PENDIDIKAN SOSIAL DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD FIL ISLAM KARYA Dr. ABDULLAH NASHIH ‘ULWAN - Test Repository

  

PENDIDIKAN SOSIAL

DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD FII ISLAM

KARYA Dr. ABDULLA H NASIH „ULWAN

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

  

Oleh

AHMAD NAJMI

NIM 111 13 016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

2017

  

PENDIDIKAN SOSIAL

DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD FII ISLAM

KARYA Dr. ABDULLA H NASIH „ULWAN

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

  

Oleh

AHMAD NAJMI

NIM 111 13 016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

2017

  

MOTTO

Kehilangan waktu itu lebih sulit daripada kematian karena

kehilangan waktu membuatmu jauh dari Allah dan hari akhir.

Sementara itu, kematian membuatmu jauh dari kehidupan dunia

dan penghuninya saja (Ibnu al-Qayyim).

  

PERSEMBAHAN

  Persembahan skripsi ini untuk: 1.

  Keluarga besar Bapakku Bapak Mas‟at dan Ibuku tercinta Dewi Maryam yang selalu memberikan dorongan motivasi, nasihat, dan dukungan penuh baik secara moril maupun materil.

  2. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Salatiga.

  3. Keluarga besar Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI-HMI) Cabang Salatiga Dir Anam, Dir Ilman, Dir Pendi, Dir Dir Ryan, Dir Taufik, Dir Soyan, Dir Zaenal, Dir Aziz, Mb Nurul, Mb Alfi, dan Mb Diana.

  4. Keluarga besar Komisariat Walisongo Tum Sokip, Tum Siong, Tum Nyos Tum pujo, Tum didik, Tum Arfan (Almarhum) Yunda Fajri dan segenap Alumi Kom.Walisongo.

  5. Keluarga besar Bidikmisi IAIN Salatiga.

  6. Keluarga besar PAI A Stain Salatiga angkatan 2013.

  7. Keluarga besar Al-Mubina (Alumni Bina Insani) 8.

  Keluarga besar PP Al-Islah Tingkir.

  9. Keluarga besar PPL SMA N 1 Getasan.

  10. Keluarga besar KKN Posko78 Dsn. Kleben Kaliwunggu.

  11. Keluarga besar Pemuda RT 28/10 Dsn.Gudang Sakti, Ds. Sruwen. Kec.

  Tengaran.

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb.

  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayahny-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, Sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesaranaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran dan tenaga serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bpak. Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skrisi ini.

  7. Kepada Bapakku Bapak Mas‟at dan Ibuku tercinta Maryam yang selalu memberikan dorongan motivasi, nasihat, dan dukungan penuh baik secara moril maupun materil.

  

ABSTRAK

  Najmi, Ahmad. 2018 Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Dr. Abdullah Nasih Ulwan. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

  Kata kunci : Pendidikan Sosial dan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Seiring bergulirnya arus modernisasi yang penuh tantangan multidimensi. Era Modenitas ditandai dengan adanya persaingan ekonomi yang hebat, Dengan adanya revolusi teknologi informasi, teknologi hasilkan barang, dan teknologi industri. Dampak negatif dilihat dari prespektif sosial dari dampak yang paling dominan adalah meleburnya etika sosial masyarakat. Dengan demikian tersebut yang paling penting untuk digaris bawahi. Tatanan sosial masyarakat akan mengalami degradasi apabila tidak ada langkah-langkah prefentif. Realitas sosial di masyarakat dampak negatif dari globalisasi sangat menggena di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian peneliti mengangkat permasalahan tersebut dengan pengkajian pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam.

  Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian studi pustaka adalah serangkaian kegiatan penalaran ilmiah yang memaparkan hasil kajian kepustakaan dan olah pikir peneliti mengenai suatu masalah atau topik kajian. Penelitian ini mempunyai fokus kajian berupa penanggulangan dampak modenisasi yang berdampak pada perubahan tatanan etika sosial masyarakat dengan pendekatan pendidikan sosial.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Dr. Abdullah Nasih

  „Ulwan sebagai pandangan terhadap problematika dalam proses pendidikan ditengah-tengah himpitan arus perubahan. Pendidikan sosial merupakan pendidikan yang berpegang pada etika sosial dan dasar-dasar kejiwaan yang mulia, seperti penanaman ketaqwaan, keberanian dan tanggung jawab beretika sosial bersumber pada kaidah Islam yang abadi dan perasaan keimanan yang tulus. Dengan tujuan agar anak tampil di mamsyarakat sebagai generasi yang mampu berinteraksi sosial dengan baik, beradab, dan berperilaku yang bijaksana.dan bertanggung jawab.

  

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO.

  ............................................................................. i

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v KESEDIAAN PUBLIKASI ..................................................................................vi PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................ vii MOTTO .............................................................................................................. viii PERSEMBAHAN ................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi ABSTRAK .......................................................................................................... xii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8 C. Tujuan Masalah .......................................................................................... 8 D. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 9 E. Kajian Pustaka …...................................................................................... 11 F. Metode Penelitian …................................................................................. 14 G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 15 BAB II BIOGRAFI NASKAH ............................................................................ 16

  A.

