Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung T2 942010036 BAB IV

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Responden.
Dalam penelitian ini yang menjadi Responden
adalah

guru-guru

Kabupaten

di

Temanggung.

6

(enam)

SMA

Gambaran


Negeri

jumlah

di

guru

berdasarkan jenis kelamin, Usia, Masa Kerja, Ijazah,
dan Golongan dapat dilihat pada gambar 4.1.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
N
o
1

Jenis
kelamin
Usia


Laki-laki
Perempuan
2
20 – 30
31 – 40
41 – 50
50 – 60
3 Masa kerja
< 10 tahun
10tahun-20 tahun
21tahun-30 tahun
31tahun-40tahun
4
Ijazah
S-1
S-2
5
Golongan
GTT
III

IV
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015

Frequensi
77
81
12
39
45
53
47
43
61
7
133
25
24
50
84


Prosentase
48.7
51.3
7.6
24.7
34.2
33.5
29.7
27.2
38.6
4.4
84.2
15.8
15.2
31.6
55.2

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari
jumlah


responden

sebanyak

158

orang,

antara

responden laki-laki dan perempuan dapat dikatakan
seimbang karena selisihnya hanya 2.6%. Responden
perempuan hanya sedikit lebih banyak dari pada
responden laki-laki.
Ditinjau dari segi usia, mayoritas responden
masih berusia muda yaitu antara 40 sampai 50 tahun
65

sebanyak 34.2% dan selisih sedikit dengan usia tua
yaitu antara 51 sampai 60 tahun. ini berarti bahwa

usia guru masih berada dalam usia produktif. Apabila
dihubungkan dengan masa kerjanya, maka sebagian
besar responden berada pada pengalaman selama 21
sampai 30 tahun sebanyak 38.6% hal ini berarti bahwa
para guru

mempunyai pengalaman yang cukup

banyak, hal ini menunjukkan bahwa para guru berada
pada tingkat kematangan yang berarti kinerja mereka
bisa produktif.
Dilihat dari karakteristik responden berdasarkan

jenjang

pendidikan

terakhir

yang


ditempuh,

sebagian besar responden berkualifikasi (S1) sebesar
84.2% ini berari bahwa sebagian besar responden telah
memenuhi salah satu persyaratan profesi mengajar
sebagai guru. Apabila di tinjau dari golongan dan
kepangkatan sebagain besar responden berada pada
golongan IV sebanyak 55.2% artinya bahwa sebagian
besar guru sudah berpengalaman dan produktif.

4.2 Analisis Data.
Untuk mengetahui kinerja guru, motivasi kerja
guru dan kepuasan kerja guru berdasarkan frequensi
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

66

Tabel 4.2
Kinerja, Motivasi dan Kepuasan Kerja Guru

N Sub
Kriteria
Rentang
Frequ
Prose
o Konsep
Skor
ensi
ntase
1 Kinerja
SangatT 86-100
51
32.3
Guru
inggi
Tinggi
71-85
102
64.5
Sedang

56-70
5
3.2
Rendah
41-55
SangatR 25-40
endah
2 Motivasi
Sangat
86-100
36
22.8
Kerja
Tinggi
Guru
Tinggi
71-85
93
58.8
Sedang

56-70
25
15.8
Rendah
41-55
4
2.6
SangatR 25-40
endah
3 Kepuasan Sangat
86-100
6
3.8
Kerja
Tinggi
Guru
Tinggi
71-85
84
53.2

Sedang
56-70
63
39.8
Rendah
41-55
5
3.2
SangatR 25-40
endah
Sumber : Data Primer diolah tahun 2015

Mean

82.43

139.92

187.02

Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar kinerja
guru SMA Negeri di kabupaten Temanggung berada
pada kategori Tinggi (64.5 %). Rerata kinerja mengajar
sebesar 82.43. Hal
sebagian

besar

ini berarti bahwa kinerja guru

adalah

tinggi.

