MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING
Penulis Ai Sri Nurhayati
Penyunting Siti Mutmainah
KATA PENGANTAR
(2)
(3)
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Saran Cara Penggunaan Modul
Kegiatan Pembelajaran 1:
KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (Project Base Learning)
a. Tujuan
b. Indikator Pencapaian Kompetensi c. Uraian Materi
1. Konsep Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) 2. Pentingnya Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) d. Aktivitas Pembelajaran
e. Latihan/Kasus/Tugas f. Rangkuman
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut h. Kunci Jawaban
Kegiatan Pembelajaran 2:
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (Project Base Learning) di Kelas Konvensional a. Tujuan
b. Indikator Pencapaian Kompetensi c. Uraian Materi
1. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek di kelas tanpa TIK
(4)
2. Penerapan pembelajaran berbasis proyek di kelas tanpa TIK d. Aktivitas Pembelajaran
e. Latihan/Kasus/Tugas f. Rangkuman
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut h. Kunci Jawaban
Kegiatan Pembelajaran 3:
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (Project Base Learning) yang Mengintegrasikan TIK a. Tujuan
b. Indikator Pencapaian Kompetensi c. Uraian Materi
1. Peran TIK dalam pembelajaran berbasis proyek 2. Penerapan pembelajaran berbasis proyek yang
mengintegrasikan TIK d. Aktivitas Pembelajaran e. Latihan/Kasus/Tugas f. Rangkuman
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut h. Kunci Jawaban
Evaluasi Penutup
Daftar Pustaka Glosarium
(5)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat menciptakan tantangan-tantangan baru dalam proses pembelajaran. Tantangan ini menuntut kesiapan dunia pendidikan untuk mengantisipasinya. Informasi dan pengetahuan yang kian beragam dan makin mudah penyebarannya menuntut guru dan siswa untuk dapat mempergunakan sebaik-baiknya informasi dan pengetahuan. Adanya informasi dan pengetahuan yang beragam tersebut sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Penguasaan kemampuan TIK untuk pembelajaran bagi guru dan siswa perlu dipahamkan bahwa pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK diharapkan bahwa proses dan hasil pembelajaran akan semakin berkualitas. Selain itu juga, TIK dapat dijadikan sebagai alat bantu belajar dan sumber belajar baik untuk siswa maupun guru perlu terus dikembangkan dan disediakan karena sangat berpengaruh pada proses dan hasil pembelajaran.
Kemampuan guru dalam penguasaan model pembelajaran yang mengintegrasikan TIK perlu ditingkatkan guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Makin banyaknya guru yang menguasai model-model pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, maka makin bervariasi pola pembelajaran guru di kelas. Sehingga implementasi model-model pembelajaran yang mengintegrasikan TIK tersebut akan lebih menarik dan bervariasi dan minat belajar peserta didik makin meningkat.
(6)
B. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, peserta didklat dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) terintegrasi TIK. Secara khusus, tujuan mempelajari modul ini, yaitu peserta diklat dapat :
1. Menjelaskan konsep pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL)
2. menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) tanpa TIK; dan
3. menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) terintegrasi TIK.
C. Ruang Lingkup
Pada modul ini Anda akan menemukan 3 (tiga) Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan Pembelajaran 1 membahas tentang konsep pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL), Kegiatan Pembelajaran 2 tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) tanpa TIK, dan Kegiatan Pembelajaran 3 tentang model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PBL) terintegrasi TIK.
Penjelasan uraian materi pada Kegiatan Pembelajaran 1 meliputi uraian tentang konsep pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL), dan menjelaskan pentingnya pembelajaran berbasis proyek.
Penjelasan uraian materi pada Kegiatan Belajar 2 meliputi uraian tentang langkah-langkah penerapan pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL) dan penerapan pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL) tanpa TIK.
(7)
Penjelasan uraian materi pada Kegiatan Belajar 3 meliputi uraian peran TIK dalam pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL), dan penerapan pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL) terintegrasi TIK.
D. Saran Cara Penggunaan Modul
Bacalah petunjuk penggunaan modul berikut sebelum Anda mempelajari modul ini. Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat langkah demi langkah dan jangan tergesa-gesa.
Sebagai peserta pelatihan, Anda haruslah mempelajari Modul ini secara bertahap, yaitu dimulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Pembelajaran 1. Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-soal tugas/latihannya serta Anda benar-benar yakin telah memahami materi pembelajarannya, barulah Anda diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Pembelajaran 2, dan Kegiatan Pembelajaran 3.
Sebelum Anda meminta waktu untuk mengerjakan Evaluasi kepada fasilitator atau pengelola pelatihan, Anda haruslah benar-benar telah memahami seluruh atau sebagian besar materi pembelajaran yang telah diuraikan. Di samping itu, Anda juga dituntut untuk setidak-tidaknya berhasil dengan benar menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya. Dengan mengerjakan Evaluasi, maka Anda akan dapat mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pembelajaran yang dibahas di dalam modul ini.
(8)
Di dalam modul ini tersedia beberapa soal latihan dan hendaknya semua soal latihan ini Anda kerjakan. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada diharapkan Anda akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan adalah bahwa Anda dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang telah Anda pelajari yang masih belum sepenuhnya Anda pahami.
Sebagai peserta pelatihan, Anda akan mendapat kesempatan pada kegiatan belajar secara tatap muka (tutorial) untuk membahas lebih lanjut materi pembelajaran yang kemungkinan belum berhasil Anda pahami selama belajar mandiri. Selama kegiatan belajar secara tatap muka, narasumber pelatihan akan lebih cenderung bertindak sebagai fasilitator. Kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat saja digunakan untuk membahas masing-masing materi pokok atau materi pembelajaran yang masih belum atau yang masih sulit Anda pahami. Terbuka juga kemungkinan bagi Anda sebagai peserta pelatihan untuk membentuk kelompok-kelompok kecil (antara 2-3 orang) dalam mendiskusikan materi pokok yang diuraikan di dalam modul ini.
Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok guna mendapatkan tanggapan dari kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumus-kan bersama pada setiap akhir penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir pembahasan masing-masing materi pokok, Anda dapat merumuskan sendiri kesimpulan atau
(9)
merumuskan secara bersama-sama dengan sesama teman peserta pelatihan atau dapat juga meminta bimbingan nara sumber pelatihan.
Dalam mempelajari materi dalam Modul “Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL)”, porsi waktu untuk kegiatan diskusi dapat dipertimbangkan untuk diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kebutuhan Anda demi ketuntasan/kejelasan pemahaman terhadap materi pembelajaran. Dengan demikian, pada akhir kegiatan pembelajaran secara tatap muka, diharapkan setidak-tidaknya Anda telah mendapatkan kejelasan pemahaman mengenai konsep dasar Pengembangan Model Pembelajaran Terintegrasi TIK.
(10)
Kegiatan Pembelajaran 1:
KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (Project Base Learning/PBL)
A. Tujuan
Peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Pembelajaran 1 peserta diklat diharapkan dapat:
1. menjelaskan konsep pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning);
2. menjelaskan pentingnya pembelajaran berbasis proyek;
C. Uraian Materi
1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL)
Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan dalam penerapan kurikulum 2013. Namun sejauh ini sebagian besar guru masih merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran ini. Menurut Anda seperti apakah model pembelajaran berbasis proyek? Apakah Anda pernah menerapkannya pada proses pembelajaran di kelas?
Materi pada modul ini akan membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Simaklah uraian berikut!
(11)
Project Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Project Based Learning menurut The George Lucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman adalah sebagai berikut :
a. Project-based learning is curriculum fueled and standards based. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui Project Based Learning, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya (The George Lucas Educational Foundation: 2005).
b. Project-based learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masing masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based Learning
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun (The George Lucas Educational Foundation: 2005).
(12)
c. Project-based learning asks students to investigate issues and topics addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum. Project Based Leraning merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu, Project Based Learning merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik (The George Lucas Educational Foundation: 2005).
d. Project-based learning is a method that fosters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna. (The George Lucas Educational Foundation: 2005).
Global SchoolNet (2000) dalam Nurohman melaporkan hasil penelitian the AutoDesk Foundation tentang karakteristik Project Based Learning. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa
Project Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
b. adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
c. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan,
(13)
d. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
e. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
f. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,
g. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
h. situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
(Global SchoolNet, 2000).
Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
Penerapan Project Based Learning (PBL) dalam kurikulum 2013 merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Pembelajaran berbasis proyek merupakan penerapan model inovasi pembelajaran dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Dalam penerapannya pembelajaran berbasis proyek di kurikulum 2013 harus dipahami secara mendalam mulai dari pengertian, prinsip dan karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek.
Markham (2011) Mendiskripsikan bahwa pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning adalah integrates knowing and doing atau mengintegrasikan pengetahuan dan melakukan. Siswa tidak hanya belajar pengetahuan dan unsur-unsur dari
(14)
inti kurikulum, tetapi juga menerapkan apa yang mereka ketahui untuk memecahkan masalah otentik dan menghasilkan hasil yang penting dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) adalah pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Disisi lain ada yang menjelaskan pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran sistematik yang mengikutsertakan siswa ke dalam pembelajaran pengetahuan dan keahlian yang kompleks, pertanyaan authentic dan perancangan produk dan tugas [University of Nottingham, 2003].
