PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGENAI PEMBENTUKAN TANAH.

(1)

144/S/PGSD- REG/8/JULI/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DISVISION (STAD)

UNTUK MENGINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA MENGENAI

PEMBENTUKAN TANAH

(Pada Siswa Kelas V SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/ 2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Sarah Ratna Sari

1003572

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

MENGENAI PEMBENTUKAN TANAH

(Pada Siswa Kelas V SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Sarah Ratna Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sarah Ratna Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

(4)

v

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Definisi Operasional... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 8

B. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 8

C. Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Disvision (STAD)... 9

1. Pengertian Model Pembelajaran STAD ... 9

2. Kelebihan Dan Kekurangan Model STAD ... 9

3. Langkah – Langkah Model STAD ... 10

D. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar ... 12

1. Pengertian IPA ... 12

2. Pembelajaran IPA di SD ... 12


(5)

vi

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Ruang Lingkup Bahan Kajian IPA SD ... 14

E. Materi IPA Pembentukan Tanah ... 14

1. Proses Pembentukan Tanah Karena Pelapukan Batuan ... 14

2. Susunan Tanah Beserta Jenis - Jenisnya ... 16

F. Pemahaman Belajar ... 18

G. Aplikasi Model Pembelajaran STAD pada Materi Pembentukan Tanah... 19

H. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian ... 22

B. Model Penelitian ... 22

C. Lokasi, Waktu, Subjek ... 23

D. Prosedur Penelitian... 24

E. Instrumen Penelitian... 28

F. Pengolahan Data... 28

BAB IV HASIL PENELITIA DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Sekolah ... 31

B. Hasil Penelitian ... 31

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I... 32

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 41

3. Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 50

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

1. Perencanaan Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ... 59

2. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD ... 38

3. Peningkatan Pemahaman Siswa Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD ... 64


(6)

vii

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Simpulan ... 67

B. Saran ... 68


(7)

Ii

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGENAI

PEMBENTUKAN TANAH

Oleh Sarah Ratna Sari

1003572

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta dilapangan bahwa pembelajaran IPA di SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terutama di kelas VA dalam pemahaman konsep terhadap materi pembelajaran masih kurang sehingga berdampak kepada pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa siswa yang masih memiliki nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti mengupayakan peningkatan pemahaman siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran ini menuntut siswa belajar dalam kelompok yang dibentuk secara heterogen. Dengan tujuan agar siswa dapat saling betukar informasi mengenai hal-hal yang mereka belum ketahui atau bahkan sudah diketahui sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc.Taggart yang

terdiri dari tiga siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini sebanyak 26 orang siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang. Hasil penelitian terhadap pemahaman siswa mengalami peningkatan, hasil siklus I sebesar 62,92%, siklus II sebesar 75,43% dan pada siklus III sebesar 84,66%. Dari data tersebut menunjukan bahwa pemahaman siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan setelah dilakukannya pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD. Maka dari itu direkomendasikan model pembelajaran STAD sebagai salah satu alternatif dalam penyampaian pembelajaran IPA mengenai materi pembentukan tanah.

Kata kunci : Model Kooperatif, tipe Student Teams Achievement Division (STAD), pemahaman


(8)

Ii

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Application of Cooperative Learning Model Type of Student Team Achievement Division to Enhance Student Comprehension in Science

Subjects Concerning the Establishment of Land

Oleh Sarah Ratna Sari

1003572

The research have go to know student’s comprehension leveling

with to use it type model cooperative STAD. This research is the class action research that be adaptationed model from Kemmis and Mc Taggart that consist from three cycles. Every cycle consist from phase planning, execution, observation and reflection. Research subjek this many 26

student’s people with man’s student number-man many 14 people and

student women many 12 people. Research result in student’s comprehension

to undergo leveling, cycle result 1 as big as 62,92%, cycle 2 as big as 75,43% and to cycle 3 as big as 84,66%. So from that to be recommended

STAD model as one of alternative in delivery IPA’s studying.


