Yu 勇, Rei 礼, Chuugi å¿ ç¾© Pada Bushido Dalam Film 'Letter From Iwo Jima'.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

硫黄島 手 いう映画 い 武士 勇 礼 忠

義 序論

日本 長い軍事歴史 持 東アジア あ 国 一 あ そ アジ

ア あ 幾 国 侵略 広島及び長崎 連合国 原爆投 さ

原因 連合第2次世界大戦 あ 究 い 分析さ

硫黄島 手 いう映画 第2次世界大戦 設定 し そ

い アメ 日本 侵入し い 日本 あ 大事 島々 侵略

方法 日本 侵入し そ 戦争 い 栗林忠 指揮さ 日本側 何

千 兵 持 そ 中 軍隊義務 参加し い 一般人 い そ 一般人

比較的 少 い兵 あ 彼 激しい抵抗 行う

硫黄島 強い意気 持 あ そ 意気 武士

言わ 映画 い 国 対し 敬意 し 武士 武

士 精神 あ あ 勇 しい武士 戦争 退却 最 恥

しい あ 死 ほう し あ

本論

武士 侍 いう 日本 性質 あ 日本社会

考え 感情及び 毎日 生 方 影響 与え 武士 精神 あ 武

士 階 従う 原則 あ 武士 教 教え 代わ 及び日


(2)

Universitas Kristen Maranatha

日本人 心 強くく く 当 前 あ 歴史 見

武士 価値観 封建時代 出現し 発 し始 封建時代

社会階層 あ い 社会 い 差別 厳しく行わ 武士

あ い 侍 そ 階層制度 い 最 高い階層 あ 武士 階層 以

ほ 階層 尊敬さ 恐 鎖国政策 行う 川時代 尊敬さ

恐 い

侍 約250年間 わ 尊敬さ 階層 あ そ 侍 価値

観 日本社会 鎖国政策 終わ 日本 アメ ペ

ー 開国さ 治維新 行わ 価値観 わ

勇 勇 しい侍 意味 あ 敬意 自殺し 死

恐 い いう意味 持

勇気 精神的 価値 忍耐及び純粋 大人しい心 証 さ

そ 大人しさ 全 気持 生 出 勇 しい行動 起 武士 思想

勇 死 恐 い く 深い意味 持 従

死 恐 しい く 立派 人生 終わ 勇気 基 く誇

礼 敬意 あ わ 共 人生 献呈 あ 武士 倫理

規則 一 あ


(3)

Universitas Kristen Maranatha

共 侍 性質 表 あ そ うえ 礼 愛国心及び忠

実 高く あ 武士 非常 忠実 高く 武士 考え

戦争 国 死 誇 高い あ そ 就職 い

義務及び権利 尊敬 あ

忠義 忠実 倫理 あ 従 忠義 人 心 広さ あ

武士 忠義 人生 主人 仕え 理想的 敬意

あ 封建 ほ 倫理制度及びほ 社会階層 う考え方

主人 対し 尊敬及び従順 そ 特 あ 個人的 忠義 的自

あ 忠義 最 大事 思わ あ

映画 擂鉢山 い 日本軍 負 そ アメ 軍 囲

い し し 栗林中将 考え 作戦 日本軍 硫

黄島 山 中 洞窟 利用し そ 洞窟 隠 何人 兵

隊 中 討論及び恐慌 起 そ 兵隊 行動 べ

困 あ 擂鉢山 指揮 あ 足立大佐 玉 許可 求

栗林中将 連絡 そ 恐慌 続い い 足立大佐 玉

敬意 あ 最後 手段 思 い し し 栗林中将 洞窟 い

部隊 援護 ほう 役 立 思う 足立大佐 許可 え

し し 足立大佐 自爆 選 足立大佐及び擂鉢山 兵

行 行動 忠義 及び 勇 表 彼 国 対 忠実 司


(4)

