Silabus Tematik dan Terpadu SD

TEMATIK TERPADU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JAKARTA

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN

A. Rasional

B. Karakteristik Mata Pelajaran di SD

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

D. Pengembangan Silabus Tematik

E. Pembelajaran dan Penilaian

F. Kontektualisasi Pembelajaran

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas I

Tema 1 : Diriku

Tema 2 : Kegemaranku

Tema 3 : Kegiatanku

Tema 4 : Keluargaku

Tema 5 : Pengalamanku

Tema 6 : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri.

37 Tema 7 : Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku

Tema 8 : Peristiwa Alam

B. Kelas II

Tema 1 : Hidup Rukun

Tema 2 : Bermain di Lingkunganku

Tema 3 : Tugasku Sehari-hari

Tema 4 : Hidup Bersih dan Sehat

Tema 5 : Aku dan Sekolahku

Tema 6 : Air, Bumi, dan Matahari

Tema 7 : Merawat Hewan dan Tumbuhan

83 Tema 8 : Keselamatan di Rumah dan di Perjalanan

C. Kelas III

91 Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

91 Tema 2 : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan di Sekitar

Tema 3 : Benda di Sekitarku

Tema 4 : Hak dan Kewajibanku

Tema 5 : Perubahan Cuaca

Tema 6 : Energi dan Perubahannya

Tema 7 : Perkembangan Teknologi

Tema 8 : Praja Muda Karana

D. Kelas IV 137

Tema 1 : Indahnya Kebersamaan

Tema 2 : Selalu Berhemat Energi

Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Tema 4 : Berbagai pekerjaan

Tema 5 : Pahlawanku

Tema 6 : Indahnya Negeriku

Tema 8 : Tempat Tinggalku

174

Tema 9 : Makananku Sehat dan Bergizi

179

E. Kelas V 184

Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia

184

Tema 2 : Udara Bersih

187

192 Tema 4 : Organ Peredaran Darah Hewan dan Manusia

Tema 3 : Makanan Sehat

199

Tema 5 : Ekosistem

202

Tema 6 : Kalor dan Perpindahannya

204

Tema 7 : Benda-benda di Sekitar

207

Tema 8 : Peristiwa dalam Kehidupan

211

Tema 9 : Lingkungan Sahabat Kita

213

F. Kelas VI 217

Tema 1 : Selamatkan Makhluk Hidup

217

Tema 2 : Persatuan dalam Perbedaan

221

Tema 3 : Tokoh dan Penemuan

227

Tema 4 : Globalisasi

232

Tema 5 : Wirausaha

238

Tema 6 : Menuju Masyarakat Sehat

243

Tema 7 : Kepemimpinan

252

Tema 8 : Bumiku

257

Tema 9 : Menjelajah Angkasa Luar

260

A. Rasional Ahli pendidikan Piaget membagi tahap perkembangan kognitif dalam 4

tahapan, yaitu tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Usia sekolah dasar umumnya 7 sampai

12 tahun masuk pada tahap operasional konkret dimana anak belum bisa memahami problem abstrak, segala sesuatu akan bermakna bila dikaitkan dengan objek konkret (nyata) yang mereka temui sehari-hari. Untuk itu pembelajaran yang cocok di SD menggunakan pendekatan tematik. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema. Shoemaker (1989) mendefinisikan kurikulum

terintegrasi (tematik) sebagai “...pendidikan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga melintasi garis-garis batas mata pelajaran, membawa

bersama beragam aspek kurikulum ke dalam asosiasi yang bermakna agar terfokus kepada bidang-bidang studi yang luas. Ia memandang belajar dan mengajar secara holistik dan merefleksikan dunia nyata, yang

interaktif”. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup kompetensi mata

pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik. Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SD baik di kelas I-III (kelas rendah) maupun kelas IV –VI (kelas tinggi). Di kelas rendah belum ada mata pelajaran IPA dan IPS yang berdiri sendiri namun muatan IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Integrasi kurikulum sebagai suatu pengelolaan pembelajaran sekitar problem dan isu di masyarakat, sehingga diperlukan kolaborasi oleh guru dan peserta didik tanpa memandang pada mata pelajaran. Pembelajaran tematik

pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Penentuan tema yang dijadikan sebagai ide besar dari pembelajaran yang menghubungkan konsep dan kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik.

terpadu

merupakan

pendekatan

Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada peserta didik seperti yang tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tema yang pilih sedapat mungkin didekatkan dengan hal-hal yang dialami peserta didik. Pembelajaran tematik disusun berdasarkan berbagai proses integrasi yaitu integrasi intradisipliner, multi-disipliner inter-disipliner, dan trans-disipliner.

Silabus tematik yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan merupakan suatu model, satuan pendidikan dapat mengembangkan silabus tematik dengan mengambil tema yang disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga dapat langsung menggunakan model silabus ini atau dapat juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan. Selain itu, bagi guru yang ingin menyusun sendiri pembelajaran tematik terpadu dapat menggunakan Silabus Mata Pelajaran di SD/MI yang terpisah dari dokumen ini.

Kurikulum 2013 memiliki tujuan khusus untuk mempersiapkan generasi baru dan penerus bangsa yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk itu, perancangan kurikulum 2013 perlu memperhatikan kebutuhan peserta didik saat ini dan di masa depan yang dimasi ditengah pengaruh globalisasi dan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia itu, misi dan orientasi kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang. Kompetensi yang dimaksud meliputi tiga kompetensi, yaitu: (1) menguasai pengetahuan; (2) memiliki keterampilan atau kemampuan menerapkan pengetahuan; (3) menumbuhkan sikap spiritual dan etika sosial yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Mata pelajaran yang diajarkan secara tematik di SD adalah:

1. Pendidikan Pancasial dan Kewarganegaraan (PPKn) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) membentuk

peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh 4 substansi inti kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional. Pembelajaran PPKn dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran langsung (direct teaching).

