PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI IAIN SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

OLEH

SOFYA CHAIRUNNISA

NIM: 11111089

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI IAIN SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

OLEH

SOFYA CHAIRUNNISA

NIM: 11111089

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

            

  

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya

jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,

dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-

Ku sangat pedih".

  

PERSEMBAHAN

Seribu nama takkan cukup mewakili persembahan skripsi ini...

  

Bapak dan Ibundaku tercinta, Abdul Manaf dan Amiratul Muflichah yang telah

  dipilih Allah untuk aku dititipkan dalam kehidupannya, yang berkorban tanpa letih dan pamrih demi kesuksesan putrinya.

  

Adikku, Muhammad Alfaniam Alfaied

Imamku, Muhammad Hanif Jefriyan yang mampu membuatku

  jatuh cinta berkali-kali,

Para guru dan kiyaiku...

  Sebuah keistimewaan bagi Icha, karena telah dididik oleh orang-orang istimewa seperti kalian.

  

Sahabat-sahabat terkasih..

  Sungguh berada di sisi kalian adalah luar biasa.

  

Peri-peri kecilku yang tak henti membuatku berimajinasi,

  Dan untuk semua… Terimakasih...

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah Swt.

  Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Skripsi ini adalah “PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA”. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Ibu Dr. Muna Erawati M.Si. sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan ikhlas dan sabar serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Siti Farikhah, M.Pd. selaku Dosen pembimbing akademik yang telah membantu peneliti selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  8. Sahabat-sahabatku Zizul, Anul, Titik, Ema, Mba Diyah, Mba Fajar, Mba Feny terima kasih atas dukungan, motivasi serta inspirasinya.

  9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011, khususnya teman-teman PAI C Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini semoga amal kebaikannya diterima di sisi Allah Swt.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Peneliti sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati peneliti mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 13 Februari 2016 Peneliti, Sofya Chairunnisa

  

ABSTRAK

  Chairunnisa, Sofya. 2015. Profil Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN

  Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.

  Muna Erawati, M.Si..

  Kata Kunci: Prestasi, Mahasiswa Berkebutuhan Khusus, Tunadaksa

  Anak berkebutuhan khusus apapun jenis dan karakteristiknya, bukanlah suatu aib yang harus disembunyikan. Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan layanan pendidikan sebagaimana yang didapatkan oleh anak normal, Seperti yang dijelaskan juga dalam undang-undang No.20 tahun 2003 memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan semestinya berhak memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran hingga jenjang pendidikan tinggi. Seperti halnya dalam perguruan tinggi keagamaan islam negeri (PTKIN). Walaupun IAIN Salatiga menerima calon mahasiswa berkebutuhan khusus tetapi beberapa kondisi dimana fasilitas belajar kampus belum memadai bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal ini mendorong peneliti mengenai beberapa pertanyaan sebagai berikut. : 1. Bagaimana penyesuaian diri dan sosial mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga. 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus baik internal maupun eksternal di IAIN Salatiga. 3. Bagaimana prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus. 4. Harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus.

  Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan bukan angka-angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi, dideskripsikan sehingga sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas. Sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara mendalam (Depth interview) wawancara mendalam (depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1.Dalam menyesuaikan diri mahasiswa berkebutuhan khusus ini berbeda. Akan tetapi pada intinya keduanya dalam menyesuaikan diri adalah lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri. 2. Tidak ada hambatan sama sekali mahasiswa berkebutuhan khusus dalam bergaul interaksi sosial dengan teman sebaya mereka merasa nyaman,

  

enjoy senang. Ketika di kampus dengan fasilitas yang ada mereka tidak

  mempunyai hambatan karena untuk fisik kaki mereka normal. 3. Prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus, mereka termasuk mahasiswa berprestasi karena dengan hasil IPK cumlaude, non akademik pernah mengikuti lomba di luar lingkungan kampus dan meraih juara. 4. harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus adalah yang utama ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dalam hal pendidikan mereka ingin melanjutkan S2 dan S3

  

DAFTAR ISI

  Halaman SAMPUL .................................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... .. vi MOTTO ................................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI ..........................................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

  

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Fokus Penelitian ............................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5 E. Metode Penelitian ............................................................................ 6 F. Penegasan Istilah .............................................................................. 9 G. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 14

A. Percaya Diri ..................................................................................... 14

  1. Pengertian Percaya Diri ............................................................... 14

  2. Ciri-ciri Seseorang Percaya Diri .................................................. 15

  B. Interaksi Sosial ................................................................................. 15

  1. Pengertian Interaksi Sosial .......................................................... 16

  2. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial .................................... 16

