PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS III MI PAYUNGAN KEC. KALIWUNGU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI

ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN

METODE PRAKTEK KELAS III MI PAYUNGAN

KEC. KALIWUNGU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0

  

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

NUR FADZILLAH

  

NIM: 11408228

JURUSAN TARBIYAH .

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : NUR FADZILLAH NIM 11408228 Jurusan / Progdi TARRIYAH / PAI

  Judul

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS

  III MI PAYUNGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan Salatiga, 15 Agustus 2010 Pembimbing, Suwardi, M.Pd NIP. 19670121199903 1 002

  KE M E NT E RI AN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudari: Nur Fadzillah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11408228 yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Tentang Sholat Bagi Orang Sakit Pada M ata Pelajaran Fiqih dengan Metode Praktek Kelas IH Mi Payungan Kec. Kaliwungu, Kab. Semarang tahun 2009/ 2010 telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu yang bertepatan dengan tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Salatiga, 25 September 2010 Panitia Ujian jhekretaris Sidang,

  1 i

  »r/Imam Sutomo, M. Ag. Dr. Rahmat Harivadi. M.Pd N/P.19580827198303 1 19670112 199202 1 005

  Penduh I, Pendujl II, 85/

  VS.'

  y y W

  Ilw a MinrSin, S.HL M.g D rs.I >iuz\an. M.Hum Nip. 19790930200312 1 001 Nip. 1961 n )24|1 98903 1 002

  Pembimbing Suwardi. M.Pd

  NIP. 196701211999 03 1002

  K E M E N T E R IA N A G A M A M SE K O L A H T IN G G I AGAM A ISLA M N E G E R I (STA IN ) SA L A T IG A

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706 Fax323433 Salatiga 50721 Website : N om or: Sti.24/K- 1/PP.00.9/I-1.1.217/2010

  2 Agustus 2010 Lamp. : Proposal Skripsi Hal : Nota Pem bim bing Yth. Suwardi, M.Pd. Di - Tempat Assalamualaikum wr. wb. Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S .l). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa: N a m a Nur Fadzillah NIM 11408228 Jurusan Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi Peningkatan Hasil Belajar tentang Shalat Bagi Orang Sakit pada Mata Pelajaran Fiqih

dengan Metode Praktik Kelas III MI Payungan Kec. Kaliwungu Kab. Semarang Tahun

Pelajaran 2009/2010 Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema Skripsi di atas. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan. Wassalamualaikum wr. wb. a n K e t u a . Peir rkademik Dr. I.Pdl NIP. 19670112 199203 1 005

  

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF

MADRASAH IBTIDAIYAH PAYUNGAN

Ds. Payungan Kec. Kaliwungu Kab. Semarang 50777

SURAT IJIN PENELITIAN

  Nomor: 036/ 20.05.2010 Assalamu ’alaikum wr. wb.

  Yang bertanda tangan di bawah ini adalah kepala Madrasah Ibtidaiyah Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang, memberikan ijin kepada :

NUR FADZILLAH

  Nama NIM 11408228

  Pekerjaan Mahasiswa STAIN Salatiga Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI Untuk melakukan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dalam rangka menyusun Skripsi dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Tentang Shalat

  Bagi Orang Sakit Pada Mata Pelajaran Fiqih Dengan Metode Praktek Kelas III MI Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/ 2010” mulai tanggal 20 April 2010 s/d selesai.

  Demikian surat ijin dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu ’alaikum wr. wb.

  Payungan, 20 April 2010

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NUR FADZILLAH NIM

  :11408228

  Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 15 Agustus 2009 Yang menyatakan,

  NUR FADZILLAH

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

JAtfah a^ati mengangkat derajat diantara kgmu dari orang-orang yang

Seriman dan orang-orang yang 6erifmu.

  PERSEMBAHAN

  tjntuk orang tuaku Para dosenku saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku,

  Dan suamiku yang telah membantu dan mendampingiku

  KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

  Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS HI MI PAYUNGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010”, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.

  Penulis memperoleh banyak bimbingan, dukungan dan arahan dari banyak pihak dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan penghargaan yang tak terhingga kepada:

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua Sidang dan sekretaris sidang Munaqosah STAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  3. Para Dosen dan Staf Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu petigetahuan sehingga skripsi ini dapat selesai.

