SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL

SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA KOPERASI SERBA USAHA KELUARGA MITRATANI 27 KECAMATAN MANGLI KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi

Bisnia pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisten Pembimbing :

Hadi Hidayatullah Falah Riza Meilina Pu tri R. Dian Puspasari Ina A. Yenny Prasyaning P. Tantri Wulandari S. Dani Widjaya

Oleh:

Golongan K / Kelompok 3 LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN PRO GRAM ST UDI AGRI BISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2016

SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA KOPERASI SERBA USAHA KELUARGA MITRATANI 27 KECAMATAN MANGLI KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi

Bisnia pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisten Pembimbing:

Dani Widjaya

Oleh :

Golongan K/ Kelompok 3 LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2016

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

GOLONGAN K / KELOMPOK 3 Koordinator : Andzar Syahrian

Anggota : 1. Ahmad Firanda (131510601063)

2. Sulistiyowati (141510601001)

3. Dwi Merinda (141510601070)

4. Irfan Arif Firmansyah (141510601144)

5. M.Syauqi Hasbi (141510601147)

6. Luthvi Anisa (141510601154)

7. Faridatul Hasanah (141510601157)

8. Ani Domiah (141510601167)

9. Titis Luttiyana (141510601171)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis dengan Judul “Sistem

Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada Koperasi Serba Usaha Mitratani

27 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember ” telah diperiksa dan disahkan oleh Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian pada:

Hari : Tanggal

Koordinator Praktikum Asisten Pembimbing Komunikasi Bisnis

Dian Puspitasari Ina Ayati Dani Widjaya

NIM: 131510601017 NIM: 121510601021

Mengesahkan Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Sudarko, SP., M.Si NIP. 198002032005011001

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Lapang Praktikum Komunikasi Bisnis

dengan judul “Sistem Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada Koperasi

Serba Usaha Keluarga Mitratani 27 Kecamatan Mangli Kabupaten

Jember ”dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan laporan praktek lapang ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir Jani Januar, MT., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember

2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur. M selaku Ketua Jurusan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

3. Tim dosen pembicara mata kuliah Komunikasi Bisnis

4. Sudarko, SP., M.Si selaku Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan

5. Tim asisten Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian yang telah memberikan bimbingan mulai awal hingga akhir

6. Direktur dan segenap jajaran KSU Keluarga Mitratani 27

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal hingga terselesaikannya laporan akhir praktikum ini. Kami menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Penyusunan Laporan Praktek Lapang ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan dan kebaikan.

Jember, Mei 2016

Penyusun

iv

DAFTAR GAMBAR

No

Judul Gambar

Halaman

1. Langkah – Langkah Proses Komunikasi..................................

2. Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitratani 27....................

3. Skema Komunikasi Intenal......................................................

4. Skema Komunikasi Ekternal...................................................

vii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumbangan sektor pertanian bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia selalu menduduki posisi yang sangat vital. Pemilihan sektor pertanian sebagai andalan pembangunan nasional setidaknya didukung beberapa alasan. Penduduk Indonesia sebagian besar masih hidup di sektor pertanian atau menggantungkan kehidupannya dari kegiatan yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki kaitan dengan sektor pertanian. Indonesia masih menghadapi masalah pangan, baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Komoditas pangan juga memiliki nilai strategis sebagai komoditas politik. Ketegaran sektor pertanian dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia dibandingkan dengan sektor lainnya. Besarnya sumbangan sektor pertanian bagi pengembangan sektor industri (penyedia bahan baku, penyedia tenaga kerja murah, penyedia modal maupun konsumen produknya) terutama di awal pembangunan sektor industri (Oktavia dkk, 2015).

Indonesia sebagai negara agraris dan juga negara maritim dengan letak geografis yang strategis dan berada di kawassan Asia Tenggara. Indonesia memiliki penduduk dengan karakteristik budaya yang beraneka ragam. Banyaknya ciri budaya yang beraneka ragam di Indonesia membutuhkan adanya suatu alat komunikasi selain bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa. Komunikasi sangat dibutuhkan bagi setiap orang untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut (Lubis, 2015).

