MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS - Test Repository

  MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL- QUR’AN

PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

SKRIPSI

  

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I

untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Endah Rofika Saraswati

  

NIM : 111 14 189

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL- QUR’AN

PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

SKRIPSI

  

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I

untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Endah Rofika Saraswati

  

NIM : 111 14 189

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

  “Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat (QS.Al-

  A’raf: 204).

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillahirobbil’alamin kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak Suwito dan Ibu Sofiatun yang selalu menasehati, terimakasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, kesabaran, jerih payahnya mendidikku dari kecil sampai sekarang dan tidak pernah lelah untuk selalu mendo’akan yang terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat.

  2. Adikku Amelia Putri Dwi Rahayu tersayang yang telah memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

  3. Sahabat-sahabatku (Nur Chasanah, Fatikatul Malikah, Eva Septiana, Farida, Tutik Mutmainah, Nely Maksudah, Hani Latifah, Novlita Zalikapuri, Harnia Eka Prasanti, Rif’a Muafia, Qurnia Nur Aida dan semua teman-teman seperjuangan untuk mengapai cita-citanya) yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Semua teman- teman PPL di SMP Muhammadiyah Salatiga (Ardhi, Emy, Lia, Mbak Maya, Mbak Fatqi, Rohmat dan Hisyam) dan semua teman- teman KKN di Dusun Kalikan Desa Kedungdjati (Novi, Nurul, Ipech, Regina, Erlina, Fatma, Adib dan Bayu) yang telah memberikan pengalaman hidup yang luar biasa.

  5. Semua teman seperjuanganku prodi PAI angkatan 2014.

  6. Segenap pendidik dan pembaca.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN

PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

  ”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

  Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd selaku Dekan Fakultas Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati. M.SI selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesebaran memberikan nasehat, arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun untuk mengerjakan skripsi ini.

  5. Bapak dan ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Terimakasih untuk SMP Muhammadiyah Salatiga, Bapak H. Yudi Haryono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga, dan semua guru serta karyawan di SMP Muhammadiyah Salatiga yang telah memberikan informasi dan data yang dapat diperlukan dalam penelitian ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna, semua ini karna keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan barokah di dunia dan di akhirat Amin yarobbal ‟alamin.

  Salatiga, 25 Agustus 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Saraswati, Endah Rofika. 2018. Manajemen pembiasaan membaca al-

  Qur’an pada

siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga . Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.

  Kata Kunci: Pembiasaan membaca al- Qur’an.

  Pembiasaan perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat baik dan terpuji, sehingga aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik terekam secara positif. Tujuan yang diingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana perencanaan pembiasaan membaca al-

  Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. (2) Bagaimana proses pembiasaan membaca al-

  Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. (3) Manfaat apa saja dalam melaksanakan pembiasaan membaca al-

  Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan kualitatif diskriptif analisis yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Pembiasaan membaca al- Qur’an direncanakan sebelum proses pembelajaran dimulai dengan batasan waktu 15-20 menit, dengan jadwal yang disusun oleh Koordinasi Keagaman di SMP Muhammadiyah Salatiga, hal ini bertujuan agar siswa dapat membiasakan dirinya untuk membaca al-

  Qur’an disekolah maupun dirumah. (b) Proses pembiasaan membaca al- Qur’an ada beberapa tahapyaitu, diawali dengan membaca ta’awudz dan membaca surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat yang sudah dijadwalkan oleh Koordinasi Keagaman di SMP Muhammadiyah Salatiga dan diakhiri dengan membaca do’a penutup/ selesai membaca al-Qur’an. (c) Manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan pembiasaan membaca al-

  Qur’an, yaitu guru memiliki kesempatan untuk berdzikir bersamaan dengan siswa-siswi dalam membaca al-

  Qur’an, siswa menjadi semakin lancar dalam membaca al-Qur’an dan dapat membiasakan diri untuk membaca al- Qur’an di rumah maupun di sekolah.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL LUAR ............................................................................... i HALAMAN BERLOGO ....................................................................................... ii HALAMAN SAMPUL DALAM .........................................................................iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ....................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... v PERTANYAAN KEASLIAN TULISAN................................................................ vi MOTTO................................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ............................................................................................ x ASBTRAK ............................................................................................................ xii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang…………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………...4 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………4 D. Manfaat Penelitia n……………………………………………………..5 E.