  C. Teori Dasar Kepribadian ................................................................. 17

  1. Faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian .......................... 18

  D. Perkembangan Emosi ...................................................................... 18

  1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi .................... 19

  2. Pola-pola Emosi yang Umum ..................................................... 19

  E. Anak Berkebutuhan Khusus ........................................................... 22

  1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ..................................... 22

  2. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus ............................................... 23

  F. Pengertian, Karakteristik, dan Masalah Perkembangan Tunadaksa 27

  1. Pengertian Tunadaksa ................................................................. 27

  2. Cacat Fisik .................................................................................. 29

  3. Klasifikasi Tunadaksa ................................................................. 29

  4. Faktor Penyebab Terjadinya Tunadaksa ..................................... 33

  5. Karakteristik Tunadaksa ............................................................. 35

  

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................... 38

A. Kisah Hidup ..................................................................................... 38

  1. Lilik Supriyono………………………………………………. ... 38

  2. Rahmat……………………………………………………….. ... 42

  B. Temuan Penelitian ........................................................................... 45

  1. Cara Menyesuaikan Diri……………………………………… .. 45

  2. Hambatan- hambatan………………………………………….. .. 48

  3. Hasil Prestasi………………………………………………….. . 48

  4. Harapan dan Cita- cita…………………………………………. . 50 C. Pendapat Orang Terdekat…………………………………………. 50

  1. Karakter yang Paling dikenal………………………………….. 50

  2. Cara Menjaga Percaya Diri…………………………………….. 51

  3. Mengagumkan………………………………………………….. 51

  4. Hasil Prestasi Akademik Non Akademik………………………. 51

  5. Harapan dan Cita- cita…………………………………………... 52

  

BAB IV ANALISIS DATA .............................................................................. 53

A. Cara Menyesuaikan Diri .................................................................. 53 B. Hambatan-hambatan ......................................................................... 56 C. Prestasi Akademik dan Non Akademik…………………………… 57 D. Harapan yang diCita-

  citakan………………………………………. 60

  

BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 61

A. Kesimpulan ..................................................................................... 61 B. Saran ............................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran

  2 Daftar Nilai SKK Lampiran

  3 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  4 Riwayat Hidup Penulis Lampiran

  5 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran

  6 Surat Keterangan Setelah Penelitian Lampiran

  7 Surat Keterangan Nama Responden diPublikasikan Lampiran

  8 Verbatim Lampiran

  9 Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Sang Khaliq diturunkan ke dunia ini

  dilengkapi dengan berbagai perangkat dan potensi. Baik dalam arti fisik maupun non fisik, semua diciptakan Allah Swt sesuai dengan porsinya agar manusia dapat mengembangkan diri sebaik mungkin dan dapat mengabdi kepada Tuhan dengan sepenuhnya.

  Ketika dokter mengabarkan ke dunia adalah saat-saat yang pasti membahagiakan dalam hidup anda sebagai orang tua. Namun bagaimana jika ternyata anak anda tersebut dilahirkan dengan “kekurangan”, kekurangan karena tidak memilki anggota tubuh yang lengkap seperti orang normal kebanyakan atau kekurangan-kekuranngan lain. Anak tersebut biasa disebut dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebagai orang tua seharusnya anda berbangga hati karena anda dipilih untuk menjadi orang tua dari anak yang terlahir “istimewa” jadikan “kekurangan” anak tersebut bukan halangan untuk meraih masa depannya (Smart, 2010: 6).

  Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik khas yang berbeda dengan anak pada umumnya yang menunjukkan kelainan pada aspek fisik, mental kognitif, emosi dan sosial. Yang termasuk ABK antara lain:tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, tuna daksa, tuna laras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan dalam anak berkebutuhan khusus istilahnya anak cacat dan anak luar biasa.

  Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

  Karena bagaimanapun juga, pendidikan merupakan sarana untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas (Suhartono, 2008: 43).

  Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Maka sangat wajar apabila pendidikan memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. Dalam ajaran islam juga mengutamakan tentang keimanan dan ilmu pengetahuan, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

  

           

             

      

  

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

  Dalam pengertian ayat di atas Allah memerintahkan bahwa hambanya untuk menuntut ilmu, maka dalam islam menuntut ilmu mempunyai kedudukan yang penting. Pendidikan juga bermakna luas tidak memandang fisik seseorang baik dia normal ataupun memiliki keterbatasan fisik, mental, maupun perilaku, anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan pendidikan.

