PENGARUH INTEGRITAS MORAL KEMAMPUAN MENJALIN RELASI DAN KOMPETENSI SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT BANK BNI SYARIAH WILAYAH SURABAYA.

(1)

WILAYAH SURABAYA

SKRIPSI Oleh :

SHINTA DWI ANGGRAENI NIM : C74213154

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SURABAYA


(2)

Skripsi yang ditulis oleh Shinta Dwi Anggraeni NIM. C74213154 ini telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqasahkan.

Surabaya, 12 Janari 2017 Pembimbing,

Dr.Hj. Fatmah, ST, MM NIP. 197507032007012020

PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh Shinta Dwi Anggraeni NIM.C74213154 ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqasah Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari Rabu, tanggal 04 Januari


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Integritas Moral, Kemampuan Menjalin RElasi dan Kompetensi Sistem Informasi terhadap Kinerja Pegawai PT Bank BNI

Syariah Wilayah Surabaya” ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan

untuk menjawab pertanyaan tentang apakah terdapat pengaruh signifikan antara integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi secara simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya dan apakah terdapat pengaruh signifikan antara integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi secara parsial terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Subjek penelitian ini adalah pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya yang berjumlah 52 orang dengan respondent rate 84,6% (44 responden). Variabel dalam penelitian ini yaitu: variabel bebas meliputi integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi. Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kinerja pegawai. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner dan wawancara kepada responden. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji F (simultan) dan uji t (parsial).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai. Secara parsial Integritas moral dan kompetensi sistem informasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai sedangkan kemampuan menjalin relasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai

Saran bagi PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya hendaknya penelitian ini dijadikan acuan guna standar kompetensi pemilihan pegawai. Perusahaan diharapkan memperhatikan kemampuan yang dimiliki pegawai dan mengadakan pelatihan terkait kompetensi terutama yang berkaitan dengan soft skill agar tercipta produktifitas yang tinggi. Untuk penelitian selanjutnya yakni dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah data wawancara dan memperluas jumlah populasi.

Kata Kunci : Integritas moral, kemampuan menjalin relasi, kompetensi sistem informasi dan kinerja


(7)

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...i

PERNYATAAN KEASLIAN ...ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iii

PENGESAHAN ...iv

ABSTRAK...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TRANSLITERASI ...xii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...10

C. Tujuan Penelitian ...11

D. Kegunaan Hasil Penelitian ...11

BAB II KAJIAN PUSTAKA...14

A. Landasan Teori ...14

1.Manajemen Sumber Daya Manusia ...14

2. Integritas Moral ...17

3. Kemampuan Menjalin Relasi...23

4. Kompetensi Sistem Informasi ...28

5. Kinerja Pegawai ...32

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...41

C. Kerangka Konseptual...46

D. Hipotesis ...46

BAB III METODE PENELITIAN ...47

A. Jenis Penelitian ...47

B. Waktu dan Tempat Penelitian ...47

C. Populasi dan Sampel Penelitian...48


(8)

E. Definisi Operasional...49

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ...54

G. Data dan Sumber Data...56

H. Teknik Pengumpulan Data ...56

I. Teknis Analisis Data ...57

1. Uji Asumsi Klasik...57

2. Tabulasi Responden ...62

3.Analisis Regresi Linear Berganda ...62

4. Uji Hipotesis ...6\3 BAB IV ANALISIS DATA...65

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ...65

B. Deskripsi Umum Subjek Penelitian...75

C. Analisis Data...83

BAB V PEMBAHASAN ...98

BAB VI PENUTUPAN ...117

A. Kesimpulan ...117

B. Saran...117

DAFTAR PUSTAKA ...120


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Populasi ...48

4.1 Tempat Penelitian...75

4.2 Jenis Kelamin...76

4.3 Usia Responden...76

4.4 Jenjang Pendidikan ...77

4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Integritas Moral (X1)...124

4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Menjalin Relasi (X2) ...126

4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Sistem Informasi (X3)...128

4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pegawai (Y)...130

4.9 Hasil Uji Validitas Integritas Moral (X1) ...80

4.10 Hasil Uji Validitas Kemampuan Menjalin Relasi (X2) ...81

4.11 Hasil Uji Validitas Kompetensi Sistem Informasi (X3)...81

4.12 Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y) ...82

4.13 Hasil Uji Reliabilitas ...83

4.14 Kolmogrov-Smirnov Test ...83

4.15 Hasil Uji Multikolinearitas ...85

4.16 Durbin Watson ...87

4.17 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...88

4.18 Hasil Uji F (Simultan) ...91


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual...46

4.1 Struktur Kantor Cabang ...68

4.2 Struktur Kantor Cabang Pembantu ...69

4.3 GrafikP-Plot...84


(11)

DAFTAR TRANSLITERASI

Di dalam naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis (technical term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Konsonan

No Arab Indonesia Arab Indonesia

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ’ b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} ط ظ ع غ ف ق ك ل م ت و ه ء ي t} z} ‘ gh f q k l m n w h ’ Y

Sumber: Kate L.Turabian. A Manual of W riters of Term Papers, Disertations

(Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987). B. Vokal

1. Vokal Tunggal (monoftong) Tanda dan

Huruf Arab Nama Indonesia

ـــَـــــ fath}ah A

ـــِـــــ Kasrah I

ـــُـــــ d}amah U

Catatan: Khusus untuk hamzah, penggunaan apostrof hanya berlaku jika

hamzah berh}arakat sukun atau didahului oleh huruf yang berh}arakat


(12)

2. Vokal Rangkap (diftong)

Tanda dan

Huruf Arab Nama Indonesia Ket.

ْﻲ َــــ fath}ahdanya’ ay a dan y

ْوـَــــ fath}ahdan

wawu

aw a dan w

Contoh :bayna ( )

:mawd}u>‘ (ع و ﺿ و ﻣ ) 3. Vokal Panjang (mad)

Tanda dan Huruf Arab

Nama Indonesia Keterangan

ﺎَــــ fath}ahdanalif a> a dan garis di atas

ﻲ ِـــ kasrahdanya’ i> i dan garis di atas

و ـُـــ d}ammahdan

wawu

u> u dan garis di atas Contoh :al-jama>‘ah (ﺔﻋ ﺎﻣﺟ ﻟا)

:takhyi>r ( )

: yadu>ru ( ) C. Ta’ Marbut}ah

Transliterasi untukta>’ marbu>t}ah ada dua :

1. Jika hidup (menjadimud}a>f) transliterasinya adalaht. 2. Jika mati atau sukun, transliterasinya adalahh.

Contoh :shari>‘at al-Isla>m (م )

:shari>‘ah isla>mi>yah ( )

D. Penulisan Huruf Kapital

Penulisan huruf besar dan kecil pada kata, phrase (ungkapan) atau kalimat yang ditulis dengan translitersi Arab-Indonesia mengikuti ketentuan penulisan yang berlaku dalam tulisan. Huruf awal (initial latter) untuk nama diri, tempat, judul buku, lembaga dan yang lain ditulis dengan huruf besar.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah aset utama dalam setiap berjalannya kegiatan perusahaan. Agar dapat mencapai tujuannya, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan kinerjanya harus tinggi. Sumber daya manusia yang unggul adalah sumber daya manusia yang tidak hanya melakukan pekerjaan yang rutin yang diperintahkan tetapi dapat menyerahkan hasil berupa nilai tambah bagi perusahaan.1Sumber daya manusia dan perusahaan yang berkualitas akan sangat menentukan maju mundurnya bisnis perusahaan di masa mendatang.2

Tanpa adanya unsur manusia dalam perusahaan, tidak mungkin perusahaan tersebut dapat bergerak dan berjalan menuju yang diinginkan. Sumber daya yang profesional, bermoral baik, jujur, dan berintegritas merupakan tulang punggung operasional perusahaan. Dalam bisnis perbankan, sumber daya manusia berperan sebagai “penjaga gawang” prinsip kehati-hatian, patuh pada sistem dan prosedur, skaligus mampu menciptakan budayagood coorporate governance(GCG).

Kurang tersedianya sumber daya manusia sekarang ini, memang telah menjadi polemik yang tengah dihadapi lembaga keuangan syariah. Tidak hanya persoalan kualitas, melainkan kuantitas juga menjadi sebuah persoalan

1Sutaryo Salim, “MSDM yang Unggul”, Jumal Bisnis dan Manajemen, NO. 2, Vol.1 (2002). 2Veithzal Rivai,Islamic Human Capital(Jakarta: PT Rajagrafindo, 2009), 15.


