PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL BIDAYAH CANDI, KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN METODE

KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL

BIDAYAH CANDI, KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

  VIVI WULANDARI NIM. 115-14-067

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN METODE

KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI AL

BIDAYAH CANDI, KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

  VIVI WULANDARI NIM. 115-14-067

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

MOTTO

ا ا ا ا ا ا اَلا اِه ِسْفَ نِل اِهْيِخَِلِ ا بِحُي اَما اَّبِحُي ىَّتَح اْمُكُدَحَأ اُنِمْؤُ ي

  

Artinya: "Tidak beriman salah seorang diantara kamu

hingga dia mencintai saudaranya sebagai mana dia

mencintai dirinya sendiri” (H.R Bukhori Muslim)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1.

  Kedua orangtua, Bapak Sukidin dan Ibu Mundakiyah yang tidak henti- hentinya mendo‟akan, mendidik, membimbing dan mengasuhku sampai sekarang ini.

  2. Bapak KH. Drs. Nasafi, M.Pd.I dan Ibu Nyai Hj. Asfiyah yang mendidik penulis menjadi pribadi yang baik.

  3. Keluarga besar dan santri Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan Salatiga.

  4. Sahabat-sahabatku tercinta Arifatul Azizah, Lailatul Asfufah, Riska dewi, Setyaning S, Imas, Makrufah yang selalu memberi dukungan semangat padaku dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Teman-teman mahasiswa PGMI angkatan 2014 yang bersama-sama berjuang menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih dan Penyayang, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sertakeluarga dan sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan penelitian yang berjudul :

  “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Masalah Sosial Dengan Metode kooperatif tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV MI Al-Bidayah Candi, Kec. Bandungan Kab. Sem arang Tahun Pelajaran 2017/2018” dengan lancar.

  Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi penulis. Dalam menghadapinya penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, atas bantuan yang diberikan selama penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, pembimbing akademik dan Skripsi yang telah membantu penulis dalam menjalani studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  3. Ibu Peni susapti, S,Si., M.Si selaku ketua jurusan PGMI.

  4. Segenap Dosen, staf dan karyawan IAIN Salatiga.

  5. Bapak Cholid Mawardi. S.Ag selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang.

  Ibu Niswatun Fa‟izah S.Pd.I selaku wali kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Bidayah yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian.

  7. Siswa-siswi kelas IV MI Al Bidayah yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

  Semoga peneliti ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis. Aamiin Salatiga, 14 September 2018 Vivi Wulandari NIM. 115-14-067

  

ABSTRAK

  Wulandari,Vivi. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Masalah Sosial

  Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV M Al-Bidayah Candi, Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. SKRIPSI.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Suwardi, M.Pd.

  Kata Kunci: jigsaw, hasil belajar, masalah sosial

  Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar peserta didik di MI Al-Bidayah Candi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini terbukti hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru kelas

  IV yang mengatakan hasil belajar IPS beberapa peserta didik masih berada di bawah KKM. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik adalah kurangnya penggunaan metode-metode lain yang digunakan guru saat pembelajaran. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan metode kooperatif jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Masalah Sosial pada siswa kelas IV MI Al Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten semarang tahun

  pelajaran 2017/2018? Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: (1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. (2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata

  pelajaran IPS materi masalah sosial. (3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data dan lembar pengamatan. (4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MI Al Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang berjumlah 39 peserta didik, terdiri dari laki-laki 16 peerta didik dan perempuan 23 peserta didik.

  Hasil penelitian ini adalah (1) nilai rata-rata peserta didik dan ketuntasan belajar pada saat pre test dan post test siklus I menunjukkan nilai rata-rata pre test 62,17 dengan ketuntasan belajar 41,02% sedangkan nilai rata-rata post test 70,00 dengan ketuntasan belajar 56,41%. (2) Nilai rata-rata peserta didik dan ketuntasan belajar pada saat pre test dan post test siklus II mengalami peningkatan, hal ini terbukti dari nilai rata-rata pre test 75,89 dengan ketuntasan belajar 84,61% sedangkan nilai rata-rata post test 79,61 dengan ketuntasan belajar 89,74%. Pada saat penelitian siklus II kenaikan yang terjadi. Hal tersebut dikatakan berhasil karena nilai pada siklus II lebih besar dari 85%, dengan demikian PTK dikatakan berhasil.