2. Bahasa Indonesia Ruang lingkup bahasa Indonesia di SD adalah menggunakan bahasa

secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Selain itu di peserta didik di SD dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap

memperhalus

budi

pekerti, pekerti,

3. Matematika Ruang Lingkup Matematika SD ada tiga yaitu bilangan (bilangan

cacah, bulat, prima, pecahan, kelipatan dan faktor, pangkat dan akar sederhana), geometri dan pengukuran (bangun datar dan bangun ruang, hubungan antar garis, pengukuran (berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, dan debit, letak dan koordinat suatu benda), serta statistika (menyajikan dan menafsirkan data tunggal) dalam penyeleaian masalah kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika di SD diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber, mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan untuk melatih peserta didik berpikir logis dan kreatif bukan sekedar berpikir mekanistis serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SD mencakup enam lingkup

sains yaitu kerja ilmiah dan keselamatan kerja, makhluk hidup dan sistem kehidupan (bagian tubuh manusia dan perawatannya, makhluk hidup di sekitarnya, tumbuhan, hewan, dan manusia), energi dan perubahannya (gaya dan gerak, sumber energi, bunyi, cahaya, sumber daya alam, suhu dan kalor, rangkaian listrik dan magnet), materi dan perubahannya (ciri benda, penggolongan materi perubahan wujud), bumi dan alam semesta (rorasi dan revolusi bumi, cuaca dan musim, dan sistem tata surya), serta sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (dampak perubahan musim terhadap kegiatan sehari-hari, lingkungan dan kesehatan, dan sumber daya alam). Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran di SD dilakukan secara terpadu antar mata pelajaran yang diikat oleh tema tertentu. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran

digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut

berlangsung,

dan

dapat

Ruang lingkup materi IPS di Sekolah Dasar, diawali dari pengenalan lingkungan dan masyarakat terdekat, mulai kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Antara satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki koneksi. Lingkungan internasional di lingkup SD dibatasi pada pengenalan lingkungan ASEAN. Mata pelajaran IPS bertujuan untuk menghasilkan warganegara yang religius, jujur, demokratis, kreatif, kritis, senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial dan budaya, serta berkomunikasi secara produktif. Ruang lingkup IPS terdiri atas pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan dari masyarakat dan disiplin ilmu sosial. Penguasaan keempat konten ini dilakukan dalam proses belajar yang terintegrasi melalui proses kajian terhadap konten pengetahuan.

Pada jenjang Sekolah Dasar kelas I, II dan III muatan IPS diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan untuk kelas IV sampai kelas VI, IPS menjadi mata pelajaran tersendiri tetapi pembelajarannya dilakukan secara tematik terpadu dengan mata pelajaran lainnya. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,

sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut

pembiasaan,

dan

budaya

6. Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) Di Sekolah Dasar pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya bersifat

rekreatif melalui eksperimentasi, keberanian mengutarakan pendapat serta dapat dilaksanakan secara terpadu maupun single subject. Terpadu dalam bentuk mencipta karya seni yang dikaitkan dengan pengetahuan lain dan rasionalisasi penciptaannya, di dalamnya memuat sikap (perilaku, apresiatif, toleransi dan bertanggungjawab penuh), keterampilan (bersifat fragmatis, aplicable, dan teknologis- sistemis),

merekronstruksi dan mengungkapkan kembali ide dan gagasan secara sistematis).

pengetahuan

(kemampuan

Ruang lingkup SBdP di SD meliputi dinamika gerak, karya dekoratif, menampilkan pola irama dan membuat karya dari bahan alam, berkarya seni estetis melalui kegiatan apresiasi dan kreasi berupa gambar cerita dan reklame, interval nada, tari kreasi daerah, membuat kolase, topeng dan patung dengan memperhatikan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Pembelajaran berbagai aktivitas di dalam PJOK pada satuan pendidikan SD diarahkan untuk mencapai kompetensi dalam penyempurnaan dan pemantapan pola gerak dasar, pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat pada kelas rendah (kelas I-

III) melalui berbagai permainan sederhana dan tradisional, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan, sedangkan pada kelas tinggi (kelas Iv-VI) pengembangan pola gerak dasar menuju kesiapan gerak spesifik, pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui permainan bola besar, permainan bola kecil, atletik, beladiri, senam, gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu Pembelajaran tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.

2. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik.

3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.

4. Sumber belajar tidak terbatas pada buku.

5. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan

6. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik.

7. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.

8. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak.

9. Kegiatan pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan kegiatan pembelajaran, melainkan bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaikan.

D. Pengembangan Silabus Tematik Silabus tematik di SD dikembangkan menggunakan model jaring laba-

laba (webbed). Pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (webbed) dikembangkan dengan memadukan beberapa mata pelajaran yang diikat dalm suatu tema. Pengembangan silabus dilakukan merujuk silabus mata pelajaran, untuk materi pembelajaran menyesuaikan dengan kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan gabungan kegiatan pembelajaran untuk satu tema/subtema untuk seluruh kompetensi dasar dari muatan mata pelajaran yang diikat dalam tema/subtema tersebut.

tercantum dalam struktur kurikulum untuk SD adalah sebagai berikut.

