Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan

(1)

PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI

PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

NURUL RACHMAWATI

112204017

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI

PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

OLEH

NURUL RACHMAWATI

112204017

Dosen Pembimbing

Dosen Pembaca

Muadi Suratmo, S.E.

Drs. Ridwan Azhar, M. Hum

NIP. 19550923 198203 1 001


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada

Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan

Oleh

: Nurul Rachmawati

NIM

: 112204017

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M. A.

NIP. 19511013 197603 1001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua

Arwina Sufika, S. E., M. Si.

NIP. 19640821 199802 2001


(4)

ABSTRAK

“ Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan “. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial ( Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.KM.B/HK.001/MPK.02 pada 27 Februari 2002 tentang Penggolongan Kelas Hotel ). Salah satu kebutuhan mutlak bagi setiap individu adalah makan dan minum yang mana kebutuhan ini bisa dapat diperoleh dari hotel atau restoran yang ada. Sebagian besar manajemen hotel menggunakan sistem Continental Plan, dimana harga penjualan kamar sudah termasuk sarapan pagi. Menu adalah daftar makanan yang disusun dari makanan pembuka sampai makanan penutup, yang ditawarkan kepada tamu di restoran.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun kertas karya yang berjudul “ Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel

Aryaduta Medan”. Kertas karya ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Diploma III Pariwisata khususnya Bidang Keahlian Perhotelan di Fakultas ILmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulian kertas karya ini dilandasi atas pengalaman dan pengetahuan penulis semasa Praktek Kerja Lapangan di Hotel Aryaduta Medan dan semasa perkuliahan. Penulis sangat menyadari adanya kekurangan penulisan pada kertas karya ini. Tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan kertas karya ini, mungkin penulis tidak dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa dan dukungan serta semangat, saran maupun bantuan-bantuan lain yang berguna bagi penulis sehingga terwujudnya kertas karya ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


(6)

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Muadi Suratmo, S.E sebagai Koordinator Bidang Keahlian Perhotelan dan juga sebagai Dosen Pembimbing.

4. Bapak Pembaca

5. Seluruh staff pengajar Pariwisata / Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staff dan Karyawan Hotel Aryaduta Medan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

7. Teristimewa dan yang tercinta kepada kedua orang tua penulis Bapak Chairuddin dan Ibu Marlina yang telah memberikan dukungan, motivasi, perhatian, do’a dan materi yang tak terhingga serta telah mendidik penulis sampai saat ini. Kepada Bapak Lukman dan Almh. Rabwani yang menjadi penyemangat dan sebagai motivator bagi penulis.

8. Yang tersayang kepada ketiga kakak penulis, Yenni Harianthy S.Kep, Vivi Mardina M.Si, dan Siti Mardhiah Hanum Spd yang telah memberikan motivasi dan nasehat kepada penulis.

9. Seluruh teman-teman penulis di Bidang Perhotelan 2011 terutama untuk Syamsyi Rahmi, Putri Noviani Selian, Rezqi Fithriana Panjisila, dan Riris Rumintan Nainggolan atas kritik dan sarannya.


(7)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan kertas karya ini. Besar harapan, kertas karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk menambah pengetahuan.

Medan, September 2014 Penulis

Nurul Rachmawati 112204017


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….i

KATA PENGANTAR……….ii

DAFTAR ISI………v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul………1

1.2 Batasan Masalah………...2

1.3 Tujuan Penulisan………...2

1.4 Metode Penelitian……….3

1.5 Sistematika Penulisan………..4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Restoran………...6

2.2 Jenis-jenis Restoran………...7

2.2.1 Klasifikasi Restoran……….9

2.3 Pengertian Menu………..14

2.3.1 Kerangka Menu………..14

2.3.2 Jenis Menu………..15

2.3.3 Sifat Menu………..16

2.3.4 Menu Menurut Waktu Penyajian………17


(9)

2.5 Metode Umum Dalam Melakukan Penganalisaan Menu Rotasi……….19

2.6 Pengertian Promosi dan Tujuannya……….19

BAB III TINJAUAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN 3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan………..22

3.2 Profil Hotel Aryaduta Medan……….23

3.3 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan……….24

3.4 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Aryaduta Medan………..26

3.4.1 Fasilitas Kamar………...26

3.4.2 Fasilitas Restoran dan Outlet Lainnya………...28

3.4.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom………..30

BAB IV PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN 4.1 Jenis-jenis Menu Promosi……….31

4.2 Kelengkapan Promosi dan Media Promosi………..…32

4.3 Penerapan Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan…….33

4.4 Penanganan Rotasi Menu Promosi………...…34

4.4.1 Gambar Mie Celor Sriwijaya………..37

4.4.2 Gambar Buntut Balado………..……38

4.5 Data Penjualan Menu Promosi……….39


(10)

4.5.2 Tabel Mie Celor Sriwijaya And Orange Ginger Sales Record……….42 4.5.3 Tabel Buntut Balado And JP Ice Tea Sales Record………..…43 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………...44

5.2 Saran………....44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

ABSTRAK

“ Penanganan Rotasi Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan “. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial ( Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.KM.B/HK.001/MPK.02 pada 27 Februari 2002 tentang Penggolongan Kelas Hotel ). Salah satu kebutuhan mutlak bagi setiap individu adalah makan dan minum yang mana kebutuhan ini bisa dapat diperoleh dari hotel atau restoran yang ada. Sebagian besar manajemen hotel menggunakan sistem Continental Plan, dimana harga penjualan kamar sudah termasuk sarapan pagi. Menu adalah daftar makanan yang disusun dari makanan pembuka sampai makanan penutup, yang ditawarkan kepada tamu di restoran.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Hotel adalah suatu organisasi bisnis terbuka seperti halnya organisasi bisnis lainnya, hotel juga memerlukan hal-hal yang juga didatangkan dari luar seperti orang atau karyawan, uang, benda-benda pendukung dan informasi. Dikarenakan banyak faktor luar yang diperlukan dalam bisnis tersebut maka hotel termasuk suatu usaha bisnis terbuka. Faktor-faktor dari luar tersebut akan dijadikan suatu input yang melalui beberapa aktifitas akan ditranspormasikan dan dikembalikan kepada lingkungan yang berupa output-output barang produksi, pelayanan, proses, maupun prosedur kerja yang lengkap.

Perkembangan yang sedemikian pesat menjadikan usaha perhotelan dengan berbagai macam bentuk serta ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang mendukung pelayanan sebuah hotel. Tiap-tiap bagian dari hotel mempunyai departemen yang bertugas dan berfungsi sebagaimana bidang masing-masingnya. Salah satu dari bagian hotel tersebut yang memiliki fungsi penting dalam pelayanan di hotel adalah bagian pengolahan makanan dan pelayanan di restoran. Suatu restoran hotel sangat menentukan pendapatan bagi hotel dalam melayani setiap tamu yang berkunjung. Mengingat pentingnya kegiatan pelayanan dan upaya yang ada di restoran harus dapat ditangani dan dikerjakan oleh orang-orang yang profesional dan memiliki


(13)

Keterkaitan antara dapur dan restoran dalam sebuah hotel sangat diperhitungkan dan diperhatikan karena menjadi daya tarik bagi konsumen atau tamu hotel dan salah satu pendapatan terbesar bagi sebuah hotel. Dengan alasan ini penulis memilih judul “PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI PADA ASEAN KITCHENHOTEL ARYADUTA MEDAN”.