  Kajian Penelitian Terdahulu…………………………………………...5 F. Penegasahan Istilah……………………………………………………6 G. Sistematika…………………………………………………………….10

  BAB II LANDA SAN TEORI…………………………………………………….11 A. Manajemen……………………………………………………………11 1. Pengertian Manajemen………………………………………………..11

  2. Fungsi- fungsi Manajemen…………………………………………….12

  3. Proses Keg aiatan Manajemen…………………………………………15 B.

  Pembiasaan……………………………………………………………16 1. Pengertian Pembiasaan………………………………………………..16

  2. Kelebihan dan Kekur angan Metode Pembiasaan……………………..19 C. Pengertian Membaca

  ………………………………………………….20

  D. Rangkuman membaca al- Qur’an……………………………………...21

  1. Pengertian Al- Qur’an…………………………………………………21

  2. Tujuan Membaca Al- Qur’an……………………………………….....22

  3. Keutamaan Membaca Al- Qur’an……………………………………..24

  BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………..27

  1. Pendekatan dan J enis Penelitian………………………………………27

  2. Lokasi Penelitian………………………………………………………28

  3. Su mber Data…………………………………………………………...28

  4. Prosedur P engumpulan Data…………………………………………..29

  BAB IV PAPARAN D ATA DAN ANALISIS DATA……………………………34 A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga …………………...34

  1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga ………….34

  2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Salatiga ………………………..35

  3. Letak Geografis ……………………………………………………...36

  4. Identitas SMP Muhammadiyah Salatiga ……………………………36

  5. Tujuan berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga …………………..39

  6. Data Guru dan Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ……………….39

  7. Tata Tertib Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga …………………...43

  8. Sarana dan Prasarana ………………………………………………...49

  9. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP Muhammadiyah Salatiga ……………51

  10. Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah …………………………..52

  B. Analisis Data …………………………………………………………53

  1. Perencanaan pembiasaan membaca al- Qur’an pada siswa kelas VII di

  SMP Muhammadiyah Salatiga ……………………………………….53

  2. Proses pembiasaan membaca al- Qur’an pada siswa kelas VII di SMP

  Muhammadiyah Salatiga …………………………………………….56

  3. Manfaat apa saja yang diperoleh dalam melaksanakan pembiasaan membaca al- Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah

  Salatiga ………………………………………………………………56

  BAB V PENUTUP …………………………………………………………………59

  A. Kesimpulan …………………………………………………………….59

  B. Saran …………………………………………………………………..61

  DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………62

  RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN LAMPIRAN

  DAFTAR TABLE

Table 3.1 Data Diklat/ Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah ........... 35Table 3.2 Data Guru dan Daftar Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ...... 37Table 3.3 Daftar Sarana Prasarana ........................................................................... 39Table 3.4 Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah Salatiga ....................... 41Table 3.5 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah Salatiga ................................ 52

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar SKK

  2. Nota Pembimbing Skripsi

  3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

  4. Lembar Konsultasi

  5. Kode Penelitian

  6. Hasil Wawancara

  7. Daftar Riwayat Hidup

  8. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana yang dikutip oleh Suwarno (2006: 19) didalam UU Nomer 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, tercantum pengertian pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

  belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Menurut George F. Kneller (Suwarno, 2006: 19) pendidikan memiliki arti luas dan sempit.Dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang memengaruhi perkembangan jiwa, watak ataupun kemauan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan dari generasi kegenerasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi, atau lembaga-lembaga lain.

  Penjelasan di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya peran pendidikan dalam mewujudkan manusia yang utuh dan mandiri serta menjadi manusia yang mulia dan bermanfaat bagi lingkungan serta bagi bangsa dan negara. Sama pentingnya dengan pendidikan Islam bagi manusia sebagai proses penerus generasi muda untuk mengembangkan pengetahuan dan nilai- nilai Islam yang diselaras dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan mendapatkan hasilnya di akhirat.

  Menurut Achamdi (Arifin, 2003: 4) pendidikan Islam dapat diartikan segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.

  Dalam pendidikan Islam yang berperan penting bagi peserta didik, untuk menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta senang dan gemar dalam mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam yang berhubungan dengan Allah Swt dan manusia serta mewujudkan akhlak yang mulia dan berbudi pekerti, tidak hanya itu tetapi juga dapat membiasakan membaca ayat suci al-

  Qur’an, hal ini bertujuan bahwa al- Qur’an itu sebagai petunjuk hidup bagi setiap umat Islam, sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan yang kokoh dalam menjalani hidup didunia dan akhirat kelak.