  DAFTAR ISI SAMPUL .......................................................................................................

  JUDUL ........................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv DEKLARASI ................................................................................................. v MOTTO ......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM ............................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 4

  E.

  Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................... 6 F. Metode Penelitian .......................................................................... 7

  Rancangan Penelitian ............................................................. 7 2. Subjek Penelitian .................................................................... 8 3. Langkah-Langkah Penelitian ................................................. 9 4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 11 5. Instrumen Penelitian............................................................... 12 6. Analisis Data .......................................................................... 13 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 14

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ................................................................................... 15 1. Hasil Belajar IPS .................................................................... 15 2. Metode Kooperatif Tipe Jigsaw ............................................. 45 3. Hubungan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Hasil Belajar IPS .................................................................... 51 B. Materi Pengetahuan Sosial ............................................................ 52 C. Kajian Pustaka ............................................................................... 63 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................. 67 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 71 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 80

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi per siklus ....................................................................... 88 1. Siklus I .................................................................................... 88 2. Siklus II .................................................................................. 91 B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 93 1. Siklus I .................................................................................... 94 2. Siklus II .................................................................................. 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 100 B. Saran ................................................................................................ 100 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM

Tabel 3.1 Profil Sekolah ..................................................................... 68Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana MI Al Bidayah ................................ 69Tabel 3.4 Pengamatan Guru Siklus I ................................................. 74Tabel 3.5 Pengamatan Siswa Siklus 1 ............................................... 78Tabel 3.6 Kekurangan dan Perbaikan Siklus 1 .................................. 80Tabel 3.7 Pengamatan Guru Siklus II ................................................ 84Tabel 3.8 Pengamatan Siswa Siklus II ............................................... 88Tabel 4.1 Daftar Nilai Siklus I ........................................................... 89Tabel 4.2 Daftar Nilai Siklus II .......................................................... 91Tabel 4.3 Perbandingan Pre Test dan Post Test Siklus I ................... 94Tabel 4.4 Perbandingan Nilai Pre Test Dan Post Tes Sikus II........... 95Tabel 4.5 Peningkatan Siklus I dan Siklus II ..................................... 96

  Diagram 4.1 Nilai Pre Test, Post Test Siklus I dan Siklus II ............. 97

Tabel 4.6 Presentase Peningkatan Ketuntasan Siklus I dan II ........... 98

  Diagram 4.2 Presentase Ketuntasan Siklus I dan siklus II ................. 99

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Silabus Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siklus I Lampiran 5 Kekurangan dan Perbaikan Siklus I Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 7 Lembar Pengamatan siklus II Lampiran 8 Dokumentasi Lampiran 9 Surat Tugas Pembimbing Skripi Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 13 Daftar Nilai SKK Lampiran 14 Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu nama mata pelajaran

  yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata

  pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi dan Ekonomi serta mata pelajaran Ilmu Sosial lainnya. Ciri khas IPS dan IPA pada mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan dengan mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik (Sapriya, 2009:7). Menurut Sobry (2014) Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Dengan demikian hasil belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran IPS yang didampingi oleh guru.

  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar, mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh para peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Karena dalam proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah selama ini masih menggunakan metode ceramah, bagi pendidik metode ceramah sangat mudah dan sangat sering diterapkan dalam pembelajaran IPS.

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru serta siswa kelas IV MI Al-bidayah Candi Kecamatan diperoleh keterangan bahwa selama proses pembelajaran peserta didik terlihat tidak begitu antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini dapat dilihat dalam pembelajaran IPS terdapat beberapa permasalahan khususnya permasalahan dalam hasil belajar siswa.

  Permasalahan tesebut diantaranya: 1.

  Guru tidak menerapkan model yang inovatif 2. Siswa sulit untuk menangkap materi yang disampaikan oleh guru.

  3. Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pemikirannya 4.