(9)

(10)

1

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran guru SD memegang peranan yang sangat penting dalam pengetahuan dasar siswa. Hal ini dikarenakan siswa SD masih memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa untuk mengembangkan segala kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu selain mengajar guru harus bertindak juga sebagai model, teman, pendamping, motivator, dan fasilitator. Selain itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Karena untuk membangun masyarakat terdidik yang cerdas serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ini, maka hal yang mendesak untuk dilakukan sekarang adalah menata kembali sistem pendidikan dan pembelajaran. Terkait dengan penataan sistem pembelajaran, maka guru harus berusaha menggeser paradigma pengelolaan pembelajaran dari yang dahulunya lebih berpusat pada guru (teacher centered) menjadi lebih berpusat pada siswa (student centered). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari bahasa asing “science” berasal dari kata lain “scientia” yang berarti saya tahu. Kata science sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (social science) maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama-kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut IPA. IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (physical science) yang antara lain adalah ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).

Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan sekitarnya. Disini guru berkewajiban untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA. Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar IPA adalah memahami atau memiliki pemahaman tentang fakta dan keteraturan yang ada di alam. Proses belajar merupakan jalan yang harus


(11)

2

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditempuh oleh siswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau diketahui tetapi belum menyeluruh. Karena belajar adalah suatu kegiatan aktif dalam membangun makna atau pemahaman, maka diharapkan dari proses pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu pembelajran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) IPA I SD merupakan standar minimum yang secara nasonal harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembanga kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SKKD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. (Mulyasa, hlm. 110)

Namun pada kenyataanya permasalahan dalam pembelajaran IPA masih dirasa sangat kompleks. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kelas V SDN 7 Cibogo, disini sangat terlihat jelas bahwa banyak permasalahan yang terjadi saat pembelajaran IPA berlangsung. Adapun permasalahan yang terjadi sebagai berikut:

1. Pemahaman siswa akan konsep yang diberikan masih kurang dipahami dan ditangkap dengan baik. Sehingga hasil belajar yang didapat masih kurang atau dibawah rata-rata. Dari 26 orang siswa hanya 5 orang siswa yang memliki nilai di atas rata-rata.

2. Kurangnya kerjasama pada siswa saat pembelajaran yang mengharuskan siswa belajar secara berkelompok.

3. Penggunaan media pembelajaran masih menggunakan buku siswa dan papan tulis yang ada.

Pada pembelajaran IPA, setiap siswa dituntut untuk memahami setiap konsep-konsep yang ada secara real dan sesuai dengan kenyataan di sekitarlingkungan mereka. Pemahaman terhadap konsep-konsep yang baik akan membuat siswa mengingatnya dalam waktu yang cukup lama dan dapat digunakan untuk berpikir pada tahapan yang lebih tinggi seperti berpikir kreatif. Pemahaman konsep-konsep yang baik semestinya akan mempermudah siswa


(12)

3

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan diatas, guru harus mampu mengambil strategi yang tepat atau memilih ide yang inovatif dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran IPA. Salah satunya dengan menggunakan beberapa alternatif yang dirasakan sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Adapun beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan media gambar, penggunaan metode eksperimen dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Dari beberapa alternatif yang dapat digunakan peneliti lebih cenderung untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling berkerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekannya di Johns Hopkins University. Berdasarkan permasalah tersebut maka diambil sebuah judul yaitu: Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah (Pada Siswa Kelas V SDN 7

Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fakta-fakta, maka yang menjadi fokus masalah penelitian adalah “Apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 7 Cibogo pada materi Pembentukan Tanah?”. Untuk memecahkan masalah tersebut peneliti


(13)

4

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjabarkannya ke dalam sub masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan peneliti:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang Pembentukan Tanah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Pembentukan Tanah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo?

