Analisis strategi pemasaran benih hortikultura di CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar TUGAS AKHIR
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perdagangan internasional yang semakin kompleks akan mengakibatkan tajamnya persaingan antar perusahaan. Menjadi pemenang dalam persaingan yang kompetitif bukanlah hal yang mudah, mengingat masing-masing perusahaan mempunyai kiat-kiat tersendiri agar tampil unggul dibanding pesaingnya. Perusahaan dituntut untuk mengimbangi kemajuan tersebut dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari peran serta bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun dibidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar kegiatan organisasi dapat berjalan lancar. Pemasaran sebagai suatu sistem ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, baik peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.
Proses perumusan strategis, kebijaksanaan, serta taktik dirancang untuk mengarahkan para manajer dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan secara nyata. Penentuan strategi yang cocok atau tepat harus dimulai dengan
(2)
mengidentifikasi, menganalisis dan mendiagnosa kesempatan-kesempatan dan resiko-resiko yang ada di dalam lingkungan. Hal ini penting agar perusahaan dalam menghadapi kondisi yang ada telah mempunyai landasan yang kuat untuk menggariskan kebijaksanaan yang ditempuh dan tindakan pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan.
CV. Multi Global Agrindo (MGA) merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman. Yang dimaksud dengan pemuliaan tanaman disini adalah suatu kegiatan penelitian, pengujian, penemuan, atau pengembangan untuk menghasilkan varietas tanaman. Dalam menjalankan usahanya CV. Multi Global Agrindo (MGA) memproduksi benih hortikultura (jenis tanaman buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias) berkualitas tinggi kemudian memasarkannya kepada konsumen khususnya petani. Dengan ketatnya persaingan antar perusahaan, maka diperlukan perumusan strategi pemasaran yang tepat demi kelangsungan hidup perusahaan.
Berdasarkan fenomena dan berbagai alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian dengan judul :
“ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BENIH HORTIKULTURA DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KARANGANYAR ”
(3)
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah merupakan hal yang penting dalam suatu kegiatan penelitian. Perumusan masalah berisi pertanyaan kritis, sistematis, dan representatif dalam mencari jawaban atas persoalan yang ingin dipecahkan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagaimanakah strategi pemasaran benih hortikultura pada CV. Multi Global Agrindo (MGA) di Karanganyar ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang ingin dicapai sebagai pemecahan atas masalah yang dihadapi dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan perorangan.
Tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui strategi pemasaran benih hortikultura pada CV. Multi Global Agrindo ( MGA ) di Karanganyar.
D. MANFAAT PENELITIAN
Sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi perusahaan
Diharapkan akan dapat memberikan sumbangan dan bahan masukan di dalam menetapkan dan menentukan kebijaksanaan di bidang pemasaran untuk masa yang akan datang.
(4)
2. Bagi penulis
Merupakan salah satu prasyarat akademis dalam rangka meraih derajat Sarjana Ahli Madya Ekonomi ( D3 ) pada Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta.
3. Bagi penulis lain
Menjadikan perbandingan bagi peneliti agar dalam penelitian berikutnya menjadi lebih baik.
E. TINJAUAN PUSTAKA 1. PEMASARAN
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran memainkan peranan yang penting dalam kegiatan ekonomi. Pemasaran merupakan fungsi perusahaan yang ditugaskan untuk menentukan pelanggan sasaran serta cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara kompetitif dan menguntungkan.
Menurut J. Stanton dalam Basu Swastha ( 1999 : 5 ), definisi pemasaran adalah :
” Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial ”
(5)
Sedangkan menurut Philip Kotler ( 1997 : 8 ), pemasaran adalah : ” Proses sosial manajerial dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain ”
Dari kedua definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pemasaran bukan hanya sekedar merupakan kegiatan menawarkan barang atau jasa sesuai kebutuhan dan keinginan, melainkan kegiatan atau hasil interaksi dari berbagai kegiatan yang lebih ditekankan pada cara bagaimana suatu produk dapat dijual sehingga target penjualan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
b. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menurut Basu Swastha DH, T. Hani Handoko (1982 : 5 ) adalah sebagai berikut :
” Konsep pemasaran adalah sebagai falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen sebagai syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan ”
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya kegiatan bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen.
(6)
2. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi
Strategi diawali dengan konsep bagaimana mempergunakan sumber-sumber perusahaan dengan tepat dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
Definisi strategi menurut Basu Swastha ( 1999 : 67 ) :
” Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan”
Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa dalam mencapai suatu tujuan diperlukan adanya suatu rencana-rencana tertentu yang disebut dengan strategi.
b. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran sering digunakan oleh suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan yang kuat untuk bertahan dan mencapai pertumbuhan perusahaan.
