Peranan mengikuti kegiatan persekutuan doa Karismatik Katolik di Gereja Santo Antonius Kotabaru Keuskupan Agung Semarang terhadap keaktifan anggota dalam hidup menggereja - USD Repository
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
DI GEREJA SANTO ANTONIUS KOTABARU
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
TERHADAP KEAKTIFAN ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Maria Wardayanti Perdani
NIM: 091124010
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan kebahagiaan penuh, skripsi ini saya persembahkan kepada Yesus,
keluarga, dan kampusku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.”
(Mat 11:28)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK DI GEREJA SANTO
ANTONIUS
KOTABARU
KEUSKUPAN
AGUNG
SEMARANG
TERHADAP KEAKTIFAN ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA.
Skripsi ini dipilih berdasarkan perkembangan komunitas PDKK (Persekutuan Doa
Karismatik Katolik) di gereja-gereja Katolik yang ada di Yogyakarta, baik PDKK
kaum muda, maupun PDKK bagi orang tua yang masih menimbulkan pro dan
kontra di kalangan Gereja.
Penulis mengulas tentang keberadaan dan perkembangan PDKK dalam
Gereja St. Antonius Kotabaru KAS yang saat ini semakin tumbuh. Dalam skripsi
ini, penulis membuat suatu penelitian tentang peranan PDKK terhadap hidup
menggereja dalam bentuk skala Likert dan beberapa wawancara untuk
menambahkan data tentang kegiatan-kegiatan yang ada dan berjalan di paroki St.
Antonius Kotabaru.
Sebagian besar anggota PDKK yang menjadi responden telah mengerti
dan mengetahui tentang Gereja, karismatik, peranan mengikuti karismatik dan
hidup menggereja. Mereka diharapkan dapat semakin menghayati makna menjadi
anggota Gereja yang sejati dan semakin aktif dalam hidup menggereja, sehingga
Gereja semakin berkembang ke arah yang lebih baik lagi dalam menjalankan
tugas perutusan Yesus untuk mewartakan kabar sukacita.
Di dalam skripsi ini juga, penulis menguraikan tentang karismatik Katolik,
secara khusus dari asal kata karismatik, kekhasan, sampai pada dasar biblis yang
membuktikan dan memperkuat bahwa karismatik ini benar-benar Katolik dan
tidak melenceng dari ajaran dan tradisi Gereja. Penulis menggunakan dokumen
Gereja untuk mendukung adanya PDKK. Para pemimpin umat Katolik pun telah
menyetujui dan memberikan pernyataan agar kegiatan PDKK didukung dan oleh
umat. Karismatik Katolik terlibat dalam lima dasar hidup menggereja beserta
peranannya dalam mengembangkan hidup menggereja bagi anggota PDKK.
Dalam proses menghayati makna menjadi anggota Gereja dan hidup
menggereja, anggota PDKK memerlukan pendampingan iman dari pihak Gereja.
Penulis mengusulkan bentuk katekese model Shared Christian Praxis (SCP).
Shared Christian Paxis merupakan model katekese yang dilakukan dengan cara
berbagi pengalaman. Dengan SCP ini, maka sharing pengalaman antar anggota
PDKK akan berjalan lancar dengan pedoman tema dan tujuan yang jelas. Dengan
begitu, anggota PDKK akan semakin diteguhkan satu sama lain dalam perjalanan
hidupnya di dunia ini sebagai utusan Kristus.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
This thesis title is THE ROLE OF FOLLOWING CHARISMATIC
PRAYER FELLOWSHIP ACTIVITY IN SAINT ANTHONY KOTABARU
ARCHDIOSCE OF SEMARANG UPON MEMBERS ACTIVENESS IN
CHURCH LIFE. This title is choosed based on the development PDKK
(Persekutuan Doa Karismatik Katolik) community in Catholic churches in
Yogyakarta, both youth PDKK and PDKK for adults that still occur problem
inside the church an also its people.
Writer explores about the existence and development PDKK at St.
Antonius church’s that is in growing process. In this thesis, writer made a research
in likert scale and some interviews to add data about activities that exist on St.
Antonius Kotabaru Church.
Most of the PDKK’s members that become respondents have understood
and known about church, charismatic, the role of joining charismatic and church’s
life. They are expected to live the meaning of being genuine church member and
be more active in church’s life, so that church developes in better direction in
doing Jesus duty to spread the Good News.
In this thesis, writer also describes about Catholic charismatic specifically
is taken from term charismatic, its typical up to biblical base that proves and
strengthen charismatic truely catholic and not miss from church teaching and
tradition. Writer use church document to support. The Catholic leaders also has
approved and make statement so that PDKK activity supported by all its people.
Catholic charismatic is also connected to five church’s life foundation with its role
in developing church’s life to PDKK’s member.
In proccess of living the meaning of being church’s member and church’s
life, PDKK members need guidance from Church authority. Writer reccomends
Shared Christian Praxis as Cathecese model are model that suitable to share
experience among PDKK’s member because this model lies on the PDKK’s
member faith experience concretely. Therefore, PDKK’s member will be
strengthened eachother in their life journey in this world as Christ messenger.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:
PERANAN
MENGIKUTI
KEGIATAN
PERSEKUTUAN
DOA
KARISMATIK KATOLIK DI GEREJA SANTO ANTONIUS KOTABARU
KESUUPAN
AGUNG
SEMARANG
TERHADAP
KEAKTIFAN
ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami banyak hal yang
mendukung maupun yang membuat tersendatnya penulisan. Banyak sekali suka
dan duka yang membuat penulis semakin tangguh. Pengalaman suka yang penulis
alami adalah mendapat pengalaman baru dengan mengikuti PDKK di Gereja St.
Antonius Kotabaru, mendapatkan kenalan baru yang lebih dewasa sehingga
menambah tali persaudaraan. Sedangkan pengalaman duka yang penulis alami
adalah, banyaknya anggota PDKK yang sudah tua sehingga sulit untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Dengan segala suka duka yang penulis alami, penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. Sumarno Ds., S.J., M.A., sebagai dosen pembimbing utama yang telah
memberikan
bantuan,
perhatian,
kesabaran,
kesetiaan,
waktu,
dan
memberikan masukan serta kritik yang membangun sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, dosen penguji
II yang membantu penelitian dan yang selalu memberikan semangat,
kesetiaan, masukan, dan kritikan dalam proses penelitian dan penulisan
skripsi serta selama menjalani kuliah di Prodi IPPAK.
3.
Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., sebagai bapak yang telah banyak membantu
dan memberikan dukungan dalam bentuk doa dan finansial bagi penulis
dalam perjalanan kuliah ini dan selama penulis menyelesaikan skripsi ini,
serta sebagai dosen penguji III.
4.
Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK-USD yang
telah mendukung dan memberi kesempatan kepada penulis untuk
mempertanggungjawabkan skripsi ini.
5.
Keluargaku di Lampung yang selalu mendukung, mendoakan, dan
memberikan kepercayaan kepada penulis sehingga dapat dengan tenang
menyelesaikan skripsi ini.
6.
Segenap Staf Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa Prodi IPPAK, Universitas
Sanata Dharma yang telah mendidik, membimbing, memudahkan, serta
mendukung penulis selama belajar sampai selesainya skripsi ini.
7.
Komunitas Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) St. Antonius
Kotabaru Keuskupan Agung Semarang, sebagai komunitas yang telah
bersedia menjadi responden dan terbuka sehingga sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Para suster FSGM di manapun berada yang telah memberi dukungan, cinta,
perhatian, dan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................
iv
MOTTO ...................................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ..............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................
x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................
5
E. Metode Penulisan ........................................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .................................................................................
6
BAB II. SITUASI UMUM PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
DI KOTABARU .........................................................................................
8
A. Situasi Paroki Kotabaru ..............................................................................
8
1. Situasi Umum Umat Paroki Kotabaru ....................................................
9
2. Kegiatan dalam Paroki Kotabaru Periode Satu Tahun Terakhir ............ 10
B. Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru ...................................... 15
1. Struktur Organisasi Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
Selama Satu Tahun terahir ..................................................................... 15
2. Sejarah Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru .................... 17
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Kegiatan yang Dilakukan Persekutuan Doa Karismatik Katolik
(PDKK) Kotabaru Selama 1 Tahun terakhir .......................................... 19
4. Langkah-Langkah Pertemuan Persekutuan Doa Karismatik Katolik di
Kotabaru ................................................................................................ 20
C. Penelitian tentang Peranan Mengikuti Krgiatan Persekutuan Doa
Karismatik Katolik di Paroki St. Antonius Kotabaru terhadap Keaktifan
Anggota dalam Hidup Menggereja ............................................................. 22
1. Tujuan Penelitian ................................................................................... 23
2. Manfaat Penelitian ................................................................................. 23
3. Jenis Penelitian ....................................................................................... 23
4. Metode Penelitian ................................................................................... 24
5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................ 24
6. Responden Penelitian ............................................................................. 24
7. Instrumen Penelitian ............................................................................... 25
8. Variabel Penelitian ................................................................................. 26
9. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................... 26
D. Hasil Penelitian ........................................................................................... 27
1. Gambaran Peranan Mengikuti Kegiatan Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Paroki St. Antonius Kotabaru terhadap Keaktifan Anggota
dalam Hidup Menggereja ....................................................................... 27
2. Keaktifan dalam Hidup Menggereja ...................................................... 31
E. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 37
1. Gambaran Peranan Mengikuti Kegiatan Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Paroki St. Antonius Kotabaru Terhadap Keaktifan Anggota
Dalam Hidup Menggereja ...................................................................... 37
2. Keaktifan dalam Hidup Menggereja ...................................................... 40
BAB III. KARISMATIK DALAM GEREJA ........................................................... 45
A. Karismatik Katolik ..................................................................................... 45
1. Sejarah Perkembangan Karismatik Dunia dan Indonesia ...................... 46
2. Pengertian Karismatik Katolik dan Pergantian Nama ........................... 51
3. Ciri Khas Karismatik: Buah-buah Roh dan Bahasa Roh ....................... 53
4. Dasar-dasar Teologi Karismatik Katolik ............................................... 61
B. Peranan PDKK dalam Hidup Menggereja .................................................. 79
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Pengertian Hidup Menggereja ................................................................ 79
2. Dasar-dasar Hidup Menggereja .............................................................. 80
3. Peranan Hidup Menggereja .................................................................... 85
4. Peran PDKK dalam 5 Bentuk Hidup Menggereja ................................. 86
BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE PERSEKUTUAN DOA
KARISMATIK KATOLIK DI GEREJA ST. ANTONIUS
KOTABARU MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN
PRAXIS (SCP) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN HIDUP
MENGGEREJA ....................................................................................... 90
A. Latar Belakang Pemilihan Program ............................................................ 91
B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ........................................................... 91
C. Rumusan Tema dan Tujuan ........................................................................ 92
D. Penjabaran Program .................................................................................... 94
E. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................................... 98
F. Contoh Persiapan Katekese ......................................................................... 98
BAB V. PENUTUP ................................................................................................... 112
A. Kesimpulan ................................................................................................. 112
B. Saran .......................................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 116
LAMPIRAN .............................................................................................................. 118
Lampiran 1: Surat ijin penelitian di Gereja St. Antonius Kotabaru ...................... (1)
Lampiran 2: Salah satu contoh instrumen ............................................................ (3)
Lampiran 3: Pedoman wawancara anggota organis Kotabaru ............................. (6)
Lampiran 4: Pedoman wawancara anggota pendamping PIA Kotabaru .............. (7)
Lampiran 5: Pedoman wawancara anggota PATEMON Kotabaru ...................... (8)
Lampiran 6: Pedoman wawancara anggota OMK Kotabaru ................................ (9)
Lampiran 7: Pedoman wawancara anggota PDKK Kotabaru ..............................(10)
Lampiran 8: Pedoman wawancara koordinator PDKK ........................................(11)
Lampiran 9: Pedoman wawancara koordinator PDKK ........................................(12)
Lampiran 10: Hasil wawancara anggota organis Kotabaru ..................................(13)
Lampiran 11: Hasil wawancara anggota pendamping PIA ..................................(14)
Lampiran 12: Hasil wawancara anggota PATEMON Kotabaru ..........................(15)
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 13: Hasil wawancara anggota OMK Kotabaru ....................................(16)
Lampiran 14: Hasil wawancara anggota PDKK Kotabaru ..................................(17)
Lampiran 15: Hasil wawancara koordinator PDKK Kotabaru ............................(18)
Lampiran 16: Hasil wawancara koordinator PDKK Kotabaru ............................(19)
Lampiran 17: Instrumen penelitian ......................................................................(20)
Lampiran 18: Intisari video “Mengasihi Tanpa Kata-Kata” .................................(23)
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. SINGKATAN KITAB SUCI
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan
kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama
Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.
