Pengaruh suplementasi kalsium pada pasien maternal selama kehamilan terhadap berat bayi lahir rendah di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

(1)

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT

PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Francisca Triana Widowati NIM : 138114168

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT

PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Francisca Triana Widowati NIM : 138114168

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

ii


(4)

(5)

(6)

(7)

vi PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Suplementasi Kalsium pada Pasien Maternal Selama Kehamilan Terhadap Berat Bayi Lahir Rendah di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S.Farm), program studi Farmasi.

Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah mendukung jalannya penelitian

2. Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku pembimbing utama, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian yang begitu besar, serta selalu memberikan kritik dan saran dari awal sampai selesai penelitian, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini

3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, arahan dan waktunya

4. Seluruh dosen, laboran dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir

5. Orang tuaku tercinta Papa Martinus Agung Nojorono dan Mama Ellisabeth Junarti sebagai penyemangatku yang telah melimpahkan doa, motivasi, waktu, kasih sayang dan dukungan moril serta material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini 6. Kakak-kakakku Marselina Chintya D.A dan Anastasia Mustokoweni sebagai penyemangatku yang telah memberikan bantuan melalui dukungan, doa, waktu, material dan kasih sayang yang sangat banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Bernadus Kuncahyo H. sebagai penyemangatku yang telah memberikan dukungan, waktu, doa dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

8. Teman-teman “Calon Orang Sukses” satu skripsi payung Zita Dhirani, Albertus Ivan dan Wendy Felix yang telah bekerja sama dan banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini


(8)

(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... 1

PENDAHULUAN ... 2

METODE PENELITIAN ... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4

3.1 Karakteristik Responden Penelitian ... 4

3.2 Hubungan Antara Usia, Jumlah Antenatal Care, Jumlah Riwayat Abortus dan Paritas Pasien Maternal Terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta ... 6

3.3 Hubungan Antara Suplementasi Kalsium pada Pasien Maternal Selama Kehamilan Terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta ... 8

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 10


(10)

ix

4.2 Rekomendasi ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN ... 13


(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Responden di RS Panti Rapih Yogyakarta ... 5

Tabel II. Karakteristik Penggunaan Suplemen Kalsium di RS Panti RapihYogyakarta ... 6

Tabel III. Perbedaan Rerata Berat Badan Bayi Lahir Terhadap Usia, Jumlah Antenatal Care, Jumlah Riwayat Abortus dan Paritas ... 7

Tabel IV. Pengaruh Usia, Jumlah Antenatal Care, Jumlah Riwayat Abortus dan Paritas Terhadap Berat Badan Bayi Lahir ... 7

Tabel V. Perbedaan Rerata Berat Badan Bayi Lahir Terhadap Suplementasi Kalsium ... 8

Tabel VI. Pengaruh Suplementasi Kalsium Terhadap Berat Badan Bayi Lahir ... 9


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Subjek Penelitian Rekam Medis Pasien Maternal Periode Juni 2015-Juni 2016 di RS Panti Rapih Yogyakarta ... 4


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian... 13

Lampiran 2. Ethical Clearance ... 14

Lampiran 3. Surat Keterangan Verifikasi Data CE&BU ... 15

Lampiran 4. Definisi Operasional Penelitian ... 16

Lampiran 5. Formulir Data Rekam Medis Pasien Maternal... 17

Lampiran 6. Perhitungan Besar Sampel Minimum ... 19

Lampiran 7. Uji Normalitas Berat Badan Bayi Lahir di RS Panti Rapih Yogyakarta ... 20

Lampiran 8. Uji T Suplementasi Kalsium Terhadap BBLR ... 22

Lampiran 9. Uji T Usia Maternal Terhadap BBLR ... 23

Lampiran 10. Uji T Jumlah Antenatal Care Terhadap BBLR ... 24

Lampiran 11. Uji T Jumlah Riwayat Abortus Terhadap BBLR ... 25

Lampiran 12. Uji T Paritas Terhadap BBLR ... 26

Lampiran 13. Uji Chi-Square Suplementasi Kalsium Terhadap BBLR ... 27

Lampiran 14. Uji Chi-Square Usia Maternal Terhadap BBLR ... 28

Lampiran 15. Uji Chi-Square Jumlah Antenatal Care Terhadap BBLR ... 29

Lampiran 16. Uji Chi-Square Jumlah Riwayat Abortus Terhadap BBLR ... 30


(14)

1

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT

PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Oleh:

Francisca Triana Widowati

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Abstrak: Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab tingginya risiko

mortalitas dan morbiditas pada bayi. Faktor penting yang dapat mengurangi angka kejadian BBLR menurut World Health Assembly Resolution yaitu penggunaan suplemen kalsium selama kehamilan. Usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus serta paritas juga dapat mempengaruhi BBLR. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik pasien maternal serta mengetahui pengaruh suplementasi kalsium selama kehamilan, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Data diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Jumlah sampel penelitian sebanyak 194 rekam medis pasien maternal. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji T dan uji Chi-square. Uji T menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata berat badan bayi lahir yang signifikan antar kelompok pada suplementasi kalsium, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas (p>0,05). Uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara suplementasi kalsium, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas terhadap BBLR (p>0,05). Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa suplementasi kalsium, usia, antenatal care selama kehamilan, riwayat abortus dan paritas bukan merupakan faktor-faktor risiko BBLR.

Kata kunci: Berat bayi lahir rendah, kalsium, maternal

Abstract: Low birth weight (LBW) is one of the causes of the high risk of mortality and

morbidity in infants. The important factor that could reduce the incidence of LBW according to the World Health Assembly Resolution is the use of calcium supplements during pregnancy. Maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity can also affect LBW. The aim of this research was to determine characteristic of patient maternal and determine the effect of calcium supplementation during pregnancy, maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity to LBW in RS Panti Rapih Yogyakarta. The research was an analytical observational with cross sectional study design. Data were obtained from medical records of patient maternal. Number of samples are 194

maternal patient’s medical record. Data were analyzed using Kolmogorov-Smirnov normality test, T-test and Chi-square test. T-test showed that there were no significant differences in birth weight between the groups on calcium supplementation, maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity to LBW (p>0,05). Chi-square test showed no correlation between the use of calcium supplements, maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity with LBW (p>0,05). Overall results of this study indicate that calcium supplementation, maternal age, antenatal care during pregnancy, history of abortion and parity are not the risk factors of LBW.


