Usulan topik bimbingan klasikal berdasarkan masalah-masalah yang intens dialami oleh siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL BERDASARKAN

  

MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH SISWA

KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :

Yasinta Susi Wardoyo

  NIM : 011114035

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

  PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL BERDASARKAN MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 Oleh : Yasinta Susi Wardoyo NIM : 011114035

  Telah disetujui oleh :

  Pembimbing I

Drs. Puji Purnomo.M.Si tanggal 4 Oktober 2008

Pembimbing II

  

SKRIPSI

USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL BERDASARKAN

MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH SISWA

KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

  

TAHUN AJARAN 2006/2007

Dipersiapkan dan Dipertahankan Oleh

Yasinta Susi Wardoyo

  NIM : 011114035

  

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 9 Oktober 2008

Dan dinyatakan memenuhi syarat

  

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

Nama Lengkap Tanda Tangan

  Ketua : Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si ………………............... Sekretaris : A. Setyandari, S.Pd, Psi, MA. ………………………... Anggota : Drs. Puji Purnomo, M.Si ………………............... Anggota : Drs. J. Sumedi ………………………... Anggota : Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si ………………………...

  Yogyakarta, 9 Oktober 2008 Fakultas Keguruan Ilmu

  Pendidikan Universitas Sanata Dharma

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Happiness cannot come from without It must come from within

  Jadilah bahagia dan berkah bagi dunia

  (Hellen Keller)

  "Carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu."

  (Mat 6:33) Skripsi ini kupersembahkan untuk :

  • Bapak Valentinus Sudaljo dan Ibu Theresia Srinuswantari Orangtuaku yang selalu memberi inspirasi dan sikap berserah untuk selalu meletakkan semua pengalaman hidup dihadapan Tuhan.
  • Kedua adikku Anton dan Monica Rini yang selalu memberikan dukungan dan rasa persaudaraan yang kuat.
  • Untuk semua sahabat dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan.
  • Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan begitu banyak pengalaman yang mengembangkan hidupku.
  • SMA Pangudi Luhur yang telah memberikan kesempatan besar untuk belajar dan berkembang

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

  Yogyakarta, 9 Oktober 2008 Penulis,

  Yasinta Susi Wardoyo

  

ABSTRAK

USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL BERDASARKAN

MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH SISWA

KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

  

TAHUN AJARAN 2006/2007

Yasinta Susi Wardoyo

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey kepada seluruh siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 125 siswa. Setelah melalui uji coba penelitian dengan cara menyebarkan questioner maka disusun 49 butir item. Teknik pengolahan data yang digunakan menggunakan tabulasi skor dan Penilaian Acuan Norma (PAN), Tipe I, yaitu : M + 0,75 S.

  Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui masalah- masalah yang intens dialami siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun ajaran 2006/2007. Setelah diketahui masalahnya lalu disusun usulan topik bimbingan klasikal yang sesuai dengan siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

  Melalui penelitian di ketahui hasilnya yaitu : (1) Masalah-masalah yang intens dialami oleh siswa kelas V.1, yaitu : a. mudah merasa lelah saat mengikuti pelajaran,

  b. bermasalah karena perkataannya sering membuat teman tersinggung, c.gangguan pada gigi, d. mudah marah bila keinginan tidak terpenuhi, e.sering bertengkar dengan teman,f.malu berteman dengan lain jenis,

  g. malu dengan teman yang lebih mampu , h.terpaksa mengikuti pelajaran yang tidak disukai, i. sukar memahami penjelasan guru saat pelajaran berlangsung, j. takut tidak naik kelas, k. suasana belajar di rumah kurang memadai, l.kesulitan dalam mengingat materi pelajaran, m.sering tidak tenang saat mengikuti pelajaran di kelas,n. kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran (2) Masalah- masalah yang intens dialami oleh siswa kelas V.2 yaitu a. mudah merasa lelah saat mengikuti pelajaran di kelas, b. bermasalah karena perkataannya sering membuat teman tersinggung, c. mudah lupa, d. mudah marah bila keinginan tidak terpenuhi, e.terganggu dengan julukan yang diterima dari teman-teman, f. sering patah semangat, g. mengalami masalah karena berbohong, h. malu karena tidak mampu membeli barang-barang seperti milik teman, i. hubungan kurang harmonis dengan kakak atau adik atau dengan anggota keluarga lainnya, j. tugas- tugas pelajaran tidak selesai pada waktunya, k. nilai ulangan kurang memuaskan/buruk, l. takut tidak naik kelas, m. sarana belajar di rumah kurang memadai, n. kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran (3) Masalah- masalah yang intens dialami oleh siswa kelas V.4 yaitu : a. bermasalah karena terpaksa mengikuti pelajaran yang tidak disukai, j. nilai ulangan kurang memuaskan/buruk, k. takut tidak naik kelas, m. sarana belajar di rumah kurang memadai.