Gambar 1.1 Kegiatan siswa dalam PBL
Sumber: https://erickbio.wordpress.com/2011/10/10/820/
Menurut Educational Technology Division-Ministry of Education Malaysia (2006), “Project-based Learning (PBL) is a model for classroom activity that shifts away from the usual classroom practices of short, isolated, teacher-centred lessons. PBL learning activities are long-term, interdisciplinary, student-centred, and integrated with real-world issues and practices. It is a method that fosters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. It promotes understanding, which is true knowledge. In PBL,
(15)
students explore, make judgments, interpret, and synthesise information in meaningful ways. It is more representative of how
adults are asked to learn and demonstrate knowledge”.
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) adalah model untuk kegiatan kelas yang berbeda jauh dari praktek kelas biasa dari yang pendek, terisolasi, pembelajaran berpusat pada guru menjadi kegiatan jangka panjang, interdisipliner, yang berpusat pada siswa, dan terintegrasi dengan isu-isu dan praktek dunia nyata. Hal ini merupakan metode yang menumbuhkan daya berfikir abstrak dan kemampuan intelektual untuk mengeksplorasi isu-isu kompleks. Dalam PBL, siswa mengeksplorasi, membuat penilaian, menafsirkan, dan mensintesis informasi dengan cara-cara yang bermakna. (Educational Technology Division-Ministry of Education Malaysia, 2006)
Menurut Sylvia Chard (dalam (Educational Technology Division-Ministry of Education Malaysia, 2006) bentuk-bentuk kegiatan PBL diantaranya yaitu melakukan perjalanan lapangan (field trip), eksperimen, membuat model bangunan, poster, dan membuat bahan presentasi multimedia. Kegiatan tersebut dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa yang berbeda dan hasilnya pun akan menunjukkan pengetahuan mereka yang berbeda.
(16)
Gambar 1.2 Kegiatan siswa dalam pengamatan dan pengamblian data Sumber: http://kalteng.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=195924 Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada pendidik atau guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat. Pembelajaran berbasis proyek akan membentuk open-ended contextual activity-bases learning, dan merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai suatu usaha kolaboratif, yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada periode tertentu. Menurut Anda apakah ada perbedaan antara siswa melakukan proyek dan pembelajaran berbasis proyek? Jika ada, tuliskan pendapat Anda di sini!
... ... ……… ………. .………...
(17)
Perlu dibedakan antara siswa mengerjakan proyek dengan pembelajaran berbasis proyek. Berikut ini beberapa perbedaan antara siswa melakukan proyek dengan pembelajaran berbasis proyek, sebagai berikut:
Tabel 1.1. Perbandingan Siswa Melakukan Proyek dan Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa Melakukan Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa bisa dila tanpa bi
kolabora
kukan di rumah mbingan guru atau
si tim
Siswa membutuhkan bimbingan guru dan kolaborasi tim
Bisa di skan secara rinci pada bar kertas oleh guru
Termasuk banyak "Harus Tahu" pada bagian dari para siswa dan guru.
jela selem
Guru b proyek
ekerja setelah terjadi selesai
Guru bekerja sebelum proyek di mulai
Para siswa tidak memiliki banyak atan untuk membuat
setiap titik dalam
Para siswa membuat sebagian besar pilihan selama proyek dalam pedoman pra yang telah disetujui. sehingga Guru sering terkejut dan bahkan senang dengan pilihan siswa
kesemp pilihan pada proyek
Proyek yan sama set
pada arah dan dil tahun la
g dilakukan hampir iap tahunnya didasarkan
akukan seperti lu
Proyek yang dibangun didasarkan pada arahan pertanyaan yang mencakup setiap aspek pembelajaran yang akan terjadi dan menetapkan kebutuhan untuk mengetahui
Tertutup a memiliki
rtinya setiap proyek tujuan, proses dan hasil
Terbuka: siswa membuat pilihan yang menentukan tujuan,
(18)
Siswa Melakukan Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek
yang sama, proses dan jalur penelitian, sehingga hasilnya akan selalu berbeda-beda setiap siswa
Tidak nyata mas
bisa digunakan di dunia untuk memecahkan
ata
Bisa memberikan solusi di dunia nyata untuk masalah nyata meskipun mereka mungkin tidak
diimplementasikan dalam kehidupan siswa saat sekarang alah ny
Dengan dengan pem yang dite
atau hanya sisw
mengetahui perbedaan antara siswa mengerjakan proyek belajaran berbasis proyek, guru dapat membedakan apa tapkan termasuk dalam pembelajaran berbasis proyek
a mengerjakan proyek. Hal ini sangat penting ami oleh guru dalam penerapan kurikulum 2013.
ini apakah Anda sudah dapat memahami apa yang n pembelajaran berbasis proyek? Coba Anda diagram definisi pembelajaran berbasis proyek pada ! Apa yang dapat Anda simpulkan berdasarkan gambar dipah
Sejauh
dimaksud denga perhatikan
Gambar 1.3 tersebut?
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………...
………
……… ………
(19)
ambar 1.3 Diagram definisi pembelajaran berbasis proyek G
Sumber Gambar: (Educational Technology Division-Ministry of Education Malaysia, 2006)
Hal lain yang perlu dipahami oleh guru dalam pembelajaran berbasis yek dalam kurikulum 2013 adalah prinsip-prinsip
aran berbasis proyek yaitu:
tralistis (centrality), pertanyaan dan permasalahan, vestigasi konstruktif (constructive investigation), prinsip
autonomi), prinsip realistis (realism) dengan penjelasan rikut:
ntralistis (centrality) menegaskan bahwa kerja proyek akan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat pro
pembelaj Prinsip sen prinsip in otonomi (
sebagai be
a. Prinsip se merup
(20)
strate utama
b. Kerja pr
gi pembelajaran, di mana peserta didik belajar konsep dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek.
oyek berfokus pada “pertanyaan dan permasalahan” endorong peserta didik untuk berjuang eh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu. antara pengetahuan konseptual dengan aktivitas nyata temui melalui pengajuan pertanyaan ataupun dengan emberikan masalah dalam bentuk definisi yang lemah.
investigasi konstruktif (constructive
tigation) merupakan proses yang mengarah kepada
paian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, nan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuat es perancangan, pembuatan keputusan, penemuan
pemecahan masalah, discovery, dan pembentukan el.
(autonomi) dalam pembelajaran berbasis proyek t diartikan sebagai kemandirian peserta didik dalam
sanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan diri, bekerja dengan minimal supervisi, dan gung jawab.
ip realistis (realism) berarti bahwa proyek merupakan atu yang nyata, bukan seperti disekolah. Pembelajaran
k harus dapat memberikan memberikan perasaan tis kepada peserta didik, termasuk produk, pelanggan,
standar produknya. Pembelajaran berbasis proyek ndung tantangan nyata yang berfokus pada permasalahan g autentik, bukan dibuat-buat, dan solusinya dapat
entasikan di lapangan. yang dapat m
memperol Kaitan dapat di cara m
c. Prinsip
inves
penca pembangu pros
masalah, mod
d. Prinsip otonomi dapa
melak
pilihannya sen bertang
e. Prins sesu
berbasis proye realis
maupun menga yan
(21)
Gamb
Di sampin
yaitu pertama pembelajaran ber melibatka
menekank topik yang penyelidik
menghasilkan produk nyat
ar 2.4 Kegiatan siswa dalam mendokumentasikan karya Sumber: https://gora.wordpress.com
g itu ada beberapa prinsip lain yang perlu diperhatikan pusat pada peserta didik yang n tugas-tugas pada kehidupan nyata. Kedua, tugas proyek
an pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau telah ditentukan dalam pembelajaran. Ketiga, an atau eksperimen dilakukan secara otentik dan
a dan keempat, produk, laporan atau rsebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.
kteristik yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran sis proyek yaitu dengan menekankan aktivitas pembelajaran
gai berikut :
tered (berpusat pada siswa ) menjadi : problem solver, maker, investigator, documentaria, berperan sebagai sesuai dengan bidang ilmu
m (Jangka panjang), panjang waktu proses lajaran yang bervariasi
an isu-isu nyata hasil karya te
tanggapan Beberapa kara berba
siswa seba 1. Student cen
decision
pekerja 2. Long–ter
pembe
(22)
4. Mengem keteram dengan menga 5. Memu
diakses oleh sem
bangkan keterampilan dunia nyata, dengan berbagai pilan yang diperoleh: seperti kemampuan bekerja baik dengan orang lain, membuat keputusan bijaksana, mbil inisiatif, memecahkan masalah yang komplek
ngkinkan untuk berbagai gaya belajar, sehingga bisa ua siswa
an pembelajaran berbasis proyek tentu saja ada dan kekurangannya adapun kelebihan dan kekurangan n pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah sebagai
pembelajaran berbasis proyek
d, Bielefeldt, & Underwood (dalam Waras Khamdi, 2007) ejumlah artikel tentang proyek di kelas yang dapat bangkan sebagai bahan testimonial terhadap guru,
bagaimana guru menggunakan proyek dan persepsi rhasilannya. Atribut kelebihan ajar Berbasis Proyek adalah sebagai berikut:
atkan motivasi.
