Perilaku prososial siswa (studi deskriptif pada siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dan implikasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi sosial - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERILAKU PROSOSIAL SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya terhadap
Penyusunan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERILAKU PROSOSIAL SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya terhadap
Penyusunan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO
“Today is the tomorrow you talked about yesterday”
(Woman blazing trails)

“Tetapi kepada kita masing-masing telah diberikan anugerah menurut ukuran
pemberian Kristus”
(Efesus 4:7)

“Don’t you be afraid, for I am with you. Don’t be dismayed, for I am your God. I
will strengthen you. Yes, I will help you. Yes, I will uphold you with the right hand
of my righteousness”
(Isaiah 41:10)
“Yakinkan hatimu dan percaya bahwa mengandalkan Tuhan
Yesus dalam setiap perjuangan akan membuat apa yang diyakini
tercapai”
(Johar Ismail Tandi)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk,
Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan Yesus yang Senantiasa Mendahului Setiap Langkah Hidup ini.
Orangtua yang kusayangi,
Bapak Johar Ismail Tandi dan Ibu Yelies Sumba Uppa yang selalu mendoakan

dan atas cinta kasih yang sangat tulus.
Saudara yang kucintai,
Kakak Restianti Ismail Tandi yang selalu mendukung dan Adik Brayent Adli
Uppa yang selalu menghibur.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Bimbingan dan Konseling

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PERILAKU PROSOSIAL SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya terhadap Penyusunan
Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)

Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan seberapa baik tingkat
perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun
ajaran 2018/2019 dan (2) Mengidentifikasi item-item pengukuran perilaku prososial yang
capaian skornya rendah yang implikatif dijadikan dasar penyusunan topik bimbingan
pribadi sosial.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
dilaksanakan di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X dan diambil sampel sejumlah 216 siswa. Teknik Sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Instrumen penelitian
berupa kuesioner yang akan mengungkap perilaku prososial siswa. Teknik analisis data
menggunakan kategorisasi berdasarkan kriteria Azwar. Alternatif jawaban pada kuesioner
yaitu: sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68 siswa (32%) memiliki perilaku
prososial yang sangat tinggi, sebanyak 130 siswa (60%) memiliki perilaku prososial yang
tinggi, sebanyak 18 siswa (8%) memiliki perilaku prososial yang sedang, tidak ada siswa
yang memiliki perilaku prososial yang rendah dan sangat rendah. Dari hasil perhitungan
capaian skor item, terdapat 18 item (36%) yang capaian skornya sangat tinggi, terdapat 30

item (60%) yang capaian skornya tinggi, terdapat 2 item (2%) yang capaian skornya
sedang, tidak terdapat item yang memiliki capaian skor rendah dan sangat rendah. Dari
jumlah item yang capaian skornya sedang dan tinggi akan diambil masing-masing dua
item untuk dijadikan usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan
dan mempertahankan perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Topik-topik bimbingan yang diusulkan
yaitu, “Peduli Sesama Bagian dari Hidupku”, “Aku Senang Berbagi Cerita”, “Kebiasaan
Menolong” dan “Pentingnya Membantu Sesama”.
Kata kunci: Perilaku prososial, SMK Penerbangan, Bimbingan Pribadi sosial.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE STUDENTS’ PROSOCIAL BEHAVIOR
(Descriptive Study on Class X Students of SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Year 2018/2019 and Its Implications on Preparation of Social Personal
Guidance Topics)
Aprilia Dwi Ismail Tandi

151114015
Sanata Dharma University Yogyakarta
This study was aimed to: (1) Describe the level of students’ prosocial behavior of
class X of SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Year 2018/2019 and (2)
Identify items on prosocial behavior that have low scores that are implicative as the basis
for the topic for personal guidance social.
The type of this research was quantitative descriptive research. The research was
conducted at SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta. The research subjects
were students of class X with sample subjects were 216 students. The sampling technique
used in this study was simple random sampling. The research instrument was a
questionnaire that would reveal students' prosocial behavior. The data analysis technique
uses categorization based on the Azwar’s criteria. Alternative answer to the
questionnaire is: very appropriate, appropriate, inappropriate and very inappropriate.
The results showed that 68 students (32%) had very high prosocial behavior, 130
students (60%) had high prosocial behavior, 18 students (8%) had moderate prosocial
behavior, and no students had low and very low prosocial behavior. From the results of
the item scores calculation, there are 18 items (36%) have very high scores, 30 items
(60%) have high scores, and 2 items (2%) have moderate scores, there are no items that
have low and very low score. From the items that have moderate and high scores, two
items are taken as basis of proposed topics for personal social guidance to improve and

maintain the prosocial behavior of class X of SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Year 2018/2019. The proposed guidance topics are, "Caring for Others is
Part of My Life", "I Love Sharing Stories", "Helpful Habits" and "The Importance of
Helping Others".