  Seperti yang dijelaskan juga dalam undang-undang No.20 tahun 2003 bagi anak penyandang kelainan, memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran.

  Namun, anak berkebutuhan khusus yang hanya mempunyai kelainan fisik bukan kelainan mental biasa disebut juga dengan “tuna daksa” ada dari mereka lebih memilih sekolah atau kuliah di lembaga pendidikan umum. Bukan lembaga pendidikan khusus inklusi maupun SLB dan mereka juga mempunyai hak pendidikan yang sama seperti orang normal lainnya. Seperti contohnya di IAIN Salatiga ini ada beberapa dari mahasiswanya yang berkebutuh an khusus lebih tepatnya “tuna daksa”. Penulis menyebut bahwa diantara ribuan mahasiswa, terdapat mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai semangat mencari ilmu walaupun memiliki kekurangan tidak seperti selayaknya orang normal. Mereka mempunyai sifat percaya diri yang sangat besar malah terkadang kita yang normal kalah dengan mereka yang memiliki kekurangan. Sepatutnya kita malu terhadap mereka, contoh terkecil saja mereka bisa berangkat sampai kampus tepat waktu dengan kekurangan fisik yang mereka miliki sedangkan kita yang normal bolos kuliah itu menjadi hal yang sangat biasa. Mereka juga bisa bergaul seperti layaknya mereka tidak memliki kekurangan apapun bisa mempunyai banyak teman itu yang terkadang membuat penulis menitikan air mata.

  Tidak bisa dibayangkan bagaimana mahasiswa berkebutuhan khusus ini mampu bersaing dengan teman-teman di kampus dalam mengikuti pembelajaran mata kuliah, mengikuti organisasi di kampus, mempunyai banyak teman, mampu melakukan hal yang sama dengan orang normal pada umumnya. Dari ketertarikan diatas penulis berinisiatif untuk menyusun skripsi dengan judul

  “PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI IAIN SALATIGA

  ” B.

   Pertanyaan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penyesuaian diri dan sosial mahasiswa berkebutuhan khusus di

  IAIN Salatiga? 2. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa berkebutuhan khusus di lingkungan IAIN Salatiga dalam hal : a.

  Interaksi/pergaulan internal maupun eksternal dengan teman sebaya dan lawan jenis? b.

  Pembelajaran di kelas dan luar kelas? 3. Bagaimana prestasi akademik dan non akademik yang diperoleh mahasiswa berkebutuhan khusus selama menjadi mahasiswa di IAIN

  Salatiga?

  4. Apa harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus? C.

   Tujuan penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana cara menyesuaikan diri mahasiswa berkebutuhan khusus selama di IAIN Salatiga.

  2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa berkebutuhan khusus dalam hal interaksi/pergaulan dan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas? 3. Untuk mengetahui bagaimana prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus.

  4. Untuk mengetahui harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus.

D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian ini setidaknya memiliki dua kontribusi, yaitu:

  1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dalam kajian pendidikan islam. Lebih khususnya pada topik pendidikan bagi peserta berkebutuhan khusus dalam bidang pendidikan islam.

  2. Secara praktis a.

  Diharapkan bisa menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan secara umum yang memiliki fasilitas dan memberi layanan pendidikan yang sesuai bagi peserta didik berkebutuhan khusus. b.

  Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru tentang peserta didik berkebutuhan khusus.

  E. Penegasan Istilah 1.

  Anak berkebutuhan khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khas yang berbeda dengan anak pada umumnya yang menunjukkan kelainan pada aspek fisik, mental kognitif, emosi dan sosial. Anak berkebutuhan khusus terbagi menjadi; tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, tuna grahita, tuna laras, autis, down syndrome, kemunduran (retradasi mental).

  Anak berkebutuhan khusus menurut lynch lewis dalam Yusuf dkk (2003: 7) mengelompokkan anak berkebetuhan khusus menjadi: anak berkesulitan belajar, gangguan wicara, retradasi mental, gangguan emosi, gangguan fisik dan kesehatan, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan tuna ganda.

  Anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat dimaknai dengan anak- anak tergolong cacat atau menyandang ketunaan, dan juga anak berbakat.

  Dalam perkembangannya saat ini konsep ketunaan berubah menjadi berkelainan (exception) atau luar biasa (Sujiono, 2009: 166).

  Mahasiswa berkebutuhan khusus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah khususnya kelainan pada bagian tangan.