Universitas Kristen Maranatha

西中佐 軍人 あ 競馬 選手 あ ンピック

金メダ 受 日本 競馬選手 あ 彼 栗林中将 頼 硫黄島

戦い 参加 し 大好 馬 連 硫黄島 行 西中佐 指揮

部隊 追い 西中佐アメ 軍 攻撃 爆弾 散弾 当

目 見え く 西中佐 捕 連合軍 兵 一人 救

あ 彼 そ 兵士 殺さ 逆 そ 兵士 治療し そ 兵士 し

西中佐 勇 表さ 愛 国 対 忠実及

び敬意 高い勇気 基 く あ 国 命 失う 恐 しい

2次世界大戦 時 生 い 栗林忠 18917 7日―19453

23日 い 日本軍 高等兵 あ 硫黄島 戦い い 就

名 中将 あ 彼 小さい島 責任 与え 東条英機 あ

戦 彼 空軍及び海軍 援護 わ 約2万 兵 指揮し 10万 ア

メ 軍 戦 い 栗林中将 絶体絶命 戦い 向 い2

推測し そ 硫黄島 必 アメ 軍 及び彼 全

部 そ 戦い 死亡 あ し し 彼 必死 そ 島

アメ 軍 硫黄島 侵略 大損 戦 い 栗林忠

中将 日本軍 アメ 軍 敗 し い自殺し し 栗林中

将 表し 勇 いう しい 考え し う 彼 空軍及び海軍


(5)

Universitas Kristen Maranatha

怯え い 素晴 しい あ 礼 自

殺 素晴 しい あ

結論

硫黄島 手 いう映画 描写さ 武士 勇

勇気 く 敵 戦う勇気 い し し そ 威信及び名誉 賭

勇気 あ

あ 人 武士 精神 持 礼 非常 高く思う

あ 礼 非常 崇高 思わ 従 礼 高く思う

者 礼 死 恐 い

忠義 あ 武士 主人あ い 国 対 忠実 あ 彼

従う 忠義 死 忠実 あ 主人 対し 忠義 最 大事


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN……… i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI……….. iv

Bab I PENDAHULUAN………. 1

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH……….……….. 1

I.2 PEMBATASAN MASALAH……….……… 4

I.3 TUJUAN PENELITIAN………. 5

I.4 METODE PENELITIAN……… 5

I.5 ORGANISASI PENULISAN………. 8

Bab II YU, REI, CHUGI忠義………... 9

II.1 BUSHIDO………... 9

II.2 KEBERANIAN (勇, )……….. 13

II.3 PENGHORMATAN (礼, rei)………... 17

II 4 KESETIAAN (忠義, chūgi)……… 20

Bab III ANALISIS FILM LETTER FROM IWO JIMA………... 24

III.1 MAKNA BUSHIDO YANG DILAKUKAN TENTARA JEPANG DI GUNUNG SURIBACHI………..……….. 24


(7)

Universitas Kristen Maranatha III.2 MAKNA BUSHIDO YANG DILAKUKAN LETNAN KOLONEL

NISHI……….. 31

III 3 MAKNA BUSHIDO YANG DILAKUKAN JENDRAL TADAMICHI

KURIBAYASHI……… 35

Bab IV KESIMPULAN………. 42

SINOPSIS

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

I.I Latar belakang masalah.

