

Zabrina Wibowo

06 1114 030

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Oleh : Zabrina Wibowo NIM : 06 1114 030 Telah disetujui oleh : Pembimbing

  Dr. Gendon Barus, M.Si.

  • Tanggal ------------------------------

  TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Dipersiapkan dan ditulis oleh : Zabrina Wibowo

  NIM : 06 1114 030 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 22 September 2010 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan --------------------------- Ketua : Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si.

  Sekretaris :

  A. Setyandari S.Pd, S.Psi., Psikolog.,M.A. --------------------------- Anggota :

  • Dr. Gendon Barus, M.Si.
  • Anggota : Drs. MJ. Retno Priyani, M.Si Yogyakarta,

  22 September 2010

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Dekan,

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Karena itu Aku berkata kepadamu : apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah

bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

  

(Markus 11:24)

Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaanMu, karena

perbuatan tanganMu aku akan bersorak sorai.

  

(Mazmur 92:5)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.

  

( Filipi 4:13)

Dengan penuh cinta kasih kupersembahkan skripsi ini kepada :

  • Tuhan Yesus yang selalu memberi penguatan, kemampuan berfikir dan semangat dalam menyelesaikan segala tanggung jawabku.
  • Tiga lelaki terhebat dalam hidupku, Papa tercinta Bpk. Eko Tjiptono Wibowo, Kakakku tersayang Eldo Wibowo dan Sebastian Wibowo.
  • Almamaterku tempat bertumbuh dan berkembang Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, September 2010 Penulis, Zabrina Wibowo

  

ABSTRAK

TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON

BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010

  

Zabrina Wibowo

06 1114 030

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kedisiplin siswa

kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah.

Aspek yang diteliti adalah bagaimanakah tingkat kedisiplin siswa kelas V SD PL Don

Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah ? Kemudian,

berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, peneliti merumuskan topik-topik bimbingan

klasikal apa saja yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V SD PL Don Bosko

Semarang tahun ajaran 2009/2010 ? Tingkat kedisiplin para siswa dikelompokan dalam

empat kategori, yaitu tinggi, cukup, sedang, dan rendah.

  Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran

2009/2010 dengan jumlah 82 orang. Penelitian ini mengambil metode satu kali

penyebaran angket dengan system try-out terpakai. Alat pengumpul data yang digunakan

meliputi angket tingkat disiplin diri para siswa yang terdiri dari 70 item dan dibagi dalam

sepuluh aspek, yaitu aspek waktu belajar, waktu istirahat, pakaian seragam, proses

kegiatan belajar mengajar, kehadiran siswa, kebersihan, sopan santun, keuangan,

perpustakaan, dan kegiatan lain. Kuesioner ini disusun berdasarkan buku panduan

sekolah SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010.

  Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukan: (1) Tingkat kedisiplin diri para

siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib

sekolah berada dalam kategori tinggi karena 68.3% siswa memiliki tingkat kedisiplin diri

tinggi, terdapat 26.82% memiliki tingkat kedisiplinan sedang, dan 4.88% memiliki

tingkat kedisiplinan rendah.; (2) setiap aspek peraturan masih ada yang lemah. Topik-

topik bimbingan klasikal disusun berdasarkan aspek-aspek disiplin yang lemah itu . Pada

aspek waktu belajar topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku harus berdoa sebelum

melakukan kegiatan. Pada aspek waktu istirahat, yaitu: Tertib sebelum masuk kelas. Pada

aspek pakaian seragam, yaitu: Aku keren dengan seragamku. Pada aspek proses kegiatan

belajar mengajar, yaitu : Aku menghargai guru dan temanku. Pada aspek kehadiran

siswa, yaitu : Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin. Pada

aspek kebersihan, yaitu : Kelasku bersih. Pada aspek sopan santun, yaitu : Sopan santun.

Pada aspek keuangan, yaitu : Aku membayar tepat waktu. Pada aspek perpustakaan, yaitu

: Aku cinta membaca. Pada aspek kegiatan lain, yaitu : Kegiatan ekstrakurikuler sebagai

penyalur bakat.

  

ABSTRACT

THE DISCIPLINE LEVEL OF FIFTH GRADERS TOWARD THE

SCHOOL RULES AT PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG

  

IN 2009/2010

Zabrina Wibowo

06 1114 030

  This research a descriptive research using the survey method. The aim of this

research is to gather information concerning the students’ discipline level of Grade V at

SD PL Don Bosko (PL Don Bosko Elementary School) Semarang in 2009/2010 school

year toward school discipline. The investigated aspects involved is (1) how is the

students’ discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010

school year on school discipline? Based on the research results conducted, the research

formulates the given topics of classical guidance that should be provided for students of

Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. The students’

discipline levels were divided into four categories, namely, high, fair, moderate, and

low.