  F. Metode Penelitian

  1. Pendekatan dan jenis penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan bukan angka-angka.

  Sedangkan yang disebut kualitatif menurut Lexy Moleong adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, gambar, dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011: 4). Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi, dideskripsikan sehingga sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas.

  Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan secara jelas. Dalam hal ini penulis akan mengkaji permasalahan secara langsung dengan sepenuhnya melibatkan diri pada situasi yang diteliti dan mengkaji buku- buku yang berhubungan dengan permasalahan sebagai berikut.

  2. Kehadiran Peneliti Sesuai dengan pendekatan yang digunakan, yakni deskriptif kualitatif maka kehadiran peniliti dikancah menjadi mutlak adanya.

  Karena dalam pen elitian kualitatif peneliti menjadi “key instrumen” atau alat peneliti utama. Peneliti mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan.

  Selain itu guna menunjang perolehan informasi yang valid, peneliti akan menggunakan alat rekam atau kamera, dan peneliti tetap memegang peranan utama sebagai alat penelitian.

  3. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek kajian dalam penyusunan skripsi ini adalah IAIN Salatiga. Lokasi kampus mempermudah penulis untuk melakukan observasi dan bertemu langsung dengan mahasiswa berkebutuhan khusus yang bersangkutan.

  4. Sumber data Sumber data yang digunakan peneliti adalah: a. Sumber Data Primer (utama)

  Sumber data utama adalah sumber informasi yang langsung mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan dan penyimpanan data (Ali, 1993: 42).

  Digunakan untuk mendapatkan data tentang profil mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga. Adapun untuk memperoleh data dengan melakukan wawancara dengan para informan mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai kelainan tuna daksa untuk menggali data.

  b.

  Sumber Data Sekunder (pendukung) Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006: 145). Merupakan data-data yang digunakan untuk memperkuat sumber data utama atau data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya.

  Sumber data pendukung disini adalah buku-buku yang terkait dengan anak berkebutuhan khusus, tuna daksa, dan buku karya ilmiah lainnya.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Data diperoleh dengan cara: a. Wawancara mendalam (Depth interview)

  Dalam penelitian dikenal dengan wawancara mendalam (Hariwijaya 2007: 73-74). Teknik ini biasanya melekat erat dengan penelitian kualitatif. Wawancara mendalam (depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

  Keunggulannya ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara dan yang diwawancari sangat diperlukan.

  Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada obyek sebagai acuan pokok untuk mendapatkan informasi tentang mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun data dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik (Sukmadianata, 2007: 221).

  Catatan kegiatan yang menunjukkan sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan penelitian yang bisa terbentuk gambar foto, video atau rekaman wawancara, naskah atau berkas-berkas dan dokumentasi pendukung lainnya. Seluruhnya dapat digunakan sebagai penguat seluruh informasi.

  c.

  Analisis Data Analisis data kualitatif (Bogdan & Taylor 1992) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakana kepada orang lain. Dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1.

  Display data, peneliti menyajikan semua data yang diperolehnya dalam bentuk uraian atau laporan terperinci.

  2. Reduksi data, peneliti memotong data-data yang tidak perlu untuk dibuang. Laporan-laporan yang dimabil hanya yang pokok saja, difokuskan pada hal-hal yang penting.

  3. Verifikasi data, sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkannya, kemudian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian.

  d.

  Pengecekan Keabsahan Data Agar data dalam suatu penelitian dapat dikatakan valid, maka diperlukan adanya uji keabsahan data. Keabsahan data merupakan konsep penting yang harus diperbarui dari konsep kesahihan data (validitas) dan keandalan (realibilitas). Untuk mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan, salah satunya adalah derajat kepercayaan (creadibility).

  Dalam penelitian ini dilakukan uji keabsahan data dengan menggunkan teknik triangulasi adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk pemeriksaan melalui sumber lainnya untuk keperluan pembanding dengan tujuan meningkatkan kualitas penelitian. Triangulasi merupakan salah satu teknik pemeriksaan dari kriteria kredibilitas atau cara untuk meningkatkan keabsahan data dalam penelitian kualitatif.

  Terdapat enam macam teknik triangulasi, yaitu sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan teori, data, sumber, metode, instrument, dan analitik. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, dan dokumentasi.

  e.

  Tahap-tahap penelitian Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu:

  1. Tahap Pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).

  2. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, berperan aktif sambil mengumpulkan data).

  3. Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah ditentukan).

  4. Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca).