7-8.
B. SINGKATAN DOKUMEN GEREJA
AA
:
Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II
tentang Kerasulan Awam, 7 Desember 1965.
DV
: Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II
tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965
LG
:
Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II
tentang Gereja, 21 November 1964.
C. SINGKATAN LAIN
Art
: Artikel
CB
: Carolus Boromeus
GPK
: Gerakan Pembaruan Karismatik
HUT
: Hari Ulang Tahun
KAS
: Keuskupan Agung Semarang
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KWI
: Konferensi Waligereja Indonesia
MAWI
: Majelis Agung Waligereja Indonesia
OCD
: Ordo Carmelitarum Discalceatorum
OMK
: Orang Muda Katolik
PA
: Pemandu Acara
PAPITA
: Putra-putri Altar
PATEMON
: Paguyuban TV Monitor
PD
: Persekutuan Doa
PDKK
: Persekutuan Doa Karismatik Katolik
PIA
: Pendamping Iman Anak
PIR
: Pendamping Iman Remaja
PKK
: Pembaruan Karismatik Katolik
Rm
: Romo
SCP
: Shared Christian Praxis
SJ
: Serikat Jesus
Sr
: Suster
St
: Santo
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belakangan ini semakin marak terdengar gema suara karismatik di Gerejagereja Indonesia. Hampir di setiap Gereja mendirikan PD (Persekutuan Doa) ini,
terutama di perkotaan. Karismatik memang cenderung mengarah pada agama
Kristen.
Banyak orang mengira kegiatan karismatik hanya ada pada Gereja
Kristen saja. Namun, sekarang ini semakin banyak Gereja Katolik yang
mendirikan Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK), dengan ritus Katolik.
Kebanyakan PDKK ini mengikuti susunan acara seperti ibadat, dengan pilihan
lagu-lagu yang khas karismatik.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, ternyata umat Katolik sendiri
banyak yang belum mengetahui tentang Persekutuan Doa Karismatik Katolik ini.
Masih banyak umat yang ragu untuk masuk ke dalam PD ini, karena takut
seandainya ajaran itu sesat. Konsili Vatikan pada dokumen Lumen Gentium art.
12 menegaskan bahwa:
Dari butir ini mau mengingatkan bahwa pemahaman karisma sebagai sesuatu
yang jarang dan terbatas, maupun sebagai yang umum menunjuk pada sifat
mendasar karisma sebagai sesuatu yang “istimewa”. Disebut istimewa karena
karisma/karunia itu adalah karunia istimewa berdasarkan ‘cara’ bagaimana
karunia-karunia itu diberikan dan berdasarkan ‘tujuan’ untuk karunia-karunia
itu diberikan.
Memang kewaspadaan sangat diperlukan karena di PDKK juga banyak yang
menggunakan ritus Protestan yang sangat berbeda dengan ritus Katolik.
Dalam skripsi ini, penulis akan membahas tentang Persekutuan Doa
Karismatik Katolik yang ada di Yogyakarta, khususnya di Gereja Antonius
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Kotabaru. Penulis sudah mengikuti Persekutuan Doa ini selama bulan pertemuan
di Kotabaru. Hal ini penulis lakukan pertama-tama karena keingintahuan penulis
sendiri tentang PD ini. Apalagi setelah penulis mengetahui bahwa banyak orang
yang belum mengetahui apa yang terjadi di dalam setiap persekutuan ini.
Banyak sekali hal-hal negatif yang muncul dan beredar berhubungan dengan
Persekutuan Doa Karismatik Katolik, maka dari itu penulis merasa perlu mencari
tahu yang sebenarnya. Sebagian karismatik yang ada di Yogyakarta memang
menggunakan ritus Kristen dengan penyembuhan luka batin secara gaib. Dalam
setiap doa, ritus Kristen ini memanggil roh-roh yang bukan Roh Kudus. Lalu
pemandu mulai membuat umat jatuh pingsan dan sebagainya. Namun, banyak
juga Persekutuan Doa Karismatik Katolik yang sehat. Dengan memanggil Roh
Kudus hadir di tengah mereka. “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis 2:4). Memang tidak semua
orang dapat mengucapkan bahasa Roh tersebut namun sebagian orang dapat
menafsirkannya. “Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, ia harus
berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya” (1 Kor
14:13).
Jadi sebenarnya tidak semua Persekutuan Doa Karismatik itu menakutkan
seperti berita yang beredar. Melihat kenyataan ini, memang setiap orang yang
ingin tahu tentang kegiatan ini harus masuk dan ikut serta di dalamnya karena,
selain Roh dalam pembabtisan, Gereja dalam buku Iman Katolik menegaskan
bahwa:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Dalam surat gembala, KWI, 30 November 1993 dikatakan bahwa Gereja
memahami Babtis dalam Roh sebagai doa permohonan iman yang sungguhsungguh agar berkat rahmat Babtis dan karisma hidup umat digairahkan dan
dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus. Doa permohonan diucapkan dengan
penumpangan tangan sebagai tanda cinta persaudaraan (KWI, 1993: 308).
Dengan begitu diri kita pribadi dapat menilai apakah kegiatan itu sehat atau malah
membawa kita pada ajaran sesat yang menyimpang dari ajaran Yesus sendiri.
Dalam observasi yang penulis lakukan, penulis tidak hanya hadir dalam
pertemuan, tetapi juga mengikuti kegiatannya, sehingga penulis benar-benar dapat
merasakan apa yang terjadi. Selama mengikuti Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Gereja St. Antonius Kotabaru, penulis mengetahui bahwa ternyata
kegiatan ini menggunakan susunan acara seperti saat ibadat sabda diserta lagulagu khas karismatik yang penuh semangat. Kegiatan karismatik yang penulis
ikuti juga ternyata tidak hanya diam sebagai suatu lembaga tersendiri, tetapi
mereka ada di dalam Gereja, karena yang menjadi pesertanya adalah umat
Katolik. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan informasi
selengkap-lengkapnya tentang keberadaan Persekutuan Doa Karismatik Katolik
ini.
Terkadang memang timbul pertanyaan di dalam benak umat, “Apakah
Karismatik masih Katolik?” Dalam Katekismus Gereja Katolik no. 799 ditegaskan
bahwa: “Karisma-karisma ini, baik yang mencolok maupun yang sederhana dan
biasa adalah anugerah-anugerah rahmat Roh Kudus yang langsung atau tidak
langsung melayani Gereja. Semuanya ini, diberikan untuk pembangunan gereja,
untuk kesejahteraan manusia dan untuk untuk kebutuhan dunia.“ Bertolak dari
pertanyaan tersebut, penulis menjadi tertantang untuk mencari tahu jawabannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Seribu pertanyaan dan pernyataan muncul di benak umat dan semoga dengan
adanya penelitian ini, penulis dapat menjawab pertanyaan yang selama ini
membuat bingung dan ragu dalam mengikuti kegiatan ini, karena kita tidak bisa
memukul rata bahwa semua kegiatan dalam Persekutuan Doa Karismatik adalah
ajaran sesat. Penulis juga berharap karya tulis ini dapat membantu umat
menemukan jalan sejati menuju kenyamanan dalam berdoa, berinteraksi dengan
Yesus dan sesama serta mendapatkan kedamaian melalui ungkapan-ungkapan hati
dalam karismatik.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana situasi umum Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
yang telah berjalan selama ini?
2.
Bagaimana perkembangan karismatik dalam Gereja selama ini?
3.
Usulan program apa yang tepat bagi PDKK St. Antonius Kotabaru?
C. TUJUAN PENELITIAN
1.
Mengetahui situasi umum yang ada di dalam Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Kotabaru.
2.
Mengetahui perkembangan karismatik di dalam Gereja.
3.
Menemukan bentuk pendampingan yang cocok sebagai usulan program yang
tepat bagi PDKK St. Antonius Kotabaru.
4.
Memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1 Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
D. MANFAAT PENULISAN
Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan mengenai pengaruh
karismatik terhadap keaktifan anggota dalam kegiatan menggereja. Adapun
harapan tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Bagi para calon katekis, dapat menambah wawasan bahwa kegiatan
karismatik adalah sarana umat untuk memuji dan menyembah Allah dengan
lebih leluasa dan bebas berekspresi.
2.
Bagi umat, dapat memberikan pengertian bahwa tidak sedikit umat yang
terlibat dalam kegiatan karismatik merasakan ketenangan dan kenyamanan
dalam berinteraksi dengan Allah sendiri, jadi setidaknya umat mengetahui
bahwa tidak semua kegiatan kharismatik itu adalah sesat.
3.
Bagi penulis sendiri, dengan menulis proposal ini, penulis menjadi semakin
mendalami dan mendapatkan wawasan yang luas dalam hal kegiatan
menggereja yang sebelumnya tidak penulis ketahui. Selain itu yang terpenting
adalah bahwa penulis mengetahui adanya pengaruh mengikuti kegiatan
kharismatik ini dengan keaktifan hidup menggereja.
4.
Bagi umat yang sudah masuk dalam persekutuan doa karismatik, dapat lebih
menguatkan keyakinan mereka akan Roh Allah yang menaungi mereka dan
semakin memperkuat iman mereka akan Allah dan Putra-Nya, Yesus.
E. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penulis
mengumpulkan data dengan cara penelitian untuk mengetahui keadaan PDKK
(Persekutuan Doa Karismatik Katolik) di Gereja St. Antonius Kotabaru, dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
cara wawancara dengan anggota PDKK, dan memberikan instrumen penelitian
menggunakan skala Likert serta hasil studi pustaka sebagai acuan yang dapat
menunjang penulisan skripsi ini. Penulis mencoba untuk memaparkan tentang
situasi umat yang menjadi anggota PDKK di Gereja St. Antonius Kotabaru, dan
keaktifan mereka dalam hidup menggereja.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Judul dari skripsi ini adalah PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK SANTO ANTONIUS
KOTABARU
KEUSKUPAN
AGUNG
SEMARANG
TERHADAP
KETERLIBATAN ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA.
Sistematika penulisan akan diuraikan dalam 5 (lima) bab sebagai berikut:
Dalam bab I, penulis akan berbicara tentang latar belakang penulisan, yaitu
alasan-alasan penulis mengangkat masalah ini untuk diteliti dengan dukungan dari
wawancara, observasi dan pendapat para pakar serta solusi yang diharapkan dari
hasil tulisan ini. Penulis juga menuliskan rumusan masalah yang ada di dalam
PDKK St. Antonius Kotabaru, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat dari
penulisan skripsi ini, serta metode penulisan dan sistematika penulisan.
