Pengaruh kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen - USD Repository
PENGARUH KEMASAN, MEREK DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Shampo Clear Universitas Negeri Yogyakarta SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Bagas Dirgantara NIM : 04 2214 053
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PENGARUH KEMASAN, MEREK DAN HARGA TERHADAP
LOYALITAS KONSUMEN
Studi Kasus Pada Mahasiswa Pengguna Shampo Clear
Universitas Negeri Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Bagas Dirgantara
NIM : 04 2214 053
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN MOTTO
“ Kegagalan merupakan awal dari sebuah
keberhasilan“
“ selama masih ada kesempatan, raihlah cita-citamu
setinggi mungkin“
“ bekerja keras dan pantang menyerah adalah kunci
dari sebuah keberhasilan “
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk : Ibuku Astutik, Kedua Adikku Restu dan Regita Pramesti.
“ Terima kasih atas semua Cinta, Dukungan dan Senyum yang
kalian berikan untukku “.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 10 Maret 2011 Penulis, Bagas Dirgantara
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Bagas DirgantaraNomor Mahasiwa : 04 2214 053
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :Pengaruh Kemasan, Merek dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen : Studi
pada Mahasiswa Universitas negeri Yogyakarta Pengguna Shampo Clear.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 7 Februari ‘2011 Yang menyatakan, Bagas DirgantaraKATA PENGANTAR
Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh
Kemasan, Merek dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen”. Studi kasus
pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomika Universitas Negeri
Yogyakarta. Penulisan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain
yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk
membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Drs.Y.P.Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Lucia Kurniawati,S.Pd., M.S.M., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Keluargaku Tercinta (Ibu Astuti dan kedua adikku ; Restu Bahtiar dan Regita Pramesti) yang telah memberi kasih sayang dan dukungan baik moril maupun materiil.
6. Teman-teman kuliah angkatan 2004 (Apriadi, Bajuri dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu). Terima kasih buat dukungan kalian semua selama proses skripsi ini selesai sampai 2 tahun.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.
8. Untuk semua orang yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, makasih banyak atas dukungan dan partisipasinya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, 10 Maret 2011 Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
ABSTRAKSI.................................................................................................. . xv
ABSTRACT.................................................................................................. .. xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. .
1 B. Rumusan Masalah.......................................................................
3 C. Batasan Masalah……………………………………………….
3 D. Tujuan Penelitian .......................................................................
3 E. Manfaat Penelitian .....................................................................
4 F. Sistematika Penulisan………………………………………….
5 BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... .
7
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ............................................
29 A. Jenis Penelitian.......................................................................... .
34 K. Alat Analisis Data……………………………………………. .
33 J. Teknik Pengujian Instrumen………………………………….
33 I. Teknik Pengukuran Data……………………………………... .
32 H. Teknik Pengumpulan Data………………………………….... .
32 G. Variabel Penelitian………………………………………...…. .
31 F. Data dan Sumber Data……………………………………….. .
31 E. Sampling……………………………………………………... .
30 D. Populasi dan Sampel…………………………………………. .
30 C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................
30 B. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................
29 BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. .
7 C. Pengertian Konsep Pemasaran………………………………....
28 K. Hipotesis…………………………………………………...… ..
26 J. Kerangka Pemikiran Teoritis………………………………….
24 I. Loyalitas Konsumen…………………………………………..
17 H. Kepuasan Konsumen…………………………………………. .
Pengertian Harga……………………………………………...
13 G.
11 F. Pengertian Merek…………………………………………….. .
9 E. Pengertian Kemasan………………………………………….. .
Pengukuran Skala Loyalitas .......................................................
8 D.
36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................
40 A. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia .................................
40 B. Gambaran Umum Produk Shampo ............................................
46 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................
49 A. Deskripsi Data ............................................................................
49 B. Metode Pengujian Instrumen .....................................................
52 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
61 A. Kesimpulan ................................................................................
61 B. Saran ...........................................................................................
62 C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................
63 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
64 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Skala Loyalitas ........................................................................ 59Tabel 4.1 Kemasan dan Harga Shampo Clear Complete Soft Care…….. 47Tabel 4.2 Kemasan dan Harga Shampo Clear ice cool………………….. 47Tabel 4.3 Kemasan dan Harga Shampo Hairfall Defense………………. 48Tabel 4.4 Kemasan dan Harga Shampo Clear Men……………………... 48 Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 49Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden…….. 50 Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kemasan…………….. 51 Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Shampo... 51 Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Loyalitas Produk…. 53 Tabel V.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Kemasan………….. 53 Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Merek…………….. 54 Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Harga…………….. 55 Tabel V.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrymen Penelitian…………………. 56
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Model Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan ........................... 18Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................ 35
ABSTRAK
Pengaruh Kemasan, Merek dan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen
Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna Shampo Clear
Universitas Negeri Yogyakarta
Bagas Dirgantara
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Pengaruh secara
simultan kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen shampo, 2).
