URUSAN WAIB KESBANGPOLDAGRI - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

4.1.19

URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM
NEGERI

4.1.19.1

KONDISI UMUM

Secara demografis kondisi wilayah Kota Semarang pada tahun 2013
memiliki penduduk yang bertempat tinggal tetap sebanyak + 1,7 juta jiwa
dengan keberagaman suku, agama, ras dan golongan (SARA). Sedangkan
secara geografis wilayah Kota Semarang memiliki luas wilayah 373,70 KM2
yang membentuk suatu kota yang memiliki ciri khas kota pegunungan dan
kota pantai. Di daerah pegunungan mempunyai ketinggian 90 - 359 meter di
atas permukaan laut sedangkan di daerah dataran rendah mempunyai
ketinggian 0,75 - 3,5 meter di atas permukaan laut. Kondisi demografis
tersebut menyimpan potensi konflik sosial, disintegrasi berlatar belakang
SARA, gangguan keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Sedangkan kondisi geografis menyimpan potensi bencana terutama banjir
dan tanah longsor.
Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
memiliki tujuan menjaga keutuhan bangsa, mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkokoh NKRI, meningkatkan kehidupan demokrasi,
dan

melindungi

masyarakat

dari

ancaman

keamanan,

ketentraman,

ketertiban dan bencana. Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri memiliki peran dalam merumuskan dan melaksanakan
kebijakan di bidang pengembangan nilai-nilai kebangsaan, penanganan
konflik sosial, fasilitasi organisasi politik dan kemasyarakatan, partisipasi
politik, pendidikan politik, pengembangan budaya politik, membina keamanan
ketentraman

dan

ketertiban

masyarakat,

mewujudkan

kenyamanan

lingkungan, mencegah dan menanggulangi bencana.
Penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan karakter bangsa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kehidupan masyarakat

yang dinamis dan mengglobal membutuhkan penanganan yang intensif oleh
pemerintah agar arah perkembangan sesuai dengan arah dan tujuan negara.
Akhirnya muara dari penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri adalah stabilitas sosial politik dan terjaminnya
keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Stabilitas sosial politik
adalah kestabilan atau situasi yang kondusif di bidang sosial politik sehingga
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

319

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

pemerintahan bisa berjalan dengan baik, masyarakat bisa melakukan
aktivitasnya dengan baik, dan program-program serta kebijakan pemerintah
bisa dilaksanakan secara optimal. Sedangkan keamanan ketentraman dan
ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai
salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam
rangka


tercapainya

tujuan

nasional

yang

ditandai

oleh

terjaminnya

keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman
yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan
kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, menanggulangi segala
bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat
meresahkan masyarakat.

Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
di Kota Semarang dilaksanakan oleh 3 (tiga) Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yaitu Badan Kesbangpol, Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah. Badan Kesbangpol dan Satuan Polisi
Pamong Praja dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Semarang. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10
Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja BPBD Kota
Semarang.
4.1.19.2

KEBIJAKAN PROGRAM

Penyelenggaraaan

Pemerintahan

Daerah


pada

urusan

wajib

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Pemerintah Kota Semarang
pada tahun 2013, dilaksanakan melalui program penunjang dan program
pelaksanaan urusan.
Adapun program penunjang tesebut adalah sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran.
Kebijakan program ini diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan
administrasi perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Kebijakan program ini diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana aparatur untuk menunjang pelaksanaan tugas.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -


320

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

3. Program peningkatan disiplin aparatur.
Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan kesadaran aparatur
dalam mematuhi ketentuan-ketentuan kepegawaian.
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan kemampuan atau
kapabilitas aparatur dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan akuntabilitas
anggaran dan pelaporan hasil kerja.
Sedangkan program pelaksanaan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri adalah sebagai berikut.
1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
Kebijakan program ini diarahkan kepada terciptanya kondusifitas wilayah,
stabilitas sosial politik dan keamanan wilayah.

2. Program pengembangan wawasan kebangsaan.
Kebijakan program ini diarahkan kepada pengembangan nilai-nilai
kebangsaan dan peningkatan pemahaman Ideologi Pancasila.
3. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan.
Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan peran serta
masyarakat dalam menjaga kondusifitas wilayah, stabilitas sosial politik
dan keamanan wilayah.
4. Program pendidikan politik masyarakat.
Kebijakan program ini diarahkan kepada peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap etika berdemokrasi, hak dan kewajiban sebagai
warga negara dalam bidang politik termasuk penyampaian pendapat
dimuka umum.
5. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana.
Kebijakan program ini diarahkan kepada perlindungan kepada masyarakat
dari ancaman bencana dan pengurangan risiko bencana.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -


321

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

4.1.19.3

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.19.3.1 PENDANAAN
Anggaran belanja yang dialokasikan untuk pelaksanaan program dan
kegiatan dalam urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri pada
tahun 2013 adalah sebesar Rp. 15.172.168.200,-. Dengan perincian Rp.
5.136.017.000,- untuk program penunjang dan Rp. 10.036.151.200,- untuk
program pelaksanaan urusan. Adapun anggaran dan realisasi pelaksanaan
urusan adalah sebagai berikut :


Anggaran penunjang Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam
Negeri


1. Program pelayanan administrasi perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

KEGIATAN
SKPD: Badan Kesbangpol
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan
Kendaraan Dinas/Operasional
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Peratalan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan
Perundang – Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar
Daerah
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan
Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar
Daerah
Penyelesaian
Pengelolaan
Administrasi
Kepegawaian
Penyediaan Jasa Pengamanan Obyek/Tempat
Vital
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