(14)

2

yang perlu dibenahi. Sebab, disaat meningkatnya industri perbankan syariah, malah sumber daya manusianya merosot. Akibatnya bisnis ini menjadi timpang.

Era globalisasi yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan cepatnya mobilitas manusia, modal, barang dan jasa, semakin terlihat pula sifat ketergantungan dan sekaligus persaingan tajam antarbangsa. Oleh karena itu kewajiban bagi manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh. Sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik dan profesional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan serta kemajuan bisnis perusahaan.

Pembenahan secara menyeluruh terhadap sumber daya manusia perbankan syariah menjadi sebuah keharusan. Sudah menjadi kebutuhan mendasar semua pihak. Apalagi ancaman perkembangan industri syariah mulai dimasuki oleh semua kalangan pelaku perbankan, baik konvensional dan asing. Pada akhirnya, membuat industri ini semakin kompetitif dan kompleks. Yang diuntungkan adalah konsumen atau nasabah, karena dari percaturan persaingan tersebut, membuat para pelaku perbankan akan bekerja maksimal supaya tidak kalah saing.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pegawai yang mempunyai kepribadian yang baik tentunya


(15)

mempunyai kinerja yang optimal. Kinerja adalah suatu hasil di mana orang-orang dan sumber daya lain yang ada dalam perusahaan secara bersamaan membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan. Inisiatif pegawai dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya sangat memengaruhi hasil kerja semakin tinggi daya inisiatif dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya, maka hasil kerja juga optimal.

Seiring persaingan yang semakin tajam, setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai dengan kata lain perusahaan tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan, tetapi juga berorientasi pada nilai. Perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang unik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Setiap sumber daya manusia harus bekerja sesuai kemampuan dan keahliannya agar memperoleh hasil yang maksimal. Allah Subhanahuwata’ala berfirman dalam surahA l-Isra’[17]: 84 :

“Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.”3(QS.A l-Isra’[17]: 84)

Untuk memenuhi kurang tersedianya sumber daya manusia yang unggul dalam kualitas dan kuantitas dengan cara meningkatkan kompetensi pegawai pada perusahaan. Perkembangan sumber daya manusia berbasis

3 Kementrian Agama Republik Indonesia, A l-Qur’an dan terjemahnya (Jakarta:CV.Mikhraj


(16)

4

kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang ditetapkan. Kompetensi yang dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja perusahaan.4

Kompetensi pada umumnya diartikan sebagai kecapakan, keterampilan, dan kemampuan. Kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.5Kompetensi terbagi menjadi tiga yaitu kompetensi inti atau dasar, kompetensi kepemimpinan atau manajerial dan kompetensi operasional atau teknis.

Kompetensi dasar atau kompetensi inti adalah kompetensi yang harus dimiliki pada setiap pegawai. Hampir semua lembaga keuangan syariah melihat kemampuan yang dimiliki pegawai. Kemampuan yang utama dalam kompetensi inti adalah integritas moral yang baik. Integritas membentuk nilai dan budaya organisasi, komunikasi di dalamnya, hingga komitmen tiap orang di dalamnya untuk menerapkan etika di dalam bisnisnya.

Integritas adalah berpikir jujur, apa adanya, tebuka, adil.6 Hidup berdasarkan nilai-nilai luhur. Integritas adalah inti penentu sikap percaya di dalam hubungan kerja organisasi. Integritas moral muncul sebagai suatu kebutuhan terhadap tantangan tugas yang dihadapi, sebab tanpa prinsip

4Veithzal Rivai,Islamic Human..., 410.

5Edy Sutrisno,Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2012), 204. 6

Anggara Wisesa,“Integritas Moral dalam Konteks Pengambilan Keputusan Etis”, Jurnal Manajemen Teknologi, No. 1, Vol. 10, (2011), 82-92.


(17)

tersebut tidaklah mungkin tercapai tingkat efektifitas dan produktivitas yang tinggi. Pegawai dengan integritas yang tinggi akan lebih rasional, jujur, dan bersikap independen. Karyawan yang memiliki integritas adalah kandidat kuat sebagai pemimpin maupun pengikut. Karena integritas dapat membina kepercayaan, memudahkan pencapaian standar yang tinggi, dan menghasilkan reputasi yang kuat bukan hanya sekadar citra diri.7

Ketika para individu pegawai memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama, maka integritas personal pegawai akan terbaca dan terbawa melalui aktivitas-aktivitas yang merujuk pada konsistensi antara tindakan dan nilai dalam tata kelola perusahaan dan pelayanan umum. Tidak hanya itu, seseorang yang memiliki integritas akan cenderung menganggap bahwa inovasi dan produktivitas merupakan tujuan hidup untuk dapat berusaha lebih baik. Oleh karena itu kompetensi dasar dalam bentuk integritas moral tercermin dalam pribadi pegawai bank syariah untuk terciptanya peningkatan kinerja pegawai yang akan berimbas pada peningkatan kinerja bank syariah.

Kompetensi dasar yang dimiliki harus ditunjang dengan kompetensi kepemimpinan atau manajerial. Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan strategi perusahaan.8Kompetensi manajerial berkaitan

7Supriyanto,Budaya Kerja Perbankan(Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006), 41. 8Edy Sutrisno,Manajemen Sumber Daya..., 205.


(18)

6

erat dengan kemampuan untuk membangun interaksi dengan orang lain misalnyanetworking skillatau biasa disebut kemampuan menjalin relasi.

Kemampuan menjalin relasi adalah kemampuan emosional seseorang dalam mengerti dan menjalankan perannya dengan individu-individu lain, yang berarti komunikasi telah memasuki tahap psikologis di mana komunikator dan komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan secara bersama dengan pihak di dalam organisasi maupun diluar organisasi. dapat disebut juga kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan “h{ablun min al-na>s”. Adanya kemampuan menjalin relasi dari orang-orang yang berada didalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu pada tingkat manajer maupun pegawai, maupun diluar organisasi yang nantinya kondisi lingkungan kerja tersebut dapat meningkatkan kinerja pegawai. Kemampuan menjalin relasi dalam perusahaan merupakan hal utama karena semakin baik kemampuan pegawai dalam menjalin relasi akan menumbuhkan keterikatan pihak luar dengan organisasi.

Interaksi pegawai di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja pegawai. Dengan demikian yang terpenting dalam mewujudkan kemampuan menjalin relasi adalah bagaimana kita memahami hakekat manusia dan kemanusiaan serta bagaimana kita mampu menerima orang lain di luar diri kita dengan apa adanya agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat meningkatkan semangat kerja yang juga akan mempengaruhi hasil kerja pekerjaannya.


(19)

Melengkapi kompetensi dasar dan kepemimpinan, maka dibutuhkan pula kompetensi operasional atau kompetensi teknis. Kompetensi opersional adalah kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat serta ketatnya persaingan mengharuskan individu perusahaan memiliki keahlian pendukung diluar yang diwajibkan salah satunya adalah kompetensi sistem informasi.

Sistem informasi dalam organisasi menjadi satu basis yang penting dalam pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Sistem informasi dewasa ini sudah tidak dapat dipisahkan peranannya dalam proses mengerjakan tugas karyawan. Sistem informasi satu sisi memberikan kelebihan yaitu dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, namun di sisi lain justru akan memberikan hambatan, terutama bagi pegawai yang tidak menguasai aplikasi teknologi informasi. Kompetensi teknis menjadi kompetensi pelengkap yang kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh lmbaga keuangan syariah.

Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Euis Amalia, Asmawi dan Muhammad Nurianto Al Arif. Dalam buku yang berjudul “Potret Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia”. Euis menjelaskan tentang hubungan kurikulum dan metode pembelajaran di perguruan tinggi dengan kompetensi sumber daya manusia pada industri keuangan syariah di Indonesia.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada tiga kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan lembaga keuangan syariah seperti perbankan


(20)

8

syariah. Tabel frekuensi kompetensi dasar menunjukkan 67,7% dari 31 lembaga keuangan yang menjadi responden sangat setuju bahwa pegawai harus memiliki integritas moral yang baik. Pada tabel frekuensi kompetensi manajerial menunjukkan bahwa 61% dari 31 lembaga keuangan sangat setuju bahwa pegawai mampu menjalin networking secara baik. Terakhir pada tabel frekuensi kompetensi operasional menunjukkan bahwa 35,5% dari 31 lembaga keuangan sangat setuju mengenai keahlian computer skill

dan kompetensi sistem informasi yang harus dimiliki pegawai.9

Seluruh lembaga keuangan syariah yang menjadi responden sangat setuju bahwa pegawai bank syariah harus memiliki integritas moral yang baik, kemampuan menjalin hubungan, dan penguasaan sistem informasi. Oleh karena itu peneliti menjadikan tiga kompetensi tersebut sebagai variabel penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tiga kompetensi tersebut jika dimiliki oleh sumber daya manusia perbankan syariah terhadap kinerja mereka.