Philip Kotler ( 1996 : 235 ) mengartikan :
” Strategi pemasaran adalah sistem pemasaran yang diciptakan untuk mencapai tujuan tertentu yang didasari oleh konsep segmentasi pasar, target pasar, dan positioning (memposisikan pasar) ”
Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo ( 1994 : 14 ) :
” Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha ”
(7)
3. BAURAN PEMASARAN ( MARKETING MIX )
Bauran pemasaran ( marketing mix ) ini merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Bauran pemasaran ini berupa variabel-variabel yang dipakai perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan atau keinginan konsumen. Variabel-variabel tersebut adalah : 1. Produk
Produk adalah ” Suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskankeinginan atau kebutuhan ” ( Basu Swastha, 1996 ) 2. Harga
Penentuan harga haruslah tepat, dan harga harus dapat bersaing di pasaran demi kelangsunagan hidup perusahaan.
Harga adalah ” Jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya ” ( Basu Swastha, 1996 )
3. Distribusi
Distribusi adalah ” Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri ” ( Basu Swastha, 1996 )
4. Promosi
” Arus informasi atau persuasi yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran ” ( Basu Swastha, 1996 )
(8)
Terdapat sejumlah elemen penting dalam promosi, antara lain : - personal selling
- publisitas - periklanan, dan - promosi penjualan
F. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar I.1 Kerangka Pemikiran
G. METODOLOGI PENELITIAN 1. Ruang lingkup penelitian
Dalam hal ini objek dari penelitian adalah CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar, di Jalan Raya Solo- Tawangmangu km.30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
2. Sumber data PERUSAHAAN
STRATEGI PEMASARAN
SEGMENTASI PASAR TARGET PASAR
POSITIONING MARKETING
MIX
- Produk - Harga - Promosi - Distribusi
(9)
a. Data Primer
Sumber data primer adalah semua pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari Bapak Mulyono Herlambang yang menjabat sebagai Direktur CV. Multi Global Agrindo (MGA), yang tidak lain juga sebagai pemulia tanaman di CV. MGA Karanganyar.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya (literaturnya). Jadi data sekunder berasal dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri, sehingga data sekunder bersifat dokumenter.
3. Teknik pengumpulan data a. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan yang bersifat pelengkap atau tambahan data informasi yang diperlukan.
b. Metode Studi Pustaka
Faktor penunjang yang penting dalam penulisan penelitian ini adalah kebutuhan akan referensi dan literetur-literaturnya.
(10)
Dalam memperoleh data penulis melakukan pengamatan langsung dan terjun langsung ke tempat objek penelitian, yaitu CV. Multi Global Agrindo (MGA) di Karanganyar.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. (Masri Singarimbun, 1995 : 4)
(11)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN
Berawal dari adanya suatu realita yang sangat ironis, Negara Indonesia yang merupakan negara agraris dimana masyarakatnya masih banyak menggantungkan hidupnya pada lapangan kerja pertanian belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri dalam bidang perbenihan, padahal benih merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam lapangan usaha pertanian. Salah satu jenis benih yang sulit didapat di dalam negeri adalah benih hortikultura. Benih-benih hortikultura khususnya yang berkualitas tinggi sampai sekarang masih di impor dari luar negeri.
Besarnya kebutuhan petani Indonesia akan benih hortikultura berkualitas tinggi, menjadikan Indonesia sebagai target pasar bagi produsen-produsen benih kaliber internasional misalnya : Known You Seed dari Taiwan, Chia Tai Dar dari Thailand, Hungnong dari korea, Takii Seed, Sakata, Mikado dari Jepang, As Gowlt dari Amerika dan lain sebagainya. Dijelaskan pula bahwa angka kasar pembelanjaan benih-benih tersebut dari luar negeri mencapai 1,7 trilyun rupiah tiap tahun, suatu angka yang fantastis dilihat dari besarnya nilai belanja benih saja. Beranjak dari fenomena tersebut maka CV. Multi Global Agrindo (MGA) bertekad untuk dapat memenuhi kebutuhan benih dalam negeri yang semula masih di impor dari produsen-prosen benih luar negeri.