3. Bagaimanakah peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran IPA tentang Pembentukan Tanah di kelas V SDN 7 Cibogo?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat sejauh mana perubahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pembentukan tanah di kelas V semester II SDN 7 Cibogo dengan menggunakan model pembelajaran kooperativ tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Secara khusus penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo.

3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo.


(14)

5

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini atau yang disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi perseorangan atau bagi institusi berikut ini:

1. Bagi Siswa

a. Siswa dapat memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD).

b. Memberikan pengalaman secara langsung bagi siswa, sehingga mempunyai kesan dalam belajarnya.

c. Dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam mengembangkan pengetahuan kemampuan dan meningktakan aktifitas dan hasil belajar siswa.

d. Meningkatkan motivasi belajar siswa dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.

e. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar siswa agar lebih bermakna dan termotivasi melalui konflik kongitifnya sendiri.

f. Membangkitkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, sikap dan pendapat melalui bahasa yang sederhana.

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan kemampuan profesionalisme guru.

b. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru IPA dalam menentukan metode, model, pendekatan, maupun media pembelajaran yang tepat sehingga dapat dijadikan alternatif lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. Memberikan inovasi kepada guru agar lebih kreatif dalam setiap pembelajaran

yang disampaikan. 3. Bagi Sekolah


(15)

6

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Sekolah akan memiliki dan menerapkan banyak model dalam pembelajaran. b. Sekolah akan menghasilkan lulusan anak didik yang berprestasi sebab

pembelajaran yang bermutu.

c. Hasil penelitian diharapkan menjadi input bagi sekolah dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan para guru untuk meningkatkan efektifitas dan kreatifitas pembelajaran di dalam kelas.

4. Bagi Peneliti

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan atau referensi untuk meneliti pada mata pelajaran lain atau permasalahan lain yang prosedur penelitiannya hampir sama.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: “Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA

materi Pembentukan Tanah”.

F. Definisi Operasional

Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing variable yang akan dijadikan kata kunci penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi

pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berdeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekannya di


(16)

7

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Johns Hopkins University. Dalam STAD, siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota. Setelah pengelompokkan dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes, penghitungan hasil tes dan rekognisi atau pemberian reward.

2. Pemahaman Siswa

Pengertian pemahaman merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam memahami konsep materi dan melakukan prosedur secara luwes, efisien, dengan tepat. Artinya pemahaman adalah suatu kemampuan pikiran dalam mengetahui makna atau arti yang terkandung dari segala hal yang kita pelajari, sehingga kita dapat memberi arti, mengubah, bahkan mengeksplorasi dari masalah tersebut walaupun ditemukannya secara terpisah. Para siswa dikatakan Memahami ketika mereka mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan instruksional, mencakup pesan oral, tertulis, dan grafis, bagaimanapun semua pesan ini disajikan pada siswa: selama ceramah-ceramah, dalam buku-buku, atau pada monitor-monitor komputer. Para siswa memahami ketika mereka membangun koneksi antara pengetahuan “baru” yang akan diperoleh dengan pengetahuan mereka sebelumnya. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami mencangkup

interpretasi, eksemplifikasi (pencontohan), peng-klasifikasi-an, summarizing (pengikhtisaran), penyimpulan, pembandingan, dan eksplanasi. Dalam penelitian

yang dilakukan hanya melibatkan tiga kategori yaitu menjelaskan, memberikan contoh, dan mengklasifikasi. Dengan pertimbangan yang disesuaikan pada kemampuan siswa yang dirasakan masih kurang dalam ketiga kategori tersebut.


(17)

22

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wibawa (Taniredja, 2012, hlm.15)

menemukakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan”. Arikunto (Taniredja, 2012, hlm.15) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

B. Model Penelitian

Model yang digunakan adalah model Kemmis dan McTaggart. Model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin, sehingga kelihatan masih sangat dekat dengan model Lewin. Kemmis dan McTaggart menjadikan satu kesatuan komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan).

Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat-perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, penagamatan, dan refleksi yang keempatnya merupakan satu siklus (Depsiknas, 1999.21).


(18)

23

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adaptasi Depdiknas, 1992. 21

Gambar 3.1 PTK Model Kemmis dan McTaggart

C. Lokasi, Waktu, Subjek

1. Lokasi

Dalam penelitian ini peneliti mengambil tempat di Kelas V SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti berpendapat dengan

PLAN

ACT & OBSERVE REFLECT

REVISED PLAN

ACT & OBSERVE REFLECT

REVISED PLAN

ACT & OBSERVE REFLECT


(19)

24

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga ini.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian direncanakan selama 2 bulan, yaitu bulan April sampai Mei 2014.

3. Subyek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri 7 Cibogo yang berjumlah 26 orang dengan perincian, siswa laki-laki sebanyak 14 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 7 Cibogo pada materi pembentukan tanah dengan menggunakan model siklus belajar. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2011, hlm.97) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.

1. Siklus I

a. Tahap Menyusun Rancangan Tindakan

Dalam PTK tahap kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah membuat perencanaan. Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Permohonan ijin kepada pihak sekolah.

2) Memberitahu semua guru yang ada di sekolah tersebut tentang akan dilaksanakannya penelitian, sekaligus meminta bantuan guru kelas untuk menjadi observer.

3) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

4) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan guru berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 5) Mempersiapkan soal kuis dan soal tes kemampuan pemahaman siswa.


(20)

25

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Mempersiapkan lembar hasil pendapatan skor berkelompok.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaraan kooperatif tipe STAD serta memberikan tes diakhir pembelajaran. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok secara heterogen berdasarkan nilai evaluasi yang siswa miliki.

3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti.

4) Masing-masing siswa dalam setiap kelompok mengerjakan kuis yang peneliti berikan. Nilai dari setiap siswa diakumulasikan menjadi nilai kelompok. 5) Kelompok yang mendapat nilai terbesar akan mendapatkan hadiah (reward). 6) Peneliti memberikan evaluasi pemahaman berupa tes tertulis.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini berdasarkan lembar observasi dan analisis data dari tes kemampuan pemahaman dikemukakan secara lengkap sebagai acuan untuk melaksanakan siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Menyusun Rancangan Tindakan

Penyusunan rancangan tindakan siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus I. Adapun tahapannya sebagai berikut:


(21)

26

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

2) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan guru berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3) Mempersiapkan soal kuis dan soal tes kemampuan pemahaman siswa. 4) Mempersiapkan lembar hasil pendapatan skor berkelompok.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II yaitu : 1) Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

2) Siswa dikelompokkan sesuai dengan pengelompokan di siklus I. 3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti.

4) Masing-masing siswa dalam setiap kelompok mengerjakan kuis yang peneliti berikan. Dimana skor hasil kuis di siklus I menjadi skor dasar pada siklus II. Dan skor di siklus II menjadi skor kuis yang akan dihitung sebagai kontribusinya.

5) Kelompok yang mendapat nilai terbesar akan mendapatkan hadiah (reward). 6) Peneliti memberikan evaluasi pemahaman berupa tes tertulis.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini berdasarkan lembar observasi dan analisis data dari tes kemampuan pemahaman dikemukakan secara lengkap sebagai acuan untuk melaksanakan siklus III.

3. Siklus III


(22)

27

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyusunan rancangan tindakan siklus III dibuat berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus II. Adapun tahapannya sebagai berikut:

1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

2) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan guru berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3) Mempersiapkan soal kuis dan soal tes kemampuan pemahaman siswa. 4) Mempersiapkan lembar hasil pendapatan skor berkelompok.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaraan kooperatif tipe STAD serta memberikan tes diakhir pembelajaran. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan pada siklus II.

3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti.

