PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CUACA MELALUI MEDIA FILM (YOUTUBE) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CUACA

MELALUI MEDIA FILM (YOUTUBE)

PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

  

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh

NUZA MURTIANA HADI

NIM 12509002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

  ِنْيهِّدا ْيِِ ُهْْهََُِّي اارْيََ ِهِب ُالله ِدِرُي ْنَم : َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُلْوُسَر َلاَق : َلاَق ُهْنَع ُالله َيِضَر ِساَّبَع ُنْبِا ْنَع

  )ْىِراَخُبْدا ُهاَوَر( ...... ِمُّلَعَّتدااِب ُمْلِعْدا اَمَّنِا َو Dari Ibnu Abbas R.A Ia be rkata : Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar” (HR. Bukhori)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk :  Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Nur Hadi dan Ibunda Nur Rotiah yang selalu mendoa’akan dan memberi semangat dan kasih sayangnya, terima kasih atas segalanya hingga aku bisa meraih gelar SI seperti yang kalian harapkan selama ini.

   Suamiku tercinta Rizki Putu Wijanarko dan anakku Leyna Mikayla Wijanarko yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa untuk penulis.

   Kakakku Hariyuda Lestari yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

   Adikku tersayang Nafadiah Khoirina Hadi dan Namira Bela Alfatasya Hadi, yang selalu membuat hidupku lebih berarti dengan canda tawa kita, tangis kita dan harapan-harapan kita.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur atas rahmat dan nikmat Allah SWT. Hanya dengan kehendaknya segala sesuatu terjadi dan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan semua Umat Islam yang Mengikutinya.

  Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulis skripsi dengan judul : Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Cuaca Melalui Media Film (Youtube) Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Kami haturkan terima kasih yang tak terhitung kepada pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini.

  Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan untuk pembaca pada umumnya.Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Atas segala dorongan dan bantuannya penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

  4. Bapak Wahidin, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dorongan dan perhatian dengan penuh kesabaran sampai terselesaikannya skripsi ini.

  5. Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.

  6. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga yang telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan penelitian.

  7. Siswa-siswi kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga yang sudah membantu penulis dalam pengumpulan data.

  8. Teman-teman kampus dan semua pihak yang telah membantu penulis menempuh studi di IAIN Salatiga sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis yakin skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Besar harapan kami, skripsi ini bisa bermanfaat kepada pihak-pihak terkait secara khusus, dan bagi semua pembaca secara umum.

  Wassalamua’alaikum Wr. Wb Salatiga, 10 Agustus 2016

  Penulis Nuza Murtiana Hadi

  NIM. 12509002

  

ABSTRAK

  Hadi, Nuza Murtiana. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Cuaca

  Melalui Media Film (Y outube) Pada Siswa Kelas III Mi Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Wahidin, M.Pd.

  Kata kunci:Prestasi belajarIPA dan Media Film.

  Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwarendahnya prestasi belajar siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga tahun ajaran 2015/2016 dalam pembelajaran IPA. Oleh karena itu guru diharapkan mencoba suatu media yang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Media pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah media film.Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah melalui media film (youtube) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi cuaca pada siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun ajaran2015/2016?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan media film (youtube). Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun dengan materi pokok cuaca. Data dalam penelitian ini diambil melalui observasi sikap belajar siswa pada saat proses pembelajaran dan nilai tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan menggunakan media film pada pokok bahasan materi cuaca dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan peningkatan pada hasil post test siklus I sebanyak 80%. Dan peningkatan pada hasil post test siklus II sebanyak 94%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media film (youtube) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016, sehingga pengembangan pembelajaran IPA dengan media film (youtube) diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran.

  

DAFTAR ISI

  SA MPUL …………………………………………………………………... LEMBAR BERLOGO ……………………………………………………..