20.000.000
20.000.000

18.137.500
11.154.482

90,69
55,77

8.000.000

7.255.000

90,69

70.000.000
38.000.000
5.000.000

58.590.000
38.000.000
4.350.000

83,70
100,00
87,00

60.000.000
3.000.000
10.000.000

36.149.000
3.000.000
7.800.000

60,25
100,00
78,00

58.600.000
217.187.200

20.764.500
212.572.200

35,43
97,88

509.787.200

417.772.682

81,95

159.354.000
192.000.000

118.494.000
163.473.196

74,36
85,14

33.600.000
75.000.000
50.000.000
17.000.000

32.900.000
75.000.000
50.000.000
17.000.000

97,92
100,00
100,00
100,00

12.000.000
30.000.000
278.580.000

12.000.000
30.000.000
278.577.000

100,00
100,00
100,00

10.000.000

10.000.000

100,00

853.100.000

825.459.655

96,76

1.710.634.000
2.220.421.200

1.612.903.851

94,29

2.030.676.533

91,45

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

322

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Peralatan
Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeulair
Operasional Website Satpol PP Kota
Semarang
Pengelolaan SMS Gateway Satpol PP Kota
Semarang
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

80.500.000
300.452.800

78.500.000
286.438.100

97,52
95,34

40.000.000

18.272.500

45,68

160.000.000

134.140.000

83,84

580.952.800

517.350.600

89,05

70.000.000
44.613.000

69.521.000
44.600.000

99,32
99,97

938.820.000

938.530.000

99,97

70.000.000

70.000.000

100,00

8.000.000
5.500.000

8.000.000
5.500.000

100,00
100,00

5.500.000

5.500.000

100,00

1.142.433.000
1.723.385.800

1.141.651.000
1.659.001.600

99,93
96,26

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.

KEGIATAN

SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

300.000.000

278.134.500

92,71

300.000.000
300.000.000

278.134.500
278.134.500

92,71
92,71

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.

1.
2.
3.

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Pembinaan Sumber Daya Aparatur
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Bimbingan Teknis / Pembinaan Sumber Daya
Manusia
Pengiriman Diklat Dasar Satpol PP
Bintek Peningkatan Kemampuan PPNS

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

106.150.000
106.150.000

90.067.000
90.067.000

250.000.000

245.625.000

98,25

250.000.000
30.000.000

219.775.000
30.000.000

87,91
100,00

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

84,85
84,85

Hal -

323

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

NO

4.
5.

ANGGARAN
(Rp)

KEGIATAN

Bintek Penegakan Perda
Kerjasama Peningkatan Ketertiban
Keamanan Kota Semarang
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

dan

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

30.000.000
60.000.000

30.000.000
60.000.000

100,00
100,00

620.000.000
726.150.000

585.400.000
675.467.000

94,42
93,02

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan RKA dan DPA SKPD
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
Penyusunan Lakip (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja)
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
Penyusunan Program Kerja SKPD
Penyusunan Profil SKPD
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan LKPJ (Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban)
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
Penyusunan RKA dan DPA
Penyusunan RKA perubahan dan DPA
perubahan
Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja)
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

2.500.000
2.500.000

2.500.000
2.500.000

100,00
100,00

3.500.000

3.500.000

100,00

9.000.000
32.400.000

8.400.000
32.400.000

93,33
100,00

3.000.000

2.900.000

96,67

3.000.000
3.500.000

3.000.000
2.850.000

100,00
81,43

3.000.000
3.000.000
65.400.000

3.000.000
3.000.000
64.050.000

100,00
100,00
97,94

4.765.000
4.765.000

4.765.000
4.765.000

100,00
100,00

9.000.000

9.000.000

100,00

8.900.000

8.900.000

100,00

7.980.000

7.980.000

100,00

45.540.000

44.240.000

97,15

3.960.000
4.840.000

3.960.000
4.840.000

100,00
100,00

10.910.000
100.660.000
166.060.000

10.910.000
99.360.000
163.410.000

100,00
98,71
98,40

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

324

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

4.1.19.3.1.2 Anggaran program pelaksanaan Urusan Kesatuan Bangsa
Dan Politik Dalam Negeri
1. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

1.
2.
3.
4.
5.

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Peningkatan Kewaspadaan Kegiatan Tempat
Hiburan dan Keramaian Umum
Pengamanan Tertutup Pejabat Negara, Hari
Jadi dan Hari Besar.
Penguatan Penghayatan Ideologi Pancasila
Bagi Generasi Muda
Peningkatan Pemantauan Situasi dan Kondisi
Daerah terhadap Potensi Kerawanan Sosial
Politik
Pemantauan / Pengawasan Terhadap
Kepatuhan Norma-norma dan Aturan bagi
WNA
Fasilitasi Optimalisasi Stabilitas Keamanan
Daerah Melalui Kominda
Peningkatan Kesadaran Bela Negara
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Pengerahan Linmas
Monitoring dan Evaluasi Administrasi Pos
Kamling
Fasilitasi Pelatihan Linmas Yang
diselenggarakan Provinsi
Posko Kewaspadaan Linmas
Pembinaan dan Peningkatan SDM Linmas
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

