Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Implementasi Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang T2 942013801 BAB I

(1)

BAB BABBABBAB IIII PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1.

1.1.1.1.1.1. LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang MasalahMasalahMasalahMasalah

Standar Nasional Pendidikan adalah bagian penting dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, jika Pemerintah menerapkan standar nasional pendidikan di dalam rangka penjaminan mutu pendidikan adalah merupakan serangkaian proses untuk memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional dengan diatur pelaksanaannya secara bertahap, terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 pasal 2 ayat 1 tentang ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa standar nasional pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut merupakan acuan dan kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.

Salah satu standar yang penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah


(2)

merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalitas guru dan mutu pendidikan di sekolah.

Sejalan dengan hal tersebut maka Kepala Sekolah perlu menguasai tugas pokok dan fungsinya, agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya lebih efektif, efisien, dan produktif.

Supervisi akademik penting dilakukan oleh seorang kepala sekolah/madrasah agar mampu menyusun program, melaksanakan, dan melakukan tindak lanjut supervisi akademik di sekolah tempat tugasnya karena Kepala Sekolah/Madrasah adalah orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan supervisi akademik yang baik akan menghasilkan output yang baik pula. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik akan berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik Kemendikbud(2012:3).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 bab XI pasal 40 ayat 2b menjelaskan ,”bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan”. Berdasarkan pasal tersebut diketahui bahwa pendidik yaitu guru dituntut melaksanakan kewajiban profesionalnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, karena guru adalah


(3)

pelaku utama dalam pelaksanaan pembelajaran (UU RI,20/2003;2003:27).

Kajian yang dilakukan oleh Depdiknas, Bapenas, dan Bank Dunia (1999) mengemukakan bahwa guru merupakan kunci penting dalam keberhasilan memperbaiki mutu pendidikan.(Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI(2009:311) . Disamping itu Masalah mutu pendidikan pada esensinya menyangkut masalah kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru. Melalui supervisi, para guru sebagai pelaku utama dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dapat dibantu pertumbuhan dan dan perkembangan profesinya bagi pencapaian tujuan pembelajaran (Burhanuddin, dkk.2007:73).

Untuk melaksanakan tugas guru memerlukan pembimbing agar dapat mengembangkan kemampuan proesionalnya terutama dalam mengelola proses belajar mengajar. Di dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah kompetensi supervisi. Dengan Permendiknas tersebut berarti seorang kepala sekolah harus kompeten dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru-guru yang dipimpinnya (Depdiknas, 2007:3).


(4)

Perilaku supervisi akademik sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu contoh perilaku supervisi akademik yang belum baik. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan fungsi supervisi akademik. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan mutu guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka (DepdiKnas, 2007:6).

Glickman (1981) dalam Buku Supervisi Akademik Peningkatan Profesionalisme Guru menjelaskan bahwa Pemahaman supervisi akademik secara konseptual adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran perlu selalu dikuatkan.Dengan demikian maka perlu dipertegas esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya (Depdiknas, 2007:7).


(5)

tepat dan berkesinambungan akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.... Pembelajaran yang berkualitas akan berdampak positif terhadap kualitas peserta didik, guru, dan Kepala Sekolah itu sendiri. Kepala sekolah ialah kunci sukses sebuah sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah madrasah harus mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisis, memberikan umpan balik, dan melaksanakan rencana tindak lanjut dari hasil supervisi akademik sehingga akan menghasilkan outcome (dampak) yang berkualitas (Kemdikbud, 2012:13).

Madja (2002:9) menjelaskan bahwa Kepala sekolah sebagai supervisor dibebani peran dan tanggung jawab memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar mengajar (PBM) di kelas.

Lebih lanjut Mulyasa (2003:12) menegaskan bahwa salah satu tugas pokok kepala sekolah, selain sebagai administrator adalah juga sebagai supervisor. Tugas ini termasuk dalam kapasitas kepala sekolah sebagai instructional leader .

Namun dari hasil supervisi Pengawas, hasil akreditasi sekolah serta penilaian kinerja Kepala Sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya tidak semuanya berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketidaklengkapan dokumen program supervisi oleh Kepala Sekolah, tidak tersedia dukungan informasi hasil supervisi dan tindak lanjut hasil supervisi dan


(6)

bahkan sering dijumpai adanya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke kelas dengan membawa instrumen pengukuran kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran kinerja guru dalam proses pembelajaran (Laporan Kepengawasan Kota Magelang, 2012-2013).