Kelas

IV V VI Jumlah jam pelajaran per

I II III

30 32 34 36 36 36 minggu

Alokasi waktu tersebut termasuk Pendidikan Agama sebanyak 4 jam pelajaran per minggu. Selain itu untuk kelas I, II, dan III yang menekankan pada penguasaan kompetensi membaca, menulis, dan berhitung untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, maka perlu mendapat perhatian dalam integrasi dengan tema dan mendapatkan alokasi waktu yang cukup. Selain itu ada beberapa kompetensi dasar dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang memerlukan pemenuhan sarana dan prasarana khusus oleh satuan pendidikan yang harus diajarkan tersendiri sebagai mata pelajaran dan bersifat pilihan bagi satuan pendidikan yang tidak dapat memenuhinya. Alokasi waktu pembelajaran tematik untuk setiap minggunya perlu memperhatikan kekhasan-kekhasan di atas. Untuk itu alokasi waktu pembelajaran tematik setiap minggunya diberikan alokasi minimal sebagai berikut.

Kelas

IV V VI Jumlah jam pelajaran per

I II III

30 32 34 36 36 36 minggu

Mata pelajaran Agama

4 4 4 4 4 4 Jumlah jam pelajaran tematik

26 28 30 32 32 32 per minggu

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan silabus tematik model ini adalah:

1. Mengidentifikasi materi pelajaran dari setiap kompetensi dasar yang ingin dicapai dari semua mata pelajaran yang akan diintegrasikan.

2. Mengidentifikasi tema-tema yang menarik bagi peserta didik, lalu memilih beberapa tema yang akan dijadikan sebagai tema pembelajaran.

3. Memetakan materi pelajaran untuk setiap tema/subtema yang sesuai. Pemetaan materi perlu juga memperhatikan keruntutan dari materi untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kesulitan dari materi tersebut agar mendapatkan alokasi waktu yang cukup.

4. Merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan pemetaan materi pelajaran yang telah dilakukan.

5. Mendesain penilaian yang akan dilakukan untuk proses pembelajaran yang telah dirancang berdasarkan tema atau sub tema yang telah diajarkan.

6. Melaporkan hasil penilaian sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang telah dicapai. Hasil penilaian ini akan dijadikan dasar bagi pendidik untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk mengidentifikasi tema dan materi pembelajaran kembali.

sebagaimana bagan berikut.

Memetakan materi untuk setiap

Merancang

tema/subtema

kegiatan pembelajaran

Mengidentifikasi tema, materi

Merancang pembelajaran

untuk setiap KD penilaian

pembelajaran

Pelaporan Hasil penilaian

Gambar 1. Alur Pengembangan Silabus Tematik SD

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran Pembelajaran tematik lebih menekankan pada praktik pengetahuan

berbentuk tema yang dekat dengan aktivitas peserta didik sehari-hari. Melalui pembelajaran tematik ini, peserta didik diharapkan dapat memahami fenomena atau aktivitas sehari-hari secara lebih konkret. Melalui praktik pengetahuan itu diharapkan akan tumbuh sikap religiusitas dan etika sosial dalam hal tanggungjawab peserta didik dalam memahami fenomena dan aktivitas peserta didik.

Pembelajaran tematik, di Sekolah Dasar menekankan pada proses pembelajaran yang tidak semata melakukan aktivitas, tetapi bagaimana merancang pembelajaran yang juga mengaktifkan kreativitas dan berfikir kreatif peserta didik.

Satu hal penting ditekankan dari proses pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran yang dijalankan tidak hanya memperkenalkan pengetahuan mata pelajaran dalam konsepsi-konsepsi atau teori- Satu hal penting ditekankan dari proses pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran yang dijalankan tidak hanya memperkenalkan pengetahuan mata pelajaran dalam konsepsi-konsepsi atau teori-

Proses pembelajaran yang menekankan pada praktik pengetahuan mata pelajaran yang dijalin dalam tema ini membutuhkan pendekatan pembelajaran khusus. Peran guru sangat penting untuk mendorong tumbuhnya rasa ingin tahu peserta didik dan sikap terbuka serta kritis dan responsif terhadap aktivitas sehari-hari. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan orientasi kurikulum yaitu pendekatan proses keilmuan atau saintifik melalui tahapan proses pembelajaran berikut; mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan guru untuk mengembangkan pendekatan lain yang berkesesuaian dengan proses pembelajaran peserta didik aktif kreatif dan berfikir kritis. Pembelajaran tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Model berbasis

pemecahan

(problem

masalah

solving-based

learning)

Model

pembelajaran berbasis

keingintahuan

(inquire-based learning)

Pembelajaran saintifik atau keilmuan , atau pembelajaran siswa aktif, kreatif, dan berfikir kritis melalui tematik

proyek (project- Model berbasis

based learning).

Model-model

pembelajaran

lainnya

Gambar 2. Pendekatan dan Model Pembelajaran

Untuk mendukung

ini, model-model pembelajaran yang sesuai perlu dikembangkan dan dipraktikkan dalam proses pembelajaran. Setidaknya terdapat tiga (3) model pembelajaran yang layak untuk dipertimbangkan, yaitu:

proses

pembelajaran

(1) Model pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire-based learning), tidak hanya menekankan perolehan atau penemuan jawaban-jawaban atas keingintahuan peserta didik saja. Melainkan, lebih dari itu, juga mendorong aktivitas peserta didik melakukan penelusuran, pencarian (searching), penemuan, penelitian dan pengembangan studi atau kajian dan analisis lebih lanjut.