60.000.000

56.950.000

94,92

115.000.000

115.000.000

100

42.000.000

38.895.600

92,61

124.000.000

124.000.000

100

94.000.000

91.734.100

97,59

120.000.000

120.000.000

100

132.000.000
687.000.000

124.960.150
671.539.850

94,67
97,75

392.440.000
100.000.000

388.634.000
96.660.000

99,03
96,66

25.000.000

23.070.000

92,28

475.180.000
143.500.000
1.136.120.000
1.823.120.000

460.770.000
140.200.000
1.109.334.000
1.780.873.850

96,97
97,70
97,64
97,68

2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam
kehidupan beragama
Fasilitasi Kegiatan Paguyuban PETAMAS
Kemah Kebangsaan Generasi Muda
Pembauran
Pengelolaan Ormas / LSM
Kerjasama Pemda dengan Ormas/ LSM/
Lembaga Nirlaba lainnya
Pemeliharaan Solidaritas dan Kesatupaduan
Mmasyarakat Serta Alkulturasi Budaya.
Pemberdayaan Korp Pegawai Kota Semarang
Pembinaan Organisasi Kepemudaan / OKP

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

240.000.000

239.041.250

99,60

85.000.000
206.000.000

82.230.000
203.500.000

96,74
98,79

71.160.000
50.000.000

61.037.500
48.065.000

85,78
96,13

117.750.000

116.490.400

98,93

500.000.000
300.000.000

308.845.000
184.254.800

61,77
61,42

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

325

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

NO

KEGIATAN

9.

Sosialisasi Perundang-undangan Bidang
Organisasi Kemasyarakatan
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan
Nilai Nilai Luhur Budaya Bangsa
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

1.

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

61.090.000

54.945.000

89,94

1.631.000.000

1.298.408.950

79,61

150.000.000

150.000.000

100,00

150.000.000
1.781.000.000

150.000.000
1.448.408.950

100,00
81,33

Keterangan :
Dari tabel tersebut dapat dapat dilihat bahwa kegiatan pemberdayaan Korp
Pegawai Kota Semarang dan kegiatan pembinaan organisasi kepemudaan /
OKP penyerapan anggarannya kurang optimal. Hal ini disebabkan karena
anggaran ini merupakan fasilitasi kegiatan bagi KORPRI dan KNPI yang
penyerapan anggaranya tergantung kepada aktivitas kedua organisasi
tersebut.
3. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Pengelolaan Bantuan Hibah
Dialog Interaktif Penguatan Ketahanan
Bangsa
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
Peningkatan Kewaspadaan Masyarakat
Terhadap Gangguan Trantibmas dan
Terjadinya Bencana
HUT Linmas
Dukungan Sarana dan Prasarana Pemakaman
Anggota Linmas Non PNS
Penegakan Hukum dan HAM
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

1.
2.

1.

2.
3.
4.

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

49.000.000
46.000.000

44.347.700
45.725.000

90,51
99,40

95.000.000

90.072.700

94,81

622.076.000

619.201.599

99,54

60.000.000
53.000.000

56.196.000
53.000.000

93,66
100,00

1.591.152.000
2.326.228.000
2.421.228.000

1.560.732.800
2.289.130.399
2.379.203.099

98,09
98,41
98,26

4. Program pendidikan politik masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.
2.
3.

KEGIATAN

SKPD: Badan Kesbangpol
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Parpol
Pengelolaan Bantuan Parpol
Pendidikan Politik bagi Masyarakat

ANGGARAN
(Rp)

75.000.000
75.000.000
236.700.000

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

66.788.600
49.542.500
217.059.630

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

PERSEN
TASE
(%)

89,05
66,06
91,70

Hal -

326

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

NO

KEGIATAN

4.
5.

Fasilitasi Pendidikan Politik bagi Masyarakat
Penguatan Budaya dan Etika Politik Bagi
Aparatur dan Element Masyarakat
Peningkatan dan Penguatan Peran Politik
Ormas/ LSM/ Toga dan Toma
Fasilitasi Sukses Pilkada Gubernur Jateng
Penertiban Atribut Parpol Peserta Pilkada
Gubernur
Fasilitasi Atribut Parpol/Baliho Cagub
Cawagub
JUMLAH SKPD
SKPD: Satuan Polisi Pamong Praja
PAM TAKSUNG (Perlindungan Masyarakat)
JUMLAH SKPD
SKPD: Sekretariat Daerah
Fasilitasi dan sosialisasi hubungan antar
lembaga dan refleksi hari otonomi daerah
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

6.
7.
8.
9.

1.

1.

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

171.850.000
75.000.000

129.962.050
57.319.100

75,63
76,43

75.000.000

59.334.600

79,11

164.900.000
93.600.000

143.756.600
91.427.000

87,18
97,68

123.550.000

121.054.450

97,98

1.090.600.000

936.244.530

85,85

500.000.000
500.000.000

495.446.000
495.446.000

99,09
99,09

100.000.000

87.166.700

87,17

100.000.000
1.690.600.000

87.166.700
1.518.857.230

87,17
89,84

5. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO

1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10
11.
12.
13.

KEGIATAN

SKPD: Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi
Potensi Bencana Alam
Pengadaan Logistik Dan Obat-Obatan Bagi
Penduduk Di Tempat Penampungan
Sementara
Gladi Lapang Penanganan Bencana
Operasional Posko dan Penanganan Bencana
Kota Semarang
Penanggulangan dan evakuasi korban
bencana
Pengadaan Sarana Dan Prasarana
Penanganan Bencana
Pengkajian dan Verifikasi Serta Evaluasi
Rekonstruksi Pra, Pasca Bencana di Wilayah
Rawan
Monitoring dan Evaluasi Bencana
Pengelolaan Bantuan Korban Bencana
Kelurahan Siaga Bencana
Pembentukan Forum Pengurangan Resiko
Bencana (FPRB) Kota Semarang
Pengelolaan Bansos Kepada Korban Bencana
Percepatan Penanganan Bencana Oleh Tim
Reaksi Cepat Dan Tim Kaji Cepat
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM

ANGGARAN
(Rp)

REALISASI
ANGGARAN
(Rp)

PERSEN
TASE
(%)