  4. Kepala MI PAYUNGAN KECAMATAN yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

  5. Suami, bapak, ibu dan saudara-saudaraku tercinta yahg telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil.

  Semoga arhal bdik dan bantuannya tersebut metidapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi irti behnaniaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amiin.

  Salatiga, 15 Agustus 2010 Penulis NUR FADZILLAH ABSTRAK NUR FADZILLAH, 2010. “PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG

  SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS HI MI PAYUNGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010. Jurusan Tarbiyah.

  Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Suwardi, M.Pd. Kata Kunci: Shalat, Orang Sakit, Fiqih, Metode Praktek Penelitian ini merupakan peningkatan hasil belajar tentang shalat bagi orang sakit pada mata pelajaran fiqih dengan metode praktek kelas m MI Payungan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Tahun ajaran 2009/2010. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah (1) Apakah metode Praktek dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih ? (2) Apakah metode Praktek dapat meningkatkan aktifi tas siswa dalam pembelajaran materi shalat bagi orang sakit, dalam pelajaran fiqih ? (3)Apakah materi Praktek dapat meningkatkan penguasaan materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih ?

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif dan dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian.

  Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil skor nilai mengalami perubahan dari pre-test pra siklus nilai rata-rata dengan skor 55,9 berubah menjadi 61,5. dalam siklus II rata-rata 6,55 sedangkan pada siklus III rata-rata berubah menjadi 7,78. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh (1) Pengguriaan Metode praktek dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih pada siswa kelas

  III MI Payngan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pmbelajaran yang tepat sasaran. (2) Penerapan ihetode praktek dapat mneingkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran materi sholat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih pada siswa kelas III M3 Payungan. Dapat dibuktikan aktifitas siswa ydng ditunjukkan dengan rasa ingin tahu. (3) Penggunaan metode praktek dapat metiingkatkan penguasaan materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih pada siswa kelas III MI Payungan dibuktikan dengan nilai siswa yang meningkat serta siswa mampu mempraktekkan dalam kehidupan nyata.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan fiqih merupakan pendidikan yang sangat penting sebagai dasar dari setiap muslim untuk mengetahui, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan ini menjadi tanggungjawab bersama terlebih sebagai orangtua yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan anak.

  Pendidikan ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang berubah menjadi watak.

  Pentingnya pendidikan agama bagi setiap warga negara terbukti dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan pendidikan agama diberikan kepada anak-anak sejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Secara garis besar tujuan pendidikan agama di Madrasah Ibtidaiyah adalah untuk mendidik anak-anak supaya menjadi orang yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berarti taat dan patuh menjalankan perintah serta menjauhi larangan-larangan-N ya

  Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika guru/pendidik menerapkan pembelajaran antara lain :

  1. Memahami sifat-sifat peserta didik

  2. Mengenal peserta didik secara perorangan

  2

  4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta mampu memcahkan masalah

  5. Menciptakan lingkungan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

  6. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar

  7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan

  8. Membedakan antara fisik dan aktif mental (Modul Pelatihan PAIKEM, 2008: 5)

  Guru memegang peranan yang penting dalam mengajarkan pelajaran fiqih, agar pelajaran tersebut tidak membosankan dan kurang memberikan kesan terhadap siswa, maka guru berperan penting dalam penyampaian materi. Posisi guru adalah sebagai fasilitator dan memotivasi akan pentingnya mempelajari pelajaran fiqih sebagai bekal dalam kehidupan. Apabila guru dapat memotivasi dan menyampaikan dengan baik serta mengesankan kepada siswa maka pelajaran fiqih akan beijalan dengan menyenangkan dan terhindar dari kebosanan, karena titik kejenuhan akan timbul apabila dalam lingkungan sekitar tidak adanya suatu perubahan atau keadaan yang monoton. Supaya hal tersebut tidak terjadi, sebagai seorang guru harus dapat menggunakan variasi dalam proses pembelajarannya.

  Untuk meningkatkan semangat dalam belajar seorang pengajar harus kreatif dalam mengelola kelas, menggunakan media pembelajaran dan metode yang tepat sehingga siswa menjadi aktif dan prestasi belajar dapat tercapai

  3

  merupakan komponen pengajaran yang memegang penting dan utama karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan mnatri sangat tergantung pada kelancaran, interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru (Answir dan M.

  Bassyirudin, 2002: 1).