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaga keuangan berbasis Islam yang berjenis jasa keuangan perbankan syariah, yaitu bank BNI Syariah wilayah Surabaya. Pada dasarnya, peningkatan manajemen sumber daya manusia bagi sebuah lembaga keuangan khususnya perbankan syariah adalah penting melihat perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pada dasarnya perlu diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten. Bank BNI Syariah merupakan bank penerima

9 Euis Amalia, et al., Potret Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Jakarta: Gramata


(21)

penghargaan The Best Service Quality A ward 2016 kategori Perbankan Syariah.10Penghargaan ini didapat tak lepas dari peran para pegawai bank Syariah sehingga dalam mempertahankan hal tersebut didukung dengan adanya peningkatan atau pengembangan sumber daya manusia bank BNI Syariah secara berkelanjutan.

Dalam meningkatkan kompetensi dan mendorong kinerja pegawai, selain diberikan pelatihan pegawai juga diberikan kesempatan untuk melakukan On the job training yang lebih banyak memberikan kesempatan pengembangan secara menyeluruh. Komposisi demografi pegawai BNI Syariah saat ini 95% adalah tenaga-tenaga muda yang sangat produktif.

Untuk keselarasan dalam pengembangan mental spiritual, bank BNI Syariah rutin melaksanakan siraman rohani mingguan yang dilakukan di setiap unit baik Kantor Pusat maupun Wilayah. Selain itu rutinitas morning briefing juga dilakukan sebelum bekerja yang diakhiri dengan doa bersama. Satu hal lagi yang akan terus dipertahankan adalah kegiatan berjamaah dalam melaksanakan salat fardhu baik saat waktu kerja maupun diluar waktu kerja. Hal ini akan terus dikembangkan sebagai spirit dalam bekerja dan beribadah yaitu implementasi dariama>nah danjama>’ahsebagai budaya kerja BNI Syariah.11

10 PT.Bank BNI Syariah, BNI Syariah Berhasil Mempertahakan Predikat The Best Service

Quality 2016, http://www.bnisyariah.co.id/bni-syariah-berhasil-mempertahankan-predikat-the-best-service-quality-2016 diakses pada tanggal 20 Desember 2016

11PT.Bank BNI Syariah,karir, http://www.bnisyariah.co.id/karir diakses pada tanggal 11 Juni


(22)

10

Program yang diadakan juga mendukung visi yang dimiliki oleh bank BNI Syariah yaitu “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”. Bank BNI Syariah mengutamakan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Program tersebut diharapkan dapat mendukung keberhasilan dan kesuksesan perusahaan, khususnya dalam peningkatan kinerja sumber daya insani bank BNI Syariah wilayah Surabaya untuk menghadapi persaingan perbankan yang ketat kedepan.12

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, penulis memilih judul “ Pengaruh Integritas Moral, Kemampuan Menjalin Relasi dan Kompetensi Sistem Informasi terhadap Kinerja Pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya”. Melalui penelitian ini, dapat menjadi evaluasi pada BNI Syariah wilayah Surabaya untuk meningkatkan kinerja pegawai mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka secara pokok penelitian ini ingin mengemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya ?

12PT.Bank BNI Syariah,karir, http://www.bnisyariah.co.id/karir diakses pada tanggal 11 Juni


(23)

2. Apakah terdapat pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara parsial terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya?

2. Untuk mengetahui dan pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara parsial terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya.

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini, peneliti bedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Bersifat Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya keilmuan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.


(24)

12

b. Penelitian ini dapat menjadi salah satu media penyerapan informasi tentang lembaga keuangan Islam khususnya perbankan Syariah dalam rangka rekonstruksi kurikulum agar relevan dengan kebutuhan lembaga keuangan Islam.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pandangan dan sumber referensi untuk memperkaya ilmu pengetahuan sehingga akan mempermudah peneliti selanjutnya untuk meneliti terkait dengan pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai.

2. Bersifat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi bank BNI Syariah wilayah Surabaya, khususnya Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) bank BNI Syariah tersebut mengenai pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai pada BNI Syariah wilayah Surabaya sehingga dapat memotivasi dalam pengembangan sumber daya insani atau pegawai di bank BNI Syariah wilayah Surabaya agar dapat meningkatkan mutu secara berkelanjutan.

b. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja


(25)

pegawai pada BNI Syariah wilayah Surabaya. Sekaligus sebagai pemenuhan tugas akhir guna mencapai gelar sarjana ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.


(26)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan dan dapat diterapkan untuk memecahkan persoalan-persoalan dalam perusahaan serta mengambil keputusan oleh pemimpin atau manajer. Sumber Daya Manusia adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berfikir, berkomunikasi, bertindak, dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan baik bersifat teknis maupun manajerial.

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial perlu dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi perusahaan dan pengembangan dirinya. Manajemen Sumber Daya Manusia digunakan untuk mengetahui pentingnya karyawan sebagai aset perusahaan karena keterampilan, pengetahuan dan pengalaman karyawan memiliki nilai ekonomis terhadap perusahaan.1

Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai ilmu mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan efisien sehingga tercapai tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen Sumber


(27)

Daya Manusia dapat juga diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat.2

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dialami oleh manajemen hanya terletak pada bahan mentah, alat kerja, mesin produksi, uang dan lingkungan kerja, tetapi juga menyangkut pegawai (sumber daya manusia) yang mengelola faktor-faktor produksi. Pegawai yang diolah lebih lanjut dengan diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengelolaan sumber daya manusia inilah yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia.3Hal ini tercermin pada firmanAllah Subhanahuwata’ala dalam surahA l-Mujadilah[58]:11:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”4 (QS. A

l-Mujadilah[58]:11)

Sumber daya manusia dikelola secara baik dan professional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan serta kemajuan bisnis perusahaan. Perkembangan bisnis perusahaan

2M.Yani,Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), 2. 3Veithzal Rivai,Islamic Human Capital(Jakarta: PT Rajagrafindo, 2009), 7.

4Kementrian Agama Republik Indonesia,A l-Qur’an dan terjemah(Jakarta: CV.Mikhraj


(28)

16

sangat tergantung pada produktivitas tenaga kerja yang ada diperusahaan,

sebagaimana firman Allah Subhanallahuata’ala dalam surah Y unus[10]:36:

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.

Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa

yang mereka kerjakan.”5(QS.Y unus[10]:36)

Sesuatu yang diperoleh dengan prasangka sama sekali tidak bias menggantikan sesuatu yang diperoleh dengan upaya sungguh-sungguh dan ekhendak Allah Subhanahuawata’ala, Selanjutnya dfirman Allah

Subhanahuwata’ala dalam surahA l-A nfal[8]:23:

“Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang

mereka dengar itu).”6(QS.A l-A nfal[8]:23)

Bila pengelolaan sumber daya manusia dapat dilaksanakan secara professional. Diharapkan sumber daya manusia bekerja secara efisien, efektif dan produktif. Pengelolaan sumber daya manusia ini harus dimulai sejak perekrutan, seleksi, pengklasifikasian, penempatan sesuai dengan kemampuan, pelatihan dan perkembangan karirnya.7

5Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an danterjemah, 108. 6Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah…,91. 7Veithzal Rivai,Islamic Human Capital...,18.


(29)

2. Integritas Moral

Kata Integritas berasal dari bahasa latin “integrate” yang artinya

komplit, tanpa cacat atau sempurna. Maksudnya adalah apa yang ada di hati sama dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan.Di dalam wikipedia kamus elektronik kataintegrity berarti “the quality of being honest and having strong moral principle”. Jika diterjemahkan berarti suatu kwalitas

dari sikap prilaku jujur dan memiliki prinsip-prinsip moral yang kuat.8

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil pemahaman yang sederhana bahwa integritas adalah suatu sikap yang utuh antara prinsip-prinsip moral dengan perbuatan yang lahir atau lebih sederhana lagi adalah kesatuan antara sikap dengan nilai-nilai moral yang dipegang.9

Integritas adalah tidak semata-mata menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita . Integritas bersifat aktif sedangkan kejujuran bersifat pasif .

Sebagaimana firman Allah Subhanahuwata’ala dalam surah A l-‘A raf [7]:

181:

”maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa

yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).”10(QS. A

l-‘A raf [7]: 181)

8 Zulkarnain Lubis, Makna Integritas Hakim dalam perspektif Islam,

http://www.ms- aceh.go.id/publikasi/artikel/2335-drs-zulkarnain-lubis-m-h-makna-integritas-hakim-dalam-persfektif-islam.html diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 20.00.