  Siswa mengalami kesulitan dalam mengemukakan ide atau pendapatnya

  5. Karena nilai siswa belum mencapai target KKM.

  Untuk mengatasi masalah tersebut maka peneliti mencoba memberikan solusi untuk menambah hasil belajar IPS peserta didik dengan menerapkan metode kooperatif tipe jigsaw. Metode jigsaw adalah sebuah teknik pengajaran yang ddipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknis “pertukaran dari kelompok ke kelompok lain”, (group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. (Slavin, 2010: 245). Pada kegiatan pembelajarannya peserta didik dikelompokkan untuk mendiskusikan suatu materi untuk kemudian didiskusikan dengan kelompok yang baru. Pembentukan kelompok tersebut bertujuan agar peserta didik dapat berkolaborasi dengan teman secara kooperatif, sehingga diharapkan peserta didik untuk belajar, baik belajar dari guru maupun dari temannya.

  Berdasarkan berbagai alasan diatas, penulis memberikan sedikit gambaran tentang solusi yang tepat. Yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Adapun alasan pemilihan model kooperatif tipe jigsaw, diantaranya: a.

  Membantu mendinamisir kelas yang jenuh.

  b.

  Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran c. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi d. Mengoptimalkan energi dan mengembangkan kreativitas guru dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

  Kelebihan metode Jigsaw yaitu peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dengan peserta didik yang lain, dalam mengungkapkan ide atau gagasan untuk memecahkan masalah tanpa takut membuat salah sehingga dapat mengasah keaktifan dalam berbicara.Mempermudah pekerjaan pendidik dalam mengajar, karena peserta didik ada yang bertugas menjelaskan materi kepada teman- temannya.

  Kelemahan dari metode kooperatif tipe Jigsaw adalah membutuhkan waktu yang lama, apabila waktu penataan ruang belum terkondisi dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan yang matang sebelum melaksanakan model pembelajaran ini berjalan dengan baik. Keadaan berkonsentrasi dalam menyampaikan pembelajaran yang dikuasai. Jika tidak didukung dengan kondisi kelas yang mumpuni metode akan sulit dijalankan, karena mengingat peserta didik harus berapa kali berpindah dan berganti tempat.

  B. Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah Apakah metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

  IPS pada materi masalah sosial di MI Al-Bidayah Candi, Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPS pada materi masalah sosial dengan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw di MI Al-Bidayah Candi, Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

  D. Kegunaan Penelitian

  Melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh adalah:

1. Manfaat Teoritis

  Secara teoritis kegunaan hasil penelitian ini adalah untuk menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam nilai pendidikan IPS supaya dapat diambil manfaatnya.

  Manfaat Praktis a.

  Bagi siswa Dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw memungkinkan siswa untuk memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya pada kelompok lain. Disamping itu, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, mewujudkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dan juga siswa bisa belajar dengan suasana menyenangkan dan lebih menarik dalam kegiatan belajar mengajar.

  b.

  Bagi guru Diperolehnya metode pembelajaran yang tepat, bervariasi, inovatif dan menyenangkan dalam pembelajaran IPS bagi siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyyah.

  c.

  Bagi Sekolah/Madrasah Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu dari madrasah. d.

  Bagi Peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan inspirasi dan

  tipe jigsaw dalam proses pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2008 : 64).

  Hipotesis dalam penelitian ini terkait dengan rumusan masalah penelitian. Sehingga dapat dikatakan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada materi masalah sosial di MI Al- Bidayah Candi, Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode kooperatif tipe jigsaw dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan efektif apabila tujuan belajar yang telah ditetapkan oleh guru dapat tercapai. Adapun keberhasilan penerapan metode pembelajaran ini adalah peserta didik kelas IV memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Dengan presentase minimal 85% dari jumlah peserta didik dalam satu kelas.

   Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penggunaan ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dapat disebut dengan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar menjadi meningkat (Wardani : 2009)

  Menurut McNiff dalam buku Arikunto (2014: 102) bahwa PTK adalah bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.

  Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemkiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar megajar, memperbaiki pemahaman praktik belajar mengajar, dan memperbaiki situasi atau lembaga tempat praktik tersebut dilakukan, serta memperbaiki berbagai aspek pembelajaran, memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga hasil belajar para peserta didik terus meningkat (Suyadi, 2010: 22).

