T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Jejaring Aktor dalam Praktik Kawin Kontrak: Studi Kasus Kawin Kontrak di Cisarua Kabupaten Bogor T1 BAB V

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Praktik Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan

  Kawin kontrak merupakan sebuah praktik yang bersifat sementara, antara pria asing dengan perempuan lokal. Biasanya perkawinan ini berlangsung dalam kurun waktu tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan, sesuai kontrak yang telah disepakati antara pelaku laki-laki dan perempuan. Dan akan berakhir dengan sendirinya, apabila kontrak tersebut telah habis. Pernikahan ini dilakukan semata- mata hanya untuk bersenang-senang dan memenuhi kepuasan biologis saja, bukan untuk membina rumah tangga yang sah. Kawin kontrak hanya mementingkan kesenangan dan mengabaikan norma yang berlaku di masyarakat. Praktik ini juga hanya berfokus pada peningkatan ekonomi bagi pelaku perempuan dan mengabaikan tujuan mulia dari perkawinan. Perbuatan ini dapat dikategorikan dalam prostitusi terselubung karena merupakan hubungan yang tidak sah yang dilarang oleh hukum, agama dan sosial budaya di Indonesia.

  Praktik kawin kontrak masih banyak ditemukan di Indonesia khususnya di kawasan wisata seperti yang terjadi di Desa Tugu Selatan Kecamatan, Cisarua Kabupaten Bogor. Praktik kawin kontrak yang berada di Desa Tugu Selatan terjadi secara berkala setiap tahunnya. Dengan sejumlah uang sebagai mahar, warga negara asing asal Timur Tengah dengan mudah bisa memilih calon isteri yang merupakan wanita pribumi. Praktik ini telah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Cisarua. Adanya jaringan yang mendukung praktik ini, membuat jumlah pelaku kawin kontrak seolah meningkat setiap tahunnya. Penertiban dan pengawasan yang sering dilakukan membuat praktik ini hilang sesaat muncul kemudian.

  Istilah kawin kontrak muncul karena para calo kawin kontrak menyebutkan istilah tersebut untuk memudahkan dalam pelafalan. Masyarakat Cisarua lebih mengenal dengan istilah nikah muta’ah. Karena nikah memiliki arti nikah

  sementara dan sudah ada sejak jaman Nabi. Data tersebut peneliti dapat saat sementara dan sudah ada sejak jaman Nabi. Data tersebut peneliti dapat saat

  “kalo orang muslim atau orang sini menyebutnya nikah muta’ah, tapi di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kawin kontrak. Karna kan mereka mikirnya dikontrak sama Arab jadi biar gampang ya kawin kontrak gitu nyebutnya. Sama aja kayak nikahan biasa, Cuma ada batesan waktu mau seminggu tiga hari terserah. Tapi biasanya sih cepet biar merekanya juga (orang Arab) bisa kawin lagi

  sama cewe yang lain.” 1

  Pemahaman kepala Desa mengenai kawin kontrak tidak berbeda jauh dengan yang di utarakan oleh calo. Berikut merupakan penuturannya.

  “saya taunya itu nikah muta’ah karena nikah tersebut sudah ada sejak jaman nabi Muhammad SAW. Istilah kawin kontrak itu ada karena sebutan calo-calo yang mendukung praktik itu. Kalo orang sini taunya nikah muta’ah. Tapi nikah tersebut sudah dilarang karena telah disalahkan pengertiannya oleh masyarakat. Aslinya itu adalah nikah muta’ah, bukan kawin kontrak. kalo kawin kontrak itu semacam prostitusi tapi karena nikahnya sama Arab jadi ya bilangnya nikah muta’ah biar gak dosa. Padahal nikah gitu ya

  gak resmi dilarang agama dan hukum di Indonesia.” 2

5.1.1 Motif Terjadinya Kawin Kontrak Di Desa Tugu Selatan

  Banyak kunjungan dari wisatawan asal Timur Tengah di Cisarua membuat pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar terus meningkat. Selain melakukann wisata, wisatawan asal Timur Tengah juga melakukan bisnis seperti membuka toko klontong, yang menjual semua barang atau makanan khas Timur Tengah seperti kurma, minyak wangi, dan kebutuhan lainnya. Selain toko klontong mereka juga membuka restaurant yang menyajikan makanan khas Timur Tengah. Mereka juga membeli lahan untuk dijadikan villa tempat menginap sesama orang

  1 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 2 Hasil wawancara dengan Kepala Desa pada tanggal 15 Maret 2017

  Timur Tengah yang sedang berlibur ke Cisarua. Jika mereka kembali ke negara asalnya, mereka akan menyewakan villa tersebut kepada wisatawan lain yang mengunjungi Cisarua. Pengurus dan Penjaga villa merupakan warga sekitar yang dipekerjakan dan mereka akan melakukan bagi hasil dari hasil penyewaan villa tersebut. Biasanya yang menyewa villa adalah wisatawan yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Secara hukum di Indonesia Warga Negara Asing (WNA) tidak bisa menggunakan namanya untuk kepemilikan tanah, maka dari itu, banyaknya WNA yang menggunakan nama perempuan pelaku kawin kontrak atau penjaga villa sebagai kepemilikan tanah di Cisarua.

  Dari wawancara penulis dengan berbagai sumber WNA yang memiliki lahan dan villa adalah orang yang memiliki status tinggi di Arab Saudi. Mereka merupakan pengusaha minyak dan tambang emas. Selain membeli lahan untuk berbisnis, mereka juga membeli untuk membawa teman dan keluarga untuk berwisata. Oleh karena itu motif lain kawin kontrak bukan hanya untuk kepuasan biologis melainkan membuka peluang bisnis. Dan terbukti dengan bantuan pelaku perempuan, bisnis yang dilakukan WNA asal Timur Tengah telah menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Berikut merupakan wawancara peneliti dengan Bp. R selaku masyarakat.

