ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK IJARAH MULTIJASA DI BPR SYARIAH ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK IJARAH MULTIJASA DI BPR SYARIAH ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN - Test Repository

  

ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK IJARAH MULTIJASA

DI BPR SYARIAH ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

TUGAS AKHIR

Oleh:

PURI RISMA HATMASARI

  

NIM: 201-13-005

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK IJARAH MULTIJASA

DI BPR SYARIAH ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

TUGAS AKHIR

Disusun dan diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

  Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

Oleh:

PURI RISMA HATMASARI

  

NIM: 201-13-005

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  maka Tugas Ahir saudara: Nama : PURI RISMA HATMASARI NIM : 201 13 005 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul : ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK IJARAH

  MULTIJASA DI BPR SYARIAH ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN Dapat diajukan dalam sidang munaqasah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, 31 Agustus 2016 Pembimbing Abdul Aziz N.P., S.Ag.,MM.

  NIP. 19701028 200003 1 001

KEMENTERIAN AGAMA RI

  PENGESAHAN

ANALI SIS IMPLEMENTASI PRODUK IJARAH MULTIJASA DI BPR

SYARIAH ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

  

DISUSUN OLEH:

PURI RISMA HATMASARI

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga, pada tanggal 20 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Sidang : Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si _________ Sekretaris Sidang : Abdul Aziz N.P., S.Ag, MM _________ Penguji I : Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si _________ Penguji II : Fetria Eka Yudiana M.Si _________

  Salatiga, 31 Agustus 2016 Dekan FEBI IAIN Salatiga Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.

  NIP. 19740320 200312 1 001

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax.323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:akademik@iainsalatiga.ac.id

NIM: 201-13-005

PERNYATAAN KEASLIAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : PURI RISMA HATMASARI NIM : 201-13-005 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul : Analisis Implementasi Produk Ijarah Multijasa di BPR

  Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Seoanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilniah yang lazim.

  Salatiga, 31 Agustus 2016 Saya yang menyatakan, Puri Risma Hatmasari NIM: 201-13-005

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. PERSEMBAHAN

  Tugas akhir ini kupersembahkan kepada : 1. Kedua orang tua saya Ibu Kiswati dan Bapak Muhlasin yang selama ini memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

  2. Kepada kakek saya Ngatno yang selalu memberi semangat dan juga ikut membiayai aku selama ini.

  3. Kepada Exfan Hartanto seseorang yang selama kurang lebih 2 tahun ini mendampingi saya.

  4. Kepada teman-teman seperjuanganku yang saling mendukung dan memberi semangat.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah Nya kepada kita, shalawat serta salam swlalu kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma III Jurusan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam penulisan tugas akhir ini banyak melibatkan pihak yang membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  3. Bapak Alfred L., M.Si. selaku Ketua Jurusan D3 Perbankan Syariah 4.

  Bapak Abdul Aziz N.P., S.Ag.,MM. Selaku pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya demi terselesainya tugas akhir ini.

  5. Dosen – dosen yang memberikan ilmunya selama tiga tahun menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Bapak Edi Purnomo, selaku direktur PT. BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran beserta seluruh karyawan yang memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan kegiatan magang dan penulisan tugas akhir ini.

  

ABSTRAK

  Hatmasari, Puri Risma. 2016. Analisis Implementasi Produk Ijaroh Multijasa di

  BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran. Tugas Akhir, Fakultas

  Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D3-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: H. Abdul Aziz N.P., S.Ag, MM.

  Kata kunci: Implementasi, Produk Ijarah Multijasa

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan praktek Ijarah Multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Bagaimana praktek produk Ijarah Multijasa yang ada pada BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. 2) Perkembangan produk Ijarah Multijasa yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. 3) Strategi peningkatan produk Ijarah Multijasa yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Subyek penelitian adalah direktur, accounting, account officer, dan kabag SPI.