(15)

2

1. PENDAHULUAN

Asupan gizi maternal yang rendah selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi maternal serta bayi, salah satunya berat bayi lahir rendah (BBLR) (Pantiawati, 2010). Kriteria BBLR menurut World Health Organization (WHO) yaitu berat bayi lahir kurang dari 2500 gram terlepas dari usia kehamilan bayi, dan dari kriteria tersebut WHO menyatakan bahwa 15-20% bayi di seluruh dunia masuk dalam kriteria BBLR. Bayi BBLR memiliki risiko kematian 22% lebih tinggi dibandingkan dengan bayi lahir dengan berat badan normal atau lebih (Matthews dan MacDorman, 2013; WHO, 2013).

Angka kejadian BBLR di Indonesia tahun 2013 sebesar 10,2% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 11,2%. Namun angka tersebut masih cukup tinggi, sehingga dibutuhkan perhatian intensif (Riskesdas, 2013). Profil Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta melaporkan bahwa kasus kematian neonatal di Provinsi DI Yogyakarta pada tahun 2011 sebanyak 311 kasus meningkat dibandingkan tahun 2010 sebanyak 241 kasus dengan BBLR sebagai penyebab terbesar (Dinkes Provinsi DI Yogyakarta, 2012).

Program yang dibuat WHO pada tahun 2012, World Health Assembly Resolution, menyatakan bahwa diperlukan nutrisi selama perawatan antenatal untuk menurunkan angka kejadian BBLR, salah satunya suplemen kalsium. Kebutuhan kalsium akan meningkat selama kehamilan, khususnya pada trimester akhir untuk proses pembentukkan skeleton (WHO, 2014; Paul et al., 2015). Penggunaan suplemen kalsium terbukti dapat menurunkan risiko BBLR (Roudbari et al., 2007). Kalsium pada janin sangat dibutuhkan untuk pembentukkan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium selama kehamilan menyebabkan janin akan megambil kalsium dari tulang ibu, sehingga tidak hanya memberi dampak buruk pada bayi, namun juga memberi dampak buruk pada ibu yakni risiko osteoporosis di kemudian hari (Paul et al., 2015). Namun, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi BBLR selain suplemen kalsium, antara lain usia maternal, antenatal care selama kehamilan, riwayat abortus dan paritas (Chaman et al., 2013; Kanjanasingh et al., 2013; Brown et al., 2008).

Provinsi DI Yogyakarta merupakan provinsi terbaik dalam pelayanan antenatal dengan presentase pasien yang melakukan 4 kali kontrol selama kehamilan sebesar 85% (Riskesdas, 2013). Penelitian ini dilakukan di RS Panti Rapih Yogyakarta karena terdapat studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa kebanyakan pasien maternal melakukan kontrol kehamilan serta melahirkan di rumah sakit yang sama. Hasil tersebut menunjukkan return rate yang cukup tinggi, sehingga efektivitas pengambilan data akan tercapai.


(16)

3

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien maternal, mengetahui hubungan usia, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas pada pasien maternal selama kehamilan terhadap berat bayi lahir rendah serta mengetahui hubungan suplementasi kalsium pada pasien maternal selama kehamilan terhadap berat bayi lahir rendah di RS Panti Rapih Yogyakarta. Belum banyaknya penelitian di Indonesia mengenai hal tersebut juga merupakan latar belakang pentingnya penelitian ini dilakukan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi kepada pemerintah mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi maternal, kepada rumah sakit terkait efektivitas suplementasi kalsium pada maternal serta kepada pasien maternal terkait pentingnya pengaruh suplementasi kalsium dan faktor lain terhadap berat badan bayi lahir.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan analitik obsevasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara restrospective. Bahan penelitian ini yaitu rekam medis pasien maternal yang melahirkan di RS Panti Rapih pada bulan Juni 2015 hingga Juni 2016 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (consecutive sampling). Kriteria inklusi meliputi pasien maternal yang melahirkan bayi dari kehamilan tunggal, berusia 20-35 tahun dan mengkonsumsi suplemen kalsium berdasarkan resep dokter selama kehamilan atau mulai trimester II. Kriteria eksklusi yaitu pasien maternal yang merokok dan alkoholik, memiliki penyakit yang berhubungan dengan polisitemia seperti asma, memiliki penyakit hipertensi kronis, diabetes, preeklampsia dan kelainan fetus, mengalami abostus/keguguran, tidak melakukan antenatal care mulai dari trimester I serta tidak melahirkan di RS Panti Rapih Yogyakarta.

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu suplementasi kalsium. Variabel tergantung pada penelitian ini yaitu BBLR. Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini meliputi merokok dan alkoholik. Variabel pengacau tidak terkendali pada penelitian ini meliputi kondisi patologis maternal, suplementasi kalsium di luar peresepan dokter, suplementasi zat besi dan suplementasi vitamin D.

Dosis suplemen kalsium yang dikonsumsi pasien maternal di rumah sakit tersebut tidak memenuhi dosis normal yang direkomendasikan oleh WHO yaitu 1500-2000 mg/hari, sehingga peneliti perlu menentukan cut off untuk melihat rata-rata dosis kalsium yang dikonsumsi oleh pasien maternal di RS Panti Rapih Yogyakarta. Rata-rata dosis kalsium (cut off) yakni 256 mg/hari. Rata-rata tersebut diperoleh dengan menjumlah dosis per hari dari


(17)

4

194 responden kemudian dibagi dengan total peresepan dari 194 responden tersebut. Cut off tersebut yang digunakan sebagai batas untuk menentukan dosis kalsium sesuai atau tidak sesuai. Dosis kalsium yang berada di bawah cut off dinyatakan sebagai dosis kalsium tidak sesuai, sedangkan dosis kalsium yang berada di atas cut off dinyatakan sebagai dosis kalsium yang sesuai.

Jumlah sampel penelitian ini dihitung berdasarkan perhitungan jumlah minimal sampel penelitian cross sectional yakni n=� −�/ � −�

� dengan presisi (d) = 5% (0,05) dengan

tingkat kepercayaan 95% dan proporsi 0,102 (Charan dan Biswas, 2013). Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel minimum yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu 140 responden. Gambar 1 berikut adalah bagan pengambilan sampel.

Gambar 1. Skema subjek penelitian rekam medis pasien maternal periode Juni 2015-Juni

2016 di RS Panti Rapih Yogyakarta

Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil pada Q-Q Plot menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji-T untuk melihat perbedaan kesesuaian antar kelompok terhadap berat badan bayi lahir dan uji Chi Squre untuk melihat hubungan faktor-faktor terhadap BBLR.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Responden Penelitian

Penelitian ini melibatkan 1.316 responden dengan 559 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan 365 responden yang termasuk dalam kriteria eksklusi, sehingga total sampel yang digunakan sebanyak 194 responden. Karakteristik responden di RS Panti Rapih Yogyakarta terlihat pada Tabel I.