Keywords: Prosocial Behavior, SMK Penerbangan, Social Personal Guidance.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan
tuntunan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
telah disusun ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Skripsi ini
dapat terselesaikan berkat adanya banyak pihak yang sangat membantu. Peneliti
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu

memberikan dukungan, motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
2. Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa membimbing, memotivasi, mendampingi dan mengingatkan
peneliti dari awal proses penyusunan skripsi.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang memberikan motivasi
dalam proses penyusunan skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak ilmu dan
motivasi kepada peneliti selama peneliti berproses di Universitas Sanata
Dharma.
5. Stefanus Priyatmoko selaku karyawan sekretariat Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang setia dan sabar

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam memberikan pelayanan kepada peneliti selama peneliti berada di
Universitas Sanata Dharma.

6. Kepala Sekolah SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang
telah menerima dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta.
7. Pak Subiyanto, Ibu Budi, Pak Fahmi dan Ibu Dewi selaku guru BK SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang telah berkenan menerima
dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian pada jam
masuk kelas.
8. Guru-guru dan staf tata usaha yang telah berkenan menerima peneliti
untuk melaksanakan penelitian.
9. Siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang
meluangkan waktu dan kesediaan menjadi responden untuk mengisi
kuesioner dalam pengumpulan data.
10. Orangtua tercinta Bapak Johar Ismail Tandi dan Ibu Yelies Sumba Uppa
yang senantiasa mendukung dan mendoakan peneliti dalam penyusunan
skripsi.
11. Kakak dan adik tersayang Restianti Ismail Tandi dan Brayent Adli Uppa
yang selalu memotivasi dan menghibur peneliti dalam keadaan apapun.
12. Gerry Pali yang dengan penuh kesabaran mendukung dan memotivasi.


xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................

vii

ABSTRAK .....................................................................................................

viii

ABSTRACT ....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................

xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xix

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................

6

C. Pembatasan Masalah ..........................................................................

7

D. Rumusan Penelitian ...........................................................................

7

E. Tujuan Penelitian ...............................................................................

7

F. Manfaat Penelitian .............................................................................

7

G. Batasan Istilah ....................................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................

10

A. Perilaku Prososial...............................................................................

10

1. Pengertian Perilaku Prososial ........................................................

10

2. Aspek-aspek Perilaku Prososial ....................................................

12

3. Karaketeristik Individu yang Memiliki Perilaku Prososial ...........

13

4. Faktor-faktor yang Mendasari Perilaku Prososial .........................

14

5. Upaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial ............................

15

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Remaja ...............................................................................................

17

1. Pengertian Remaja.........................................................................

17

2. Remaja di Sekolah .........................................................................

17

3. Remaja di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta ......

18

4. Ciri-ciri Remaja .............................................................................

19

5. Perkembangan Perilaku Prososial Remaja ....................................

22

C. Bimbingan Pribadi Sosial ..................................................................

24

1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ............................................

24

2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ................................................

24

3. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi Sosial .........................................

26

D. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................

27

BAB III METODELOGI PENELITIAN .....................................................

28

A. Jenis Penelitian...................................................................................

28

B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data .............................................

29

C. Subjek Penelitian ...............................................................................

29

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...................................

30

E. Teknik dan Instrumen Penelitian .......................................................

31

1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

31

2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................

33

F. Uji Coba .............................................................................................

35

G. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................

37

1. Validitas .......................................................................................

37

2. Reliabilitas ....................................................................................

40

H. Teknik Analisis Data..........................................................................

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

46

A. Hasil Penelitian .................................................................................

46

1. Tingkat Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019 ..........................................................................
2. Hasil Skor Item Perilaku Prososial

xiv

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019. .......................

48

B. Pembahasan .......................................................................................

51

BAB V PENUTUP .........................................................................................

61

A. Kesimpulan .......................................................................................

61

B. Keterbatasan Penelitian .....................................................................

62

C. Saran .................................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

64

LAMPIRAN ...................................................................................................

66

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ............................................................................

30

Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert .................................................................

31

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Prososial Siswa Kelas X ...................

34

Tabel 3.4 Jumlah Subjek Uji Coba .................................................................

35

Tabel 3.5 Jumlah Item Gugur dan Valid .........................................................

37

Tabel 3.6 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Perilaku Prososial ......

39

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ..............................................

41

Tabel 3.8 Kriteria Guilford .............................................................................

41

Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................

43

Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Subjek Perilaku Prososial Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................

46

Tabel 4.2 Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa Kelas X
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................

47

Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Item Perilaku Prososial
Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................

49

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Item Tingkat Perilaku Prososial Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................

49

Tabel 4.5 Rekapitulasi Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam
Kategorisasi Sedang dan Tinggi Tingkat Perilaku Prososial
Siswa SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019 ................................................................
Tabel 4.6 Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi Prososial untuk
Meningkatkan dan Mempertahankan Perilaku Prososial

xvi

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................

xvii

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Diagram 4.1 Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019 ......................................................................

xviii

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ...................................................................

67

Lampiran 2: Kuesioner Penelitian Uji Coba ....................................................

74

Lampiran 3: Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Perilaku
Prososial Siswa ........................................................................

81

Lampiran 4: Tabulasi Instrumen .....................................................................

88

Lampiran 5: Surat Izin Penelitian ...................................................................

