PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SISWA KELA S IV DI MI MA’ARIF
KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
WENI PUSPITA DEWI
NIM 115 11 006
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SISWA KELA S IV DI MI MA’ARIF
KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
WENI PUSPITA DEWI
NIM 115 11 006
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Segala sesuatu yang kita lakukan tidak akan berhasil tanpa diiringi dengan doa.Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)
PERSEMBAHAN Kedua orang tua yang tidak pernah lelah memberikan dukungan beserta doa.
Kakak ku Wahyu Sunandar dan kakak ipar yang selalu memberikan motivasi. Para guru dan dosen yang telah memberikan ilmu. Sahabat ku Mustika Ungu yang selalu memberikan nasihatnya. Seseorang yang selalu memberikan semangat agar aku cepat mendapat gelar sarjana.
Teman-teman seperjuangan PGMI tahun 2011. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Salatiga.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas karunianya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlantunkan untuk Rosulullah Muhammad yang menjadi sebaik-baiknya panutan.
Penelitian yang diberi judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015”, pada dasarnya adanya penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan penerapan model pembelajaran yang selama ini dilaksanakan oleh guru pengampu mata pelajaran IPS, dengan sasaran akhir adalah meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dimana pada akhir siklus kedua penerapan model Student Team Achievement Division (STAD) ini dapat membuahkan hasil, dimana hasil belaja r siswa di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga meningkat dengan cukup memuaskan.
Peneliti menyadari skripsi ini jauh dari sempurna dan tanpa bantuan dari berbagai pihak takkan mungkin terselesaikan. Oleh karenanya sudah sepantasnya pada kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan kesempatan serta saran yang membangun kepada peneliti.
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memotivasi serta membimbing peneliti sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini.
5. Bapak Khurur Rozad, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk meneliti.
6. Bapak Drs. Ibrahim Alfian selaku wali kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian ini.
Jazakumullah akhsanal j aza’, Robbuna jualah yang akan membalas semua kebaikan. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati peneliti persembahkan hasil penelitian yang masih jauh dari keadaan sempurna ini kepada seluruh insan pendidikan. Kritik dan saran dari pembaca yang budiman, sangat peneliti nantikan dengan tangan terbuka.
Salatiga, Peneliti Weni Puspita Dewi
ABSTRAK
Dewi, Weni Puspita. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Masalah Sosial
Melalui Model Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV Di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Slatiga Tahun Ajaran 2014/2015 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Model Student Team Achievement Division
(STAD)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Student Team
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
masalah sosial pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015. Subjek penelitian terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian dilakukan selama 4 bulan mulai bulan Maret-Juni 2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data seperti berikut: Standar KKM mata pelajaran IPS adalah 60, sebelum menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) hanya ada 20% (4 siswa) yang tuntas, sedangkan 80% (16 siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah penggunaan model Student Team Achievement Division (STAD) dalam pelajaran
IPS pada siklus I diperoleh data 65% (13 siswa) tuntas dan 35% (7 siswa) tidak tuntas, jika dilihat terjadi peningkatan sebesar 45%. Setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 90% (18 siswa) tuntas sedangkan 10% (2 siswa) tidak tuntas atau belum memenuhi standar KKM, terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 25% dibanding pada siklus I. Perbandingan hasil belajar dari pra siklus dengan siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar 45%, sedangkan jika dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan sebesar 70%.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………... I
LEMBAR BERLOGO ……………………………………………… ii
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………… iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ……………………….. V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………. vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………… viii
ABSTRAK ………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………. xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah....………...……………………….. 1 B. Rumusan Masalah……...…………………………………… 5 C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 6 D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan………………………. 6 E.
6 Manfaat Penelitian………..………………………………… 1.
6 Manfaat Teoritis………………………………………… 2.
7 Manfaat Praktis………………………………………….
F.
7 Definisi Operasional………………………………………...
1.
7 Hasil Belajar IPS Materi Masalah Sosial………………..
2.