Pengaruh secara parsial kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen
shampo.Penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian
ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri
Yogyakarta yang pernah menggunakan shampo Clear, yang diteliti sebanyak 100
responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Teknik
analisis data untuk menguji hipotesis yang pertama menggunakan korelasi
Product Moment dan hipotesis yang kedua menggunakan regresi berganda.Hasil analisis data menunjukkan bahwa:, 1). Ada pengaruh secara simultan
antara kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen, 2). Tidak ada
pengaruh secara parsial antara kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas
konsumen.
ABSTRACT
The Influence of Packaging, Brand and Price on Consumer Loyalty
A Case Study on Users of Shampoo Clear
Yogyakarta State University
Bagas Dirgantara
Sanata Dharma
Yogyakarta 2011The purpose of this study is to determine: 1). Simultaneous influence of
packaging, brand and price on consumer loyalty, 2). Partial influence of
packaging, brand and price on consumer loyalty. This research is a case study on
students of the Faculty of Social and Economic Sciences, State University of
Yogyakarta. Technique of data collecting is done by distributing questionnaires to
the respondents.The population of this study were students of Faculty of Social
and Economic Sciences, State University of Yogyakarta who used shampoo Clear,
as many as 100 respondents. The sampling technique used was purposive
sampling. Data analysis techniques to test the hypothesis use product moment
correlation and multiple regression.The results of data analysis showed that: 1).
There was a simultaneous influence of packaging, brand and price on consumer
loyalty, 2). There was no partial influence of packaging, brand and price on
consumer loyalty.BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat pasar dengan tingkat pertumbuhan yang rendah namun tingkat
persaingan yang ketat saat ini membuat manajer pemasaran harus memutar
otak untuk mencari strategi pemasaran terbaik. Dari berbagai media informasi
yang digunakan oleh pemasar maka televisi dan internet menjadi pilihanutama dari manajer pemasaran selain radio dan pamflet. Namun pada saat ini
iklan pun belum cukup untuk mendukung penjualan produk, karena padadasarnya produknya lah yang dipasarkan di masyarakat, bukan iklannya. Saat
ini bila bicara mengenai produk, maka tidak hanya terlepas dari atribut produk
yang menyertainya. Atribut produk yang dimaksud adalah kemasan, merekserta harga. Konsumen akan cenderung memilih produk yang disukainya atas
dasar pengamatannya terhadap atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Seorang konsumen tidak mungkin memiliki preferensi terhadap produk tertentu padahal ia belum tahu adanya sebuah produk.Untuk itu perlu ditumbuhkan awareness seorang konsumen terhadap suatu produk dengan iklan atau promosi penjualan lainnya. Pembuatan iklan atau promosi penjualan lainnya harus didukung dengan atribut produk yang menarik agar konsumen juga tertarik untuk membeli produk tersebut. Di pasaran sendiri terdapat banyak merek shampo, diantaranya seperti Clear,
Dari sekian banyak merek shampo yang ada, konsumen biasanya menggunakan faktor-faktor seperti kemasan, merek dan harga sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian shampo. Kemasan
yang menarik akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian,
hal ini sejalan dengan teori perilaku konsumen secara psikologis yangmengatakan bahwa seorang konsumen akan melakukan pengamatan terhadap
barang yang akan dibeli dan digunakan oleh konsumen. Kemasan produk yang
manarik akan mendorong seorang konsumen untuk memberikan kemudahanbagi konsumen dalam penggunaan maupun penyimpanan sehingga konsumen
merasa puas. Desain yang unik, ukuran yang bermacam-macam, warna, bentuk dan informasi yang diberikan pada kemasan akan semakinmempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan produk. Saat ini shampo
mengalami perubahan fungsi. Shampo sebagai produk yang mudah dicari dan
dibeli ini telah menjadi lebih dari sebuah produk pemenuhan kebutuhan sebagai pencuci rambut, namun lebih pada perawatan rambut atau bahkan untuk menciptakan mode rambut. Faktor kepuasan ini menjadi faktor terpenting untuk menciptakan loyalitas konsumen. Seorang konsumen akan memberikan kepercayaannya terhadap sebuah produk atau merek jika ia merasa puas terhadap produk yang dikonsumsinya.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kemasan, Merek dan Harga Terhadap
Loyalitas Konsumen”.B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah kemasan, merek, dan harga secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
2. Apakah kemasan, merek, dan harga secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
C. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak pada rumusan masalah, maka penulis perlu membatasi permasalahan dengan tujuan agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas.