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun proses pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun proses pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat

Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang berniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada), dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Pengusaha dalam bisnis harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang menguntungkan agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dalam jangka panjang. Pengusaha juga harus selalu peka terhadap kesempatan atau peluang baru dalam memuaskan keinginan pembeli (Umar, 2008).

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi bisnis juga dapat berarti pertukaran gagasan, pendapat, informasi yang memiliki tujuan yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal dalam dunia bisnis yang dilakukan. Dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu saja), juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis agar pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat tercapai (Purwanto, 2008).

Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Terdapat beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas .

Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. Business Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. Business

dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba (Chandra, 2016).

Salah satu bentuk strategi dalam mengembangkan bisnis adalah dengan membentuk suatu organisasi bisnis, salah satunya yaitu koperasi. Koperasi adalah bentuk kerjasama di bidang ekonomi yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Pembangunan koperasi yang cukup menonjol pada masa ini adalah pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD). Pengertian KUD disini adalah Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi di daerah pedesaan. Wilayah kerja KUD mencakup satu wilayah kecamatan. Keberadaan dan perkembangan KUD juga sangat erat kaitannya KUD dengan program dan peran pemerintah dalam pembangunan pertanian dan pedesaan. Secara umum dinilai telah memberikan dukungan yang signifikan terhadap keberhasilan pembangunan pertanian yang berorientasi pada peningkatan produksi, khusunya swasembada beras. KUD sebagai sentral perekonomian pedesaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mewujudkan KUD sebagai badan usaha yang tangguh, yang mampu menerapkan prinsip-prinsip koperasi Indonesia dan mampu mewujudkan misinya dalam memerdayakan ekonomi rakyat ( Ramenayanthi dkk, 2016 ).

Koperasi Unit Desa adalah suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencankup satu wilayah kecamatan. Pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Koperasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal itu sesuai dengan pasal 3 UU No. 25/1992, dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa tujuan koperasi Indonesia adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Saleh dkk, 2015).

Koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 sebagai suatu organisasi perlu memperhatikan komunikasi guna mencapai kelancaran kegiatan bisnisnya. Komunikasi dapat berperan sebagai metode penyampaian pesan antar anggota koperasi maupun dengan pihak luar. Komunikasi akan mempermudah tercapainya tujuan koperasi sebagai suatu organisasi yang memiliki visi dan misi. Komunikasi yang baik akan dapat menghidari terjadinya ketimpangan informasi dan juga dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam koperasi. Mengingat pentingnya peran komunikasi di dalam suatu badan koperasi maka perlu adanya kajian tentang tata cara berkomunikasi yang baik.

Komunikasi internal yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 yaitu menggunakan komunikasi tatap muka dengan seringnya mengadakan rapat antara pengurus dan anggota. Rapat yang sering dilakukan KSU Keluarga Mitra Tani 27 yaitu untuk memberikan informasi kepada seluruh anggota mengenai kinerja yang telah mereka lakukan. Pimpinan bidang operasional KSU Keluarga Mitra Tani 27 juga melakukan komunikasi melalui kegiatan evaluasi kepada pengurus dan anggota setiap 3 bulan sekali. Rapat yang diadakan setiap 3 bulan ini merupakan rapat rutin yang dilakukan untuk mengevaluasi yang berkaitan dengan laporan kinerja perusahaan dan laporan pelaksanaan program kerja, termasuk marketing dan biaya operasional yang dikeluarkan setiap kali program kegiatan dilakukan. Selain komunikasi tatap muka, terdapat komuniaksi yang menghubungkan anggota dengan pimpinan yaitu komunikasi melalui surat direksi. Surat direksi diberikan kepada pembina koperasi terlebih dahulu untuk diberi pengesahan kemudian baru diberikan kepadan atasan.

