PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN

  

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS

PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN

  

Studi Kasus : Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno,

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

NOVITA WULANDARI

  

051334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS

PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDAPATAN

  

Studi Kasus : Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno,

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

NOVITA WULANDARI

  

051334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEMBAHAN

Skripsi  ini kupersembahkan untuk: 

  

 

☺ Tuhan  Yesus Kristus  ☺ Bapak  Hariyanto dan Ibu Suratni 

  ☺ Adikku  Dwiana Shinta Devy  ☺ Sahabatku

 Luci, Sely, Rini, Agnes 

☺ Benisius  Rahmat Basuki  

   

  Kupersembahkan  karya ini untuk almamaterku:  Universitas

   Sanata Dharma 

             

  

MOTTO

“Sebuah pekerjaan yang ditunda-tunda

akan membuat kita malas”

  

(Novita Wulandari)

 

  

“Berjaga-jaga dan berdoalah supaya kamu jangan

jatuh ke dalam pencobaan, roh memang penurut

tetapi daging lemah”

(Matius 14:38)

   

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 Agustus 2010 Penulis

  Novita Wulandari

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Novita Wulandari Nomor Mahasiswa : 051334018

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU

DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN DAN TINGKAT

PENDAPATAN

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 Agustus 2010 Yang menyatakan Novita Wulandari

  

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU

DARI TINGKAT PENDIDIKAN, JENIS PEKERJAAN,

DAN TINGKAT PENDAPATAN

  Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

  Novita Wulandari Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai profesi guru menurut: (1) tingkat pendidikan; (2) jenis pekerjaan; (3) tingkat pendapatan. Penelitian dilaksanakan di Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada bulan Januari 2010. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Sampel penelitian berjumlah 140 diambil dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Anova.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan (nilai statistik

  

Mean-Square sebesar 3,253, probabilitas sebesar 0,004); (2) ada perbedaan

  persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan (nilai statistik Mean-Square sebesar 2,136, probabilitas sebesar 0,015), (3) tidak ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan (nilai statistik Mean-Square sebesar 2,138, probabilitas sebesar 0,088).

  

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF SOCIETY TOWARDS THE PROFFESION OF

TEACHER PERCEIVED FROM THEIR LEVEL OF EDUCATION, TYPE

OF OCCUPATIONS, AND INCOME LEVEL

  A Case Study on the Society of Watuagung, RW 02, Baturetno District, Wonogiri Regency, Central Java

  Novita Wulandari Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2010

  This study is to find out society’s perception about teacher’s profession based on : (1) level of education; (2) type of occupation; (3) income level. The study was carried out at Watuagung, RW 02, Baturetno District, Wonogiri Regency, Central Java in January 2010. The data collection methods are questionnaire and documentation. Samples of this study are 140 peoples and taken by using random sampling technique. Data analysis is the Anova test.

  Result of this study shows that: (1) there is different perception in society about teacher’s profession perceived from the level of education (Mean – Square statistic value is 3.253, probability rate of 0.004); (2) there’s different perception in society about teacher’s profession perceived from type of occupation (Mean- Square statistic value is 2.136, probability rate of 0.015); (3) there isn’t any different perception about teacher’s profession in society perceived from the income level (Mean-Square statistic value is 2.138, probability rate of 0.088).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono S.Pd., M.si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Ig. Bondan Suratno S.Pd., M.si. Selaku dosen pembimbing skripsi,

  5. Ibu Rita Eny Purwanti, SPd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberi masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberi masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  7. Bapak S.Widanarto, S.Pd., M.Si., yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada penulis.

  8. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada penulis selama kuliah.

  9. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  10. Masyarakat Desa Watuagung, RW 02, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang telah rela meluangkan waktu atas kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini.

  11. Bapak Hariyanto dan Ibu Suratni yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, biaya, dan tangis sedih dan bahagianya selama ini kepada penulis, sehingga penulis akhirnya bisa menyelesaikan studi ini walau dengan waktu yang sedikit mundur. I love U Forever.

  12. Buat semua keluarga di Jakarta (Budhe, Pakdhe, Om, Tante, Mbak- Mbakku dan Mas-Masku semua), Keluarga di Watuagung dan Dringo (Pakdhe, Budhe, Mbak Wati, Mas Ndoko, Mas Slamet, Dek Dafa dan Difa

  13. Buat My Be Benisius Rahmat Basuki, terimakasih atas dukungan, semangat, marah-marahnya, cinta dan kasih sayang yang selama ini sudah

  “Be” berikan buat “Beib”. Semangat dan jangan pantang menyerah.

