Manual Prosedur Akademik dan Perpustakaan

FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS DIPONEGORO

DOKUMEN LEVEL:
MANUAL PROSEDUR

KODE:
MP.AK-19

JUDUL:

PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN
AKADEMIK

TANGGAL
DIKELUARKAN:
17 Februari 2010

AREA :

BIDANG AKADEMIK


NO. REVISI: -

MANUAL PROSEDUR
PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN AKADEMIK
Tujuan
Manual Prosedur Pemberian sanksi terhadap pelanggarn akademi ini dimaksudkan
untuk memberikan penjelasan tentang prosedur yang harus dilakukan oleh pihakpihak terkait dalam melakukan tahapan proses pemberian sanksi kepada mahasiswa
yang melakukan pelanggaran akademik
Pengertian
Sanksi terhadap pelanggaran akademik
1.
Sanksi terhadap Mahasiswa
A.
Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik Ringan
 Peringatan keras secara lisan oleh petugas ataupun tertulis oleh
pimpinan fakultas/ketua jurusan/program studi/ ketua bagian
 Pengurangan nilai ujian dan atau pernyataan tidak lulus pada
matakuliah atau kegiatan akademik dilaksanakan oleh dosen pengampu
yang bersangkutan atas permintaan pimpinan fakultas/ketua jurusan

ataupun tidak
B . Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik Sedang
 Dicabut hak/izin mengikuti kegiatan akademik untuk sementara oleh
pimpinan Universitas Diponegoro paling lama 2 (dua) semester
C. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik Berat

Setinggi-tingginya
pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaannya secara
permanen) oleh pimpinan Universitas
2.
Sanksi terhadap dosen dan atau tenaga administrasi yang terlibat dalam
pelanggaran akademik ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
A).

Pelanggaran Akademik Ringan
1.
Penyontek
an
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak,

menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan informasi atau
alat bantu studi lainnya tanpa izin dari dosen yang bersangkutan dalam
kegiatan ujian akademik

AK-19-01

B).

2.

Perbantuan

3.

atau percobaan perbantuan pelanggaran akademik ringan
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, membantu
atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat
menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik ringan
Penyertaan
dalam Pelanggaran akademik

Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak bekerja
sama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatanperbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik ringan

Pelanggaran Akademik Sedang
1 Perjokian
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak
menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk
kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri
dalam kegiatan akdemik
2 Plagiat
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak
menggunakan kalimat atau karya orang lain sebagai kalimat atau karya
sendiri yang bertentangan dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang
berlaku dan atau secara melawan hukum
3 Perbantuan atau percobaan perbantuan Pelanggaran akademik sedang
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, membantu
atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat
menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik sedang
4 Penyertaan dalam Pelanggaran Akademik Sedang
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak

bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan
perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik
sedang

C). Pelanggaran Akademik Berat
 Pemalsuan
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, tanpa izin
yang berwenang mengganti atau mengubah/memalsukan nama, tanda
tangan, nilai atau transkrip akademik, ijazah, kartu tanda mahasiswa,
tugas-tugas, praktikum, keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan
akademik
 Penyuapan
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak,
mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara
membujuk, memberi hadiah atau ancaman dengan maksud mempengaruhi
penilaian terhadap prestasi akademiknya.
 Perbantuan atau percobaan perbantuan Pelanggaran akademik Berat

AK-19-02








Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, membantu
atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat
meyebabkan terjadinya Pelanggaran Akademk Berat
Penyertaan dalam Pelanggaran Akademik Berat
Barangsiapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, bekerja
sama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatanperbuatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik berat
Pelanggaran administrasi dan tata tertib berat
Barang siapa secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, baik
sendiri maupun kerjasama melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
ketentuan tata tertib dan administrasi yang dikeluarkan Departemen
Pendidikan Nasional
Tindak pidana yang diancam hukuan penjara 1 (satu) tahun atau lebih
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku


Referensi.
Keputusan Rektor UNDIP No. 364/PER/H7/2009 tentang Peraturan Akademik
Bidang Pendidikan Program Sarjana dan Program Diploma (III-IV) Universitas
Dipopnegoro
Prosedur
1.
Jurusan menerima laporan / menemukan adanya pelanggaran akademik yang
dilakukan mahasiswa
2.
Jurusan memeriksa, meneliti dan menentukan jenis pelanggaran yang
dilakukan mahasiswa
3.
Jurusan menetapkan sanksi terhadap pelanggaran ringan mahasiswa
4.
Jurusan melaporkan ke Dekan Adanya pelanggaran sedang atau berat yang
dilakukan mahasiswa
5.
Dekan menunjuk tim pemeriksa untuk memeriksa dan mengumpulkan
fakta .data/informaasi terhadap dugaan terjadinya pelanggaran sedang/ atau berat
6.

Tim Pemeriksa dalam rangka memeriksa dan mengumpulkan
fakta/data/informasi memanggil pihak-pihak yang terkait dan meminta data,
bukti atas dugaan terjadinya pelanggaran akademik sedang atau berat
7.
Tim melakukan klarifikasi data kepada subbag akademik dan Jurusan,
8.
Tim melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa, subbag akademik
menyiapkan Berita Acara Pemeriksaan, mahasiswa menandatangani kronologis
terjadinya pelanggaran
9.
Tim melaporkan hasil pemeriksa/klarifikasi terjadinya pelanggaran
sedang/berat kepada Dekan
10.
Dekan menentukan kebijakan proses penerimaan sanksi
11.
Dekan melaporkan ke Rektor
12.
Rektor menerbitkan sanksi (MP di BAA)
13.
Mahasiswa menerima sanksi akademik


AK-19-03

DIAGRAM ALIR MANUAL PROSEDUR

PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN AKADEMIK
Pihak-Pihak yang Terlibat
No.
1

2

3

4

5

6


Kegiatan

Mhs

Jurusan menerima
laporan / menemukan
adanya pelanggaran
akademik yang
dilakukan mahasiswa
Jurusan
memeriksa,
meneliti
dan
menentukan
jenis
pelanggaran
yang
dilakukan mahasiswa
Ring
Jurusan menetapkan

an
sanksi terhadap
pelanggran ringan
mahasiswa
Jurusan melaporkan ke
Dekan adanya
pelanggaran sedang
atau berat yang
dilakukan mhs
Dekan menunjuk tim
pemeriksa untuk
memeriksa dan
mengumpulkan
fakta .data/informaasi
terhadap dugaan
terjadinya pelanggaran
sedang/ atau berat
Tim Pemeriksa dalam
rangka memriksa dan
mengumpulkan
fakta/data/informasi
memanggil pihakpihak yang terkait dan
meminta data, bukti
atas dugaan terjadinya
pelanggaran akademik
sedang atau berat

Juru
san

Deka
n

TIM

Sub.
Akad

Rek
tor

Wak
tu

Doku
men

Berat

AK-19-04

7

8

9

10

11
12

13

Tim melakukan
klarifikasi data kepada
subbag akademik dan
Jurusan,
Tim melakukan
pemeriksaan terhadap
mhs, subbag akademik
menyiapkan Berita
Acara Pemeriksaan,
mhs menandatangani
kronologis terjadinya
pelanggaran
Tim melaporkan hasil
pemeriksa/klarifikasi
terjadinya pelanggaran
sedang/berat kepada
Dekan
Dekan menentukan
kebijakan proses
penerimaan sanksi
Dekan melaporkan ke
Rektor
Rektor menerbitkan
sanksi (MP di BAA)
Mahasiswa menerima
sanksi akademik