  JUDUL ……………....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... Iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …................................................. iv

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

  BAB I : PENDAHULUAN .................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5 D. Hipotesis Tindakan ............................................................. 5 E. Kegunaan Penelitian ........................................................... 6 F. Definisi Operasional ........................................................... 7 G. Metode Penelitian ............................................................... 8 H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................. 14 BAB II : KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 16 A. Prestasi Belajar IPA ............................................................ 16

  1. Pengertian Belajar …………......................................... 16

  2. Motivasi Belajar.....................................……………… 19

  21 3. Prinsip – Prinsip Belajar………............................…...

  24 4. Prestasi Belajar ............................................................

  5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ..................................... 25

  B. Media Pembelajaran ........................................................... 34

  1. Pengertian Media Pembelajaran .................................... 34

  2. Macam-macam Media Pembelajaran............................. 36

  37 3. Kriteria Pemilihan Media.............................................

  38 4. Tujuan dan manfaat Penggunaan Media..............

  5. Media Film .................................................................... 43

  C. Hubungan Media Film dan Hasil Belajar IPA .................... 37

  BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN .............................................. 46 A. Gambaran Umum MI Ma’arif Kutowinangun .................... 46 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I............................................ 51 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.......................................... 56 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 61 A. Hasil Penelitian ………………………............................... 61

  1. Hasil Penelitian Siklus I.....…………………………… 61

  2. Hasil Penelitian Siklus II....…………………………… 64

  B. Pembahasan ........................................................................ 67

  1. Pembahasan Siklus I dan Siklus II...…….…………… 67

  BAB V : PENUTUP .................................................................................. 71 A. Kesimpulan ......................................................................... 71 B. Saran ................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 74 RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

  62 6. Tabel 4.2 : Daftar nilai dan rata-ratapost test siklus I........................

  68 12. Tabel 4.8 : Rekapitulasi prosentase kenaikan prestasi belajar siswa...

  11. Tabel 4.7 : Hasil nilai post test siklus I dan siklus II……..................

  67

  66 10. Tabel 4.6 : Peningkatan dari siklus I dan siklus II dalam %...............

  8. Tabel 4.4 : Rekapitulasi observasi siswa siklus II…........................... 65 9. Tabel 4.5 : Daftar nilai dan rata-ratapost test siklus II.......................

  64

  63 7. Tabel 4.3 : Prosentase nilai pos tes siklus I.........................................

  5. Tabel 4.1 : Rekapitulasi observasi siswa siklus I.................………...

  1. Tabel 3.1 : Daftar sarana ruang.................…………………………..

  51

  4. Tabel 3.4 : Daftar guru MI Ma’arif Kutowinangun…........…………

  50

  3. Tabel 3.3 : Daftar siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun............

  49

  2. Tabel 3.2 : Sarana/Media pembelajaran………………......................

  49

  70

  

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1 : Sistem pengembangan pembelajaran yang

  4 menampilkan guru, siswa, dan media ………………....

  2. Gambar 1.2 : Tahap-tahap penelitian tindakan k elas ……………….. 9

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1 : Silabus

  2. Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

  3. Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

  4. Lampiran 4 : Lembar Observasi Siswa

  5. Lampiran 5 : Lembar Observasi Guru

  6. Lampiran 6 : Soal Pos Tes

  7. Lampiran 7 : Lembar T Tabel Signifikansi

  8. Lampiran 8 : Dokumentasi Penelitian

  9. Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Skripsi

  10. Lampiran 10 : Surat Permohonan Ijin Penelitian

  11. Lampiran 11 : Surat Keterangan Penelitian

  12. Lampiran 12 : Nilai SKK Mahasiswa

  13 Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di madrasah

  ibtidaiyah menuntut peran guru, terutama dalam proses pembelajaran agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman belajar dapat diartikan sebagai interaksi antara siswa dengan bahan ajar. Dalam proses pembelajaran seorang guru yang menyampaikan materi ajar hanya melalui metode ceramah dan tekstual, dimungkinkan siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya. Tetapi pada kenyataannya siswa tidak memahaminya secara mendalam materi ajar yang diterimanya.