4) Masing-masing siswa dalam setiap kelompok mengerjakan kuis yang peneliti berikan. Dimana skor hasil kuis di siklus II menjadi skor dasar pada siklus III. Dan skor di siklus III menjadi skor kuis yang akan dihitung sebagai kontribusinya.

5) Kelompok yang mendapat nilai terbesar akan mendapatkan hadiah (reward). 6) Peneliti memberikan evaluasi pemahaman berupa tes tertulis.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi.


(23)

28

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini berdasarkan lembar observasi dan analisis data dari tes kemampuan pemahaman dikemukakan secara lengkap sebagai acuan untuk melaksanakan siklus III.

E. Instrumen Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya instrumen. Instrumen ini mempermudah peneliti memperoleh data. Adapun instrumen yang digunakan peneliti pada saat melaksanakan PTK yaitu :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sasaran pengamatan dalam lembar observasi adalah penerapan model yang digunakan, kegiatan guru dan siswa dalam setiap tahap pembelajaran.

2. Soal Tes

Tes akhir merupakan langkah yang perlu dilakukan setelah pembelajaran disampaikan. Karena tanpa adanya tes akhir, guru tidak akan mengetahui keberhasilan pembelajaran. Hasil tes akhir dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan terhadap siswa dalam pembelajaran di kelas.

F. Pengolahan Data

Data yang terkumpul dari hasil observasi dan nilai tes evaluasi akhir kemudian dianalisis. Wardhani (dalam Julaeha, 2011, hlm. 32) mengemukakan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dipercaya dan benar.


(24)

29

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data mengenai aktivitas siswa dalam kelompok pada saat melakukan tindakan menggunakan model STAD diolah secara kualitatif menggunakan pedoman observasi, kemudian dicarikan skor rata-ratanya. Skor rata-rata aktivitas siswa akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu, baik sekali, , sedang dan kurang.

Skor aktivitas siswa pada siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1.

Skor aktivitas siswa

Skor Kategori

2,50 – 3,00 Baik

1,25 – 2,45 Sedang

< 1,25 Kurang

2. Analisis Aktivitas guru

Berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer, diperoleh persentase aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan rumus :

Keterangan :

∑N = Junlah aspek yang terlaksana selama pembelajaran.

3. Tes

a. Penentuan persentase tingkat keberhasilan pemahaman siswa berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus:

Persentase kemampuan pemahaman =

Untuk mengklasifikasikan kualitas pemahaman, maka data hasil tes dikelompokkan dengan menggunakan Skala Lima (Suherman dan Kusumah, 1990: 272 dalam Prabawanto 2011), yaitu sebagai berikut :


(25)

30

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2.

Skala Kualitas Pemahaman

Persentase Skor Total Siswa (%) Kategori Kemampuan Siswa 90 % ≤ A ≤ 100 %

75 % ≤ B ≤ 90 % 60 % ≤ C ≤ 75 % 40 % ≤ D ≤ 60 % 0 % ≤ E ≤ 40 %

A (Sangat Baik) B (Baik)

C (Cukup) D (Kurang) E (Buruk)

Data hasil tes siswa, selanjutnya dianalisis apakah mengalami peningkatan dari suatu siklus ke siklus berikutnya. Selain itu, dari data ini dapat dianalisis ketuntasan belajar siswa dari suatu siklus ke siklus berikutnya.

b. Penentuan rata-rata kemampuan pemahaman siswa Rata-rata kemampuan pemahaman

Sedangkan untuk keperluan mengklasifikasi kualitas pemahaman digunakan pedoman klasifikasi kualitas kemampuan pemahaman konsep IPA siswa yang sesuai dengan tabel 3.3.

Tabel.3.3.