  Kesempatan tidak akan datang berulang kali.

  14. Buat adikku tercinta “Shinta” ayo tetap semangat dan berjuang, cepet selesaikan kuliahnya jangan lama-lama kasihan bapak dan ibu.

  15. Buat para guru di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo yang telah memberikan bekal ilmu, pengalaman serta doa selama bersekolah.

  16. Buat teman-teman dekatku Sely “Nenek”, Luci “Tante”, Rini “Ndut”, Agnes “Ndut”, you’re my best friends forever.

  17. Buat anak-anak “Kontrakan Cempaka 58B” (Oon, Anggit, Yanuar, Dio, Sampah) thanks buat ketawanya dan pertemanannya.

  18. Buat Anak-anak “Kost Paingan 2, 113A” (Mbak Nita, Mbak Wenny, Wiwik, Siska, Kak Tina, Nely, Epin) thanks buat ketawanya dan pertemanannya

  19. Buat anak-anak “Kost Narada 14B” (Agnes dan Uday, Siska, Wulan, Dely, Astri, Ida, Septi, Mbak Ratri) thanks buat semuanya tetap jadi sahabat yang setia.

  20. Buat adek-adek kelasku tercinta: terimakasih atas canda tawa dan semangat yang juga pernah kalian berikan buat Vita.

  21. Buat teman-teman lamaku: Fitri, Titik, Fitri A, Desy, Widi, Imam, Galuh, Ika, Krisna, Panji, Lisa, Sutris, Yuni, Yudi, Muji, tetap berjuang meraih

  22. Buat “Mio Blue” AD 3009 GR, setia menemani dalam susah senang, dalam hujan dan terik matahari Jogja selama ini. Buat komputer juga printerku yang selalu bermasalah thank’s very much.

  23. Buat Luci “Tante” dan Rini “Ndut” yang telah lulus mendahuluiku, akhirnya aku menyusul kalian juga.

  24. Buat teman seperjuanganku Sely “Nenek” akhirnya kita selesai juga.

  25. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2005 (PAK A dan PAK

  B) terima kasih atas bantuan dan kerjasama serta semangat yang telah diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini, tidak lupa kenangan bersama kita.

  26. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 24 Agustus 2010 Penulis

  Novita Wulandari

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR.................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 B. Batasan Masalah .........................................................................

  4 C. Rumusan Masalah.......................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ........................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ......................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Masyarakat ...................................................................

  6 B. Profesi Guru ...............................................................................

  12 C. Tingkat Pendidikan ....................................................................

  26 D. Jenis Pekerjaan ...........................................................................

  26 E. Tingkat Pendapatan ....................................................................

  29 F. Kerangka Berpikir ......................................................................

  31 G. Hipotesis..................................................................................... 37

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................... 38 B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................

  38 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................

  38 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ......................

  39 E. Operasional Variabel .................................................................

  40 F. Teknik Pengambilan Data ..........................................................

  43 G. Teknik Pengujian Instrumen .....................................................

  44 1. Pengujian Validitas ...............................................................

  44 2. Pengujian Reabilitas Kuesioner ............................................

  46 H. Teknik Analisis Data .................................................................

  48 1. Pengujian Normalitas dan Uji Homogenitas .........................

  48

  2. Pengujian Hipotesis...............................................................

  50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  A. Deskripsi Data ............................................................................ 52

  B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas........................... 59 1. Uji Normalitas .......................................................................

  59 2. Uji Homogenitas ...................................................................

  61 C. Pengujian Hipotesis.................................................................... 62 D. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................

  65 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

  A. Kesimpulan................................................................................. 70

  B. Saran........................................................................................... 70

  C. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 71

  

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

LAMPIRAN

  

D A F T A R T A B E L

  55 Tabel 4.5 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan .............................................................................

  64 Tabel 4.14 Hasil Pengujian Perbedaan Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan .............................

  63 Tabel 4.13 Hasil Pengujian Perbedaan Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan .....................................

  62 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Perbedaan Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ..............................

  61 Tabel 4.11 Rangkuman Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian .............

  60 Tabel 4.10 Rangkuman Pengujian Normalitas Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Untuk Tingkat Pendapatan .......................

  59 Tabel 4.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Untuk Jenis Pekerjaan ...............................

  58 Tabel 4.8 Rangkuman Pengujian Normalitas Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Untuk Tingkat Pendidikan ........................

  57 Tabel 4.7 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan .............................................................................