  Latar Belakang Penulisan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam .................. .16 B. Riwayat Hidup Abdullah Nasih Ulwan .................................................... 16 C. Karya-karya Dr. Abdullah Nasih Ulwan .................................................. 19

  BAB III DESKRIPSI ANATOMI MUATAN NASKAH ................................... 23 A. Deskripsi Anatomi Naskah dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan ..................................................................... 23 1. Bagian Pertama a. Pasal Pertama : Pernikahan yang Ideal dan Kaitanya dengan Pendidikan.

  …….................................................................................. 23 b. Pasal Kedua : Perasaan Psikologis Terhadap Anak …….................. 24 c. Pasal KeTiga : Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Kelahiran.

  ............................................................................................................ 25 d. Pasal Ke-Empat : Sebab-sebab Kenakalan Pada Anak dan

  Penanggulanya ................................................................................... 26 2. Bagian Kedua

  Tanggung awab Pendidik a.

  Pasal Pertama : Tanggung Jawab Pendidikan Iman .......................... 27 b. Pasal Kedua : Tanggung Jawab Pendidikan Moral ........................... 28 c. Pasal Ketiga : Tanggung Jawab Pendidikan Fisik ............................. 28 d. Pasal Keempat : Tanggung Jawab Pendidikan Akal ......................... 28 e. Pasal Kelima : Tanggung Jawab Pendidikan Kejiwaan .................... 28 f. Pasal Keenam : Tanggung Jawab Pendidikan Sosial ........................ 29 g.

  Pasal Ketujuh : Tanggung Jawab Pendidikan Seks .......................... 30 3. Bagian Ketiga a.

  Pasal Pertama : Metode dan Sarana Mendidik kepada Anak ............................................................................................................ 32 b. Pasal Kedua : Kaidah-kaidah Asasi dalam Pendidikan ..................... 33 c.

  Pasal Ketiga : Sarana Pendidikan ...................................................... 33

  BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 35

  A.

  Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam .................... 35 1.

  Tanggung Jawab Pendidikan Sosial .................................................. 39 a. Penanaman Dasar-dasar Kejiwaan yang Mulia ...................................... 36

  1). Taqwa .................................................................................................. 37 2). Persaudaraan ........................................................................................ 40 3). Kasih Sayang ....................................................................................... 40 4). Itsar ...................................................................................................... 42 5).

  Memafkan Orang Lain …………........................................................ 44 6). Keberanian ………….......................................................................... 47 b. Menjaga Hak Orang Lain ......................................................................... 49

  1). Hak Orang Tua .................................................................................. 49 2).

  Hak Kerabat ………........................................................................... 57 3). Hak Tetangga .................................................................................... 58 4). Hak Guru ........................................................................................... 62 5). Hak Teman ........................................................................................ 63 6). Hak Orang yang Lebih Tua ............................................................... 65 7). Melaksanakan Etika Bermasyarakat ................................................. 67 8). Hak Pengawasan dan Kritik Sosial ................................................... 75

  B. Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam dalam Pendidikan di Indonesia .............................................................................. 79

  1. Penanaman Dasar-dasar Ketaqwaan. ...................................................... 80

  a. Analisis Ketakwaan ............................................................................... 81

  b. Analisi Persaudaraan ............................................................................. 82

  c. Analisis Kasih sayang ............................................................................. 82

  d. Analisis Memaafkan Orang Lain ............................................................. 84

  e. Analisis Kebenaran ................................................................................. 85

  

2. Menjaga Hak Orang Lain . .............................................................................. 86

  a. Analisis Hak Orang Tua ............................................................................. 86

  b. Analisi Hak Kerabat

  ............................................................................ 87

  c. Analisis Hak Tetangga ........................................................................ 89

  d. Analisi Hak Guru ................................................................................ 90

  e. Analisis Hak Teman ............................................................................ 91

  f. Analisi Hak Orang yang Lebih Tua ..................................................... 91

  g. Analisis Melaksanakan Etika Masyarakat .......................................... 92

  h. Analisis Pengawasan dan Kritik Sosial .................................................. 93

  BAB V PENUTUP .............................................................................................. 96 A. Kesimpulan .............................................................................................. 96 1. Pendidikan Sosial dalam Kitab Trbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan ....................................................................... 96 2. Relevansi Pendidikan Sosial dalam Pendidikan Sekarang .................. 97 B. Saran-Saran ............................................................................................. 98 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diskursus tentang dunia pendidikan merupakan suatu wacana yang

  paling fundamental dalam peradaban umat manusia. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengantarkan anak didik menuju pada kedewasaan melalui proses pendidikan kognitif ( Transfer of knowledge ) dan pendidikan nilai (

  Transfer of Values ). Dalam hal ini definisi Pendidikan terus dicanangkan

  guna mendorong pendidikan yang dapat menjawab tantangan perubahan zaman.