  Berdasarkan hasil penelitian, disusunlah suatu topik bimbingan klasikal bagi siswa kelas V selama satu tahun ajaran. Usulan topik yang ditawarkan ini juga bisa diperkaya oleh Guru BK di SD Pangudi Luhur menyesuaikan dengan masalah-masalah yang dialami oleh para siswa pada setiap tahun ajaran baru.

  

ABSTRACT

CLASSICAL GUIDANCE TOPICS PROPOSAL BASED ON THE

PROBLEMS FREQUENTLY EXPERIENCED BY THE MOST OF THE

FIFTH GRADE STUDENT OF SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

  

IN THE ACADEMIC YEAR 2006/2007

Yasinta Susi Wardoyo

Guidance and Counseling Study Program

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2008

  The research was a descriptive research applying a survey method to all fifth grade students of SD Pangudi Luhur Yogyakarta. The respondents were 125 students in the academic year 2006/2007. After the instrument of the experiment had been tried out, then the researcher composed 49 items. The data were analyzed by tabulating the responses, counting the scores, and using the Norm-reference Test, Type I, Namely : M +0,75S.

  The purpose of this research was to find out the problems frequently experienced by the fifth grade students of SD Pangudi Luhur Yogyakarta, in 2006/2007 academic year. After finding those, the researcher proposed a suitable classical guidance topic for the fifth grade student of SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

  The result of the research : (1) The problems frequently experienced by the students of the fifth grade of V.1 , such as : (a) they get tired easily during a class, (b) they hurt other’s feeling while they are talking, (c) teeth problem, (d) they get angry easily when their desires not fulfilled, (e) they often quarrel with friends, (f) they can’t get well with the opposite sex, (g) being ashamed because they don’t have goods like their friends have, (h) they can’t enjoy the lesson they don’t like, (i) difficult to understand teacher’s explanation during lesson session, (j) afraid of not being able to pass the grade, (k) uncomfortable atmosphere to study at home, (l) they feel difficult to review the lesson, (m) felling nervous during a class, (n) difficult to concentrate during lesson session; (2) The problems frequently experienced by the students of the fifth grade of V.2, such as : (a) they get tired easily, (b) they hurt others feeling while they are talking, (c) forgetful, (d) getting angry easily when their desires not fulfilled, (e) uncomfortable with nickname given by their friends, (f) being despondent sometimes, (g) facing problem because of lying, (h) being ashamed because they don’t have goods like their friends have, (i) not getting well with family, (j) unfinished school tasks, (k) unsatisfying or bad exam result, (l) afraid of not often mock their parent’s name, (f) often mocked by friends, (g) not getting well with family, (h) unfinished school tasks, (i) they can’t enjoy the lesson following the lesson, (j) unsatisfying exam result, (k) afraid of not being able to pass the grade, (l) insufficient learning facility at home.

  Based on the result of the experiment, the researcher proposed a class guidance topic that can be applied to the fifth grade students of SD Pangudi Luhur Yogyakarta considering to the problems experienced by the students of the fifth grade of SD Pangudi Luhur at every new year of teaching-learning process. This proposed also can be improved by the counselor in SD Pangudi Luhur.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

  Nama : Yasinta Susi Wardoyo NIM : 011114035

  Demi pengembangan Ilmu pengetahuan saya, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :

  

USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL BERDASARKAN

MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH SISWA

KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Di buat di Yogyakarta Pada tanggal 9 Oktober 2008 Yang menyatakan,

  (Yasinta Susy Wardoyo)

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucap syukur kepada Tuhan atas kesetiaanNya membimbing dan memberi kekuatan saat-saat penulisan skripsi sampai penyelesaian skripsi ini.

  Banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini; Mereka memberikan motivasi, menyalurkan ide saat penulis mengalami kesulitan.

  Mereka hadir dengan segala keunikan dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan penuh ketulusan penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

  1. Drs. Puji Purnomo,M.Si. Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran membimbing, memberi dorongan. Bahkan dengan setia selalu menghubungi penulis untuk terus menulis dan menyelesaikan skripsi disela-sela tugas di SMA Pangudi Luhur.

  2. Drs. J. Sumedi. Pembimbing II yang dengan setia dan sabar membantu memberikan ide-ide, memberikan pengarahan, dan masukan yang bermanfaat kepada penulis.

  3. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang selalu memberikan dorongan untuk tetap berjuang menghadapi segala kesulitan.

  4. Bapak Fajar Santoaji, S.Pd. yang dengan setia membantu memberikan ide dalam memperkaya alat test.

  5. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

  6. Br. Petrus. FIC. Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur yang telah memberikan ijin untuk penelitian di SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

  7. Bapak Paul dan Bapak Sunaryo yang dengan penuh keramahan dan keterbukaan memberi bantuan kepada penulis.

  8. Bapak/Ibu wali kelas V SD Pangudi Luhur yang telah memberikan waktunya dan membantu penulis saat uji coba alat dan penelitian.

  9. Seluruh siswa/siswi Kelas V SD Pangudi Luhur yang telah meluangkan waktu, pikiran, perasaan dan tenaganya hingga diperoleh data penelitian.

