Situs YouTube dan Peningkatan Kemampuan Mahasiswa

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada

Fakultas Sastra Departemen Etnomusikologi

Diajukan Oleh :

Briando A Silitonga 040707003 FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010

KATA PENGANTAR

Pertama-tama segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Kasih dan Anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Situs YouTube dan Peningkatan Kemampuan Bermusik Mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara”, diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Seni pada Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

Selama menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang membantu penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Irwansyah Harahap, M.A dan Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si selalu Dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan, pemikiran, ketika membimbing penulis dalam penyelesaian dan penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si selaku Ketua Departemen Etnomusikologi, serta Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Sekertaris Departemen Etnomusikologi yang telah memberikan dukungan moril, saran, serta nasehat-nasehatnya. Kemudian penulis juga berterima kasih kepada seluruh staf pengajar Departemen Etnomusikologi yang telah memberikan pangajaran selama penulis mengikuti bangku perkuliahan.

3. Ibu Dra. Rithaony Hutajulu, M.A selaku Dosen wali. Terima kasih atas arahan dan

pemikiran-pemikirannya selama ini. 4. Semua orang yang telah memberikan informasi yang sangat berarti selama penulis mengerjakan skripsi ini. Akam (terima kasih telah mengenalkan penulis dengan istilah “visual kei”), para personil Azumi, Arya (Julia Rock band), Yudhie (Soudjiro band), Kotchie dan Cya (Shiroyuuki), terima kasih telah membantu selama ini.

5. Sahabat penulis Rian, Vina, dan Vita. Terima kasih atas dukungan dan sindiran yang tak

henti-hentinya selama ini sehingga penulis semangat menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan : Pipin, Idol, Frans, Markus, Feri, Ata, Fewa, Dia, Amran, Welly, Tri, Jeje, Nancy, dodo. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini di dalam suka maupun duka yang mampu kita lewati bersama. Riri sangat menyayangi kalian.

7. Abang dan kakak senior, serta adik-adik junior, yang sering mendesak penulis untuk

segera lulus. Terima kasih atas dukungan moril yang telah kalian berikan. Terima kasih buat kalian semua dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi yang membacanya, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita senantiasa, Amin

Medan, Juni 2010

Penulis

Briando Silitonga NIM: 040707003

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi merupakan produk dari sebuah kebudayaan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan zaman, muncul berbagai macam teknologi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan sangat pesat perkembangannya. Untuk saat ini salah satu teknologi yang cukup berpengaruh adalah teknologi berbasis informasi berupa Internet.

Adapun sebab yang mengakibatkan internet mempengaruhi adalah disaat koneksi Internet secara keumuman sudah sangat mudah dilakukan baik di luar negeri

maupun di Indonesia. Minimal dengan spesifikasi komputer dengan modem 1 yang memadai dengan sistem operasi Komputer dengan perangkat lunak yang mendukung

halaman Website 2 , serta Telepon sebagai penghubung ke Satelit. Pada umumnya internet berfungsi sebagai jaringan untuk dapat saling

berkomunikasi, baik antar pengguna dengan pengguna, penyedia layanan dengan pengguna untuk memberikan informasi. Sehingga media internet tersebut dengan seiring perkembangannya telah digunakan oleh hampir semua kalangan baik untuk memenuhi kebutuhan informasi maupun jaringan sosialnya. Karena dalam media ini terdapat banyak sekali informasi maupun media komunikasi beraneka ragam, mulai dari jaringan sosial, budaya, ekonomi, politik, kesenian, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Secara keumuman dari seluruh pengguna internet di dunia, pastinya

1 Modulation/Demodulation sebuah perangkat elektronik yang menerjemahkan informasi digital ke sinyal analog dan sebaliknya. 2 Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam

atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya.

mengakses satu website atau lebih tergantung dari kebutuhan informasi yang diinginkan.

Akan tetapi berdasarkan hasil survei alexa.com 3 menyimpulkan bahwa ada 5 situs website yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia adalah:

1. Google : Pencari situs Website ataupun Blog/Media search engine

2. Facebook

: Jejaring sosial/Social network

3. Yahoo!

: e-Mail, Jejaring sosial

4. YouTube

: Video Sharing

5. Windows Live

: Media Penyimpanan Online, e-Mail

Dalam penelitian ini akan memfokuskan terkait penggunaan situs YouTube. YouTube merupakan media video sharing terbesar di internet YouTube didunia. Situs

YouTube merupakan situs video sharing 4 yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online, yang juga dikenal dengan slogan Broadcast yourself 5 . Situs ini memberikan kebebasan dan kemudahan kepada siapapun untuk meng-upload dan men-download video yang masuk kedalam database-nya. Selain itu, melalui slogannya, YouTube juga berusaha menciptakan citra sebagai sebuah situs yang memiliki fungsi yang sama dengan sebuah televisi yang menawarkan beragam video dari beragam acara. Sejak diluncurkan tahun 2005 oleh Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim , situs ini telah memiliki jutaan anggota yang mengunjungi baik untuk

6 meng-upload 7 dan men-download video atau hanya sekedar melihat video yang disajikan.

