T1 292012283 BAB III

(1)

16

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau

Research and Development (R&D), penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014: 297). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa papan kartun bilangan pada materi penjumlahan bilangan bulat untuk siswa SD kelas IV. Model untuk menghasilkan papan kartun bilangan bulat ini adalah model ADDIE.

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kutowinangun 3 Salatiga, Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Subjek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu siswa di kelas IV yang sudah menggunakan Papan Kartun Bilangan dan kelas IV yang tidak menggunakannya. Penelitian dilakukan pada bulan April 2016 pada semester 2.

B. Langkah Penelitian

Penelitian ini menggunakan model ADDIE (analysis, desain, development, implementation and evaluation) yang menggambarkan langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu. Model ADDIE dirancang untuk memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari (Benny, 2009: 125).

1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap ini merupakan tahap analisis untuk menganalisis siswa secara umum seperti usia, gender, dan gaya belajar dari siswa atau subjek penelitian. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap gaya belajar siswa dan hasil analisis digunakan sebagai landasan dalam


(2)

pelaksanaan tahap selanjutnya sehingga pengembangan papan kartun bilangan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Rusman (2012: 110) berpendapat bahwa terdapat tiga macam gaya belajar yang harus dicermati guru yaitu gaya belajar visual, auditif dan kinestetik.

a. Analisis kebutuhan

Masalah yang sering muncul siswa belum paham tentang konsep penjumlahan bilangan bulat, ketika diberikan pembelajaran dengan menggunakan garis bilangan seperti yang biasa diterangkan guru sebagian besar siswa merasa bingung, maka dibutuhkan media papan kartun bilangan dengan harapan menjadi media yang lebih menarik dan lebih mudah dipahami siswa.

Alasan membuat papan kartun bilangan dikarenakan siswa kelas 4 SD cenderung masih suka bermain dan melihat gambar-gambar yang menarik bagi mereka, papan kartun bilangan ini dibuat untuk belajar dengan bermain dan disajikan dengan gambar-gambar kartun agar siswa lebih senang belajar penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan papan kartun bilangan.

b. Analisis kinerja

Masalah yang sering muncul siswa belum paham tentang konsep penjumlahan bilangan bulat, ketika diberikan pembelajaran dengan menggunakan garis bilangan seperti yang biasa di terangkan guru sebagian besar siswa merasa bingung.

2. Tahap Desain(Design)

Tahap kedua dalam model ADDIE ini merupakan inti dari langkah analisis, yaitu tahap desain. Desain dari isi papan kartun bilangan yaitu pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat matematika untuk siswa kelas 4 SD agar siswa dapat


(3)

lebih jelas tentang konsep penjumlahaan dan pengurangan bilangan bulat.

Penggunaan papan kartun bilangan ini dapat dilakukan siswa sendiri, wasit/guru mengacak soal yang akan diberikan. Siswa bermain dengan menggunakan peraturan papan kartun bilangan yang sudah tertulis di papan kartun bilangan.

Cara pembuatan papan kartun bilangan dengan menggunakan MMT yang bergambar bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang melingkar dan dilengkapi gambar kartun-kartun yang menarik bagi siswa, desain papan kartun bilangan ini menggunakan aplikasi Corel Draw X7, menggunakan Corel Draw X7 ini dapat mempermudah untuk merancang papan kartun bilangan.

3. Tahap Pengembangan(Development)

Tahap ketiga merupakan tahap untuk memproduksi alat dan bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap ketiga ini meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar atau mediauntuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Benny, 2009:132). Papan kartun bilangan ini dibuat dengan menggunakan papan berlapis MMT dengan dihias menggunakan gambar kartun yang menarik untuk siswa kelas IV SD agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan memperhatikan.

4. Tahap Implementasi(Implementation)

Tahap keempat ini adalah tahap untuk melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran (Benny, 2009: 134). Tujuan utama dari tahap ini adalah membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi, menjamin terjadinya pemecahan masalah/solusi, dan memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran siswa perlu


(4)

memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan. Melalui tahap ini akan diperoleh masukan atau saran dari responden atau subjek atau pengguna media yang dikembangkan kemudian masukan atau saran tersebut menjadi bahan untuk evaluasi.

