PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS III MI DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA VISUAL DALAM

PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS III MI DARUSSALAM

SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0

  

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh:

  

ANA FATM A W ATI

  NIM: 11408103

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

2010

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Ana Fatmawati NIM : 11408103 Jurusan : Jurusan Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA

  VISUAL DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS m MI DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  S ala tig a ,A g u stu s 2010 Pembimbing

  K E M E N T E R IA N A G A M A S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A I N ) S A L A T IG A ]!. Tentara Pelajar 0 2 Telp. ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1

  Skripsi S au d ara A na Fatm aw ati dengan N oinor In d u k M ahasisw a 11408103 yang b erjudul PENINGKATAN HASIL, B ELA JA R M ELALU I M EDIA DARUSSALAM SIDOAGUNG TEM PURAN M AGELANG TAHUN AJARAN

  2009/2010 telah dim unaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Ju ru sa n T arbiyah, Sekolah Tinggi A gama Islam Negeri (STA IN) Salatiga pada Sabtu, 25 Septem ber 2010 dan telah diterim a sebagai bagian d ari sy arat-sy arat untuk memperoleh gelar S arjan a Pendidikan Islam (S.Pd.I).

  

  PENGESAHAN KELULUSAN

  VISUAL DALAM PEM BELALVRAN AQIDAH A KHLAK KELAS III M I Salatiga, 16 Shawwal 1931 H.

  25 Septem ber 2010 M. Panitia Ujian

  NIP. 19680613 199403 1 004 f. D r. II.vM ansur. M.Ag. Pem bim bing

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Ana Fatmawati NIM 11408103 Jurusan Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  S a la tig a ,^ Agustus 2010 v ang Menyatakan,

  M E T E R A I J T E M P E L P AIAM EM BAN C

  VN B A N G SA ./

EAA49AAF214437707

  j / < ENAM RIBU RUPIAH

  Jf

  

6 w m m ^M

  Ana Fatmawati

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.

  • - Nabi Muhammad Saw PERSEMBAHAN

  Untuk orang tuaku, para dosenku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku, dan teman spesialku yang selalu setia “menunggu” KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

  karunia-Nya serta limpahan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya, shalawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Mumammad SAW. Peneliti menyusun skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA

  VISUAL DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS IH MI DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010”, yang merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar saijana pendidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  Pada kesempatan ini peneliti dengan tulus hati mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Suwardi, M Pd. selaku ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agam Islam Negeri Salatiga, beserta Jajaran dan Staf tingkat Jurusan.

  3. Drs. Joko Sutopo selaku ketua Prodi Ekstensi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.

  4. Mufiq, S.Ag.M.Phil. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama studi.

  5. Sri Purwati, S.Sos selaku Kepala MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang beserta guru dan stafnya yang telah memberi dorongan dan bantuan

  6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah memberikan penulis ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya.

  7. Bapak dan Ibuku tercinta.

  8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti. Akhirnya peneliti berharap skripsi ini berguna bagi semuanya.

  Magelang, 2M gustus 2010 Peneliti Ana Fatmawati

  

ABSTRAK

Fatmawati, Ana. 2010. Peningkatan H asil Belajar M elalui M edia Visual dalam

  Pem belajaran Aqidah A khlak K elas 111 M l D arussalam Sidoagung Skripsi. Jurusan Tempuran M agelang Tahun Ajaran 2009/2010. Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag.M.Phil. media visual dan aqidah akhlak.

  Kata kunci: Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan model persekolahan

yang bermakna bagi MI Darussalam Sidoagung Tempuran. Pertanyaan utama yang

ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan media visual

efektif untuk meningkatkan perhatian siswa? (2) Apakah penerapan media visual

efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa? (3) Apakah penerapan media visual

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa? Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I dengan proses

pembelajaran materi Aqidah Akhlak tanpa menggunakan media visual perhatian

siswa sebesar 41,67%, sedangkan pada siklus II setelah menggunakan media visual

perhatian siswa menjadi 58,33% dengan persentase perubahan sebesar 40% dan pada

siklus III yang dilakukan tetap menggunakan media visual perhatian siswa menjadi

75% dengan persentase perubahan sebesar 80%. Keaktifan siswa pada siklus I,

proses pembelajaran materi Aqidah Akhlak tanpa menggunakan media visual sebesar

47,92%, sedangkan pada siklus n setelah menggunakan media visual keaktifan siswa

menjadi 58,33% dengan persentase perubahan sebesar 21,74% dan pada siklus HI

yang tetap menggunakan media visual keaktifan siswa menjadi 68,75% dengan

persentase perubahan sebesar 56,52%. Hasil belajar pada siklus I, proses

pembelajaran materi Aqidah Islam tanpa menggunakan media visual nilai rata-rata

kelas sebesar 4,67, sedangkan pada siklus II setelah menggunakan media visual nilai

