POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Isl

  

POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

M. Arif Maulana

21114041

  

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

M. Arif Maulana

21114041

  

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018 Drs. Badwan, M.Ag Dosen IAIN Salatiga

  PENGESAHAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi KepadaYth.

  Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : M. Arif Maulana NIM : 21114041 Judul : POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

  PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga

  Dapat diajukan kepada Fakultas Syariah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 9 Agustus 2018 Pembimbing,

  Drs. Badwan, M.Ag NIP. 195612021980031005

KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS SYRI’AH Jl. Nakula Sadewa V No. 9Telp (0298) 3419400 Fax. 323423Salatiga5022

  Website

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

  

POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga)

  Oleh:

  

M. Arif Maulana

NIM 21114041

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Agustus 2018

  6 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH).

  Dewan Sidang Munaqosyah: Ketua Penguji : Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : Drs. Badwan, M.Ag. Penguji I : Muh. Hafidz, M.Ag. Penguji II : M. Yusuf Khummaini, M.H.

  Salatiga, 21 Agustus 2018 Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga,

  Dr. Siti Zumrotun, M.Ag NIP. 19670115 199803 2 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : M. Arif Maulana NIM : 21114041 Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas : Syariah Judul : POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

  PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 9 Agustus 2018 Yang menyatakan, M. Arif Maulana NIM: 21114014

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  “Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan” ( Imam Ghozali)

  “Jadilah diri sendiri walaupun drajat yang engkau inspirasikan sangatlah tinggi, karena itulah engkau dapat mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhanmu"

  ( M Arif Maulana)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk :

  • Kepada almarhum ayahanda dan ibunda, (Alm) Bp Totok S dan Ibu Siti Zubaidah yang telah menjadi insipirator, selalu mendukung dan mendoakan saya disetiap waktu.
  • Bapak Drs. Badwan M,Ag selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membantu dengan penuh kesabaran membimbing saya menyelesaikan skripsi dari awal hingga akhir.
  • Kakak yang saya sayangi, M Sahid Abdul Syukur yang telah percaya kepada saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
  • Kerabat- kerabat saya Bp Affifudin, Bp Sya‟roni yang selalu memberikan semangat dalam kehidupan. selalu memberikan semangat tanpa henti dalam suka maupun duka.
  • Seluruh teman-teman saya Jurusan Hukum Keluarga Islam angkatan 2014 yang saling menyemangati dalam perjuangan kalian dari awal hingga akhir.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucap Alhamdulillahi robbil‟aalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah meridhoi dan melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul

  “POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Dusun

Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga)

   ini diajukan

  untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Hukum pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis haturkan banyak terima kasih yang tiada taranya kepada:

  2. Ibu Siti Zumrotun M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah.

3. Bapak Sukron Ma‟mun, S.H.I. M.Si., selaku Kajur Hukum Keluarga Islam.

  4. Bapak Drs. Badwan, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

  5. Bapak Ibu Dosen Syariah IAIN Salatiga.

  6. Orang tua tercinta dan semua saudara-saudaraku.

  Atas segala hal tersebut, penulis tidak mampu membalas apapun selain hanya memanjatkan doa, semoga Allah SWT mencatat sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Aamiin yaa robbal „aalamiin. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak kekurangannya, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat, khususnya bagi Almamater dan semua pihak yang membutuhkannya.

  Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

  Salatiga, 9 Agustus 2018 Penulis

  

ABSTRAK

Maulana, M. Arif. 2018. Pola Hubungan Keluarga di Lingkungan Prostitusi Dalam

  Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga )”. Skripsi. Jurusan Hukum Keluarga Islam.

  Fakultas Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Badwan, M.Ag.

  Kata Kunci: Hubungan, Keluarga, Suami Istri, Lingkungan dan Prostitusi.