Data Tabel I menunjukkan bahwa pasien maternal di RS Panti Rapih Yogyakarta lebih banyak melahirkan dengan berat badan normal (92,3%), mengkonsumsi suplemen kalsium

Total Responden Penelitian =

1.316

Kriteria Inklusi = 559

Kriteria Eksklusi = 365

323 tidak melakukan ANC mulai trimester I 5 maternal merokok dan alkoholik

12 riwayat asma 1 preeklampsia 4 riwayat diabetes 1 riwayat hipertensi

1 tidak melahirkan di RSPR Yogyakarta 18 mengalami abortus

Total Sampel = 194


(18)

5

tidak sesuai (59,3%), berusia 20-30 tahun (60,8%), pendidikan terakhir S1 (52,1%), bekerja sebagai pegawai swasta (40,7%), melakukan antenatal care ≥4 kali selama kehamilan (98,5%) dan belum pernah mengalami abortus (89,2%).

Tabel I. Karakeristik Responden di RS Panti Rapih Yogyakarta

Karakteristik n (Responden) Persentase (%)

n = 194

Berat Bayi Lahir Rendah Tidak 179 92,3

Ya 15 7,7

Suplemen Kalsium Sesuai 79 40,7

Tidak sesuai 115 59,3

Usia (Tahun) 20-30 118 60,8

31-35 76 39,2

Tingkat Pendidikan

SMA 30 15,5

D1 2 1,0

D2 1 0,5

D3 46 23,7

S1 101 52,1

S2 13 6,7

Apoteker 1 0,5

Pekerjaan

Swasta 79 40,7

PNS 11 5,7

IRT 64 33,0

Wiraswasta 19 9,8

Perawat 9 4,6

Dokter gigi 1 0,5

Dokter 1 0,5

Polisi 2 1,0

Mahasiswa 3 1,5

Dosen 2 1,0

Apoteker 1 0,5

Guru 2 1,0

Jumlah Antenatal Care ≥4 191 98,5

<4 3 1,5

Jumlah Riwayat Abortus 0 173 89,2

≥1 21 10,8

Usia responden yang masuk dalam kriteria inklusi yaitu 20-35 tahun. Hal tersebut dikarenakan risiko terjadinya komplikasi kehamilan dan hasil perinatal yang merugikan pada usia 20-35 tahun lebih rendah dibandingkan dengan usia <20 tahun dan >35 tahun (Sharma et al., 2015; Chaman et al., 2013). Maternal dengan level pendidikan dasar berisiko 1,69 (95% CI = 1,1-2,61) mengalami BBLR (Jayant et al., 2011). Risiko BBLR juga dipengaruhi oleh kondisi pekerjaan, yaitu jam kerja yang panjang, shift kerja, mengangkat beban berat,


(19)

6

berdiri terlalu lama dan beban kerja fisik yang berat (Bonzini et al., 2015). Jumlah antenatal care yang baik dilakukan selama kehamilan yaitu minimal 4 kali kontrol untuk mengurangi risiko melahirkan dengan BBLR, sehingga peneliti membagi kelompok ANC menjadi <4 kali dan ≥4 kali (Kanjanasingh et al., 2013). Riwayat abortus semakin banyak maka risiko BBLR akan semakin meningkat (Brown et al., 2008).

Tabel II. Karakeristik Penggunaan Suplemen Kalsium di RS Panti Rapih Yogyakarta

Jenis Kalsium n (Responden)

n = 516 Persentase (%)

Kalsium Pantothenate 194 37,6

Kalsium Karbonat 127 24,6

Kalsium Laktat 152 29,5

Kalsium Fosfat 19 3,7

Kalsium Hidrogen Fosfat 24 4,7

Data pada Tabel II menunjukkan bahwa suplemen kalsium yang diresepkan kepada pasien maternal di RS Panti Rapih Yogyakata mulai dari yang paling banyak sampai paling sedikit yaitu suplemen kalsium yang mengandung kalsium pantothenate (37,6%), kalsium laktat (29,5%), kalsium karbonat (24,6%), kalsium hidrogen fosfat (4,7%) dan kalsium fosfat (3,7%). Kalsium pantothenate mudah diabsorpsi melalui saluran pencernaan setelah pemberian oral. Kalsium karbonat, kalsium laktat, kalsium fosfat dan kalsium hidrogen fosfat (garam kalsium) juga diabsorpsi melalui saluran pencernaan oleh transpor aktif dan difusi pasif. Garam kalsium tersebut lebih banyak diabsorpsi di duodenum dan jejunum daripada intestinal. Pada masa kehamilan, efisiensi intestinal dalam mengabsorpsi kalsium akan meningkat. Absorpsi dan kemampuan absorpsi garam kalsium juga dipengaruhi oleh adanya vitamin D yang sudah aktif (AHFS, 2005).

3.2 Hubungan Antara Usia, Jumlah Antenatal Care, Jumlah Riwayat Abortus dan Paritas Pasien Maternal terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BBLR dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia maternal, jumlah antenatal care selama kehamilan, riwayat abortus dan paritas (Mumbare et al., 2010; Chaman et al., 2013; Brown et al., 2008). Paritas dibagi menjadi kelompok berisiko (1 dan ≥4) dan tidak berisiko (2-3) (Chaman et al., 2013).

Perbedaan rerata berat badan bayi lahir terhadap usia, jumlah ANC, jumlah riwayat abortus dan paritas terlihat pada Tabel III yang menunjukkan bahwa masing-masing tidak terdapat perbedaan rerata berat badan bayi lahir yang signifikan antar kelompok (p>0,05).


(20)

7

Tabel III. Perbedaan rerata berat badan bayi lahir terhadap usia, jumlah antenatal care,

jumlah riwayat abortus dan paritas

Faktor Risiko Berat Badan Bayi Lahir

(Mean ± SD) p-value

Usia ≤30 tahun 3043,88 ± 422,23

0,979

>30 tahun 3042,14 ± 479,62

Antenatal Care ≥4 kali 3040,74 ± 446,79

0,539

<4 kali 3200,00 ± 232,43

Riwayat Abortus 0 kali 3031,86 ± 437,63

0,309

≥1 kali 3136,67 ± 498,15

Paritas tidak berisiko 3051,07 ± 468,36

0,819

berisiko 3036,40 ± 424,69

Tabel IV menunjukkan bahwa faktor usia, jumlah antenatal care, jumlah riwayat abortus dan paritas ternyata tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap BBLR (p>0,05). Tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara usia dengan BBLR dapat disebabkan karena usia maternal pada penelitian ini sudah dibatasi dalam rentang 20-35 tahun yakni usia dengan tingkat risiko BBLR rendah.