5. Tahap Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan dalam dua hal yaitu menilai prestasi siswa dan mengevaluasi strategi, teknologi dan media. Proses menilai prestasi siswa yang menjadi perhatian adalah siswa telah belajar apa yang seharusnya mereka pelajari dan kemampuan yang ada pada standar dan tujuan sudah dikuasai siswa. Evaluasi juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media untuk menilai strategi sudah efektif atau masih membutuhkan peningkatan. Menentukan strategi tersebut, harus melalui tiga tahap dalam uji coba produk yaitu:

a. Expert Judgement

Expert judgement atau uji ahli, dilakukan dengan responden ahli media atau dosen pembimbing. Kegiatan ini dilakuan untuk mereview produk awal dan memberikan masukan untuk perbaikan dengan menggunakan angket penilaian validasi. Lembar penilaian validasi digunakan untuk mengetahui kualitas awal papan kartun bilangan. Hasil dari lembar penilaian validasi kemudian dianalisis dan hasil analisis baik berupa kekurangan maupun kelebihan diaplikasikan menjadi landasan dalam revisi aplikasi yang pertama.

b. Uji Kelompok Kecil

Uji kelompok kecil dilakukan dengan responden kelompok kecil yaitu beberapa mahasiswa Pendidikan Matematika sebagai pengguna produk. Kegiatan ini untuk mereview produk yang kedua setelah direvisi untuk memberikan


(5)

masukan dan untuk perbaikan dengan menggunakan angket penilaian validasi. Hasil dari lembar penilaian validasi kemudian dianalisis dan hasil analisis baik berupa kekurangan maupun kelebihan menjadi landasan dalam revisi aplikasi yang kedua. c. Uji Lapangan

Uji lapangan merupakan uji coba di sekolah dengan siswa dan guru matematika sebagai responden. Setelah melalui dua tahap uji coba dan dua tahap revisi papan kartun bilangan diterapkan di lapangan. Siswa diberikan pelajaran dengan alat peraga papan kartun bilang dari guru. Alat peraga ini digunakan sebagai suplemen tambahan yang artinya guru mengajar di kelas menggunakan alat peraga tersebut sebagai sarana belajar. Setelah siswa menggunakan alat peraga permainan bilangan bulat siswa diberikan lembar penilaian angket pendapat siswa.

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji pakar, tes dan nontes. Uji pakar dalam penelitian ini adalah uji pakar materi dan uji pakar media. Uji pakar dilakukan untuk menilai kevalidan papan kartun bilangan. Kemudian untuk menilai keefektifan papan kartun bilangan digunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk isian. Sebelum dilaksanakan tes tertulis, instrument soal terlebih dahulu diuji kepada ahli (expert judgement) sedangkan teknik nontes yang digunakan adalah wawancara, angket, dan observasi. Wawancara dilakukan untuk melihat bagaimana tanggapan guru terhadap proses pembelajaran matematika dan penggunaan media dalam kelas. Angket dibagikan kepada siswa dan guru setelah impelementasi papan kartun bilangan untuk mengetahui kualitas papan kartun bilangan yang telah dibuat. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana


(6)

guru dan siswa melakukan pembelajaran menggunakan papan kartun bilangan yang telah dikembangkan.

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan guru pada pembelajaran matematika di kelas IV dengan menggunakan KTSP serta tanggapannya tentang media pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran matematika. Hasil wawancara ini dilakukan sebagai acuan dalam penyusunan draft produk awal dalam pembuatan media pembelajaran berupa papan kartun bilangan. Pedoman wawancaranya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Pedoman Wawancara Pembelajaran Matematika KTSP

Indikator Pertanyaan

Pembelajaran Matematika

KTSP

Bagaimana pendapat bpk tentang pembelajaran matematika di kelas IV yang menggunakan KTSP?

Apakah siswa tertarik dan berantusias saat mengiuti pembelajaran matematika?

Dalam pembelajaran matematika, apakah ibu sudah sering menggunakan media pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaranya?

Dalam media pembelajaran yang ibu gunakan sudah efektif untuk materi tersebut?

Apakah ibu pernah mengembangkan sendiri media pembelajaran matematika bu? Misalnya seperti apa?