  Ikatan pernikahan merupakan ikatan suci yang berdasarkan nilai-nilai ketuhanan untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Ikatan pernikahan bukan saja ikatan perdata, tetapi ikatan lahir batin antara seorang suami dengan seorang istri. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pola hubungan suami istri dalam keluarga di lingkungan prostitusi yang ada di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimana upaya menjaga keharmonisan keluarga di lingkungan prostitusi?; Bagimana pola hubungan keluarga di lingkungan prostitusi?; Dan bagaimana penerapan gak dan kewajiban suami isteri dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, cara melihat fenomena masyarakat atau peristiwa sosial, politik dan budaya untuk memahami hukum yang berlaku di masyarakat.

  Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, upaya menjaga keharmonisan keluarga di lingkungan prostitusi Sarirejo bermacam-macam, diantaranya saling setia, saling menjaga kepercayaan, saling menghormati antara suami isteri, family time, dan menjaga penampilan agar selalu menarik di hadapan pasangan. Adapun pola hubungan keluarga dibagi menjadi empat, yaitu pola hubungan suami isteri, pola hubungan orang tua-anak, pola hubungan saudara dan pola hubungan masyarakat. Dari keempat pola hubungan tersebut, hanya pola hubungan saudara yang tidak terjadi, karena dari seluruh narasumber yang penulis wawancarai, semua saudaranya berada di luar kota. Sedangkan hak dan kewajiban suami isteri sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 tidak seluruhnya diterapkan, karena masyarakat Dusun Sarirejo tidak tahu secara pasti tentang hak dan kewajiban suami isteri tersebut. Yang mereka tahu adalah suami wajib menafkahi isterinya baik lahir maupun bathin, isteri harus patuh pada suami dan isteri membereskan pekerjaan rumah.

  

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii

JUDUL ..................................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

ABSTRAK ............................................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 E. Penegasan Istilah ............................................................................ 5 F. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 6 G. Metode Penelitian........................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan .................................................................... 16 BAB II KELUARGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM A. Keluarga ......................................................................................... 17

  a. Pengertian Keluarga ................................................................. 17

  b. Fungsi Keluarga ....................................................................... 18

  c. Peranan Keluarga ..................................................................... 23

  d. Tugas Keluarga ........................................................................ 24

  e. Bentuk Keluarga....................................................................... 24

  B. Masyarakat ..................................................................................... 29

  a. Pengertian Masyarakat ............................................................. 29

  b. Unsur-Unsur Masyarakat ......................................................... 31

  c. Ciri-Ciri Masyarakat ................................................................ 32

  d. Tugas Manusia Sebagai Anggota Masyarakat ......................... 34

  C. Hak dan Kewajiban Keluarga ........................................................ 36

  a. Menurut Hukum Positif ........................................................... 36

  b. Menurut Hukum Islam ............................................................. 47

  BAB III KELUARGA DALAM LINGKUNGAN PROSTITUSI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 50

  a. Keadaan Geografis ................................................................... 50

  b. Keadaan Demografis ................................................................ 51

  c. Sejarah Wisata Karaoke Sarirejo ............................................. 57

  B. Upaya Menjaga Keharmonisan Keluarga di Lingkungan

  C. Pola Hubungan Keluarga Dalam Lingkungan Prostitusi ............... 63

  D. Penerapan Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974........................................................ 72

  

BAB IV ANALISIS POLA HUBUNGAN KELUARGA DI LINGKUNGAN

PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis Upaya Menjaga Keharmonisan Keluarga di Lingkungan Prostitusi ......................................................................................... 74 B. Analisis Pola Hubungan Keluarga Dalam Lingkungan Prostitusi . 79 C. Analisis Penerapan Hak dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 ......................................... 85

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 89 B. Saran ............................................................................................... 90 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia makhluk paling sempurna. Hal tersebut merupakan yang

  sangat nyata dikarenakan manusia diciptakan memiliki akal pikiran dibandingkan dengan ciptaan Allah yang lainnya. Karena itu manusia hidup memiliki aturan yang mengikat dan pada sisi lain tidak dapat hidup sendiri. Dalam teori ilmu pengetahuan sosial manusia sering disebut sebagai mahluk sosial.

