HUBUNGAN KEDISIPLINAN USTADZAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SANTRIWATI PONDOK PESANTREN MIFTAKHURROSYIDIN DESA CEKELAN KEC. MADURESO KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2017 - Test Repository

  

HUBUNGAN KEDISIPLINAN USTADZAH

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SANTRIWATI

PONDOK PESANTREN MIFTAKHURROSYIDIN

DESA CEKELAN KEC. MADURESO KAB. TEMANGGUNG

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Disusun Oleh :

RIZCA NELLY FAUZIYAH

NIM. 11110182

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

TAHUN 2017

  

MOTTO

PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Ayah bundaku tercinta, Faizin dan Isroliyah yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk penulis.

  2. Kakak tercinta Faisal dan adik tersayang Lutfi yang selalu memberi dukungan sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar

  3. Spesial Dra. Nur Hasanah, M.Pd, yang tidak henti-hentinya membimbing dan meluangkan waktunya

  4. Eko Haryanto di rental Savana.com, Terima kasih atas ide-ide kreatifnya sehingga skripsi dapat tersusun dengan baik.

  5. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Progdi. PAI angkatan 2010 yang setia menemani dan memberi motivasi.

  6. Teman Spesialku Imam Makhfud yang setia menungguku dan sabar dalam memberiku arahan.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang lurus.

  Skripsi yang berjudul ―Hubungan Kedisiplinan Ustadzah dengan Motivasi Belajar Santriwati Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Desa Cekelan Kecamatan Madureso Kabupaten Temanggung Tahun 2017

  ‖ ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI ) pada Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

  Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada :

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga 2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam

  (PAI) 4. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi

  6. Ayah dan Ibuku tercinta Faizin dan Isroliyah yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk penulis 7. Sahabat-sahabatku PAI Kelas E angkatan 2010 yang telah menemani hari- hari saat kuliah di IAIN Salatiga.

  Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang akan mendaptakan pahala yang setimpal dari Allah SWT, kelak dikemudian hari.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.Amin.ya rabbal ‗alamin Salatiga, 29 Maret 2017 Yang menyatakan RIZCA NELLY FAUZIYAH

  

ABSTRAK

  Fuziyah, Rizca Nelly. 2017. Hubungan Kedisiplinan Ustadzah dengan Motivasi Belajar Santriwati Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Desa Cekelan Kec. Madureso Kab. Temanggung Tahun 2017.

  Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Kedisiplinan sebagai suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib, norma-norma yang berlaku dalam pendidikan dipesantren. Membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan semua pihak. Orang tua sebagai figur utama untuk memberikan contoh sikap disiplin oleh anak-anaknya. Guru atau ustadzah sebagai figur teladan murid harus memberikan contoh yang baik dalam pergerakan disiplin ini. Ajaran Islam mengajarkan kepada umat islam untuk menerapkan disiplin.

  Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis kuantitatif. Dengan demikian, Kuantitatif mencakup penghitungan untuk mendapatkan nilai-nilai agar mendapatkan korelasi per variabel. peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, document dan angket.

  Dari hasil analisa Kedisiplinan Ustadzah Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Desa Cekelan Kec. Madureso Kabupaten Temanggung Tahun 2017 adalah 33,3 % aktivitas tinggi, 40 % aktivitas sedang, dan 26,7 % aktivitas rendah. Melihat besarnya frekuensi tersebut Kedisiplinan Ustadzah Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Desa Cekelan Kec. Madureso Kabupaten Temanggung Tahun 2017 termasuk dalam kategori baik. Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Desa Cekelan Kec. Madureso Kabupaten Temanggung Tahun 2017 adalah 24 % Motivasi Belajar Santri tinggi, 56 % Motivasi Belajar Santri sedang dan 20 % Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin rendah. Maka Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin termasuk dalam kategori baik. Dari data product moment dan diperoleh r xy sebesar 0,753 > 0,462 r tabel pada taraf signifikansi 1% dan 5% maka hasil uji diterima pada taraf signifikansi 1% dan 5% dengan kata lain semakin tinggi Hubungan Kedisiplinan Ustadzah maka semakin baik Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin (Dsn. Ds. Cekelan, Kabupaten Temanggung). Hal ini berarti bahwa semakin besar Kedisiplinan Ustadzah maka akan semakin termotivasi dalam belajar santri, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar.