  “yang saya tau nih, mereka itu banyakan pengusaha minyak sama emas, karena kebanyakan duit akhirnya beli tanah dijadiin pilla, kesini paling setahun sekali kalo libur, sama temen, keluarga ya kalo kaga kesini mah paling disewa sama orang-orang yang liburan kesini, orang jakarta gitu-gitu. Yang ngurus orang sini nanti di kasih duit. Terus kalo masalah belinya mereka minjem nama cewek yang di kontrak apa engga

  tukang jaga pilla” 3

  3 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017

5.1.2 Faktor Penyebab Terjadinya Kawin Kontrak

  Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, maka penulis menemukan beberapa faktor yang menyebabkan masih menggejalanya praktik kawin kontrak di Cisarua. Faktor tersebut diantaranya adalah:

5.1.2.1 Faktor Ekonomi

  Alasan mengapa pelaku perempuan mau melakukan kawin kontrak karena mereka mempunyai tujuan dan harapan hidup lebih baik, demi peningkatan ekonomi keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, melakukan kawin kontrak merupakan hal yang dirasa cukup efektif. Karena tidak memerlukan kerja keras, untuk memenuhi semua keingingan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan hidup bahkan dengan melakukan kawin kontrak mereka bisa memenuhi kebutuhan hedonis seperti membeli barang mewah. Berikut merupakan petikan wawancara peneliti dengan Mrs. I selaku pelaku kawin kontrak.

  “gimana ya teh ya... kita juga pengen gitu beli barang mahal, main ke mall, beli perhiasan, baju macem-macem, kalo kerja mah gak seberapa dapetnya terus capek mending gini aja. Keluarga juga sulit, saya juga lulusan SMP

  jadi susah cari kerja ” 4

  Pelaku perempuan melakukan kawin kontrak biasanya didasari oleh keinginnan untuk membeli berbagai macam barang, mereka berfikir dengan kerja kemungkinan untuk membeli barang- barang mewah sangatlah kecil. Karena mereka hanya lulusan SMP dan SMA sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang

  4 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017 4 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

  “Saya mendalami selama 6 tahun sebagai kades, yang melatarbelakangi yaitu satu ekonomi, mereka melakukan kawin kontrak untuk memenuhi kebutuhan, pastinya juga membeli barang-barang mewah, mereka melakukan hal seperti itu dikarenakan pergaulannya. Teman-temannya hidup enak mereka juga mau. Ya tapi mereka dengan cara

  yangcepat” 5

5.1.2.2 Faktor Biologis

  Faktor biologis juga sangat mempengaruhi pelaku perempuan, melakukan kawin kontrak. Pelaku perempuan tidak selalu setuju dengan pelaku pria yang ingin menikahinya. Ada beberapa faktor yang memang mempengaruhi pelaku perempuan, untuk memilih kriteria calon suaminya kelak. Seperti penjelasan yang dilakukan oleh Mrs. I berikut ini.

  “hmm.. pertama saya suka sama dia, dulu kan saya juga pernah menikah nah intens berhubungan terus sekarang udah pisah nah untuk bisa gitu yaudah sama arab aja. Biar

  tersalurkan kepuasaan intimnya ”. 6

  Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor terjadinya kawin kontrak antara pelaku perempuan dan pelaku laki-laki asal Timur Tengah. Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan pernyataan Bp. Rusli yakni:

  5 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017 6 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

  “ya... antara paktor ekonomi dan biologis menyatu menjadi satu kebutuhan, buat mereka kebutuhan biologis mereka-mereka terpenuhi

  ekonomi juga mengikuti”. 7

5.1.2.3 Faktor Sosial Budaya

  Tidak hanya faktor ekonomi dan biologis saja, ternyata kawin kontrak juga didasari oleh faktor sosial budaya karena pelaku menganggap kawin kontrak di Cisarua bukanlah sesuatu yang baru dan sudah menjadi hal yang wajar. Perkawinan ini sudah sering dilakukan oleh wanita dari sekitran Cisarua denga pria Timur Tengah, khususnya yang sedang berwisata ke Cisarua. Disamping itu adanya akses yang mudah dan praktis untuk melakukan kawin kontrak turut melatarbelakangi pelaku perempuan melakukan perkawinan ini. Seperti penjelasan yang dilakukan oleh Mrs. I berikut ini.

  ”ya kalo menurut saya mah kawin kontrak wajar aja, dari pada berzinah, lagian kawin ginian juga udah banyak dilakuin sama cewek-

  cewek sekitaran cisarua kan, jadi ya gapapa”. 8

5.1.3 Syarat Dan Proses Terjadinya Kawin Kontrak

  Dalam kawin kontrak pelaku perempuan dan pelaku laki-laki harus memenuhi dan setuju dengan syarat yang sudah dibuat oleh masing-masing pelaku, adapun syarat tersebut adalah:

5.1.3.1 Calon Isteri

  Pelaku perempuan yang hendak dijadikan isteri kontrak haruslah yang beragama Islam. Sedangkan dari segi fisik, calon

  7 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017 8 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017 7 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017 8 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017

  “kalo arab mah sukanya yang cantik manis mukanya, kalo kulit putih ya agak coklat juga suka, montok gitu, pokoknya rambutnya harus lurus terus panjang neng, sama agamanya

  Islam”. 9

5.1.3.2 Proses Ijab Kabul

  Proses ijab Kabul yang dilakukan oleh penghulu kawin kontrak memiliki kesamaan dengan proses perkawinan yang sah. Berikut penuturan dari Calo kawin kontrak.

  “kalo ijab kobul mah sama kayak nikahan biasa, kan ini juga nikahan beneran masa

  ijabnya bohong haha..”. 10

5.1.3.3 Batas Waktu

  Batas waktu merupakan salah satu syarat perkawinan kontrak, lamanya batas waktu biasanya di tentukan oleh pelaku laki-laki. Pelaku laki-laki biasanya memberikan waktu sampai waktu wisata mereka berakhir di Indonesia. Lamanya waktu tersebut berkisar antara tiga hari, satu minggu, bahkan satu bulan. Seperti pemaparan calo di bawah ini.