1.2Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah ini pada sasarannya, maka penulis membatasi materi pennulisannya. Agar dapat memberikan gambaran yang lebih terarah kepada maksud dan tujuan yang diinginkan penulis.

Adapun ruang lingkup permasalahan tersebut adalah tentang operasional restoran dan menu-menu promosi yang ditawarkan oleh Asean Kitchen Hotel Arryaduta Medan.

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai upaya penulis dalam menerapkan teori dan praktik sesuai standart operational procedure.


(14)

3. Menambah ilmu pengetahuan mengenai perhotelan dan mengelola manajemen perusahaan dengan baik.

4. Melatih penulis dalam mengembangkan ide dan gagasan serta mempertanggungjawabkannya secara sistematis dalam sebuah kertas karya. 5. Langkah dasar dalam pengujian penulis dengan tingkat intelektual yang

telah penulis dapati selama perkuliahan.

1.4Metode Penelitian

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis mendapatkan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan judul kertas karya ini. Data-data yang penulis kumpulkan adalah akurat, dan penulis mengambil Data-data-Data-data tersebut dari beberapa sumber.

1. Penelitian Kepustakaan ( Library Reasearch )

Penelitian kepustakaan adalah pengumpulan data-data yang diperlukan melalui teoritis dan bersumber dari buku atau jurnal yang berhubungan dengan publik serta sesuai dengan objek yang dipilih.

2. Penelitian Lapangan ( Field Reasearch )

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung pada objek yang dipilih dengan fakta-fakta secara langsung di lapangan. Informasi yang didapat dari data sekunder dan primer. Data sekunder adalah data


(15)

primer adalah data dari pustakaan atau data utama yang didapatkan dari lapangan.

1.5Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam kertas karya ini dilakukan dengan sistem bagian bab. Dimana setiap babnya menguraikan masalah yang akan dibicarakan. Adapun sistematika penulisan kerta karya ini, adalah sebagai berikut :

BAB I : Menjelaskan dan memaparkan alasan penulis dalam pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Membahas uraian teoritis tentang ruang lingkup restoran, jenis-jenis restoran, pengertian menu, arti penting melakukan rotasi menu di restoran, penganalisaan menu rotasi, dan pengertian promosi serta tujuannya.

BAB III : Membahas serta menjelaskan tentang tinjauan umum Hotel Aryaduta Medan, yang mencakup sejarah Hotel Aryaduta Medan, profil hotel, klasifikasi Hotel Aryaduta Medan, dan fasilitas yang dimiliki oleh hotel tersebut.


(16)

BAB IV : Berisikan jenis-jenis menu promosi, kelengkapan promosi serta media pendukung promosi, penerapan menu promosi pada Asean Kitchen hotel Aryaduta Medan, data penjualan menu promosi dan penanganan rotasi menu promosi.

BAB V : Merupakan kesimpulan dan saran dari bab-bab yang telah dikemukakan atas bab-bab sebelumnya serta mengenai keadaan hotel pada saat ini.


(17)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Ruang Lingkup Restoran

Restoran adalah tempat yang khusus untuk melaksanakan penjualan dan penyajian makanan serta minuman. Suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum bagi umum dan dikelola secara professional. Hotel besar maupun sedang kebanyakan memiliki lebih dari satu restoran untuk memberi kesempatan para pelanggan memilih jenis restoran maupun makanan serta gaya penyajian dengan harga yang bervariasi sesuai keinginan mereka.

Menurut Prof. Vanco Christian tujuan operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan, selain bertujuan bisnis atau mencari untung, yaitu membuat puas para tamu merupakan tujuan operasional restoran yang utama. Dalam hal berbisnis terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual, dalam hal ini antara produk / barang jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan dengan baik dan lancar apabila petugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara cermat, dididik, dan dilatih dengan baik, diajarkan berkomunikasi serta dikoordinasikan dengan teliti dan juga dipersiapkan dengan kesungguhan hati.

Restoran berarti uang, karena itu kita harus tahu pasti bagaimana mengelola sebuah restoran. Membuat para tamu senang dan puas sehingga mereka selalu berkeinginan untuk menjadi pelanggan restoran tetap. Banyak hal yang harus


(18)

diketahui, usaha dan upaya yang harus kita tempuh agar tujuan operasional restoran dapat terwujud dengan baik.

Menurut Wojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu restoran adalah rencana, maksud dan tujuan. Jadi restoran sebenarnya adalah suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan untuk suatu tujuan tertentu. Maksud design restoran ada 3 hal, yaitu how to run it, how to do it, and how to get it ( bagaimana kita mengelolanya, mengerjakannya, dan bagaimana mendapatkannya ).

2.2 Jenis – jenis Restoran

Pada umumnya di hotel yang bertaraf internasional disediakan lebih dari satu jenis restoran, antara lain adalah :

1. Main Dining Room / Dining Hall

Sarana ini berfungsi sebagai ruang makan utama dengan peralatan dan perlengkapan yang mewah. Pelayanan disini bersifat resmi ( formal ) atau

elegeant. Jenis makanan yang disediakan umumnya menampilkan kesan mewah dan cukup bervariasi. Harga makanan dan minuman yang dijual cukup tinggi. Tamu-tamu yang datang berkunjung ke restoran jenis ini harus mengenakan pakaian yang lengkap ( full dress ).


(19)

2. Coffee Shop

Restaurant jenis ini merupakan sarana penjualan makanan dan minuman yang bersifat umum dan dikenal sebagai warungnya hotel. Harga makanan pada umumnya murah. Sistem penghidangan cepat tetapi baik. Menu yang ditampilkan dalam kelas yang sederhana serta dapat diproses secara cepat di dapur.

3. Specific Restauant

Restaurant jenis ini merupakan spesialisai yakni mengkhususkan diri menjual makanan dari suatu Negara tertentu ataupun dari daerah tertentu. Mengoperasikan restoran seperti ini harus terlebih dahulu mengadakan perhitungan yang mantap. Perhitungan atau penganalisaan tersebut meliputi faktor tamu ( pengunjung ) yang diharapkan akan datang. Pada umumnya harga makanan di restoran ini cukup tinggi.

Contoh restoran ini : Chinese Restaurant, French Restaurant, Japanese Restaurant, Indonesian Restaurant, Javanese Restaurant dan sebagainya.

4. Supper Club

Supper Club merupakan restoran yang juga dibuat serba mewah dan mahal seperti

Dining Room. Namun demikian menu yang ditampilkan disini bersifat sederhana tetapi berharga cukup mahal. Tamu akan membayar mahal disebabkan fasilitas yang ditampilkan seperti hiburan dengan live show, fasilitas dancing serta minuman yang lengkap.


(20)

5. Grill Room

Hotel-hotel banyak memberikan nama steak house untuk restoran yang menampilkan masakan berkualitas tinggi dan sangat utama ini. Pada umumnya makanan yang ditampilkan adalah daging dan ikan atau unggas yang dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar. Sedangkan proses memasaknya dilakukan di depan meja tamu. Harga cukup tinggi, restoran ini juga bersifat formal. Tersedia fasilitas hiburan berupa live music.