  Kata kunci: Hubungan Kedisiplinan Ustadzah Dengan Motivasi Belajar Santriwati

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... v HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK ......................................................................................................... ix

  x DAFTAR INFORMAN ..................................................................................... xi DAFTAR ISI .....................................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................

  6 B. Rumusan Masalah ......................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian .......................................................................

  7 D. Manfaat Penelitian ....................................................................

  7 E. Definisi Operasional ..................................................................

  10 F. Hipotesis ....................................................................................

  10 G. Metode Penelitian ......................................................................

  10 1. Pendekatan Penelitian .........................................................

  11 2. Lokasi Penelitian .................................................................

  11 3. Populasi dan sampel ............................................................

  12 H. Metode Pengumpulan Data ......................................................

  16 I. Tekhnik Analisis Data ..............................................................

  18 1. Sistematika Penulisan ..........................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kedisiplinan ..............................................................................

  41

  21

  25

  27

  29

  32

  32

  36

  38

  42

  19

  47

  50

  51

  51

  53

  53

  53

  54

  55

  19

  Data Populasi Santriwati Ponpes Miftakhurrosyidin …….......

  1. Pengertian Kedisiplinan .......................................................

  Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar …………………….

  2. Karakteristik Kedisiplinan ...................................................

  3. Pentingnya Kedisiplinan Dalam Mengajar…………….….

  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan ...............

  5. Implementasi kedisiplinan dalam Pendidikan ………….… B. Motivasi Belajar Siswa ………..…………………..….….…… 1.

  Pengertian Motivasi Belajar ……………………………….

  2. Karakteristik Motivasi Belajar …………………………….

  3. Macam- macam Motivasi Belajar ……………...………….

  4. Fungsi Motivasi Belajar ……...…………………………… 5.

  6. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa ………………………………….…………..

  B.

  C.

  Hubungan Kedisiplinan Ustadzah dengan Motivasi Belajar …………………………………………………….…………..

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaaan Umum Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin …………………………………................................................

  1. Sejarah berdiri Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin ..........

  2. Identitas Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin …………… 3.

  Visi Misi …………………………………………………..

  4. Sistem Pendidikan ………………………………………… 5.

  Sarana dan Prasarana …………………………….……….

  6. Struktur Organisasi …………………………………….….

  56

  BAB I

  58 V ANALISA DATA ……………………….…………………………

  BAB IV PENUTUP 1.

  88 Kesimpulan ……………………………………………….

  2.

  89 Saran ……………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan,

  baik dalam kehidupan keluarga, lingkungan, bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa, banyak ditentukan oleh maju mundurnya suatu pendidikan. Mengingat sangat pentingnya pendidikan dalam kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

  Pendidkan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Pendidikan itu sendiri adalah usaha manusia untuk mengembangkan dan mengarahkan fitrahnya agar dapat berkembang sampai titik optimal untuk menciptakan tujuan yang dicita-citakan (Arifin, 1988: 12).

  Agar pendidikan dapat dicapai secara maksimal, maka harus diimbangi dengan kedisplinan belajar yang baik. Disiplin merupakan suatu sikap yang menunjukkan kesediaan untuk mematuhi dan mendukung peraturan-peraturan yang berlaku.

  Kian maraknya pelanggaran nilai moral oleh remaja dapat dipandang sebagai perwujudan rendahnya kedisiplinan diri. Pemicu utamanya diduga, adalah situasi dan kondisi keluarga yang negatif. Saat ini, banyak orang tua yang berasumsi bahwa ketika mendengar kata ―disiplin‖ yang tergambar dalam pikirannya adalah ―keras, hukuman, dan penuh paksaan‖. Padahal tidak demikian, mengajarkan kedisiplinan tidak identik dengan kekerasan. Dunia militer, menegakkan disiplin acap kali sering berkonotasi dengan pengertian- pengertian tersebut. Namun dalam dunia mendidik anak, kedisiplinan justru diterapkan dengan cara fleksibel dan bermakna (Rahman, 2013:62).

