NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

YANG TERKANDUNG DALAM

NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

DIYAH IDHAWATI

  

NIM 111 11 120

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

YANG TERKANDUNG DALAM

NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI

SKRIPSI

  

DiajukanuntukMemperolehGelar

SarjanaPendidikan Islam

Oleh:

DIYAH IDHAWATI

  

NIM 111 11 120

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

KEMENTERIAN AGAMA

  Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Diyah Idhawati Nim : 111 11 120 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG

  TERKANDUNG DALAM NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI. kami mohon skripsi saudari tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

  Salatiga, 18 September 2017 Achmad Maimun, M. Ag.

  NIP. 19700529 200003 2001

KEMENTERIAN AGAMA

  Jalan Lingkar Selatan Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

  

YANG TERKANDUNG DALAM

NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI

Disusun Oleh

DIYAH IDHAWATI

  

NIM: 111 11 120

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 26 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji KetuaPenguji : Dr. Budiono Saputro , M. Pd SekertarisPenguji : Achmad Maimun, M. Ag Penguji I : Drs. H. Wahyuddinna, M. M. Pd Penguji II : Siti Rukhayati, M.Ag.

  Salatiga, 26 September 2017 Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 196701221 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Diyah Idhawati NIM : 111 11 120 Jurusan : Tarbiyah Progamstudi : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 18 september 2017 Yang menyatakan Diyah Idhawati NIM: 111 11 120

  

MOTTO

Alam takambang jadi guru, Alam berkembang jadi guru”

(Anak Rantau, 2017: 18).

  “Bebek berjalan berbondong bondong tapi elang terbang sendiri ” (Anak Rantau, 2017: 229). “Luka lama aku. Untuk mengobati dan mengikhlaskan apa yang sudah lalu. Aku tidak kuasa mengubah yang lalu, tapi aku bisa mempermudah hari ini dan masa depan ” (Anak Rantau, 2017: 259). “Jikok dikambang salawe alam, jikok dilipek sagadang kuku, Kalau dikembang seluas alam, kalau dilipat sekecil kuku” (Anak Rantau, 2017: 262).

  PERSEMBAHAN

  Harapan kesuksesan terpangku di pundak sebagai janji kepada mereka…

  1. Orang Tuaku yaitu Bapak (Darul Priyadi) dan mamaku (Jariyah), yang sejak ananda dilahirkan tak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepada ananda, terimakasih atas kasih sayang yang berlimpah, terimakasih atas nasehat dan motivasinya yang tiada henti, terimakasih sudah mengingatkan ananda untuk selalu minum obat tanpa bosan, terimakasih sudah membesarkan dan membimbing ananda sampai saat ini, terimakasih sudah kerja keras tanpa kenal lelah untuk menyekolahkan ananda. ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak mampu membalas semua kebaikan yang telah Bapak dan mama berikan. Besar harapan ananda menjadi sebab kebahagiaan Bapak dan mama.

  2. Kakakku (Muhammad Sirot Budi) yang sangat kusayangi, Terimakasih atas bantuannya, maaf sudah banyak merepotkan buat mencarikan buku dimana-mana, padahal kakak juga sangat sibuk.

  3. Adikku (Muhammad Bagus Shodiqin) yang sangat kusayangi. Semangat belajarnya, yang betah di pondok, besar harapan kakak dapat menjadi contoh yang baik sehingga adek mampu manjadi sosok yang jauh lebih hebat.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepadaNabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam Novel Anak Ranau Karya Ahmad Fuadi ” dapat terselesaikan.

  Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

  Selanjutnya penulis haturkan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada yang terhormat:

  1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 3. Bapak Achmad Maimun, M. Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Bapak Fatchurrohman, S. Ag., M. Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. .

  6. Guru-guru ku dari TK sampai perguruan tinggi yang turut memberikan motivasi serta ilmu kepada penulis.

  7. Sahabatku (Siti Haniah), terimakasih buat waktunya, ilmunya, motivasinya, semangatnya dan doa yang diberikan kepadaku.

  8. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

  Salatiga, 18 Agustus 2017 Penulis Diyah Idhawati NIM: 11111120

  

ABSTRAK

  Idhawati, Diyah. 2017. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Dalam

  Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun M. Ag.

  Kata kunci: Nilai-nilai Pendidikan Karakter, Novel Anak Rantau.