  Siswa sering memiliki kesulitan untuk memahami suatu materi ajar apabila pengalaman belajar yang diberikan hanya sebatas mendengarkan ceramah guru dan sesuatu yang abstrak, karena tidak semua materi ajar tepat disajikan melalui metode ceramah. Siswa terkadang beranggapan bahwa apa yang mereka pelajari dalam proses pembelajaran tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut dipergunakan atau dimanfaatkan dalam kehidupannya.

  Penyampaian materi ajar akan berbeda jika dilakukan dengan kontekstual. Siswa akan memiliki pengetahuan dan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Siswa juga akan mampu mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari, karena yang siswa butuhkan adalah bagaimana dapat memahami materi ajar yang berhubungan dengan kehidupannya.

  Tujuan pengajaran IPA salah satunya adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2008: 148). Apabila dalam proses belajar mengajar IPA guru tidak menggunakan media pembelajaran, maka sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.

  Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru (Depdiknas, 2008: 147). Pada standar kompetensi memahami kenampakan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam, sudah sangat jelas bahwa kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan memahami kenampakan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. Pada kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca diperlukan suatu proses pengalaman belajar yang tidak hanya sekedar disajikan melalui metode ceramah.

  Peran guru dalam menyediakan dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna sangat diperlukan. Bagaimana seorang guru menemukan cara terbaik untuk menyampaikan bahan ajar, sehingga siswa dapat memahami dan mengingatnya lebih lama serta mampu mengkaitkannya dengan kehidupan nyata. Pengalaman belajar yang dimiliki siswa merupakan bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh. Semua itu merupakan tantangan yang dihadapi guru untuk menyajikan materi ajar dengan lebih bervariasi, inovatif, dan kontekstual.

  Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti berusaha mencari pemecahannya dengan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Cuaca melalui Media Film (Youtube) pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2

  015/2016”. Dalam kaitannya dengan model sistem pengembangan pengajaran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber- sumber belajar siswa (yang pada hakekatnya juga media) dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Sistem Pengembangan Pembelajaran yang menampilkan guru, siswa, dan media (Depdiknas, 2003: 5)

   Media film (audio visual) dapat digunakan untuk memperkenalkan para siswa mengenai pengalaman-pengalaman visual dan audio dengan tujuan membangkitkan rasa ingin tahu mereka. Pengetahuan yang didapat dari ini sangat membantu untuk memahami suatu konsep mengingat telah adanya motivasi pada diri siswa.

  Dengan demikian penggunaan media pembelajaran mempunyai peranan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran menjadi semakin disadari para guru sebagai salah satu alternatif penting untuk membantu siswa memahami apa yang disampaikan.

  Media pembelajaran memberi variasi penyampaian materi bagi guru karena tidak sekedar ceramah. Sedangkan bagi siswa merupakan daya tarik yang dapat memberikan motivasi dan kesamaan dalam pengamatan. Selain itu media memiliki fungsi sebagai duplikat benda asli dan viusalisasi benda abstrak (Wibowo, 2002: 12-13).

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah penelitian tindakan ini adalah “Apakah melalui media film (youtube) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Materi Cuaca pada siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016?”

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media film (youtube) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016.

  D. Hipotesis Tindakan

  Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan jawaban bersifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui bukti yang terkumpul (Arikunto, 1999: 67) , hipotesis penelitian ini adalah melalui media film (youtube) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi cuaca pada siswa kelas III MI Ma’arif Kutowingun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016.

E. Kegunaan Penelitian

   Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi

  manfaat yang berarti. Manfaat dapat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat prkatis. Dari sisi sasaran, manfaat dapat tertuju kepada guru, murid, pengelola sekolah, bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum (Syarifah, Doyin, 2008: 33).

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan media pembelajaran.

  2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

  1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada proses pembelajaran.

  2) Membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

  3) Meningkatkan penguasaan kompetensi yang harus dikuasai.

b. Bagi Guru

  1) Memiliki metode pembelajaran alternatif yang sesuai pada kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca.

2) Meningkatkan kinerja guru.