9Ibid,.


(30)

18

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia menciptakan juga suatu umat yang besar jumlahnya untuk menempati surga. Mereka terdiri atas umat-umat dan suku-suku yang berjuang untuk membimbing manusia ke jalan yang benar serta mendidik mereka berpendirian teguh. Mereka menegakkan keadilan dan kebenaran yang telah ditetapkan Allah dan tidak ada pilihan lain bagi mereka kecuali jalan Allah itu.11

Sikap integritas mempunyai keutuhan dalam perbuatan yang baik. Tidak akan mencampuradukkan nillai yang jelas bertentangan seperti antara kebohongandan kejujuran, kesombongan dan kerendahan hati, ketidakadilan dan kedholiman dan lain sebagainya. Di dalam al-Quran sikap orang yang seperti ini dijamin akan mendapatkan keamanan dan kedamaian sebagaimana telah dijelaskan di dalam surahA l-A nam[6]:82:12

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman

mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”13(QS.A l-A nam [6]:82)

Lebih tegas lagi ditekankan Allah Subhanahuwata’ala dalam surat A l-Baqarah[2]: 42:

ََو ِ

11Ahmad ibrahim,Manajemen Syariah(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006), 441-442. 12Zulkarnain Lubis, Makna Integritas Hakim …


(31)

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu

mengetahui”14(QS.A l-Baqarah[2]: 42)

Ayat-ayat ini jelas sekali mendorong agar mempunyai sikap yang kokoh dalam memegang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran tidak setengah-setengah.15

Integritas adalah suatu nilai yang mencerminkan kesamaan antara hati, ucapan dan tindakan (pendekatan moral). Integritas sangat erat kaitannya dengan etika dan moralitas. Etika adalah standar tentang mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang baik dan mana yang jahat. Sedangkan moralitas adalah tindakan aktual tentang hal yang benar dan salah, baik dan jahat. Jadi seseorang yang memiliki integritas dengan moral yang baik, dia akan memiliki pemikiran moral yang baik serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.16

Menurut Supriyanto, integritas terbagi dalam lima level. Level satu adalah seseorang yang sudah berhasil melawan egoismenya akan bertindak selaras dengan mentalitas berkelimpahan. Perilaku pokoknya antara lain :17

a. Mendahulukan kepentingan orang lain

b. Membantu orang lain dengan sukarela

14Kementrian Agama Republik Indonesia,A l-Qur’an dan terjemah…,4. 15Zulkarnain Lubis, Makna Integritas Hakim …

16Supriyanto,Budaya Kerja Perbankan(Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006), 7. 17Ibid. 79


(32)

20

c. Memperhatikan lingkungan sekitar

d. Menerima kritik dari orang lain dan memperbaiki diri

e. Membuka diri pada penyelenggara ilahi

Integrasi level dua adalah bertindak jujur dan terus terang . Perilaku pokoknya antara lain :

a. Membuat dan menepati janji

b. Mengenali kelemahan dan kemampuan diri sendiri

c. Mengoreksi kekeliruan yang dibuat

d. Meminta maaf atas perbuatan dan mengganti rugi

e. Mudah mengungkapkan perasaan kepada orang lain

Integrasi level tiga adalah memperhitungkan pengorbanan dan hasil. Perilaku pokoknya antara lain:

a. Memberikan hak seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang dituntut

b. Memberi saran perbaikan atau kritik dengan terus terang

c. Tidak membicarakan kejelekan orang lain

d. Menjaga segala sesuatu sesuai dengan keadaan terbaiknya


(33)

Integrasi level empat adalah bertindak bijak. Perilaku pokoknya antara lain:18

a. Menghormati norma sopan santun setempat

b. Menaati peraturan yang berlaku

c. Menjalankan tugas dengan rajin dan tekun

d. Menjaga keseimbangan fisik , emosi, mental dan spiritual

e. Menjadi teladan

Integrasi level lima adalah bertindak sesuai dengan perilaku luhur. Perilaku pokoknya adalah:

a. Mengutamakan kebenaran dalam setiap tindakan

b. Mempertahankan kehidupan dengan risiko apapun

c. Memajukan kesatuan diantara umat manusia

d. Meningkatkan kesejateraan umum

e. Menjaga kelestarian alam

Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan seorang pegawai untuk bersikap jujur dan


(34)

22

transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab.19Integritas paling sering dikaitkan dengan kejujuran individu.20 Hal yang sama juga dilakukan oleh Butler dan Cantrell yang mengartikan integritas sebagai reputasi dapat

dipercaya dan jujur dari seseorang untuk menjelaskan istilah “kepercayaan”

di dalam konteks organisasi. Integritas juga ditempatkan sebagai sebagai inti etika keutamaan yang digagas oleh Solomon dengan menyebut integritas tidak hanya tentang otonomi individu dan kebersamaan, tetapi juga loyalitas, keserasian, kerjasama, dan dapat dipercaya.

Integritas adalah satu-satunya pembentuk kepercayaan. Mungkin anggapan ini sebagian orang merupakan suatu hal yang benar tetapi akan sangat tidak bijaksana apabila menganggap integritas adalah satu-satunya pembentuk kepercayaan diri seseorang. Berikut ini beberapa hal yang erat kaitannya dengan integritas, yang bersumber dari ajaran Islam yang transenden.21

a. Kejujuran mutlak diperlukan dalam mengelola bisnis, terlebih dalam menjaga interaksi seorang pebisnis dengan mitranya.

b. Memenuhi komitmen yang sudah ditetapkan, dengan melakukan pengukuran kemampuan terlebih dahulu. Artinya komitmen harus dibuat sesuai dengan rasionalitas dan dengan persiapan yang matang.

19 Sukriah, et al., “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan

Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan”, Simposium Nasional A kuntansi X II, (2009).

20Yulk & Van Fleet dalam Dwi Prawani “Memahami KonsepIntegritas”,Jurnal STIE Semarang,

Vol.5, No.03, (2013).

21Ika Yunia Fauzia,Etika Bisnis Dalam Islam(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014),


(35)

c. Menjaga dan mempertahankan amanah (kepercayaan) adalah kewajiban dalam berbisnis.

d. Kesiapan untuk menerima kebaikan yang datang, tulus menerima dan mempelajarinya

e. Ibadah menjadi dasar dalam kegiatan berbisnis dan ini menjadi motivasi utama agar pebisnis senantiasa mawas diri.\

f. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam setiap aktivias bisnis.

3.Kemampuan menjalin relasi

Definisi kemampuan menjalin relasi dalam penelitian ini mengacu pada teori keterampilan hubungan sosial. Keterampilan hubungan sosial memang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat karena hal itu merupakan satu cara untuk dapat berinteraksi dengan orang dan saling menguntungkan diantaranya. Dalam istilah lain keterampilan hubungan sosial sering juga di sebut dengan istilah keterampilan sosial.

Philips menjelaskan bahwa keterampilan sosial merupakan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan bagian dari sifat manusia. Sebagai sesuatu yang memiliki sifat dinamis, keterampilan hubungan sosial dapat dikembangkan dan merupakan sesuatu yang manusiawi. Seseorang menjadi terampil bersosial tergantung kepada komunikasinya dengan orang lian, baik pria atau wanita dalam suatu cara memenuhi hak/ kebenaran, keperluan, kepuasan, atau kewajiban orang lain dalam suatu perubahan yang


(36)

24

bebas dan terbuka. Dengan demikian, keterampilan sosial tersebut dapat diajarkan dengan berinteraksi langsung dengan masyarakat.22

Menurut Cartledge dan Milburn, Keterampilan sosial merupakan kemampuan mengadakan hubungan dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan orang lain, sehingga memperoleh adaptasi kehidupan di masyarakat secara harmonis. Keterampilan sosial tersebut terdiri atas: (a) perilaku terhadap lingkungan, (b) perilaku interpersonal, (c) perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri, dan (d) perilaku yang berhubungan dengan tugas.23Keterampilan tersebut memiliki aspek dan indikator sebagaimana dibawah ini:

a. Perilaku terhadap Lingkungan (environmental Behaviors)

Perilaku terhadap lingkungan merupakan kepedulian kepada lingkungan dan emergensi serta tindakan di lingkungan guna menciptakan suasana sosial yang harmonis.

b. Perilaku interpersonal (Interpersonal Behaviors)

Perilaku interpersonal adalah kemampuan menerima pengaruh orang lain, berhadapan dan mengatasi konflik, memperoleh perhatian, salam dengan orang lain, membantu orang lain, membuat percakapan, kerjasama, sikap

22E.L.Philipsdalam L.L’abate and M.A. Milan,Handbook of Social Skills Training and Research

( New York: John Willey & Sons: 1985), 6.