Berikut adalah pembatasan masalah yang dimaksud:
1. Penelitian hanya dilakukan pada konsumen pengguna Shampo Clear di FISE Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Dalam penelitian variabel merek dibatasi pada brand awareness, brand association dan perceived quality.
3. Dalam penelitian variabel kemasan dibatasi pada promosi penjualan dan iklan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan kemasan, merek, dan harga terhadap loyalitas konsumen shampo.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kemasan, merek, dan harga terhadap loyalitas konsumen shampo.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana toeri-teori yang didapat selama di bangku perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata.
2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah pengaruh kemasan, merek dan harga terhadap loyalitas konsumen.
3. Bagi Perusahaan Sebagai masukan dan bahan pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan loyalitas konsumen.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Meliputi uraian berbagai teori-teori dan pengertian-pengertian yang menjadi dasar untuk menguraikan masalah dan dalam memecahkan masalah yang dikemukakan dalam penulisan skripsi.
BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi dan sampel, sampling, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran data, teknik pengujian instrumen, alat analisis data, dan pengujian hipotesis.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas tentang perusahaan yang menjadi tempat dilakukannya penelitian. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil pengolahan data, analisis data,
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran- saran kepada pihak perusahaan disertai pernyataan tertulis akan keterbatasan penelitian yang dilakukannya.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Proses pemasaran berawal dari adanya kebutuhan dan keinginan dalam
diri konsumen. Kebutuhan dan keinginan tersebut menciptakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan dalam diri seseorang, yang harus dipecahkan melalui pemilihan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2001:6) adalah suatu proses manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Pengertian tersebut bertumpu pada konsep pokok tentang kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, pertukaran dan transaksi pasar, pemasaran dan pemasar.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan
gagasan yang dirancang untuk menciptakan serta memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
(Boyd, Walker dan Larreche,2000:18) Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi. (Kotler, 2000:5) Kedua pengertian tersebut merumuskan suatu konsep tindakan yang dapat dilaksanakan oleh manajemen pemasaran perusahaan agar dapat melakukan aktivitas pemasaran yang baik dan tepat sasaran, serta menekankan bahwa semua aktivitas pemasaran adalah untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
C. Pengertian Konsep Pemasaran
Pada dasarnya konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli. Perubahan pada lingkungan masyarakat mendorong perusahaan untuk menganalisa selera konsumen untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Konsep Pemasaran (Basu Swastha, 2002:6) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep Pemasaran tersebut disusun berdasarkan 3 Elemen Pokok (Basu Swastha, 2005:11), yaitu:
1. Orientasi konsumen atau pasar atau pembeli, dalam hal ini adalah konsumen produk shampo.
2. Volume penjualan yang menguntungkan, yaitu tingkat penjualan produk shampo yang akan dipasarkan di pasaran.
3. Koordinasi dan intergrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam
perusahaan, yang berhubungan dengan proses produksi shampo.
D. Pengukuran Skala Loyalitas
1. Skala Loyalitas Skala loyalitas merupakan skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau produk tertentu. Dalam pengukuran terdapat 2 dimensi yang harus diperhatikan yaitu ketertarikan konsumen pada sebuah merek dan kerentanan konsumen untuk berpindah merek. Dalam skala loyalitas ini diukur berdasarkan tahapan yang dilalui konsumen untuk loyal terhadap suatu merek, yaitu Tahap Kognitif, Afektif, Konatif dan Tindakan.
Tabel 2.1 Skala LoyalitasTahapan Representasi Kognitif 1. Kualitas Merek
2. Superioritas Merek
2. TingkatKepuasan Sebelumnya
3. Tingkat Keterlibatan Konatif 1. Komitmen Merek
2. Niat Beli Tindakan 1. Riwayat Pembelian
2. Rasio Penerimaan atau Penolakan Adalah pengukuran loyalitas yang dilakukan dengan memberikan suatu pernyataan pasti dan tidak untuk menggunakan suatu merek. Suatu merek yang memiliki skor terbesar bila merek tersebut berada dalam kategori wilayah penerimaan. Pengukuran loyalitas merek merupakan hal yang tidak mudah, hal ini disebabkan karena loyalitas merek menyangkut masalah psikologi. Menurut (Kotler,2002), konsumen yang memperoleh kepuasan akan menunjukan tingkatan sebagai berikut: a. Menjadi lebih setia atau loyalitasnya tinggi terhadap suatu merek
b. Membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada.
c. Memberikan komentar yang menguntungkan tentang perusahaan dan produknya.
d. Memberikan gagasan produk atau jasa pada perusahaan.