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya sastra terhadap Pendidikan Karakter, bahwa sastra tidak hanya sebatas media hiburan saja akan tetapi juga bisa menjadi media edukasi. Novel mempunyai relevansi dengan pendidikan karakter, seperti dalam novel Anak Rantau. Novel ini merupakan novel edukasi yang bisa dijadikan pembelajaran mengenai pendidikan karakter, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter terkandung dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi (2) untuk mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi dengan praktek pendidikan di Indonesia.

  Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode deskriptif analitis mengenai(bibliographis), dengan menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu novel Anak Rantau. Pengumpulan data dilakukan dengan cara metode kepustakaan guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini yang realitasnya tentang nilai-nilai pendidikan karakter. Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis), dan dari analisis tersebut ditarik kesimpulan.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Anak Rantau antara lain: Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa (religius), Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (jujur, tanggung jawab, bekerja keras, disiplin, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu dan gemar membaca), Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam hubungannya dengan sesama (menghargai prestasi, demokratis, peduli sosial dan bersahabat/komunikaif), Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Hubungannya dengan Lingkungan (toleransi), Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Hubungannya dengan Kebangsaan (semangat kebangsaan dan cinta tanah air). (2) Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter pada novel anak rantau dengan pendidikan di Indonesia yang penulis temukan adalah sangat relevan karena nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Anak Rantau sesuai dengan Kebijakan Nasional Pembangun Karakter Bangsa tahun 2010-2025.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ..................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ........................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI.......................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................... vi MOTTO ....................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii KATA PENGANTAR ................................................................................. x ABSTRAK ................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah .........................................................

  B.

  3 Rumusan Masalah..................................................................

  C.

  3 Tujuan Penelitian ....................................................................

  D.

  4 Kegunaan Penelitian ...............................................................

  E.

  5 Metode Penelitian ...................................................................

  F.

  10 Kajian Pustaka G.

  11 Penegasan Istilah H.

  14 Sistematika Penulisan ............................................................

  BAB II BIOGRAFI AHMAD FUADI A.

  16 Gambaran Umum Novel Anak Rantau ..................................

  B.

  19 Riwayat Hidup Ahmad Fuadi ................................................

  C.

  21 Karya Ahmad Fuadi...............................................................

  D.

  24 Prestasi Ahmad Fuadi ............................................................

  E.

  26 Karir Ahmad Fuadi ................................................................

  BAB III NOVEL DAN PENDIDIKAN KARAKTER A.

  29 Novel .....................................................................................

  1. Pengertian Novel .......................................................

  29 2. Novel sebagai Karya Ilmiah .......................................

  29 3. Jenis-jenis Novel.........................................................

  33 4. Unsur-unsur Novel .....................................................

  36 a.

  36 Unsur Intrinsik ............................................................

  b.

  50 Unsur Entrinsik ...........................................................

  5. Tujuan Novel ..............................................................

  51 6. Peran novel dalam membangun karakter....................

  53 B.

  54 Definisi Pendidikan Karakter ................................................

  C.

  60 Tujuan Pendidikan Karakter ...................................................

  D.

  62 Fungsi Pendidikan Karakter ...................................................

  E.

  63 Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ......................................

  F.

  66 Macam-Macam Pendidikan Karakter ....................................

  BAB IV NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL ANAK RANTAU A.

  74 Pendidikan Karakter Dalam Novel Anak Rantau ...................

  B.

  Relevansi Nilai-Nilai Pendidikaan Karakter Dalam Novel Anak Rantau Dengan Pendidikan Di Indonesia

  …………… 94

  BAB V PENUTUP A.

  98 Kesimpulan .............................................................................

  B.

  99 Saran ....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kian banyaknya pelanggaran yang dipicu oleh krisis moral saat ini,

  mengakibatkan semakin rendahnya perwujudan nilai pendidikan karakter bangsa ini, yang sebagian besar dilakukan oleh kalangan pelajar.Pemicu utamanya ada pada situasi dan kondisi keluarga yang kurang mendukung. Beragam bentuk pelanggaran yang dilakukan dari mulai membolos waktu jam pelajaran, berani berbohong kepada guru, mencontek pekerjaan teman, tawuran antar pelajar, mencuri, tidak menghormati kedua orang tua bahkan mengkonsumsi narkoba.

  Membenahi sistem pendidikan merupakan langkah awal untuk memperbaiki kualitas karakter pemuda bangsa. Salah satunya dengan pendidikan karakter, pendidikan karakter diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadian generasi muda.