23G.Cartledge and J.F.Milburn,Teaching Social Skill to Children: Innovative Approach, (New


(37)

positif terhadap orang lain, bergaul secara informal, dan menjaga milik orang lain.

c. Perilaku yang Berhubungan dengan Diri Sendiri (Self-Related Behaviors)

Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri adalah kemampuan menerima konsekuensi, berperilaku etis, menyatakan perasaan, sikap positif, bertanggung jawab, dan peduli terhadap diri guna menjalin hubungan dengan orang lain.

d. Perilaku yang Berhubungan dengan Tugas (Task-Related Behaviors)

Perilaku yang berhubungan dengan tugas adalah kemampuan mengerjakan suatu pekerjaan yang mencakup bertanya dan menjawab pertanyaan, menampilkan perilaku, partisipasi, mengikuti aturan aktivitas kelompok, kewirausahaan, dan kualitas pekerjaan.

Hubungan antar pegawai dalam sebuah perusahaan aspek penting untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bersifat non-materi (kejiwaan-spiritual). Jika kebutuhan ini dapat terpenuhi akan mendorong dan memotivasi pegawai untuk bekerja lebih optimal. Mereka melakukan itu semua dengan penuh keikhlasan dan semangat saling membantu satu sama lain. Bila hubungan antar manusia didasari dengan keikhlasan dan dijadikan sebagai wahana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, banyak


(38)

26

manfaat yang dapat diambil oleh manusia sebagaimana dikemukakan Al Qasimi Addimasyqi, Muhammad Jamaluddin24yaitu:

a. Mampu memberi dan menerima ilmu pengetahuan;

b. Memberi dan mengambil makna pengalaman kehidupan;

c. Mampu mendidik dan menerima didikan;

d. Meningkatkan kesetiakawanan;

e. Memperoleh pahala dan menyebabkan orang lain berpahala dengan jalan memenuhi hak-hak orang lain;

f. Membiasakan diri rendah hati atau tawadlu;

g. Dapat mengambil suri teladan

Manusia dipandang sebagai makhluk mulia yang memiliki kehormatan dan berbeda dengan makhluk lain. Islam mendrorong umatnya untuk memperlakukan manusia dengan baik, membina hubungan dengan semangat kekeluargaan dan saling tolong menolong.

Allah Subhanahuwata’ala berfirman dalam surahA l-Hujurat [49]:13:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-24 Al Qasimi Addimasyqi dan Muhammad Jamaluddin, Mu’izahatul Mukminin min Ihya


(39)

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”25(QS.A l-Hujurat [49]:13) Manusia membutuhkan hubungan manusiawi yang efektif untuk saling kenal mengenal. Dalam hubungan manusia dapat saling membantu dalam usahanya mencari ridha Allah SWT menjadi umatnya yang bertakwa. Hal tersebut juga berlaku dalam hubungan antara seorang pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin memikul kewajiban dan tanggung jawab menciptakan dan membina hubungan manusiawi yang efektif, tidak saja dalam kepemimpinan keagamaan, akan tetapi dalam semua bidang. Setiap umat Islam yang mendapatkan amanah menjadi pemimpin harus menyadari bahwa kepemimpinannya itu merupakan karunia, titipan, dan pinjaman Allah SWT.

Sehubungan dengan kualitas hubungan antar manusia, Allah Swt

berfirman dalam AlQur’an dalam surahA l-‘Imran[3]:159:

َ

َو

ن ِإ َ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada


(40)

28

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”26(QS.A l-‘Imran[3]:159)

Hamka menjelaskan tentang QS. A li Imran ayat 159 ini, dalam ayat ini bertemulah pujian yang tinggi dari Allah terhadap Rasul-Nya, karena sikapnya yang lemah lembut, tidak lekas marah kepada ummat -Nya yang tengah dituntun dan dididiknya iman mereka lebih sempurna. Sudah demikian kesalahan beberapa orang yang meninggalkan tugasnya, karena laba akan harta itu, namun Rasulullah tidaklah terus marah-marah saja. Melainkan dengan jiwa besar mereka dipimpin.27

4.Kompetensi Sistem Informasi

a.Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan melaksanakan kegiatan kerja terhadap standar yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Kompetensi adalah uraian tentang sesuatu yang harus dapat dilakukan seseorang dalam lingkup jabatan yang diembannya.28 Kompetensi dipercaya sebagai faktor kunci dalam keberhasilan seseorang dalam pekerjaannya.29Kompetensi dianggap memiliki nilai terhadap kinerja pegawai. Kompetensi yang mencakup faktor teknis dan non teknis, keperibadian dan tingkah laku, soft skill dan

26Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah…,37. 27Hamka,Tafsir Al-Azhar(Jakarta: Pustaka Panjimas, 1980), 129. 28Vithzal Rivai,Islamic Human Capital…, 420.


(41)

hard skill, kemudian banyak digunakan sebagai aspek yang dinilai banyak perusahaan untuk merekrut pegawai.30

Kompetensi juga merupakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan.31 Islam mendorong umatnya untuk memilih calon pegawai berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan teknis yang dimiliki. Hal ini sesuai firman AllahSubhanahuwata’ala dalam surahA l-Qasas[28]: 26:

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah

ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya."32(QS. A l-Qasas [28]: 26)

Kemampuan dapat meningkatkan derajat seseorang lebih tinggi daripada mereka yang berilmu rendah, lebih-lebih tidak mempunyai ilmu. Sebagaimana firman Allah Subhanahuwata’ala dalam surah A l-Mujadilah

[58]:11:

َ

َ

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

30Ibid. 422 31Ibid. 423


(42)

30

meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”33(QS. A l-Mujadilah [58]:11)

Jelas dihadapan Allah, sumber daya manusia yang memiliki ilmu lebih tinggi derajatnya daripada manusia yang tidak memiliki ilmu. Ilmu yang dimaksud disini adalah kemampuan dalam menguasai suatu materi. Kemampuan dalam memahami, mengingat dan mengaplikasikan suatu materi.

Allah Subhanahuwata’ala berfirman dalam surahA l-Isra’[17] :13-14:

ُ َو

“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu"34(QS.A l-Isra’[17] :13-14)

Maksud dari ayat di atas, amal perbuatan yang pernah dikerjakan yakni perbuatan baik maupun buruk. Allah akan menetapkannya dan kemudian memberikan ganjaran atasnya. Di hari kiamat nanti semua yang pernah kita kerjakan pasti akan disebutkan. Tidak ada seorang pun yang lupa terhadap apa yang dulu pernah dikerjakannya.

Standar kompetensi merupakan kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan oleh seluruh“stakeholder”di

33Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah…,271. 34Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah…,143.


(43)

bidangnya. Dengan pernyataan lain, yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang yang bersangkutan akan mampu:35

1) Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan;

2) Mengelola pekerjaan tersebut agar dapat dilaksanakan;

3) Mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula;

4) Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

b. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.36

Sedangkan menurut O’Brien sistem informasi adalah suatu kombinasi

terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software

35Vithzal Rivai,Islamic Human Capital…, 441.

36Robert dan Roscoe David dalam H.M. Jogianto, A nalisa dan Desain Sistem Informasi,


(44)

32

(piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.

Tujuan dari banyak perusahaan saat ini adalah untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi untuk mendukung para pegawai mereka dalam mengeimplementasikan proses bisnis kooperatif dengan para pelanggan, pemasok, dan pihak lainnya. Oleh karena itu, keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya hanya diukur melalui efisiensi dalam hal meminimalkan waktu, biaya, dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan juga harus diukur dari efektivitas teknologi informasi dalam mendukung strategi bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis perusahaan.37

5. Kinerja Pegawai

Kinerja adalah kegiatan pengolahan sumber daya organisasi, untuk mencapai tujuan organisasi. 38 Kinerja pegawai sangat signifikan berkontribusi pada kinerja organisasi, oleh karenanya harus dikelola sedemikian rupa.39

37O’Brien, JA. Marakas, George.Management Information sistem. Ninth edition. (Mc Graw Hill:

Inc Boston, 2009).

38Lijan Poltak Sinambela,Kinerja Pegawai (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012), 33. 39Ibid., 46.