  Kedisiplinan sebagai suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib, norma-norma yang berlaku dalam pendidikan dipesantren. Membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan semua pihak. Orang tua sebagai figur utama untuk memberikan contoh sikap disiplin oleh anak-anaknya. Guru atau ustadzah sebagai figur teladan murid harus memberikan contoh yang baik dalam pergerakan disiplin ini. Ajaran Islam mengajarkan kepada umat islam untuk menerapkan disiplin.Seperti dalam Al-

  Qur‘an surat Huud ayat 112:

  

Artinya: Maka tetaplah kamupadajalan yang benar, sebagaimana

diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan

janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Mahamelihat apa yang

kamu kerjakan.

  Dari ayat di atas menunjukkan bahwa, disiplin bukan hanya tepat waktu saja, tetapi juga patuh pada peraturan-peraturan yang ada. Melaksanakan yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Di samping itu juga melakukan perbuatan tersebut secara teratur dan terus menerus walaupun hanya sedikit. Karena selain bermanfaat bagi kita sendiri juga perbuatan yang dikerjakan secara kontinyu dicintai Allah walaupun hanya sedikit.

  Disiplin pribadi merupakan sifat dan sikap terpuji yang menyertai kesabaran, ketekunan dan lain-lain. Orang yang tidak mempunyai sikap disiplin pribadi sangat sulit untuk mencapai tujuan. maka setiap pribadi mempunyai kewajiban untuk membina melalui latihan, misalnya di rumah atau di masyarakat, anak selain seabgai seorang siswa yang harus memiliki disiplin belajar di sekolah, juga harus memiliki disiplin belajar di rumah mapun di lingkungan masyarakat. Dimana anak tersebut tinggal, contohnya anak dapat belajar di masjid, mushola, pesantren atau yang lainnya Sikap disiplin pribadi seorang anak di dalam belajar, tercermin dalam kedisiplinan penggunaan waktu, baik waktu dalam belajar ataupun waktu dalam mengerjakan tugas, serta mentaati tata tertib atau yang lainnya.

  Kedisiplinan di pesantren merupakan salah satu aspek yang harus ada, karena, kedisiplinan merupakan suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan yang ada di pesantren. Adanya kedisiplinan akan memotivasi para siswanya untuk bersaing dengan cerdas dalam meraih prestasi. Dengan demikian, kedisiplinan di pesantren perlu diterapkan terutama pada pelaksanaan proses belajar mengajar, karena disiplin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar.

  Fungsi utama kedisplinan adalah mengajarkan untuk mengendalikan diri agar bisa menghormati dan mematuhi aturan untuk menertibkan diri.

  Dalam mendidik diperlukan suatu kedisiplinan yang tegas, dalam hal apa sesuatu boleh dilakukan dan dalam hal apa sesuatu tidak boleh dilakukan. Disiplin terjadi dan terbentuk sebagai hasil dan dampak dari proses pembinaan cukup panjang yang dilakukan sejak dari dalam keluarga dan berlanjut dalam pendidikan.

  Guru merupakan orang yang berperan dalam kemajuan bangsa dengan cara mengajar dan mendidik peserta didik untuk menjadi manusia yang berguna bagi negara dan agamanya. Guru adalah pihak yang paling dekat hubungannya dengan peserta didik. Ia memegang peranan yang strategis dalam upaya memperbaiki kualitas dalam pendidikan dan pengajaran. Sama halnya dengan ustadz dan ustadzah, mereka juga berperan penting terhadap tingkah laku anak, sehingga anak sadar akan tanggung jawabnyaterhadap dirinya sendiri. Kedudukan guru dan ustadz sama saja, hanya beda sebutannya keduanya sama-sama sebagai pihak yang memiliki peranan yang sangat besar terhadap keberhasilan peserta didiknya. Menjadi seorang guru harus mempunyai kemampuan personal, berakhlak mulia dan mampu memberikan teladan bagi setiap peserta didiknya.

  Sebagai seorang guru atau ustadz harus mempunyai jiwa disiplin. karena disiplin dalam proses pendidikan sangat diperlukan dan bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi peserta didik. Maka kedisiplinan merupakan suatu kondisi yang tercipta atau terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Setiap tindakan yang dilakukan akan berdampak perkembangan pada diri kita, sehingga kita akan menyadari bahwa hakikat segala apa yang diperbuat pasti akan kembali pada diri sendiri. Seorang yang disiplin mampu menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki, sebab percaya diri disetiap perbuatan baik atau buruk yang dilakukannya akan ditanggung sendiri konsekuensinya.