94

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan
istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku Prososial seringkali kita jumpai setiap hari dalam interaksi
manusia. Tindakan apapun yang menguntungkan orang lain disebut sebagai
perilaku prososial. Perilaku prososial juga dipengaruhi oleh beberapa tipe
relasi antara manusia, baik itu karena suka, merasa berkewajiban, memiliki
pamrih dan empati. Seseorang biasanya cenderung lebih sering membantu
orang yang dikenal daripada membantu orang yang tidak dikenal atau biasa
dikatakan orang asing. Meskipun demikian, memberi pertolongan kepada
orang asing bukanlah hal yang jarang terjadi (Taylor, 2009).
Menurut Schoroeder, Penner, Dovido, & Piliavin (Sears, Freedman &
Anne, 1985) perilaku prososial merupakan kategori yang luas, perilaku
prososial mencakup berbagai tindakan yang membantu atau dirancang untuk
membantu orang lain. Perilaku prososial mencerminkan kepedulian atau
perhatian dari seorang anak ke anak lainnya, misalnya dengan membantu,
menghibur, atau hanya tersenyum pada anak lain namun tindakan seperti itu
sudah jarang ditemukan. Menurut Taylor (2009:457) sudah diketahui bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal atau
dari dalam diri dan eksternal yakni pengaruh dari luar diri.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Menurut Goranson dan Berkowitz (Taylor E Shelley 2009:457) norma
tanggung jawab sosial menentukan bahwa seharusnya kita membantu orang
lain yang bergantung pada kita. Aturan agama dan moral kebanyakan
masyarakat menekankan wajib untuk menolong orang lain dan terkadang
kewajiban ini ditulis dalam bentuk hukum. Sedangkan norma timbal balik
menyatakan bahwa kita harus menolong orang yang menolong kita. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa orang lebih cenderung membantu seorang
yang pernah membantu mereka.
Perspektif lain tentang perilaku prososial menekankan makna penting
proses belajar. Dalam masa perkembangan, anak mempelajari norma
masyarakat tentang tindakan menolong. Di rumah, di sekolah, dan di dalam
masyarakat, orang dewasa mengajarkan pada anak bahwa mereka harus
melakukan tindakan yang benar dan tidak merugikan orang lain. Beberapa
penelitian memperlihatkan dengan jelas bahwa anak akan membantu dan
memberi lebih banyak bila mereka mendapat ganjaran karena melakukan
prososial. Peniruan juga merupakan penyebab kuat timbulnya perilaku
prososial pada seseorang. Hal seperti itu banyak didapatkan dengan
bersosialisasi dengan siapapun. Sederhananya perilaku prososial yang
dimiliki tiap manusia diinternalisasikan dari berbagai aktivitas yang
dilakukan setiap waktu.
Perilaku prososial mencakup beberapa tindakan yang dikategorikan
sebagai aspek yakni menolong (helping), berbagi (sharing), kerjasama
(cooperating), bertindak jujur (honesty), dan berderma (donating). Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

tersebut bersifat menguntungkan dan menyokong kesejahteraan pihak lain.
Tindakan tersebut dilakukan dengan maksud memberi keuntungan kepada
orang lain tanpa memikirkan motif atau maksud pemberi pertolongan.
Seseorang yang memiliki perilaku prososial akan memiliki aspek tersebut.
Pada era yang modern ini perilaku prososial sulit ditemui pada remaja,
hal itu dapat terlihat dari kurangnya rasa empati terhadap permasalahan sosial
yang terjadi di masyarakat sekeliling. Fenomena yang terjadi dan muncul
sehari-hari adalah remaja tidak peduli dengan keadaan sekitar melainkan
hanya memikirkan diri sendiri. Contoh kongkrit yang peneliti temukan
berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa bahwa untuk mendapatkan
suatu barang tertentu siswa lebih memilih untuk berbohong dengan alasan
untuk uang saku dan lain sebagainya. Contoh lain adalah siswa tidak peduli
dengan kesulitan yang dialami oleh teman yang memerlukan bantuan. Contoh
lain yang juga terjadi di lapangan adalah siswa menertawakan teman yang
terjatuh. Seseorang yang memiliki perilaku prososial seharusnya langsung
memberi bantuan dan tidak menertawakan teman yang sedang mengalami
kesulitan.
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan PPL di
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta beberapa siswa sudah
terlihat melakukan perilaku prososial. Terkait dengan kedisiplinan yang
sangat dijunjung tinggi SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta,
peneliti melihat perilaku prososial yang sangat nampak adalah apabila siswa
melaksanakan suatu kegiatan bersama kakak senior siswa melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