  Temuan penelitian imenunjukkan bahwa 1) Praktek pembiayaan Ijarah multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat, akad perjanjian yang digunakan akad

  

Ijarah dimana pihak bank dapat memperoleh ujrah atau imbalan atas manfaat jasa

  yang telah diberikan, serta menggunakan akad wakalah sebagai pelengkap. Pada prakteknya untuk pembiayaan Ijarah multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran sudah sesuai dengan syariah yang mengacu pada fatwa yang ditetapkan oleh MUI No 09 tahun 2000 tentang Ijarah dan fatwa MUI No 44 tahun 2004 tentang pembiayaan multijasa. Pembiayaan ini menggunakan Ijarah sebagai akadnya, yang mana pada fatwa DSN

  • – MUI tentang pembiayaan multijasa, hukumnya jaiz atau boleh menggunakan akad Ijarah . 2) Perkembangan nasabah

  

Ijarah multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat, jika melihat perkembangan

  nasabah Ijarah multijasa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terlihat pada tahun 2011 hanya ada 70 nasabah kemudian pada tahun berikutnya terdapat 91 nasabah dan sampai akhir tahun 2015 sudah mencapai 135 nasabah. Perkembangan nasabah Ijarah multijasa terlihat ada kenaikan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 30%. 3) Strategi peningkatan produk Ijarah multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran dengan menggunakan strategi pemasaran dalam mencari nasabah. Strategi yang digunakan sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2012:92) yaitu teori yang sering disebut dengan 7P antara lain Product, Price, Place, Promotion, Physical Evidence , people,dan process.

  DAFTAR ISI HALAMAAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN ..............................................................................iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................vi

KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii

ABSTRAK .....................................................................................................ix

DAFTAR ISI .....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xiii

  

I. PENDAHULUAN ........................................................................................1

A.

  Latar Belakang ....................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................5 D.

  Metode Penelitian ...............................................................................6 E. Sistematika Penulisan .........................................................................8

  

II. LANDASAN TEORI ...................................................................................10

A.

  Kajian Pustaka .....................................................................................10 B. Kajian Teoritik ....................................................................................13

  

III. LAPORAN OBJEK ......................................................................................29

  A.

  Gambaran Umum Perusahaan ..............................................................29 1.

  Sejarah Berdirinya BPR Syariah Artha Amanah Ummat ...............29 2. Visi, Misi dan Motto BPR Syariah Artha Amanah Ummat ............31 3. Tujuan didirikan BPR Syariah Artha Amanah Ummat...................31 4. Susunan Modal .............................................................................32 5. Susunan Kepengurusan .................................................................33 6. Struktur Organisasi .......................................................................35 7. Job Discription ..............................................................................36 B.

  Data-Data Deskriptif ............................................................................42 1.

  Produk-produk BPR Syariah Artha Amanah Ummat .....................42

  

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................................45

A.

  Praktek Ijarah Multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat ....................45 B. Perkembangan Nasabah Ijarah Multijasa .............................................52 C. Strategi Peningkatan Nasabah Produk Ijarah ........................................57 V. PENUTUP ...................................................................................................

  A.

  Kesimpulan .........................................................................................63 B. Saran ...................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................66

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Jumlah perkembangan nasabah drai tahun 2011 sampai tahun 2015,

  3 Tabel 2 Susunan kepengurusan BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, 33 Tabel 3 Perkembangan jumlah nasabah produk ijarah, 52

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Skema Ijarah yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran,

  20 Gambar 2 Struktur Organisasi PT BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran per Desember, 35

  Gambar 3 Grafik perkembangan produk Ijarah Multijasa yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, 52

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam mengajarkan pada pemeluknya untuk berperan aktif dalam

  mengembangkan ekonomi umat. Salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi umat di Indonesia adalah dengan pendirian bank syariah, pada saat pemerintah mengeluarkan paket kebijakan moneter yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia. Bank syariah didirikan dengan tujuan mempromosikan dan mengembangkan peranan prinsip-prinsip Islam dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lainnya.

  Menurut UU No.21 tahun 2008, bank syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah, Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pengertian lain bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa

  • –jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam (Muhammad, 2002:13).

