BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples No

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Awal

  Hasil belajar IPA Siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas V hanya 70% dengan rata-rata kelas hanya 74. Hal ini belum sesuai dengan tujuan ayang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada ata pelajaran IPA yaitu 73. Hasil belajar IPA selangkapnya dapat dilihat pada tabel 9. Di bawah ini: Tabel 9.

  Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Pra Siklus

  No. Ketuntasan Frekuensi Prosentase

  1. Tuntas 15 56%

  2. Tidak Tuntas 12 44% Jumlah 27 100% Nilai Maksimum

  85 Nilai Minimum

  55 Nilai Rata-Rata

  70 Berdasarkan tabel 5, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya 15 siswa dan siswa yang tidak tuntas 12 siswa. Terlihat pula ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 85 dengan nilai terendah

  55. Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V disebabkan oleh guru kelas V SD Negeri 2 Danyang yang kurang kreatif, dalam kelgiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa, mendominasi waktu dalam kegiatan belajar mengajar, membatasi kreatifitas siswa. Selain itu siswa dalam mengikuti mengikuti pelajaran berani bertanya, konsentrasi siswa dalam pembelajarn rendah, sebagian besar siswa tidak dapat memnjawab pertanyaan guru, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses berlangsung sebagaian besar siswa tampak sudah menguasi pelajaran. Setiap pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa hampir semua menjawab benar tetapi begitu pelajaran berakhir pada hari berikutnya ditanya sudah tidak ada yang bisa menjawab. Dari hasil analisis data hasil bejar pra siklus dijadikan sebgai sempel penelitian.Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklusnya dilakukan 2 kali pertemuan dengan penerapan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples dalam pembelajaran IPA.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

  1) Perencanaan Hasil evaluasi pra siklus menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dalam perencanaan siklus 1 guru: 1) menyusun rencana pembelajaran dengan menerapakan pendekatan scientific dengan model examples non examples atau sumber masalahnya pada pokok bahasan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. 2) menyiapakan mendia yang digunakan yaitu gambar bagian-bagian tumbuhan. 3) menyiapkan lembar kerja siswa. 4) menyiapkan test akhir tiap siklus dengan materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. 5) menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pemblajaran mengunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples. 6) menyiapakan soal perbaiakan dan pengayaan. 2) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan sisklus satu dilakukan slama dua kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran kelas V SD Negeri 2 Danyang.Dalam pembelajaran yang dilakukan dinilai oleh observer atau guru kelas.Pada pertama dan kedua dilaksanakan secara bersamaan pada tanggal 4 Desember 2014. Kegiatan awal pembelajaran memberikan penjelasan tentang pelajaran yang akan siswa kelas V belum pernah mengikuti pembelajaran melalui pendekatan scientific dengan model examples non examples. Pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah antara lain: 1) mengabsen siswa. 2) menyampiakan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. 3) melakukan apersepsi, mengajak siswa menyanyikan lagu tik-tik bunyi hujan dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dibahas. 4) mengajak siswa untuk membaca bacaan. 5) bertanya jawab mengenai bacaan. 6) menjelaskan materi pembelajaran dengan gambar yang sudah ditetapkan. 7) membagi siswa ke dalam kelompok kecil. 8) membagikan lembar kerja siswa. 9) meminta siswa dalam kelompok untuk mengamati dan menganalisis gambar yang sudaah ditentukan. 10) meminta siswa untuk melaporkan hasil temuannya. 11) meminta siswa membuat rangkuman hasil temuannya. 12) memberikan soal evaluasi. 3) Hasil Tindakan

  Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh observer yang sudah ditetapkan. Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran mengunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples pada siklus 1 tersaji pada Tabel 10 di bawah ini:

  Tabel. 10 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

  Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Melalui Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples.

  Siklus 1

  

Pertemuan Sub Tema Total Nilai Kriteria

Skor Aktivitas

  Siklus 1

  2. Indonesiaku, Bangsa yang 38 86% Baik Berbudaya

  Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003) No. Kriteria Nilai

  1. Baik Sekali 90 – 100

  2. Baik

  80

  • – 90

  3. Cukup

  70

  • – 80

  4. Kurang

  60

  • – 70 Tabel 6 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran melalui pendekan scientific dengan model examples non examples pada siklus 1 memperoleh skor 65 dengan nilai presentase 85% dikatakan baik.