Komunikasi eksternal yang dilakukan KSU yaitu KSU selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen (ramah, sopan serta jujur) agar dapat atau memuaskan konsumen. Koperasi serba usaha (KSU) melakukan hal tersebut karena berusaha untuk memenuhi harapan pelanggan serta memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan. Koperasi serba usaha (KSU) menyatakan keloyalitasan dan kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting demi keberlanjutan KSU itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa peneliti ingin menganalisis salah satunya yaitu mengenai komunikasi internal dan eksternal yang seperti apa yang diterapkan pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kapubaten Jember. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, salah satunya yaitu untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal yang ada pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kapubaten Jember. Penelitian ini juga memiliki beberapa manfaat, salah satu manfaat tersebut bagi mahasiswa yaitu bagi mahasiswa atau bagi penulis

mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk menunjang studinya.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana komunikasi internal dan eksternal pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

2. Bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

3. Bagaimana strategi pengembangan yang diterapkan pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal yang ada pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

2. Untuk mengetahui bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan apa yang diterapakan pada

koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

1.3.2 Manfaat

1. Bagi pemerintah, dapat menjadi sarana informasi tentang pentingnya peran komunikasi di dalam dunia usaha dan berorganisasi.

2. Bagi KSU Keluarga Mitra Tani 27, dapat memperoleh informasi tentang peran komunikasi di dalam melakukan kegiatan bisnis dan usahanya.

3. Bagi penulis mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk menunjang studinya.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Menurut Suprapto (2009), kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti „pemberitahuan‟ atau „pertukaran pikiran‟. Secara

garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Menurut Laswell komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator memberikan stimulan dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non- verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. Menurut Theodorson dan Thedorson komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. Menurut Edwin Emery komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap sesorang kepada orang lain. Menurut William Albig komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan atau lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan. Menurut Charles H. Cooley komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu. Menurut A. Winnet komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut. Menurut Karfiried Knapp komuniaksi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbolik linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non-verbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung atau tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).

Komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponen saling terkait satu sama lain. Para pelaku komunikasi bereaksi dan beraksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. Setiap elemen di dalam setiap transaksi berkaitan secara integral dengan elemen yang lain. Artinya, elemen-lemen komunikasi saling bergantung, tidak independen, dan masing-masing komponen saling mengait dengan komponen lain. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi sebagai berikut:

Umpan Balik Gambar 2.1 Langkah-langkah Proses Komunikasi Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi lambang- lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan. Langkah ketiga, pesan yang telah di- encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi yang ditujukan kepada komunikan. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di- decoding , selanjutnya terjadi proses umpan balik dimana penerima memberikan tanggapan atas pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan.

Setiap aktivitas komunikasi pasti memiliki efek. Konsep komunikasi paradigmatis menyebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah pola yang meliputi sejumlah komponen (unsur) serta memiliki dampak-dampak tertentu.

Pola-pola komunikasi yang memiliki dampak terhadap kehidupan komunikan antara lain penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidikan, acara radio/televisi, pemutaran film/video, dan diplomasi. Pada dasarnya komunikasi memiliki 3 dampak, yaitu:

1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan. Menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut kognitif.

2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif.

3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan konatif atau psikomotorik.

Menurut Nugroho (2009), komunikasi adalah suatu ilmu dan seni penyampaian suatu pesan dari komunikator kepada komunikan, sehingga tercapai pengertian bersama. Suatu pesan atau ide baru yang diterima oleh setiap individu secara teori akan melalui beberapa tahap. Menurut Rogers ada 5 tahapan, yaitu:

1. Awareness , yaitu tahap ketika seseorang sadar atau menyadari adanya suatu pesan yang disampaikan.

2. Interest (perhatian), yaitu tahap ketika penerima pesan tertarik pada isi pesan yang disampaikan.

3. Evaluation (evaluasi), yaitu tahap ketika penerima pesan mulai mengadakan penilaian keuntungan dan kerugian dari isi pesan yang disampaikan.

4. Trial , yaitu tahap ketika penerima pesan mencoba mempraktikkan isi pesan yang diterima atau didengarnya.

5. Adoption , yaitu tahap ketika penerima pesan mempraktikkan dan melaksanakan isi pesan dalam kehidupan sehari-hari (telah dirasakan seperti

“mendarah daging”). Menurut Purwanto (2006), terdapat dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan dapat tercapai dengan “mendarah daging”). Menurut Purwanto (2006), terdapat dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan dapat tercapai dengan

2.2 Komunikasi Bisnis

Menurut Effendy (2004) dalam Ramadanty (2014), komunikasi memiliki peranan penting terutama pada konteks komunikasi di tempat kerja. Setiap individu dalam organisasi mendapatkan komunikasi untuk menjalankan fungsi dan tugas masing-masing. Komunikasi tersebut dikelola dengan komunikasi internal. Komunikasi internal menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Komunikasi internal merupakan proses pertukaran informasi dan komunikasi di antara pemimpin dan para karyawan dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya struktur yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal yang menyebabkan pekerjaan dapat berlangsung secara efektif.