E.
Pengertian Kemasan Kemasan adalah semua jenis bentuk pengemasan yang digunakan untuk membungkus suatu produk serta label yang menyertainya. Bungkus atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya hampir sama.
Perbedaan tersebut akan terlihat dari label yang biasanya dalam kemasan produk.
Berikut ini adalah tujuan dari penggunaan kemasan menurut Fandy Tjiptono (2001;106).
1. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya seperti tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya, (seperti obat nyamuk, parfum) dan lain-lain.
2. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi kembali (refill) atau untuk wadah yang lainnya.
3. Memberikan daya tarik (promotion) yaitu seperti aspek artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.
4. Sebagai identitas (image) produk, misalnya agar berkesan kokoh atau awet, lembut dan mewah.
5. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, mudah dihitung, dan mudah ditangani.
6. Informasi (labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.
7. Sebagai inovasi produk berkaitan dengan kemajuan teknologi dan
8. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar atau isi kemasan.
Pemakaian kemasan pada suatu produk bisa memberikan 3 manfaat utama, yaitu manfaat komunikasi, manfaat fungsional, dan manfaat perseptual.
a. Manfaat komunikasi Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara penggunaan produk, komposisi produk, dan informasi khusus seperti efek samping atau frekuensi pemakaian yang optimal dan sebagainya. Informasi lainnya berupa simbol atau segel bahwa produk tersebut halal dan telah lulus
pengujian atau disahkan oleh instansi pemerintah yang berwenang.
Manfaat komunikasi disampaikan melalui label pada kemasan. Label adalah bagian dari sebuah produk yang berupa keterangan atau penjelasan mengenai barang tersebut atau penjualnya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang digantungkan pada kemasan produk itu, sehingga ada hubungan erat antara labelling, packaging dan branding.Label produk yang biasanya dicantumkan dalam kemasan dibagi menjadi 3, yaitu:
• Brand label adalah label yang semata-mata sebagai brand.
- Grade label adalah label yang menunjukkan tinkatan mutu atau kualitas tertentu dari suatu produk.
- Descriptive label atau informative label adalah label yang menggambarkan tentang cara penggunaan formula atau kandungan isi,
pemeliharaan, hasil kerja dari suatu produk dan sebagainya.
b. Manfaat fungsional Kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang penting seperti memberikan kemudahan perlindungan dan penyimpanan.
c. Manfaat perseptual Kemasan yang bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen. Desain kemasan saat ini merupakan alat komunikasi pemasaran yang digunakan oleh pemasar selain iklan. Desain kemasan memainkan peran yang sangat penting dalam peluncuran produk baru karena keputusan pembeli seringkali dibuat di depan rak-rak supermarket atau dengan cara spontanitas saja. Untuk itu desain kemasan harus memperhatikan keserasian antara unsur citra dan desain yang digunakan untuk kegiatan komunikasi pemasaran.
F. Pengertian Merek
Berdasar keputusan panitia definisi dalam “American Marketing Association ” menyatakan beberapa definisi mengenai brand, brand name, brand mark dan trade mark yang terdapat dalam bukunya Basu Swastha (2002;03) adalah sebagai berikut :
1. Brand suatu nama, istilah, simbol atau desain atau rancangan atau kombinasinya
seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh para pesaing.
2. Brand name bagian dari brand yang dinyatakan dalam rangkaian kata-kata atau angka yang dapat diucapkan.
3. Brand mark bagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk simbol, desain warna dan huruf tertentu.
4. Trade mark barang yang dilindungi oleh undang-undang karena sudah didaftarkan pada pemerintah dan perusahaan mempunyai hak tunggal untuk menggunakannya.
Trade mark tersebut bila sudah didaftarkan pada pemerintah maka logo atau huruf yang digunakan akan terdapat huruf R kecil yang merupakan kependekan dari registered atau sudah terdaftar.