Tabel IV. Pengaruh usia, jumlah antenatal care, jumlah riwayat abortus dan paritas

terhadap berat badan bayi lahir

Berat Badan Bayi Lahir

p-value OR

(95%CI) <2500 gram ≥2500 gram

n % n %

Usia

1,000 0,96

(0,33-2,83)

≤30 tahun 9 7,6 109 92,4

>30 tahun 6 7,9 70 92,1

Antenatal Care

1,000 **

≥4 15 7,9 176 92,1

<4 0 0,0 3 100,0

Riwayat Abortus

0,448 0,45

(0,12-1,74)

0 12 6,9 161 93,1

≥1 3 14,3 18 85,7

Paritas

0,805 1,33

(0,45-3,88)

Tidak berisiko 6 6,7 84 93,3

Berisiko 9 8,7 95 91,3

**tidak dapat dianalisis

Penelitian ini memperlihatkan bahwa antenatal care selama kehamilan bukan merupakan faktor risiko BBLR. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa 4 kali atau lebih kunjungan antenatal care bukan merupakan faktor BBLR yang signifikan dengan OR=0,92, 95%CI=0,72-2,10 (Kanjanasingh et al., 2013). Namun tidak sesuai


(21)

8

dengan penelitian lain yang memperlihatkan bahwa antenatal care yang kurang optimal selama kehamilan berisiko 4,98 (95% CI = 2,64-9,39) mengalami BBLR (Mumbare et al., 2012). Uji Chi Square tidak memperbolehkan ada bagian yang kosong pada sel, sehingga adanya satu sel yang kosong pada ANC menyebabkan Odds Ratio tidak dapat dihitung.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa riwayat abortus dan paritas bukan merupakan faktor risiko BBLR. Penelitian yang mendukung menunjukkan bahwa maternal dengan riwayat abortus berisiko 0,82 (95%CI=0,61-1,11) mengalami BBLR, dan paritas tidak memiliki hubungan signifikan terhadap BBLR dengan p>0,05 (OR=1,55; 95%CI=0,85-2,80) (Virk et al., 2007; Mumbare et al., 2012). Namun, penelitian yang tidak mendukung menunjukkan bahwa maternal yang pernah mengalami abortus satu kali, dua kali dan tiga kali memiliki risiko mengalami BBLR sebesar 2,76 (95%CI=2,48-11,67), 4,64 (95%CI=3,94-5,46) dan 9,49 (95%CI=7,72-11,67) dibandingkan dengan maternal yang tidak memiliki riwayat abortus, serta paritas merupakan salah satu faktor yang secara signifikan mempengaruhi risiko BBLR (Brown et al., 2008; Muula et al., 2011).

Selain menyebabkan inkompetensi serviks, abortus juga berhubungan dengan genetik, imunologi, infeksi atau kelainan uterin yang dapat memberi dampak pada pertumbuhan intrauterin (Brown et al., 2008). Kelahiran bayi kedua dan ketiga memiliki berat badan lebih besar dari kelahiran pertama, kemudian risiko BBLR akan meningkat kembali pada kelahiran bayi keempat dan berikutnya (Chaman et al., 2013).

3.3 Hubungan Antara Suplementasi Kalsium pada Pasien Maternal Selama Kehamilan terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta

Penelitian ini berfokus membahas hubungan antara suplementasi kalsium pada pasien maternal selama kehamilan terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta. Suplemen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi risiko BBLR, khususnya suplemen kalsium (Gardiner et al., 2008; Thomas dan Weisman, 2006).

Tabel V. Perbedaan rerata berat badan bayi lahir terhadap suplementasi kalsium

Suplementasi Kalsium Berat Badan Bayi Lahir

(Mean ± SD) p-value

sesuai tidak sesuai

3038,32 ± 462,21

3046,56 ± 433,71 0,899

Data Tabel V menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata berat badan bayi lahir yang signifikan antar kelompok suplementasi kalsium sesuai dan tidak sesuai (p>0,05).


(22)

9

Selain itu, Tabel VI memperlihatkan bahwa suplementasi kalsium ternyata tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap BBLR (p>0,05).

Tabel VI. Pengaruh suplementasi kalsium terhadap berat badan bayi lahir

Berat Badan Bayi Lahir

p-value OR

(95%CI) <2500 gram ≥2500 gram

n % n %

Suplementasi Kalsium

0,830 0,77

(0,27-2,21)

sesuai 7 8,9 72 91,1

tidak sesuai 8 7,0 107 93,0

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidak sesuaian suplementasi kalsium selama kehamilan bukan merupakan faktor risiko BBLR yang didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa suplementasi kalsium tidak dapat menurunkan risiko BBLR dan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap BBLR dengan p>0,05 (OR=1,26; 95%CI=0,55-2,85) (Buppasiri et al., 2011; Alwan et al., 2010; Negandhi et al., 2014).

Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa suplementasi kalsium, usia maternal, antenatal care selama kehamilan, riwayat abortus dan paritas bukan merupakan faktor-faktor risiko BBLR. Hal ini membuktikan bahwa kemungkinan terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko BBLR. Faktor-faktor tersebut antara lain berat badan maternal yang rendah sebelum kehamilan, paparan tembakau, anemia, hipertensi, status sosial ekonomi yang rendah, usia kehamilan yang belum matang, jarak kehamilan terlalu lama serta riwayat melahirkan bayi dengan BBLR (Mumbare et al., 2011; Jayant et al., 2011; Chaman et al., 2013; Shah, 2010).

Suplementasi kalsium saja tanpa bantuan nutrisi lain tidak dapat mengoptimalkan mineralisasi tulang pada janin yang akan menyebabkan BBLR. Manfaat suplementasi kalsium maternal selama kehamilan memang ada, namun sekedar menjadi bagian dari diet untuk mencapai kebutuhan nutrisi yang cukup (Koo, 2012). Keterbatasan dalam penelitian ini yakni peneliti tidak melihat sumber kalsium selain suplemen kalsium, misalnya buah, sayuran, makanan atau minuman yang mengandung kalsium, dengan kata lain, peneliti tidak dapat mengontrol asupan kalsium pada masing-masing pasien maternal. Selain itu, makanan yang kaya akan zat besi dikombinasi dengan makanan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan absorpsi zat besi juga sangat dibutuhkan untuk menurunkan risiko BBLR (Gardiner et al., 2008; Negandhi et al., 2014). Mengonsumsi vitamin D bersamaan dengan kalsium akan meningkatkan absorpsi kalsium itu sendiri, sehingga vitamin D juga


(23)

10

dibutuhkan selama kehamilan agar absorpsi kalsium pada maternal dan janin lebih optimal (Lips, 2012).