3 Alexa merupakan sebuah web informasi yang memberikan ranking bagi sebuah Web, sebuah peringkat yang di buat oleh

Alexa.com untuk website atau blog berdasarkan banyaknya trafik atau kunjungan terhadap website atau blog tersebut. 4

Lihat kamus Inggris – Indonesia 5 “ Berbagi Video” Lihat kamus Inggris – Indonesia “Menyiarkan sendiri”

6 Mengambil file atu mentransfer file dari satu komputer ke komputer lainnya 7 Proses mentransfer informasi dari sebuah komputer ke komputer lain melalui internet

Situs ini menyajikan video dalam beraneka ragam kategori video, mulai dari tema politik, trailer film, musik, hobi, iklan, acara televisi dan sebagainya. Terkait dengan hal tersebut, apa pun video yang ingin didapatkan oleh pengguna kemungkinan besar dapat ditemukan disini sesuai dengan ketersediaan data video pada situs YouTube, yang disajikan setiap harinya dengan aneka kategori yang terbaru. Oleh karena itu, YouTube juga mengelompokkan macam video-video kepada kategori yang berbeda pula, guna memudahkan pengguna mendapatkan keinginanya akan video di seluruh penjuru dunia. Sedangkan secara khusus untuk wilayah Indonesia, penggunaan situs YouTube mengalami peningkatan yang signifikan sejak

tahun 2005-sekarang 8 . Salah satu kategori YouTube yang mendapatkan perhatian luas dari pengguna adalah yang berkaitan dengan musik, ini bisa dilihat dengan

menjamurnya tayangan-tayangan video mengenai musik baik klip lagu, tayangan pembelajaran mengenai praktek dalam memainkan alat musik, dan bahkan teori-teori mengenai musik. Dan banyaknya pengguna internet yang mengunduh video dari situs youtube tersebut. Tentu kalau dilihat dari segi Ilmu Etnomusikologi, Video - Video tersebut sangatlah menarik untuk di perhatikan. Dimana Audio- Visual Musik yang terdapat didalam situs YouTube, Secara Gambaran umum dapat dijadikan Musik yang terdapat di dalam Teknologi atau Musik yang berbentuk Teknologi.

Untuk pengguna yang paling banyak di Indonesia adalah remaja dan pemuda yang mayoritas mereka berasal dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Berbicara khusus mengenai mahasiswa, mahasiswa adalah peserta didik di Perguruan Tinggi yang dibagi kedalam berbagai jurusan yang ada. Dengan tujuan bersama adalah belajar dan terus belajar. Belajar yang dimaksud disini bukanlah hanya belajar di bangku kuliah saja, tetapi belajar dalam arti yang luas. Dari proses

8 Alexa.com, 05 Februari 2010, 14.00 Wib 8 Alexa.com, 05 Februari 2010, 14.00 Wib

pengabdian bagi masyarakat 9 . Dari berbagai jurusan yang ada salah satunya adalah jurusan Etnomusikologi,

dimana Etnomusikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari musik bangsa-bangsa. Hal ini ditandai dengan berdirinya jurusan Etnomusikologi pertama di

10 Indonesia yang berada di Universitas Sumatera Utara (USU) 11 pada tahun 1979 . Dari tujuan awal belajar diatas menunjukkan bahwa peserta didik (mahasiswa)

jurusan Etnomusikologi pastilah akan tetap berusaha meningkatkan kemampuannya sesuai dengan disiplin ilmunya. Secara keumuman, mahasiswa Etnomusikologi USU belajar tentang teori-teori musik, praktek musik, metodologi penelitian, kebudayaan masyarakat, teknologi, dan lain sebagainya. Mantle Hood dalam kata pengantar bukunya The Ethnomusicologist mengatakan bahwa: ”Satu hal yang dapat dipastikan bahwa sasaran studi etnomusikologi adalah musik” . Sehubungan dengan gambaran tentang situs YouTube sebagai sebuah teknologi informasi yang menyediakan data terkait musik (teori dan praktek) yang mana hal tersebut bagi mahasiswa etnomusikologi jelas memiliki peranan penting.

Oleh karena hubungan tersebutlah maka dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan riset terkait “SITUS YOUTUBE DAN PENINGKATAN

KEMAMPUAN BERMUSIK MAHASISWA ETNOMUSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.

.2 Pokok Permasalahan

9 Seri Bacaan “Nutrisi Otak Aktifis Massa Front Mahasiswa Nasional”

10 Selanjutnya disingkat USU 11 Panduan Perkuliahan Dept. Etnomusikologi, 2008, hal 3

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengajukan pokok permasalahan sebagai berikut: “Apakah YouTube mempengaruhi peningkatan kemampuan bermusik mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara saat ini”

.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah:

1. Bahwa penelitian ini hanya melihat ada atau tidaknya kesaling hubungan antara Situs YouTube terhadap peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa/I Etnomusikologi USU

2. Penelitian ini terbatas kepada mahasiswa Etnomusikologi USU stambuk 2004 sampai dengan stambuk 2008 yang sudah pernah

menggunakan internet 12

3. Terkait dengan peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa/I Etnomusikologi USU, maka Video-Video YouTube yang di fokuskan peneliti adalah Video-Video yang berkaitan dengan Teori dan Praktek Alat Musik.

.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

.4.1 Tujuan Penelitian

12 Pra-peneletian sebelumnya dilakukan untuk menguatkan data atas penggunaan YouTube di kalangan mahasiswa Etnomusikologi

USU stambuk 2004-2008, berdasarkan data dari daftar Registrasi semester ganjil 2009/2010 mahasiswa jurusan Etnomusikologi USU stambuk 2004-2008 yang aktif berjumlah 93 orang.