6. Pool / Beach Restaurant

Restoran ini dibuat dengan memmilih lokasi yang cukup strategis disekitar area

swimming pool. Tugas utamanya adalah melayani pesanan makanan dan minuman dari para pengunjung kolam renang. Sistem pelayanan cepat tetapi baik sebagaimana halnya dengan coffee shop. Harga makanan atau minuman juga relatif tidak begitu tinggi karena pengunjung di swimming pool tidak seluruhnya tamu-tamu hotel. Tetapi orang luar yang mengkhususkan diri datang untuk berenang di swimming pool tersebut.

2.2.1 Klasifikasi Restoran

Dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian, restoran dapat diklasifikan menjadi tiga bagian, yaitu :


(21)

1. Formal Restaurant

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang ekslusif. Cirri-cirinya adalah ;

a. Penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu. b. Para pelanggan terikat dengan menggunakan pakaian formal.

c. Menu pillihan yang disediakan adalah menu klasik / menu Eropa populer. d. Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service / French service atau

modifikasi dari kedua table service tersebut.

e. Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat minum yang beralkohol sebelum santap makan.

f. Dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang, tetapi tidak menyediakan makan pagi.

g. Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine

dan champagne dari berbagai Negara penghasil wine di dunia.

h. Menyediakan hiburan live music dan tempat untuk dancing floor dengan suasana romantis dan eksklusif.

i. Harga makanan dan minuman relatif tinggi disbanding harga makanan dan minuman di informal restaurant.

j. Penataan meja dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk dapat dilewati gueridon.

k. Tenaga relatatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan.


(22)

Contoh Formal Restaurant : Member Restaurant Supper Club

Gourmet

Main Dining Room Grilled Restaurant Executive Restaurant

2. Informal Restaurant

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Ciri-ciri Informal Restaurant ;

a. Harga makanan dan minuman relatif murah.

b. Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat.

c. Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal. d. Sistem penyajian makanan dan minuman yang dipakai American service atau

ready on plate bahkan self service ataupun counter service.

e. Tidak menyediakan hiburan live music.


(23)

g. Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan namun dipampang di counter, langsung di setiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan.

h. Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relatif cepat selesai dimasak.

i. Jumlah tenaga service relatif sedikit dengan standar kebutuhan, satu pramusaji untuk melayani 12 – 16 pelanggan.

Contoh Informal Restaurant ;

Café atau Cafetaria Fast Food Restaurant Coffee Shop

Bistro Canteen Tavern

Family Restaurant Pub

Sandwich Corner Burger Corner Snack Bar


(24)

3. Specialties Restaurant

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan menyediakan makanan khas dari suatu Negara tertentu. Ciri-cirinya adalah ;

a. Menyediakan sistem pemesanan tempat.

b. Menyediakan menu khas suatu Negara tertentu, poluler, dan disenangi banyak pelanggan secara umum.

c. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya Negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional.

d. Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan makan malam. e. Menu a la carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan. f. Biasanya menghadirkan musik dan hiburan khas Negara asal.

g. Harga makanan relatif tinggi disbanding informal restaurant dan lebih rendah disbanding formal restaurant.

h. Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji untuk melayani 8 – 12 orang pelanggan.

Contoh Specialties Restaurant :

Indonesian Food Restaurant Italian Food Restaurant Thai Food Restaurant Japanese Food Restaurant


(25)

Korean Food Restaurant, dsb

2.3 Pengertian Menu

Pengertian istilah menu bermacam-macam, tergantung dari sudut pandang seseorang.

1. Secara umum istilah menu dapat diartikan sebagai daftar menu atau rangkaian jenis makanan dan minuman yang tersedia dan siap dihidangkan. 2. Dari sudut pandang tamu restoran : daftar menu makanan yang bisa dipilih

sesuai selera tamu.

3. Dari sudut pandang tamu pada jamuan makan : daftar urutan makanan yang akan disajikan.

4. Dari sudut pandang juru masak : daftar makanan yang harus disiapkan. 5. Dari sudut pandang pramussaji : daftar makanan yang harus dijual.

6. Dari sudut pandang pengusaha : daftar makanan yang dapat memberikan keuntungan.

7. Dari sudut pandang pemerintah : daftar makanan yang dapat dijadikan sumber lapangan kerja dan pajak.

2.3.1 Kerangka Menu

Sejarah tersusunnya menu dimulai pada akir abad 19. Hingga sekarang telah terjadi tiga kali perubahan dan penyesuaian sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat


(26)

internasional. Penyusunan menu yang pertama kali dikenal adalah classic menu

(menu klasik). Menu klasik terdiri dari 13 macam course. Setelah itu terjadi perubahan, menu klasik menjadi menu modern yang terdiri dari 11 macam course.

Setela itu masih perlu dilakukannya penyederanaan dengan pertimbangan penyingkatan waktu penghidangan, ditambah lagi dengan semakin beragamnya variasi makanan, akhirnya disusunlah actual menu yang terdiri atas tiga macam, actual menu five courses, actual menu four courses, dan actual menu three courses.

2.3.2 Jenis Menu

Dilihat dari sisi bagaimana menu itu disusun dan ditawarkan kepada tamu yang menyangkaut harga, maka menu bisa dibagi empat, yaitu ;

a. Ala Carte Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari berbagai macam pilihan makanan dengan harga masing-masing. Makanan yang dipilih disajikan ke meja tamu sesuai urutan penyajian.

b. Table d’hote Menu / Set Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan harga secara keseluruan. Paket makanan yang dipilih disajikan satu demi satu sesuai uturan penyajian.


(27)

c. Blue Plate Menu

Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan ditambah dengan satu pilihan soft drink dengan harga secara keseluruhan, dan semuanya disajikan di menja tamu.

d. Buffet Menu

Daftar beberapa paket makanan untuk dipilih. Setiap paket terdiri dari beberapa macam appetizer, satu atau dua macam soup, beberapa macam main course dan beberapa macam dessert. Makanan disajikan di atas meja panjang dengan dekorasi menarik, dan para tamu dipersilakan mengambil sendiri makanan yang disukai. Harga yang dikenakan diitung rata-rata perorang tanpa memperitungkan banyak atau sedikitnya porsi makanan yang diambil.

2.3.3 Sifat Menu

Pada dasarnya penyusunan menu perlu divariasikan seiring dengan tuntutan selera konsumen yang selalu menginginkan menu yang tidak monoton. Untuk merubah menu harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti selera mayoritas, tersedianya bahan baku di pasaran, peralatan, keahlian juru masak, dan lain-lain. Dilihat bagaimana cara menu itu dirubah, dapat dibagi menjadi dua sifat, static menu and cycle menu.

Static menu adalah penggantian dilakukan setiap 6 bulan sekali dan biasanya menu telah disusun dari berbagai macam pilihan sehinggan mampu bertahan sampai 6 bulan, bakan lebih. Contohnya ; ala carte menu, table d’hote menu. Sedangkan Cycle


(28)

menu adalah perubahan dan penggantiannya satu minggu sekali atau setiap hari berubah, dan biasanya hanya terdiri dari satu atau dua macam pilihan saja. Contonya ;

special today menu atau plat du jour, promotion menu.