  “biasanya seminggu, sebulan, tiga hari terggantung arabnya maunya kapan, mereka

  9 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

  10 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 10 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

5.1.3.4 Mahar

  Mahar merupakan salah satu syarat yang menentukan terjadinya kawin kontrak. Jika pelaku perempuan setuju dengan besarnya jumlah mahar, maka perkawinan akan terlaksana. Jika tidak setuju, atau jumlah mahar yang ditawarkan kecil, makanya akan terjadi proses tawar-menawar. Jumlah mahar hanyalah syarat awal bagi pelaku laki-laki, karena setiap bulannya pelaku laki-laki harus memberikan upah sesuai dengan kesepakatan awal hingga berakhirnya batas waktu kawin kontrak. berikut hasil wawancara peneliti terkait dengan jumlah mahar pada kawin kontrak

  “biasanya maharnya tiga puluh juta paling kecillah, kalo cewenya gak setuju ya bisa tawar- tawaran gitu sampe deal, tapi ada juga yang

  mau aja maharnya kecil”. 12

5.2 Mengapa Praktik Kawin Kontrak Masih Menggejala Di Cisarua

  Praktik kawin kontrak yang berada di Cisarua sudah berlangsung cukup lama, praktik ini di mulai sejak tahun 1990-an dan terus berkembang pesat hingga saat ini. Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh aktor-aktor yang bertugas untuk menindak praktik prostitusi berkedok kawin kontrak ini. Selama dilapangan penulis telah menemukan 2 hal yang melatarbelakangi masih adanya praktik tersebut di Cisarua. Hal tersebut diantaranya adalah:

5.2.1 Adanya Jeringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin

  Kontrak di Desa Tugu Selatan

  Praktik kawin kontrak yang berada di desa Tugu Selatan tidak terlepas oleh jaringan yang membuat praktik ini tumbuh subur. Oleh

  11 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 12 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 11 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 12 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

  Gambar 8 Jaringan Aktor Yang Mendukung Praktik Kawin Kontrak

  Jaringan Yang Telah di Bangun Aktor

  Jaringan Yang Akan di Bangun Aktor

5.2.1.1 Calo

  Dikenal dengan sebutan calo atau orang yang menyediakan banyak wanita muda, untuk dijadikan sebagai isteri kontrak. Biasanya para calo mendatangkan wanita dari daerah sekitar Cisarua, seperti Cianjur, dan Sukabumi. Sasaran para calo biasanya wanita yang berasal dari keluarga yang tingkat perekonomiannya dan pendidikannya rendah. Dengan iming-iming uang yang besar dalam jangka waktu singkat, para calon pelaku perempuan menyetujui dijadikan isteri kontrak pria asal Timur Tengah. Selain iming-iming uang, para calo juga mempertegas bahwa praktik ini tidak menyalahi aturan agama. Karena saat menikah mendatangkan penghulu dan saksi. Jadi perkawinan ini sama seperti perkawinan pada umumnya. Hanya yang membedakannya adalah batasan waktu perkawinnan.

  Umumnya pelaku perempuan yang setuju melakukakan kawin kontrak, befikir daripada mereka melakukan perzinahan lebih baik melakukan kawin secara kontrak. hal ini juga diperkuat oleh rayuan para pelaku perempuan kawin kontrak yang telah melakukan kawin kontrak sebelumnya. Mereka akan menanamkan rasa percaya dan aman jika calon pelaku kawin kontrak merasa ragu dan takut untuk melakukannya.

  “biasanya cewek-cewek yang didatangkan tuh dari cianjur neng, sukabumi, terus dari keluarga yang kurang mampu, mereka dipengaruhi daripada kerja di pabrik gitu mendingan kawin kontrak kan duitnya lebih banyak. Ya anak- anak gak sekolah gitulah, lulusan SMP. Kalo daerah sana kan agamanya kuat banyaknya muslim jadi dingaruhinnya make agama gitu.

  Bilangnya nikah Mut’ah yang gak dosa” 13

  13 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

5.2.1.2 Hubungan Calo Dengan Pelaku Perempuan Yang Telah Melakukan Kawin Kontrak Sebelumnya Dan Calon Pelaku Kawin Kontrak (1,2)

  Calo dan pelaku perempuan biasanya bekerja sama untuk mmempengaruhi calon pelaku untuk bergabung dengan mereka. Calon pelaku ini biasanya merupakan teman atau tentangga dari pelaku perempuan. Karena sudah memiliki kedekatan secara kekerabatan, maka untuk menyakinkannya pun tidak sulit. Mereka hanya memerlukan pendekatan sebanyak satu atau dua kali untuk benar-benar meyakinkan calon pelaku.

  Pendekatan yang dilakukan pun beragam, ada yang melakukan pendekatan dengan menceritakan pengalaman sebagai isteri kontrak, ada pula yang mendekatkan dengan dalih agama. Biasanya pendekatan yang dilakukan degan cara menceritakan pengalaman selama menjadi isteri kontrak mejadikan calon pelaku mulai yakin untuk melakukan kawin kontrak. Para pelaku menceritakan bahwa kawin kontrak tidak seburuk kedengarannya. Mereka tidak selalu di paksa untuk melakukan hubungan intim setiap harinya, mereka hanya diminta untuk menyiapkan kebutuhan dan menemani pelaku laki-laki selama berada di Indonesia. Pelaku laki-laki juga biasanya tidak hanya melakukan wisata di kawasan Cisarua saja melainkan berwisata ke daerah lainnya seperti Bali dan Lombok. Karena kesulitan berbahasa Indonesia mereka meminta agar isteri kontrak membantu selama berada di Indonesia. Oleh karena itu pelaku perempuan harus sedikit menguasai bahasa Arab seperti obrolan sehari-hari. Jika mereka setuju untuk ikut dalam praktik ini maka calo dan pelaku perempuan akan membantu calon pelaku perempuan untuk sedikit menguasai bahasa Arab. Berikut merupakan cara pelaku perempuan yang sudah melakukan kawin kontrak dalam mempengaruhi calon pelaku perempuan kawin kontrak.

  “biasanya kalo kita ngeyakinin calon kontrak tuh ada dua sih, yang satu cerita soal pengalaman pas kawin sama arab, yang bagus- bagus diceritain. Misalnya diajak liburan ke Bali, Lombok sama arabnya terus kalo dia udah yakin tapi masih ragu di yakinin lagi pake

  agama haha” 14

  Berbeda dengan pendekatan yang dilakukan dengan cara bercerita pengalaman menjadi isteri kontrak. pendekatan agama juga ternyata sangat efektif dalam mempengaruhi calon pelaku. Calo dan pelaku perempuan mayakinkan calon pelaku bahwa praktik ini berbeda dengan PSK karena ada ijab kabul dan saksi serta penghulu. Mereka mengatakan bahwa orang arab tidak suka berhubungan intim dengan PSK karena itu merupakan perzinahan. Beda halnya dengan kawin kontrak yang mencegah terjadinya perzinahan. Dalam agama perzinahan memang dilarang untuk menghindari perzinahan dan jalan yang ditempuh adalah kawin kontrak. calo dan pelaku kawin kontrak menjelaskan bahwa kawin kontrak sudah ada sejak zaman Nabi sehingga praktik ini sah bagi yang menjalankannya. Dengan pernyataan demikian tentunya pendekatan yang dilakukan Calo dan pelaku perempuan berhasil meyakinkan calon pelaku perempuan. Berikut merupakan pengakuan calo terhadap peneliti terkait dengan pendekatan agama.