  Alasan peneliti menggunakan PTK, agar permasalahan- permasalahan dalam pembelajaran didalam kelas dapat dipecahkan.

  Adapun penelitian yang akan diteliti terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan sebagai berikut: Perencanaan b. Tindakan c. Pengamatan d. Refleksi

  Siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Siklus penelitian tindakan kelas menurut Suyadi

  Perncanaan refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan perencanaan refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan

  ? 2.

  Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV

  MI Al-Bidayah Candi, Kec. Bandungan Kab. Semarang dengan jumlah keseluruhan 39 siswa yaitu 23 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

  Kolaborator adalah orang yang bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini. Adapun kolaboratornya adalah wali kelas IV yaitu Ibu Niswatun Fa‟izah S.Pd.I.

  Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2018 sampai dengan bulan Mei 2018.

3. Langkah-langkah Penelitian

  a) Tahap Perencanaan

  1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, wawancara dan pencatatan arsip.

  2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehinga peneliti dapat menemukan atau mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di kelas, seperti prestasi belajar siswa maupun aktivitas belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian.

  3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw.

  4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses pembelajaran.

  5) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran.

  6) Pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.

  7) Pembuatan instrumen lembar aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.

  Tindakan Tahap tindakan adalah diskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja dan prosedur tindakan meliputi :

  1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran. Rencana pembelajaran pada pertemuan kedua disusun berdasarkan hasil analisis terhadap metode kooperatif tipe jigsaw sebagai yang digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (mengamati, menanya, melakukan, menghubungkan, dan mengkomunikasikan) dan penutup.

  2) Membentuk kelompok yang anggotanya 6-7 orang. 3) Menyajikan bahan materi pelajaran. 4) Memberikan materi diskusi. 5) Mengorganisasian diskusi kelompok, guru mengarahkan. 6) Mempresentasikan hasil diskusi. 7) Memberikan kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan. 8) Memberikan penguatan dan kesimpulan. 9)

  Memberikan pengamatan

  c) Pengamatan

  Pada tahap pengamatan ini guru melakukan pengamatan terhadap siswa. Dalam tahap ini observer berperan mengumpulkan data berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan lembar pengamatan/observasi. Kegiatan ini yang terkumpul akan dianalisis berikut dengan menilai hasil observasi menggunakan format lembar observasi.

  d) Refleksi

  Dalam tahap ini, peneliti melakukan analisis data hasil tes dan hasil observasi, kemudian dilanjutkan dengan refleksi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode kooperatif

  tipe jigsaw sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas peneliti menggunakan metode sebagai berikut: a)

  Tes Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes adalah seperangkat rangsangan (stimul) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Paizaludin, 2014: 131). b) Observasi

  Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan keadaan atau perilaku objek sasaran (Fathoni, 2011: 104).

  c) Dokumentasi

  Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis (Asmani, 2011: 132). Jadi dalam teknik pengumpulan data dokumentasi peneliti mengumpulkan dan mencermati data-data berupa jumlah peserta didik, sarana dan prasarana, metode yang digunakan dan data lainnya yang dianggap penting bagi peneliti.

5. Instrumen Penelitian

  a) Tes Tertulis

  Tes tertulis dilakukan untuk mengukur dan mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah pembelajaran IPS materi masalah sosial menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw.

  b) Lembar Observasi

  Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran dan aktivitas peserta didik di kelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw . c) Dokumentasi

  Mendokumentasi dengan foto-foto untuk mengetahui proses pembelajaran berlangsung.

6. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian pelaksanaan tindakan kelas yang digunakan maka langkah-langkah analisis data dalam peneliti ini sebagai berikut:

  a) Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes.

  b) Menentukan kriteria nilai (70-100 tuntas dan 0-69 tidak tuntas)

  c) Data keaktifan peserta didik diambil dari keaktifan peserta didik, ketika pembelajaran, kemudian dianalisis dan cari rata-rata menggunakan rumus.

  d) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus.