  Di sini kita sebagai pendidik harus lebih giat lagi untuk meningkatkan sikap kedisplinan terhadap proses belajar untuk mengembangkan motivasi belajar pada peserta didik. Sebagai seorang guru atau ustadz kita juga harus aktif dan mengetahui peraturan-peraturan yang telah ditetapkan agar kedepannya mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

  Tingkat kedisiplinan seorang ustadzah tentu bisa mempengaruhi motivasi belajar para santri. Jika dalam mengajar seorang ustadzah itu mempunyai sikap disiplin penulis kira itu bisa membantu meningkatkan motivasi belajar santri dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Karena seorang ustadzah tentu mengharapkan hasil belajar para santri bisa tercapai dengan baik. Hal tersebut tidak lepas darimotivasi seorang pendidik, seperti halnya para ustadzah.

  Dari uraian di atas mendorong penulis untuk meneliti tentang ― Hubungan Kedisiplinan Ustadzah dengan Motivasi Belajar Santriwati Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Kec. Madureso Kab. Temanggung Tahun 2017 ‖

B. Rumusan Masalah

  Dalam melakukan penelitian ini penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana tingkat kedisiplinan ustadzah di pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan kec. Madureso kab. Temanggung Tahun 2017 ? 2. Bagaimana motivasi belajar santriwati terhadap kedisiplinan ustadzah di pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan kec. Madureso kab.

  Temanggung Tahun 2017 ? 3. Adakah hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati di pondok pesanten Miftakhurrosyidin cekelan kec. Madureso kab.

  Temanggung Tahun 2017 ? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tingkat kedisiplinan ustadzah di pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan kec. Madureso kab. Temanggung Tahun 2017.

  2. Mengetahui motivasi belajar santriwati terhadap kedisiplinan ustadzah di pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan kec. Madureso kab.

  Temanggung Tahun 2017.

  3. Mengetahui apakah ada hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati di pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan kec.

  Madureso kab. Temanggung Tahun 2017.

  D. Manfaat Penelitian

  Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dapat memberikan pengetahuan bagi kalangan pendidik tentang hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati di pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Temanggung Tahun 2017.

  2. Dapat memberikan informasi bagi pendidik tentang motivasi belajar santriwati pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Temanggung Tahun 2017.

  3. Menambah wawasan keilmuan bagi penulis sebagai informasi masyarakat tentang hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati pondok pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Temanggung Tahun 2017.

  E. Definisi Operasional

  Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan dan menghindari kekurang jelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian (Maslikhah, 2013:317).Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul di atas maka perlu dijelaskan mengenai kata-kata dalam judul skripsi yaitu :

1. Kedisiplinan Ustadzah atau Guru

  Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin adalah tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu (Rohani, 2004:134). Kedisiplinan merupakan suatu sikap tunduk untuk mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu.

  Disiplin diartikan dengan tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib (Novan Ardy Wiyani, 2013:159).

  Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1990:144) disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

  Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa kedisiplinan merupakan suatu sikap atau watak yang dilakukan secara suka rela terhadap aturan dan tata tertib yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Dengan demikian seorang yang disiplin akan lebih mampu menunjukkan ketaatan, keteraturan, mengarahkan danmengendalikan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

  Adapun yang penulis maksud dengan kedisiplinan sesuai dengan penelitian ini adalah kemampuan dari seorang ustadzah untuk menanamkan kedisiplinan baik kepada diri sendiri maupun kepada santri. Adapun rincian indikator kedisiplinan ustadzah atau guru dalam proses belajar mengajar yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a.

  Pengendalian Perilaku b.

  Mengikuti Norma c. Taat terhadap aturan d.

  Tanggung jawab melaksanakan tugas e. Kesadaran atas tugas

2. Motivasi Belajar

  Dorongan yang timbul dalam diri seseorang disebut motivasi, dimana seseorang memperoleh daya jiwa yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri dinamakan motivasi intrinsik. Sedangkan dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar disebut motivasi ekstrinsik (Usman,2010:10).

  Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap,perubahan ini bersifat konstandan berbekas (Winkel, 1987: 36).

  Motivasi belajar siswa adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas belajar tersebut. Motivasi siswa dibangun dari karakteristik siswa (Wahyuni, 2009: 38).

  Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang dalam melakukan proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman yang diperoleh, menggali dan mengembangkan potensi diri seseorang dengan cara sengaja mendatangi orang yang mempunyai pengalaman dan wawasan yang lebih luas yang sering disebut dengan istilah guru.

  Untuk mengfokuskan kajian penelitian dari variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka akan penyusun kelompokkan indikator-indikator yang akan diteliti sebagi berikut: a.

  Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran b.

  Semangatsiswauntukmelaksanakantugas-tugasbelajarnya c. Tanggungjawab siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya d.

  Rasa senang dalamm enerima dan mengerjakan tugas dari guru e. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru 3. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah jawaban yang bersifat semantara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71). Berdasarkan pengertian di atas penyusun mengartikan hipotesis adalah dugaan sementara terhadap suatu masalah penelitian yang muncul dalam pemikiran yang jawabannya bisa benar dan bisa juga salah.

  Hipotesis yang penyusun ajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati di Miftakhurrosyidin Cekelan Madureso Temanggung Tahun 2017.

F. Metodologi Penelitian 1.

  Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif.

  Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)yang diolah dengan metode statistika. (Saifuddin Azwar, 2012:5).

  Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati. Dengan kata lain apakah ada hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santriwati.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Madureso Temanggung Tahun 2017.

  b.

  Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2017 sampai 17 Maret 2017.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi menurut Sukandar rumidi (2004:47), populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa atau gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Dalam penelitiian ini yang menjadi populasi adalah ustadzah dan santriwati pondok pesantren cekelan madureso Temanggung Tahun 2017, yang berjumlah 123 santri.

  b.

  Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

  (Hadi, 1981: 109). Teknik yang di pakai dalam mengambil sampel adalah teknik Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara random tanpa pandang bulu (Arikunto, 2005: 95). Jadi individu dalam populasi secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama dipilih menjadi anggota sampel.

  Peneliti menganggap bahwa tehnik ini sangat tepat karena penelitian ini tidak akan membedakan santri. Semua santri di sini memiliki hak yang sama. Dan peneliti memberi kesempatan kepada santri agar dapat menilai ustadzahnya tentang kedisiplinan ustadzah tanpa ada batas-batas tertentu yang telah ditentukan sehingga dalam hal penilaian yang berkaitan dengan judul penelitian baik dari segi santri maupun ustadzah sebagai obyek penelitian, santri dapat menilai obyek dengan baik dan jujur sesuai dengan keadaan yang santri alami dan rasakan, guna memperoleh keterangan yang sesuai dan benar.

  Menurut Arikunto (1996:120) apabila subjeknya kurang dari seratus orang lebih baik diambil semua, sedangkan apabila lebih dari seratus orang, maka diambil sampel antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 25 % dari 123 responden yaitu 30.

G. Metode Pengumpulan Data 1.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu pegumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010:221). Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan pondok pesantren, keadaan ustadzah dan santri serta hal-hal yang bersifat dokumen.

  2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi, 2004:69),

  Observasi ini digunakan untuk memperoleh data populasi, keadaan Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Madureso Temanggung Tahun 2017.

  3. Angket Angket adalah kesimpulan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis (Arikunto, 1995:135).

  Model angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, yaitu angket yang dibentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang di anggap tepat atau sesuai.

  4. Instrumen Penelitian Menurut Ibnu Hadjar (1996:160), instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara obyektif. Kualitas instrumen yang digunakan sangat berpengaruh dengan kualitas hasil penelitian.