rata-rata kelas menjadi 5,50 dengan persentase perubahan sebesar 17,77%, dan pada

siklus III yang tetap menggunakan media visual nilai rata-rata kelas menjadi 7,08

dengan persentase perubahan sebesar 51,62%. Mengacu pada temuan tersebut, maka

penelitian ini merekomendasikan kepada guru untuk menambah media pembelajaran

dengan media visual agar siswa lebih memperhatikan, aktif dalam proses

pembelajaran, dan hasil belajar meningkat.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  BAB L AND ASAN TEORI

  n

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

  Undang-Undang No. 20 th 2003 mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

  Pada hakekatnya fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan

kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

(Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Siswa sebagai subjek belajar, memiliki potensi dan karakteristik unik, sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Kemampuan dan kesungguhan siswa merespon pengetahuan, nilai dan ketrampilan mempunyai andil yang besar dalam keberhasilan belajar.

  Dalam pembelajaran di sekolah guru dituntut kemampuannya untuk mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan (komunikasi

yang produktif), dimana para siswa dapat memperoleh kemudahan dalam

  

1

  4

  sepenuhnya dipahami oleh sebagian siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang, dilihat dari nilai yang diperoleh sebagian siswa pada pelajaran aqidah akhlak kurang memenuhi standard. Padahal prestasi belajar penting untuk melihat keberhasilan semua siswa dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumusankan masalah penelitan sebagai berikut:

  1. Apakah penerapan media visual efektif untuk meningkatkan perhatian siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang?

  2. Apakah penerapan media visual efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang?

  3. Apakah penerapan media visual efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang? C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui efektivitas penerapan media visual untuk meningkatkan keaktifan siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang.

  2. Untuk mengetahui efektivitas penerapan media visual dalam meningkatkan motivasi belajar siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang.

  3. Untuk mengetahui efektivitas penerapan media visual dalam meningkatkan prestasi belajar siswa MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang.

  5

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian ini adalah pembelajaran aqidah akhlak melalui media visual efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi, menambah serta mengembangkan khasanah pengetahuan di bidang pendidikan khususnya masalah peningkatan dan persiapan kualitas sumber daya manusia, baik sebagi guru maupun sebagai siswa.

  2. Manfaat Praktis

  a. Dengan diketahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media visual dalam pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar aqidah akhlak dapat memberikan petunjuk bagi para pengajar untuk menggunakan media pembelajaran yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

  b. Dapat menjadi masukan bagi guru dalam memperluas pengetahuan mengenai penggunaan media pembelajaran yang tepat bagi siswa untuk mendapatkan hasil belajar dan pengetahuan di bidang agama.

  c. Memberikan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran agama dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai.

  6

F. Definisi Operasional

  1. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan, yang temasuk jenis ini antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara.

  2. Pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dan hubungannya antar umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

  3. Peningkatan hasil belajar adalah meningkatnya kemampuan yang di peroleh siswa setelah melalui kegiatan belajar secara kuantitatif dan kualitatif sebagai prestasi yang dicapai siswa setelah pembelajaran.

G. Metode Penelitian

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini menggunakan 3 siklus. Masing-masing siklus memiliki beberapa tahapan yaitu permasalahan, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

  7

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang Tahun Ajaran 2009/2010, sedangkan waktu penelitian adalah pada waktu jam pelajaran.

  3. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah MI Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang, sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas III MI

Darussalam Sidoagung Tempuran Magelang Tahun Ajaran 2009/2010.

4. Instrumen Penelitian

  a. Media visual Indikator media visual terdiri dari: 1) Menyampaikan materi aqidah dengan gambar. 2) Menyampaikan materi akhlak dengan gambar. 3) Menyampaikan materi aqidah akhlak dengan gambar.

  b. Pembelajaran aqidah akhlak Indikator pembelajaran siswa tentang materi aqidah yang menyangkut:

1) Siswa dapat melafalkan dan mengartikan kalimat ta’awud.

2) Siswa dapat menyebutkan penggunaan kalimat ta’awud.