  The research population involved 82 students of Grade V at SD PL Don Bosko

Semarang in 2009/2010 school year. This research adopted one time questionnaire

distribution method with applied try-out system. Data collection instruments involved

questionnaires on students’ discipline level consisting of 70 items which were divided

into ten aspects consisting of study time, break time, uniform, teaching learning process,

students’ presence, cleanliness, politeness, finance, library, and other programs. These

questionnaires were developed based on the school’s guidance book available at the SD

PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year.

  In general, the research results showed (1) the students’ self-discipline level of

Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 toward school discipline is

categorized as high since 68.3% students indicated high level of self-discipline, while

other 26.82% students were categorized as fair, and 4.88% students were categorized as

low; (2) weakness is found in individual discipline aspect. The topics of classical

guidance was developed based on the weak aspects. In terms of study time aspect, the

topic of guidance provided, namely: Aku harus berdoa sebelum melakukan kegiatan (I

should pray before starting my activities. In terms of recers, it is: Tertib sebelum masuk

kelas (Keep in order before entering the class). In terms of uniform; it is: Aku keren

dengan seragamku (Looking cool with my uniform). In terms of teaching learning

process, it is: Aku menghargai guru dan temanku (I appreciate my teachers and friends).

  

In terms of students’ presence, it is: Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan

meminta ijin (Embedding polite attitude through the habit of asking permission. In terms

of cleanliness, it is: Kelasku bersih (My class is clean). In terms of politeness it is:

Politeness. In terms of finance aspect, namely: Aku membayar tepat waktu (I make on-

time payment). In terms of library, it was: Aku cinta membaca (I love reading). In terms

KATA PENGANTAR

  

Puji syukur dipanjatkan kepada Bapa di surga, Juruselamatku Yesus Kristus atas

segala rahmat dan karuni-Nya, penulis dapat belajar di perguruan tinggi dan diselesaikan

penulisan skripsi ini.

  

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dari awal penyusunan sampai

penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, diucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma atas pengesahan skripsi ini.

  2. Dr. M.M. Sri Hastuti,M. Si, selaku Ketua Progam Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  

3. Br. Triyono, S.J, S.S., M.S., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu dan dengan kesabaran untuk memberikan bimbingan, pengarahan, serta koreksi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

4. Drs. Wens Tanlain, M. Pd dan Br. Triyono, S.J, S.S., M.S., selaku dosen

pembimbing akademik yang telah menuntun dan mengarahkan selama studi di Universitas Sanata Dharma.

  

5. Seluruh dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu, kasih,

bimbingan serta pengalaman berharga yang memperkembangkan dan memberikan suatu hal yang sangat istimewa.

  

6. Kepala Sekolah SD PL Don Bosko, siswa-siswa kelas V SD PL Don Bosko atas

waktu, kesempatan serta penerimaannya untuk melakukan penelitian di almamater tercinta.

  

7. Papa tersayang, Bpk. Eko Tjiptono Wibowo atas kasih sayang, cinta, perhatian,

dan segala dukungan baik doa maupun materil serta selalu menuntun saya untuk terus bertumbuh dan menjadi dewasa.

  8. Mama, Ibu Yunni Dwi Asmartyn atas dukungan dan doanya.

  

9. Kakak-kakak ku tercinta, Eldo Wibowo dan Sebastian Wibowo, atas segala

dukungan, perhatian, penghiburan dan kasih sayang untuk selalu mendukung harapanku.

  

10. Sahabat Charisma Mayang Sari atas segala bantuan, dukungan, perhatian dan

cinta yang selalu membuat aku bertambah semangat.

  11. Oma Isye tersayang untuk doa yang terus diberikan.

  

12. Om Atjil Tjiptadi Wibowo, Trijono Wibowo, Tante Agnes, dan Tante Susan

untuk segala masukan dan doanya.

  

13. Seluruh sahabat-sahabatku teman angkatan 2006 Progam Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma atas kebersamaan, sukacita, pembelajaran yang didapatkan bersama untuk terus bertumbuh dan berkembang.

  

14. Semua saudara dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas segala

kebaikan dan dukungannya.