Menurut Makmuri (2005) dalam Putri (2014), proses komunikasi menunjukkan suatu rangkaian tahap-tahap atau langkah-langkah dimana suatu informasi/pengertian dikirimkan dari sumbernya yang disebut pengirim pesan menyampaikan informasi kepada sasaran komunikasi. Arah aliran komunikasi terdiri dari :

1. Komunikasi ke bawah, merupakan aliran komunkasi dari seseorang dengan jabatan berotoritas lebih tinggi kepada pihak lain dengan jabatan berotoritas lebih rendah. Misalkan pesan yang disampaikan oleh manajer kepada karyawannya mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi.

2. Komunikasi ke atas, merupakan aliran informasi dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Misalkan pesan yang disampaikan oleh karyawan kepada atasan mengenai persoalan-persoalan kerja yang dihadapi oleh karyawan.

3. Komunikasi horizontal, merupakan penyampaian informasi diantara rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Misalkan komunikasi yang terjadi dalam rapat komisi obrolan santai, interaksi pribadi, dan lain-lain.

4. Komunikasi lintas saluran, merupakan penyampaian informasi rekan sejawat yang melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka.

5. Komunikasi selentingan, merupakan informasi yang mengalir dengan arah yang tidak dapat diduga. Komunikasi slentingan digambarkan sebagai metode penyampaian laporan rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak mengalir melalui salura perusahaan yang formal.

Komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunkasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikator dalam dunia bisnis harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik serta mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Komunikator pesan bisnis harus dapat memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentuk suatu arti atau makna, bagaimana mengubah suatu situasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan, bagaimana mengajak audiens untuk berperan aktif dalam diskusi, bagiamana menyelipkan humor (lelucon) yang mampu menghidupkan suasana, bagaimana menyiapkan atau mengatur ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, serta bagaimana memilih media komunikasi secara tepat melalui media tertulis atau lisan (Purwanto, 2006).

Komunikasi yang terjadi dalam lingkungan bisnis yag lazim ditemui adalah dalam bentuk surat bisnis. Jenis surat bisnis terdiri dari (Purwanto, 2008) :

1. Surat Pemesanan, merupakan salah satu surat bisnis yang dibuat oleh sesorang, sekelompok orang, atau organisasi untuk untuk melakukan pemesanan barang atau jasa kepada pihak lain guna memenuhi berbagai kebutuhan.

2. Surat konfirmasi, merupakan surat yang berisi data pesanan mengenai barang atau jasa yang dibeli.

3. Surat pengaduan, merupakan surat yang dibuat oleh client dengan maksud memberitahukan bahwa barang yang diteriam oleh client tersebut tidak sesuai dengan pesanan.

4. Surat permintaan informasi, merupakan surat yang dikirimkan oleh sesorang, kelompok, atau lembaga untuk meminta berbagai informasi penting kepada pihak lain.

5. Surat ucapan selamat, surat yang dikirimkan oleh seseorang, kelompok, maupun lembaga yang berisi pemberian ucapan selamat atas keberhasilan sesorang, kelompok, atau lembaga dalam melakukan suatu kegiatan.

6. Surat pemberitahuan, merupakan surat yang dibuat oleh seseorang atau organisasi yang isinya memberitahukan sesuatu kepada pihak lain, baik seseorang maupun organisasi.

7. Surat penagihan, merupakan surat yang dibuat perusahaan ketika client belum memenuhi kewajibannya.

8. Surat peringatan, merupakan surat yang ditulis oleh perusahaan yang ditujukan kepada pihak lain yang berisi peringatan atas suatu hal.

9. Surat perintah, merupakan surat yang ditulis oleh manajer perusahaan kepada karyawan yang berisikan perintah untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu.