Pada bab II, penulis masuk pada situasi umum PDKK di Kotabaru, yaitu
situasi paroki kotabaru yang meliputi letak, situasi umat, dan kegiatan-kegiatan di
Gereja St. Antonius Kotabaru. Selain itu, dalam bab II ini juga akan mengulas
tentang Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru dengan struktur
organisasi dan sejarah PDKK Kotabaru. Pada bagian terakhir bab II penulis juga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
akan melaksanakan penelitian berkaitan dengan judul skripsi, sekaligus dengan
pembahasannya.
Bab III berisi tentang karismatik Katolik dalam Gereja yang meliputi sejarah
karismatik Katolik, pengertian karismatik, ciri khas karismatik Katolik, dasardasar teologi karismatik Katolik. Dalam bab ini juga penulis akan membahas
tentang peranan PDKK dalam hidup menggereja yang meliputi pengertian hidup
menggereja, dasar-dasar hidup menggereja, peranan hidup menggereja, dan peran
PDKK dalam 5 (lima) bentuk hidup menggereja.
Bab IV mengemukakan usulan program katekese bagi anggota PDKK St.
Antonius Kotabaru, dengan model katekese Shared Christian Praxis (SCP). Bab
IV meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan tema dan tujuan,
rumusan tema dan tujuan, penjelasan program, petunjuk pelaksanaan program dan
yang terakhir adalah contoh persiapan katekese model SCP.
Bab V merupakan akhir dari penulisan yang berisi kesimpulan dari
keseluruhan isi skripsi ini dan saran yang mendukung bagi koordinator dan
pengurus inti PDKK St. Antonius Kotabaru, bagi pastor paroki Gereja St.
Antonius Kotabaru dan bagi umat secara keseluruhan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
BAB II
SITUASI UMUM PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
DI KOTABARU
Gereja St. Antonius Kotabaru adalah Gereja yang gedungnya terletak di pusat
kota Yogyakarta. Gereja St. Antonius Kotabaru ini adalah salah satu gereja yang
paling populer dan terkenal di kalangan umat Katolik Yogyakarta. Setiap
perayaan ekaristi, gereja St. Antonius Kotabaru selalu dipenuhi umat yang
notabene berasal dari berbagai paroki yang berada di Yogyakarta yang selalu
membludak pada saat hari-hari besar (Natal, Tri Hari Suci, dan Paskah).
Gereja St. Antonius Kotabaru sangat cocok dengan situasi umat perkotaan
yang sibuk dan serba cepat. Selain itu, letaknya juga sangat strategis yaitu di
pinggir jalan dan dengan memiliki area parkir yang luas dan mudah, walaupun
seringkali masih kurang juga. Itulah situasi umum yang ada di Gereja St. Antonius
Kotabaru.
Paroki St. Antonius Kotabaru juga memiliki berbagai macam kegiatan yang
mendukung umat untuk terlibat aktif mengembangkan iman. Salah satu kegiatan
yang berjalan di paroki St. Antonius Kotabaru adalah PDKK (Persekutuan Doa
Karismatik Katolik). PDKK ini adalah sebuah kegiatan yang memiliki struktur
organisasi yang lengkap dan menggunakan ritus ibadat dalam setiap kegiatan
doanya.
A. SITUASI PAROKI KOTABARU
Paroki St. Antonius Kotabaru adalah sebuah paroki yang dibangun dengan
susah payah oleh seorang pastor yang bernama Romo Strater. Pada 1 Januari 1934
barulah terbentuk paroki St. Antonius Kotabaru. Terdapat 56 pastor yang berjuang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
membentuk, membangun, mempertahankan dan mengisi serta melayani umat
Katolik di paroki St. Antonius Kotabaru.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan umat, di paroki ini juga
diadakan banyak kegiatan yang mendukung iman umat mulai dari umat yang
masih kecil sampai yang dewasa dan tua. Banyak wadah yang dibangun untuk
memperkembangkan iman umat, salah satunya adalah Persekutuan Doa
Karismatik Katolik.
1.
Situasi Umum Umat Paroki Kotabaru
Romo Mutiara Andalas, SJ (2011: 23) menyatakan bahwa “Paroki Santo
Antonius Kotabaru adalah persekutuan paguyuban-paguyuban umat beriman
sebagai bagian dari Keuskupan Agung Semarang.” Paroki St. Antonius Kotabaru
memiliki batas teritorial sebagai berikut, yaitu: sebelah Utara berbatasan dengan
Paroki Albertus Magnus Jetis dan Paroki Keluarga Kudus Banteng, sebelah Timur
berbatasana dengan Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung dan Paroki Kristus
Raja Baciro, sebelah Selatan berbatasan dengan Paroki St. Yusuf Bintaran dan
Paroki Fransiskus Xaverius Kidul Loji, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Paroki Hati St. Maria Tak Bercela Kumetiran. Paroki ini
didirikan dengan
perjuangan yang susah payah dalam kepemimpinan Romo Strater, SJ. Kemudian
ada 56 pastor yang berkarya dari mulai dibangun Paroki ini sampai dengan
mempertahankan dan mengisinya. Paroki St. Antonius Kotabaru terletak di hati
kota Yogyakarta, sangat strategis bagi siapapun. Dengan jumlah umat 3.131 orang
yang terbagi dalam 1.024 kepala keluarga, Paroki St. Antonius Kotabaru dibagi
dalam 5 wilayah dan 24 lingkungan. Selain itu, ada beberapa tarekat biara dan
lembaga Gereja yang berada di wilayah teritorial Paroki St. Antonius Kotabaru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Tarekat yang ada yaitu biara suster-suster Abdi Darah Mulia, biara suster Carolus
Boromeus, biara bruder Maria Tidak Bercela, biara bruder Conggregatio Santo
Aloysius, dan tarekat Sarekat Yesus. Sedangkan lembaga Gereja yang melayani
masyarakat meliputi Lembaga Pengabdian Masyarakat Realino, Margasiswa
Kemahasiswaan dan Moderasi Kuliah Agama Katolik. Ditambah dengan RS panti
Rapih yang menjadi subyek pelayanan pastoral bagi orang sakit (Mutiara Andalas,
2011: 23). Sebagai Paroki yang berada di perkotaan, maka Paroki St. Antonius
Kotabaru ini menyesuaikan dengan kebutuhan umat perkotaan yang serba cepat
tetapi mendalam, sehingga ekaristi yang dilaksanakan memang relatif lebih cepat
dan dikemas dengan menarik.
2.
Kegiatan dalam Paroki Kotabaru Periode Tiga Tahun Terakhir
Sebagai paroki yang berada di tengah kota Yogyakarta dan cukup terkenal di
Keuskupan Agung Semarang, paroki St. Antonius Kotabaru memiliki upayaupaya untuk mengembangkan iman umat dalam rangka melaksanakan tugas
perutusan dalam hubungannya dengan sesama umat beriman dalam terang kasih
Injili, sesuai dengan visinya yaitu: “Paroki St. Antonius Kotabaru, sebagai umat
Allah KAS, menjadi pribadi-pribadi umat beriman yang berlandaskan nilai-nilai
Injil terutama belas kasih, keterbukaan, kebenaran, empati dan pelayanan untuk
mengembangkan persekutuan umat Allah yang mempu memajukan persaudaraan
sejati dengan siapapun yang berkehendak baik” (Mutiara Andalas, 2011: 28).
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka dalam buku Sejarah Gereja St.
Antonius Kotabaru, Paroki St. Antonius Kotabaru mendirikan komunitas (Mutiara
Andalas, 2011: 8) yang di dalamnya terdapat kegiatan umat diantaranya yaitu
PIR, PIA, PATEMON, OMK, organis, PDKK, Komunitas 25+, dan PAPITA.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
a.
PIR (Pendamping Iman Remaja)
Menurut Erika dalam sebuah blog yang berjudul PIRKOBAR.com,
keanggotaan PIR terbuka untuk semua remaja Katolik. Mereka mengadakan
pertemuan yang dinamakan Teen Time setiap hari Sabtu pukul 18.00 di GKS
Widya Mandala. Dalam Teen Time kegiatan yang dilakukan dimulai dengan doa
pembukaan, game-game seru, pembacaan Injil (bergantian perayat), kemudian
pendamping akan menghubungkan Injil tersebut dengan pengalaman nyata sesuai
tema Teen Time saat itu, dilanjutkan dengan sharing anggota, mengambil inti sari
dan ditutup dengan doa penutup. Tidak hanya mengadakan pertemuan rutin, tetapi
PIR juga berpartisipasi dalam EKR (Ekaristi Kaum Remaja) setiap dua bulan
sekali.
PIR Kotabaru memiliki kepengurusan yang diketuai oleh R. Afiral Devian
Rangga B. PIR Kotabaru didampingi oleh OMK Kotabaru. Dalam sebuah blog
berjudul Lentera Jiwa (Erika, 2013: 1), komunitas PIR Kotabaru pernah
mengadakan sebuah acara bertemakan “Lentera Jiwa”. Acara ini bertujuan untuk
mempererat keakraban anggota komunitas PIR Kotabaru sehingga semakin yakin
akan kemampuan komunitas untuk terus mengobarkan semangat kristiani sebagai
remaja Katolik. Sasarannya adalah anggota komunitas PIR Kotabaru (Erika, 2013:
3).
b.
PIA (Pendamping Iman Anak)
Dari hasil wawancara dengan Kristina Santa Marta, diperoleh hasil bahwa
PIA Kotabaru sekarang ini beranggotakan 21 orang yang aktif. PIA Kotabaru
selalu melakukan pertemuan rutin di Ruang PIA yang ada GKS Widya Mandala
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
setiap hari Jumat pukul 18.00 WIB yang diawali dengan berdoa ala PIA,
dilanjutkan dengan membahas siapa yang dapat mendampingi adik-adik PIA pada
hari Minggu dan membahas tentang EKA (Ekaristi Anak) kemudian ditutup
dengan doa penutup. Selain pertemuan rutin antar pendamping, PIA Kotabaru
juga mendampingi adik-adik PIA secara bergiliran setiap hati Minggu pukul
08.30-10.00. Kegiatan tersebut berlangsung di perpustakaan GKS Widya
Mandala.
PIA juga pernah mengadakan kegiatan bertemakan HAN (Hari Anak
Nasional) yang diadakan di auditorium IPPAK Sanata Dharma. Tujuan dari
kegiatan itu adalah mengakrabkan anak-anak PIA yang berada di paroki dan
sekolah-sekolah Katolik di sekitar Kotabaru. Sasarannya adalah anak-anak PIA
dan anak-anak Katolik yang berada di sekolah Katolik [Lampiran 10: (14)].
c.
PATEMON (Paguyuban TV Monitor)
Menurut hasil wawancara dengan Laurentius Anang Widi Prakosa yang telah
menjadi anggota PATEMON selama satu tahu, PATEMON Kotabaru memiliki 23
anggota yang aktif. PATEMON bertugas mensyuting, mengontrol TV dan
monitor yang ada di sudut-sudut Gereja agar umat terbantu dalam mengikuti misa
kudus.
PATEMON Kotabaru juga memiliki kegiatan yang rutin dilakukan yaitu
regeneration dengan tujuan untuk regenerasi anggota PATEMON. Sasarannya
adalah kaum muda Katolik di Kotabaru agar dapar terlibat dan bergabung dalam
komunitas PATEMON Kotabaru [Lampiran 12: (15)].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
d.
OMK (Orang Muda Katolik)
Veronika Dwi Lestari menyatakan bahwa OMK Kotabaru memiliki kegiatan
rutin setiap bulan yang bernama Savari Lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk
menggugah OMK agar peka pada lingkungan sekitar. Sasarannya adalah OMK
Kotabaru. Ketua OMK Kotabaru adalah Yuyus Kurniado [Lampiran 13: (16)].
e.