3) Membudayakan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

  1) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah.

  2) Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan arti kata-kata yang terangkum di dalamnya.

  1. Peningkatan Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005: 1198) peningkatan adalah proses, cara, usaha, perbuatan menaikkan atau mempertinggi untuk mencapai suatu maksud.

  2. Prestasi Belajar IPA Dalam dunia pendidikan hasil atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam rangka memperoleh sesuatu perubahan, baik perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, maupun perubahan sikap. Jadi hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu hasil yang telah dicapai siswa dalam pembelajaran materi IPA.

3. Media Film

  Media film merupakan media pembelajaran audio visual. Film sebagai media pembelajaran adalah film yang bersuara, memiliki gambar dan suara (Asnawir dan Usman, 2002: 11). Yang dimaksud adalah film untuk pelajaran, penerangan, atau penyuluhan IPA (film pendidikan). Media film yang dimaksud oleh peneliti adalah Youtube. Youtube adalah situs web yang menyediakan berbagai macam video klip sampai film, serta video-video yang dibuat oleh pengguna youtube sendiri.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Berdasarkan fenomena di atas, penelitian termasuk dari jenis penelitian tindakan kelas. Penulis mengadakan penelitian tindakan kelas ini dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar jenis- jenis cuaca pada siswa kelas III MI a’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.

  Terdapat empat tahap yang digunakan secara sistematis dalam prosedur penelitian dan diterapkan dalam masing-masing siklus. Adapun kempat tahapan tersebut pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), obervasi (observation), dan refleksi (reflection). Untuk memperjelas prosedur Penelitian Tindakan Kelas dapat digambarkan sebagai berikut:

  Perencanaan tindakan Pelaksaan tindakan I Permasalahan

  I Pengamatan/ Siklus I Refleksi I Pengumpulan data I

  Permasalahan Perencanaan baru hasil refleksi

  Pelaksanaaan tindakan II tindakan II Siklus II Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II Apabila permasalahan

  Dilanjutkan ke siklus belum terselesaikan

berikutnya

Gambar 1.2 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008: 74)

2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berjumlah 24 siswa Tahun Pelajaran 2015/2016. Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena di kelas III MI Ma’arif Kutowinangun siswa-siswinya menyukai gambar atau film sebagai media pembelajarannya. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru yang mengampu kelas 3 sebagai kolabolator yaitu Ibu Siti Zumrotun. Dengan demikiaan diharapkan dapat membantu kelancaran penulis dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.

  3. Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016, di mulai pada bulan April sampai bulan Juni 2016.

  4. Langkah-langkah

a. Perencanaan

  Perencanaan penelitian meliputi merencanakan tindakan yaitu pembelajaran dengan media film (audio visual), merencanakan observasi atau pengamatan, merencanakan refleksi, analisis, dan keputusan.

  Proses penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Terdiri dari 4 tahap yaitu rencana tindakan, tindakan, observasi I (pengamatan), dan refleksi.

  Pada tahap perencanaan dilaksanakan berdasarkan refleksi awal sebelum melakukan penelitian. Hasilnya dalam memahami tingkat penguasaan kompetensi siswa dalam pembelajaran tergolong cukup baik. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan I yang diawali dengan:

  1. Pembuatan rencana pembelajaran sebagai dasar untuk memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada refleksi awal dengan adanya perencanaan tindakan pembelajaran.

  2. Menyusun pedoman pengamatan yang meliputi, tes ulangan penguasaan kompetensi siswa (pre test dan post test), observasi kemampuan guru mengajar, dan refleksi.

  b. Tindakan Pada tahap tindakan penelitian pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan memberikan pengetahuan prosedural melalui tayangan audio visual sebagai media dalam pembelajaran. Dengan tujuan untuk membantu siswa dalam menguasai kompetensi dasar yang diajarkan dan membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-hari.