10. Surat perjanjian, merupakan surat yang dibuat oleh manajer perusahaan kepada client maupun karyawan. Surat perjanjian untuk client umumnya berbentuk perjanjian kerja sama sedangkan surat perjanjian karyawan umumnya merupakan surat kontrak perjanjian kerja.

2.3 Presentasi Bisnis

Presentasi bisnis merupakan bentuk komunikasi yang berorientasi pada proposal, yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada khalayak yang relatif homogen dari berbagai tingkat pengambil keputusan. Fungsi dari sebuah presentasi bisnis adalah untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi pengambil keputusan. Tahap setelah presentasi yang tidak kalah penting adalah negosiasi. Negosiasi atau perundingan adalah proses untuk menghasilkan kesepakatan atau perjanjian diantara kedua pihak yang bermasalah. Negosiasi memerlukan trik dan strategi karena pada dasarnya semua orang tidak mau kalah, semua orang tidak mau dipaksa dan ditindas. Oleh sebab itu, pilihan yang paling baik adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua belah pihak (Sindharta dan Anita, 2014).

Menurut Purwanto (2006) Kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti pengajajuan usulan royek-proyek baru, pengembangan produk baru, perluasan pasar dan kebagainya dalam dunia bisnis bukanlah hal yang baru. Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga tujuan presentasi bisnis yang efektif dan efisien dapat tercapai. Secara umu, presentasi bisnis mempunyai empat tujuan pokok yaitu :

a. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens. Salah satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau menginformasikan ( inform ) pesan-pesan bisnis kepada audiens ( audience ). Pesan-pesan bisnis yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.

b. Menghibur audiens. Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk menghibur ( entertain ) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis sorang pembicara perlu menyelipkan humor- humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana b. Menghibur audiens. Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk menghibur ( entertain ) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis sorang pembicara perlu menyelipkan humor- humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana

c. Menyentuh emosi audiens. Selain memmberi informasi dan menghibur, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk dapat menyentuh emosi ( emotion ) audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosi audiens. Gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah emosi audiens.

d. Memotivasi audiens untuk bertindak. Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi ( motivation ) kepada audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara. Memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Artinya bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.

Menurut Dewi (2007), presentasi bisnis tidak lengkap tanpa adanya alat bantu yang digunakan. Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau kontemporer. Seorang pembicara sudah selayaknya memiliki teknis operasional dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan. Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain: blackboard, whiteboard, flipcharts, transparansi overhead projector slide, papan tulis elektronik, VCR, panel LCD prejector. Papan tulis hitam ( blackboard ) merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul papan tulis putih ( whiteboard ) yang banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun nonbisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan-kegiatan seperti lokakarya, briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok. Flip charts adalah

sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau menyobeknya. Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Dengan semakin meluasnya teknologi komputer, semakin banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan komputer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas hasil yang lebih baik. Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi bisnis. Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya. Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di samping juga mudah dan ringan membawanya. Papan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan yang banyak digunakan di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan. Papan tulis elektronik tersebut memiliki motor elektrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih yang barn, dan seterusnya. Layar papan tulis tersebut dapat dihubungkan dengan printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar tersebut. Papan tulis elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau sejenisnya. Video Cassette Recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan presentasi bisnis. Kita dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan- kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus, dalam format kaset video. Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD dihubungkan dengan port monitor bagian belakang komputer dan bertindak seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar. Panel LCD ini baru dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer (PC), baik dalam bentuk portable computer maupun desktop computer .

2.4 Strategi Pengembangan

Definisi strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu upaya agar tujuan dapat tercapai. Definisi strategi secara khusus Definisi strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu upaya agar tujuan dapat tercapai. Definisi strategi secara khusus

Menurut Chandler dalam Rangkuti (2006), Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:

a. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Strategi memiliki tiga tipe yang terdiri dari strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis. Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi poduksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan (Rangkuti, 2006). Strategi yang tepat didasarkan pada kemampuan menemukenali diri dan lingkunganya, sehingga strategi benar-benar dapat terwujud dari kekuatan yang dimilikinya dan peluang yang dihadapinya. Analisis yag tepat dalam menyusun strategi adalah analisis SWOT (Rangkuti dalam Gultom dkk, 2014).