Organis
Menurut hasil wawancara dengan seorang anggota komunitas organis
Kotabaru yang bernama Yulius Frendi Pradinato yang sudah bergabung dalam
organis Kotabaru selama kurang lebih 2,5 tahun, organis Kotabaru seringkali
mengadakan acara pertemuan bersama apabila mendekati hari raya-hari raya
besar, seperti Natal, Paskah, Rabu Abu, dan tri hari suci. Temanya adalah hari
raya, dengan tujuan untuk mengkoordinasi atau membagi tugas pengiring dalam
setiap koor pada hari raya. Sasarannya adalah anggota organis Kotabaru
[Lampiran 10: (13)].
f.
PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik)
PDKK Kotabaru memiliki anggota kurang lebih 50 orang. Komunitas ini
berada di bawah asuhan romo paroki Kotabaru. Pertemuan komunitas ini
diadakan setiap Selasa pukul 18.00 di GKS Widya Mandala lantai dua. Langkahlangkah kegiatannya sesuai dengan ritus ibadat Gereja Katolik.
Dari hasil wawancara dengan koordinator PDKK paroki St. Antonius
Kotabaru yaitu bapak Beni Susanto, PDKK pernah mengadakan kegiatan ziarah
ke Gua Maria Ratu Kenya. Kegiatan ini dilakukan untuk menghormati Bunda
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Maria. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan iman kepercayaan dalam
perantaraan Bunda Maria ibu Yesus, dengan sasaran anggota PDKK Kotabaru
[Lampiran 14: (17)].
g.
Komunitas 25+
Berdasarkan dari sebuah website www.komunitas25plus.org, komunitas 25+
adalah komunitas yang memberikan wadah bagi anggota Gereja yang sudah
bekerja dan di atas usia OMK. Komunitas ini memiliki 23 anggota yang
didampingi oleh Romo Kepada Gereja St. Antomius Kotabaru. Komunitas ini
mengadakan pertemuan sebulan sekali sesuai dengan kesepakatan yang
dikoordinasi oleh sekretaris komunitas 25+ yaitu Yohanes Indun .S. Pertemuan
dilaksanakan di GKS Widya Mandala dengan langkah-langkah sebagai berikut:
doa bersama, membahas kegiatan yang akan dilakukan, ngobrol santai dan ditutup
doa. Komunitas ini juga seringkali mengadakan kegiatan salah satunya adalah
ziarah ke Gua Maria Tritis pada tanggal 8 Desember 2013. Kegiatan ini bertema
“Wisata Rohani spesial edisi Advent” dengan tujuan untuk menghormati Bunda
Maria dan mengakrabkan setiap anggota. Sasarannya adalah anggota komunitas
25+ Kotabaru (Adhi Wiraswata, 2014: 2).
h.
PAPITA (Putra-putri Altar)
Berdasarkan blog PAPITA Kotabaru (Arya dkk., 2013: 1), tanggal 28 Juni
2008 PAPITA Kotabaru telah mengadakan acara temu misdinar. Acara yang
bertemakan “Temu Misdinar” ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
silaturahmi antara PAPITA St. Antonius Kotabaru dengan PAPITA St. Yusup
Cirebon. Sasarannya adalah anggota PAPITA St. Antonius Kotabaru dan St.
Yusup Cirebon.
Komunitas-komunitas tersebut adalah komunitas yang masih berjalan aktif
sampai 3 tahun terakhir ini. Salah satu komunitas yang juga masih aktif sampai
sekarang adalah PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik). Kegiatan yang
didirikan dengan susah payah dan mengalami pasang surut ini ternyata tidak
hanyut dan hilang begitu saja, sebaliknya malahan semakin berkembang dari hari
ke hari, terlihat dari perkembangan jumlah anggota yang hadir dalam setiap
kegiatan PDKK berlangsung. Mereka sangat antusias menyambut semua orang
yang datang untuk bergabung dalam kegiatan doa di komunitas PDKK ini.
B. PERSEKUTUAN DOA KHARISMATIK KATOLIK DI KOTABARU
Persekutuan Doa Karismatik Katolik St. Antonius Kotabaru bukanlah suatu
kegiatan yang didirikan hanya untuk mengisi waktu luang. Kegiatan ini sengaja
didirikan untuk mengembangkan iman umat melalui Roh Kudus, maka dari itu,
kegiatan PDKK memiliki struktur organisasi yang lengkap sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Selain itu, PDKK juga memiliki sejarah bagaimana
berdirinya PDKK di Gereja St. Antonius Kotabaru dengan berbagai kesulitan dan
tantangan yang dihadapinya.
1.
Struktur Organisasi Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
selama 3 Tahun Terakhir
Persekutuan Doa Karismatik Katolik adalah sebuah organisasi yang sangat
terkoordinir. Organisasi ini memiliki pembagian tugas yang jelas bagi anggota
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
yang diberi kepercayaan untuk mengelola PDKK sehingga organisasi ini dapat
terus berlanjut sampai saat ini, bahkan selalu berkembang setiap tahunnya. Bapak
Beni Susanto koordinator PDKK Kotabaru menyatakan bahwa struktur organisasi
Persekutuan Doa Karismatik Katolik Paroki Gereja St. Antonius Kotabaru adalah
sebagai berikut [Lampiran 15: (18)]:
Koordinator:
Bapak Benny Susanto
Wakil:
Ibu Tini Indrayati
Sekretaris:
Ibu Leni
Bendahara:
Ibu Leli
Sie liturgi:
Ibu F.
Yukie
Sie
Konsumsi:
Ibu M. C.
Naniek
Setyawati
Sie
Pelayanan:
Bapak
Raymond
Marcel
Karyadi
Sie
Pemerhati:
Bapak
Hartono
Sie
Terima
tamu:
Ibu
Darsini
Sie
Perkap:
Bapak
Andi
Keterangan:
•
Koordinator memiliki tugas untuk mengecek semua personil yang dibutuhkan
dalam setiap kegiatan PDKK.
•
Wakil koordinator memiliki peran membantu pekerjaan koordinator.
•
Sekretaris memiliki tanggung jawab untuk mencatat setiap kegiatan dan
jumlah orang yang hadir setiap kegiatan.
•
Bendahara memiliki peran untuk menghitung jumlah anggaran yang keluar
dan masuk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
•
Sie liturgi bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala hal saat PDKK
bertugas di Gereja.
•
Sie konsumsi selalu bersiap menyediakan makanan untuk setiap kegiatan
karismatik dan setiap setelah iabadat karismatik.
•
Sie pelayanan memiliki peran untuk mempersiapkan dan bertanggung jawab
saat PDKK akan melaksanakan suatu kegiatan pelayanan.
•
Sie pemerhati, bertanggungjawab untuk memperhatikan berjalannya kegiatan.
•
Sie terima tamu, bertanggung jawab untuk mempersilakan semua anggota
PDKK yang baru datang dalam suatu kegiatan.
•
Sie perkab, bertanggung jawab atas seluruh sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam setiap kegiatan termasuk saat ibadat karismatik.
2.
Sejarah Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
Terbentuknya Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Gereja St. Antonius
Kotabaru bermula dari inisiatif beberapa Tim Persekutuan Doa Karismatik
Katolik dari Paroki Kumetiran yaitu: Ibu Bambang, Ibu Netty Lestari, Sdri. Yana,
Sdri. Ratna, dan Sdr. Cipto. Semula, pihak Paroki Kotabaru tidak menyetujuinya,
apalagi inisiatif ini bukan dari umat Paroki Kotabaru, namun kemudian, dengan
berbagai cara dan pendekatan tanpa lelah, dengan cara turut serta dalam kegiatan
di Paroki Kotabaru, akhirnya Pastor Paroki (Pastor Wiryapranata, SJ) menyetujui
dan memberikan peluang bagi Persekutuan Doa Karismatik Katolik untuk “ada”
di Paroki Kotabaru. Setelah itu, Pastor Notobudyo, Pr dan Tim Badan Pelayanan
Persekutuan Doa Karismatik Katolik KAS diundang oleh beberapa Tim
Persekutuan Doa Karismatik Katolik Kumetiran untuk memberikan informasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
tentang kegiatan tersebut pada tanggal 9 Januari 1983 di gereja St. Antonius
Kotabaru. Kemudian, pada hari Selasa (11 Januari 1983), pertemuan perdana
Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) dilaksanakan di Gedung Widya
Mandala (Ben, 1999: 121).
Dalam perjalanan selanjutnya, terjadi jatuh bangun pada Persekutuan Doa
Karismatik Katolik Kotabaru. Umat yang hadir hanya terlihat banyak kalau ada
acara besar seperti HUT PDKK atau Natal dan Paskah saja, sedangkan pada
kegiatan rutin hanya sedikit yang hadir. Hal tersebut jadi terasa membosankan.
Akhirnya, untuk menanggapi dan sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut,
Bapak Frans Hudoro (salah satu anggota PDKK) mulai mengadakan pendekatan
pada tiap pribadi untuk mengenalkan visi dan misi PDKK. Tidak hanya itu,
ternyata Roh Kudus mengalir di tengah mereka dengan menggerakkan PDKK
Bunda Elisabeth Puren dengan pembimbing Sr. Eligia, CB untuk membantu.
Alhasil, PDKK St. Antonius Kotabaru perlahan-lahan terlihat perkembangannya,
dan semakin dikenal oleh umat lain (Ben, 1999: 121).
Melihat perjalanan PDKK St. Antonius Kotabaru sampai saat ini, tampak
bahwa ada semangat dan motivasi dalam diri para tokoh dan atau para pemimpin
tim serta anggota PDKK St. Antonius Kotabaru, sehingga masih mau bergabung
dan ikut serta dalam kegiatan PDKK. Adapun semangat dan motivasi PDKK
(Ben, 1999: 122) adalah:
a. Mengalami kuasa Allah secara pribadi dalam hidup. Sentuhan kasih-Nya
lewat kuasa Roh Kudus dialami secara khusus. Situasi ‘mengalami’ kasih
Allah yang pribadi, memotivasi dirinya untuk mengajak orang lain agar
ikut mengalami kasih Allah yang khusus dan pribadi.
b. Mengalami suasana persaudaraan (fellowship) yang akrab dan saling
paham antara yang satu dengan yang lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
c. Kerinduan berkumpul untuk memuji dan memuliakann Tuhan. Membalas
kasih Tuhan dengan pujian dan penyembahan, yang dilakukan dengan
bebas, baik itu dalam pertobatan, permohonan, maupun ungkapam syukur.
d. Adanya kesaksian otentik dari beberapa peserta yang mengalami sendiri
sentuhan kasih Allah, yang sifatnya menguatkan atau meneguhkan iman.
e. Kerinduan untuk mengalami pencurahan Roh Kudus, terutama karunia
penyembuhan.
f. Keinginan untuk mengalami pembaharuan hidup iman. Persekutuan Doa
Karismatik Katolik dirasakan sebagai salah satu wadah untuk
meningkatkan kualitas hidup iman.
g. Reaksi-reaksi yang positif dari umat yang belum mengenal Persekutuan
Doa Karismatik Katolik terhadap kelompok doa ini, setelah melihat buahbuahnya yang baik. Kemudian termotivasi untuk mengenal lebih dekat apa
itu Persekutuan Doa Karismatik Katolik, dan terlibat di dalamnya.
3.
Kegiatan yang Dilakukan Persekutuan Doa Karismatik Kotabaru
(PDKK) selama 1 Tahun Terakhir
Persekutuan Doa Karismatik Katolik adalah suatu lembaga yang bersatu
dengan Gereja. Lembaga ini berdiri untuk membantu umat dalam menemukan
kesejatian Tuhan dalam doa. Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Gereja St.
