Penanganan Bumbu Dapur Pada Asean Section Untuk Peningkatan Kualitas Produksi Kitchen Di Aryaduta Hotel Medan
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Dapur
Dalam memenuhi kebutuhan tamu hotel, maka pelayanan dibagian pengolahan makanan sangat membutuhkan pelayanan yang serius agar dapat mencerminkan citra dari pada sebuah hotel karena hotel merupakan bangunan yang menyiapkan pelayan untuk tamu, seperti kamar, makanan dan minuman, bar restauran serta laundry dari sekian banyak aktivitas hotel bagian pengolahan makanan (food Production) juga sangat menentukan dalam peningkatan pendapatan sebuah hotel.
Menurut Richard Sihite (2000:01), “Mengatakan dapur merupakan suatau ruangan atau tempat yang khusus serta tersendirii didalam suatu bangunan yang mempunyai alat atau perlengkapan untuk memasak”.
Menurut Departement Pariwisata Pos dan Telekomunikasi “Dapur di hotel merupakan tempat untuk mengolah makanan untuk disajikan dan dijual diseluruh tempat penjualan di hotel” .
Menurut kamus bahasa inggris, Oxford Dictionary (1996:237), Kitchen adalah “Room in which meals are cooked”, yang artinya kitchen merupakan ruangan dimana makanan dimasak.
Pengertian umum tentang dapur di sebuah hotel adalah fasilitas untuk memasak makanan bagi tamu hotel, namun di dalam operasional sebuah hotel dapur
(2)
sangat memegang peranan penting, karena tugas utama dari bagian dapur adalah tempat pengelohan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap disajikan kepada tamu.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dapur adalah tempat untuk memproduksi/mengolah makanan dan minuman dari bahan yang belum jadi, dipersiapkan sesuai dengan metode yang ditetapkan untuk dapat disajikan dan dijual kepada tamu, dimana dapur dilengkapi dengan peralatan yang mendukung proses pengolahan makanan dan minuman.
2.2 Klasifikasi Dapur Hotel
Dalam melancarkan operasionalnya dapur hotel terbagi menjadi beberapa bagian. Febri Ariani dalam kertas karyanya (2013:14) menuliskan, secara garis besar dapur hotel dapat di klasifikasikan menjadi empat jenis yaitu :
1. Conventional Kitchen
Conventional kithen merupakan tipe dapur yang pada umumnya terdapat pada perusahaa kecil yang menawarkan menu yang tidak terlalu luas dan banquet yang tidak terlalu besar. Seluruh bagian atau seksi dapur dapat ditempatkan menjadi satu ruang, dimana bagian preparation dan bagian finishing ditempatkan pada area yang sama serta semua makanan panas dilayani dalam satu outlet kitchen. 2. Combined Preperation and Finishing kitchen
Combined Preperation and Finishing kitchen adalah tipe dapur yang biasanya terdapat pada perusahaan ukuran menengah yang memungkinkan untuk
(3)
mempersiapkan sejumlah standar menu dan porsi tertentu. Bentuk dapur ini sangat berbeda dengan bentuk dapur Convention karena disini terdapat pemisahan antara bagian yang mempersiapkan dengan bagian yang mengolah makanan.
3. Convenience kitchen
Convenience kitchen merupakan dapur yang dipersiapkan umtuk membuat makanan jadi sehingga tidak memerlukan satu ruangan pendingin, ruanggan untuk penyimpanan, ruangnan untuk persiapan dan ruangan untuk penyimpanan peralatan seperti microwice, oven maupun alat-alat penggorengan.
4. Separated preparation and Finishing kitchen
sistem ini sesuai untuk diterapkan dalam jasa pelayanan skala besar. Dapur hotel ini terbagi menjadi beberapa bagian, seperti bagian persiapan, bagian pengolahan, bagian pemorsian dan bagian penyelesaian. Dengan adanya pembagian tersebut maka akan tercipta beragam manu dan jenis makanan yang dapat disajikan dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif lebih cepat.
Untuk dapur jenis ini, bagian pengolahan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. Bagian Leader
Merupakan bagian yang mengolah makanan dingin, baik makanan pembuka maupun makanan pokok, saus dingin seperti mayonnaise. Makanan dingin yang dipersiapkan seperti salad dan cold slaw
(4)
Merupakan bagian pengolahan sayur-sayuran yang memiliki fungsi menyiapkan dan membuat berbagai makanan panas seperti membuat kaldu dasar putih. Disamping itu bagian ini juga membuat bermacam-macam sup encer, sup kental, serta membuat berbagai makanan seperti makanan dari sayuran, kentang, nasi, pasta dan makanan dari bahan telur.
c. Saucer
Merupakan bagian pengolahan saus yang memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan menyiapkan dan membuat berbagai macam saus serta makanan panas yang pada dasarnya merupakan makanan pokok.
d. Pattiserie
Merupakakn bagian yang memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan mempersiapkan serta membuat macam-macam cake, bread, manisan, ice cream dan makanan penutup (Dessert) lainya.