Sedangkan

untuk

motivasi kerja guru sebagian besar juga berada pada
kategori tinggi (58.8%). Rerata motivasi kerja guru
sebesar 139.92%. Hal ini berarti bahwa rata-rata guru
memiliki motivasi kerja tinggi. Untuk kepuasan kerja
guru sebagian besar berada pada kategori tinggi
(53.2%). Rerata kepuasan kerja guru adalah sebesar
187.02. Hal ini berarti bahwa guru memiliki kepuaan
kerja tinggi.
67

4.2.1. Deskripsi Variabel Penelitian
Untuk

menentukan

mengkategorikan
variabel,

terlebih

sub-konsep
dahulu

pengukuran
dari

dan

masing-masing

dilakukan

penghitungan

interval skor sebagai berikut.
Interval =

Berdasarkan

perhitungan

=

interval

=1

yang

dilakukan,

maka kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Kategori Skor Kinerja Guru
Interval

Kategori

1 – 1.99

Rendah

2 – 2.99

Sedang

3–4

Tinggi

1) Diskripsi Bedasarkan Kinerja Mengajar Guru
Untuk memberikan gambaran secara kuantitatif
pada variabel kinerja mengajar guru, maka akan
dideskripsikan gambaran variabel tersebut berdasarkan
statistik deskriptif sebagai berikut.
Tabel 4.4
Kinerja Guru SMA Negeri Kabupaten Temanggung
Konsep
Sub-Konsep
Mean Total
Kategori
Kinerja
Guru

Teaching Skills

3.18

Tinggi

Manajement skills

3.40

Tinggi

3.41

Tinggi

Interpersonal Skills

3.18

Tinggi

Mean total rata-rata

3.29

Tinggi

Discipline

And

Regularity

Sumber : Data Primer diolah tahun 2015

Dari tebel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa mean
total atau rata-rata untuk kinerja guru SMA Negeri di
68

kabupaten Temanggung masuk pada kategori tinggi,
yaitu sebesar 3.29. Secara umum dapat diartikan
bahwa

guru-guru

SMA

Negeri

di

Kabupaten

Temanggung memiliki kinerja tinggi.
Pada

sub

konsep

Discipline

and

Regulatity

mempunyai mean total paling tinggi di antara sub
konsep yang lain, yaitu sebesar 3.4. Dapat diartikan
bahwa sebagian besar responden menilai bahwa tingkat
keteraturan dan kedisiplinan guru-guru di SMA Negeri
di Kabupaten Temanggung masuk kategori tinggi.
Adapun untuk sub konsep terendah adalah
Teaching Skills

dan interpersonal Skills, yaitu masing-

masing sebesar 3.18. Hal ini dapat diartikan bahwa
sebagian besar responden menilai bahwa

teaching

skills dan interpersonal relationship skills masih kurang
dibanding sub-konsep yang lain dalam melaksanakan
tugas sebagai guru, meskipun total nilai mean yang
diperoleh termasuk

tinggi. Indikator tersebut adalah

pada “guru membantu kepala sekolah memecahkan
masalah

sekolah”. Secara terperinci deskripsi kinerja

mengajar guru dapat dilihat pada lampiran 5.
4.2.2 Analisis Diskriptif Motivasi Kerja Guru
Untuk memberikan gambaran secara kuantitatif
pada

variable

motivasi

kerja

guru,

maka

akan

dideskripsikan gambaran variabel tersebut berdasarkan
statistik deskriptif sebagai berikut.

69

Tabel : 4.5
Mean Total Motivasi Kerja Guru.
Konsep
Sub-Konsep
Mean Total
Motivasi
Achievement
2.96
Kerja
Racognation
3.05
Guru
Work itself
3.31
Responsibility
3.20
Advancement
3.27
Supervision
3.05
Salary
2.66
Working Condition
3.20
Job Security
3.07
Mean Total Rata rata
3.08
Sumber : Data Primer diolah tahun 2015

Kategori
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa mean total rata
rata untuk variabel motivasi kerja guru adalah 3.08
sehingga dapat dikategorikan tinggi. Hal ini diartikan
bahwa

guru

guru

di

SMA

Negeri

di

Kabupaten

Temanggung mempunyai motivasi kerja tinggi.
Untuk

sub

konsep

yang

mempunyai

mean

tertinggi adalah dari sub konsep workitself dengan
mean sebesar 3.31. Artinya bahwa motivasi kerja guru
dari sub konsep workitself adalah paling tinggi di
antara sub konsep yang lain.