Berapakah KKM untuk mata pelajaran matematika di kelas IV? Berapa jumlah siswa yang nilainya masih di bawah KKM mata pelajaran Matematika?

b. Validasi Pakar

Lembar validasi digunakan untuk uji pakar media, dan uji pakar materi. Lembar validasi diisi oleh ahli (expert judgement). Lembar validasi dilakukan untuk memvalidasi draft produk awal dan untuk menguji kelayakan dari papan kartun bilangan sebelum diujicobakan di dalam kelas penelitian.

1) Lembar Validasi Pakar Materi

Tabel 2

Kisi-kisi Lembar Validasi Pakar Materi

No. Indikator 1 2 3 4 5

1. Kesesuaian materi dengan isi materi 2. Kelengkapan materi berdasarkan


(7)

No. Indikator 1 2 3 4 5 3. Menambah minat siswa

4. Kemudahan mempelajari materi

5. Kemudahan akses bahan ajar Papan Kartun Bilangan

6. Kemudahan pemanfaatan bahan ajar operasi bilangan bulat yang disediakan dalam Papan Kartun Bilangan

7. Kebermanfaatan bahan ajar Papan Kartun Bilangan dalam mempermudah pemahaman konsep

8 Kemudahan memahami materi dengan prosedur penggunaan alat peraga

9 Efisiensi alat peraga untuk mencapai tujuan pelajaran

10 Manfaat alat peraga untuk penguasaan konsep materi bagi siswa

Dilihat dari tabel di atas, maka ada 10 butik aspek yang dinilai. Kriteria penilaian uji pakar materi yang dikembangkan disajikan pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Kriteria Uji Pakar Materi

Skor Kriteria

41-50 31-40 21-30 11-20 <10

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik

a. Lembar Validasi Pakar Media

Lembar validitas dari pakar media digunakan untuk validasi draft produk awal yang telah dibuat sehingga layak untuk uji coba terbatas. Kisi–kisi lembar validasi pakar media pada tabel berikut.

Tabel 4

Kisi-kisi Lembar Validasi Pakar Media

No. Indikator 1 2 3 4 5

1. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi yang diajarkan

2. Kesesuaian media pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan 3. Kelengkapan media pembelajaran


(8)

No. Indikator 1 2 3 4 5 4. Keruntutan media yang digunakan

dalam pembelajaran

5. Kemudahan pemanfaatan media dalam pembelajaran

6. Kemampuan media mempermudah pemahaman materi pembelajaran bagi siswa

Dilihat dari tabel di atas, maka ada 6 butik aspek yang dinilai. Kriteria penilaian uji pakar media yang dikembangkan disajikan pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5

Kriteria uji pakar media

Skor Kriteria 25-30

19-24 13-18 7-12

<6

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik

b. Lembar Angket / Respon Guru

Selain dilakukan uji pakar materi dan media. Maka dilakukan pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui respon dari guru dan siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa multimedia interaktif. Angket respon guru pada media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6

Kisi-kisi Angket Respon Guru

No Indikator

1 Kesesuaian Media papan kartun bilangan dengan indikator pembelajaran. 2 Kesesuaian Media papan kartun bilangan dengan tujuan pembelajaran. 3 Kesesuaian Media papan kartun bilangan dengan konsep materi yang

diajarkan.

4 Media papan kartun bilangan membantu siswa memperoleh pengalaman belajar yang baik.

5 Pembelajaran menggunakan media membuat siswa tertarik mengikuti pelajaran.

6 Pembelajaran dengan menggunakan media dapat memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan kreatif


(9)

No Indikator

7 Pembelajaran menggunakan media dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa.

d. Lembar Angket / Respon siswa

Lembar respon siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat belajar dengan media ini dan bagaimana respons siswa terhadap media ini. Berdasarkan lembar pendapat siswa yang berisi kalimat terbuka dapat diperoleh respons siswa yang merupakan subjek penelitian ini. Kisi-kisi lembar penilaian pendapat siswa tercantum dalam Tabel 7.