(45)

Adapun teori ini didukung oleh Istijanto yang menyatakan bahwa setiap pegawai perlu saling berhubungan satu sama lain agar terjadi kesatuan arah dan gerak untuk mengembangkan perusahaan sesuai tujuan yang diharapkan, yang mana tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan komunikasi. Adapun faktor-faktor yang dinilai pada penilaian pegawai yaitu hasil kerja diantaranya kualitas, kuantitas pekerjaan dan sifat pribadi, diantaranya orientasi pada pelanggan, kerja sama, kemampuan teknik, akhlak, kedisiplinan, motivasi berprestasi, inisiatif dan pengembangan diri.40 Kinerja pegawai adalah hasil dari perilaku anggota organisasi, dimana tujuan aktual yang ingin dicapai adalah dengan adanya perilaku.41

Kriteria kinerja kerja juga harus jelas bagi semua pihak. Para pegawai harus memahami dan menerima tujuan dan mekanik sistem penilaian bagian mereka. Tidak semua sistem standar kinerja berhasil. Beberapa program gagal mencapai potensinya karena manajemen puncak tidak terlibat atau sasaran-sasaran organisasi tidak terdefiniskan. Pokok pengembangan standar kinerja adalah keharusan pengawas untuk bersikap jujur dan memandang penilaian kinerja. Sasaran proses penilaian adalah membuat pegawai memandang diri mereka sendiri seperti apa adanya,

40Sedarmayanti,Pengembangan Kepribadian Pegawai, (Bandung: Mandar Maju, 2004), 64. 41 Ambar Tsulistiyani & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia: konsep, teori dan


(46)

34

mengenali perlunya perbaikan kinerja kerja dan melibatkan pegawai dalam membuat rencana perbaikan kinerja kerja.42

Untuk mengukur kinerja, dapat digunakan beberapa ukuran kinerja. Beberapa ukuran kinerja yang meliputi:

a. kuantitas kerja, b. kualitas kerja,

c. pengetahuan tentang pekerjaan,

d. kemampuan mengemukakan pendapat, e. pengambilan keputusan,

f. perencanaan kerja g. daerah organisasi kerja.

Setiap pegawai melaksanakan pelatihan sehingga, mampu mengoperasionalkan sesuai dengan unit yang sedang dikerjakan. Berdasarkan fakta, penurunan kinerja pegawai sedikit dipengaruhi oleh pegawai yang tidak masuk, cuti, sakit, dan lain-lain.

Gibson mengatakan kinerja individu adalah dasar kinerja organisasi yang sangat dipengaruhi oleh karakteristik individual, motivasi individu, pegharapan, dan penilaian yang dilakukan oleh manajemen terhadap pencapaian hasil kerja individu.43

42A. Dale Timpe, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2002), 112.

43Kasmir,Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik(Jakarta:Rajawali Pers, 2016),


(47)

Bagi karyawan yang memiliki kinerja yang baik biasanya perusahaan memberikan reward kepada karyawan agar lebih terpacu lebih baik lagi dalam bekerja dan mencapai target yang telah ditentukan perusahaan. Ayat Al-Quran yang menerangkan tentang penilaian kinerja yaitu surahA t-Tawbah[9]:105 :

َُو ِ َو

َو

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya

serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”44(QS.A t-Tawbah[9]:105)

Kinerja dalam Islam, dimensi kinerja dalam teori modern sesuai dengan tuntunan Islam, namun Islam lebih komprehensif, tidak sekedar pencapaian kinerja untuk kepentingan dunia, tetapi juga kepentingan akhirat. Kinerja tidak hanya harus dilakukan dg cara yg baik, tetapi juga dengan cara yg benar. Indikator Kinerja Islami (5K):45

a. Kualitas:

1) Bekerja dengan benar dan baik.

Allah telah menjanjikan balasan bagi orang yang melakukan sesuatu yang baik (amal shaleh) dengen kehidupan yang baik. Allah

Subhanahuwata’ala berfirman dalam surahA n-Nahl[16]:97:

44Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah…, 103.

45Ilfi Nur Diana,Kinerja dalam Islam, http://slideplayer.info/slide/2986589/ diakses pada tanggal


(48)

36

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”46(QS.A n-Nahl[16]:97) Amal saleh adalah perbuatan yang bermanfaat untuk pribadi, keluarga dan menusia secara keseluruhan. Jika dikaitkan dengan kinerja , ayat ini memberi motivasi agar selalu melakukan amal yang baik dengan cara yang baik. Dengan demikian kualitas kerja dapat diukur dari seberapa jauh melaksanakan amal sesuai aturan agama, jujur dan dapat dipercaya sehingga tidak terjadi manipulasi, penyalahgunaan wewenang, dan juga penipuan yang bisa merugikan orang lain.

2) Ikhlas

Ikhlas merupakan kunci diterimanya semua amal perbuatan Orang yang ikhlas akan diberi pahala yang besar. Orang yang berkinerja baik adalah orang yang mengerjakan tugasnya dengan penuh ikhlas, sehingga ia menyelesaikannya dengan tanpa ingin dipuji pimpinan, melaksanakan dengan penuh suka cita dan ramah.

ِ

“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan

berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan)


(49)

agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” 47 (QS.

An-Nisa’[4]:146)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang akan mendapat pahala besar yaitu orang yang bertaubat, mengerjakan kebaikan, berpegang teguh pada agama dan ikhlas.\

3) Ramah

Allah akan memberi rahmat kepada orang yang ramah. Ramah dapat diartikan juga dengan keberhasilan dari suatu yang diharapkan. Nabi bersabda: Allah merahmati seseorang yang ramah ketika menjual, membeli dan pembayaran hutang.

4) Efisien atau Hemat

Islam mengajarkan agar tidak berlebihan dan juga tidak kikir dalam menggunakan.Allah Subhanahuwata’alaberfirman :

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka

tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”48(QS.Al-Furqan[25]:67) Ayat tersebut bila dikaitkan dengan kinerja, maka seorang dinilai baik kinerjanya bila dapat menjaga asset lembaga, tidak berlebihan dalam

47Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah …,52. 48Kementrian Agama Republik Indonesia,Al-Qur’an dan terjemah …,184.


(50)

38

penggunaannya tetapi juga tidak menahannya sama sekali sehingga mengorbankan milik pribadi.

b. Kuantitas:

1) Jumlah Kerja

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”49(QS.Al-Baqarah[2]:261)

Ayat tersebut menjelaskan balasan bagi orang yang menafkahkan harta di jalan Allah (untuk kebaikan, membantu yang lemah). Ayat tersebut juga mengisyaratkan tidak saja nafkah berupa harta tetapi juga tenaga dan pikiran. masing-masing satu amal akan dilipatkan pahalanya menjadi 7 bulir, setiap satu bulir ada seratus biji, sehingga satu amal mendapat 700 pahala. ayat tersebut tidak harus dipahami dalam arti angka 7 yang sesunggu hnya, tetapi bisa lebih besar dari angka tersebut.

2) Sesuai target

Seorang muslim dituntut untuk bekerja sesuai dengan tujuan dan target. Inilah yang kemudian disebut dengan profesional. Nabi bersabda

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang jika mengerjakan tugas


(51)

dilaksanakan dengan itqan (sesuai tujuan, target dan sebaik-baiknya)”. Melakukan kegiatan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan sesuai target yang diharapkan, serta teratur sesuai tahapan-tahapannya.

3) Mampu mengeluarkan ZIS

Kinerja juga bisa diukur dari sisi seberapa banyak zakat dan sedekah yang dikeluarkan dari hasil kerja yang dicapai selama periode tertentu. Ini dapat dilihat dari konsep nisab dalam zakat. Zakat harta dikeluarkan apabila memenuhi nisab atau jumlah tertentu. Misalnya seseorang tidak dikenakan zakat apabila hasil kerja selama satu tahun tidak mencapai satu nisab.

c. Ketepatan waktu

Istiqomah waktu kinerja yang baik dapat diukur dari keistiqomahan waktu dalam bekerja. Hal ini dapt dilihat : ajaran Islam tentang kewajiban membayar zakat setelah memenuhi waktu satu tahun, ajaran Islam tentang ketepatan waktu dalam melakukan ibadah salat, ajaran Islam untuk melakukan aktivitas secara seimbang antara kebutuhan kerja, ibadah dan istirahat. Islam memberi batasan waktu satu tahun bagi muzakki, ini menunjukkan bahwa kinerja dapat dinilai dalam satu periode yaitu satu tahun. Waktu adalah modal utama manusia, jika tidak diisi sebaik mungkin maka ia akan berlalu begitu saja tanpa hasil yang maksimal.