  Salah satu contoh produk budaya yang dapat menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter adalah karya sastra. Karya sastra yang ada di Indonesia salah satunya adalah novel. Novel merupakan karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya. Nurgiantoro (2012), menjelaskan bahwa karya fiksi menceritakan kehidupan manusia dalam interaksi dengan lingkungan sesama, diri sendiri, dan interaksi pengarang dengan Tuhan. Fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab, sekaligus cerita yang memberikan hiburan pada pembaca.

  Secara etimologis, sastra juga berarti alat untuk mendidik.Lebih jauh, dikaitkan dengan pesan muatannya hampir secara keseluruhan karya sastra merupakan sarana-sarana etika. Memahami karya sastra pada gilirannya merupakan pemahaman terhadap nasehat dan peraturan, larangan dan anjuran, kebenaran yang harus ditiru, jenis-jenis kejahatan yang harus ditolak, dan sebagainya (Ratna, 2005: 447).

  Relevansi karya sastra novel terhadap nilai-nilai pendidikan karakter akan diperoleh manfaat berbagai pesan yang terkandung di dalamnya.

  Pendidikan karakter sebagai kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai karakter yang membentuk pribadi supaya menjadi generasi yang lebih baik, warga masyarakat yang baik dan warga negara yang baik.

  Persentase di kalangan masyarakat yang kebanyakan membeli novel adalah kalangan pelajar terutama pelajar remaja. Salah satu alasannya, cerita yang dibuat oleh pengarang hampir sama dengan kejadian yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebanyakan bercerita tentang cinta.

  Seharusnya anak membaca novel tidak hanya seke dar “menina bobokan”. Akan tetapi, bermanfaat serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam novel.

  Novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi menceritakan bagaimana Hepimenjalani hidupnya. Hepi yang hatinya terluka melakukan apapun untuk membuktian pada ayahnya bahwa dia dapat berusaha sendiri tanpa bantuan ayahnya, namun pada akhirnya Hepi memilih untuk berdamai dengan cara memaafkan, melepaskan lukanya dan melupakan luka masalalunya.

  Novel Anak Rantau merupakan salah satu novel edukasi, yang di dalamnya memuat tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba mengangkatnya sebagai objek penelitian yang berjudul

  “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL ANAK RANTAU KARYA AHMAD FUADI B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Didalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013: 302). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang terkandung dalam novel

  Anak Rantau karya Ahmad Fuadi ? 2.

  Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Anak

  Rantau karya Ahmad Fuadi dengan praktek pendidikan di Indonesia? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. Perbedaannya terletak pada bentuk keilmuannya dalam rumusan masalah, kalimatnya berbentuk pertanyaan, maka dalam tujuan penelitian berbentuk kalimat pernyataan (STAIN Salatiga, 2008:16). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk mengetahui nilai-nilai karakter apa saja yang terkandung dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi.

2. Untuk mengetahui relevansi nilai-nilai pendidikan karakter pada novel

  Anak Rantau karya Ahmad Fuadi dengan praktek pendidikan di Indonesia.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat Teoretis Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter melalui pemanfaatan karya sastra. Selain itu juga untuk menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang memuat tentang pendidikan karakter.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran diri untuk mejadi individu yang berkarakter.

  b.

  Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan pesan-pesan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut.

  c.

  Bagi dunia pendidikan, dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pertimbangan bagi para guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

  d.

  Bagi peserta didik, dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman siswa bahwa keberhasilan pendidikan yang sebenarnya tidak hanya berhasil dalam hal intelektual tetapi juga harus berkarakter.

  e.

  Bagi masyarakat, dengan penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah pengetahuan masyarakat dan mengajak masyarakat untuk membagun karaker siswa krena masyarakat sangat berperan dalam pembentukan karakter seseorang.

E. Metode Penelitian

  Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Djamarah, 2000: 19). Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut: 1.

  Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library

  research ), Penelitian pustaka adalah sesuatu penelitian yang dilakukan

  diruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah (Fathoni, 2011: 96).

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Deskriptif analitis ini mengenai bibliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005: 29).

  Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks- teks yang dideskripsikan.