  Dalam perkembangannya masyarakat menyambut hangat lahirnya bank syariah. Hal tersebut ditunjukkan oleh keterbukaan Bank Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan

  “dual banking system”, dimana bank

  konvensional diijinkan membuka unit usaha syariah dalam beroperasi (UU

  RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan). Kebijakan ini merupakan revisi atas UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Dengan adanya undang

  • – undang yang baru ini, bank syariah dapat lebih mantap untuk beroperasi dan bersaing dengan bank
  • – bank lain dalam menyediakan jasa perbankan bagi masyarakat (Cahyani dkk, 2013:8).

  BPR Syariah merupakan lembaga keuangan BPR yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan pada prinsip

  • –prinsip syariah dan dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Susanto, 2008:179). Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang saat ini telah banyak muncul dan berkembang di tengah
  • –tengah masyarakat. Bank tersebut beroperasi dengan memberikan jasa di bidang penyimpanan uang dan memberikan pinjaman kepada msyarakat dengan tingkat bunga yang berbeda – beda sesuai dengan kebijakan masing – masing bank.

  BPR Syariah Artha Amanah Ummat yang terletak di jalan HOS Cokroaminoto, Komplek Ruko Sisemut, Ungaran, adalah suatu badan yang bergerak di bidang penyediaan jasa simpanan dan pinjamam bagi para nasabahnya. BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran harus mengikuti kebutuhan nasabah yang semakin hari semakin bervariasi dengan memunculkan produk pembiayaan baru, misalnya pembiayaan

  

Ijarah multijasa. Pembiayaan multijasa adalah suatu kegiatan penyaluran

  dana dalam bentuk pembiayaan dengan menggunakan akad Ijarah . Dalam penyaluran jasa keuangannya antara lain: penyaluran jasa pendidikan, walimah, pergi haji, dan lain

  • – lain. Pembiayaan Ijarah multijasa ini dapat
digunakan nasabah untuk dana talangan guna memenuhi kebutuhan mereka yang harus segera dibayarkan. Dalam hal ini pembiayaan Ijarah multijasa merupakan salah satu produk yang dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat disaat kondisi keuangan sedang sulit.

  Sebenarnya produk yang ditawarkan pada Lembaga Keuangan ini berupa: produk lending (penyaluran dana) meliputi tabungan dan deposito, dan produk funding (penghimpun dana) meliputi pembiayaan Mudharabah

  

/ Musyarakah (bagi hasil), pembiayaan Ijarah (sewa), pembiayaan

Murabahah (jual beli), dan Qardh. BPR Syariah Artha Amanah Ummat

  Ungaran menawarkan banyak produk pembiayaan, namun fakta di lapangan ternyata menunjukkan bahwa dari segi peminatnya produk Ijarah menempati urutan ke dua setelah produk Murabahah. Hal ini bisa dilihat melalui tabel jumlah perkembangan nasabah dari tahun 2011 sampai dengan 2015 di bawah ini.

  Tabel 1.1 Jumlah perkembangan nasabah jumlah rekening 201 201 201 201 201 jenis produk

  1

  2

  3

  4

  5 101 113 154 Tabungan 746 865

  4

  5

  3 Deposito

  56

  71

  89 91 146 Murabahah 311 316 378 392 497

  Ijarah Multijasa

  70

  91 90 103 135 Musyarokah

  2

  4

  5

  5

  6 Musdharab ah

  1

  1

  2

  2

  3 Qardh

  1

  1

  1 Sumber : BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun produk

  Ijarah mengalami pasang surut peminat, contohnya pada tahun 2012 ke

  2013 produk tersebut justru mengalami penurunan nasabah. Namun di tahun 2014 dan 2015 justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor seperti sistem yang terjadi di dalamnya. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang akan disusun dalam tugas akhir ( TA ) yang berjudul

  : “ANALISIS IMPLEMENTASI PRODUK

  IJARAH MULTIJASA DI BPR SYARIAH ARTHA AMANAH UMM AT UNGARAN”.

