Website Resmi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta - juknis PMHP

(1)

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/5/2007

TANGGAL : 8 Mei 2007

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN DAN ANGKA KREDITNYA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 2. Untuk mewadahi keberadaan dan sebagai landasan bagi penetapan

jabatan fungsional telah ditetapkan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

3. Sebagai pelaksanaan dari Keputusan Presiden dimaksud, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/17/M.PAN/4/2006 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya dan Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 59/Permentan/OT.140/11/2006 dan Nomor 62 TAHUN 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya; 4. Sebagai penjabaran dan operasionalisasi keputusan tersebut,

dipandang perlu disusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian juncto Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah juncto Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) juncto Undang-Undang Nomor 8


(2)

Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2797);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil juncto Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 17);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil juncto Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4332);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 1998, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4019); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan

Pangkat Pegawai Negeri Sipil juncto Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4193);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 42);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263);

14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

15. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;

16. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

17. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005;


(3)

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/1/2007;

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi Tata Kerja Departemen Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan /OT.140/1/2007;; 20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/17/M.PAN/4/2006 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya;

21. Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 59/Permentan/OT.140/11/2006 dan Nomor 62 TAHUN 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Angka Kreditnya;

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian, Pengelola Kepegawaian, Tim Penilai, Tim Teknis Pejabat Penetap Angka Kredit dan pejabat yang berkepentingan, dalam melaksanakan semua ketentuan yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian dan kegiatan teknis di bidang pengawasan mutu hasil pertanian, sehingga pengembangan karier Pengawas Mutu Hasil Pertanian dapat berjalan dengan baik.

2. Tujuan

Petunjuk teknis ini bertujuan untuk mempermudah dan menyeragamkan pemahaman mengenai pelaksanaan kegiatan pengawasan mutu hasil pertanian sehingga dapat memperlancar tugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian, Pengelolaan Kepegawaian, Tim Penilai, Tim Teknis Pejabat Penetap Angka Kredit dan pejabat yang berkepentingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup petunjuk teknis ini mencakup tugas pokok, bidang dan rincian kegiatan, pengusulan, penilaian dan penetapan angka kredit, pengangkatan dalam jabatan, kenaikan jabatan, kenaikan pangkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian serta pembinaan dan pengembangan.

E. Pengertian

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pengawas Mutu Hasil Pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan mutu hasil pertanian.

2. Pengawas Mutu Hasil Pertanian tingkat Terampil adalah Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang mempunyai kualifikasi teknis atau penunjang professional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya


(4)

mensyaratkan penguasaan teknis di bidang pengawasan mutu hasil pertanian.

3. Pengawas Mutu Hasil Pertanian tingkat Ahli adalah Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengawasan mutu hasil pertanian.

4. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menentukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat.

5. Pengawasan mutu hasil pertanian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi pembuatan dan peredaran bahan baku pakan dan pakan dengan tujuan agar pakan yang dibuat dan diedarkan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.

6. Pengembangan sistem dan metode pengawasan mutu hasil pertanian adalah kegiatan dalam rangka pengembangan sistem dan metode pengawasan mutu hasil pertanian yang meliputi penyusunan rencana dan atau konsep pedoman dan atau uji coba konsep metode pengawasan dan atau perumusan pengembangan sistem dan metode pengawasan mutu hasil pertanian.

7. Pengembangan sistem dan metoda pengujian mutu hasil pertanian adalah kegiatan dalam rangka pengembangan sistem dan metode pengujian mutu hasil pertanian yang meliputi penyusunan rencana dan atau konsep pedoman dan atau uji coba konsep metode pengujian dan atau perumusan pengembangan sistem dan metode pengujian mutu hasil pertanian.

8. Laboratorium adalah tempat untuk melakukan pengujian sampel bahan baku pakan dan pakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan telah diakreditasi atau ditunjuk oleh Menteri.

9. Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan berlaku secara nasional.

10. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara sesuai ketentuan yang berlaku di bidang penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi di bidang pembuatan, peredaran dan penggunaan pakan, guna menemukan tersangkanya yang dilakukan oleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang memiliki sertifkat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

11. Angka kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat.

12. Instansi Pembina jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian adalah Departemen Pertanian.

13. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi


(5)

Negara, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh pejabat struktural eselon I dan bukan merupakan bagian dari Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.

14. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur. 15. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah

Bupati/Walikota.

16. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara, dan memberhentikan dalam dan dari Jabatan Pengawas Mutu Hasil Pertanian adalah Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

17. Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil.

18. Data Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah blangko yang berisi keterangan perorangan Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan butir kegiatan yang dinilai yang harus diisi oleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam rangka penetapan angka kredit.

19. Penetapan Angka Kredit (PAK) adalah blangko yang berisi keterangan perorangan Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang telah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit. 20. Pejabat Penetap Angka Kredit adalah Pejabat yang berwenang

menetapkan angka kredit Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

21. Pejabat Pengusul adalah Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

22. Tim Penilai Departemen adalah Tim yang dibentuk oleh Menteri Pertanian untuk membantu Menteri Pertanian atau pejabat eselon I yang ditunjuk dalam melakukan penilaian angka kredit bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian Madya yang bekerja di lingkungan Departemen Pertanian.

23. Tim Penilai Unit Kerja adalah Tim yang dibentuk oleh Menteri Pertanian untuk membantu pejabat eselon II yang membidangi pengawasan mutu hasil pertanian Menteri Pertanian bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pelaksana Pemula sampai dengan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Penyelia dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pertama sampai dengan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Muda di lingkungan Departemen Pertanian

24. Tim Penilai Propinsi adalah Tim yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi untuk membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi atau pejabat lain yang ditunjuk, bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pelaksana Pemula sampai dengan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Penyelia dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pertama sampai dengan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Madya di lingkungan masing-masing.


(6)

25. Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Tim yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota untuk membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pelaksana Pemula sampai dengan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Penyelia dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pertama sampai dengan Pengawas Mutu Hasil Pertanian Madya di lingkungan masing-masing.

26. Tim Teknis adalah: Tim yang dibentuk oleh Menteri Pertanian untuk membnatu Eselon II yang mendatangi pengawasan mutu hasil pertanian berkoordinasi bersama tim penilai melakukan penilaian angka kredit bagi pengawas mutu hasil pertanian.

27. Sekretariat Tim Penilai adalah Sekretariat yang dibentuk untuk membantu masing-masing Tim Penilai Departemen, Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi, dan Tim Penilai Kabupaten/Kota, dalam melakukan penilaian angka kredit Pengawas Mutu Hasil Pertanian. 28. Pimpinan unit kerja adalah pejabat yang diberi tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin suatu unit kerja sebagai bagian dari organisasi yang ada. 29. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Pengawas Mutu Hasil

Pertanian adalah proses penyelenggaraan pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan pejabat fungsional, sehingga dapat mencapai persyaratan kompetensi Pengawas Mutu Hasil Pertanian. 30. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Fungsional adalah

surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional.

31. Pengembangan Profesi adalah kegiatan Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk peningkatan mutu pengawasan dan profesionalisme Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

32. Karya Tulis Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh perorangan atau kelompok yang membahas sesuatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tersebut secara sistematis melalui identifikasi, diskripsi dan analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya.

33. Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian/Pengkajian/Survei/Evaluasi adalah suatu karya tulis yang membahas tentang suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi di bidang pengawasan mutu hasil pertanian.

34. Makalah berupa Tinjauan atau Ulasan Ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang yang membahas suatu pokok persoalan yang merupakan tinjauan/ulasan ilmiah berdasarkan kaidah ilmu yang berkaitan dengan pengawasan mutu hasil pertanian.

35. Pertemuan Ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk membahas suatu masalah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.


(7)

36. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan orang lain yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa menghilangkan atau mengubah gagasan penulis. 37. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang

dialihbahasakan ke dalam bahasa lain.

38. Penulis Utama adalah seseorang yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang hal-hal yang akan ditulis, pembuat pokok-pokok tulisan, pembuat outline, penyusun konsep serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut, sehingga nama yang bersangkutan tertera pada urutan pertama atau dinyatakan secara jelas sebagai penulis utama.

39. Penulis Pembantu adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada penulis utama misalnya dalam hal mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, menyempurnakan konsep/penambahan bahan materi dan penunjang.