Klasifikasi kemampuan pemahaman siswa Persentase kemampuan pemahaman siswa

(%)

Klasifikasi

90 % ≤ A ≤ 100 %

75 % ≤ B ≤ 90 % 60 % ≤ C ≤ 75 % 40 % ≤ D ≤ 60 % 0 % ≤ E ≤ 40 %

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah


(26)

67

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN 7 Cibogo Kec. Lembang tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA melalui penerapan model kooperatif tipe STAD dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan setiap siklus dapat dikatakan mengalami peningkatan, dimana dalam siklus I perencanaan disusun berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, sementara siklus II dan siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi dari siklus sebelumnya. Pada siklus I pembagian kelompok siswa masih kurang kondusif dimana terdapat beberapa siswa yang tidak mau duduk bersama teman satu kelompokknya. Untuk itu di siklus II peneliti mengarahkan pembagian kelompok dengan menunjuk tempat untuk diduduki setiap kelompok berdasarkan nomor urut kelompok. Pada siklus III siswa sudah mulai kondusif karena sudah mengetahui teman satu kelompoknya dan mau diarahkan. Selai itu peneliti juga mempersiapkan media gambar untuk mendukung pembelajaran yang disampaikan, menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal kuis, lembar skor kuis dan lembar evaluasi siswa yang dilakukan di setiap siklus.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui penerapan model Student Teams Achievement Division (STAD) pada sklus I, II, dan III sudah dapat menarik minat perhatian siswa. Dimana pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru. Siswa belajar secara berkelompok dengan kegiatan kelompok mengamati proses pelapukan batuan pada siklus I, mengamati bahan penyusun tanah pada siklus II, dan mengamati lapisan-lapisan tanah pada siklus III. Adapun yang harus tetap diperhatikan oleh peneliti yaitu pada


(27)

68

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahapan bekerja secara kelompok karena masih terdapat beberapa siswa yang tidak serius dalam bekerja secara kelompok.

3. Hasil evaluasi pemahaman siswa pada setiap indikator pemahaman yang peneliti gunakan mengalami kenaikan di setiap siklusnya. Pada indikator menjelaskan siklus I pencapaian hasil sebesar 57,05%, siklus II mencapai 74,51%, siklus III 89,90%. Pada indikator memberikan contoh di siklus I mencapai hasil 73,07%, siklus II sebesar 85,91%, siklus III mengalami penurunan menjadi 82,69%. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa siswa yang mengalami penurunan nilai pada indikator memberikan contoh. Pada indikator mengklasifikasikan pada siklus I mencapai hasil sebesar 58,65%, siklus II mencapai 65,86%, dan siklus III mencapai 81,39%.

4. Hasil pemahaman siswa secara keseluruhan dari mulai siklus I sampai dengan siklus III mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari data yang ada bahwa pada siklus I pencapaian hasil pemahaman seluruh siswa mencapai 62,92%, pada siklus II mencapai 75,43%, dan pada siklus III mencapai 84,66%. Maka dapat dikatakan bahwa persentase pemahaman siswa mengalami kenaikan dan penelitian dikatakan cukup pada siklus ke III.

B. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap upaya peningkatan pembelajaran baik pada mata pelajaran IPA maupun pada mata pelajaran lainnya. Berkaitan dengan itu maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Gunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa di kelas. Agar dalam pembelajaran siswa tidak jenuh dengan pembelajaran yang monoton. 2. Berikan siswa motivasi belajar dengan cara-cara yang menarik dan inovatif

agar siswa dapat menyukai pelajaran yang kita berikan.

3. Tanamkan aturan pada siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran, karena hal ini akan berdampak pada konsentrasi siswa dalam menyimak penyampaian


(28)

69

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi oleh guru dan siswa dapat meingkatkan pemahamannya yang akan berpengaruh pada hasil belajar.

4. Pada RPP harus ditambahkan tahap perlombaan kelompok, dan LKS percobaan pada siklus I perlu diperbaiki langkah kegiatannya.


(29)

69

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Depdiknas. (1999). Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Djamilah, Y. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Konsep Perubahan Beda dan Sifatnya. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Elselia, Helsy. (2011). Efektivitas Strategi Predict- Observe- Explain Bermuatan

Nilai Dalam Meningkatkan Pemahaman Dan Sikap Nilai Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Tesis UPI Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, M., F. Rochmadianti, M. Nur & Ismono. (2000). Pembelajran Kooperatif. Surabaya : Penerbit Universitas Negeri Surabaya.