  Sebagai mahluk sosial, manusia sangat membutuhkan orang lain dan saling hidup berdampingan dengan ketergantungan antara individu yang satu aturan yang mengikat, baik aturan agama maupun hukum adat/kebiasaan, agar menyelaraskan kepentingan mereka. Manusia diciptakan berpasangan agar saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain. Firman Allah dalam QS. Al Hujurat ayat 13:

                        

  “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal ”.

  Semua yang diciptakan di dunia ini berpasang-pasang. Bahwa semua yang diciptakan oleh Allah SWT memerlukan berkembang biak untuk melestarikan keturunan, baik dari tumbuhan, mahluk astral, hewan dan manusia, semua diciptakan dengan berpasang-pasangan yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya yaitu aturan yang telah tertuang dalam sebuah Al-Q ur‟an ataupun Hadits, termasuk aturan untuk melestarikan keturunan, yaitu ketentuan tentang perkawinan atau pernikahan.

  Pernikahan adalah suatu proses yang menggabungkan dua insan untuk menjadi satu antara laki-laki dengan perempuan, dalam sebuah ikatan batin dengan tujuan membentuk keluarga baru yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

  Ikatan pernikahan merupakan ikatan suci yang berdasarkan nilai-nilai ketuhanan untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Ikatan pernikahan bukan saja ikatan perdata, tetapi ikatan lahir batin antara seorang suami dengan seorang istri. Pernikahan tidak lagi hanya sebagai hubungan jasmani tetapi juga merupakan hubungan batin. Ikatan yang didasarkan pada hubungan jasmani itu berdampak pada masa yang pendek sedangkan ikatan lahir batin itu lebih jauh. Dimensi masa dalam ini diekspesitkan dengan tujuan sebuah perkawinan yakni untuk membangun sebuah keluarga bahagia dan

  1 kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

  Perkawinan merupakan salah satu ibadah. Bukan hanya proses untuk menjadikan manyalurkan hasrat biologis manusia tetapi juga untuk menyambung keturunan dalam sebuah naungan rumah tangga yang sakinah. Setiap manusia yang sudah mencapai umur dan memiliki kesiapan lahir batin maka diharuskan untuk menentukan sebuah pilihan untuk mengakhiri masa lajangnya. Menurut agama Islam, menikah adalah menyempurnakan agama, oleh karena itu barang siapa yang menuju kepada suatu pernikahan, maka ia telah berusaha menyempurnakan agamanya, dan berarti dia pula telah berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Membentuk telaksananya suatu pernikahan, demikian pula merupakan ibadah yang tidak ternilai pahalanya. ur‟an, kebahagiaan disebut sakinah, yang secara harfiah dapat diartikan dengan tenang atau tentram. Keluarga sakinah berarti dambaan setiap orang yang hidup berumah tangga. Yaitu rumah tangga yang

  2

  damai dan bahagia. Tetapi berbeda halnya dengan keluarga yang ada di lingkup prostitusi Sarirejo dimana gangguan seorang suami sangat nyata karena banyaknya wanita yang mengumbar auratnya dan menjajakan diri. 1 Situasi seperti itu biasanya menjadikan sebuah keluarga tidak sakinah.

  

Amir Nuruddin dan Azari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis

Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No.1 tahun 1974 sampai KHI . Kencana, Jakarta, 2004,

2 hlm.46.

  Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Balai Pustaka, Jakarta. Hal 10.

  Dalam kasus seperti ini yang menjadikan beban batin adalah isteri dikarenakan banyaknya wanita yang selalu membuka aurat yang dapat mengganggu keimanan bagi setiap suami. Maka penulis tertarik untuk meneliti dan membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul Pola Hubungan Keluarga di Lingkungan Porstitusi Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga).