AK-19-05

Lampiran :
Ketentuan Umum

1. Prosedur Penetapan sanksi
Prosedur penetapan sanksi terhadap mhs yang melakukan pelanggaran
akademik ringan adalah
a), Penetapan bukti pelanggaran
b). Pengesahan oleh para pihak yang berwenang
c). Penetapan sanksi oleh dosen pengampu/ketua jurusan/ketua
program studi
2. Prosedur penetapan sanksi penetapan sanksi terhadap mhs yang melakukan
pelanggaran akademik sedang dan berat adalah :
a. Dekan menunjuk tim pemeriksa untuk memeriksa dan mengumpulkan
fakta/data/informasi terhadap dugaan terjadinya pelanggaran akademik
sedang atau berat
b. Tim Pemeriksa dalam rangka memeriksa dan mengumpulkan
fakta/data/informasi mempunyai kewenangan untuk memanggil pihakpihak yang terkait dan meminta data, bukti atas dugaan terjadinya
pelanggaran akademik sedang atau berat
c. Hasil pemeriksaan tim pemeriksa terhadap dugaan terjadinya
pelanggaran akademik sedang atau berat diserahkan kepada Dekan
Fakultas untuk kemudian disampaikan kepada pimpinan Universitas.
d. Pipimpinan Universitas setelah memperhatikan, mempertimbangkan
berita acara hasil pemeriksaan dan pengumpulan fakta/data/informasi
atas kasus tersebut, yang disusun oleh tim yang ditunjuk pimpinan
fakultas, membentuk tim penyelesaian pelanggaran akademik ( Terdiri
dari Pimpinan Universitas, 3 (tiga orang pakar hukum, ,pimpinan
fakultas pelapor, tenaga administrasi sebagai pencatat jalannya sidang )
e. Selama proses pemeriksaan dalam sidang khusus, mahasiswa yang
diduga melakukan pelanggaran akademik sedang atau berat diberikan
hak untuk membela diri didampingi oleh penasehat hukum.
f. Bedasarkan hasil sidang khusus, pimpinan universitas dapat
memutuskan penjatuhan sanksi terhadap mahasiswa yang bersangkutan
dengan memperhatikan bobot atau jenis pelanggaran akademik dan
sanksi yang dapat dikenakan
3. Pengenaaan sanksi akademik berat terhadap mahasiswa yang melakukan
pelanggaran akademik berat hanya dapat dilakukan setelah dilakukan
pemberhentian sementara bagi yang bersangkutan
4. Pimpinan Universitas dapat menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara
paling lama 2 (dua) semesterr dan dihitung sebagai masa studi, dalam hal
mahasiswa yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam
pasal 22 ayat (3) butir f menjalani penahanan dan atau telah mendapat
putusan Pengadilan Negeri yang amarnya menyatakan mahasiswa yang
bersangkutan bersalah.
5. Dalam hal setelah sanksi pemberhentian sementara selesai dijalani, ternyata
mahasiswa yang bersangkutan dibantarkan (sementara tidak dihitung)
sampai pada putusan pengadilan yang bersangkutan hukum tetap

AK-19-06

6.

Pengenaan sanksi akademik berat terhadap mahasiswa yang melakukan
tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 22 ayat (3) butir f hanya dapat
dikenakan setelah ada putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap yang
amarnya menyatakan mahasiswa yang bersangkutan bersalah dan dikenai
pidana penjara.
7. Dalam hal mahasiswa yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana
diatur dalam pasal 22 ayat (3) butir f pada putusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap dinyatakan bersalah atau dihukum percobaan maka
masa studi selama yang bersangkutan di tahan dan atau diberhentikan
sementara, tidak dihitung sebagai masa studi.
8. Mahasiswa yang dikenai sanksi karena melakukan pelanggaran akademik
dalam segala tingkatan, mempunyai hak untuk menyampaikan keberatan dan
atau banding administrastif, dengan tenggang waktu pengajuan 14 ( empat
belas hari sejak diterimanya pemberitahuan putusan sanksi akademik
dimaksud.

AK-19-07