  Penulis juga menggunakan pendekatan sastra dalam mengkaji subyek penelitian yaitu pendekatan pragmatis. Pendekatan pragmatis memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsai-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga membertikan manfaat terhadap pembaca (Ratna, 2007: 71- 72). Pendekatan ini digunakan karena mempertimbangkan aspek kegunaan dan manfaat karya sastra (novel) yang dapat diperoleh pembaca.

2. Metode Pengumpulan Data

  Penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan melalui telaah atau studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literatur yang relevan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan meliputi hal-hal berikut: a.

  Diperlukan sebanyak mungkin pustaka yang relevan b. Harus tetap berpegang pada kerangka penelitian c. Diperhatikan keserasian tujuan penelitian dengan pustaka yang digunakan d.

  Diperlukan sumber pustaka dan penulis pustaka tersebut.

  

  

  diakses pada sabtu 26 Agustus 2017, pukul 20:30)

  Menurut M. Nasir (1988: 111), “Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku- buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan”.

  

  

  iakses pada sabtu 26 Agustus 2017, pukul 20:37)

3. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129).Penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu sumber data primer dan sekunder, sebagai berikut: a.

  Sumber Data Primer umber data primer merupakan sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Falcon Publishing pada bulan Juni tahun 2017.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder,buku pendidikan karakter karya Dr.

  Muhammad Yaumi, M. Hum., M.A., buku pendidikan karakter karya Prof. Dr. Muchlas Samani dan Drs. Hariyanto, M.S., buku Desain Pendidikan Karakter karya Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd., buku pendidikan karakter membangun peradaban bangsa karya Prof. Dr. M.

  Furqon Hidayatullah, M. Pd., buku pendidikan karakter membangun perilaku positif anak bangsa karya Zainal Aqib.

4. Metode Analisis Data

  Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan. Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007: 48).Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan.

  Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen- dokumen yang padat isi.Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007: 49). Penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Anak Rantauyang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.Langkah-langkah yang peneliti gunakan dalam pengolahan data adalah: a.

  Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Anak Rantau yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

  b.

  Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Anak Rantau yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

  c.

  Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel AnakRantau yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

  d.

  Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari novel Anak Rantau yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

F. Kajian Pustaka

  Kajian pustaka sangat berguna bagi skripsi ini.Untuk mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian pustaka terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.Diantaranya adalah sebagai berikut:

  Pertama , skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam

  buku Muhammad Al-Fatih 1453 Karya Felix Y. Siauwyang ditulis oleh Putra Arif Perdana, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2017. Skripsi ini mengkaji dan menganalisis tentang pendidikan karakter yang terkandung dalambuku Muhammad Al-Fatih 1453.Adapun persamaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah terletak pada objek penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang pendidikan karakter. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, penulis mengkaji novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi.

  Kedua, skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam

  kitab At-Tahliyah Wa At-Targhib Fi At-Tarbiyah Wa At-Tahdib karya Sayyid Muhammad yang ditulis oleh Afif Zainal Mustohrifin, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2017. Skripsi ini mengkaji dan menganalisis tentang pendidikan karakter yang terkandung dalam kitab At-Tahliyah Wa At- Targhib Fi At-Tarbiyah Wa At-Tahdib karya Sayyid Muhammad. Adapun persamaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah terletak pada objek penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang pendidikan karakter. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, penulis mengkaji novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi.

  Ketiga, skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam

  novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere-Liye Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Fiqih Di MI yang ditulis oleh Siti Saadatul Mujahidah, Jurusan Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013.Skripsi ini mengkaji tentang pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere-Liye Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Fiqih Di MI. Adapun persamaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah terletak pada objek penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang pendidikan karakter. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, penulis mengkaji novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi.

G. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian di atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu: 1.

  Nilai Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (Poerwadarminto, 1982: 667). Manusia menganggap sesuatu bernilai karena ia merasa memerlukannya atau menghargainya. Melalui akal dan budinya manusia menilai dunia dan alam sekiranya untuk memperoleh kepuasan diri baik dalam arti memperoleh apa yang diperlukannya, apa yang menguntungkannya, atau apa yang menimbulkan kepuasan batinnya.

  Wujud atau bentuk kebudayaan sebagai pendukung nilai hidup/ kehidupan itu paling sedikit ada tiga macam, yaitu sebagai suatu komplieks dari ide-ide, pemikiran-pemikiran, gagasan, niali-nilai, norma- norma, peraturan-peraturan dan sebagainya yang semua itu mencerminkan alam pikiran yang memancarkan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat pendukungnya ( Muslich, 2011: 19).