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana upaya menjaga keharmonisan keluarga di lingkungan prostitusi?

  2. Bagaimana pola hubungan keluarga di lingkungan prostitusi?

  3. Bagaimana penerapan hak dan kewajiban suami isteri di lingkungan Perkawinan? C.

   Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui upaya menjaga keluarga tetap harmonis.

  2. Untuk mengetahui bagaimana pola hubungan keluarga di lingkungan prostitusi.

  3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan hak dan kewajiban suami isteri di lingkungan prostitusi dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat teoriritik untuk memberikan penjelasan teori hukum Islam dan Sosiologi tentang masalah keluarga yang diteliti, jika pada nantinya muncul masalah yang sama.

  2. Manfaat praktis untuk memperkaya wacana keilmuan, khususnya dalam bidang hukum Islam dan juga menambah bahan pustaka bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Manfaat untuk masyarakat umum yaitu memberikan pengetahuan bagi masyarakat yang kurang mengetahui tentang pola hubungan keluarga di lingkungan prostitusi, agar masyarakat dapat mencegah terjadinya kerusakan hubungan keluarga dari penelitian ini.

  E. Penegasan Istilah

  maka perlu penulis kemukakan pengertian istilah-istilah yang ada dalam judul skripsi ini, yakni sebagai berikut:

  1. Pola yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah kerangka berpikir.

  2. Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ikatan atau pertalian.

  3. Keluarga merupakan unit terkecil yang ada dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap dan saling berinteraksi satu sama lain dalam keadaan saling ketergantungan

  4. Lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk di dalamnya.

  5. Prostitusi adalah pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah sebagai suatu transaksi perdagangan (pelacuran).

  6. Hukum Islam adalah ketentuan perintah dari Allah baik yang wajib, haram, maupun yang mubah yang bersumber dari Al- Qur‟an dan hadits.

F. Tinjauan Pustaka

  Penelitian tentang pola hubungan suami isteri dalam lingkungan prostitusi ini berpotensi mempunyai kesamaan dengan penelitian-penelitian yang pernah ada sebelumnya. Maka dari itu, penulis akan memaparkan gambaran umum tentang penelitian-penelitian pola hubungan suami isteri dalam lingkungan prostitusi yang sebelumnya. Adapun tujuan dari pemaparan sehingga penelitian kali ini benar-benar beda dari penelitian yang pernah dilakukan orang lain.

  Adapun penelitian-penelitian yang pernah ada sebelumnya tentang pola hubungan suami isteri dalam lingkungan prostitusi adalah sebagai berikut:

  1. Skripsi karya Irfanudin Arif dengan judul Problematiaka Rumah Tangga Istri Berprofesi Sebagai Pekerja Seks Komersial (Psk) Dalam Memenuhi Hak Dan Kewajibannya (Studi Kasus di Kota Banjarmasin). Dalam penelitian tersebut terdapat 3 rumusan masalah, yaitu:

  1) Bagaimana gambaran problematika kehidupan rumah tangga Istri Berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) dalam memenuhi hak dan kewajiban suamiistri (studi kasus di Kota Banjarmasin)?

  2) Apa yang menjadi latar belakang dan akibat sehinggamau menjadi pekerja seks komersial (PSK) (studi kasus di Kota Banjarmasin)? 3) Bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai problematika kehidupan rumah tangga pekerja seks komersial (PSK) dalam memenuhi hak dan kewajiban suamiistri (studi kasus di Kota Banjarmasin)?

  Adapun hasil penelitianya yaitu: 1) Pada informan pertama, suami informan tidak memberikan nafkah.

  Sedangkan pada informan kedua, suami informan tidak mengetahui bahwa informan menjalani pekerjaan sebagai pekerja seks komersial mengeluti pekerjaan tersebut untuk memenuhi gaya hidup mewah yang sudah biasa dijalani.