oran-laporan tertulis tentang proyek itu banyak yang an bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas ktu, berusaha keras dalam mencapai proyek. Guru juga kan pengembangan dalam kehadiran dan berkurangnya rlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam proyek menyenangkan dari pada komponen kurikulum yang lain.
gkatkan kemampuan pemecahan masalah.
litian pada pengembangan keterampilan kognitif tingkat gi siswa menekankan perlunya bagi siswa untuk terlibat di dalam tugas-tugas pemecahan masalah dan perlunya untuk Dalam pengguna
kelebihan penggunaa berikut :
1. Kelebihan Moursun meneliti s dipertim terutama
mereka tentang bagaimana kebe dari Bel
a. Meningk Lap
mengatak wa
melapor kete lebih
b. Menin Pene ting
(23)
pe mem lingkung leb
kom
mbelajaran khusus pada bagaimana menemukan dan ecahkan masalah. Banyak sumber yang mendiskripsikan
an belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi ih aktif dan berhasil memecahkan proyek-proyek yang
.
ngkatkan kecakapan kolaboratif.
a kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa kan keterampilan komunikasi & Johnson, 1989). Kelompok kerja kooperatif, evaluasi pertukaran informasi online adalah aspek-aspek oratif dari sebuah proyek. Teori-teori kognitif yang baru
struktivistik menegaskan bahwa belajar adalah sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih di dalam kungan kolaboratif (Vygotsky, 1978; Davydov, 1995).
atkan keterampilan mengelola sumber.
gian dari menjadi siswa yang independen adalah bertanggung untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. pembelajaran
proyek yang diimplementasikan secara baik berikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
rganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan umber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan Dalam pembelajaran terintegrasi dengan TIK, siswa dapat sumber belajar dari media internet, media televisi dan sumber belajar lainnya.
dalam penerapan pembelajaran pembelajaran berbasis berapa kekurangan sebagai berikut:
pleks
c. Meni Pentingny
mengembangkan dan mempraktik (Johnson
siswa, kolab dan kon fenomena ling
.
d. Meningk Ba
jawab berbais mem mengo sumber-s tugas. mencari
Sedangkan
(24)
a. Pembe harus d kompleks b. Banyak
dimana penga merupa
yan c. Banyak
lajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang isediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
.
pengajar merasa nyaman dengan kelas tradisional, jar memegang peran utama di kelas. Ini kan suatu transisi yang sulit, terutama bagi pengajar g kurang atau tidak menguasai teknologi.
nya peralatan yang harus disediakan
n kekurangan yang ada pada pembelajaran berbasis pat diatasi dengan menggunakan TIK.
elajaran berbasis proyek (PBL) penting?
pembahasan lebih lanjut, apakah menurut Anda PBL oses pembelajaran di kelas? Tuliskan pendapat
ran berbasis proyek (PBL) membantu siswa kan keterampilan untuk hidup dalam masyarakat saat rbasis pengetahuan dan teknologi. Model pembelajaran untuk mempersiapkan siswa ini. Namun bekal keterampilan memecahkan masalah yang sangat kompleks menuntut
emiliki keterampilan dasar dan keterampilan Digital. ga dengan kombinasi keterampilan inilah siswa akan Kendala da
proyek da
Mengapa pemb Sebelum
penting untuk pr Anda!
Pembelaja mengembang ini yang be
yang pasif tidak lagi mencukupi bertahan hidup di dunia sekarang untuk
siswa untuk m Sehing
………
……
………
………
………
………
………
……… ………
………
………
………
(25)
berlatih dan manaje
dibimbin
memiliki kemampuan layaknya seorang direksi dan r dari pembelajaran mereka yang tentunya dipandu dan
g oleh guru.
Berikut ini beberapa alasan pentingnya PBL menurut Educational Technology
1. PBL pembela
Dengan mem berdasar
berbasi man bela
Division-Ministry of Education Malaysia (2006):
dan penggunaan teknologi membawa relevansi baru untuk jaran saat ini.
bawa konteks kehidupan nyata dan teknologi kan kurikulum melalui pendekatan pembelajaran s proyek (PBL), siswa didorong untuk menjadi pekerja diri, pemikir kritis, dan pembelajar seumur hidup. Jika siswa
ntuk mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mengembangkan cara untuk ngan orang lain dalam kehidupan dewasa mereka. rbasis proyek bukan hanya cara belajar, tetapi cara a. Selain siswa, guru dapat berkomunikasi dengan ator, bertukar pikiran dengan guru lain dan pakar, komunikasi dengan orang tua.
untuk penilian autentik
an evaluasi autentik mengikuti dokumentasi matis dari kemajuan dan perkembangan anak. Pembelajaran
oyek memungkinkan guru memiliki beberapa peluang Hal ini memungkinkan anak untuk menunjukkan ampuan dirinya saat bekerja secara independen. PBL juga
bangkan kemampuan anak untuk bekerja dengan rekan-annya serta bangunan kerja sama tim dan kelompok
mpilan. Seorang guru belajar lebih banyak tentang anak pribadi. Hal ini membantu guru berkomunikasi dengan jar u
mereka sendiri, mereka akan bekerja de
Belajar be kerja sam administr serta ber 2. PBL cocok
Penilaian d siste
berbasis pr penilaian. kem
mengem rek ketera sebagai
(26)
cara progr anak-a 3. PB
esif dan bermakna dengan anak atau sekelompok nak.
promosikan belajar sepanjang hayat
gan penggunaan teknologi memungkinkan siswa, guru, inistrator untuk melakukan pembelajaran di luar sekolah. Siswa terlibat secara aktif membangun ngetahuan baru dan menjadi pembelajar seumur hidup. naan teknologi memungkinkan siswa mengakses sumber
ngakomodasi berbagai perbedaan gaya belajar siswa
iswa memiliki berbagai kemampuan dan gaya belajar erbeda. Belajar berbasis proyek membahas perbedaan-bedaan ini karena siswa harus menggunakan semua
s dalam proses meneliti dan memecahkan masalah, udian berkomunikasi solusi . Ketika anak-anak tertarik pada
ng mereka lakukan dan dapat menggunakan daerah a kekuatan , mereka mencapai pada tingkat yang lebih
ah sampai pada bagian akhir dari uraian materi tan Pembelajaran 1 ini. Apakah Anda masih menemukan
belum Anda pahami? Jika ya, silahkan Anda membaca gian materi yang belum Anda pahami atau Anda dapat
ri sumber-sumber yang lain diantara buku-buku, nya. Anda juga dapat berdiskusi dengan teman asilitator saat tatap muka.
aran 1 ini, baru kemudian Anda dapat melanjutkan ke Kegiatan Pembelajaran 2.
L mem PBL den dan adm gedung pe
Penggu
belajar sampai ke ahlinya. 4. PBL me
Setiap s yang b per
modalita kem apa ya merek tinggi .
Selamat, Anda tel pada Kegia
hal-hal yang kembali ba mencari da
internet atau lain Anda atau f
Selanjutnya silakan Anda menyelesaikan bagian di Kegiatan Pembelaj
(27)
D. Akti
Berdasarka dan kete
vitas Pembelajaran
n kondisi lingkungan rumah peserta didik, sekolah, rsediaan sarana prasarana sekolah Anda, coba Anda sebuah rencana pembelajaran berbasis proyek (pilih salah topik) dan tuliskan pula aktivitas dan kompetensi apa yang digali dari peserta didik Anda dengan pembelajaran
royek tersebut!
an/Kasus/Tugas
ah latihan berikut untuk mengukur sejauhmana ahaman Anda terhadap materi yang diuraikan pada Kegiatan
ajaran 1!
t Anda mengapa pembelajaran berbasis proyek ini pakan salah satu pembelajaran yang dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa?
Apa yang harus dilakukan agar pembelajaran berbasis proyek efektif dilaksanakan di kelas Anda?
n
sed Learning merupakan pendekatan pembelajaran mberikan kebebasan kepada peserta didik untuk encanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara
tif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja pat dipresentasikan kepada orang lain.
buat satu ingin berbasis p
E. Latih Kerjakanl pem
Pembel 1. Menuru
meru
2. ini
F. Rangkuma • Project Ba
yang me mer
kolabora yang da
• Bentuk-bentuk kegiatan Project Based Learning (PBL) diantaranya yaitu melakukan perjalanan lapangan (field trip), eksperimen, membuat model bangunan, poster, dan membuat bahan presentasi multimedia.