Iskandar, S.M. (1996) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Jufri, Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Mulyasa, E. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ninik, Julaeha. (2011). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan

Hasil Pembelajran IPA Di Sekolah Dasar. Skripsi UPI.

Novianti, H. (2010). Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas VI SDN Banyuhurip Kabupaten Bandung Barat. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.


(30)

70

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prabawanto, S. (2010). BBM Materi Bimbingan Skripsi. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Purwanto, N. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Samatowa, U. (2006) Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.

Siti, Fatimah. (2012). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhdap Materi

Pelajaran Sumber Daya Alam dan Teknologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Slavin, R.E. (1995). Cooperatif Learning. Theory, Research, and Practice (edisi

ke-2). USA : Alyn and Bacon.

Sulistyanto, H dan Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suprayogi, Dadang. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Bantuan Mind Map Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Tentang Sumber-Sumber Energi. Skripsi UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Syuri, Ita dan Nurhasanah. (2011). IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Tanireja, T, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi


(1)

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2.

Skala Kualitas Pemahaman

Persentase Skor Total Siswa (%) Kategori Kemampuan Siswa 90 % ≤ A ≤ 100 %

75 % ≤ B ≤ 90 % 60 % ≤ C ≤ 75 % 40 % ≤ D ≤ 60 % 0 % ≤ E ≤ 40 %

A (Sangat Baik) B (Baik)

C (Cukup) D (Kurang) E (Buruk)

Data hasil tes siswa, selanjutnya dianalisis apakah mengalami peningkatan dari suatu siklus ke siklus berikutnya. Selain itu, dari data ini dapat dianalisis ketuntasan belajar siswa dari suatu siklus ke siklus berikutnya.

b. Penentuan rata-rata kemampuan pemahaman siswa Rata-rata kemampuan pemahaman

Sedangkan untuk keperluan mengklasifikasi kualitas pemahaman digunakan pedoman klasifikasi kualitas kemampuan pemahaman konsep IPA siswa yang sesuai dengan tabel 3.3.

Tabel.3.3.

Klasifikasi kemampuan pemahaman siswa Persentase kemampuan pemahaman siswa

(%)

Klasifikasi

90 % ≤ A ≤ 100 % 75 % ≤ B ≤ 90 % 60 % ≤ C ≤ 75 % 40 % ≤ D ≤ 60 % 0 % ≤ E ≤ 40 %

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah


(2)

67

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA di Kelas V SDN 7 Cibogo Kec. Lembang tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA melalui penerapan model kooperatif tipe STAD dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan setiap siklus dapat dikatakan mengalami peningkatan, dimana dalam siklus I perencanaan disusun berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, sementara siklus II dan siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi dari siklus sebelumnya. Pada siklus I pembagian kelompok siswa masih kurang kondusif dimana terdapat beberapa siswa yang tidak mau duduk bersama teman satu kelompokknya. Untuk itu di siklus II peneliti mengarahkan pembagian kelompok dengan menunjuk tempat untuk diduduki setiap kelompok berdasarkan nomor urut kelompok. Pada siklus III siswa sudah mulai kondusif karena sudah mengetahui teman satu kelompoknya dan mau diarahkan. Selai itu peneliti juga mempersiapkan media gambar untuk mendukung pembelajaran yang disampaikan, menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal kuis, lembar skor kuis dan lembar evaluasi siswa yang dilakukan di setiap siklus.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui penerapan model Student Teams Achievement Division (STAD) pada sklus I, II, dan III sudah dapat menarik minat perhatian siswa. Dimana pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru. Siswa belajar secara berkelompok dengan kegiatan kelompok mengamati proses pelapukan batuan pada siklus I, mengamati bahan penyusun tanah pada siklus II, dan mengamati lapisan-lapisan tanah pada siklus III. Adapun yang harus tetap diperhatikan oleh peneliti yaitu pada


(3)

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahapan bekerja secara kelompok karena masih terdapat beberapa siswa yang tidak serius dalam bekerja secara kelompok.