(12)
CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah badan usaha yang bergerak di bidang perbenihan, khususnya bidang pemuliaan tanaman (Breeding). Kegiatan Breeding (pemuliaan tanaman) di CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang berkedudukan di Karanganyar sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1980, akan tetapi pada waktu itu belum menggunakan wadah yang bernama MGA. Pada waktu itu kegiatan breeding mula-mula bertempat di rumah Bapak Mulyono Herlambang di Jalan Raya Solo-Tawangmangu km.30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan kabupaten Karanganyar. Jantung dari kegiatan breeding ini adalah R&D (Riset and Development). R&D adalah kegiatan penelitian dan pengembangan varietas baru, maksudnya setelah CV. MGA mengadakanpenelitian-penelitian terhadap varietas baru, varietas tersebut dikembangkan menjadi varietas-varietas unggul berkualitas tinggi. Akibat besarnya pembiayaan R&D ini, kegiatan pemuliaan tanaman di CV. MGA sempat mengalami kemandegan karena kekurangan pembiayaan. Akan tetapi pada tahun 1993 oleh Bapak Mulyono Herlambang yang tidak lain adalah pendiri CV. MGA, kegiatan pemuliaan tanaman tersebut dihidupkan kembali. Baru pada tahun 1998 didirikanlah CV. Multi Global Agrindo (MGA) sebagai wadah kegiatan pemuliaan tanaman, yang berkedudukan di Karanganyar tepatnya di Jalan Raya Solo-Tawangmangu Km.30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
Multi Global Agrindo sebagai nama yang mewadahi para pemulia tanaman (breeder) di Karanganyar ini berasal dari kata “Multi” yang berarti bermacam-macam, “Global” dihubungkan dengan produk yang dihasilkan
(13)
dapat merupakan produk yang berskala global baik nasional maupun internasional, dan “Agrindo” yang merupakan kependekan dari kata Agrikultur Indonesia. Dengan berdirinya CV. MGA sendiri, diharapkan dapat memulai langkah inovatif dan kreatif dari para pemulia tanaman di Indonesia sehingga mampu menghasilkan pemulia tanaman (breeder) baru yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, dan mampu memenuhi kebutuhan perbenihan Indonesia yang selama ini masih bergantung dari negara lain.
B. LOKASI PERUSAHAAN
Dalam permulaan pendirian suatu perusahaan, lokasi peusahaan merupakan suatu persoalan yang selalu muncul. Setiap perusahaan dalam menentukan lokasi perusahaan selalu memilih tempat yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, sehingga letak atau posisi perusahaan haruslah ditinjau dari berbagai segi, seperti persaingan, kemudahan dalam hal transportasi, distribusi dan lain-lain.
Demikian halnya dengan CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang memilih lokasi di Jalan Raya Solo-Tawangmangu Km.30, Desa Gerdu Blero, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. CV. MGA memilih lokasi tersebut dengan berbagai pertimbangan yang dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan.
(14)
Adapun pertimbangan-pertimbangan yang digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi tersebut antara lain :
1. CV. Multi Global Agrindo (MGA) terletak di tepi Jalan Raya Solo-Tawangmangu yang sering dilalui kendaraan umum, sehingga perusahaan dimudahkan dalam hal fasilitas transportasi dalam perusahaan mudah dikenal, diketahui serta mudah dijangkau oleh masyarakat.
2. CV. Multi Global Agrindo (MGA) terletak di lereng Gunung Lawu, memiliki cuaca dan iklim yang sangat cocok untuk pengembangan lahan pertanian.
3. Pemilihan lokasi ini memudahkan perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang sebagian besar mempunyai latar belakang sebagai petani khususnya petani hortikultura.
Dengan pertimbangan-pertimbangan diatas, diharapkan akan memudahkan kegiatan operasional CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar.
C. RUANG LINGKUP USAHA
Sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga-nya, CV. Multi Global Agrindo (MGA) bergerak dalam bidang konsultan, perdagangan hasil bumi, kontraktor, dan perbenihan. Akan tetapi sekarang ini CV. Multi Global Agrindo (MGA) lebih menfokuskan kegiatan usahanya dalam bidang perbenihan, dengan melakukan pemuliaan tanaman (breeding).
(15)
Berikut ini urutan langkah-langkah kerja breeding (pemuliaan tanaman) yang dilakukan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) :
1. Pegumpulan plasma nuftah 2. Penggaluran
3. Test Cross (istilah CV. MGA) 4. Tes Kombinasi (istilah CV. MGA) 5. Seleksi calon varietas
6. Uji multi Lokasi 7. Pelepasan Varietas 8. Produksi benih 9. Sertifikasi benih 10. Pemasaran
Sejalan dengan R&D yang tidak henti-hentinya dilakukan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) dalam kurun waktu kurang lebih 12 tahun antara tahun 1993-2005 telah menghasilkan 24 varietas baru. Penemuan varietas baru ini merupakan akumulasi pula dari kegiatan R&D tahun-tahun sebelumnya semenjak tahun 1980.