Guru-guru merasa

bahwa pekerjaan mengajar adalah hal yang sangat
penting. Sedangkan dari segi indikator dengan mean
tertinggi

adalah

dari

indikator

“Guru

merasa

mempunyai kondisi kerja yang baik’ artinya adalah
bahwa kondisi kerja guru sudah baik.
Sedangkan sub konsep yang mempunyai mean
terendah adalah dari sub konsep salary sebesar 2.66
dan achievement sebesar 2.96. Artinya bahwa motivasi
kerja dari

sub-konsep

gaji adalah paling rendah

diantara sub-konsep yang lain. hal ini di artikan bahwa
70

sistem penggajian guru masih belum seperti yang
diharapkan. Sub konsep gaji masih berada dibawah
indikator

indikator

yang

lain

dalam

sub

konsep

motivasi kerja guru. Sedangkan indikator terendah dari
motivasi kerja guru adalah “guru belum merasa puas
dengan gaji yang diterima”. Deskripsi variabel motivasi
kerja guru lebih terperinci dapat dilihat pada lampiran
6.
4.2.3 . Analisis Deskripsi Kepuasan Kerja Guru.
Untuk memberikan gambaran secara kuantitatif
pada

variabel

kepuasan

kerja

guru,

maka

akan

dideskripsikan gambaran variabel tersebut berdasarkan
statistik deskriptif sebagai berikut.
Tabel:4.6
Mean Total Kepuasan Kerja Guru.
Konsep
Sub-Konsep
Mean Total
Supervision
2.80
Rekan kerja
2.75
Kondisi kerja
3.03
Gaji
2.66
Kepuasan
Tanggung jawab
2.86
Kerja Guru
Pekerjaan itu sendiri
2.92
Kemajuan jabatan
3.08
Keamanan kerja
2.57
Pengakuan
2.70
Mean Total Rata rata
2.82
Sumber : Data Primer diolah tahun 2015

Kategori
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean total
rata-rata untuk variabel kepuasan kerja guru adalah
2.82, masuk dalam kategori sedang. Hal ini diartikan
bahwa

guru-guru

Temanggung

SMA

mempunyai

Negeri
kepuasan

di

Kabupaten
kerja

dalam

kategori sedang.

71

Untuk

sub

konsep

yang

mempunyai

mean

tertinggi adalah dari sub konsep kemajuan jabatan
mean sebesar

dengan

3.08, masuk dalam kategori

tinggi. Artinya bahwa kepuasan kerja guru dari sub
konsep advancement adalah paling tinggi di antara sub
konsep sub konsep yang lain.

Guru-guru merasa

bahwa mereka puas dengan kemajuan jabatan yang
mereka peroleh. Sedangkan dari segi indikator dengan
mean tertinggi adalah dari indikator sebesar 3.60
adalah (1) “guru merasa bisa bergaul baik dengan
teman sejawat”, (2)“Guru merasa puas pekerjaan guru
menyenangkan”,

(3)

“Tanggung

jawab

terhadap

pekerjaan”, (4) Pekerjaan menjadi guru mendorong
menjadi kreatif.
Sedangkan sub konsep yang mempunyai mean
terendah adalah dari sub untuk sub konsep salary
atau gaji dengan mean sebesar 2.66. Artinya bahwa
kepuasan

kerja dari

sub-konsep

gaji adalah paling

rendah diantara sub-konsep yang lain. Hal ini dapat di
artikan bahwa guru dalam menilai bahwa pendapatan
masih membatasi untuk hidup layak, guru belum
dibayar sesuai dengan kemampuan, gaji guru belum
memadai dan gaji guru belum sebanding dengan gaji
diluar wilayah. Sub konsep gaji masih berada dibawah
indikator-indikator

yang

lain

dalam

sub

konsep

kepuasan kerja

guru. Sedangkan indikator terendah

dari kepuasan

kerja guru dengan skor 1.60 adalah

“guru

belum

merasa

bertanggungjawab

terhadap

tindakan yang dilakukan”.
Lebih terperinci deskripsi variabel kepuasa kerja
guru dapat dilihat pada lampiran 7.
72