G. Sistematika Penulisan

  BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Penegasan istilah adalah teori yang digunakan untuk landasan kerja penelitian tentang topik yang diambil untuk diteliti.

  BAB III : Gambaran umum tentang mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai kelainan fisik tuna daksa, yang berisi tentang bagaimana cara menyesuaikan diri di kampus IAIN Salatiga, hambatan-hambatan apa saja yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus di lingkungan kampus IAIN Salatiga, bagaimana hasil IPK Akademik dan non akademik, apa harapan yang dicita- citakan mahasiswa berkebutuhan khusus.

  BAB IV : Analisis hasil penelitiannya berisikan tentang profil Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga. BAB V : Penutup yang terdiri dari beberapa kesimpulan yang menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini dan beberapa saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepercayaan 1. Pengertian Percaya Diri Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan

  mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan (Purwadi, 2009: 1).

  Menurut Purwadi (2009: 1) percaya diri adalah salah satu kondisi psikologi seseorang yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Rasa percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di dalam suatu aktifitas tertentu dimana fikirannya terarah untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dari dimensi perkembangan, rasa percaya diri akan tumbuh dengan sehat apabila ada pengakuan dari lingkungan.

  Menurut (Syaifullah, 2010) membagi percaya diri menjadi dua yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahiriah. Percaya diri batin adalah kepercayaan diri yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa individu dalam keadaan baik, sedangkan percaya diri lahiriah adalah suatu sifat keyakinan seseorang atas segala yang ada pada dirinya yang berkenaan dengan hal yang tampak.

  Seseorang tersebut akan tampil dan berperilaku dengan optimis untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dan menunjukkannya kepada dunia luar bahwa dirinya mampu melakukan hal tersebut.

  Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri adalah sikap positif yang dimiliki seorang individu yang membiasakan dan menampakan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, lingkungan serta situasi yang dihadapi untuk meraih apa yang diinginkan.

  2. Menurut (Syaifullah, 2000) ciri-ciri pribadi seseorang yang memiliki sikap percaya diri: a.

  Tidak mudah mengalami rasa putus asa.

  b.

  Bisa menghargai dan usahanya sendiri.

  c.

  Mengutamkan usaha sendiri tidak tergantung orang lain.

  d.

  Berani menyampaikan pendapat. Berpendapat merupakan suatu hak yang dimiliki oleh setiap orang, tetapi tidak semua orang mempunyai keberanian untuk menyampaikan pendapatnya.

  e.

  Tanggung jawab dengan tugas-tugasnya.

  f.

  Memiliki cita-cita untuk meraih prestasi.

  g.

  Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain.

A. Interaksi Sosial 1.

  Pengertian Interaksi Sosial

  Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang menyangkut antar individu, individu (seseorang), dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

  Menurut Homans dalam Ali (2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain menjadi pasangannya.

  Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing orang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.

2. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial a.

  Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.

  b.

  Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional.

  c.

  Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan, kebijaksanaan atau pola pikirannya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.

  d.

  Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya).

  e.

  Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.

B. Teori Dasar Kepribadian

  Istilah “kepribadian” personality sesungguhnya memiliki banyak arti hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam penyusunan teori penelitian dan pengukurannya. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari menunjuk kepada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pengertian kepribadian seperti ini mudah dimengerti dan karenanya juga mudah dipergunakan (Koeswara, 1991: 10).

  Kepribadian menurut psikologi, kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikira individu secara khas, Allport menggunakan istilah „sistem psikofisik‟ dengan maksud menunjukkan bahwa „jiwa‟ dan „raga‟ manusia adalah suatu sitem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku (Koeswara, 1991: 11).

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Teori Kepribadian a.

  Faktor historis masa lampau Sebagai bagian yang integral dari disiplin ilmu psikologi teori kepribadian telah dikenai pengaruh oleh semua faktor yang mempengaruhi psikologi. Dari sekian banyak faktor historis yang berkaitan dan menghasilkan psikologi, empat diantaranya tampil sebagai faktor utama yang berpengaruh langsung atas pembentukan teori kepribadian; pengobatan klinis di Eropa, psikometrik, behaviorisme, dan psikologi gestalt.

  b.

  Faktor kontemporer Faktor kontemporer yang mempengaruhi teori kepribadian itu berasal baik dari dalam maupun dari luar psikologi. Dari dalam psikologi faktor-faktor itu muncul berupa perluasan dalam area atau bidang studi, yang dapat dilihat dari adanya area-area baru seperti psikologi lintas budaya studi tentang proses-proses kognitif.