(2) Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem solving- based learning), secara khusus diselenggarakan berbasis masalah di masyarakat. Berpijak pada masalah-masalah yang ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan mengkaji serta memecahkan masalah-masalah tersebut sehingga memperkaya (2) Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem solving- based learning), secara khusus diselenggarakan berbasis masalah di masyarakat. Berpijak pada masalah-masalah yang ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan mengkaji serta memecahkan masalah-masalah tersebut sehingga memperkaya

(3) Model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), merupakan proses pembelajaran yang menjadikan kegiatan proyek sebagai obyek studi sekaligus sarana belajar. Sebagai obyek studi, dilakukan ketika kegiatan proyek dijadikan sumber pengetahuan dalam proses belajar. Tahapan-tahapan kegiatan dalam proyek, mulai dari penentuan masalah, perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi, serta identifikasi hasil-hasil yang dicapai dan rekomendasi untuk kegiatan proyek berikutnya. Di sini dilihat sebagai siklus aktivitas sosial yang bisa dijadikan sumber pengetahuan dalam proses pembelajaran.

2. Penilaian Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti

tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan/atau setelah proses belajar, pada satu kompetensi, satu semester, satu tahun untuk suatu muatan/mata pelajaran. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Penilaian tematik dilakukan berdasarkan kompetensi dasar pada tema tertentu, namun pelaporan hasil belajar menurut mata pelajaran.

F. Kontektualisasi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini hanya merupakan model.

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau satuan pendidikan, serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar pada peserta didik terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut agar peserta didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan mencintai alam dan sosial di sekitarnya, dengan perspektif global sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.

Berlandaskan

tematik perlu dikontekstualisasikan dengan tema-tema yang dekat dengan lingkungan peserta didik, mengenal keragaman masyarakat, dan daerah sehingga peserta didik mampu beradaptasi dengan perubahan sosial yang berlangsung di masyarakat. Selain itu peserta didik akan memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, juga diharapkan memberikan kontribusi pada perkembangan dan kemajuan masyarakat.

prinsip

ini,

pembelajaran

PEMBELAJARAN

A. Kelas I Tema 1

: Diriku

Alokasi Waktu : 104 jam pelajaran

Mata Pelajaran dan

Materi

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Dasar

Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

1.2 Menunjukkan sikap  Tata Subtema 1: Aku dan Teman mematuhi aturan

tertib/aturan di Baruku (26 jam pelajaran) yang berlaku dalam

 Bertanya jawab mengenai kehidupan sehari-

rumah

pentingnya berpamitan kepada hari di rumah

 Keberagaman

karakteristik

orang tua sebelum berangkat ke

2.2 Melaksanakan

individu di

sekolah.

aturan yang

 Bertanya jawab mengenai berlaku dalam

rumah

pentingnya memberi salam kehidupan sehari-

 Menyanyikan lagu yang bertema hari di rumah

perkenalan dengan teman baru.

3.2 Mengurutkan  Melakukan permainan untuk aturan yang

berkenalan dengan teman baru berlaku dalam

(permainan lempar bola, kehidupan sehari-

permainan tebak suara teman hari di rumah

dengan mata tertutup)

4.2 Melakukan  Menyanyikan lagu bertema kegiatan sesuai

teman baru untuk mengenal aturan yang

warna suara.

berlaku dalam  Mempraktikkan gerak berjalan kehidupan sehari-

satu arah

hari di rumah  Berkenalan dengan teman

1.3 Menerima melalui permainan yang keberagaman

menggunakan gerakan berjalan karakteristik

satu arah

individu di rumah  Menyanyikan lagu yang bertema

2.3 Bekerja sama mengenal huruf (misalnya lagu dalam konteks

a, b, c)

kebersamaan  Melakukan permainan untuk dalam mengenal huruf vocal (misalnya

keberagaman permainan menggunakan kartu karakteristik nama, menyusun nama dengan individu di rumah kartu huruf, bermain tebak

3.3 Memahami

nama)

keberagaman karakteristik

 Melakukan permainan untuk mengenal huruf konsonan

individu di rumah (misalnya permainan

4.3 Menceritakan menggunakan kartu nama, pengalaman menyusun nama dengan kartu kebersamaan huruf, bermain tebak nama) dalam

keberagaman  Melakukan permainan untuk

membilang bilangan cacah 1 kehidupan sehari-

hari di rumah di rumah

 Menulis lambang bilangan cacah 1 – 10 melalui permainan.

Bahasa Indonesia Subtema 2: Tubuhku (26 jam

kegiatan persiapan mengenal huruf  Bertanya jawab tentang membaca

pentingnya mematuhi aturan di permulaan (cara

untuk

rumah (misalnya sebelum duduk wajar dan

membaca dan

berangkat sekolah sebaiknya baik, jarak antara

menulis

sarapan, waktu yang sesuai mata dan buku,

permulaan

untuk tidur malam dan bangun gerakan mata dari

 lambang bunyi

vokal dan

pagi)