8 Model Student Team Achievement Division (STAD)…… G.
8 Metodologi Penelitian…..…………………………………...
1.
8 Rancangan Penelitian…………………………………… 2.
9 Subyek Penelitian……………………………………….
3.
10 Langkah-langkah Penelitian…………………………….
4.
13 Instrumen Penelitian…………………………………….
5.
15 Teknik Pengumpulan Data……………………………...
6.
16 Analisis Data…………………………………………….
H.
Sistematika Penulisan………...…………………………….. 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
20 Hasil Belajar…….…………………………………………..
1.
20 Pengertian Hasil Belajar………………………………...
2.
22 Macam-macam Hasil Belajar…………………………...
3.
24 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar……….
4.
27 Ragam Evaluasi Hasil Belajar…………………………..
B.
30 Mata Pelajaran IPS………………………………………….
1.
30 Pengertian IPS…………………………………………..
2.
31 Tujuan Pembelajaran IPS……………………………….
3.
32 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS……………………… 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV
32 SD/MI…………………………………………………...
C.
33 Materi Masalah Sosial……………………………………....
1.
33 Pengertian Masalah Sosial……………………………… 2.
34 Macam-macam Masalah Sosial………………………… 3.
37 Upaya Mengatasi Masalah Sosial……………………….
4.
40 Hambatan dalam Mengatasi Masalah Sosial…………… D.
41 Model Student Team Achievement Division (STAD)………..
1. Pengertian Model Student Team Achievement Division
(STAD)
41 …………………………………………………..
2. Kekurangan dan Kelebihan Model Student Team
Achievement Division (STAD)
43 …………………………..
3. Langkah-langkah Model Student Team Achievement
Division (STAD)
44 …………………………………………
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
51 Deskripsi Awa (Pra Siklus)………………………………… 1.
51 Perolehan Nilai Ulangan Mata Pelajaran IPS…………...
2.
52 Data Keadaan Siswa…………………………………….
3.
52 Pelaksanaan Penelitian…………………………………..
B.
53 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I……………………………..
1.
53 Perencanaan Tindakan…………………………………..
2.
54 Pelaksanaan Tindakan…………………………………..
3.
55 Pengamatan atau Observasi……………………………..
4.
59 Refleksi………………………………………………….
C.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……………………………. 60
1. Perencanaan Tindakan…………………………………..
70
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………........ 91
Kesimpulan…………………………………………………. 89 B. Saran-saran…………………………………………………. 89
88 BAB V PENUTUP A.
80
74
72
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II…..……..
2. Siklus II………………………………………………….
Siklus I…………………………………………………..
71 B. Pembahasan………………………………………………… 1.
69
2. Pelaksanaan Tindakan…………………………………..
69
3. Deskripsi Data Siklus II…………………………………
2. Deskripsi Data Siklus I………………………………….
1. Deskripsi Data Pra Siklus……………………………….
Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………...