  Pendidikan menurut Armai Arief merupakan terjemah dari bahasa yunani paedagogie yang berarti “pendidikan” dan pedagogia yang berarti

  “pergaulan dengan anak-anak”. Orang yang membimbing disebut sebagai

  paedagogos . Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dilakukan orang dewasa

  dalam pergaulan dengan anak-anak untuk membimbing perkembangan jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Atau dengan istilah lain bahwa pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. (Armai Arief : 16 ) Arti Pendidikan yakni proses pengupayaan memanusiakan manusia.

  Dalam Islam manusia dijadikan Khalifah atau wakil Allah dimuka bumi untuk mengatur pelestarian dan pengembangan Alam semesta diatas ketentua yang ditetapkan Allah dalam Al-

  Qur‟an sebagai Sunatullah. Peradaban sejatinya harus bertumpu pada kebenaran dan keadilan. Belawanan dengan kebatilan dan kedzaliman, sehingga tidak mungkin teradi exploitasi manusia terhadap manusia.( Muhammad As Said :10)

  Pendidikan dalam prespektif Islam mempunyai wadah strategis pada wadah yang spesial dan dijunjung tinggi. Karena subtansi dalam pendidikan Islam yakni lebih represenatif dalam aspek perbaikan mental peserta didik yang akan terwujud dalam amal perbuatan. Maka pendidikan Islam ialah pendidikan individu dan masyarakat. Semua orang dikenai kewajiban dalam mendidik dari mulai para Rosul kemudian para ulama‟. Pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka. (Zakiah Darajat,202 : 20).

  Pendidikan Sosial mengarah pada pentingnya memberikan pelajaran pada anak tentang perilaku sosial yang berlandaskan ketakwaan, persaudaraan, mengutamakan orang lain, berprilaku adil, menjaga hak orang lain baik hak orang tua, kerabat, guru dan teman. Pentingnya mempunyai adab dalam pergaulan sehari-hari anak yaitu adab yang mengarah pada etika akhlakul karimah sebagaimana yang dicontohkan Nabi, perilaku sosial tersebut akan mampu menjadikan siswa menjadi manusia utama yang mempunyai jiwa ketakwaan dan kepekaan sosial yang tinggi berdasarkan ajaran Islam dan setiap kehidupannya dihiasi jiwa yang akhlakul karimah.

  Tujuan pendidikan tersebut mempunyai perbedaan pada setiap tingkah umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Cara yang paling efektif dan efIsien dalam mencapai tujuan pendidikan ialah pengajaran. Karena pengajaran identik dengan pendididkan. Pengajaran merupakan sebuah poros membuat jadi terpelajar (tahu, mengerti dan menguasai) sedangkan pendidikan merupakan membuat orang menjadi terdidik (mempribadi menjadi kebiasaan), maka pengajaran menjadi sangat penting dalam kependidikan.

  Tujuan secara umum dalam pandangan Dr.Zakiah Darajat yakni berupa

  

Insan Kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun,

  bertambah dan berkurang dalam perjalanan seseorang. Tujuan akhir pendidikan Islam dapat dipahami dalam firman Allah :

  

ْمُتْوَأَو َّلَِإ َّهُتىُمَت َلََو ِهِتاَقُت َّقَح َ َّاللَّ اىُقَّتا اىُىَمآ َهيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

َنىُمِلْسُم

  Artinya : “wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Dan janganlah kamu mati kecuali dengan keadaan muslim (menurut ajaran islam)‟‟ (Q.S 3 Ali Imron 102 ) Allah berfirman dalam (Q.S Al-Azhab : 21) :

  ْ ْ دَقَل َْ هاللَّْو ُج رَيْ َىاَكْ يَوِلٌْةٌََس َحٌْةَو سُأِْ هاللَِّْلوُسَرْيِفْ نُكَلْ َىاَك ا ًريِثَكَْ هاللََّْرَكَذَوَْرِخ لْاَْم وَي لاَو

  Artinya :“Sesungguhnya sudah ada pada diri Rosul itu suri tauladan yang baik bagimu yakni orang-orang yang mengharap Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

  ”(Al-Ahzab:21). Pendidikan Islam menitikberatkan pada penanaman akhlak dan sikap sosial yang mempunyai budi pekerti. Akhlak yang baik menjadi pondasi dasar dalam proses pendidikan. Karena, akhlak merupakan sikap psikis yang harus dikedepankan guna suksesi pendidikan. Maka dengan berpondasi sosial etika yang baik tumbuhlah generasi yang dididik yang luhur demi terwujudnya idealisasi kependidikan.

  Seiring bergulirnya arus modernisasi dan globalisasi yang penuh tantangan multidimensi. Era Globalisasi ditandai dengan adanya persaingan ekonomi yang hebat, Dengan adanya revolusi teknologi informasi, teknologi hasilkan barang- , dan teknologi industri. Masing-masing menampilkan keunggulan sendiri-sendiri. Amerika mempunyai produk teknologi yaitu teknologi dengan barang-barang baru dengan tingkat teknologi yang tinggi.