  “ kalo Arab kan identik sama agamanya, terus kita pake buat yakinin si calon perempuannya, kita jelasin aja kalo orang Arab gasuka main PSK gara-gara itu masuknya Zinah, makanya kawin kontrak aja itu kan gak zinah malah menjauhkan. Dan merekanya juga percaya kalo itu gak zinah padahal sama aja zinah juga.

  Cuma biar mereka yakin aja”. 15

  14 Hasil wawancara dengan Mrs. I pada tanggal 18 Februari 2017 15 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

5.2.1.3 Hubungan Calo Dengan Pelaku Laki-laki Yang Telah Melakukan Kawin Kontrak Sebelumnya Dengan Calon Pelaku Laki-laki. (3,4)

  Pelaku laki-laki yang telah melakukan kawin kontrak biasanya menceritakan pada calon laki-laki yang adalah teman atau kelurganya. Mereka menceritakan bahwa kawin kontrak dengan wanita pribumi sangat menyenangkan. Para wanita pribumi memiliki sifat yang ramah dan lembut serta berparas menawan. Para lelaki yang sudah beberapa kali datang ke Cisarua telah memahami cara melakukan kawin kontrak dan dengan siapa mereka harus menghubungi jika ingin melakukan kawin kontrak. Mereka mempunyai nomor telepon para calo karena profesi calo berkaitan dengan Orang Arab seperti, tukang ojeg, penjaga villa, dan koki yang menyediakan makanan selama mereka berada di Indonesia. Berbeda dengan pelaku, calon pelaku biasanya baru pertama kali melakukan wisata ke Cisarua. Hal ini yang dimanfaatkan oleh para calo untuk menyuburkan praktik ini. Biasanya para calo menawarkan diri untuk menjemput kerabat atau keluarga para pelaku laki-laki di Bandara. Strategi ini dirasa cukup efektif untuk melakukan pendekatan dengan para calon pelaku laki-laki. Selama perjalanan ke Cisarua para calo menceritakan bahwa kawasan Cisarua sangat sejuk, berbeda dengan tempat tinggal mereka. Dan banyak perempuan di Cisarua yang berparas cantik, yang bisa di kawinkan secara kontrak. Dalih agama pun dilakukan para calo untuk memperkuat perasaan para calo untuk mau melakukan kawin kontrak. Dengan alasan menghindari zinah, lebih baik melakukan kawin kontrak. berikut merupakan penuturan Bp. R yang berpofesi sebagai tukang ojeg.

  “neng, sekarang calo udah pada pinter, mereka nawarin diri buat jemput temen-temennya arab disini. Ya arabnya mau aja kan bandara “neng, sekarang calo udah pada pinter, mereka nawarin diri buat jemput temen-temennya arab disini. Ya arabnya mau aja kan bandara

  adalah cewek buat nemenin gitu” 16

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan dari Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua.

  ”mereka para calo disuruh oleh pelaku laki-laki untuk menjemput temannya di bandara, namun ada juga yang menawarkan untuk menjemput temannya. Selama perjalanan mereka terus mempengaruhi orang arab yang baru datang tersebut. karena mereka baru pertama kali ke Indonesia sehingga dengan mudah dipengaruhi untuk melakukan kawin kontrak. Ya alasannya

  sih cewek Sunda cantik-cantik” 17

  Pernyataan yang telah penulis temukan di lapangan, ternyata benar adanya. Para calo pun mengakui bahwa mereka melakukan pendekatan, dengan cara menjemput para wisatawan yang baru pertama kali datang ke Cisarua. Berikut pernyataan calo yang peneliti wawancarai.

  “kita biasanya jemput di bandara, nah pas di mobil kita cerita-cerita tentang Cisarua. Dari

  situ kita jerumusin buat kawin kontrak haha..” 18

5.2.1.4 Hubungan Calo Dengan Saksi Palsu dan Penghulu Bohong-bohongan (5,6)

  Jejaring lainnya yang terlibat dalam kawin kontrak adalah penghulu. Mereka bertugas dalam menikahkan pelaku perempuan, dan pelaku laki-laki. Namun pada kenyataannya, penghulu yang dipercaya menikahkan pelaku perempuan dan laki-laki bukanlah

  16 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017 17 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan pada tanggal 2 Maret 2017 18 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 16 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017 17 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan pada tanggal 2 Maret 2017 18 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

  “calo sama penghulu itu temenan ato gak sedulur, mereka kerja sama buat ngelabuin di arab, biar mereka percaya padahal mah semuanya bohong. Ya namanya juga pengen duit jadi semua di halalin neng. Itu kan temen saya juga tukang ojek sering jadi penghulu buat kawin kontrak sodaranya yang calo ya dia mau

  aja kan duitnya dapet banyak”. 19

  Tak berbeda jauh dengan penghulu, ternyata saksi dalam perkawinan kontrak juga merupakan kerabat sang calo. Mereka juga diminta berperan sebagai dari pihak perempuan. Para calo mengatakan pada pelaku laki-laki atau calon pelaku bahwa saksi yang mereka hadirkan, adalah orang tua atau keluarga dekat dari sang pelaku perempuan. Bisanya para calo ini menyewa saksi palsu dengan bayaran sebesar Rp.200.000 sampai Rp.500.00 ribu. Sedangkan saksi dari pihak laki-laki adalah teman mereka yang sedang berlibur bersama. Berikut penuturan calo terkait dengan penyewaan saksi kawin kontrak.