Tabel 1.1 Indikator Instrumen Kedisiplinan Ustadzah Nomor Variabel Indikator Deskriptif Soal

  Mengucapkan salam kepada santri

  1 Meminta maaf walaupun tidak

  2 bersalah Mengatasi santria pabila dalam proses

  Pengendalian Perilaku 3 pembelajaran terdapat permasalahan

  Menggunakan bahasa yang baik dan benar kepada santri dalam proses 4 pembelajaran

  Menyampaikan informasi pembelajaran kepada santri dengan 5 dasar yang jelas

  Model pakaian Ustdazah yang sesuai

  6 dengan aturan yang berlaku Kedisiplinan Mengikuti Norma

  Alat peraga yang sesuai dalam Guru pembelajaran dan tidak menyimpang

  7 dari ketentuan Saa materi pembelajaran tidak

  8 menyinggung agama non Islam Tidak bertindak asusila yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang

  9 lain Disiplin dalam segala hal

  10 Taat terhadap aturan Pembelajaran sesuai dengan Rencana

  11 Pembelajaran yang sudah ditentukan Pemberian sanksi pada santri jika

  12 melakukan kesalahan Tanggung jawab Mengisi daftar absensi yang sudah

  13 melaksanakan tugas disediakan pesantren Guru dapa tmenyusun rencana pembelajaran harian, semester dan

  14 tahunan dengan baik Pendampingan santri dari awal pembelajaran sampai penutup dan

  15 tidak meninggalkan santri saat tengah- tengah proses pembelajaran Memberikan test dan menilai hasil

  16 pekerjaan santri Perencanaan yang matang sebelum

  17 pembelajaran Bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menjadi tanggung jawab

  18 guru Kesadaran atas tugas

  Melakukan evaluasi kegiatan

  19 pembelajaran sesuai bidang guru Melakukan kegiatan pembelajaran dikelas dengan menjadikan siswa

  20 sebagai anak yang perlu dibantu

Tabel 1.2. Indikator Instrumen Motivasi Belajar Santri Nomo Variabel Indikator Deskriptif rSoal

  Membolos tidak mengikuti pelajaran

  1 Antusias dalam mengikuti proses

  2 Minat dan perhatian siswa pembelajaran Motivasi

  Belajar terhadap pelajaran Siswa menghargai guru

  3 Menjawab pertanyaan yang dilontarkan

  4 oleh guru dan mempresentasikan didepan kelas Membaca dan menulis dengan baik

  5 Mengerjakan tugas dengan tepat tanpa

  6 Semangat siswa untuk harus dihukum didepan kelas melaksanakan tugas-tugas Perolehan nilai yang memuaskan dari 7 belajarnya tugas yang diberikan guru Usaha dalam memperoleh nilai yang

  8 baik Pentingnya belajar dan bekerjasama

  9 secara kelompok atau tim Tidak malas dalam menegur teman atau

  Tanggungjawab siswa 10 diri sendiri untuk melaksanakan tugas-

  Optimis bisa dan tidak mencontek saat tugas belajarnya 11 ulangan

  Menyelesaikan tugas yang diberikan

  12 oleh guru dengan penuh tanggungjawab Menyediakan buku pelajaran pada waktu

  13 penggunaannya Mencatat atau meringkas pelajaran

  Rasa senang dalam 14 dengan baik menerima dan mengerjakan

  Tidak mengantuk didalam kelas saat tugas dari guru 15 pelajaran berlangsung?

  Membawa perlengkapan belajar sesuai

  16 dengan jadwal yang sudah ditentukan Bertanya saat terdapat materi yang

  17 belum jelas Reaksi yang ditunjukkan

  Berpartisipasi saat pembelajaran siswa terhadap stimulus 18 berlangsung yang diberikan guru

  Memperhatikan dan mendengarkan guru

  19 sehingga apabila ada pertanyaan mampu menjawabnya Merasa senang saat pelajaran sedang

  20 berlangsung

H. Teknik Analisis Data

  Untuk memperoleh hasil dari penelitian agar bisa digeneralisasikan, setiap data yang masuk harus di analisis.

  1. Analisis Pendahuluan Yaitu teknik analisis data dengan menggunakan rumus :

  P= x100% Keterangan: P : Presentase Perolehan F : Frekuensi N : Jumlah sampel

  Rumus presentase ini untuk menganalisis dari tiap-tiap kategori kedua variabel yaitu hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Temanggung Tahun 2017.