kiri ke kanan,

 Menyanyikan lagu tentang memilih tempat

konsonan

anggota tubuh (misalnya, lagu dengan cahaya

 kosa kata

Dua Mata Saya) terang) dengan cara

tentang

 Melakukan permainan untuk yang benar

anggota tubuh

dan panca

mengenal kosa kata yang

4.1 Mempraktikkan

berkaitan dengan anggota kegiatan persiapan

indera serta

tubuh (misalnya permainan membaca

perawatannya

kartu anggota tubuh) permulaan (duduk

 kosakata dan

 Membaca teks tentang anggota wajar dan baik,

ungkapan

perkenalan diri,

tubuh

jarak antara mata

 Membaca teks tentang cara dan buku, cara

keluarga, dan

menjaga anggota tubuh. memegang buku,

orang-orang di

 Melakukan permainan untuk cara membalik

tempat

mengenal pancaindera) halaman buku,

tinggalnya

 Membaca kegunaan panca gerakan mata dari

 puisi

indera pada buku siswa kiri ke kanan,

anak/syair lagu

 Bercerita kepada teman tentang memilih tempat

(berisi

kegunaan panca indera dengan cahaya

ungkapan

terang) dengan cara  Bermain sambil mengenal

kekaguman,

lambang bilangan yang benar

kebanggaan,

3.2. Memahami  Membilang 1 -10 dengan jari

hormat kepada

kegiatan persiapan  Membaca lambang bilangan

orang tua,

menulis permulaan  Menari bersama teman bebas

kasih sayang,

(cara duduk, cara menciptakan/ mengkreasikan

atau

memegang pensil, gerakan masing-masing asal

persahabatan)

cara meletakkan sesuai dengan irama lagu/

yang

hitungan yang ada di alat buku, jarak antara

diperdengarkan

mata dan buku, musik/musik yang sedang

dengan tujuan

untuk

pemilihan tempat

didengarkan.

dengan cahaya  Berolahraga dengan menjaga

kesenangan

yang terang) yang sikap tubuh (duduk, membaca, benar.

berdiri, jalan), dan bergerak

4.2. Mempraktikkan secara lentur serta seimbang kegiatan persiapan

menulis permulaan Subtema 3: Aku Merawat (cara duduk, cara

Tubuhku (26 jam pelajaran) memegang pensil,

 Menemukan informasi cara cara meletakkan

merawat tubuh buku, jarak antara

 Mempraktikkan cara merawat mata dan

tubuh (cara menggosok gigi, buku,gerakan

cara mencuci tangan, cara tangan atas-bawah,

mandi dan keramas) kiri-kanan, latihan

 Mendengarkan cerita mengenai pelenturan gerakan

cara menjaga kebersihan tubuh tangan dengan

dan pakaian

gerakan menulis di  Menyusun cara merawat tubuh udara/pasir/ meja,

berdasarkan gambar perawatan melemaskan jari

tubuh

dengan mewarnai,  Bermain Peran dengan dengan mewarnai,  Bermain Peran dengan

memelihara kesehatan membuat garis

 Mempraktikkan kegiatan tegak, miring,

persiapan menulis permulaan lurus, dan

meliputi cara duduk, cara lengkung,

memegang pensil, dan cara menjiplak berbagai

meletakkan buku bentuk gambar,

 Mempraktikkan mengatur jarak lingkaran, dan

mata dengan media menulis bentuk huruf di

dan mengatur pencahayaan tempat bercahaya

saat menulis

terang) dengan  Membandingkan banyak benda benar

yang digunakan untuk merawat

3.3 Memahmi lambang

tubuh

bunyi vokal dan  Membandingkan dan konsonan dalam

mengurutkan dua bilangan kata bahasa

menggunakan benda konkret Indonesia atau

 Menyiapkan pewarna (misalnya bahasa daerah

cat air) sebagai bahan untuk

4.3 Melafalkan bunyi membuat finger painting vokal dan konsonan

 Membuat karya finger painting dalam kata bahasa

tentang merawat tubuh Indonesia atau

 Baris berbaris agar dapat bahasa daerah. mempraktikkan sikap berdiri

3.4 Memahami secara lentur dan seimbang kosakata tentang

anggota tubuh dan Subtema 4 : Aku Istimewa (26 jam panca indera serta

pelajaran)

perawatannya  Menceritakan pengalaman melalui teks pendek melakukan kegiatan bersama

(berupa gambar, anggota keluarga di rumah tulisan, slogan

sederhana, dan  Menceritakan ciri khas anggota

keluarga

4.4 Menyampaikan  Mempraktikan penggunaan

atau syair lagu)

huruf vokal melalui permainan penjelasan dengan (misalnya membentuk huruf kosakata yang tepat vokal dengan berjalan satu tentang anggota

arah).

tubuh dan pancaindra serta

 Mempraktikkan penggunaan huruf konsonan melalui

perawatannya permainan (misalnya (berupa gambar memindahkan huruf konsonan dan tulisan) dalam

bahasa Indonesia melalui balok keseimbangan) lisan dan tulis

 Menyusun huruf menjadi kata

3.9 Memahami yang berhubungan dengan ciri kosakata dan

khas siswa (misalya rambut ungkapan

lurus, rambut keriting, perkenalan diri,

memakai kaca mata) keluarga, dan

 Membaca puisi tentang orang-orang di

keistimewaan siswa. tempat tinggalnya

 Menghitung banyak objek yang secara lisan dan

digabung dari dua kelompok tulis yang dapat

untuk mengenal penjumlahan 1 dibantu dengan

kosakata bahasa  Menyelesaikan soal cerita daerah.

penjumlahan

4.9 Menggunakan kosa  Membuat hiasan pensil dari kata dan ungkapan

boneka kulit jagung boneka kulit jagung

boneka kulit jagung keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan

3.11 Memahami puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan

4.11. Melisankan puisi anak atau syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai bentuk ungkapan diri.

Matematika:

3.1 Menjelaskan makna  bilangan cacah bilangan cacah

sampai 99

sampai dengan 99

 lambang

sebagai banyak

bilangan

anggota suatu

 operasi hitung

kumpulan objek

bilangan cacah

4.1 Menyajikan

(penjumlahan

bilangan cacah

dan

sampai dengan 99

pengurangan)

yang bersesuaian

sampai 99

dengan banyak anggota kumpulan objek yang disajikan

3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua angka dan nilai tempat penyusun lambang bilangan menggunakan kumpulan benda konkret serta cara membacanya

4.2 Menuliskan lambang bilangan 4.2 Menuliskan lambang bilangan

3.3 Membandingkan dua bilangan sampai dua angka dengan menggunakan kumpulan benda- benda

4.3 Mengurutkan bilangan-bilangan sampai dua angka dari bilangan terkecil ke bilangan terbesar atau sebaliknya dengan menggunakan kumpulan benda- benda konkret

3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99

Seni Budaya dan Prakarya

3.1 Mengenal karya

 karya ekspresi

ekspresi dua dan

dua dan tiga

tiga dimensi

dimensi

4.1 Membuat karya

 elemen musik

ekspresi dua dan

 gerak anggota

tiga dimensi

tubuh melalui

3.2 Mengenal elemen

tari

musik melalui lagu

 karya dari

4.2 Menirukan elemen

bahan alam

musik melalui lagu

3.3 Mengenal gerak 3.3 Mengenal gerak

4.3 Meragakan gerak anggota tubuh melalui tari

3.4 Mengenal bahan alam dalam berkarya

4.4 Membuat karya dari bahan alam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

3.1 Memahami

 gerak dasar

prosedur gerak

lokomotor

dasar lokomotor

 sikap tubuh

sesuai dengan

(duduk,

konsep tubuh,

membaca,

ruang, usaha, dan

berdiri, jalan)

keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.

4.1 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional

3.4 Memahami prosedur menjaga sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan), dan bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka pembentukan tubuh melalui permainan sederhana dan atau tradisional.

4.4 Mempraktikkan menjaga sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan), dan bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka pembentukan tubuh melalui 4.4 Mempraktikkan menjaga sikap tubuh (duduk, membaca, berdiri, jalan), dan bergerak secara lentur serta seimbang dalam rangka pembentukan tubuh melalui

3.8 Memahami bagian- bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian.

4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh, bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, cara menjaga kebersihannya, dan kebersihan pakaian

Tema 2

: Kegemaranku

Alokasi Waktu : 104 jam pelajaran

Mata Pelajaran dan

Materi

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Dasar

Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Subtema 1: Gemar Berolahraga (26 sikap mematuhi

1.2 Menunjukkan

 Aturan yang

berlaku dalam

jam pelajaran)

aturan yang

 Mengamati gambar kegiatan berlaku dalam

kehidupan

yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-

sehari-hari di

kesehatan tubuh hari di rumah

rumah

 Keberagaman

 Mendiskusikan aturan yang

berlaku dalam kehidupan aturan dan tata

2.2 Melaksanakan

karakteristik

sehari-hari di rumah tertib yang berlaku

individu di

 Mengenal bunyi-bunyian alam di rumah dan

rumah

dan buatan

sekolah  Menyimak cerita tentang

1.3 Menerima manfaat pemanasan sebelum keberagaman

olahraga

karakteristik  Memeragakan gerakan-gerakan individu di rumah

pemanasan

2.3.Bekerja sama  Mengamati gambar jenis-jenis dalam konteks

olahraga

kebersamaan  Menceritakan hal-hal yang dalam

boleh dan tidak boleh keberagaman

dilakukan di rumah karakteristik  Menghitung dan

individu di rumah menjumlahkan benda

3.2 Mengurutkan aturan dan tata

 Membaca cerita tentang manfaat olahraga

tertib yang berlaku di rumah dan

 Melakukan gerakan permainan

simpai

sekolah

4.2 Melakukan  Mengenal alat-alat yang dapat 4.2 Melakukan  Mengenal alat-alat yang dapat

buatan

tertib yang berlaku  Berdiskusi tentang berbagai di rumah dan

jenis olahraga sebagai cara sekolah

untuk memelihara kesehatan

3.3 Memahami  Menghitung dan keberagaman

menjumlahkan benda karakteristik

 Mengamati teks tentang individu di rumah

beragam jenis olahraga

4.3 Menceritakan  Mendiskusikan hal-hal yang pengalaman

harus dan tidak boleh kebersamaan

dilakukan di rumah setelah dalam

berolahraga

keberagaman  Menghitung penjumlahan kehidupan sehari-

dengan soal cerita hari di rumah

Sub Tema 2: Gemar Menyanyi dan Menari (26 jam pelajaran)

 Menyanyikan lagu Andaikan Aku Punya Sayap Bahasa Indonesia

 Mendiskusikan dan

3.2 Memahami

 Kegiatan

memeragakan gerakan cepat kegiatan persiapan

dan gerakan lambat menulis permulaan

persiapan

 Mengenal hal-hal yang harus (cara duduk, cara

membaca

dilakukan dengan adik di memegang pensil,

(sikap duduk,

jarak mata

rumah

cara meletakkan

 Bermain tari limbo buku, jarak antara

dengan buku,

cara memegang

 Membaca puisi tentang persahabatan

mata dan buku,

buku, cara

pemilihan tempat

membalik

 Mengenal dan menyanyikan Lagu Ayo Makan Bersama

dengan cahaya

halaman buku)