Dari 24 varietas baru yang lahir, telah terdapat 10 varietas baru yang telah dilepas/ mendapat SK Menteri Pertanian dan 14 varietas telah diajukan untuk proses pelepasan varietas. Varietas tersebut antara lain :
1. Terong : a. JELITA b. SI LILA
(16)
2. Melon : a. MAI 116 b. MAI 119 c. SUMO d. LADIKA 3. Tomat :
a. MAESTRO b. TIA
c. TITANIK 4. Semangka :
a. RED TOP b. METAL c. REDDI 5. Timun :
a. TINA b. TERA 6. Cabe :
a. PERTIWI b. REKAB 7. Pare :
a. MUTIA b. PETRA c. JAMRUD
(17)
8. Kacang panjang : a. BAPAN
b. DADUNG HIJAU 9. Buncis :
a. CITRA 10. Sawi :
a. SERA-SERA
D. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan serangkaian hubungan antara individu di dalam suatu kelompok. Pembagian tugas dan wewenang maupun tanggung jawab masing-masing orang dalam bagian yang ada dalam organisasi harus jelas dan teratur.
Sebagai ilustrasi struktur organisasi CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar dapar digambarkan sebagai berikut :
(18)
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan uraian hasil analisis data dari hasil penelitian yang dilakukan. Hasil analisis dan pembahasan tersebut adalah sebagai berikut :
A. SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Pada dasarnya tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Dalam rangka kegiatan pemasaran harus dicoba variabel segmentasi yang berbeda, sendiri atau kombinasi untuk mencari cara terbaik dalam memandang struktur pasar.
Dalam memasarkan produknya CV. Multi Global Agrindo (MGA) cenderung menggunakan segmentasi geografis, karena produk benih hortikultura yang dihasilkan cocok ditanam pada daerah-daerah tertentu yang memiliki ketinggian tempat sedang sampai tinggi (antara 200 meter – lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut). Variabel lain yang berkaitan dengan persyaratan geografis adalah tingkat kesuburan tanah, curah hujan dan tingkat kelembaban udara. Oleh sebab itu, pemasaran produk benih holtikultura yang memiliki kesesuaian dengan keadaan geografis tersebut di atas.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka benih hortikultura produk CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah dipasarkan ke sentra-sentra
(19)
pengembangan hortikultura baik yang ada yang di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, yaitu :
1. Melon, di. wilayah Surakarta, Magelang, Ngawi, Yogyakarta, Purwodadi kemudian berkembang sampai ke daerah Brebes, Jepara, Pekalongan, Kendal dan Ponorogo.
2. Semangka, di sebagian wilayah Surakarta, Yogyakarta, Malang dan Banyuwangi.
3. Cabai, timun, terong, kacang panjang, pare, tomat tersebar di hampir seluruh Pulau Jawa.
4. Sawi dan buncis, ke daerah-daerah dataran tinggi, misalnya Wonosobo, Magelang, Pemalang, Boyolali, Malang, Bogor dan Bandung.
5. Beberapa benih dipasarkan ke luar Pulau Jawa, yaitu di wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Meskipun benih hortikultura produk CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah mendapatkan kepercayaan dari sentra-sentra pengembangan tersebut diatas, namun dari pihak CV. MGA ini tetap berupaya mengembangkan produknya secara maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya varietas-varietas baru dari berbagai jenis tanaman yang dikembangkan.
B. TARGET PASAR (Targeting)
Target pasar (Targeting) adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.
(20)
1. Evaluasi Segmen Pasar
Guna mengevaluasi segmen pasar terdapat 3 (tiga) faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan, (Philip Kotler, 1987) yaitu :
a) Ukuran dan Pengembangan Segmen
CV. Multi Global Agrindo (MGA) di dalam mengembangkan produknya, berasumsi bahwa tingkat kebutuhan akan buah-buahan dan sayuran (hortikultura) dari waktu ke waktu terus meningkat baik dari segi kuantitas maupun. dari segi kualitasnya sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Meningkatnya kebutuhan produk-produk hortikultura tersebut sudah barang tentu mengakibatkan bertambahnya permintaan akan benih.
b) Daya Tarik Struktural Segmen
Ditinjau dari daya tariknya maka untuk beberapa tahun terutama pada awal-awal berdirinya perusahaan, segmen ini sangat menarik. Karena pada waktu itu produk-produk hortikultura yang beredar di pasaran kualitasnya relatif rendah dan jumlahnya masih sangat terbatas. Sementara itu dari waktu ke waktu CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah membuktikan mampu meningkatkan daya tarik produknya, yaitu dengan diciptakannya varietas-varietas baru dari berbagai jenis tanaman hortikultura yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu.