  Pelaksanaan proses tindakan siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi materi cuaca dengan menggunakan media audio visual (film). Hasil dari proses tindakan siklus I digunakan sebagai refleksi pelaksanaan proses tindakan siklus II dan selanjutnya. Hasil tindakan siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman isi materi cuaca dengan pembelajaran audio visual (film).

  c. Observasi Peneliti menggunakan pedoman observasi yang telah direncanakan dalam melaksanakan pengamatan pembelajaran yaitu terhadap guru dan siswa, meliputi masalah-masalah yang muncul dan hal-hal yang mendukung.

d. Refleksi

  Data yang diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran dilakukan analisa dan dilakukan refleksi sebagai bahan penyusunan rencana tindakan selanjutnya.

5. Instrumen Penelitian

  Alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:

  a. Soal pre tes dan post test

  b. Lembar observasi bagi siswa

  c. Lembar observasi bagi guru

6. Pengumpulan Data

  Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

  a. Tes Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui pre

  test dan post test untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran IPA.

  b. Observasi Melakukan pengamatan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media film.

c. Dokumentasi

  Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, sedang dalam arti luas dokumentasi berupa sertifikat, foto, dan lain-lain (Arikunto, 2005: 64).

7. Analisis Data

  Penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Adapun metode analisis data yang dipergunakan yaitu analisis diskripsi prosentase. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus-menerus pada saat penelitian sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

  Dalam rangka membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis menggunakan rumus sebagai berikut:

  D t2 D 2  

   D

   

  N N N

  1   

  Keterangan: t : Harga beda untuk sampel berkorelasi D : Perbadaan skor tes awal dan tes akhir D : Rerata dari nilai perbedaan

2 D : Kuadrat dari D

  N : Banyaknya subyek penelitian

8. Indikator Kinerja

  Indikator yang digunakan adalah apabila ≥ 85% dari 24 siswa telah mendapatkan nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal IPA kelas tiga yaitu 75 (Trianto, 2009:241)

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas meliputi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Cakupan bagian awal, meliputi sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  2. Bagian Inti

  Bagian inti skripsi mencakup: BAB I : Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian Pustaka memuat (A.)Prestasi Belajar IPA; (1)Pengertian Belajar; (2) Motivasi Belajar;(3) Prinsip-

  Prinsip Belajar; (4)Prestasi Belajar; (5) Ilmu Pengetahuan Alam,(B) Media Pembelajaran film; (1) Pengertian Media Pembelajaran; (2) Macam-Macam Media Pembelajaran; (3) Kriteria Pemilihan Media; (4) Tujuan dan Manfaat Penggunaan Media; (5) Media Film, (C.) Hubungan Media Film dan Prestasi Belajar

  BAB III : Pelaksanaan Penelitian memuat deskripsi pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data, dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III.

  BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat deskripsi per siklus (data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan.

  BAB V : Penutup memuat kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

  Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PRESTASI BELAJAR IPA

1. Pengertian Belajar

  Menurut Sam’s (2010: 31) belajar artinya berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam arti luas mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman yang terbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.

  Menurut Djamarah, (2003: 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap manusia akan selalu mengalami proses perubahan dalam hidupnya dan selalu melaksanakan kegiatan atau aktivitas dalam kehidupannya. Dalam hal tersebut, manusia akan berinteraksi dengan individu lain dan bahkan dengan lingkungan yang menjadi pendukung interaksi tersebut. Sekolah, keluarga, alam sekitar, dan berbagai aktifitas menjadi proses interaksi terhadap lingkungan. Dari interaksi itu manusia akan mendapat pengalaman. Pengalaman adalah hasil dari belajar, tanpa belajar manusia tidak akan mendapatkan pengalaman. Berdasarkan penjelasan belajar diatas dapat dipahami bahwa dalam belajar terjadi perubahan kegiatan mencakup pengetahuan, kecakapan, dan tingkah laku. Perubahan itu diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan perubahan yang dengan sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau karena keadaan sementara. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar antara lain:

  a. Perubahan yang terjadi secara sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

  b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar selanjutnya.

  c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetapkan atau permanen. Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Proses belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Dengan demikian proses belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya.

  e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Sebagai hasilnya siswa akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan.

  Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang biasa berbentuk pengetahuan dan ketrampilan. Menurut Sardiman (2009: 26-29) tujuan belajar ada tiga jenis, yaitu:

  a. Untuk mendapatkan pengetahuan Pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai hal yang tak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Kemampuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Pada keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat, tetapi abstrak, dan keterampilan berfikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

  c. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Dalam interaksi belajar mengajar guru akan senantiasa diobservasi, dilihat, didengar dan ditiru perilakunya oleh siswa. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

2. Motivasi Belajar

  Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2004: 158). Sedangkan menurut Gage dan Berliner motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang (Dimyati, 2002: 42). Jadi motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang untuk mencapai tujuan.

  Menurut Hamalik, (2004: 158) dalam hal motivasi, sedikitnya ada tiga unsur yang saling berkaitan yaitu: a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

  Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan- perubahan tertentu di dalam neuropisiologis dalam organisme manusia.

  b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affectif arousal. Mula- mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi ini menimbulkan kelakuan bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan.

  c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

  Pribadinya yang bermotivasi untuk mengadakan respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah mencapai tujuan.

  Motivasi dalam belajar terdapat dalam diri siswa dan perlu dibangkitkan oleh guru. Sedangkan yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain: a. Kemampuan yang terdapat dalam diri siswa.

b. Kondisi jasmani dan rohani siswa.

  c. Kondisi lingkungan siswa

  d. Cita-cita siswa e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

3. Prinsip – Prinsip Belajar

  Menurut Hamalik (1983: 28) proses belajar memang kompleks, tetapi dapat juga dianlisa dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip itu ialah sebagai berikut:

  a. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.

  b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa.

  c. Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri.

  d. Adanya rintangan dan hambatan dalam belajar, siswa harus sanggup mangatasinya secara tepat.

  e. Belajar memerlukan bimbingan baik dari guru/dosen atau tuntunan dari buku pelajaran.

  f. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.

  g. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang telah dipelajari dapat dikuasai.

  h. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan/hasil.

i. Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup mentrasnferkan atau menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.

  Dalam proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Suryabrata (Sriyanti, 2009: 23-25) keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor internal dan faktor eksternal yaitu:

a. Faktor eksternal

  Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial, yaitu: 1) Faktor nonsosial

  Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.

  2) Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor yang bersifat sosial, dibedakan menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

b. Faktor internal

  Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis, yaitu:

1) Faktor fisiologis

  Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya

  Keadaan tonus secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.

  b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

2) Faktor psikologis

  Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

4. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan (Hamdani, 2011:137). Menurut Arifin, (1988: 2-3) kata prestasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu prestatie yang artinya hasil usaha. Kata prestasi dapat digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan khususnya pengajaran. Dengan kata lain, yang dimaksud belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam rangka memperoleh suatu perubahan, baik perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, maupun perubahan sikap.

  Dalam dunia pendidikan prestasi belajar adalah suatu hal yang mutlak untuk dicapai. Hal itu dikarenakan tolak ukur sebuah proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi yang dihasilkan siswa. Namun tidak semua siswa mampu berprestasi secara maksimal seperti yang diharapkan guru dan orang tua. Menurut Arifin, (1988: 3-4) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain : a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa.

  b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

  c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

  e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Latar Belakang

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengmbangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan

  IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

  IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

  Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru (Depdiknas, 2008: 147).

b. Pengertian IPA

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 239

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN JUAL BELI ELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015 - Test Repository

0 0 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 162

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JUAL BELI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS III SEMESETER II MI MA’ARIF MANGUNSARI KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

0 7 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN LONCAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS 1 MI MA’ARIF KUTOWINANGUN CANDEN KUTOWINANGUN LOR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat Guna M

0 3 102

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI FOTOSINTESIS DENGAN MEDIA POP-UP PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO, ARGHOMULYO, KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016-2017 SKRIPSI

1 1 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 8 168