Analisis SWOT digunakan untuk melihat antara faktor internal dan eksternal dengan asumsi bahwa, strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman (Rangkuti Rauf dkk, 2015). Analisis SWOT juga merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari objek yang akan diteliti dan timbul secara langsung atau tidak langsung karena adanya persaingan (Nur R.

Khoiriyah et al dalam Rauf dkk, 2015). Analisis SWOT dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat strategis yaitu kondisi wilayah, situasi, keadaan dan pengaruh yang mengelilingi dan dapat mempengaruhi perkembangan dari waktu ke waktu. Secara struktur lingkungan strategis yaitu faktor kekuatan ( Strengths ) dan kelemahan ( Weakneses ) berupa lingkungan eksternal yang terdiri atas 2 (dua)

faktor strategis yaitu peluang ( Opportunities ) dan ancaman ( Threats ) (Rauf dkk, 2015). Menurut Rangkuti (2006), proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, setrategi, dan kebijakan perusahaan. Perencana strategis ( Strategic plannner ) harus menganalisis faktor- faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal strenghts dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.

BAB 3. GAMBARAN UMUM

3.1 Lokasi KSU Keluarga Mitratani 27

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 didirikan sejak tahun 1996. Tujuan utama didirikannya KSU Keluarga Mitratani 27 adalah untuk mensejahterakan karyawan Perusahaan Mitratani 27. Terdapat dua pelayanan yang ditawarkan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yaitu simpan pinjam yang dikhususkan bagi karyawan perusahaan Mitratani 27 serta mendirikan suatu usaha dagang yang mengoperasikan toko yang menjual produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan Mitratani 27. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan Mitratani

27 adalah edamame dan produk olahan dari edamame serta produk yang diproduksi oleh masyarakat di sekitar KSU Keluarga Mitratani 27. Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 terletak di jalan Brawijaya nomor 83 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember. Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 berdiri di areal lahan seluas kurang lebih 4,2

ha. Alasan mendasar dipilihnya lokasi KSU Keluarga Mitratani 27 di Kecamatan Mangli adalah karena letaknya yang strategis dan berada pada jalur arah menuju Surabaya sehingga para pengendara yang melalui daerah Jember dapat membeli oleh-oleh di KSU Keluarga Mitratani 27. Alasan lain yang dipertimbangkan dipilihnya lokasi KSU Keluarga Mitratani 27 di Kabupaten Jember karena Jember memiliki tanah yang subur untuk pertanian, irigasi yang memadai, dan ketersediaan tenaga kerja yang cukup dan mendukung untuk mengembangkan pertanian. Secara umum, mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Mangli dapat dibagi dalam beberapa sektor yaitu pertanina, jasa, industri, dan perdagangan. Sektor perdagangan menjadi mata pencaharian yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Mangli karena memang kondisinya yang sesuai untuk mengembangkannya, seperti toko dan koperasi.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluaga Mitratani 27 mendapatkan bibit edamame yang didatangkan langsung dari Jepang dan ditanam oleh petani yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan KSU Keluarga Mitratani 27. Selain itu, bibit edamame tersebut juga ditanam oleh petani dari kecamatan-kecamatan lain Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluaga Mitratani 27 mendapatkan bibit edamame yang didatangkan langsung dari Jepang dan ditanam oleh petani yang bertempat tinggal di sekitar lingkungan KSU Keluarga Mitratani 27. Selain itu, bibit edamame tersebut juga ditanam oleh petani dari kecamatan-kecamatan lain

3.2 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitratani 27

Suatu koperasi pada umumnya menyusun struktur organisasi agar aktivitas dapat berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam koperasi. Stuktur organisasi sangat penting karena dengan adanya stuktur organisasi setiap fungsi dan satuan tanggung jawab serta hubungan yang terdapat dalam KSU Keluarga Mitratani 27 dapat di arahkan untuk mencapai tujuan bersama. Koordinasi dapat dilakukan dengan mudah dengan stuktur organisasi sehingga setiap kelompok dari fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi dapat bekerja sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