  10. Bapak Valentinus Sudaljo dan Ibu Theresia Srinuswantari yang telah memberikan biaya, sarana, dukungan, dan perhatian melalui doa-doa selama penyusunan skripsi ini.

  11. Antonius Yuni Antoro, Monica Endang Dwi Setyarini, Wahid, Sujiantoro, yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  12. Br. Herman Yoseph. FIC. Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dimana penulis bekerja. Telah dengan setia dan sabar selalu mengingatkan agar terus mengerjakan skripsi dan memberikan ijin untuk meninggalkan sekolah saat penulis bimbingan skripsi di universitas.

  13. Ibu Cicilia Peniyati, S.Pd. Rekan kerja di Bimbingan Konseling SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang memberi inspirasi bagi penulis untuk selalu bergembira dalam kesulitan apapun.

  14. Bapak/Ibu guru di SMA Pangudi Luhur yang selalu menunjukkan kepeduliannya, mendukung dan mendoakan penulis dalam

  15. Sahabat-sahabat yang selalu menjadi tempat berbagi pengalaman : Mbak Wiwid, Siska, Yohanes, Lina, Adi, Devira Wulandari, Shakti Santoso, Peter, Mitha, Qory, Om Teguh, Jeto, Yohana.

  16. Nico yang dengan setia dan penuh kesabaran telah membantu serta menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  17. Romo Yoseph Iswarahadi, Sj yang mendoakan dan memberikan dukungan untuk selalu bersemangat dalam menghadapi kesulitan.

  18. Teman-teman Angkatan 2001 dari Program Bimbingan dan Konseling USD atas kerjasama, dukungan, dan persaudaraan selama studi.

  19. Siswa/Siswi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang selalu menghadirkan kegembiraan dan keceriaan.

  20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala dukungan, perhatian, dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, terutama dalam penulisan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang berminat dalam bimbingan dan konseling.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v ABSTRAK....................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... x KATA PENGANTAR .................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7 C. Batasan Istilah Variabel ................................................................. 8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ciri-ciri Perkembangan Anak ........................................................ 11 B. Fase Perkembangan Anak ............................................................. 17 C. Tugas Perkembangan Anak SD...................................................... 32 D. Kebutuhan Anak SD....................................................................... 37 E. Masalah- Masalah Anak SD .......................................................... 43 F. Dasar Hukum Pelayanan Bimbingan

  di Sekolah Dasar berdasarkan KTSP (Kurikulum

  B. Populasi ........................................................................................ 57

  C. Sampel .......................................................................................... 58

  D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 58

  E. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 60

  F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 68

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Masalah-masalah yang intens dialami oleh siswa-siswi

  kelas V SD Pangudi Luhur Tahun Ajaran 2006/2007 ................ 70

  B. Pembahasan ................................................................................... 72

  BAB V USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR TAHUN AJARAN 2006/2007..................... 96 BAB VI RINGKASAN, KESIMPULAN, DAN SARAN A. Ringkasan ......................................................................................... 98 B. Kesimpulan ..................................................................................... 100 C. Saran-saran. ...................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 102

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1 : Komposisi Kuesioner Masalah Siswa SD (Kuesioner sebelum final) ................................................................ 59

  Tabel 2 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas ....................................... 64 Tabel 3 : Komposisi Kuesioner Masalah Siswa SD

  (Kuesioner final) ............................................................................ 64 Tabel 4 : Masalah-masalah yang intens dialami oleh siswa SD

  Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 ..................... 71

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 Kuesioner Masalah-masalah yang dialami oleh siswa SD (Kuesioner yang digunakan dalam penelitian)............................ 108

  Lampiran 2 Hasil Analisis Uji Validitas Item Per Aspek ............................... 110 Lampiran 3 Data Penelitian Masalah-masalah yang dialami

  Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun ajaran 2006/2007............................................................ 121

  Lampiran 4 Usulan Topik Bimbingan Klasikal Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 ................ 127

  Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan Konseling Berdasarkan Masalah-masalah intens yang dialami siswa/siswi kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta................... 134

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

  tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

  Banyak pihak berpandangan bahwa anak-anak itu bagaikan kertas putih, bersih. Orang-orang dewasa bebas untuk menggambar, mewarnai, menulisi, mencoreti, bahkan menyobek dan meremas-remas kertas itu. Kegiatan orang dewasa tersebut sekarang ini terasa semakin menjadi-jadi. Anak-anak kecil harus melaksanakan banyak kegiatan, harus belajar di sekolah dengan banyak beban, harus menyerap banyak materi, mengerjakan sejumlah pekerjaan termasuk tugas dan pekerjaan rumah, sampai harus mengikuti banyak kursus (Riyanto, 2004: 2).