  Berbagai pengertian serta pemikiran tentang nilai diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai adalah sifat-sifat atau hal- hal yang melekat pada sesuatu yang dapat dijadikan petunjuk berguna bagi kehidupan manusia.

2. Karakter

  Karaker secara kebahasaan ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, tabiat atau watak (Departemen Pendidikan Nasional, 1997: 444).

  Karakter adalah cara berfikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan sikap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari kepuusan yang ia buat ( Darmayanti, 2014: 11)

  Karakter telah menjadi bahasa Indonesia, yang semula dari bahasa Inggris (Character)dan lebih jauh lagi dari bahasa Yunani ( Charassein ) yang artinya mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Sehingga dalam makna terminologi, karakter atau watak merupakan perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan orang satu dengan yang lain.

3. Pendidikan Karakter

  Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya.

  Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaiman perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, dan berbagai hal terkait lainnya. (Gunawan, 2014: 23-24) 4. Novel

  Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya. Burhan (1988: 3). Mendefinisikan novel merupakan salah satu bentuk karya sastra prosa fiksi, mengandung beberapa unsur pokok, yaitu: pengarang atau narator, isi penciptaan, media penyampaian isi berupa bahasa, dan elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana.

  Pada sisi lain, dalam rangka memaparkan isi, pengarang akan memaparkannya melalui penjelasan atau komentar, dialog maupun monolog, dan melalui perbuatan atau action (Aminuddin, 1991:66).

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto, persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

  Bagian Inti atau Isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab yang rinciannya sebagai berikut:

  Bab I Pendahuluan, Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang

  masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, kajian pustaka, penegasan istilah, dan sistematika penulisan penelitian.

  Bab II Biografi, Bab ini berisiriwayat hidup pengarang, penghargaan dan

  beasiswa pengarang, hasil karya pengarang, karir pengarang, dan gambaran umum novel Anak Rantau.

  

Bab III Kajian Teori, Bab ini berisi definisi novel, novel sebagai sebuah

  karya ilmiah, jenis-jenis novel, unsur-unsur novel, tujuan novel, definisi pendidikan karakter, macam-macam pendidikan karakter, tujuan pendidikan karakter, media pendidikan karakter dan fungsi pendidikan karakter, prinsip pendidikan karakter.

  

Bab IV Pembahasan, Dalam bab ini berisi pendidikan karakter dalam novel

Anak Rantau dan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Anak Rantau dengan pendidikan karakter di Indonesia. Bab V Penutup, Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

  BAB II BIOGRAFI AHMAD FUADI A. Gambaran Umum Novel Anak Rantau Anak Rantau merupakan novel keempat setelah novel Trilogi; Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan Rantau 1 Muara. Berbeda dari

  novel sebelumnya Ahmad Fuadi membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pembuatan novel Anak Rantau. Seperti yang dikatakan Ahmad Fuadi pada Antara News “Yang berbeda lagi, 'Negeri 5 Menara' dan adik- adiknya umumnya dua tahun saya tulis, kalau ini empat tahun”. Ahmad Fuadi juga mengungkapkan alasannya memberikan judul

  Anak Rantau pada novel keempatnya dan lamanya proses pembuatan novel Anak Rantau."Anak Rantau ini agak berbeda dengan trilogi. Trilogi banyak terinspirasi dari apa yang saya alami lalu difiksikan, kalau ini bisa disebut pure fiction”, kata penulis dengan nama pena A. Fuadi itu saat mengunjungi kantor Antara News di Jakarta.

  Empat tahun lalu keindahan Danau el Como di Italia membuatnya teringat pada danau yang ada di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat. Ahmad Fuadi, yang ketika itu mendapat kesempatan tinggal sebulan di sebuah vila di tepi Danau el Como, semula ingin menjuduli ceritanya "Anak Danau". Namun pikirannya berubah saat dia kembali ke kampung halaman.

  "Awalnya saya mau menulis tentang cerita romantisme kampung halaman, ternyata itu enggak kuat karena begitu saya riset lagi ke kampung saya yang sebenarnya, romantisme keindahan itu enggak ada lagi. Banyak masalah sekarang," katanya.