  2. Analisi Lanjut Sesuai dengan jenis data penelitian, maka sebagai tindak lanjut dari data yang telah dikumpulkan dari kedua variabel, yaitu kedisiplinan ustadzah (variabel X), motivasi belajar santri (variabel Y), peneliti menggunakan rumus korelasi product moment, dengan angka kasar (Arikunto, 1995:425-426). r xy =

  ( )( ) √{( )

  ( ) }{( )

  ( ) }

  Keterangan: r xy : Nilai koefisien korelasi antara x dan y xy : Produk dari x dan y x : Nilai variabel 1 y : Nilai variabel 2 N : Banyaknya subjek pemilik nilai ∑ : Sigma I.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Dalam penelitian ini penulis membagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

  BAB I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, penjelasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis penelitian, metodologi penelitian, teknik analisi data dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang diskripsi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan antara variabel, deskripsi tersebut antara lain hubungan kedisiplinan ustadzah terhadap motivasi belajar santri.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian

  Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pengamatan terhadap Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin Cekelan Madureso Temanggung Tahun 2017, yang meliputi visi, misi, tujuan dan penyajian data yang diperoleh dari pengisian angket tentang hubungan kedisiplinan ustadzah dengan motivasi belajar santri.

  BAB IV : Analisis Data Bab ini meliputi adanya pengelolaan data yang telah diperoleh dari penelitian lapangan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan statistik melalui analisis pendahuluan dan analisis lanjut.

  BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kedisiplinan 1. Pengertian Kedisiplinan a. Menurut Ahli

  1) The Liang Gie (dalam Wiyani)

  Disiplin sebagai suatu keadaan tertib yang mana orang- orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan- peraturan yang telah ada dengan senang hati (Wiyani, 2014:159). 2)

  Ali Imron Disiplin adalah suatu keadaan di mana sesuatu itu berada dalam keadan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung atau tidak langsung (Ali Imron (2011:173).

  3) Atmosudirjo (dalam Atmodiwirjo)

  Disiplin sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat hubungannya rasionalisme, sadar, tidak emosional. Pendapat ini mengilustrasikan bahwa displin sebagai suatu bentuk kepatuhan terhadap aturan melalui pengendalian diri yang dilakukan melalui pertimbangan yang rasional (Atmodiwirjo, 2000:189).

  4) Hasibuan

  Disiplin adalah suatu sikap menghormati dan menghargai suatu peraturan yang berlaku,baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksi apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya(Hasibuan 2002:56).

  b.

  Departemen Pendidikan NasionalTahun 2001) Disiplin atau tetib adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini displin sebagia suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagia sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.Disiplin juga mengandung pengertian latihan batin dan watak, dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib, ketaatan pada aturan dan tata tertib.

  Dari beberapa pengertian disiplin di atas, bisa kita simpulkan bahwa dari sudut pandang manapun, disiplin merupakan sikap yang wajib ada dalam diri semua individu. Karena disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama dan untuk memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan apapun, maka dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.

  Kedisiplinan dalam skripsi ini adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan santri dalam pesantren. Karena bagaimana pun seorang pengajar, merupakan cermin bagi muridnya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.

2. Karakteristik Kedisiplinan

  Kedisiplinan guru adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan santri. Kedisiplinann seorang guru harus ditanamkan sejak dini karena kedisiplinan guru akan dinilai oleh santri baik secara langsung maupun tidak langsung dan akan menjadi acuan bagi santri dalam berperilaku dan bertindak baik dilingkungan pondok pesantren maupun diluar. Disiplin merupakan salah satu alat penentuan keberhasilan pencapaian tujuan dari pendidikan. Allah SWT pada dasarnya telah mengajarkan kepada manusia tentang kedisiplinan. Sebagai contoh kita perhatikan Firman-

  Nya Q.S An Nisa‘ 103: Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),

ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.

  

kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu

(sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang

ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

  Dari ayat di atas jelas bahwa disiplin waktu adalah salah satu alat penentu untuk mencapai tujuan pendidikan, ibarat kata waktu adalah ilmu bagi kita yang masih belajar, yang mana apabila kita terlambat maka kita tidak tau apa yang disampaikan guru dan pasti kita kurang faham dengan apa yang disampaikan guru.Guru yang memiliki kedisiplinan adalah guru yang memiliki ciri-ciri sekurang-kurangnya sebagai berikut: a.

  Melaksanakan tata tertib dengan baik Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guru maupun baik bagi santri, karena tata tetib yang berlaku merupakan aturan dalam ketentuan yangharus ditaati oleh siapa pun demi kelancaran proses pendidikan.