40. Penunjang kegiatan pengawasan mutu hasil pertanian adalah kegiatan Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang dapat menunjang penyelenggaraan tugas, wewenang dan tanggung jawab Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

41. Membimbing Pengawas Mutu Hasil Pertanian adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, memberi bimbingan teknis, memberi dorongan dan memberi petunjuk kepada Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang menduduki jabatan/pangkat/golongan yang lebih rendah.

42. Seminar adalah suatu bentuk pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu dalam bidang pertanian, khususnya pengawasan mutu hasil pertanian untuk memperoleh suatu kesimpulan berdasarkan suatu pendapat bersama.

43. Lokakarya adalah salah satu bentuk pertemuan untuk membahas masalah tertentu dalam bidang pertanian khususnya pengawasan mutu hasil pertanian untuk memperoleh hasil tertentu yang perlu ditindaklanjuti.

44. Penghargaan/Tanda jasa adalah tanda penghormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, negara asing atau organisasi ilmiah nasional/internasional kepada seseorang yang mempunyai reputasi baik di kalangan masyarakat ilmiah dan sebagai pengabdian.

45. Organisasi Profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang pertanian dan etika profesi di bidang pengawasan mutu hasil pertanian.

46. Akurasi adalah kedekatan suatu hasil pengukuran atau rata-rata hasil pengukuran kenilai yang sebenarnya.


(8)

II. TUGAS POKOK, BIDANG KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Tugas Pokok

Tugas pokok Pengawas Mutu Hasil Pertanian melakukan pengamatan mutu hasil pertanian, pengujian mutu hasil pertanian, pengembangan sistem dan metoda pengawasan serta pengujian mutu hasil pertanian.

B. Bidang Kegiatan

Bidang kegiatan Pengawas Mutu Hasil Pertanian, terdiri atas:

1. Pendidikan, meliputi:

a. pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah;

b. pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang pengawasan mutu hasil pertanian serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan

c. Pendidikan dan pelatihan pra jabatan dan memperoleh sertifikat.

2. Pengawasan mutu hasil pertanian, meliputi : a. persiapan pengawasan mutu hasil pertanian; b. pengawasan teknis mutu hasil pertanian; dan c. pengawasan manajemen mutu.

3. Pengujian mutu hasil pertanian, meliputi: a. persiapan pengujian mutu hasil pertanian; b. pengujian mutu hasil pertanian; dan c. pengawasan sistem mutu laboraturium.

4. Pengembangan sistem dan metoda pengawasan, pengujian mutu hasil pertanian, meliputi :

a. pengembangan sistem dan metoda pengawasan; b. pengembangan sistem dan metoda pengujian;

c. evaluasi sistem dan metoda pengawasan dan pengujian; dan d. penyidikan dan menjadi saksi ahli.

5. Pengembangan profesi, meliputi :

a. pembuatan karya tulis/ilmiah dibidang pengawasan mutu hasil pertanian;

b. penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah dibidang pengawasan mutu hasil pertanian;


(9)

c. penyusunan pedoman petunjuk teknis pengawasan mutu hasil pertanian; dan

d. pemberian konsultasi pengawasan mutu hasil pertanian yang bersifat konsep.

6. Penunjang tugas pengawas mutu hasil pertanian, meliputi : a. pengajar/pelatih dibidang pengawasan mutu hasil pertanian;

b. peran serta dalam seminar / lokakarya/ konferensi/ workshop/sosialisasi;

c. keanggotaan dalam organisasi profesi dibidang pengawas mutu hasil pertanian;

e. perolehan penghargaan/tanda jasa; dan f. perolehan gelar kesarjanaan lainnya.

C. Rincian Kegiatan

1. Pendidikan

a. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah.

Pendidikan yang dimaksud merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh :

1) Perguruan Tinggi (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Diploma) di bidang pertanian/biologi/farmasi/Kimia-MIPA/ Teknik Kimia;

2) Sekolah Menengah Umum (IPA), Sekolah Menengah Kejuruan (SPP, SPMA, SNAKMA, Farmasi, Analis Kimia)

Tolok ukur :

Ijazah/gelar dapat diberi angka kredit, apabila :

1) belum digunakan dalam penilaian yang dinyatakan dengan surat keterangan dari atasan yang bersangkutan; atau

2) belum digunakan dalam keputusan penyesuaian kepangkatan yang bersangkutan, yang dinyatakan dengan surat keterangan dari atasan yang bersangkutan.

Bukti Fisik :

1) Foto copy ijazah Perguruan Tinggi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

2) Foto copy Ijazah/STTB Sekolah Menengah yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

Pemberian Angka Kredit

1) Apabila memperoleh ijazah/gelar yang lebih tinggi dan sesuai, maka angka kredit yang diberikan adalah sebesar selisih angka kredit yang pernah diberikan (ijazah lama) dengan angka kredit ijazah/gelar yang lebih tinggi, yaitu :


(10)

a) Strata 3 (Doktor), 200 dikurangi angka kredit yang telah diperoleh dari ijazah sebelumnya;

b) Strata 2 (Magister), 150 dikurangi angka kredit yang telah diperoleh dari ijazah sebelumnya;

c) Strata 1 (Sarjana)/Diploma - IV, 100 dikurangi angka kredit yang telah diperoleh dari ijazah sebelumnya;

d) Diploma III, 60 dikurangi angka kredit yang telah diperoleh dari ijazah sebelumnya;

e) Diploma II, 40 dikurangi angka kredit yang telah diperoleh dari ijazah sebelumnya;

f) Diploma I /SPP/SMU/SMK, 25.

2) Memperoleh ijazah/gelar strata 3 (Doktor), strata 2 (Magister), strata 1 (Sarjana), Diploma IV, Diploma III, Diploma II diluar disiplin ilmu-ilmu pertanian/biologi/farmasi/teknik kimia, angka kreditnya diberikan sesuai dengan unsur penunjang :

a) Strata 3 (Doktor), yaitu 5; b) Strata 2 (Magister), yaitu 4;

c) Strata 1 (Sarjana)/Diploma - IV, yaitu 3; d) Diploma III, yaitu 4;

e) Diploma II, yaitu 3;

b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dibidang pengawasan dan pengujian serta sistem mutu di lingkup pertanian dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) atau sertifikat.

Rincian Kegiatan :

1) Pendidikan atau pelatihan diberi angka kredit, apabila sesuai dengan tugasnya yaitu dibidang pengawasan mutu dan pengujian mutu hasil pertanian

2) Pelatihan fungsional harus memuat :

a) Jangka waktu pelaksanaan, tanggal, hari atau jumlah jam latihan (apabila jam latihan tidak ada, maka jumlah jam dihitung dari jumlah hari dikalikan 8 jam yang setiap pelatihan selama 45 menit.

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan oleh Badan Diklat/Balai Diklat/Lembaga Pemerintah yang menangani fungsi pendidikan dan pelatihan atau swasta yang diakui/diakreditasi oleh Instansi Pembina.

c) Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian yang dilakukan oleh Instansi Pembina.


(11)

Bukti Fisik :

Fotocopy STTP/Sertifikat dari pendidikan dan pelatihan yang dilegalisir oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan.

Pemberian Angka Kredit

Angka kredit diberikan untuk setiap Surat Tanda Tamat Pendidikan/Sertifikat yang sesuai, yaitu :

1) Lamanya lebih dari 960 jam yaitu 15; 2) Lamanya antara 641 – 960 jam yaitu 9; 3) Lamanya antara 481 – 640 jam yaitu 6; 4) Lamanya antara 161 – 480 jam yaitu 3; 5) Lamanya antara 81 – 160 jam yaitu 2; 6) Lamanya antara 30 – 80 jam yaitu 1.

c. Mengikuti pendidikan dan pelatihan prajabatan, dan memperoleh sertifikat.

Rincian Kegiatan :

1) pendidikan dan pelatihan prajabatan tingkat III diberi angka kredit apabila telah selesai dan memperoleh sertifikat kelulusan;

2) pendidikan dan pelatihan prajabatan tingkat II diberi angka kredit apabila telah selesai dan memperoleh sertifikat kelulusan;

Bukti Fisik :

Fotocopy sertifikat pendidikan dan pelatihan prajabatan yang dilegalisir oleh pejabat kepegawaian yang berwenang.

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk sertifikat yang sesuai, yaitu : 1) pendidikan dan pelatihan prajabatan tingkat III yaitu 2 dan 2) pendidikan dan pelatihan prajabatan tingkat II yaitu 1,5.