  Theo dan Martin Handoko (2004: 2) juga mengatakan bahwa budaya instan mau serba cepat dan tanpa usaha dan dalam suasana kompetisi sudah sangat mempengarui cara pikir dan perlakuan orang dewasa terhadap anak- anak. Orang tua menginginkan agar anak-anaknya cepat menguasai sesuatu dalam jumlah yang banyak dan lebih hebat daripada anak-anak lainnya. Seringkali dijumpai anak-anak kecil berangkat ke sekolah dengan beban berat

  2 Istilah komputernya ”overloaded”. Mereka kehilangan keceriaan dan dunia bermain mereka, kehilangan dunia kanak-kanak mereka yang penuh dengan suasana bermain, bernyanyi, menari, berfantasi (khayalan) dan melakukan sesuatu tanpa beban

  Gunarsa (2004: 2) mengatakan bahwa mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan satu tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan. Telah banyak usaha yang dilakukan orang tua maupun pendidik untuk mencari dan membekali diri dengan pengetahuan- pengetahuan yang berkaitan dengan perkembangan anak. Lebih-lebih bila pada suatu saat dihadapkan pada masalah yang menimpa diri anak-anak, ada kecenderungan untuk mempertanyakan sebagai berikut : apa yang sebenarnya terjadi pada anak ini, mengapa ia bisa berbuat demikian, mengapa masalah ini hanya menimpa si anak bungsu atau si sulung, siapa yang bersalah dan sebagainya.

  Perkembangan seseorang anak terbentuk pada masa kanak-kanak. Proses-proses perkembangan yang terjadi dalam diri seorang anak ditambah dengan apa yang dialami dan diterima selama masa anak-anaknya secara sedikit demi sedikit memungkinkan ia tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang dewasa. Masa anak-anak adalah periode kritis dimana mereka mulai belajar untuk merekam, mengidentifikasi perilaku hidup orang dewasa.

  Erickson (Hurlock:1978) menarik kesimpulan bahwa masa anak-anak dan mewujudkan dirinya. Apa yang akan dipelajari seorang anak tergantung pada bagaimana orang tua memenuhi kebutuhan anak akan makanan, perhatian, dan cinta kasih. Sekali ia belajar, sikap demikian akan mewarnai persepsi individu akan masyarakat dan suasana sepanjang hidup.

  Pengalaman-pengalaman pada masa anak-anak merupakan landasan dasar bagi bentuk kepribadian kita pada saat sekarang. Lebih dari itu diri anak yang pernah kita alami di masa dahulu, pada hakekatnya “ ada melekat” pada diri kita masing-masing. Sampai pada satu derajat tertentu, kita merupakan produk dari pemeliharaan dan pembentukan yang telah kita terima pada masa anak-anak.

  Masa usia sekolah dasar ada yang mengatakannya sebagai masa kanak- kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas atau dua belas tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar, dan dimulailah sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap-sikap dan tingkah lakunya. Para pendidik mengenal masa ini sebagai “ masa sekolah”, oleh karena itu pada masa usia inilah anak untuk pertamakalinya menerima pendidikan formal. Seorang ahli berpendapat lagi bahwa masa usia sekolah adalah masa matang untuk belajar, maupun masa matang untuk sekolah. Disebut masa anak sekolah, karena sudah menamatkan taman kanak-kanak, sebagai lembaga persiapan bersekolah yang sebenarnya. Disebut masa matang untuk belajar, karena mereka sudah aktivitasnya itu sendiri. Disebut masa matang untuk bersekolah, karena mereka sudah menginginkan kecakapan-kecakapan baru yang dapat diberikan oleh sekolah.

  Sebagai hasil pemberian bantuan yang diberikan oleh keluarga dan taman kanak-kanaknya, pada masa ini anak telah mengalami perkembangan yang membantu anak untuk dapat menerima bahan yang diajarkan oleh gurunya, anak sudah siap menjelajahi lingkungannya. Ia tidak puas lagi sebagai penonton saja tapi ingin mengetahui lingkungannya, tata kerjanya, bagaimana perasaan-perasaan, dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungannya.

  Menurut Rudyanto (Gunarso 2004: 158) Ketika anak memasuki usia 5 – 12 tahun adalah masa sekolah. Pada masa sekolah ini, cara berpikir si anak lebih didasarkan pada kenyataan, bukan atas dasar fantasi seperti pada fase sebelumnya. Sejalan dengan lingkungannya yang baru yaitu lingkungan sekolah, maka anak lebih mengembangkan cara berpikir yang teratur dan memperluas kehidupan sosialnya. Pusat aktivitasnya ditujukan pada sekolahnya, tugas-tugas intelektual, hubungan dengan guru dan teman serta norma-norma dan tuntutan sosialnya.

  Pada masa sekolah ini, anak bertemu dengan guru dan teman-teman yang berbeda dalam kemampuan mentalnya, kemampuan emosionalnya, status sosialnya sehingga anak lebih berkembang sebagai makhluk sosial. Pola

  5 dengan orang atau anak lain inilah, maka egosentrisitas mulai berkurang, dan sebaliknya partisipasi sosial semakin berkembang. Bila pada masa sebelumnya, anak memperoleh segala sesuatu dari lingkungannya, maka sekarang pada masa sekolah, ia harus belajar untuk memperoleh kepuasan sendiri.