yang terang) yang benar

 Menunjukkan hal-hal baik

 Kegiatan

4.2 Mempraktikkan yang harus dilakukan terhadap

persiapan

 Belajar pengurangan dengan (cara duduk, cara

kegiatan persiapan

adik

menulis (cara

menulis permulaan

duduk, cara

menghitung mundur

 Mengenal dan mempraktikkan cara meletakkan

memegang

memegang pensil,

pensil, cara

gerakan senam buku, jarak antara

 Bernyanyi dan menari lagu mata dan buku,

meletakkan

buku, jarak

Kepala Pundak Lutut Kaki gerakan tangan

antara mata

dengan gerakan lambat dan atas-bawah, kiri-

dan buku,

 Mengenal dan menyanyikan pelenturan gerakan

pemilihan

cepat

kanan, latihan

tempat dengan

lagu Terima Kasihku tangan dengan

cahaya yang

 Mengenal dan menyanyikan gerakan menulis di

terang)

lagu Bunda Piara udara/pasir/meja,

 Melakukan operasi hitung melemaskan jari

tangan dengan

 Mengenal dan menyanyikan mewarnai,

dengan

lagu Ruri Abangku menjiplak,

memelihara

 Mendiskusikan hal-hal yang menggambar,

kesehatan

harus dilakukan terhadap adik membuat garis

 Membedakan cerita tegak, miring,

 Teks Puisi

pengurangan

lurus, dan

lengkung, Subtema 3: Gemar Menggambar menjiplak berbagai

(26 jam pelajaran) bentuk gambar, (26 jam pelajaran) bentuk gambar,

untuk kegiatan menulis  Mempraktikkan cara duduk

3.5 Memahami untuk kegiatan menulis kosakata tentang

 Mengenal alat dan bahan cara memelihara

untuk menggambar dengan kesehatan melalui

tehnik mencetak teks pendek

 Berdiskusi tentang ide untuk (berupa gambar,

membuat gambar tehnik tulisan, dan slogan

mencetak

sederhana)  Berdiskusi tentang gambar

4.5 Mengemukakan kesukaan anggota penjelasan dengan

keluarga di rumah kosakata bahasa

 Berolah raga sambil Indonesia dan

mempraktikkan gerakan pelafalan yang tepat

menarik tanpa berpindah cara memelihara

tempat

kesehatan.  Mengamati gambar cara 3.11Mengenal puisi

meletakkan buku dengan anak/syair lagu

benar

(berisi ungkapan kekaguman,

 Mengamati cara memegang pensil dengan benar

kebanggaan, hormat kepada

 Mempraktikkan cara meletakkan buku dan

orang tua, kasih memegang pensil dengan benar sayang, atau

persahabatan) yang  Mengamati gambar jarak yang

baik antara mata dan buku diperdengarkan

saat menulis

dengan tujuan untuk kesenangan.

 Mempraktikkan jarak yang baik antara mata dan buku

4.11 Melisankan puisi anak atau syair

saat menulis

lagu (berisi  Mengenal berbagai bentuk

ungkapan bangun ruang dan bangun kekaguman,

datar dari benda yang ada di kebanggaan,

kelas

hormat kepada  Mengelompokkan benda-benda

orang tua, kasih yang ada di kelas sesuai sayang, atau

bentuk bangun ruang persahabatan)

 Menceritakan pengalaman saat sebagai bentuk

menggambar bersama anggota ungkapan diri

keluarga  Berolah raga sambil bermain

Matematika tarik-menarik tanpa berpindah

3.5 Mengenal pola

tempat

 Mengamati gambar posisi berkaitan dengan

bilangan yang

 Penjumlahan

cahaya saat menulis kumpulan

dan

 Mempraktikkan posisi cahaya benda/gambar/ger

pengurangan

bilangan cacah

saat menulis

akan atau lainnya

 Membuat gambar

sampai dengan

99 menggunakan dengan tehnik membuat pola

4.5 Memprediksi dan

mencetak

bilangan yang

 Mempraktikkan cara duduk berkaitan dengan

Bangun datar dan

dan memegang pensil saat kumpulan

bangun ruang

akan menulis benda/gambar/ger

sederhana

 Menyebutkan benda-benda akan

 Persegi

 Persegi

yang berbentuk bola, tabung,

panjang

atau kubus

 Segitiga

 Praktik kegiatan persiapan  Praktik kegiatan persiapan

3.4 Menjelaskan dan

 Lingkaran

langkahnya dengan benar penjumlahan dan

 Kubus

 Menceritakan pengalaman pengurangan

 Balok

menggambar gambar kesukaan bilangan yang

 Kerucut

anggota keluarga melibatkan

 Tabung

 Mengerjakan soal latihan bilangan cacah

 Bola

sampai dengan 99

Subtema 4: Gemar Membaca (26 dalam kehidupan

 Pola bilangan

jam pelajaran)

sehari-hari serta  Mengamati gambar cara duduk mengaitkan

untuk kegiatan membaca penjumlahan dan

 Mempraktikkan cara duduk pengurangan

untuk kegiatan membaca

4.4 Menyelesaikan  Membaca cerita dengan masalah kehidupan

nyaring

sehari-hari yang  Berdiskusi tentang kegemaran berkaitan dengan

masing-masing anggota penjumlahan dan

keluarga

pengurangan  Bercerita pengalaman bilangan yang

membaca bersama keluarga di melibatkan

rumah

bilangan cacah sampai dengan 99

 Membuat kartu kata (falsh card) dengan memanfaatkan

3.6 Mengenal bangun

bahan alam

ruang dan bangun datar dengan

 Berolah raga sambil mempraktikkan gerakan

menggunakan mendorong tanpa berpindah berbagai benda

tempat

4.6 Mengklasifikasikan  Mengamati gambar cara

konkret

mengatur jarak yang tepat bangun ruang da antara mata dan obyek bacaan bangun datar