  Jerman mempunyai unggulan proses teknologi yaitu teknologi yang menghasilkan inovasi baru. Kompetisi ekonomi pada era pasar bebas juga ditandai dengan adanya perjalanan lalu lintas jasa, barang, modal, serta tenaga kerja yang terus berlangsung secara bebas dan ada tuntutan teknologi produk yang makin lama makin tinggi sehingga, makin tinggi pula tingkat pendidikan yang dituntut dari para pekerjanya. Kondisi kemajuan teknologi informasi dan teknologi berlangsung dengan cepat dan ketat di era Globalisai menuntut setiap negara untuk berbenah diri dalam menghadapi persaingan tersebut.

  Bangsa yang dapat membenahi dengan meningkatkan sumber daya manusianya. Maka, akan dapat bersaing dalam kompetisi tersebut. Pendidikan dalam kancah globalisasi diharapkan mempunyai Aikon, dengan mendidik dan menghasilkan para siswa yang berdaya saing tinggi (qualifed) atau mengalami kemunduran dalam era Globalisasi. Dengan demikian era Globalisasi adalah tantangan besar bagi dunia Pendidikan.

  Studi ini dilatarbelakangi oleh keadaan faktual tentang keadaan sosial dan masyarakat di era globalisasi ini. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, utamanya di bidang teknologi dan komunikasi, membuat kehidupan manusia menjadi serba mudah. di sisi lain, pengaruh Globalisasi dengan ditandai keterbukaan media informasi semakin membanjiri anak-anak. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam dengan bermain di depan komputer, melihat televisi, bermain game, internet, mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Akibatnya anak menjadi kurang bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahkan tidak jarang mereka tidak mengenal tetangganya.

  Karena waktu mereka habis di sekolah, banyak tugas dan kegiatan yang dilakukan, dan menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Baik untuk melaksanakan tugas maupun bermain game. Jarang kita temui keadaan seperti waktu kita kecil. Waktu bermain bersama dengan teman sebaya adalah hal yang menyenangkan.

  Dampak negatif dilihat dari prespektif sosial dari dampak Globalisasi yang paling dominan adalah meleburnya etika sosial sosial masyarakat.

  Dengan demikian tersebut yang paling penting untuk digaris bawahi. Tatanan sosial masyarakat akan mengalami degradasi apabila tidak ada langkah- langkah prefentif. Realitas sosial di masyarakat dampak negatif dari globalisasi sangat menggena di tengah-tengah masyarakat. Karena mudahnya komunikasi dan kemajuan dalam teknologi kumikasi antar sesama akan menjadi mudah akan tetapi banyak dari segi pendidikan soasialnya yang tergeser seperti menghargai nilai-nilai keluhuran, ramah-tamah dan hukum Normatif.

  Kata pendidikan jika dikaitkan dengan kata sosial dan anak, maka dapat diartikan bahwa pendidikan sosial anak adalah usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung secara terus-menerus, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa, dan Negara.

  Pendidikan sosial adalah usaha mempengaruhi yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan diri dalam mengembangkan dan mengamalkan sikap- sikap dan perilaku sosial dengan baik dan mulia dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.

  Adapun tujuan pendidikan sosial, menurut tugas dan fungsi manusia secara filosofis, bisa dibedakan sebagai berikut :

  1. Tujuan individual yang menyangkut individu, melalui proses belajar atau pembelajaran dengan tujuan mempersiapkan dirinya dalam kehidupan.

  2. Tujuan sosial yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan, dan dengan tingkah laku masyarakat umumnya serta perubahan-perubahan yang diinginkan pada pertumbuhan pribadi, pengalaman, dan kemajuan hidupnya.

  3. Tujuan profesional yang menyangkut pengajaran, seni dan profesi serta sebagai suatu kegiatan dalam masyarakat.

  Dengan demikian tujuan pendidikan sosial adalah mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang sempurna akal budinya dalam kehidupan individu dan kehidupan kemasyarakatannya. Faktor-faktor yang memengaruhi merosotnya dalam dunia kependidikan tersebut, peneliti mempunyai pendapat bahwa dengan serangkaian latar belakang perkembangan zaman dan faktor- faktor yang lain pasti, pola tingkah laku pada anak pasti akan mengalami dampat dari hal tersebut. Profil lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan diri maupun psikis anak didik. Maka, sangat perlu untuk mencari formulasi preventif bagi perkembangan anak dalam menangkal perkembangan zaman. Dalam Islam sudah jelas disebutkan dalam bagaiman mendidik anak dalam menghadapi perkembangan zaman. Peserta didik diharapkan mampu mengaktualisasikan dalam ranah praktek Nilai-Nilai keluhuran yang ada pada saat proses belajar. Maka peneliti menyandingkan problema tersebut dengan hasil Itihad atau pemikiran Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab Trbiyatul