2.3 Pengertian Bumbu dan Rempah
Bumbu dan rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak dijumpai di Indonesia. Bumbu dan rempah-rempah biasanya digunakan untuk bahan penyedap masakan dan banyak juga yang menjadikan serta menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obat dan jamu.
Mhd. Akbar Hasibuan (2011) mengatakan, Bumbu (Herb) adalah tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari tumbuh – tumbuhan yang berasal dari daerah
(5)
dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Rempah (Spices) adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera makan. Spices sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah dapat juga dikatakan sebagai bumbu kering. Pada hakikatnya bumbu dan rempah keduanya memberi dan meningkatkan rasa dan aroma pada makanan (http://mhdakbarhasibuan.blogspot.com/2011/03/bumbu.html)
Menurut Aulia Fadhli (2013:2), “Bumbu dan rempah-rempah mempunyai daya tawar yang sangat penting dalam pengolahan makanan. Karena bumbu berfungsi memberikan warna, rasa, dan aroma yang sedap pada masakan”.
Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan aroma pada masakan. Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan, ebi, dan lain-lain.
2.4 Klasifikasi Bumbu Masakan Indonesia
Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang diperdagangkan di Indonesia, sebagian besar sudah diawetkan dalam bentuk kering/bubuk (powder).
(6)
Menurut Aulia Fadhli (2013:8), “Bumbu dapur dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bumbu, meliputi bumbu yang berasal dari Bunga, Buah dan Biji, Daun, Batang, Umbi Lapis, Dan terakhir bumbu yang berasal dari Akar”.
2.4.1 Bumbu Dari Bunga
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari bunga anta lain : 1. Cengkeh (cloves)
Cengkeh (Syzygium aromaticum, Eugenia aromaticum), dalam disebut cloves, adalah tangkai
2. Bunga Telang
Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adal biasa ditemukan di polongan ini berasal dari daerah tropika.
3. Bunga kecombrang
Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai macam masakan dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama sambal di
(7)
Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari pembuata
4. Bunga lawang/ pekak
Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah yang memiliki rasa yang mirip denga masakan negara-negara Asia. Bunga lawang adalah salah satu bumbu tradisional masakan Cina yaitu ngo hiong yang terdiri dari lima jenis rempah. Nama Bunga Lawang dalam "delapan tanduk", sesuai dengan bentuknya yang memiliki delapan kelopak.
2.4.2 Bumbu Dari Buah Dan Biji
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari buah dan biji antara lain:
1. Adas (Anisud)
Adas tergolong pada suku adas-adasan salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas yang diakndung bijinya menjadi salah satu kompone dikenali sebagai biji adas.
(8)
Asam jawa adalah sejeni bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa indica, termasuk ke dalam anggota
3. Pala
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa kepulaua pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
4. Cabai kecil (Cayenne)
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota Selain d negara-negara
5. Cabai besar (Red chilli)
Cabai besar atau cabe merah atau lombok tumbuhan anggota maupun ya 6. Jintan (Cumin)
(9)
Jintan merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di da
7. Kapulaga (Cardamon)
Kapulaga adalah sejeni untuk masakan tertentu dan juga untuk campura kapulaga yang banyak digunakan di compactum) da kedua-duanya termasuk ke dalam
8. Kemiri (Candlenut)
Kemiri (Aleurites moluccana), adala sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat denga antarnegara dikenal sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal sebagai
9. Ketumbar (Corriander)
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus maupun tidak.
(10)
Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter
1-Berbagai jenis masakan tradisional biji berbentuk butiran beraroma keras yang dinamakan ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih nyata.
10. Lada putih (White pepper)
Lada merupakan tumbuhan penghasil biji yang merupaka bumbu masakan yang pedas rasanya. Biasanya, lada mengacu kepad (Piper nigrum). Namun dalam beberapa bahasa lada (lado) berar
11. Lada hitam (Black pepper)
Lada atau merica (Piper nigrum) adal dihasilkan ole dihasilkan di seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan lain-lain.
12. Vanili (Vanilla seed)
Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-ora di atau perneli.
(11)
Selasih, tlasih, basil, atau basilikum (Ocimum) adalah segolonga dimanfaatka (tonikum). Berbagai bagian tumbuhan ini berbau dan berasa khas, tergantung kultivarnya.
2.4.3 Bumbu Dari Daun
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari daun antara lain: 1. Daun Jeruk (Citrus Leaf)
Daun Jeruk adalah daun yang berasal dari tanaman jeruk yang biasa digunakan sebagai bumbu pada beberapa makanan Indonesia. Daun ini berwarna hijau tua, bentuknya bulat sampai lonjong, dan pinggrnya tumpul. Aroma yang segar membuat daun jeruk banyak digunakan pada berbagai masakan, kue, bahkan minuman.