  Selain itu, anak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, yaitu lingkungan sekolah serta teman-temannya. Ia diminta untuk melakukan sesuatu, oleh karenanya ia harus menguasai keahlian baru, menggunakan lebih banyak kontrol emosi dan memperoleh lebih banyak pengetahuan. Bagi seseorang anak sukar untuk belajar sesuatu yang baru, mendapatkan keahlian-keahlian yang baru dan bentuk baru dari kontrol emosi, memasuki lingkungan, teman-teman dan pekerjaan-pekerjaan yang semuanya masih baru dan asing. Dunianya yang baru dimasukinya tanpa perlindungan dan bimbingan langsung dari orangtuanya, yang lazimnya ia terima pada masa pra sekolah. Sudah jelas anak tidak dapat melakukan sesuatu sebagaimana layaknya orang dewasa. Pengalamannya masih kurang, dan iapun kurang bijaksana untuk memilih apa yang cocok baginya, sesuai dengan situasi, kondisi dan aturan-aturan yang semuanya baru baginya. Ia membutuhkan rasa aman dari kedua orangtuanya dan orang-orang dewasa di lingkungannya.

  Melalui pengalaman-pengalaman di rumahnya, anak diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap pengalaman-pengalaman di

  6 Berdasarkan pengalaman penulis mengikuti program PPL di sekolah dan KKN di Panti asuhan, penulis mempelajari bahwa masalah-masalah yang tidak terselesaikan akan semakin intens dan mempengarui perkembangan dirinya untuk tumbuh dan berkembang optimal. misalnya : perilaku agresi atau menyerang yang sebenarnya adalah wujud dari pemberontakan dalam diri anak-anak terhadap situasi yang dialami. Bahkan ditemukan juga ditemukan satu kasus anak yang memiliki kebiasaan membual sebagai proyeksi atau pengalihan dari kenyataan hidup sebenarnya. Setiap anak memiliki bidang masalah yang berbeda sesuai dengan ruang dimana anak tersebut hidup dan dibesarkan.

  Penulis telah mengetahui bahwa pada hakekatnya, anak memerlukan suatu perasaan diterima dan diingini oleh setiap orangtuanya. Anak juga mengharapkan pemenuhan selain kebutuhan fisik, ia juga memperoleh kebutuhan kasih sayang, rasa aman, kebebasan untuk menyatakan diri, kebutuhan untuk mengadakan hubungan dengan sesama teman dan kebutuhan akan harga diri. Oleh karena itu bantuan dan dorongan dari awal sangat dibutuhkan.

  Dengan adanya kurikulum baru KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) diharapkan sekolah bisa menjadi media yang kondusif untuk membantu perkembangan peserta didik bukan hanya dari sisi intelektual tapi juga kepribadiannya sehingga dapat berkembang lebih optimal. Dalam

  7 diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh pembimbing, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

  Penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian atau menggali masalah-masalah yang dialami anak-anak sejak usia SD dengan alasan bahwa masalah-masalah anak yang sejak dini diketahui akan lebih mudah diatasi karena memungkin banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasinya daripada membiarkan masalah semakin komulatif dan kompleks. Dengan menggali masalah-masalah siswa, diharapkan semakin terbina kerjasama antar pihak untuk menumbuh kembangkan anak sesuai dengan bakat dan potensi yang ada dalam diri mereka masing-masing.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, fokus permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Masalah-masalah manakah yang secara intens dialami oleh siswa kelas

  8

  2. Topik bimbingan klasikal manakah yang sesuai bagi siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2006/2007 ?

C. Batasan Istilah Variabel

  Berikut ini dijelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian:

  1. Masalah adalah kesulitan yang dialami oleh anak-anak SD Pangudi Luhur Yogyakarta sebagaimana dimaksudkan dalam item-item kuesioner. Masalah timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, tugas perkembangan yang belum terselesaikan, atau tujuan tertentu yang belum tercapai.

  2. Masalah yang intens adalah masalah-masalah sebagaimana dimaksudkan dalam item-item instrumen yang memperoleh skor minimal M + 0,75 S

  3. SD Pangudi Luhur Yogyakarta adalah tempat atau lokasi pelaksanaan penelitian, sekolah ini dibina atau dimiliki oleh Bruder-bruder FIC

  4. Siswa adalah peserta didik kelas V SD yang menjadi subjek peneliti.

  5. Topik Bimbingan Klasikal adalah topik-topik bimbingan yang direncanakan untuk menjadi bahan layanan bimbingan

  6. FIC adalah lembaga hidup bakti dimana para pria mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan dan terikat pada konstitusi yang disusun oleh pendirinya. Menghayati hidup sesuai dengan spiritualitas tarekatnya dan terikat dengan ketiga kaul yaitu kaul kemurnian, kaul kemiskinan dan kaul ketaatan.. Mereka biasa disebut Bruder (saudara laki-laki).