Jepang adalah salah satu negara besar di timur Asia yang mempunyai latar belakang sejarah militer yang panjang. Mulai dari penjajahan pada beberapa negara di Asia hingga Perang Dunia ke-2 yang menyebabkan dibom atomnya Hirosima dan Nagasaki oleh sekutu. Film Letter From Iwo Jima, yang akan dibahas berlatar belakang pada masa perang dunia ke-2. Pada masa tersebut Amerika menginfasi Jepang dengan cara menduduki pulau-pulau penting di Jepang untuk memudahkan mereka masuk ke Jepang. Pada masa perang tersebut, pihak Jepang yang dipimpin oleh Jenderal Tadamichi Kuribayashi hanya memiliki beberapa ratus pasukan yang diantaranya terdapat beberapa warga sipil yang mengikuti wajib militer. Dengan pasukan yang relatif sedikit, mereka mampu melakukan perlawanan yang kuat. Hal ini disebabkan mereka memiliki semangat yang kuat untuk mempertahankan pulau Iwo Jima, dan semangat itu disebut bushido. Terdapat jiwa Bushido atau kesatria yang tertanam sebagai penghormatan terhadap tanah air dalam film ini. Bagi seorang kesatria pemberani, amat sangat memalukan jika harus mundur dalam perang. Mereka lebih baik mati.

(武士道, Bushidō) dapat diartikan "Jalan Para Pahlawan", yang dalam bahasa Jepang diartikan lebih dari sekedar kesatria biasa. Jika dilihat dari kanjinya, Bushido terdiri dari 3 kanji yaitu, 武(Bu) yang artinya kesatria atau seni militer, 士


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha (Shi) yang artinya samurai atau kesatria, dan 道(Do) yang artinya jalan. Jadi Bu-shi-do secara harafiah berarti jalan militer para kesatria, yang berarti cara-cara yang harus dimiliki oleh para kesatria dalam berperang dan kehidupan mereka sehari-hari seperti halnya pekerjaan mereka, atau secara singkat berarti “persepsi ke-kesatria-an” yang merupakan kewajiban yang mulia dari kelas pejuang zaman dahulu.

Bushido, merupakan kode prinsip-prinsip moral yang harus dimiliki oleh para ksatria. Bushido bukanlah suatu kode tertulis melainkan jalan terbaik yang terdiri atas beberapa pepatah yang diturunkan dari mulut ke mulut atau berasal dari guratan pena beberapa pejuang. Bushido menekankan pada kesetiaan, penguasaan seni mempertahankan diri, dan kehormatan hingga mati. Di bawah idealisme Bushido, jika seorang samurai gagal mempertahankan kehormatannya maka untuk mendapatkan kehormatan itu kembali dia dapat melakukan seppuku (upacara bunuh diri). Bushido juga dapat diartikan sebagai suatu pola kehidupan zaman samurai yang mengangkat seni-seni kepahlawanan atau kepatriotan yang tertanam dalam jiwa.

Menurut Nitobe dalam bukunya Bushido yang dibuat tahun1897 kode etik Bushido diwakili oleh tujuh nilai yaitu, gi (義, kejujuran), yū (勇, keberanian), jin (仁, kemurahan hati), rei (, penghormatan), makoto atau shin (, kejujuran atau ketulusan), meiyo (名誉, kemuliaan / martabat), chūgi (忠義, kesetiaan). Kemudian terdapat nilai-nilai lain selain yang disebutkan di atas yaitu, (孝, berbuat baik kepada ibu bapa), chi (智, kebijaksanaan), tei (悌, berbakti terhadap orang yang dituakan).


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha nilai (勇, keberanian), rei (礼, penghormatan) dan chūgi (忠義, kesetiaan) karena diyakini merupakan nilai-nilai Bushido yang paling dominan yang tercermin dalam film Letter from Iwo Jima.

(勇, keberanian) memiliki makna samurai yang pemberani yang berarti tidak takut mati bahkan walaupun harus bunuh diri untuk sebuah kehormatan. Plato mendefinisikan keberanian sebagai “pengetahuan akan hal-hal yang harus ditakuti oleh

seorang pria dan apa yang tidak seharusnya dia takuti.”. Aspek spiritual dari keberanian dibuktikan melalui kesabaran atau kehadiran pikiran yang tenang. Rasa aman merupakan keberanian yang sedang beristirahat. Adegan dalam film letter from iwo jima yang menggambarkan keberanian adalah bagaimana beberapa pasukan yang berada di medan perang paling depan melakukan missal karena mereka beranggapan bahwa akan merasa malu bila harus mundur dari medan perang.