Tabel 7

Kisi-kisi angket Respon Siswa

No. Indikator

1 Permainan papan kartun bilangan ini membuatku tertarik dalam mengikuti pembelajaran matematika.

2 Permainan papan kartun bilangan ini lebih mudah untuk memahami materi operasi bilangan bulat.

3 Media pelajaran di dalam permaian papan kartun bilangan membuatku lebih tertarik memperhatikan penjelasan guru.

4 Peraturan permainan di dalam papan kartun bilangan ini mudah dipahami. 5 Media pembelajaran papan kartun bilangan menarik.

e. Lembar Observasi Pembelajaran

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana guru dan siswa melakukan pembelajaran menggunakan media pembelajaran papan kartun bilangan yang dikembangkan. Kisi-kisi untuk melakukan observasi dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8

Pedoman Observasi Guru Ketika Pembelajaran

No Indikator

Pendahuluan

1 Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan Awal

2 Ramah tamah dengan guru (salam, presensi) 3 Guru melaksanakan apersepsi.


(10)

No Indikator 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

5 Guru memperkenalkan materi yang disampaikan melalui buku petunjuk penggunaan media papan kartun bilangan

6 Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang materi melalui pertanyaan

7 Guru membuat peserta didik dalam kelompok. 8 Guru memberi tugas untuk setiap kelompok. 9 Guru memberikan kesempatan bagi setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi.

Kegiatan Penutup

10 Guru mengajak siswa melakukan refleksi pembelajaran.

11 Guru melakukan serangkaian evaluasi pembelajaran dengan tanya jawab dan test kecil.

12 Guru meminta siswa mengisi angket respon siswa. 13 Guru mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

1. Soal Pretest dan Posttest

Tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Soal pretest dan

posttest digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan alat peraga papan kartun bilangan. Soal yang digunakan adalah soal isian yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Kisi-kisi soal pretest dan posttest

terdapat pada Tabel 9 dan Tabel 10. Tabel 9

Kisi-Kisi Soal Prettest

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal Nomor

Lambang bilangan dan bilangan bulat

Mengurutkan bilangan dari

nilai kecil sampai nilai besar Isian 1,2,3,4,5 Menentukan lambang


(11)

Tabel 10

Kisi-Kisi Soal Posttest

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal Nomor

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Menjumlahkan bilangan

bulat positif angka rendah Isian 1,3 Menjumlahkan bilangan

bulat positif angka tinggi Isian 2,5 Mengurangkan bilangan

bulat positif angka rendah Isian 4 Mengurangkan bilangan

bulat positif angka tinggi Isian 6

Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan negatif angka

rendah

Isian 7

Menjumlahkan bilangan bulat positif dengan bilangan negatif angka

tinggi

Isian 9

Mengurangkan bilangan bulat positif dengan

bilangan negatf Angka rendah

Isian 8

Mengurangkan bilangan bulat positif dengan

bilangan negatf Angka tinggi

Isian 10

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Soal Pretest dan Posttest

Uji validasi soal dilakukan untuk mengetahui tingkat validasi dari setiap soal yang dibuat. Uji validasi soal dilakukan oleh ahli (expert judgement) dengan melihat kompetensi dasar dan indikator yang digunakan sebagai acuan. Apakah soal pretest dan posttest sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikatornya atau belum. Validasi soal dilakukan oleh guru SD Kuthowinangun Negeri Salatiga 03 yaitu Bapak Sutopo, S.Pd

2. Analisis Angket Respon Guru dan Respon Siswa

Analisis data angket dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif ke data kualitatif. Angket yang digunakan adalah angket


(12)

berdasarkan pada skala Likert yang penilaiannya dimulai dari 1 sampai 5 (1 dinyatakan sangat tidak setuju dan 5 dinyatakan sangat setuju). Data skala 5 digunakan untuk mengkonversi data kuantitatif ke data kualitatif. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai penilaian dari sangat positif sampai sangat negatif, begitu juga sebaliknya. Pedoman untuk mengkonversi data kuantitatif ke data kualitatif dilakukan berdasarkan pendapat dari Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko (2012:123). Pedoman konversi tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11

Pedoman Konversi Data Kuantitatif Skala 5 ke Data Kualitatif Jumlah Skor

Pernyataan

Rerata Skor Klasifikasi

Kinerja (n + 4i) < x ≤ (n +5i) (n + 4i) x Sangat Baik (n + 3i) < x ≤ (n +4i) (n + 3i) x Baik (n + 2i) < x ≤ (n +3i) (n + 2i) x Kurang Baik (n + i) < x ≤ (n +2i) (n + i) x Tidak Baik n ≤ x ≤ (n + i) n ≤ x Sangat Tidak Baik

3. Analisis Data Validasi Alat peraga dan Lembar Kepraktisan

Data yang diperoleh melalui lembar validasi ahli dan lembar kepraktisan oleh responden dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Jenis data yang diambil berupa data kuantitatif selanjutnya diubah menjadi data kualitatif dengan ketentuan pada Tabel 12.