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Memperoleh gambaran mengenai masalah-masalah yang secara intens dialami oleh Siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2006/2007

  2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai bagi siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2006/2007

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi pimpinan dan staf di SD Pangudi Luhur Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memulai pelayanan bimbingan klasikal yang terencana.

  2. Bagi anak-anak SD Pangudi Luhur Yogyakarta Anak-anak dapat menerima pelayanan bimbingan klasikal yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah mereka.

  3. Bagi Guru Bidang Studi Dapat memanfaatkan hasil penelitian sebagai bahan acuan dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi siswa.

  4. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan tambahan informasi mengenai masalah-masalah yang dialami anak-anak dan semakin

  5. Bagi Penulis Dengan adanya penelitian semakin mengembangkan sikap empati dengan masalah-masalah yang dialami anak-anak karena berbagai persoalan kompleks yang mereka alami dan memiliki kekayaan pengetahuan mengenai langkah-langkah dalam mendampingi anak-anak bermasalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada Bab ini akan di uraikan kajian teoritis untuk memperjelas

  pemahaman mengenai topik penelitian. Kajian pustaka yang disajikan dalam bab ini meliputi : Ciri-ciri perkembangan anak Sekolah Dasar, Fase Perkembangan anak Sekolah Dasar, Tugas perkembangan anak Sekolah Dasar, kebutuhan anak Sekolah Dasar, masalah-masalah anak Sekolah Dasar, Dasar Hukum Pelayanan Bimbingan di Sekolah Dasar Berdasarkan KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

A. Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar

  Pengertian ciri menurut kamus besar bahasa Indonesia (1988) adalah : tanda-tanda khas yang membedakan sesuatu dengan yang lain.” Jadi ciri-ciri anak adalah tanda-tanda yang hanya ditemukan pada anak-anak. Masing- masing anak berbeda satu dengan yang lainnya, baik diantara anak laki-laki maupun perempuan. Masing-masing akan berkembang sejalan dengan sifat dan kapasitasnya, oleh karena itu didalam proses perkembangannya ada tahap- tahap tertentu secara individual membawa masalah.

  Hurlock (1978) membagi ciri-ciri anak menjadi 3 bagian berdasarkan pola perkembangannya :

  1. Perkembangan fisik Dipandang penting untuk dipelajari karena baik secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung, perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Seorang anak SD yang bangun tubuhnya sesuai dengan usia tersebut akan melakukan hal-hal yang lazim dilakukan oleh anak-anak pada usia tersebut. Secara tidak langsung perkembangan fisik seorang anak mempengarui cara anak memandang dirinya sendiri dan memandang orang lain. Sebagai contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari anak lebih banyak bergambung dengan teman sebayanya yang secara fisik seukuran dengan dirinya.

  2. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Seandainya tidak ada gangguan lingkungan atau fisik atau hambatan mental yang mengganggu perkembangan motorik secara normal anak SD akan siap menyesuaikan diri sampai usia remaja awal.

  3. Perkembangan Emosi Ciri khas penampilan emosi anak :

  a. Emosi yang kuat, anak bereaksi dengan intensitas yang sama baik terhadap situasi yang remeh maupun serius.

  13 b. Emosi seringkali tampak fluktuatif (berubah-ubah/tidak menetap).

  Anak-anak seringkali memperlihatkan emosi yang meningkat dan mereka mempelajari ledakan emosional seringkali mengakibatkan hukuman kemudian mereka belajar untuk menyesuaikan diri.

  c. Emosi bersifat sementara Peralihan yang cepat pada anak-anak kecil dari tertawa kemudian menangis, atau dari marah ke tersenyum atau dari cemburu ke rasa sayang merupakan akibat dari sistem emosi yang terpendam dengan ekspresi terus terang, kekurangpahaman terhadap situasi karena kematangan intelektual dan pengalaman yang terbatas, rentang perhatian yang pendek sehingga perhatian mudah dialihkan. Dengan meningkatnya usia anak. Maka emosi lebih menetap.

  d. Reaksi mencerminkan individualitas Bayi ketika lahir pola reaksinya pada umumnya sama. Secara bertahap, dengan adanya pengaruh faktor belajar dan lingkungan.

  e. Emosi berubah kekuatannya Dengan meningkatnya usia anak, pada usia tertentu emosi yang sangat kuat berkurang kekuatannya, sedangkan emosi lainnya yang tadinya lemah berubah menjadi kuat.

  f. Emosi dapat diketahui melalui gejala perilaku Anak-anak tidak memperlihatkan reaksi emosional mereka secara