  56 Tabel 4.6 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan .....................................................................................

  54 Tabel 4.4 Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru ..................................

  Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner Variabel .......................................

  53 Tabel 4.3 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendapatan .......................

  52 Tabel 4.2 Deskripsi Responden Menurut Jenis Pekerjaan ..............................

  47 Tabel 4.1 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan .......................

  45 Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................

  43 Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru ........................................................................................

  42 Tabel 3.5 Indikator Tingkat Pendapatan Masyarakat ......................................

  42 Tabel 3.4 Indikator Jenis Pekerjaan Masyarakat ..............................................

  41 Tabel 3.3 Indikator Tingkat Pendidikan Masyarakat .......................................

  41 Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert ....................................................

  65

  

D A F T A R L A M P I R A N

  Halaman Lampiran 1 Kuesioner................................................................................... 75 Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian............................................................ 80 Lampiran 3 Data Uji Validitas ...................................................................... 84 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 85 Lampiran 5 Uji Normalitas dan Homogenitas .............................................. 87 Lampiran 6 Uji Hipotesis .............................................................................. 97 Lampiran 7 Perhitungan PAP II.................................................................... 98 Lampiran 8 Tabel r dan Tabel F.................................................................... 100 Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ................................................................... 105

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, situasi dan

  kondisi kehidupan manusia yang semakin kompleks, merupakan tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Bangsa Indonesia yang sedang berkembang dan memacu pembangunan di segala bidang, tidak dapat menghindar dari berbagai tantangan. Oleh karena iu diperlukan manusia- manusia yang berkualitas tinggi, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani, (GBHN, 1993:95). Soedjaji (1994:1) mengemukakan bahwa untuk memiliki warga yang berkualitas tinggi diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, mampu menguasai dan mengembangkan ilmu teknologi, dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh bangsa. Untuk mengembangkan dan menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas inilah diperlukan pendidikan yang berkualitas juga. Pendidikan yang berkualitas tidak lepas dari peran pengajar yang memiliki kualitas bagus juga, dalam hal ini yang dimaksud adalah guru yang berkualitas dan bertanggung jawab pada profesinya.

  Dahulu, profesi guru adalah profesi yang sangat terhormat di mata mendapatkan tempat yang terpandang dalam masyarakat. Walau pada kenyataannya dari segi finansial, gaji guru sangat kecil bahkan kadang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Namun setelah pemerintah mengeluarkan UU mengenai guru dan dosen, profesi guru bisa dibilang menjanjikan dari segi finasial atau kesejahteraan hidupnya. Apabila seorang guru sudah mengikuti dan bisa lulus dalam uji sertifikasi yang dilaksanakan pemerintah maka guru akan mendapatkan tambahan gaji dan kesejahteraan. Profesi guru sekarang ini tidak beda dengan profesi-profesi menjanjikan lainnya, seperti dokter atau pengacara.

  Hal demikianlah yang memunculkan sebuah fenomena dimana saat ini dalam masyarakat banyak orang yang menginginkan profesi menjadi seorang guru. Contohnya saja seperti yang terjadi di lingkungan masyarakat desa Watuagung, kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, banyak diantara penduduk di sana yang ingin berprofesi menjadi seorang guru. Sebagian orang berebut untuk bersekolah atau melanjutkan studi di sekolah khusus guru yang memang ada di sana. Penduduk desa yang berlatar belakang pendidikan rendah pun ikut bersekolah lagi untuk bisa menjadi seorang guru. Namun tidak semua orang memiliki pandangan yang sama mengenai profesi guru ini.

  Setiap masyarakat pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari segi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Perbedaan karakteristik inilah yang membuat cara pandang setiap masyarakat mengenai profesi guru berbeda. Masyarakat yang satu dengan yang lainnya akan merasakan hal yang berbeda mengenai profesi guru.

  Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, persepsi mengenai profesi guru diduga lebih positif dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Dilihat dari karakteristik yang lain, masyarakat dengan tingkat pendapatan tinggi diduga persepsi mengenai profesi guru lebih positif dibandingkan dengan masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah. Begitu juga dengan masyarakat yang memiliki pekerjaan dengan kelas menengah keatas akan memandang profesi guru lebih positif dibanding dengan masyarkat yang memiliki pekerjaan dengan kelas menengah kebawah. Seperti yang terjadi pada masyarakat desa Watuagung, kecamatan Baturetno, masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memandang bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia dan memiliki tingkat kesejahteraan yang baik, begitu pula dengan masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan dan memiliki pekerjaan kelas menengah ke atas memandang bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia dengan tingkat kesejahteraan yang baik.

