PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI MEDIA GAMBAR DAN METODE DEMONSTRASI PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MAN SALATIGA DAN MAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository
PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI MEDIA GAMBAR
DAN METODE DEMONSTRASI PENGARUHNYA TERHADAP
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
FIQIH DI MAN SALATIGA DAN MAN SURUH KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Fathonah
NIM. M1.12.006
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama : Dra. Hj. Fathonah NIM : M1.12.006 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Konsentrasi : PAI Tanggal Ujian : 16 September 2015 Judul Tesis
:“PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI MEDIA GAMBAR DAN METODE DEMONSTRASI PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MAN SALATIGA DAN MAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
”
”
Panitia Munaqosah Tesis
1.Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. ________________ 2.
Sekretaris : Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. ________________ 3.
Penguji I : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. ________________ 4.
Penguji II : Dr. Winarno, M.Pd. . ________________ 5.
Penguji III : Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag. ________________
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, September 2015 Yang Membuat Pernyataan Dra. Hj. Fathonah
MOTTO
َعَفَز َة َلَهصنا َحَتَتْفا اَذِإ َمههَسَو ِهٍَْهَع ُ هاللَّ ىههَص ِ هاللَّ َلىُسَز ُتٌَْأَز ِعىُكُّسنا ْهِم َعَفَز اَذِإَو َعَكْسٌَ ْنَأ َمْبَقَو ِهٍَْبِكْنَم َيِذاَحٌُ ىهتَح ِهٌَْدٌَ ِهٍَْتَد ْجهسنا َهٍَْب اَمُهُعَفْسٌَ َلََوArtinya :
“"Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila memulai
shalat, maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya dan mengangkat tangan sebelum rukuk dan ketika berdiri dari rukuk, namun beliau tidak mengangkat kedua tangannya
1 antara dua sujud."(HR. Muslim: 586).
ىلص أ ىنومتيأ رامكاولص
Artinya : “Sembahyanglah Seperti yang kamu lihat aku bersembahyang.(HR.
2 Ahmad: 3944).
1 Muslim, Hadist Nomor 586, Kitab 9 Imam dan Rowi Hadis, Diunduh hari Senin, 7 September 2015, Jam 16.00 WIB. 2 Ahmad, Hadist Nomor 3944, Kitab 9 Imam dan Rowi Hadis, Diunduh hari Senin, 7 September 2015, Jam 19.00 WIB.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya terbaikku kepada : 1.
Bapak Marsani (Alm) dan Ibu Suyatmi (Alm) serta Mertuaku Bapak H.Jaiz Hadi Pranoto (Alm) dan Ibu Hj. Sutidjah yang mendidik dan membimbingku dengan sabar kepada jalan Allah SWT.
2. Suamiku Jaka Rebawa yang selalu setia menjalani kehidupan bersamaku dalam suka maupun duka.
3. Anakku Muhammad Ilham Zakky Arif yang selalu menjadi penyejuk dalam setiap waktuku
4. Untuk semua dosen Pasca Sarjana IAIN Salatiga 5.
Sahabat-sahabat, teman kuliah angkatan 2012 dan teman mengajar di MAN Salatiga.
6. Seluruh pembaca yang budiman.
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF SCIENTIFIC APPROACH APLICATION
USING PICTURES AND DEMONSTRATION METHOD TO
IMPROVEMENT OF LEARNING MOTIVATION IN FIQIH SUBJECTIN
MAN SALATIGA AND MAN SURUH SEMARANG REGENCY IN
2014/2015 ACADEMIC YEAR.Keywords: Scientific Approach Using Pictures, Demonstration Method, Learning Motivation
Islamic based- education is one of the ways of improving human‟s morality to perform religious obligations as a servant of The Creator. In Islamic teachings, a human has to perform several commands, one of them is having prayer in a daily basis (Salat). This routine is the concrete form of worshipping God.
This is a qualitative research which applies descriptive approach examining the application of scientific approach using pictures and demonstration method and its role to learning motivation improvement in Fiqih subject in MAN Salatiga, MAN Suruh Semarang Regency. The data collection method employs observation, documentation and non-structured interview. The data analysis was done by applying analytical inductive approach.