  2) Masalah ekonomi yang menjadi alasan utama yang melatarbelakangi para informan menjadi pekerja seks komersial (PSK).

  3) Alasan yang diungkapkan para informan seperti faktor ekonomi, sakit hati dan lingkungan yang menyebabkan para informan menjadi pekerja seks komersial (PSK), tidak bisa merubah hukum keharaman zina.

  2. Skripsi karya Lufiarna dengan judul Kehidupan Sosial Dan Spiritual Wanita Tunasusila

  (Studi kasus di PSKW “mulya jaya” Jakarta). Dalam penelitian ini terdapat 2 rumusan masalah, yaitu:

  1)

  Bagaimana kehidupan social wanita tuna susila di PSKW mulya jaya Jakarta?

  2)

  Bagaimna kehidupan spiritual wanita tuna susila di PSKW mulya jaya Jakarta?

  Adapun hasil penelitianya yaitu: 1) Dari kedau informan sama-sama memiliki toleransi yang baik dalam keluarga maupun linkungan PSKW.

  2) Kehidupan spiritual tempat tinggalnya taat menjalankan shalat dan ibadah lainya. kedauanya lebih rajin beribadah karena saat jadi wanita

  3. Skripsi karya Muhammad Arifudin dengan judul Dinamika Keluarga Tuna Susila Perspektif Psikologi, Sosiologi, Dan Hukum (Studi kasus 3 keluarga di Dukuh Sarirejo Kelurahan Siderejo lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga). Dalam penelitian ini terdapat 4 rumusan masalah, yaitu: 1) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi Wanita

  Tuna Susila (WTS)? 2) Bagaimana bentuk keluarga Wanita Tuna Susila (WTS)?? 3) Bagaimana Wanita Tuna Susila (WTS) mengelola rumah tangganya? 4) Apa dampak psikologi, sosiaologi dan hukum Wanita Tuna Susila

  (WTS) terhadap keluarganya? Adapun hasil penelitiannya yaitu: 1) Faktor ekonomi menjadi sebab utama seorang wanita memilih menjadi seorang PSK, hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan keluarga yang berantakan. Selain faktor ekonomi, faktor lainnya yaitu tidak adanya pengetahuan tentang Keagamaan dan juga lingkungan social yang mengakibatkan pergaulan bebas. 2) Bentuk keluarga para Wanita Tuna Susila (WTS) adalah Nuclear

  Family (Keluarga Inti). Dimana suatu keluarga tinggal dalam satu

  rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.

  3) Cara Wanita Tuna Susila mengelola rumah tangganya: Penghasilkan Wanita Tuna Susila tergolong sangat tinggi.

  Honor yang didapat untuk satu jam menemani berkarauke bisa 50.000-100.000 per jamnya, Jika sampai ML (Making Love) sekali main bisa 200.000-500.000. Namun para PSK ini tentunya memiliki kebutuhan pribadi. Setiap hari harus bersolek dan berhias untuk menggait pelanggan. Selain untuk diri sendiri, penghasilan dari honor tersebut digunakan untuk membiayai anak- anaknya dan juga keluarga. Selain memang untuk kebutuhan pokok, penghasilan ini juga di tabung. b) Anak Pendidikan bagi anak itu sangat penting, demikian pula pendapat yang disampaikan oleh PSK yang bernama YN.

  Seburuk-buruknya orang tua pasti menginginkan anaknya tidak mengikuti dirinya dan berharap jadi anak yang soleh sholehah.