2. Rincian kegiatan masing-masing jenjang jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian Tingkat Terampil di bidang peternakan sebagai berikut:

a. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pelaksana Pemula (II/a), yaitu :

1) Mengumpulkan data dalam rangka persiapan pengawasan. Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data primer dan sekunder dalam rangka persiapan pengawasan, seperti : kelengkapan sarana dan prasarana produksi, penanganan limbah baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.


(12)

Output :

Tersedianya data persiapan pengawasan Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengumpulan data (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,027.

2) Mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data dalam rangka menyusun rencana kerja pengawasan (sarana dan prasarana, lokasi, budidaya, pengembangan usaha dan hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan).

Rincian Kegiatan :

Mengolah data kelengkapan sarana dan prasarana produksi, penanganan limbah baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha dalam rangka menyusun rencana kerja pengawasan.

Output :

Tersedianya data hasil olahan Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan tabulasi data (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan); Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,014.

3) Menyusun rencana kerja pengawasan (sarana dan prasarana), lokasi pengawasan, budidaya, panen, pasca panen, pengembangan usaha yang berkaitan dengan produk hasil pertanian).

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengawasan kelengkapan sarana dan prasarana produksi, penanganan limbah baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data.

Output :

Rencana kerja pengawasan. Bukti Fisik :

a) rencana kerja pengawasan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).


(13)

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,014.

4) Menyiapkan bahan dan peralatan pengawasan mutu hasil pertanian (sarana, budidaya, pengembangan usaha dan hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan).

Rincian Kegiatan :

Menyiapkan kelengkapan pengawasan dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data seperti : daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain.

Output :

Daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain. Bukti Fisik :

a) daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,014.

5) Mengumpulkan data pada kegiatan pra-produksi. Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data pra-produksi seperti sarana produksi (benih, bibit, pupuk, pestisida, obat hewan, bahan baku, bahan tambahan/pembantu) hormon pertumbuhan dan sarana penanganan limbah.

Output :

Tersedianya data yang menggambarkan data pra-produksi. Bukti Fisik :

a) laporan data pra-produksi (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,014.

6) Mengumpulkan data pada kegiatan proses produksi. Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data proses produksi seperti sarana produksi (cangkul, bajak, arit, traktor, alat pengolahan hasil pertanian obat hewan, bahan baku, bahan tambahan/pembantu) dan sarana penanganan limbah.


(14)

Output :

Tersedianya data sarana proses produksi. Bukti Fisik :

a) laporan data proses produksi (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,014.

7) Mengumpulkan data dalam rangka pengawasan penanganan pasca panen produk segar.

Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data dalam rangka pengawasan penanganan pasca panen pada produk segar seperti alat pemetikan, alat potong, alat pengemas, rumah potong hewan/unggas, transportasi, distribusi, rumah kemas dan lain-lain.

Output :

Tersedianya data pengawasan penanganan pasca panen pada produk segar

Bukti Fisik :

a) laporan data pengawasan penanganan pasca panen pada produk segar (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,014.

8) Menyusun rencana kerja pengujian (sarana dan prasarana mutu hasil pertanian).

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengujian antara lain meliputi waktu, materi, lokasi dan objek pengujian (pengujian kegiatan disesuaikan dengan jenjangnya)

Output :

Rencana Kerja.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,014.


(15)

9) Menyiapkan bahan, peralatan dan tempat pengujian mutu hasil pertanian di lapangan.

Rincian Kegiatan :

Menyiapkan bahan, peralatan dan tempat pengujian sarana dan mutu hasil pertanian di lapangan, meliputi antara lain : bahan kimia dan biologik (media) alat yang digunakan, instruksi kerja, bahan kerja isian/formulir, alat gelas, dan bahan penunjang, untuk tempat pengujian dikondisikan dalam keadaan steril.

Output :

Tersedianya bahan, peralatan dan tempat pengujian sarana dan mutu hasil pertanian di lapangan.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan penyiapan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,014.

10) Memperlakukan contoh. Rincian Kegiatan :

Menerima, mengadministrasikan, memberi kode, membagi contoh menjadi 2 bagian (contoh uji dan arsip), mengirim contoh uji ke laboratorium dan menyimpan contoh arsip di tempat penyimpanan arsip.

Output :

Contoh uji dan contoh arsip. Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan perlakuan contoh sesuai (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,003.

11) Melakukan pengenceran contoh. Rincian Kegiatan :

Kegiatan mengencerkan contoh dengan pengenceran agar contoh yang diuji sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan dalam metoda uji.

Output :

Hasil pengenceran. Bukti Fisik :


(16)

b) Laporan hasil uji (Formulir A); dan

c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,005.

12) Melakukan pengarsipan contoh. Rincian Kegiatan :

Melakukan kegiatan penyimpanan/pengarsipan terhadap contoh yang diuji (contoh yang sebelum diuji dibagi dua; sebagian dijadikan arsip dan sebagian lagi contoh yang dilakukan pengujian), hal ini dilakukan untuk memudahkan jika ada pengujian ulang (re-test) atau ada contoh yang hasil ujinya positif.

Output :

Data contoh yang diarsipkan. Bukti Fisik :

a) laporan contoh yang diarsipkan (Formulir A); dan b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,005.

13) Melakukan pengujian fisik/organoleptik. Rincian Kegiatan :

Melakukan kegiatan pengujian karakteristik contoh sesuai dengan persyaratan yang diperlukan. Kegiatan pengujian antara lain bentuk, tekstur, warna, bau, kadar air, pH, berat jenis, dan uji rasa. Pengamatan dapat dilakukan secara makroskopis atau kesat mata.

Output :

Data hasil contoh . Bukti Fisik :

a) laporan contoh yang diarsipkan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh dari hasil uji, yaitu 0,005.

14) Memperlakukan baku pembanding, bahan kimia dan media untuk pengenceran.

Rincian Kegiatan :


(17)

Output :

Larutan contoh.

Bukti Fisik :

a) rekaman hasil pelaksanaan kegiatan memperlakukan baku pembanding, bahan kimia dan media (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rekaman hasil uji, yaitu : 0,015.

15) Melakukan penanganan alat-alat gelas/glass ware. Rincian Kegiatan :

Melakukan perendaman, pencucian, pembilasan, pengeringan dan penyimpanan alat-alat gelas pada tempatnya.

Output :

Alat-alat gelas yang telah dibersihkan dan siap digunakan. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan penanganan alat-alat gelas (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap unit alat, yaitu : 0,009.

16) Melakukan kontrol stok bahan kimia dan baku pembanding. Rincian Kegiatan :

Mendata stok bahan kimia atau baku pembanding yang tersedia di gudang penyimpanan.

Output :

Data arsip stok bahan kimia atau baku pembanding. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan kontrol stok bahan kimia atau baku pembanding (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rekaman laporan, yaitu : 0,014.


(18)

b. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pelaksana (II/b - II/d), yaitu :

1) Mengumpulkan data dalam rangka persiapan pengawasan. Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data primer dan sekunder dalam rangka persiapan pengawasan, seperti : kelengkapan sarana dan prasarana produksi, kondisi penanganan limbah baik on-farm maupun off-on-farm yang terdapat pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Tersedianya data persiapan pengawasan. Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengumpulan data (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,036.

2) Mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data dalam rangka menyusun rencana kerja pengawasan (sarana prasarana, lokasi, budidaya, pengembangan usaha dan hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan.

Rincian Kegiatan :

Mengolah dan menganalisa data kelengkapan dan kesesuaian penempatan sarana dan prasarana produksi, kondisi penanganan limbah baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Tersedianya data hasil pengolahan dan analisa. Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengolahan dan analisa data serta evaluasinya (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,018.

3) Menyusun rencana kerja pengawasan (sarana dan prasarana), lokasi pengawasan, budidaya, panen, pasca panen, pengembangan usaha yang berkaitan dengan produk hasil pertanian).

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengawasan kelengkapan dan kesesuaian penempatan sarana dan prasarana produksi,


(19)

kondisi penanganan limbah baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Rencana kerja pengawasan. Bukti Fisik :

a) rencana kerja pengawasan (Formulir A). b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,018.

4) Menyiapkan bahan dan peralatan pengawasan mutu hasil pertanian (sarana, budidaya, pengembangan usaha hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan). Rincian Kegiatan :

a) menyiapkan kelengkapan pengawasan dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data seperti : daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain;

b) membantu penyiapan materi bimbingan

teknis/sosialisasi.