2.3.4 Menu Menurut Waktu Penyajian

Menu dalam satu hari selama 24 jam, disusun secara berkelompok dan berbeda-beda. Pengelompokan itu disesuaikan dengan pertimbangan waktu kapan makanan tersebut dihidangkan. Di industri hotel pun biasa disajikan beberapa jenis menu menurut waktu penyajiannya. Umumnya di hotel disajikan menu makan pagi

(breakfast menu), menu makan siang (lunch mwnu), dan menu santap malam (dinner menu). Antara waktu makan pagi dan makan siang kadang kala juga disajikan menu khusus yaitu yang dikenal sebagai brunch menu.

Selain jenis menu diatas, hotel juga menawarkan jenis menu untuk santap dini hari setelah santap malam selesai. Jenis menu ini dikenal sebagai “supper menu” dan disajikan pada jam 23.00 – 02.00. disamping itu juga masih ada jenis menu khusus untuk acara pesta perkawinan, ulang tahun, perpisahan dan lain-lain uang dikenal sebagai “special party menu”.

2.4 Arti Penting Melakukan Rotasi Menu di Restoran

Rotasi menu promosi ini dilakukan sesuai target segmentasi pasar dan mengangkat tema tersebut karena ingin mengulang kesuksesan menu sebelumnya


(29)

bertujuan untuk menambah daftar menu yang suda ada agar lebih bervariasi sehingga menarik minat pelanggan untuk berkunjung dan menikmati daftar menu baru.

Hal ini didasari oleh pengadaan barang atau tidak meratanya barang-barang yang dipesan terpakai secara maksimal. Kebijakan untuk melakukan food recycling atau daur ulang produk, diambil dalam rangka penyelamatan biaya (cost) dan efesiensi biaya yang harus dilakukan sehubungan dengan produksi-produksi makanan yang tidak selalu tepat sasaran sehingga akibatnya terjadi over produksi, over produksi semu, kelebihan bahan, banyak sisa penyiangan, banyak bahan yang hampir rusak dan sejenisnya. Jalan keluar paling realistis adalah mendaur ulang produk untuk dijadikan makanan baru.

Daur ulang ini dapat dilakukan, tetapi dengan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang dapat diterima oleh akal, contohnya adalah ;

1. Makanan yang akan didaur ulang masih memungkinkan untuk diolah kembali dan masih layak dikonsumsi.

2. Jumlahnya cukup banyak untuk didaur ulang dan masi dapat memenuhi permintaan atau pesanan.

3. Bumbu makanan tidak jauh berbeda, atau sama dengan resep olahan baru yang akan diterapkan.

4. Staff dan alat yang ada mampu melakukan proses tersebut dan ada pengawasan yang baik dari sepervisornya.


(30)

2.5 Metode Umum Dalam Melakukan Penganalisaan Menu Rotasi

Sebelum seseorang mengambil keputusan terlebih dahulu ia harus memiliki informasi yang akurat, sebagai pendukung yang akan diambil. Harus ada data dan fakta, sehingga suatu keputusan itu dapat dipertanggungjawabkan. Analisis pasar merupakan dasar untuk mengambil keputusan dalam perencanaan pemasaran

(marketing planning decisions).

Tujuannya adalah untuk mengerti dinamika pasar dengan mengadakan segmentasi, menjadi komponen yang menyenangkan, sehingga dapat memungkinkan untuk melakukan idenfikasi peluang-peluang yang ada. Dengan cara ini perbaikan terhadap hotel atau produk yang akan ditawarkan dapat dilakukan. Secara lebih rinci perlu diketahui bagaimana lingkungan usaha (business environment) hotel yang kini sedang dioperasikan. Di sinilah kita melihat pentingnya pengembangan agar dapat memprediksikan tingkat penjualan dan kekuatan pesaing dalam pasar.

2.6 Pengertian Promosi dan Tujuannya

Promosi berasal dari bahasa Inggris, yaitu promote yang berarti meningkatkan atau mengembangkan. Pengertian tersebut bila digunakan dalam bidang penjualan adalah alat untuk meningkatkan omzet penjualan. Pengertian promosi dapat berbeda dalam dua sudut pandang antara produsen dan konsumen. Bagi produsen, promosi adalah cara untuk menginformasikan produk atau jasa, membujuk setiap konsumen untuk tertarik dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen.


(31)

produsen dan konsumen. Kegiatan promosi adalah salah satu cara perusahaan (barang / jasa) untuk meningkatkan volume penjualan produknya.

Selain pengertian diatas dikemukakan juga oleh para ahli, menurut Stanton (1993) : Promosi adalah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen, mempengaruhi, dan mengimbau khalayak ramai. Menurut Saladin (2003) : Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk konsumen tentang produk perusahaan.

Dari beberapa pengertian promosi diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Adapun tujuan dari perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001:221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading),

serta mengingatkan (reminding) pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Menurut Sastraningrum (2002:98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu

memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta


(32)

Pada prinsip keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih

baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini

ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama.

Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diarapkan konsumen akan terpengaruh

dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya

sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini

dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari pesaing.

Menurut Tjiptono (2002:222) tujuan promosi diantaranya ;

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan teradap suatu kebutuhan (category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation).

6. Menanam citra produk dan perusahaan (positioning).

Menurut Goh (2003:138), tujuan promosi lebih sederhana bisa dipersempit menjadi tiga

jenis tujuan ;

1. Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan

kebutuan.

2. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain.

3. Mengingatkan pelanggan tentang merek, yang termasuk memperkuat penetapan


(33)

BAB III

TINJAUAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan

Didirikan pertama kali di Jakarta dengan nama Hotel Aryaduta Jakarta pada tahun 1974 dan berada dipusat ibukota Jakarta, tepatnya di Jl. Prapatan 44 - 48 Jakarta 10110, Indonesia. Awalnya hotel ini dikenal dengan nama The Ambassador. Kemudian pada pada tahun 1976, The Ambassador berubah nama menjadi Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta. Pergantian nama ini karena adanya penandatanganan kontrak kerja sama dengan Hyatt International, dan mulai saat itu manajemen Hotel Ambassador dikelola oleh Hyatt International. Pada tahun 1990, Hyatt Aryaduta Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang lima dengan tingkat

Diamond dan selang setahun kemudian Hyatt Aryaduta Jakarta berganti nama menjadi The Aryaduta Jakarta. Kemudian tahun 2000, Lippo Group menyelesaikan pembelian seluruh saham dan memiliki kekuasan penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta. Setelah Lippo Group menyelesaikan seluruh pembelian saham tersebut mereka berencana mengembangkan Aryaduta Hotel tidak hanya di Jakarta melainkan ke seluruh Indonesia, salah satunya ada di Medan.

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jl. Kapten Maulana Lubis no. 08 Medan dan didirikan pada 1 April 2006 tepat di atas Grand Paladium Mall Medan. Hotel


(34)

Aryaduta Medan di bawah kepemimpinan Lippo Group yang dimiliki oleh Bapak James Tjahaya Riady.