3) Siswa dapat menjelaskan keistimewaan mengucapkan kalimat ta’awud. 4) Siswa dapat menghafal, mengartikan 4 Asma al Husna al Baathin, Al Waliy, al Mujib dan Al Wahhaab.

  8

  5) Siswa dapat menunjukkan contoh Allah memiliki sifat al Baathin, Al Waliy, al Mujib dan Al Wahhaab melalui hasil ciptaan-Nya. Indikator pembelajaran siswa tentang materi akhlak menyangkut:

  1) Siswa dapat menyebutkan pengertian dan contoh rukun dan tolong menolong. 2) Siswa dapat menjelaskan keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong dan mempraktekkan sikap ruku dan tolong menolong. 3) Siswa dapat menunjukkan contoh adab secara Islami kepada saudara yang lebih tua, adab secara Islami kepada saudara yang lebih muda. 4) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri orang yang memiliki sifat khianat, iri dan dengki

  5) Siswa dapat menjelaskan akibat memilik sifat khianat, iri dan dengki

  5. Pengumpulan Data Data berupa proses pembelajaran di kelas yang dikelola oleh subjek yaitu seorang guru aqidah akhlak. Pengumpulan data melalui observasi proses pembelajaran di kelas, sedangkan sikap sosial siswa melalui observasi di dalam dan luar kelas.

  6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Oleh karena itu, data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik

  9 analisis persentase perubahan. Rumus yang digunakan dalam menghitung perubahan pemahaman materi adalah (Ali, 2000): Persentase Perubahan (PC) = ^P ost Rate ~ Base Rat<^ x 100%

  Base Rate K eteran gan: : Pemahaman materi tanpa media visual.

  P ost Rate : Pemahaman materi dengan media visual. Base Rate

H. Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB I Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi

operasional, analisis data, dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori Bab ini berisi teori tentang hasil belajar melalui media visual dalam pembelajaran aqidah akhlak. BAB III Pelaksanaan Penelitian Bab ini berisikan mengenai pelaksanaan penelitian yang diperoleh, meliputi uraian tentang gambaran umum lokasi, subjek/objek penelitian dan uraian per siklus dalam penelitian pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis peningkatan hasil belajar, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji hipotesis.

  10

BAB V Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

  

BAB

n

LANDASAN TEORI

A. Belajar melalui Media Visual

1. Belajar

  Menurut Aaron Q. Sartani dkk dalam Darsono (2000: 3), belajar adalah suatu perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman. James O. Whittaker dalam Darsono (2000: 4), mengemukakan belajar adalah proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman Menurut W. S. Winkel dalam Darsono (2000: 4), belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap.

  Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya (Dalyono, 2005: 49).

  Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto,

  12 Atas dasar pendapat-pendapat tersebut dapatlah disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang (terbentuknya asosiasi-

asosiasi baru) berupa tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan

dan nilai-sikap karena pengalaman atau interaksi dengan lingkungan.

Darsono (2000:30-31) mengemukakan ciri-ciri belajar antara lain:

  

a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan sebagai arah

kegiatan dan sebagai tolak ukur keberhasilan.

  

b. Belajar merupakan pengalaman sendiri (bersifat individual), tidak dapat

diwakilkan oleh orang lain.

  

c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungan

berarti individu harus aktif dengan menggunakan berbagai potensi yang dimiliki untuk belajar, misalnya perhatian, minat, pikiran, emosi, motivasi, dan lain-lain.

  

d. Belajar mengakibatkan teijadinya perubahan yang bersifat internal

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terpisah satu dengan yang lain pada diri orang yang belajar.

  Dalam membelajarkan siswa, guru dapat menggunakan berbagai

metoda pembelajaran namun perlu diperhatikan bahwa belajar yang efektif

dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Siswa aktif dan

guru sebagai fasilitator.

  13

2. Hasil Belajar

  Hasil belajar dipandang sebagai salah satu indikator pendidikan bagi mutu pendidikan dan perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari hasil pendidikan (Soedjadi dalam Sappaile, 2007).

  Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha (Suryabrata dalam Sappaile, 2007). Suiyabrata juga menyatakan bahwa, bila hasil dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Hasil belajar termasuk dalam kelompok atribut kognitif yang “respons” hasil pengukurannya tergolong

pendapat (judgment), yaitu respon yang dapat dinyatakan benar atau salah.