Output :

a) daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain. b) materi bimbingan teknis

Bukti Fisik :

a) daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain; b) materi bimbingan teknis (Formulir A); dan c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,018.

5) Mengawasi pada proses pra-produksi Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan pada proses pra-produksi seperti sarana produksi (benih, bibit, pupuk, pestisida, obat hewan, hormon pemacu pertumbuhan bahan baku, bahan tambahan/pembantu) dan sarana penanganan limbah.

Output :

Tersedianya hasil pengawasan proses pra-produksi. Bukti Fisik :

a) laporan pengawasan proses pra-produksi (Formulir A). b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).


(20)

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,018.

6) Mengumpulkan data dalam rangka pengawasan penanganan pasca panen untuk produk olahan.

Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data pengawasan dalam penanganan pasca panen untuk produk olahan seperti pengumpulan, sortasi, pengkelasan, pengeringan, pengemasan, pengawetan, pendinginan, pemeraman dan lain-lain.

Output :

Tersedianya hasil pengawasan penanganan pasca panen untuk produk olahan.

Bukti Fisik :

a) laporan pengawasan penanganan pasca panen untuk produk olahan (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,018.

7) Mengawasi produk segar pada kegiatan penanganan pasca panen.

Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan penanganan pasca panen produk segar, seperti pemotongan, pengulitan, pencabutan bulu, pembersihan jerohan, proses pelayuan, pembekuan, pengumpulan, sortasi, pengkelasan, pengeringan, pengemasan, pengawetan, pendinginan, pengasapan dan lain-lain.

Output :

Tersedianya hasil pengawasan penanganan pasca panen produk segar.

Bukti Fisik :

a) laporan data pengawasan penanganan pasca penen produk segar (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,010.

8) Menyusun rencana kerja pengujian sarana dan mutu hasil pertanian.


(21)

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengujian antara lain meliputi waktu, materi, lokasi dan objek pengujian (pengujian kegiatan disesuaikan dengan jenjangnya).

Output :

Rencana Kerja.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,018.

9) Menyiapkan bahan, peralatan dan tempat pengujian sarana dan prasarana mutu hasil pertanian di laboratorium.

Rincian Kegiatan :

Menyiapkan bahan, peralatan dan tempat pengujian sarana dan prasarana mutu hasil pertanian di laboratorium, meliputi antara lain : bahan kimia dan biologik (media) alat yang digunakan, instruksi kerja, bahan kerja isian/formulir, alat gelas, dan bahan penunjang, untuk tempat pengujian dikondisikan dalam keadaan steril.

Output :

Tersedianya bahan, peralatan dan tempat pengujian sarana dan prasarana mutu hasil pertanian di laboratorium.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan penyiapan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,006.

10) Melakukan pengambilan contoh Rincian Kegiatan :

Kegiatan pengambilan contoh dari populasi sesuai dengan prosedur pengambilan contoh yang relevan untuk kepentingan pengujian, meliputi menyiapkan bahan peralatan pengambilan contoh, menentukan lokasi, mengambil contoh dan membuat laporan hasil pengambilan contoh.

Output :


(22)

Bukti Fisik :

a) laporan pengambilan contoh (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,008.

11) Preparasi contoh ternak. Rincian Kegiatan :

a) preparasi contoh untuk pengujian kimia antara lain menghomogenisasikan contoh, menimbang, menambahkan pelarut, mengekstrak/memisahkan, memipet, menguapkan, memekatkan, memberikan label dan mencatat dalam buku kerja atau formulir; b) preparasi contoh untuk pengujian mikrobiologi antara

lain menimbang, melarutkan, menghomogenisasikan, memipet, menyimpan dalam cawan petri, menginkubasikan, mengamati, menghitung koloni (pengamatan secara makroskopis) dan mencatat dalam buku kerja atau formulir;

c) pembersihan (clean up) : memipet larutan contoh, mengalirkan melalui kolom kromatograf, menguapkan dan mencatat dalam buku kerja atau formulir;

d) pengenceran : memipet larutan contoh, melarutkan, menghitung, memberikan label dan mencatat dalam buku kerja atau formulir; atau

e) pemekatan : memekatkan larutan contoh. Output :

Bahan, alat dan tempat pengujian. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan menyiapkan bahan, peralatan dan tempat pengujian sarana dan mutu hasil pertanian di laboratorium (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,006.

12) Memperlakukan contoh pembersihan larutan unsur air. Rincian Kegiatan :

a) pembersihan (clean up) : memipet larutan contoh, mengalsikan melalui kolom kromatografi, menguapkan dan mencatat dalam buku kerja atau formulir;

b) pengenceran : memipet larutan contoh, melarutkan, menghitung, memberikan label dan mencatat dalam


(23)

c) pemekatan : memekatkan larutan contoh. Output :

Larutan contoh. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan memperlakukan contoh (Formulir A).

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,006.

13) Membuat larutan bahan kimia atau media. Rincian Kegiatan :

Kegiatan menyiapakan bahan kimia/media untuk dilarutkan yang siap digunakan dalam pengujian sebagai pereaksi/media.

Output :

Larutan bahan kimia/media yang digunakan dalam pengujian.

Bukti Fisik :

a) buku kerja;

b) laporan hasil uji (Formulir A).

c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap jenis larutan dalam hasil uji, yaitu : 0,004.

14) Pengujian kimia residu antibiotika dan bahan pengawet, kemurnian/kepalsuan.

Rincian Kegiatan :

Pengujian kimia residu meliputi :

Antibiotika : Bioassay/skrinning (kualitatif) a) penyiapan bahan biologik/kimia; b) penyiapan mikroorganisme :

(1) pembuatan spora; (2) kalibrasi spora;

c) pembuatan standar baku pembanding; d) kultur media :

(1) pembuatan media; (2) sterilisasi media; dan (3) preparasi media.


(24)

e) pengujian;

f) pengawasan hasil.

Bahan pengawet secara kualitatif meliputi : a) pembuatan bahan kimia :

(1) pembuatan pereaksi;

(2) pembuatan standar baku pembanding; b) ekstraksi contoh;

c) pembuatan kontrol positif; d) pengujian; dan

e) pembacaan hasil. Kemurnian/kepalsuan meliputi : a) pembuatan bahan kimia :

(1) pembuatan pereaksi;

(2) pembuatan standar baku pembanding; b) ekstraksi contoh;

c) pembuatan kontrol positif. d) pengujian.

e) pembacaan hasil.

Output :

Hasil uji residu antibiotika dan bahan pengawet, urta kemurnian/ kepalsuan

Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan dalam laporan kegiatan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,016.

15) Pengujian kimia residu hormon. Rincian Kegiatan :

Pengujian residu hormon meliputi :

a) penyiapan bahan kimia, meliputi pembuatan pereaksi,pembuatan larutan fase gerak, pembuatan penyaringan larutan, dan pembuatan degassing;

b) pembuatan standar baku pembanding, meliputi mengkondisi ruang timbang, setiing alat timbang, penyiapan pelarut, menimbang standar, pelarutan standar, dan pengenceran standar;

c) ekstraksi contoh, meliputi menimbang contoh, homogenisasi contoh, pelarutan contoh, pemanasan


(25)

contoh dan pembersihan contoh;

d) persiapan alat, meliputi pemasangan loop, pemasangan kolom, pencucian kolom, per-re-aktivasi kolom, dan penyimpanan kolom;

e) penggunaan alat, meliputi inject/menyuntikan standar dan inject/menyuntikan contoh;

f) pembuatan contoh kontrol positif;

g) pembuatan kurun kalibrasi, meliputi pemilihan chromatogram, penghapusan pengotor, pemrosesan data standar, dan pembacaan kurva; dan

h) hasil, meliputi pembuatan report format, pemrosesan data contoh dan penetapan hasil.

Output :

Hasil uji residu hormon. Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan laporan pelaksanaan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,090.

16) Pengujian kimia awal pembusukan. Rincian Kegiatan :

a) pengujian kimia awal pembusukan meliputi : pembuatan pereaksi;

b) pengujian, meliputi pemotongan contoh dan penambahan pereaksi hasil (penetapan hasil).

Output :

Hasil uji awal pembusukan. Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan laporan pelaksanaan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,006.