3.2 Profil Hotel Aryaduta Medan

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 8 Medan, tepat berada di atas pusat perbelanjaan Grand Paladium Mall dan bersebelahan dengan Kantor Walikota Medan serta Lapangan Benteng Medan. Tempatnya yang strategis di tengah kota Medan dan berdekatan dengan hotel-hotel lainnya menjadi persaingan tersendiri bagi Hotel Aryaduta Medan untuk mempertahankan citra dan kenyamanan para pelanggan. Hotel Aryaduta Medan memiliki 4 lantai, yang mana

lobby pada hotel ini ada 2 yaitu lower lobby and sky lobby yang terletak di lantai 9 hotel. Lantai 8 dipakai untuk perkantoran dan area parkir kendaraan, sedangkan lantai 9 dipakai sebagai receptionist, Lobby Lounge, Swimming Pool, Pool Café and The Kitchen Restaurant serta kamar-kamar.

Hotel Aryaduta Medan sudah mengalami 5 kali pertukaran General Manager, GM pertama bernama Mr. Andre Roland Clain berkebangsaan Indonesia, kedua dijabat oleh Mr. Peter Walter Buzz berasal dari Germany, ketiga dijabat oleh Mr. Erwin Bernhard berkebangsaan Indonesia, keempat dijabat oleh Mr. Gofter Markus Herman berkebangsaan Germany dan kelima ialah Mr. Herman Rachmandy Kemp


(35)

berkebangsaan Indonesia, dan sekarang menjabat sebagai GM adalah Act. Tenny Hariawan di Hotel Aryaduta Medan.

Adapun chef yang pernah menjabat di Hotel Aryaduta Medan yang pertama Teten Sutendar ( Bandung ), kedua adalah Neil Kriemer ( Germany ), ketiga adalah Michel Weber ( Germany ), dan yang terakhir Marcel Riemer ( Germany ).

3.3 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan

Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan dapat dibagi berdasarkan beberapa hal, yaitu:

1. Berdasarkan Lokasi

Dilihat dari lokasi Hotel Aryaduta Medan didirikan, maka hotel tersebut diklasifikasikan sebagai City Hotel, dikarenakan hotel tersebut terletak di pusat kota.

2. Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel Aryaduta Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk berhenti sehingga hotel ini termasuk kedalam jenis hotel All Year Around. 3. Berdasarkan Kelas

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yang pertama hotel melati dan hotel bintang. Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati satu, dua, dan tiga. Sedangkan hotel berbintang diklasifikasikan menjadi hotel bintang satu,


(36)

dua, tiga, empat, dan lima. Penggolongan hotel di Negara kita didasarkan pada tiga kriteria yaitu ; fisik, operasional / manajemen, dan pelayanan. Jadi, hotel Aryaduta Medan termasuk hotel berbintang lima.

4. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan, Hotel Aryaduta Medan termasuk kedalam Hotel Ekonomis (Economy Class Hotel / Limited Service Hotel )

karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu, yaitu hanya untuk tamu-tamu bisnis dan para wisatawan dengan anggaran terbatas. Selain akomodasi, hotel ekonomis juga menawarkan layanan reservasi, restoran umum, fasilitas pertemuan, valet, laundry, beserta transportasi dari dan ke Bandar udara.

5. Berdasarkan Komponen Harga Kamar

Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel Aryaduta Medan merupakan hotel yang menggunakan Continental Plan dimana hotel tersebut menerapkan ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan pagi / sarapan.

6. Berdasarkan Ukuran Besar Hotel

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 200 kamar, maka hotel ini dikategorikan sebagai average hotel.


(37)

3.4 Fasilitas yang Dimiliki Hotel Aryaduta Medan

Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta Medan sebagai berikut :

3.4.1 Fasilitas Kamar

1. Deluxe Room

Kamar ini memiliki luas 45 dan menawarkan pemandangan kota dan kolam renang. Tersedia juga tempang tidur king atau twins, TV layar datar, dan kamar mandi yang dilengkapi shower. Fasilitas lainnya mini bar, brankas, mesin teh dan kopi, serta layanan kamar 24 jam.

2. Aryaduta Pool Terrace

Sebuah kamar 34 dengan teras pribadi dan akses langsung ke kolam renang serta halaman yang indah. Mendapatkan sarapan pagi di The Kitchen Restaurant.

3. Aryaduta Premier

Aryaduta Premier memiliki luas 65 . Semua jenis kamar ini terdapat disudut hotel pada masing-masing lantai kamar hotel. Tipe kamar ini memiliki dinding berkaca pada dua sudutnya, sehingga tamu dapat melihat pemandangan kota Medan lebih luas. Kamar ini difasilitasi oleh TV layar datar 32” dan saluran TV satelit, brankas, dan mini bar.


(38)

4. Aryaduta Family Suite

Tipe kamar ini memiliki luas 90 dan berjumlah 18 kamar. Kamar jenis ini merupakan salah satu dari tiga jenis kamar suite yang ada di Hotel Aryaduta Medan. Ruangan ini memiliki toilet dan kamar madi di tempat yang terpisah, memiliki meja makan untuk empat orang, ruang tamu, ruang kerja, dan terdapat tiga buah televisi.

5. Bussines Suite

Kamar ini memiliki luas cukup besar yaitu dengan ukuran 125 , dengan pemandangan yang luar biasa dan akses mudah ke kolam renang, dilengkapi pula denga teras pribadi, ruang tamu, ruang makan beserta dapur, kamar tidur yang terpisah, dan area kerja dengan akses internet.

6. Presidential Suite

Kamar ini memiliki ukuran yang luas dari kamar-kamar lainnya yaitu 200 dan hanya berjumlah satu buah kamar saja. Kamar ini merupakan tipe kamar tertinngi dan termahal. Fasilitas ruangan ini tidak jauh berbeda dengan kamar Bussines Suite, perbedaannya terletak pada kamar dengan memiliki dua buah kamar yang masing-masing tempat tidurnya adalah king dan twin.


(39)

3.4.2 Fasilitas Restoran dan Outlet Lainnya

Selain penginapan Hotel Aryaduta Medan juga menawarkan dan menyediakan fasilitas lainnya yang menjadi faktor pendukung bagi hotel tersebut. Outlet-outlet tersebut adalah :

1. The Lounge

The Lounge adalah tempat yang paling cocok untuk bertemu dengan kerabat sambil menikmati makanan ringan, anggur, teh dan kopi. Kapasitas kursi yang dimiliki adalah 24 buah dan terletak di Sky Lobby Lantai 9.

2. The Kitchen Restaurant

The Kitchen Restaurant terletak dilantai 9 hotel, tersedia 188 buah kursi. Para tamu dapat menikmati masakan dari berbagai Negara yaitu Asean, Chinese, Japanese, dan Western. Fasilitas lain yang ditawarkan disini adalah dapat mellihat langsung kota medan dari sudut jendela beserta melihat langsung para koki memasak di area Teppanyaki.

3. The Pool Café

Pool Café menawarkan pemandangan kolam renang terbaik yang dimiliki Hotel Aryaduta Medan dan makanan ringan yang sehat dan jus. Kapasitas kursi yang dimiliki The Pool Café ini berjumlah 90 buah..

4. The Pastry

Outlet ini menyediakan roti olahan sendiri, roti Prancis, bolu dan kue sambil menikamati cappuchino.


(40)

5. VIP Lounge

Tempat ini merupakan tempat yang tidak semua tamu hotel yang menginap dapat memasuki tempat ini. Sebab hanya tamu yang berkeanggotaan yang dapat menikmati akses ke Executive Lounge.