The results shows that the application of scientific approach using pictures and demonstration method and its role to learning motivation improvement in Fiqih subject in MAN Salatiga and MAN Suruh Semarang Regency in 2014/2015 academic year runs well. Besides that, the principal and vice principal of academic matters are all supportive to teacher‟s creativity in attempt to improve students‟ learning motivation. The application of demonstration method in MAN Salatiga and MAN Suruh Semarang regency can be manifested through teaching and learning process in Fiqih subject especially about daily prayer (Salat). Students learning motivation in Fiqih subject especially about daily prayer tends to be high. The application of scientific approach using pictures and demonstration method in Fiqih subject contributes to students‟ high motivation in learning. It can be explained that the students are highly motivated and their motivation seems to increase.
PRAKATA
ميحرلا نمحرلا للها مسب
Puji Syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“ PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI MEDIA
GAMBAR DAN METODE DEMONSTRASI PENGARUHNYA
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN FIQIH DI MAN SALATIGA DAN MAN SURUH
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam.
Di samping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan restu dan selalu mendo‟akan pada penulisan tesis ini.
3. Dr. Phil. Widiyanto, M.A.
Bapak , selaku Ka Prodi PAI Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan arahan pada penulisan tesis ini.
4. Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag. dan Dr. Adang Kuswaya, M.Ag ., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini cepat selesai.
5. Seluruh dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tesis ini.
6. Bapak Drs. H. Sudar, M.Ag., selaku Kepala MAN Salatiga dan Bapak Drs.
Muhlas selaku Kepala MAN Suruh Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin untuk meneliti di tempat yang beliau pimpin.
7. Kepada Seluruh narasumber, yang bersedia memberikan berbagai informasi guna terselesaikannya penyusunan tesis ini.
8. Suami dan anakku yang selalu mensuport dan memberikan inspirasi hingga selesainya penulisan ini
9. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tak dapat saya sebut satu persatu lagi yang sedikit maupun banyak telah membantu dalam proses penulisan tesis ini.
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do‟a semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telah diberikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang lebih lanjut.
Salatiga, September 2015 Penulis, Dra. Hj. Fathonah NIM: M.1.12.006
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN TESIS……………………………….……….. ii HALAMAN PERNYATAAN...…………………………….……………........ iii MOTTO.............................................................................................................. iv PERSEMBAHAN.............................................................................................. v ABSTRAK ……………………………............................................................. vi PRAKATA
…………………………………………….………..……………. vii DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ix DAFTAR TABE
L ……………………………………………………………. xi DAFTAR
GAMBAR...…………………………………………………........ xii DAFTAR LAMPIRAN
…...………………………………………………….. xiii
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Rumusan Masalah...................................................................... 7 C. Signifikansi Penelitian................................................................ 8 D. Tinjauan Pustaka......................................................................... 11 E. Metodologi Penelitian................................................................. 18 F. Sistematika Penulisan Tesis........................................................ 24 BAB II: LANDASAN TEORI A. Teori Pendekatan Ilmiah (Scientific) .......................................... 25 B. Media Pembelajaran.................................................................... 29 C. Metode Demonstrasi.................................................................... 47 D. Teori Motivasi............................................................................ 51 BAB III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Profil Sekolah............................................................................. 58
1. Profil MAN Salatiga............................................................ 58 2.
Profil MAN Suruh Kabupaten Semarang............................ 74 B. Penerapan Pendekatan Scientifik Melalui Media Gambar.......... 84 C. Penerapan Metode Demonstrasi.................................................. 89 D.
Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fiqih............................. 92
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis........................................................................................ 95 B. Pembahasan................................................................................. 101 BAB V: PENUTUP A. Simpulan...................................................................................... 106 B. Saran ........................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….................. 110 LAMPIRAN………………………………………………………………….... 115 RIWAYAT HIDUP PENULIS……………………………………………....... 138
DAFTAR TABEL
Tabel 1.3 Struktur Organisasi MAN Salatiga.................................................. 69Tabel 2.3 Keadaan Guru dan Pegawai MAN Salatiga.................................... 70Tabel 3.3 Keadaan Siswa MAN Salatiga......................................................... 70Tabel 4.3 Keadaan Sarpras MAN Salatiga....................................................... 71Tabel 5.3 Struktur Organisasi MAN Suruh Kabupaten Semarang................... 80Tabel 6.3 Keadaan Guru dan Pegawai MAN Suruh Kabupaten Semarang...... 81Tabel 7.3 Keadaan Siswa MAN Suruh Kabupaten Semarang.......................... 81Tabel 8.3 Keadaan Sarpras MAN Suruh Kabupaten Semarang....................... 82
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Diagram Komponen dalam Analisis Data.................................... 23 Gambar 2.1: Pendekatan Scientific dan 3 Ranah yang disentuh........................ 27 Gambar 2.2: Langkah-langkah Pendekatan Scientific....................................... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kode Penelitian............................................................................ 115 Lampiran 2: Pedoman Wawancara................................................................... 117 Lampiran 3: Catatan Observasi........................................................................ 122
128 Lampiran 4: Gambar Gerakan Salat....................................................................
Lampiran 5: Surat Kteranagan Melakukan Penelitian........................................ 132
134 Lampiran 6: Lembar Bimbingan Tesis.............................................................
Lampiran 7: Dokumentasi Wawancara............................................................. 136 Lampiran 8: Riwayat Hidup Penulis................................................................ 138
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah sebagai wahana pembentukan manusia yang
bermoralitas tinggi dan mampu melaksanakan ibadah dengan baik sebagai seorang hamba dari sang pencipta. Di dalam ajaran Islam terdapat perintah- yang harus dilaksanakan oleh seorang hamba, diantaranya adalah mendirikan salat yang merupakan penyembahan seorang hamba secara khusuk kepada Allah SWT semata.
3 Dan dari kekhusukan salat yang dilakukan akan
membuahkan prilaku yang baik sebagai wujud peningkatan keimanan seorang hamba.
Islam telah membimbing orang kepada ketaatan dan ibadah, untuk menjaga hal penting baik secara fisik, pemikiran, kejiwaan, dan emosional dari tergelincir kepada nafsu yang hina serta kerusakan terutama kepada para remaja dan pemuda. Dan mencegah mereka dari terbawa arus kefasikan serta kehinaan.
4 Rasulullah Saw memerintahkan kepada kita untuk mengajarkan
salat serta memperkenalkan Al Qur‟an sejak dini. Begitu pula para sahabat Rasulullah mengikuti jejak beliau dalam mendidik anak-anak mereka untuk dekat dengan Al Qur‟an. Menghafal Al Qur‟an menjadi pijakan pertama bagi para pendidik dalam mengasah awal kecerdasan generasi Islam.
5
3 Faqih, Ibadah dan Akhlak dalam Islam, Yogyakarta: UII Prees, 2002, 87. 4 Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini , Jakarta: A.H Ba‟adillah Press, 2002, 127. 5 Fuad Fadillah, Pendidikan Anak Secara Islami, Bandung: Al- Ma‟arif , 1990, 17.
Salat merupakan hal urgen dalam agama, karena salat merupakan tiang
6
agama. Untuk itu pemahaman tentang salat dan tata cara pelaksanaannya harus di ketahui secara jelas sekaligus dikuasai dengan benar agar dalam melaksanakannya mencapai kesempunaan dan memenuhi ke sah-hannya salat.
Salat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki hikmah bagi berbagai dimensi kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara sosial. Dalam pelaksanaan salat ada yang melaksanakan secara sendirian (Munfarid) ada juga yang melaksanakan secara berjamaah. Salat berjamaah dalam berbagai keterangan memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan salat sendirian. Selain itu salat berjamaah memiliki keutamaan dalam
7 berbagai dimensi, yaitu : pahala, moral individu dan sosial.