Dalam bisnis yang sangat ketat brand name menduduki peranan besar terutama dengan penilaian konsumen terhadap kualitas atau mutu produk, sehingga merek berpengaruh terhadap loyalitas. Pemberian merek pada suatu produk bukan hanya sebuah simbol, karena memiliki enam tingkat pengertian (Rangkuti, 2002:3), yaitu:
a. Atribut Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
b. Manfaat Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut pada produk, namun mereka membeli manfaat fungsional ataupun manfaat emosional.
c. Nilai Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
d. Budaya Merek juga dapat dipakai untuk melambangkan budaya tertentu. Misalnya Polytron mewakili budaya Jepang yang terorganisir dengan baik, memiliki cara kerja yang efisien dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
e. Kepribadian Merek memiliki kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang ia gunakan.
f. Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.
Strategi merek dapat berupa (Kotler dalam Wijaya dan Puspitasari, 2006:31-32) : 1) Merek Baru (New Brand) Sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah nama nama merek baru ketika memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat dilakukan karena tidak ada nama merek yang sesuai.
2) Multi Merek (Multi Brand) Perusahaan ingin mengelola berbagai nama merek dalam kategori yang ada untuk mengemukakan fungsi dan manfaat yang berbeda. 3) Perluasan Merek (Brand Extension) Usaha apapun yang dilakukan untuk menggunakan sebuah nama merek yang sudah berhasil untuk meluncurkan produk baru atau produk yang dimodifikasi dalam kategori baru.
4) Perluasan Lini (Line Extension) Strategi ini dapat dilakukan dengan cara perusahaan memperkenalkan berbagai macam fitur atau tambahan variasi produk, dalam sebuah kategori produk yang ada di bawah nama merek yang sama.
Santoso dan Tjiptono (2001:235) mengelompokkan merek ke dalam empat
a) Brand Awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat sebuah merek. Kesadaran merek ada pada rentang antara perasaan yang tidak pasti terhadap pengenalan suatu merek sampai dengan perasaan yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk yang bersangkutan.
b) Brand Association adalah kemampuan konsumen untuk mengasosiasikan suatu merek dengan atribut tertentu dari produk.
c) Perceived Quality adalah persepsi konsumen terhadap kualitas atribut produk.
d) Brand Loyalty adalah sejauh mana seorang konsumen setia terhadap suatu merek, dan seberapa besar kemungkinan ia akan pindah ke merek yang lain.
G. Pengertian Harga
Menurut kamus besar bahasa Indonesia harga adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa, pada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Lebih rinci lagi Kottler dan Amstrong (2004:64) berpendapat bahwa Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai
1. Pentingnya harga Keputusan-keputusan penetapan sangat signifikan dalam menentukan nilai bagi pelanggan dan memainkan peranan penting dalam pembentukan citra dan kualitas. Pengaruh harga terlihat jelas dampaknya terhadap pesaing dan konsumen, karena dampak dari perubahan harga lebih segera dan langsung dirasakan. Daya tarik yang didasarkan pada harga adalah yang paling mudah dikomunikasikan, bahkan dibandingkan dengan manfaat dan citra produk.
Harga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah. Organisasi non profit menetapkan harga dengan tujuan untuk mencapai partial cost recovery, full cost recovery atau untuk menetapkan special price.
2. Metode-metode penetapan harga Menurut Fandy Tjiptono (2007:160), menetapkan metode-metode penetapan harga sebagai berikut: a.
Standar mark up pricing Menurut metode ini seorang penjual menetapkan harga jual dengan menambahkan persentase tertentu dari biaya dari semua item ke dalam satu kelas produk. Produk ini banyak diterapkan di toko eceran, supermarket yang banyak menawarkan banyak lini produk yang dijual. Biasanya produk dengan
perputaran cepat dikenai persentase kecil, tapi produk dengan perputaran rendah dikenai persentase yang lebih besar.
b.
Cost plus percentage of cost pricing Menurut metode ini perusahaan menambahkan persentase tertentu dari biaya produksi atau konstruksi.
c.
Cost plus fiex fee pricing Menurut metode ini penjual mendapatkan ganti atas semua biaya yang dikeluarkan berapapun hasilnya dan penjual hanya akan menerima fee sebagai laba dari total biaya produk yang besarnya disepakati bersama.
d.
Experience Curve Pricing Menurut metode ini bahwa unit cost barang dan jasa akan menurun antara 10% hingga 30% untuk setiap peningkatan sebesar dua kali lipat pada pengalaman perusahaan dalam memproduksi dan menjual barang atau jasa tersebut.
e. Rate of return pricing (ROR) dimana harga ditentukan untuk mencapai tinkat rate of investment.