Antonius Kotabaru adalah salah satu bukti konkret bahwa tidak semua karisma
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
DI GEREJA SANTO ANTONIUS KOTABARU
KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
TERHADAP KEAKTIFAN ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Maria Wardayanti Perdani
NIM: 091124010
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan kebahagiaan penuh, skripsi ini saya persembahkan kepada Yesus,
keluarga, dan kampusku.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.”
(Mat 11:28)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK DI GEREJA SANTO
ANTONIUS
KOTABARU
KEUSKUPAN
AGUNG
SEMARANG
TERHADAP KEAKTIFAN ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA.
Skripsi ini dipilih berdasarkan perkembangan komunitas PDKK (Persekutuan Doa
Karismatik Katolik) di gereja-gereja Katolik yang ada di Yogyakarta, baik PDKK
kaum muda, maupun PDKK bagi orang tua yang masih menimbulkan pro dan
kontra di kalangan Gereja.
Penulis mengulas tentang keberadaan dan perkembangan PDKK dalam
Gereja St. Antonius Kotabaru KAS yang saat ini semakin tumbuh. Dalam skripsi
ini, penulis membuat suatu penelitian tentang peranan PDKK terhadap hidup
menggereja dalam bentuk skala Likert dan beberapa wawancara untuk
menambahkan data tentang kegiatan-kegiatan yang ada dan berjalan di paroki St.
Antonius Kotabaru.
Sebagian besar anggota PDKK yang menjadi responden telah mengerti
dan mengetahui tentang Gereja, karismatik, peranan mengikuti karismatik dan
hidup menggereja. Mereka diharapkan dapat semakin menghayati makna menjadi
anggota Gereja yang sejati dan semakin aktif dalam hidup menggereja, sehingga
Gereja semakin berkembang ke arah yang lebih baik lagi dalam menjalankan
tugas perutusan Yesus untuk mewartakan kabar sukacita.
Di dalam skripsi ini juga, penulis menguraikan tentang karismatik Katolik,
secara khusus dari asal kata karismatik, kekhasan, sampai pada dasar biblis yang
membuktikan dan memperkuat bahwa karismatik ini benar-benar Katolik dan
tidak melenceng dari ajaran dan tradisi Gereja. Penulis menggunakan dokumen
Gereja untuk mendukung adanya PDKK. Para pemimpin umat Katolik pun telah
menyetujui dan memberikan pernyataan agar kegiatan PDKK didukung dan oleh
umat. Karismatik Katolik terlibat dalam lima dasar hidup menggereja beserta
peranannya dalam mengembangkan hidup menggereja bagi anggota PDKK.
Dalam proses menghayati makna menjadi anggota Gereja dan hidup
menggereja, anggota PDKK memerlukan pendampingan iman dari pihak Gereja.
Penulis mengusulkan bentuk katekese model Shared Christian Praxis (SCP).
Shared Christian Paxis merupakan model katekese yang dilakukan dengan cara
berbagi pengalaman. Dengan SCP ini, maka sharing pengalaman antar anggota
PDKK akan berjalan lancar dengan pedoman tema dan tujuan yang jelas. Dengan
begitu, anggota PDKK akan semakin diteguhkan satu sama lain dalam perjalanan
hidupnya di dunia ini sebagai utusan Kristus.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
This thesis title is THE ROLE OF FOLLOWING CHARISMATIC
PRAYER FELLOWSHIP ACTIVITY IN SAINT ANTHONY KOTABARU
ARCHDIOSCE OF SEMARANG UPON MEMBERS ACTIVENESS IN
CHURCH LIFE. This title is choosed based on the development PDKK
(Persekutuan Doa Karismatik Katolik) community in Catholic churches in
Yogyakarta, both youth PDKK and PDKK for adults that still occur problem
inside the church an also its people.
Writer explores about the existence and development PDKK at St.
Antonius church’s that is in growing process. In this thesis, writer made a research
in likert scale and some interviews to add data about activities that exist on St.
Antonius Kotabaru Church.
Most of the PDKK’s members that become respondents have understood
and known about church, charismatic, the role of joining charismatic and church’s
life. They are expected to live the meaning of being genuine church member and
be more active in church’s life, so that church developes in better direction in
doing Jesus duty to spread the Good News.
In this thesis, writer also describes about Catholic charismatic specifically
is taken from term charismatic, its typical up to biblical base that proves and
strengthen charismatic truely catholic and not miss from church teaching and
tradition. Writer use church document to support. The Catholic leaders also has
approved and make statement so that PDKK activity supported by all its people.
Catholic charismatic is also connected to five church’s life foundation with its role
in developing church’s life to PDKK’s member.
In proccess of living the meaning of being church’s member and church’s
life, PDKK members need guidance from Church authority. Writer reccomends
Shared Christian Praxis as Cathecese model are model that suitable to share
experience among PDKK’s member because this model lies on the PDKK’s
member faith experience concretely. Therefore, PDKK’s member will be
strengthened eachother in their life journey in this world as Christ messenger.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:
PERANAN
MENGIKUTI
KEGIATAN
PERSEKUTUAN
DOA
KARISMATIK KATOLIK DI GEREJA SANTO ANTONIUS KOTABARU
KESUUPAN
AGUNG
SEMARANG
TERHADAP
KEAKTIFAN
ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami banyak hal yang
mendukung maupun yang membuat tersendatnya penulisan. Banyak sekali suka
dan duka yang membuat penulis semakin tangguh. Pengalaman suka yang penulis
alami adalah mendapat pengalaman baru dengan mengikuti PDKK di Gereja St.
Antonius Kotabaru, mendapatkan kenalan baru yang lebih dewasa sehingga
menambah tali persaudaraan. Sedangkan pengalaman duka yang penulis alami
adalah, banyaknya anggota PDKK yang sudah tua sehingga sulit untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Dengan segala suka duka yang penulis alami, penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Drs. Sumarno Ds., S.J., M.A., sebagai dosen pembimbing utama yang telah
memberikan
bantuan,
perhatian,
kesabaran,
kesetiaan,
waktu,
dan
memberikan masukan serta kritik yang membangun sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini pada waktunya.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik, dosen penguji
II yang membantu penelitian dan yang selalu memberikan semangat,
kesetiaan, masukan, dan kritikan dalam proses penelitian dan penulisan
skripsi serta selama menjalani kuliah di Prodi IPPAK.
3.
Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., sebagai bapak yang telah banyak membantu
dan memberikan dukungan dalam bentuk doa dan finansial bagi penulis
dalam perjalanan kuliah ini dan selama penulis menyelesaikan skripsi ini,
serta sebagai dosen penguji III.
4.
Drs. F.X. Heryatno W.W., S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK-USD yang
telah mendukung dan memberi kesempatan kepada penulis untuk
mempertanggungjawabkan skripsi ini.
5.
Keluargaku di Lampung yang selalu mendukung, mendoakan, dan
memberikan kepercayaan kepada penulis sehingga dapat dengan tenang
menyelesaikan skripsi ini.
6.
Segenap Staf Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa Prodi IPPAK, Universitas
Sanata Dharma yang telah mendidik, membimbing, memudahkan, serta
mendukung penulis selama belajar sampai selesainya skripsi ini.
7.
Komunitas Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) St. Antonius
Kotabaru Keuskupan Agung Semarang, sebagai komunitas yang telah
bersedia menjadi responden dan terbuka sehingga sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Para suster FSGM di manapun berada yang telah memberi dukungan, cinta,
perhatian, dan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................
iv
MOTTO ...................................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ..............................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................
x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................
5
E. Metode Penulisan ........................................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .................................................................................
6
BAB II. SITUASI UMUM PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
DI KOTABARU .........................................................................................
8
A. Situasi Paroki Kotabaru ..............................................................................
8
1. Situasi Umum Umat Paroki Kotabaru ....................................................
9
2. Kegiatan dalam Paroki Kotabaru Periode Satu Tahun Terakhir ............ 10
B. Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru ...................................... 15
1. Struktur Organisasi Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
Selama Satu Tahun terahir ..................................................................... 15
2. Sejarah Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru .................... 17
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Kegiatan yang Dilakukan Persekutuan Doa Karismatik Katolik
(PDKK) Kotabaru Selama 1 Tahun terakhir .......................................... 19
4. Langkah-Langkah Pertemuan Persekutuan Doa Karismatik Katolik di
Kotabaru ................................................................................................ 20
C. Penelitian tentang Peranan Mengikuti Krgiatan Persekutuan Doa
Karismatik Katolik di Paroki St. Antonius Kotabaru terhadap Keaktifan
Anggota dalam Hidup Menggereja ............................................................. 22
1. Tujuan Penelitian ................................................................................... 23
2. Manfaat Penelitian ................................................................................. 23
3. Jenis Penelitian ....................................................................................... 23
4. Metode Penelitian ................................................................................... 24
5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................ 24
6. Responden Penelitian ............................................................................. 24
7. Instrumen Penelitian ............................................................................... 25
8. Variabel Penelitian ................................................................................. 26
9. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................... 26
D. Hasil Penelitian ........................................................................................... 27
1. Gambaran Peranan Mengikuti Kegiatan Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Paroki St. Antonius Kotabaru terhadap Keaktifan Anggota
dalam Hidup Menggereja ....................................................................... 27
2. Keaktifan dalam Hidup Menggereja ...................................................... 31
E. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 37
1. Gambaran Peranan Mengikuti Kegiatan Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Paroki St. Antonius Kotabaru Terhadap Keaktifan Anggota
Dalam Hidup Menggereja ...................................................................... 37
2. Keaktifan dalam Hidup Menggereja ...................................................... 40
BAB III. KARISMATIK DALAM GEREJA ........................................................... 45
A. Karismatik Katolik ..................................................................................... 45
1. Sejarah Perkembangan Karismatik Dunia dan Indonesia ...................... 46
2. Pengertian Karismatik Katolik dan Pergantian Nama ........................... 51
3. Ciri Khas Karismatik: Buah-buah Roh dan Bahasa Roh ....................... 53
4. Dasar-dasar Teologi Karismatik Katolik ............................................... 61
B. Peranan PDKK dalam Hidup Menggereja .................................................. 79
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Pengertian Hidup Menggereja ................................................................ 79
2. Dasar-dasar Hidup Menggereja .............................................................. 80
3. Peranan Hidup Menggereja .................................................................... 85
4. Peran PDKK dalam 5 Bentuk Hidup Menggereja ................................. 86
BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE PERSEKUTUAN DOA
KARISMATIK KATOLIK DI GEREJA ST. ANTONIUS
KOTABARU MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN
PRAXIS (SCP) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN HIDUP
MENGGEREJA ....................................................................................... 90
A. Latar Belakang Pemilihan Program ............................................................ 91
B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ........................................................... 91
C. Rumusan Tema dan Tujuan ........................................................................ 92
D. Penjabaran Program .................................................................................... 94
E. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................................... 98
F. Contoh Persiapan Katekese ......................................................................... 98
BAB V. PENUTUP ................................................................................................... 112
A. Kesimpulan ................................................................................................. 112
B. Saran .......................................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 116
LAMPIRAN .............................................................................................................. 118
Lampiran 1: Surat ijin penelitian di Gereja St. Antonius Kotabaru ...................... (1)
Lampiran 2: Salah satu contoh instrumen ............................................................ (3)
Lampiran 3: Pedoman wawancara anggota organis Kotabaru ............................. (6)
Lampiran 4: Pedoman wawancara anggota pendamping PIA Kotabaru .............. (7)
Lampiran 5: Pedoman wawancara anggota PATEMON Kotabaru ...................... (8)
Lampiran 6: Pedoman wawancara anggota OMK Kotabaru ................................ (9)
Lampiran 7: Pedoman wawancara anggota PDKK Kotabaru ..............................(10)
Lampiran 8: Pedoman wawancara koordinator PDKK ........................................(11)
Lampiran 9: Pedoman wawancara koordinator PDKK ........................................(12)
Lampiran 10: Hasil wawancara anggota organis Kotabaru ..................................(13)
Lampiran 11: Hasil wawancara anggota pendamping PIA ..................................(14)
Lampiran 12: Hasil wawancara anggota PATEMON Kotabaru ..........................(15)
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 13: Hasil wawancara anggota OMK Kotabaru ....................................(16)
Lampiran 14: Hasil wawancara anggota PDKK Kotabaru ..................................(17)
Lampiran 15: Hasil wawancara koordinator PDKK Kotabaru ............................(18)
Lampiran 16: Hasil wawancara koordinator PDKK Kotabaru ............................(19)
Lampiran 17: Instrumen penelitian ......................................................................(20)
Lampiran 18: Intisari video “Mengasihi Tanpa Kata-Kata” .................................(23)
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. SINGKATAN KITAB SUCI
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan
kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama
Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.