  Menurut Syarifudin (2003: 45), membaca al- Qur’an terdapat keutamaan-keutamaannya, yaitu: menghasilkan pahala, sebagai obat (terapi) jiwa yang gundah, memberikan

  syafa’at, menjadi nur di dunia sekaligus

  menjadi simpanan di akhirat, dan malaikat turun memberikan rahmat dan ketenangan.

  Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arief (2002: 101) Pembiasaan asal katanya adalah “biasa” yang berarti lazim atau umum. Pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat susuatu atau seseorang menjadi terbiasa atau sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Dari penjelasaan tersebut bahwa tujuan pembiasaan adalah untuk melatih serta membiasakan anak didik secara konsisten dengan sebuah tujuan, sehingga benar-benar tertanam dalam diri anak dan akan menjadi kebiasaan bagi setiap anak.

  Manajemen dapat diartikan sebagai sebuah proses yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, pendorongan, dan pengendalian. Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil salah satu tindakan dari manajemen, yaitu: perencanaan atau planning. Karena dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus pada perencanaan dalam pembiasaan yang terkait dengan waktu, tempat dan jadwal dalam pembiasaan membaca al- Quran.

  SMP Muhammadiyah Salatiga sudah menerapakan pembiasaan membaca al- Qur’an yang dilakukan setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai. Pembiasaan ini dilaksanakan di kelas VII, kelas VIII, kelas IX.Dalam pembiasaan ini sudah menjadi kewajiban bagi siswa-siswinya untuk melaksankan kegiatan tersebut.Dalam SMP Muhammadiyah Salatiga guru berupaya untuk meningkatakan kemampuan siswa dalam membaca al-

  Qur’an, karena agar semua siswa-siswi SMP Muhammadiyah Salatiga dapat membaca al-

  Qur’an dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya ada beberapa siswa-siswi yang masih kurang maksimal dalam membaca al- Qur’an.

  Dengan itu guru SMP Muhammadiyah Salatiga mengadakan beberapa upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al-Quran dengan mengadakan pembiasaan membaca al-

  Qur’an setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai.

  Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, maka penulis menarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “MANAJEMEN PEMBIASAAN

  MEMBACA AL- QUR’AN PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH ”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam peneliti ini adalah:

  1. Bagaimana perencanaan pembiasaan membaca al- Qur’anpada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga ?

  2. Bagaimana proses pembiasaan membaca al- Qur’an pada siswa kelas

  VII di SMP Muhammadiyah Salatiga ?

  3. Manfaat yang diperoleh dari pembiasaan membaca al- Qur’an di SMP

  Muhammadiyah Salatiga ?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Mengetahui perencanaan pembiasaan membaca al- Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.

  2. Mengetahui proses pembiasaan membaca al- Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.

3. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari pembiasaan membaca al- Qur’an di SMP Muhammadiyah Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan informasi yang jelas dan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis antara lain:

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian yang dilakukan memberikan sumbangan pemikiran terhadap wacana Pendidikan Agama Islam khususnya di bidang pembiasaan membaca al-

  Qur’an pada siswa, khususnya dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang ditekankan pada pendidikan agama Islam.

  2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik: agar dapat membiasakan diri dalam membaca al- Qur’an.

  b. Bagi peneliti: menambah pengetahuan serta sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

  Kajian penelitian terdahulu sangat berguna bagi pembahasan skripsi ini. Untuk mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian terhadap penelitian- penelitian sebelumnya. Diantaranya sebagai berikut:

  Pertama, Skripsi yang berjudul program pembiasaan membaca al- Qur’an Kelas V di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara, yang ditulis oleh Nurul Faizah Lestari, jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015. Skripsi ini mengkaji tentang pentingnya pembiasaan membaca al-

  Qur’an di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara. Kedua, Skripsi yang berjudul pembiasaan membaca al-Quran di MI

  Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas Kabupaten Bayumas, yang ditulis oleh Muhammad Syarifudin, jurusan Pendidikan Agama Islam.Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Purwakarta 2016. Skripsi ini mengkaji tentang pelaksanaan pembiasaan membaca al-

  Qur’an di MI Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas Kabupaten Bayumas.

  Persamaan dari kedua penelitian di atas yakni membahas mengenai pembiasaan membaca al- Qur’an dan pelaksanaannya. Perbedaan antar keduanya yakni, mengkaji tentang faktor pendukung dan penghambat pembiasaan membaca al-

  Qur’an pada kelas V di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara. Sedangkan penelitian kedua mengkaji tentang kendala-kendala dalam pembiasaan membaca al-

  Qur’an di MI Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas Kabupaten Bayumas.