4.3. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
uji statistic non- parametric Kolmogorov-Smirnov (K-S)
dengan ketentuan jika probabilitas

> 0,05 maka

variabel yang diuji bersifat normal, apabila probabilitas
< 0,05 maka variabel yang diuji bersifat tidak normal.
Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS for
window versi 16.0 .
Untuk mengetahui apakah data dari instrument
variabel

kinerja

guru,

motivasi

kerja

guru

dan

kepuasan kerja guru, terdistribusi normal, dibawah ini
ditampilkan Tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Sebaran Data

N
Normal
Parametersa
Most
Extreme
Differences

Mean
Std.Deviat
ion
Absolute
Poasitive
Negative

Motivasi
Kerja
Guru
158
144.04
12.526

Kepuasan
Kerja Guru

Kinerja
Guru

158
186.32
15.114

158
82.10
8.756

.096

.082

.067

.096

.082

.054

-.054

-.058

-.067

1.034
.236

.837
.485

Kolmogorov-Smirnov Z
1.207
Asymp.Sig.(2-tailed)
.109
Sumber: Data primer diolah tahun 2015

Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji normalitas
variabel motivasi kerja guru memperoleh angka 0.109.
Angka ini lebih besar dari 0,05, Untuk variabel
kepuasan kerja guru memperoleh angka 0.236. Angka
ini lebih besar dari 0,05. Untuk variabel kinerja guru
memperoleh angka 0.485. Angka ini lebih besar dari
73

0,05, Oleh karena itu data variabel motivasi kerja guru
(X1) = normal, kepuasan kerja guru (X2) = normal dan
kinerja guru (Y) = normal.

4.4. Analisis Korelasi Antar Variabel.

4.4.1 Korelasi antara variabel Motivasi Kerja Guru
(X1) dengan Kinerja Guru (Y).
Hasil korelasi antara Motivasi Kerja (X1) dengan

Kinerja Guru (Y) dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Koefisien Korelasi Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru
Kinerja Guru
Motivasi Kerja
Pearson correlation
.588**
guru
Sig. (2-tailed)
.000
N
158
** Correlation is significant at the 0,01 level
Sumber : Data primer diolah tahun 2015

Hasil

uji

korelasi

menunjukkan

koefisien

korelasi motivasi kerja guru dengan kinerja guru r x1-y
= 0,588 dengan Sig = 0,000 < 0,05 berarti ada korelasi
yang signifikan dengan arah positif. Bila skor motivasi
kerja guru naik akan diikuti kenaikan skor pada
kinerja

guru

dan

sebaliknya.

Berdasarkan

hasil

pengukuran korelasi pada tabel 4.8 di atas dapat
diartikan

motivasi

kerja

guru

yang

tinggi

akan

berdampak pada kualitas kinerja guru yang baik,
sebaliknya jika motivasi kerja guru rendah, maka
kualitas kinerja guru juga akan rendah. Sangat penting
dilakukan upaya
kerja

guru

memperbaiki aspek-aspek motivasi

sehingga

kualitas

kinerja

guru

akan

semakin baik.

74

4.4.2 Korelasi antara Kepuasan Kerja Guru (X2)
dengan Kinerja Guru (Y)
Hasil korelasi antara Kepuasan Kerja Guru
dengan Kinerja Guru dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9
Koefisien Korelasi antara Kepuasan Kerja dengan
Kinerja Guru
Kinerja Guru (Y)
Kepuasan
Pearson Correlation
.395**
Kerja Guru
Sig.(2-tailed)
.000
N
158

** Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed)

Hasil

uji

korelasi

menunjukkan

koefisien

korelasi kepuasan kerja guru dengan kinerja guru r x2y = 0,395 dengan Sig = 0,000 < 0,05 berarti ada korelasi
yang signifikan dengan arah positif. Bila skor kepuasan
kerja guru naik akan diikuti kenaikan skor pada
kinerja

guru

dan

sebaliknya.

Berdasarkan

hasil

pengukuran korelasi pada tabel 4.9 di atas dapat
diartikan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja guru,
maka akan mendorong kualitas kinerja guru yang
semakin baik, sebaliknya jika kepuasan kerja guru
rendah, maka akan berdampak pada kinerja guru yang
rendah. Sangat penting dilakukan upaya memperbaiki
aspek-aspek kepuasan kerja guru berkesinambungan,
sehingga kualitas kinerja guru juga semakin baik.