rei (礼, penghormatan) adalah salah satu kode etik Bushido yang dilakukan samurai yang mengeksplorasikan hidup dengan mengatasnamakan kehormatan. Pengertian kehormatan, secara tidak langsung menyatakan suatu kesadaran akan martabat dan harga diri seseorang, untuk memvisualisasikan karakter samurai dengan menjunjung tinggi kehormatan. Dalam film letter from iwo jima dapat kita lihat bagaimana Jendral Tadamichi Kuribayashi melakukan bunuh diri, saat pasukannya takluk ke tangan Amerika. Jendral Tadamichi Kuribayashi melakukannya karena merupakan suatu kehormatan bila mati untuk negaranya.

chūgi (忠義, kesetiaan) adalah suatu bentuk etik loyalitas. Jadi merupakan suatu kebesaran hati seorang individu, yang merupakan suatu ikatan yang ditetapkan di


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha atas prinsip-prinsip yang terkadang sama sekali tidak adil, karena menganggap kesetiaan pribadi merupakan sebuah kebijakan. Hidup dianggap sebagai alat yang digunakan untuk melayani tuannya, dan idealismenya ditetapkan untuk kehormatan. Dalam film letter from iwo jima dapat di lihat rakyat sipil yang ikut berperang karena kesetiaannya pada negara.

Film Letter From Iwo Jima menceritakan tentang perang dunia ke 2, Yaitu upaya Jepang dalam mempertahankan Pulau Iwo Jima. Film Letters From Iwo Jima adalah film tentang Pertempuran Iwo Jima dari sudut pandang tentara Jepang. Clint Eastwood menyutradarai film ini dengan pemerannya antara lain Ken Watanabe dan Kazunari Ninomiya.

Film ini merupakan kelanjutan film Flags of Our Fathers yang bercerita tentang pertempuran yang sama, namun dari sudut pandang tentara Amerika Serikat. Keduanya merupakan hasil proyek film Iwo Jima yang berusaha menceritakan pertempuran Iwo Jima dari sudut pandang masing-masing pihak yang berperang. Film ini produksi Amerika Serikat, tapi hampir keseluruhan dialognya dalam bahasa Jepang. Film ini dibuat berdasarkan buku "Gyokusai Soshikikan" no Etegami yang ditulis oleh Jenderal Tadamichi Kuribayashi dan So Sad To Fall In Battle: An Account of War karya Kumiko Kakehashi. Film ini banyak bercerita tentang perjuangan bangsa Jepang.

I.2 Pembatasan masalah

Bushido adalah satu kode etik kesatriaan yang mengandung beberapa nilai. Penulis akan membahas makna Bushido dalam film Letter From Iwo Jima, dengan mengangkat nilai yū (勇, keberanian), rei (, penghormatan) dan chūgi (忠義,


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha kesetiaan). Karena nilai inilah yang diyakini penulis paling mendekati dalam film Letter From Iwo Jima.

I.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami Bushido melalui tindakan para tentara Jepang yang tercermin dalam film Letter From Iwo Jima.

I.4 Metode penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang umum dilakukan untuk dapat memaparkan sedemikian rupa untuk dapat diambil sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Metode deskriptif adalah metode dengan cara menguraikan dan memaparkan1. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, deskriptif adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terinci serta menguraikannya untuk mencapai tujuan penelitian2.

Bambang Suryoatmodjo (2004:18) menjelaskan metode deskriptif adalah suatu metode yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja.

Iqbal Hasan (2001:7) menyatakan metode deskriptif adalah mempelajari cara pengumpulan data sehingga mudah dipahami. Metode ini hanya memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau kejadian. Penarikan kesimpulannya hanya ditunjukan pada kumpulan data yang ada.