Sementara itu mencermati Hasil Ujian Nasional Sekolah-sekolah di Gugus Dwijawiyata pada umumnya ada di peringkat atas yaitu pada kisaran ranking 2 sampai 16 diantara 69 sekolah se Kota Magelang, namun hasil penilaian pada berbagai kegiatan penjaminan mutu seperti akreditasi, penilaian kinerja kepala sekolah, pemetaan sekolah dan evaluasi diri sekolah khususnya pada komponen supervisi hampir sebagian besar kriterianya rendah.

Dari kondisi diatas nampak adanya kesenjangan antara harapan seperti yang tertuang dalam pelaksanaan supervisi akademik seharusnya dilaksa-nakan dengan realitas yang terjadi khususnya di sekolah-sekolah dasar gugus Dwijawiyata.

Berdasarkan paparan di atas dengan melihat adanya masalah, maka menjadi alasan bagi peneliti untuk meneliti tentang Evaluasi Program Implementasi


(7)

Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang.

1.2.

1.2.1.2.1.2. PerumusanPerumusanPerumusanPerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan rumusan masalah :

a. Apakah aktivitas Perencanaan Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah Di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 sudah memenuhi ketentuan penyusunan perencanaan supervisi akademik yang baik?

b. Apakah aktivitas Pelaksanaan Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah Di Gugus Dwija wiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 memenuhi kriteria pemenuhan pelaksanakan supervisi akademik yang baik dan sejauh mana pelaksanaan Supervisi akademik berlangsung?

c. Apakah aktivitas Analisa dan Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah Di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 sudah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dan sejauh mana hasilnya?


(8)

1.3.

1.3.1.3.1.3. TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan bagaimana kesesuaian aktivitas penyusunan perencanaan program supervisi akademik yang baik di Gugus Dwijawiyata Keca-matan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013.

2. Mendiskripsikan bagaimana kesesuaian aktivitas pelaksanaan program Supervisi Akademik yang baik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013.

3. Mendiskripsikan bagaimana Kesesuaian aktivitas analisa dan tindak lanjut Hasil Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 serta hasil yang dicapai dari aktivitas analisa dan tindak lanjut Supervisi akademik.

1.4.

1.4.1.4.1.4. ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Penelitian ini memiliki 2 jenis manfaat yaitu manfaat teoritis (akademik) dan manfaat praktis.

1) Manfaat Teoritis (akademik) :

Bagi para akademisi hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan referensi memperdalam kajian tentang implementasi Supervisi Akademik yang dilakukan oleh Kepala sekolah


(9)

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Kepala Sekolah, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah wawasan dan pengalaman melaksanakan supervisi akademik dalam hal ini meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembe-lajaran di kelas yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b) Bagi Dinas Pendidikan , hasil penelitian ini diharapkan memiliki nilai lebih dalam perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut hasil supervisi akademik sehngga dapat menjadi bahan referensi dalam memberikan pembinaan layanan supervisi akademik kepada guru.

c) Bagi pembaca, untuk menambah wawasan mengenai Program Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah.


(1)

Perilaku supervisi akademik sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu contoh perilaku supervisi akademik yang belum baik. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan memberikan banyak pengaruh terhadap tujuan dan fungsi supervisi akademik. Seandainya memberikan pengaruh, pengaruhnya relatif sangat kecil artinya bagi peningkatan mutu guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka (DepdiKnas, 2007:6).

Glickman (1981) dalam Buku Supervisi Akademik Peningkatan Profesionalisme Guru menjelaskan bahwa Pemahaman supervisi akademik secara konseptual adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran perlu selalu dikuatkan.Dengan demikian maka perlu dipertegas esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya (Depdiknas, 2007:7).


(2)

tepat dan berkesinambungan akan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.... Pembelajaran yang berkualitas akan berdampak positif terhadap kualitas peserta didik, guru, dan Kepala Sekolah itu sendiri. Kepala sekolah ialah kunci sukses sebuah sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah madrasah harus mampu merencanakan, melaksanakan, menganalisis, memberikan umpan balik, dan melaksanakan rencana tindak lanjut dari hasil supervisi akademik sehingga akan menghasilkan outcome (dampak) yang berkualitas (Kemdikbud, 2012:13).

Madja (2002:9) menjelaskan bahwa Kepala sekolah sebagai supervisor dibebani peran dan tanggung jawab memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar mengajar (PBM) di kelas.