kerjasama yang baik karena siswa dituntut untuk disiplin. Siswa
menampakkan kerjasama dengan sekolah dengan mengikuti tata tertib yaitu
sudah hadir di sekolah sebelum kegiatan pagi akan dilaksanakan.
Meskipun demikian, peneliti juga menemukan sebagian siswa terlihat
kurang dapat melakukan kerjasama apabila dinamika kelompok dimulai, baik
itu kerjasama dengan teman kelompok untuk mencapai suatu tujuan dan juga
dengan peneliti pada saat peneliti memimpin jalannya suatu dinamika
kelompok. Kerjasama adalah salah satu aspek dari perilaku prososial, aspek
kerjasama yakni kesediaan untuk melakukan suatu hal secara bersama-sama
dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan, kerjasama biasanya saling
memberi, saling menolong dan menyenangkan satu dengan yang lain.
Pengamatan lain yang didapatkan peneliti adalah ketika peneliti
menjaga di ruang piket bersama beberapa guru, fenomena ini berkaitan
dengan salah satu aspek perilaku prososial yaitu bertindak jujur (Honesty.
Banyak siswa yang tidak jujur pada saat ingin meminta surat izin, namun
ketidak jujuran siswa-siswi diketahui oleh guru karena alasan-alasan siswa
yang tidak masuk akal dan sudah terbukti. Guru-guru yang menjaga di ruang
piket mengatakan bahwa banyak siswa sangat sering meminta izin dengan
bermacam-macam alasan agar menghindari pelajaran atau agar bisa pulang
cepat dan bermain di luar. Ada juga beberapa siswa yang selalu meminta izin
dengan berbagai alasan namun guru di ruang piket sudah menghapal siswasiswa tersebut dan juga didukung dengan rekapan absen yang ada di ruang
piket yang membuktikan bahwa siswa-siswa tersebut memang sangat sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

meminta izin. Ketidakjujuran siswa juga banyak terungkap pada saat siswa
dipanggil ke ruang BK karena banyaknya izin atau alpa di absen, dan terbukti
siswa berbohong tidak hanya pada guru namun juga orang tua mereka. Pada
saat peneliti menanyakan beberapa hal terkait perilaku tersebut kepada guru
BK, guru BK mengatakan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh situasi di
sekeliling mereka. Situasi yang dimaksud adalah pergaulan siswa sehari-hari
siswa tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial yang berbeda-beda maka
dari itu perilaku prososial juga berbeda-beda. Fenomena lain yang sering
terlihat adalah siswa menertawakan teman yang sedang menjalani hukuman
sedangkan seseorang yang memiliki perilaku prososial seharusnya memberi
suport kepada teman yang sedang menjalani hukuman agar tidak mengulangi
kesalahannya dan tidak seharusnya menertawakan kesalahan teman karena
hal itu bisa mempengaruhi psikologis teman yang sedang menjalani
hukuman.
Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai salah satu topik bimbingan pribadi sosial agar peserta didik
dapat dengan bijak menganut sebuah nilai hidup. Tidak hanya nilai hidup saja
namun peneliti berharap

dengan adanya penelitian ini maka diharapkan

peneliti bisa mendapat banyak pengetahuan yang nantinya akan membantu
peserta didik untuk mengenali dan melakukan perilaku prososial. Dengan
peserta didik dapat mengetahui mengenai perilaku prososial maka peserta
didik dapat mengetahui segala dampak negatif maupun positif yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

digunakan sebagai pengetahuan. Guru BK dapat membantu peserta didik
merefleksikan banyak hal terkait perilaku perilaku prososial.
Berkaitan dengan semua yang telah dipaparkan, maka peneliti perlu
melakukan penelitian mengenai perilaku prososial. Dengan mengungkap
perilaku prososial diharapkan banyak orang dapat memahami latar belakang
perilaku prososial sehingga menambah pengetahuan mengenai perilaku
prososial. Atas dasar itu, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam tentang “PERILAKU PROSOSIAL
SISWA KELAS X SMK PENERBANGAN AAG ADISUTJIPTO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019.
B.

Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang mengenai “Perilaku Prososial”, peneliti
menemukan beberapa masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:
1.

Sebagian siswa sulit melakukan kerjasama.

2.

Sebagian siswa berbohong apabila meminta surat izin di ruang piket.

3.

Sebagian siswa berbohong kepada orangtua dan bolos dari sekolah.

4.

Sebagian siswa berbohong kepada guru piket.

5.

Siswa menertawakan teman yang terjatuh.

6.

Beberapa siswa menertawakan teman yang sedang menjalani
hukuman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

C. Pembatasan Masalah
Mengingat berbagai bentuk masalah yang muncul yang sudah dibahas
di latar belakang, maka dalam penelitian ini fokus kajian diarahkan untuk
menjawab tingkat perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa baik tingkat perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto?
2. Topik bimbingan pribadi-sosial seperti apa yang akan diusulkan
berdasarkan item-item instrumen yang capaian skornya teridentifikasi
rendah?
E. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan tingkat perilaku prososial siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto.
2. Mengidentifikasi item-item pengukuran perilaku prososial yang capaian
skornya rendah yang implikatif dijadikan dasar penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi sosial.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
mengenai perilaku prososial dikalangan remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

2. Manfaat Praktis
a.

Bagi SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi kepada sekolah tentang perilaku prososial.

b.

Bagi Kepala Sekolah dan Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi sehingga membantu kepala sekolah dan guru dalam
memberikan bimbingan yang sesuai kepada siswa.

c.

Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi
sehingga dapat menambah wawasan rekan-rekan mahasiswa
mengenai perilaku prososial pada siswa kelas X.

G.