C. Perkembangan Emosi

  Pentingnya peranan emosi dalam perkembangan diri seseorang akan terlihat melalui akibat yang muncul sebagai akibat deprivasi emosi. Deprovasi emosi diartikan sebagai keadaan dimana seorang anak kurang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman emosioanal yang menyenangkan, khususnya kasih sayang, kegembiraan, kesenangan, dan rasa ingin tahu (Somantri, 2006: 23).

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi a.

  Perkembangan emosi secara umum dipengaruhi dua faktor penting yang berhubungan satu dengan lainnya yaitu kematangan dan proses belajar. Kematangan intelektual memungkinkan seorang anak mengerti arti-arti baru yang sebelumnya tidak dimengerti, memusatkan untuk jangka yang lebih lama , dan memusatkan ketegangan emosional pada suatu objek tertentu (Somantri, 2006: 25).

  b.

  Perkembangan imajinasi dan perkembangan pengertian meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat dan membuat antisipasi. Peningkatan kemampuan ini tentu sangat berpengaruh terhadap respon-respon emosional anak tersebut.

  Dengan demikian anak menjadi lebih respontif stimulus- stimulus yang sebelumnya tidak mempengaruhinya.

  2. Pola-pola Emosi yang Umum a.

  Takut Takut merupakan suatu reaksi perlindungan bagi anak- anak, pada umumnya takut merupakan hasil dari proses belajar, takut yang bersifat alamiah adalah takut karena suara yang keras dan mengejutkan.

  b.

  Malu (Shyness) Malu merupakan bentuk takut yang ditandai dengan gejala menarik diri dari kontak atau pergaulan dengan orang lain. Malu selalu ditimbulkan oleh manusia lain yang tidak kenal, lebih besar, lebih berkuasa, atau apabila tidak tahu harus bagaimana menghadapinya (Somantri, 2006: 28) c. Malu (Embarassment)

  Seperti pada shyness, embarassment merupakan reaksi takut kepada orang karena ketidakpastian penilaian orang terhadap anak atau terhadap tingkah laku anak. Embarassment biasanya muncul pada usia lima sampai enam tahun sesuai dengan perkembangan pengetahuan anak mengenai tuntutan masyarakat dan cara memenuhi tuntutan tersebut. Dengan bertambah besarnya anak, embarassement meningkat sebagai akibat ingatan anak mengenai tingkah lakunya yang tidak memenuhi tingkatan masyarkat.

  Embarassment seperti juga shyness mempengaruhi

  konsep diri anak dan mempengaruhi penyesuaian diri dan penyesuaian social anak. Bila anak sering mengalami shyness dan embarrassment maka anak akan menunjukkan kecenderungan untuk merasa rendah diri dan merasa ditolak oleh lingkungan sosialnya (Somantri, 2006: 29).

  d.

  Kekhawatiran Kekhawatiran adalah takut yang dibayangkan, tidak riil, merupakan hasil pemikiran anak. Kekhawatiran yang biasanya dijumpai pada anak-anak berkisar pada masalah-masalah keluarga, rumah tangga, hubungan dengan teman seusia atau kehidupan sekolah. Respon terhadap kekhawatiran sangat bervariasi sesuai dengan pola kepribadian anak yang bersangkutan (Somantri, 2006: 29).

  e.

  Kecemasan Jersild mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan pikiran yang tidak menyenangkan sehubungan dengan sakit yang mencekam atau sakit yang diantisipasikan. Kecemasan ini biasanya disertai dengan perasaan tidak berdaya. Respon umum yang terlihat sebagai akibat kecemasan adalah perasaan, tertekan, gelisah, mudah tersinggung (Somantri, 2006: 30).

  f.

  Marah Reaksi marah merupakan hal yang lebih banyak dijumpai dibandingkan dengan takut. Cara mengungkapkan marah ini berbeda-beda tergantung dari intensitas, frekuensi, dan kemampuan anak untuk mengendalikannya. Dengan bertambahnya usia anak maka respon marahnya pun makin meningkat karena anak sudah mengalami proses belajar untuk mengungkapkan kemarahannya tanpa menimbulkan penolakan yang terlalu besar baginya (Somantri, 2006: 31).

  g.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN 11 LANGKAI PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 103

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PERANAN WALI KALAYAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KEPRIBADIAN ANAK DI PANTI ASUHAN DARUL HADLANAH NU BLOTONGAN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 132

MEDIASI PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2012-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 0 88

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

TEKNIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNARUNGU (Studi Kasus SMPLB Negeri Salatiga) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 149