1. Penelitian ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya dampak teknologi informasi YouTube terhadap peningkatan kemampuan bermusik mahasiswa Etnomusikologi USU

2. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa banyak Mahasiswa/I Etnomusikologi USU yang mengalami peningkatan kemampuan bermusik setelah menyaksikan video teori dan praktek memainkan alat musik yang ada di YouTube.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti, serta Mahasiswa/I Etnomusikologi USU untuk melihat dampak Teknologi YouTube terhadap peningkatan kemampuan bermusik mahasiswa Etnomusikologi USU

2. Secara Akademis, penelitian ini dapat disumbangkan kepada Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara dalam menambah dan memperkaya bahan penelitian serta sumber bacaan

.5 Kerangka Teori

1.5.1 Teknologi Pendidikan

Yang mempengaruhi lahirnya teknologi pendidikan adalah adanya gerakan pengembangan audiovisual (alat pandang dengar) dalam pendidikan. Secara khusus teknologi pendidikan memandang bahwa konsep audiovisual dilandasi oleh pemahaman tentang hardware dan equipment (Finn, 1960). Kebanyakan penggunaan peralatan pendidikan di kelas digunakan setelah Perang Dunia ke II (Lange, 1969).

Oleh karena itu pemahaman yang populer menunjukkan bahwa teknologi pendidikan merupakan hasil evolusi gerakan penggunaan audiovisual pada pendidikan. Hoban telah menulis buku tentang Visualizing the Curriculum tahun 1937 bersama ayahnya dan Samual Zisman, secara sistematis mereka mengungkapkan hubungan antara bahan ajar secara kongkrit dengan proses belajar. Mereka mulai menggambarkan tentang visual aid atau alat bantu mengajar yang berupa gambar, model, objek yang berupa pengalaman belajar kongkrit kepada peserta didik dengan tujuan untuk memperkenalkan, membangun, memperkaya, atau mengklarifikasi konsep abstrak. Kemudian Dale mencoba mendiversifikasi pengalaman belajar di dalam kelas. Buku yang pertama ditulisnya adalah Audio Visual Methods in Teaching (1946), yang menjelaskan ”Cone of Experience” atau kerucut pengalaman sebagaimana popular sampai saat sekarang. Konsepnya sangat mempengaruhi dan mengilhami pengembangan konsep audiovisual.

1.5.2 Individual Differences Theory

Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual), teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini beranggapan bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain (Effendy 2003:275).

Teori Perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap perbedaan anggota khalayak itu maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciri- ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam) (Effendy 2003:275-276).

Individual Differences Theory menyebutkan bahwa khalayak yang secara selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaan dan nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan psikologisnya (Effendy 2003 :31).

.6 Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1995:40).

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995: 57).

Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau memengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul (Nawawi, 1995:57). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Situs YouTube

2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukannya adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain (Nawawi, 1995:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Penigkatan Kemampuan Mahasiswa Etnomusikologi USU stambuk 2004-2008.

3. Variabel Antara (Z) Variabel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

1.7 Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Situs YouTube Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Etnomusikologi USU

Stambuk 2004-2008

Variabel antara (Z)

Karakteristik Responden

Gambar 1 Model Teoritis

1.8 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas maka dibuatlah operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian yakni sebagai berikut:

Tabel 1.1 Variabel Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional

Variabel Bebas (X)

1. Kategori Video

Situs YouTube

2. Tampilan Video

Variabel Terikat (Y)

1. Kognitif

Peningkatan Kemampuan

2. Afektif

Mahasiswa Etnomusikologi

3. Konatif

USU angkatan 2004-2008 Variabel Antara (Z)

1. Jenis Kelamin

Karakteristik Responden

2. Angkatan/Stambuk

1.9 Defenisi Operasional Variabel

2. Variabel Bebas (Situs YouTube), yang terdiri dari :

a. Kategori Video merupakan Kelompok-kelompok Video yang beragam di dalam situs YouTube, seperti kategori Musik Jazz, Musik Rock, Musik Pop, Musik Raggae, dan lain-lain

b. Tampilan Video merupakan kualitas Video yang ada didalam situs itu dalam menyampaikan informasi kepada penggunanya.

3. Variabel Terikat (Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008), yang terdiri dari (Effendy 2003 : 318-319)

a. Perkembangan kognitf berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas. Contoh pesan komunikasi melalui media massa yang menimbulkan efek kognitif antara lain berita, tajuk rencana, artikel dan sebagainya.

b. Perkembangan afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari tayangan di media itu yang akhirnya menimbulkan perasaan tertentu pada khalayak, dan perasaan ini hanya bergejolak didalam hati saja.

c. Perkembangan konatif, dimana efek ini berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang memiliki kecenderungan memunculkan sebuah tindakan atau kegiatan. Perkembangan konatif tidak langsung muncul sebagai akibat terpaan media, melainkan harus melalui efek kognitif dan efek afektif terlebih dulu. Dan merupakan hasil akhir dari proses tersebut dan masuk pada efek konatif.

4. Variabel Antara (Karakteristik Responden), yaitu :

a. Jenis Kelamin, apakah perempuan atau laki-laki a. Jenis Kelamin, apakah perempuan atau laki-laki

1.10Hipotesis

Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan. Hipotesis adalah suatu pendapat yang sifatnya masih sementara (Suratno, 2000:22). Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat hubungan antara Situs YouTube dengan peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa Etnomusikologi USU Ho : Tidak terdapat hubungan antara Situs YouTube dengan Peningkatan kemampuan bermusik Mahasiswa Etnomusikologi USU.

1.11 Metodologi Penelitian

1.11.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode yang berusaha menjelaskan kemunculan suatu permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam menjelaskan antara dua objek. Metode ini bertujuan menemukan ada tidaknya hubungan. Dan apabila ada seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.

Menurut Jalaludin Rakhmat (1998:27) metode Korelasional merupakan metode yang menggambarkan sejauhmana variasi pada suatu faktor berhubungan dengan faktor lainnya.