  Melihat kondisi tersebut di atas dan memperhatikan bahwa profesi guru berpengaruh terhadap pandangan masyarakat, maka penelitian ini mencoba untuk melakukan kegiatan yang dapat mengidentifikasi dan menganalisis tentang “Persepsi Masyarakat Mengenai Profesi Guru Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan”, studi kasus pada Masyarakat Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

  B. Batasan Masalah

  Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai profesi guru. Penelitian ini memfokuskan pada karakteristik masyarakat menurut tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti-bukti tentang:

  1. Perbedaan masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat

  2. Perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan

  3. Perbedaan persepsi masyarakat mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendapatan

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

  1. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan membantu masyarakat supaya mengetahui tentang profesi guru

  2. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu seorang guru supaya tidak putus asa akan pekerjaannya.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi ilmiah di perpustakaan sebagai pengetahuan.

  4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya terdorong untuk memberikan pemikiran- pemikiran dalam bentuk penelitian-penelitian yang nantinya diharapkan bermanfaat dalam dunia pendidikan.

  5. Bagi penulis Hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dalam memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Masyarakat

1. Persepsi

  Persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta pemberian arti terhadap rangsangan yang diterima. Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai pada pemberian arti saja tetapi akan berpengaruh pada perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan rangsangan yang diterima dari lingkungannya. Proses persepsi melalui tahapan-tahapan (Walgito, 1993:54) sebagai berikut.

  a. Penerimaan rangsangan Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber.

  Seseorang lebih senang memperhatikan salah satu sumber dibandingkan dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan yang lebih dekat atau lebih menarik baginya.

  b. Proses menyeleksi rangsangan Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi di sini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut. c. Proses pengorganisasian Rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk d. Proses penafsiran

  Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima kemudian menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data tersebut dipersepsikan maka telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi.

  e. Proses pengecekan Setelah data ditafsir, penerima rangsangan dapat mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukannya benar atau salah.

  Penafsiran ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil proses selanjutnya.

  f. Proses reaksi Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan- tindakan itu biasanya tersembunyi atau terbuka.

  Menurut Masidjo (1995:96) tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya Menurut Gregorc (Debby, 2001:56), persepsi yang dimiliki setiap pikiran/ pribadi ada dua macam, yaitu persepsi kongkrit dan persepsi abstrak.

  1. Persepsi Kongkrit/Nyata Persepsi kongkret membuat anak lebih cepat menangkap informasi yang nyata dan jelas, secara langsung melalui kelima inderanya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba, perasa, dan pendengaran. Anak tidak mencari arti yang tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau konsep. Kunci ungkapannya: “Sesuatu adalah seperti apa adanya”.

  2. Persepsi Abstrak/ Kasat mata Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam menangkap sesuatu yang abstrak/kasat mata, dan mengerti atau percaya apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu anak menggunakan persepsi abstrak ini, mereka menggunakan kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasinya. Kunci ungkapannya: “Sesuatu tidaklah selalu seperti apa yang terlihat”.

  Dalam kenyataannya, terhadap suatu objek yang sama, individu dimungkinkan memiliki persepsi yang berbeda. Meskipun setiap anak menggunakan persepsi konkret dan persepsi abstrak setiap harinya, namun ada kecenderungan seseorang merasa lebih mampu dalam menggunakan yang satu dibanding yang lainnya. Pareek (Arisandy, 1984), mengemukakan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi.

  1. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.

  2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.

  3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.

  4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.

  Menurut Thoha (1988:145-152), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ada dua.

  1. Faktor Eksternal atau dari luar yang terdiri dari:

  a. concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit di persepsikan dibandingkan dengan yang objektif; b. novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk dipersepsikan dibandingkan dengan hal-hal yang lama; c. velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan gerakan yang lambat;

  d. conditioned stimuli, stimulus yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan lain lain.

  2. Faktor Internal atau dari dalam yang terdiri dari :

  a. motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon terhadap istirahat; b. interest, hal-hal yang menarik lebih diperhatikan daripada yang tidak menarik; c. need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian;

  d. assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain.

  Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara obyek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri- ciri fisik obyek-obyek itu misalnya ukuran, warna, dan bentuk (Winkel, 1986:161). Menurut Shalahuddin (1991:73), persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari benar, sehingga individu yang bersangkutan belum mampu membedakan diri sendiri dengan objek yang dihayati.

  Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian serta membedakan objek atau subjek lain dengan melewati suatu tahapan tertentu.

2. Masyarakat

  Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dan sebagainya manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.

  Menurut Sumardjan (1987:167), masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

  Menurut Soekanto (1987:192), alam masyarakat setidaknya memuat unsur-unsur atau faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Beranggotakan minimal dua orang;

  2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan;

  3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat;

  4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

  Menurut Levy (1986:245), diperlukan empat kriteria/ ciri yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan sebagai masyarakat:

  1. Ada sistem tindakan utama;

  2. Saling setia pada sistem tindakan utama;

  3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota;

  4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran/ reproduksi manusia.

  Dari beberapa pendapat tersebut tentang persepsi dan masyarakat di atas maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa pengertian persepsi masyarakat adalah merupakan proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian serta pemberian arti oleh sekelompok orang yang hidup bersama, dan membedakan objek atau subjek lain.

B. Profesi Guru

1. Profesi

  Profesi adalah ''pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu''(http://www.suaramerdeka.com/harian/0601/24/opi05.htm).

  Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keah-lian tertentu. berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

  (http://www.bpkpenabur.or.id).

  Menurut Kamus Oxford: Learner Pocket Dictionary new Edition

  2003 , Profesi adalah:

  a. Jenis pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus. Contohnya pengobatan atau pertanian.

  b. Pernyataan tentang kepercayaan, perasaan, atau pemikiran tentang sesuatu.

  Menurut Basuki (2006:111), pengertian profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari teori dan bukan saja praktek dan diuji dalam bentuk ujian dari sebuah universitas atau lembaga yang berwenang serta memberikan hak kepada yang bersangkutan untuk berhubungan dengan nasabah.

  Maka definisi profesi adalah kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas.

  Secara umum ada 3 ciri sebuah profesi: 1) Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki gelar sarjana. Sebagai contoh mereka yang telah lulus sarjana baru mengikuti pendidikan profesi seperti dokter, dokter gigi, psikologi, apoteker, farmasi, arsitektur untuk Indonesia. Di berbagai negara, pengacara diwajibkan menempuh ujian profesi sebelum memasuki profesi. 2) Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan.

  Pelatihan tukang batu, tukang cukur, pengrajin meliputi ketrampilan fisik. Pelatihan akuntan, engineer, dokter meliputi komponen intelektual dan ketrampilan. Walaupun pada pelatihan dokter atau dokter gigi mencakup ketrampilan fisik tetap saja komponen intelektual yang dominan. 3) Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri. Dokter, pengacara, guru, pustakawan, engineer, arsitek memberikan jasa yang penting agar masyarakat dapat berfungsi; hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh seorang pakar permainan catur misalnya. Singkatnya profesi memberikan jasa penting yang memerlukan pelatihan intelektual yang ekstensif.

  (http://pustaka.uns.ac.id/index.php?opt=1001&menu=news&option=d etail&nid=14)

2. Guru a. Pengertian Guru

  Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampun yang maksimal.

b. Hak dan Kewajiban Guru

  Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh (Sisdiknas, 2003): a) penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai b) penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

  c) pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas

  d) perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual e) kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

  Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk (Sisdiknas, 2003): a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

  b) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

  c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

c. Peranan guru

  Menurut Oliver (Sahertian, 1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut: a) guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai informasi disebutu juga sebagai penceramah pada zaman itu b) guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.

  c) guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar.

  d) guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.

  e) guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama.

  f) guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.

  g) guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.

  h) guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan demikian anak ikut aktif memecahkan. i) guru sebagai penyusun program. Guru merancangkan pelajaran.

  Menyusun desain mengajar di mana siswa dapat belajar baik secara individual maupun secara kelompok. j) guru dapat juga berperan sebagai manipulator (pengubah lingkungan belajar). Guru dapat menciptakan iklim belajar, melalui berbagai stimulus, seperti penguatan (reinforcement). Sehingga siswa mengalami perubahan tingkah laku.

d. Kode etik guru

  Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana, 1994:117): a) guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

  b) guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.

  c) guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

  d) guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. e) guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

  f) guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

  g) guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

  h) guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. i) Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

e. Prinsip guru

  Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. 2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.

  3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

  4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

  6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

  7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.

  8) memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

  9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

  Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

f. Kompetensi Profesionalisme Guru

  Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan (Leod, 1989). Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.