7-8.
B. SINGKATAN DOKUMEN GEREJA
AA
:
Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II
tentang Kerasulan Awam, 7 Desember 1965.
DV
: Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II
tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965
LG
:
Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II
tentang Gereja, 21 November 1964.
C. SINGKATAN LAIN
Art
: Artikel
CB
: Carolus Boromeus
GPK
: Gerakan Pembaruan Karismatik
HUT
: Hari Ulang Tahun
KAS
: Keuskupan Agung Semarang
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KWI
: Konferensi Waligereja Indonesia
MAWI
: Majelis Agung Waligereja Indonesia
OCD
: Ordo Carmelitarum Discalceatorum
OMK
: Orang Muda Katolik
PA
: Pemandu Acara
PAPITA
: Putra-putri Altar
PATEMON
: Paguyuban TV Monitor
PD
: Persekutuan Doa
PDKK
: Persekutuan Doa Karismatik Katolik
PIA
: Pendamping Iman Anak
PIR
: Pendamping Iman Remaja
PKK
: Pembaruan Karismatik Katolik
Rm
: Romo
SCP
: Shared Christian Praxis
SJ
: Serikat Jesus
Sr
: Suster
St
: Santo
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belakangan ini semakin marak terdengar gema suara karismatik di Gerejagereja Indonesia. Hampir di setiap Gereja mendirikan PD (Persekutuan Doa) ini,
terutama di perkotaan. Karismatik memang cenderung mengarah pada agama
Kristen.
Banyak orang mengira kegiatan karismatik hanya ada pada Gereja
Kristen saja. Namun, sekarang ini semakin banyak Gereja Katolik yang
mendirikan Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK), dengan ritus Katolik.
Kebanyakan PDKK ini mengikuti susunan acara seperti ibadat, dengan pilihan
lagu-lagu yang khas karismatik.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, ternyata umat Katolik sendiri
banyak yang belum mengetahui tentang Persekutuan Doa Karismatik Katolik ini.
Masih banyak umat yang ragu untuk masuk ke dalam PD ini, karena takut
seandainya ajaran itu sesat. Konsili Vatikan pada dokumen Lumen Gentium art.
12 menegaskan bahwa:
Dari butir ini mau mengingatkan bahwa pemahaman karisma sebagai sesuatu
yang jarang dan terbatas, maupun sebagai yang umum menunjuk pada sifat
mendasar karisma sebagai sesuatu yang “istimewa”. Disebut istimewa karena
karisma/karunia itu adalah karunia istimewa berdasarkan ‘cara’ bagaimana
karunia-karunia itu diberikan dan berdasarkan ‘tujuan’ untuk karunia-karunia
itu diberikan.
Memang kewaspadaan sangat diperlukan karena di PDKK juga banyak yang
menggunakan ritus Protestan yang sangat berbeda dengan ritus Katolik.
Dalam skripsi ini, penulis akan membahas tentang Persekutuan Doa
Karismatik Katolik yang ada di Yogyakarta, khususnya di Gereja Antonius
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Kotabaru. Penulis sudah mengikuti Persekutuan Doa ini selama bulan pertemuan
di Kotabaru. Hal ini penulis lakukan pertama-tama karena keingintahuan penulis
sendiri tentang PD ini. Apalagi setelah penulis mengetahui bahwa banyak orang
yang belum mengetahui apa yang terjadi di dalam setiap persekutuan ini.
Banyak sekali hal-hal negatif yang muncul dan beredar berhubungan dengan
Persekutuan Doa Karismatik Katolik, maka dari itu penulis merasa perlu mencari
tahu yang sebenarnya. Sebagian karismatik yang ada di Yogyakarta memang
menggunakan ritus Kristen dengan penyembuhan luka batin secara gaib. Dalam
setiap doa, ritus Kristen ini memanggil roh-roh yang bukan Roh Kudus. Lalu
pemandu mulai membuat umat jatuh pingsan dan sebagainya. Namun, banyak
juga Persekutuan Doa Karismatik Katolik yang sehat. Dengan memanggil Roh
Kudus hadir di tengah mereka. “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kis 2:4). Memang tidak semua
orang dapat mengucapkan bahasa Roh tersebut namun sebagian orang dapat
menafsirkannya. “Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, ia harus
berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya” (1 Kor
14:13).
Jadi sebenarnya tidak semua Persekutuan Doa Karismatik itu menakutkan
seperti berita yang beredar. Melihat kenyataan ini, memang setiap orang yang
ingin tahu tentang kegiatan ini harus masuk dan ikut serta di dalamnya karena,
selain Roh dalam pembabtisan, Gereja dalam buku Iman Katolik menegaskan
bahwa:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Dalam surat gembala, KWI, 30 November 1993 dikatakan bahwa Gereja
memahami Babtis dalam Roh sebagai doa permohonan iman yang sungguhsungguh agar berkat rahmat Babtis dan karisma hidup umat digairahkan dan
dipenuhi dengan kekuasaan Roh Kudus. Doa permohonan diucapkan dengan
penumpangan tangan sebagai tanda cinta persaudaraan (KWI, 1993: 308).
Dengan begitu diri kita pribadi dapat menilai apakah kegiatan itu sehat atau malah
membawa kita pada ajaran sesat yang menyimpang dari ajaran Yesus sendiri.
Dalam observasi yang penulis lakukan, penulis tidak hanya hadir dalam
pertemuan, tetapi juga mengikuti kegiatannya, sehingga penulis benar-benar dapat
merasakan apa yang terjadi. Selama mengikuti Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Gereja St. Antonius Kotabaru, penulis mengetahui bahwa ternyata
kegiatan ini menggunakan susunan acara seperti saat ibadat sabda diserta lagulagu khas karismatik yang penuh semangat. Kegiatan karismatik yang penulis
ikuti juga ternyata tidak hanya diam sebagai suatu lembaga tersendiri, tetapi
mereka ada di dalam Gereja, karena yang menjadi pesertanya adalah umat
Katolik. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan informasi
selengkap-lengkapnya tentang keberadaan Persekutuan Doa Karismatik Katolik
ini.
Terkadang memang timbul pertanyaan di dalam benak umat, “Apakah
Karismatik masih Katolik?” Dalam Katekismus Gereja Katolik no. 799 ditegaskan
bahwa: “Karisma-karisma ini, baik yang mencolok maupun yang sederhana dan
biasa adalah anugerah-anugerah rahmat Roh Kudus yang langsung atau tidak
langsung melayani Gereja. Semuanya ini, diberikan untuk pembangunan gereja,
untuk kesejahteraan manusia dan untuk untuk kebutuhan dunia.“ Bertolak dari
pertanyaan tersebut, penulis menjadi tertantang untuk mencari tahu jawabannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Seribu pertanyaan dan pernyataan muncul di benak umat dan semoga dengan
adanya penelitian ini, penulis dapat menjawab pertanyaan yang selama ini
membuat bingung dan ragu dalam mengikuti kegiatan ini, karena kita tidak bisa
memukul rata bahwa semua kegiatan dalam Persekutuan Doa Karismatik adalah
ajaran sesat. Penulis juga berharap karya tulis ini dapat membantu umat
menemukan jalan sejati menuju kenyamanan dalam berdoa, berinteraksi dengan
Yesus dan sesama serta mendapatkan kedamaian melalui ungkapan-ungkapan hati
dalam karismatik.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana situasi umum Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
yang telah berjalan selama ini?
2.
Bagaimana perkembangan karismatik dalam Gereja selama ini?
3.
Usulan program apa yang tepat bagi PDKK St. Antonius Kotabaru?
C. TUJUAN PENELITIAN
1.
Mengetahui situasi umum yang ada di dalam Persekutuan Doa Karismatik
Katolik di Kotabaru.
2.
Mengetahui perkembangan karismatik di dalam Gereja.
3.
Menemukan bentuk pendampingan yang cocok sebagai usulan program yang
tepat bagi PDKK St. Antonius Kotabaru.
4.
Memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata 1 Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
D. MANFAAT PENULISAN
Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan mengenai pengaruh
karismatik terhadap keaktifan anggota dalam kegiatan menggereja. Adapun
harapan tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Bagi para calon katekis, dapat menambah wawasan bahwa kegiatan
karismatik adalah sarana umat untuk memuji dan menyembah Allah dengan
lebih leluasa dan bebas berekspresi.
2.
Bagi umat, dapat memberikan pengertian bahwa tidak sedikit umat yang
terlibat dalam kegiatan karismatik merasakan ketenangan dan kenyamanan
dalam berinteraksi dengan Allah sendiri, jadi setidaknya umat mengetahui
bahwa tidak semua kegiatan kharismatik itu adalah sesat.
3.
Bagi penulis sendiri, dengan menulis proposal ini, penulis menjadi semakin
mendalami dan mendapatkan wawasan yang luas dalam hal kegiatan
menggereja yang sebelumnya tidak penulis ketahui. Selain itu yang terpenting
adalah bahwa penulis mengetahui adanya pengaruh mengikuti kegiatan
kharismatik ini dengan keaktifan hidup menggereja.
4.
Bagi umat yang sudah masuk dalam persekutuan doa karismatik, dapat lebih
menguatkan keyakinan mereka akan Roh Allah yang menaungi mereka dan
semakin memperkuat iman mereka akan Allah dan Putra-Nya, Yesus.
E. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penulis
mengumpulkan data dengan cara penelitian untuk mengetahui keadaan PDKK
(Persekutuan Doa Karismatik Katolik) di Gereja St. Antonius Kotabaru, dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
cara wawancara dengan anggota PDKK, dan memberikan instrumen penelitian
menggunakan skala Likert serta hasil studi pustaka sebagai acuan yang dapat
menunjang penulisan skripsi ini. Penulis mencoba untuk memaparkan tentang
situasi umat yang menjadi anggota PDKK di Gereja St. Antonius Kotabaru, dan
keaktifan mereka dalam hidup menggereja.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Judul dari skripsi ini adalah PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN
PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK SANTO ANTONIUS
KOTABARU
KEUSKUPAN
AGUNG
SEMARANG
TERHADAP
KETERLIBATAN ANGGOTA DALAM HIDUP MENGGEREJA.
Sistematika penulisan akan diuraikan dalam 5 (lima) bab sebagai berikut:
Dalam bab I, penulis akan berbicara tentang latar belakang penulisan, yaitu
alasan-alasan penulis mengangkat masalah ini untuk diteliti dengan dukungan dari
wawancara, observasi dan pendapat para pakar serta solusi yang diharapkan dari
hasil tulisan ini. Penulis juga menuliskan rumusan masalah yang ada di dalam
PDKK St. Antonius Kotabaru, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat dari
penulisan skripsi ini, serta metode penulisan dan sistematika penulisan.