  Nilai post tes untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS. Untuk mengetahui presentase ketuntasan per siswa ditentukan dengan rumus di bawah ini:

  1) Mencari nilai rata-rata (mean)

  Untuk mencari nilai rata-rata, maka dirumuskan: M =

  ∑

  Keterangan : M = Nilai rata-rata

  ∑x = Jumlah semua nilai peserta didik N = Jumlah peserta didik (Djamarah, 2006: 64)

  Sedangkan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

  F

  P =

  X 100 % N

  Keterangan : P = Nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 255-256)

  3) Setelah diketahui hasil presentase kemudian mengambil kesimpulan dalam bentuk narasi kalimat.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam skripsi ini penulis membagi lima bab yang saling berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini penulis menguraikan studi kepustakaan yaitu tinjauan pustaka landasan teori dan kerangka berfikir yang penulis gunakan terkait teori dan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw.

  Berisi deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus, deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, dan deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II.

  BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup analisis hasil prasiklus, analisis hasil siklus I, dan analisis hasil siklus II dan pembahasan.

  BAB V : Penutup Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar IPS a. Pengertian belajar Belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang

  dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak, Ahmad (2013:5).

  Menurut Djamarah (2012:12) berpendapat, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa gara untuk memperoleh suatau perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Susanto (2011:12) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkansesorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Menurut Asep dan Abdul (2013:4) perbuatan belajar terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannya yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek, diantaranya pengetahuan sikap dan keterampilan.

  Kastolani (2014:6) belajar didefinisikan sebagai tahapan perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari beberapa definisi belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar serangkaian kegiatan dan interaksi seseorang dengan lingkungan sekitar yang menghasilkan suatu perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang relatif mantap.

b. Pengertian hasil belajar

  Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Agus, 2011:5). Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Sam‟s 2010:33). Menurut Dimyati (2002:3-4) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

  Menurut Nana Sudjana dalam Sopiati (2011:63-64), bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuanyang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh guru sebagai perancang belajar mengajar. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil dari Secara psikologi, pengertian belajar yaitu suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu setiap perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam belajar (Slameto, 1991:2).

  Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuan. (Sam‟s, 2010:34)

  Jadi hasil belajar adalah suatu perbuatan, tindakan atau kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Dampak yang diperoleh dari proses belajar maupun memberikan perubahan baik cara berfikir maupun cara bertindak peserta didik tersebut.

c. Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

  Ilmu pengetahuan sosial, yang disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan di tingkat dasar dan menengah. (Susanto, 2013: 137)

  Dalam bukunya Wahidmurni (2017: 17) Pusat Kurukulum menyatakan bahwa IPS adalah bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan ekonomi.

  IPS secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai bagian konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program pendidikan dan pembelajaran disekolah/madrasah.

  Jadi IPS adalah ilmu untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan peserta didik. Pendidikan ips saat ini dihadapkan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas sumber daya manusia, sehingga eksistensi pendidikan

  IPS benar-benar benar dapat mengembangkan pemahaman konsep dan berpikir kritis.

  Dari pengertian hasil belajar dan pengertian IPS diatas dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan, tindakan dan kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan konsep pemikiran yang peserta didik.

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan sosial

  Tujuan utama dari mempelajari IPS adalah membantu peserta didik sebagai warga negara dalam membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi untuk kepentingan umum dari masyarakat demokratis dan budaya yang beragam di dunia yang saling tergantung. Tujuan belajar IPS adalah mendukung kompetensi warga negara dalam hal pengetahuan, proses intelektual, dan karakter yang demokratis, yang diperlukan peserta didik untuk terlibat aktif dalam kehidupan publik.

  (Wahidmurni, 2017: 18).

  Syaifudin (2005: 24) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran IPS yaitu untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Jadi tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi sehari-hari baik menimpa dirinya ataupun orang lain.

d. Macam-macam Hasil Belajar

  Menurut Buyamin Bloom, hasil belajar mencakup 3 ranah a.

  Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sentesis, dan evaluasi. Keenam aspek tersebut yaitu sebagai berikut: a)

  Pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari.

  b) Pemahaman, yaitu kemampuan mengangkat makna dari yang dipelajari.

  c) Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru yang kongkret.

  d) Analisis, yaitu kemampuan untuk merinci hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya, supaya struktur organisasinya dimengerti.

  e) Sintesis, yaitu kemampuan untuk mengumpulkan bagian- bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang baru.

  f) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelajari untuk sesuatu tujuan tertentu. b.

  Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada

  Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar sampai tingkat yang kompleks.

  a) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam konteks situasi dan gejala.

  b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datangnya dari luar.

  c) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus.

  d) Organisasi, yakni pengembangan atas nilai keadaan satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

  e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki dan dipengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku seseorang.

  c.

  Ranah psikomotor.

  Hasil belajar psikomotor tampak dalam keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Ada lima tingkat keterampilan yaitu: a.

  Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

  c.

  Keterampilan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, auditif, motoris dan lain-lain.

  d.

  Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan sampai pada keterampilan yang kompleks.

  e.

  Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non- decursive , seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

  (sopiatin, 2011: 67-68).

  Hasil belajar yang dikemukakan dari ketiga ranah diatas, yaitu hasil belajar tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Namun dalam proses belajar mengajar saat ini, tipe kognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar afektif dan psikomotor.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Pencapaian hasil belajar yang baik merupakan usaha yang tidak mudah, karena hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor.

  Dalam pendidikan formal, guru sebagai pendidik harus dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut, karena sangat penting untuk dapat membantu peserta didik dalam rangka pencapaian hasil belajar yang diharapkan. (Fathurrohman, 2012: 119-120)

1. Faktor Internal

  Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor ini dibagi menjadi tiga, yaitu: faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.

  a.

  Faktor Jasmani Diantara faktor jasmani yaitu faktor ksehatan dan faktor cacat tubuh.

  1) Faktor kesehatan

  Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit.

  Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

  2) Faktor Cacat Tubuh

  Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Jika hal ini terjadi, hendaklah ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau di usahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu. b.

  Faktor Psikologis Ada tujuh faktor tergolong ke dalam faktor adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. (Slameto, 1991: 57) 1.

  Intelegensi atau kecerdasan Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat (Fathurrohman, 2012: 123)

  Oleh karena itu faktor intelegasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Tentu saja peserta didik yang memiliki intelegasi tingkat tinggi akan lebih mudah untuk mencapai hasil belajar dibandingkan peserta didik yang memiliki intelegasi tingkat rendah yang harus berusaha lebih keras untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

  2. Perhatian Menurut Gazali dalam Slemeto (1991: 58) itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda atau hal atau sekumpulan obyek. Untuk menjamin hasil belajar dengan baik, peserta didik harus memperhatikan bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran yang disajikan tidak menarik maka timbullah rasa bosan dan malas untuk mengikuti proses pembelajarannya. Dengan hal seperti itu hasil belajar peserta didik akan menurun.

  3. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

  Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tiak sesuai dengan minat peserta didik, peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

  (Slameto, 1991: 59)

  4. Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan kecakapan-kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Sehubungan dengan bakat ini dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar bidang- bidang studi tertentu. (Fathurrohman, 2012: 124)

  Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bakat dalam proses belajar mengajar memiliki peranan penting dalam pencapaian hasil belajar. Bakat dapat berkembang dengan baik apabila peserta didik menerima latihan yang sesuai dengan bakatnya, maka bakat tersebut dapat berkembang menjadi kecakapan yang nyata.

  5. Motivasi Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya. (Fathurrohman, 2012: 126).

  Jadi motivasi merupakan faktor penting dalam belajar, karena motivasi mampu memberi semangat

6. Kematangan

  Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya siap untuk berjalan, tangan dan jari-jarinya sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latian dan pelajaran. Dengan kata lain anak belum dapat melaksanakan kecakapan sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. (Slameto, 1991: 60)

  Jadi kematangan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Kematanga adalah fase awal dari kesiapan peserta didik untuk memulai belajar. Karena peserta didik yang melakukan belajar dengan kesiapan atau kematangan hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan dengan peserta didik yang kurang matang dalam belajar.

  Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. (Slameto, 1991:61).

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 - Test Repository

0 4 124

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS III MI PAYUNGAN KEC. KALIWUNGU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI TATACARA SHOLAT SUNNAH MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS VII A MTs AL BIDAYAH CANDI BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 1 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI KOPERASI MELALUI STRATEGI BELAJAR PQ4R ( PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW ) PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM BANDING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016201

0 0 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH JATIREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 94