  Danau di kampungnya sudah berubah karena polusi. Kondisi sosial lingkungan kampungnya juga sudah berubah. Masalah-masalah "kekinian" di perkotaan merembes ke perdesaan. "Masyarakat yang dulu religius ternyata sudah tidak seperti itu lagi, anak muda yang dulu hebat ternyata kena narkoba," katanya. Ia juga melihat fenomena sosial lainnya, tentang bagaimana orang seringkali menganggap referensinya yang paling benar dan menyalahkan yang lain, dan kemudian memicu konflik. "Padahal semua alam ini, 360 derajat buat kita tarik pelajarannya. Alam terkembang jadi guru", katanya. "Bagaimana kita menyikapi semua hal untuk belajar. Jadi, biar enggak one sided melihat semuanya. Bukalah semua wawasan kita, melihat ke segala arah untuk belajar", lanjut dia.

  Dia juga melihat pembiaran. "Ada masalah dalam lingkungan kita yang kita biarkan," katanya. Semua perubahan itu membuat pengerjaan "Anak Rantau" membutuhkan waktu lebih lama dari pendahulunya. "Saya pulang, saya tata lagi. Ini konten utamanya enggak cukup dengan yang awal tadi, jadi lama pengembangan idenya," katanya.

  Untuk menumbuhkan cerita, yang dia analogikan seperti biji tanaman -- yang kadang butuh waktu lama untuk tumbuh--, dia harus melakukan proses riset yang panjang. Ia mewawancarai banyak orang, termasuk pejabat kepolisian dan Badan Narkotika Nasional karena "Anak Rantau" memuat materi edukasi anti-narkoba.

   diakses pada Rabu, 9 Agustus 2017 pukul 15:20 )

  Perjuangan Ahmad Fuadi tentulah tidak sia-sia, apresiasi positif diberikan pembaca novel Indonesia untuk novel “Anak Rantau” ini. Novel yang dijual melalui online ini, sudah empat minggu bertengger di puncak best sell er. “Saya bersyukur sekali sekaligus senang, karena apa yang saya buat disenangi, diapresiasi, dan membuat penasaran pembaca. Saya berharap buku ini bisa menyembuhkan banyak luka dan menumbuhkan banyak maaf,” ungkapnya.

  Bukan hanya menempati urutan pertama dalam Top 20 Best Seller di toko buku online Bukukita.com selama empat minggu. Tapi, novel “Anak Rantau” menjadi novel yang paling dicari saat ini. Menurut Fuadi, hal tersebut dikarenakan novelnya memasukkan banyak muatan lokal.

  “Novel Anak Rantau, kental dengan muatan lokal. Di novel sini juga ada pesan pendidikan kepada para generasi muda. Pesan utama yang ingin saya sampaikan ialah mengobati luka masa lalu dengan berdamai dengan cara maafkan, lepaskan, lalu lupakan. Pesan ini mungkin cocok dengan situasi masyarakat saat ini yang kadang terbelah secara politik. Dari pesan yang saya letakkan, mungkin b anyak yang tersentuh,” jelasnya. Novel terbaru Ahmad Fuadi "Anak Rantau" raih posisi 1 best seller selama empat minggu berturut-turut.

  diakses pada Rabu, 9 Agustus 2017, pukul 15:02) B.

   Riwayat Hidup Ahmad Fuadi

  Ahmad Fuadi lahir di Bayur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau, tidak jauh dari kampung ulama sastrawan Buya Hamka. Fuadi merantau ke Jawa, mematuhi perintah ibunya untuk masuk sekolah agama.

  Di Pondok Modern Gontor dia bertemu dengan kiai dan guru yang menginspirasi lahir dan batin. Di pesantren ini dia bertemu dengan “miniatur dunia”, karena ribuan santri dari Sabang sampai Merauke, bahkan dari mancanegara. Pengalaman hidup 4 tahun di Gontor ini menjadi inspirasinya menulis novel mega bestseller, Negeri 5 Menara. Sejak itu pepatah man jadda wajada semakin dikenal.

  Lulus kuliah Hubungan Internasional, UNPAD, dia menjadi wartawan majalah tempo. Tahun 1999, dia mendapa beasiswa fulbright untuk kuliah S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University, USA. Merantau ke Washington DC bersama “Yayi” Dewanti, istrinya yang juga wartawan Tempo adalah mimpi masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Sambil kuliah, mereka menjadi koresponden Tempo dan wartawan Voice of America (VOA). Berita sejarah seperti tragedi 11 September dilaporkan mereka berdua langsung dari pentangon, White House, dan Caption Hill.