• Beb pembe
erapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam lajaran berbasis proyek yaitu dengan menekankan
(28)
aktivitas pem
cen decis
peke panjan
belajaran siswa sebagai berikut : Student tered (berpusat pada siswa ) menjadi : problem solver,
ion maker, investigator, documentaria, berperan sebagai rja sesuai dengan bidang ilmu; Long – term ( Jangka
g), panjang waktu proses pembelajaran yang bervariasi; egrasi dengan isu-isu nyata; mengembangkan
pilan dunia nyata, dengan berbagai keterampilan yang oleh : seperti kemampuan bekerja dengan baik dengan
ain, membuat keputusan bijaksana, mengambil inisiatif, memecahkan masalah yang komplek; memungkinkan
k berbagai gaya belajar, sehingga bisa diakses oleh semua
ik dan Tindak Lanjut
nda mempelajari materi di Kegiatan Belajar 1 ini, apa an dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek (PBL) diterapkan di sekolah Anda? Dan Tuliskan saran serta
t Anda berdasarkan referensi dan data-data factual yang Anda cari di sumber lain termasuk
sumber-di internet! n
mbu kunci jawaban latihan: terint
keteram diper orang l
untu siswa
G. Umpan Bal Setelah A kelebih jika pendapa dapat sumber
H. Kunci Jawaba Rambu-ra
1. Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang mendukung adanya keterlibatan siswa. Pembelajaran berbasis proyek meningkatkan keterlibatan siswa karena:
• Pertama, siswa berkembang dengan baik jika mereka memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ahli, atau yang menyebutnya "menggali pengetahuan". Siswa yang mengerjakan proyek akan cenderung untuk mempelajari lebih lanjut tentang proyek sampai pada produk akhir
(29)
mereka. Siswa akan menerjemahkan informasi yang mereka temukan dalam kehidupan nyata dan kemudian berbagi dengan orang lain.
• Kedua, proyek merupakan kesempatan untuk melakukan penyelidikan otentik dan presentasi. Siswa akan memiliki alasan yang jelas untuk belajar sesuatu dan sekaligus untuk menyajikan hasil pembelajaran mereka. Siswa mengidentifikasi masalah nyata untuk mencari tahu dan melakukan penyelidikan melalui sumber-sumber informasi (misalnya, wawancara, situs internet, artikel majalah, dan sumber-sumber primer). Hal ini terjadi karena siswa sedang melakukan penelitian mereka sendiri sehingga mereka menemukan hubungan antara kondisi nyata dengan pemasalahan yang mereka sedang pecahkan sendiri.
• Ketiga, belajar adalah proses sosial. Kegiatan proyek ini akan membangun sikap berbagi dan belajar secara kolaboratif. Siswa akan sangat termotivasi ketika mereka diberi kesempatan untuk berbicara atau menyampaikan ide-ide mereka bersama dengan rekan-rekan mereka.
• Terakhir, proyek memungkinkan siswa untuk menjadi pembelajar aktif. Mereka mengambil alih, pertanyaan, membuat keputusan, menganalisis, berpikir kritis, membuat, menjadi pemikir bebas.
2. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar pembelajaran berbasis proyek ini efektif yaitu:
• mengarahkan siswa untuk menyelidiki ide-ide penting dengan memberikan pertanyaan penting.
(30)
• proyek dibedakan sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa
• proyek mendorong siswa bebas dalam melakukan presentasi proyek
• mendorong pada penggunaan berpikir kreatif, berpikir kritis, dan informasi keterampilan untuk menyelidiki, menarik kesimpulan tentang, dan membuat konten.
• menyambungkan ke dunia nyata dan isu-isu masalah otentik
(31)
Kegiatan Pembelajaran 2:
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (Project Based Learning) Tanpa TIK
n
rta diklat diharapkan dapat menerapkan Pembelajaran Proyek (Project Based Learning) Tanpa TIK
tor Pencapaian Kompetensi
pelajari materi pada Kegiatan Pembelajaran 2 erta diklat diharapkan dapat:
laskan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) di kelas tanpa TIK;
erapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
di kelas tanpa TIK
ateri
Anda pernah melakukan pembelajaran berbasis proyek las Anda? Bagaimana implementasinya di kelas?
di kelas dapat dilakukan di kelas tanpa nakan TIK dan di kelas dengan memanfaatkan TIK. Pada
belajaran 2 ini hanya akan diuraikan tentang penerapan pembelajaran berbasis proyek tanpa unakan media dan fasilitas TIK.
A. Tujua Pese Berbasis
B. Indika
Setelah mem pes
1. menje
2. men
Learning)
C. Uraian M
Apakah (PBL) di ke Penerapan PBL menggu
Kegiatan Pem bagaimana mengg
Menurut Chaeruman, pembelajaran modern bukan berarti menggunakan teknologi modern. Konsep modern di sini artinya pembelajaran aktif berpusat pada siswa. Apa pun teknologi dan kurikulumnya, ruh pembelajaran aktif berpusat pada siswa. (http://news.okezone.com/read/2014/11/25/65/1070471/mengaj
(32)
ar-modern-tak-harus-pakai-teknologi-canggih diakses 18 Maret 2016). Dengan demikian, pembelajaran modern tetap bisa berjalan meski di daerah terpencil sekalipun dengan infrastruktur dan fasilitas terbatas. Sebab, yang terpenting bagaimana pembelajaran membuat siswa aktif bukan sekadar memanfaatkan teknologi saat mengajar.
Pembelajaran modern bukan berarti menggunakan teknologi modern. Walaupun tanpa teknologi modern, guru harus mampu membuat siswa berpikir kritis. Maka, guru harus bisa membuat model pembelajaran dengan sumber belajar seadanya. Contohnya, pembelajaran yang hanya menggunakan teknologi modern tapi sistem pembelajaran tradisional adalah para guru yang mengajar selama berjam-jam dengan menggunakan LCD proyektor. Sementara siswa hanya menjadi pendengar saja. Pada pembelajaran modern, guru harus bisa mendesain secara kreatif media ajar agar siswa aktif. Misalnya ada simulasi, permainan, diskusi, dan kerja kelompok.
Coba Anda ingat kembali konsep dan karakteristik dari pembelajaran berbasis proyek pada uraian materi Kegiatan Pembelajaran 1, apakah menurut Anda PBL ini merupakan salah satu pembelajaran modern? Tuliskan alasan Anda!
Berdasarkan konsep dan karakteristik dari PBL, tentu saja PBL merupakan salah satu pembelajaran modern. Seperti yang sudah disampaikan oleh Chaeruman, pembelajaran modern bukan berarti menggunakan teknologi modern. Tanpa teknologi modern, guru harus mampu membuat siswa berpikir kritis memanfaatkan sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitarnya.
………
………
………
………
………
………
(33)
Berikut ini PBL d ada di li
penerapan PBL te dan di
akan diuraikan bagaimana langkah-langkah penerapan engan memanfaatkan sumber dan media pembelajaran yang ngkungan sekolah yang sederhana. Secara umum dalam rdapat langkah-langkah yang harus dipersiapkan lakukan oleh guru. Perhatikan Gambar 2.1 berikut ini!
Gambar 2.1 Tahapan dalam PBL
Menurut Educational Technology Division-Ministry of Education Malaysia (200
berbasis proy pertanyaan penti membuat ren pembel
6) terdapat 6 langkah agar pelaksanaan pembelajaran ek (PBL) ini berhasil yaitu dengan mempersiapkan
ng terkait suatu topik maeri yang akan dipelajari, cana proyek, membuat jadwal, memonotor pelaksaan berbasis proyek (PBL), melakukan penilaian, dan valuasi pembelajaran berbasis proyek (PBL).
Mulai dengan pertanyaan penting (essential question) yaan ini merupakan pertanyaan yang akan menggugah
a dalam pembelajaran berbasis proyek. Menurut ucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman,
ulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan memberi penugasan peserta didik dalam melakukan itas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia
ulai dengan sebuah investigasi mendalam. Pengajar ar topik yang diangkat relefan untuk para peserta didik. ajaran
menge
Langkah 1. Pertan
ketertarikan sisw The George L pembelajaran dim yang dapat suatu aktiv nyata dan dim berusaha ag
(34)
Bebe pembelaja
• Ambil topik dunia nyata dan hal-penyeli
• Pertany • Membua
menjaw • Mem
harus memiliki makna dalam kehidu
rapa pertanyaan yang disarankan untuk memulai ran diantaranya yaitu:
hal yang mengarah pada suatu dikan yang mendalam .
aan didasarkan pada situasi atau topik yang autentik . t siswa merasa bahwa mereka membuat dampak dengan ab pertanyaan atau memecahkan masalah .
buat pertanyaan yang relevan bagi siswa. Pertanyaannya pan mereka pada saat itu.
toh bentuk pertanyaan penting berikut ini!
bel 2.1. Contoh pertanyaan penting (essential question) Perhatikan con
Ta
Mata Pelajaran Contoh Pertanyaan penting Bahasa Inggris • What is independence or
“merdeka” to you?
• Why is Shakespeare still so popular?
• What is “good writing”? • What does it mean by “to
come of age”?
• How does literature reflect the times in which it is written?
• How do we persuade others? Matematika • Apakah desain terbaik
untuk suatu gedung sekolah masa depan?
(35)
membeli atau menyewa mobil ?
• Bagaimana seharusnya bentuk pajak dilakukan ? • Bagaimana pejalan kaki
dapat menentukan jarak terpendek antara dua tempat ?
IPA • Terbuat dari apakah bumi kita?
• Bisakah kita memprediksi cuaca?
• Seberapa baik air yang kita minum?
• Bagaimana seharusnya jembatan dirancang untuk situasi sekarang ini?