4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 Kesimpulan

4.1.1 Karakteristik pasien maternal di RS Panti Rapih Yogyakarta yaitu lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan normal (92,3%), mengkonsumsi suplemen kalsium tidak sesuai (59,3%), berusia 20-30 tahun (60,8%), pendidikan terakhir S1 (52,1%), bekerja sebagai pegawai swasta (40,7%), melakukan antenatal care ≥4 kali selama kehamilan (98,5%) dan belum pernah mengalami abortus (89,2%)

4.1.2 Usia, jumlah antenatal care, jumlah riwayat abortus dan paritas cenderung bukan merupakan faktor-faktor risiko terhadap terjadinya BBLR

4.1.3 Penggunaan suplemen kalsium selama kehamilan cenderung bukan merupakan salah satu faktor risiko terhadap terjadinya BBLR.

4.2 Rekomendasi

Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu:

4.2.1 Penelitian lebih lengkap dalam mengambil data responden yakni dengan data rekam medis disertai wawancara responden

4.2.2 Penelitian serupa dengan rancangan cohort prospective.

Daftar Pustaka

Alwan, N.A., Greenwood, D.C., Simpson, N.A.B., McArdle, H.J., and Cade, J.E., 2010. The relationship between dietary supplement use in late pregnancy and birth outcomes: a cohort study in British women. BJOG : an international journal of obstetrics and gynaecology, 117 (7), 821829.

American Hospital Formulary Services, 2005. AHFS Drug Information, American Society of Health-System Pharmacists Inc., USA, pp. 2531-2537.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, Jakarta.

Bonzini, M., Coggon, D., and Palmer, K.T., 2007. Risk of prematurity, low birthweight and pre-eclampsia in relation to working hours and physical activities: a systematic review. Occupational and Environmental Medicine, 64 (4), 228–243.

Brown, J.S., Adera, T., and Masho, S.W., 2008. Previous abortion and the risk of low birth weight and preterm births. Journal of epidemiology and community health, 62 (1), 16– 22.

Buppasiri, P., Lumbiganon, P., Thinkhamrop, J., Ngamjarus, C., and Laopaiboon, M., 2008. Calcium supplementation (other than for preventing or treating hypertension) for improving pregnancy and infant outcomes. Cochrane Database of Systematic Reviews, 10, 1-90.

Chaman, R., Amiri, M., Raei, M., and Ajami, M., 2013. Low Birth Weight and Its Related Risk Factors in Northeast Iran. Iran Journal of Pediatrics, 23 (6), 701–704.


(24)

11

Charan, J., and Biswas, T., 2013. How to Calculate Sample Size for Different Study Designs in Medical Research?. Indian Journal of Psychological Medicine, 35 (2), 121-126. Dinas Kesehatan Provinsi D. I. Yogyakarta, 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi D I

Yogyakarta Tahun 2011, Semarang.

Gardiner, P.M., Nelson, L., Shellhaas, C.S., Dunlop, A.L., Long, R., Andrist, S., and Jack, B.W., 2008. The clinical content of preconception care: nutrition and dietary supplements. American Journal of Obstetrics and Gynecology, S345-S356.

Jayant, D., Phalke, D.B., Bangal, V.B., Peeyuusha, D., and Sushen, B., 2011. Maternal risk factors for low birth weight neonates: a hospital based case-control study in rural area of western Maharashtra, India. National Journal of Community Medicine, 2 (3), 394– 398.

Kanjanasingh, T., Smanchat, B., and Prommas, S., 2013. The Association between Antenatal Care and Low Birth Weight newborn at Bhumibol Adulyadej Hospital, Thailand. Royal Thai Air Force Medical Gazette, 59 (2), 9–13.

Koo, W., 2012. Study of the effect of calcium supplementation during pregnancy on the risk of preterm birth or low birthweight infants is inconclusive. Evidence-Based Medicine, 17 (6), 186-187.

Kovacs, C.S., 2011. Calcium and Bone Metabolism Disorders During Pregnancy and Lactation. Endocrinology and Metabolism Clinics of NA, 40 (4), 795–826.

Lips, P., 2012. Interaction between Vitamin D and calcium. Scandinavian Journal of Clinical and Laboratory Investigation, 72 (Suppl 243), 60–64.

Matthews, T.J. and MacDorman, M.F., 2013. Infant mortality statistics from the 2010 period linked birth/infant death data set. National Vital Statistics Report, 62 (8), 1–26.

Mumbare, S.S., Maindarkar, G., Darade, R., Yenge, S., Tolani, M.K., and Patole, K., 2012. Maternal risk factors associated with term low birth weight neonates: A matched-pair case control study. Indian Pediatrics, 49 (1), 25–28.

Muula, A.S., Siziya, S., and Rudatsikira, E., 2011. Parity and maternal education are associated with low birth weight in Malawi. African Health Sciences, 11 (1), 65-71. Negandhi, P.H., Negandhi, H.N., Zodpey, S.P., Ughade, S.N., and Biranjan, J.R., 2015. Risk

Factors for Low Birth Weight in an Indian Urban Setting : A Nested Case Control Study. Asia-Pacific Journal of Public Health, 26 (5), 461-469.

Pantiawati I., 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah, Nuha Medika, Yogyakarta, hal. 6-20.

Paul, M.W., Smith, M., Robinson, L., and Segal, J., 2015. Calcium and Bone Health, http://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/calcium-and-your-bones.htm, Help Guide, diakses tanggal 24 Februari 2016.

Roudbari, M., Yaghmaeei, M., and Soheili, M., 2007. prevalence and risk factors of low-birth-weight infants in Zahedan, Islamic Republic of Iran. Eastern Mediterranean Health Journal, 13, 835–845.

Shah, P.S., 2010. Parity and low birth weight and preterm birth: a systematic review and meta-analyses. Acta Obstetricia et Gynecologica, 89, 862–875.

Sharma, S.R., Giri, S., Timalsina, U., Bhandari, S.S., Basyal, B., Wagle, K., and Shrestha, L., 2015. Low birth weight at term and its determinants in a tertiary hospital of Nepal : a case control study. Plos One, 10 (4), 1-10.

Thomas, M., Weisman, S.M., 2006. Calcium Supplementation During Pregnancy and Lactation: Effects on the Mother and the Fetus. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 194, 937-945.

Virk, J., Zhang, J., and Olsen, J., 2007. Medical Abortion and the Risk of Subsequent Adverse Pregnancy Outcomes. New England Journal of Medicine, 357, 648-653.


(25)

12

World Health Organization, 2013. Calcium Supplementation in Pregnant Women, WHO Library Cataloguing in Publication Data, p. 2.

World Health Organization, 2014. WHA Global Nutrition Targets 2025: Low Birth Weight Policy Brief, Department of Nutrition for Health and Development, p.3.