(52)

40

d. Keandalan

Kemampuan memenuhi atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kerjasama. Kerjasama tim dalam Islam sangat dianjurkan, agar dapat memperoleh hasil kerja yang maksimal. Begitupun dalam bekerja, antar pegawai perlu kerja sama untuk mencapai sebuah keberhasilan organisasi.

e. Kreativitas

Selalu berpikiran ke depan, menciptakan hal baru yang lebih baik, dan dapat menyelesaikan setiap ada pesoalan, serta kreatif mengembangkan kemampuan diri. Allah telah menganjurkan hambanya untuk merubah hidup dengan berusaha dan kreatif, tanpa usaha dan kreasi maka tujuan manusia tidak akan tercapai. Allah Subhanahuwata’ala

berfirman :

ن ِإ

ٍلاَو ِ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”50(QS.Ar-Ra’d[13]:11)


(53)

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

1. Yusnaena dan Syahril dalam jurnal Menara Ilmu yang berjudul Pengaruh Integritas terhadap Kinerja Karyawan pada Sekertariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh integritas terhadap kinerja karyawan. Populasi penelitian ini adalah karyawan Sekertariat Daerah Pesisir Selatan. Sampel yang digunakan sebanyak 66 orang. Variabel independen terdiri dari Integritas dan variabel dependen yang digunakan adalah kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan integritas terhadap kinerja karyawan Sekertariat Daerah Pesisir Selatan.51

Perbedaan penelitian ini yaitu berbeda objek dan sampel, berbeda teknik pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan metode sampel. Objek dari penelitian ini adalah karyawan pemerintahan sedangkan objek dalam skirpsi adalah pegawai bank BNI Syariah. Persamaan penelitian ini terletak pada variable independen yaitu integritas moral dan variabel dependen yaitu kinerja pegawai.

2. Sopan Andrianto dalam jurnal Manajemen Pendidikan yang berjudul Pengaruh keterampilan teknis, keterampilan sosial, keterampilan konseptual, dan keterampilan manajerial terhadap kinerja kepala sekolah dasar negeri di wilayah Jakarta Pusat. Tujuan dari penelitian ini adalah

51Yusnaena dan Syahril, “Pengaruh Integritas terhadap Kinerja Karyawan pada Sekertariat


(54)

42

untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan keungkinan kinerja kepala sekolah dipengaruhi oleh keterampilan teknis, keterampilan social, keterampilan konseptual, dan keterampilan manajerial. Populasi penelitian ini adalah kepala sekolah dasar negeri di Jakarta Pusat yang terpilih. Sampel yang digunakan sebanyak 114 sampel yang dipilih. Variabel independen dalam penelitian ini adalah keterampilan teknis, keterampilan sosial, keterampilan konseptual dan keterampilan manajerial. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan teknis berpengaruh langsung terhadap keterampilan menejerial, keterampilan sosial berpengaruh langsung terhadap keterampilan manajerial, keterampilan konseptual berpengaruh langsung terhadap keterampilan manajerial, dan keterampilan manajerial berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala sekolah.52

Perbedaan penelitian ini dengan proposal terletak pada variable independen yaitu keterampilan teknis, keterampilan konseptual dan keterampilan manajerial. Subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah dasar negeri di Jakarta Pusat. Sedangkan dalam proposal subjek penelitiannya adalah pegawai bank BNI syariah. Persamaan penelitian ini dengan proposal terletak pada variable independen yaitu keterampilan social dan variable dependen yaitu kinerja karyawan.

52Sopan Andrianto, “Pengaruh Keterampilan Teknis, Keterampilan Sosial, Keterampilan

Konseptual, dan Keterampilan Manajerial terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Jakarta Pusat”,Jurnal Manajemen Pendidikan,Vol 02, No 01(2011), 297.


(55)

3. Yesi Irawati dalam jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau yang berjudul Pengaruh Teknologi Informasi Dan Keahlian Komputer Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Swasta di Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh teknologi dan keahlian komputer terhadap sistem informasi akuntansi pada rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan pada 18 Rumah Sakit Swasta di Kota Pekanbaru. kuesioner yang ada didistribusikan sebanyak 72 buah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknologi informasi dan keahlian komputer. Variabel dependen penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi dan keahlian komputer berpengaruh signifikan terhadap sistem informasi akuntansi secara parsial dan simultan.53

Perbedaan penelitian ini dengan proposal terletak pada variable dependen yaitu sistem informasi akuntansi serta terletak pada objek dan sampel penelitian adalah rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru. Persamaan penelitian ini dengan proposal terletak pada variable independen yaitu keahlian teknis berupa kemampuan komputerisasi sedangkan dalam proposal variable independen yang digunakan ialah kompetensi sistem informasi.

53Yesi Irawati, et al.,“Pengaruh Teknologi Informasi dan Keahlian Komputer terhadap Sistem

Informasi Akuntansi pada Rumah Sakit Swasta Di Kota Pekanbaru”,Jurnal A kuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau,Vol. 1, No. 2 (2014), 13.


(56)

44

4. Rizky Pasca Baisary dalam E-Journal Catalogueyang berjudul Pengaruh Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi, Komitmen terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan Wilayah Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh integritas, objektivitas, kerahasiaan, kompetensi, komitmen terhadap kinerja auditor pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan Wilayah Sulawesi Tengah secara simultan dan parsial. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 karyawan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah integritas, objektivitas, kerahasiaan, kompetensi, komitmen sedangkan variable dependen yang digunakan adalah kinerja auditor. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh langsung secara simultan dan parsial antara integritas, objektivitas, kerahasiaan, kompetensi, komitmen terhadap kinerja auditor.54

Perbedaan penelitian ini terletak pada variable independen yaitu integritas, objektivitas, kerahasiaan, kompetensi, komitmen. Variable dependen yaitu kinerja auditor. Objek yang digunakan dalam penelitian ini Kantor Perwakilan Badan Pengawas Keuangan Wilayah Sulawesi Tengah. Persamaan dari penelitian ini terletak pada variable independen yaitu integritas dan variabel dependen adalah kinerja.

54RizkyPasca Baisary, “Pengaruh Integritas Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi, Komitmen

terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan Wilayah Sulawesi Tengah”,E-Jurnal Katalogis, Vol.I, No.1 (2013), 133.


(57)

5. Marliana Budhiningtyas dalam majalah ilmiah UNIKOM yang berjudul Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan (Survei pada PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat). Penelitian ini bertujuan unutk menganalisis dan menjalaskan pengaruh signifikan antara kompetensi dengan kinerja karyawan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan metode survey terhadap 215 karyawan PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi sedangkan variable dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat.55

Perbedaan penelitian ini terletak pada variable independen yaitu kompetensi. Sampel penelitian sebanyak 215 karyawan PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat. Persamaan penelitian ini dengan proposal terletak pada variable dependen yaitu kinerja karyawan.

55Marliana Budhiningtyas Winanti, “ Pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai (survey

pada PT. Frisian Flag Indonesia wilayah Jawa Barat)”, Majalah Ilmiah UNIKOM,Vol.7 No.2 (2011), 266


(58)

46

C. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Keterangan :

Warna Oranye : Pengaruh secara simultan Warna Hijau : Pengaruh secara parsial

D. Hipotesis

Berdasarkan Tujuan Penelitian diatas maka hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga ada pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara simultan terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya.

2. Diduga ada pengaruh integritas moral, kemampuan menjalin relasi, dan kompetensi sistem informasi secara parsial terhadap kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya.

Integritas Moral

(X1) Kemampuan

Menjalin Relasi

(X2) Kompetensi

Sistem Informasi

(X3)

Kinerja Pegawai (Y)


(59)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggabungkan pengujian hipotesis dengan data yang terukur sehingga akan diketahui bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan akan menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.

Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif. Jenis penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Hubungan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hubungan kausal yang merupakan hubungan sebab akibat. Hubungan ini terjadi apabila dua variabel atau lebih (variabel bebas) mempengaruhi variabel (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah variabel bebas yaitu integritas moral, kemampuan menjalin relasi dan kompetensi sistem informasi mempengaruhi variabel terikat yaitu kinerja pegawai PT Bank BNI Syariah wilayah Surabaya.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya yang beralamat di Jalan Bukit Darmo Boulevard No.8A-8B, bank BNI KCP Diponegoro yang beralamat di Jalan Raya Diponegoro No 54C dan bank BNI Syariah KCP Rajawali yang beralamat di Jalan Rajawali No.16.


(1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

❫ ❫

8

merujuk pada hasil penelitian yang sudah ada dengan harapan agar

penelitian yang dihasilkan nantinya dapat lebih baik.