  Penulis disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik untuk terus memperkembangkan pengetahuan. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang telah membacanya.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  v ABSTRAK vi

  ABSTRACT vii

KATA PENGANTAR

  viii DAFTAR

  ISI xi DAFTAR TABEL xiv DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN

  1 Belakang Masalah

  1 A. Latar Masalah

  4 B. Rumusan Penelitian

  4 C. Tujuan Penelitian 4 D. Manfaat Operasional Variabel

  5 E. Definisi BAB

II TINJAUAN PUSTAKA

   7

  7 A. Masalah Disiplin Disiplin

  7

  1. Pengertian Disiplin

  9

2. Unsur-Unsur

  12

  4. Dampak Negatif Kegagalan Menanamkan Disiplin

  13

  5. Menumbuhkan Disiplin Siswa Disiplin

  14

  6. Manfaat

  18

  7. Kaitan Antara Sikap Disiplin Dengan Empat Bidang

Perkembangan Anak : Pribadi, Sosial, Karier, dan Belajar

Mendisiplinkan Anak

  19

  8. Cara Tertib Sekolah 25 B. Tata Tata Tertib

  26

  1. Pengertian

  27

  2. Macam-Macam Tata tertib Sekolah Peraturan Sekolah

  27

  3. Bidang-Bidang

  28 C. Kaitan Disiplin dan Tata Tertib Sekolah Bimbingan 29 D. Progam Bimbingan

  30

  1. Pengertian Bimbingan

  32

  2. Tujuan

  34

  3. Progam Bimbingan Di Sekolah Dasar

  36

  4. Standar Kompetensi Bimbingan dan Konseling di SD

  40

  5. Pengertian Bimbingan Klasikal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  44 Penelitian

  44 A. Jenis Penelitian 44 B. Populasi Penelitian

  44 C. Instrumen dan Reliabilitas Kuesioner

  46 D. Validitas Pengumpulan Data

  51 F. Prosedur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  53 Penelitian

53 A. Hasil

  53

  1. Tingkat Disiplin Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah Hasil Penelitian

  59 B. Pembahasan

  63 C. Topik-topik bimbingan klasikal yang perlu diberikan kepada para

siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010

BAB

  V PENUTUP

   66

66 A. Ringkasan

B. Kesimpulan 67

  69 C. Saran Penelitian

  69 D. Keterbatasan DAFTAR PUSTAKA

70 LAMPIRAN

  73

  

DAFTAR TABEL

Tabel

  1 Tabel kisi-kisi angket

  45 Tabel 2 T abel skoring tingkat kedisiplinan siswa terhadap tata tertib

  46 Tabel 3 Tabel kisi-kisi angket setelah uji validitas

  48 Tabel 4 Tabel koefisiensi korelasi dan reliabilitas

  49 Tabel 5 Jadwal penelitian dan jumlah siswa

  51 Tabel 6 Tabel tingkat sisiplin diri para siswa kelas V SD PL Don

  54 Bosko tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah Tabel 7 Tabel tingkat disiplin diri siswa kelas V SD PL Don Bosko

  55 Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap Peraturan sekolah dilihat dari tiap aspek.

  Tabel 8 Tabel tingkat disiplin siswa SD PL Don Bosko Semarang

  58

tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah diurutkan

dari tingkat tertinggi sampai terendah. Tabel 9 Tabel topik-topik bimbingan siswa kelas V SD PL Don

  64 Bosko tahun ajaran 2009/2010

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Tata Tertib SD PL Don Bosko Semarang

  73 Lampiran 2 Peraturan/ Larangan Siswa SD PL Don Bosko Semarang

  77 Lampiran 3 Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL Don

  80 Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.

  Lampiran 4 Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL Don

  87 Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah (setelah uji validitas).

  Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL 90 Don Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.

  Lampiran 6 Uji Validitas dengan progam SPSS versi 12.00 106

  Lampiran 7 Tabulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kedisiplinan Siswa 107

Kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun Ajaran 2009/2010

Terhadap Tata Tertib Sekolah.

  

Lampiran 8 Perhitungan Gasal Genap 119

Lampiran 9 Hasil Perhitungan Daya Beda 121

  Lampiran 10 Kategori Tingkat Kedisiplin Para Siswa 123

  Lampiran 11 Perhitungan Presentase Tingkat Disiplin Tiap Aspek 124

  Lampiran 12 Kategori Jenjang (Ordinal) 125

  Lampiran 13 Garis-Garis Besar Progam Pelayanan Bimbingan Klasikal 126

  Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma 134

  Lampiran 15 Surat Keterangan Validitas Isi 135 Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 136

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh ada dan

  tidaknya kedisiplinan yang warga masyarakatnya. Bisa kita bayangkan apabila di dalam kehidupan ini tidak ada keteraturan maka kehidupan pun akan menjadi berantakan dan tidak terkendali, maka dibuatlah peraturan-peraturan untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian di masyarakat.