F. Penegasan Istilah

  1. Manajemen Menurut Terry (Mufron, 2015: 141) manajemen adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu melalui usaha-usaha orang lain.

  Sedangkan menurut Indro dan Agus mengemukakan bahwa pengertian manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efesien.

  2. Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber, meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, ada beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah, tahap perumusan masalah, tahap penetapan tujuan, tahap identifikasi (Rugaiyah dan Ateik, 2011: 30-32).

  3. Pembiasaan Menurut Mulyasa (2014: 165-169) pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menempatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spotan, agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan dan aktifitas lainnya.

  4. Membaca Menurut Nurhadi (Somadayo, 2011: 5) membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit. Kompleks berarti dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor ekternal pembaca. Faktor internal berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi , tujuan membaca dan sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkunga atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca.

  5. Al- Qur’an

  Menurut Saleh (2005: 17) al- Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Al-

  Qur’an ini juga dipandang sebagai keagungan (majid) dan penjelasan (mubin). Kemudian juga seringkali disebut sebagai petunjuk (hidayah) dan buku (kitab). Namun nama yang banyak dipergunakan untuk menyebut al-

  Qur’an adalah buku (kitab) dan al-Qur’an yang berisi segala hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia bahagia di dunia dan bahagia di akhirat kelak. Kandungan yang ada di dalam al-

  Qur’an meliputi segala hal sebagaimana difirmankan Allah di dalam al- Qur’an surat Al-

  An’am (6): 38: Artinya: “Dan tidak seekor binatang pun yang ada di bumi burung- burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatupun yang kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan ( Departemen Agama RI, 2005: 106).

G. Sistematika Penelitian

  Dalam penelitian ini penulis menyusun kedalam 5 (lima) bab, untuk memudahkan bagi para membaca dalam pembelajari dan memahami skripsi ini, yaitu:

  1. BAB I: PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan memuat: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

  2. BAB II: LANDASAN TEORI

  Bab ini membahas tentang: pengertian, fungsi Manajemen dan proses kegiatan manajemen, pengertian dan kekurangan/ lebihan pembiasaan, rangkuman membaca al-

  Qur’an: pengertian, tujuan dan keutamaan membaca al- Qur’an.

  3. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian.

  4. BAB IV : PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA Pada bab ini berisi paparan data (sejarah, tujuan dan visi misi berdirinya SMP Muhammadiyah, sarana prasarana, jadwal, tatatertib, struktur organisasi SMP Muhammadiyah Salatiga) dan analisis data.

  5. BAB V : PENUTUP Pada bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II LADASAN TEORI A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

  Menurut Hikmat (2009: 11) manajemen dalam bahasa Inggris adalah “to manage” yang berarti mengatur atau mengelola. Pengertian menajemen menurut Kathryn M. Bartol dan David C. Martin dalam bukunya Hamalik (2008: 154) adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu merecanakan (planing), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading) dan mengendalikan (controlling).

  Selanjutnya menurut G.R.Terry (Hikmat, 2009: 12-13) mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, perorganisasian, penggerakaan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan.

  Sedangkan menurut James A.F.Stoner manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Hikmat, 2009: 12-13).

  Dari pejelasan di atas dapat diambil suatu pengertian manajemen adalah rangkaian segala kegiatan untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

  Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas dalam manajamen, maka segala kegiatan dilaksanakan sejalan dengan fungsi-fungsi manajemen, berikut fungsi-fungsi manajemen, yaitu: (Rugaiyah dan Ateik, 2011: 30- 32).

  1. Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber, meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, ada beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah, tahap perumusan masalah, tahap penetapan tujuan, tahap identifikasi alternatif, tahap pemilihan alternatif, dan elaborasi alternatif.

  2. Pengelolaan Pengelolaan merupakan kegiatan mengelola bidang garapan manajemen pendidikan yang meliputi kegiatan perorganisasian, pengarahan dan pengkoordinasikan.

  a. Pengorganisasian yaitu keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-oraang (guru dan personal sekolah lainnya) serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang orang- orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiataan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab.

  b. Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.

  Suharsimi Arikunto memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktual maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan: melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan individu atau kelompok dan memberikan petunjuk khusus, baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun tidak langsung.

  c. Pengkoordinasian adalah sebagai usaha menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu di lembaga agar kegiatan berjalan selaras dengan anggota. Usaha pengkoordinasiaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melaksanakan penjelasaan singkat (briefing), mengadakan rapat kerja, memberikan petunjuk pelaksanakan dan petunjuk teknis, dan memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan.