1.11.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara di kota Medan

1.11.3 Populasi dan Sampel Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia. Benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 1998:141). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh Mahasiswa Jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008 yang masih aktif mengikuti proses perkuliahan, berdasarkan data dari daftar Registrasi semester ganjil 2009/2010, mahasiswa jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008 yang aktif berjumlah ± 100 orang.

Sampel

Menurut Nawawi sampel adalah sebagian dari Populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi,1998:144)

1.11.4 Teknik Penarikan Sampel

David Nachimias dan Vhana Nachiamas mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya tidak berbeda dari karakteristik populasi, sedangkan Bruce W.Tuckman menjabarkan sampel sebagai kelompok yang memiliki populasi dan berperan sebagai responden (bulaeng,2004:156)

Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka peneliti mengambil sampel dengan metode total sampling. Yaitu sampel adalah seluruh Mahasiswa Jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004 – 2008 yang sudah pernah menggunakan situs YouTube. Dengan rincian sebagai berikut: Angkatan 2008

Total sampel

93 orang

Dengan teknik pengambilan Sampel Saturasi Sampel Saturasi samasekali bukan sampling, karena metode tersebut didefinisikan sebagai perolehan semua unsur sampel dalam suatu populasi tertentu yang mempunyai karakteristik yang diinginkan peneliti (Black and champion, 2001:268). Adapun karakteristik yang dimaksud adalah:

a. Sampel adalah mahasiswa jurusan Etnomusikologi USU angkatan 2004-2008

b. Mahasiswa yang sudah pernah menggunakan YouTube

1.11.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah:

a) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari literatur atau sumber-sumber yang relevan yang mendukung penelitian ini. Penelitian a) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari literatur atau sumber-sumber yang relevan yang mendukung penelitian ini. Penelitian

b) Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian di lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian yang meliputi:

- Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan

tertulis yang dijawab tertulis juga oleh responden (Nawawi, 1998:117). Jenis kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan ada beberapa pertanyaan menggunakan pertanyaan terbuka

- Wawancara (interview), yaitu bentuk komunikasi langsung antara peneliti

dengan responden. Menurut Nawawi (1995:111) interview merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan pengajuan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

- Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala

yang tampak pada objek penelitian (Nawawi, 1995:100)

1.11.6 Teknik Analisis Data

Menurut Singarimbun (1995:263) analisis data adalah bentuk penyerdahanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa yaitu:

- Analisa tabel tunggal yaitu suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-

bagikan variable penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis bagikan variable penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis

- Analisis tabel silang merupakan salah satu tehnik yang digunakan untuk

menganalisa dan mengetahui variable yang satu mempunyai hubungan dengan variable lainnya. Sehingga dapat diketahui variable tersebut bersifat positif atau negatif.

1.12 Uji Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap pemecahan permasalahan melalui data yang terkumpul (Singarimbun, 1995:36)

Penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif (hubungan) yang merupakan dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih. Hipotesa asosiatif ini mempunyai tiga bentuk hubungan antara variabel yaitu : simetris , sebab akibat dan saling mempengaruhi, untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antara varibel yang akan dicari hubungannya (Sugiyono, 2004:98).

Dalam penelitian ini maka penghitungan korelasi antar variabel menggunakan rumus Rank Spearman. Adapun rumusnya sebagai berikut: ∑ D² 6

rh xp =1–

N (N² - 1)

Keterangan : rh xp = Koefisien korelasi data jenjang

D = Difference yaitu beda antara jenjang dan subyek

N = Banyaknya subyek

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford (Rakhmat, 1998:29). < 0,20

= Hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 = Hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 = Hubungan yang cukup berarti 0,70 – 0,90 = Hubungan yang tinggi atau kuat > 0,90

= Hubungan sangat tinggi sekali

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1. Teknologi Pendidikan

Pada tahun 1960-an teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak mendapat perhatian di lingkungan ahli pendidikan. Pada awalnya, teknologi pendidikan merupakan kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentang

penggunaan Audiovisual 13 , dan program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan. Kajian tersebut pada hakikatnya merupakan usaha dalam memecahkan masalah

belajar manusia (human learning). Solusi yang diambil melalui kajian teknologi pendidikan bahwa pemecahan masalah belajar perlu menggunakan pendekatan- pendekatan yang tepat dengan banyak memfungsikan pemanfaatan sumber belajar (learning resources). Perkembangan kajian teknologi pendidikan menghasilkan berbagai konsep dan praktek pendidikan yang banyak memanfaatkan media sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, terdapat persepsi bahwa teknologi pendidikan sama dengan media, padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian informasi atau bahan belajar. Dari segi sistem pendidikan, kedudukan teknologi pendidikan berfungsi untuk memperkuat pengembangan kurikulum terutama dalam disain dan pengembangan, serta implementasinya, bahkan terdapat asumsi bahwa kurikulum berkaitan dengan “what” (apa), sedangkan teknologi pendidikan mengkaji tentang “how” (Bagaimana). Dalam kaitannya dengan pembelajaran, teknologi pendidikan memperkuat dalam merekayasa berbagai cara dan teknik dari mulai tahap disain, pengembangan, pemanfaatan berbagai sumber belajar, implementasi, dan penilaian program dan hasil belajar.