(21)
Walaupun di dalam perjalanannya sering ditemui kendala-kendala dan hambatan, namun sampai dengan saat ini hampir tidak dijumpai perusahaan-perusahaan pembenihan serupa, yang dapat dikategorikan sebagai pesaing usaha bagi CV. Multi Global Agrindo (MGA). Keadaan ini justru lebih membuka peluang pasar bagi produk-produk CV. MGA.
c) Tujuan dan Sumber Daya Perusahaan
CV. Multi Global Agrindo (MGA) tergolong perusahaan yang berangkat dengan kemampuan sumber daya dan tenaga yang terbatas. Akan tetapi mengingat tujuan didirikannya perusahaan dan peluang pasar yang terbuka luas, maka perusahaan ini senantiasa berupaya meningkatkan keberadaannya. Tujuan didirikannya CV. MGA adalah melakukan penelitian dan pengembangan berbagai jenis tanaman hortikultura serta memasarkan benih - benih yang diproduksi.
Suatu perusahaan yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan sudah dapat dipastikan akan sulit berkembang manakala sumber daya yang dimiliki sangat terbatas. Untuk mencapai tujuan yang optimal maka upaya untuk meningkatkan sumber daya yang selama ini sudah dilakukan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) mutlak diperlukan, melalui berbagai kegiatan pendidikan dan penelitian secara bertahap dan berkesinambungan.
(22)
2. Seleksi Pasar
Dalam memilih pasar sasarannya CV. Multi Global Agrindo (MGA) lebih berkonsentrasi pada segmen tunggal atau disebut juga sebagai Concentrated Marketing. Konsentrasi cakupan segmen pasar secara selektif diarahkan pada konsumen yang betul-betul bergerak di bidang usaha hortikultura. Secara riil, seleksi pasar ini bertujuan untuk memperoleh penghematan dan untuk mendapatkan posisi pasar yang kuat. Posisi pasar yang kuat dapat dicapai dengan cara memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan menjaga reputasi perusahaan di mata konsumen. Hal ini terbukti dengan citra yang dimiliki oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) yang terkenal sebagai perusahaan yang memproduksi benih hortikultura berkualitas tinggi.
Namun demikian strategi ini juga mengandung resiko lebih besar terutama apabila mulai banyak muncul pesaing-pesaing yang ingin masuk pada segmen ini, sehingga perusahaan dapat goyah. Untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman tersebut, CV. Multi Global Agrindo (MGA) memutuskan untuk bertahan pada segmen ini namun harus disertai dengan peningkatan mutu atau kualitas dari produk benih yang dihasilkan, agar dapat lebih menarik dan mempertahankan kepercayaan dari konsumen.
C. POSISI PASAR (Positioning)
Berdasarkan pertimbangan dalam evaluasi seleksi pasar, maka perusahaan dalam memposisikan pasar harus memperhatikan 3 (tiga) langkah penting, (Philip Kotler, 1987) yaitu :
(23)
1. Mengidentifikasi keunggulan yang mungkin
Pada tahap ini CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah menunjukkan adanya keunggulan-keunggulan produk benih hortikultura yang dihasilkan dan ternyata memiliki nilai lebih apabila dibandingkan dengan produk-produk benih sejenis yang telah beredar di pasaran.
Adapun keunggulan-keunggulan tersebut berupa perbaikan mutu atau kualitas benih, sebagai faktor penentu tingginya produksi dan produktivitas tanaman. Disamping itu, produk hortikultura yang dihasilkan oleh perusahaan ini memiliki tampilan fisik yang lebih menarik apabila dibandingkan dengan produk-produk yang sudah ada sebelumnya. 2. Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Dari beberapa keunggulan produk yang dihasilkan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA), maka terdapat keunggulan spesifik yang dimiliki oleh produk tersebut. Keunggulan spesifik inilah yang mampu mendongkrak perusahaan untuk bersaing di pasaran.
Keunggulan dalam tingginya produktivitas berbagai jenis tanaman hortikultura yang dihasilkan oleh perusahaan ini, merupakan keunggulan spesifik yang memiliki daya tarik utama bagi konsumen benih. Hasil uji di lapangan menunjukkan bahwa produktivitas berbagai jenis tanaman hortikultura yang menggunakan benih dari CV. MGA secara umum memiliki produktivitas yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan produktivitas hortikultura yang menggunakan benih lain yang ada di pasaran.