6. Spa

Fasilitas spa ini menhadirkan suasana yang amat nyaman dan rileks. Terdapat berbagai jenis perawatan yang ada di Spa yakni pedicure, manicure, massage, dan spa. Fasilitas ini tidak memiliki outlet tersendiri ( not in house ), jika dibutuhkan para pelanggan spa ini dapat dilakukan di kamar atau di swimming pool.

7. Health Club

Outlet kebugaran jasmani ini menyediakan berbagai jenis alat olah raga dan berdinding transparan sehingga tamu dapat menikmati pemandangan di kolam renang.

8. Swimming Pool

Hotel Aryaduta Medan menyediakan kolam renang yang nyaman untuk para pelanggannya dengan menempatkan pondokan kursi yang dapat disinggahi sesudah atau sebelum berenang.

9. Gift Shop

Terdapat berbagai macam jenis oleh-oleh khas Indonesia untuk memanjakan para pelanggan beserta beberapa perlengkapan dan kebutuhan penting selama


(41)

10.Bussines Center

Outlet ini menyediakan lima buah komputer dengan kemampuan mengakses internet beserta mesin fotocopy, mesin fax dan mesin printer serta scanner

yang dapat dipakai oleh tamu dengan membayar sejumlah biaya pemakaian.

3.4.3 Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom

Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang terdapat di Hotel Aryaduta Medan, yakni :

1. Grand Ballroom

Grand Ballroom memiliki luas 1.495 dan dapat menampung hingga 1.000 pax.

2. Meeting Room

Meeting Room memiliki luas 204 dan dapat menampung 100 pax.

3. Board Room


(42)

BAB IV

PENANGANAN ROTASI MENU PROMOSI PADA ASEAN KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

4.1 Jenis-jenis Menu Promosi

Setiap perencanaan promosi harus jelas menekankan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan itu bisa ditetapkan dalam bentuk uang (profit), jumlah pelanggan, atau ingin melihat reaksi calon pelanggan terhadap promosi yang dilakukan. Promosi tidak bermaksud mencari keuntungan (profit) tetapi untuk menarik peratian orang banyak. Secara mendasar, ada tiga macam promosi, yaitu :

a. Price Promotions

Promosi jenis ini menawarkan nilai ekstra (extra value) yang berarti kepada calon pembeli. Nilai ekstra tersebut dapat diberikan dalam bentuk discount

untuk harga suatu produk dan fasilitas yang digunakan.

b. Party Promotions

Party Promotions ialah promosi yang menawarkan produk yang berbeda, lebih baik, atau lebih menyenangkan dari produk yang dimiliki hotel pesaing untuk produk atau fasilitas yang sama.

c. New Product Promotions

Promosi yang memperkenalkan kepada calon pelanggan sesuatu yang baru dan berbeda, atau sesuatu yang lebih lengkap dibandingkan dengan produk


(43)

atau fasilitas yang dimiliki hotel lain disebut dengan new product promotions.

Suatu promosi yang ideal ialah apabila ketiga macam jenis promosi tersebut di atas dapat dikombinasikan. Semua promosi hendaknya dapat menawarkan potongan harga dan perbedaan kualitas, yakni nilai istimewa (special value). Bagaimanapun, promosi harus menetapkan target yang akan dicapai terhadap grup tertentu, terutama segmen pasar yang dianggap potensial untuk dijadikan target pasar di waktu yang akan datang.

4.2 Kelengkapan Promosi dan Media Promosi

Kelengkapan promosi seperti brosur dan lainnya yang digunakan hotel untuk mempromosikan produk, pelayanan, dan fasilitas yang dimiliki hotel, hendaknya dicetak dengan kualitas yang baik. Brosur tersebut harus dapat memberikan informasi yang lengkap, bahasa, lay out dan foto-foto yang ditampilkan harus diseleksi dengan persyaratan teknis dan mengandung nilai yang tinggi, Hendaknya produk dan fasilitas yang digambarkan dalam brosur dapat menimbulkan keinginan orang untuk melihat, datang, dan mencobanya.

Media periklanan merupakan suatu pilihan terbaik untuk dapat memposisikan suatu hotel sesuai dengan kemauan dan keinginan pihak manajemen hotel. Melalui media iklan atau promosi, apa yang dikatakan dapat dikontrol dan dipresentasikan sebaik mungkin untuk mencapai target pasar yang akan dicapai. Melalui iklan ini, suatu strategi untuk mencapai target akan dapat dicapai melalui ungkapan atau


(44)

peribahasa (phrase), pictorial image, brilliant copy, dan memorable music (kalau melalui media elektronik). Yang sangat penting untuk disadari ialah agar iklan jangan terlalu mengumbar janji, yang penting bagi para pelanggan adalah kenyataan. Dengan kata lain, apa yang dicantumkan dalam iklan atau promosi harus sesuai dengan kenyataan saat tamu mencobanya.

Media promosi dapat kita ketahui ada dua aspek, in house dan out house

dalam hotel. Aspek-aspek yang termasuk kedalam in house adalah flyer, poster, reklame, brosur, media elektonik seperti TV yang ada di dalam hotel. Sedangkan untuk out house aspeknya adalah courtesy call, sales call, billboard, media elektronik seperti radio atau televisi.

4.3 Penerapan Menu Promosi Pada Asean Kitchen Hotel Aryaduta Medan

Proses pengembangan menu promosi pada Asean Kitchen dipertimbangkan oleh produk-produk yang sekarang sedang populer dan banyak disukai oleh dimasyarakat. Dengan sedikitnya perubahan atau modifikasi dari produk tersebut dapat membantu pihak hotel membuat konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Proses tersebut dapat diuraikan sebagai berikut ;

1. Menargetkan menu apa yang sedang disenangi oleh pelanggan. Mencari data pelengkap sesuai produk yang akan dibuat. Misalnya berasal dari mana produk tersebut, apa saja isi dan bahannya


(45)

3. Setelah menu siap diproduksi, menu tersebut ditampilkan kepada pihak manajemen dan food and beverage service

4. Revisi produk, menu yang telah ditampilkan akan direvisi ulang untuk penambahan atau pengurangan bahan/tampilan dari produk tersebut

5. Langkah selanjutnya, pihak manajemen akan berdiskusi tentang produk yang akan diluncurkan untuk harga dan berapa lama produk ini akan dipromosikan 6. Produk tersebut kemudian diambil gambarnya (photo taking), untuk dicetak

sesuai promosi di outlet yang akan dijual dan ditempatkan di sekitar area hotel 7. Setelah produk tersebut diambil gambarnya, kemudian dikirimkan ke Public

Relation

8. Lalu dibuatlah internal memo yang isinya sejak kapan menu promosi tersebut berlaku dan kapan saja waktu penjualan menu promosi, serta diskon

9. Menu tersebut dimasukkan kedalam sistem untuk cashier agar mudah diproses pada saat pemesanan

4.4 Penanganan Rotasi Menu Promosi

Setiap manajemen hotel atau dapur memiliki cara tertentu dalam penyusunan dan penanganan rotasi menu yang akan dipromosikan. Namun kadangkala menu tersebut tampaknya sama, bentuk dan susunannya dapat berubah sesuai dengan gaya masing-masing perusahaan. Rotasi menu promosi dilakukan satu kali dalam satu bulan, artinya menu promosi dapat berubah sesuai penggunaan bahan makanan yang tersedia dan sesuai keinginan pelanggan.


