PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH JATIREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH JATIREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh : UMI SHOLIKAH NIM : 114-12-016 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

  016

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

DIPUBLIKASIKAN

ٱ ٱ ٱ ۡﺣ ﱠﺮﻟ

  ِﻢﯿ ِﺣ ﱠﺮﻟ ِﱠ� ِﻢ ِﻦ َٰﻤ ۡﺴِﺑ

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umi Sholikah NIM : 114 12 016 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Dengan ini pihak saya mengijinkan naskah skripsi ini untuk dipublikasikan.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Motto

ِﻪِﻧاَدِّﻮَﻬُـﻳ ُﻩاَﻮَـﺑَﺄَﻓ ِةَﺮْﻄِﻔْﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﺪَﻟﻮُﻳ ٍدﻮُﻟْﻮَﻣ ﱡﻞُﻛ

ِﻪِﻧﺎَﺴِّﺠَُﳝ ْوَأ ِﻪِﻧاَﺮِّﺼَﻨُـﻳ ْوَأ

  

“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang

tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi atau seorang nasrani

  (Lidwa shohih bukhari, 1296)

  atau seorang majusi”. (HR.Bukhari) PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  1. Bapak (Sarjuni Sartowiyono) dan Ibu (Juriyah) tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk

anak-anaknya. Semoga Bapak Ibu Sehat dan selalu dalam lindungan-Nya

  2. Suami (Muhammad Fatkhur Rohman) tercinta, yang selalu membantu tanpa kenal lelah dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

  3. Anak Tercinta (Muhammad Zidan Luqman Hakim dan Khumayra Najma Azkiya) tercinta, semoga selalu semangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu dan berguna bagi nusa bangsa.

  4. Adek (Muklis Mustofa) yang selalu memberikan motivasi serta kasih sayangnya baik suka maupun duka. Semoga menjadi anak yang selalu bisa

membangakan orang tuanya dan kelak bisa menjadi imam yang baik.

5. Teman-teman Ekstensi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

  ٱ ٱ ٱ ۡﺣ ﱠﺮﻟ ِﻢﯿ ِﺣ ﱠﺮﻟ ِﱠ� ِﻢ ِﻦ َٰﻤ ۡﺴِﺑ

  Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat, taufik, nikmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikanskripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan

kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat dan para pengikutnya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Yang telah

menunjukkan kepada kita agama yang hak dan menuntun kita dari zakam

kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada

bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.

  

Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah

penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa peneliti ucapkan banyak

terimakasih setulus-tulusnya atas terselesaikanya skripsi ini kepada:

1. Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga;

  

2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Salatiga;

  

3. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta

stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini;

  

4. Drs. Bahroni, M.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan

memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;

  

5. Bapak ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan

pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada peneliti; dan

6. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya rasa syukur yang dapat peneliti haturkan kepada Allah Saw yang

telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini, dengan demikian

akhirnya peneliti mengucapkan banyak terimaksih dan tentunya dalam penulisan

atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini

dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti umumnya bagi pembaca yang

dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

  Salatiga, Juni 2017 Umi Sholikah NIM: 114 12 016

  

ABSTRAK

  Sholikah, Umi 2017, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah

  Akhlak Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang . Skripsi . Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Drs. _ Bahroni, M.Pd. Kata kunci: Prestasi Belajar dan Metode Jigsaw

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research ) pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec.

Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil observasi secara langsung di kelas IV melalui pra siklus penelitian tindakan dapat diketahui bahwa metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran akidah akhlaq yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah; artinya siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum maksimal artinya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

  Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas IV Madrasah Ibtidayah Asysyafi’iyah Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes tertulis setiap individu dan kelompok pada akhir pelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat yang berdampak pada hasil belajar berupa prestasi.

  Hasil dari tes yang dilakukan adalah pada pelaksanaan pra siklus, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 8 dari 22 siswa atau 36%. Pada pelaksanaan siklus I, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 15 dari 22 siswa atau 68%. Pada pelaksanaan siklus II, siswa yang tuntas memenuhi KKM sebanyak 19 dari 22 siswa atau 86%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode

  

Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Akidah Akhlak

  materi tentang berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah Jatirejo Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2016/2017.