4.5. Uji Hipotesis
Penelitian ini menguji

hipotesis yang diajukan

yaitu:
1. H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara
motivasi kerja guru dengan kinerja guru SMA
Negeri di Kabupaten Temanggung.
75

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi
kerja guru dengan kinerja guru SMA Negeri di
Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan

hasil

uji

korelasi

disimpulkan

bahwa Motivasi Kerja Guru berkorelasi signifikan
dengan Kinerja guru, sebab r x1-y = 0,588 dengan Sig =
0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis (Ha) yang menyatakan
ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja
guru dengan kinerja guru diterima. Hipotesis (H0) yang
menyatakan

tidak

ada

hubungan

yang

signifikan

antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru,
ditolak.
2. H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara
kepuasan kerja guru denga kinerja guru di
SMA Negeri di Kabupaten Temanggung.
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara kepuasan
kerja guru denga kinerja guru di SMA Negeri di
Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan hasil uji korelasi dapat disimpulkan
bahwa Kepuasan Kerja Guru (X2) berkorelasi dengan
Sig. signifikan dengan Kinerja Guru, sebab r x2-y =
0,395 dengan Sig.= 0,000 < 0,05, Sehingga hipotesis
(Ha) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan
antara kepuasan kerja guru dengan kinerja guru
diterima. Hipotesis (H0) yang menyatakan tidak ada
hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja guru
denga kinerja guru, ditolak.

76

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian.

4.6.1 Hubungan Motivasi
Kerja dengan Kinerja
Guru.
Motivasi kerja bukanlah suatu demensi tunggal
tetapi

merupakan

masalah

multidimensi.

Menurut

Herzberg (1959) motivasi kerja adalah factor-faktor
yang merangsang pertumbuhan psikologis, motivator
dalam

kategori

instrinsik

ini

adalah

meliputi

achievement, recognition, responsibility, advancement,
dan work itself. Di lain sisi faktor hygiene adalah
reward

(imbalan–imbalan)

ekstrinsik

terhadap

pekerjaan. Dengan adanya motivsi kerja instrinsik
maka akan bisa meningkatkan kinerja dari guru.
Keinginan

untuk

berprestasi

dari

guru

dalam

menyelasaikan pekerjaan akan bisa meningkatkan
motivasi kerja guru, Guru juga tidak terlepas untuk
mendapatkan pengakuan (recognition), tanggung jawab
yang juga merupakan faktor yang bisa mamacu kinerja
guru, guru juga perlu mendapatkan penghargaan dan
pengembangan profesi dan karir, pekerjaan itu sendiri
(work itself) adalah faktor untuk mengembangkan
kreatifitas.
Sedangkan dorongan dari luar (extrinsic ) dapat
diperoleh dalam suasana yang menyenangkan dari
lingkungan tempat kerja, kenyamanan dari lingkungan
akan mendorong

para guru untuk melakukan yang

terbaik. Kebijakan lembaga atau institusi yang fleksibel
merupakan modal yang sangat berharga bagi para guru
untuk bekerja giat, selanjutnya tuntutan administrasi
yang bermacam macam akan membebani guru dalam
melaksanakan tugas, gaji guru yang layak, Kondisi
77

kerja yang nyaman, status keamanan kerja, kehidupan
pribadi atau keluarga serta dukungan dari teman
sejawat adalah faktor faktor dari luar yang mendorong
kinerja guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung .
Ini berarti bahwa jika kebutuhan guru terpenuhi maka
akan

mampu

menggerakkan

guru

dan

memberi

semangat yang kuat bagi para guru, Kinerja guru akan
meningkat

sejalan

dengan

terpenuhinya

segala

kebutuhan. Efek yang lebih besar akan meningkatkan
kualitas

pendidikan

sebagai

pemimpin

di

Indonesia.