Stuktur organisasi KSU Keluarga Mitratani 27 berbentuk garis dan staf. Tugas-tugas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam organisasi ini berada di satu tangan dan garis kewenangan langsung dari pimpinan kepada bawahan, disamping adanya kekuasaan dan tugas serta tanggung jawab bertingkat dan berjalan lurus dari atas kebawah dan juga terdapat badan pengawas yang tugasnya melakukan pengawasan jalannya koperasi dan memberikan saran- saran kepada pengurus serta membuat laporan pertanggungjawaban kepada angggota pada waktu rapat anggota tahunan. Struktur organisasi KSU Keluarga Mitra Tani 27 dapat dilihat paga gambar sebagai berikut:

Pembina

Direksi PT.Mitra Tani 27

Ketua

Pengawas

Yudi Haryanto Amboro Hidayat

Sekretaris

Bendahara

Arief Rosyada

Dwi Agustini

Karyawan dan anggota KSU Keluarga Mitra Tani

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitra Tani 27

Adapun tugas atau wewenang dari bagian pengawas yaitu melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota. Tugas, tanggung jawab serta wewenang dari seorang ketua yaitu mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata kerja dan produk menurut ketentuan yang berlaku. Mengkoordinasi kegiatan setiap bagian dan memeriksa administrasi keuangan koperasi tentang kebenaran dan kelengkapan laporan laporan keuangan. Sedangkan tugas, tanggung jawab serta wewenang dari seorang sekretaris yaitu menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi dan semua arsip; memelihara tata kerja merencanakan peraturan khusus serta ketentuan lain; merencanakan kegiatan operasional bidang ideal meliputi program pendidikan, penyuluhan, dan sebagainya; bertanggung jawab dalam bidang administrasi organisasi kepada ketua. Tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari seorang bendahara meliputi pencari dana dan mengatur arus uang keluar masuk, membantu dan mengawasi pekerjaan ketua dalam hal penyelenggaraan administrasi keuangan koperasi serta memelihara harta kekayaan koperasi.

3.3 Produk KSU Keluarga Mitratani 27

KSU Keluarga Mitratani 27 memiliki berbagai macam produk komoditi ekspor diantaranya yaitu Okra, Terong, Ubi Jalar, Lobak, Kacang Panjang, Buncis dan Mangga. Produk yang menjadi ciri khas KSU Keluarga Mitratani 27 adalah Okra dan Frozen Edamame yang dapat tahan lama dan tanpa bahan pengawet (kimia). Edamame mengandung berbagai zat berkhasiat untuk kesehatan. Edamame juga merupakan satu-satunya sayuran yang mengandung semua dari 9 jenis asam amino esensial yang dapat menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme, dan kadar energi serta membantu membangun otot dan sel-sel sistem imun. Edamame juga mengandung isoflavon, beta karoten, dan serat. Komoditas tersebut akhirnya terseleksi sebagai produk unggulan yang diproduksi hingga saat ini. Produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 sangat diminati oleh pasar lokal maupun pasar internasional. Produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 memiliki masa berlaku hingga kurang lebih 2 tahun. Okra adalah salah satu sayuran yang sangat rendah kalori. Tanaman yang juga disebut sebagai gumbo ini hanya mengandung 30 kalori per 100 g dan tidakk mengandung leak jenuh dan kolesterol. Okra adaalah salah satu sumber sayuran yang kaya akan serat, mineral, dan vitamin. Okra juga sering direkomendasikan oleh ahli gzi unuk mengendalikan kadar kolesterol dan proram penurunan berat badan. Okra mengandung banyak serat, sehingga sayuran ini dapaat membantu dalam proses peristaltik pencernaan dan meringankan sembelit. Okra memiiki banyak manfaat untuk kesehatan sehingga sayuran polong ini layak untuk terus dikembangkan.

Negara Jepang pada mulanya merupakan negara yang menjadi tujuan utama ekspor karena KSU Keluarga Mitratani 27 pertama kali mengenal teknologi pertanian dan teknologi proses ini dari Jepang, yaitu dari sebuah organisasi nirlaba yang bernama JETRO ( Japan External Trading Organization ). Namun sesuai dengan tuntutan pasar akhirnya produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 juga diminati oleh negara lain, seperti: Singapore, Malaysia, Taiwan, Canada, Belanda, dan Amerika. Meskipun sampai saat ini pasar jepang masih menyerap produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 yang terbesar yaitu sekitar 80%, sedangkan yang 20% terbagi untuk negara lainnya.