1 Prof. Dr.Nyoman Kutha Ratna. S. U, 2004.Teori, Metode, dan Teknik Penelitian sastra. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.hal.53,

2

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, 1990. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta:P.T.Balai Pustaka.hal.201


(13)

6 Universitas Kristen Maranatha Metode deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa dalam bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan fenomena yang satu dan yang lain (Sukmadinata, 2006:72 )3.

Dalam penelitian deskriptif, data dapat diambil dari setiap naskah sesuai dengan ciri-ciri data secara alami dari setiap naskah. Dengan penelitian deskriptif, penelitian dapat memeriksa ciri-ciri, sifat-sifat, serta gambaran data melalui pemilihan data4.

Furchan (2004:447) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah metode yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang kondisi suatu gejala saat penelitian dilakukan. Menurut Furchan karakteristik dari penelitian ini adalah kecenderungan menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur, mengutamakan keobyektivitasan, dan dilakukan secara cermat, tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan dan tidak adanya uji hipotesa5

Suharsimi Arikunto(2005) berpendapat penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk membuat penjelasan sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi. Penelitian deskriptif tidak perlu mencari atau menerangkan yang saling berhubungan, sehingga tidak memerlukan hipotesa. Namun dalam perkembangannya selain menjelaskan situasi atau kejadian yang berlangsung, Penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas kejadian lain. Karena itu komparasi dan korelasi juga

3

Sukmadinata.2006.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Rosdakarya 4 Moh. Nazir, Ph, D, 1983. Metode Penelitian.Jakarta: Balai Pustaka.hal.63,


(14)

7 Universitas Kristen Maranatha dimasukkan dalam kelompok penelitian deskripsi.

Metode deskriptif analisis digunakan dengan cara mendeskripsikan semua fakta-fakta yang ada, seperti fakta- fakta Bushido dan segala hal yang berhubungan dengannya. Fakta-fakta yang adapun harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian diikuti dengan menganalisis data-data mengenai Bushido dan pengaruhnya terhadap film Letter From Iwo Jima. Secara etimologi deskriptif berarti menguraikan segala hal mengenai apa itu bushido dan seberapa besar perannya dalam film Letter From Iwo Jima. Meskipun demikian tidak hanya semata-mata menguraikan saja melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya mengenai pengaruh Bushido dalam film letter from iwo jima. Dalam pengerjaannya metode ini mula-mula dideskripsikan, kemudian dianalisis, bahkan juga diperbandingkan.

Pendekatannya dengan cara mengupas objek yang dalam hal ini adalah Bushido. Jadi akan menerangkan semua tentang Bushido. Sedangkan metodenya dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data. Tujuannya agar lebih efisien dengan cara menyederhanakan. Maka tujuan pendekatannya adalah pengakuan terhadap hakikat ilmiah objek ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam pelaksanaan suatu penelitiannya, pendekatannya akan mendahului teori dan metode. Artinya menyelesaikan dahulu pemahaman mengenai pendekatan, kemudian diikuti dengan penentuan masalah teori, metode, dan tekniknya. Dengan hakikat imajinasi maka penelitian dilakukan berdasarkan pemahaman bukan pembuktian. Setelah itu baru menentukan model pendekatannya, yang diikuti dengan penentuan pemilihan teori, metode, dan teknik.


(15)

8 Universitas Kristen Maranatha I.5 Organisasi penulisan

Penulisan ilmiah yang berjudul “Letter From Iwo Jima” terbagi dalam 4 Bab sbb; Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitiandan organisasi penulisan.

Bab 2 yu, rei, chugi

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai objek yang akan di teliti, yaitu Bushido dengan disertai aspek-aspek yang terkandung didalamnya diantaranya: keberanian, penghormatan, dan kesetiaan.

Bab 3 Letter From Iwo Jima

Pada bab ini penulis menganalisa film Letter From Iwo Jima, khususnya pada aspek yu (keberanian), rei (penghormatan), dan chugi (kesetiaan) dengan metode deskriptif analisis.

Bab 4 Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian.