17) Melakukan pengujian kapang mikrobiologi. Rincian Kegiatan :

Pengujian kapang mikrobiologi meliputi :

a) penyiapan bahan biologik yaitu pembuatan media; b) ekstraksi contoh, yaitu menimbang dan menghomogen;


(26)

c) pengujian, yaitu pengenceran dari contoh dan memasukkan media kepengenceran; dan

d) pengamatan hasil, yaitu dilakukan setelah inkubasi dan pengamatan :

(1) mikroskopis yaitu meletakkan koloni yang terlihat pada gelas obyek dan diamati dibawah mikroskopis; (2) makroskopis (menghitung koloni) lalu dicatat dalam

buku kerja. Output :

Hasil uji kapang mikrobiologi. Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan laporan pelaksanaan kegiatan (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,016.

18) Melakukan pengujian jamur mikrobiologi. Rincian Kegiatan :

Pengujian jamur mikrobiologi meliputi :

a) penyiapan bahan biologik, meliputi pembuatan media; b) ekstraksi contoh, yaitu menimbang dan menghomogen; c) pengujian, yaitu pengenceran dari contoh dan

memasukkan media ke pengenceran; dan

d) pengamatan hasil, meliputi dilakukan setelah inkubasi dan pengamatan :

(1) mikroskopis yaitu meletakkan koloni yang terlihat pada gelas obyek dan diamati dibawah mikroskopis; (2) makroskopis (menghitung koloni) lalu dicatat dalam

buku kerja.

Output :

Hasil uji jamur mikrobiologi. Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan laporan pelaksanaan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :


(27)

19) Melakukan pengujian bakteri mikrobiologi. Rincian Kegiatan :

a) penyiapan bahan biologik, yaitu pembuatan media;

b) ekstraksi sampel, meliputi menimbang dan menghomogen; dan

c) pengujian, meliputi membuat pengenceran dari contoh, memasukkan media ke pengenceran dan melakukan validasi (memberikan sampel dengan kontrol/standar positif (kuman);

Untuk pengujian salmonella

(1) pra pengkayaan : inkubasi 24 jam; (2) pengkayaan : inkubasi 24 jam;

(3) inokulasi ke Media Selektif 24 jam : inkubasi 24 jam;

d) pengamatan hasil:

(1) dilakukan setelah inkubasi 24 jam.

(2) pengamatan hasil (secara makroskopis dan mikroskopis).

Output :

Hasil uji mikrobiologi uji bakteri. Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan dalam laporan kegiatan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,016

20) Melakukan kalibrasi berdasarkan jumlah satuan pengukur untuk suhu, masa dan tekanan.

Rincian Kegiatan :

Melakukan kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang telusur ke standar nasional/internasional.

Output :

Hasil kalibrasi. Bukti Fisik :

a) laporan hasil kalibrasi (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :


(28)

21) Memantau kondisi ruang pengujian. Rincian Kegiatan :

Kegiatan memantau kondisi lingkungan (suhu, kelembaban, cahaya, kebersihan, dan lain-lain) pada ruang pengujian dalam kurun waktu tertentu.

Output :

Kondisi ruangan Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan memantau kondisi ruang pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,004.

22) Melakukan perlakuan awal (pre-treatment) limbah laboratorium

Rincian Kegiatan :

Melakukan perlakuan awal penanganan limbah meliputi : a) mengiventarisasi limbah yang akan dimusnahkan; b) memilah limbah sesuai dengan bentuk fisiknya (padat

dan cair); dan

c) membawa limbah ketempat pemusnahan. Output :

Limbah yang akan dimusnahkan. Bukti Fisik :

a) limbah yang akan dimusnahkan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,012.

c. Pengawasan Mutu Hasil Pertanian Pelaksana Lanjutan (III/a – III/b)

1) Mengumpulkan data dalam rangka persiapan pengawasan. Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data primer dan sekunder untuk persiapan pengawasan, seperti : kelengkapan sarana dan prasarana produksi, kondisi penanganan limbah, teknik produksi, kebutuhan bimbingan teknis, pendampingan baik on-farm maupun off-farm yang terdapat pada unit usaha/kelompok usaha.


(29)

Output :

Tersedianya data persiapan pengawasan Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengumpulan data (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,090.

2) Mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data dalam rangka menyusun rencana kerja pengawasan (sarana prasarana, lokasi, budidaya, pengembangan usaha dan hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan).

Rincian Kegiatan :

Mengolah dan menganalisa data kelengkapan dan kesesuaian penempatan sarana dan prasarana produksi, kondisi penanganan limbah, teknik produksi, kebutuhan bimbingan teknis, pendampingan baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Tersedianya data olahan hasil analisa dan evaluasi Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengolahan dan analisa data (Formulir

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,045.

3) Menyusun rencana kerja pengawasan (sarana dan

prasarana, lokasi pengawasan, budidaya, panen, pasca panen, pengembangan usaha yang berkaitan dengan produk hasil pertanian).

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengawasan kelengkapan dan kesesuaian penempatan sarana produksi, kondisi penanganan limbah, sosialisasi, bimbingan teknis, pendampingan baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Rencana kerja pengawasan. Bukti Fisik :

a) rencana kerja pengawasan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).


(30)

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,045.

4) Menyiapkan bahan dan peralatan pengawasan mutu hasil pertanian (sarana, budidaya, pengembangan usaha hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan). Rincian Kegiatan :

a) menyiapkan kelengkapan pengawasan dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data seperti : daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain; dan

b) membantu penyiapan bahan dan peralatan pengawasan mutu.

Output :

a) Daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain; b) Bahan dan peralatan pengawasan mutu. Bukti Fisik :

a) daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain;

b) bahan dan peralatan pengawasan mutu (Formulir A); dan

c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,045.

5) Mengawasi pemilihan bibit, kandang dan pakan pada kegiatan proses produksi.

Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan pemilihan benih, lahan, bibit, kandang, pakan, pupuk pada kegiatan proses produksi seperti : jenis, tipe, jenis pakan, umur, berat badan dan lain-lain.

Out Put :

Hasil pengawasan kegiatan proses produksi. Bukti Fisik :

a) laporan hasil pengawasan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit


(31)

6) Mengawasi produk olahan pada penanganan pasca panen Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan produk olahan pada penanganan pasca panen mencakup : pengumpulan, sortasi, pengkelasan, pengeringan, pengemasan, pengawetan, pendinginan, pemeraman, penyimpanan, transportasi dan pendistribusian, dan lain-lain.

Out Put :

Hasil pengawasan kegiatan proses produksi. Bukti Fisik :

a) laporan hasil pengawasan (Formulir A). b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,025.

7) Mengawasi lingkungan lahan pada penanganan pasca panen

Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan lingkungan lahan pada penanganan pasca panen mencakup : kesuburan tanah, penggunaan pupuk, pestisida, irigasi, pencemaran dan lain-lain.

Out Put :

Hasil pengawasan kegiatan pengawasan lingkungan. Bukti Fisik :

a) laporan hasil pengawasan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,024.

8) Mengawasi lingkungan limbah pada penanganan pasca panen.

Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan lingkungan penanganan limbah mencakup : sanitasi, tata ruang, kepadatan penduduk, pembuangan sampah, saluran pembuangan dan lain-lain Out Put :

Hasil pengawasan kegiatan pengawasan lingkungan Bukti Fisik :

a) laporan hasil pengawasan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).


(32)

Pemberian Angka Kredit

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,030.

9) Memeriksa ijin usaha dan kelembagaan Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pemeriksaan ijin usaha dan kelembagaan mencakup nomor dan badan hukum yang mengeluarkan ijin usaha, masa berlaku, kesesuaian ijin usaha, dan lain-lain. Out Put :

Hasil pemeriksaan ijin usaha dan kelembagaan Bukti Fisik :

a) laporan hasil pemeriksaan ijin usaha dan kelembagaan (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,020.

10) Melakukan kaji ulang dokumen sistem mutu laboratorium untuk formulir.

Rincian Kegiatan :

Kegiatan meninjau kembali dokumen sistem mutu formulir untuk memastikan kesinambungan, kecocokan, efektifitas dan mengetahui perubahan peningkatan serta tindak lanjut yang diperlukan.

Output :

Dokumen sistem mutu formulir yang telah dikaji ulang. Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan kaji ulang dokumen sistem mutu untuk formulir (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,045.

11) Menyusun rencana kerja pengujian (sarana mutu hasil pertanian)

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengujian antara lain meliputi waktu, materi, lokasi dan objek pengujian (pengujian kegiatan disesuaikan dengan jenjangnya).