70.688.000

56.293.000

79,64

435.910.000

418.682.000

96,05

176.950.000
604.073.200

156.669.000
591.177.442

88,54
97,87

112.170.000

104.000.000

92,72

313.260.000

300.455.000

95,91

88.605.000

84.705.000

95,60

76.675.000
29.350.000
237.522.000
75.000.000

75.000.000
20.910.000
228.748.000
75.000.000

97,82
71,24
96,31
100,00

50.000.000
50.000.000

49.550.000

99,10

2.320.203.200
2.320.203.200

2.161.189.442
2.161.189.442

93,15
93,15

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

327

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

Dari tabel tersebut dapat dapat dilihat bahwa kegiatan pengelolaan bansos
kepada korban bencana tidak dapat dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena
penganggaran kegiatan tersebut dilakukan pada perubahan anggaran tahun
2013 sehingga kesulitan untuk merealisasikanya, namun demikian bantuan
sosial berupa uang kepada korban bencana tetap diberikan.

4.1.19.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Capaian kinerja pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik
dan Dalam Negeri adalah sebagai berikut :
1.

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, dan
program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan.
Program ini bertujuan untuk menciptakan stabilitas sosial politik,

keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Program ini dilaksanakan
oleh Badan Kesbangpol dan Satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan
fungsi dan perannya masing masing.Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan
Kesbangpol menjalankan peran sebagai soft security dengan melaksanakan
fungsi koordinatif vertikal dan horizontal, kewaspadaan, pendeteksian,
pencegahan, pengamanan tertutup, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat
sebagai soft security. Sedangkan Satuan Polisi Pamong Praja menjalankan
peran sebagai hard security dengan melaksanakan fungsi penegakan hukum
tingkat daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota), penindakan non
yustisial, pengamanan terbuka, fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat
sebagai hard security.
Stabilitas bidang sosial politik selama tahun 2013 tetap terjaga dengan
baik dan kondusif, salah satunya dibuktikan dengan tidak adanya kerusuhan
sosial / konflik sosial yang berlatar belakang SARA (suku, agama, ras dan
antar golongan) selama tahun 2013.
Kondisi masyarakat Kota Semarang yang majemuk tetap menimbulkan
potensi kerusuhan sosial / konflik sosial, namun dengan berbagai macam
upaya kejadian kerusuhan sosial / konflik sosial yang berlatar belakang SARA
dapat dieliminasi. Upaya tersebut dilakukan dengan melaksanakan kegiatan
deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman dan gangguan stabilitas sosial

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

328

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

politik secara komprehensif dan terpadu antar Kementerian/Lembaga Negara
yang berada di wilayah Kota Semarang dengan Pemerintah Kota Semarang.
Keterpaduan upaya deteksi dini dan cegah dini dilaksanakan melalui
wadah Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) yang dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 200/04/2013 tanggal 2 Januari
2012. KOMINDA terdiri beberapa Intitusi Pemerintah yang menjalankan funsi
inteligen yaitu Badan Kesbangpol, BIN Daerah Jawa Tengah, Polrestabes
Semarang, Kejaksaan Negeri Semarang, Kodim 0733/BS Semarang, Kantor
Imigrasi Semarang dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Semarang.
Pemberdayaan masyarakat untuk turut serta dalam deteksi dini dan
cegah dini dari ancaman stabilitas sosial politik diwujudkan dalam wadah
Organisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 300/253 tanggal 23
Juni 2010. Kegiatan Kominda dan FKDM adalah mencari, mengumpulkan
data, saling tukar menukar informasi dan bahan keterangan dari berbagai
sumber mengenai potensi dan gejala gangguan stabilitas sosial politik.
Dengan adanya kegiatan tersebut Kementerian/Lembaga Negara yang
berada di wilayah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Semarangdapat
mengetahui sejak dini setiap issue sosial politik yang berkembang ditengah
masyarakat dan dapat dilakukan cegah dini dan tindakan dini sesuai dengan
kewenangan masing – masing.
Sebagai negara demokrasi apabila ada kelompok masyarakat yang
ingin menyampaikan pikiran-pikiran atau pendapat-pendapat yang berbeda,
termasuk protes-protesnya di muka umum (unjuk rasa) haruslah dihormati
oleh semua pihak, akan tetapi apabila unjuk rasa dilakukan secara anarkhis
dapat mengganggu stabilitas sosial politik, ketentraman dan ketertiban
umum.
Selama tahun 2013 unjuk rasa yang terjadi sebanyak 124 kali, baik
yang ditujukan kepada Lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif di level
Provinsi maupun level Kota Semarang. Dari sekian banyak kejadian unjuk
rasa, yang paling dominan adalah unjuk rasa kelompok buruh dalam
menuntut Upah Minimum Kabupaten/Kota disusul kemudian unjuk rasa
penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak dimana pada tanggal 22 Juni 2013
Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak bersubsidi sebesar 30% - 35%.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

329

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

Penanganan terhadap unjuk rasa dilakukan melalui penjelasan tentang
latar belakang, maksud dan tujuan suatu kebijakan atau keputusan diambil
serta mengakomodir tuntutan para pengujuk rasa yang disesuiakan dengan
ketentuan peratuan perundang-undangan oleh pejabat yang berkompeten.
Dengan penanganan tersebut unjuk rasa yang terjadi selama tahun 2013
tidak sampai terjadi tindakan anarkis dan tidak melakukan pengerusakan
fasilitas umum sehingga tidak sampai mengganggu stabilitas sosial politik,
keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat.
Selain

menciptakan

stabilitas

sosial

politik,

program

ini

juga

mempunyai tujuan untuk menciptakan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat yaitu suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan
tenteram, tertib, dan teratur.
Untuk mencapai tujuan tersebut Pemerintah Daerah melalui Satuan
Polisi