  

Aulad Fil Islam ( pendidian anak dalam Islam ) dengan harapan peneliti mampu

  memberikan sedikit solusi bagi masyarakat luas terutama bagi para Muallim atau pendidik demi kemaslahatan bersama. Maka sebagaimana diatas penulis mengajukan judul SOSIAL DALAM KITAB

  “PENDIDIKAN

  

TARBIYATUL AULAD FIL ISLAM KARYA Dr. ABDULLAH NASIH

„ULWAN”

B. RUMUSAN MASALAH

  Sesuai dengan judul skripsi di atas, maka terdapat analisis mendalam tentang tanggung jawab pendidikan sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fiil Islami karya Abdullah Nasih

  „Ulwan. Adapun masalah tersebut dapat dirumusan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

  Karya Dr. Abd ullah Nasih Ulwan ? 2. Bagaimana Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih

  „Ulwan terhadap Pendidikan di Indonesia saat ini ?

C. TUJUAN PENELITIAN

  Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam kajian pemikiran ini adalah :

  1. Untuk mengetahui Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih „Ulwan.

  2. Untuk mengetahui Relevansi Pendidikan Sosial dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Dr. Abdullah Nasih

  „Ulwan terhadap Pendidikan di Indonesia.

D. KEGUNAAN PENELITIAN 1.

  Teoritis

  Teoritis ini diharapkan mampu memeberi tawaran sumbangan paradigma kontruktif bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Diantara kegunaan secara teoritis diantaranya : a.

  Memeberikan torehan sedikit bagi pelaku dan obyek dalam kependidikan yang berdasaran Nafs Islam dan juga berdasarkan Kaidah luhur islam yang menuntut ke Jalan yang benar berlandaskan kebenaran yang sudah termaktub dalam Al-Quran maupun Hadist.

  b.

  Serta diharapan mampu memeberikan konsep pendidikan islam dalam mendidik Anak dalam mengembangan dan membentu potensi Intelektual, emosional, spiritual, akhlak dan moral secara Kaffah.

2. Praktis

  Ditinjau dari prespektif praktis tujuan dari analisis pemikiran ini dianaranya a.

  Untuk mengetahui dan mengemukakan sebuah pola pendidikan Anak prespektif Islam sebagai pengembangan diri manusia dalam membentuk Insan Kamil menurut Islam dengan tujuan tidak lain yakni mencari Ridho-Nya dan memahami berbagai macam ciptaanya.

  Dengan demikian tersebut menjadi kerangka acuan dalam pencarian kata Ideal dalam mendidik Anak secara Islami. Guna pembentukan dan pengembangan sumberdaya manusia yang tertera dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan Dr. Abdullah Nasih „Ulwan, karena sangat perlu kajian mendalam dan dapat menjadi tawaran dalam kependidian di Indonesia.

E. KAJIAN PUSTAKA 1.

  Pendidikan sosial a.

  Pendidikan Pendidikan adalah terjemah dari bahasa yunani Pedagogie yang berarti”pendidikan” dan pedagogia ialah pergaulan dengan anak-anak.

  Sedangkan orang yang tugasnya membimbing atau mendidik dalam pertumbuhanya disebut dengan pedagogos. Berpijak dari definisi di atas pendididkan bisa diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh orang dewasa dalam pergaulan dengan membimbing atau mendidik perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah yang lebih dewasa. Atau dengan kata lain pendidikan ialah bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.

  Banyak juga devinisi mengenai pendidikan seperti halnya diutarakan John Dewey mengartikan pendidikan sebagai organisasi pengalaman hidup sementar itu komisi Nasional Pendidikan mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha nyata menyeluruh yang setiap program dan kegiatanya selalu terkait dengan tujuan akhir pendidikan.(Arief, 2005 : 15)

  Jadi pendidikan merupakan upaya sadar terencana untuk mendidik, membimbing dan memberi tauladan baik kepada peserta didik ke arah pendewasaan dan kearah perubahan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional. Proses pendewasaan anak perlu di kawal dengan baik melalui pendidikan. Sejatinya anak-anak sebagai penerus dan sebagai tumpuan besar bagi Bangsa dan Negara.

  b.

  Sosial Kata Sosial memiliki makna suatu kumpulan dari individu- iindividu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama. Perbedaan dari suatu pelapisan sosial ini akan terlihat jika dibandingkan dengan kesamaan derajat. Maka apabila dipadukan antara pendidikan dengan sosial maka hemat peneliti akan muncul definisi sebuah prosesi sadar dan terencana untuk mengarahkan, membimbing dan membina peserta didik dengan tidak melepaskan peranan kumpulan maupun individu-individu dalam merealisasikan proses pembelajaran. Bisa kita ambil sebuah contoh yakni peran aktif antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah proses belajar mengajar.