13 Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia : Bersifat dapat didengar dapat dilihat

Berdasarkan sejarah perkembangannya, istilah Teknologi Pendidikan mulai digunakan sejak tahun 1963, dan secara resmi diikrarkan oleh Association of Educational and Communication Technology (AECT) sejak tahun 1977, walaupun

adakalanya terjadi overlapping 14 penggunaan istilah tersebut dengan teknologi pembelajaran. Namun, kedua istilah tersebut masih terus digunakan sesuai dengan

pertimbangan penggunanya. Finn (1965) mengungkapkan bahwa di Inggris dan Kanada lebih lazim digunakan istilah teknologi pendidikan, sedangkan di Amerika Serikat banyak digunakan istilah teknologi pembelajaran. Tapi adakalanya kedua istilah tersebut digunakan secara serempak dalam kegiatan yang sama. Dan akhir- akhir ini berkembang konsep bahwa teknologi pembelajaran lebih layak digunakan untuk konteks penyelenggaraan pengajaran.

2.1.1. Perkembangan Konsep Teknologi Pendidikan

Istilah teknologi berasal dari kata “textere” (bahasa Latin) yang artinya “to weave or construct”, menenun atau membangun. Menurut Saettler (1960) bahwa teknologi tidak selamanya harus menggunakan mesin sebagaimana terbayangkan dalam pikiran kita selama ini, akan tetapi merujuk pada setiap kegiatan praktis yang menggunakan ilmu atau pengetahuan tertentu . Bahkan disebutkan bahwa teknologi itu merupakan usaha untuk memecahkan masalah manusia (Salisbury, 2002). Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Romiszowski (1981, h. 11) menyebutkan bahwa teknologi itu berkaitan dengan produk dan proses. Sedangkan Rogers (1986, h. 1) mempunyai pandangan bahwa teknologi biasanya menyangkut aspek perangkat keras (terdiri dari material atau objek fisik), dan aspek perangkat lunak (terdiri dari informasi yang yang terkandung dalam perangkat keras). Didasarkan atas

14 Lihat Kamus Bahasa Inggris-Indonesia: Saling Meliputi/saling melengkapi 14 Lihat Kamus Bahasa Inggris-Indonesia: Saling Meliputi/saling melengkapi

makalahnya “Technology and the Instructional Process” 15 . Melalui makalahnya dikaji hubungan antara teknologi dengan pendidikan. Argumen utama yang disampaikannya

didasarkan atas gejala pemanfaatan teknologi dalam kehidupan masyarakat yang memiliki kemiripan dengan kondisi yang terdapat dalam pendidikan. Oleh karena itu, penggunaan istilah teknologi yang digandengkan dengan pendidikan merupakan suatu hal yang tepat dan wajar. Lumsdaine (1964) dalam Romiszoswki (1981: 12) menyebutkan bahwa penggunaan istilah teknologi pada pendidikan memiliki keterkaitan dengan konsep produk dan proses. Konsep produk berkaitan dengan perangkat keras atau hasil-hasil produksi yang dimanfaatkan dalam proses pengajaran. Pada tahapan yang sederhana jenis teknologi yang digunakan adalah papan tulis, bagan, objek nyata, dan model-model yang sederhana. Pada tahapan teknologi menengah digunakannya film proyeksi, peralatan elektronik yang sederhana untuk pengajaran, dan peralatan proyeksi LCD (Liquid Central Display). Sedangkan tahapan teknologi yang tinggi berkaitan dengan penggunaan paket-paket yang kompleks seperti belajar jarak jauh yang menggunakan radio, televisi, dan sistem informasi dial- access Internet melalui telepon dan lain sebagainya. Penggunaan perangkat keras ini sejalan dengan perkembangan produk industri dan perkembangan masyarakat, seperti

e-learning 16 yang memanfaatkan jaringan internet untuk kegiatan pembelajaran. Konsep proses atau perangkat lunak, dipusatkan pada pengembangan substansi

15 Lihat kamus inggris-indonesia : 16 Pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet 15 Lihat kamus inggris-indonesia : 16 Pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet

Walaupun teknologi pembelajaran termasuk masih prematur, akan tetapi usaha pengembangannya terus dilakukan secara kreatif dan teliti sehingga mampu memecahkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran, sampai kepada hal-hal mikro dalam tahapan tingkahlaku belajar peserta didik. Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkahlaku hasil belajar dalam kondisi yang nyata, atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Untuk itu, pengembang program pembelajaran selalu menggunakan teknik analisis kebutuhan belajar untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan yang diperlukan peserta didik. Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar selalu dilakukan analisis umpan balik untuk melihat kesesuaian hasil belajar dengan kebutuhan belajar. Keterkaitan keseluruhan teknologi yang diperlukan untuk menangani masalah belajar manusia tersebut digambarkan oleh Romizwoski (1986) dalam bagan di bawah ini, dimulai dari teknologi yang berkaitan dengan cara penguasaan kemampuan oleh peserta didik atau disebut dengan

“behavioral technology” 17 , kemudian teknologi yang diperlukan dalam disain, pengembangan, dan pemanfaatan program pembelajaran yang disebut dengan

“instructional technology” 18 , teknologi yang berkaitan dengan mencocokkan kebutuhan belajar dengan penampilan peserta didik dalam konteks tertentu disebut

dengan “Penyelenggaraan Teknologi”, dan keseluruhan teknologi tersebut dikemas melalui teknologi untuk mengelola berbagai sumber yang diperlukan untuk

17 Lihat Kamus Inggris-Indonesia : Teknologi berdasarkan perilaku 18 Lihat Kamus Inggris-Indonesia : Instruktusional Teknologi 17 Lihat Kamus Inggris-Indonesia : Teknologi berdasarkan perilaku 18 Lihat Kamus Inggris-Indonesia : Instruktusional Teknologi