Pamong

Praja

oleh

peraturan

perundang-undangan

diberikan

kewenangan sebagai berikut :
1) Melakukan

tindakan

penertiban

non

yustisial

terhadap

warga

masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran
atas peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah;
2) Menindak warga masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang
mengganggu ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
3) Fasilitasi dan pemberdayaan kapasitas penyelenggaraan perlindungan
masyarakat;
4) Melakukan

tindakan

penyelidikan

terhadap

warga

masyarakat,

aparatur, atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas
Perda dan/atau peraturan kepala daerah;
5) Melakukan

tindakan

administratif

terhadap

warga

masyarakat,

aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Perda
dan/atau peraturan kepala daerah.
Dalam

menggunakan

kewenangan

dan

mencegah

penyalahgunaan

kewenangan anggota Satuan Polisi Pamong Praja telah berpedoman pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja.
Untuk menciptakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
dilakukan tindakan penertiban nonyustisial terhadap pelanggaran peraturan

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

330

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

daerah atau penegakan peraturan daerah. Pemerintah Kota Semarang
memiliki peraturan daerah yang mengandung sanksi sebanyak 54 buah,
selama tahun 2013 telah dilakukan penertiban non yustisial terhadap
pelanggaran 24 buah peraturan daerah.
Penegakan peraturan daerah tersebut difokuskan pada peraturan
daerah yang frekuensi pelanggarannya tinggi dan memiliki pengaruh strategis
terhadap ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Identifikasi
pelanggaran peraturan daerah dilakukan berdasarkan temuan lapangan
melalui patroli wilayah yang dilakukan sebanyak 139 kegiatan, selain itu
identifikasi pelanggaran perda diperoleh dari pengaduan masyarakat salah
satunya melalui SMS gateway sebanyak 37 pengaduan. Dan laporan dari
SKPD/Instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang sebanyak 294
laporan.
Selama tahun 2013 tercatat sebanyak 598 pelanggaran peraturan
daerah, dan telah dilakukan 845 operasi penertiban. Dari 54 peraturan
daerah yang mengandung sanksi, yang sering ditegakkan adalah sebanyak
24 buah peraturan daerah, yaitu :
1)

Perda Kota Besar Semarang Tanggal 10 Februari 1956 Tentang
Pemberantasan Pelacuran di Jalan Dalam Kota Besar Semarang.

2)

Perda Kotamadya Dati II Semarang No. 15 Tahun 1981 Tentang
Peraturan Penghijauan/pertamanan Dalam Wilayah Kota madya Dati
II Semarang.

3)

Perda Kotamadya

Dati II Semarang

No. 6 Tahun1993 Tentang

Kebersihan Dalam Wilayah Kotamadya Dati II Semarang.
4)

Perda Kota Semarang No. 10 Tahun 2000 Tentang Pengaturan
Pasar.

5)

Perda Kota Semarang No. 11 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan
Pembinaan Pedagang Kaki Lima.

6)

Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan
dan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum.

7)

Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
Reklame.

8)

Perda Kota Semarang No. 13 Tahun 2006 Tentang Pengendalian
Lingkungan Hidup.

9)

Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

331

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

Pendidikan di Kota Semarang.
10) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2007 Tentang Kesehatan Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.
11) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Administrasi Kependudukan.
12) Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2009 Tentang Bangunan
Gedung.
13) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2009 Tentang Pengawasan dan
Pengendalian Minuman Beralkohol.
14) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan.
15) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun2011 Tentang Pajak Hotel.
16) Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Restoran.
17) Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan.
18) Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame.
19) Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2011 Tentang Pajak Air Tanah.
20) Perda Kota Semarang No. 20 tahun 2011 tentang Ijin Gangguan.
21) Perda Kota Semarang No. 22 tahun 2011 tentang Ijin Penyambungan
Jalan Masuk.
22) Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Umum di Kota Semarang.
23) Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Usaha di Kota Semarang.
24) Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Tertentu di Kota Semarang.
Dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan telah dilakukan
pemberdayaan masyarakat melalui wadah Satuan Perlindungan Masyarakat
(Satlinmas) yang didefinisikan sebagai warga masyarakat yang disiapkan dan
dibekali pengetahuan serta keterampilan untuk melaksanakan kegiatan
penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana,
serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat,
kegiatan sosial kemasyarakatan.
Untuk membantu aparat pemerintah dalam mengatasi gangguan
keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta memelihara situasi
kondisi wilayah agar senantiasa kondusif, maka Satlinmas mempunyai fungsi
sebagai berikut :