B. Rumusan Masalah

  Peneliti dalam melaksanakan magang di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran akan memberikan permaslahan yang akan peneliti angkat dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana praktek produk Ijarah Multijasa di BPRS Artha Amanah

  Ummat Ungaran? 2. Bagaimana perkembangan produk Ijarah Multijasa di BPRS Artha

  Amanah Ummat Ungaran?

  3. Bagaimana strategi peningkatan produk Ijarah Multijasa di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran? C.

   Tujuan dan Kegunaan

  Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.

  Untuk mengetahui praktek produk Ijarah Multijasa yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

  2. Untuk mengetahui perkembangan produk Ijarah Multijasa yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

  3. Untuk mengetahui strategi peningkatan produk Ijarah Multijasa yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara ilmiah maupun secara praktis, adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

  1. Bagi Mahasiswa, untuk menambah wawasan dan pengalaman penaliti mengenai teori yang didapat selama berada di bangku perkuliahan, khususnya yang berhubungan dengan Ekonomi Islam.

  2. Bagi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, laporan ini bisa dijadikan pertimbangan dalam mengembangkan pencarian nasabah di masa yang akan datang.

  3. Bagi Perguruan Tinggi, dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai analisis implementasi produk Ijarah di BPRS dan dapat dijadikan tamabahan literatur dalam perpustakaan di IAIN Salatiga.

4. Bagi pihak lain, karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan mengambil topic yang sama.

E. Metode Penelitian 1.

  Sifat dan metode penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan maasalah yang ada sekarang berdasarkan data, dengan cara menyajikan, menganalisis dan menginterprestasikan data ( Narbuko, 2007:44).

  Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode deduktif (Sukardi, 2013:12). Metode deduktif adalah suatu proses yang dimualai dari pengetahuan yang bersifat umum, dan bertolak pada pengetahuan umum yang kita kehendaki menilai suatu kejadian yang khusus. Metode ini dipakai suatu dasar dalam mengolah data yang berkaitan dengan pedoman yang bersifat umum. Mengenai yang berhubungan dengan eksistensi penelitian dalam mengembangkan sistem dan metodenya. Metode ini peneliti gunakan untuk menganalisa data yang diperoleh sehingga menghasilkan kesimpulan yang berlaku umum ke khusus.

2. Lokasi Penelitian

  Suatu tempat yang dituju sebagai lokasi penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu peneliti mengambil lokasi penelitian di BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, Obyek dari penelitian ini adalah Analisis Implementasi Akad Ijarah .

3. Teknik Pengumpulan Data

  Data

  • – data yang dapat digunakan untuk mendukung suatu tujuan penelitian ini adalah : a.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara dan yang

  • – diwawancarai yang akan memberikan jawaban dari pertanyaan pertanyaan ( Moleong, 1998:135 ).

  Dalam wawancara ini peneliti akan bertanya tentang informasi seputar akad Ijarah yang ada di BPRS Artha Amanah Ummat. Peneliti mewawancarai kepada pihak yang bersangkutan langsung yang terdiri dari Account Officer, Direktur, Accounting, dan Kepala bagian SPI agar data yang didapat lebih akurat.

  b.

  Penggunan Dokumen Merupakan pedoman untuk mendapatkan data dan teori sebagai pendekatan dalam menguraikan variabel-variabel sehingga menjadi jelas atau dengan pengumpulan data yang diperoleh dari buku

  • – buku, literatur – literatur, surat kabar,
kamus, internet dan sumber lainnya yang memuat informasi yang mendukung dan relevan untuk digunakan dalam penelitian.

  c.

  Pengamatan Peneliti mengumpulkan data secara langsung pada obyek yang akan diteliti, kemudian melakukan pengamatan terhadap hal –hal yang bersangkutan dengan masalah yang akan diteliti.

  d.

  Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deduktif yaitu untuk menarik kesimpulan dari pengertian umum akad yang terjadi di BPRS Artha Amanah Ummat secara umum

  Ijarah

  ke khusus saja, peneliti menggunakan analisis kualitatif karena uraian atau penjelasan di dalam uraian tersebut tidak menggunakan data yang berwujud angka, analisis kualitatif merupakan gambaran obyek keadaan dan hasil masalah ynag akan diteliti ( Moleong, 1998:103).

F. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan : Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori : Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang teori

  • – teori yang mendukung terhadap analisis peneliti. Pada bagian ini diuaraikan mengenai akad Ijarah .

  Bab III Laporan Objek : Bab ini berisi tentang gambaran umum dan data deskriptif. Gambaran umum berisi tentang sejarah berdirinya PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN, visi dan misi, tujuan, susunan modal, susunan kepengurusan dan Struktur organisasi. Data Deskriptif data

  • – data yang mendukung akad Ijarah : perkembangan jumlah nasabah dari tahun ke tahun dan distribusi bagi hasil dari PT. BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran.

  Bab IV Analisis : Bab ini berisi tentang penjelasan akad Ijarah di BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran. Bab V Kesimpulan dan Saran : Bab ini menguraikan kesimpulan berdasarkan analisis tersebut, maka peneliti dapat menarik kesimpulan hasil penelitian. Sedangkan saran yaitu setelah adanya penelitian dan pengamatan keadaan serta situasi di BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran, maka peneliti bisa memberikan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Pahrudin, 2014, dalam skripsi

  yang mengangkat tentang Analisis Penerapan Akad Ijarah Pada

  Pembiayaan Ijarah di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Pekerja Pos Indonesia. Peneliti menyimpulkan bahwa dalam mekanisme pelaksanaan

  pembiayaan Ijarah merupakan pembiayaan yang dilakukan tanpa perlu adanya uang muka atau dana angsuran dana mengendap. Disamping itu, pihak KOSPPI mengharuskan dana yang digunakan nasabah untuk jasa tenaga atau hak guna manfaat, bukan untuk membeli keperluan materil atau barang kecuali pada pembiayaan lain.

  Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Dimyati, SH, 2012, dalam skripsi yang mengangkat tentang Implementasi Akad Ijarah Muntahiya

  Bittamlik Pada PT. Bank Muamalat Indonesia cabang Palembang. Peneliti

  menyimpulkan bahwa Implementasi akad Ijarah muntahiya bittamlik pada PT BMI cabang Palembang pada tingkat teknis operasional di lapangan belum sepenuhnya sejalan dengan prinsip syariah, dalam arti ada praktik- praktik yang telah sejalan dengan ketentuan prinsip syariah diantaranya bentuk akad dan penerapan prinsip kehati-hatian, dan ada pula praktik- praktik yang belum sejalan dengan ketentuan prinsip syariah diantaranya penetapan margin, sistem angsuran dan penerapan asas al-musawah.

  Penelitian yang dilakukan oleh Mukhlas, 2010, dalam tesis yang mengangkat tentang Implementasi Akad Ijarah pada Pegadaian Syariah

  

Cabang Solobaru. Dimana menjelaskan bahwa implementasi akad Ijarah

  pada pegadaian syariah cabang Solobaru belum sesuai dengan prinsip syariah. Hal itu dikarenakan praktek yang terjadi di lapangan masih terdapat beberapa hal yang dipandang menyalahi norma dan bisnis Islam, diantaranya adalah mestinya Akad Ijarah adalah sewa manfaat bukan sewa modal melainkan untuk konsumtif bisa menempuh akad qordhul hasan (pinjaman tanpa bunga).

  Penelitian yang dilakukan oleh Anis Kurniasih, SH, 2012, dalam skripsi yang mengangkat tentang Implementasi Produk Multijasa Pada BPRS Bangun Drajat Warga Yogyakarta. Peneliti menyimpulkan bahwa pembiayaan produk multijasa ini belum menjadi unggulan di BPRS BDW.