  Dari keterangan yang didapat penulis dapat disimpulkan bahwa walaupun dirinya (PSK) hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) anak-anaknya sudah melebihinya. Ada yang sudah SMA, Kuliah dann juga ada yang di Pondok Pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa PSK sangat memperhatikan pendidikan anaknya.

  c) Suami suaminya dan yang satunya masih bersama namun saat ini suaminya bekerja di perantauan. Kebanyakan memang para PSK ini menyembunyikan bahwa suami ataupun keluarganya tidak mengetahui bahwa dia bekerja sebagai PSK. Hal tersebut dirahasiakan

  4) Dampak Pekerjaan Seks Komersial

  a) Dampak psikologi Ada dua dampak psikologi yaitu berkenaan dengan perasaan dan juga pikiran, secara pikiran PSK merasa tidak percaya diri dan secara perasaan PSK selalu merasa was-was. Secar umu PSK cenderung menutup diri.

  b) Dampak sosiologi Sanksi sosial masyarakat tentunya adalah suatu yang wajar bagi pelaku PSK, hal ini menjadi resiko dan juga dampak dari pekerjaan ini.

  c) Dampak hukum Berkenaan dengan PSK dampak hukum yang timbul akibat dari pekerjaan ini adalah dampak hukum secara agama dan juga hukum negara. Secara agama pekerjaan ini tergolong dalam hal perzinaan, dimana hal ini jelas dilarang sesuai dalam al qur‟an surat annur ayat 24. Secara hukum negara yang berlaku di

  Dari beberapa skripsi yang telah Penulis paparkan di atas, terdapat perbedaan dengan skripsi yang penulis kerjakan. Adapaun perbedaan tersebut terletak pada rumusan masalah, yaitu: Bagaimana cara menjaga keharmonisan keluarga dilingkungan prostitusi?; Bagaimana pola hubungan keluarga di lingkungan prostitusi?; Bagaimana penerapan hak dan kewajiban suami isteri di lingkungan prostitusi dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan? Dan Apa pandangan ulama tentang fenomena ini?

G. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain. Penelitian kualitatif digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti

  3 sesuatu secara mendalam.

  Adapun pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan sosiologis adalah melakukan penyelidikan dengan cara melihat fenomena masyarakat atau peristiwa sosial, politik dan budaya untuk memahami hukum yang berlaku

  4

  penelitian ini sering disebut dengan penelitian doktriner, dimana data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Prosesnya bertolak dari premis- premis yang berupa norma-norma hukum positif yang diketahui dan berakhir pada penemuan asas-asas hukum yang menjadi pangkal tolak pencarian asas adalah norma-norma hukum positif. Atau singkatnya

  3 4 Lexy Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Rosda Karya, Bandung, 2009, hlm. 6-7.

  Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta, 1987, hlm.5. metode pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang meneliti data

  5 sekunder di bidang hukum yang ada sebagai data kepustakaan.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai instrumen sekaligus menjadi pengumpul data. Instrumen lain yang penulis gunakan adalah alat perekam, alat tulis, serta alat dokumentasi. Akan tetapi instrumen ini hanya sebagai pendukung. Oleh karena itu, kehadiran penulis di lapangan mutlak diperlukan. Kehadiran penulis di lokasi adalah untuk mencari informasi bagaimana cara menjaga keharmonisan keluarga di lingkungan prostitusi, bagaimana pola hubungan keluarga di lingkungan prostitusi, dan bagaimana penerapan hak dan kewajiban suami isteri di lingkungan prostitusi dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun

  3. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Penulis memilih lokasi di Dusun Sarirejo, Desa Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

  4. Sumber Data Menurut Lofland (1984) yang dikutip dari Moleong (2009:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

5 Zainuddin Ali, Metodologi penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlmn. 25

  tindakan. Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data penelitian ini sebagai berikut:

  a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut.

  6

  b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli yang memuat informasi atau data tersebut.

  7 Dalam

  penelitian ini penulis menggunakan ayat- ayat Al Qu‟ran dan hadist- hadist tentang perzinaan.

