Kualitas Pelayanan Pengadaan Paspor Di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut
Bungin (2007 : 68), penelitian social menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas social yang ada
di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan
sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun
fenomena tertentu. Dengan demikian, penelitian ini akan menjelaskan gambaran realitas dari
masalah yang akan dideskripsikan oleh peneliti dengan menggunakan data-data yang ada.

2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai Asahan, Jalan Jend.
Sudirman Km. 4,5 Tanjung Balai.

2.3 Responden
Menurut Arikunto ( 1989: 87 ), responden adalah orang yang memberi batasan subjek
penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang
dipermasalahkan.
Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian yaitu orang yang memberi

informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilaksanakannya.

36

Responden adalah orang yang memberi keterangan tentang sesuatu fakta/pendapat.
Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi angket/ lisan
ketika menjawab wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah Masyarakat yang pernah
datang mengurus Paspor atau sedang mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung
Balai. Adapun jumlah Responden dalam penelitian ini adalah minimal 30 responden.

2.4 Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif subjek penelitian yang telah tercermin dalam focus penelitian
ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang menjadi informan penelitian yang akan
memberikan berbagai informasi yang akan diperlukan (Suyanto, 2005: 108). Adapun informan
penelitian yang menjadi objek penelitian ini adalah Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung
Balai dan Pegawai Kantor Imigrasi Kelas II Tanjung Balai yang terlibat langsung dalam interaksi
soeial yang diteliti.

2.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-data yang
diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data primer
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui
berbagai cara yaitu:
a. Metode Wawancara, yaitu dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh
data yang lengkap dan mendalam dari informan kunci. Metode ini dilakukan

37

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada
informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah
yang berhubungan dengan penelitian.
b. Kuesioner (angket) digunakan sebagai pendamping dalam mengumpulkan data.
Daftar pertanyaan dibuat secara semi terbuka kepada informan utama atau
responden yang memberikan pilihan jawaban dan memberikan penjelasanpenjelasan yang diperlukan oleh peneliti.
2. Teknik pengumpulan data sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan datayang dilakukan
melalui kepustakaan yang dapat mendukung data primer dapat dilakukan melalui

instrument berikut:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan
atau foto-foto dan rekaman yang ada di lokasi penelitianserta sumber-sumber lain
yang relevan dengan objek penelitian.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan
berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah dan lainnya yang berkenaan dengan
penelitian.

2.6 Teknik Analisis Data
Setelah data primer dan data sekunder diperoleh, maka dilakukan analisis data dengan
menelaah seluruh data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah dan menyusunnya dalam

38

satuan-satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan
serta menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk
membuat kesimpulan penelitian (Moleong, 2006: 274). Menurut Miles dan Huberman (dalam
Sugiyono, 2007: 243), terdapat bebrapa langkah yang harus dilalui dalam melakukan analisis

data yaitu:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
mmelakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah langkah pertama selesai, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data
dalam penelitian dengan teks yang bersifat naratif sehingga memudahkan peneliti
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang menduukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.

39