  

Ijarah multijasa merupakan akad yang dipilih dalam produk pembiayaan

  multijasa dengan alasan DPS BDW baru mengijinkan pembiayaan multijasa untuk akad Ijarah. Di samping itu operasionalnya dari Ijarah multijasa relative lebih mudah untuk dilaksanakan, pertimbangan lainnya adalah obyek pembiayaan Ijarah multijasa merupakan kebutuhan semua masyarakat dan juga jangkauan estimasi dana di BPRS BDW hanya untuk

  

Ijarah multijasa. Sedangkan obyek pembiayaannya adalah pendidikan,

rumah sakit, umrah dan walimah.

  Penelitian yang dilakukan oleh Ali Syukron, 2012, dalam skripsi tentang Implementasi Akad Ijarah Muntahiyah Bit

  • – Tamlik ( IMBT )

    Dalam Perbankan Syariah . Alasan peneliti meneliti judul tersebut

  dikarenakan Al

  • –Ijarah al–Muntahiya bit – Tamlik merupakan salah satu

  alternatif skim syariah untuk memfasilitasi pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang yang sesuai dengan jenis usaha nasabah. Dibandingkan dengan akad Mudharabah, akad IMBT ini lebih fleksibel dan kompetitif dan fleksibel bagi nasabah dalam penetapan harga sewa, walaupun ada beberapa risiko yang mungkin terjadi dan harus diantisipasi.

  Penelitian yang dilakukan oleh Hengky Firmanda dan Ahmad Darsuki, 2011, mengenai Implementasi Akad Ijarah Dalam Perbankan

  

Syariah Dalam kenyataannya akad Ijarah ini jarang digunakan oleh bank

  syari’ah, padahal dalam rangka diversifikasi produk penyaluran dana dari bank syari’ah kepada nasabah, akad ini perlu untuk diterapkan. Pada prinsipnya akad ini banyak memberikan keuntungan baik pada bank syari’ah atau pun nasabah. Keuntungan yang diperoleh nasabah ialah dalam meningkatkan investasi, nasabah membutuhkan barang modal dengan nilai ekonomis yang besar, maka akan lebih mudah menggunakan sistem Ijarah atau Ijarah muntahiya bit tamlik. Sedangkan bagi bank syari’ah, sistem ini mempercepat perputaran uang dan memajukan sistem investasi yang dinamis.

  Beberapa penelitian terdahulu membahas tentang bagaimana implementasi atau penerapan akad Ijarah di berbagai lembaga keuangan seperti koperasi, BMT Muamalat, pegadaian, dan bank-bank syariah lainnya. Penelitian kali ini berbeda dengan penelitian terdahulu dalam hal analisis serta tempat penelitiannya. Analisis penelitian kali ini menitikberatkan pada bagaimana praktek Ijarah sehingga lebih diminati nasabah. Sedangkan tempat yang diteliti adalah BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran.

B. Kajian Teoritis 1. Pengertian Ijarah

  Secara bahasa Ijarah berarti sewa atau upah, yang sesungguhnya memperjual belikan manfaat suatu harta benda (Ghufron, 2002:181). Ijarah berasal dari kata al-ajru yang berarti upah atau al-

  

„iwadh yang berarti ganti atau ongkos.

  Sedangkan secara istilah m enurut Muhammad Syafi’i Antonio (2001:117) Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

2. Jenis – jenis Akad Ijarah

  Dalam istilah Fiqih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan, baik yang muncul dari satu pihak seperti wakaf, talak dan sumpah maupun yang muncul dari dua pihak seperti jual beli, sewa, wakalah dan gadai. Sedangkan menurut Santoso pada buku Ascarya akad dalam arti khusus berarti keterkaitan antara ijab (pernyataan penawaran/pemindahan kepemilikan dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu (Ascarya, 2003:35). Definisi ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh fuqaha Hanafiah yang mengartikan akad sebagai pertalian antara ijab dengan qabul menurut ketentuan syara’ yang menimbulkan akibat hukum pada objeknya. Sebuah akad penting dilakukan dalam sebuah transaksi baik dalam transaksi jual beli, transaksi sewa-menyewa atau dalam sebuah kerjasama.