Lebih lanjut Mulyasa (2003:12) menegaskan bahwa salah satu tugas pokok kepala sekolah, selain sebagai administrator adalah juga sebagai supervisor. Tugas ini termasuk dalam kapasitas kepala sekolah sebagai instructional leader .

Namun dari hasil supervisi Pengawas, hasil akreditasi sekolah serta penilaian kinerja Kepala Sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya tidak semuanya berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketidaklengkapan dokumen program supervisi oleh Kepala Sekolah, tidak tersedia dukungan informasi hasil supervisi dan tindak lanjut hasil supervisi dan


(3)

bahkan sering dijumpai adanya kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke kelas dengan membawa instrumen pengukuran kinerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan pengukuran terhadap kinerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran kinerja guru dalam proses pembelajaran (Laporan Kepengawasan Kota Magelang, 2012-2013).

Sementara itu mencermati Hasil Ujian Nasional Sekolah-sekolah di Gugus Dwijawiyata pada umumnya ada di peringkat atas yaitu pada kisaran ranking 2 sampai 16 diantara 69 sekolah se Kota Magelang, namun hasil penilaian pada berbagai kegiatan penjaminan mutu seperti akreditasi, penilaian kinerja kepala sekolah, pemetaan sekolah dan evaluasi diri sekolah khususnya pada komponen supervisi hampir sebagian besar kriterianya rendah.

Dari kondisi diatas nampak adanya kesenjangan antara harapan seperti yang tertuang dalam pelaksanaan supervisi akademik seharusnya dilaksa-nakan dengan realitas yang terjadi khususnya di sekolah-sekolah dasar gugus Dwijawiyata.

Berdasarkan paparan di atas dengan melihat adanya masalah, maka menjadi alasan bagi peneliti untuk meneliti tentang Evaluasi Program Implementasi


(4)

Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang.

1.2.

1.2.1.2.1.2. PerumusanPerumusanPerumusanPerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan rumusan masalah :

a. Apakah aktivitas Perencanaan Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah Di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 sudah memenuhi ketentuan penyusunan perencanaan supervisi akademik yang baik?

b. Apakah aktivitas Pelaksanaan Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah Di Gugus Dwija wiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 memenuhi kriteria pemenuhan pelaksanakan supervisi akademik yang baik dan sejauh mana pelaksanaan Supervisi akademik berlangsung?

c. Apakah aktivitas Analisa dan Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik yang dilakukan Kepala Sekolah Di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 sudah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dan sejauh mana hasilnya?


(5)

1.3.

1.3.1.3.1.3. TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan bagaimana kesesuaian aktivitas penyusunan perencanaan program supervisi akademik yang baik di Gugus Dwijawiyata Keca-matan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013.

2. Mendiskripsikan bagaimana kesesuaian aktivitas pelaksanaan program Supervisi Akademik yang baik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013.

3. Mendiskripsikan bagaimana Kesesuaian aktivitas analisa dan tindak lanjut Hasil Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang Tahun 2013 serta hasil yang dicapai dari aktivitas analisa dan tindak lanjut Supervisi akademik.

1.4.

1.4.1.4.1.4. ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Penelitian ini memiliki 2 jenis manfaat yaitu manfaat teoritis (akademik) dan manfaat praktis.

1) Manfaat Teoritis (akademik) :

Bagi para akademisi hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan referensi memperdalam kajian tentang implementasi Supervisi Akademik yang dilakukan oleh Kepala sekolah


(6)

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Kepala Sekolah, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah wawasan dan pengalaman melaksanakan supervisi akademik dalam hal ini meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola pembe-lajaran di kelas yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b) Bagi Dinas Pendidikan , hasil penelitian ini diharapkan memiliki nilai lebih dalam perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut hasil supervisi akademik sehngga dapat menjadi bahan referensi dalam memberikan pembinaan layanan supervisi akademik kepada guru.

c) Bagi pembaca, untuk menambah wawasan mengenai Program Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Implementasi Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Implementasi Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang T2 942013801 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Implementasi Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang T2 942013801 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Implementasi Supervisi Akademik di Gugus Dwijawiyata Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang

0 0 23

T2 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang

0 0 34

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB IV

0 1 25

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB III

0 0 8

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB II

0 0 24

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dengan Pendekatan Pembinaan Kolaborativ Di Gugus Permata Biru Kecamatan Wedung Kabupaten Demak T2 BAB I

0 1 13

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB I

0 0 8