2. Daun kemangi (Basil leaf)
Kemangi adal daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan arom merupakan salah satu bumbu bagi biasanya dimakan bersama-sama da menemani ayam atau ikan goreng.
(12)
Salam adalah nam masaka atau Indonesian laurel.
4. Daun kucai (Chives)
Kucai (Allium tuberosum) , atau bawang kucai serta daun kucai, dikenal sebagai sering dipakai dalam me dengan pengar
dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi(Gyōza).
5. Peterseli (Parsley)
Peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebua sebagai makanan banyak mengandung zat besi. Biasanya cocok digunakan dalam bahan makanan seperti sebagainya.
6. Seledri (Cellery)
Seledri (Apium graveolens) adal digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjaja daunnya untuk menyedapka
(13)
lengkap adalah di dimanfaatkan.
2.4.4 Bumbu Dari Batang
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari batang antara lain :
1. Kayu manis (Cinnamon)
Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama kayu manis (Cinnamomum verum, synonym zeylanicum) ialah sejeni ke dalam j biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis,
2. Sereh
Serai atau sereh adalah dimanfaatkan sebagai serai adalah tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.
2.4.5 Bumbu dari Akar
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari akar antara lain : 1. Jahe (Ginger)
(14)
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata dari bah
2. Kencur (Galanga)
Kencur (Kaempferia galanga) adalah salah satu j obat yang tergolong dalam suku temu-temua sebagai
3. Kunyit (Turmeric)
Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa, Curcuma domestica) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap ora umumnya pernah mengkonsumsi bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
4. Lengkuas
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) adal tradisi boga dan pengobatan tradisional lainnya. Bagian yang dimanfaatkan adala
(15)
Pemanfaatan lengkuas biasanya dengan mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan.
2.4.6 Bumbu Dari Umbi Lapis
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari umbi lapis antara lain :
1. Bawang merah (Shallot)
Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum) adalah nam jenis merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar
2. Bawang putih (Garlic)
Bawang putih adalah nam yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
3. Bawang Bombay (Onion)
Bawang bombay adalah sejeni makanan di dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya. Disebut bawang bombay karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota Bombay
(16)
2.5Penanganan dan Pengolahan Bumbu
Bumbu dan rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan. Lezat tidaknya suatu makanan, sangat tergantung pada bumbu dan rempah yang ditambahkan ke dalamnya. Oleh karena itu pembuatan bumbu dasar sangat berperan penting dalam proses pengolahan makanan.
2.5.1 Pembuatan Bumbu Dasar
Dalam pembuatan bumbu dasar dipergunakan teknik sebagai berikut: 1. Dengan teknik diiris
Teknik pengirisan pada bumbu dengan tujuan memberikan rasa, aroma, dan penampilan hasil masakan, contohnya tumis dan acar.
2. Dengan teknik dihaluskan
Teknik penghalusan pada bumbu bertujuan agar bumbu yang digunakan menjadi lembut dan mempertajam rasa, warna, tekstur, dan aroma pada masakan, contohnya rending dan bumbu bali. Untuk bumbu yang dihaluskan diutamakan kering terlebuh dahulu kemudian kebumbu yang basah, agar bumbu yang dihasilkan baik dan teksturya lembek atau halus.
3. Dimemarkan dan dicincang
Bumbu yang dimemarkan atau dicincang harus langsung dimasak, jangan dibiarkan terlalu lama, agar aroma tidak menguap.
(17)
2.5.2 Cara Penanganan Bumbu Dan Rempah
1. Penyimpanan bumbu
a. Bumbu segar
• Disimpan dalam lemari pendingin dengan cara bumbu dicuci, disimpan dalam
kotak sayur, bumbu dikupas atau tidak dikupas dibungkus dalam kantong plastik dan diletakkan di atas rak yang ada di dalam kulkas
• Bumbu disimpan dalam ruangan dengan temperature 270°C samapi 280°C
dalam keadaan terbuka maupun tertutup dengan sirkulasi udara yang baik agar bumbu tidak cepat membusuk
• Untuk bumbu yang banyak mengandung air sebaiknya disimpan dengan cara
digantung dalam keranjang yang berlubang – lubang dan sekali – kali dijemur
b. Bumbu yang dihaluskan
• Bumbu harus benar – benar dalam keadaan matang
• Dimasukkan dalam botol kaca, jika dikemas dalam botol plastic bumbu harus
dalam keadaan dingin baru dimasukkan botol • Setelah dingin ditutup rapat dan diberi label
• Disimpan dalam refrigerator dengan suhu 10°C - 15°C
2. Penyimpanan rempah
• Dicuci bersih, dijemur, disangan, dan dapat diahaluskan atau tidak kemudian disimpan di tempta yang kering, dan tertutup rapat, misalnya dalam botol atau kaleng yang diberi label
(18)
• Disimpan pada tempat yang kering dengan menggunakan wadah botol, plastik, keranjang dan lain – lain.