  Semua bentuk akad dan berbagai cara transaksi yang dibuat oleh manusia hukumnya sah dan dibolehkan, asal tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan umum yang ada dala m syara’ (Muslich, 2010:4).

  Terdapat dua jenis akad Ijarah , yaitu Ijarah Murni dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT).

  a.

  Ijarah Murni Yang berlaku adalah perjanjian sewa menyewa biasa. Dimana pihak yang tetap memiliki kedudukan sebagaimana awal perjanjian, yaitu pihak yang meyewakan barang dan pihak yang menyewa barang. Dalam konsep Ijarah murni tersebut, yang disewakan tidak hanya manfaat atau suatu barang saja, melainkan manfaat atas suatu jasa tertentu. Misalnya jasa borongan pembangunan atau borongan penjahitan dan sebagainya (Ascarya, 2011:35).

  b.

  Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) Menurut Wiroso (2010:53), Ijarah muntahiyah Bittamlik adalah akad sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa.

3. Multijasa

  Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, bank syariah memiliki produk pembiayaan yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaan salah satunya pembiayaan dengan prinsip jual beli (murabahah) dan pembiayaan dengan prinsip sewa-menyewa. Produk pembiayaan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan

  murabahah

  barang sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk mendapatkan jasa. Adapun untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan jasa, seperti; pendidikan, pelayanan kesehatan dan ibadah umrah maka Lembaga Keuangan Syariah memiliki produk yaitu Pembiayaan Multijasa. Pembiayaan multijasa dalam lembaga keuangan syariah (LKS) merupakan salah satu pembiayaan yang sangat penting, hal ini terkait dengan fungsi dari ekonomi syariah adalah menggerakkan sektor riil yang ada di masyarakat

4. Landasan Hukum

a. Al

  • – Quran

                                                                           

  Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan ”. Q.S. Al Baqarah:233

  Yang menjadi landasan Ijarah dalam ayat diatas adalah ungkapan “maka berikanlah upahnya” dan “apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut”, hal ini menunjukkan adanya jasa yang diberikan berkat kewajiban membayar upah secara patut.

  b.

  Al – Hadist Hadist yang berkaitan dengan Ijarah adalah hadist yang diriwayatkan dari ibnu abbas dia berkata : bahwa rasulullah SAW berbekam dan memberi upah kepada orang yang membekam. Kalau ia haram beliau tidak akan memberinya upah (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Rukun dan Syarat Ijarah

  Semua hal yang berhubungan dengan muamalat harus memiliki rukun syarat

  • – syarat tertentu. Menurut Abdul Mu’tha rukun – rukun

  Ijarah ada empat yang harus dipenuhi, yaitu : a.

  Pelaku akad, yaitu penyewa (musta‟jir) adalah pihak yang menyewa asset dan pemilik (muajir) adalah pihak pemilik yang menyewakan asset.

  b.

  Obyek akad, yaitu asset yang disewakan (ma‟jur).

  c.

  Harga sewa (ujrah). d.

  Ijab dan qabul (sighat).

  Sedangkan menurut Saleh Al

  • – Fauzan bahwa syarat – syarat

  Ijarah adalah sebagai berikut : a.

  Ijarah berlangsung atas manfaat.

  b.

  Manfaat tersebut dibolehkan.

  c.

  Manfaat tersebut diketahui.

  d.

  Jika Ijarah atas benda yang tidak tertentu maka harus diketahui secara pasti ciri

  • – cirinya.

  e.

  Diketahui masa penyewaannya.

  f.

  Diketahui ganti atau pembayarannya.

  g.

  Upah sewa berdasarkan jerih payah yang memberikan sewa.

6. Obyek Ijarah

  Berdasarkan Fatwa : 09/DSN

  • – MUI/IV/2000 ketentuan obyek Ijarah yaitu: a.

  Obyek Ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan atau jasa.

  b.

  Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak.

  c.

  Pemenuhan manfaat harus bersifat dibolehkan.

  d.

  Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan keadaan syariah. e.