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

332

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

1) Sebagai mobilisasi yang sewaktu-waktu siap dikerahkan dalam
membantu penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
2) Sebagai ujung tombak / garda terdepan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat di bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat serta perlindungan masyarakat.
3) Sebagai pintu awal informasi dan memberikan laporan kepada instansi
terkait atas setiap kejadian yang mengganggu stabilitas keamanan dan
ketentraman lingkungan.
Pada tahun 2013 jumlah anggota Linmas yang telah terdaftar dan
memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) adalah sebanyak 7.404 orang,
meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 6.667 orang.
Pemenuhan sarana anggota Linmas khususnya Pakaian Dinas
Lapangan (PDL) secara periodik 5 (lima) tahun sekali telah disediakan oleh
Pemerintah Pusat bersamaan dengan penugasan anggota linmas dalam
pengamanan TPS Pemilihan Umum Legislatif, sedangkan Pemerintah Kota
Semarang pada tahun 2013 memberikan sarana berupa Pakaian Dinas
Lapangan (PDL) beserta perlengkapannya sebanyak 310 unit.
Untuk regenerasi anggota Linmas pada tahun 2013 telah dilaksanakan
rekrutmen dilanjutkan pelatihan untuk memberikan pembekalan pengetahuan
dan keterampilan dalam membantu memelihara keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat sebanyak 150 orang yang berusia 25 – 35 tahun.
Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga aktif mengirimkan anggota Linmas
dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jateng
guna meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sebanyak 54 orang.
Bagi anggota Linmas yang meninggal dunia Pemerintah Kota Semarang
telah memberikan fasilitas pemakamannya, pada tahun 2013 anggota Linmas
yang meninggal dunia yang telah mendapatkan fasilitasi pemakaman
sebanyak 33 orang.
Untuk menjalankan fungsi Linmas sebagai garda terdepan pelayanan
dan pintu awal informasi bidang keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat di setiap RT/RW telah berdiri Pos Keamanan Lingkungan
(Poskamling) yang dioperasionalkan dengan Sistem Keamanan Lingkungan
(Siskamling) sebanyak 3.065 unit.
Pemerintah Kota Semarang mengerahkan secara aktif anggota Linmas
dalam pengamanan terbuka beberapa obyek vital dan setiap event yang

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

333

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

melibatkan massa. Anggota Linmas dapat melaporkan setiap kejadian
gangguan terhadap keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
selama 24 jam kepada Posko Kewaspadaan Linmas yang berada di Kantor
Satpol PP. Selain berfungsi sebagai tempat melaporkan kejadian, Posko
Kewaspadaan Linmas juga melakukan pemantauan wilayah secara langsung
melalui patroli dan pemantauan tidak langsung melalui sistem radio
komunikasi.
2.

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang

diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal
Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wawasan kebangsaan tidak
dilandasi atas asal-usul kedaerahan, suku, keturunan, status sosial, agama
dan keyakinan.
Wawasan kebangsaan sangat mutlak untuk dimiliki oleh setiap warga
negara Indonesia, wawasan kebangsaan tidak timbul dengan sendirinya,
tetapi muncul secara bertahap pada diri seseorang, yaitu dengan seringnya
menegakan wawasan yang diketahuinya dan kemudian bisa diaplikasikan
pada

kehidupannya

sehari-hari.

Diperlukan

upaya-upaya

untuk

mengembangkan wawasan kebangsaaan secara terus menerus agar bangsa
Indonesia tidak kehilangan jati diri atau karakternya seiring dengan dunia
yang semakin mengglobal. Karakter bangsa Indonesia tercermin dalam nilai –
nilai Pancasila oleh karena itu pelaksanaan program pengembangan
wawasan kebangsaan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai ideologi
Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bagi setiap warga
negara Indonesia.
Pada tahun 2013 telah terwujud kehidupan antar umat beragama yang
rukun berdampingan secara harmonis, saling hormat menghormati dan
bertoleransi, yang dibuktikan dengan tidak adanya konflik antar umat
beragama pada tahun 2013. Selain itu pemerintah telah memberikan jaminan
kemerdekaan setiap umat untuk beribadah sesuai dengan agamanya
masing-masing tanpa adanya diskriminasi terhadap umat minoritas dan
dominasi mayoritas. Kerukunan umat beragama tercipta berkat komunikasi
efektif antar tokoh dari enam agama yang terwadahi dalam Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) dan komunikasi efektif antara tokoh agama, tokoh

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

334

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

masyarakat

dengan

pemerintah

yang

terwadahi

dalam

Paguyuban

Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Petamas).
Selama tahun 2013 FKUB telah melakukan pertemuan antar pengurus
organisasi keagamaan sebanyak 3 kegiatan. Sedangkan Paguyuban
Petamas telah melaksanakan pertemuan antar tokoh agama, tokoh
masyarakat

dan pemerintah sebanyak

2 kegiatan.

Dengan adanya

pertemuan tersebut dapat menjadi media komunikasi untuk membahas
permasalahan hubungan antar umat beragama sehingga tercapai suatu
permusyawaratan.
Terkait dengan kebebasan beribadah pemerintah telah memberikan
jaminan kebebasan beribadah, perlindungan terhadap keberadaan dan
aktivitas tempat ibadah dengan menerbitkan ijin prinsip pendirian rumah
ibadah dan ijin sementara pemanfaatan bangunan gedung sebagai rumah
ibadat. Selama tahun 2013 telah diterbitkan 4 buah ijin prinsip pendirian
rumah ibadah dan telah menyelesaikan permasalahan sosial yang timbul
akibat rencana pembangunan rumah ibadat dan tempat pembinaan imam
Gereja Isa Almasih Pringgading.
Dalam rangka memberikan pendidikan wawasan kebangsaan dan
melaksanakan pembauran kebangsaan kepada generasi muda telak
dilaksanakan melalui kegiatan yang dikemas dalam bentuk perkemahan yang
diikuti oleh 200 generasi muda yang mewakili unsur suku, agama dan
kelompok yang pluralis. Melalui kegiatan ini telah mampu menyadarkan arti
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan serta mengingatkan
karakter asli bangsa Indonesia diera globalisasi yang penuh dengan
keterbukaan. Selain itu terkait dengan pengembangkan nilai-nilai kebangsaan
dan rasa cinta tanah air kepada generasi muda telah dilakukan melalui
kegiatan lomba lagu daerah dan lagu perjuangan yang diikuti oleh 405 orang
peserta. Dengan kegiatan tersebut telah mengingatkan para generasi muda
keberadaan seni budaya daerah ditengah pengaruh seni budaya asing serta
meningkatkan rasa cinta tanah air.
Dengan diberlakukan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyaratan, Pemerintah telah mensosialiasikan UU tersebut
kepada 158 orang pengurus Ormas dan 27 orang dari unsur pemerintahan
yang ada di wilayah kota Semarang sebagai pelaksana UU tersebut. Dari
sosialisasi tersebut telah menghasilkan persamaan persepsi dari isi dan