  Jadi yang dimaksud pendidikan sosial yakni pendidikan usaha mempengaruhi yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan diri dalam mengembangkan dan mengamalkan sikap-sikap dan perilaku sosial dengan baik dan mulia dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.

2. Tarbiyatul Aulad Fil Islam

  Secara Terminologis Tarbiyatul Aulad Fil Islam yakni kitab yang menerangkan tentang metode-metode dalam menidik anak. Pada hakikatnya pendidikan anak adalah bagian dari pendidikan individu yang di dalam Agama Islam berupaya mempersiapkanya dan membentuknya agar menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan manusia yang shalih dalam berkehidupan. Karena pendidikan anak diarahkan dengan baik pada dasarnya adalah sebuah pondasi yang kokoh dalam menyiapkan individu yang salih dan siap memikul tanggung jawab dan beban hidup. Dengan segala rahmat yang diberikan Allah SWT untuk mengkaji kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, maka akan dipaparkan tentang keistimewaan perundang undangan Islam, yakni Universal ajaran Islam. Keuniversalan yang sempurna mencakup semuanya yang menuntun kebenaran di dunia dan di akhirat.

3. Abdullah Nasih Ulwan

  Dr. Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang Ulama‟, faqih, da‟i, dan pendidik. Beliau dilahirkan di Desa Qadhi Askar di Kota Halab, Suriah pada tahun 1347 H/1928 M, di sebuah keluarga yang taat dalam beragama, yang sudah terkenal dengan ketakwaan dan kealimannya. Nasabnya sampai kepada Al-Husain bin Ali bin Thalib.

  Beliau menamatkan sekolah dasarnya di Desanya. Setelah lulus sekolah dasar, ayahnya menyekolahkannya ke sekolah khusruwiyah untuk belajar ilmu- ilmu Syari‟ah, pada tahun 1943 M. Ia belajar pada guru-guru besar seperti, Syaikh Raghib Ath-Thabakah, Ahmad Asyyama‟ dan Ahmad Izudin Al-Bayauni. Disana beliau juga bertemu dengan Dr.Mustafa As-

  Siba‟i. Beliau mendapatkan Ijazah sekolah menenggah keatas pada tahun 1949 M. Lalu ia meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar

  Asy-Syarif dan menyelesaikan Sarjananya di Fakultas Usuludin pada tahun 1952 M, dan menyelesaikan S-2 nya. Beliau kembali ke Halab dan bekerja sebagai pengajar materi pendidikan Islam di sekolah menegah atas di sana. Lalu ia pergi ke Yordania dan menetap disana kemudian mengajar disana. Kemudian pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai penajar di Universitas Al-Malik Abdul Aziz.

  Disanalah beliau menyelesaikan S-3 nya dan mendapat gelar Doktor dalam bidang fikih dan dakwah. Beliau terus bekerja mengabdikan drinya sampai meninggal dunia pada hari sabtu, 5 Muharam 1398 H/29 Agustus 1987 M, di Jeddah. Jenazahnya di bawa ke Mekah lalu dikuburkan disana. Jenazahnya disholatkan setelah Asar.(Abdullah Nasih „Ulwan : 905) F.

METODE PENELITIAN 1.

  Pendekatan dan jenis penelitian Menurut peneliti, penelitian ini menggunakan penelitian bersifat studi pustaka. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan atau library

  research yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan objek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan. Atau telaah yang untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada kajian yang kritis mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.

2. Sumber data a.

  Sumber data primer Sumber data primer yaitu hasil-hasil penelitian atau tulisan karya peneliti atau teoritis yang orisinil. Dalam hal ini sumber data yang orisinil yaki kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karangan Dr.A bdullah Nashih „Ulwan b. Sumber data sekunder

  Sumber data sekunder adalah bahan pustaka yang ditulis dan dipublkasikan seorang penulis yang tidak langsung melakukan pengamatan dan berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskrepsikan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini ialah sumber-sumber penelitian yang berkaitan dengan tanggung jawab pendidikan sosial dan beberapa sumber yang mendukung penelitian G.

SISTEMATIKA PENULISAN

  Sistematika pembahasan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :

  

BAB I : BAB I ini, berisi pendahuluan yang di dalamya akan diuraikan

  tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  

BAB II : BAB II, berisi biografi naskah pendidikan sosial dalam kitab

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB III : BAB III Berisi deskripsi pemikiran anatomi naskah pendidikan

  sosial dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

  

BAB IV : BAB IV Pembahasan berisi tentang pendidikan sosial dalam kitab

Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih „Ulwan.

BAB V : BAB V berisi penutup yang didalamnya akan di paparkan mengenai

kesimpulan dan saran-saran.

BAB II BIOGRAFI NASKAH A. Latar Belakang Penulisan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islami merupakan penjelasan metode yang

  lengkap dan benar tentang pendidikan anak dalam Islam. Dengan Rahmat dan taufik Nya kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, mempunyai keistimewaan perundangan dalam Islam yakni ajaran Universal. Universal Islam mencakup apa saja yang dapat membahagiakan manusia di dunia maupun di Akhirat.