lembaga

kepala

sekolah

sekolah

harus

bisa

membangkitkan motivasi kerja guru baik dari faktor
instrinsik maupun exstrinsik.
Berdasarkan uji signifikansi korelasi Pearson
Product Moment seperti pada tabel 4.9 ditemukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru di
SMA Negeri di Kabupaten. Berarti tinggi rendahnya
kinerja guru salah satu variabelnya ditentukan oleh
motivasi kerja guru.
Penelitian ini sejalan dengan dengan hasil
penelitian dari Mary (2010) bahwa motivasi insrinsik
guru mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kinerja guru dan korelasi positif antara motivasi
eksrinsik dengan kinerja guru. Sebaliknya Penemuan
ini bertolak belakang dengan penelitian dari Yensy
(2008)

yang menyatakan bahwa secara parsial tidak
78

terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi
kerja guru dengan kinerja guru.
4.6.2. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja
Guru
Menurut Lester (1987) Kepuasan kerja adalah
reaksi terhadap hasil dari perbandingan pendapatan
sekarang dan pendapatan akhir terhadap hal hal yang
diharapkan. Kepuasan kerja guru juga merupakan
produk dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Kepuasan kerja guru dimanifestasikan dengan berbagai
macam

jenis

pekerjaan

yang

dijalaninya.

Dengan

terpenuhinya tingkat kepuasan kerja guru maka akan
meningkatkan kinerja guru. Terpenuhinya segala alat
pemuas guru dalam bekerja tidak akan memunculkan
perasaan negatif atau tidak menyenangkan.
Guru yang puas dengan kondisi yang ada akan
bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Seperti
supervisi kepala sekolah atau pengawas bisa dijadikan
feedback guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga
guru bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada

kemudian

kehadiran

rekan

memperbaikinya.
kerja

menjadikan guru lebih

yang

Disamping

menyenangkan

itu
akan

bersemangat dalam bekerja.

Selanjutnya fasilitas kerja yang memadai dan gaji yang
mencukupi bisa memberikan stabilitas keuangan bagi
para guru akan memberikan stabilitas keuangan bagi
guru yang akan membangkitkan rasa tanggung jawab
sebagai bukti akuntabilitas guru dalam memberikan
pembelajaran kepada pada siswa.

79

Guru

yang

merasa

pekerjaanya

baik

dan

mendapatkan kemajuan serta menerima kenaikan gaji
dan

status

bisa

menjaga

tingkat

kepuasan

guru

disamping itu keamanan kerja dan pengakuan, prestise
dan appresiasi perlu mendapatkan perhatian dari
kepala sekolah atau atasan.
Hasil

penelitian

ini

menunjukkan

bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan
kerja guru dengan kinerja guru di SMA Negeri di
Kabupaten

Temanggung.

Hal

ini

berarti

bahwa

kepuasan kerja guru yang terpenuhi dengan baik akan
mendukung

kinerja

guru

dalam

meningkatkan

kinerjanya.
Berdasarkan uji signifikansi korelasi Pearson
Product Moment seperti pada tabel 4.10 ditemukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru di
SMA

Negeri

di

Kabupaten

Temanggung

dengan

koefisien korelasi rx2y = 0,395 sedangkan berdasarkan
uji signifikansi menghasilkan koefisiensi sebesar 0,000
<

0,05,

sehingga

disimpulkan

kepuasan kerja guru dengan
Negeri

di

Kabupaten

hubungan

antara

kinerja guru di SMA

Temanggung

mempunyai

hibungan yang signifikan . Berarti tinggi rendahnya
kinerja guru salah satunya ditentukan oleh kepuasan
kerja guru. Semakin tinggi kepuasan kerja guru maka
akan semakin tinggi kinerja guru
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
dari

Astawa

(2009)

bahwa

Kepuasan

kerja

guru

mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja
guru. Sebaliknya Penemuan ini bertolak belakang
80

dengan

penelitian

dari

Utamie

(2009)

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan

yang
yang

signifikan antara kepuasan kerja guru dengan kinerja
guru.

81

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung T2 942010036 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung T2 942010036 BAB II

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung T2 942010036 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga T2 832008006 BAB I

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga T2 832008006 BAB II

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga T2 832008006 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga T2 832008006 BAB V

0 0 2

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru di SDN Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak T2 BAB IV

0 0 13