  “saksinya kita nyewa. Ya temen saya jugalah kasih 200 ribu kalo banyakan 500 ribu. Cuma

  19 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017 19 Hasil wawancara dengan Bp. R pada tanggal 14 Maret 2017

  Pokoknya dibuat gampang aja kitu” 20

  5.2.1.5 Hubungan Calo Dengan Tukang Ojek, Koki Villa Dan

  Penjaga Vila (7)

  Calo berjejaring dengan tukang ojek, koki villa dan penjaga villa. Mereka berkoordinasi untuk meyiapkan segala kebutuhan saat proses melakukan kawin kontrak. tukang ojek berperan untuk mengantarkan pelaku laki-laki sedangkan koki dan penjaga villa berperan sebagai aktor yang meyediakan tempat dan keamanan agar selama melakukan kawin kontrak tetap terjaga

  “koordinasi sama mereka, yang ngojek anter Arab kalo yang di villa siapin kebutuhan proses nikahinnya. Terus jaga-jaga juga biar gak dilihat sama warga. Kalo ketahuan bisa

  dilaporin polisi.” 21

5.2.1.6 Hubungan Calo Dengan Calo Lainnya Dan Perempuan Lainnya (8).

  Calo kawin kontrak tidak hanya berjejaring dengan pelaku perempuan, penghulu dan saksi saja. Mereka juga berjejaring dengan calo lainnya, dalam melakukan praktik kawin kontrak. Mereka saling berhubungan untuk bertukar pelaku perempuan, jika kriteria yang diminta oleh orang Arab tidak bisa dipenuhi oleh calo. Permintaan orang Arab yang sangat beragam untuk calon isteri kontrak, membuat para calo merasa kesulitan, jika hanya mengandalkan wanita-wanita yang dia punya. Oleh karena itu

  20 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 21 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 20 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 21 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

  “biasanya mereka mintanya macem-macem. Gausah perawan tapi montok terus rambut lurus pokoknya yang montok-montok mereka suka. Ada yang suka juga sama yang itungannya ibu- ibu. Tapi sering juga yang sukanya sama gadis- gadis. Ya sesuai kebutuhan dan keinginan lah. Kalo arab nya tua mereka sukanya yang gadis- gadis. Tapi kalo arabnya muda sukanya yang montok terus cantik tapi tetep rambutnya mah harus lurus, mereka gasuka kalo rambutnya keriting kurang enak liatnya. Pokoknya ya macem-macem. Ada juga yang suka cewek diatas 30 tahun katanya lebih dewasa, kalo anak kecil kasian haha macem-macem lah pokoknya, kita mah kan Cuma nyariin sesuai pengennya

  mereka.” 22

5.2.1 Masih Banyaknya Permintaan Dan Penawaran Perempuan Untuk Kawin Kontrak

  Menggejalanya praktik kawin kontrak di Cisarua, tidak terlepas oleh adanya jaringan yang mendukung praktik tersebut. Sehingga praktik ini kian subur, dan terus hadir di tengah-tengah masyarakat Cisarua. Desa Tugu Selatan merupakan salah satu desa yang berada di Kec. Cisarua, yang paling banyak dijadikan tempat kawin kontrak. Letak yang strategis dan memiliki fasilitas yang memadai dibanding desa sekitarnya, menjadikan Tugu Selatan sebagai tempat tinggal yang pas bagi pelaku kawin kontrak. Villa yang mewah, alam yang indah merupakan faktor yang

  22 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017 22 Hasil wawancara dengan Calo pada tanggal 18 Februari 2017

  

  ”faktor pendukung pariwisata yang indah, disini warga juga banyak menyediakan hotel ada, housetell ada, pondokan ada pilla ada. Secara otomatis ini yang mengikutinya parian-parian pariwisata selalu ada. Jangankan Cisarua dimana pun ada. Termasuk di Bali ada, nah itu yang mendatangkan mereka rame-rame berbondong-bondong datang ke Puncak. Nah dengan latar belakang mereka itu jelas datang kesini wisata dan juga memenuhi kebutuhan biologisnya dengan cara prostitusi yang dijajakan oleh oknum-oknum ada juga yang bekedok kawin kontrak.. ada juga yang menyewa PSK untuk menemai mereka nyanyi

  di kafe” 23

  Melihat pernyataan Bp. Rusli diatas ternyata prostitusi yang dilakukan pun beragam, ada yang mejajankan diri secara terang- terangan seperti pemandu karaoke dan PSK di sebuah Kafe malam. Ada juga yang melakukannya dengan cara promosi mulut ke mulut dan terselubung. Jasa yang terselubung ini dikawasan Cisarua dikenal dengan istilah kawin kontrak, dimana laki-laki yang menikmati jasa wanita lokal adalah wisatawan asal Timur Tengah yang sedang berlibur ke kawasan Cisarua. Semula kedatangan wisatawan ke Cisarua untuk menikmati alam, karena hal tersebut tidak didapatkan di negara asal mereka. kemudian tujuan tersebut bergeser menjadi keinginan mendapatkan kepuasan bilogis oleh perempuan lokal dalam bentuk kawin kontrak.

  23 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli pada tanggal 2 Maret 2017

  Praktik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun ini, masih terjadi karena masih banyaknya permintaan wisatawan pria asal Timur Tengah dalam melakukan kawin kontrak dengan wanita pribumi. Adanya permintaan yang terus berdatangan membuat praktik ini tumbuh subur setiap tahunnya. Hal itu juga didukung oleh semakin bertambahnya wisatawan asal Timur Tengah yang berlibur ke Cisarua. Selain permintaan faktor lainnya adalah penawaran. Para calo dengan sengaja menawari para wisatawan untuk ditemani dengan perempuan lokal sebagai isteri kontrak. Para calo menawari calon pelaku laki-laki dengan mengandalkan jaringan yang telah di bangun yaitu penjaga hotel, koki villa, dan tukang ojeg yang biasanya bekerja melayani orang Arab selama berlibur di Desa Tugu Selatan. Masih banyaknya perempuan yang mau dikontrak sebagai isteri juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi seuburnya praktik ini. Dengan alasan memperbaiki tingkat ekonomi, praktik ini terus hadir di tengah-tengah masyarakat dan meresahkan masyarakat setempat.

5.3 Peran Jejaring Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

  Pada Sub bab ini, penulis akan menjabarkan jaringan yang terbentuk dalam praktik kawin kontrak. Kemudian akan dijelaskan pula peran para aktor yang berada di dalam jejaring.

  Gambar 9 Jaringan Aktor Dalam Praktik Kawin Kontrak

  Dalam praktik kawin kontrak, tentunya seluruh stakeholder seperti Ditjen Imigrasi, Kepolisian, Kepala desa serta perangkatnya, tokoh masyarakat dan masyarakat, harus bekerja sama dan bahu membahu mengambil setiap peran dan langkah dalam praktik ini. Komitmen bersama, harus dilakukan guna tercapainya kebijakan-kebijakan yang disepakati untuk mencegah semakin banyaknya perempuan lokal yang terlibat dalam kawin kontrak. Berikut ini Penulis akan menjelaskan peran dan hubungan antar aktor yang membentuk sebuah jaringan dalam praktik kawin kontrak.