Batasan Istilah
Batasan istilah dalam peneilitian ini adalah:
1. Perilaku prososial adalah segala tindakan yang dilakukan seseorang
untuk menolong orang lain tanpa memikirkan motif atau maksud pemberi
pertolongan. Perilaku prososial juga dapat didefinisikan sebagai segala
tindakan yang menguntungkan orang lain dan menyokong kesejahteraan
orang lain.
2. Remaja adalah seseorang yang dalam masa transisi untuk menemukan
jati diri, remaja dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 15
sampai 17 tahun yaitu siswa kelas X di SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

3. Bimbingan pribadi dan sosial adalah bimbingan yang diberikan di
sekolah. Bimbingan Pribadi Sosial diberikan kepada siswa agar mampu
menghadapi dan menyelesaikan permasalahan pribadi sosialnya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang perilaku prososial, remaja dan bimbingan pribadisosial.
A. Perilaku Prososial
1. Pengertian Perilaku Prososial
Beberapa peneliti mengungkapkan

definisi dari perilaku

prososial. Salah satunya adalah Baron & Byrne (Arifin, 2015:272)
yang menyimpulkan bahwa perilaku prososial meliputi segala tindakan
yang

menguntungkan

orang

lain.

Secara

umum,

istilah

ini

diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan
langsung kepada orang yang melakukan tindakan tersebut, bahkan
mungkin mengandung tingkat risiko tertentu bagi orang yang
melakukan tidakan tersebut.
Skinner (Arifin, 2015:272) mendefinisikan perilaku sebagai
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori
Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme –
Respon. Oleh karena itu perilaku prososial muncul karena adanya
rangsangan, stimulus dan pengaruh dari luar individu.
Sejalan dengan pendapat Skinner yang mengungkapkan bahwa
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

luar, maka Dayakisni & Yuniardi (Arifin, 2015:272) mendefinisikan
perilaku prososial sebagai kesediaan orang untuk membantu atau
menolong orang lain yang ada dalam kondisi distres (menderita) atau
mengalami kesulitan. Dengan demikian, stimulus atau rangsangan
berupa kesulitan yang dialami seseorang maka penolong tergerak
untuk membantu. Staub (Arifin, 2015:272) juga mendefinisikan
perilaku prososial sebagai perilaku yang memiliki konsekuensi sosial
positif secara fisik ataupun secara psikologis, dilakukan secara
sukarela dan menguntungkan orang lain.
Dayaksini & Hudaniah (Arifin, 2015:273) menyimpulkan
bahwa perilaku prososial sebagai bentuk memberikan konsekuensi
positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun
psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan

yang jelas bagi

pemiliknya. Akan tetapi, Brigham (Dayaksni & Hudaniah, 2006)
mengatakan bahwa perilaku prososial mempunyai maksud untuk
menyokong kesejahteraan orang lain.
Berdasarkan paparan dari beberapa ahli, peneliti menyimpulkan
bahwa perilaku prososial adalah segala tindakan yang dilakukan seseorang
untuk menolong orang lain tanpa memikirkan motif atau maksud pemberi
pertolongan. Perilaku prososial juga dapat didefinisikan sebagai segala
tindakan yang menguntungkan orang lain dan menyokong kesejahteraan
orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2.

Aspek-aspek Perilaku Prososial
Eisenberg & Mussen (Asih & Pratiwi, 2010) mengungkapkan bahwa
perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan yang dikategorikan
sebagai aspek perilaku prososial sebagai berikut:
a.

Menolong (Helping), yaitu kesediaan memberikan bantuan atau
pertolongan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan, baik
berupa moril maupun materil. Menolong meliputi membantu orang
lain atau menawarkan sesuatu yang menunjang berlangsungnya
kegiatan orang lain. Menolong juga membantu meringankan beban
fisik maupun psikologis seseorang.

b.

Berbagi (Sharing), yaitu kesediaan berbagi perasaan dengan orang
lain dalam suasana suka dan duka, ikut merasakan apa yang dirasakan
orang lain. Berbagi yaitu saling bercerita tentang pengalaman hidup
atau lebih tepatnya mencurahkan isi hati yang dialami atau juga
diartikan memberikan kesempatan dan perhatian kepada orang lain
untuk mencurahkan keinginan dan isi hatinya.

c.

Kerjasama (Cooperating), yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan
orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Kegiatan dilakukan
bersama-sama berdasarkan kesepakatan untuk mencapai tujuan
bersama.

Kerjasama

biasanaya

saling

menguntungkan,

saling

memberi, saling menolong dan menyenangkan.
d.

Bertindak jujur (Honesty), yaitu kesediaan untuk melaukukan sesuatu
seperti apa adanya, tidak berbuat curang terhadap orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Bertindak jujur juga kesediaan untuk berkata, bersikap apa adanya dan
menunjukkan keadaan yang tulus hati.
e.