Karena urgensi salat yang demikian besar dimana keutamaan yang
8
pertama untuk individu dan yang kedua untuk masyarakat. Salat yang khusuk akan dapat menghindarkan seseorang dari perbuatan keji dan mungkar sebagaimana firman Allah dalam al-
Qur‟an surat Al-Ankabut (29): 45 yang berbunyi :
ُا
ۗ ِسَكْنُمْناَو ِءاَش ْحَفْنا ِهَع ٰىَهْنَت َة َلَهصنا هنِإ ۖ َة َلَهصنا ِمِقَأَو ِباَتِكْنا َهِم َكٍَْنِإ ًَِحوُأ اَم ُمْت
) ٩٢:٥٤ ,تىبكنعنا(َنىُعَنْصَت اَم ُمَهْعٌَ ُ هاللََّو ۗ ُسَبْكَأ ِ هاللَّ ُسْكِرَنَو
Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
9 6 kerjakan”.
Didin Hafinuddin, Memb 7 entuk Pribadi Qur’ani, Bandung: Harokah, 2002, 90. 8 Faqih, Ibadah dan Akhlak dalam Islam..., 28. 9 Faqih, Ibadah dan Akhlak dalam Islam..., 33.
Sunarjo, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depag RI, 1998, 635.
Karena keurgenan salat bagi manusia terutama seorang muslim maka salat menjadi salah satu materi yang diajarkan dalam mepel fiqih dari mulai Madrasah Ibtidaiyah sampai Madrasah Aliyah termasuk juga di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang. Pelajaran tentang salat ini tidak hanya cukup diterangkan dengan ceramah saja, karena dalam gerakan- gerakannya memiliki tata cara sendiri-sendiri. Akan tetapi motivasi belajar siswa rendah dalam mengikuti pelajaran fiqih, selain materi monoton, penyampaian guru pun kebanyakan selalu dengan ceramah saja.
Pada dasarnya seorang pendidik memiliki fungsi sebagai pengelola, stabilitator, inovator, dinamisator, creator dan motivator belajar. Untuk itu, guru harus selalu melakukan upaya dalam meningkatkan motivasi belajar secara terus menerus dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan motivasi belajar dapat dilakukan melalui media pembelajaran, termasuk dengan media pembelajaran gambar sebagai pendekatan scientifik dan metode demonstrasi sebagai tehnik memahamkan siswa secara praktik.
Dengan melalui media pembelajaran gambar sebagai pendekatan
scientific dan metode demonstrasi dalam pelajaran salat logikanya siswa bisa
melihat langsung gerakan-gerakan salat dan penempatan tiap tahapan dengan benar dan siswa akan merasa senang karena dapat melakukan praktik langsung. Upaya ini dapat menekankan kepada upaya peningkatan motivasi belajar. Hal ini penting karena pendidik selain melaksanakan tugas pokok dituntut untuk mengoptimalkan fungsi sebagai pendidik sehingga berkemampuan terhadap motivasi belajar. Motivasi belajar digali oleh guru sehingga dapat menggerakkan nilai
- –nilai internal diri peserta didik. Bilamana motivasi belajar mampu ditingkatkan dengan media pembelajaran gambar dan metode demonstrasi maka peluang untuk mengoptimalkan hasil belajar dalam pelajaran salat dapat dicapai.
Peningkatan proses pembelajaran menggunakan media secara efektif
10
dan metode demonstrasi dapat meningkatkan kualitas hasil belajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas yang dilaksakannya. Untuk memenuhi hal tersebut diatas, guru harus mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mau belajar karena memang siswalah subyek utama dalam
11 proses belajar.
Dalam sistem pendidikan moderen fungsi guru sebagai penyampai pesan-pesan pendidikan perlu dibantu dengan media pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Hal ini disebabkan karena pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional yang membutuhkan
12 kemampuan dan kewenangan.
Kemampuan guru dalam menjalankan perannya sebagai pengajar, administrator dan pembina ilmu dapat dilihat dari sejauh manakah guru dapat menguasai metode dan media pembelajaran di sekolah untuk kepentingan anak didiknya. Untuk mengupayakan pendidikan yang berkualitas, guru seringkali menemukan kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran. 10 11 Sanaky, Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009, 1-2.
M. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, 21. 12 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru Algesindo, 2000, 15. Khususnya bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih menunjukkan kekurangan dan keterbatasan. Terutama dalam kualitas proses belajar mengajar yang dikembangkannya yang selanjutnya berakibat langsung kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para
13 siswa.
Di sisi lain proses perkembangan anak didik merupakan suatu proses yang progresif terus maju dan tidak mundur, tidak kembali pada perkembangan semula yang meningkat dari kecil hingga besar, dari tidak mengerti hingga mengerti antara satu dengan yang lain akan mengalami perbedaan. Dalam perkembangan anak didik tersebut antara satu faktor dengan faktor lain akan saling berkaitan yang dapat dilihat dalam perubahan secara proporsi ukuran tubuh yang dibarengi dengan perubahan komposisi tubuh, seperti berat badan, tinggi badan, kemampuan intelektual dan kemampuan menggunakan motoriknya.
Maka dari itu, untuk mencapai hasil maksimal pada semua proses belajar mengajar dan lebih khusus mapel fiqih tentang salat seorang pendidik harus mampu mengoptimalkan potensi anak didik secara maksimal. Proses belajar mengajar yang seperti itu tidaklah semudah membalikkan kedua belah tangan, butuh usaha keras dalam pembelajaran, salah satu di antaranya adalah penggunaan media pembelajaran gambar sebagai pendekatan scientific dan metode demonstrasi.
13 Abdul Majid dan Dian Andayani, Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi , Cet. III, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, 37.
Kurikulum 2004
Pembelajaran dengan menggunakan ceramah saja sangat menjenuhkan siswa dan hasilnyapun kurang maksimal, berbeda dengan pembelajaran yang melibatkan semua indra peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indra siswa dalam proses belajar mengajar maka metode ceramah itu perlu divariasikan dengan media dan metode yang lain. Dengan menggunakan media pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik berarti guru telah membantu siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri mereka seperti pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan perkembangan kepribadian mereka. Sikap jiwa mereka yang tenang dengan minat belajar yang besar sangat potensial sekali untuk ditumbuhkembangkan sebagai dasar materi keimanan, ibadah, sikap sosial, pembentukan akhlak
14 karimah dan sebagainya.
Secara umum proses pembelajaran yang terjadi di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang khususnya kelas X berjalan dengan baik dan lancar nilai pelajaran fiqihnya pun rata-rata baik, tetapi motivasi belajar siswa terhadap pelajaran fiqih tentang salat rendah dan tidak banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajarannya, padahal pelajaran fiqih termasuk pelajaran yang sangat penting dan harus dikuasai siswa terutama tentang ibadah dan lebih khusus lagi tentang salat. Maka guru harus pandai memahami kebutuhan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
14 Amirudin Rosyad dan Darhim, Media Pengajaran, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1996, 59.
Jadi sekali lagi, bahwa materi salat dalam mendidik generasi Islam pada awal tumbuh kembang mereka adalah lebih utama dan merupakan prestasi yang mengagumkan dibandingkan ilmu-ilmu lainnya. Oleh karena itu dalam penyampaian materinya harus dapat membangkitkan motivasi mereka untuk mempelajarinya, agar lebih dapat memahami dan mengiasai materi yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Scientifik
Melalui Media Gambar dan Metode Demonstrasi Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”. dalam penelitian ini penulis mencari perbedaan penerapan pendekatan scientifik melalui media gambar dan metode demonstrasi serata pengaruhnya terhadap peningkatan motivasi belajar mapel fiqih materi salat pada siswa di MAN Salatiga dengan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana penerapan pendekatan scientific melalui media gambar pada mata pelajaran fiqih di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih di
MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015? 3. Bagaimana motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
4. Apakah penerapan pendekatan scientific melalui media gambar dan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih mempengaruhi motivasi belajar siswa di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?