(16)

42 Universitas Kristen Maranatha

BAB 4

KESIMPULAN

Dari hasil analisis seperti yang telah diuraikan dalam bab III, penulis berkesimpulan bahwa masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat berkarakter. Karakter yang terbentuk secara turun-menurun dari nenek moyang mereka, karakter itu adalah karakter Bushido. Karakter Bushido yang penulis bahas adalah yu (keberanian), rei (kehormatan), dan chugi (kesetiaan). Dalam film Letter From Iwo Jima ketiga karakter tersebut terasa dan bahkan menjadi nilai plus yang digambarkan dalam film tersebut.

Berikut adalah beberapa cerminan yu (keberanian), rei (kehormatan), dan chugi (kesetiaan) yang dilakukan oleh;

1. Tentara Jepang di gunung Suribachi.

Mereka dengan berani ( yu ) melakukan bunuh diri karena mereka merasa terhormat ( rei ) mati di medan perang, daripada mereka harus mundur. Karena kesetiaannya ( chugi ) pada negara.

2. Letnan kolonel Nishi.

Ia dengan berani ( yu ) meninggalkan segala ketenarannya demi kesetiaanya ( rei ) membela negara, karena baginya itu adalah suatu kehormatan ( rei ) baginya. 3. Jendral Tadamichi Kuribayashi


(17)

43 Universitas Kristen Maranatha Jendral Tadamichi Kuribayashi adalah seorang yang sangat setia ( rei ) pada negaranya. Itu terlihat dari bagaimana ia dengan gagah berani ( yu ) malawan pasukan Amerika yang jumlahnya jauh lebih banyak dan persenjanya lengkap. Sampai akhirnya iapun melakukan seppuku demi kehormatannya ( chugi ). Jika melihat 3 karakter Bushido yang tergambar dalam film Letter From Iwo Jima maka penulis memiliki kesimpulan bahwa 3 karakter tersebut memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan yang membuat ketiganya saling berhubungan erat. Seperti pada film ketika ingin menjujung tinggi kesetiaan terhadap negara sebagai bentuk loyalitas, maka membutuhkan keberanian untuk merealisasikannya. Karena loyalitas yang dimaksud adalah loyalitas tanpa batas yang rela mempertaruhkan nyawanya demi kesetiaannya terhadap negara. Bagaimana bisa ia mempertaruhkannya nyawanya bila ia tidak memiliki keberanian. Sama halnya dengan kehormatan yang dijunjung tinggi, karena bagi mereka merupakan suatu kehormatan bila dapat melayani negara. Terlebih bila harus mempertaruhkan nyawanya demi negara. Walaupun tidak harus terbunuh oleh musuh, sangat pantang bagi mereka untuk mundur di medan perang karena itu sangat menginjak-injak harga diri mereka. Keterkaitan tiga karakter Bushido dalam film tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiganya tidak bisa berdiri sendiri sebagai satu karakter yang utuh. Karena bila melakukan satu karakter maka membutuhkan karakter lainnya, demikian juga sebaliknya.

Karakter Bushido ini sangat berpengaruh bagi para tentara Jepang pada perang dunia ke dua di Iwo Jima. Bagaimana bagi pasukan Jepang, yang dimana tidak seluruhnya merupakan tentara melainkan warga Jepang yang mengikuti wajib militer yang dengan berani menghadapi tentara Amerika, walaupun jumlah mereka jauh lebih


(18)

44 Universitas Kristen Maranatha sedikit. Jumlah dan persenjataan yang minim bukan menjadi halangan mereka dalam menghadapi peperangan ini. Tetapi semangat Bushido lah yang telah membuat mereka menjadi pasukan yang kuat dan berani.


(19)

50 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bellah, Robert N, Religi tokugawa. 1957. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Bushido. http://www.wikipedia.com ( 23 agustus 2009 ).

Chuugi. http://kotobank.jp/word ( 17 september 2009 ).