5.3.1 Kepolisian

  Aktor utama yang berperan dalam kawin kontrak adalah pihak kepolisian. Pihak kepolisian berjejaringan dengan perangkat desa untuk mengawasi WNA asal Timur Tengah yang tengah melakukan wisata dikawasan Desa Tugu Selatan (1).

  “Kami pihak kepolisian bekerjasama dengan perengkat desa untuk, mengawasi WNA yang melakukan wisata di Tugu Selatan. Selain pengawasan terkait dengan ketertiban kami juga melakukan pengawasan dalam hal lain, yaitu kawin kontrak. Kami mencegah agar praktik ini

  tidak terus berkembang di tengah masyarakat” 24

  Pihak kepolisian juga melakukan pengawasan ke tempat-tempat yang dirasa banyak terjadi kawin kontrak. salah satunya villa dan housetell tempat pelaku kawin kontrak tinggal. Untuk mengetahui dimana tempat tersebut polisi berjejaring dengan aktor lainnya seperti ketua RW yang pada salah satu RW yang ada di Desa Tugu Selatan banyak villa yang dijadikan tempat kawin kontrak. (2).

  “Banyak yang melaporkan kepada kami bahwa di RW 14 banyak ditemukan pelaku kawin kontrak. warga melihat orang Arab membawa masuk perempuan ke dalam Villa pada saat malam hari. Dengan adanya pengaduan tersebut. kami meminta bantuan kepada ketua RW untuk membantu jika memang benar

  pengaduan tersebut ya akan kami. Razia” 25 .

  Selain berjejaring dengan perangkat desa dan ketua RW pihak kepolisian juga berjejaring dengan aktor lain untuk mencegah semakin banyaknya praktik kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Salah satu aktor yang berperan lainnya adalah tokoh masyarakat (3).

  ”Praktik ini tidak bisa diatasi oleh pihak kepolisian sendiri, karena kami kepolisian juga membutuhkan bantuan pihak lain seperti tokoh masyarakat yang sangat mengetahui kondisi dari lingkungannya. Bila memang ada laporan

  24 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017

  25 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017 25 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017

  Masyarakat merupakan aktor yang sangat penting dalam praktik kawin kontrak. Aduan masyarakat kepada pihak berwajib memudahkan untuk melakukan razia dan operasi sesuai dengan aduan-aduan yang ada. Pihak kepolisian juga menghimbau kepada masyarakat jika ada sesuatu yang menganggu ketertiban dan sesuatu hal yang dianggap telah melanggar harus segera dilaporkan untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. (4).

  “Pengaduan-pengaduan yang pihak kepolisian terima dari masyarakat, biasanya langsung kami tindaklanjuti. Banyak dari warga sendiri yang melakukan pelaporan terkait resahnya warga terhadap WNA asal Timur Tengah , yang melakukan keributan dan perkelahian dengan warga. Berbedanya budaya kita dengan mereka tentunya banyak menimbulkan selisih paham antara warga lokal dengan wisatawan. Biasanya laporan yang kami terima terkait dengan ulah WNA yang ribut pada saat malam hari yang tentunya menggangu kenyamaan dalam beristirahat. Kalau perkelahian yang mereka lakukan biasanya terpengaruh oleh minuman keras. Banyak pula laporan yang diterima terkait dengan adanya praktik kawin kontrak di villa-villa sekitaran rumah penduduk. Mereka biasanya menutup diri, lalu saat malam mereka membawa perempuan ke dalam villa. dari situlah warga biasanya menaruh curiga pada WNA dan langsung melaporkan kepada

  kami” 27 .

  Dalam pengawasan WNA, pihak kepolisian juga berjejarig dengan aktor lain yaitu pihak Imigrasi. Pengawasan ini dilakukan untuk menindak penyalahgunaan izin tinggal yang dilakukan oleh WNA. Apabila

  26 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017

  27 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017 27 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017

  “Kami juga bekerjasama dengan pihak Imigrasi terkait

  meyalahgunkan izin tinggal sementara atau wisata dengan melakukan hal-hal yang melanggar misalnya saja. Berjualan, membuka bisnis dan kawin kontrak itu. Jika mau melakukan perkawinan dengan WNA tentu harus ada syarat yang harus dipenuhi. Bukan dengan hal seperti ini. berapa bulan lalu kami kedapatan WNA yang melakukan bisnis narkoba dan melakukan kawin kontrak. langsung lapor ke Imigrasi dan mereka di Deportasi. Ya jumlahnya sekitar 80 orang lebih,

  ya itu langsung deportasi tidak ada ampun” 28

5.3.2 Perangkat Desa

  Aktor yang selanjutnya berperan dalam kawin kontrak adalah perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari kepala desa dan sekertaris desa yang di bantu oleh aparat lainnya. Perangkat desa mempunyai tugas sebagai pembuat peraturan, menjaga, serta menjadikan kehidupan di dalam suatu desa tertib dan aman. Perangkat Desa Tugu Selatan berjejaring dengan pihak kepolisian untuk mencegah praktik kawin kontrak yang terus meningkat setiap tahunnya. (6).

  “Saya dan pak Dadan terus berkoordinasi untuk menertibkan kawasan Tugu Selatan. Kalau pak Dadan menertibkan dan menindak jika memang ada pelanggran. Kalo warga kita jarang melakukan pelanggaran, ya paling WNA yang banyak bisanya kalo sedang musim Arab mereka suka melakukan banyak ulang. Ya musim Arab juga banyak terjadinya kawin

  28 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017 28 Hasil wawancara dengan Bp. Dadan selaku Bhabinkamtibmas Polres Cisarua pada tanggal 2 Maret 2017

  Praktik kawin kontrak yang masih ditemukan terutama di kawasan Desa Tugu Selatan memerlukan penanganan yang komprehensif dari semua pihak. Pasalnya tanpa adanya kerja sama yang kuat antar pemangku kebijakan praktik yang sudah berlangsung lama itu akan terus terjadi dan berkembang. Pasalnya tanpa adanya kerja sama yang kuat antar pemangku kebijakan praktik yang sudah berlangsung lama itu akan terus terjadi dan berkembang. Hal tersebut mendorong pihak desa untuk berjejaring dengan aktor lainnya untuk mencegah praktik ini. Aktor yang dirasa mampu mencegah praktik ini salah satunya adalah ketua RW yang dimana salah satu RW di Desa Tugu Selatan terindikasi terdapat banyak pelaku kawin kontrak yang tinggal di RW tersebut. (7).