Pada bab II, penulis masuk pada situasi umum PDKK di Kotabaru, yaitu
situasi paroki kotabaru yang meliputi letak, situasi umat, dan kegiatan-kegiatan di
Gereja St. Antonius Kotabaru. Selain itu, dalam bab II ini juga akan mengulas
tentang Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru dengan struktur
organisasi dan sejarah PDKK Kotabaru. Pada bagian terakhir bab II penulis juga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
akan melaksanakan penelitian berkaitan dengan judul skripsi, sekaligus dengan
pembahasannya.
Bab III berisi tentang karismatik Katolik dalam Gereja yang meliputi sejarah
karismatik Katolik, pengertian karismatik, ciri khas karismatik Katolik, dasardasar teologi karismatik Katolik. Dalam bab ini juga penulis akan membahas
tentang peranan PDKK dalam hidup menggereja yang meliputi pengertian hidup
menggereja, dasar-dasar hidup menggereja, peranan hidup menggereja, dan peran
PDKK dalam 5 (lima) bentuk hidup menggereja.
Bab IV mengemukakan usulan program katekese bagi anggota PDKK St.
Antonius Kotabaru, dengan model katekese Shared Christian Praxis (SCP). Bab
IV meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan tema dan tujuan,
rumusan tema dan tujuan, penjelasan program, petunjuk pelaksanaan program dan
yang terakhir adalah contoh persiapan katekese model SCP.
Bab V merupakan akhir dari penulisan yang berisi kesimpulan dari
keseluruhan isi skripsi ini dan saran yang mendukung bagi koordinator dan
pengurus inti PDKK St. Antonius Kotabaru, bagi pastor paroki Gereja St.
Antonius Kotabaru dan bagi umat secara keseluruhan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
BAB II
SITUASI UMUM PERSEKUTUAN DOA KARISMATIK KATOLIK
DI KOTABARU
Gereja St. Antonius Kotabaru adalah Gereja yang gedungnya terletak di pusat
kota Yogyakarta. Gereja St. Antonius Kotabaru ini adalah salah satu gereja yang
paling populer dan terkenal di kalangan umat Katolik Yogyakarta. Setiap
perayaan ekaristi, gereja St. Antonius Kotabaru selalu dipenuhi umat yang
notabene berasal dari berbagai paroki yang berada di Yogyakarta yang selalu
membludak pada saat hari-hari besar (Natal, Tri Hari Suci, dan Paskah).
Gereja St. Antonius Kotabaru sangat cocok dengan situasi umat perkotaan
yang sibuk dan serba cepat. Selain itu, letaknya juga sangat strategis yaitu di
pinggir jalan dan dengan memiliki area parkir yang luas dan mudah, walaupun
seringkali masih kurang juga. Itulah situasi umum yang ada di Gereja St. Antonius
Kotabaru.
Paroki St. Antonius Kotabaru juga memiliki berbagai macam kegiatan yang
mendukung umat untuk terlibat aktif mengembangkan iman. Salah satu kegiatan
yang berjalan di paroki St. Antonius Kotabaru adalah PDKK (Persekutuan Doa
Karismatik Katolik). PDKK ini adalah sebuah kegiatan yang memiliki struktur
organisasi yang lengkap dan menggunakan ritus ibadat dalam setiap kegiatan
doanya.
A. SITUASI PAROKI KOTABARU
Paroki St. Antonius Kotabaru adalah sebuah paroki yang dibangun dengan
susah payah oleh seorang pastor yang bernama Romo Strater. Pada 1 Januari 1934
barulah terbentuk paroki St. Antonius Kotabaru. Terdapat 56 pastor yang berjuang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
membentuk, membangun, mempertahankan dan mengisi serta melayani umat
Katolik di paroki St. Antonius Kotabaru.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan umat, di paroki ini juga
diadakan banyak kegiatan yang mendukung iman umat mulai dari umat yang
masih kecil sampai yang dewasa dan tua. Banyak wadah yang dibangun untuk
memperkembangkan iman umat, salah satunya adalah Persekutuan Doa
Karismatik Katolik.
1.
Situasi Umum Umat Paroki Kotabaru
Romo Mutiara Andalas, SJ (2011: 23) menyatakan bahwa “Paroki Santo
Antonius Kotabaru adalah persekutuan paguyuban-paguyuban umat beriman
sebagai bagian dari Keuskupan Agung Semarang.” Paroki St. Antonius Kotabaru
memiliki batas teritorial sebagai berikut, yaitu: sebelah Utara berbatasan dengan
Paroki Albertus Magnus Jetis dan Paroki Keluarga Kudus Banteng, sebelah Timur
berbatasana dengan Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung dan Paroki Kristus
Raja Baciro, sebelah Selatan berbatasan dengan Paroki St. Yusuf Bintaran dan
Paroki Fransiskus Xaverius Kidul Loji, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Paroki Hati St. Maria Tak Bercela Kumetiran. Paroki ini
didirikan dengan
perjuangan yang susah payah dalam kepemimpinan Romo Strater, SJ. Kemudian
ada 56 pastor yang berkarya dari mulai dibangun Paroki ini sampai dengan
mempertahankan dan mengisinya. Paroki St. Antonius Kotabaru terletak di hati
kota Yogyakarta, sangat strategis bagi siapapun. Dengan jumlah umat 3.131 orang
yang terbagi dalam 1.024 kepala keluarga, Paroki St. Antonius Kotabaru dibagi
dalam 5 wilayah dan 24 lingkungan. Selain itu, ada beberapa tarekat biara dan
lembaga Gereja yang berada di wilayah teritorial Paroki St. Antonius Kotabaru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Tarekat yang ada yaitu biara suster-suster Abdi Darah Mulia, biara suster Carolus
Boromeus, biara bruder Maria Tidak Bercela, biara bruder Conggregatio Santo
Aloysius, dan tarekat Sarekat Yesus. Sedangkan lembaga Gereja yang melayani
masyarakat meliputi Lembaga Pengabdian Masyarakat Realino, Margasiswa
Kemahasiswaan dan Moderasi Kuliah Agama Katolik. Ditambah dengan RS panti
Rapih yang menjadi subyek pelayanan pastoral bagi orang sakit (Mutiara Andalas,
2011: 23). Sebagai Paroki yang berada di perkotaan, maka Paroki St. Antonius
Kotabaru ini menyesuaikan dengan kebutuhan umat perkotaan yang serba cepat
tetapi mendalam, sehingga ekaristi yang dilaksanakan memang relatif lebih cepat
dan dikemas dengan menarik.
2.
Kegiatan dalam Paroki Kotabaru Periode Tiga Tahun Terakhir
Sebagai paroki yang berada di tengah kota Yogyakarta dan cukup terkenal di
Keuskupan Agung Semarang, paroki St. Antonius Kotabaru memiliki upayaupaya untuk mengembangkan iman umat dalam rangka melaksanakan tugas
perutusan dalam hubungannya dengan sesama umat beriman dalam terang kasih
Injili, sesuai dengan visinya yaitu: “Paroki St. Antonius Kotabaru, sebagai umat
Allah KAS, menjadi pribadi-pribadi umat beriman yang berlandaskan nilai-nilai
Injil terutama belas kasih, keterbukaan, kebenaran, empati dan pelayanan untuk
mengembangkan persekutuan umat Allah yang mempu memajukan persaudaraan
sejati dengan siapapun yang berkehendak baik” (Mutiara Andalas, 2011: 28).
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka dalam buku Sejarah Gereja St.
Antonius Kotabaru, Paroki St. Antonius Kotabaru mendirikan komunitas (Mutiara
Andalas, 2011: 8) yang di dalamnya terdapat kegiatan umat diantaranya yaitu
PIR, PIA, PATEMON, OMK, organis, PDKK, Komunitas 25+, dan PAPITA.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
a.
PIR (Pendamping Iman Remaja)
Menurut Erika dalam sebuah blog yang berjudul PIRKOBAR.com,
keanggotaan PIR terbuka untuk semua remaja Katolik. Mereka mengadakan
pertemuan yang dinamakan Teen Time setiap hari Sabtu pukul 18.00 di GKS
Widya Mandala. Dalam Teen Time kegiatan yang dilakukan dimulai dengan doa
pembukaan, game-game seru, pembacaan Injil (bergantian perayat), kemudian
pendamping akan menghubungkan Injil tersebut dengan pengalaman nyata sesuai
tema Teen Time saat itu, dilanjutkan dengan sharing anggota, mengambil inti sari
dan ditutup dengan doa penutup. Tidak hanya mengadakan pertemuan rutin, tetapi
PIR juga berpartisipasi dalam EKR (Ekaristi Kaum Remaja) setiap dua bulan
sekali.
PIR Kotabaru memiliki kepengurusan yang diketuai oleh R. Afiral Devian
Rangga B. PIR Kotabaru didampingi oleh OMK Kotabaru. Dalam sebuah blog
berjudul Lentera Jiwa (Erika, 2013: 1), komunitas PIR Kotabaru pernah
mengadakan sebuah acara bertemakan “Lentera Jiwa”. Acara ini bertujuan untuk
mempererat keakraban anggota komunitas PIR Kotabaru sehingga semakin yakin
akan kemampuan komunitas untuk terus mengobarkan semangat kristiani sebagai
remaja Katolik. Sasarannya adalah anggota komunitas PIR Kotabaru (Erika, 2013:
3).
b.
PIA (Pendamping Iman Anak)
Dari hasil wawancara dengan Kristina Santa Marta, diperoleh hasil bahwa
PIA Kotabaru sekarang ini beranggotakan 21 orang yang aktif. PIA Kotabaru
selalu melakukan pertemuan rutin di Ruang PIA yang ada GKS Widya Mandala
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
setiap hari Jumat pukul 18.00 WIB yang diawali dengan berdoa ala PIA,
dilanjutkan dengan membahas siapa yang dapat mendampingi adik-adik PIA pada
hari Minggu dan membahas tentang EKA (Ekaristi Anak) kemudian ditutup
dengan doa penutup. Selain pertemuan rutin antar pendamping, PIA Kotabaru
juga mendampingi adik-adik PIA secara bergiliran setiap hati Minggu pukul
08.30-10.00. Kegiatan tersebut berlangsung di perpustakaan GKS Widya
Mandala.
PIA juga pernah mengadakan kegiatan bertemakan HAN (Hari Anak
Nasional) yang diadakan di auditorium IPPAK Sanata Dharma. Tujuan dari
kegiatan itu adalah mengakrabkan anak-anak PIA yang berada di paroki dan
sekolah-sekolah Katolik di sekitar Kotabaru. Sasarannya adalah anak-anak PIA
dan anak-anak Katolik yang berada di sekolah Katolik [Lampiran 10: (14)].
c.
PATEMON (Paguyuban TV Monitor)
Menurut hasil wawancara dengan Laurentius Anang Widi Prakosa yang telah
menjadi anggota PATEMON selama satu tahu, PATEMON Kotabaru memiliki 23
anggota yang aktif. PATEMON bertugas mensyuting, mengontrol TV dan
monitor yang ada di sudut-sudut Gereja agar umat terbantu dalam mengikuti misa
kudus.
PATEMON Kotabaru juga memiliki kegiatan yang rutin dilakukan yaitu
regeneration dengan tujuan untuk regenerasi anggota PATEMON. Sasarannya
adalah kaum muda Katolik di Kotabaru agar dapar terlibat dan bergabung dalam
komunitas PATEMON Kotabaru [Lampiran 12: (15)].
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
d.
OMK (Orang Muda Katolik)
Veronika Dwi Lestari menyatakan bahwa OMK Kotabaru memiliki kegiatan
rutin setiap bulan yang bernama Savari Lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk
menggugah OMK agar peka pada lingkungan sekitar. Sasarannya adalah OMK
Kotabaru. Ketua OMK Kotabaru adalah Yuyus Kurniado [Lampiran 13: (16)].
e.