  Dalam melakukan kegiatan belajar teijadi proses berpikir yang melibatkan kegiatan mental, teijadi penyusunan hubungan informasi- informasi yang diterima sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang diberikan. Adanya pemahaman dan penguasaan yang didapat setelah melalui proses belajar mengajar maka siswa telah menjalani suatu perubahan dari yang tidak diketahui menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil belajar.

  Suatu proses belajar diharapkan menghasilkan sesuatu yang disebut hasil belajar. Hasil belajar itu dapat berupa pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dapat diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif mencakup kemampuan berpikir,

termasuk kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasi, menganalisis,

  14

  mensintesis, dan mengevaluasi. Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Aspek psikomotorik mencakup imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi (Tim Peneliti Program Pasca Sarjana UNY, 2003:1-5).

  Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, perlu pemahaman terhadap prinsip-prinsip atau asas-asas belajar yang dapat mengarahkan kepada cara belajar yang efisien. Menurut Oemar Hamalik dalam Darsono (2000:27) prinsip-prinsip belajar tersebut meliputi:

  a. Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang mumi (motivasi instrinsik) dan bersumber dari dalam diri sendiri.

  b. Belajar harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa.

  c. Belajar memerlukan bimbingan.

  d. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai.

  e. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai hasil atau tujuan.

  f. Belajar dianggap berhasil apabila siswa telah sanggup menstranferkan atau menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.

  Soedijarto (dalam Sappaile, 2007) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

  15

3. Media Pembelajaran

  a. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Daryanto (1993: 1) bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi mempeijelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat disampaikan dengan lebih baik dan lebih sempurna.

  Media dalam kawasan teknologi pendidikan merupakan sumber belajar yang berupa gabungan dari bahan dan peralatan. Bahan di sini merupakan barangbarang yang biasanya disebut perangkat lunak atau software yang di dalamnya terkandung pesan-pesan untuk disampaikan dengan mempergunakan peralatan (Sadiman, 2002:19).

  Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002:6).

  Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Usman dan Asnawir, 2002: 11).

  16

  Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah (Hamalik, 1989: 12). Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Shalahuddin, 1986:4).

  Media pembelajaran akan berperan besar dalam mengkomunikasikan pesan yang disampaikan guru. Media pembelajaran yang digunakan umumnya untuk tingkat sekolah dasar adalah media visual karena peserta didikakan lebih mudah memahami yang disampaikan dengan melihat gambar, poster, foto, dan alat peraga. Metode pembelajaran dan media pembelajaran akan menentukan kualitas suatu proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran akan bergantung pada metode pembelajaran yang dipetgunakan oleh guru.

  Media pembelajaran dipergunakan untuk memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik. Peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang komplek. Pemanfaatan media juga berperan besar dalam memberikan pengalaman belajar peserta didik. Belajar merupakan interaksi antara seseorang dengan orang lain, media, atau dengan lingkungannya (Arsyad, 2005: 1). Indikasi adanya

  17 perubahan afektif, kognitif, psikomor dan fisik merupakan ciri peserta didik telah belajar dari apa yang diterimanya, b. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Safihu (2008), secara umum penggunaan media dalam pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara guru dengan siswa

sehingga kegiatan belajar lebih efektif dan efisien. Secara khusus:

  1) Dengan menggunakan Media, penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan 2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik 3) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas 4) Efesien dalam waktu dan tenaga 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar 6) Dengan media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

  7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses pembelajaran 8) Merubah peran guru kearah yang lebih positif 9) Membuat pelajaran yang abstrak menjadi kongrit 10) Mengatasi ruang dan waktu 11) Membantu mengatasi keterbatasan indera manusia

12) Mampu menghadirkan objek yang an berbahaya di ruang kelas.

  13) Mampu memberikan kesan yang mendalam dan tahan lama pada diri si pelajar (siswa)

  18 Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, (1985) dalam Safihu (2008) dijelaskan sebagai berikut:

  

1) Dengan menggunakan media, penyampaian pesan pembelajaran

dapat lebih terstandar. 2) Pembelajaran dapat lebih menarik.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori

belajar. 4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

  5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan.

  

7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan. 8) Peran guru berubahan ke arah yang positif.

  Menurut Arsyad (2005: 26-27) ada beberapa manfaat praktis

dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar

sebagai berikut:

1) Media pembelajaran dapat mempeijelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan

  19

  kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu: a) Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.

  b) Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.

  c) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.

  d) Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.

  e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.

  f) Peristiwa alam seperti teijadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.