(26)

13 Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian


(27)

14 Lampiran 2. Ethical Clearance


(28)

15


(29)

16 Lampiran 4. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Skala Penilaian

Suplementasi kalsium

Ukuran banyaknya suplemen yang diperoleh melalui peresepan dokter dan dilihat dalam rekam medis. Suplementasi kalsium normal yaitu 1500-2000 mg/hari (WHO, 2013).

Rasio yang diubah ke Kategorikal

0= suplementasi sesuai

1= suplementasi tidak sesuai

Berat badan bayi lahir

Diperoleh dari rekam medis pasien maternal, akan masuk ke dalam kriteria BBLR apabila berat bayi <2500 gram (WHO, 2013).

Rasio yang diubah ke Kategorikal

0= berat bayi lahir normal

1= berat bayi lahir rendah

Antenatal care

Jumlah antenatal care yang dilakukan pasien maternal selama kehamilan, diperoleh dari rekam medis pasien maternal

Rasio yang diubah ke Kategorikal

0= ≥4 kali antenatal

care selama

kehamilan

1= <4 kali antenatal

care selama

kehamilan Usia maternal Usia maternal saat pengambilan

data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal

Rasio yang diubah ke Kategorikal

0= 20-30 tahun 1= 31-35 tahun

Riwayat abortus

Jumlah riwayat abortus sebelum pengambilan data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal

Rasio yang diubah ke Kategorikal

0= tidak pernah mengalami abortus 1= ≥1 kali pernah mengalami abortus Paritas Jumlah kelahiran hidup sebelum

pengambilan data, diperoleh dari rekam medis pasien maternal

Rasio yang diubah ke kategorikal

0= tidak berisiko (2-3)

1= berisiko (1 dan ≥4)


(30)

17


(31)

(32)

19 Lampiran 6. Perhitungan Besar Sampel Minimum

Variabel kualitatif

Ukuran Sampel= � −�/ � −�

� =

, , − ,

, =

, , ,

,

= ,

, = 140,75≈ 140sampel

Keterangan:

= Nilai standar normal variabel (pada tipe eror I 5% (p<0,05) sebesar 1,96)

P = Proporsi populasi berdasarkan penelitian sebelumnya


(33)

20

Lampiran 7. Uji Normalitas Berat Badan Bayi Lahir di RS Panti Rapih Yogyakarta

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent BBnumeric 194 100,0% 0 0,0% 194 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

BBnumeric Mean 3043,2010 31,90400

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2980,2758 Upper Bound 3106,1263

5% Trimmed Mean 3045,4811

Median 3100,0000

Variance 197465,871

Std. Deviation 444,37132

Minimum 1085,00

Maximum 4165,00

Range 3080,00

Interquartile Range 621,25

Skewness -,386 ,175

Kurtosis 1,242 ,347

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. BBnumeric ,081 194 ,004 ,975 194 ,002


(34)

21


(35)

22

Lampiran 8. Uji T Suplementasi Kalsium Terhadap BBLR

T-Test

Group Statistics

codingCA N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BBnumeric ,00 115 3046,5565 433,71159 40,44381 1,00 79 3038,3165 462,20873 52,00255

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BBnumeric Equal variances

assumed 1,026 ,312 ,127 192 Equal variances not

assumed ,125 160,675

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference BBnumeric Equal variances

assumed ,899 8,24007 65,10200 Equal variances not

assumed ,901 8,24007 65,87842

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

BBnumeric Equal variances assumed -120,16689 136,64703 Equal variances not assumed -121,85918 138,33931


(36)

23 Lampiran 9. Uji T Usia Maternal Terhadap BBLR

T-Test

Group Statistics

codingUMUR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BBnumeric ,00 118 3043,8814 422,22858 38,86929 1,00 76 3042,1447 479,61606 55,01574

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BBnumeric Equal variances

assumed ,363 ,547 ,027 192

Equal variances not

assumed ,026 145,346

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference BBnumeric Equal variances

assumed ,979 1,73662 65,52791 Equal variances not

assumed ,979 1,73662 67,36136

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

BBnumeric Equal variances assumed -127,51041 130,98364 Equal variances not assumed -131,39772 134,87095


(37)

24

Lampiran 10. Uji T Jumlah Antenatal Care Terhadap BBLR

T-Test

Group Statistics

codingANC N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BBnumeric ,00 3 3200,0000 232,43279 134,19513 1,00 191 3040,7382 446,78941 32,32855

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BBnumeric Equal variances

assumed 1,270 ,261 ,615 192

Equal variances not

assumed 1,154 2,239

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference BBnumeric Equal variances

assumed ,539 159,26178 258,98245 Equal variances not

assumed ,357 159,26178 138,03430

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

BBnumeric Equal variances assumed -351,55430 670,07786 Equal variances not assumed -377,89016 696,41372


(38)

25

Lampiran 11. Uji T Jumlah Riwayat Abortus Terhadap BBLR

T-Test

Group Statistics

codingR.AB N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BBnumeric ,00 173 3031,8555 437,63453 33,27274 1,00 21 3136,6667 498,14991 108,70522

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BBnumeric Equal variances

assumed ,309 ,579 -1,021 192 Equal variances not

assumed -,922 23,899

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference BBnumeric Equal variances

assumed ,309 -104,81118 102,67552 Equal variances not

assumed ,366 -104,81118 113,68333

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

BBnumeric Equal variances assumed -307,32801 97,70566 Equal variances not assumed -339,49474 129,87238


(39)

26 Lampiran 12. Uji T Paritas Terhadap BBLR

T-Test

Group Statistics

codingP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean BBnumeric ,00 104 3036,3942 424,68815 41,64410 1,00 90 3051,0667 468,36368 49,36987

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

BBnumeric Equal variances

assumed ,045 ,833 -,229 192 Equal variances not

assumed -,227 181,368

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference BBnumeric Equal variances

assumed ,819 -14,67244 64,13245 Equal variances not

assumed ,821 -14,67244 64,58804

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

BBnumeric Equal variances assumed -141,16705 111,82218 Equal variances not assumed -142,11304 112,76817


(40)

27

Lampiran 13. Uji Chi-Square Suplementasi Kalsium Terhadap BBLR

Crosstabs

codingCA * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingCA ,00 Count 8 107 115

% within codingCA 7,0% 93,0% 100,0%

1,00 Count 7 72 79

% within codingCA 8,9% 91,1% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingCA 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,238a 1 ,626

Continuity Correctionb ,046 1 ,830 Likelihood Ratio ,235 1 ,628

Fisher's Exact Test ,785 ,410

Linear-by-Linear Association ,237 1 ,627 N of Valid Cases 194

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,11. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for codingCA