• Bagaimana kita dapat menghentikan penyebaran penyakit menular ?
Langkah 2 Merancang Perencanaan untuk Proyek (Plan)
Ketika merancang proyek, penting untuk memilih standar isi sesuai kurikulum. Melibatkan siswa dalam proses perencanaan akan membuat siswa merasa memiliki proyek dan memiliki peran aktif dalam menentukan kegiatan proyek ini. Pilihlah aktivitas yang mendukung pertanyaan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Memberitahu bahan dan sumber belajar yang dapat diakses oleh siswa.
(36)
Menurut The George Lucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman, perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
Berikut ini contoh bentuk perencanaan suatu proyek.
Nama Proyek:
………... Nama Guru:
………... Subyek:
………
1. Pendahuluan Proyek
(Apa yang akan dilakukan siswa dan mengapa siswa melakukan itu?)
(37)
2. Pertanyaan Penting
(Sebuah pertanyaan yang harus menginspirasi siswa,
mengharuskan mereka untuk melakukan penelitian, dan
menghubungkan dengan isu-isu kehidupan nyata)
3. Produk (Hasil)
(Apa yang ingin siswa lakukan/tulis/buat/bangun?)
4. Tujuan Pembelajaran
(Apa yang akan dipelajari siswa?)
5. Jadwal (Timeline)
Sesuai dengan kurikulum
(38)
(tanggal dan bagian-bagian penting dari proyek)
6. Personalisasi
(Catatan bagi siswa yang memerlukan dukungan khusus)
7. Tempat Pameran
(Tempat yang akan dijadikan pameran hasil proyek siswa)
8. Perencanaan Pameran
(Bagaimana pameran ini di promosikan, bagaimana siswa akan memamerkan hasil proyeknya, dan siapa saja yang akan
diundang saat pameran?)
(39)
9. Kriteria Penilaian
(Bagaimana menilai tujuan pembelajaran?)
Catatan: JIka ada item yang kurang silahkan ditambahkan
sesuai dengan kondisi sekolah.
Langk
Materi Kurikulum:
Keterampilan:
ah 3 Buat Jadwal Proyek (Schedule)
Jadwal kegiatan yang akan dilakukan untuk melaksanakan proyek akan sangat membantu untuk mengarahkan siswa dalam mengerjakan proyek tersebut. Membimbing siswa untuk melaksanakan proyek sesuai jadwal yang telah direncanakan namun juga tidak membatasi kreativitas siswa dalam melakukan proyek terseb
Menurut
ut.
The George Lucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman, pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
(40)
(2) membuat deadline penyelesaian proyak, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
Berikut contoh jadwal sebuah proyek.
Waktu Penyampaian Materi Penilaian Minggu
ke 1
• Siswa belajar prinsip dasar ekonimi (permintaan dan penawaran)
• Siswa memilih buku-buku referensi
• Qius (5 soal benar salah)
Minggu ke 2
• Siswa melanjutkan belajar prinsip-prinsip ekonomi
• Siswa membaca buku-buku referensi dalam kelompok kecil (masing-masing dua atau 4 orang siswa)
• Siswa membuat/mengisi survei terkait dengan
topik-topik menarik dalam ekonomi
• Quis
• Aktivitas diskusi
Minggu ke 3
• Siswa mendefinisikan istilah-istilah ekonomi berdasarkan hasil survei
• Siswa melakukan
penelitian yang lebih luas
• Siswa
mendapatkan 5 definisi dan 7 contoh ekonomi dari berbagai sumber yang diperoleh
• Tanggapan dari diskusi
(41)
Minggu ke 4
• Siswa membagikan
pengetahuannya tentang prinsip ekonomi yang diperoleh
• Siswa melanjutkan penelitiannya
• Quis
• Evaluasi (1/3 umpan balik guru, 1/3 umpan balik siswa, 1/3 hasil quis
berpasangan)
• Tanggapan hasil diskusi
kelompok Minggu
ke 5
• ….. • ……
• •
• •
• •
Langkah 4 Memantau Siswa dan Kemajuan Proyek (Monitor)
Memfasilitasi proses dan menanamkan cinta untuk belajar dapat dilakukan dengan mengajarkan siswa bagaimana untuk bekerja sama. Biarkan siswa memilih peran utama mereka tapi bertanggung jawab dalam interaktivitas untuk peran kelompok lain. Ingatkan siswa bahwa setiap bagian dari proses milik mereka dan membutuhkan keterlibatan total mereka. Guru berperan menyediakan sumber belajar, membimbing dan menilai proses melalui rubrik tim dan rubrik proyek. Rubrik tim menyatakan harapan masing-masing anggota tim sementara rubrik proyek mengacu pada persyaratan evaluasi proyek. Dengan demikian, persyaratan tersebut harus dibuat jelas untuk memastikan keberhasilan
Menurut
dalam proyek-proyek mereka.
The George Lucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman, pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor
(42)
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting
Langkah 5 Menilai Penilaian Hasil (Assesment The Outcome)
Penilaian memungkinkan seseorang untuk mengevaluasi kemajuan yang dicapai dan sebagai umpan balik siswa untuk mengetahi seberapa baik siswa memahami informasi dan apa yang mereka butuhkan untuk diperbaiki. Penilaian juga membantu guru untuk mengajar le
Menurut T
bih efektif.
he George Lucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman, penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Contoh instrumen penilaian proyek
(43)
Rudi,http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article &id=322:pjbl-smp&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Contoh rubrik penilaian proyek berdasarkan format/instrument di atas
(44)
Sumber:
Rudi,http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article &id=322:pjbl-smp&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Langkah 6: Evaluasi Pengalaman (Evaluation)
Refleksi adalah bagian yang sangat penting dari proses pembelajaran. Menurut The George Lucas Educational Foundation (2005) dalam Nurohman, pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta
(45)
untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada t
engguna
a. Tahapan Perencanaan Tahap
umumny untuk pemb awal i proses be
Dikataka me
ha pemb
Langkah – langkah perencanaan 1. Merumuskan t
2. Menga 3. Merumu
ahap pertama pembelajaran.
dalam penerapan PBL di kelas hampir sama dengan yang oleh Nurhayati & Setiawan (2015), bahwa dalam aan pembelajaran berbasis proyek di kelas dengan
rikulum 2013 perlu dilakukan beberapa langkah yang kan antara lain: tahapan perencanaan, tahapan anaan dan tahapan evaluasi dan penilaian dengan
kan pendekatan e-pembelajaran.
perencanaan tidak berbeda dengan pembelajaran a, akan tetapi karena dalam pembelajaran ini bertujuan
mengerjakan suatu proyek maka keluasan elajarannya tentu akan lebih bersifat kompleks. Tahapan
ni merupakan tahap yang sangat penting untuk setiap rikutnya.
n penting karena tahap perencanaan ini sangat mpengaruhi kualitas hasil pembelajaran. Tahap perencanaan
dirancang secara sistematis sehingga pelaksanaan elajaran dapat berjalan secara optimal.
dirancang sebagai berikut: ujuan pembelajaran atau proyek
nalisis karakteristik siswa skan strategi pembelajaran Tahapan
disampaikan pelaksan penerapan ku harus dilaku pelaks
m
(46)
4. Me 5. Mer
menentukan jenis media apa yang akan dig 6.
b. Tahap Pe
mbuat lembar kerja (jobsheet)
ancang kebutuhan sumber belajar dalam hal ini bisa unakan
Merancang alat evaluasi laksanaan
Setelah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran direncanakan, tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan. Diperuntukan agar yang tujuan yang direncanakan tercapai aan agar peserta didik mampu n pengalaman belajar yang kompleks.
kegiatan yang harus dilakukan dalam tahap ksanaan:
rsiapkan sumber belajar yang diperlukan dalam hal ini jar berbasis TIK misalnya bahan belajar buku atau media alat peraga
2. Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja
Mengelompokkan peserta didik sesuai dengan tugas
masing-rjakan proyek
p Evaluasi dan Penilaian
rakhir adalah tahap evaluasi. Agar pendidik atau guru i seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai, maka atau guru harus melakukan evaluasi. Supaya hasil i dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran maka
akukan sesuai prosedur evaluasi yang benar. da dasarnya tiga langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek. Pada dasarnya, evaluasi
maka dilakukan tahapan pelaksan merasaka
Beberapa pela
1. Mempe
guru mengembangkan bahan bela
3.
masing 4. Menge
c. Taha
Tahapan te mengetahu pendidik evaluas
evaluasi harus dil Jadi, pa
(47)
pembe kegiatan p peserta d berba bersi
komponen harus dibuatka
Berikut ini contoh RPP yang men berbasis proye
https://www.academia.edu/7694199/
lajaran bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu embelajaran dan juga untuk menilai kemajuan belajar idik. Mengingat yang digunakan adalah pembelajaran sis proyek, maka proyek yang dikerjakan peserta didik fat kompleks terdiri atas berbagai pekerjaan, sehingga setiap
jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik n instrumen evaluasinya secara lengkap.
ggunakan strategi pembelajaran k yang diunggah oleh Gayus Purwanto di
Contoh_RPP_Pembelajaran_b erbasis_Proyek diakses tanggal 18 Maret 2016.