  Untuk membantu memahami mata pelajaran fiqih terutama bab ibadah shalat bagi orang yang sakit, disini perlu adanya sebuah media ataupun metode dalam mengajar yang nantinya akan berguna dan lebih memberikan kesan terhadap siswa. Maka dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk dikaji lebih jauh, sistematis, dan obyektif dengan judul ” PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK PADA SISWA KELAS III MI PAYUNGAN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 ”

  4

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah metode Praktek dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih ?

  2. Apakah metode Praktek dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran materi shalat bagi orang sakit, dalam pelajaran fiqih ?

  3. Apakah materi Praktek dapat meningkatkan penguasaan materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih ? C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bahwa metode praktek dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih.

  2. Untuk mengetahui bahwa metode praktek dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih.

  3. Untuk mengetahui bahwa metode praktek dapat meningkatkan penguasaan materi shalat bagi orang sakit dalam pelajaran fiqih.

D. Manfaat Penelitiatt

  a. Bagi Siswa Diharap memperoleh pembelajaran fiqih yang lebih menarik dan mengalami peningkatan pemahaman konsep pembelajaran yang telah dipelajari

  5

  b. Bagi Guru Diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran dan memperoleh peningkatan ketrampilan dan kemampuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran fiqih.

E. Definisi Operasional

  Hasil belajar merupakan orientasi dari tujuan pembelajaran. Semua aktifitas guru dan siswa diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan pembelajaran selain penguasaan materi pelajaran juga pada proses untuk mengubah perilaku siswa dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu siswa mampu mengamalkan/mempraktekkan shalat bagi orang sakit.

  Metode praktek adalah model pembelajaran atau penyajian bahan pelajaran yang berupa penerapan langsung dari teori yang telah disampaikan oleh pendidik dan yang telah diamati oleh peserta didik.

  Dalam penggunaan metode ini ada tiga tahapan kegiatan yaitu :

  1. Tahap perencanaan tugas yang dilakukan besrama oleh guru dan siswa, sesuai dengan tuntutan kurikulum

  2. Tahap pelaksanaan tugas oleh siswa, pada tahap ini siswa mempraktekkan dari teori yang disampaikan pendidik dan yang diamati oleh peserta didik.

  3. Tahap pelaporan pelaksanaan tugas oleh siswa dan penilaian hasil belajar atau pelaksanaan tugas oleh guru.

  6

F. Metodologi Penelitian

  1. Rencana Penelitian Rencana penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas yaitu sebagai bentuk penelitian refleksi yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian, mengajar, dan sebagainya.

  Menurut jenisnya penelitian tindakan kelas ada 4 macam, yaitu :

  a. PTK Diagnostik Yaitu pembelajaran yang dirancang dengan menuntut penelitian ke arah tindakan. Penelitian mendiagnosis dan memasuki situasi terhadap latar penelitian :

  b. PTK Persiapan Yaitu apabila orang yang akan melaksanakan penelitian harus terlibat langsung didalam proses penelitian sejak awal sampai dengan pembuatan laporan penelitian.

  c. PTK Empiris Yaitu apabila penelitian berupaya melaksanakan suatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang tejadi selama aksi berlangsung

  d. PTK Eksperimen

  7

  Yaitu apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien didalam suatu kegiatan belajar mengajar (Dr. Basuki Wibawa, 2003: 15-16) Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian tindakan kelas eksperimen yang berupaya menerapkan suatu strategi untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran mata pelajaran fiqih.

  2. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah kelas III dan guru mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Payungan Kec. Kaliwungu, Kab.

  Semarang tahun pelajaran 2009/2010. dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlu adanya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah Payungan, khususnya kelas III.

  3. Langkah-langkah /Siklus Penelitian Tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas secara terperinci adalah sebagai b erikut: a. Perencanaan tindakan

  b. Pelaksanaan tindakan

  c. Pengamatan tindakan

  d. Refleksi tindakan Dalam penelitian tindakan keempat tahap tersebut adalah unsur yang membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang

  8

  berkesinambungan sampai peneliti puas dengan hasil yang akan mengakhiri siklus-siklus tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian tindakan kelas ini merencanakan sebuah siklus dari siklus I sampai dengan siklus III dengan asumsi waktu penelitian terbatas dan materi pelajaran sedikit.

  4. Instruman Penelitian Dalam melakukan penelitian ini menggunakan beberapa jenis instrumen untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen-instrumen tersebut adalah tes observasi/pengamatan dan dokumentasi.