Konsep definisi teknologi pendidikan mendapatkan kajian secara terus menerus dan selalu dikritisi para ahli terutama yang tergabung dalam AECT, hal ini sesuai dengan perkembangan pendidikan termasuk pembelajaran dan yang lebih khusus kondisi dan karakteristik peserta didik serta komponen pembelajaran lainnya. AECT merumuskan definisi teknologi pendidikan versi bulan juni 2004 yang termasuk masih prematur dan dilemparkan kepada seluruh masyarakat yang terkait dengan pendidikan melalui media internet. Pernyataan yang disampaikan bahwa definisi ini merupakan pre-publication dari bab awal buku yang akan dipublikasikan AECT. Isi informasinya hanya untuk mahasiswa, studi dan reviu, dan tidak diperkenankan untuk diproduksi terlebih dahulu. Konsep definisi versi tahun 2004 adalah sebagai berikut: Teknologi pendidikan adalah studi dan praktek yang etis dalam memberi kemudahan belajar dan perbaikan kinerja melalui kreasi, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber teknologi yang tepat. Kalau dianalisis, di dalam definisi tersebut terkandung beberapa elemen berikut:

1) Studi;

2) Praktek yang etis;

3) Kemudahan belajar;

4) Perbaikan kinerja;

5) Kreasi penggunaan, dan

6) Pengelolaan. Istilah studi yang digunakan dalam definisi tersebut merujuk pada pemaknaan studi sebagai usaha untuk mengumpulkan informasi dan menganalisisnya melebihi 6) Pengelolaan. Istilah studi yang digunakan dalam definisi tersebut merujuk pada pemaknaan studi sebagai usaha untuk mengumpulkan informasi dan menganalisisnya melebihi

Definisi tersebut mengarahkan bahwa teknologi pendidikan memiliki praktek yang etis dalam memberikan kemudahan belajar dan perbaikan kinerja belajar peserta didik. Maksud dari praktek yang etis tersebut adalah adanya standar atau norma dalam mengkreasi atau merancang, menggunakan, dan mengelola proses pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar untuk kepentingan belajarnya peserta didik. Dari definisi 2004 ini tergambar bahwa adanya pergeseran gerakan teknologi pendidikan dari definisi sebelumnya yaitu bahwa teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran sebagai teori dan praktek, bahkan bidang kajian, menjadi studi dan praktek yang etis. Hal ini mengarahkan perlu adanya kajian-kajian yang mendalam dan lebih tepat sehingga diperoleh konsep-konsep dan praktek belajar sesuai dengan kepentingan belajar setiap individu. Namun demikian, perubahan gerakan tersebut tidak menyurutkan tujuan dari teknologi pendidikan yaitu memfasilitasi belajar dan perbaikan penampilan belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar. “Diyakini juga bahwa perkembangan ilmu dan teknologi serta Definisi tersebut mengarahkan bahwa teknologi pendidikan memiliki praktek yang etis dalam memberikan kemudahan belajar dan perbaikan kinerja belajar peserta didik. Maksud dari praktek yang etis tersebut adalah adanya standar atau norma dalam mengkreasi atau merancang, menggunakan, dan mengelola proses pembelajaran dan pemanfaatan sumber belajar untuk kepentingan belajarnya peserta didik. Dari definisi 2004 ini tergambar bahwa adanya pergeseran gerakan teknologi pendidikan dari definisi sebelumnya yaitu bahwa teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran sebagai teori dan praktek, bahkan bidang kajian, menjadi studi dan praktek yang etis. Hal ini mengarahkan perlu adanya kajian-kajian yang mendalam dan lebih tepat sehingga diperoleh konsep-konsep dan praktek belajar sesuai dengan kepentingan belajar setiap individu. Namun demikian, perubahan gerakan tersebut tidak menyurutkan tujuan dari teknologi pendidikan yaitu memfasilitasi belajar dan perbaikan penampilan belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai macam sumber belajar. “Diyakini juga bahwa perkembangan ilmu dan teknologi serta

Peneliti menggunakan teori ini karena YouTube sebagai bagian dari Media atau Teknologi, yang dapat dipergunakan oleh kalangan Mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara untuk menambah pengetahuan maupun kemampuan bermusik mereka.

2.2. Individual differences Theory

Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individual), teori yang dikeluarkan oleh Melvin D. Defleur ini beranggapan bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang membedakannya dari yang lain (Effendy 2003:275).

Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu, mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai,

Teori Perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap perbedaan anggota khalayak itu maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak memiliki ciri- ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam) (Effendy 2003:275-276).

Individual Differences Theory menyebutkan bahwa khalayak yang secara selektif memperhatikan suatu pesan komunikasi, khususnya jika berkaitan dengan kepentingannya, akan sesuai dengan sikapnya, kepercayaan dan nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan komunikasi itu akan diubah oleh tatanan psikologisnya (Effendy 2003 :31)

Peneliti menilai bahwa tiap-tiap individu atau dalam penelitian ini adalah mahasiswa Etnomusikologi, berbeda cara pandang dan penilaiannya terhadap sesuatu hal, begitu juga dengan pandangannya terhadap adanya segi positif teknologi informasi dalam hal ini adalah Video Musik pada Situs YouTube.