  5. Teknik Pengumpulan Data

  a. Wawancara pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

  8 Dalam

  hal ini penulis melakukan wawancara kepada narasumber yang sangat berkaitan dalam penulisan skripsi ini. Narasumber tersebut yaitu keluarga pada masyarakat Dusun Sarirejo.

  b. Observasi Observasi adalah pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, 6 Tatang Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, CV Rajawali, Jakarta, 1990, hlm.132. 7 Amirin, Ibid., hlm.132. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rajawali, Jakarta, 1991, hlm.145. kebiasaan, dan sebagainya, pengamatan memungkinkan pengamat

  9 untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian.

  c. Telaah Dokumen Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam kertas (Hard Copy) maupun elektronik (Soft Copy).

  Dokumen dapat berupa buku, artikel, media masa, catatan harian, manifesto, undang-undang notulen, blok, halaman web, dan lainnya.

  6. Teknik Analisa Data Analisis data ini dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaanya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif sesudah meninggalkan lapangan

  10 penelitian.

  Dalam suatu penelitian, data mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

  11

  wawancara terhadap objek penelitian . Untuk melakukan triangulasi yaitu

  9 10 Moelong., Op.Cit., hlm. 175. 11 Moelong, Op.Cit., hlm.281.

  Ibid, hlm. 330. keterangan informan dicek dengan informan lainnya, kemudian keterangan informan dicek dengan observasi dan dokumentasi.

  8. Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melalui berbagai tahap. Tahap pertama pra lapangan, penelitian menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang lingkungan prostitusi dan keluarga/masyarakat di lingkungan prostitusi. Tahap terakhir yaitu penyusunan laporan penelitian dengan cara menganalisis data temuan kemudian memaparkannya dengan narasi deskriptif dengan pendekatan sosiologis.

H. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II KELUARGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM Bab ini berisi tentang gambaran keluarga, masyarakat dan hak dan kewajiban keluarga menurut hukum positif dan hukum Islam. BAB III KELUARGA DALAM LINGKUNGAN PROSTITUSI Bab ini berisikan profil lokasi penelitian, yaitu Dusun Sarirejo Desa Sidorejo Lor Kota Salatiga dan hasil penelitian di lapangan tentang bagaimana cara menjaga keharmonisan keluarga dilingkungan prostitusi, bagaimana pola hubungan keluarga dalam lingkungan prostitusi dan bagaimana penerapan hak dan kewajiban suami isteri.

  BAB IV ANALISIS Bab ini membahas hasil analisis penulis terhadap observasi. Pada sub

  bab ini akan dijelaskan pendapat-pendapat para u lama‟ serta pendapat penyusun mengenai pola hubungan keluarga dalam lingkungan prostitusi.

  BAB V KESIMPULAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

  

BAB II

KELUARGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM A. Gambaran Umum Tentang Keluarga

  1. Pengertian Keluarga Menurut Ir. M. Munandar Soelaeman keluarga diartikan sebagai suatu kesatuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk

  12

  social, yang ditandai adanya kerja sama ekonomi. Selanjutnya menurutnya lagi “ fungsi keluarga berkembang biak, mensosialisasi atau mendidik anak, menolong, melindungi atau merawat orang-orangtua

  13 (jompo)”.

  Sementara itu para ahli antropologi melihat keluarga sebagai suatu

  14

  sosial. Ini didasarkan atas kenyataan bahwa sebuah keluarga adalah suatu satuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat tinggal yang ditandai oleh adanya kerjasama ekonomi, dan mempunyai fungsi untuk berkembangbiak, mensosialisasikan atau mendidik anak dan menolong serta melindungi yang lemah khususnya merawat orang-orang tua mereka

  15 12 yang telah jompo.

  Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial, PT. Eresco, Bandung, 1992, 13 hlm. 55. 14 Ibid 15 Wahyu, Ilmu Sosial Dasar, Usaha Nasional, Surabaya, 1986, hlm. 57.

  Ibid

  Dari dua definisi di atas, terdapat persamaan yakni keluarga terdiri dari suatu kesatuan terkecil dari manusia sebagai makhluk sosial dan bekerja sama di dalamnya, mendidik anak-anaknya atau merawat orang- orang tuanya.