  Kedisiplinan juga merupakan salah satu aspek kemajuan kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa. Banyak tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dicapai karena faktor kedisiplinan yang sangat diperhatikan.

  Semua orang menginginkan keberhasilan belajar setiap siswa. Oleh karena itu, sekolah perlu mengusahakan terciptanya suasana belajar mengajar yang kondusif. Menanamkan disiplin adalah salah satu usaha yang dilakukan sekolah demi keberhasilan para siswa.

  Sikap kedisiplin tidak lahir dengan sendirinya. Kedisiplinan harus ditumbuhkan, dikembangkan dan diterapkan kedalam semua aspek kehidupan.

  Sikap disiplin harus tumbuh dan berkembang dalam sistem budaya yang ada di tengah masyarakat, maka dari itu sikap disiplin perlu ditanamkan sejak masa kanak-kanak.

  Disiplin sangat penting bagi perkembangan anak-anak baik dalam bidang

personal, karier, belajar maupun sosial. Bila tidak ada kedisiplinan maka semua

aspek tersebut tidak akan berkembang dengan baik, sebab salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan adalah sikap disiplin. Pada masa usia sekolah awal

inilah anak mulai membangun relasi dengan orang-orang baru, belajar bekerja

sama, menyesuaikan diri, menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan

lingkungan. Apabila kedisiplinan tidak diterapkan dan dijadikan kebiasaan sejak

usia dini, anak akan mengalami kesulitan dalam proses perkembangan.

  Faktor disiplin pun menjadi sebuah kebiasaan yang dibawa oleh

lingkungannya. Pada masa anak-anak, faktor yang sangat mempengaruhinya

adalah faktor lingkungan, bukan hanya rumah namun juga sekolah. Peran

keluarga sangatlah penting untuk membentuk anak-anak memiliki sikap disiplin.

  

Keluarga adalah tempat pendidikan anak yang pertama. Sikap dan sifat disiplin

orang tua menjadi contoh dan teladan bagi anak-anaknya.

  Banyak orang tua yang sibuk bekerja. Mereka tidak memiliki waktu untuk

mendampingi anak secara mencukupi. Orang tua cenderung menyerahkan proses

pendidikan anak ke sekolah. Dengan demikian sekolah menjadi tempat yang

sangat menentukan perkembangan anak. Peran pendidikan di sekolah dijalankan

oleh para guru. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga mendampingi anak

melalui keteladanan hidup. Karena anak sangat mendambakan seorang figur,

maka peran guru menjadi sangat penting. Anak belajar disiplin, baik secara

langsung maupun tidak langsung dari guru mereka.

  Kedisiplinan pun bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk menunjukkan

kualitas sebuah sekolah. Sekolah yang memiliki kedisiplinan tinggi, akan

dipercaya orang tua murid. Tantangan sekolah dan pendidikan pada masa kini

adalah kurangnya disiplin. Anak-anak cenderung sulit untuk diarahakan dan

dididik. Situasi ini diperburuk dengan adanya lingkungan yang ada kurang

mendukung. Akibatnya, meskipun memiliki potensi yang tinggi, kadang-kadang

anak menghadapi berbagai kesulitan meraih prestasi. Kedisiplinan perlu

ditanamkan sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah.

  Kepala SD PL Don Bosko Semarang pun mengatakan bahwa kedisiplinan

sangat penting diterapkan bagi para siswa, karena dengan adanya kedisiplinan ini

diharapkan terciptanya suatu keteraturan, kebiasaan baik dalam diri anak,

peningkatan mutu sekolah. Pembentukan karakter anak serta kedisiplinan menjadi

salah satu misi dan aspek yang perlu dikembangan dalam profil siswa SD Don

Bosko Semarang.

  Kedisiplinan merupakan aspek yang sangat menentukan perkembangan

dan keberhasilan anak di sekolah, maka peneliti merasa perlu memahami secara

mendalam mengenai kedisiplinan siswa. Oleh sebab itu perlu diteliti tentang :

Tingkat Kedisiplinan Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun Ajaran

2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah. Hasil penelitian digunakan untuk

menyusun topik-topik bimbingan yang relevan untuk meningkatkan kedisiplinan

anak.

  B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana tingkat kedisiplinan diri siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009/2010 sesuai dengan tata tertib sekolah ?

  2. Apa saja permasalahan kedisiplinan siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009/2010 ?

  3. Topik-topik bimbingan apa yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009/2010 sesuai dengan tingkat dan permasalahan kedisiplinan yang dihadapi ?