  20 4) M edia pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan teijadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata,

kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang,

  c. Macam-macam M edia Pembelajaran Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka media pembelajaran berkembang seirama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan tersebut media pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut (Gunawan, 2010): 1) Media Visual; antara lain berupa grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. 2) M edia Audial; antara lain berupa: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sebagainya. 3) Projected still media antara lain: slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya. 4) Projected motion media;seperti: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), computer dan sejenisnya.

  4. Media Visual

a. Pengertian Media Visual

  Media Visual (Daryanto, 1993: 27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca- indera mata. M edia visual (image atau perumpamaan) memegang peran

  21

  yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan teijadinya proses informasi.

  Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan, antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara. Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, mempeijelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa media yang termasuk media visual adalah (Supriatna, 2009): 1) Gambar atau foto.

  Kita sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja oleh siapa saja. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah: a) Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit.

  22 b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

  c) Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

  d) Dapat mempeijelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.

  e) Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. 2) Sketsa Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokonya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat mempeijelas penyampaian pesan. 3) Diagram Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat mempeijelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada. Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah: a) Benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan- penjelasan yang perlu.

  b) Cukup besar dan ditempatkan strategis.

  23 c) Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. 4) Bagan/Chart Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya

secara bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.

yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya

  C hart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang flip ch a rt menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon {tree chart), bagan alir (flow chart), bagan garis waktu (tim e line chart).

  Bagan atau chart berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep- konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis media visual lain gambar, diagram, atau lambang-

lambang verbal. Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik adalah:

a) Dapat dimengerti oleh pembaca

  b) Sederhana dan lugas tidak rumit atau berbelit-belit

  c) Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti

perkembangan jaman juga tidak kehilangan daya tarik

5 ) Grafik

  Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data- data komparatif, grafik merupakan gambar sederhana yang

menggunakan titik-titik, garis atau simbol-simbol verbal yang

  24 berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Dengan menggunakan grafik kita dapat melakukan analisis dengan cepat, interpretasi dan perbandingan data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik di antaranya adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar. 6) Kartun Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti dengan cepat. 7) Poster Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Ciri-ciri poster yang baik adalah:

a) Sederhana

  26

10) Papan Buletin.

  Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau tulisan. Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media visual lainnya seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin,

b. Fungsi Media Visual

  Levie & Lentz (1982) dalam Erianawati (2005) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

  1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau teks materi pelajaran. 2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,

misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

  2 7

  4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

e. Penggunaan Media Visual

  Selama proses belajar mengajar kita cenderung menggunakan pancaindera penglihatan, kita memakai mata kita untuk memperoleh informasi, isyarat, tanda atau hal yang menarik perhatian kita, kenyataan ini mempunyai arti yang penting untuk keperluan belajar dan mengajar. Kemampuan penglihatan harus dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan proses belajar mengajar.

  Penampilan visual tidak boleh mengganggu, gambar dan tulisan yang diproyeksikan harus dapat dibaca, untuk itu harus jelas dan terang. Visual tidak boleh meragukan, artinya obyek-obyek yang masih asing atau belum dikenal hendaklah ditampilkan sedini mungkin. Untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran dan bentuknya, harus terlihat perbandingannya dengan obyek lain yang sudah dikenal. Media visual tidak boleh terlalu ramai dan kacau supaya informasi yang dimaksudkan dapat tertangkap jelas oleh siswa (Daryanto, 1993:31).

  Media visual haruslah sesuai dengan kenyataan dan dapat diterima, kalau mungkin gerakan gambar, grafis atau slide yang asli untuk membuat master copy (duplikat asli yang pertama kali), gunakan

  29 ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, dan semua obyek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. 11) Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi. 12) Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, seperti lumpur, kemiskinan, memberi nama orang, tempat atau obyek, menghubungkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan menyatakan apa yang orang dalam

gambar itu sedang kerjakan, pikirkan atau katakan.

13) Warna harus digunakan secara realistik. 14) Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan

perhatian dan membedakan komponen-komponen.

B. Aqidah Akhlak

1. Pengertian Aqidah Akhlak

  Pengertian aqidah akhlak terdiri dari dua kata yaitu aqidah dan akhlak yang mempunyai pengertian secara terpisah, a. Aqidah Aqidah berasal dari kata aqoid, bentuk jamak dari kata aqidah yaitu sesuatu yang wajib dipercayai atau diyakini hati tanpa keraguan. Aqidah menurut syara’ ialah iman yang kokoh terhadap segala sesuatu

  30

yang disebut dalam Al-Qur.an dan Hadits shahih yang berhubungan

dengan tiga sendi Aqidah Islamiyah, yaitu (Yunus, 1990):

1) Ketuhanan, meliputi sifat-sifat Allah SWT, nama-nama-Nya yang baik dan segala pekeijaan-Nya.