  

Daftar Isi

  Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Deklarasi ............................................................................................................ iv Motto .................................................................................................................. v Persembahan ...................................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................... vii Abstrak ............................................................................................................... ix Daftar Isi ............................................................................................................. x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................. 5 E. Kegunaan Penelitian ............................................................ 6 F. Definisi Operasional ............................................................ 7 G. Metode Penelitian ................................................................ 9 H. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................. 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ……………................................................ 14

  1. Pengertian Belajar ......................................................... 14

  2. Pengertian Prestasi Belajar ............................................... 15

  3. Hal-hal yang mempengaruhi Prestasi Belajar .................... 16

  B. Metode Jigsaw ........................................................................ 26

  1. Pengertian Metode Jigsaw …….......................................... 26

  2. Langkah-langkah Penerapan Metode Jigsaw ...................... 27

  3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw ……………... 28

  BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian …………......................................................... 30 B. Subyek Penelitian ..................................................................... 31

  1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 31

  2. Instrumen Penelitian ........................................................... 31

  3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………………………… 33

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MI Asysyafi’iyah ....................................... 40 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 48 C. Pembahasan ………….............................................................. 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................. 66 B. Saran ........................................................................................ 66

Daftar Pustaka ................................................................................................. 68

Lampiran-lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar

  bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Menurut M.J.Langkeveld pendidikan adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju pada kedewasaan dan mandiri (Jumali dkk, 2007: 20). Secara sederhana dan umum pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan (Indar, 1994: 16).

  Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan untuk meningkatkan derajat kehidupan manusia itu sendiri (Syah, 2001: 58). Sebagaiman firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11.

  . ٱأ ﺎَ�ﳞ�أٓ��َﯾ ْاﻮُﺤ َﺴۡﻓٱأَﻓ ِﺲِﻠ�ـَ�َﻤۡﻟٱأ ِﰲ ْاﻮُﺤ �ﺴَﻔَﺗ ۡ ُﲂَﻟ َﻞيِﻗ اَذ�ا ْا�ﻮُنَﻣاَء َﻦ�ِ��

  ۡ ُﲂنِﻣ ْاﻮُنَﻣاَء َﻦ�ِ �� ٱأ ُ��ٱأ ِﻊَﻓۡﺮَ� ْاوُ ُ��ٱأَﻓ ْاوُ ُ��ٱأ َﻞيِﻗ اَذ اَو ۖۡ ُﲂَﻟ ُ ��ٱأ ِﺢ َﺴۡﻔَﯾ � ( ) ١١

  ٞﲑِبَﺧ َنﻮُﻠَﻤۡﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ ُ ��ٱأَو ٖۚﺖ�ـَﺟَرَد َ ۡﲅِﻌۡﻟ ٱأ ْاﻮُﺗو�أ َﻦ�ِ ��ٱأَو

  Artinya: ”Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

  "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan

  

memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",

Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al Qur’an Terjemah, 2007;793).

  Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu siswa dan guru (Dimyati, 2002: 17). Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan guru adalah sebagai subjek pembelajaran yang berhubungan lansung dengan siswa dimana guru memiliki peran penting dalam pembelajaran. Guru seharusnya mampu menentukan metode pembelajaran yang dipandang dapat membelajarkan siswa secara aktif melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan prestasi belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

  Mata pelajaran Akidah Akhlak seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan hal tersebut dapat dilihat dari adanya ketidak tuntasan siswa. Selama ini metode pembelajaran agama Islam yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, dan menghafal. Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar sehingga prestasi belajar menurun.

  Metode pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana yang memberanakkan meteri pembelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehinga dapat dipahami atau diserap oleh siswa menjadi pengertian- pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya (Arif, 2000: 197).

  Sebagai seorang pendidik guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal (Ismail, 2008: 25). Guru harus dapat menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mengajar dengan tepat, efektif, efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

  Madrasah menyelenggarakan pendidikan secara terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membekali siswa dengan ilmu pengetahuan saja tetapi juga membekali siswa dengan perilaku yang terpuji. Materi tentang indahnya berperilaku terpuji termuat dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.

  Di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya, sehingga siswa merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif karena siswa menjadi pasif sehingga prestasi belajar siswa rendah khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Hal ini ditunjukan oleh kondisi awal proses belajar mengajar pada mata pelajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyah pada siswa kelas IV menunjukkan hasil belajar rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM), ini dapat dilihat dari 22 siswa, 8 orang siswa atau 36 % siswa kelas IV nilainya kurang dari 75 sebagai batas KKM.

  Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi indahnya berperilaku terpuji peneliti mencoba merubah metode pengajaran yang semula dengan menggunakan metode ceramah dirubah dengan metode Jigsaw Learning. Strategi pembelajaran Tipe Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978). Jigsaw merupakan strategi pembelajaran yang mengkhususkan dari pada suatu materi pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu sesama agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna (Anita, 2004: 69).

  Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah khususnya mata pelajaran Akidah Akhlak pada materi indahnya berperilaku terpuji peneliti berminat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata

  

Pelajaran Akidah Akhlak Materi Berperilaku Terpuji Dengan Metode

Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak tentang indahnya berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak tentang indahnya berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis tindakan yaitu suatu alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti (Basrowi, 2008: 91). Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi tentang indahnya berperilaku terpuji pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan.

  Untuk mengetahui ketercapaian dari tujuan penelitian ini, maka dirumuskan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut: Sekurang-kurangnya 75% siswa mendapat nilai ulangan harian lebih besar dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 75 (Mulyasa.2004:102).

E. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian ini secara khusus adalah untuk perbaikan kualitas pembelajaran Akidah Akhlak yang selama ini dilaksanakan oleh peneliti.

  Secara umum penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak sebagai berikut :

  1. Untuk siswa

  a. Dapat meningkatkan minat dan keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran Akidah Akhlak.

  b. Dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak 2. Untuk Guru.

  a. Guru dapat menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran.

  b. Guru dapat mengetahui kesulitan siswa.

  c. Guru dapat termotivasi dalam meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran.

  d. Guru mendapat wawasan tentang metode pembelajaran yang baru,yakni Jigsaw.

  3. Untuk Madrasah Dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan

  4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuannya.

F. Definisi Operasional

  1. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,1994:

  19). Sedangkan Nasrun Harahap mengemukakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil penilaian kemajuan siswa terhadap suatu kegiatan yang telah dikerjakan.

  Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut Muhibin Syah (2003: 63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 14) adalah suatu upaya yang

  dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh suatu kepandaian dan perubahan tingkah laku secara keseluruhan.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha kemajuan yang dicapai siswa baik berupa perubahan tingkah laku maupun kepandaian atau ilmu.

  2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di kelas IV Madrasah

  Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh. Materi mata pelajaran Akidah Akhlak yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada kelas IV semester Gasal (satu) tahun pelajaran 2016/2017, khususnya yang diteliti mengenai indahnya berperilaku terpuji.

  3. Metode Jigsaw

  Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan

  serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan. (Ismail, 2008: 8)

  Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok. (Ismail, 2008:

  82). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

  Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yang dimaksud metode

  Jigsaw adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan

  pengetahuan dan ketrampilan melalui pembelajaran kooperatif dimana kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan kepada kelompok yang lain.

G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  a. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran (Arikunto, 2006: 105). Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya.

  Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan.

  b. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu terhitung mulai tanggal 01 sampai 30 November 2016 di Madrasah Ibtidaiyah

  Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017

  2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

  Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sejumlah 22 siswa yang terdiri dari 13 putra dan 9 putri, serta masih menempuh semester gasal tahun pelajaran 2016/2017, satu orang guru dan 1 orang observer.

  3. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian ini meliputi 4 tahap, yaitu sebagai berikut : a. Perencanaan

  Peneliti akan mengidentifikasi dan menganalisis masalah secara jelas meneliti tentang prestasi belajar Akidah Akhlak siswa-siswi kelas

  IV di Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

  b. Tindakan Pada tahap ini rancangan strategi yang peneliti lakukan adalah menerapkan metode Jigsaw.

  c. Pengamatan atau observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  d. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi.

  4. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Butir soal tes

  b. Lembar observasi

  c. Lembar hasil tes

  5. Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Observasi

  Merupakan pengamatan terhadap perubahan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan pengamatan saat belajar mengajar.

  b. Tes Tes yang diberikan kepada siswa berupa pilihan soal pilihan ganda dan uraian yang diberikan pada setiap siklus setelah pembelajaran.

  c. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa setiap siklus dan foto pada saat pembelajaran menggunakan metode Jigsaw.

  6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan diberhentikan apabila telah terpenuhi nilai tuntas mata pelajaran Akidah Akhlak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Asysyafi’iyyah Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini di susun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut :

  

Bagian Awal Skripsi memuat : Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan

  Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.

  Bagian inti skripsi ini terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN, yang berisi : Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, memuat : (1) Rancangan Penelitian, (2) Subjek Penelitian, (3) Langkah-langkah Penelitian, (4) Instrumen Penelitian (5) Pengumpulan Data, dan (6) Analisis Data, Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, meliputi : Prestasi Belajar yang memuat : (1) Belajar, (2) Prestasi Belajar, (3) Hal-hal yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Metode Jigsaw Learning meliputi: (1) Pengertian Metode Jigsaw, (2) Langkah- langkah Metode Jigsaw, (3) Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw.