  Dalam kitab ini menjelaskan agama Islam mempunyai sistem pendidikan dan metode pembinaan. Islam merupakan agama kehidupan, kemanusiaan, kesadaran, pendidikan dan pembinaan. Jika manusia mengambil undang- undanga maka, akan terciptantya masyarakat yang Ideal. Karena Islam Agama Sang pencipta alam semesta dan Risalah yang dibawa oleh Nabi.

B. Riwayat Hidup Abdullah Nasih Ulwan

  Dr. Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang Ulama‟, faqih, da‟i, dan pendidik. Beliau dilahirkan di Desa Qadhi Askar di Kota Halab, Suriah pada tahun 1347 H/1928 M, di sebuah keluarga yang taat dalam beragama, yang sudah terkenal dengan ketakwaan dan kealimannya. Nasabnya sampai kepada Al-Husain bin Ali bin Thalib.

  Ia menamatkan sekolah dasarnya di Desanya. Setelah lulus sekolah dasar, ayahnya menyekolahkannya ke sekolah khusruwiyah untuk belajar ilmu-ilmu Syari‟ah, pada tahun 1943 M. Ia belajar pada guru-guru besar seperti, Syaikh Raghib Ath-Thabakah, Ahmad Asy yama‟ dan Ahmad Izudin Al-Bayauni. Disana beliau juga bertemu dengan Dr. Mustafa As- Siba‟i.

  Ia mendapatkan Ijazah sekolah menengah keatas pada tahun 1949 M. Lalu ia meneruskan studinya di Universitas Al-Azhar Asy-Syarif dan menyelesaikan Sarjananya di Fakultas Usuludin pada tahun 1952 M, dan menyelesaikan S-2 nya. Lalu ia kembali ke Halab dan bekerja sebagai pengajar materi pendidikan Islam di sekolah menegah atas di sana. Lalu ia pergi ke Yordania dan menetap disana kemudian mengajar disana. Kemudian pergi ke Arab Saudi dan bekerja sebagai penajar di Universitas Al-Malik Abdul Aziz. Disanalah beliau menyelesaikan S-3 nya dan mendapat gelar Doktor dalam bidang fikih dan dakwah. Abdullah Nashih

  „Ulwan telah belajar di bebarapa sekolah diantaranya :

  1. Sekolah Dasar dan sekolah lanjutan pertama di Halab selesai tahun 1964.

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas jurusan Ilmu Syari‟ah dan Pengetahuan di Halab selesai tahun 1949.

  3. Universitas al-Azar di Mesir mengambil fakultas Ushuluddin dapat terselesaikan pada tahun 1952.

  4. Di al-Azhar, Abdullah Nashih Ulwan melanjutkan S-2 dan lulus pada tahun 1954 dan menerima ijazah Spesialis Pendidikan setara dengan Master of Arts.

  Abdullah Nashih Ulwan mendasarkan segala ide dan pemikirannya pada Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah, kemudian memberikan ilustrasi penjelasannya pada apa yang diperbuat Rasulullah, para sahabatnya dan para salaf yang shahih. Sebagai seorang penganut Sunni dan aktivitas dalam organisasi Ihwanul Muslimin, hampir-hampir dia tidak mengambil referensi para pemikir Barat kecuali dalam keadaan tertentu, pemikiran tersebut dipengaruhi oleh pemikiran jama‟ah.

  Ikhwanul muslimin, dimana ia sebagai aktivis dalam organisasi tersebut. Pada waktu itu berkembang aliran Alawi yang ada di Suriah. Aliran tersebut pada sistem keagamaan dan kepercayaan, pesta dan adat istiadat telah dipengaruhi oleh agama Kristen, hal ini disebabkan karena Suriah pernah dijajah oleh nergara-negara Barat, dimana pemeluk agama Kristen telah hidup berabad-abad di Suriah. Namun demikian, Abdullah Nashih Ulwan tidak terpengaruh oleh aliran tersebut, justru pemikirannya banyak dipengaruhi oleh pemikiran ihwanul muslimin, yang dapat dari Mesir.

  Ia hidup pada masa Suriah berada pada di bawah kekuasaan asing sampai tahun 1947. Lalu pada masa pemerintahan di bawah rezim Sunni dan pemerintahan kaum Alawi setelah tahun 1966. Ia adalah seorang yang berani dalam menyatakan kebenaran, tidak takut atau gentar kepada siapapun dalam menyatakan kebenaran sekalipun pada pemerintah. Semasa di Suriah, ia telah menegur beberapa sistem yang diamalkan oleh pemerintah pada masa itu yang telah terkontaminasi oleh ajaran Barat yang pernah menjajahnya dan ia juga selalu menyeru agar kembali kepada sistem Islam, sehingga memaksanya meninggalkan Suria menuju ke Jordan.