Output :


(33)

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan; dan

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,045

12) Memeriksa kelayakan contoh. Rincian Kegiatan :

a) memeriksa volume atau berat dari contoh yang diterima; dan

b) memeriksa keadaan contoh. Output :

Contoh Yang diterima. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan memeriksa kelayakan contoh(Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,020.

13) Melakukan pembersihan larutan contoh unsur organik. Rincian Kegiatan :

Kegiatan pembersihan larutan contoh unsur organik untuk mendapatkan kondisi yang dipersyaratkan dalam metoda uji (seperti untuk kegiatan menyaring, destilasi, ekstraksi, dan lain-lain).

Output :

Hasil pengujian/larutan contoh unsir organik yang sudah dibersihkan.

Bukti Fisik :

a) buku kerja;

b) laporan hasil uji (Formulir A); dan

c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap contoh, yaitu : 0,020.

14) Membuat larutan baku pembanding. Rincian Kegiatan :


(34)

tertentu yang digunakan sebagai standar/baku pembanding untuk larutan yang belum diketahui konsentrasinya.

Output :

Larutan baku pembanding yang digunakan dalam pengujian. Bukti Fisik :

a) buku kerja;

b) laporan hasil uji (Formulir A); dan

c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rekaman hasil uji, yaitu : 0,015.

15) Melakukan pengujian kimia pada residu pestisida. Rincian Kegiatan :

Melakukan pengujian residu pestisida (setelah melakukan tahapan preparasi), meliputi : menginjekkan/menyuntikan hasil preparasi (ekstrak) dan larutan baku pembanding ke dalam alat instrumen, mengidentifikasikan hasil penyuntikan, penghitungan hasil pengujian dan mencatat dalam buku kerja harian/formulir, atau melakukan uji konfirmasi apabila hasil yang diperoleh perlu dikonfirmasi.

Output :

Hasil uji residu pestisida. Bukti Fisik :

a) rekaman hasil uji kadar yang dilampirkan pada laporan pelaksanaan kegiatan (Formulir A); dan

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,080.

16) Melakukan pengujian kimia pada toksin. Rincian Kegiatan :

Melakukan pengujian kimia pada mikotoksin (setelah melakukan tahapan preparasi) meliputi : menginjekkan/menyuntikan hasil ekstrak dan larutan baku pembanding ke dalam alat instrumen, mengidentifikasikan hasil penyuntikan, penghitungan hasil pengujian dan mencatat dalam buku kerja harian/formulir, atau melakukan uji konfirmasi apabila hasil yang diperoleh perlu dikonfirmasi. Pengujian ini dapat dilakukan pada toksin yang berasal dari bakteri.

Output :


(35)

Bukti Fisik :

a) rekaman hasil uji kadar yang dilampirkan pada laporan pelaksanaan kegiatan; dan

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,020.

17) Melakukan pengujian kimia pada kadar gula. Rincian Kegiatan :

Melakukan pengujian kadar gula meliputi : menimbang, mencatat data hasil penimbangan pada buku kerja harian, menambahkan pereaksi dan melarutkan, mereflux, mendinginkan, menitar/titrasi, dan menghitung kadar gula Output :

Hasil uji kadar gula Bukti Fisik :

a) rekaman kadar gula yang dilampirkan pada laporan pelaksanaan kegiatan (Formulir A); dan

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,045.

18) Melakukan pengujian kimia pada vitamin. Rincian Kegiatan :

Melakukan pengujian kimia kadar vitamin meliputi : menimbang, mencatat data hasil pada hasil penimbangan pada buku kerja harian, melarutkan, menitar atau menetapkan dengan alat instrumen, dan menghitung kadar vitamin.

Output :

Hasil uji kimia kadar vitamin. Bukti Fisik :

a) rekaman hasil uji kadar vitamin yang dilampirkan pada laporan pelaksanaan hasil kegiatan (Formulir A); dan b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,046.

19) Melakukan pengujian mikrobiologi untuk pemeliharaan kuman standar


(36)

Rincian Kegiatan :

Pemeliharaan kuman standar meliputi : a) kuman dibiakkan ke media nutrien agar; b) diinkubasi 24 (dua puluh empat) jam;

c) dipindahkan ke nutrient broth (inkubasi 24 jam); d) dipindahkan nutrien agar (plate/cawan);

e) inkubasi 24 jam; dan

f) dilihat pertumbuhan kuman standar dari media. Output :

Terpeliharanya dengan kuman standar. Bukti Fisik :

a) rekaman pemeliharaan kuman standar (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap kuman standar, yaitu : 0,030.

20) Melakukan pengujian mikrobiologi untuk uji lanjutan. Rincian Kegiatan :

Pengujian mikrobiologi untuk uji lanjutan meliputi :

a) pengujian-pengujian yang diperlukan penegakan secara biokomia;

b) pengujian-pengujian yang diperlukan penegakan secara serologis.

Output :

Hasil uji mikrobiologi untuk uji lanjutan. Bukti Fisik :

a) data hasil uji yang dilampirkan dalam laporan kegiatan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,040.

21) Melakukan pengujian virus. Rincian Kegiatan :

Melakukan pengujian virus meliputi : a) penyiapan dan pembuktian media; b) ekstraksi contoh;


(37)

c) pengujian :

(1) membuat pengenceran;

(2) memasukkan media ke pengenceran; (3) melakukan validasi; dan

d) pengamatan hasil virus. Output :

Hasil uji. Bukti Fisik :

a) hasil uji yang dilampirkan dalam laporan kegiatan pengujian (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap hasil uji, yaitu : 0,080.

22) Melakukan validasi untuk pengulangan (repeatability dan reproducibility).

Rincian Kegiatan :

Menentukan pengulangan (repeatability dan reproducibility) meliputi :

a) repeatibility adalah nilai yang menunjukkan perbedaan

mutlak antara dua hasil pengujian dengan metode yang sama dan kondisi yang sama (pelaksanaan, alat laboratorium dalam jangka waktu singkat);

b) penentuan validasi/verifikasi metode uji dengan cara menentukan nilai standar deviasi 6-10 kali ulangan dengan contoh berupa bahan acuan standar atau blanko contoh yang ditambahkan sejumlah tertentu analit secara homogen pada contoh, perhitungan dan pengolahan hasil pengujian dengan statistik;

c) reproductibility adalah perbedaan mutlak antara dua

hasil pengujian dengan metode yang sama dan kondisi yang berbeda (pelaksanaan, alat laboratorium, dalam jangka waktu singkat).

Output :

Hasil uji dan metode uji yang telah divalidasi. Bukti Fisik :

a) rekaman hasil uji yang dilampirkan pada laporan pelaksanaan kegiatan penentuan pengulangan (repeatibility dan reproductibility) (Formulir A).

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rekaman laporan, yaitu : 0,090.


(38)

23) Melakukan validasi untuk menentukan pembuatan kurva linearitas (linearity).

Rincian Kegiatan :

Penentuan validasi/verifikasi metode uji dengan cara menentukan kurva linearitas dari larutan contoh dengan grafik atau regresi linear (R), dengan prosedur :

a) penentuan paling sedikit 6 (enam) titik pengukuran; b) penentuan dilakukan pada contoh acuan atau blanko

contoh yang telah ditambahkan sejumlah tertentu analit secara homogen pada contoh mencakup seluruh konsentrasi kisaran kerja; dan

c) hasil eksperimen dapat dipresentasikan dengan grafik atau regresi linear.

Output :

Hasil uji dan metode yang telah divalidasi. Bukti Fisik :

a) rekaman hasil uji dan metode yang telah divalidasi yang dilampirkan pada laporan pelaksanaan kegiatan penentuan kurva linearitas (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rekaman laporan, yaitu : 0,045.

24) Menentukan perolehan kembali (recovery). Rincian Kegiatan :

Perolehan kembali (recovery) adalah tingkat perolehan kembali standar yang ditambahkan ke dalam contoh.

Prosedur penentuan perolehan (recovery) dilakukan pada sampel acuan atau blanko contoh yang telah ditambahkan sejumlah tertentu analit secara homogen pada sampel mencakup seluruh konsentrasi kisaran kerja. Hasil eksperimen dapat digambarkan dengan nilai presentase (80-100%).