3.4 Mitra Usaha KSU Mitratani 27

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 tidak dapat melakukan usahanya tanpa adanya bantuan dari pihak luar. Kerja sama yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yaitu berupa penitipan barang oleh produsen di wilayah KSU Keluarga Mitratani 27 kepada KSU Keluarga Mitratani

27. Pihak KSU Keluarga Mitratani 27 dengan pihak produsen sebelumnya telah membuat surat perjanjian yang digunakan selama kerjasama tersebut berlangsung dalam melakukan kerjasama.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 mengambil keuntungan sendiri dari harga yang telah ditetapkan oleh produsen. Namun, harga juga tidak jauh berbeda dengan harga pada tempat lain. Selain itu, produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 yang berupa edamame juga telah dijual di tempat lain seperti pusat oleh-oleh khas Jember. Harga yang ditetapkan pada toko tersebut juga tidak jauh berbeda dengan harga pada KSU Keluarga Mitratani 27 sendiri. Hal ini bertujuan untuk menjaga keperayaan konsumen terhadap produk edamame dari KSU Keluarga Mitratani 27. Usaha para klien juga sering melakukan negosiasi untuk usaha tersebut dalam perjanjian bermitra dan jika ingin bergabung dalam usaha tersebut dilakukan pembuatan perjanjian. Pembuatan perjanjian dilakukan agar salah satu pihak tidak ada merasa yang dirugikan dalam proses bermitra dan dituangkan. Perjanjian ini dituangkan dalam MOU yang berisi

“apabila salah satu pihak merasa dirugikan, maka pihak tersebut boleh memutuskan kerjasamanya dengan pihak KSU Keluarga Mitra Tani 27”.

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Koperasi Serba Usaha Mitratani 27

Komunikasi merupakan hal yang pasti terjadi dalam suatu lingkungan kerja. Adanya komunikasi memungkinkan antar individu atau karyawan untuk saling berinteraksi. Komunikasi merupakan sarana bagi upaya stimulasi terhadap individu-individu sehingga anggota organisasi perusahaan untuk mencapai rencana perusahaan secara sukarela dan rasa antusias yang besar. Masalah yang sering mempengaruhi pencapaian komunikasi yang efektif dalam perusahaan adalah latar belakang, pengalaman dan tujuan yang berbeda dari masing-masing individu.

Bentuk dasar komunikasi terdiri dari dua macam yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang umum digunakan untuk menyampaikan pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan. Komunikasi verbal pada perusahaan digunakan pada saat presentasi bisnis, negosiasi dalam lingkup internal maupun eksternal perusahaan, dan rapat internal maupun eksternal perusahaan. Komunikasi non verbal yang dilakukan leh pihak internal yaitu berupa gerakan-gerakan anggota tubuh dengan menggerakkan kepala ke bawah sebagai isyarat tanda setuju dan menggelengkan kepala sebagai isyarat tidak setuju serta penyampaian pesan secara gerakan untuk menunjukkan cara pengoperasian alat-alat atau mesin produksi. Komunikasi verbal maupun nonverbal telah dilakukan pihak perusahaan sebagai komunikasi internal maupun eksternal perusahaan.

Komunikasi internal adalah komunikasi yang memiliki peran penting dalam perusahaan karena apabila tidak ada komunikasi seluruh peraturan dan koordinasi yang dibuat pada pekerjaan akan menjadi sia-sia. Komunikasi internal mencakup pimpinan dan anggota dalam lingkup organisasi. Komunikasi internal terjadi antar karyawan yang bekerja pada Koperasi Serba Usaha Mitratani 27. Komunikasi internal yang digunakan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yakni meliputi komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal terikat struktur

Pembina/Pengawas

Ketua

Sekertaris Bendahara

Anggota

Gambar 4.1 Skema Komunikasi Internal Berdasarkan skema komunikasi internal pada KSU Keluarga Mitra Tani