  

2) Kenabian, meliputi sifat-sifat Nabi, keterpeliharaan mereka dalam

menyampaikan risalah, beriman tentang kerasulan dan mukjizat yang diberikan kepada mereka. Dan beriman dengan kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.

3) Alam kebangkitan; a) Alam rohani, membahas alam yang tidak dapat dilihat mata.

  b) Alam barzah, membahas tentang kehidupan di alam kubur sampai bangkit pada hari kiamat.

  c) Kehidupan di alam akhirat, meliputi tanda-tanda kiamat, huru- hara, pembalasan amal perbuatan.

  Pengertian Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat.

Pada keyakinan manusia adalah suatu keyakinan yang mengikat hatinya

dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syara' (agama) yaitu

keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul,

Hari Akherat, dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini

disebut Rukun Iman (Haryono, 2007).

  Aqidah secara etimologi, aqidah berasal dari kata 'aqd yang

berarti pengikatan. Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang.

Jika dikatakan "Dia mempunyai aqidah yang benar" berarti aqidahnya

  31 bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu

kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu (Haryono, 2007).

  b. Akhlak Akhlak dilihat dari segi bahasa adalah berasal dari bahasa Arab, jamak dari kata Khuluk yang artinya perangai atau tabiat (Tatapangsara, 1982: 7). Namun kata Khuluk mengandung segi-segi yang sesuai dengan akhlak yang bermakna kejadian (Mas’ari, 1990:1).

  Dalam konsepnya akhlak adalah suatu sikap mental yang mendorong untuk berbuat tanpa piker dan pertimbangan. Keadaan atau sikap jiw a ini terbagi dua: ada yang berasal dari watak (tempramen) dan ada yang berasal kebiasaan dan latihan (Ardani, 2005:27). Akhlak menurut Al Ghazali (1970:6) mempunyai tiga dimensi: 1) Dimensi diri, yakni orang dengan dirinyadan Tuhannya, seperti ibadah dan shalat. 2) Dimensi sosial, yakni masyarakat, pemerintah dan pergaulannya dengan sesamanya. 3) Dimensi metafisis, yakni aqidah dan pegangan dasarnya.

Menurut Ardani (2005:28) akhlak itu mempunyai empat sy arat:

1) Perbuatan baik dan buruk 2) Kesanggupan melakukannya 3) Mengetahuinya 4) Sikap mental yang membuat jiw a cenderung kepada salah satu dan

sifat tersebut, sehingga mudah melakukan yang baik atau buruk

  32

  Definisi-definisi akhlak dapat dilihat pada lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu (Nata, 2002: 5): 1) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. 2) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. 3) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. 5) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan ikhlas semata karena Allah swt, bukan karena ingin mendapat pujian.

  Jadi kedua pengertian di atas yaitu .aqidah. dan .akhlak, dapat diketahui bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat, karena aqidah atau iman dan akhlak berada dalam hati. Dengan demikian tidak salah kalau pada sekolah tingkat Ibtidaiyah kedua bidang bahasan ini dijadikan satu mata pelajaran yaitu Aqidah Akhlaq.

Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HAD ITS MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI YASPI DASEH PAKIS MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 2 0 0 8

0 0 94

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT MELALUI PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING KELAS III DI MI AL ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 0 89

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISW A KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 3 118

UPAYA PENINGKATAN NILAI HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IV DENGAN READING ALOUD MI TARBIYATUL BANIN TAGALWATON KEMBANG AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 1 92

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENERAPAN METODE )EMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SOBOREJO KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

1 0 96

UPAYA STRATEGI, READING GUIDE DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN ILMU TAJWID PADA SISWA KELAS IV REJOSARI III BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH TENTANG ZAKAT FITRAH MELALUI METODE READING TEXT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM PRINGAPUS SAMBUNGREJO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 83

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STRUKTURAL DI MIN KALIKURMO KELAS III SEM ESTER II TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 91

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT-SURAT PENDEK DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIST MELALUI METODE IQRO' BAGI SISWA KELAS II MI AL-MA'ARIF KARANGKEPOH KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 122

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDI1SAN AGAMA ISLAM BIDANG SALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS III SDN 2 KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 123