67 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
63
61
60
4. Refleksi………………………………………………….
3. Pengamatan atau Observasi……………………………..
LAMPIRAN ………………………...……………………………… 93
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru ……………………………………… 13Tabel
2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru …………………. 32
Tabel 2.2 Fase- fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD …………….. 46Tabel 3.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ………………………….... 51Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa ………………………………………..... 52Tabel 3.3 Lembar Obs ervasi Guru Siklus I …………………………….. 56Tabel 3.4 Nilai Evaluasi Siklus I ……………………………………….. 59Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus II ……………………………. 64Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II ………………………………………. 66Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ………………………….... 70Tabel 4.2 Perolehan Nilai Siklus I ……………………………………… 71Tabel 4.3 Perolehan Nilai Siklus II …………………………………….. 72Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ……………………..... 73Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I …………………………….. 75Tabel 4.6 Le mbar Observasi Guru Siklus II …………………………..... 81Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II……...……….. 88DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1 Model Rancangan Penenelitian Tindakan Kelas…………… 12
Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I…………………………. 74
Gambar 4.2 Presentase Nilai Evaluasi Siklus II ………………………… 81Gambar 4.3 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ……………. 88DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I….…………….. 93 Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II…………...….. 103 Lampiran 3 Dokumentasi Siklus I…………………………....…………... 115 Lampiran 4 Dokumentasi Siklus II……………………………………..... 118 Lampiran 5 Soal Tes Evaluasi Siklus I..……….………………………..... 121 Lampiran 6 Soal Tes Eva luasi Siklus II……….…...…………………….. 125 Lampiran 7 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa (Pra Siklus)…………….. 129 Lampiran 8 Lembar Observasi Guru siklus I……..………………………. 130 Lampiran 9 Lembar Observasi Guru siklus II..…..………………………. 134 Lampiran 10 Data Guru MI Ma
’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga…...………………………………..…………. 138
Lampiran 11 Surat Pengantar Lembaga……….…..…………………….... 139 Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian…………………………...…… 140 Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi..…………………………...…… 141 Lampiran 14 Lembar SKK……………………………………………….. 143 Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup……………...……………………..... 145
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang membicarakan
hubungan antara manusia yang mencakup hubungan individu dengan kelompok, hubungan kelompok dengan kelompok serta hubungan kelompok dengan alam. Sekaligus sebagai sarana untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Karena pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama. Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak hanya cukup berpengetahuan dan berkemampuan berpikir tinggi semata, melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara (Rasimin, 2012:38). Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang cukup mudah dimengerti dan diterapkan khususnya pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Pentingnya pendidikan memberikan kesempatan kepada lembaga- lembaga pendidikan yang ada untuk menjadi tempat menimba ilmu. Salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak, supaya menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlakul karimah. Selain itu setiap umat muslim baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagai bekal di dunia maupun di akhirat kelak. Seperti yang pernah disabdakan Rasulullah saw dalam hadist yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi :
اًقْي ِرَط َكَلَس ْنَم َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُلىُسَر َلَاق َلَاق ةَرْي َرُه ْيِبَأ ْنَع
ت* ِة َّنَجْلا ىَلِإ اًقْيِرَط ُهَل ُالله َلَّهَس اًمْلِع ِهْيِف ُسِمَتْلَيArtinya: Dari Abu Hurairah ra ia berkata, bersabda Rasulullah
saw, “barangsiapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan jalannya menuju ke syurga.” (HR. At Tirmidzi)Pentingnya ilmu bagi setiap manusia menjadikan peneliti merasa perlu mengembangkan pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan siswa, terutama pada pelajaran IPS. Materi masalah sosial di sampaikan kepada siswa bertujuan memberikan pemahaman tentang berbagai macam masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat, dan usaha untuk mengatasinya. Selain itu, siswa juga dapat memahami bahwa masalah sosial merupakan suatu keadaan yang tidak normal atau tidak semestinya sehingga memerlukan strategi penangan khusus dalam mengatasinya.
Masalah sosial biasanya didefinisikan sebagai kesulitan atau ketimpangan yang bersumber dalam masyarakat sendiri dan membutuhkan pemecahan dengan segera, dan sementara itu orang masih percaya akan masih dapatnya masalah itu dipecahkan (Daldjoeni, 1981:29).