C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. penerapan pendekatan scientific melalui media
Untuk mengetahui gambar pada mata pelajaran fiqih di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
b.
Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
c.
Untuk mengetahui motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. d.
Untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan scientific melalui media gambar dan metode demonstrasi pada mata pelajaran fiqih mempengaruhi motivasi belajar siswa di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian tentang kondisi riil penerapan pendekatan scientific melalui media gambar dan metode demonstrasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi salat di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang sekaligus koreksi tehadap pelaksanaan KBM yang telah dilaksakan di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang terutama pada penggunaan pendekatan, metode dan pemanfaatan media pembelajaran. Dari hasil penelitian ini diharapkan, antara lain : a.
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya yang berkenaan dengan penggunaan pendekatan, metode dan pemanfaatan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar serta dapat menjadi bahan masukan bagi siapapun yang berminat menindaklanjuti hasil penelitian ini pada bidang penelitian yang relevan.
b.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi: 1)
Bagi penulis, hal ini bisa menambah wawasan dan cakrawala keilmuan khususnya tentang penggunaan pendekatan, metode dan pemanfaatan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar.
2) Bagi kepala sekolah, sebagai bahan evaluasi dan supervisi terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan KBM
3) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai evaluasi dan pembenahan terstruktur terhadap kinerja yang telah dilaksanakan agar dalam melakukan pembelajaran di kelas pada waktu selanjutnya lebih memperhatikan kondisi, kemampuan dan kebutuhan yang diharapkan siswa. Sehingga dalam menerapkan pendekatan dan metode belajar lebih tepat. Selain itu guru juga dapat memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia disekolah guna mengaktifkan seluruh indra siswa dalam mengikuti KBM.
4) Seluruh pembaca, sebagai pengetahuan atau informasi untuk menambah partisipasi dan kepedulian terhadap dunia pendidikan karena dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih bermutu.
D. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu
Pendekatan scientific melalui media gambar dan metode demonstrasi merupakan hal penting dalam melakukan pembelajaran tentang salat.
Sudah banyak tentunya penelitian
- –penelitian yang di lakuakan oleh para peneliti tentang pendekatan scientific melalui media pembelajaran dan metode pembelajaran. Sudah tentu bahwa kajiannya pun semakin luas dan komplek. Namun tetaplah ada hal yang belum tersentuh oleh penelitian-
Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian ini yaitu sebagai berikut: Ida
Muflikhah meneliti dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual dan Karyawisata Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Miftahul Huda Raguklampitan 3 Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011. Hasil penelitian yang dilakukan menujukkan adaya pengaruh positif Media AudioVisual dan Karyawisata Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Miftahul Huda Raguklampitan 3 Batealit Jepara Tahun Pelajaran
2010/2011” dapat
2
diterima kebenarannya. Dengan nilai pengaruh = R = R X 100% =
0,9595 X 100% = 0,9206 X 100% = 92,06%. Sedangkan sisanya 92,06 100 = 7,94% adalah pengaruh dari variabel lain di luar penelitian ini. Hal ini berarti dengan adanya pengaruh variabel Media Audio Visual akan meningkatkan hasil belajar atau dapat dikatakan bahwa Media Audio Visual ini berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar di kelas V MI Miftahul Huda Raguklampitan 3 Batealit Jepara Tahun Pelajaran
- – 2
15 2010/2011.
Syarifah Nur dalam “Pengamalan Salat Fardhu Dalam Kalangan
Pelajar Politeknik Kuching Sarawak Tahun 2010”, Peneliti menggunakan 15 statistik deskriptif untuk mendapatkan nilai min dan peratus serta statistik
Ida Muflikhah, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual dan Karyawisata Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Miftahul Huda Raguklampitan 3 Batealit Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011 , Tesis, Semarang: UNWAHAS, 2011. inferensi Korelasi Person dengan menggunakan Perisian Statistical
Package For The Social Sciences ( SPSS ) versi 15.0. Hasil analisis yang
dilakukan Syarifah menunjukkan bahawa responden mengetahui dan memahami tentang kepentingan salat. Namun, tahap pengamalan pelajar dalam melaksanakan solat masih kurang memuaskan. Oleh itu, beberapa cadangan turut dikemukakan kepada pihak tertentu untuk diambil tindakan bagi meningkatkan tahap kesadaran dan mempertingkatkan lagi pengamalan salat dalam kalangan pelajar hingga para pelajar benar-benar
16 bisa menjalankan salat dengan benar.