(46)

Pengertian umum tentang dapur di sebuah hotel adalah fasilitas untuk memasak makanan bagi tamu hotel, namun di dalam operasional sebuah hotel dapur sangat memegang peranan penting, karena tugas utama dari bagian dapur adalah tempat pengelohan makanan dan minuman, mulai dari bahan mentah hingga siap disajikan kepada tamu. Asean Kitchen adalah salah satunya dapur yang beroperasi dalam pembuatan atau mengolah bahan makanan, terutama masakan Asia. Makanan yang di buat pada Asean Kitchen ini berdasarkan menu-menu tradisional dari berbagai daerah di Indonesia begitu juga untuk menu promosinya.

Adapun rotasi menu promosi yang akan diproduksi oleh Asean Kitchen adalah Bandeng Kapuran, Mie Celor Sriwijaya, dan Buntut Balado. Penggunaan bahan dalam pengolahan menu ini sangat diperhatikan, bahan pokok dari masing-masing menu tersebut adalah ikan bandeng, mie kuning besar dan udang satang untuk Mie Celor Sriwijaya, serta buntut sapi.

Setiap karyawan dapur harus memperhatikan cara pengolahan menu promosi ini dengan tepat dan benar. Adapun cara yang dipergunakan dalam mempersiapkan masing-masing menu adalah ;

a. Bandeng kapuran : ikan bandeng segar yang sudah dibersihkan dari sisik dan tulangnya. Kemudian ikan bandeng ini diisi oleh ikan dori giling beserta bumbu. Setelah itu bandeng dilumuri dengan tepung dan digoreng dengan api sedang, goreng hingga warna kecoklatan. Setelah itu angkat dan tiriskan, lalu dibagi menjadi empat bagian dan siap disajikan bersama nasi putih, gulungan


(47)

b. Mie Celor Sriwijaya : mie yang dipergunakan adalah mie kuning besar, direbus dalam air mendidih kira-kira 2-4 menit, angkat dan tiriskan. Telur puyuh direbus lalu dikupas kulitnya, udang satang dibersihkan, kemudian direbus dan tiriskan. Bahan bumbu halus yang dipakai adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan udang kering ditumis kemudian masukkan air kaldu, daun salam. Setelah mendidih tambahkan perasa dan santan kental. Siapkan mangkuk sup, letakkan mie di dalam mangkuk, tuangkan kuahnya, beri telur putuh dan udang satang. Taburkan bawang goreng dan irisan daun kucai.

c. Buntut balado : bahan yang digunakan adalah buntut sapi. Rebus buntut sampai empuk dengan berbagai rempah seperti cengkeh, kapolaga, anisstar, wortel, daun bawang dan bawang bombay. Masak dengan api kecil. Siapkan bumbu balado yaitu bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan tomat yang dihaluskan. Tumis bumbu balado sampai harum, masukkan buntut sapi, tambahkan kangkung dan jamur merang, beri perasa dan angkat. Sebelum itu, panaskan piring saji (hot plate) letakkan buntut balado diatasnya. Kupas wortel dan kentang lalu potong dadu, rebus sampai matang. Letakkan kuah kaldu kedalam mangkuk dan beri potongan wortel dan kentang, beri daun bawang dan daun sop, tomat dan bawang goreng. Sajikan bersama nasi putih, emping dan sambal kecap.


(48)

(49)

(50)

4.5 Data Penjualan Menu Promosi

Menu promosi yang pertamakali ditawarkan dimulai dari 4 April – 30 April 2014 adalah Bandeng Kapuran, menu yang berasal dari Imperial Club Golf, Lippo Village. Menu yang terinspirasi dari Semarang dan terkenal dikalangan restoran lokal ini telah diubah oleh Chef Yanus. Bandeng kapuran ini diisi oleh ikan dori giling untuk mendapatkan rasa yang kental dari ikan tersebut, digoreng dengan baluran tepung dan disajikan bersama nasi putih dan sambal dabu-dabu. Menu Bandeng Kapuran ini dijual seharga Rp. 70.180,- dan total penjualan dalam satu bulan adalah sebanyak 21 porsi Bandeng Kapuran.

Menu promosi yang kedua adalah Mie Celor Sriwijaya, menu ini berlaku dari tanggal 1 Mei – 31 mei 2014. Menu ini adalah makanan khas Palembang, dalam dialek lokal, celor berarti merendam mie dan tauge di dalam air mendidih. Mie yang dipakai adalah mie kuning besar seperti udon Jepang, disajikan dengan kuah santan dan kaldu udang kering, udang satang, telur puyuh, tauge dan potongan daun kucai dan bawang goreng. Tekstur mie yang kenyal dikombinasikan dengan kuah santan yang kental serta aroma udang yang kuat membuat makanan ini spesial dan unik. Untuk seporsi Mie Celor Sriwijaya adalah Rp. 102.850,- dalam satu bulan dapat terjual sebanyak 14 porsi.

Menu ketiga adalah Buntut Balado, yang berlaku dari 1 Juni – 30 Juni 2014. Buntut balado adalah salah satu menu andalan JP Bistro, Hotel Aryaduta Jakarta. Menu ini diperkenalkan oleh Chef Ahmad Yani pada tahun 2004, menu ini adalah


(51)

berbeda dari sop buntut pada umumnya. Menu Buntut Balado ini memakai buntut yang sapi yang digoreng ditumis bersama bumbu balado dan tumis kangkung serta ditambahkan jamur merang. Buntut Balado disajikan dengan nasi putih, kaldu sop buntut, dan emping. Menu ini dijual dengan harga Rp. 121.000,- dan terjual sebanyak 18 porsi dalam satu bulan.


(52)

Bandeng Kapuran Sales Record

Date Nett Price IDR Total Cover Nett Total Revenue

1 April 2014 0 0 0

2 April 2014 0 0 0

3 April 2014 0 0 0

4 April 2014 70180 3 210540

5 April 2014 70180 0 0

6 April 2014 70180 6 421080

7 April 2014 70180 4 280720

8 April 2014 70180 0 0

9 April 2014 70180 2 140360

10 April 2014 70180 2 140360

11 April 2014 70180 0 0

12 April 2014 70180 1 70180

13 April 2014 70180 0 0

14 April 2014 70180 3 210540

15 April 2014 70180 0 0

16 April 2014 70180 0 0

17 April 2014 70180 0 0

18 April 2014 70180 0 0

19 April 2014 70180 0 0

20 April 2014 70180 0 0

21 April 2014 70180 0 0

22 April 2014 70180 0 0

23 April 2014 70180 0 0

24 April 2014 70180 0 0


(53)

26 April 2014 70180 0 0

27 April 2014 70180 0 0

28 April 2014 70180 0 0

29 April 2014 70180 0 0

30 April 2014 70180 0 0

Total 21 1473780

Tabel 4.5.1 Bandeng Kapuran Sales Record

Mie Celor Sriwijaya And Orange Ginger Sales Record

Date Mie Celor Total Cover Total Revenue IDR/Nett Orange Ginger Total Cover Total Revenue IDR/Nett All Revenue IDR/Nett