  Hasil belajar IPA siswa yang dilakuakan pada akhir siklus 1 setelah memperoleh tindakan meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus tersaji pada tabel 11 dibawah ini:

  Tabel 11 Hasil Belajar Siklus 1 Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

  No. Ketuntasan Frekuensi Prosentase

  1. Tuntas 20 74%

  2. Tidak Tuntas 7 26% Jumlah 27 100% Nilai Maksimum 100 Nilai Minimum

  60 Nilai Rata-Rata

  80 Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 80 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 70.Jumlah siswa yang tuntas belajaranya pada siklus 1 meningkat menjadi 20 siswa, sementara itu pra siklus hanya 15 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum yaitu 100 nilai minimumnya 60. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang melalui pendekatan atau yang memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil tes siklus 1 apabila dianalsis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3 dibawah ini:

  

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

26%

  1 Tuntas

  2 Tidak Tuntas 74%

  Gambar 3 Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Siklus 1

  Siswa yang tuntas apada siklus 1 mencapai 85%, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 15% meningkan dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada siklus 1 sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indicator kinerja pada peniliatian ini.Indicator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 27 siswa nilainya tuntas dalam atau ketuntasan klasikal 80%. Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siwa yang telah tuntas pada siklus mencapai 85% (23 siswa), oleh karena itu peneliti dilanjutkan dengan mempersiapkan siklus 2. 4) hasil Observasi

  Pada siklus 1 kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan pendekan scientific dengan model examples non examples di amati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siwa kegiatan guru dalam menerapkan pendekatan scientif dengan model examples non examples pada tabel.12 di bawah ini: Tabel 12

  Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Menggunakan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples.

  Siklus 1

  

Pertemuan Sub Tema Total Nilai Kriteria

Skor Aktivitas

  Siklus 1

  2. Indonesiaku, Bangsa yang 43 83% Baik Berbudaya

  Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003) No. Kriteria Nilai

  1. Baik Sekali

  90

  • – 100

  2. Baik

  80

  • – 90

  3. Cukup

  70

  • – 80

  4. Kurang

  60

  • – 70 Pada siklus 1 kegiatan guru dam menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples setelah diamati oleh observer mendapat skor 58 atau presentase 81% dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik. 5) Hasil Refleksi Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diakan refleksi proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari observer, agar pada siklus 2 hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

  (1) Pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples masih kurang baik. Karena guru tidak membantu dalam melakukan penemuan terhadap gambar yang diamati. Selain itu guru harus menegur siswa yang ramai agar tidak memnggangu siswa lain. Hampir semua kegiatan yang direncanakan dilakukan akan tetapi belum maksimal.

  Sehingga pada pertemuan siklus 2 guru harus seoptimal mungkin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. (2)

  Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 yaitu 74% siswa tuntas meningkat dibandingkan dengan ketuntasan belajar siswa sebelum dilakuakan tindakan yaitu 56%. Rata-rata siklus 1 mencapai 80 sedangkan rata-rata pra siklus 70. Hasil belajar siswa siklus 1 belum sesuai dengan indicator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu ketuntasan klasikal mencapai 80%. Sehingga per;u ada perbaikan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples pada siklus 2.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2

  1) Perencanaan Hasil evaluasi siklus 1 menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Dalam perencanaan siklus 2 guru: 1) menyusun rencana pembelajaran dengan menerapakan pendekatan scientific dengan model examples non examples atau sumber masalahnya pada pokok bahasan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. 2) menyiapakan mendia yang digunakan yaitu gambar bagian-bagian tumbuhan. 3) menyiapkan lembar kerja siswa. 4) menyiapkan test akhir tiap siklus dengan materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. 5) menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pemblajaran mengunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples. 6) menyiapakan soal perbaiakan dan pengayaan. 2) Pelaksanaan Tindakan

  Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama dua kali pertemuan yang pembelajaran yang dilakukan dinilai oleh observer atau guru kelas.Pada pertama dan kedua dilaksanakansecara bersamaan pada tanggal 12 Desember 2014. Kegiatan awal pembelajaran memberikan penjelasan tentang pelajaran yang akan dilaksanakan, agar siswa mengerti pembelajaran yang akan dilakuakan. Pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah antara lain: 1) mengabsen siswa. 2) menyampiakan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. 3) melakukan apersepsi, mengajak siswa menyanyikan lagu menanam jagung dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dibahas. 4) mengajak siswa untuk membaca bacaan. 5) bertanya jawab mengenai bacaan. 6) menjelaskan materi pembelajaran dengan gambar yang sudah ditetapkan. 7) membagi siswa ke dalam kelompok kecil. 8) membagikan lembar kerja siswa. 9) meminta siswa dalam kelompok untuk mengamati dan menganalisis gambar yang sudaah ditentukan. 10) meminta siswa untuk melaporkan hasil temuannya. 11) meminta siswa membuat rangkuman hasil temuannya. 12) memberikan soal evaluasi. 3) Hasil Tindakan

  Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pelajaran mengunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples pada siklus 2 tersaji pada Tabel 13 di bawah ini:

  Tabel. 13 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

  Selama Mengikuti Proses Pembelajaran Melalui Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples.

  Siklus 2

  

Pertemuan Sub Tema Total Nilai Kriteria

Skor Aktivitas

  Siklus 2

  3. Indonesiaku, Bangsa yang 41 93% Baik Cinta Damai

  Sekali Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003) No. Kriteria Nilai

  1. Baik Sekali 90 – 100

  2. Baik

  80

  • – 90

  3. Cukup

  70

  • – 80

  4. Kurang

  60

  • – 70 Tabel 9 menunjukkan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran melalui pendekan scientific dengan model examples non examples pada siklus 2 memperoleh skor 71 dengan nilai presentase 93% dikatakan baik sekali.

  Hasil belajar IPA siswa yang dilakuakan pada akhir siklus 2 setelah memperoleh tindakan meningkat dibandingkan hasil belajar pra siklus tersaji pada tabel 14 dibawah ini:

  Tabel 14 Hasil Belajar Siklus 2Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

  No. Ketuntasan Frekuensi Prosentase

  1. Tuntas 23 85%

  2. Tidak Tuntas 4 15% Jumlah 27 100% Nilai Maksimum 100 Nilai Minimum

  60 Nilai Rata-Rata

  89 Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 89 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 70 dan silkus 1 adalah 80.

  Jumlah siswa yang tuntas belajaranya pada siklus 2 meningkat menjadi 23 siswa, sementara itu pra siklus hanya 15 siswa dan siklus 1 adalah 20 siswa. Tabel 10 diatas menunjuakan bahwa perolehan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 examples pada siklus 2 dengan jumlah siswa yang nilaianya <73 atau yang memenuhi KKM sudah terilihat sangat meningkat. Hasil tes siklus 2 apabila dianalsis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3 dibawah ini:

  

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2

15%

  1 Tuntas

  2 Tidak Tuntas

85%

  Gambar 4 Presentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Siklus 2

  Gambar 2 menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 2 sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indicator kinerja pada penelitian ini. Indicator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila telah tercapai 80% keltuntasan hasil belajar siswa kelas V. dari data tersebut dapat dieroleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas pada siklus 2 mencapai 85% (23 siswa). Dari hasil data siklus 2 tersebut sudah menunjukkan keberhasilan ketuntasan belajar siswa yang sudah sesuai dengan indicator keberhasilan penelitian. 4) hasil Observasi

  Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan pendekan scientific dengan model examples non examples pada siklus 2 yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari pada siklus 1

  (1) Pada siklus 2 siswa sudah terbiasa terhadap pembelajaran yang telah dilakauan kelihatan aktif dan siswa tidak ramai sendiri. Siwa sebelumnya tidak berani bertanya menjadi berani tanya terhadap kesuliatan yang ditemui.