  “RW 14 yang di ketua oleh pak Dewa merupakan RW yang paling banyak memiliki villa dan Housetell. Jadi saya dan pak Dadan berkoodinasi dengan pak Dewa untuk melaporkan jika memang ada sesuatu yang menggagu atau sesuatu yang sekiranya menyalahi aturan desa. Disana orang Arab banyak sekali memang kawasan RW 14 didominasi oleh villa dan hotel jadi ya kalo ada yang menggangu pak Dadan akan menjaring

  orang disana” 30 .

  Perangkan desa sebagai salah satu aktor yang berperan penting dalam praktik kawin kontrak di Tugu Selatan melibatkan semua aktor yang dirasa mampu dalam menangani kawin kontrak. salah satu aktornya adalah tokoh masyarakat (8).

  29 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 30 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

  “Bapak Rusli selaku tokoh masyarakat juga kami libatkan dalam mengatasi praktik ini, beliau merupakan mantan kepala Desa Tugu Selatan selama 6 tahun. Beliau mengetahui betul seluk beluk dari perkawinan ini. Namun praktik ini tidak bisa diberantas dengan mudah banyaknya jaringan yang mendukung juga sangat banyak dan terselubung. Pak Rusli sangat gencar untuk memberantas praktik ini. Beliau merupakan pribadi yang taat yang sangat menentang perkawinan ini. beliau sering melakukan pengawasan sendiri yang kemudian hasil pengawasannya dikomikasikan dengan pak Dadan dan kami sebagai aparat desa. Karena kami sangat dekat makanya kami sering

  mambahas hal ini”. 31

  Perangkat desa juga berjejaring dengan aktor lainnya yaitu masyarakat. Masyarakat merupakan aktor terdekat yang berada di tengah- tengah praktik kawin kontrak. Dengan adanya kepercayaan bahwa masyarakat mampu bekerja sama untuk membantu perangkat desa dan kepolisian meminta bantuan masrakat setempat jika memang kedapatan melihat pelanggaran yang dilakukan WNA dengan perempuan lokal. (9).

  “Kami juga melibatkan masyarakat untuk membantu kami dalam mengatasi kawin kontrak. warga disini juga sangat resah dengan adanya praktik ini. Banyak yang mengaku warga Tugu Selatan padalah mereka merupakan warga luar yang dipekerjakan oleh Arab untuk jaga villa dan membantu mereka selama disini. Sejauh ini masyarakat juga sangat aktif dalam memberikan informasi terkait pelanggaran WNA. Mislanya berantem atau mabok. Ya ada juga yang lapor malem-malem mereka masukin cewe ke villa terus ribut-ribut pesata didalam tentunya itu menganggu pas di datangi oleh kepolisian mereka ya ternyata pasangan kawin kontrak atau yang baru melakukan kawin

  31 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 31 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

  Praktik kawin kontrak yang melibatkan WNA membuat pihak kepolisian setempat dan juga perangkat desa melibatkan pihak imigrasi sebagai salah satu aktor yang berperan dalam pengawasan orang asing. Pihak imigrasi sepakat berjejaring dengan aktor lain guna mengawasi penyalahgunaan izin yang dikeluarkan. Jika WNA terbukti melanggar maka pihak imigrasi akan memberikan penindakan seusai dengan pelanggaran yang dilakukan. (10).

  “Pihak imigrasi kami libatkan, mereka kan izinnya tinggal sementara dan berwisata. Jika mereka melakukan perkawinan kan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing negara yang telah diatur sedemikian rupa. Jika memang terbukti melanggar seperti berjualan dan bekerja tentunya akan kami akan berkerjasama dengan polisi dan imigrasi untuk menindak mereka. Bila berat ya akan di deportasi banyak kok kejadian seperti itu tahun lalu banyak. Ketahuan menikah surat-surat palsu, terus mereka bekerja dan dan berjualan. Jualannya apa ya jualan narkoba. Ya enak ajak berprilaku seenaknya begitu, sangat merugikan perempuan tentunya.

  Ya kedapatan begitu dideportasi.” 33

  32 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017 33 Hasil wawancara dengan Perangkat Desa pada tanggal 15 Maret 2017

5.3.3 Ketua RW

  Rukun Warga (RW) sebagai lembaga kemasyarakatan dan mitra Pemerintah Daerah, memiliki peranan sangat penting dalam memelihara dan meningkatkan ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Peran RW juga untuk Memelihara kerukunan hidup antar warga, kemudian sebagai pelaksana dalam menjebatani hubungan antar masyarakat dengan pemerintah daerah, dan mampu menangani masalah sosial yang tengah dihadapi oleh warganya. Masalah sosial yang tengah di hadapi di Desa Tugu Selatan yaitu praktik kawin kontrak. Untuk menangani praktik tersebut ketua RW selaku aktor berjejaring dengan salah satu aktor lain, diantaranya dengan masyarakat. (11).

  “Saya selaku ketua RW disini sering menghimbau dengan para ketua RT atau masyarakat langsung, untuk mengawasi WNA. Jika memang ada hal-hal yang mereka lakukan yang dirasa melanggar norma ya harus segera lapor. Tahun lalu di RW sini ada yang lapor kalo di villa sana ada yang kawin kontrak dan sangat menganggu karena yang mereka semacam mesra-mesraan dan banyak dilihat oleh warga, saya dengan warga lain langsung menindak. Kami lihat surat izin tinggalnya dan kami laporkan ke pak Dadan selaku Bhabinsa

  desa sini”. 34

  Secara umum fungsi ketua RW mempunyai tugas untuk membantu Pemerintah Desa dan Lurah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Salah satunya adalah membantu dalam memecahkan permasalahan sosial. oleh karena itu ketua RW Desa Tugu Selatan haruslah aktif dalam membantu pemerintah desa. Pihak RW mengaku selalu berjejaring dengan perangkat desa. (12).

  34 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017.

  “Ya tentu neng, kami sudah berkoordinasi juga dengan pihak desa. Terkait apapun itu. Apalagi kawin kontrak semua kami upayakan. Kan kita mengadakan rapat rutin disitu kami membahas

  permasalahan sosial di desa” 35

  Ketua RW juga berjejaring dengan aktor lainnya seperti tokoh masyarakat. Karena tokoh masyarakat mempunyai peranan sangat penting dalam desa. (13).