Output :

Hasil uji dan metode yang telah divalidasi. Bukti Fisik :

a) rekaman hasil uji dan metode yang telah divalidasi (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :


(39)

25) Melakukan uji profisiensi dalam rangka uji homogenitas Rincian Kegiatan :

Uji profisiensi dilakukan untuk jenis pengujian, antara lain : cemaran mikroba, residu antibiotik, anti mikroba, hormon, logam berat, residu pestisida, dan residu bahan pengawet. Output :

Hasil uji profisiensi. Bukti Fisik :

a) laporan hasil uji profisiensi (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,045.

26) Menyiapkan dan mengkondisikan peralatan standar untuk kalibrasi internal peralatan.

Rincian Kegiatan :

Menyiapkan peralatan standar sebelum pelaksanaan kalibrasi sehingga siap digunakan sebagai standar ukur.

Output :

Peralatan standar yang siap digunakan. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kegiatan dan pengkondisian peralatan standar (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rekaman laporan, yaitu : 0,020.

27) Melakukan kalibrasi berdasarkan jumlah satuan pengukur secara volumetrik dan dimensi.

Rincian Kegiatan :

Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional/ internasional. Kegiatan meliputi : pendataan, penyiapan bahan dan alat kalibrasi pencatatan data kalibrasi, perhitungan kalibrasi dengan statistik dan hasil.

a) Volumetrik : buret/pipet gelas ukur, dan lain-lain. b) Dimensi : mikroskop, dan lain-lain.

Output :


(40)

Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kalibrasi (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap unit alat, yaitu : 0,020.

28) Melakukan kalibrasi berdasarkan jumlah satuan pengukur secara elektrik

Rincian Kegiatan :

Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional/internasional. Kegiatan meliputi : pendataan, penyiapan bahan dan alat kalibrasi pencatatan data kalibrasi, perhitungan kalibrasi dengan statistik dan hasil.

Elektrik : ampere meter, kapasitor, stopwatch, power supply, dan ohm meter.

Output :

Hasil kalibrasi. Bukti Fisik :

a) rekaman pelaksanaan kalibrasi (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap unit alat, yaitu : 0,020.

d. Pengawasan Mutu Hasil Pertanian Penyelia ( IIIc – III/d)

1) Mengumpulkan data dalam rangka persiapan pengawasan. Rincian Kegiatan :

Mengumpulkan data primer dan sekunder dalam rangka persiapan pengawasan, seperti : kelengkapan sarana dan prasarana produksi, program penanganan limbah, teknik produksi, program pengembangan usaha, baik on-farm maupun off-farm yang terdapat pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Tersedianya data primer dan sekunder Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengumpulan data (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).


(41)

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap paket data, yaitu : 0,180.

2) Mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data dalam rangka menyusun rencana kerja pengawasan (sarana prasarana, lokasi, budidaya, pengembangan usaha dan hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan).

Rincian Kegiatan :

Mengolah, menganalisa dan mengevaluasi data pengawasan kelengkapan dan kesesuaian penempatan sarana dan prasarana produksi, program penanganan limbah, teknik produksi, program pengembangan usaha, kebutuhan bimbingan teknis, pendampingan baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Tersedianya data hasil olahan, analisa dan evaluasi Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan pengolahan dan analisa data; b) bahan dan peralatan pengawasan mutu (Formulir A); c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

3) Menyusun rencana kerja pengawasan (sarana dan prasarana, lokasi pengawasan, budidaya, panen, pasca panen, pengembangan usaha yang berkaitan dengan produk hasil pertanian).

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengawasan kelengkapan dan kesesuaian penempatan sarana produksi, kondisi penanganan limbah, sosialisasi , bimbingan teknis dan pendampingan baik on-farm maupun off-farm pada unit usaha/kelompok usaha.

Output :

Rencana kerja pengawasan. Bukti Fisik :

a) rencana kerja pengawasan (Formulir A);

b) bahan dan peralatan pengawasan mutu (Formulir A); c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,090.


(42)

4) Menyiapkan bahan dan peralatan pengawasan mutu hasil pertanian (sarana, budidaya, pengembangan usaha hasil pertanian, sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan). Rincian Kegiatan :

a) menyiapkan kelengkapan pengawasan dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data seperti : daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain;

b) membantu penyiapan bahan dan peralatan pengawasan.

Output :

a) Daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain.

b) Bahan dan peralatan pengawasan mutu (Formulir A). Bukti Fisik :

a) daftar pertanyaan, formulir isian, dan lain-lain; b) laporan pengawasan mutu; dan

c) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

5) Mengawasi lingkungan pada pola budidaya ternak tradisional.

Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan lingkungan pada pola budidaya ternak tradisional seperti : lokasi kandang, kebersihan sekitar kandang/area peternakan, ketersediaan air, ketersediaan pakan, pembuangan kotoran ternak,dan lain-lain.

Output :

Hasil pengawasan lingkungan. Bukti Fisik :

a) laporan hasil pengawasan lingkungan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

6) Mengawasi penerapan standar mutu. Rincian Kegiatan :

Melaksanakan pengawasan penerapan standar mutu terhadap : bibit/benih, pakan, pupuk, obat-obatan/vaksin, pestisida, bahan baku, bahan tambahan pangan, bahan pembantu, produk, alat prosesing, bahan dan alat pengemas alat transportasi, dan lain-lain.


(43)

Output :

Hasil pengawasan penerapan standar mutu. Bukti Fisik :

a) laporan hasil pengawasan penerapan standar mutu (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

7) Menyusun dokumen sistem mutu untuk instruksi kerja. Rincian Kegiatan :

Pengawasan penyusunan dokumen sistem mutu untuk instruksi kerja pada unit usaha/laboratorium (instruksi kerja alat, personil, proses).

Output :

Konsep instruksi kerja unit usaha. Bukti Fisik :

a) laporan konsep instruksi kerja (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,640.

8) Menyusun dokumen sistem mutu untuk formulir Rincian Kegiatan :

Pengawasan penyusunan dokumen sistem mutu untuk formulir pada unit usaha/laboratorium (formulir penerimaan bahan baku, pengawasan kebersihan ruang produksi, suhu ruang penyimpanan dan lain-lain).

Output :

Formulir dokumen sistem mutu.

Bukti Fisik :

a) laporan konsep formulir (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,400.

9) Memeriksa dan mengesahkan dokumen sistem mutu untuk formulir/rekaman.

Rincian Kegiatan :


(44)

seperti formulir penerimaan bahan baku, formulir pengecekan suhu ruangan produksi dan lain-lain sesuai kebutuhan unit usaha.

Output :

Hasil pemeriksaan formulir/rekaman . Bukti Fisik :

a) laporan hasil pemeriksaan formulir/rekaman (FormulirA);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

10) Melakukan kaji ulang dokumen sistem mutu laboratorium untuk instruksi kerja.

Rincian Kegiatan :

Meninjau kembali dokumen sistem mutu laboratorium untuk memastikan kesinambungan, kecocokan, efektivitas dan mengetahui perubahan peningkatan serta tindak lanjut yang diperlukan.

Output :

Dokumen instruksi kerja sistem mutu laboratorium yang telah dikaji ulang.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan kaji ulang dokumen instruksi kerja sistem mutu laboratorium (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan).

Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,400.

11) Melakukan kaji ulang dokumen sistem mutu laboratorium untuk dokumen pendukung

Rincian Kegiatan :

Meninjau kembali dokumen pendukung sistem mutu laboratorium untuk memastikan kesinambungan, kecocokan, efektivitas dan mengetahui perubahan peningkatan serta tindak lanjut yang diperlukan.

Output :

Dokumen pendukung sistem mutu laboratorium yang telah dikaji ulang.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan kaji ulang dokumen pendukung sistem mutu laboratorium (Formulir A);


(45)

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

12) Mengikuti kaji ulang pertemuan manajemen sebagai penyaji. Rincian Kegiatan :

Menyajikan hasil kaji ulang manajemen

organisasi/laboratorium sebagai hasil audit internal/eksternal, informasi staf, perkembangan pengetahuan dan lain-lain.

Output :

Materi yang disampaikan pada pertemuan kaji ulang manajemen organisasi/laboratorium.

Bukti Fisik :

a) materi yang disampaikan pada pertemuan kaji ulang manajemen organisasi/laboratorium yang dilampiri pada laporan mengikuti pertemuan (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,080.

13) Menindaklanjuti kaji ulang manajemen laboratorium. Rincian Kegiatan :

Menindaklanjuti hasil kaji ulang berupa penyempurnaan dokumen, perbaikan/pengadaan peralatan atau peningkatan kemampuan personal dan lain-lain.