(24)
3. Mengkonsumsikan dan menyerahkan posisi yang dipilih
Dalam rangka mensosialisasikan berbagai keunggulan produk benih hortikultura yang dihasilkan oleh CV. Multi Global Agrindo (MGA) ditempuh dengan berbagai cara, sehingga konsumen benar-benar meyakini posisi keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Salah satu media sosialisasi dari CV. MGA yaitu dengan mengadakan penyuluhan kepada kelompok-kelompok tani tentang produk benih hortikultura tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan konsumen khususnya petani untuk menggunakan produk benih dari CV. MGA secara bertahap dan terus-menerus. Maka secara tidak langsung konsumen tersebut dapat membantu menyebarluaskan kepada calon konsumen atau petani yang lainnya.
D. BAURAN PEMASARAN (MarketingMix)
Bauran pemasaran ini berupa variabel-variabel yang dipakai perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan maupun keinginan konsumen.
Dalam mengembangkan bauran pemasarannya, CV. Multi Global Agrindo (MGA) menggunakan 4 (empat) variabel sebagai berikut :
1. Produk
Dari 24 varietas barn yang telah ditemukan oleh para breeder di CV. MGA tersebut masing-masing mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1) Melon, meliputi 4 varietas
(25)
a. Melon SUMO, karakteristiknya :
– Kulit bisa berubah kuning tanpa obat ; – Aromanya sangat kuat.
b. Melon LADIKA, karakteristiknya : – Bentuknya lonjong memanjang ;
– Apabila sudah tua warna kulitnya kuning ; – Daging buahnya merah atau orange. c. Melon MAI 116, karakteristiknya :
– Buahnya berbentuk lonjong ; – Daging buah berwarna orange. d. Melon MAI 199, karakteristiknya :
– Buahnya berbentuk bulat ; – Daging buahnya orange. 2) Semangka, meliputi 3 varietas :
a. Semangka METAL, karakteristiknya : – Bentuk bulat ;
– Kulit berwarna hijau tua dan stripnya jelas; – Daging buahnya merah tua ;
b. Semangka REDDI, karakteristiknya : – Bentuknya lonjong ;
– Daging buah berwarna merah dan manis; – Strip di kulit jelas.
(26)
c. Semangka RED TOP, karakteristiknya : – Bentuk bulat ;
– Daging buahnya merah pekat dan rasanya manis; – Stripnya jelas.
3) Tomat, meliputi 3 varietas : a. Tomat TIA, karakteristiknya :
– Berbentuk lonjong dan tanpa pangkasan ; – Buahnya banyak.
b. Tomat MAESTRO, karakteristinya : – Dompolannya banyak ;
– Buahnya keras ;
– Tahan setelah pasca panen. c. Tomat TITANIK, karakteristiknya :
– Buahnya banyak ; – Buahnya keras ;
– Tahan terhadap hama penyakit. 4) Cabe, meliputi 2 varietas :
a. Cabe PERTIWI, karakteristiknya : – Kecil atau tampar ;
– Buahnya banyak ; – Warnanya merah cerah. b. Cabe REKAB, karakteristiknya :
– Ukuran buahnya sedang ; – Buahnya banyak ;
(27)
5) Terong, meliputi 3 varietas :
a. Terong JELITA, karakteristiknya : – Buahnya banyak ;
– Warnanya hijau ; – Mengkilap ;
– Bentuknya memanjang. b. Terong TEHO, karakteristiknya :
– Warna buah hitam gelap ; – Buahnya mengkilap ;
– Buahnya banyak dan rasanya sedap. c. Terong SI LILA, karakteristiknya :
– Warna buah ungu ; – Buahnya banyak ; – Rasanya sedap ; – Bentuknya panjang. 6) Pare, meliputi 3 varietas :
a. Pare MUTIA, karakteristiknya :
– Warna putih kehijauan dan mengkilap ; – Bentuknya panjang ;
– Stripnya terputus ; – Easanya sangat pahit. b. Pare PETRA, karakteristiknya :
(28)
– Strip lurus tidak terputus ; – Bentuknya panjang ; – Rasa pahitnya sedang.
c. Pare JAMRUD, karakteristiknya : – Warna hijau gelap ;
– Rasanya tidak begitu pahit. 7) Kacang panjang, meliputi 2 varietas :
a. Kacang panjang BAPAN, karakteristiknya : – Buahnya banyak dan panjang (80-90 cm) ; – Warna putih kehijauan ;
– Tidak berserat ; – Kenyal bila di masak.
b. Kacang panjang DADUNG HIJAU, karakteristiknya : – Warna hijau ;
– Ukurannya agak besar ; – Buahnya banyak ;
– Masa panen lebih lama atau awet. 8) Buncis, meliputi 1 varietas :
a. Buncis CITRA, karakteristiknya : – Buahnya banyak ;
– Warnanya hijau muda ; – Tidak begitu berserat ; – Kenyal.