  “Saya juga melibatkan tokoh masyarakat, karena pak Rusli merupakan tokoh yang sangat dituai disini. Beliau juga menganut Islam yang taat sehingga upaya yang beliau lakukan itu kami menganggapnya benar dan sesuai dengan ketentuan agama. beliau merupakan orang yang sangat vokal dalam mengatasi praktik ini. terlihat saat beliau jalan-jalan sekitar sini. Sebenarnya beliau memantau daerah. Jika memang ada yang mencurigakan beliau langsung ngomong sama saya sama orang di

  desa” 36

  Selain dengan tokoh masyarakat ketua RW juga sangat aktif dalam berjejaring dengan aktor yang penting lainnya seperti pihak kepolisian Desa Tugu Selatan (14)

  “Iya sama pak Dadan juga sering ngobrolin masalah kawin kontrak. apalagi WNA yang rese dan suka gatau diri. kadang beliau nanya pak Dewa, lokasi aman, ya saya jawab aman pak nanti kalo ada apa-apa saya akan langsung

  telfon bapak” 37

  Ketua RW 14 juga berjejaring dengan pihak imigrasi. Pihak imigrasi merupakan aktor yang sangat penting dalam menindak WNA yang kedapatan melanggar aturan. (15).

  35 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 36 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 37 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017.

  “Pak Yogi suka datang keseini sebulan beberapa kali dalam memastikan WNA yang melanggar. Oh banyak banget yang terjaring. Masalahnya ya itu-itu lagi jualan, bisnis, kawin kontrak, pasportnya abis sama narkoba ya diamanin neng. Imigrasi sama polisi tuh suka banget ngawasin disini, yakan tau sendiri sini

  mah WNA suka adalah yang macem-macem”. 38

5.3.4 Tokoh Masyarakat

  Partisipasi yang dilakukan masyarakat selalu diperankan secara dominan oleh tokoh masyarakat. Pengertian tokoh masyarakat sendiri diartikan juga dengan elit masyarakat dimana, ia bertindak mewakili masyarakat atau mengatasnamakan rakyat. Tokoh atau elit masyarakat yang dibahas disini adalah elit yang dituakan dan juga merupakan tokoh agama di daerah setempat. Seperti yang peneliti wawancarai sebagai berikut terkait dengan kawin kontrak di Desa Tugu Selatan. Tokoh masyarakat berjejaring dengan perangkat desa (16).

  “saya terus berupaya untuk mengatasi kawin kontrak ini dengan seluruh tokoh yang memang berkepentingan untuk mengatasinya. Cukup sakit dan kesal rasanya kalau orang diluar sana mengatakan bahwa desa kami merupakan desa kawin kontrak, padahal mereka yang melakukan kawin itu bukan orang sini saya tegaskan sekali lagi bukan orang desa sini. Cara mengtasinya seperti apa kami selalu melakukan pengecekan jika ada laporan, jika tidak pun tetap dilakukan. Jika terbukti kami akan

  libatkan kepolisian” 39

  38 Hasil wawancara dengan Ketua RW 14 pada tanggal 15 Maret 2017. 39 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2

  Maret 2017

  Selain perangkat desa, tokoh masyarakat juga berjejaring dengan ketua RW dan melibatkan semua aktor yang mempunyai peran merupakan langkah yang dirasa tepat untuk mengatasi kawin kontrak.

  “Pak Dewa biasanya ikut dalam mengawasi, karena RW dia merupakan RW yang sangat cocok untuk melakukan kawin kontrak. Disana banyak villa rumah warganya jarang. Pak Dewa

  itu di RW 14 ya” 40

  Peran serta masyarakat dalam mengawasi desa tidak dipandang sebelah mata oleh tokoh masyarakat, masyarakat Desa Tugu Selatan dilibatkan sebagai aktor yang aktif dalam mengawasi WNA asal Timur Tengah. Oleh karena itu tokoh masyarakat berjejaring dengan masyarakat dalam membantu aktor lain dalam pengawasan terhadap WNA (18).

  “tentunya dengan bantuan warga. Warga disini cukup aktif dalam memberikan informasi. Kalau orang desa memang seperti itu kerjasama dan gotong royongnya masih kuat dan

  terjaga” 41

  Selain pemerintah daerah, ketua RW, dan masyarakat. Tokoh masyarakat juga berjejaring dengan pihak kepolisian Polres Cisarua dalam praktik kawin kontrak (19).

  “iya dama pak dadan juga sering sekali melakukan koordinasi, tidak sulit karena kami merupakan teman akrab sehingga jika di desa terjadi sesuatu terkait apapun saya langsung

  40 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

  41 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017 41 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

  Peran imigrasi juga sangat dibutuhkan dalam penindakan terhadap WNA yang melakukan pelanggaran dengan sengaja, sehingga pihak imigrasi bisa melakukan upaya hukum sesuai dengan peraturan kemigrasian. Untuk itu tokoh masyarakat berjejaring dengan pihak imigrasi dalam pengawasan WNA (20)

  “itu orang imigrasi suka ada di kantor desa mereka dalam seminggu beberapa kali datang kesini untuk mengawasi WNA, apalagi kalau musim Arab, yaa mereka sangat gencar melakukan pengawasan dan razia, tahun kemarin saja banyak yang tertangkap, karena jualan, dan bekerja. Terus polisi juga nemu yang kedapatan kawin kontrak. woo mereka

  semua di ringkus” 43

5.3.5 Masyarakat

  Masyarakat sekitar merupakan salah satu aktor penting dalam membantu aktor lain seperti perangkat desa, tokoh masyarakat, ketua Rw, kepolisian, dan imigrasi. Karena masyarakat merupakan aktor terdekat dalam mengawasi adanya praktik kawin kontrak disekitar mereka. Dengan adanya laporan masyarakat kepada pihak terkait, para aktor yang bertugas dalam penindakan akan dengan mudah melakukan operasi ditempat-tempat yang disinyalir terdapat praktik kawin kontrak. masyarakat Tugu Selatan berjejaring dengan ketua RW dalam memberikan informasi terkait dengan praktik kawin kontrak. (21).

  42 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

  43 Hasil wawancara dengan Bp. Rusli selaku tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan pada tanggal 2 Maret 2017

  “Ya lapornya langsung sama RW dia nanti yang nindak. Nanti dibantu warga juga. Pokoknya

  gotong royong gitulah” 44