  Selanjutnya Wahyu mengatakan dalam bentuk yang paling dasar, sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang biasanya tinggal dalam satu

  16

  rumah yang sama. Keluarga adalah terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak

  17

  yang belum menikah. Selanjutnya menurut Arifin , keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang direkat oleh ikatan

  18 darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama.

  Dari semua definisi di atas tampak persamaannya bahwa keluarga

  2. Fungsi Keluarga Fungsi keluarga terdapat dalam UU No. 10 Tahun 1992 jo. PP No.

  19

  21 Tahun 1994. Secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

  a. Fungsi keagamaan 1) Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup 16 seluruh anggota keluarga; 17 Ibid 18 Wahyu, Pokok-pokok Materi Kuliah Sosiologi Pendidikan Islam, Banjarmasin, 2010 Bagian 9, hlm. 1. Pengantar Keperawatan Keluarga , penerbit EGC, Tahun 2006.

  2) Menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga; 3) Memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama; 4) Melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat; 5) Membina rasa, sikap, dan praktik kehidupan beragama.

  b. Fungsi budaya 1) Membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan; 2) Membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya 3) Membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia;

  4) Membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia;

  5) Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang dengan budaya masyarakat/bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. c. Fungsi cinta kasih 1) Menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus;

  2) Membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif;

  3) Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang; 4) Membina rasa, sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

  1) Memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga;

  2) Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam;

  3) Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera. e. Fungsi reproduksi 1) Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya;

  2) Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental; 3) Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga;

  4) Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

  f. Fungsi sosialisasi sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama;

  2) Menyadari, merencanakan, dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat; 3) Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

  g. Fungsi ekonomi 1) Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup keluarga;

  2) Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan 3) Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang;

  4) Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

  h. Fungsi pelestarian lingkungan 1) Membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga;

  2) Membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi, selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

  3. Peranan Keluarga Peranan keluarga dapat menggambarkan perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berkaitan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.

  20 Peranan yang ada dalam keluarga adalah sebagai berikut:

  b. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah anak-anaknya. Mempunyai peran mencari nafkah, mendidik, melindungi dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosial.

  c. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu memiliki peran utuk melindungi dan sebagai salah satu dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.

  d. Anak melakukan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

   eranan- keluarga.html

  4. Tugas Keluarga

  21 Pada dasarnya keluarga mempunyai delapan tugas pokok yaitu: a.

  Memelihara fisik keluarga dan para anggota keluarga; b. Memelihara sumber daya yang ada dalam keluarga; c. Membagi tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya masing-masing;

  d.

  Bersosialisasi dengan anggota keluarga; e. Mengatur jumlah anggota keluarga; f. Memelihara ketertiban anggota keluarga; g. Menempatkan anggota keluarga didalam masyarakat yang lebih luas; h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

Dokumen yang terkait

PERNIKAHAN DI DEPAN JENAZAH ORANG TUA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi di Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 130

PERJANJIAN PRA NIKAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA (Studi Kasus di KUA Kecamatan Tingkir Kotamadya Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

1 1 125

PENGUPAHAN DI TOKO PINTAR 3 PASAR BANDARJO UNGARAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum

0 0 93

POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF KELUARGA SALAFI (Studi Kasus Satu Keluarga Bapak AR di Desa Sumberejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 107

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 121

PRAKTIK KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI AKULAKU PADA ELECTRONIC COMMERCE DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 8 150

Susukan Tahun 2010 ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 84

PRAKTIK SEWA MENYEWA KAMAR HOTEL DI KOPENG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

0 0 96

POLA PACARAN MAHASISWA IAIN SALATIGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

1 5 105

JUAL BELI ROTI RIJEKAN MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Pasar Kebakkramat) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 118