  Tahun 2004, dia mendapatkan beasiswa S-

  2 Chevening Award

  untuk belajar di royal Holloway, University of Londonuntuk bidang film dokumenter. Seorang scholarship hunter, Fuadi selalu bersemangat melanjutkan sekolah dengan beasiswa. Sampai sekarang, Fuadi telah

  10

  mendapatkan kali kesempatan belajar di luar negeri dalam betuk beasiswa, fellowship, exchange program, dan residency di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, Italia, Jepang, dan Inggris.

  Novel pertamanya, Negeri 5 Menara terbit pada tahun 2009 dan disambut pasar dengan baik. Dalam waktu singkat dicetak ratusan ribu eksemplar dan langsung menjadi national bestseller selama beberapa tahun. Menurut catatan Gramedia Pustaka Utama, novel ini menjadi novel lokal terlaris yang pernah diterbitkan GPU. Selanjutnya tahun 2011 dan 2013, Fuadi menerbitkan dua sekuel Negeri 5 Menara, yaitu Ranah 3

  

Warna dan Rantau 1 Muara. Negeri 5 Menara telah diadaptasi menjadi

  film layar lebar yang sukses tahun 2012, dan novel kedua, Ranah 3 Warna, sedang dalam tahap produksi versi layar lebar.

  Novel-novelnya mendapat beberapa penghargaan seperti nominasi Khatulistiwa Award 2010 dan Penulis dan Buku Fiksi Terfavorit 2010 Versi Anugrah Pembaca Indonesia. Sedangkan tahun 2011, Fuadi dianugrahi Liputan6 Award, SCTV untuk kategori motivasi dan pendidikan, penulis terbaik IKAPI dan juara 1 Karya Fiksi Terbaik Perpusnas. Tahun 2012, Fuadi terpilih sebagai resident di Bellagio Center, Italia dan tahun 2013 mendapat penghargaan dari DJKHI Kemenkumham untuk kategori Karya Cipta Novel. Sedangkan tahun 2014, Fuadi diundang sebagai artist-in-residence di Univercity of California at Berkeley.

  Fuadi telah diundang jadi pembicara di berbagai acara internasional sepertti Frankfurt Book Fair, Ubud Writers Festival, Singapur Writers Festival, Salihara Literary Biennale, Makasar Writers Festival, Byron Bay Writers Festival, Sunshine Coast Writers Festival serta Melbourne Writers Festival di Australia.

  Pada awal bulan Maret 2016, Fuadi mendapat penghargaan UK Alumni Awards 2016 dari British Council sebagai salah satu alumnus Inggris yang berpengaruh. Di bulan Oktober 2016, dia mendapat undangan berkeliling Jepang sebagai fellow dari Cultural Leader Program, Asia Center, Japan Foundation.

  Penyuka fotografi ini pernah menjadi direktur komunikasi the nature konservasy, sebuah NGO konservasi internasional. Kini, fuadi sibuk menulis, menjadi pulic speaker, serta membangun yayasan sosial untuk membantu pendidikan anak usia dini yang kurang mampu, yaitu komunitas Menara. ( Fuadi, 2017: 367) C.

   Karya Ahmad Fuadi 1.

  Negeri 5 menara Pada tahun 2009, Ahmad Fuadi menerbitkan novel pertamanya yang berjudul, Negeri 5 Menara, salah satu buku pertama dari trilogi novelnya. Novel ini bercerita tentang kehidupan 6 santri dari 6 daerah berbeda yang menuntut ilmu di Pondok Madani Ponorogo, Jawa Timur yang jauh dari rumah dan berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia.

  Di dalam novel itu menceritakan sebuah keterpaksaan seseorang pemuda ketika harus menuntut ilmu di pondok pesantren. Derita kehidupan pesantren dengan segala suka dan dukanya, dengan semua kedisiplinan dan kepolosannya. Dan yang paling mendasari dari semua cerita tersebut yaitu sebuah kata "man Jadda wajada" yang berarti "barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan menemui kesuksesan".

  Novel tersebut masuk dalam jajaran best seller pada tahun 2009. Selain itu, pernah juga masuk pada nominasi Khatulisiwa Literary Award sehingga ada salah satu penerbit di Negeri Jiran Malaysia, yaitu PTS Litera tertarik untuk menerbitkan di negaranya dalam versi Bahasa yang berbeda, yaitu Bahasa melayu.