(29)
Varietas-varietas tersebut juga memiliki keunggulan utama, yaitu apabila di tanam berulang-ulang atau di perbanyak melalui perbanyakan khusus, sifatnya tidak akan mengalami perubahan pada setiap akhir siklus.
2. Harga
Penentuan harga haruslah tepat dan harga harus dapat bersaing demi kelangsungan hidup perusahaan. CV. Mulia Agrindo (MGA) menentukan harga produk benih berdasarkan kualitas atau mutu benih itu sendiri. Berikut ini daftar harga benih holtikultura (Hybrid F 1) :
Daftar Harga Benih Hybrid F 1
JENIS VARIETAS BANYAK / BERAT HARGA Melon MAI 116
MAI 119 LADIKA SUMO 500 biji 500 biji 500 biji 500 biji Rp. 100.000 Rp. 100.000 Rp. 100.000 Rp. 85.000 Timun TINA
TERA
10 gr 10 gr
Rp. 10.000 Rp. 10.000 Semangka METAL
REDDI RED TOP
20 gr 20 gr 20 gr
Rp. 25.000 Rp. 25.000 Rp. 25.000 Tomat TIA
MAESTRO TITANIK
5 gr 5 gr 5 gr
Rp. 30.000 Rp. 30.000 Rp. 30.000 Cabe PERTIWI
REKAB
10 gr 10 gr
Rp. 45.000 Rp. 45.000 Pare MUTIA
PETRA JAMRUD
20 gr 20 gr 20 gr
Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Terong JELITA
SI LILA
10 gr 10 gr
Rp. 8.000 Rp. 8.000 Kacang pjng BAPAN
D. HIJAU
500 gr 500 gr
Rp. 20.000 Rp. 20.000 Buncis CITRA 500 gr Rp. 17.000 Sawi SERA-SERA 50 gr Rp. 8.000
Sumber data : CV. Multi Global Agrindo (MGA) Karanganyar 2005
Tabel III. 1
(30)
Untuk lebih menarik calon konsumen sekaligus untuk meningkatkan volume penjualan, maka CV. Multi Global Agrindo (MGA) memiliki strategi pemasaran yaitu berupa potongan-potongan harga dengan besaran tertentu. Potongan harga tersebut diberikan baik kepada toko besar atau agen, maupun kepada toko kecil atau pengecer. Adapun sistem pemberian potongan harga tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pembayaran dari RI (toko besar / agen) – Cash mendapat potongan 6%
– 10 s/d 15 hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 4% – 16 s/d hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 2% – 26 s/d 25 hari setelah penerimaan barang harga normal
2) Pembayaran dari R2 (toko kecil) – Cash mendapat potongan 4%
– 10 s/d 15 hari setelah penerimaan barang mendapat potongan 2% – 16 s/d 30 hari setelah penerimaan barang harga normal
3. Promosi
Dalam meningkatkan pemasaran produknya CV. Multi Global Agrindo (MGA) telah melakukan serangkaian kegiatan promosi, antara lain :
1) Personal Selling
CV. Multi Global Agrindo (MGA) mengadakan pendekatan secara personal dengan konsumen ataupun relasi, guna melayani pembelian maupun pemesanan secara langsung. Menyadari betapa
(31)
pentingnya promosi, maka dalam rangka personal selling tersebut perusahaan ini mengupayakan semaksimal mungkin untuk memberikan penjelasan kepada calon konsumen melalui keunggulan-keunggulan produknya.
2) Publisitas
Kegiatan publisitas yang dilakukan CV. Multi Global Agrindo (MGA) berupa pameran dan pembuatan demplot (petak percontohan). Pameran brtujuan untuk lebih memperkenalkan produk-produk benih yang dihasilkan, baik dalam lingkup kabupaten, provinsi, bahkan sampai ke tingkat nasional. Kegiatan pameran ini ternyata cukup efektif dalam rangka mempromosikan produk. Pembuatan petak-petak percontohan (demplot) merupakan kegiatan visual untuk menyakinkan pada masyarakat luas dalam hal ini konsumen, melalui pengamatan langsung di lapangan terhadap kebenaran dan keunggulan produk yang dihasilkan.