  14 melalui kegelisahan, melamun, menangis dan tingkah laku gugup seperti menggigit kuku dan mengisap jempol. Hurlock (1980: 146) Mengatakan bahwa para ahli psikologi, orang tua, dan pendidik memberikan label yang mencerminkan ciri-ciri penting pada akhir masa kanak-kanak. 1). Bagi kebanyakan orang tua, akhir masa kanak- kanak merupakan usia yang menyulitkan dimana ketika anak mulai masuk SD, anak mulai mendapat pengaruh dari teman-teman sebaya sehingga biasanya yang terjadi anak menjadi sulit menuruti perintah. Bagi kebanyakan anak laki- laki biasanya mulai kurang memperhatikan dan tidak bertanggungjawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya maka orang tua memandang periode ini sebagai usia tidak rapi, cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan, kamar sangat berantakan. 2) Bagi para pendidik melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia SD. Pada usia ini anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa; dan mempelajari pelbagai keterampilan penting tertentu, baik keterampilan kurikuler maupun ekstrakurikuler.3) Bagi para ahli Psikologi ; akhir masa kanak-kanak dipandang sebagai periode kritis dalam dorongan berprestasi.

  Suatu masa dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. Sekali terbentuk, kebiasaan untuk bekerja di bawah, diatas atau sesuai dengan kemampuan cenderung menetap sampai dewasa. sebagai anggota kelompok terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya. Oleh karena itu, anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompok dalam penampilan, berbicara dan berperilaku. Keadaan ini mendorong ahli psikologi untuk menyebut periode ini sebagai usia penyesuaian diri.

  Menurut Yusuf (2006: 24-25) masa usia SD sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah dan ketika anak duduk di bangku kelas V SD digolongkan dalam masa sekolah tinggi SD. Ciri-ciri khas yang muncul pada masa ini adalah :

  1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.

  2. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.

  3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai masa menonjolnya faktor-faktor (bakat-bakat khusus).

  4. Kira-kira umur 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.

  15

  6. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.

  Reni (2001: 21) mengemukakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai saat masih bayi dan berakhir pada usia 13 tahun. Itulah sebabnya, ini merupakan masa yang penuh dengan persoalan bagi orang tua disebabkan anak sudah mulai ingin menunjukkan kebebasannya sebagai individu. Masa ini ditunjukkan dalam bentuk sikap keras kepala, melawan, tidak patuh dan berbuat antagonis. Anak juga kerapkali marah tidak karuan, merasa diganggu mimpi buruk, ketakutan yang tidak masuk akal dan cemburu yang tidak beralasan.

  Sprintall (1998: 147-148) menuturkan apabila anak mengembangkan kebiasaan untuk bekerja sesuai dengan kemampuannya, kebiasaan ini akan menetap dan cenderung mengenai semua bidang kehidupan anak, tidak hanya dibidang akademik saja. Jauh sebelum masa Sekolah Dasar berakhir, anak perempuan mengetahui bahwa memperoleh nilai akademik yang lebih baik dari anak laki-laki dianggap kurang sesuai dengan peran seks kelompoknya sehingga ia mulai mengembangkan kebiasaan untuk bekerja di bawah kemampuannya. Lambat laun kebiasaan berprestasi rendah ini meluas ke semua bidang kehidupan dimana prestasinya dibandingkan dengan prestasi

B. Fase Perkembangan Anak Sekolah Dasar

  Masa perkembangan dibagi menjadi beberapa fase, itu disebabkan karena batas-batas yang jelas dari masa-masa perkembangan itu memang tidak bisa dipastikan dengan seksama. Setiap pencetus teori ingin menonjolkan beberapa aspek yang khas dari setiap fase. Misalkan menampilkan secara khusus perkembangan ego, perkembangan intelegensi, bimbingan sekolah, perkembangan seksualitas, masa-masa kritis dan sebagainya. Oleh karena itu terbuka kemungkinan bagi setiap penulis untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing. Sekalipun begitu, pembagian-pembagian tadi pada intinya mengandung banyak unsur kesamaan.

  Dalam ilmu jiwa perkembangan kita kenal beberapa pembagian masa hidup anak, yang disebut fase atau perkembangan. Fase perkembangan ini mempunyai ciri-ciri yang relatif sama, berupa kesatuan-kesatuan peristiwa yang bulat. Fase-fase perkembangan menurut para ahli sebagai berikut :

  1. Perkembangan menurut Aristoteles Aristoteles membagi masa perkembangan selama 21 tahun dalam 3 septenia (3 periode kali 7 tahun) yang dibatasi oleh 2 gejala alamiah penting yaitu pergantian gigi dan munculnya gejala pubertas. Hal ini didasarkan pada paralelitas perkembangan jasmaniah dengan perkembangan jiwani anak. Pembagian tersebut sebagai berikut: 0 – 7 tahun disebut sebagai masa anak kecil, masa bermain ; 7 – 14 tahun

  18

  2. Perkembangan menurut Charlotte Buhler Usia 9- 11 tahun : sebagai masa sekolah rendah, pada periode ini anak mencapai objektivitas tertinggi. Masa penyelidik, kegiatan mencoba dan bereksperimen, yang distimulir oleh dorongan-dorongan meneliti dan rasa ingin tahu yang besar. Merupakan masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah dan bereksplorasi. Pada akhri fase ini anak mulai “menemukan diri sendiri” yaitu secara tidak sadar mulai berpikir tentang diri pribadi. Pada waktu itu anak seringkali mengasingkan diri.