1) Guru menaati tata tertib yang berlaku disekolah.

  Tata tertib adalah salah satu tatanan yang dibuat dalam rangka membatasi seorang untuk melakukan tindakan yang melebihi batas norma pada umumnya, oleh sebab itu guru harus selalu menaati tata tertib yang berlaku dalam pondok pesantren.

  2) Seorang guru tertib mengisi absen santri sebelum proses pembelajaran dimulai.

  Seorang guru harus terbiasa dan selalu mengisi absen santri dalam rangka mengenal serta memahami watak dan karakter santri. b.

  Guru memiliki sikap yang tegas Guru bagi santri adalah pribadi yang mengagungkan ahlak santri dan guru adalah pribadi penuh cinta terhadap santri, hidup dan matinya pembelajaran bergantung sepenuhnya kepada guru, guru bagaikan pembangkit listrik kehidupan dimasa depan (Indris dan Sandra, 2010:131). Disini nampak peran guru yang sangat produktif dalam menunjang perubahan menuju lebih baik santrinya, sikap yang tegas pula yang menjadi dominan dalam proses membentuk siswanya menjadi siswa yang patuh dan taat terhadap peraturan sekolah maupun guru mereka.

  Jika siswa melakukan kesalahan, guru memberikan tindakan berupa sanksi dengan tegas (Rimm, 2003: 59). Terkadang dalam mengajar, guru harus bersikap tegas. Guru berusaha untuk selalu menyenangkan siswa dengan bersikap tegas tak banyak membuat banyak pilihan agar siswa tidak banyak menuntut. Guru harus tau apa yang terbaik bagi siswa, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran guru melaksanakan bimbingan dan pengajaran dengan tegas (Rimm, 2003: 59).

  c.

  Disiplin waktu Disiplin waktu menjadi sorotan utama bagi seorang guru. Waktu masuk pembelajaran biasanya menjadi parameter utama kedisiplinan guru, karena itu jangan menyepelekan kedisiplinan waktu ini. Usahakan tepat waktu masuk ruangan kelas, begitu pula dengan jam mengajar kapan masuk dan kapan keluar harus sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan agar tidak menggangu jam guru lain (Ma‘mur Asmani, 2009: 94).

  Disiplin dalam Menggunakan Waktu Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik.

  1) Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai.

  Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan proses belajar mengajar, guru menempati kedudukan sebagai figur sentral. Di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya tujuan pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah (Rusyan, dkk, 1989: 3).

  Maka dari itu alangkah baiknya seorang guru datang ke ruang kelas sebelum jam pelajaran dimulai.

  2) Keluar kelas setelah jam pelajaran berakhir.

  Dalam rangka mewujudkan pemahaman siswa yang lebih luas sebaiknya seorang guru dalam proses pembelajaran senantiasa mendampingi siswanya, sehingga memudahkan siswa untuk bertanya apabila siswa kurang faham dengan penjelasan guru (Rusyan, 1989: 174).

  d.

  Disiplin dalam berpakaian Guru adalah suri tauladan bagi siswanya, dimana setiap gerak seorang guru akan selalu dinilai oleh siswanya, oleh karena itu seorang guru dituntut untuk selalu berpakaian rapi dan sopan (Mulyasa, 2009: 13).

Dokumen yang terkait

POLITENESS STRATEGIES USED IN THE INTERACTION BETWEEN SANTRIWATI (FEMALE STUDENTS) AND USTADZ OR USTADZAH (TEACHERS) AT PESANTREN PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN (PPTI) TUMPANG-MALANG Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 87

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 94

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW UNTUK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA LELAS V SDN 3 M DNCAR KEC. GEMAWANG KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 3 86

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN SIROJUDDINASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 184

HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 154

HALAMAN JUDUL - HUBUNGAN POLA ASUH PONDOK PESANTREN DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta) - Test Repository

0 0 167

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI MTs ASWAJA KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

2 2 132

HUBUNGAN TINGKAT ANEMIA DENGAN TINGKAT DISMENORHEA PADA SANTRIWATI UMUR 17-20 TAHUN DI PONDOK PESANTREN NGRUKEM BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009

0 0 9