Setelah dilakukan survey di MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga melalui wawancara dengan Bapak Ibrahim Alfian selaku guru mata pelajaran IPS kelas IV maka ditemukan beberapa masalah, yaitu kurangnya pemahaman siswa tentang masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungan mereka tinggal. Kurangnya pemahaman masalah sosial di lingkungan mereka tinggal juga membuat siswa menjadi pasif terhadap segala permasalahan yang timbul di masyarakat. Selain itu, rendahnya pemahaman siswa mengenai materi masalah sosial juga ditandai dengan data nilai ulangan harian mata pelajaran IPS yang hasilnya kurang memuaskan. Kebanyakan siswa mendapatkan nilai di bawah KKM, padahal nilai KKM yang ditentukan MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tidak terlalu tinggi, yaitu 60. Dari 20 siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, terdapat 20% (4 siswa) yang memenuhi KKM, sedangkan 80% (16 siswa) mendapatkan nilai di bawah KKM.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), seperti rendahnya pemahaman siswa tentang materi pembelajaran, dan kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran mengakibatkan minat belajar siswa menjadi rendah, yang berpengaruh pada keaktifan mereka di kelas. Sebagai pendidik guru harus memiliki kreativitas dalam mengajar, sehingga suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal ini dapat membuat siswa nyaman dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga komunikasi antara siswa dengan guru dapat berjalan dengan baik.
Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai ulangan siswa, kemudian peneliti berdiskusi dengan guru mengenai model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran
IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang diperlukan adalah model yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui diskusi yang telah dilakukan peneliti dengan guru, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD) sebagai solusi yang tepat dalam
permasalahan yang ada di kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Penerapan model Student Team Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran IPS, terutama pada materi masalah sosial diharapkan mampu memupuk motivasi siswa dalam belajar. Kegiatan kelompok dengan cara saling membantu merupakan dasar model Student Team
Achievement Division (STAD) , selain menjadikan anak lebih aktif dalam
proses pembelajaran juga dapat menumbuhkan sikap saling percaya dalam sebuah kelompok.
Secara garis besar, model Student Team Achievement Division
(STAD) menekankan pada keaktifan seluruh siswa pada setiap kelompok dengan cara saling membantu satu sama lain. Adanya kerjasama yang baik dalam sebuah kelompok dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Langkah awal guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok beranggotakan empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain). Setelah diadakan kuis, guru memberikan soal untuk mengevaluasi seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan agar guru dapat mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa tentang materi pelajaran masalah sosial.
Dari permasalahan tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan pola kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat dengan mengambil judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD) PADA SISWA KELAS IV DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan model Student Team Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi masalah sosial pada
siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui model Student Team Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi masalah sosial pada
siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model
Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil
belajar IPS materi masalah sosial pada siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.
Indikator keberhasilan: Siklus berhenti pada saat 85% dari jumlah seluruh siswa telah memenuhi KKM mata pelajaran IPS yaitu 60.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan praktis.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran di bidang pendidikan.
2. Manfaat praktis a.
Bagi siswa, dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial sekaligus melatih siswa agar lebih aktif dan percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran.
b.
Bagi sekolah, dapat meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan kualitas pendidikan melalui model Student Team
Achievement Division (STAD).
c.
Bagi guru, sebagai masukan untuk menguatkan kemampuannya dalam menyampaikan materi pelajaran melalui model Student
Team Achievement Division (STAD).
F. Definisi Operasional 1.
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah selesai meyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar (Rusmono, 2012:10). Sedangkan masalah sosial merupakan salah satu materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang suatu kondisi atau perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial yang dibuktikan dengan prosentase pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yakni jika nilai ulangan siswa minimal mencapai 60 dan siswa yang mencapai KKM sedikitnya 85% dari jumlah keseluruhan siswa di kelas.
2. Model Student Team Achievement Division (STAD)
Model Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2009:68). Gagasan utama dari STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru (Kastolani, 2014:166). Jadi pada intinya model Student Team Achievement
Division (STAD) mengajarkan siswa untuk bekerja sama dengan satu timnya dalam hal mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.
G. Metodologi Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Taniredja,dkk., 2010:16-17). Tahap-tahap yang terdapat dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat membantu guru menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelas, sekaligus mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori pembelajaran.
Peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan suatu praktik pendidikan berdasarkan refleksi dari pemberian tindakan. Bentuk pemberian tindakan pada penelitian ini dengan memberikan suatu tindakan pada subjek yang diteliti dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) (variabel bebas) untuk diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (variabel terikat) karena adanya pemberian tindakan yang dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat. Proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara alami, sehingga nilai dan data yang diperoleh valid.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan pemahaman belajar merekapun menjadi meningkat, sedangkan bagi guru dapat menambah wawasan mengenai model-model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Penelitian ini terdiri dari satu kelas yang siswanya berjumlah 20 anak.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap penting, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a.
Perencanaan Perencanaan merupakan proses yang akan dilaksanakan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada dikelas.
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran, sehingga kita dapat menemukan solusi yang tepat dalam menangani masalah yang ada di lapangan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement Division
(STAD) .
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD).
3) Mempersiapkan lembar observasi guru, untuk mengetahui kondisi guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD).
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD).
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) .
b.
Pelaksanaan Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu melaksanakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke dua ini pada waktu pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto,dkk., 2006:18). Dalam pelaksanaan tindakan, dilakukan model Student Team Achievement Division
(STAD) yang akan digunakan sebagai alat bantu serta materi yang akan disampaikan.
c.
Pengamatan Pengamatan dalam Penelitian Tindakan Kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Tujuan dilakukan pengamatan adalah untuk menggali data, maka dari itu diperlukan lembar observasi guru untuk mengamati guru pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain itu, juga diperlukan tes evaluasi untuk menggali data siswa d.
Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto,dkk., 2006:19).
Peneliti memilih untuk melakukan dua siklus, setiap siklusnya terdapat kegiatan refleksi yang berguna untuk mengevaluasi tahap- tahap yang telah dilakukan.
Model rancangan Penelitian Tindakan Kelas dan penjelasannya untuk masing-masing tahap ditampilkan pada gambar 1.1, sebagai berikut:
Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan ?
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model spiral (Arikunto, dkk., 2008:16).4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.
Lembar Observasi Langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah melakukan observasi, dengan begitu peneliti akan mengetahui permasalahan yang terdapat di lapangan. Lembar observasi yang diperlukan peneliti adalah untuk mengamati guru pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD) dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial materi masalah sosial. Adapun aspek-aspek yang diamati dalam lembar observasi guru terdapat dalam tabel 1.1, sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi A B C DI PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Melakukan kegiatan apersepsi
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pembelajaran
3 Menjelaskan tujuan pembelajaran
4 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
5 Menyampaikan materi dengan jelas
6 Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7 Membimbing siswa membentuk kelompok secara heterogen
8 Menjelaskan cara mengerjakan LKS
9 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami kesulitan dalam kerja kelompok
10 Memberikan kuis/pertanyaan individu kepada siswa
11 Memberikan reward kepada siswa
C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran
12 Menggunakan LKS sebagai sumber belajar
13 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber belajar
D Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa
14 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
15 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
16 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran
E Penilaian proses dan hasil belajar
17 Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran
18 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F Penggunaan Bahasa
19 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar.
20 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III PENUTUP
21 Menanyakan hal-hal yang belum diketahui siswa
22 Melakukan refleksi / memberikan kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa
23 Mengadakan tes evaluasi
Jumlah Total Kategori b.
Tes Tertulis Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Student Team
Achievement Division (STAD) dalam materi masalah sosial. Soal
tes berisi pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan materi masalah sosial yang sudah disampaikan atau diajarkan. Pada siklus I soal tes mencakup materi pengertian masalah sosial dan macam- macam masalah sosial, sedangkan pada siklus II soal tes mencakup materi upaya mengatasi masalah sosial dan hambatan dalam mengatasi masalah sosial.
c.
Dokumentasi Dokumentasi foto yang dipilih peneliti sebagai bukti hasil penelitian adalah berupa gambar. Gambar yang diabadikan melalui dokumentasi foto ini berisi peristiwa dan momentum yang menggambarkan perilaku dan aktivitas yang dilakukan siswa bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. a.
Lembar Observasi Lembar observasi digunakan peneliti untuk mengamati guru pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi masalah sosial.
b.