(,00 / 1,00) ,769 ,267 2,214 For cohort codingBB = ,00 ,785 ,297 2,077 For cohort codingBB = 1,00 1,021 ,938 1,111 N of Valid Cases 194


(41)

28

Lampiran 14. Uji Chi-Square Usia Maternal Terhadap BBLR

Crosstabs

codingUMUR * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingUMUR ,00 Count 9 109 118

% within codingUMUR 7,6% 92,4% 100,0%

1,00 Count 6 70 76

% within codingUMUR 7,9% 92,1% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingUMUR 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,005a 1 ,946

Continuity Correctionb ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,005 1 ,946

Fisher's Exact Test 1,000 ,575

Linear-by-Linear Association ,005 1 ,946 N of Valid Cases 194

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,88. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for codingUMUR

(,00 / 1,00) ,963 ,329 2,825 For cohort codingBB = ,00 ,966 ,358 2,605 For cohort codingBB = 1,00 1,003 ,922 1,091 N of Valid Cases 194


(42)

29

Lampiran 15. Uji Chi-Square Jumlah Antenatal Care Terhadap BBLR

Crosstabs

codingANC * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingANC ,00 Count 0 3 3

% within codingANC 0,0% 100,0% 100,0%

1,00 Count 15 176 191

% within codingANC 7,9% 92,1% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingANC 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,255a 1 ,613

Continuity Correctionb ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,487 1 ,485

Fisher's Exact Test 1,000 ,784

Linear-by-Linear Association ,254 1 ,614 N of Valid Cases 194

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,23. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper For cohort codingBB = 1,00 1,085 1,041 1,131 N of Valid Cases 194


(43)

30

Lampiran 16. Uji Chi-Square Jumlah Riwayat Abortus Terhadap BBLR

Crosstabs

codingR.AB * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingR.AB ,00 Count 12 161 173

% within codingR.AB 6,9% 93,1% 100,0%

1,00 Count 3 18 21

% within codingR.AB 14,3% 85,7% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingR.AB 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 1,418a 1 ,234

Continuity Correctionb ,575 1 ,448 Likelihood Ratio 1,190 1 ,275

Fisher's Exact Test ,211 ,211

Linear-by-Linear Association 1,410 1 ,235 N of Valid Cases 194

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,62. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for codingR.AB

(,00 / 1,00) ,447 ,115 1,735 For cohort codingBB = ,00 ,486 ,149 1,582 For cohort codingBB = 1,00 1,086 ,908 1,299 N of Valid Cases 194


(44)

31

Lampiran 17. Uji Chi-Square Paritas Terhadap BBLR

Crosstabs

codingP * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingP ,00 Count 9 95 104

% within codingP 8,7% 91,3% 100,0%

1,00 Count 6 84 90

% within codingP 6,7% 93,3% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingP 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,267a 1 ,605

Continuity Correctionb ,061 1 ,805 Likelihood Ratio ,269 1 ,604

Fisher's Exact Test ,789 ,405

Linear-by-Linear Association ,266 1 ,606 N of Valid Cases 194

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,96. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for codingP (,00

/ 1,00) 1,326 ,453 3,882

For cohort codingBB = ,00 1,298 ,481 3,506 For cohort codingBB = 1,00 ,979 ,903 1,061 N of Valid Cases 194


(45)

32

BIOGRAFI PENULIS

Francisca Triana Widowati, lahir di Madiun, 29 Maret 1995. Anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Martinus Agung Nojorono dan Ellisabeth Junarti. Penulis menempuh pendidikan di TK Khatolik Santo Yosef Ngawi pada tahun 1999-2001, SD Khatolik Santo Yosef Ngawi pada tahun 2001-2006, SD Negeri Lesanpuro IV Malang pada tahun 2006-2007, SMP Negeri 21 Malang pada tahun 2007-2008, SMP Negeri 1 Ngawi pada tahun 2008-2010, SMA Negeri 1 Ngawi pada tahun 2010-2013 dan pada tahun 2013 meneruskan pendidikan di S1 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis aktif dalam beberapa kegiatan diantaranya anggota marketing UKM PT. Radio Masdha Yogyakarta periode 2014-2016, panitia Pharmacy Performance and Pharmacy Road to School 2014 dan 2015, panitia Pharmacy 3 on 3 2015, panitia KPU BEMF dan DPMF Farmasi periode 2014-2015, dan peserta Kalbe Pharmaceutical Professional Program 2015.


(46)

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT

PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Oleh:

Francisca Triana Widowati

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Abstrak: Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab tingginya risiko

mortalitas dan morbiditas pada bayi. Faktor penting yang dapat mengurangi angka kejadian BBLR menurut World Health Assembly Resolution yaitu penggunaan suplemen kalsium selama kehamilan. Usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus serta paritas juga dapat mempengaruhi BBLR. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik pasien maternal serta mengetahui pengaruh suplementasi kalsium selama kehamilan, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas terhadap BBLR di RS Panti Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Data diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Jumlah sampel penelitian sebanyak 194 rekam medis pasien maternal. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, uji T dan uji Chi-square. Uji T menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata berat badan bayi lahir yang signifikan antar kelompok pada suplementasi kalsium, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas (p>0,05). Uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara suplementasi kalsium, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas terhadap BBLR (p>0,05). Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa suplementasi kalsium, usia, antenatal care selama kehamilan, riwayat abortus dan paritas bukan merupakan faktor-faktor risiko BBLR.

Kata kunci: Berat bayi lahir rendah, kalsium, maternal

Abstract: Low birth weight (LBW) is one of the causes of the high risk of mortality and

morbidity in infants. The important factor that could reduce the incidence of LBW according to the World Health Assembly Resolution is the use of calcium supplements during pregnancy. Maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity can also affect LBW. The aim of this research was to determine characteristic of patient maternal and determine the effect of calcium supplementation during pregnancy, maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity to LBW in RS Panti Rapih Yogyakarta. The research was an analytical observational with cross sectional study design. Data were obtained from medical records of patient maternal. Number of samples are 194

maternal patient’s medical record. Data were analyzed using Kolmogorov-Smirnov normality test, T-test and Chi-square test. T-test showed that there were no significant differences in birth weight between the groups on calcium supplementation, maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity to LBW (p>0,05). Chi-square test showed no correlation between the use of calcium supplements, maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity with LBW (p>0,05). Overall results of this study indicate that calcium supplementation, maternal age, antenatal care during pregnancy, history of abortion and parity are not the risk factors of LBW.