Tabel 12

Aturan Pemberian Skala

Skala Penilaian Keterangan

1 Tidak valid

2 Kurang valid

3 Cukup valid

4 Valid

5 Sangat valid

b. Setelah data terkumpul kemudian menghitung rata-rata skor dari semua validator untuk setiap indicator dengan rumus berikut.


(13)

Keterangan:

I : nilai rata-rata untuk setiap indicator v : data nilai validator untuk setiap indicator N : jumlah validator

c. Menentukan rerata nilai untuk semua aspek dengan rumus

Keterangan:

I : nilai rata-rata untuk setiap indicator A : rerata nilai untuk setiap aspek M : jumlah indikator setiap aspek

d. Menentukan nilai rerata total dari rerata nilai untuk semua aspek dengan rumus

Keterangan:

A : rerata nilai untuk setiap aspek V : nilai rerata total untuk semua aspek n : banyaknya aspek

e. Hasil yang diperoleh kemudian ditulis pada kolom yang tersedia dan selanjutnya nilai V dirujuk pada interval penentuan tingkat kevalidan alat peraga papan kartun bilangan sebagai berikut pada Tabel 13.

Tabel 13

Kategori Persentase Penilaian Validasi Media

No Rentang Skor (x) kuantitatif Kategori Kualitatif

1 1 ≤ V < 2 tidak valid

2 2 ≤ V < 3 kurang valid

3 3 ≤ V < 4 cukup valid

4 4 ≤ V < 5 Valid

5 V = 5 sangat valid


(14)

Hasil persentase penilaian kepraktisan alat peraga dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14

Kategori Persentase Penilaian Kepraktisan Alat Peraga

No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori Kualitatif

1 1 ≤ V < 2 Sangat rendah

2 2 ≤ V < 3 Rendah

3 3 ≤ V < 4 Sedang

4 4 ≤ V < 5 Tinggi

5 V = 5 Sangat tinggi

*V= nilai rerata total untuk semua aspek

4. Keefektifan Alat Peraga Papan Kartun Bilangan

Keefektifan alat peraga papan kartun bilangan ditentukan berdasarkan hasil belajar posttest serta berdasarkan hasil lembar pendapat siswa. Data hasil belajar posttest siswa yang telah terkumpul kemudian dianalisis signifikansi peningkatannya dari nilai pretest yang dihitung dengan rumus N-Gain berikut.

Keefektifan alat peraga

Klasifikasi kategori G terdapat pada Tabel 15. Tabel 15

Klasifikasi Kategori N-Gain

Skor N-Gain Kategori

Peningkatan Tinggi

3 Peningkatan Sedang

3 Peningkatan Rendah

5. Analisis Data Soal Posttest

Sebelum instrumen digunakan untuk memperoleh data penelitian instrumen, maka instrumen yang berupa soal tes akan diujicobakan terlebih dahulu untuk memastikan instrumen tersebut valid dan reliabel untuk digunakan.


(15)

a. Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012: 363). Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan validitas ahli dengan tiga validator.

b. Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2012:364). Instrumen yang dapat dipercaya, yang sudah reliabel akan menghasilkan data yang reliabel dan dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas suatu instrumen dapat menggunakan rumus berikut.

[ ] [ ] Keterangan :

= reliabilitas instrumen = banyak soal

= jumlah varians butir

= varians total

6. Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest

Hasil pretest dan posttest siswa dilakukan dengan cara menguji t sampel berpasangan (Paired-Samples T Test) karena data yang diuji berasal dari dua sampel dengan subjek yang sama, tetapi mengalami dua perlakukan atau pengukuran yang berbeda. Sebelum kita melakukan uji t sampel berpasangan, maka kita harus melakukan uji normalitas. Jika datanya terbukti berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji t sampel berpasangan (Paired-Samples T Test). Namun jika datanya berdistribusi tidak normal, maka uji yang dilakukan adalah uji nonparametris yaitu dengan uji Wilcoxon.