Organis
Menurut hasil wawancara dengan seorang anggota komunitas organis
Kotabaru yang bernama Yulius Frendi Pradinato yang sudah bergabung dalam
organis Kotabaru selama kurang lebih 2,5 tahun, organis Kotabaru seringkali
mengadakan acara pertemuan bersama apabila mendekati hari raya-hari raya
besar, seperti Natal, Paskah, Rabu Abu, dan tri hari suci. Temanya adalah hari
raya, dengan tujuan untuk mengkoordinasi atau membagi tugas pengiring dalam
setiap koor pada hari raya. Sasarannya adalah anggota organis Kotabaru
[Lampiran 10: (13)].
f.
PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik)
PDKK Kotabaru memiliki anggota kurang lebih 50 orang. Komunitas ini
berada di bawah asuhan romo paroki Kotabaru. Pertemuan komunitas ini
diadakan setiap Selasa pukul 18.00 di GKS Widya Mandala lantai dua. Langkahlangkah kegiatannya sesuai dengan ritus ibadat Gereja Katolik.
Dari hasil wawancara dengan koordinator PDKK paroki St. Antonius
Kotabaru yaitu bapak Beni Susanto, PDKK pernah mengadakan kegiatan ziarah
ke Gua Maria Ratu Kenya. Kegiatan ini dilakukan untuk menghormati Bunda
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Maria. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan iman kepercayaan dalam
perantaraan Bunda Maria ibu Yesus, dengan sasaran anggota PDKK Kotabaru
[Lampiran 14: (17)].
g.
Komunitas 25+
Berdasarkan dari sebuah website www.komunitas25plus.org, komunitas 25+
adalah komunitas yang memberikan wadah bagi anggota Gereja yang sudah
bekerja dan di atas usia OMK. Komunitas ini memiliki 23 anggota yang
didampingi oleh Romo Kepada Gereja St. Antomius Kotabaru. Komunitas ini
mengadakan pertemuan sebulan sekali sesuai dengan kesepakatan yang
dikoordinasi oleh sekretaris komunitas 25+ yaitu Yohanes Indun .S. Pertemuan
dilaksanakan di GKS Widya Mandala dengan langkah-langkah sebagai berikut:
doa bersama, membahas kegiatan yang akan dilakukan, ngobrol santai dan ditutup
doa. Komunitas ini juga seringkali mengadakan kegiatan salah satunya adalah
ziarah ke Gua Maria Tritis pada tanggal 8 Desember 2013. Kegiatan ini bertema
“Wisata Rohani spesial edisi Advent” dengan tujuan untuk menghormati Bunda
Maria dan mengakrabkan setiap anggota. Sasarannya adalah anggota komunitas
25+ Kotabaru (Adhi Wiraswata, 2014: 2).
h.
PAPITA (Putra-putri Altar)
Berdasarkan blog PAPITA Kotabaru (Arya dkk., 2013: 1), tanggal 28 Juni
2008 PAPITA Kotabaru telah mengadakan acara temu misdinar. Acara yang
bertemakan “Temu Misdinar” ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
silaturahmi antara PAPITA St. Antonius Kotabaru dengan PAPITA St. Yusup
Cirebon. Sasarannya adalah anggota PAPITA St. Antonius Kotabaru dan St.
Yusup Cirebon.
Komunitas-komunitas tersebut adalah komunitas yang masih berjalan aktif
sampai 3 tahun terakhir ini. Salah satu komunitas yang juga masih aktif sampai
sekarang adalah PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik). Kegiatan yang
didirikan dengan susah payah dan mengalami pasang surut ini ternyata tidak
hanyut dan hilang begitu saja, sebaliknya malahan semakin berkembang dari hari
ke hari, terlihat dari perkembangan jumlah anggota yang hadir dalam setiap
kegiatan PDKK berlangsung. Mereka sangat antusias menyambut semua orang
yang datang untuk bergabung dalam kegiatan doa di komunitas PDKK ini.
B. PERSEKUTUAN DOA KHARISMATIK KATOLIK DI KOTABARU
Persekutuan Doa Karismatik Katolik St. Antonius Kotabaru bukanlah suatu
kegiatan yang didirikan hanya untuk mengisi waktu luang. Kegiatan ini sengaja
didirikan untuk mengembangkan iman umat melalui Roh Kudus, maka dari itu,
kegiatan PDKK memiliki struktur organisasi yang lengkap sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Selain itu, PDKK juga memiliki sejarah bagaimana
berdirinya PDKK di Gereja St. Antonius Kotabaru dengan berbagai kesulitan dan
tantangan yang dihadapinya.
1.
Struktur Organisasi Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
selama 3 Tahun Terakhir
Persekutuan Doa Karismatik Katolik adalah sebuah organisasi yang sangat
terkoordinir. Organisasi ini memiliki pembagian tugas yang jelas bagi anggota
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
yang diberi kepercayaan untuk mengelola PDKK sehingga organisasi ini dapat
terus berlanjut sampai saat ini, bahkan selalu berkembang setiap tahunnya. Bapak
Beni Susanto koordinator PDKK Kotabaru menyatakan bahwa struktur organisasi
Persekutuan Doa Karismatik Katolik Paroki Gereja St. Antonius Kotabaru adalah
sebagai berikut [Lampiran 15: (18)]:
Koordinator:
Bapak Benny Susanto
Wakil:
Ibu Tini Indrayati
Sekretaris:
Ibu Leni
Bendahara:
Ibu Leli
Sie liturgi:
Ibu F.
Yukie
Sie
Konsumsi:
Ibu M. C.
Naniek
Setyawati
Sie
Pelayanan:
Bapak
Raymond
Marcel
Karyadi
Sie
Pemerhati:
Bapak
Hartono
Sie
Terima
tamu:
Ibu
Darsini
Sie
Perkap:
Bapak
Andi
Keterangan:
•
Koordinator memiliki tugas untuk mengecek semua personil yang dibutuhkan
dalam setiap kegiatan PDKK.
•
Wakil koordinator memiliki peran membantu pekerjaan koordinator.
•
Sekretaris memiliki tanggung jawab untuk mencatat setiap kegiatan dan
jumlah orang yang hadir setiap kegiatan.
•
Bendahara memiliki peran untuk menghitung jumlah anggaran yang keluar
dan masuk.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
•
Sie liturgi bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala hal saat PDKK
bertugas di Gereja.
•
Sie konsumsi selalu bersiap menyediakan makanan untuk setiap kegiatan
karismatik dan setiap setelah iabadat karismatik.
•
Sie pelayanan memiliki peran untuk mempersiapkan dan bertanggung jawab
saat PDKK akan melaksanakan suatu kegiatan pelayanan.
•
Sie pemerhati, bertanggungjawab untuk memperhatikan berjalannya kegiatan.
•
Sie terima tamu, bertanggung jawab untuk mempersilakan semua anggota
PDKK yang baru datang dalam suatu kegiatan.
•
Sie perkab, bertanggung jawab atas seluruh sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam setiap kegiatan termasuk saat ibadat karismatik.
2.
Sejarah Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Kotabaru
Terbentuknya Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Gereja St. Antonius
Kotabaru bermula dari inisiatif beberapa Tim Persekutuan Doa Karismatik
Katolik dari Paroki Kumetiran yaitu: Ibu Bambang, Ibu Netty Lestari, Sdri. Yana,
Sdri. Ratna, dan Sdr. Cipto. Semula, pihak Paroki Kotabaru tidak menyetujuinya,
apalagi inisiatif ini bukan dari umat Paroki Kotabaru, namun kemudian, dengan
berbagai cara dan pendekatan tanpa lelah, dengan cara turut serta dalam kegiatan
di Paroki Kotabaru, akhirnya Pastor Paroki (Pastor Wiryapranata, SJ) menyetujui
dan memberikan peluang bagi Persekutuan Doa Karismatik Katolik untuk “ada”
di Paroki Kotabaru. Setelah itu, Pastor Notobudyo, Pr dan Tim Badan Pelayanan
Persekutuan Doa Karismatik Katolik KAS diundang oleh beberapa Tim
Persekutuan Doa Karismatik Katolik Kumetiran untuk memberikan informasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
tentang kegiatan tersebut pada tanggal 9 Januari 1983 di gereja St. Antonius
Kotabaru. Kemudian, pada hari Selasa (11 Januari 1983), pertemuan perdana
Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) dilaksanakan di Gedung Widya
Mandala (Ben, 1999: 121).
Dalam perjalanan selanjutnya, terjadi jatuh bangun pada Persekutuan Doa
Karismatik Katolik Kotabaru. Umat yang hadir hanya terlihat banyak kalau ada
acara besar seperti HUT PDKK atau Natal dan Paskah saja, sedangkan pada
kegiatan rutin hanya sedikit yang hadir. Hal tersebut jadi terasa membosankan.
Akhirnya, untuk menanggapi dan sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut,
Bapak Frans Hudoro (salah satu anggota PDKK) mulai mengadakan pendekatan
pada tiap pribadi untuk mengenalkan visi dan misi PDKK. Tidak hanya itu,
ternyata Roh Kudus mengalir di tengah mereka dengan menggerakkan PDKK
Bunda Elisabeth Puren dengan pembimbing Sr. Eligia, CB untuk membantu.
Alhasil, PDKK St. Antonius Kotabaru perlahan-lahan terlihat perkembangannya,
dan semakin dikenal oleh umat lain (Ben, 1999: 121).
Melihat perjalanan PDKK St. Antonius Kotabaru sampai saat ini, tampak
bahwa ada semangat dan motivasi dalam diri para tokoh dan atau para pemimpin
tim serta anggota PDKK St. Antonius Kotabaru, sehingga masih mau bergabung
dan ikut serta dalam kegiatan PDKK. Adapun semangat dan motivasi PDKK
(Ben, 1999: 122) adalah:
a. Mengalami kuasa Allah secara pribadi dalam hidup. Sentuhan kasih-Nya
lewat kuasa Roh Kudus dialami secara khusus. Situasi ‘mengalami’ kasih
Allah yang pribadi, memotivasi dirinya untuk mengajak orang lain agar
ikut mengalami kasih Allah yang khusus dan pribadi.
b. Mengalami suasana persaudaraan (fellowship) yang akrab dan saling
paham antara yang satu dengan yang lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
c. Kerinduan berkumpul untuk memuji dan memuliakann Tuhan. Membalas
kasih Tuhan dengan pujian dan penyembahan, yang dilakukan dengan
bebas, baik itu dalam pertobatan, permohonan, maupun ungkapam syukur.
d. Adanya kesaksian otentik dari beberapa peserta yang mengalami sendiri
sentuhan kasih Allah, yang sifatnya menguatkan atau meneguhkan iman.
e. Kerinduan untuk mengalami pencurahan Roh Kudus, terutama karunia
penyembuhan.
f. Keinginan untuk mengalami pembaharuan hidup iman. Persekutuan Doa
Karismatik Katolik dirasakan sebagai salah satu wadah untuk
meningkatkan kualitas hidup iman.
g. Reaksi-reaksi yang positif dari umat yang belum mengenal Persekutuan
Doa Karismatik Katolik terhadap kelompok doa ini, setelah melihat buahbuahnya yang baik. Kemudian termotivasi untuk mengenal lebih dekat apa
itu Persekutuan Doa Karismatik Katolik, dan terlibat di dalamnya.
3.
Kegiatan yang Dilakukan Persekutuan Doa Karismatik Kotabaru
(PDKK) selama 1 Tahun Terakhir
Persekutuan Doa Karismatik Katolik adalah suatu lembaga yang bersatu
dengan Gereja. Lembaga ini berdiri untuk membantu umat dalam menemukan
kesejatian Tuhan dalam doa. Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Gereja St.
Antonius Kotabaru adalah salah satu bukti konkret bahwa tidak semua karisma