dengan  Mempraktikkan cara mengatur

menggunakan jarak yang tepat antara mata berbagai benda

dan obyek bacaan konkret

 Bermain kartu kata  Mengamati gambar dan

Seni Budaya dan mempraktikkan cara Prakarya

memegang buku dan membalik

3.1 Mengenal karya  Elemen musik halaman dengan baik ekspresi dua dan

 Mempraktikkan cara tiga dimensi

melalui lagu

memegang buku sambil

4.1 Membuat karya  Gerak anggota membaca sebuah teks ekspresi dua dan

 Mengenal pola bilangan dengan tiga dimensi

tubuh melalui

tari

kumpulan

3.2 Memahami elemen benda/gambar/gerakan musik melalui lagu

 Gambar

 Melengkapi barisan bilangan

4.2 Menirukan elemen

berdasarkan pola tertentu musik melalui lagu

ekspresi

 Menunjukkan bacaan

(melukis) dan

3.3 Mengenal gerak

kegemaran anggota keluarga anggota tubuh

membentuk

 Bercerita kegiatan membaca melalui tari

ekspresi tiga

dimensi

buku bersama anggota

4.3 Meragakan gerak

 Proses keluarga

anggota tubuh

 Mempraktikkan gerak melalui tari

pembuatan

gambar ekspresi

mendorong tanpa berpindah

3.4 Mengenal bahan

dan karya tiga

tempat

alam dalam

 Mengamati dan berkarya

dimensi

mempraktikkan posisi cahaya

4.4 Membuat karya

 Bahan alam

saat membaca sebuah buku saat membaca sebuah buku

(kayu, tanah

 Mengenal bagian-bagian buku

liat,bambu,

 Membuat sampul buku harian

dengan hiasan daun kering  Proses berkarya  Membaca sambil

pasir batu dll)

menggunakan

mempraktikkan pencahayaan

bahan alam

yang baik

(kayu, tanah

 Mengurutkan gambar berseri

liat,bambu,

 Mengidentifikasi pola bilangan

pasir batu dll)

dengan kumpulan gambar/benda/gerakan

Pendidikan Jasmani,  Melengkapi barisan bilangan Olahraga, dan

berdasarkan pola tertentu Kesehatan

dengan kumpulan

gambar/benda/gerakan prosedur gerak

3.2 Memahami

Gerak dasar non-

 Praktik kegiatan persiapan dasar non-

lokomotor:

 Memutar

membaca dengan semua lokomotor sesuai

langkahnya dengan benar dengan konsep

 Mengidentifikasi pola bilangan tubuh, ruang,

 Mengayun

dengan kumpulan usaha, dan

 Menekuk

gambar/benda/gerakan keterhubungan

 Melengkapi barisan pola dalam berbagai

 Menarik

bilangan dengan kumpulan bentuk permainan

 Meliuk

gambar/benda/gerakan sederhana dan atau  Menggoyang tradisional

 Memilin

 Menceritakan pengalaman saat membacakan dongeng bersama

 Mengedang

anggota keluarga prosedur gerak

dasar non-

lokomotor sesuai

 Melenting

dengan konsep

 Memadukan

tubuh, ruang,

konsep gerak

usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional

Tema 3

: Kegiatanku

Alokasi Waktu : 104 jam pelajaran

Mata Pelajaran dan

Materi

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Dasar

Pembelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

1.1 Menerima gambar

Subtema 1: Kegiatan Pagi hari (bintang segi lima,

 Lambang

(26 jam pelajaran) rantai, pohon

Garuda

 Menyimak teks dan beringin, kepala

Pancasila dan

menemukan kosakata yang banteng, dan padi  Perilaku yang

lafalnya

berkaitan dengan kegiatan kapas) pada

sesuai nilai

di pagi hari

lambang negara

 Menuliskan dan mencocokkan “Garuda

Pancasila

lambang bilangan 11-20 sesuai Pancasila”

 Tata tertib dan

aturan di

jumlah benda melalui

2.1 Bersikap positif

permainan dan mengurutkan terhadap gambar

rumah

lambang bilangan pada lambang

- Pagi hari

- Siang hari

 Menuliskan lambang dan nama  Menuliskan lambang dan nama

bilangan 11-20 dengan tepat Pancasila”

- Sore hari

- Malam hari  Menceritakan dan

1.2 Menerima aturan menemukan kosakata yang berlaku

tentang pengalaman yang dalam kehidupan

menjadi kebiasaan baik di sehari-hari di

pagi hari sesuai dengan rumah sebagai

nilai-nilai Pancasila anugerah Tuhan

 Mendengarkan percakapan Yang Maha Esa

pada dialog yang memuat

2.2 Menerima aturan kegiatan pagi hari yang berlaku

 Bermain drama/peran tentang dalam kehidupan

kegiatan di pagi hari sehari-hari di

 Menyanyikan lagu bertema rumah

pagi (Bangun Tidur) dengan

3.1 Mengenal gambar di iringi musik / elemen pada lambang

bunyi

negara “Garuda  Berolahraga di pagi hari lewat Pancasila”

permainan tradisional (lempar

4.1 Menceritakan tangkap benda ringan) gambar pada

 Membilang 11-20 dengan cara lambang negara

“Garuda mengelompokkan benda  Menunjukkan perilaku

Pancasila” kegiatan pagi hari di rumah

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24