Dan proses pembentukan sikap atau perubahan sikap mahasiswa dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan ini pun dapat kita lihat melalui tahapan- tahapan sebagai berikut, tahap kognitf berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas, dan ini tidak hanya mencakup Dan proses pembentukan sikap atau perubahan sikap mahasiswa dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan ini pun dapat kita lihat melalui tahapan- tahapan sebagai berikut, tahap kognitf berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas, dan ini tidak hanya mencakup

Dan yang terakhir adalah tahapan konatif, dimana efek ini berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang memiliki kecenderungan memunculkan sebuah tindakan atau kegiatan. Tahapan konatif tidak langsung muncul sebagai akibat terpaan media massa, melainkan harus melalui efek kognitf dan efek afektif terlebih dulu. Dan munculnya sikap dan meningkat atau tidaknya pengetahuan mahasiswa merupakan hasil akhir dari proses kognitif, afektif dan kemudian masuk pada proses konatif.

Selanjutnya akan diketahui seperti apa sikap yang akan muncul dari individu yang bersangkutan. Hal ini yang akan peneliti lihat dari responden, peningkatan kemampuan itu dilihat dari awal sejak dia mengetahui adanya situs you tube serta melihat video yang disajikan didalamnya dan sampai akhirnya nanti dia akan menunjukkan perubahan sikap atau dalam hal ini adalah kemampuan bermusiknya. Apakah terlihat adanya peningkatan ataukah malah tidak terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa itu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskriptif Lokasi Penelitian

3.1.1 Sejarah Etnomusikologi di USU

Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera utara didirikan pada tahun 1979, dan merupakan yang pertama di Indonesia. Departemen Etnomusikologi adalah satu-satunya departemen yang mewadahi disiplin Etnomusikologi yang Operasionalnya di bawah Universitas Indonesia. Pada Awal operasional Departemen Etnomusikologi dibantu oleh The Ford Foundation melalui pengadaan tenaga Pengajar yang ahli di bidang Etnomusikologi yang berasal dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. Sejak tahun 1985 Departemen Etnomusikologi mulai menerima staf pengajar baik dari Alumninya sendiri Ditambah alumni dari STSI Denpasar Bali Sebagai Dosen tetap.

3.1.2 Visi, Misi, Dan tujuan Departemen Etnomusikologi

Pada tahun 2010 Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sebagai sentra studi kebudayaan musik nusantara dan Asia Tenggara di Indonesia yang mampu menghasilkan sarjana berkualitas serta dapat bersaing di pasar nasional dan mampu mengembangkan diri sesuai tuntutan lingkungan Pasar Kerja. Ada beberapa misi dari Departemen Etnomusikologi diantaranya adalah:

A) Menyelenggarakan pendidikan dan paenelitian dengan Orientasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Kebudayaan dan Seni.

B) Memberikan Layanan Profesional dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Seni dan Budaya yang berintegrasi dengan bidang lainnya.

C) Mengembangkan Kerjasama Serta Kemitraan dengan Masyarakat termasuk institusi Pemerintahan maupun Swasta dalam Lingkup local/regional, nasional maupun internasional atas dasar Prinsip Keselarasan,saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Sementara Tujuan dari Departemen Etnomusikologi itu sendiri adalah, Membina dan mengembangkan potensi mahasiswa sehingga dihasilkan individu yang berwawasan Ilmiah, mandiri, Kritis, inovatif, kreatif, bertanggung jawab dan Professional di bidang Etnomusikologi, dan Mendukung pembangunan pendidikan kebudayaan dan seni, Khusunya melalui kajian-kajian kebudayaan musikal sebagai kekuatan moral yang mandiri, dan mendukung sepenuhnya pembangunan masyarakat yang cinta Damai, Cinta Ilmu, cinta seni dan bermartabat. Luas Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara sebesar 6.744 m2. Program studi Etnomusikologi sendiri Memiliki ruang pagelaran, ruang Arkaif, Ruang Praktikum, ruang Perpustakaan, dan ruang bengkel Instrumen. Untuk Praktek Musik tersedia Instrumen Musik etnik (Toba, Karo, Melayu, Jawa, Minangkabau, Simalungun, India, Sunda, Bali dan Lainnya). Selain itu tersedia Sejumlah alat musik barat seperti Piano untuk keperluan praktek mahasiswa.

3.1.3 Kompetensi Lulusan

Seorang mahasiswa yang lulus dari Program Studi etnomusikologi memiliki kompetensi sebagai berikut: Seorang mahasiswa yang lulus dari Program Studi etnomusikologi memiliki kompetensi sebagai berikut:

b) Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang seni untuk kepentingan masyarakat

c) Mampu memasuki pangsa pasar kerja sesuai dengan bidang Etnomusikologi

3.1.4 Susunan Kepengurusan Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara

Ketua : Dra. Frida Deliana, M.si Sekretaris

: Dra. Heristina Dewi, M.Pd.

Dosen Tetap

1. Dra. Frida Deliana, M.si

2. Drs. Torang Naiborhu, M.Hum

3. Drs. Setia Dermawan Purba, M.si

4. Drs Kumalo Tarigan, M.A.

5. Drs. Perikut en Tarigan, M.Si

6. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D.