  Abdullah Nashih Ulwan terkenal di kalangan masyarakatnya sebagai seorang yang berbudi luhur. Menjalin hubungan baik antar sesama masyarakat dan selalu menjalankan hikmat masyarakat apabila ia berpegang teguh, karena ia dibesarkan dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak Islam dalam pergaulan dan hubungan antar sesama.

  Ayahnya, Syekh Said Ulwan terkenal sebagai orang ulama dan tabib yang disegani.

  Selain berdakwah ke seluruh pelosok kota Halab, ia juga menjadi tumpuan untuk mengobati berbagai penyakit dengan ramuan akar kayu yang dibuat sendiri. Ketika merawat orang sakit lidahnya selalu membaca Al- Qur'an dan menyubut nama Allah. Ia selalu berdo‟a semoga keturunannya ada yang menjadi ulama “Murabbi”. Allah memperkenankan do‟a dengan lahirnya Abdullah Nashih Ulwan sebagai ulama Murabbi. (Rohdhyani : 2004 ) Beliau terus bekerja mengabdikan drinya sampai meninggal dunia pada hari sabtu, 5 Muharam 1398 H/29 Agustus 1987 M, di Jeddah. Jenazahnya di bawa ke Mekah lalu dikuburkan di sana. Jenazahnya disholatkan setelah Asar.

B. KARYA-KARYA Dr. ABDULLAH NASIH „ULWAN :

  Abdullah Nashih Ulwan telah menulis beberapa karya ilmiah yang dapat dikaji dan dipelajari oleh para generasi muda Islam dan umat Islam pada umumnya. Kebanyakan karya tulisnya berupa pada masalah dakwah dan pendidikan. Diantara karya-karya beliau adalah:

  1. Adab Al-Khitabah wa Az-Zifaf wa Huquq Az-Zaujain

  2. AhkamAz-Zakah Ala Dhau Al-Madzhahib Al-Arbaah

  3. Ahlakiya Ad-Daiyah

  4. Al-Ukwah Al-Islamiya

  5. Al-Islam Syariah Az-Zamanwa Al-Makan

  6. Al-Islam wa Al-Jins

  7. Al-Islam wa Al-Hub

  8. Al-Islam wa Al-Qdhiyyah Al-Filistiniyah

  9. Afal Al-Insan baina Al-Jabar wa Al-Ikhtiyar

  10. Illa kulli Abin Ghayur

  11. Illa Arrasati Al- Anbiya’ wa Ad-Duah Ilallah

  12. Baina Al-Amal Al-Fardi wa Al-Amal Al- Jama’i

  13. Taarbiyat Al-Aulad FilI Al-Islam

  14.Taa’dud Az-Zujat fi Al-Islam wa Hikmah Taa’dud Zauat An-Nabi

  15. At-Takaful Al- Ijtima’ fi Al-Islam

  16. Aqabat Az- Zawa wa ThuruqMu’alajatiha

  17. Aqobat fi Thariq Ad-Duah

  

18. Shalahudin Al-Ayubi Bathal Hitin wa Muharrir Al-Quds min Aash-

Shalibiyin

  19. Shifat Ad- Dai’yah An-Nafsiyah

  20. Subhat wa Ruddud Haula Al-Aqidah Arr-Rabaniyah wa Ash Al-Insan

  21. Silsilah Madrasah Ad-Duah Al-Fushul min Fiqh Ad- Da’wah wa Ad- Daiyah

  22. Daur Asy-Syabab fi Hamil Risalah Al-Islam

  23. Rahaniyyah Ad-Daiyyah

  24. Add-Dakwah Al-Islamiyyah wa Al-Inqadz Al-Alami

  25. Hina yaidu Al- Mu’min Halawah Al-Iman

  26. Hukm Al-Islam fi Wasai Al- I’lam

  27. Hukm Al- Islam fi Ata’min

  28. Huriyyah Al- I’tikod

  29. Hatta Y’lama As-Syabab

  30. Tsaqafah A da’iyah

  31. Ala Dhau’ Al-Islam

  32. Fadhai Ramadhan wa Akhamuhu

  33. Fadl Ad-Dakwah Wa-Daiyah

  34. Qissah Al-Hidayah

  35. Al-Qaumiyyah fi Mizan Al-Islam

  36. Kaifa Yad’u Ad-Dai’yah

  37. Madza Aan Ash-Sahwah Al-Islamiyyah fi Al-Ashar Al-Hdist

  

38. Muhadarrah Takwin Asy-Syaksiyyah Al-Insaniyyah fi Al-Ashr Al-Hadist

  39.Muhadarrah fi Asy-Syariah Al-Islamiyah Fiquha wa Mashadiruha

  40. Muhtasar Tarbiyah Al-Aulad fi Al-Islam

  41. Mas’uliyah At-Tarbiyah Al-Jinsiyah

  

42. Ma’alimAl-Hadharahfi Al-Islam wa Atsaruha fi An-Nahdah Al-Urubiyah

  43. Mawaqif Ad-Daiyyah At- Ta’biriyah