(RPP)
: X / 2
: Matematika-Wajib Topik : Geometri
tu : 4 × 45 menit
mpetensi Inti SMA kelas X:
enghayati dan mengamalkan ajaran agama yang utnya
, disiplin, tanggung jawab, ntun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan unjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Wak
A. Ko 1. M
dian
2. Mengembangkan perilaku (jujur peduli, sa
(48)
berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
n, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural da bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan inatnya untuk memecahkan masalah.
olah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah an ranah abstrak terkait dengan pengembangan ri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
petensi Dasar
Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya
iri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan a.
2.2 Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan salah yang berbeda dan kreatif
ndeskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik aris dan bidang melalui demonstrasi
akan alat peraga atau media lainnya ggunakan berbagai prinsip bangun datar dan
am menyelesaikan masalah nyata berkaitan ngan jarak dan sudut antara titik, garis dan bidang.
ator Pencapaian Kompetensi.
1. Menemukan konsep jarak antara titik dengan titik, titik dengan garis, titik dengan bidang, garis dengan garis. 2. Menemukan konsep sudut antaragaris dengan garis dan
buda
kebangsaa dan
pa m 4. Meng
konkret d da
mampu
B. Kom 2.1
d nyat ma 3.13. Me
dan g menggun 4.13. Men
ruang dal de
(49)
garis dengan bidang melalui demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya
3. Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi
pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep menentukan jarak dan sudut antara titik dan garis dan bidang
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran geometri ini diharapkan siswa dapat:
1. Menuliskan definisi jarak duatitik, titik dengan garis, titik dengan bidang, garis dengan garis.dengan kalimat sendiri.
secara tepat, sistematis, dan menggunakan simbol yang benar.
2. Mengimplementasikan konsep jarak 2 titik, titik dengan garis, titik dengan bidang, garis dengan garis dalam pemecahan masalah matematika non rutin.
E. Materi Matematika 1. Materi Prasyarat
- Konsep pythagoras
- Konsep perbandingan trigonometri 2. Materi Pokok
rak antara dua titik
arak antara titik dengan garis ak antara titik dengan bidang Jarak antara garis dengan garis
Metode Pembelajaran
atan pembelajaran adalah pendekatan saintifik
ic). Pembelajaran berbasis proyek (Project Based
) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis
- Ja
- J
- Jar
-F. Model/ Pendek (scientif Learning
(50)
G. Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Kegiatan
Pendahulua n
Pra Pembelajaran
1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.
2. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya
memahami Geometri
khususnya materi jarak dan sudut antar titik dan garis dan bidangdan
mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
4. Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan
termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses
pembelajaran berlangsung. 5. Guru melakukan apersepsi
dengan melakukan
pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali.
10 menit
Inti Fase-1: Penentuan Pertanyaan Mendasar
Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi
pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajarnya yang bermuara pada penugasan peserta didik dalam
melakukan suatu aktivitas.
170 menit
(51)
Bagaimana menentukan jarak antara titik dengan garis?
Bagaimana menentukan jarak titik dengan bidang?
Bagaimana menentukan jarak antara garis dengan bidang?
Bagaimana menentukan jarak antara bidang dengan bidang? Fase-2.Mendesain
Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
• Guru Mengorganisir siswa kedalam kelompok-kelompok yang heterogen (4-5) orang. Heterogen berdasarkan tingkat kognitif atau etnis • Guru memfasilitasi setiap
kelompok untuk menentukan ketua dan sekretaris secara demokratis, dan
mendeskripsikan tugas masing-masing setiap anggota kelompok. • Guru dan peserta didik
membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam proses penyelesaian proyek. Hal-hal yang
disepakati: pemilihan aktivitas, waktu maksimal yang direncanakan, sanksi yang dijatuhkan pada
(52)
pelanggaran aturan main, tempat pelaksanaan proyek, hal-hal yang dilaporkan, serta alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek
Fase-3. Menyusun Jadwal
(Create a Schedule)
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat jadwal aktifitas yang mengacu pada waktu maksimal yang
disepakati.
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyusun langkah alternatif, jika ada sub aktifitas yang molor dari waktu yang telah
dijadwalkan.
• Guru meminta setiap
kelompok menuliskan alasan setiap pilihan yang telah dipilih.
Fase-4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
• Guru Membagikan Lemba Kerja siswa yang berisi tugas peroyek dengan tagihan: 1) menuliskan informasi yang secara eksplisit dinyatakan dalam tugas, 2) menuliskan beberapa pertanyaan yang terkait dengan
masalah/tugas yang diberikan, 3) menuliskan konsep-konsep/prinsip-prinsip matematika
berdasarkan pengalaman belajarnya yang terkait
(53)
dengan tugas, 4) mengaitkan konsep-konsep yang
dinyatakan secara eksplisit dalam tugas dengan konsep-konsep/prinsip-prinsip yang dimiliki oleh siswa
berdasarkan pengalaman belajarnya, 5) melakukan dugaan-dugaan berdasarkan kaitan konsep poin 4), 6) menguji dugaan dengan cara mencoba, 6) menarik
kesimpulan
• Guru memonitoringterhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek
dengan cara melakukan skaffolding jika terdapat kelompok membuat langkah yang tidak tepat dalam
penyelesaian proyek.
Fase-5. Menguji Hasil
(Assess the Outcome)
• Guru telah melakukan
penilaian selama monitoring dilakukan dengan mengacu pada rubrik penilaian.yang bertujuan: mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Fase-6. Mengevaluasi Pengalaman
(54)
berkelompok melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Hal-hal yang direfleksi adalah kesulitan-kesulitan yang dialami dan cara mengatasinya dan perasaan yang dirasakan pada saat menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Selanjutnya kelompok lain diminta menanggapi
Penutup • Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan hasil temuan barunya, • Guru memberikan tugas
proyek pada buku halaman 312 untuk dikerjakan selama satu minggu
10 menit
H. Alat/M 1. Mistar, 2. Lemb
I. Penilai 1.
dan 2.
N o
edia/Sumber Pembelajaran busur, klinometer
ar penilaian
an Hasil Belajar
Teknik Penilaian: pengamatan, penugasan (proyek) tes tertulis
Prosedur Penilaian: Aspek yang
dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian 1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam
pembelajaran
Pengamatan Selama pembelajara n dan saat diskusi
(55)
geometri. b. Bekerjasama
dalam kegiatan kelompok. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
c.
2. P
sim
engetahuan a. Menjelaskan
konsep
menentukan jarak antara titik dan garis dan bidang
secara tepat, sistematis, dan
menggunakan bol yang benar.
b. Menentukan jarak antara titik dan garis dan bidang
secara tepat dan kreatif.
Penugasan dalam bentuk proyeks dan tes
Pengamatan proses
pelaksanaan proyek
pembelajara n
Hasil akhir dalam presentase dan laporan
(56)
3. Keterampilan a. Terampil
menerapkan konsep/prinsi p dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran.
Pengamatan Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
J. Instrum Tes t
(conto
Wani dengan
berbentuk bal pita
langit k Ji
tingginya 3 meter. 1. Sket
2. Ident oleh Wan untu
4. Dengan m panja Wani 5. Jika
en Penilaian Hasil Belajar ertulis
h soal)
hendak merayakan ulang tahunnya yang ke-17 memberikan dekorasi pada kamarnya yang
ok. Dekorasinya berupa menghubungkan dari sebuah lampu yang terletak di tengah
langit-amar dengan titik sudut pada bagian lantai klangit-amar. ka langit-langit kamar berukuran 2,4 x 1,8 meter, dan
salah masalah Wani dalam sebuah gambar!
ifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi i!
3. Tuliskan strategi–strategi yang bisa digunakan Wani k menyelesaikan masalah!
enggunakan salah satu strategi, berapakah ng pita minimal yang perlu dipersiapkan oleh seandainya Wani diminta oleh temannya untuk akukan hal yang sama pada kamar temannya yang mel
(57)
ukurann oleh Wa Alterna
ya berbeda, tuliskan cara yang dapat digunakan ni untuk menyelesaikan masalah temannya.
tif Pedoman Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor
a
Ji de b
Sketsa yang dibuat oleh siswa
ka siswa mampu membuat sketsa ngan baik,skornya 2
Jika siswa mampu membuat sketsa tapi elum tepat,skornya 1
Jika siswa tidak mampu membuat sketsa,skornya 0
2
b
Ji
Ji pe
Masalah-masalah yang dikemukakan oleh siswa
ka siswa mampu mengemukakan masalah dan berkaitan dengan persoalan,skornya 2
ka siswa mampu mengemukakan masalah tapi tidak sesuai dengan
rsoalan yang diminta,skornya 1
Jika siswa tidak mampu mengemukakan masalah, skornya 0
2
c
b str se d Ji
Strategi-strategi yang dikemukakan oleh siswa
Jika siswa mampu mengemukakan strategi pemecahan masalah dan
erkaitan dengan persoalan,skornya 2 Jika siswa mampu mengemukakan
ategi pemecahan masalah tapi tidak suai dengan persoalan yang
iminta,skornya 1
ka siswa tidak mampu mengemukakan strategi pemecahan masalah, skornya 0
(58)
Alternatif jawaban :
Siswa menggunakan sketsa untuk
y
kam
m
s Den dapat me P
= d
menyelesaikan masalah dan
memberikan simbol-simbol matematika ang sesuai
Misalnya siswa memberikan nama lampu dengan titik P, langit-langit
ar adalah bidang EFGH dan lantai kamar adalah bidang ABCD.