ROR dibagi menjadi empat macam,yaitu: 1) Competitive parity pricing , yaitu harga-harga telah ditentukan pada basis mengikuti harga-harga yang telah ditetapkan oleh pemimpin pasar.
2) Loss leading pricing, biasanya dipakai pada basis jangka pendek, untuk memantapkan suatu posisi dalam pasar atau untuk
3) Value basad pricing, yatu harga-harga yang didasarkan pada nilai persepsi jasa bagi segmen konsumen tertentu. Ini merupakan pendekatan yang dipandu pasar untuk menguatkan positioning. 4) Relationship pricing, yaitu harga-harga didasarkan pada pertimbangan mengenai keuntungan potensial di masa yang akan
datang yang mengalir selama masa hidup konsumen.
3. Strategi Penyesuaian Harga Strategi penyesuaian harga dapat dilakukan dengan jalan : a. Potongan Harga Potongan harga biasanya diberikan saat pengenalan produk baru atau pesaing mulai menurunkan harga produk.
b. Diskriminasi Harga Diskriminasi harga sering dilakukan pada saat konsumen terbagi dalam hal daya beli. Untuk itu perusahaan membuat beberapa variasi harga sesuai daya beli konsumen.
c. Harga Psikologis Harga psikologis biasanya dapat ditemui di supermarket. Ini terjadi karena harga dibentuk sedemikian rupa sehingga konsumen berpendapat barang tersebut lebih murah. Harga Rp.1995., adalah salah satu contoh harga yang ditetapkan oleh sebuah supermarket. Padahal pada waktu pembayaran, maka produk tadi dibulatkan menjadi Rp.2000,. ini merupakan strategi yang dibuat oleh
dari penetapan harga ini tentu saja agar mendapatkan loyalitas dari konsumen terhadap supermarket itu.
Dilihat dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang dan jasa. Harga memiliki 2 peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para konsumen, yaitu: 1) Peranan alokasi yang membantu para pembeli untuk mendapatkan manfaat terbesar berdasar daya beli dan 2) Peranan informasi yang memberikan gambaran mengenai manfaat produk.
Harga yang mencerminkan kualitas akan menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, sehingga harga berpengaruh pada loyalitas konsumen.
4. Tujuan penetapan harga Menurut Fandy Tjiptono (2007;52) ada 4 jenis tujuan dari penetapan harga, yaitu: a. Tujuan berorientasi pada laba.
b. Tujuan berorientasi pada volume.
c. Tujuan berorientasi pada citra.
d. Tujuan stabilitas harga.
e. Tujuan-tujuan lainnya.
Penjelasan diatas menjelaskan bahwa tujuan penetapan harga dapat dijadikan pedoman oleh manajemen perusahaan untuk menetapkan harga suatu produk yang dihasilkan agar perusahaan dapat mencapai target yang diinginkan. Tujuan tersebut harus konsisten agar perusahaan dapat menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan.
5. Persepsi Harga Menurut Paul J. Peter dan Jerry C. Olsson (2000:228) menyatakan bahwa “persepsi harga (price perception) berkaitan dengan bagaimana informasi harga konsumen dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi konsumen”. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga yang berbasis permintaan , yaitu:
a. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli).
b. Kemampuan (kesediaan) pelanggan untuk membeli.
c. Posisi suatu produk dalam gaya kehidupan pelanggan, yaitu menyangkut apakah produk tersebut merupakan simbol status atau harga produk yang digunakan sehari-hari.
d. Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan.
e. Harga produk-produk distribusi.
f. Pasar potensial sebagai produk tersebut.
g. Sifat persaingan non harga.
h. Perilaku konsumen secara umum.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga berbasis permintaan diatas harus diperhatikan perusahaan dalam menetapkan harga produknya. Harga yang ditetapkan perusahaan akan diterima konsumen dan berhasil memperoleh pelanggan jika harga tersebut memperhatikan keinginan konsumen.
6. Konsep dan Peranan Harga Fandy Tjiptono (2007:152) berpendapat bahwa “harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi”. Penjelasan dari peranan harga tersebut adalah:
a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan konsumen berdasar daya belinya.
b. Peran informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas.
Pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula, demikian pula sebaliknya, pada tingkat harga tertentu, nilai barang dan jasa akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen, yaitu kepuasan pelanggan, rintangan pengalihan (switching barriers) pemasok dan
H.