Berdema (Donating), yaitu kesedian untuk memberikan secara
sukarela

sebagian

barang

miliknya

kepada

orang

yang

membutuhkannya. Berderma adalah membantu dalam bentuk apapun
dengan sukarela kepada orang yang membutuhkan. Berderma juga
murah hati untuk beramal kepada orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa,
perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan seseorang meliputi
menolong, berbagi, bekerjasama, bertindak jujur dan berderma.
3. Karakteristik Individu yang Menunjukkan Perilaku Prososial
Menurut Staub (Husein Fahmi, 2014) ada 3 (tiga) ciri atau
karakteristik seseorang yang menunjukkan perilaku prososial, yaitu:
a.

Tindakan tersebut berakhir pada dirinya dan tidak menuntut
keuntungan pada pihak pemberi bantuan. Tindakan prososial berarti
tindakan yang dilakukan seseorang bukan karena ingin mendapatkan
imbalan atau balasan namun dilakukan karena tulus ingin membantu
orang lain.

b.

Tindakan tersebut dilahirkan secara sukarela. Perilaku prososial murni
dari dalam diri tanpa adanya paksaan dan dilakukan dengan senang
hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

c.

Tindakan tersebut

menghasilkan kebaikan.

Perilaku

Prososial

mengutamakan semua tindakan yang akan memberikan keuntungan
bagi orang lain atau penerima pertolongan.
4. Faktor-faktor yang Mendasari Perilaku Prososial
Menurut Staub (Dayakisni & Hudaniah, 2009:159) terdapat beberapa
faktor yang mendasari seseorang untuk prososial yaitu:
a.

Keuntungan Diri (Self-Gain)
Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan
sesuatu, misalnya ingin mendapatkan pengakuan, pujian atau takut
dikucilkan.

b.

Nilai-nilai dan Norma-norma Pribadi (Personal Values and Norms)
Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh
individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta
norma

tersebut

berkaitan

dengan

tindakan

prososial,

seperti

berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya
norma timbal balik.
c.

Empati (Empathy)
Kemampuan seseorang untuk

ikut

merasakan perasaan atau

pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitannya
dengan pengambilalihan peran. Jadi syarat untuk mampu melakukan
empati, individu harus memiliki kemampuan untuk melakukan
pengambilan peran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Berdasarkan penjelasan mengenai faktor yang mendasari perilaku
prososial, maka disimpulkan bahwa ada tiga faktor yaitu (1) Keuntungan
diri (Self Gain) yaitu suatu harapan seseorang untuk memperoleh sesuatu,
(2) Nilai-nilai dan norma-norma pribadi (Personal Values and Norms)
yaitu sebuah nilai-nilai atau norma yang dipatuhi seseorang yang berkaitan
dengan tindakan prososial (3) Empathy yaitu kemampuan seseorang untuk
merasakan suatu hal yang dirasakan orang lain.
5.

Upaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial
Adapun beberapa cara untuk meningkatkan perilaku prososial
menurut Brigham (Dayakisni & Hudaniah, 2009:189) yaitu:
a.

Penayangan Model Perilaku Prososial
Banyak perilaku manusia yang terbentuk melalui belajar sosial
terutama dengan cara meniru. Apalagi mengamati model perilaku
prososial dapat memiliki efek priming yang bersosiasi dengan
anggapan positif tentang sifat-sifat manusia dalam diri individu
pengamat. Dalam mengembangkan kemampuan tertentu kita dapat
melakukan melalui pendekatan behavioral dengan model belajar
sosial. Pembentukan perilaku prososial dapat kita lakukan dengan
sering memberikan stimulus tentang perilaku-perilaku baik
(membantu orang yang kesulitan dan lain sebagainya). Semakin
sering seseorang memperoleh stimulus, misalnya melalui media
massa semakin mudah akan melakukan proses imitasi (meniru)
terhadap perilaku tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

b.

Menciptakan Suatu Superordinanate Identity
Pandangan bahwa setiap orang adalah bagian dari keluarga manusia
secara keseluruhan. Dalam beberapa penelitian ditunjukkan bahwa
menciptakan superordinate identity dapat mengurangi konflik dan
meningkatkan perilaku prososial dalam kelompok besar serta
meningkatkan kemampuan empati diantara anggota kelompok
tersebut. Jadi setiap orang merupakan bagian dari kelompok manusia
secara keseluruhan adalah hal penting yang perlu dilakukan.
Manakala seseorang merasa menjadi bagian dari suatu kelompok
yang lebih besar, ia akan berusaha tetap berada di kelompok tersebut
dan akan melakukan perbuatan yang menuntun ia dapat diterima
oleh anggota kelompok yang lain, salah satu cara adalah senantiasa
berbuat baik untuk orang lain. Seseorang akan menghindarkan diri
dari perbuatan yang tidak disenangi oleh kelompoknya, sehingga
kondisi ini akan memberikan dorongan untuk senantiasa berbuat
baik untuk orang lain.

c.