(http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-tentang-bumbu-dan-rempah.html)
(1)
lengkap adalah di dimanfaatkan.
2.4.4 Bumbu Dari Batang
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari batang antara lain :
1. Kayu manis (Cinnamon)
Kulit manis atau lebih dikenal dengan nama kayu manis (Cinnamomum verum, synonym zeylanicum) ialah sejeni ke dalam j biasa menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis,
2. Sereh
Serai atau sereh adalah dimanfaatkan sebagai serai adalah tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.
2.4.5 Bumbu dari Akar
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari akar antara lain : 1. Jahe (Ginger)
(2)
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata dari bah
2. Kencur (Galanga)
Kencur (Kaempferia galanga) adalah salah satu j obat yang tergolong dalam suku temu-temua sebagai
3. Kunyit (Turmeric)
Kunir, kunyit, temulawak (Curcuma longa, Curcuma domestica) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami persebaran ke daerah Indo-Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap ora umumnya pernah mengkonsumsi bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.
4. Lengkuas
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) adal tradisi boga dan pengobatan tradisional
(3)
Pemanfaatan lengkuas biasanya dengan mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan.
2.4.6 Bumbu Dari Umbi Lapis
Beberapa aneka bumbu masakan Indonesia yang berasal dari umbi lapis antara lain :
1. Bawang merah (Shallot)
Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum) adalah nam jenis merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar
2. Bawang putih (Garlic)
Bawang putih adalah nam yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
3. Bawang Bombay (Onion)
Bawang bombay adalah sejeni makanan di dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya. Disebut bawang bombay karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota Bombay
(4)
2.5Penanganan dan Pengolahan Bumbu
Bumbu dan rempah mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan. Lezat tidaknya suatu makanan, sangat tergantung pada bumbu dan rempah yang ditambahkan ke dalamnya. Oleh karena itu pembuatan bumbu dasar sangat berperan penting dalam proses pengolahan makanan.
2.5.1 Pembuatan Bumbu Dasar
Dalam pembuatan bumbu dasar dipergunakan teknik sebagai berikut: 1. Dengan teknik diiris
Teknik pengirisan pada bumbu dengan tujuan memberikan rasa, aroma, dan penampilan hasil masakan, contohnya tumis dan acar.
2. Dengan teknik dihaluskan
Teknik penghalusan pada bumbu bertujuan agar bumbu yang digunakan menjadi lembut dan mempertajam rasa, warna, tekstur, dan aroma pada masakan, contohnya rending dan bumbu bali. Untuk bumbu yang dihaluskan diutamakan kering terlebuh dahulu kemudian kebumbu yang basah, agar bumbu yang dihasilkan baik dan teksturya lembek atau halus.
3. Dimemarkan dan dicincang
Bumbu yang dimemarkan atau dicincang harus langsung dimasak, jangan dibiarkan terlalu lama, agar aroma tidak menguap.
(5)
2.5.2 Cara Penanganan Bumbu Dan Rempah
1. Penyimpanan bumbu a. Bumbu segar
• Disimpan dalam lemari pendingin dengan cara bumbu dicuci, disimpan dalam kotak sayur, bumbu dikupas atau tidak dikupas dibungkus dalam kantong plastik dan diletakkan di atas rak yang ada di dalam kulkas
• Bumbu disimpan dalam ruangan dengan temperature 270°C samapi 280°C dalam keadaan terbuka maupun tertutup dengan sirkulasi udara yang baik agar bumbu tidak cepat membusuk
• Untuk bumbu yang banyak mengandung air sebaiknya disimpan dengan cara digantung dalam keranjang yang berlubang – lubang dan sekali – kali dijemur b. Bumbu yang dihaluskan
• Bumbu harus benar – benar dalam keadaan matang
• Dimasukkan dalam botol kaca, jika dikemas dalam botol plastic bumbu harus dalam keadaan dingin baru dimasukkan botol
• Setelah dingin ditutup rapat dan diberi label
• Disimpan dalam refrigerator dengan suhu 10°C - 15°C 2. Penyimpanan rempah
• Dicuci bersih, dijemur, disangan, dan dapat diahaluskan atau tidak kemudian disimpan di tempta yang kering, dan tertutup rapat, misalnya dalam botol atau kaleng yang diberi label
(6)
• Disimpan pada tempat yang kering dengan menggunakan wadah botol, plastik, keranjang dan lain – lain.
(http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-tentang-bumbu-dan-rempah.html)