(1)

28

Lampiran 14. Uji Chi-Square Usia Maternal Terhadap BBLR

Crosstabs

codingUMUR * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingUMUR ,00 Count 9 109 118

% within codingUMUR 7,6% 92,4% 100,0%

1,00 Count 6 70 76

% within codingUMUR 7,9% 92,1% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingUMUR 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,005a 1 ,946

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,005 1 ,946

Fisher's Exact Test 1,000 ,575

Linear-by-Linear Association ,005 1 ,946 N of Valid Cases 194

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,88.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for codingUMUR

(,00 / 1,00) ,963 ,329 2,825

For cohort codingBB = ,00 ,966 ,358 2,605 For cohort codingBB = 1,00 1,003 ,922 1,091 N of Valid Cases 194


(2)

29

Lampiran 15. Uji Chi-Square Jumlah Antenatal Care Terhadap BBLR

Crosstabs

codingANC * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingANC ,00 Count 0 3 3

% within codingANC 0,0% 100,0% 100,0%

1,00 Count 15 176 191

% within codingANC 7,9% 92,1% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingANC 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,255a 1 ,613

Continuity Correctionb ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,487 1 ,485

Fisher's Exact Test 1,000 ,784

Linear-by-Linear Association ,254 1 ,614 N of Valid Cases 194

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,23.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

For cohort codingBB = 1,00 1,085 1,041 1,131 N of Valid Cases 194


(3)

30

Lampiran 16. Uji Chi-Square Jumlah Riwayat Abortus Terhadap BBLR

Crosstabs

codingR.AB * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingR.AB ,00 Count 12 161 173

% within codingR.AB 6,9% 93,1% 100,0%

1,00 Count 3 18 21

% within codingR.AB 14,3% 85,7% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingR.AB 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1,418a 1 ,234

Continuity Correctionb ,575 1 ,448

Likelihood Ratio 1,190 1 ,275

Fisher's Exact Test ,211 ,211

Linear-by-Linear Association 1,410 1 ,235 N of Valid Cases 194

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,62.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for codingR.AB

(,00 / 1,00) ,447 ,115 1,735

For cohort codingBB = ,00 ,486 ,149 1,582 For cohort codingBB = 1,00 1,086 ,908 1,299 N of Valid Cases 194


(4)

31

Lampiran 17. Uji Chi-Square Paritas Terhadap BBLR

Crosstabs

codingP * codingBB Crosstabulation

codingBB

Total ,00 1,00

codingP ,00 Count 9 95 104

% within codingP 8,7% 91,3% 100,0%

1,00 Count 6 84 90

% within codingP 6,7% 93,3% 100,0%

Total Count 15 179 194

% within codingP 7,7% 92,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,267a 1 ,605

Continuity Correctionb ,061 1 ,805

Likelihood Ratio ,269 1 ,604

Fisher's Exact Test ,789 ,405

Linear-by-Linear Association ,266 1 ,606 N of Valid Cases 194

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,96.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for codingP (,00

/ 1,00) 1,326 ,453 3,882

For cohort codingBB = ,00 1,298 ,481 3,506 For cohort codingBB = 1,00 ,979 ,903 1,061 N of Valid Cases 194


(5)

32

BIOGRAFI PENULIS

Francisca Triana Widowati, lahir di Madiun, 29 Maret 1995. Anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Martinus Agung

Nojorono dan Ellisabeth Junarti. Penulis menempuh pendidikan di

TK Khatolik Santo Yosef Ngawi pada tahun 1999-2001, SD

Khatolik Santo Yosef Ngawi pada tahun 2001-2006, SD Negeri

Lesanpuro IV Malang pada tahun 2006-2007, SMP Negeri 21

Malang pada tahun 2007-2008, SMP Negeri 1 Ngawi pada tahun

2008-2010, SMA Negeri 1 Ngawi pada tahun 2010-2013 dan pada

tahun 2013 meneruskan pendidikan di S1 Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma, penulis aktif dalam beberapa kegiatan diantaranya anggota

marketing UKM PT. Radio Masdha Yogyakarta periode 2014-2016, panitia Pharmacy

Performance and Pharmacy Road to School 2014 dan 2015, panitia Pharmacy 3 on 3 2015,

panitia KPU BEMF dan DPMF Farmasi periode 2014-2015, dan peserta Kalbe

Pharmaceutical Professional Program 2015.


(6)

PENGARUH SUPLEMENTASI KALSIUM PADA PASIEN MATERNAL SELAMA

KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT

PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Oleh:

Francisca Triana Widowati

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Abstrak: Berat bayi lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab tingginya risiko

mortalitas dan morbiditas pada bayi. Faktor penting yang dapat mengurangi angka kejadian

BBLR menurut World Health Assembly Resolution yaitu penggunaan suplemen kalsium

selama kehamilan. Usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus serta paritas juga

dapat mempengaruhi BBLR. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik

pasien maternal serta mengetahui pengaruh suplementasi kalsium selama kehamilan, usia

maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas terhadap BBLR di RS Panti

Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross

sectional. Data diperoleh dari rekam medis pasien maternal. Jumlah sampel penelitian

sebanyak 194 rekam medis pasien maternal. Data dianalisis menggunakan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov, uji T dan uji Chi-square. Uji T menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan rerata berat badan bayi lahir yang signifikan antar kelompok pada suplementasi

kalsium, usia maternal, jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas (p>0,05). Uji

Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara suplementasi kalsium, usia maternal,

jumlah antenatal care, riwayat abortus dan paritas terhadap BBLR (p>0,05). Hasil penelitian

ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa suplementasi kalsium, usia, antenatal care

selama kehamilan, riwayat abortus dan paritas bukan merupakan faktor-faktor risiko BBLR.

Kata kunci: Berat bayi lahir rendah, kalsium, maternal

Abstract: Low birth weight (LBW) is one of the causes of the high risk of mortality and

morbidity in infants. The important factor that could reduce the incidence of LBW according

to the World Health Assembly Resolution is the use of calcium supplements during

pregnancy. Maternal age, number of antenatal care, history of abortion and parity can also

affect LBW. The aim of this research was to determine characteristic of patient maternal

and determine the effect of calcium supplementation during pregnancy, maternal age,

number of antenatal care, history of abortion and parity to LBW in RS Panti Rapih

Yogyakarta. The research was an analytical observational with cross sectional study design.

Data were obtained from medical records of patient maternal. Number of samples are 194

maternal patient’s medical record. Data were analyzed using Kolmogorov

-Smirnov

normality test, T-test and Chi-square test. T-test showed that there were no significant

differences in birth weight between the groups on calcium supplementation, maternal age,

number of antenatal care, history of abortion and parity to LBW (p>0,05). Chi-square test

showed no correlation between the use of calcium supplements, maternal age, number of

antenatal care, history of abortion and parity with LBW (p>0,05). Overall results of this

study indicate that calcium supplementation, maternal age, antenatal care during

pregnancy, history of abortion and parity are not the risk factors of LBW.