  

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, meliputi : Subjek Penelitian yang

  berisi tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Instrumen Penelitian serta Karakteristik Siswa. Prosedur Penelitiian siklus I, Siklus II dan Siklus III.

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, meliputi : Deskripsi

Penelitian, Analisis Data Penelitian dan Pembahasan Penelitian BAB V PENUTUP, meliputi : Kesimpulan dan Saran Bagian Akhir Skripsi terdiri dari: Daftar Pustaka,Lampiran-lampiran,dan Daftar Riwayat Hidup Peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Belajar Belajar berarti berusaha mengetahui hal-hal baru, teknik baru, metode baru, cara berpikir baru dan bahkan juga perilaku baru. Para ahli pendidik sering mangatakan bahwa belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh oleh seseorang diberbagai tingkat lembaga pendidikan (Sondang, 2004: 106). Beberapa definisi tentang belajar antara lain sebagai berikut:

  a) Cronbach (2001, 202). memberikan definisi : Learning is shown by a

  change in behavior as result of experience;

  b) Spears (1989, 88). memberikan batasan : Learning is to observe, to

  read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction;

  c) Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result

  of practice (Sardiman, 1986: 20);

  d) Slameto Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013: 2).

  Kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang baru dengan serangkaian kegiatan seperti: membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya.

  2. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:

  19). Menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994: 21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

  Belajar adalah adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modivicationor

  strengthening of behavior throuch experiencing). (Oemar Hamalik, 2010:

  27). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 14) adalah suatu upaya yang dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan definisi belajar menurut beberapa pendapat para ahli antara lain sebagai berikut: a. Slameto (1995: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  b. Menurut Syah (2003: 63) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. c. Sedangkan menurut Djamarah (2002: 141) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.

  Dari beberapa definisi tentang belajar tersebut disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu dengan lingkungan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri. Prestasi belajar di sekolah adalah hasil yang diperoleh anak-anak berupa nilai dalam setiap mata pelajaran. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan yang diukur dan dinilai dalam angka.

  3. Hal-hal yang mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Syah (2001: 130) prestasi belajar seseorang dipengaruhi tiga faktor yaitu: faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal), faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal), dan faktor pendekatan belajar (approach to learning).

  a. Faktor Internal Siswa Adalah aktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yaitu :

  1) Aspek Fisiologis Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Kondisi fisik misalnya kondisi jasmaniah yang sehat, cukup nutrisi, tidak kelelahan dan sebagainya. Panca indera adalah gerbang masuknya pengaruh kedalam individu, orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar menggunakan panca indranya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat agar belajar berlangsung dengan baik. Panca indra yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga).

  Oleh karena itu maka panca indera harus senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

  Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan untuk memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tepat dan mungkin berkesinambungan. Hal ini penting sebab perubahan pola makan minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tonus yang merugikan semangat mental siswa itu sendiri.

  2) Aspek Psikologis Faktor Psikologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi psikis atau jiwa. (Suryabrata, 1993: 249). Yang termasuk faktor psikologis siswa adalah sebagai berikut :

  a) Intelegensi siswa Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1998). Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya meraih sukses.

  b) Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespons (response tenndency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang atau lainnya, baik secara positif maupun negatif. Sikap (attitude) siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap dan mata pelajaran, apalagi jika diiringi ketidaksukaan kepada guru, dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

  c) Bakat siswa Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2000). Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seseorang siswa yang berbakat dalam bidang musik, misalnya, akan lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya. Inilah yang kemudian disebut bakat khusus (specific

  

aptitude ) yang konon tak dapat dipelajari karena merupakan

karunia inborn (pembawaan sejak lahir).

  d) Minat siswa Minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan teknologi, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

  e) Motivasi Motivasi berasal dari kata “movore” dalam bahasa latin artinya bergerak. Motivasi dapat diartikan keinginan, harapan, kebutuhan, tujuaan, sasaran, dorongan, dan intensif. Suatu motif adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau mengarahkan, dan motif itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap, dan tindak tanduk seseorang yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing anggota organisasi yang bersangkutan (Sondang, 2004: 142). Motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut: (1) Motivasi Intrinsik

  Adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2009: 89). contoh kongkret seorang siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain. Namun demikian, masih dijumpai perbuatan individu yang benar-benar didasari oleh suatu dorongan yang tidak diketahui secara jelas tetapi bukan kerana insting, artinya bersumber pada suatu motif yang tidak dipengaruhi dari lingkungan itu.