  3. Pengontrolan dan Penilian Pengontrolan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu lembaga, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam perencanaan. Penilian dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tercapai serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang telah dilaksanakan secara lebih rinci. Maksud penilian diarahkan untuk: memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, menjamin cara bekerja yang efektif dan efesien, memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindarkan situasi yang dapat merusak, dan memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.

  Penilian dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

  4. Fungsi kepemimpinan Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain (dalam hal ini guru, staf, siswa dan orang tua siswa) untuk bekerja dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mempunyai visi dan mampu merealisasikannya menjadi aksi.

3. Proses Kegiatan Manajemen

  Menurut Soedjadi dalam bukunya Susilawati (2009:19) proses kegiatan yang dimaksud dalam manajemen adalah : a. Perencanaan (planning)

  b. Pengorganisasian (organizing)

  c. Pendorongan (motivating)

  d. Pengendalian atau control (controlling) Sebagaimana yang dipaparkan oleh Susilawati (2009: 19-20) perencaaanadalah proses kegiatan pemikiran, dugaan, dan penentuan prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

  Menurut Sulistryorini (2009: 29) pengorganisasian adalah suatu mekanisme atau suatu struktur yang dengan struktur itu semua subjek, perangkat lunak dan perangkat keras yang kesemuanya dapat bekerja secara efektif dan dapat dimanfaatkan menurut fungsi dan porposinya masing- masing.

  Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sulistryorini (2009: 268) motivasi berasal dari kata

  “movere” yang bearti dorongan dalam istilah

  bahasa Inggrisnya disebut

  motivation. Motivasi dapat didefinisikan

  sebagai sesuatu usaha menimbulkan dorongan (motif) pada individu (kelompok) agar bertindak. Menurut Robbin motivasi yaitu kehendak atau dorongan untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang dirasakan. Sedangkan menurut Denis D. Umsot (motivasi) adalah proses yang meyebabkan tingkah laku seseorang menjadi bergairah, terarah, dan tudak mudah putus asa.

  Controlling (pengawasan) merupakan langkah penentu terhadap

  apa yang harus dilaksanakan, sekaligus menilai dan memperbaiki sehingga pelaksanannya sesuai dengan rencana serta terwujudnya secara efektif dan efesien. Menurut Siagian fungsi pengawasan yaitu upaya penyesuaian antara rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan atau hasil yang benar-benar dicapai. Untuk mengetahui hasil yang dicapai benar-benar sesuai dengam rencana yang telah disusun diperlukan informasi tentang pencapaian hasil (Sulistryorini: 2009, 32).

B. Pembiasaan

1. Pengertian Pembiasaan

  Sebagaimana yang dijelaskan oleh Arief (2002: 110) Secara etimologi pembiasaan berasal dari kata “biasa” dalam Kamus Besar

  Bahasa Indonesia “biasa” adalah lazim atau umum (KBBI, 2007: 225).

  Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses, sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi tebiasa.

  Menurut Mulyasa (2014: 165-166) pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menempatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spotan, agar kekuatan itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan dan aktifitas lainnya.

  Menurut Arief (2002: 111) dalam kaitannya dengan metode pembiasaan pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tutunan ajaran agama Islam. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapaanya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia dini, karena memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang, sehingga mereka mudah terlarut dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai awal dalam proses pedidikan, pembiasaan merupakan cara yang tertanam dalam dirinya ini kemudian akan teringat dalam kehidupannya.

  Sebagaimana yang dipaparakan oleh Mulyasa (2014: 167-169) pembiasaan dilaksanakan secara terprogram dan secara tidak terprogram.

  

Pertama , kegiatan pembiasaan yang secara terprogram dapat dilaksanakan

  dengan perencanaan khusus untuk mengembangkan pribadi peserta didik secara individual dan kelompok, klasikal sebagai berikut: a. Biasakan peserta didik untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru dalam setiap pembelajaran. b. Biasakan melakukan kegiatan inkuiri dalam setiap pembelajaran.

  c. Biasakan peserta didik untuk bertanya dalam setiap pembelajaran.

  d. Biasak an belajar secara kelompok untuk menciptakan ”masyarakat belajar”.

  e. Guru harus membiasakan diri menjadi model dalam setiap pembelajaran.

  f. Biasakan melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran.

  g. Biasakan melakukan penilian yang sebenarnya, adil, dan trasnparan dengan berbagai cara.

  h. Biasakan peserta didik untuk bekerja sama, dan saling menunjang. i. Biasakan untuk belajar dari berbagai sumber. j. Biasakan peseta didik untuk sharing dengan temannya. k. Biasakan peserta didik untuk berpikir kritis. l. Biasakan untuk bekerja sama dan memberikan laporan kepada orang tua peserta didik terhadap perkembangan perilakunya. m. Biasakan peserta didik untuk berani menanggung risiko. n. Biasakan peserta didik terbuka terhadap kritikan. o. Biasakan peserta didik mencari perubahaan yang lebih baik. p. Biasakan peserta didik terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan selanjutnya.