  C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan :

  1. Mengetahui tingkat kedisiplinan diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.

  2. Mengetahui jenis permasalahan kedisiplinan siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.

  3. Mengetahui topik-topik bimbingan klasikal yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010 Terhadap Tata Tertib Sekolah.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini :

1. Kepala Sekolah

  Kepala sekolah dapat memperoleh informasi mengenai tingkat dan permasalahan kedisiplinan siswa sesuai dengan tata tertib sekolah. Informasi ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas disiplin sekolah.

2. Guru Guru mendapatkan informasi mengenai tingkat kedisiplinan para siswa.

  Informasi ini berguna untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas

dan mutu pendampingan karakter siswa baik akademik maupun kepribadian.

  3. Peneliti Mendapat informasi yang berkaitan dengan permasalahan kedisiplinan para siswa dan ini menjadi hal yang sangat bermanfaat dalam mempersiapkan kecakapan bekerja di lembaga pendidikan pada umumnya dan sebagai guru BK pada khususnya.

E. Definisi Operasional Variabel

  Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan norma yang telah ditetapkan di sekolah

sebagaimana dirumuskan dalam buku panduan SD PL Don Bosko Semarang.

2. Tingkat kedisiplin adalah tinggi rendahya kedisiplinan sebagaimana terungkap melalui survei penelitian ini.

  

3. Tata tertib adalah ketentuan dan peraturan yang sudah ditetapkan dalam buku

panduan SD PL Don Bosko Semarang.

  

4. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang

Tahun Ajaran 2009/2010.

  

5. SD PL Don Bosko Semarang adalah sebuah sekolah dasar milik Yayasan

Panghudi Luhur dan dikelola oleh konggregasi FIC, yang beralamat di Jln.

  Sultan Agung No.133 Semarang, Jawa Tengah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini meninjau dan menguraikan salah satu faktor kehidupan yang penting yaitu disiplin. Hal-hal yang akan dibahas meliputi masalah disiplin dan tata tertib di sekolah. Kemudian mencari kaitan antara kedisiplinan, tata tertib sekolah dan progam bimbingan dan konseling untuk anak Sekolah Dasar (SD). A. Masalah Disiplin Disiplin merupakan segi kehidupan yang sangat penting. Karena tidak

  mungkin ada masyarakat yang teratur tanpa adanya kedisiplinan. Kedisiplinan juga menjadi faktor penting dalam membangun kehidupan sekolah. Sekolah yang berkualitas dan bermutu selalu menekankan sikap disiplin para siswa. Kedisiplinan akan ditinjau dari segi pengertian, unsur-unsur disiplin, menumbuhkan disiplin, manfaat disiplin, dan cara mendisiplinkan anak.

1. Pengertian Disiplin

  Kata disiplin dalam bahasa Inggris (discipline), berarti melatih bertindak sesuai dengan aturan-aturan (Suwondo, 2005). Tindakan melatih tersebut berlaku baik bagi manusia maupun binatang. Disiplin juga berkaitan dengan kata discipul dalam bahasa Latin, yang artinya adalah pengikut, murid. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990) disiplin merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa ditinjau dari aspek

  

Wantah (2005) disiplin dimengerti sebagai cara untuk membantu anak agar dapat

mengembangkan pengendalian diri. Sementara itu Rachman (1998: 168)

mengatakan bahwa disiplin pada hakikatnya adalah pernyataan sikap mental dari

individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang

didukung kesadaran untuk menuaikan tugas dan kewajiban dalam rangka

pencapaian tujuan. Menurut Hurlock (1978: 82) disiplin berasal dari kata yang

sama dengan ”discipline,” yakni seorang yang belajar dari atau secara sukarela

mengikuti seorang pemimpin, dalam hal ini adalah guru dan orang tua.

  Menurut Keith Davis sebagaimana dikutip oleh Mangkunegara (2000:

129) disiplin merupakan tindakan manajemen untuk menerapkan standarisasi

organisasi. Selanjutnya dia menegaskan perlunya mengembangkan disiplin

korektif dan disiplin preventif. Pengembangan disiplin korektif diupayakan

dengan jalan mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Dengan cara

itu maka, siswa bisa berdisiplin dan mengatur diri sedemikian rupa sehingga

dirinya menaati peraturan yang ada. Pengembangan disiplin korektif dilakukan

dengan cara menggerakan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku.

  Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa kedisiplinan

mengandung berbagai arti. Pertama, kedisiplinan berarti bertindak sesuai dengan

aturan. Kedua, disiplin berarti mengatur sikap mental untuk mematuhi peraturan.