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

335

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

makna dari peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Ormas.
Dengan diberlakukannya UU tersebut telah terjadi perubahan paradigma
pengaturan Ormas oleh pemerintah yang sebelumnya berbasis pembinaan
berubah menjadi berbasis pemberdayaan.
Terkait dengan hal tersebut Pemerintah Kota Semarang telah
melaksanakan peran pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan terhadap
Ormas yang keberadaan dan aktivitasnya ada di wilayah Kota Semarang.
Pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan Ormas bertujuan agar
keberadaan Ormas dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara
dan menghindari keberadaan Ormas yang meresahkan masyarakat,
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta merongrong NKRI.
Sampai dengan tahun 2013 Ormas yang terdaftar di Pemerintah Kota
Semarang sebanyak 180 organisasi yang dibuktikan dengan kepemilikan
Surat Keterangan Terdaftar. Sedangkan pemberdayaan Ormas dilakukan
dengan 3 cara yaitu :
a. Melibatkan secara aktif pengurus dan anggota ormas dalam kegiatankegiatan pemerintahan yang bersifat sosial kemasyarakatan, sosialisasi
empat pilar kebangsaan dan pendidikan politik dalam arti luas.
b. Memberikan stimulan berupa dana hibah yang bersumber dari APBD
Kota Semarang, untuk tahun 2013 dana hibah yang diberikan oleh
Pemerintah Kota Semarang kepada Ormas sebesar Rp. 415.000.000,(empat ratus limas belas juta rupiah).
c. Mengadakan kegiatan kerjasama antara Pemerintah Kota Semarang
dengan Ormas dalam penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri, dengan metode pengadaan jasa secara swakelola.
Kegiatan ini sebagai implementasi dari Permendagri Nomor 44 Tahun
2009 tentang Pedoman Kerjasama Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah Dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga
Nirlaba Lainnya Dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri. Dengan kegiatan ini keberadaan Ormas telah dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat dan membantu mensukseskan program
pemerintah.
Sedangkan

pengawasan

Ormas

dilakukan

dengan

melakukan

monitoring aktivitas eksternal Ormas, monitoring ini dijadikan sebagai sarana
pengendalian terhadap keberadaan dan aktivitas ormas agar tidak melanggar

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

336

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

khususnya

Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
3.

Program Pendidikan Politik Masyarakat
Definisi politik

secara luas

adalah serangkaian kegiatan

yang

menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu, politik
membuat konsep-konsep pokok tentang negara (state), kekuasaan (power),
pengambilan keputusan (decision marking), kebijaksanaan (policy of beleid),
dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation). Sedangkan definisi
politik secara sempit adalah cara-cara untuk meraih suatu kekuasaan.
Pendidikan politik yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang adalah
pendidikan politik secara luas, bukan hanya memberikan pemahaman
tentang seluk beluk Pemilihan Umum akan tetapi lebih ditekankan untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap etika berdemokrasi, hak
dan kewajiban sebagai warga negara dalam bidang politik termasuk
penyampaian pendapat dimuka umum.
Terkait dengan pendidikan politik, pada tahun 2013 Pemerintah Kota
Semarang telah melaksanakan 7 (tujuh) kali kegiatan berupa sosialisasi,
penyuluhan, forum diskusi dan seminar dengan sasaran aparatur pemerintah,
tokoh masyarakat, tokoh agama, pelajar sebagai pemilih pemula, pengurus
ormas dan pengurus parpol, telah dapat memberikan pemahaman secara
komprehensif tentang budaya politik bangsa Indonesia dan pentingnya etika
berpolitik dengan kebebasan dan keterbukaan yang bertanggungjawab.
Program pendidikan politik diaplikasikan juga dengan melaksanakan
monitoring keberadaan Partai Politik tingkat Kota Semarang, sehingga dapat
diketahui keberadaannya. Pada tahun 2013 di tingkat Kota Semarang
terdapat 37 Partai Politik. Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD Kota
Semarang telah diberikan bantuan keuangan sebesar Rp.788.567.125
dengan perincian sebagai berikut :
1.

Partai Demokrat

:

Rp. 260.714.950,-

2.

PDIP

:

Rp.152.602.900,-

3.

PKS

:

Rp. 87.778.600,-

4.

PAN

:

Rp. 64.895.850,-

5.

Partai GOLKAR

:

Rp. 81.837.300,-

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

337

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

6.

Partai GERINDRA

:

Rp. 50.613.675,-

7.

PKB

:

Rp. 33.208.475,-

8.

Partai HANURA

:

Rp. 26.147.550,-

9.

PPP

:

Rp. 30.767.825,-

Bantuan keuangan tersebut sebagian besar digunakan untuk pendidikan
politik.
Dalam rangkaian Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Tengah periode 2013 – 2018, Pemerintah Kota Semarang turut serta
memberikan dukungan dalam bentuk sosialisasi secara visual dan verbal,
penertiban atribut partai politik/calon gubenur dan wakil gubernur serta
pengamanan tidak langsung terhadap proses pemungutan dan penghitungan
suara di tempat pemungutan suara, tingkat kecamatan dan di tingkat KPU
Kota Semarang. Secara umum penyelenggaraan tahap – tahap pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 di wilayah Kota
Semarang berjalan dengan baik, tertib dan teratur sesuai dengan jadwal dan
ketentuan yang dibuat.
4.