  Kedua , kegiatan pembiasaan secara tidak terprogram dapar

  dilaksanakan sebagai berikut: a. Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, shalat berjamaah, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.

  b. Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antre, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

  c. Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilkau sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu.

  Menurut Mulyasa (2014:165) dalam bidang psikologi pendidikan, metode pembiasaan dikenal dengan istilah operan conditionting, mengajarkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji, displin, giat belajar, bekerja keras, ikhlas, jujur dan bertanggung jawab atas setiap tugas yang telah diberikan. Metode pembiasaan ini perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat baik dan terpuji, sehingga aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik terekam secara positif.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan.

  Adapun kelebihan dan kekurangan metode pembiasaan adalah sebagai berikut: (Arief, 2002: 115-116).

  a. Kelebihan 1. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

  2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah tetapi juga aspek batiniyah.

  3. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

  b. Kekurangan Kekurangan dalam metode ini adalah membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai contoh tauladan didalam menanamkan sebuah nilai kepada anak didik. Oleh karena itu, pedidik yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan pedekatan ini adalah pendidik pilihan yang mampu menyelaraska antara perkataan dan perbuatan, sehingga tidak ada kesan bahwa pendidik hanya mampu memberikan nilai tetapi tidak mampu mengamalkan nilai yang disampikan terhadap anak didik.

C. Pengertian Membaca

  Sebagaimana yang dijelaskan oleh Somadayo (2011: 4-5) membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Di samping itu, membaca juga merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahan tulis.

  Menurut Davies menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses mental atau proses kogitif yang didalamnya seorang pembaca diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan si penulis. Dari sini dapat dilihat bahwa kegiatan membaca merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif dan interaktif (Somadayo, 2011: 5).

D. Rangkuman Membaca Al- Qur’an

1. Pengertian Al- Qur’an

  Sebagaimana yang dijelaskan oleh Khallaf ( 2003: 17) secara bahasa al- dari wazan Qur’an adalah mashdar kata

  أرق ةئارق أرقي أرق - -

  Menurut Faizah (2008: 97) al- Qur’an secara bahasa artinya

  “bacaan”. Menurut Ali as-Sabuni dalam bukunya at-Tibyan definisi al- Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandinganya, diturunkan lepada Nabi Muhammad Saw, penutup para nabi dan rasul, dengan perantara Jibril, dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, serta membaca san mempelajarinya merupakan ibadah, terdapat dalam mushaf dimulai dari surat al-Fatihah dan ditutup degan surat an-Nas. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syarifuddin (2004: 49) yang dimaksud dengan mutawatir adalah disampaikan dan disebarluaskan secara periwayatan oleh banyak yang tidak mungkin bersekongkol untuk berdusta.

  Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa al- Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk diamalkan dan dijadikan pedoman hidup bagi umatnya, yang berbentuk mushaf yang berisi surat-surat berbahasa Arab yang mengandung mukjizat dan pasti terjaga keasliannya.

2. Tujuan membaca Al- Qur’an

  Adapun tujuan membaca al- Qur’an adalah sebagai berikut: (Al lahim, 2010: 61-109) a. Membaca al- Qur’a untuk mendapatkan ilmu.

  Orang yang membaca al- Qur’an akan medapatkan berbagai keutamaan. Keutamaan bagi orang yang membaca al-

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN SISWA SMP MUHAMMADIYAH 2 BOJONEGORO

0 5 22

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QURAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIRTO KECAMATAN GRABAG TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 0 85

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI

0 0 88

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE IQRO' MELALUI TUTOR TEMAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JURANGOMBO SELATAN I KOTA MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 3 64

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIE MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 12 114

PENGARUH PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DI SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN IBADAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRETEP KEC. TRETEP KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 0 82

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA AL QURAN MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS I SDN REJO SARI 1 KEC.BANDONGAN KAB.MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 115

PENERAPAN METODE IQRO’ UNTUK MEMBELAJARKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2013 - Test Repository

0 0 114

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 134