  3. Perkembangan menurut Kohnstamn Masa anak kecil adalah masa estetis dan masa anak sekolah adalah masa intelektual

  4. Perkembangan menurut Hackel Usia 8-10 tahun adalah masa dimana anak suka sekali memelihara binatang ternak dan binatang jinak. Misalnya memelihara kucing, anjing kecil, ayam. Dengan penuh kasih sayang anak-anak pada usia ini menimang dan kadang memandikan binatang-binatang tersebut ; 11- 12 tahun adalah masa dimana anak gemar sekali mengumpulkan macam- macam benda misalnya kartupos bergambar, manik-manik, uang receh, perangko dan barang-barang lain yang menarik perhatiannya.

  5. Perkembangan menurut Johan Amos Comenius Usia 6 -12 tahun disebut periode sekolah- bahasa- ibu karena pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu). Bahasa ibu dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain; yaitu untuk mendapatkan impresi dari luar berupa pengaruh, sugesti dan transmisi kultural (pengoperan nilai-nilai budaya). Bahasa ibu juga dipakai untuk mengekspresikan kehidupan batinnya kepada orang lain.

  6. Perkembangan menurut Hurlock (1978: 38) Hurlock membagi masa kanak-kanak terdiri atas dua bagian yaitu

  a). masa kanak-kanak dini (usia 2 sampai dengan 6 tahun) adalah usia pra sekolah (pra kelompok). Anak tersebut berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial, b). Akhir masa kanak-kanak (usia 6-13 tahun). Terjadinya kematangan sosial anak perempuan adalah usia 13 tahun pada anak laki-laki usia 14 tahun.

  7. Perkembangan menurut Papalia dan Old Reni (2001) Membagi masa kanak-kanak dalam lima tahap yaitu

  a) Masa Prenatal yang diawali dari masa konsepsi sampai masa lahir;

  b) Masa Bayi dan Tatih adalah saat usia 18 bulan pertama kehidupan merupakan masa bayi; c) Masa tatih adalah di atas usia 18 bulan sampai dengan tiga tahun. Pada saat masa tatih inilah anak-anak menuju pada

  20 dengan masa pra sekolah, e) Masa kanak-kanak mulai usia 6-12 tahun dikenal sebagai masa sekolah. Pada masa ini anak telah mampu menerima pendidikan formal dan menyerap berbagai hal yang ada di lingkungannya. Menurut Ilmu Psikologi (1994) Perkembangan anak Sekolah Dasar terdiri dari :

  1. Perkembangan Intelektual Mengenai perkembangan intelektual ini diambil dari para ahli seperti Jean Piaget dan Robert M.Gagne yang berpendapat bahwa anak- anak mempunyai cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Perkembangan intelektual anak berlangsung melalui perkembangan yang dimaksud Piaget sebagai skema (Schemata). Menurut Piaget skema merupakan penggambaran internal mengenai kegiatan fisik atau mental, sehingga skema dapat dianggap sebagai kumpulan kaidah mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan.

  Piaget menekankan, bahwa aktivitas didalam menggunakan skema inilah yang membawa anak kearah hubungannya dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perkembangan kognitif. Jalan yang ditempuh anak dalam interaksinya dengan lingkungan tergantung pada skema yang dimilikinya. Anak-anak mengerti dunianya melalui skemanya. Sehingga anak berusia tiga tahun mengerti bahwa mainan mobil-mobilan itu pemahaman dunia melalui skema yang dimiliki anak disebut asimilasi (assimilation).

  2. Perkembangan Kognitif Piaget mengemukakan fase perkembangan kognitif sebagai berikut: a. Umur 0-2 adalah Fase Sensorimotor

  Pada fase ini anak mulai belajar melatih koordinasi mata – tangan, mata – kaki. Anak tertarik dengan rangsangan/stimulus yang menarik perhatiannya kemudian meresponnya dengan gerakan-gerakan yang masih terbatas.

  b. Usia 2-7 Fase Intutif atau praoperasional Pada fase ini anak mulai mengartikan stimulus yang dihadapkan pada dirinya dan mulai mempelajari hal-hal baru di sekelilingnya.

Dokumen yang terkait

Deskripsi kesulitan belajar yang intens dialami siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan klasikal

0 0 147

Survai masalah-masalah yang banyak dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Kanisius Baciro Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 158

Masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VII SMP Santa Maria Banjarmasin tahun ajaran 2007/2008 dan suatu usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 154

Tingkat efektivitas program bimbingan klasikal bidang personal sosial bagi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 1 106

Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 68

Deskripsi minat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 terhadap kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

0 0 98

Hubungan masalah-masalah yang dialami siswa dengan prestasi belajar pendidikan Agama Katolik di SMU Frater disamakan Makasar tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 135

Deskripsi masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 142

Tingkat persepsi pacaran yang sehat menurut siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 108

Deskripsi masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 119