  5. Pengumpulan Data

  a. Dokumentasi Untuk mengetahui nilai pelajaran fiqih sebelum penerapan penelitian tindakan kelas sehiungga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok tinggi, sedang, dan rendah

  b. Tes Tes yang digunakan adalah tes observasi/pengamatan langsung kepada siswa untuk pengambilan nilai dalam mengeijakan shalat bagi orang sakit mulai dari niat, bacaan, gerakan, posisi, sampai pada salam. Tes berupa tes awal maupun tes akhir

  6. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.

  9

  untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan tes, rentang nilai antara 1 0 - 1 0 0 . Dengan kategori tinggi antara 76 - 100, kategori sedang/cukup 68 - 75 kategori kurang antara 0 - 59, kemudian dari nilai anak dirata-rata dengan ru m u s:

  Mean = I x N Ket.

  Mean = nilai rata-rata I x = jumlah nilai / skor N = jumlah anak Kemudian dicari prosentase nilai anak untuk mengetahui nilai rata-rata anak itu tinggi, cukup, atau kurang Prosentase = f / n x 100% Ket.

  F = frekuensi anak N = jum lah anak

  10

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Dalam sistematika penulisan skripsi, materi skripsi akan dibagi beberapa bagian yaitu :

  1. Bagian muka, yaitu terdiri halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan dan pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar dan daftar isi.

  2. Bagian isi yaitu terdiri dari atas berbagai bab sebagai b erik u t:

  Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi istilah, metodologi penelitian, sistematika penulisan skripsi

  Bab II : Kajian pustaka berisi tentang penguasaan pelajaran fiqih dan pengeretian metode praktek Bab III : Pelaksanaan penelitian menguraikan tentang deskripsi pelaksanaan siklus

  I (rencana pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi), deskrispi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III

  Bab IV : Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan pembahasan)

  BAB V : Penutup berisi kesimpulan, saran. Bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penguasaan Materi Fiqih

  1. Pengertian Belajar Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Darsono, dkk. Adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat diwariskan secara genetis. Perubahan itu teijadi pada pemahaman campuran dari semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dalam situasi-situasi tertentu (PAIKEM : 9).

  Proses belajar itu teijadi karena adanya interaksi (hubungan) antara seseorang dengan lingkungannya. Belajar dapat terajdi kapan saja dan dimana saja tempatnya. Yang menandai seseorang itu belajar adalah adanya tingkah laku dari orang itu.

  Disamping pengertian tersebut, bila membahas tentang belajar setidaknya akan muncul beberapa dimensi dan indikator berikut: a. Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan sikap, tingkah laku, dan ketrampilan yang relatif tetap dalam diri seseorang sesuai tujuan yang diharapkan.

  b. Belajar teijadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif

  c. Belajar merupakan proses aktif konstruktif yang teijadi melalui mental proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang meliputi persepsi (perception), perhatian (attention), mengingat

  12 (memory), berpkir (thinking, reasoning), memecahkan masalah, dan lain-lain.

  2. Hasil Belajar

  a. Pengertian Hasil Belajar Menurut Agus Suprijono (2010: 5) hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang berupa

  1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pemgetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon rangsangan secara spesifik, kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan

  2) Keterampilan intelektual kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan tersebut merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas

  3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah

  4) Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani

  b. Cakupan hasil belajar 1) Domain kognitif yang meliputi: a) Knowledge (pengetahuan, ingatan)

  b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan)

  c) Application (menerapkan)

  d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan)

  e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan)

  f) Evaluation (menilai) 2) Domain efektif yang meliputi

  a) Receiving (sikap menerima)

  b) Responding (memberikan respon)

  c) Valuing (nilai)

  d) Organization (organisasi)

  e) Characterization (karakterisasi) 3) Domain psikomotor yang meliputi

  a) Keterampilan produktif

  b) Teknik

  c) Fisik

  d) Sosial

  e) Manajerial

  f) Intelektual

  c. Indikator keberhasilan dalam belajar Indikator keberhasilan dalam belajar Usman Setiawati (1993:

  8), mereka mengungkapkan bahwa indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil berdasarkan ketentuan kurikulum adalah: 1) Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompok

  2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik secara individu maupun klasikal Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya ialah daya serap siswa terhadap pelajaran d. Tingkat keberhasilan

  Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya sekaligus juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan mengajar guru, kita dapat menggunakan acuan tingkat keberhasilan tersebut sejalan dengan kurikulum yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:

  1) Istimewa/maksimal Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa

  2) Baik sekali/optimal Bila sebagian besar (85% s/d 94 %) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa

  3) Baik/minimal Apabila bahan yang diajarkan hanya 75 % s/d 84% dikuasai siswa

  4) Kurang

  15

  Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa, dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam pelajaran dan presentasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Dapatlah diketahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang elah dilakukan oleh siswa dan guru.