Ketiga, disiplin berarti mengendalikan diri. Keempat, disiplin berarti mengikuti

pemimpin baik seorang guru maupun orang tua. Kelima, disiplin berarti

pengelolaan diri sesuai dengan standar perilaku organisasi. Dengan demikian

  

kedisiplinan selalu berkaitan dengan peraturan, pemimpin, dan ketertiban

organisasi.

2.Unsur-Unsur Disiplin

  Disiplin diri adalah perilaku yang sesuai dengan standar yang ditetapkan

kelompok sosial tempat seorang individu berada. Menurut Hurlock (1978: 84-91)

disiplin memiliki 4 unsur, yakni peraturan sebagai pedoman perilaku, konsistensi

dalam penerapan peraturan, hukuman untuk menegakan peraturan, dan

penghargaan untuk perilaku yang baik, yakni tindakan yang sejalan dengan

peraturan yang diterapkan. Masing-masing unsur tersebut akan diuraikan satu

persatu.

a. Perlunya peraturan sebagai pedoman perilaku disiplin.

  Peraturan adalah pola kendali tingkah laku disiplin yang telah ditetapkan oleh lingkungan. Pihak yang menetapkan peraturan itu bisa orang tua, guru, teman bermain atau pemegang otoritas lainnya. Tujuan peraturan adalah membekali anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu.

  Peraturan dapat ditentukan di lingkungan sekolah, keluarga, dan

masyarakat. Peraturan sekolah merupakan ketentuan apa yang boleh dilakukan

dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian aturan sekolah bersifat

membimbing perilaku siswa mengenai perilaku yang harus ada dan tindakan-

tindakan yang harus dihindarkan di lingkungan sekolah. Perilaku yang harus ada

misalnya masuk kelas tepat waktu. Tindakan yang harus dihindarkan misalnya

  

diterapkan dalam kehidupan keluarga di rumah. Tujuan peraturan keluarga adalah

mendidik anak tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh

dilakukan dalam hubungannya dengan anggota keluarga. Misalnya tidak

membunyikan musik keras-keras.

  Peraturan dalam masyarakat yang dibahas disini lebih berkaitan dengan

teman kelompok sebaya. Peraturan tersebut biasanya bertujuan untuk mendidik

anak untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan dalam

hubungannya dengan teman kelompok. Aspek yang ditekankan dalam peraturan

misalnya, disiplin waktu, penyesuaian diri, dan sikap saling menghargai antar

agama.

  Peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam membentuk

anak menjadi pribadi yang bermoral. Fungsi yang pertama adalah, fungsi

mendidik. Sebab peraturan selalu memperkenalkan kepada anak mengenai

perilaku yang disetujui oleh anggota kelompok tempat anak tinggal. Fungsi yang

kedua yaitu, mengekang perilaku yang tidak diinginkan. Supaya kedua fungsi

peraturan di atas dapat berjalan dengan efektif, peraturan yang ada hendaknya

harus dimengerti, diingat, dan diterima oleh anak.

b. Perlunya konsistensi dalam penerapan peraturan.

  Peraturan yang konsisten adalah peraturan yang tidak diubah-ubah. Sehingga dapat memberikan kesamaan hasil. Penetapan peraturan yang konsisten tidak akan membuat anak bingung mengenai apa yang diharapkan dari mereka. Fungsi konsistensi peraturan, adalah memberikan nilai didik yang besar, mempunyai nilai motivasi yang kuat, dan meningkatkan penghargaan terhadap peraturan dan pihak pemegang otoritas.

  c. Perlunya hukuman untuk menegakan aturan.

  Anak yang melanggar peraturan harus mendapatkan hukuman sebagai konsekuensinya. Ada dua fungsi hukuman. Fungsi yang pertama yaitu, mengingatkan agar anak tidak mengulangi tindakan yang tidak disiplin. Fungsi yang kedua yaitu, memberikan motivasi agar anak dimasa yang akan datang tidak mengulangi tindakan yang tidak disiplin.

  

d. Perlunya menghargai perilaku yang baik sejalan dengan peraturan yang

berlaku.

  Pemberian penghargaan bertujuan menjadikan anak berperilaku disiplin sesuai dengan harapan yang diberikan kepadanya. Penghargaan mempunyai nilai edukatif yang mampu memotivasi siswa untuk mengulangi perilaku yang disetujui oleh sekolah. Bentuk-bentuk penghargaan antara lain pujian, hadiah, dan perlakuan khusus secara positif.

  Keempat unsur yang mempengaruhi disiplin di atas sangat penting.