  Manfaat harus dikenali seacara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan ketidaktahuan yang akan menghilangkan sengketa.

  f.

  Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka waktunya. Bisa juga dikenali dengan spesifikasi atau identifikasi fisik.

  g.

  Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan atau dibayar nasabah kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan sewa dalam Ijarah .

  h.

  Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan obyek kontrak. i.

  Kelenturan (fleksibility) dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat, dan jarak.

  Al ijarah dapat digambarkan dalam skema berikut : Gambar 2.1

  Sumber : google image Keterangan skema pembiayaan ijarah (Rivai, 2008:183) :

  Nasabah mengajukan pembiayaan ijarah ke Lembaga Keuangan Syariah 2. Lembaga Keuangan Syariah membeli objek sewa yang di inginkan oleh nasabah kepada penjual atau supplier.

  3. Setelah dicapai kesepakatan antara nasabah dan lembaga keuangan syariah mengenai objek ijarah, tarif ijarah, periode

  ijarah maka akad ijarah ditandatangani.

  4. Bank menyerahkan objek ijarah kepada nasabah sesuai akad yang disepakati. Dan nasabah harus memenuhi kewajibannya kepada Lembaga Keuangan Syariah untuk membayar sewa ijarah .

  5. Bila bank membeli objek ijarah setelah periode ijarah berakhir, objek ijarah tersebut disimpan oleh bank sebagai asset yang dapat disewakan kembali.

  6. Bila bank menyewa objek ijarah tersebut setelah periode ijarah berakhir, objek ijarah dikembalikan oleh bank kepada supplier/penjual/pemilik.

7. Strategi Pemasaran

  Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran, kebijakan, dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu. Pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya, dan bidang pemasaran khususnya. Di samping itu strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut (Assauri, 2004:167-168).

  Salah satu strategi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran perusahaan adalah dengan marketing mix strategy yang menyatakan bahwa marketing mix adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk, penentuan harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2012:92). Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur marketing

  mix , yaitu : a.

   Strategi Produk (Product)

  Produk sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dibeli dan dijual oleh bank sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat menciptakan berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi artinya produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki niali yang leih baik dibandingkan dengan produk pesaing. Dalam strategi produk bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik. Yang perlu diperhatikan dalam strategi produk ini adalah mengembangkan produk baru, hal ini harus dilakukan karena persaingan antar bank yang semakin ketat disebabkan nasabah sudah cukup kritis dan pandai membanding-bandingkan produk bank yang satu dengan yang lainnya.

b. Strategi Harga (Price)

  Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing

  mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

  diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Dalam perbankan penetapan harga adalah penetapan tingkat suku bunga yang terdiri dari bunga simpanan dan bunga kredit.

  Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah.

  Penentuan harga oleh suatu bank dimaksudkan untuk berbagai tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut (Kasmir,2003:198) : 1)

  Untuk Bertahan Hidup Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran. 2)

  Untuk Memaksimalkan Laba Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi. 3)

  Untuk Memperbesar Market share Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing. 4)

  Mutu Produk

  Tujuannya adalah untuk memberikan kesan bahwa produka atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin. 5)

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PRODUK PEMBIAYAAN IJARAH MULTIJASA PADA PT. BPRS ASRI MADANI NUSANTARA

5 19 21

PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN TUGAS AKHIR - PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN - Test Reposi

0 0 98

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 2 90

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG - Test Repository

0 1 148

ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 1 105

IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK TUGAS AKHIR - IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK - Test Repository

0 1 102

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

1 2 121

INVESTASI BERBASIS EMAS PADA PRODUK BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH (BSM) KANTOR CABANG UNGARAN TUGAS AKHIR - INVESTASI BERBASIS EMAS PADA PRODUK BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH (BSM) KANTOR CABANG UNGARAN - Test Repository

0 0 133

STRATEGI PELAYANAN PRODUK TABUNGAN MABRUR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN - Test Repository

0 0 79

ANALISIS PRAKTEK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN PERIODE - TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

0 0 91