Output :

Tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen. Bukti Fisik :

a) laboratorium pelaksanaan kegiatan tindak lanjut hasil kaji ulang manajemen laboratorium (Formulir A);

b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

14) Melaksanakan audit internal sistem mutu meliputi penyiapan dan penilaian kemampuan teknis.

Rincian Kegiatan :

Melakukan kegiatan audit internal yang dilakukan oleh pengawas mutu hasil pertanian di laboratorium.

a) Penyiapan : kegiatan pengawas mutu hasil pertanian yang berfungsi sebagai personil/unit/bagian


(46)

laboratorium yang di audit dan ditunjuk selama pelaksanaan audit yang dilakukan pihak internal;

b) Penilaian kemampuan teknis : kegiatan

pengawas mutu hasil pertanian yang memiliki kualifikasi auditor (orang yang berwenang untuk melaksanakan audit) yang ditunjuk untuk melaksanakan audit pada suatu organisasi di laboratorium.

Output :

Hasil audit internal. Bukti Fisik :

a) laporan hasil audit internal (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap laporan, yaitu : 0,090.

15) Menyusun rencana kerja pengujian (sarana dan mutu hasil pertanian)

Rincian Kegiatan :

Menyusun rencana kerja pengujian antara lain meliputi waktu, materi, lokasi dan objek pengujian (pengujian kegiatan disesuaikan dengan jenjangnya).

Output :

Rencana Kerja.

Bukti Fisik :

a) laporan pelaksanaan kegiatan (Formulir A); b) surat penugasan (apabila dipersyaratkan). Pemberian Angka Kredit :

Angka kredit diberikan untuk setiap rencana kerja, yaitu : 0,090.

16) Melakukan pengujian kimia untuk kadar protein. Rincian Kegiatan :

Pengujian protein meliputi : menimbang, mencatat data hasil perimbangan pada buku kerja harian/formulir, menimbang katalisator atau penambahan katalis, melakukan destruksi, mendinginkan hasil destruksi, destilasi, menitar/titrasi, menghitung kadar protein.

Output :

Hasil uji kadar protein. Bukti Fisik :


(1)

1 2 3

12. 12) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan sekolah yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

13. 13) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

14. 14) Tulislah angka kredit dari unsur pengawasan dan pengujian mutu hasil pertanian yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

15. 15) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan sistem dan metoda pengawasan dan pengujian mutu hasil pertanian yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang (khusus Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli).

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

16. 16) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

17. 17) Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama. Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80% dari jumlah angka kredit kumulatif yaitu jumlah minimal yang harus dikumpulkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.

18. 18) Tulislah Angka Kredit dari unsur penunjang yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 20 % dari jumlah angka kredit kumulatif, jumlah angka maksimal yang akan diperhitungkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.


(2)

1 2 3

20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang.

21. 21) Tulislah jabatan Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang sesuai dan atau pangkat dan golongan yang sesuai dengan angka kredit yang diperoleh dengan melihat komposisi unsur utama dan unsur penunjang seperti pada tabel angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pengawas Mutu Hasil Pertanian (Lampiran III dan IV Peraturan MENPAN Nomor PER/17/M.PAN/4/2006).

22. 22) Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat/jabatan tersebut.

23. 23) Tulislah nama kota dan tanggal penetapan angka kredit tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir oleh Ketua Tim Penilai.

24. 24) Tulislah nama dan NIP Ketua Tim Penilai.


(3)

LAMPIRAN XII PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/5/2007 TANGGAL : 8 Mei 2007

PENETAPAN ANGKA KREDIT

PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN TERAMPIL/AHLI *) NOMOR : ………. 1)

Instansi : Masa Penilaian :

Bulan ... s/d bulan …………... 2)

Tahun 200

I KETERANGAN PERORANGAN

1 N a m a 3)

2 N I P 4)

3 Nomor Seri KARPEG 5)

4 Jenis Kelamin 6)

5 Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya 7)

6 Jabatan Fungsional /TMT 8)

7 Masa Kerja Golongan Lama 9)

8 Masa Kerja Golongan Baru 10)

9 Unit kerja 11)

II PENETAPAN ANGKA KREDIT L A M A B A R U JUMLAH

1 UNSUR UTAMA

A 1) Pendidikan Formal 12)

2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP)

13)

B Pengawasan dan pengujian mutu hasil

pertanian 14)

C Pengembangan Sistem dan Metoda Pengawasan dan pengujian mutu hasil

pertanian 15)

D Pengembangan Profesi 16)

Jumlah Unsur Utama 17)

2 UNSUR PENUNJANG PENGAWAS MUTU HASIL

PERTANIAN 18)

Penunjang tugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian

Jumlah Unsur Penunjang 19)

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 20)

III DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM

JABATAN………. / PANGKAT……….. 21)

TMT……… 22)

Ditetapkan di : 23)

Pada tanggal :

Pejabat yang berwenang

Menetapkan angka kredit,

--- 24)

NIP.

ASLI disampaikan dengan hormat kepada :

Kepala BKN atau Kepala Kantor Wilayah BKN di ……….. 25) TEMBUSAN disampaikan kepada :

1. Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang bersangkutan; 2. Pimpinan Unit Kerja Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang

bersangkutan;

3. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan;

4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 5. Kepala Biro Kepegawaian Instansi yang bersangkutan


(4)

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN XII

PENILAIAN ANGKA KREDIT

NO. NOMOR

KODE URAIAN

1 2 3

1. 1) Tulislah Nomor Penilaian Angka Kredit.

2. 2) Tulislah tanggal masa penilaian angka kredit sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

TANGGAL MULAI PENILAIAN

a. Bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang belum pernah mendapat Penetapan Angka Kredit tidak perlu diisi.

b. Bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit (PAK).

TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN

a. Untuk periode penilaian bulan Januari, akhir penilaian 31 Januari tahun yang bersangkutan.

b. Untuk periode penilaian bulan Juli, akhir penilaian 31 Juli tahun yang bersangkutan.

3. 3) Tulislah nama Pegawai Negeri Sipil/Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang diusulkan Penetapan Angka Kreditnya sesuai dengan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

4. 4) Tulislah NIP Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang bersangkutan. 5. 5) Tulislah Nomor Karpeg Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang

bersangkutan.

6. 6) Diisi dengan jenis kelamin.

7. 7) Tulislah pendidikan sekolah tertinggi terakhir Pengawas Mutu Hasil Pertanian sesuai DUPAK.

8. 8) Tulislah jabatan Pegewai Negeri Sipil/Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang bersangkutan sesuai dengan SK terakhir dan mulai berlakunya jabatan tersebut.

9. 9) Masa kerja golongan lama diisi dengan masa kerja yang tertulis pada keputusan kepangkatan terakhir.

10. 10) Masa kerja golongan baru diisi dengan masa kerja lama ditambah dengan masa kerja sampai dengan tanggal penilaian dilakukan. 11. 11) Tulislah nama unit kerja yang bersangkutan.


(5)

1 2 3

12. 12) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan sekolah yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

13. 13) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

14. 14) Tulislah angka kredit dari unsur pengawasan dan pengujian mutu hasil pertanian yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

15. 15) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan sistem dan metoda yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang (khusus Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli).

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

16. 16) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

17. 17) Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama. Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80% dari jumlah angka kredit kumulatif yaitu jumlah minimal yang harus dikumpulkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.

18. 18) Tulislah Angka Kredit dari unsur penunjang yang diperoleh Pengawas Mutu Hasil Pertanian dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 20 % dari jumlah angka kredit kumulatif, jumlah angka maksimal yang akan diperhitungkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.


(6)

1 2 3

20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang.

21. 21) Tulislah jabatan Pengawas Mutu Hasil Pertanian yang sesuai dan atau pangkat dan golongan yang sesuai dengan angka kredit yang diperoleh dengan melihat komposisi unsur utama dan unsur penunjang seperti pada tabel angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pengawas Mutu Hasil Pertanian (Lampiran III dan IV Peraturan MENPAN Nomor PER/17/M.PAN/4/2006).

22. 22) Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat/jabatan tersebut.

23. 23) Tulislah nama kota dan tanggal penetapan angka kredit tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir oleh Pejabat Penetap Angka Kredit.

24. 24) Tulislah nama pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. 25. 25) Tulislah nama dan alamat Kantor BKN/Kanreg BKN yang

bersangkutan