BAB III METODE PENELITAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SD Negeri
BAB III METODE PENELITAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SDN 1 Sedadi Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 36 siswa
dengan 21 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif, karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah di kelas.
SDN 1 Sedadi Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan adalah sekolah yang terletak di Dusun Sedadi, sebelah kiri berbatasan dengan rumah- rumah penduduk, bagian belakang berbatasan dengan perkebunan, sebelah kanan berbatasan dengan rumah-rumah penduduk dan bagian depan adalah jalan raya yang menghubungkan antar desa.
Siswa SDN 1 Sedadi Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dengan jumlah 216 siswa. Staf pengajar terdiri dari 7 guru, 1 penjaga dan 1 kepala sekolah. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00. Kecuali pada hari Jumat dan Sabtu berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu model kooperatif tipe NHT dan hasil belajar IPA. Model kooperatif tipe NHT adalah pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah menyimak tujuan pembelajaran, membentuk kelompok, menyimak petunjuk melaksanakan masyarakat belajar, mengerjakan tugas dalam kelompok, menyampaikan pendapat, berbagi pengalamannya kepada teman satu kelompok, sharing hasil pekerjaan dengan kelompok lain, membuat kesimpulan bersama, dan melakukan evaluasi. Hasil belajar adalah besarnya total skor yang diperoleh dari tes dan non tes dibagi dua.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart R. Prosedur penelitian melalui 2 siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni Planning (Perencanaan Tindakan),
Acting (Implementasi Tindakan) dan Observasing (Observasi), serta Reflecting
.(Refleksi) (Supardi,2007:117) Secara tergambar, prosedur penelitian ini disajikan melalui gambar 3.1 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart di bawah ini.
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart1. Siklus I
Dalam siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pra siklus. Setiap siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Tahap Perencanaan Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disajikan melalui lampiran 1 dengan kompetensi yang ingin dicapai yaitu: mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
Dalam tahap ini langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah adalah menyusun rencana dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pembelajaran, diantaranya menyusun RPP, menyiapkan lembar observasi implementasi tindakan.
b.
Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah mengimplementasi tindakan yang disusun dalam RPP yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c.
Refleksi.
Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan- hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.
2. Siklus 2
Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yang terdiri dari:
a. Tahap Perencanaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan siklus 1 yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP (lampiran 2) yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai yakni tentang mengidentifikasi jenis-jenis tanah. RPP dalam siklus ini dibuat untuk 2 kali pertemuan, menyiapkan format lembar observasi untuk guru sebagai alat untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dan lembar observasi untuk siswa serta membuat alat evaluasi siswa.
Perencanaan dalam siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini disertai dengan penambahan atau penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus 1.
b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengimplementasi tindakan yang disusun dalam RPP yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi.
Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer (tes dan rubrik unjuk kerja) dan data sekunder berupa skor tes pra siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dengan instrument butir soal dan teknik non tes dengan instrumen rubrik unjuk kerja.
3.5. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah proses pembelajaran pada tiap siklus dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas IV SD Negeri 1 Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.