7. Drs.Fadlin

8. Dra.Rithaony, M.A.

9. Drs.Muhammad Takari, M.Hum

10. Drs. Bebas Sembiring

11. Drs. Irwansyah Harahap, M.A.

12. Dra.Heristina dewi, Mpd.

13. Arifni Netrirosa, SST

Dosen Luar Biasa

1. Prof . Bahren Umar Siregar, Ph.D.

2. Drs. Ben M. Pasaribu, M.A.

3. Prof. Dr. Robert Sibarani, MS.

4. Pdt. Hermanto Tarigan, M.Th.

5. Marsius Sitohang

6. Tandak Berutu

7. Hubari Gulo, S.sn

8. Irwan haposan Purba

9. pulumun Ginting, S.Sn

10. Sapna Sitopu, SPd

11. Coki Sipahutar, S.Sn.

12. Ade Herdiyat, S.Sn

13. Irman F. Saputra

14. Tri Wahjuono, S.Sn

15. tahan Perjuangan, S.Sn

16. Syainul Irwan

17. Yoe anto Ginting, S.Sn

18. Ishak Jamal Lubis

19. P.Ritonga

20. Maina Sari,S.Pd

21. Michael Panggabean, S.Sn

Staf Pengajar Tamu

1. Drs.Ben M.Pasaribu, M.A

2. Prof. Dr.Robert Sibarani, M.S.

3. Prof.Bahren Umar Siregar, Ph.D.

4. Prof. Ahmad Samin Siregar

5. Dra.Martha Pardede,M.Si

6. Hermanto Tarigan, M.Th.

7. Tagor Muda Lubis

8. Pilimon Sembiring

Staf Pengajar Luar Biasa

1. Ade Herdiyat, S.Sn

2. Irman F. Saputra

3. Marsius Sitohang

4. Tandak Berutu

5. Dasa Manao/Hubari Gulo

6. Sapna Sitopu

7. Juandaha Purba

8. Michael Panggabean, S.Sn.

9. Coki Sipahutar, S.Sn

10. Tri Wahjuono, S.Sn

11. Tahan Perjuangan, S.Sn

12. Datuk A.fauzi

13. Maena Sari

14. Syainul Irwan

15. Pangeran Ritonga

16. Janter Sagala

3.1.5 Kurikulum Pendidikan Etnomusikologi

Sistem SKS 19 adalah suatu system penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan SKS untuk menyatakan beban Studi mahasiswa, beban kerja

dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya dan kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian. Sistem SKS adalah Sistem Kredit Semester dimana satu Semester adalah jam belajar tatap muka selama 50 menit di depan kelas ditambah tugas-tugas dan lainnya kepada mahasiswa.

3.1.6 Jadwal Perkuliahan

Jadwal perkuliahan adalah kegiatan proses belajar yang mencakup 16 sampai

19 minggu kuliah per semester

19 Satuan Kredit Semester (SKS) adalah satu system penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester

untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program.

3.1.7 Mata Kuliah

Setiap Mata pelajaran/mata kuliah diberi kode yang berbeda. Kode tersebut berupa huruf dan angka. Kode huruf UNI menyatakan bahwa mata kuliah tersebut adalah mata kuliah yang dikoordinasikan pada tingkat Universitas, kode SAF dikoordinir oleh Fakultas, dan MUS adalah mata kuliah yang langsung dikoordinir oleh Departemen/Program Studi. Kode angka terdiri dari tiga digit. Angka digit pertama menunjukkan tahun,digit kedua menunjukkan urutan mata kuliah pada distribusi semester, dan digit ketiga menyatakan semester

3.1.8 Besar SKS

Besar SKS dari setiap mata kuliah, kode, dan kelompoknya dapat dilihat pada tabel distribusi mata kuliah berikut

Tabel 1.2

Susunan Mata kuliah Departemen Etnomusikologi Menurut Kelompok NO.

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) JUMLAH SKS

KODE

MATA KULIAH

KULIAH PRAKTIKUM

2 0 UNI101

1 Pendidikan Agama

Pendidikan Agama Islam

UNI102

Pendidikan Agama Katolik

UNI103

Pendidikan Agama Kristen

UNI104

Pendidikan Agama Buddha

UNI105

Pendidikan Agama Hindu

Pendidikan Kewarganegaraan

4 UNI191

Ilmu Alamiah Dasar

5 UNI132

Ilmu Sosial Dasar

NO. Mata Kuliah Pengembangan Keilmuan dan JUMLAH SKS

Keterampilan (MKK)

KODE

MATA KULIAH

KULIAH PRAKTIKUM

1 UNI107

Bahasa Indonesia

2 UNI108

Bahasa Inggris

3 SAF213

Sejarah Kebudayaan Indonesia

4 SAF224

Metode Penelitian

5 SAF325

Pengantar Penelitan Kebudayaan

6 MUS121

Pengantar Etnomusikologi

7 MUS131

Pengantar Musikologi Nusantara

8 MUS 141

Dasar-dasar Organologi Akustika

9 MUS111

Dasar-dasar Musik Barat I

10 MUS112

Dasar-dasar Musik Barat II

11 MUS213

Dasar-dasar Musik Barat III

NO. Mata Kuliah Keahlian Berkarya JUMLAH SKS

KODE

MATA KULIAH

KULIAH PRAKTIKUM

1 MUS112 Teori dan Metode Dalam 2 0

Etnomusikologi I

2 MUS223 Teori dan Metode Dalam 2 0

Etnomusikologi II

3 MUS224 Teori dan Metode Dalam 2 0

Etnomusikologi III

4 MUS325 Teori dan Metode Dalam 2 0

Etnomusikologi IV

5 MUS244

Survey Musik Dunia I

6 MUS335

Survey Musik Dunia II

7 MUS326

Survey Musik Dunia III

8 MUS214

Transkripsi dan Analisis I

9 MUS315

Transkripsi dan Analisis II

10 MUS316

Transkripsi dan Analisis III

11 MUS417

Transkripsi dan Analisis IV

12 MUS457

Manajemen Seni

13 MUS355

Filsafat Seni

14 MUS345

Teknik Penulisan Karya Ilmiah I

15 MUS346

Teknik Penulisan Karya Ilmiah II

16 MUS366

Musik Ritual

17 MUS132

Survey Musik Nusantara I

18 MUS233

Survey Musik Nusantara II

19 MUS234

Survey Musik Nusantara III

20 MUS477