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Ada berbagai macam faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam belajar, diantaranya adalah: a. Faktor Internal

  Faktor ini terjadi pada kondisi diri atau faktor dalam siswa itu sendiri, yaitu: 1) Faktor Jasmaniah

  Menurut Slameto faktor jasmaniah terdiri dari:

  a) Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

  Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu is juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau kelainan- b) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, dan patah tangan, lumpuh dan lain- lain.

  Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya is belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau pengaruh kecacatannya itu. Lilik Sriyati menambahkan bahwa, faktor jasmaniah yang mempengaruhi dalam belajar adalah gangguan panca indera dan kelelahan (Lilik Sriyati,

  2009:10). 2) Faktor Psikologis

  Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. Uraian berikut ini akan membahas faktor-faktor tersebut,

  a) Intelegensi Menurut J.P Chop merumuskan intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tig a je n is y a itu k ecak ap an untuk m en g h ad ap i dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan teori-teori abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

  b) Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/ hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat m enjam in basil b elajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.

  c) Minat Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. d) Bakat Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah: "the

  capacity it learn.” Dengan perkataan lain bakat adalah

  kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu bam akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

  Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang atau tidak berbakat di bidang itu.

  e) M o tif Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.

  f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar,

  g) Kesiapan Kesiapan atau readness menurut James Drever adalah: preparedness to respond or react.

  Kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melakukan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

  3) Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

  Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

  Kelelahan baik secara jasm ani maupun rohani dapat a ) tidur,

  b) istirahat,

  c) mengusahakan variasi dalam belajar,

  d) menggunakan obat-obatan yang bersifat m elancarkan peredaran darah, misalnya obat gosok, e) rekreasi yang teratur,

  f) olahraga secara teratur, dan

  g) mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya memenuhi empat sehat lima sempurna,

  h) jika kelelahan serius cepat-cepat menghubungi seorang ahli, misalnya dokter, psikiater, konselor dan lain-lain (Slameto, 1991:56-62).

  b. Faktor Ekstern Menurut Lilik Sriyanti bahwa faktor ekstern ini dipengaruhi dari luar diri siswa itu sendiri yaitu:

  1) Keadaan K eluarga Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga (anak angkat, anak tiri, anak bungsu dan sebagainya), pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga (tidak harmonis, saling bermusuhan), jumlah anggota keluarga, dan sebagainya. Kondisi ekonomi keluarga yang memadai, jalinan

  21

  hubungan antar anggota keluarga yang harmonis dan suasana kondusif di rumah sangat membantu keberhasilan belajar anak.

  2) Faktor sekolah Sebagian besar aktivitas anak berada di sekolah.

  Pengembangan kepribadian anak sebagai totalitas banyak di tanamkan dan di upayakan dalam lingkungan pendidikan sekolah. Anak didik berinteraksi dengan guru, teman, dan personil sekolah termasuk dengan nuansa yang diciptakan oleh sekolah tempat anak didik belajar.

  Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi keberhasilan belajar. Secara garis besar mutu sekolah tersebut dalam banyak aspek sangat menentukan anak didiknya mau jadi apa atau akan di bawa ke mana. Namun mutu tersebut menjadi sangat relatif, tergantung dari cita-cita orang tua menyekolahkan anaknya. Sangat m ungkin orang tua k urang b erm in at menyekolahkan anak di sekolah yang telah terbukti bermutu baik, karena tidak setuju dengan visi dan misi sekolah tersebut.

  Misalnya h a n y a m e n g e m b a n g k a n a s p e k k o g n i t i f s a j a , k u r a n g mengembangkan dari segi akhlak.

  Secara terperinci faktor dari sekolah ini meliputi kualitas guru, pengajar, hubungan antar anggota sekolah (guru, staf, dan siswa), kurikulum yang dipakai, kedisiplinan yang ditegakkan sekolah, kondisi gedung dan fasilitas sekolah, suasana lingkungan sekolah dan sebagainya.