Chuugi. http://www.7key.jp/data/bushido/chuugi.html ( 17 september 2009 ).

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, 1990. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta:P.T.Balai Pustaka.

Furchan,A. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. 2004. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Iwado, Hagakure Bushido or the book of the Warrior.

Nazir. Moh, Ph, D, 1983. Metode Penelitian.Jakarta: Balai Pustaka.

Ratna S.U, Prof. Dr.Nyoman Kutha, Teori. 2004, Metode, dan Teknik Penelitian sastra. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Rei. http://ja.wikipedia.org/wiki ( 17 september 2009 ).

Sukmadinata.2006.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Rosdakarya. Yu. http://dictionary.goo.ne.jp/srch/all ( 17 september 2009 ).


(1)

7 Universitas Kristen Maranatha dimasukkan dalam kelompok penelitian deskripsi.

Metode deskriptif analisis digunakan dengan cara mendeskripsikan semua fakta-fakta yang ada, seperti fakta- fakta Bushido dan segala hal yang berhubungan dengannya. Fakta-fakta yang adapun harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian diikuti dengan menganalisis data-data mengenai Bushido dan pengaruhnya terhadap film Letter From Iwo Jima. Secara etimologi deskriptif berarti menguraikan segala hal mengenai apa itu bushido dan seberapa besar perannya dalam film Letter From Iwo Jima. Meskipun demikian tidak hanya semata-mata menguraikan saja melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya mengenai pengaruh Bushido dalam film letter from iwo jima. Dalam pengerjaannya metode ini mula-mula dideskripsikan, kemudian dianalisis, bahkan juga diperbandingkan.

Pendekatannya dengan cara mengupas objek yang dalam hal ini adalah Bushido. Jadi akan menerangkan semua tentang Bushido. Sedangkan metodenya dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data. Tujuannya agar lebih efisien dengan cara menyederhanakan. Maka tujuan pendekatannya adalah pengakuan terhadap hakikat ilmiah objek ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam pelaksanaan suatu penelitiannya, pendekatannya akan mendahului teori dan metode. Artinya menyelesaikan dahulu pemahaman mengenai pendekatan, kemudian diikuti dengan penentuan masalah teori, metode, dan tekniknya. Dengan hakikat imajinasi maka penelitian dilakukan berdasarkan pemahaman bukan pembuktian. Setelah itu baru menentukan model pendekatannya, yang diikuti dengan penentuan pemilihan teori, metode, dan teknik.


(2)

8 Universitas Kristen Maranatha I.5 Organisasi penulisan

Penulisan ilmiah yang berjudul “Letter From Iwo Jima” terbagi dalam 4 Bab sbb; Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitiandan organisasi penulisan.

Bab 2 yu, rei, chugi

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai objek yang akan di teliti, yaitu

Bushido dengan disertai aspek-aspek yang terkandung didalamnya diantaranya:

keberanian, penghormatan, dan kesetiaan. Bab 3 Letter From Iwo Jima

Pada bab ini penulis menganalisa film Letter From Iwo Jima, khususnya pada aspek yu (keberanian), rei (penghormatan), dan chugi (kesetiaan) dengan metode deskriptif analisis.

Bab 4 Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian.


(3)

42 Universitas Kristen Maranatha

BAB 4

KESIMPULAN

Dari hasil analisis seperti yang telah diuraikan dalam bab III, penulis berkesimpulan bahwa masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat berkarakter. Karakter yang terbentuk secara turun-menurun dari nenek moyang mereka, karakter itu adalah karakter Bushido. Karakter Bushido yang penulis bahas adalah yu (keberanian),

rei (kehormatan), dan chugi (kesetiaan). Dalam film Letter From Iwo Jima ketiga

karakter tersebut terasa dan bahkan menjadi nilai plus yang digambarkan dalam film tersebut.