3. Hasil evaluasi pemahaman siswa pada setiap indikator pemahaman yang peneliti gunakan mengalami kenaikan di setiap siklusnya. Pada indikator menjelaskan siklus I pencapaian hasil sebesar 57,05%, siklus II mencapai 74,51%, siklus III 89,90%. Pada indikator memberikan contoh di siklus I mencapai hasil 73,07%, siklus II sebesar 85,91%, siklus III mengalami penurunan menjadi 82,69%. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa siswa yang mengalami penurunan nilai pada indikator memberikan contoh. Pada indikator mengklasifikasikan pada siklus I mencapai hasil sebesar 58,65%, siklus II mencapai 65,86%, dan siklus III mencapai 81,39%.

4. Hasil pemahaman siswa secara keseluruhan dari mulai siklus I sampai dengan siklus III mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari data yang ada bahwa pada siklus I pencapaian hasil pemahaman seluruh siswa mencapai 62,92%, pada siklus II mencapai 75,43%, dan pada siklus III mencapai 84,66%. Maka dapat dikatakan bahwa persentase pemahaman siswa mengalami kenaikan dan penelitian dikatakan cukup pada siklus ke III.

B. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap upaya peningkatan pembelajaran baik pada mata pelajaran IPA maupun pada mata pelajaran lainnya. Berkaitan dengan itu maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Gunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa di kelas. Agar dalam pembelajaran siswa tidak jenuh dengan pembelajaran yang monoton. 2. Berikan siswa motivasi belajar dengan cara-cara yang menarik dan inovatif

agar siswa dapat menyukai pelajaran yang kita berikan.

3. Tanamkan aturan pada siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran, karena hal ini akan berdampak pada konsentrasi siswa dalam menyimak penyampaian


(4)

69

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi oleh guru dan siswa dapat meingkatkan pemahamannya yang akan berpengaruh pada hasil belajar.

4. Pada RPP harus ditambahkan tahap perlombaan kelompok, dan LKS percobaan pada siklus I perlu diperbaiki langkah kegiatannya.


(5)

69

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Depdiknas. (1999). Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Djamilah, Y. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Konsep Perubahan Beda dan Sifatnya. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Elselia, Helsy. (2011). Efektivitas Strategi Predict- Observe- Explain Bermuatan

Nilai Dalam Meningkatkan Pemahaman Dan Sikap Nilai Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Tesis UPI Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, M., F. Rochmadianti, M. Nur & Ismono. (2000). Pembelajran Kooperatif. Surabaya : Penerbit Universitas Negeri Surabaya.

Iskandar, S.M. (1996) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Jufri, Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Mulyasa, E. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ninik, Julaeha. (2011). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan

Hasil Pembelajran IPA Di Sekolah Dasar. Skripsi UPI.

Novianti, H. (2010). Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas VI SDN Banyuhurip Kabupaten Bandung Barat. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.


(6)

70

Sarah Ratna Sari, 2014

Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prabawanto, S. (2010). BBM Materi Bimbingan Skripsi. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Purwanto, N. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Samatowa, U. (2006) Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.

Siti, Fatimah. (2012). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhdap Materi

Pelajaran Sumber Daya Alam dan Teknologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Slavin, R.E. (1995). Cooperatif Learning. Theory, Research, and Practice (edisi

ke-2). USA : Alyn and Bacon.

Sulistyanto, H dan Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suprayogi, Dadang. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Bantuan Mind Map Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Tentang Sumber-Sumber Energi. Skripsi UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Syuri, Ita dan Nurhasanah. (2011). IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Tanireja, T, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA.

0 6 34

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10