  22

  3) Faktor Lingkungan masyarakat Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan bagi anak adalah segala sesuatu yang berada di luar diri anak, baik yang bersifat insani maupun non insani. Lingkungan yang turut mempengaruhi belajar antara lain, pergaulannya, adat/kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya, serta tata tertib yang berlaku di masyarakat.

  Masyarakat yang pasif, kurang membuat gerakan atau aktivitas-aktivitas tidak bisa memacu perkembangan atau potensi anak. Sementara banyak ditemukan kelompok masyarakat membuat aktivitas-aktivitas, perlombaan, kontes dan semacamnya yang mampu menggali dan mengoptimalkan potensi warga khususnya pelajar. Kegiatan tersebut bisa dimotori oleh mass media seperti radio setempat, organisasi pemuda/kemasyarakatan, organisasi keagamaan, atau oleh perusahaan-perusahaan, PT dan sejenisnya, berupa lomba karya ilmiah, lomba pidato bahasa acing, lomba merancang busana, membaca/mengarang puisi/prosa, olah raga dan berbagai kegiatan lain. Kegiatan tersebut tidak saja sebagai media untuk menggali bakat dan potensi dari anggota masyarakat khususnya pelajar terhadap aktivitas negatif yang destruktif, merupakan media mengisi waktu luang yang positif (Lilik Sriyanti, 2009:11-13). Dari penjelasan di atas, jelas bahwa faktor yang berasal dari intern maupun ekstern siswa sangat mempengaruhi dalam proses belajar.

  3. FIQIH

  a. Pengertian Fiqih Secara bahasa fiqih adalah bentuk masdar dari fi’il yang artinya

  faham, mengetahui, cerdas, mahir, cakap”. Dan pengertian-pengertian

  lain yang sejenis dengan pengertian tersebut. Kata fiqih berpengertian ’’faham” dipergunakan dalam lafads hadits Nabi SAW.

  Artinya :

  ” Barang siapa dikendaki Allah suatu kebaikan, niscaya

  Allah akan menjadikannya faham tentang ajaran agama (Modul Fiqih I, 1995: 4)

  Dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam. Pelajaran ini meliputi fiqih ibadah dan fiqih muamalah yang menggambarkan bahwa ruang lingkup fiqih mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan kesinambungan hubungan manusia dan Allah SWT, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablum minallah wa hablum minannas). (Departemen Agama RI, 2008: 3)

  b. Fiqih sebagai mata Pelajaran Pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam.

  1. Tujuan dan fungsi pelajaran fiqih Pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: a) Mengetahui dna memahami pokok-pokok terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.

  Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Pasal 30 Ayat 1 yang berbunyi : Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan menjadi ilmu agama.

  2. Materi pelajaran fiqih kelas III Sebagaimana dalam silabus pelajaran agama Madrasah

  Ibtidaiyah materi pelajaran fiqih kelas III untuk semester II yang akan dikenai tindakan kelas adalah : a) Mempraktekkan shalat ketika sakit

  Kompetensi dasar: 1) Tatacara shalat bagi orang yang sakit

  Indikator:

  25

  i. Menjelaskan pengertian shalat bagi orang yang sakit ii. Menjelaskan posisi dan menggerak-gerakkan shalat yang dilakukan oleh orang yang sakit iii. Menjelaskan jenis-jenis sakit apa saja yang membolehkan seseorang untuk shalat dengan cara duduk, berbaring dll.

  2) Mempraktekkan tatacara shalat bagi orang yang sakit Indikator: i. Mempraktekkan cara shalat ketika sakit dengan duduk i i. Mempraktekkan cara shalat ketika sakit dengan berbaring

  c. Ukuran Penguasaan Pelajam Fiqih Kata ’’penguasaan” dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan pemahaman/kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan

  /kepandaian. Sedangkan pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

  Setiap kegiatan itu selalu mempunyai tujuan juga kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan pula. Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa untuk proses mengajar sebagai proses penyampaian pengetahuan. Sebagaimana pendapat Smith yang dikutip Dr. Wina Sanjaya bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan atau ketrampilan (Dr. Wina Sanjaya, 2006: 74).