1 Mei 2014 1 102850 4 217800 320650

2 Mei 2014 0 0 0 0 0

3 Mei 2014 0 0 4 217800 217800

4 Mei 2014 0 0 0 0 0

5 Mei 2014 1 102850 2 108900 211750

6 Mei 2014 0 0 1 54450 54450

7 Mei 2014 0 0 3 163350 163350

8 Mei 2014 0 0 2 108900 108900

9 Mei 2014 4 411400 2 108900 520300

10 Mei 2014 1 102850 5 272250 375100

11 Mei 2014 0 0 3 163350 163350

12 Mei 2014 0 0 1 54450 54450


(54)

14 Mei 2014 0 0 4 217800 217800

15 Mei 2014 0 0 0 0 0

16 Mei 2014 1 102850 3 163350 266200

17 Mei 2014 0 0 0 0 0

18 Mei 2014 0 0 0 0 0

19 Mei 2014 0 0 0 0 0

20 Mei 2014 0 0 1 54450 54450

21 Mei 2014 1 102850 5 272250 375100

22 Mei 2014 3 308550 6 326700 635250

23 Mei 2014 0 0 6 326700 32670

24 Mei 2014 0 0 0 0 0

25 Mei 2014 1 102850 5 272250 375100

26 Mei 2014 0 0 1 54450 54450

27 Mei 2014 0 0 6 326700 326700

28 Mei 2014 0 0 0 0 0

29 Mei 2014 0 0 0 0 0

30 Mei 2014 0 0 1 54450 54450

31 Mei 2014 0 0 4 217800 217800

Total 14 1439900 76 4138200 5578100


(55)

Buntut Balado And JP Ice Tea Sales Record Date Buntut Balado Total Cover Total Revenue IDR/Nett

JP Ice Tea Total Cover Total Revenue IDR/Nett All Revenue IDR/Nett

1 Juni 2014 2 242000 0 0 242000

2 Juni 2014 0 0 0 0 0

3 Juni 2014 4 484000 2 96800 580800

4 Juni 2014 2 242000 10 484000 726000

5 Juni 2014 1 121000 0 0 121000

6 Juni 2014 0 0 0 0 0

7 Juni 2014 0 0 0 0 0

8 Juni 2014 1 121000 0 0 121000

9 Juni 2014 0 0 0 0 0

10 Juni 2014 2 242000 0 0 242000

11 Juni 2014 0 0 2 96800 96800

12 Juni 2014 2 242000 0 0 242000

13 Juni 2014 0 0 1 48400 48400

14 Juni 2014 0 0 1 48400 48400

15 Juni 2014 1 121000 0 0 121000

16 Juni 2014 0 0 0 0 0

17 Juni 2014 0 0 0 0 0

18 Juni 2014 0 0 2 96800 96800

19 Juni 2014 0 0 1 48400 48400

20 Juni 2014 0 0 0 0 0

21 Juni 2014 2 242000 0 0 242000

22 Juni 2014 0 0 0 0 0

23 Juni 2014 0 0 0 0 0


(56)

25 Juni 2014 0 0 0 0 0

26 Juni 2014 0 0 0 0 0

27 Juni 2014 0 0 0 0 0

28 Juni 2014 1 121000 0 0 121000

29 Juni 2014 0 0 0 0 0

30 Juni 2014 0 0 0 0 0

Total 18 2178000 19 919600 3097600


(57)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum. Restoran menyediakan daftar menu dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup. Menu yang disediakan juga beragam, antara lainnya adalah menu promosi pada bulan tertentu yang diangkat oleh suatu hotel. Menu promosi ini bertujuan menambah daftar menu yang sudah ada dan untuk memuaskan para pelanggannya. Kelayakan menu promosi ini dijual berdasarkan media promosi atau periklanan sehingga pelanggan mengetahui apa saja keunggulan menu promosi tersebut.

Media promosi menjadi peranan utama dalam memperkenalkan produk baru pada suatu hotel. Ketidaktepatan sasaran pasar dapat merugikan hotel. Namun, pihak hotel tidak menyerah untuk tetap mempromosikan produk yang ditawarkan agar dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya.

5.2 Saran

1. Jenis promosi dalam bentuk selebaran, brosur, maupun flyer untuk makanan dan minuman haruslah sesuai dengan produk yang dihasilkan dari hasil foto


(58)

tersebut. Kemungkinan pelanggan akan kecewa apabila promosi yang dilihatnya tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Media promosi menjadi peranan penting dalam langkah strategi pemasaran untuk meningkatkan pelanggan dan membangun citra yang baik bagi suatu perusahaan

3. Kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan serta antar departemen lainnya demi kelancaran operasional perusahaan.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Marsum WA, Restoran dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001.

Oka A. Yoeti, Strategi Pemasaran Hotel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999.

PH., Bartono, Ruffino, Food Product Management di Hotel dan Restaurant, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.

PH., Bartono, Ruffino, Tata Boga Industri, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.

PH., Bartono, Ruffino, Dasar-dasar Food Product, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006. Soekresno dan I.N.R Pendit, Petunjuk Pramusaji Food and Beverage Service, PT.


(60)

LAMPIRAN

Kuesioner untuk tamu:

1. Bagaimana penilaian pertama Anda mengenai tempat ini? a. Bagus, menarik dipandang

b. Biasa saja c. Tidak menarik

2. Menurut Anda bagaimana pelayanan ditempat ini? a. Baik/bagus/memuaskan

b. Lumayan c. Biasa saja

3. Bagaimana dengan makanan yg disediakan? a. Lezat

b. Enak

c. Biasa biasa saja

4. Menurut penilaian Anda, bagaimana pelayanan dan penguasaan produk dari karyawan?

a. Bagus sekali/memenuhi harapan tamu b. Lumayan bagus

c. Tidak seperti tempat lain

5. Apakah Anda ingin kembali lagi dilain waktu? a. Ya

b. Pikir lagi c. Tidak.


(61)

(62)

(63)

(64)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Marsum WA, Restoran dan Segala Permasalahannya, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001.

Oka A. Yoeti, Strategi Pemasaran Hotel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999.

PH., Bartono, Ruffino, Food Product Management di Hotel dan Restaurant, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.

PH., Bartono, Ruffino, Tata Boga Industri, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2010.

PH., Bartono, Ruffino, Dasar-dasar Food Product, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006. Soekresno dan I.N.R Pendit, Petunjuk Pramusaji Food and Beverage Service, PT.


(2)

LAMPIRAN

Kuesioner untuk tamu:

1. Bagaimana penilaian pertama Anda mengenai tempat ini? a. Bagus, menarik dipandang

b. Biasa saja c. Tidak menarik

2. Menurut Anda bagaimana pelayanan ditempat ini? a. Baik/bagus/memuaskan

b. Lumayan c. Biasa saja

3. Bagaimana dengan makanan yg disediakan? a. Lezat

b. Enak

c. Biasa biasa saja

4. Menurut penilaian Anda, bagaimana pelayanan dan penguasaan produk dari karyawan?

a. Bagus sekali/memenuhi harapan tamu b. Lumayan bagus

c. Tidak seperti tempat lain

5. Apakah Anda ingin kembali lagi dilain waktu? a. Ya

b. Pikir lagi c. Tidak.


(3)

(4)

(5)

(6)