Budi Santoso, dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Salat Melalui Media Pada Siswa Kelas IV Semester I di SD Negeri III Kebonromo Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
” dengan hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar dengan kategori tinggi yaitu 58,3%. Peningkatan itu dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu terdapat rata-rata skor motivasi belajar 24,6 sebelum tindakan, kemudian menjadi 31,04 atau meningkat 26,0% pada siklus I, kemudian menjadi 36 atau meningkat 47,9% pada siklus II, dan menjadi 39 atau meningkat 58,3% pada siklus ke III. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan untuk meningkakan motivasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kebonromo Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 telah berhasil. Dengan peningkatan 16 rata-rata skor motivasi belajar setelah diberi tindakan minimal 50%.
Syarifah Nur, Pengamalan Salat Fardhu Dalam Kalangan Pelajar Politeknik
Kuching Sarawak Tahun 2010 , Tesis: Kualalumpur University, 2010. Di unduh dari hari Senin, 13 April 2015, Pukul. 13.30 WIB.
Tindakannya yaitu 1) Meminta siswa memperhatikan gerakan salat pada media gambar; 2) Meminta siswa untuk mempraktikkan gerakan-gerakan salat secara bersama-sama; 3) meminta siswa untuk mempraktikkan keserasian antara gerakan dan bacaan salat secara berkelompok dibimbing
17 oleh ketua kelompoknya masing-masing.
Sujadi meneliti dengan judul “Pengaruh Salat Berjama‟ah dan Puasa
Sunah Terhadap Moralitas Siswa Kelas XI SMK Assa‟idiyyah Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasil penelitian yang disimpulkan oleh Sujadi mengungkapkan bahwa salat berjamaah para siswa kelas XI yang berjumlah 30 sebagai sampel berlangsung konsisten dan baik. Para siswa juga menjalankan puasa sunnah dengan baik, beegitu juga salat berjamaah dan puasa sunnah berpengaruh secara signifikan terhadap moralitas siswa kelas XI di SMK Assa‟idiyyah Mejobo Kudus tahun
18 pelajaran 2013/2014 sebesar 64,3 %.
Dari penelitian terdahulu yang penulis uraiakan diatas di antaranya penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif dan kajiannya masih dalam kerangka kurikulum 2007 (KTSP), selain itu penelitian yang sudah ada baru mengkaji tentang media pembelajaran, prestasi belajar dan motivasi secara umum dalam kajian pendidikan. Perbedaan yang ada dalam penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian terdahulu adalah: 17 penelitian ini lebih fokus pada penerapan pendekatan scientific melalui
Budi Santoso, Upaya Peningkatan Motivasi Salat Melalui Media Pada Siswa Kelas IV Semester I di SD Negeri III Kebonromo Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 , Tesis, Surakarta: IAIN Surakarta, 2012. 18 Sujadi, Pengaruh Salat Berjama’ah dan Puasa Sunah Terhadap Moralitas Siswa Kelas
XI SMK Assa’idiyyah Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014, Tesis, Semarang: UNWAHAS, 2014. media gambar dan metode demonstrasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran fiqih materi salat. Dan perbedaan lain adalah pada tempat penelitian yang peneliti lakukan di kelas X MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang, kemudian yang paling urgen perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penulis lebih fokus menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif naturalistik .
2. Kerangka Teori a.
Teori Pendekatan Ilmiah (scientific) Pendekatan ilmiah diartikan sebagai proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif dapat mengkonsep dari apa yang dia amati, dia tanyakan, dia kumpulkan, kemudian dia kategorikan atau kelompokkan, dan selanjutnya dia komunikasikan atas hasil yang
19 didapatkan.