Menekankan Perhatian Terhadap Norma-Norma Prososial
Berkaitan dengan norma tentang tanggung jawab sosial, norma ini
dapat ditanamkan oleh orang tua, guru ataupun melalui media massa.
Longgarnya sosialisasi dan pembelajaran terhadap norma-norma ini
akan mendorong munculnya perilaku antisosial atau tidak peduli
dengan lingkungan sekitar dan hal ini sangat mengkhawatirkan bagi
perkembangan psikologis dan sosial seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Menurut Latifah (Sarwono, Sarlito W, 2016:17) beberapa penulis
Indonesia berpendapat bahwa remaja adalah seseorang yang dalam
masa transisi dari masa anak ke dewasa, yang ditandai dengan
perkembangan biologis, psikologis, moral, agama, kognitif dan sosial.
Di kalangan pakar psikologis perkembangan (termasuk di Indonesia),
yang banyak dianut adalah pendapat Hurlock (Sarwono, Sarlito W,
2016:17) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga
16 tahun atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun
hingga 18 tahun).
Berdasarkan definisi ahli mengenai remaja, dapat disimpulkan
bahwa masa remaja adalah suatu transisi untuk menemukan jati diri.
Masa remaja dibagi menjadi remaja awal dan masa remaja akhir.
2. Remaja di Sekolah
Menurut Sarwono (2016:17) sekolah adalah lingkungan pendidikan
sekunder. Bagi anak yang sudah bersekolah, lingkungan yang setiap
hari dimasukinya selain lingkungan rumah adalah sekolahnya. Anak
remaja yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA umumnya
menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari di sekolahnya. Ini berarti
bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari dilewatkan remaja di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

sekolah. Tidak mengherankan kalau pengaruh sekolah terhadap
perkembangan jiwa remaja cukup besar.
3. Remaja di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta adalah
sekolah yang salah satu misinya yakni mengembangkan pembinaan
fisik, psikis, sikap, dan kepribadian. Seluruh siswa dituntut untuk
menjadi pribadi yang disiplin. Misi tersebut sangat berpengaruh untuk
mengembangkan perilaku prososial siswa dan kepribadian siswa
dibentuk menjadi pribadi yang baik dan tangguh. SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto memiliki ciri khas yang membedakan dengan
sekolah lain yakni memberi salam dengan nada yang sangat tegas
setiap kali menjumpai siapa saja. Siswa juga mengawali dan
mengakhiri pembelajaran dengan memberi penghormatan kepada guru.
Sejalan dengan pendapat Sarwono (2016: 17) terkait remaja di
sekolah, anak remaja yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA
umumnya menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari di sekolahnya. Ini
berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari dilewatkan
remaja di sekolah, sama halnya dengan SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto bahwa siswa juga menghabiskan waktu 7 sampai 9 jam di
sekolah. Hal itu membuktikan bahwa pengaruh lingkungan sekolah
memberikan dampak yang besar bagi siswa SMK Penerbangan AAG
Adistujipto. Perilaku prososial masing-masing siswa terbentuk melalui
proses sosialisasi di sekolah namun tidak menutup kemungkinan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

juga mendapat pengaruh besar terkait perilaku prososial di luar
lingkungan sekolah. Terkait dengan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku prososial seperti menolong (Helping),
berbagi (Sharing), kerjasama (Cooperating), bertindak jujur (Honesty),
dan berderma (Donating) terbentuk karena adanya pengaruh besar dari
lingkungan sekitar terhadap siswa.
4. Ciri-ciri Remaja
Hurlock (1980: 207-210) berpendapat bahwa masa remaja
mempunyai ciri-ciri tertentu selama rentan kehidupan. Masa remaja
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.

Masa remaja sebagai periode yang penting
Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan
cepatnya perkembangan mental yang cepat terutama pada masa
remaja awal. Perkembangan ini menimbulkan penyesuaian
mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.

b.

Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa
yang telah terjadi sebelumnya melainkan lebih pada peralihan
dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Perubahan
fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja mempengaruhi
tingkat perilaku individu. Dalam setiap periode peralihan, status
individu tidak jelas akan peran yang harus dilakukan. Pada masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang
dewasa.
c.

Masa remaja sebagai periode perubahan
Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan
pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung secara
pesat. Empat perubahan yang terjadi pada masa remaja antara
lain:
1)

Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.

2)

Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh
masyarakat menimbulkan masalah baru.

3)

Berubahnya minat pada pola perilaku mengakibatkan
nilai-nilai juga berubah.

4)

Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap
setiap perubahan. Mereka mengingkan dan menuntut
kebebasan tetapi mereka sering takut bertanggung jawab
akan akibatnya.

d.

Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah pada masa remaja sering menjadi masalah yang sulit
diatasi. Terdapat dua alasan tehadap kesulitan yang terjadi,
yaitu:
1)

Sepanjang masa kanak-kanak, masalah yang timbul
diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

kebanyakan

remaja

tidak

berpengalaman

dalam

mengatasi masalah.
2)

Para remaja merasa mandiri, sehingga mereka ingin
mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang
tua dan guru.

3)

Masa

remaja

sebagai

masa

mencari

identitas.

Penyesuaian diri pada masa remaja dilakukan dengan
standar kelompok adalah jauh lebih penting daripada
individualitas. Seperti dalam hal pakaian, berbicara dan
perilaku anak yang lebih besar ingin lebih cepat seperti
teman-temannya. Mereka mulai menunjukkan siapa
dirinya kepada masyarakat.
e.

Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Adanya keyakinan bahwa dewasa mempunyai pandangan yang
buruk tentang remaja, membuat pertumbuhan masa dewasa
menjadi sulit. Hal ini mengakibatkan adanya jarak antara orang
tua dan anak yang menghalangi anak untuk meminta bantuan
orang tua untuk mengatasi masalahnya.

f.

Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana seharusnya. Dengan
bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial dan
dengan meningkatnya kemampuan untuk berpikir rasional,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

remaja memandang dirinya sendiri, keluarga, teman-teman,
dan kehidupannya pada umumnya secara realistik. Bila telah
mencapai usia dewasa ia merasa bahwa masa remaja lebih
bahagia daripada masa dewasa, bersama dengan tuntutan dan
tanggung jawabnya.
g.

Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekati usia yang matang, remaja semakin gelisah
untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan di masa remaja.

Berdasarkan paparan di atas mengenai ciri-ciri pada remaja maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja sangat perlu melakukan
penyesuaian diri di masyarakat. Penyesuaian diri perlu didukung
dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional.
5. Perkembangan Perilaku Prososial Remaja
Peralihan pada masa remaja melibatkan perubahan besar dalam
aspek fisik, kognitif, dan psikososial yang berkaitan satu dengan yang
lain. Pada masa transisi, remaja mengalami pertumbuhan secara fisik
serta menunjukkan perkembangan kognitif yang sangat pesat. Menurut
Sa’id (Elisa & Yohanes 2016) remaja memiliki kecenderungan yang
kuat untuk berkelompok dan suka bergabung dengan kelompok remaja
lainnya.
Kohlberg (Elisa & Yohanes 2016) mengungkapkan pada saat yang
sama, perkembangan moral remaja juga berada pada tingkat
konvensional yakni suatu tingkatan yang ditandai dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

kecenderungan tumbuhnya kesadaran bahwa norma-norma yang ada
dalam masyarakat perlu dijadikan acuan dalam hidupnya. Hal ini
berhubungan dengan perilaku prososial karena pada usia remaja,
remaja sudah tahu tindakan-tindakan meliputi menolong, bekerjasama,
bertindak jujur, dan berderma.
Menurut Santrock (Elisa & Yohanes 2016) perilaku positif yang
mendukung pertumbuhan diri remaja, misalnya dengan remaja
memiliki tingkah laku sosial yang bertanggung jawab. Salah satu
perilaku positif di lingkungan sosial yang bertanggung jawab, serta
perlu dikembangkan pada masa remaja yaitu perilaku prososial.
Remaja perlu untuk mengeksplorasi sisi positif dari perilaku moral
seperti perilaku prososial. Meskipun remaja sering kali dinyatakan
sebagai sosok yang egosentrik dan memikirkan diri sendiri, remaja
juga banyak menampilkan tindakan yang bersifat tanpa pamrih.
Perilaku prososial lebih banyak dilakukan di masa remaja
dibandingkan masa kanak-kanak. Semakin bertambahnya usia, akan
membuat individu makin dapat memahami atau menerima normanorma

sosial.

Menurut

Peterson

(Elisa

&

Yohanes

2016)

bertambahnya usia membuat individu dapat menjadi lebih empati ,
dapat memahami nilai, ataupun makna dari tindakan prososial yang
ditunjukkan. Tetapi disayangkan, di jaman yang sudah serba praktis
faktanya tidak semua remaja bersedia untuk mengembangkan perilaku
prososial. Remaja yang tidak mengembangkan perilaku prososial akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

cenderung menunjukkan perilaku yang kurang dapat diterima di
norma-norma masyarakat misalnya melakukan perilaku antisosial. Ali
& Asrori (Elisa & Yohanes 2016) mengatakan bahwa dewasa ini tidak
sedikit remaja yang melakukan perilaku antisosial karena tugas-tugas
perkembangan di masa remaja kurang berkembang dengan baik.
C. Bimbingan Pribadi-Sosial
1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2004:118), bimbingan Pribadisosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri
dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri salah
satunya adalah bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan
dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Siswa
remaja berhadapan dengan aku-nya yang lain daripada sebelumny

Dokumen yang terkait

Tingkat penyesuaian diri siswa di sekolah (studi deskriptif pada siswa kelas X SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial).

0 2 97

Tingkat motivasi belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas VI SD Maria Immaculata Cilacap tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap penyusunan topik bimbingan belajar).

0 0 90

Tingkat kemandirian pilihan karier siswa SMK (studi deskriptif pada siswa kelas XII SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 134

Tingkat efikasi diri dalam belajar siswa SMK (studi deskriptif pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial dan belajar).

0 0 120

Kesiapan siswa untuk berwirausaha (studi deskriptif kesiapan berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri I Sedayu tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 8 104

Tingkat kreativitas siswa kelas V dan VI (studi deskriptif pada siswa kelas V dan VI SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik layanan bimbingan pribadi).

0 1 129

Tingkat konformitas siswa : studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 2 121

Deskripsi tingkat perilaku bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 dan implikasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 3 139

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

Tingkat kemampuan mengelola rasa marah : studi deskriptif siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Bayat tahun ajaran 2013-2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial - USD Repository

0 0 93