Siswa dapat mengidentifikasi masalah, bahwa pemecahan masalahnya dengan
enghitung panjang PA, PB, PC, dan PD kemudian menjumlahkannya.
Menghitung panjang PA dengan
menggunakan segitiga AEP yang berupa egitiga siku-siku.
gan melihat sketsa yang ada siswa lihat bahwa garis PA, adalah sisi miring dari segitiga AEP.
anjang PE :
PE2 = (½ EF)2 + (½ EH)2 = (½(2,4))2 + ( ½ (1,8))2
2 + (0,9)2 = 1,44 + 0,81
2,25 PE =
= (1,2)
25 , 2
= 1,5 meter Panjang AP : AP2 = PE2 + AE2 = (1,5)2 + 32
2
2
2
2 2
2
2 2
2 = 2,25 + 9
(59)
= 11,25 HB = 11,25
= PD, maka PB = PC = PD =
Karena AP = PB = PC
25 , 11
Dengan demikian panjang pita = AP + PB + PC + PD = 4xAP =
4x 11,25 ≅13,416meter
Keterangan :
Nilai 0 diberikan jika siswa tidak mampu melaksanakan prosedur yang diminta Nilai 1 diberikan jika siswa mampu melaksanakan prosedur yang diminta tetapi hanya sebagian
ilai 2 diberikan jika siswa mampu elaksanakan prosedur yang diminta engan benar
2
N m d
Siswa mungkin memberikan alternatif jawaban yang lain dengan
atokannya. Masing diberikan pedoman penilaian holistik yang memuat proses
ecahan yang terutama meliputi man, komunikasi matematis tan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta
epatan strategi memecahkan salah dan hasil akhir
menggunakan segitiga yang lain sebagai p
penskoran dengan mengacu pada pem
pemaha (ketepa ket ma e.
dikemu
d
Ide umum pemecahan masalah yang kakan oleh siswa
Jika siswa mampu mengemukakan ide pemecahan masalah dan berkaitan
engan persoalan,skornya 2
(60)
Jika siswa mampu mengemukakan
emecahan masalah tapi tidak sesuai an persoalan yang diminta,skornya ika siswa tidak mampu mengemukakan ide pemecahan masalah, skornya 0
idep deng 1 J Ma Kelas/Semester Tahu Waktu P Bubuhkan tand N o
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP ta Pelajaran : Matematika
: X/2
n Pelajaran : 2013/2014 engamatan :
a √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Nama Siswa
Sikap Aktif Bekerjas
ama
Toleran Kreatif K
B B S
B K B
B S B
K B
B S B
K B
B S B 1 Ali dd mu in
2 Rudi
3
4
Keterangan: KB : Kur
Indikator sikap a
1. Kurang bagia 2. Baik
d
3. Sangat b menyeles konsi
ang baik B : Baik SB : Sangat baik ktif dalam pembelajaran geometri
baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil n dalam pembelajaran
jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian alam pembelajaran tetapi belum konsisten
aik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam aikan tugas kelompok secara terus menerus dan sten
(61)
Indikator sika
1. Kurang baik beke
2. Ba be be
3. Sangat ba bekerjasa
menerus dan ajeg/
Indika yang berb
1. Kurang terhadap 2. Baik ji
toleran dan kreati 3. Sangat baik
bersikap t berbed
Indikator s yang berb
p bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
jika sama sekali tidak berusaha untuk rjasama dalam kegiatan kelompok.
ik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk kerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih lum ajeg/konsisten.
ik jika menunjukkan adanya usaha
ma dalam kegiatan kelompok secara terus konsisten.
tor sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah eda dan kreatif.
baik jika sama sekali tidak bersikap toleran proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
ka menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
f tetapi masih belum konsisten.
jika menunjukkansudah ada usaha untuk oleran terhadap proses pemecahan masalah yang a dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.
ikap kreatif terhadap proses pemecahan masalah eda dan kreatif.
g baik jika sama sekali tidak memunculkan ide terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
menunjukkan sudah ada usaha untuk
culkan ide terhadap proses pemecahan masalah kreatif tetapi masih belum konsisten.
ika menunjukkansudah ada usaha untuk culkan ide terhadap proses pemecahan masalah
da dan kreatif secara terus menerus dan .
1. Kuran kreatif. 2. Baik jika
memun
yang berbeda dan 3. Sangat baik j
memun yang berbe konsisten
(62)
NGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN Pelajaran : Matematika
Semester : X/2
lajaran : 2013/2014 ngamatan :
√ pada kolom-kolom sesuai hasil
Nama Siswa
Keterampilan LEMBAR PE
Mata Kelas/ Tahun Pe Waktu Pe
Bubuhkan tanda pengamatan.
No
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah
KT T ST 1 Alimuddin
2 Rudi 3
Ketera KT : Kura T : Tera ST : San
Indikato
pemecahan masalah yang rel menentu
1. Kur
ngan:
ng terampil mpil
gat terampil
r terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi evan yang berkaitan dengan kan jarak antara titik dan garis dan bidang.
angterampiljika sama sekali tidak dapat menerapkan ep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang van yang berkaitan dengan menentukan jarak antara
dan garis dan bidang. kons
rele titik
(63)
2.
masala jarak 3. Sanga
menera masala jara
Terampiljika menunjukkan sudah ada usaha untuk
menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan h yang relevan yang berkaitan dengan menentukan antara titik dan garis dan bidang tetapi belum tepat.
t terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk pkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan h yang relevan yang berkaitan dengan menentukan k antara titik dan garis dan bidang dan sudah tepat.
(64)
LEMBAR KERJA PROYEK endidikan : SMA
Semester : X / 2
Pelajaran : Matematika-Wajib : Geometri
: 4 × 45 menit
ok : ... Kelompok :......
lompok : ... Langkah-langkah penyelesaian proyek:
. Siapkan alat/bahan untuk penyelesaian proyek 2. Tentukan objek yang akan diamati
Lakukan pengukuran berdasarkan jenis tugas yang diberikan
4. Menyajikan hasil pengukuran dalam Lembar Kerja Proyek
Diskusikan dan simpulkan hasil pengukuran 6. Sajikan hasil diskusi dalam diskusi kelas
kan hasil pengukuran ke dalam Tabel dibawah ini Hasil pengukuran
jarak
Besar sudut yang terbentuk
Keterangan Satuan P
Kelas/ Mata Topik Waktu Kelomp Tugas Nama Ke
1 3.
5.
Saji No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(65)
Jarak t Besar S Jarak
erpendek : ... udut : ...
Terpanjang : ... ...
impulan :
... ... ... ... ...
ggota Kelompokmu disini : ...
... ... ... Besar Sudut : ...
Kes
... ... ... ... ...
Tuliskan An 1.
2. ... 3. ... 4.
Bagaimana sesua
Tulisk
…………
dengan contoh RPP di atas? Apakah menurutmu sudah i dengan langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis proyek?
an saran dan pendapatmu di sini!
……… ……… ……… ……… ……… ………
……… ……
(66)
D. Aktivitas Pembel Setelah
ajaran
Anda mempelajari uraian materi pada Kegiatan ran 2 ini, pilihlah sebuah topik yang akan dijadikan royek pada siswa. Buatlah sebuah rencana proyek yang akan
an kepada siswa.
E. s/Tugas
soal latihan berikut ini untuk menguji sejauhmana saan materi pada Kegiatan Pembelajaran 2 ini!
ah awal dalam merencanakan pembelajaran berbasis yek yaitu menyusun/membuat pertanyaan penting
tial question). Menurut Anda mengapa
sun/membuat pertanyaan penting (essential question) upakan salah satu langkah yang penting dalam penerapan
elajaran berbasis proyek?
erupakan suatu alat yang dapat digunakan dalam otentik dalam pembelajaran berbasis proyek. urut Anda mengapa rubrik dapat digunakan sebagai alat
an otentik?
F. man
belajaran modern bukan berarti menggunakan teknologi . Walaupun tanpa teknologi modern, guru harus
membuat siswa berpikir kritis dan membuat model belajaran dengan sumber belajar yang ada dan sederhana.
h-langkah penerapan pelaksanaan pembelajaran PBL ki beberapa langkah yaitu dengan mempersiapkan
penting terkait suatu topik maeri yang akan ri, membuat rencana proyek, membuat jadwal, Pembelaja
p
Anda berik
Latihan/Kasu Kerjakanlah pengua
1. Langk pro (essen
menyu mer pemb 2. Rubrik m
penilaian Men penilai
Rangku • Pem
modern mampu pem • Langka
memili
pertanyaan dipelaja
(67)
mem m
. Umpan Berdasa proyek, p m
permasala dengan fasilitat Anda deng
. Kunci J Rambu-r 1. Proy
atas Perta proses
onotor pelaksaan PBL, melakukan penilaian, dan engevaluasi PBL.