Keempat unsur di atas harus ada. Tidak adanya salah satu unsur disiplin tersebut

bisa menyebabkan munculnya perilaku yang tidak sesuai dengan standar harapan

sosial.

3. Penyebab Perilaku Tidak Disiplin

  Brown dan Brown (1973: 115) mengelompokan beberapa penyebab

perilaku siswa yang tidak disiplin kedalam empat faktor. Keempat faktor tersebut

adalah: a. Faktor guru.

  

b. Faktor sekolah yang meliputi: kondisi yang kurang menyenangkan, tidak

adanya keteraturan.

  c. Faktor latar belakang siswa, misalnya keluarga yang broken home.

  d. Faktor kurikulum yang kaku dan terlalu dipaksakan.

4. Dampak Negatif Kegagalan Menanamkan Disiplin

  Banyak dampak negatif yang dialami apabila orang tua dan guru gagal

dalam menanankan sikap disiplin bagi anak. Disiplin merupakan salah satu

perkembangan karakter yang harus terus dikembangkan. Kegagalan dalam

mengembangkan karakter yang baik pada anak bisa membawa akibat negatif

dalam perilaku dan kepribadian mereka.

  Salamah (2009) menuliskan beberapa akibat kegagalan menanamkan

disiplin pada anak. Pertama, anak tidak mampu bergaul dengan baik. Anak yang

tidak menaati aturan dalam kelompok cenderung dianggap tidak mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga akan menyulitkan pergaulan

dengan teman sebaya. Kedua, anak berperilaku tidak baik. Akibatnya anak akan

dikucilkan dari lingkungannya, sebab dianggap sebagai anak yang bermasalah.

  

keyakinan diri rendah karena ia dianggap tidak bisa menyesuaikan dengan

lingkungannya sehingga ia cenderung menjadi anak yang minder atau kurang

percaya diri. Keempat, selalu berfikir negatif. Anak akan selalu berfikiran negatif

terhadap dirinya, ia merasa bahwa dirinya tidak sesuai dengan harapan orang lain.

  Dari akibat-akibat tersebut bukan hanya aspek sosial saja yang terhambat,

namun juga perkembangan pribadinya. Perlu kita ingat bahwa pada usia sekolah

dasar ini lah anak pertama kalinya akan bersosialisasi dan mulai tumbuh didalam

lingkungannya. Tugas perkembangan yang tidak diselesaikan dengan baik akan

menghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan berikutnya.

5. Menumbuhkan Disiplin Siswa

  Salah satu peran guru yang sangat penting adalah menumbuhkan disiplin

dalam diri siswa. Brown-Brown (1973) menyebutkan tiga hal yang harus

dilakukan untuk mengembangkan disiplin siswa. Ketiga hal tersebut adalah:

  a. Guru membantu siswa mengembangkan pola perilaku sesuai dengan keunikan dirinya. Setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda.

  Mereka mempunyai karakteristik dan kemampuan yang berbeda sesuai dengan keunikan masing-masing pribadi. Guru harus mampu melayani berbagai perbedaan tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki seoptimal mungkin.

  b. Guru membantu meningkatkan standar perilaku siswa. Para siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Standar perilaku harus membantu siswa meningkatkan standar perilaku baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam pergaulan sehari-hari.

c. Guru menggunakan aturan sebagai alat.

  

Setiap sekolah memiliki aturan-aturan umum dan aturan khusus. Peraturan-

peraturan tersebut harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya. Tujuan penerapan aturan adalah menciptakan suasana tertib dan membiasakan anak bersikap disiplin.

6. Manfaat Disiplin

  Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah : a. Mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang. b.Mendorong siswa melakukan perbuatan yang baik dan benar.

  c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah. d.Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

  Menurut Moles, Joan Gaustad (1992) tujuan dari disiplin adalah

menciptakan keamanan para staf sekolah dan siswa serta membangun suasana

belajar yang kondusif. Sedangkan Wendy Schwartz (2001) menyebutkan bahwa

tujuan disiplin adalah membantu murid untuk mempertanggung jawabkan

perilaku, memahami perubahan sikap, dan berkomitmen untuk memperbaiki sikap

  Hal senada juga dikemukakan oleh Wikipedia (1993) bahwa tujuan

disiplin sekolah adalah menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang

nyaman.

  Sementara itu menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1999: 97) tujuan disiplin meliputi : a.Untuk menyadarkan kepada anak bahwa perilaku tertentu selalu akan diikuti hukuman, namun yang lain diikuti pujian. b.Untuk menyadarkan kepada anak suatu tingkatan penyesuaian yang wajar, tanpa menuntut konformitas yang berlebihan. c.Untuk membantu anak dalam mengembangkan pengendalian diri dan pengarahan diri, sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk membimbing tindakan mereka.