Melalui tahapan analisis dalam penelitian ini, maka dapat

diberikan saran, antara lain:

1. Bagi perusahaan diharapkan untuk memperhatikan kemampuan yang

dimiliki oleh para pegawainya. Perusahaan perlu mengadakan

pelatihan untuk potensi diri pegawai baik intelektual maupun

spiritual, begitu pula kajian mengenai ekonomi Islam di mata

masyarakat. Program-program pelatihan yang dapat meng-

upgrade

kemampuan

dari

masing-masing

karyawan

terlebih

dalam

kemampuan menjalin relasi yang dapat memperluas pengalaman kerja

dan kompetensi sistem informasi mengingat teknologi informasi

semakin berkembang. Agar integritas moral, kemampuan menjalin

relasi, dan kompetensi sistem informasi menjadi perhatian untuk

kedepan dalam merekrut pegawai baru agar tercipta produktifitas

yang tinggi dan kinerja pegawai yang optimal.

2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan penelitian dimanfaatkan dengan

baik sebagai rujukan dalam melakukan penelitian khususnya yang

berhubungan dengan kemampuan sumber daya manusia perusahaan

tidak hanya berhenti pada integritas moral, kemampuan menjalin

relasi dan kompetensi sistem informasi tetapi variabel lain yang


(2)

❴ ❴❵

diperkiran dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap

kinerja pegawai.

3. Penelitian selanjutya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara dari beberapa pegawai yang menjadi responden penelitian

agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari

pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau

kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

4. Peneliti selanjutnya hendaknya dapat memperluas populasi

penelitian, tidak hanya dilakukan di wilayah Jakarta saja, sehingga

hasil yang diperoleh dapat di generalisasi untuk pegawai bank BNI

Syariah di seluruh Indonesia.


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

120

DAFTAR PUSTAKA

Addimasyqi, Al Qasimi.

Mu’izahatul Mukminin min Ihya Ulumudin

. Bandung:

CV.Diponegoro, 1983.

Amalia , Euis et al. Potret Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia. Jakarta:

Gramata Publishing, 2012.

Anas, Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali press, 2010.

Andrianto, Sopan. “Pengaruh Keterampilan Teknis, Keterampilan Sosial,

Keterampilan Konseptual dan Keterampilan Manajerial terhadap Kinerja

Kepala Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Jakarta Pusat”,

Jurnal Manajemen

Pendidikan, No. 1, Vol. 02, 2011.

Baisary, Rizky Pasca.

Pengaruh Integritas Objektivitas, Kerahasiaan,

Kompetensi, Komitmen terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakilan

Badan Pengawasan Keuangan Wilayah Sulawesi Tengah, Vol.I, No.1,

E-Jurnal Katalogis, 2013.

Cartledge, G and J.F Millburn.

Teaching Social Skill to Children, New York:

Pergamon Press, 1992.

Fauziah, Ika Yunia.

Etika binis dalam Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2014.

Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1980.

Ibrahim, Ahmad. Manajemen Syaruah. Jakarta: PT.Rajagrafindo, 2006.

Irawati, Yesi, et al., “Pengaruh Teknologi Informasi dan Keahlian Komputer

terhadap Sistem Informasi Akuntansi pada Rumah Sakit Swasta di Kota

Pekanbaru”,

Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau, No. 02,

Vol. 1, 2014.

Jogianto, H.M. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi, 1999.

Kartono, Mohamad

. SDM Kunci menuju prestasi. majalah info bank No 303,

Juni 2004.

Kasmir. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali

Pers, 2016.


(4)

121

Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan terjemahannya 20 baris,

Jakarta: CV.Mikhraj Ilmu, 2011.

Komang, I et al.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2012.

Lorens ,Bagus. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Mahmudi, Hafidz. “Integritas Moral Wajib Pajak, Pemilihan Bentuk Badan

Usaha dan Pengetahuan tentang Perpajakan terhadap Tindakan

Penghindaran Pajak”,

Accounting Analysis Journal, No. 4, Vol. 3, 2014.

Mayasari, Dwi. “Pengaruh Keterampilan t

erhadap Kinerja Karyawan Unit Sentra

Kredit Konsumen Tahun 2012”. Skripsi—

Institut Manajemen Telkom

Bandung, 2012.

O’Brien, JA . Marakas, george.

Management Information sistem. Ninth edition.

Mc Graw Hill: Inc Boston, 2009.

Philips, E.L.

Handbook of Social Skill Training and Research. New York: John

Willey and Sons, 1985.

Prawani, Dwi.

Memahami Konsep Integritas. Vol.5, No 03. Jurnal STIE

Semarang, 2013.

Priyatno, Duwi.

Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:

ANDI, 2012.

Rivai, Veithzal. Islamic Human Capital. Jakarta: PT Rajagrafindo, 2009.

Salim, Sutaryo.

MSDM yang Unggul, Vol.1, NO.2. Jumal Bisnis dan

Manajemen, 2002.

Sinambela, Lijan Poltak. Kinerja Pegawai. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Siregar, Sofyan. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2010.

Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

Suharjo, Bambang.

Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS,

Edisi ke-1. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

122

Sukriah, et al.

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,

Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

Simposium Nasional Akuntansi XII, 2009.

Supranto, J.

Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke-7. Jakarta: Penerbit Erlangga,

2009.

Supriyanto.

Budaya Kerja Perbankan

. Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006.

Sutrisno, Edy.

Manajemen Sumber Daya Manusia

. Jakarta: Kencana Prenda Media

Group, 2012.

Sedarmayanti.

Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: Mandar Maju,

2004.

Timpe, A. Dale, Seri.

Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja. Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2002.

Tsulistiyani, Ambar & Rosidah.

Manajemen Sumber Daya Manusia: konsep,

teori dan pengembangan dalam konteks organisasi publik. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2003.

Winanti, Marliana Budhiningtyas.

Pengaruh kompetensi terhadap kinerja

pegawai (survey pada PT. Frisian Flag Indonesia wilayah Jawa Barat),

Vol.7 No.2, Majalah Ilmiah UNIKOM, 2011.

Wisesa, Anggara. Integritas Moral dalam Konteks Pengambilan Keputusan Etis,

Vol.10, No 1. Jurnal Manajemen Teknologi, Sekolah Bisnis dan

Manajemen Institut Teknologi Bandung. Bandung 2011.

Yani , M.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2012.

Yusnaena dan Syahril. “Pengaruh Integritas terhadap Kinerja pada Sekertariat

Daerah Kabup

aten Pesisir Selatan”,

E-Jurnal Menara Ilmu, No.42, 2013.

Diana, Ilfi Nur. Kinerja dalam Islam dalam http://slideplayer.info/slide/2986589/

diakses pada tanggal 8 September 2016

Lubis, Zulkarnain.

Makna Integritas Hakim Dalam Perspektif Islam

, dalam

http://www.ms-aceh.go.id/publikasi/artikel/2335-drs-zulkarnain-lubis-m-h-makna-integritas-hakim-dalam-perspektif-islam.html di akses pada 4

September 2016


(6)

123

PT Bank BNI Syariah.

Karir

, dalam www. http://www.bnisyariah.co.id/ di

akses pada tanggal 11 Juni 2016

---, http://www.bnisyariah.co.id/etika-bisnis-dan-etika-kerja diakses pada

tanggal 17 Desember 2016 pukul 09.00

---, BNI Syariah Berhasil Mempertahakan Predikat The Best Service Quality

2016,

http://www.bnisyariah.co.id/bni-syariah-berhasil-mempertahankan-predikat-the-best-service-quality-2016 diakses pada tanggal 20 Desember

2016


Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Pemanfaatan Sistem Informasi Akutansi, Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BNI Kantor Cabang Utama Medan

0 3 153

Pengaruh pelayanan prima, komunikasi, dan pengetahuan produk terhadap kinerja karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya.

0 1 125

Pengaruh Persepsi Pemanfaatan Sistem Informasi Akutansi, Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BNI Kantor Cabang Utama Medan

0 0 11

Pengaruh Persepsi Pemanfaatan Sistem Informasi Akutansi, Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BNI Kantor Cabang Utama Medan

0 0 2

Pengaruh Persepsi Pemanfaatan Sistem Informasi Akutansi, Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BNI Kantor Cabang Utama Medan

0 0 8

Pengaruh Persepsi Pemanfaatan Sistem Informasi Akutansi, Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BNI Kantor Cabang Utama Medan

0 4 3

Pengaruh Persepsi Pemanfaatan Sistem Informasi Akutansi, Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BNI Kantor Cabang Utama Medan

0 0 41

PT Bank BNI Syariah

0 1 9

PENGARUH KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI, KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SISTEM INFORMASI, UKURAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SIA PADA BANK UMUM SYARIAH SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 1 19

PENGARUH KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI, KEMAMPUAN TEKNIK PERSONAL SISTEM INFORMASI, UKURAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SIA PADA BANK UMUM SYARIAH SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15