  1. Baik Sekali 90 – 100

  60

  4. Kurang

  70

  3. Cukup

  80

  2. Baik

  Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003) No. Kriteria Nilai

  Tabel 15 Hasil Penilaian Kinerja Guru dalam Menggunakan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non

  92 Baik Sekali

  48

  3. Indonesiaku, Bangsa yang Cinta Damai

  Siklus 2

  Pertemuan Sub Tema Total Skor Nilai Aktivitas Kriteria

  Siklus 2

  Examples.

  • – 90
  • – 80
  • – 70 Pada siklus 2 kegiatan guru dam menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples setelah diamati oleh observer mendapat skor 58 atau presentase 91% dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik sekali. 5) Hasil Refleksi Pada akhir kegiatan siklus 2 diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakuakan. Refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari observer. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

  (2) Pada siklus 2 iyang dilakuakan guru sudah bisa dikatan berhasil, yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan belajar siswa yaitu 23 siswa atau 85% siswa tuntas.

4.2 Hasil Analisis Data

  Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil pembelajaran dan kegiatan pembelajaran baik dari siklus 1 dan siklus 2 sebagian berikut:

  4.2.1 Hasil Penilaian Kegiatan Guru dalam Menerapkan Pendekatan Scientific dengan Model Examples Non Examples.

  Setelah diamati atau dicatat oleh observer kinerja guru dalam mengajar menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples yang tampak tabel 16 dan gambar 5 dibawah ini:

  Tabel 16 Perbandingan Kegitan Guru mengajar menggunakan Pendekatan Scientific dengan

  Model Examples Non Examples Siklus 1 dan Siklus 2 Aktifitas Mengajar Nilai Prosentanse Kriteria

  Siklus 1 83% Baik Siklus 2 92% Baik Sekali

  Keterangan Kriteria (Depdiknas, 2003) No. Kriteria Nilai

  1. Baik Sekali

  90

  • – 100

  2. Baik

  80

  • – 90

  3. Cukup 70 – 80

  4. Kurang

  60

  • – 70

  92% 83% SIKLUS 1 SIKLUS 2

NILAI KEGIATAN MENGAJAR GURU

  Gambar 5 Perbandingan Kegitan Guru mengajar menggunakan Pendekatan Scientific dengan

  Model Examples Non Examples Siklus 1 dan Siklus 2 Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples pada siklus 1 yaitu

  81% dengan kategori baik, pada siklus 2 yaitu 92% dengan criteria baik sekali. Dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang dari setiap pertemuan siklus mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai prosentase kegitan guru mengajar. Jika dilihat dari seluruh kegiatan pembelajaran yang direncanakan, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil.

4.2.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

  Setelah diamati dan dicatat oleh observer mengenai masil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 danyang pada pembelajaran IPA diperoleh data seperti tampak pada tabel 17 di bawah ini:

  Tabel 17 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang

  Gambar 6 Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat baha nilai rata-rata belajar siswa sebelum tindakan kelas dilakasankan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 70 dengan

  4

  23

  80

  

7

  20

  70

  12

  15

  89 Dari tabel 17 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra siklus sampai siklus 2. Nilai siswa yang diatas KKM dari pra siklus 15 siswa meningkat pada siklus 1 menjadi 20 siswa, meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 23 siswa dari 27 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 6 di bawah ini:

  Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 No. Ketuntasan

  80

  70

  70 Rata-Rata Nilai

  60

  55

  7 26% 4 15% Jumlah 27 100 27 100 27 100 Nilai Maksimum 85 100 100 Nilai Minimum

  2 Tidak Tuntas 12 44%

  1 Tuntas 15 56% 20 74% 23 85%

  PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLUS 2 F % F % F %

  89 TUNTAS TIDAK TUNTAS NILAI RATA-RATA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA

PRA SIKLUS 1 SIKLUS 2 menggunakan pendekatan scientific dengan model examples non examples nilai rata-rata siklus 1 menjadi 80 dengan ketuntasan belajar mencapai 74 % siswa tuntas, sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata menjadi meningkat menjadi 89 dengan ketuntasan belajar mencapai 85% siswa tuntas hasil belajarnya.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

  Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Sebelum diadakan tindakan (Pra Siklus) di kelas V SD Negeri 2 Danyang menunjukkan hasil belajar yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siswa dari 27 siswa hanya 15 siswa yang tuntas atau mencapai KKM (73) dengan persentase 56% dan 12 siswa belum tuntas atau belum mencapai KKM (73) dengan persentase 44%. Selain itu, rata-rata nilai siswa yang diperoleh hanya

  70. Hal ini disebabkan, sesuai dengan yang diungkapkan dalam latar belakang masalah yaitu pembelajaran belum maksimal karena belum ada inovasi terhadap kondisi lingkungan kelas, pembelajaran yang bersifat konvensional, dimana metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, siswa kurang didorong untuk aktif atau cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik dan membosankan yang mengakibatkan tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan berdampak terhadap hasil belajar siswa . Setelah dilakukan tindakan menggunakan Pendekatan

  

Scientific dengan Model Examples Non Examples diperoleh peningkatan hasil

  belajar IPA siswa. Adapun peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I ketuntasan hasil belajar sebesar 74% tuntas dengan jumlah siswa 20 dan 26% belum tuntas dengan jumlah siswa 7. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh adalah sebesar 80 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Sedangkan pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar sebesar 85% tuntas dengan jumlah siswa 23 dan 15% belum tuntas dengan jumlah siswa 4. Pada siklus II rata-rata nilai siswa yang diperoleh adalah sebesar 89 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Berdasarkan perolehan hasil nilai yang didapat pada siklus l dan siklus ll bahwa pembelajaran melalui pendekatan Scientific dengan model

  

Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD

Negeri 2 Danyang tahun pelajaran 2014/2015.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azhar (2014), dan Adi Kusuma (2011) yang menunjukkan bahwa melalui pendekatan

  

Scientific dengan model Examples Non Examples dapat meningkatkan hasil

  belajar siswa. Selain itu penelitian ini sejalan dan sesuai dengan pendapat Slavin dan Chotimah (2007:1) yang telah dikemukakan pada kajian teori dan pendapat Buelh dalam Sofyan Adi (2011:8) yang mengemukakan keunggulan model Examples Non Examples salah satunya mempengaruhi hasil belajar siswa.

  Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kelebihan-kelebihan penerapan pendekatan Scientific dengan model Examples Non Examples sesuai dengan pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya. Penerapan pendekatan Scientific dengan model Examples Non Examples menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa mengalami sendiri, menemukan sendiri konsep- konsepnya dan menyimpulkan sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pendekatan Scientific dengan model Examples Non Examples memberdayakan seluruh komponen dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan meriah dengan variasi kegiatan dan tata ruang kelas, sehingga siswa termotivasi dan meningkatkan hasil belajarnya. Kegiatan pembelajaran yang demikian membuat siswa tertarik sehingga mudah untuk memahami materi pembelajaran dengan baik. Karena siswa dapat memamahami materi pembelajaran dengan baik, maka hasil belajar siswa pun meningkat. Namun pada penelitian ini masih terdapat 4 siswa yang belum tuntas dari KKM yang sudah ditentukan. Setelah mendapat informasi dari guru kelas, siswa yang belum tuntas karena 2 siswa tersebut dalam sejarahnya pernah tinggal kelas dan 2 siswa lainya tergolong kurang kemampuan akademiknya dibandingkan teman-temannya.

  Selain itu temuan hal baru setelah menggunakan pendekatan Scientific dengan model Examples Non Examples adalah siswa menjadi lebih antusias terhadap pembelajaran karena kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan, variasi tata ruang dan suasana lebih hidup karena siswa dilibatkan secara aktif dari

  

Scientific dengan model Examples Non Examples juga menumbuhkan kerjasama

  atau keakraban antar siswa yang sebelumnya kurang, menumbuhkan sikap toleransi dan apresiatif melalui kegatan diskusi dan presentasi kelompok, serta keberanian siswa untuk tampil dan berpendapat.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 14

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SD N PLUMUTAN KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJAR 20142015 SKRIPSI

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 71

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN

0 0 25

4.1.1 Deskripsi PraSiklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pa

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN

0 0 111

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples Non Examples Pada Sisw

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples Non Examples Pada Siswa Kelas V SD N

0 0 17