Pendekatan ilmiah (scientific) merupakan konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, bertanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
20 menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran.
Menurut Mc Collum yang dikutip Imam Ma‟ruf menjelaskan 19 bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan
Imam Ma‟ruf dkk, Modul Materi Pelatihan Kurikulum 2013, Surakarta: FITK IAIN Surakarta, 2013, 71. 20 Sudarwan, Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, 178.
pendekatan ilmiah (scientific) di antaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan,
21 ketrampilan mengamati, melakukan analisis dan berkomunikasi.
Pendekatan ilmiah (scientific), lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.
b.
Metode Demonstrasi Metode secara harfiah adalah cara, dalam pemakaian secara umum metode diartikan sebagai cara melaksanakan pekerjaan dengan
22 menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis.
Lebih lanjut akan dikemukakan secara rinci tentang pengertian metode menurut beberapa ahli.
Zuhairini dkk, mengartikan metode sebagai jalan atau cara yang
23 harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Moh. Athiyah Al-Abrosy, sebagaimana dikutip Khoiron Rosyadi menurutnya metode adalah jalan yang kita ikuti dengan memberi faham kepada murid-murid segala macam pelajaran, yang merupakan rencana untuk diri sendiri sebelum memasuki kelas dan
24 diterapkan dalam kelas itu sesudah memasuki kelas.
Ahmad Tafsir mengartikan metode sebagai cara yang paling
25 21 tepat dan cepat dalam melaksanakan sesuatu. 22 Imam Ma‟ruf dkk, Modul Materi Pelatihan Kurikulum 2013...,78.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung,: PT Remaja Rosdakarya, 2000, 201. 23 24 Zuhairini, et.all, Metode Pendidikan Islam, Solo: Ramadhani, 1993, 66. 25 Khoirun Rosyadi, Pendidikan Profetik, Cet I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, 209.
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, 9.
Dari beberapa pengertian metode menurut beberapa ahli tersebut maka dapat penulis simpulkan bahwa metode adalah cara ataupun jalan untuk mencapai tujuan yang ingin diwujudkan dalam proses belajar megajar. Metode digunakan guru sebagai upaya dalam mengoperasionalkan tujuan kurikulum agar dapat diterima siswa dengan mudah. Sedangkan secara sitematis demonstrasi adalah upaya peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau cara
26 mengerjakan sesuatu.
c.
Teori motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha,
27 berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya.
Santrock yang dikutip oleh sardiman menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di 26 dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin 27 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 102.
Pintrich, A Motivational Science Perspective on The Role of Student Motivation in Learning and Teaching Contexts . Journal of Educational Psychology, 2003, 85. kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
28 tercapai.
Dari pemahaman di atas motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
Dengan berlandaskan pada masalah, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif naturalistik.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif dengan metode naturalistik karena penelitiaannya dilakukan 28 pada kondisi yang alamiah (natural setting). Sumber datanya ialah situasi
Sardiman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, 37. wajar, peneliti mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana adanya. Peneliti adalah instrument kunci yang mengadakan
29 pengamatan dan wawancara sendiri.
3. Objek Studi
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dimana Subyek studinya adalah guru fiqh dan siswa dalam proses pembelajaran yang bersifat studi kasus dengan mengambil pada penerapan pendekatan scientific melalui media gambar dan metode demonstrasi pengaruhnya terhadap motivasi belajar mata pelajaran fiqih materi salat siswa. Dan objek penelitian ini di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini dilaksanakan di MAN Salatiga dan MAN Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015, dikarenakan beberapa hal, yaitu: a. Sekolah yang penulis teliti merupakan Madrasah Aliyah yang mengajarkan mata pelajaran fiqih dan negeri sekaligus madrasah favorit di kota masing-masing, sehingga nilai tawarnya memiliki nilai lebih untuk diteliti; b. Dengan dua sekolah yang berbeda wilayah maka semakin banyak dinamika yang dapat kita gambarkan dan problematika yang kita temukan;