(1)

No Indikator

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

5 Guru memperkenalkan materi yang disampaikan melalui buku petunjuk penggunaan media papan kartun bilangan

6 Guru menggali pengetahuan peserta didik tentang materi melalui pertanyaan

7 Guru membuat peserta didik dalam kelompok. 8 Guru memberi tugas untuk setiap kelompok. 9 Guru memberikan kesempatan bagi setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi.

Kegiatan Penutup

10 Guru mengajak siswa melakukan refleksi pembelajaran.

11 Guru melakukan serangkaian evaluasi pembelajaran dengan tanya jawab dan test kecil.

12 Guru meminta siswa mengisi angket respon siswa. 13 Guru mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

1. Soal Pretest dan Posttest

Tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan alat peraga papan kartun bilangan. Soal yang digunakan adalah soal isian yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Kisi-kisi soal pretest dan posttest terdapat pada Tabel 9 dan Tabel 10.

Tabel 9

Kisi-Kisi Soal Prettest

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal Nomor

Lambang bilangan dan bilangan bulat

Mengurutkan bilangan dari

nilai kecil sampai nilai besar Isian 1,2,3,4,5 Menentukan lambang


(2)

Tabel 10

Kisi-Kisi Soal Posttest

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal Nomor

Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Menjumlahkan bilangan

bulat positif angka rendah Isian 1,3 Menjumlahkan bilangan

bulat positif angka tinggi Isian 2,5 Mengurangkan bilangan

bulat positif angka rendah Isian 4 Mengurangkan bilangan

bulat positif angka tinggi Isian 6 Menjumlahkan bilangan

bulat positif dengan bilangan negatif angka

rendah

Isian 7 Menjumlahkan bilangan

bulat positif dengan bilangan negatif angka

tinggi

Isian 9 Mengurangkan bilangan

bulat positif dengan bilangan negatf

Angka rendah

Isian 8 Mengurangkan bilangan

bulat positif dengan bilangan negatf

Angka tinggi

Isian 10

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Soal Pretest dan Posttest

Uji validasi soal dilakukan untuk mengetahui tingkat validasi dari setiap soal yang dibuat. Uji validasi soal dilakukan oleh ahli (expert judgement) dengan melihat kompetensi dasar dan indikator yang digunakan sebagai acuan. Apakah soal pretest dan posttest sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikatornya atau belum. Validasi soal dilakukan oleh guru SD Kuthowinangun Negeri Salatiga 03 yaitu Bapak Sutopo, S.Pd

2. Analisis Angket Respon Guru dan Respon Siswa

Analisis data angket dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif ke data kualitatif. Angket yang digunakan adalah angket


(3)

berdasarkan pada skala Likert yang penilaiannya dimulai dari 1 sampai 5 (1 dinyatakan sangat tidak setuju dan 5 dinyatakan sangat setuju). Data skala 5 digunakan untuk mengkonversi data kuantitatif ke data kualitatif. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai penilaian dari sangat positif sampai sangat negatif, begitu juga sebaliknya. Pedoman untuk mengkonversi data kuantitatif ke data kualitatif dilakukan berdasarkan pendapat dari Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko (2012:123). Pedoman konversi tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11

Pedoman Konversi Data Kuantitatif Skala 5 ke Data Kualitatif Jumlah Skor

Pernyataan

Rerata Skor Klasifikasi Kinerja (n + 4i) < x ≤ (n +5i) (n + 4i) x Sangat Baik

(n + 3i) < x ≤ (n +4i) (n + 3i) x Baik

(n + 2i) < x ≤ (n +3i) (n + 2i) x Kurang Baik

(n + i) < x ≤ (n +2i) (n + i) x Tidak Baik

n ≤ x ≤ (n + i) n ≤ x Sangat Tidak Baik

3. Analisis Data Validasi Alat peraga dan Lembar Kepraktisan

Data yang diperoleh melalui lembar validasi ahli dan lembar kepraktisan oleh responden dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Jenis data yang diambil berupa data kuantitatif selanjutnya diubah menjadi data kualitatif dengan ketentuan pada Tabel 12.