  Perilaku yang disebabkan oleh motif semacam itu muncul tanpa perlu adanya ganjaran atau perbuatan dan tidak perlu hukuman untuk tidak melakukannya. Motif yang demikian biasanya disebut motif intrinsik (Uno, 2011: 33).

  Siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdlidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai adalah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, dan tidak mungkin menjadi ahli.

  Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan, kebutuhan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial dan bukan hanya sekedar simbol. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).

  (2) Motivasi Ekstrinsik Adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar (Sardiman, 2009: 89). contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok pagi nya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temennya. Jadi bukan belajar karena ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik atau hadiah. Ada pula perilaku individu yang hanya muncul karena adanya hukuman atau tidak muncul karena ada hukuman. Motif yang menyebabkan perilaku itu, seakan-akan dari luar (ganjaran atau hukuman). Motif semacam ini disebut motif ekstrinsik. Gajaran atas suatu perbuatan, menguatkan motif yang melatar belakangi perbuatan itu, sedangkan hukuman melemahkannya (Uno, 2011: 33).

  Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

  Sardiman (2009: 83) membangun konsep tentang ciri-ciri motivasi yaitu tekun dan ulet adalah sebagai berikut _ : (a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), (b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

  Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi setinggi mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang dicapainya),

  (c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, (d) Lebih senang bekerja mandiri, (e) Tidak cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, (f) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu), (g) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu, dan (h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

  Seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu memiliki motivasi yang kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dan memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri.

b. Faktor faktor eksternal

  Faktor faktor eksternal yang memengaruhi belajar menurut Muhibin Syah (2003: 138) digolongkan menjadi dua golongan yaitu : 1) Lingkungan sosial

  a) Lingkungan sosial masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.

  b) Lingkungan sosial keluarga Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.

  Sistem sosial yang terbentuk dalam kehidupan mengharuskan manusia berperilaku tunduk pada norma-norma yang ada di masyarakat. Keluarga terutama orang tua merupakan tempat yang utama dan pertama memberikan pendidikan kepada anak. hubungan keluarga juga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan kasih sayang akan membantu anak belajar dengan lebih baik karena disamping memberikan motivasi, keluarga juga dapat menciptakan situasi belajar yang baik Dalam kegiatan belajar siswa memerlukan tempat yang aman dan tenang. Dengan suasana belajar yang aman dan tenang, maka seorang siswa akan dapat belajar dengan lebih konsentrasi. Oleh karena itu hendaknya tempat belajar dijauhkan dari termpat keramaian dan kebisingan misalnya pasar, pabrik- pabrik, jalan raya dan sebagainya.

  c) Lingkungan sosial sekolah Lingkungan social sekolah seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya. 2) Lingkungan nonsosial.

  a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.

  b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.

B. Metode Jigsaw

  1) Pengertian Metode Jigsaw

  Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai

  dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan. (Ismail, 2008: 8)

  Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok. (Ismail,

  2008: 82). Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

  Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara menyeluruh, Salah satu faktor yang yang mempengaruhi kemauan peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran adalah apabila anak tersebut tertarik dengan materi pelajaran. Guru harus dapat mengemas pembelajaran dengan sebaik- baiknya, pada pelajaran Akidah Akhlak materi berperilaku terpuji guru menerapkan metode Jigsaw.

  Metode Jigsaw diterapkan dengan tujuan agar pembelajaran dapat menarik dan disukai oleh peserta didik, suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa aktif di dalam kelas dan prestasi belajar siswa meningkat. 2) Langkah-langkah penerapan Jigsaw

  a) Pilih materi pembelajaran yang dapat di bagi kedalam beberapa segmen (bagian)

  b) Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta 20 sedang jumlah segmen ada 4 maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.

  c) Setiap orang mempunyai tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang ada.

  d) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I MERGOWATI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 126

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 - Test Repository

0 4 124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL QURAN HADIST METODE PEER LESSONS PADA SISWA IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TIMPIK SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 108

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG SHALAT BAGI ORANG SAKIT PADA MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN METODE PRAKTEK KELAS III MI PAYUNGAN KEC. KALIWUNGU KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 121

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN KERJASAMA ANAK MELALUI METODE PROYEK MENGHIAS KELAS PADA SISWA KELOMPOK B RA AZ-ZAHRA JOMBOR KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 108

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 103