  Gunarsa (2000: 136) menjelaskan bahwa manfaat utama disiplin adalah

membantu anak belajar mengendalikan diri dengan lebih baik, menghormati, dan

mematuhi otoritas. Gunarsa menegaskan pentingnya disiplin dalam mendidik

anak. Melalui disiplin kita dapat melatih anak untuk: a.Saling menghargai dan menghormati milik orang lain. b.Segera menjalankan kewajiban yang menjadi tanggung jawab. c.Dapat membedakan tingkah laku yang baik dan buruk. d.Belajar mengendalikan keinginan dan melaksanakan sesuatu tanpa ada perasaan takut. e.Belajar untuk berkorban demi kepentingan orang lain.

  Myrna B. Shure, Ph.D (dalam buku Spiritual Parenting 2004: 149)

menyebutkan bahwa tujuan disiplin adalah membantu anak belajar membuat

pilihan bijak. Hal ini penting terutama pada saat ia dihadapkan dalam keputusan

yang sulit.

  Ibung, (2009: 94-95), menyebutkan fungsi disiplin sebagai usaha untuk : a. Membantu penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.

  Dengan disiplin, anak belajar untuk berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan, yang selanjutnya akan menentukan posisi mereka dalam lingkungan tersebut, diterima atau ditolak.

  b. Memberi rasa aman Anak masih terbatas dalam pengalaman dan pemahaman mengenai segala sesuatunya di dunia ini. Jadi akan lebih mudah bagi mereka jika untuk beberapa hal, memiliki patokan yang jelas mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak, apa yang diterima lingkungan apa yang dihindari lingkungan. Adanya disiplin yang jelas mengatur apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak, memudahkan anak beradaptasi dalam lingkungannya dan selanjutnya membuat anak merasa aman.

  c. Dengan memiliki rasa aman karena arahan yang jelas, berarti anak juga terhindar dari rasa salah dan rasa malu yang mungkin ia alami jika ia melakukan ”kesalahan” dalam berperilaku di lingkungannya.

  d. Dengan arahan yang jelas, berarti anak juga dapat mengembangkan keinginan untuk berbuat baik, benar dan yang terutama adalah perbuatan yang sesuai dengan harapan lingkungannya dan akan lebih baik lagi jika

menghasilkan respon positif dari lingkungan (pujian dan penghargaan).

  e. Disiplin dalam porsi yang sesuai dengan perkembangan anak akan membantu mengembangkan pribadi menjadi orang yang peka terhadap lingkungan dan mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut.

f. Hati nurani, atau ”polisi” internal seorang anak juga dapat berkembang dengan adanya disiplin.

  Brown dan Brown (1973: 122), mengemukakan pentingnya disiplin

dalam proses pendidikan. Berikut ini adalah manfaat disiplin dalam proses

pendidikan: a. Menumbuhkan rasa hormat terhadap otoritas.

  Disiplin akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di luar kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru dan kepala sekolah. b.Menanamkan kerjasama. Disiplin dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan kerjasama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungannya. c.Menumbuhkan sikap berorganisasi secara benar. Disiplin dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai kehidupan berorganisasi secara benar. d. Mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain Dengan adanya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya . Mereka akan belajar menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain. e.Belajar melakukan hal penting yang tidak menyenangkan Dalam kehidupan selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam proses belajar mengajar pada khususnya. f.Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin.

Dokumen yang terkait

Tingkat kesulitan penyesuaian diri para siswi terhadap tata tertib akademik di asrama puteri Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2004/2005 - USD Repository

0 0 75

Tingkat efektivitas program bimbingan klasikal bidang personal sosial bagi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 1 106

Deskripsi minat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 terhadap kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

0 0 98

Tingkat persepsi pacaran yang sehat menurut siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 108

Tingkat disiplin diri siswi kelas II SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dalam tata tertib sekolah tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 57

Usulan topik bimbingan klasikal berdasarkan masalah-masalah yang intens dialami oleh siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 197

Tingkat disiplin diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap peraturan sekolah - USD Repository

0 0 96

Perbedaan penyesuaian diri terhadap tata tertib sekolah pada siswa-siswi kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 0 94

Teknik pembelajaran keterampilan menulis pada siswa kelas satu semester 1 SMP Pangudi Luhur Kalibawang tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 1 87

Tingkat partisipasi dalam kegiatan bimbingan kelas para siswa putra dan putri kelas VIII di SMP Pangudi Luhur Timoho, Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 74