Tabel 12

Aturan Pemberian Skala

Skala Penilaian Keterangan

1 Tidak valid 2 Kurang valid

3 Cukup valid

4 Valid

5 Sangat valid

b. Setelah data terkumpul kemudian menghitung rata-rata skor dari semua validator untuk setiap indicator dengan rumus berikut.


(4)

Keterangan:

I : nilai rata-rata untuk setiap indicator v : data nilai validator untuk setiap indicator N : jumlah validator

c. Menentukan rerata nilai untuk semua aspek dengan rumus

Keterangan:

I : nilai rata-rata untuk setiap indicator A : rerata nilai untuk setiap aspek M : jumlah indikator setiap aspek

d. Menentukan nilai rerata total dari rerata nilai untuk semua aspek dengan rumus

Keterangan:

A : rerata nilai untuk setiap aspek V : nilai rerata total untuk semua aspek n : banyaknya aspek

e. Hasil yang diperoleh kemudian ditulis pada kolom yang tersedia dan selanjutnya nilai V dirujuk pada interval penentuan tingkat kevalidan alat peraga papan kartun bilangan sebagai berikut pada Tabel 13.

Tabel 13

Kategori Persentase Penilaian Validasi Media

No Rentang Skor (x) kuantitatif Kategori Kualitatif 1 1 ≤ V < 2 tidak valid

2 2 ≤ V < 3 kurang valid

3 3 ≤ V < 4 cukup valid

4 4 ≤ V < 5 Valid

5 V = 5 sangat valid


(5)

Hasil persentase penilaian kepraktisan alat peraga dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14

Kategori Persentase Penilaian Kepraktisan Alat Peraga

No Rentang Skor (i) kuantitatif Kategori Kualitatif 1 1 ≤ V < 2 Sangat rendah

2 2 ≤ V < 3 Rendah

3 3 ≤ V < 4 Sedang

4 4 ≤ V < 5 Tinggi

5 V = 5 Sangat tinggi

*V= nilai rerata total untuk semua aspek

4. Keefektifan Alat Peraga Papan Kartun Bilangan

Keefektifan alat peraga papan kartun bilangan ditentukan berdasarkan hasil belajar posttest serta berdasarkan hasil lembar pendapat siswa. Data hasil belajar posttest siswa yang telah terkumpul kemudian dianalisis signifikansi peningkatannya dari nilai pretest yang dihitung dengan rumus N-Gain berikut.

Keefektifan alat peraga

Klasifikasi kategori G terdapat pada Tabel 15.

Tabel 15

Klasifikasi Kategori N-Gain

Skor N-Gain Kategori

Peningkatan Tinggi 3 Peningkatan Sedang 3 Peningkatan Rendah

5. Analisis Data Soal Posttest

Sebelum instrumen digunakan untuk memperoleh data penelitian instrumen, maka instrumen yang berupa soal tes akan diujicobakan terlebih dahulu untuk memastikan instrumen tersebut valid dan reliabel untuk digunakan.


(6)

a. Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012: 363). Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan validitas ahli dengan tiga validator.

b. Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan (Sugiyono, 2012:364). Instrumen yang dapat dipercaya, yang sudah reliabel akan menghasilkan data yang reliabel dan dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas suatu instrumen dapat menggunakan rumus berikut.

[ ] [ ] Keterangan :

= reliabilitas instrumen = banyak soal

= jumlah varians butir

= varians total

6. Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest

Hasil pretest dan posttest siswa dilakukan dengan cara menguji t sampel berpasangan (Paired-Samples T Test) karena data yang diuji berasal dari dua sampel dengan subjek yang sama, tetapi mengalami dua perlakukan atau pengukuran yang berbeda. Sebelum kita melakukan uji t sampel berpasangan, maka kita harus melakukan uji normalitas. Jika datanya terbukti berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji t sampel berpasangan (Paired-Samples T Test). Namun jika datanya berdistribusi tidak normal, maka uji yang dilakukan adalah uji nonparametris yaitu dengan uji Wilcoxon.