Validitas suatu tes atau instrumen adalah instrument yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Sugiyono (2010: 67) Taraf validitas empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas ( xy ). Koefisien validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:73), suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki kooefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Distribusi Tingkat Validitas InstrumenInterval Kategori
0,80
- – 1,00 Sangat Tinggi 0,60 Tinggi – 0,80
0,40 Cukup
- – 0,60 0,20 Rendah – 0,40
0,00
- – 0,20 Sangat Rendah Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik
Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reabilitas menggunakan kriteria sebagai berikut : a : tidak dapat diterima
≤ 0,7 : dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : reliabilitas bagus
0,8 < a ≤ 0,9 a > 0,9 : reliabilitas memuaskan Hasil perhitungan validitas di kelas IV SD Negeri 1 Sedadi Kecamatan
for Windows . Hasil uji validitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
VAR00012 .625 Valid
VAR00025 .076 Tidak Valid
VAR00024 .247 Valid
VAR00023 .010 Tidak Valid
VAR00022 -.261 Tidak Valid
VAR00021 .213 Valid
VAR00020 .436 Valid
VAR00019 .558 Valid
VAR00018 .602 Valid
VAR00017 .495 Valid
VAR00016 .091 Tidak Valid
VAR00015 .373 Valid
VAR00014 .149 Tidak Valid
VAR00013 .202 Valid
VAR00011 .481 Valid
3.2 Tabel 3.2
VAR00010 .656 Valid
VAR00009 .504 Valid
VAR00008 .676 Valid
VAR00007 .817 Valid
VAR00006 .350 Valid
VAR00005 .597 Valid
VAR00004 .504 Valid
VAR00003 .373 Valid
VAR00002 .504 Valid
VAR00001 .377 Valid
Correlation Keterangan
Corrected Item-Total
Distribusi Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 1
Tabel 3.2 Distribusi Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 1 nampak bahwa dari 25 soal yang diuji terdapat 5 soal yang tidak valid yakni soal nomor 14, 16, 22, 23, dan 25. Sedangkan soal yang valid ada ada 20 soal yakni soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, dan 24. Tabel 3.3 Distribusi Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2VAR00013 .419 Valid
VAR00024 .225 Valid
VAR00023 .033 Tidak Valid
VAR00022 -.193 Tidak Valid
VAR00021 .091 Tidak Valid
VAR00020 .476 Valid
VAR00019 .362 Valid
VAR00018 .419 Valid
VAR00017 .342 Valid
VAR00016 -.126 Tidak Valid
VAR00015 .413 Valid
VAR00014 .227 Valid
VAR00012 .403 Valid
Corrected Item-Total
VAR00011 .562 Valid
VAR00010 .540 Valid
VAR00009 .586 Valid
VAR00008 .653 Valid
VAR00007 .813 Valid
VAR00006 .272 Valid
VAR00005 .632 Valid
VAR00004 .362 Valid
VAR00003 .407 Valid
VAR00002 .344 Valid
VAR00001 .413 Valid
Correlation Keterangan
VAR00025 -.044 Tidak Valid
Tabel 3.3 Distribusi Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2 nampak bahwa dari 25 soal yang diuji terdapat 10 soal yang tidak valid yakni soal nomor 5, 9, 10,15, 16, 18, 21, 22, 23, dan 25. Sedangkan soal yang valid ada ada 15 soal yakni soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 20 dan 24.
Uji Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil, konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68). Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas
alpha cronbach . Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 20.0
for windows. Menurut Azwar (2007: 44), reliabilitas mengacu pada konsistensi
atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007: 44). Klasifikasi reliabelitas menurut Arikunto (2009: 75) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Distribusi Tingkat Reliabilitas InstrumenInterval Kategori
0,80
- – 1,00 Sangat Tinggi 0,60 Tinggi – 0,80
0,40 Cukup
- – 0,60 0,20 Rendah – 0,40
0,00
- – 0,20 Sangat Rendah Hasil uji reliabilitas instrumen yang diolah dengan SPSS 20,0 for windows pada saat uji instrumen butir soal, reliabilitas soal siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.6.
Cronbach's N of Items
Alpha .840
15 Pada tabel 3.5 reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,840 yang artinya instrumen berada pada kategori reliabilitas atau keajekan yang sangat tinggi
Tabel 3.6 Distribusi Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2Cronbach's N of Items
Alpha .808
15 Pada tabel 3.6 reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha 0,808 yang artinya instrumen berada pada kategori reliabilitas atau keajekan sangat tinggi.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil tes pra siklus, siklus I dan siklus II.
3.7. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila hasil belajar siswa meningkat dengan pencapaian ketuntasan secara klasikal sebanyak 80% dari seluruh siswa telah tuntas dengan skor KKM ≥75.