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana
Potensi utama bencana yang ada di wilayah Kota Semarang adalah

banjir baik yang disebabkan oleh curah hujan atau rob air laut, potensi
lainnya adalah tanah longsor, angin puting beliung dan kebakaran.
Pemerintah Kota Semarang telah memetakan daerah rawan bencana dan
telah mengantisipasi untuk mengurangi dampak akibat bencana yang akan
terjadi.
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana bertujuan
untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana
secara terintegrasi meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca
bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan kegiatan mitigasi,
kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitasi dengan penjelasan sebagai
berikut :
1) Melaksanakan mitigasi, yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana. Mitigasi bencana dilakukan dengan menyebarluaskan
informasi

potensi

bencana,

gladi

lapang

penanganan

bencana,

pembentukan kelurahan siaga bencana, penambahan sarana dan
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

338

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

prasarana penangangan bencana, penyiapan logistik berupa bahan
makanan dan obat-obatan serta pembentukan Forum Pengurangan
Resiko Bencana. Dengan dilaksanaakannya mitigasi bencana ini telah
dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap potensi
kerugian yang ditimbulkan apabila terjadi bencana pada suatu wilayah
yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa
aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan
kegiatan masyarakat. Selain itu juga telah meningkatkan kemampuan
aparatur dan masyarakat beserta sarana dan prasarana dalam kesiapan
menghadapi bencana.
2) Melaksanakan kesiapsiagaan, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan dilaksanakan
dengan mengoperasionalkan posko penanggulangan bencana yang
bersiaga 24 jam untuk memantau dan menerima laporan masyarakat.
Dengan dilaksanakannya kesiapsiagaan ini telah mampu melakukan
tindakan pertama setiap terjadi kejadian yang diakibatkan oleh bencana.
3) Melaksanakan tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi dan
penyelamatan. Dalam masa tanggap darurat bencana melibatkan
berbagai unsur baik dari pemerintahan maupun masyarakat, dari unsur
pemerintahan selain tim rescuer yang dibentuk oleh Pemerintah Kota
Semarang adalah TNI, Polri, Basarnas, Linmas, Satgana dan PMI.
Sedangkan dari unsur masyarakat selaku relawan tergabung dalam
organisasi sosial seperti Ubaloka, Semargana, Granat Rescue, Bankom
dan sebagainya. Dengan dilaksanakannya tanggap darurat bencana ini
telah mampu mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan pada saat
bencana terjadi.
4) Melaksanakan rehabilitasi, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan
pemulihan aspek kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai
tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran
utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar aspek kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana. Rehabilitasi dilakukan dengan

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

339

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

memberikan bantuan sosial baik berupa uang maupun barang kepada
para korban bencana, dengan bantuan ini masyarakat korban bencana
telah mampu bangkit untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan
diharapkan secara bertahap mampu untuk kembali berjalan secara wajar
dalam segala aspek kehidupannya. Pada tahun 2013 bantuan sosial
berupa uang yang telah diberikan kepada para korban bencana adalah
sebesar Rp. 248.000.000,- (dua ratus empat puluh delapan juta rupiah).
4.1.19.4

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

1. Berdasarkan data Pemilu tahun 2009 sampai dengan data Pemilihan
Gubernur

Jawa

Tengah

tahun

2013,

tingkat

partisipasi

pemilih

kecenderungan menurun, hal ini akan berdampak pada turunnya tingkat
legitimasi pemilihan umum.
2. Arus urbanisasi ke Kota Semarang semakin kencang ditandai dengan
besarnya jumlah pendatang baru untuk tinggal menetap atau tinggal
sementara di wilayah Kota Semarang. Dalam mencari penghidupan, para
pendatang baru tersebut sebagian besar tidak mengetahui atau
memahami larangan-larangan yang tercantum dalam peraturan daerah
Kota Semarang, sehingga mereka cenderung melakukan pelanggaran
terhadap peraturan daerah khususnya peraturan tentang pedagang kaki
Lima,

penyelenggaraan

parkir

tepi

jalan

umum,

administrasi

kependudukan, pelacuran, pengemis, gelandangan dan orang terlantar.
3. Pertumbuhan pemukiman yang semakin pesat dan jumlah penduduk
yang semakin bertambah konsekuensinya membutuhkan anggota Linmas
yang semakin banyak sebagai garda terdepan dalam pelayanan bidang
keamanan. Karena masyarakat tidak tertarik dan tidak berminat untuk
menjadi anggota linmas maka jumlah kebutuhan linmas dengan jumlah
pertambahan linmas tidak sebanding mengakibatkan pelayanan bidang
keamanan tidak optimal.
4.1.19.5

RENCANA TINDAK LANJUT

1. Untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum dan
Pemilihan Kepala Daerah, akan ditingkatkan kuantitas dan kualitas
pendidikan

politik

dalam

arti

luas

kepada

aparatur

pemerintah,

masyarakat dan partai politik.

L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

Hal -

340

BAB IV – Urusan Urusan Wajib Kesbangpol

2. Melaksanakan sosialisasi mengenai peraturan daerah secara langsung
maupun tidak langsung kepada masyarakat khususnya pendatang baru,
agar memahami ketentuan dalam peraturan daerah sehingga dapat
menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran hukum, disamping adanya
pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan sebagai upaya penegakan
hukum dan pemberian sanksi. Pemberdayaan masyarakat agar turut
serta mengawasi dan aktif melaporkan pelanggaran peraturan daerah
yang terjadi disekita