Berikut adalah beberapa cerminan yu (keberanian), rei (kehormatan), dan chugi (kesetiaan) yang dilakukan oleh;

1. Tentara Jepang di gunung Suribachi.

Mereka dengan berani ( yu ) melakukan bunuh diri karena mereka merasa terhormat ( rei ) mati di medan perang, daripada mereka harus mundur. Karena kesetiaannya ( chugi ) pada negara.

2. Letnan kolonel Nishi.

Ia dengan berani ( yu ) meninggalkan segala ketenarannya demi kesetiaanya ( rei

) membela negara, karena baginya itu adalah suatu kehormatan ( rei ) baginya.


(4)

43 Universitas Kristen Maranatha Jendral Tadamichi Kuribayashi adalah seorang yang sangat setia ( rei ) pada negaranya. Itu terlihat dari bagaimana ia dengan gagah berani ( yu ) malawan pasukan Amerika yang jumlahnya jauh lebih banyak dan persenjanya lengkap. Sampai akhirnya iapun melakukan seppuku demi kehormatannya ( chugi ). Jika melihat 3 karakter Bushido yang tergambar dalam film Letter From Iwo

Jima maka penulis memiliki kesimpulan bahwa 3 karakter tersebut memiliki hubungan

keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan yang membuat ketiganya saling berhubungan erat. Seperti pada film ketika ingin menjujung tinggi kesetiaan terhadap negara sebagai bentuk loyalitas, maka membutuhkan keberanian untuk merealisasikannya. Karena loyalitas yang dimaksud adalah loyalitas tanpa batas yang rela mempertaruhkan nyawanya demi kesetiaannya terhadap negara. Bagaimana bisa ia mempertaruhkannya nyawanya bila ia tidak memiliki keberanian. Sama halnya dengan kehormatan yang dijunjung tinggi, karena bagi mereka merupakan suatu kehormatan bila dapat melayani negara. Terlebih bila harus mempertaruhkan nyawanya demi negara. Walaupun tidak harus terbunuh oleh musuh, sangat pantang bagi mereka untuk mundur di medan perang karena itu sangat menginjak-injak harga diri mereka. Keterkaitan tiga karakter Bushido dalam film tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiganya tidak bisa berdiri sendiri sebagai satu karakter yang utuh. Karena bila melakukan satu karakter maka membutuhkan karakter lainnya, demikian juga sebaliknya.

Karakter Bushido ini sangat berpengaruh bagi para tentara Jepang pada perang dunia ke dua di Iwo Jima. Bagaimana bagi pasukan Jepang, yang dimana tidak seluruhnya merupakan tentara melainkan warga Jepang yang mengikuti wajib militer yang dengan berani menghadapi tentara Amerika, walaupun jumlah mereka jauh lebih


(5)

44 Universitas Kristen Maranatha sedikit. Jumlah dan persenjataan yang minim bukan menjadi halangan mereka dalam menghadapi peperangan ini. Tetapi semangat Bushido lah yang telah membuat mereka menjadi pasukan yang kuat dan berani.


(6)

50 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bellah, Robert N, Religi tokugawa. 1957. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Bushido. http://www.wikipedia.com ( 23 agustus 2009 ).

Chuugi. http://kotobank.jp/word ( 17 september 2009 ).

Chuugi. http://www.7key.jp/data/bushido/chuugi.html ( 17 september 2009 ).

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, 1990. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta:P.T.Balai Pustaka.

Furchan,A. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. 2004. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Iwado, Hagakure Bushido or the book of the Warrior.

Nazir. Moh, Ph, D, 1983. Metode Penelitian.Jakarta: Balai Pustaka.

Ratna S.U, Prof. Dr.Nyoman Kutha, Teori. 2004, Metode, dan Teknik Penelitian sastra. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Rei. http://ja.wikipedia.org/wiki ( 17 september 2009 ).

Sukmadinata.2006.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Rosdakarya. Yu. http://dictionary.goo.ne.jp/srch/all ( 17 september 2009 ).