G Balik dan Tindak Lanjut
rkan langkah-langkah penerapan pembelajaran berbasis ada langkah mana yang menurut Anda masih dirasakan emiliki kendala dalam penerapannya? Identifikasilah
han yang dirasakan dan silakan Anda diskusikan peserta pelatihan lainnya atau tanyakanlah pada
or Anda saat tatap muka serta lengkapilah pemahaman an mencari dari berbagai sumber (buku atau internet).
H awaban
ambu kunci jawaban:
ek pembelajaran berbasis proyek yang baik dibangun di pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing oleh guru .
nyaan penting (essential question) merupakan pusat penyelidikan dan datang sebelum memutuskan kegiatan proyek . Tentunya hasil proyek didorong oleh
aan atau masalah pernyataan penting .
Pembelajaran berbasis proyek, pertanyaan penting aik harus mendorong melakukan proyek, menangkap
oyek atau " ide besar" proyek, mengarahkan siswa menguasai konten dan keterampilan yang gkinkan mereka dapat menjawab pertanyaannya, dan salahan yang tidak mudah untuk dipecahkan atau awab.
pertany
Dalam yang b tema pr untuk memun perma dij
(68)
Pertanyaan penting juga dapat menciptakan kerangka kerja dan lingkungan nyata dimana siswa belajar sehingga akan mendorong proses penyelidikan dan mendorong siswa untuk mengambil pilihan yang bijaksana antara pilihan-pilihan yang ada berdasarkan kriteria yang jelas, mensintesis yaitu menciptakan versi baru atau berbeda, dan menganalisis yaitu mengembangkan pemahaman yang menyeluruh dan kompleks melalui pertanyaan. Pertanyaan penting akan memicu rasa ingin tahu dan rasa heran yang berasal dari keinginan untuk memahami masalah. Jika jawaban untuk pertanyaan penting tidak dapat ditemukan maka mereka harus diciptakan jawaban tersebut.
2. Penilaian otentik berhubungan erat dengan pengalaman nyata sehari-hari. Penilaian otentik merupakan penilaian berbasis kinerja. Guru mengamati siswa dalam proses mengerjakan sesuatu karya nyata, memberikan umpan balik, memonitor pelaksanaan umpan balik, dan melakukan evaluasi yang sesuai. Rubrik adalah alat penilaian otentik yang dirancang untuk mensimulasikan aktivitas kehidupan nyata di mana siswa terlibat dalam memecahkan masalah kehidupan nyata. Hal ini sangat berguna dalam menilai kriteria yang kompleks dan subjektif. Penilaian formatif akan sangat baik jika diggambarkan dengan rubrik dan menjadi bagian yang berkelanjutan proses belajar mengajar. Alat penilaiannya terdiri dari skala penilaian, kriteria evaluasi dan deskripsi.
Mengapa menggunakan rubrik?
Rubrik melibatkan semua pemangku kepentingan dalam belajar dan dalam melakukan penilaian. Siswa secara
(69)
berpasangan dapat melakukan penilaian diri dan bertanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri. Siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Siswa akan memiliki ide yang lebih jelas tentang apa yang diharapkan secara spesifik dalam hal kinerjanya. Siswa dapat dilibatkan dalam proses merancang rubrik sehingga siswa belajar menjadi lebih fokus. Pihak-pihak terkait dapat memperoleh informasi yang jelas tentang penilaian siswa dan tujuan pembelajaran itu sendiri.
Untuk memastikan penggunaan yang efektif dari rubrik , libatkan siswa dalam hal berikut:
• Aturlah siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat orang atau lebih dan berikan mereka rubrik yang akan digunakan untuk suatu tugas tertentu
• Beritahulah siswa untuk membahas tugas yang telah diberikan dan mempresentasikan hasil kelompoknya kepada seluruh kelas .
• Libatkan siswa dalam membuat rubrik mereka sendiri untuk tugas kelas .
(70)
Kegiatan Pembelajaran 3:
NERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Base Learning/PBL) yang Mengintegrasikan TIK
A. Tujuan
P diklat diharapkan dapat menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PBL) yang mengintegrasikan TIK
B. I or Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Pembelajaran 3 p klat diharapkan dapat:
1 skan menjelaskan peran TIK dalam Pembelajaran sis Proyek (Project Based Learning/PBL);
2 rapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based ng/PBL) yang mengintegrasikan TIK.
C. U teri
Pada Kegiatan Pembelajaran 1 dan 2, telah diuraikan penjelasan tentang konsep pembelajaran berbasis proyek (PBL) beserta contoh penerapannya dalam kelas konvensional. Nah, pada K Pembelajaran 3 ini akan dibahas tentang penerapan PBL dengan mengintegrasikan TIK.
M t Anda apa yang dimaksud dengan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK? Apakah peran TIK dalam PBL ini? Berikut ini kita akan bahas bersama bagaimana TIK dapat digunakan dalam PBL dan akan membantu proses pembelajaran lebih menarik dan bermakana.
PE (Project
eserta
ndikat
eserta di . menjela
Berba . mene
Learni
raian Ma
egiatan
(1)
mengintegrasikan TIK. Makin banyaknya guru yang menguasai model pembelajaran yang pembelajaran berbasis proyek yang m ikan TIK, maka diharapkan makin bervariasi pola pem guru di kelas. Sehingga penerapan model pem n berbasis proyek yang mengintegrasikan TIK tersebut akan m dikan proses pembelajaran lebih menarik dan bervariasi serta meningkatkan minat belajar siswa.
engintegras belajaran belajara
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Chaer , Uwes A. 2012. Mengintegrasikan Teknologi Informasi
ikasi Dalam Pembelajaran. Pustekkom, Kemdikbud.
Chaer Uwes A. 2010. Pengembangan Rencana Pembelajaran
ntegrasikan TIK. Modul 3 Pelatihan Pengembangan
Konten Jardiknas Tingkat Nasional Tahun 2010. Pustekkom,
Division of Teaching and Learning Office of Curriculum, Standards, demic Engagement. 2009. Project-Based Learning:
Middle School Students to Engage in Deep and Active
. New York.
s.nyc.gov/documents/teachandlearn/project_base uman dan Komun uman, Yang Mengi Kemdiknas. and Aca Inspiring Learning http://school
dFinal.pdf diakses 7 Maret 2016
Eady, Michelle J & Lockyer, Lory. 2013. Tools for Learning:
y And Teaching Strategies. University of Wollongong.
Online.
tent.cgi?article=1413&context Technolog
Research
http://ro.uow.edu.au/cgi/viewcon
=asdpapers diakses tanggal 14 Februari 2015.
Educational Technology Division Ministry of Education, Malaysia. Project-Based Learning Handbook, "Educating the
l Learner"
http://www.moe.edu.my/btp/wp-2006.
Millennia
content/uploads/2011/07/Project%20Based%20Learning%20H
andbook/2%20-%20Project%20Based%20Learning%20Handbook.pdf, diakses 7
Nurhay etiawan, 2015. Pengembangan Model Pembelajaran IK. Pustekkom, Kementerian Pendidikan dan
Nur Pendekatan Project Based Learning Sebagai
nternalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon isika.
ault/files/132309687/project-Maret 2016.
ati & S Terintegrasi T Kebudayaan. ohman, Sabar. Upaya I Guru F http://staff.uny.ac.id/sites/def
(3)
Patton, Alec and Jeff Robin. 2012. Work That Matters The Teacher’s
Project-Based Learning. the Paul Hamlyn Foundation
http://www.innovationunit.org/sites/default/files/Teacher's%2 Guide To
0Guide%20to%20Project-based%20Learning.pdf, diakses 7
P ayus. Contoh RPP Pembelajaran Berbasis Proyek.
99/Contoh_RPP_Pembelajara
Maret 2016.
urwanto, G
https://www.academia.edu/76941
n_berbasis_Proyek diakses tanggal 18 Maret 2016.
Rudi. 2014. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ateri Statistika SMP. Widyaiswara LPMP Sulsel. Artikel
LPMP SulSel Edisi Desember 2014 ISSN. 2355-3189
dex.php?option=com_content
Dalam M E-Buletin
http://www.lpmpsulsel.net/v2/in
&view=article&id=322:pjbl-smp&catid=42:ebuletin&Itemid=215,
(4)
GLOSARIUM
Proyek : rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) dan dengan saat penyelesaian yang tegas
Eksperimen : percobaan yang bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya)
Eksplorasi : 1. penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan), terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan; 2. kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari situasi yang baru
Interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran
Inovasi : 1. pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan; 2. penemu-an baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
Sentralistis : berorientasi ke pusat (sentral)
Investigasi : penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya); penyidikan
(5)
Konstruktif : 1. bersangkutan dengan konstruksi;
2. bersifat membina, memperbaiki, membangun, dan sebagainya
Realistis : bersifat nyata (real); bersifat wajar
Kooperatif : 1. bersifat kerja sama; 2 bersedia membantu
Otonomi : pemerintahan sendiri; hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Autentik : 1 dapat dipercaya; 2 asli; tulen; 3 sah.
(6)