4. Distribusi
Untuk memudahkan atau memperlancar agar hasil produksinya perusahaan memerlukan arus pemasaran atau saluran distribusi. Saluran distribusi merupakan hal penting dalam lalu lintas perdagangan dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi yang dilakukan CV. MGA dapat di gambarkan sebagai berikut :
(32)
a. Produsen Konsumen
Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan penjualan dari rumah ke rumah dengan tenaga penjual, melainkan para konsumen secara langsung datang ke perusahaan. Biasanya konsumen CV. MGA ini berasal dari kalangan petani setempat dan daerah-daerah lain yang relatif dekat.
b. Produsen Pengecer (kios-kios pertanian) Konsumen
Pada saluran ini perusahaan menyalurkan produknya atas pesanan dari kios-kios pertanian, untuk selanjutnya produk tersebut dijual lagi kepada konsumen atau petani. Dalam saluran distribusi ini pihak CV. MGA memberikan imbalan berupa potongan harga kepada kios-kios pertanian tersebut dengan besaran tertentu.
Untuk kelancaran kegiatan distribusinya, CV. MGA telah memiliki fasilitas berupa 2 (dua) buah kendaraan roda empat. Sedangkan untuk pengiriman jarak jauh, CV. MGA menggunakan fasilitas jasa pengiriman barang.
(33)
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah sebagai berikut :
1. Segmentasi pasar yang digunakan CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah segmentasi geografis yaitu dengan cara memasarkan produknya ke daerah-daerah atau pasar tertentu. Daerah pemasarannya meliputi Pulau Jawa dan sebagian lagi di luar Pulau Jawa. Namun untuk sementara ini Pulau Jawa adalah wilayah pemasaran yang paling potensial.
2. Target pasar yang dilakukan CV. Multi Global Agrindo (MGA) menggunakan 3 (tiga) pertimbangan, yaitu : Ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, dan tujuan serta sumber daya perusahaan. Untuk itu penulis dapat menyimpulkan bahwa wilayah Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling cocok untuk pemasaran benih holtikultura ini, disusul wilayah Pulau Sumatera.
(34)
Sedangkan dalam menyeleksi pasar, CV. Multi Global Agrindo (MGA) menggunakan strategi segmen tunggal atau strategi Concentrated marketing. Konsentrasi cakupan segmen pasar ini secara selektif di arahkan pada konsumen yang betul-betul bergerak di bidang hortikultura. 3. Langkah-langkah CV. Multi Global Agrindo (MGA) dalam memposisikan
pasar yaitu :
Pertama, mengidentifikasikan keunggulan yang mungkin, dengan cara perbaikan mutu benih sebagai penentu tingginya produksi dan produktivitas tanaman. Kedua, memilih keunggulan bersaing, perusahaan berusaha menampilkan keunggulan produk yang spesifik yang memiliki daya tarik bagi konsumen. Ketiga, mengkonsumsikan posisi yang dipilih, dengan cara sosialisasi tentang produk secara bertahap dan berkesinambungan.
B. Saran
Adapun saran-saran dari penulis untuk CV. Multi Global Agrindo (MGA) dalam memposisikan pasar yaitu :
1. Mempertimbangkan untuk lebih memperluas daerah pemasaran, khususnya di daerah-daerah lain yang cocok untuk pengembangan hortikultura namun belum terjangkau oleh produk CV. MGA.
2. Hendaknya perusahaan lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih penyalur maupun agen, juga harus mempertahankan penyalur dan agen yang lebih memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk, tidak hanya sekedar memasarkan produk kepada konsumen.
(35)
3. Hendaknya perusahaan lebih mengutamakan kegiatan promosinya melalui uji coba produk benih di lapangan dengan cara membuat petak-petak percontohan (demplot) di berbagai daerah yang potensial untuk pengembangan hortikultura, sehingga calon konsumen khususnya petani dapat mengetahui pasti akan keunggulan produk CV. MGA.
(36)
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha. 1996. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Basu Swastha. 1999. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Basu Swastha DH; T Hani Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty
Indriyo Gitosudarmo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPFE
Kotler, Philip. Hendra Teguh, SE, Ak (Penerjamah). 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prenhalindo
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha. 1996. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Basu Swastha. 1999. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Basu Swastha DH; T Hani Handoko. 1982. Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Liberty
Indriyo Gitosudarmo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPFE
Kotler, Philip. Hendra Teguh, SE, Ak (Penerjamah). 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Prenhalindo
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)