  Dari beberapa pengertian di atas maka penulis simpulkan bahwa ukuran penguasaan pelajaran fiqih adalah kemampuan atau kesanggupan siswa untuk mengunakan pengetahuannya berupa materi pelqjaran fiqih yang diajarkan oleh guru di sekolah menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik dengan ditandai adanya pembahan kepribadian yang meliputi aspek fisik maupun psikis. Maka dengan demikian siswa memperoleh kecakapan-kecakapan dan tingkah laku yang baru, termasuk didalamnya perubahan-perubahan dalam pengetahuan, minat dan perhatiannya yang dibentuk oleh fungsi psikis manusia.

  d. Shalat bagi orang sakit 1) Pengertian Shalat Fardhu

  Menurut Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah bahwa pengertian shalat secara etimologis, shalat berarti do’a. Adapun menurut syari’at, shalat berarti ekspresi dari berbagai gerakan sebagaimana diketahui. Jika dalam suatu dalil terdapat perintah dan petunjuk shalat, maka hal itu berarti secara lahiriyah kembali kepada shalat dalam pengertian syari’at. Shalat merupakan kewajiban yang ditetapkan melalui AI-Qur'an, Al-Hadits dan Ijma'(Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, 2004:112-113)

  2) Syarat-syarat shalat

  Abu Bakr Jabir Al-Jazairi menjelaskan bahwa syarat- syarat wajib dan syarat sahnya shalat adalah sebagai berikut: a) Syarat-syarat wajibnya shalat: i) Muslim ii) Berakal iii) Baligh iv) Waktunya telah tiba v) Bersih dari darah haid, darah nifas b) Syarat-syarat sahnya shalat i) Bersih dari hadats kecil ii) Menutup aurat, aurat laki-laki adalah antara tali pusarnya sampai kedua lututnya. Sedang aurat wanita ialah seluruh tubuh selain rajah dan kedua telapak tangannya iii) Menghadap kiblat

  3) Solat bagi orang sakit Para ulama sepakat bahwa barangsiapa yang tidak mampu melakukan shalat dengan berdiri hendaknya shalat sambil duduk, dan jika tidak mampu dengan duduk, maka shalat sambil berbaring dengan posisi tubuh miring dan menghadapkan muka ke kiblat.

  Disunnatkan miring dengan posisi tubuh miring di atas tubuh bagian kanan. Dan jika tidak mampu melaksanakan shalat dengan berbaring miring, maka ia boleh shalat dengan berbaring telentang, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ' Imran bin Hushain:

  “Shalatlah kamu sambil berdiri, dan jika kamu tidak mampu, maka sambil duduk, dan jika tidak mampu, maka dengan berbaring”. (HR. Bukhari).

  Dan Imam An-Nasa’i menambahkan: “... lalu jika tidak mampu, maka sambil telentang”. Barangsiapa mampu berdiri, akan tetapi tidak mampu ruku' atau sujud, maka kewajiban berdiri tidak gugur darinya. Ia harus shalat sambil berdiri, lalu ruku’ dengan isyarat (menundukkan kepala), kemudian duduk dan sujud dengan berisyarat, karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

  “ ...Dan berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan khusyuV”. (Al-Baqarah: 238).

  Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Shalatlah kamu sambil berdiri”.

  Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

  ( g - \ jip % jk J s lj \ j L M j i i T L. iijifii

  • * s ■ £ * '+ * ' & %

  j> ^ . ' T, i f > £

  j j j*-A c LL a J j li ^4 .^ aj ^zMu (J iy Aj j» 4=i,.w.aj V

  ( j j O j ^ j i l T “Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu”. (At-Taghabun: 16).

B. METODE PRAKTEK

  1. Pengertian Metode Praktek Metode berasal dari bahasa Greeka (Yunani), yakni dari kata

  metha

  yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Zakiah Daradjat, met ode mengajar adalah suatu teknik menyampaikan bahan pelajaran kepada murid, ia dimasudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif, dan dapat dicernakan oleh anak dengan baik (Zakiyah Daradjat,

  1982: 50-51) Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pengajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar- mengajar (Departemen Agama RI, 2001: 88) Metode Praktek adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDLU MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SISWA KELAS II MI GATAK SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 9 108

KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUHNNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V MI KETAPANG KEC.SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 4 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 - Test Repository

0 4 124

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI WETODE DEMONSTRASI DALAM SHALAT FARDHU SISWA RELAS III SD NEGERI II WANAR KEC. TERSONO KAB. BATANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 77

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs. SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 2 80

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH TUKANGAN CANDI AMPEL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 13 108

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HAi I MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA OBLAS V MI AR ROSYIDIN NGANDONG KEC. GivABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 3 76